pengaruh pengendalian intern, pemanfaatan …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG)
TESIS
Oleh
LIA AGUSTINA 137017044 / Akt
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG)
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Oleh
LIA AGUSTINA 137017044 / Akt
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
Judul Tesis :
Nama Mahasiswa : Lia Agustina Nomor Pokok : 137017044 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing,
Tanggal Lulus : 29 Juni 2015
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,CPA) Ketua
(Drs.Firman Syarif,M.Si,Ak,CA) Anggota
Ketua Program Studi,
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,CPA)
Dekan,
(Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec,Ac,Ak,CA)
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG)
PERNYATAAN
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG)
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : “PENGARUH
PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG)” adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum
dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang
digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, 29 Juni 2015 Yang Membuat Pernyataan,
Lia Agustina
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusiasecara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan 2) pengawasan keuangan daerah mampu menjadi variabel pemoderasi bagi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi, dan kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang lokasi penelitiannya dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode tahun 2014 dengan waktu penelitian pada bulan April 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 130 responden di bidang akuntansi/bagian keuangan dari 46 SKPK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui teknik purposive sampling. Untuk analisis data dilakukan dengan uji reliabilitas dan validitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda serta uji residualdengan bantuan program SPSS.Hasil dari penelitian ini adalah 1) pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusia secara parsial dan simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, dan 2) pengawasan keuangan daerah mampu menjadi variabel pemoderasi bagi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi, dan kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
Kata Kunci: Pengendalian intern, teknologi informasi, sumber daya manusia, pengawasan, laporan keuangan.
THE INFLUENCE OF INTERN CONTROL, THE USE OF INFORMATION TECHNOLOGY AND THE COMPETENCE OF HUMAN RESOURCES
ON THE QUALITY OF FINANCIAL STATEMENT WITH REGIONAL FINANCIAL CONTROL AS
MODERATING VARIABLE (A CASE STUDY IN ACEH TAMIANG DISTRICT ADMINISTRATION)
ABSTRACT
The objective of the study was to find out 1) the influence of intern control, the use of information technology, and competence of human resources, partially and simultaneously, on the quality of financial statement, regional financial control was able to become moderating variable for the correlation of intern control, the use of information technology, and the competence of human resources with the quality of financial statement. The research used quantitative method. It was conducted at Aceh Tamiang District Admistration for the period of 2014 in April, 2015. The data were gathered by distributing questionnaires to 130 respondents in the Accounting/Finance departement from 46 SKPK in Aceh Tamiang District Administration, using purposive sampling technique. The data were analyzed by using reliability and validity tests, classic assumption test, multiple linear regression tests, and residual test with an SPSS software program. The results of the research showed that 1) intern control, the use of information technology, and competence of human resources, partially and simultaneously, had positive and significant influence the quality of financial statement, and 2) regional financial control was able to become moderating variable for the correlation of inten control, the use of information technology, and competence of human resources with the quality of financial statement in Aceh Tamiang District Administration. Keywords: Intern Control, Information Technology, Human Resources, Control,
Financial Statement.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat karunia-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh
Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dengan Pengawasan
Keuangan Daerah Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Pemerintah
Kabupaten Aceh Tamiang)” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Selama penelitian tesis ini, peneliti telah banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak
langsung. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Sublihar, MA, Ph.D, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA, selaku Ketua Program
Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara sekaligus Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing,
mengarahkan, dan memberikan masukan kepada peneliti dalam penelitian
tesis ini.
4. Bapak Drs. Firman Syarif, M. Si, Ak, CA, selaku Komisi Pembimbing yang
telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan kepada peneliti
dalam penelitian tesis ini.
5. Bapak Dr. HB. Tarmizi, SU, selaku Komisi Pembanding yang telah
membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan kepada peneliti dalam
penelitian tesis ini.
6. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M. Si, Ak, CA,selaku Komisi Pembanding yang
telah membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan kepada peneliti
dalam penelitian tesis ini.
7. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA, selaku Komisi Pembanding yang telah
membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan kepada peneliti dalam
penelitian tesis ini.
8. Suami peneliti, Al Bittar, ST, yang telah setia mendampingi, memberi
dukungan semangat, cinta dan doanya di segala kondisi yang peneliti hadapi.
9. Kedua Orang Tua peneliti, Papa H. Firzal Arifin dan Ibu Hj. Warnery Azhar,
Kedua Mertua peneliti, (Alm.) Abah Thamrin Dja’far dan Mamak Hj. Siti
Maryam serta seluruh Keluarga Besar yang telah banyak memberikan
limpahan doa, motivasi, semangat serta kasih sayang yang tak ternilai.
10. Rekan-rekan seperjuangan, Kak Citra Dewi, Kak Derita, seluruh rekan-rekan
mahasiswa di magister ekonomi, atasan dan rekan-rekan kerja di Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Aceh
Tamiang, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang
telah berjasa membantu peneliti selama menyelesaikan pendidikan di
Magister Akuntansi FEB Universitas Sumatera Utara. Tanpa kehadiran kalian
semua, mungkin peneliti tidak akan mampu mencapai tahapan sejauh ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.
Akhir kata peneliti mengharapkan semoga Allah SWT melimpahkan rezeki
dan karunia-Nya, sehingga tesis ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
pembaca dan peneliti.
Medan, 29 Juni 2015
Peneliti,
Lia Agustina
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Lia Agustina
2. Tempat, Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 9 Agustus 1982
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Orang Tua
a. Ayah : H. Firzal Arifin
b. Ibu : Hj. Warnery Azhar
6. Alamat : Dusun Damai, Desa Dalam,
Kecamatan Karang Baru,
Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
7. Pendidikan
a. Tahun 1987-1988 : Taman Kanak-kanak II Taman Siswa LNG Arun
Lhokseumawe, Aceh.
b. Tahun 1988-1994: SD Taman Muda II Taman Siswa LNG Arun
Lhokseumawe, Aceh.
c. Tahun 1994-1997: SMP Taman Dewasa II Taman Siswa
LNG Arun, Lhokseumawe, Aceh.
d. Tahun 1997-1999 : SMA Taman Madya Taman Siswa LNG Arun
Lhokseumawe, Aceh.
e. Tahun 1999-2000 : SMAN 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam,
Sumatera Barat.
f. Tahun 2000-2005 : S 1 Akuntansi,Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Bandung (UNISBA),
Jawa Barat.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK................................................................................................... i ABSTRACT.................................................................................................. ii KATA PENGANTAR................................................................................. iii RIWAYAT HIDUP..................................................................................... v DAFTAR ISI................................................................................................ vi DAFTAR TABEL........................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... x BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................. 9 1.3 Tujuan Penelitian.............................................................. 10 1.4 Manfaat Penelitian............................................................ 10 1.5 Originalitas....................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 13 2.1 Landasan Teori................................................................. 13 2.1.1 Pengendalian Intern......................................................... 13
2.1.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi................................... 17 2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia................................. 19 2.1.4 Pengawasan Keuangan Daerah………............................. 24 2.1.5 Kualitas Laporan Keuangan.............................................. 29 2.2 Review Peneliti Terdahulu (Theoritical Mapping)…..… 34 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS................................ 40 3.1 Kerangka Konsep.............................................................. 40 3.2 Hipotesis............................................................................ 41 BAB IV METODE PENELITIAN............................................................. 43 4.1 Jenis Penelitian.................................................................. 43 4.2 Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian........................... 43
4.3 Populasi dan Sampel......................................................... 44 4.4 Metode Pengumpulan Data................................................ 46 4.5 Definisi Operasional dan Metode PengukuranVariabel............................................ 47 4.6 Metode Analisis Data....................................................... 52
4.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas............................................ 52 4.6.2 Uji Asumsi Klasik............................................................. 53 4.6.3 Uji Hipotesis..................................................................... 54
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 57 5.1 Hasil Penelitian................................................................. 57 5.1.1 Karakteristik Data Penelitian.............................................. 57 5.1.2 Karakteristik Responden Penelitian.................................... 58 5.1.3 Statistik Deskriptif.............................................................. 62 5.1.4 Uji Kualitas Data................................................................ 63
5.1.4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian........................................................... 63
5.1.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian........................................................... 65 5.1.5 Uji Asumsi Klasik.............................................................. 66 5.1.5.1 Uji Normalitas.................................................................... 66 5.1.5.2 Uji Multikolonieritas.......................................................... 67 5.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas....................................................... 68 5.1.6 Uji Hipotesis….................................................................. 69 5.1.6.1 Hasil Uji Hipotesis Pertama.............................................. 70 5.1.6.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua................................................. 72 5.1.7 Pembahasan Hasil Penelitian............................................. 73 5.1.7.1 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Pertama.............................................................. 73 5.1.7.2 Pembahasan Uji Hipotesis Kedua................................................................. 77 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 79 6.1 Kesimpulan........................................................................ 79 6.2 Keterbatasan...................................................................... 80 6.3 Saran.................................................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 83
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Opini Laporan Keuangan Kabupaten Aceh Tamiang........... 8 Tabel 2.2 Review Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping).......... 36 Tabel 4.3 Data Sampel Penelitian......................................................... 45 Tabel 4.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel................... 50 Tabel 5.1.1 Pengumpulan Data............................................................... 57 Tabel 5.1.2 Karakter Data Penelitian...................................................... 58 Tabel 5.1.3 Hasil Uji Deskriptif.............................................................. 62 Tabel 5.1.4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian............................. 64 Tabel 5.1.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.......................... 65 Tabel 5.1.5.1 Uji Normalitas...................................................................... 66 Tabel 5.1.5.2 Uji Multikolonieritas............................................................ 68 Tabel 5.1.6.1 Pengujian Goodness of Fit................................................... 69 Tabel 5.1.6.1.1 Uji F..................................................................................... 70 Tabel 5.1.6.1.2 Uji t...................................................................................... 71 Tabel 5.1.6.2.1 Uji Residual (Pemoderasi) - Z............................................. 72 Tabel 5.1.6.2.2 Uji Residual (Pemoderasi) - │e│......................................... 72
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1.a Kerangka Konsep Sebelum Uji Faktor................................ 40 Gambar 3.1.b Kerangka Konsep Setelah Uji Faktor.................................. 41 Gambar 5.1.5.1 Normal Probability Plot of Regression Standarized Residual........................................................... 67 Gambar 5.1.5.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas..................................... 69
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel SKPK Pemkab. Aceh Tamiang... 88 Lampiran 2 Daftar Rincian Jumlah Responden yang Berkaitan dengan Pengumpulan Data Kuesioner Pemkab. Aceh Tamiang Tahun 2015…………………………………………………... 90 Lampiran 3 Uji Faktor Sebelum Penelitian……………………………….. 92 Lampiran 4 Statistik Deskriptif…………………………………………… 95 Lampiran 5 Uji Validitas………………………………………………...... 96 Lampiran 6 Uji Reliabilitas……………………...………………………… 101 Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik…....……………………………………..... 104 Lampiran 8 Uji Hipotesis I.......………………………………………….... 107 Lampiran 9 Uji Hipotesis II...…………………………………………….. 108 Lampiran 10 Tabel r Product Moment……………………………………... 110 Lampiran 11 Tabel t Product Moment……………………………………... 111 Lampiran 12 Kuesioner Penelitian…………………………………………. 112
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusiasecara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan 2) pengawasan keuangan daerah mampu menjadi variabel pemoderasi bagi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi, dan kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang lokasi penelitiannya dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode tahun 2014 dengan waktu penelitian pada bulan April 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 130 responden di bidang akuntansi/bagian keuangan dari 46 SKPK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui teknik purposive sampling. Untuk analisis data dilakukan dengan uji reliabilitas dan validitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda serta uji residualdengan bantuan program SPSS.Hasil dari penelitian ini adalah 1) pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusia secara parsial dan simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, dan 2) pengawasan keuangan daerah mampu menjadi variabel pemoderasi bagi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi, dan kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
Kata Kunci: Pengendalian intern, teknologi informasi, sumber daya manusia, pengawasan, laporan keuangan.
THE INFLUENCE OF INTERN CONTROL, THE USE OF INFORMATION TECHNOLOGY AND THE COMPETENCE OF HUMAN RESOURCES
ON THE QUALITY OF FINANCIAL STATEMENT WITH REGIONAL FINANCIAL CONTROL AS
MODERATING VARIABLE (A CASE STUDY IN ACEH TAMIANG DISTRICT ADMINISTRATION)
ABSTRACT
The objective of the study was to find out 1) the influence of intern control, the use of information technology, and competence of human resources, partially and simultaneously, on the quality of financial statement, regional financial control was able to become moderating variable for the correlation of intern control, the use of information technology, and the competence of human resources with the quality of financial statement. The research used quantitative method. It was conducted at Aceh Tamiang District Admistration for the period of 2014 in April, 2015. The data were gathered by distributing questionnaires to 130 respondents in the Accounting/Finance departement from 46 SKPK in Aceh Tamiang District Administration, using purposive sampling technique. The data were analyzed by using reliability and validity tests, classic assumption test, multiple linear regression tests, and residual test with an SPSS software program. The results of the research showed that 1) intern control, the use of information technology, and competence of human resources, partially and simultaneously, had positive and significant influence the quality of financial statement, and 2) regional financial control was able to become moderating variable for the correlation of inten control, the use of information technology, and competence of human resources with the quality of financial statement in Aceh Tamiang District Administration. Keywords: Intern Control, Information Technology, Human Resources, Control,
Financial Statement.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, pola perkembangan wilayah mulai mengalami perubahan
sejak bergulirnya era reformasi pada tahun 1998. Pemekaran wilayah yang terjadi
pada daerah tingkat dua maupun pada tingkat provinsi, semakin marak terjadi
sejak kebijakan desentralisasi digulirkan pada tahun 1999. Dari 316
kabupaten/kota sebelum reformasi, hingga tahun 2012 pemerintahan
kabupaten/kota bertambah sebanyak 205 wilayah. Dilihat dari prosentasenya
berarti jumlah kabupaten/kota bertambah sebesar 65 persen (Tenrini, 2013).
Fenomena maraknya pemekaran wilayah merupakan konsekuensi dari
perubahan kebijakan sentralisasi menjadi desentralisasi (otonomi daerah).
Kebijakan ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Otonomi Daerah, yang kemudian diganti berkali-kali dengan undang-undang
tentang pemerintahan daerah sejak tahun 2004 hingga yang terbaru saat ini yaitu
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah dan diubah
kembali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Sebelumnya, Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah pun menyebutkan bahwa Daerah Otonom, selanjutnya
disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka, dapat
disimpulkan bahwa secara garis besar cita-cita dari kebijakan desentralisasi tak
lain adalah agar dapat menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia yang selaras
dengan amanat UUD 1945.
Menurut Berber (2014) dalam Mustaqim (2015), pemerintah daerah
sebenarnya dapat lebih gesit dan efektif karena keuntungan kedekatan dengan
masyarakat dan sifat kepragmatisan. Pemerintah daerah diuntungkan berkat
kedekatan mereka baik secara geografis, sosial, dan emosional kepada masyarakat
yang mereka pimpin sehingga membuat mereka lebih paham kondisi riil yang
berkembang di masyarakat yang, sebagai konsekuensi, mengizinkan mereka untuk
dapat mendesain program yang tepat sasaran.
Di lain pihak, semangat reformasi yang menjalar hingga ke daerah
bagaikan dua sisi mata uang yang satu dasawarsa lalu juga pernah menimbulkan
kekhawatiran, padahal bersamaan dengan hadirnya implementasi otonomi daerah,
reformasi manajemen keuangan pemerintah sudah sewajibnya dilaksanakan oleh
pemerintah daerah. Bahkan reformasi keuangan pemerintah daerah semakin
mendesak dilakukan mengingat masih terbatasnya kemampuan manajemen
keuangan di kalangan pemerintah daerah di satu sisi, dan semakin banyaknya
anggaran pembangunan dan pelayanan publik yang mengalir ke daerah menyusul
implementasi otonomi daerah di sisi lain. Gejala-gejala KKN dalam manajemen
keuangan daerah, proses tender yang tidak terbuka, dan praktek-praktek
manipulatif lainnya kini sudah semakin merebak di daerah. Muncul pula keluhan
bahwa implementasi otonomi daerah hanya memindahkan borok permasalahan
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah justru ketika masyarakat semakin
mengharapkan kondisi kehidupan dan kesejahteraan yang semakin baik. Fasilitasi
yang dilakukan oleh World Bank bekerjasama dengan BAPPENAS, Departemen
Dalam Negeri, dan Departemen Keuangan RI dalam skema program Initiatives for
Local Governance Reform (ILGR) adalah dalam kerangka penegakan transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara itu (Setiawan, 2004).
Berkaitan dengan tugas untuk menjalankan transparansi dan akuntabilitas
finansial tersebut, khususnya di daerah, pemerintah daerah bertanggung jawab
untuk mempublikasikan laporan keuangan kepada pemangku kepentingannya
(stakeholder). Governmental Accounting Standards Board (1999) dalam Concepts
Statement No. 1 tentang Objectives of Financial Reporting menyatakan bahwa
akuntabilitas merupakan dasar pelaporan keuangan di pemerintahan yang didasari
oleh adanya hak masyarakat untuk mengetahui dan menerima penjelasan atas
pengumpulan sumber daya dan penggunaannya.
Berkaca dari pernyataan di atas, sejatinya selama ini tuntutan penegakan
transparansi dan akuntabilitasi pengelolaan keuangan telah pula dilaksanakan
yaitu dengan berpedoman pada undang-undang tentang pemerintahan daerah,
yang penjabarannya lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2007 tentang “Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
pemerintah, laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
DPRD, dan ringkasan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat” serta penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah yang merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh, khususnya pasal 42 ayat (1) yang menjabarkan tugas dan
wewenang gubernur dan bupati/walikota. Pertanggungjawaban pemerintah daerah
tersebut merupakan unsur penting bagi pengawasan pemerintahan yang
mempunyai pengertian sebagai penilaian dan analisis dari pelaksanaan berbagai
urusan pemerintahan di daerah agar dapat berjalan sesuai dengan standar dan
kebijakan pemerintah yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan
memberikan rekomendasi perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan terhadap
pejabat yang berwenang.
Dalam tesis ini, peneliti melakukan penelitian pada salah satu daerah
otonom baru yaitu Kabupaten Aceh Tamiang yang dimekarkan dari kabupaten
induk, Kabupaten Aceh Timur, melalui Undang–Undang Nomor 4 Tahun 2002
tentang pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues,
Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4179). Sebagai daerah yang masih relatif muda, banyak hal yang harus
dipersiapkan dan dibenahi oleh kabupaten ini untuk mengejar ketertinggalan dari
daerah-daerah lain di Indonesia yang telah lebih dulu terbentuk dan berkembang,
salah satunya melalui pembenahan pada pengelolaan keuangan pemerintah
daerah. Pengelolaan keuangan pemerintah daerah harus dilakukan berdasarkan
tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu
pengelolaan keuangan yang dilakukan secara transparan dan akuntabel, yang
memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk dapat mengakses informasi
tentang hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Oleh
karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai
(Arfianti, 2011).
LKPD sendiri merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang telah
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku entitas akuntansi
dan dikonsolidasikan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD)
selaku entitas pelaporan. Perkembangan akuntansi sektor publik yang semakin
pesat menimbulkan tuntutan yang lebih besar terkait dengan dilakukannya
transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik
(Mardiasmo, 2005).
Dari sisi akuntansi, volume transaksi keuangan pemerintah daerah dari
tahun ke tahun menunjukkan kuantitas yang semakin besar dan dinamis, sehingga
proses penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan akan semakin rumit
dan kompleks. Kewajiban pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah
Daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang berkewajiban untuk
mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, agar mampu
menyalurkan informasi keuangan daerah yang berkualitas sebagai salah satu
bentuk pelayanan kepada publik.
Dalam mengatur tata kelola keuangan pemerintah daerah, Kementerian
Dalam Negeri mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
Nomor 13 Tahun 2006, sebagai dasar pengelolaan teknis keuangan daerah mulai
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
memberikan masa transisi untuk perubahan dari cash basis ke accrual basis
dalam waktu 5 tahun (sampai tahun 2008). Maka itu, pemerintah pun
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005, yaitu Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dengan basis modifikasian cash towards accrual
(CTA) atau kas menuju akrual. Basis ini mengharuskan penyajian akun aset,
kewajiban dan ekuitas dengan basis akrual, sedangkan akun pendapatan, belanja
dan pembiayaan menggunakan basis kas. Selanjutnya pada tahun 2010,
pemerintah pusat mengeluarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP Berbasis
Akrual.
Dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 terdapat 2 buah lampiran. Lampiran I
merupakan SAP Berbasis Akrual yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya
tahun 2015, sedangkan Lampiran II merupakan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
yang hanya berlaku hingga tahun 2014. Lampiran II ini berlaku selama masa
transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual.
Dengan kata lain, Lampiran II merupakan lampiran yang memuat kembali seluruh
aturan yang ada pada PP Nomor 24 Tahun 2005 tanpa perubahan sedikit pun agar
pembaca nantinya tidak mengalami kebingungan atas perubahan-perubahan yang
terjadi karena lebih mudah memahami perubahannya dibandingkan jika langsung
beranjak dari penyesuaian atas International Public Sector of Accounting
Standards (IPSAS) yang diacu oleh KSAP (Yon, 2012). Hal tersebut dilakukan
karena variabel yang diuji yaitu kualitas laporan keuangan, masih berdasarkan
pada sumber daya manusia, pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi
informasi yang ada pada waktu sebelum tahun 2015.
Kriteria dan unsur-unsur pembentuk kualitas laporan keuangan
pemerintah yang mempunyai nilai atau manfaat, disebutkan dalam Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan (PP Nomor 71 Tahun 2010) sebagai berikut:
(a) relevan, (b) andal, (c) dapat dibandingkan, dan (d) dapat dipahami.
Permasalahan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang
merupakan hal yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Hal ini dikarenakan
berdasarkan hasil pemeriksaan BPK dalam rentang waktu tahun 2007 sampai
tahun 2014, LKPD Kabupaten Aceh Tamiang pernah berada pada posisi opini
terendah (disclaimer) hingga opini prestisius (unqualified). Pada tahun 2007, BPK
pernah memberikan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) atau disclaimer
terhadap LKPD Kabupaten Aceh Tamiang karena telah terjadi peristiwa banjir
bandang pada akhir tahun 2006 yang menyebabkan daerah tersebut berada dalam
kategori kondisi force majeur dan 6 tahun berturut-turut hanya meraih Wajar
Dengan Pengecualian (WDP). Terakhir, pada tahun 2014, laporan keuangan
Pemkab Aceh Tamiang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK
RI. Hal ini dituturkan langsung oleh Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh,
Maman Abdurrahman, pada acara penyerahan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Provinsi Aceh Tahun 2014 oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah,
tanggal 31 Maret 2015, yang menyatakan bahwa Kabupaten Aceh Tamiang telah
lebih dahulu menyerahkan laporan keuangan APBK pada 26 Januari 2015 dan
terdaftar sebagai daerah yang pertama serta paling cepat se-Indonesia
menyerahkan laporan keuangan. Tanggal 25 Maret BPK menyerahkan hasil audit
ke Pemkab Aceh Tamiang serta memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian/WTP (http://www.acehbesmart.com, 2015). Hal tersebut
ditunjukkan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 Opini Laporan Keuangan Kabupaten Aceh Tamiang No. Tahun Opini BPK 1. 2007 Tidak Memberikan Pendapat 2. 2008 Wajar Dengan Pengecualian 3. 2009 Wajar Dengan Pengecualian 4. 2010 Wajar Dengan Pengecualian 5. 2011 Wajar Dengan Pengecualian 6. 2012 Wajar Dengan Pengecualian 7. 2013 Wajar Dengan Pengecualian 8. 2014 Wajar Tanpa Pengecualian
Sumber: Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh (2007–2014)
Untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas, tentu sangat
membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam melaksanakannya,
baik dari segi latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Sebab
sejatinya, di luar berbagai paket kebijakan yang sudah bagus, diperlukan satu
langkah lagi yang sangat menentukan yaitu peningkatan kapasitas aparat, baik
yang berhubungan langsung dengan pengelolaan anggaran maupun tidak
langsung. Kunci keberhasilan reformasi manajemen keuangan daerah tidak hanya
terletak pada kebijakan yang didesain dengan baik tetapi juga pada SDM yang
akan mengimplementasikan (Setiawan, 2014).
Oleh sebab itu, kurangnya tenaga pengelolaan keuangan yang mumpuni
dapat menjadi unsur negatif bagi upaya menerapkan prinsip-prinsip good
governance di lingkungan pemerintahan. Pada saat ini, Pemerintah Kabupaten
Aceh Tamiang masih kekurangan tenaga profesional pengelola keuangan daerah.
Tercatat hingga pada akhir bulan Februari tahun 2015, dari 5143 orang PNSD di
Kabupaten Aceh Tamiang (Qanun Kab. Aceh Tamiang No.10 Tahun 2014), hanya
terdapat sekitar 61 orang berlatarbelakang pendidikan Akuntansi (tidak termasuk
guru dan tenaga administrasi sekolah), yang mana tidak semua lulusan Akuntansi
tersebut bekerja di bidang akuntansi ataupun bagian keuangan SKPK (SAPK
BKN, 2015). Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh
pemerintah kabupaten Aceh Tamiang dan sedang diupayakan untuk mencari
solusinya karena berkaitan pula dengan ditetapkannya moratorium penerimaan
CPNS sejak tahun 2011, sehingga cukup sulit untuk menjaring lebih banyak
CPNS berlatarbelakang pendidikan Akuntansi untuk dijadikan tenaga profesional
dalam bidang pengelolaan keuangan daerah.
Berkaitan dengan hal-hal yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik
mengkaji bagaimana Pemkab Aceh Tamiang sebagai salah satu daerah pemekaran
di Indonesia, tepatnya di Provinsi Aceh, mampu mengatasi berbagai permasalahan
dari kondisi terburuk akibat bencana hingga mencapai prestasi tertinggi dalam
pengelolaan keuangan daerah. Komponen-komponen pengendalian intern,
pemanfaatan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia, pengawasan
keuangan daerah dan kualitas laporan keuangan akan menjadi variabel yang
dikupas oleh peneliti, sehingga diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang demi tetap mempertahankan opini Wajar
Tanpa Pengecualian di masa yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi, kompetensi
sumber daya manusia secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang?
2. Apakah pengawasan keuangan daerah dapat menjadi variabel pemoderasi
bagi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi,
kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan pada
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang?
1.3 Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menguji pengendalian intern, pemanfaatan teknologi
informasi, kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan secara parsial dan simultan pada Pemerintah Kabupaten Aceh
Tamiang.
2. Untuk mengetahui dan menguji pengawasan keuangan daerah mampu
menjadi variabel pemoderasi bagi hubungan pengendalian intern,
pemanfaatan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dengan
kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Instansi:
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui laporan keuangan
Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang berkualitas dengan didukung oleh
pengendalian intern dan teknologi informasi yang memadai.
2. Bagi Pemerintah:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah
Kabupaten Aceh Tamiang dan dapat menjadi acuan dalam membuat
kebijakan di masa yang akan datang.
3. Bagi Pengembangan Ilmu (Akademisi):
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya di sektor
pemerintahan.
1.5 Originalitas
Penelitian ini merupakan replika penelitian sebelumnya, yaitu Primayana,
et.al (2014) dengan judul Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng).
Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya:
1. Variabel Penelitian
Penelitian Primayana, et.al (2014) mengamati 3 variabel independen, yaitu
pengendalian intern akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, pengawasan
keuangan daerah, dan 1 variabel dependen yaitu keterandalan pelaporan
keuangan pemerintah daerah. Sedangkan, penelitian ini mengamati 3 variabel
independen yaitu pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi dan
kompetensi sumber daya manusia, 1 variabel dependen yaitu kualitas laporan
keuangan dan 1 variabel pemoderasi yaitu pengawasan keuangan daerah.
2. Waktu Penelitian
Primayana, et.al (2014) memiliki tahun amatan antara tahun 2007-2011,
sedangkan penelitian ini tahun amatannya tahun 2014.
3. Tempat Penelitian
Primayana, et. al (2014) melakukan penelitian di Pemerintah Daerah
Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, sedangkan penelitian ini dilakukan di
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengendalian Intern
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008,
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
dipatuhinya kebijakan pimpinan.
Tujuan sistem pengendalian internal berdasarkan definisi tersebut adalah
untuk:
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut tujuannya Sistem Pengendalian Internal dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Pengendalian Internal Akuntansi
Pengendalian ini meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi serta
mengecek ketelitian data akuntansi. Pengendalian internal akuntansi yang
baik akan menjamin keamanan dari kekayaan para investor dan kreditor
dengan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Sebaliknya,
pengendalian intern yang lemah menyebabkan tidak dapat terdeteksinya
kecurangan/ketidakakuratan proses akuntansi sehingga bukti audit yang
diperoleh dari data akuntansi menjadi tidak kompeten (Noviyanti, 2004).
2. Pengendalian Internal Administratif
Pengendalian ini meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan, terutama efisiensi dan kepatuhan atas kebijakan
pimpinan.
Inti dasar dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah
terciptanya suatu Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang dapat mewujudkan
suatu praktek-praktek good governance. Langkah pertama yang diamanahkan di
dalam PP ini adalah memahami terlebih dahulu konsep dasar pengendalian intern.
PP 60/2008 tentang SPIP ini sebenarnya murni mengadopsi pendekatan dari GAO
yang menginduk kepada COSO. Konsep ini menekankan kepada 5 unsur
pengendalian intern, yakni:
1. Lingkungan Pengendalian (Environment Control)
2. Penilaian Resiko (Risk Valuation)
3. Pengendalian Aktifitas (Activity Control)
4. Informasi dan Komunikasi (Communication and Information)
5. Pemantauan (Monitoring)
Berkaitan dengan pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan
keuangan, pengaruh pengendalian intern secara langsung ataupun tidak langsung
akan terpapar dalam laporan keuangan. Jika pengendalian intern suatu organisasi
baik, maka akan baik pula yang hasil yang didapat, namun jika pengendalian
internnya buruk maka akan buruk pula hasilnya. Hal tersebut selaras dengan yang
ditulis oleh Tuanakotta (2012) dalam buku Audit Berbasis ISA (International
Standar on Auditing) yang menyatakan bahwa pengendalian intern bertujuan
membuat laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan
oleh kesalahan (error) maupun kecurangan (fraud).
Meskipun laporan keuangan hanya merupakan output dari sebuah proses
pelaporan keuangan, namun laporan keuangan dapat dikatakan sebagai
representasi kinerja manajemen publik selama tahun berjalan dan tahun-tahun
sebelumnya, sebab sejatinya di dalam pengendalian intern terdapat proses,
kebijakan dan prosedur yang dirancang oleh manajemen publik untuk memastikan
pelaporan keuangan yang andal dan pembuatan laporan keuangan sesuai dengan
kerangka standar akuntansi pemerintahan yang berlaku.
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, terdapat lima unsur penting di
dalam pengendalian intern. Dari kesemua komponen di atas, lingkungan
pengendalian (environment control) merupakan dasar dari semua komponen,
karena pengaruhnya yang mendalam dan menyeluruh (pervasif). Meski tidak
berpengaruh langsung pada laporan keuangan, namun komponen ini dapat
mempengaruhi komponen lainnya dalam menentukan kualitas laporan keuangan.
Dalam penilaian risiko (risk valuation), perlu dilakukan pengidentifikasian
risiko yang menyangkut salah saji material, bisa disebabkan oleh kesalahan
(error) ataupun kecurangan (fraud).
Sebagai contoh, jika laporan keuangan dibuat oleh SDM aparatur yang
tidak berkompeten maka bisa menimbulkan risiko terjadinya salah saji material,
yang dapat mempengaruhi nilai dan akurasi dari laporan keuangan secara spesifik
ataupun pervasif. Menurut Tuanakotta (2012), kesalahan-kesalahan yang berisiko
terjadi yakni laporan keuangan yang tidak andal (risiko pervasif), salah saji ketika
menyiapkan laporan keuangan (risiko pervasif), dan transaksi yang tidak diolah
atau dicatat dengan akurat.
Selanjutnya, komponen pengendalian intern yang ketiga adalah sistem
informasi dan komunikasi (information and communication). Menurut Modul
Program Non Gelar Auditor Sektor Publik STAN (2007), komponen pengendalian
sistem informasi merupakan pengendalian yang diarahkan pada proses
pengolahan data hingga menjadi informasi, meliputi aktivitas pengumpulan
data/dokumen, pemilahan/sortasi data, pengelompokan, pencatatan, perlindungan
terhadap dokumen dan catatan, pengikhtisaran, penyusunan laporan dan
pendistribusiannya. Sistem pengelolaan data tersebut dapat dilakukan secara tulis
tangan (manual) atau dengan alat bantu mekanis seperti komputer
(komputerisasi). Maka, secara garis besar, informasi dan komunikasi mengandung
arti dalam setiap organisasi harus mengidentifikasikan seluruh informasi yang
dibutuhkan, lalu dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan sesuai
kewenangannya.
Aktivitas pengendalian (activity control) merupakan komponen keempat
dari pengendalian intern. Aktivitas pengendalian ada pada setiap tingkatan dan
fungsi dari instansi pemerintahan, yang mencakup berbagai jenis aktivitas seperti,
mekanisme persetujuan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, evaluasi kinerja,
pengelolaan keamanan, dan pembentukan dan penyelenggaraan pencatatan-
pencatatan atau dokumentasi-dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan aktivitas-
aktivitas ini (Murwanto, et.al, 2011).
Komponen terakhir dari pengendalian intern adalah pemantauan
(monitoring). Pemantauan pengendalian intern harus menilai kualitas kinerja
dengan cara :
a. Pemantauan secara terus menerus, dibangun dalam kegiatan normal instansi,
yang meliputi aktivitas pembinaan, manajemen, dan tindakan lain yang
dilakukan pegawai dalam menjalankan tugasnya.
b. Evaluasi khusus, yang cakupan dan frekuensinya bergantung pada penilaian
risiko dan efektifitas dari pemantauan terus-menerus.
2.1.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam menunjang penerapan good governance, pemerintah perlu
mengoptimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dengan jalan
membangun jaringan sistem informasi dan proses kerja yang memungkinkan
pemerintahan bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit
kerja. Saat ini, pemanfaatan teknologi informasi telah menjadi suatu kebutuhan
pokok yang dapat diandalkan dalam melaksanakan tugas harian PNSD secara
optimal, akurat dan tepat waktu.
Pemanfaatan teknologi informasi adalah penggunaan komputer,
software/perangkat lunak, dan lainnya yang sejenis secara optimal. Teknologi
informasi meliputi komputer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak
(software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis
lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et. al, 2000).
Sejak tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dari BPKP sebagai
teknologi informasi yang mampu menunjang pengelolaan keuangan di seluruh
SKPD yang selanjutnya disebut Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK).
Hanya dengan menggunakan jaringan internet, aplikasi SIMDA secara on line
sudah dapat dirasakan manfaatnya hingga ke pelosok ibukota kecamatan yang
relatif jauh.
Melalui PP Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD), Pemerintah telah mengamanatkan pelaksanaan SIKD baik pusat
maupun daerah dalam rangka menunjang perumusan kebijakan fiskal secara
nasional serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan
desentralisasi. Penyelenggaraan SIKD diharapkan dapat menghasilkan data yang
berkualitas yaitu, relevan, akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pengertian relevan adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan
sesuai dengan kebutuhan, sedangkan data yang akurat adalah data yang diperoleh
menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Tepat waktu artinya data yang
dibutuhkan tersedia sesuai dengan jadwal perumusan kebijakan
(http://www.djpk.depkeu.go.id, 2014).
Berkaitan dengan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kualitas laporan keuangan, jelas sangat nyata sejak awal proses penganggaran
hingga pertanggungjawaban laporan keuangan. Pemanfaatan teknologi informasi
yang dimaksud seperti penggunaan komputer dan perangkat lunak secara optimal,
akan berdampak pada pemrosesan transaksi yang lebih cepat dan perhitungannya
juga akan memiliki tingkat keakurasiaan yang tinggi sehingga akan berujung pada
peningkatan kualitas pelaporan keuangan yang lebih andal karena pemanfaatan
teknologi akan mengurangi kesalahan yang bersifat material (Primayana et.al,
2014).
Selain pernyataan di atas, Istianingsih dan Wijanto (2008) juga telah
membuktikan bahwa penggunaan teknologi informasi dalam akuntansi dapat
mempengaruhi kepuasaan pengguna laporan keuangan karena kualitas, kecepatan
dan keakuratan data yang terdapat dalam laporan keuangan bersangkutan.
Dengan memanfaatkan segala teknologi informasi yang terdiri dari
hardware, software, database, jaringan dan lain sebagainya yang semakin canggih
dan dapat menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sistem informasi kian mampu membantu meminimalisir setiap faktor salah saji
material mulai dari proses transaksional sampai pada penyajian laporan, sehingga
dapat menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu, akurat dan andal.
2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dapat dikatakan sebagai komponen paling penting
dalam membentuk dan menggerakkan suatu sistem, sebab manusia merupakan
sumber inovasi dan pengembang ilmu pengetahuan. Secara definisi, Sumber Daya
Manusia adalah kemampuan baik dalam tingkatan individu,
organisasi/kelembagaan, maupun sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau
kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (GTZ &
USAID/CLEAN Urban, 2001).
Dalam dunia kerja, sumber daya manusia selama ini telah diakui sebagai
aset yang tak kalah pentingnya dengan segala modal finansial maupun sarana-
prasarana. Tracey (2003) dalam bukunya yang berjudul The Human Resources
Glossary, mengungkapkan istilah sumber daya manusia sebagai staf-staf yang
mengoperasikan sebuah organisasi, yang berbeda dengan sumber daya keuangan
dan peralatan dari suatu organisasi. Sumber daya manusia juga merupakan fungsi
organisasi yang berhubungan dengan orang-orang dan isu-isu yang berkaitan
dengan orang-orang seperti kompensasi, perekrutan, manajemen kinerja, dan
pelatihan. Sebuah sumber daya manusia adalah satu orang atau karyawan dalam
organisasi anda.
Kompetensi merupakan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada individu (Ikatan Akuntan
Indonesia, 2009). Menurut Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono dan Fidelis
(2004), untuk menilai kinerja dan kualitas sumber daya manusia dalam
melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of
responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut. Tanggung jawab dapat
dilihat dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk
melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas,
sumber daya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Kompetensi sumber daya manusia dapat dilihat dari latar belakang pendidikan,
pelatihan-pelatihan dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan
tugas.
Sumber daya manusia pemerintah daerah adalah aparatur pegawai negeri
sipil daerah (PNSD). Dalam menjalankan fungsi pemerintahan daerah, dibutuhkan
PNSD berkompeten yang akan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara
tuntas sesuai standar dan target kinerja yang telah ditetapkan.
Aparatur negara, SDM pemerintah, yang profesional bukan hanya dituntut
untuk memiliki kapasitas keahlian, tanggung jawab moral (responsibility) yang
tinggi melainkan pelayanan terhadap masyarakat, serta memiliki dan dapat
memadukan dalam dirinya kecakapan teknis (technical skills) yang diperlukan
untuk menjalankan pekerjaan (Thalib, 2008).
Untuk dapat melaksanakan pengelolaan keuangan daerah dan pelayanan
yang baik kepada publik, maka Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang
membutuhkan PNSD yang mempunyai kompetensi di bidang akuntansi
(keuangan) yang mampu menyusun laporan keuangan sesuai SAP. Penerapan
SAP membutuhkan kompetensi PNSD agar laporan keuangan yang disusun
memenuhi kualifikasi informasi yang berkualitas dan bermanfaat.
Berkaitan dengan teori-teori di atas yang mengemukakan secara jelas
tentang pentingnya komponen SDM, BPK pun pernah melakukan penelitian
mengenai kompetensi SDM pengelola keuangan pada 6 kementerian
negara/lembaga, 20 pemerintah daerah serta 12 perguruan tinggi. Hal ini
diungkapkan pada halaman blog STAR BPKP di bulan Juni 2014 dalam tulisan
berjudul ‘Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan Daerah’ yang dikutip dari
makalah Triani (2013). Tujuan penelitian BPK tersebut adalah untuk memperoleh
gambaran umum kekuatan dan kelemahan SDM pemerintah dalam
mengimplementasikan keuangan negara pada tahun 2004 - 2008 (5 tahun). Hasil
penelitian menunjukkan adanya kondisi berikut:
1) Kekurangan SDM yang mengelola keuangan negara, khususnya yang
berlatarbelakang akuntansi. Pihak manajemen telah mengajukan usulan
tentang formasi personil yang dibutuhkan kepada Kementerian Pemberdayaan
Aparatur Negara, tetapi usulan formasi tersebut dirubah/direvisi untuk
disesuaikan dengan rencana strategi pemerintah pusat.
2) Penempatan SDM yang keliru. Biasanya ada kebijakan yang tidak tepat dari
pimpinan dalam penempatan tersebut,
3) Tingkat pemahaman dasar staf mengenai administrasi keuangan negara masih
lemah. Walaupun SDM tersebut bukan berlatarbelakang pendidikan
Akuntansi, akan tetapi mereka dianggap mampu menjalankan/melaksanakan
tugas dengan modal diklat dan bimbingan,
4) Reward system yang belum tepat,
5) Sarana dan prasarana serta proses pendidikan di perguruan tinggi untuk
mendukung pengembangan akuntansi sektor publik masih membutuhkan
perbaikan mutu.
Atas permasalahan-permasalahan tersebut dibutuhkan komitmen dari
seluruh pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk meningkatkan kompetensi
SDM pengelola keuangan negara, karena pada hakekatnya, pengelolaan keuangan
negara yang meliputi keseluruhan dari kegiatan-kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan
keuangan daerah, wajib dilaksanakan dengan tepat, transparan serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Berkaitan dengan kompetensi sumber daya manusia yang dapat
mempengaruhi kualitas laporan keuangan, dalam prosesnya, tentu saja pemerintah
daerah sangat membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
yang mumpuni dan moral yang baik dalam mengelola keuangan daerah sehingga
mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas pula. Sebab jika
organisasi memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, maka unsur pengendalian
yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan organisasi tetap
mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.
Karyawan yang jujur dan ahli di bidang yang menjadi tanggungjawabnya akan
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif (BPKP, 2014).
Dalam pengimplementasiannya pada Pemerintahan Kabupaten Aceh
Tamiang, penggunaan teknologi yang semakin kompleks dan komprehensif kian
menuntut SDM pengelola keuangan dengan latar belakang pendidikan dan
pengalaman yang beragam, agar dapat lebih tanggap dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat dan perubahan secara
global. Keterampilan, penyampaian informasi dan pengetahuan mengenai
teknologi yang digunakan sangat dibutuhkan agar pemanfaatan teknologi sebagai
alat bantu dalam menyajikan informasi dari pelaporan keuangan tidak sia-sia.
Kompetensi SDM yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas akan
meningkatkan nilai informasi LKPD sehingga dapat bermanfaat bagi pengguna
informasi pemerintah daerah.
2.1.4 Pengawasan Keuangan Daerah
Menurut Terry (2003), pengertian pengawasan (controlling) dapat
dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa
yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bilamana
perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana, yaitu selaras dengan standar. Secara khusus, pengawasan keuangan pada
manajemen publik didefinisikan sebagai pengawasan keuangan daerah yang
merupakan proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintahan
daerah berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan ketentuan
peraturan perundang-undangan (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51
Tahun 2010). Secara lebih terperinci, maka kegiatan pengawasan dilakukan
dengan melaksanakan penilaian terhadap ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan; efisiensi dan kehematan dalam penggunaan sumber daya untuk
pelaksanaan kegiatan organisasi (SKPD); dan efektivitas dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Melalui pengawasan diharapkan dapat tercipta suatu aktivitas yang
berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan
kerja sudah dilaksanakan, sejauh mana kebijakan pimpinan dijalankan, dan
sampai sejauh mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah pada hakikatnya adalah pengawasan terhadap kinerja
pemerintah daerah dan kinerja DPRD, sebab pengawasan merupakan salah satu
cara untuk membangun dan menjaga legitimasi kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif,
baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external
control).
Menurut Arfianti (2011), jenis-jenis pengawasan yang dapat dilakukan
oleh pemerintah adalah sebagai berikut:
a. Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau
badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.
Pengawasan intern dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung
atau pengawasan melekat (built in control), atau pengawasan yang dilakukan
secara rutin oleh Inspektorat Jenderal pada setiap kementerian dan
inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan
menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
b. Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit
pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini,
di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan
lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun.
Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan
pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah.
Berkaitan dengan penjabaran di atas, pelaksana pengawasan intern di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Aceh Tamiang selaku pengawas/auditor internal, sedangkan
pengawasan ekstern dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
Perwakilan Provinsi Aceh.
Selain jenis pengawasan di atas, terdapat pula sifat-sifat dari pengawasan
yang berkaitan dengan waktu pelaksanaannya, antara lain:
a. Pengawasan preventif merupakan pengawasan yang dilakukan terhadap
suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat
menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara/daerah
yang akan membebankan serta merugikan negara/daerah lebih besar.
Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan
mulai dari perencanaan dan beriringan dengan pelaksanaan kegiatan,
sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih
awal.
b. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu selesai dilakukan. Pengawasan ini biasanya
dilakukan pada akhir tahun anggaran. Pada saat itu, anggaran telah selesai
direalisasikan dan disampaikan laporan pertanggungjawabannya, kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Menurut Mardiasmo (2005), terdapat tiga aspek utama yang mendukung
terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan,
pengendalian, dan pemeriksaan. Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pihak di luar eksekutif, yaitu masyarakat, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, dan Lembaga lain baik di pusat maupun daerah untuk mengawasi
kinerja pemerintahan. Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan
oleh eksekutif untuk menjamin bahwa sistem dan kebijakan manajemen
dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Sedangkan
pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang
memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa
apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dalam menjalankan pengawasan keuangan daerah berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008
tentang Standar Audit Aparatur Pengawasan Intern Pemerintahan, pengawas atau
auditor dituntut untuk memiliki pemahaman atas sistem pengendalian intern auditi
dan mempertimbangkan apakah prosedur-prosedur sistem pengendalian intern
telah dirancang dan diterapkan secara memadai. Pemahaman atas rancangan
sistem pengendalian intern digunakan untuk menentukan saat dan jangka waktu
serta penentuan prosedur yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. Oleh karena
itu, auditor harus memasukkan pengujian atas sistem pengendalian intern auditi
dalam prosedur auditnya.
Tak terlepas dari sistem pengendalian intern pemerintahan yang
berpedoman pada PP No.60 Tahun 2008 tentang pengendalian intern,
pemanfaatan teknologi informasi juga menjadi fungsi penting dalam target
pengawasan keuangan daerah. Seperti yang tercantum pada pasal 21, kegiatan
pengendalian atas pengelolaan sistem informasi dilakukan untuk memastikan
akurasi dan kelengkapan informasi. Kegiatan pengendalian atas pengelolaan
sistem informasi itu sendiri meliputi:
a. pengendalian umum, yang terdiri dari: pengamanan sistem informasi,
pengendalian atas akses, pengendalian atas pengembangan dan perubahan
perangkat lunak aplikasi, pengendalian atas perangkat lunak sistem,
pemisahan tugas dan kontinuitas pelayanan.
b. pengendalian aplikasi, terdiri dari: pengendalian otorisasi, pengendalian
kelengkapan, pengendalian akurasi, pengendalian terhadap keandalan
pemrosesan dan file data.
Semua hal mengenai pengendalian terhadap pemanfaatan teknologi
informasi di atas seyogiyanya memiliki tujuan agar sumber daya yang ada yaitu
berupa fasilitas teknologi yang menunjang proses pengelolaan keuangan dapat
digunakan secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan laporan keuangan
yang akurat, handal dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pengawasan keuangan daerah juga erat kaitannya dengan komitmen dalam
peningkatan kompetensi sumber daya manusia, sebab dengan menempatkan
aparat pengelola keuangan daerah yang tepat, maka akan berdampak besar pula
pada kinerja pemda secara keseluruhan, terutama dalam pengelolaan keuangan
daerah. Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya, bahwa sumber daya manusia
merupakan penggerak sistem yang akan menentukan berkualitas atau tidaknya
suatu output. Pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi informasi harus
ditunjang oleh kompetensi sumber daya manusia yang memadai. Hal tersebut juga
tidak terlepas dari sasaran pengawasan keuangan daerah, tercantum dalam PP
No.60 Tahun 2008 yaitu pada pasal 6 yang menyatakan bahwa komitmen
terhadap kompetensi dilakukan dengan:
a. mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing posisi dalam Instansi
Pemerintah;
b. menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-
masing posisi dalam Instansi Pemerintah;
c. menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk membantu pegawai
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pekerjaannya; dan
d. memilih pimpinan Instansi Pemerintah yang memiliki kemampuan
manajerial dan pengalaman teknis yang luas dalam pengelolaan Instansi
Pemerintah.
Berdasarkan beberapa teori dan peraturan yang berkaitan erat dengan
pengawasan keuangan daerah di atas, maka peneliti pun dapat mengemukakan
hipotesis bahwa pengawasan keuangan daerah dapat menjadi variabel pemoderasi
yang mampu mempengaruhi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan
teknologi informasi dan kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan
keuangan.
2.1.5 Kualitas Laporan Keuangan
Kualitas menurut Bastian (2006) didefinisikan sebagai karakteristik
kualitatif yang merupakan ciri khas informasi dalam laporan keuangan yang
berguna bagi pemakai. Selanjutnya, untuk mendefinisikan laporan keuangan,
Masmudi (2003) memaparkan bahwa laporan keuangan sektor publik, pada
hakekatnya, merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada
rakyat atas pengelolaan dana publik baik dari pajak, retribusi atau transaksi
lainnya. Selanjutnya, menurut Bastian (2006), laporan keuangan sektor publik
merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas sektor publik.
Dari definisi-definisi di atas, maka kualitas laporan keuangan pemerintah
terangkum sebagai suatu ciri khas informasi yang menjadi representasi proses
transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode, sebagai bentuk
pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan dana publik.
Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu set laporan keuangan
pokok adalah:
a) Laporan Realisasi Anggaran;
b) Neraca;
c) Laporan Arus Kas; dan
d) Catatan atas Laporan Keuangan.
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas,
baik entitas akuntansi (SKPK) maupun entitas pelaporan (Pemerintah Daerah),
kecuali komponen Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas pelaporan.
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, karakteristik kualitatif laporan
keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini
merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah
dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
1. Relevan;
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi
masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Informasi yang relevan:
(a) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi
ekspektasi mereka di masa lalu.
(b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang
akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
(c) Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
(d) Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.
Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang
termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar
kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
2. Andal;
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial
dapat menyesatkan.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
(a) Penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
(b) Dapat Diverifikasi (verifiability)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan
apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda,
hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
(c) Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat dibandingkan; dan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat
dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat
dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari
tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas
yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila
entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada
kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut
diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
4. Dapat dipahami.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi
yang dimaksud.
Seperti yang telah diungkapkan oleh teori-teori di atas, menunjukkan
bahwa masing-masing komponen pengendalian intern, pemanfaatan teknologi
informasi, dan kompetensi sumber daya manusia mampu mempengaruhi kualitas
dari sebuah laporan keuangan secara simultan. Berpengaruh langsung atau pun
tidak langsung, komponen-komponen ini pun telah saling bersinergi dan
mendukung dalam proses melahirkan nilai-nilai informasi dari laporan keuangan
yang andal dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya, pengendalian aplikasi
teknologi informasi yang memastikan kelengkapan transaksi dapat langsung
berhubungan dengan laporan keuangan. Di lain sisi, pengendalian akses yang ada
di dalam aplikasi tersebut atau dalam sistem pendukungnya, seperti database,
jaringan dan sistem operasi, sama pentingnya, meski tidak secara langsung
berhubungan dengan laporan keuangan.
Menurut Sarbanes-Oxley (2004), pengendalian umum teknologi informasi
yang meliputi pengendalian perubahan dan pengendalian keamanan merupakan
kunci laporan keuangan yang dapat diandalkan, sedangkan pengendalian
operasional teknologi informasi merupakan proses yang memastikan bahwa
permasalahan telah diidentifikasi dan diperbaiki.
Kegiatan khusus yang mendukung penilaian dari kunci pengendalian di
atas meliputi:
a. Memahami program pengendalian internal organisasi dan proses pelaporan
keuangan.
b. Mengidentifikasi sistem teknologi informasi yang berkaitan dengan inisiasi,
otorisasi, pemrosesan, ringkasan dan pelaporan data keuangan;
c. Mengidentifikasi kunci pengendalian yang menangani risiko keuangan
tertentu;
d. Merancang dan melaksanakan pengendalian yang dirancang untuk
mengurangi risiko yang teridentifikasi dan pemantauan mereka terhadap
keefektifan yang berkesinambungan;
e. Mendokumentasikan dan pengujian pengendalian teknologi informasi;
f. Memastikan bahwa pengendalian teknologi informasi diperbarui dan diubah,
jika diperlukan, agar sesuai dengan perubahan dalam pengendalian internal
atau proses pelaporan keuangan; dan
g. Pemantauan pengendalian teknologi informasi guna efektifnya kegiatan
operasional dari waktu ke waktu.
2.2 Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping)
Sukirman, et. al (2013) meneliti “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Dengan Pengendalian
Intern Akuntansi Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Banyumas)”. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa:
Pertama, kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan
komitmen organisasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Kedua, kapasitas sumber daya manusia
dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan
pelaporan keuangan dengan pengendalian intern akuntansi sebagai variabel
moderasi, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh terhadap keterandalan
pelaporan keuangan dengan pengendalian intern akuntansi bukan sebagai variabel
moderasi. Ketiga, kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi
informasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap ketepatwaktuan
pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Keempat,
komitmen organisasi bukan merupakan variabel yang berpengaruh dominan
terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah di SKPD
Kabupaten Banyumas melainkan faktor kapasitas sumber daya manusia.
Fadilah (2013) meneliti tentang “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia Pengelola Keuangan dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan (Survey pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung)”.
Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia
pengelola keuangan dan pengendalian internal sama-sama berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan dan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan
pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung.
Primayana, et. al (2014) meneliti tentang “Pengaruh Kapasitas Sumber
Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keterandalan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Buleleng)”. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa kapasitas sumber daya
manusia, pengendalian intern akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, dan
pengawasan keuangan daerah sama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap
keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Tabel Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping) dirincikan
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tabel Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping)
No. Judul Penelitian dan Nama Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
1. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris di Pemda SUBOSUKAWONOSRATEN) Celviana Winidyaningrum dan Rahmawati (2010)
• Independen: 1. Sumber Daya
Manusia 2. Pemanfaatan
Teknologi Informasi
• Intervening: 1. Pengendalian
Intern Akuntansi
• Dependen: 1. Keterandalan 2. Ketepat-
waktuan
1. Sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
2. Sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
2. Nilai Laporan Keuangan Pemerintah dengan E - Government System Sutaryo (2011)
• Independen: 1. Sumber Daya
Manusia 2. Teknologi
Informasi 3. Sistem
Pengendalian Internal
• Dependen: 1. Nilai Laporan
Keuangan
1. Pelaporan keuangan membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntable secara publik.
2. E-government memungkinkan pemda memberikan pelayanan yang cepat dan akurat.
3. Tercapai tujuan laporan keuangan dapat bergantung banyak faktor, di antaranya: sumber daya manusia, penerapan teknologi informasi, dan pengendalian internal akuntansi yang diterapkan oleh pemerintah.
No. Judul Penelitian dan Nama Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
Lanjutan Tabel 2.2
3. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan I Gede Agus Yudianta dan Ni Made Adi Erawati (2011)
• Independen: 1. Sumber daya
manusia 2. Teknologi
informasi 3. Pengendalian
intern
• Dependen: 1. Kualitas
Laporan Keuangan
Kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas informasi akuntansi pada pelaporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Gianyar.
4. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Batang) Dita Arfianti dan Warsito Kawedar (2011)
• Independen: 1. Kualitas
Sumber Daya Manusia
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
3. Pengawasan Keuangan Daerah
• Dependen: 1. Keandalan 2. Ketepat-
waktuan
1. Kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, namun memiliki pengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
2. Sistem pengendalian intern memiliki pengaruh signifikan terhadap keandalan pelaporan keuangan pemerintah
3. Pengawasan keuangan daerah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah secara parsial.
No. Judul Penelitian dan Nama Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
Lanjutan Tabel 2.2
5. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Kudus) Zuliarti (2012)
• Independen: 1. Kapasitas
Sumber Daya Manusia
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
3. Pengendalian Intern Akuntansi
• Dependen: 1. Keterandalan 2. Ketepat-
waktuan
1. Kapasitas SDM tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, namun berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
2. Pemanfataan teknologi informasi dan Pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterandalan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah secara parsial.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Dengan Pengendalian Intern Akuntansi Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas) Sukirman, Havid Sularso dan Erly Setyowati Nugraheni (2013)
• Independen: 1. Kapasitas
Sumber Daya Manusia
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
3. Komitmen Organisasi
• Pemoderasi: 1. Pengendalian
intern akuntansi
• Dependen: 1. Keterandalan
Pelaporan Keuangan
2. Ketepat-waktuan
1. Kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan Kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan dengan pengendalian intern akuntansi sebagai variabel moderasi, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan dengan pengendalian intern akuntansi bukan sebagai variabel moderasi.
No. Judul Penelitian dan Variabel Hasil Penelitian
Lanjutan Tabel 2.2
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Nama Peneliti
7. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survey pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung) Mailani Fadilah (2013)
• Independen: 1. Kapasitas SDM 2. Pengendalian
Internal
• Dependen: 1. Kualitas
Laporan Keuangan
1. Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
2. Pengendalian Internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung.
8. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng) Kadek Hengki Primayana, Anantawikrama Tungga Atmadja dan Nyoman Ari Surya Darmawan (2014)
• Independen: 1. Pengendalian
intern akuntansi
2. Pemanfaatan teknologi informasi
3. Pengawasan keuangan daerah
• Dependen: Keterandalan pelaporan keuangan
Kapasitas sumber daya manusia, pengendalian intern akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengawasan keuangan daerah berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng.
Sumber: Penelitian terdahulu Winidyaningrum (2010), Sutaryo (2011), Yudianta (2011), Arfianti (2011), Zuliarti (2012), Sukirman, et. al (2013), Fadilah (2013), Primayana, et. al (2014)
Dari hasil pengujian, diketahui bahwa variabel pengawasan keuangan
daerah mempunyai nilai koefisien parameter positif 0,093 dan tingkat signifikan
0,033 > 0,05. Berdasarkan kriteria, P Value (Sig) harus lebih kecil dari 0,05 dan
parameternya harus bernilai negatif. Secara signifikansi, P Value memenuhi
kriteria, namun nilai parameternya tidak memenuhi kriteria. Maka dari itu,
kesimpulan dari pengujian residual ini menunjukkan bahwa variabel pengawasan
keuangan daerah tidak dapat menjadi variabel pemoderasi bagi hubungan
pengendalian intern, pemanfaatan teknologi informasi, kompetensi sumber daya
manusia dengan kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Aceh
Tamiang.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Secara simultan, Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
2. Secara parsial, hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Pengendalian
Intern berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Hasil tersebut sejalan dengan hasil yang diperoleh oleh Primayana, et. al
(2014) yaitu variabel pengendalian intern berpengaruh terhadap keterandalan
pelaporan keuangan pada Pemkab. Buleleng. Hasil penelitian ini juga
mendukung hasil penelitian Fadilah (2013) yang menyatakan variabel
pengendalian intern secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung.
3. Hasil penelitian variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh
positif signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Hasil tersebut sejalan
dengan hasil yang diperoleh oleh Primayana, et. al (2014) yaitu variabel
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan
pelaporan keuangan Pemkab. Buleleng. Selain itu, penelitian ini pun
mendukung hasil penelitian Sukirman, et. al (2013) yang menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh terhadap
keterandalan dan ketepatwaktuan laporan keuangan Pemkab. Banyumas.
4. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Hasil tersebut sejalan dengan hasil yang dicapai oleh Primayana, et. al (2014)
yaitu variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap
keterandalan pelaporan keuangan pada Pemkab. Buleleng. Hal tersebut juga
79
menguatkan hasil penelitian Fadilah (2013) dan Sukirman, et. al (2013) yang
menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung,
serta keterandalan dan ketepatwaktuan laporan keuangan pada Pemkab.
Banyumas.
5. Variabel pengawasan keuangan daerah tidak dapat menjadi variabel
pemoderasi bagi hubungan pengendalian intern, pemanfaatan teknologi
informasi, kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan
keuangan pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, karena memiliki nilai
parameter yang positif meskipun signifikan.
6.2 Keterbatasan
1. Penelitian ini dihasilkan dari penggunaan instrumen kuesioner yang
mendasarkan pada persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan
masalah jika persepsi responden berbeda dengan realita yang ada dan
mengandung unsur subjektif dan jawaban yang dibuat tidak jujur.
2. Berkaitan dengan poin 1, responden pada penelitian ini merupakan sumber
daya manusia pengelola keuangan daerah di lingkungan Pemkab. Aceh
Tamiang yang sebagian besar berlatarbelakang pendidikan non akuntansi
dengan masa kerja dan pengalaman diklat/bimtek keuangan yang rata-rata
masih kurang, sehingga agak sulit mencerna penjelasan, pertanyaan serta
pernyataan yang berkaitan dengan keuangan. Hal tersebut juga menjadi salah
satu hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan pengelolaan keuangan di
Pemkab. Aceh Tamiang.
3. Penelitian ini tidak mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mungkin
dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah.
6.3 Saran
1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kepustakaan dan studi
lapangan dengan cara penelitian lapangan dan menyebarkan kuesioner
sebagai metode pengumpulan data. Peneliti mengharapkan pada penelitian
berikutnya selain menggunakan metode yang disebutkan di atas, peneliti
selanjutnya juga dapat menambahkan metode wawancara dalam studi
lapangan agar data yang diperoleh memiliki tingkat keakurasian yang tinggi
dan lebih valid, karena peneliti dapat mengkomunikasikan item-item penting
dari penelitian tersebut secara langsung kepada responden sehingga tidak
salah persepsi dalam memberikan jawaban ataupun tidak sesuai realita.
2. Peneliti menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang agar
menambah jumlah pegawai atau staf berlatarbelakang pendidikan akuntansi
yang ditempatkan pada bidang Akuntansi/bagian Keuangan SKPK, sebab
sebagian besar aparatur pengelola keuangan yang berlatarbelakang
pendidikan non akuntansi tentu akan sangat membutuhkan bimbingan ekstra
dalam pembinaan, pembekalan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan, agar para aparatur tersebut mengerti dasar-
dasar akuntansi serta memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan di bagian keuangan. Hal tersebut hendaknya dapat
segera direalisasikan mengingat akan semakin rumitnya tantangan pemerintah
daerah ke depan dalam rangka penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual serta upaya mempertahankan opini Wajar Tanpa
Pengecualian.
3. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan agar memperbanyak jumlah variabel
independen, misalnya dengan mempertimbangkan variabel komitmen atau
variabel lainnya yang menjadi fenomena yang mampu mempengaruhi
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alimbudiono, Ria Sandra dan Fidelis Arastyo Andono. 2004. Kesiapan Sumber Daya Manusia Sub Bagian Akuntansi Pemerintah Daerah “XYZ” dan Kaitannya Dengan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kepada Masyarakat: Renungan Bagi Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik. Vol. 05 No. 02. Hal. 18-30.
Arfianti, Dita dan Warsito Kawedar. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Batang). Universitas Diponegoro. Semarang.
Bastian, Indra .2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Penerbit
Erlangga. Jakarta. BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh.2007-2014.Laporan Hasil Pemeriksaan.Buku
I. BPKP. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.
http://www.bpkp.go.id/spip/konten/400/Sekilas-SPIP.bpkp (diakses 16 Oktober 2014).
Fadilah, Mailani. 2013. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola
Keuangan Dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survey pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi Ketujuh. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Governmental Accounting Standards Boards (GASB). 1999. Concepts Statement
No.1 : Objectives of Financial Reporting in Governmental Accounting Standards Boards Series Statement No. 34: Basic Financial Statement and Management Discussion and Analysis for State and Local Government. Norwalk.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam. Penerbit Erlangga.
Jakarta. http://www.djpk.depkeu.go.id (diakses 16 Oktober 2014). http://www.acehbesmart.com/2015/04/gubernur-aceh-dr-zaini-abdullah-serahkan-
laporan-apba-2014-kepada-bpk.html (diakses 8 Mei 2015). https://teorionline.files.wordpress.com/2010/01/tabel-r.doc (diakses 15 Mei 2015). https://teorionline.wordpress.com/tag/tabel-t/ (diakses 15 Mei 2015).
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Tahun 2009. Salemba Empat. Jakarta.
Istianingsih dan Wijanto, Setyo Hari. 2008. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi,
Perceived Usefulness, dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.
Kabupaten Aceh Tamiang, Qanun Nomor 10 Tahun 2014 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tamiang. Lampiran VI. Lubis, Ade Fatma. 2012. Metode Penelitian Akuntansi dan Format Penulisan
Tesis. USU Press. Medan Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta. Masmudi. 2003. Laporan Keuangan Sektor Publik, antara Konsep dan Praktek.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, Volume 3 nomor 1. Mustaqim, Muhammad Ghufron. 2015.
http://otda.kemendagri.go.id/index.php/berita-210/2009-kepala-daerah-sebagai-agen-utama-perubahan (diakses 4 Februari 2015).
Noviyanti, Suzy dan Intiyas Utami. 2004. Dasar-dasar Pengauditan. Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Primayana, Kadek Hengki; Anantawikrama Tungga Atmadja, Nyoman Ari Surya
Darmawan. 2014. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng). E-Journal Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014). Singaraja, Indonesia.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. ________________, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2010
tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. ________________, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparatur Pengawasan Intern Pemerintahan.
________________, Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah. ________________, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.
________________, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah. ________________, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. ________________, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Dan Kabupaten Aceh Tamiang, Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
________________, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara. ________________, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. ________________, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh. ________________, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. ________________, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
SAPK BKN. 2015. Daftar Nama Aparatur Sipil Negara Kabupaten Aceh
Tamiang yang Berpendidikan Akuntansi (diakses Februari 2015). Sarbanes-Oxley Section 404: An overview of PCAOB's requirement. KPMG.
April 2004. IT controls and the Sarbanes-Oxley Act (SOX). http://www.answers.com/topic/information-technology controls#ixzz3RQGgaGJM (diakses 11 Februari 2015).
Setiawan, Awan. 2004.
www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/10624/2340 (diakses 4 Februari 2015).
Sukirman, Havid Sularso, Erly Setyowati Nugraheni. 2013. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Dengan Pengendalian Intern Akuntansi Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas). Jurnal Vol.3 No.1 (2013). Universitas Jenderal Soedirman. Purwokwerto.
Sutaryo. 2011. Nilai Laporan Keuangan Pemerintah dengan E - Government
System. http://sutaryofe.staff.uns.ac.id/2011/06/20/nilai-laporan-keuangan-pemerintah-dengan-e-government-system/. Universitas Sebelas Maret (diakses 16 Oktober 2014).
STAR BPKP. 2014. http://star.bpkp.go.id/berita/22/sumber-daya-manusia-
pegelola-keuangan-daerah? (diakses 4 Februari 2015). Tenrini, Rita Helbra. 2013.
http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/2013_kajian_pkapbn_Menyibak_Kegagalan_Pemekaran_RTH.pdf (diakses 6 Februari 2015).
Terry, George R. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta. Thalib, S., B. 2008. Evaluasi Kesiapan Sumber Daya Manusia Di Dinas
Pendapatan Daerah Pemkab Ende Dalam Rangka Implementasi Konsep Value For Money Audit Untuk Penelitian Kinerja. Thesis Maksi. UGM. Yogyakarta.
Tim GTZ-USAID/CLEAN Urban. 2001. Pengembangan Kapasitas bagi
Pemerintahan Daerah-Suatu Kerangka Kerja bagi Pemerintah dan Dukungan Donor. Laporan Akhir: Studi Pengkajian Kebutuhan Pengembangan Kapasitas bagi Pemerintah Daerah dan DPRD. www.gtzsfdm.or.id (diakses 16 Oktober 2014).
Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik.
2007. Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik. STAN. Jakarta. Tracey, William R. 2003. The Human Resources Glossary, Third Edition: The
Complete Desk Reference for HR Executives, Managers, and Practitioners. CRC Press LLC. Florida, USA.
Triani, Merry. 2013. http://merrytrianiii.blogspot.com/2013/03/sumber-daya-
manusia-pegelola-keuangan.html (diakses 4 Februari 2015). Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Audit Berbasis ISA (International Standards on
Auditing). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Winidyaningrum, Celviana dan Rahmawati. 2010. Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris Di Pemda Subosukawonosraten), (Online), Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Wilkinson, W. Joseph, Michael J. Cerullo, Vasant Raval & Bernard Wong-
OnWing. 2000. Accounting Information Systems: Essensial Concepts and Applications. Fourth Edition. John Wiley and Sons. Inc.
Yon, Chandra. 2012. http://akuntansi-jac.blogspot.com/2012/11/pp-no71-tahun-
2010-perubahan-atas-pp.html (diakses 16 Oktober 2014). Yudianta, I Gede Agus dan Ni Made Adi Erawati. 2011. Pengaruh Sumber Daya
Manusia, Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Universitas Udayana. Bali.
Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Kudus). Universitas Muria Kudus.
DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN (SKPK)
DI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN ANGGARAN 2014
No. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Kriteria Sampel 1 2 3 4
1 Dinas Pendidikan √ √ √ √ 1 2 UPT Dinas Pendidikan - - - √ - 3 Pendidikan Dasar - - - √ - 4 Pendidikan Menengah - - - √ - 5 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) - - - √ - 6 Dinas Kesehatan √ √ √ √ 2 7 Rumah Sakit Umum Daerah √ √ √ √ 3 8 Dinas Pekerjaan Umum √ √ √ √ 4 9 Bina Marga - - - √ -
10 Cipta Karya - - - √ - 11 Pengairan - - - √ - 12 Bina Program - - - √ - 13 Tata Ruang - - - √ - 14 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah √ √ √ √ 5 15 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi √ √ √ √ 6 16 Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan √ √ √ √ 7 17 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil √ √ √ √ 8 18 Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera √ √ √ √ 9 19 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi √ √ √ √ 10 20 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi √ √ √ √ 11 21 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga √ √ √ √ 12 22 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan
Masyarakat √ √ √ √ 13
23 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja danWilayatul Hisbah √ √ √ √ 14 24 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten √ √ √ √ 15 25 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) - - - √ - 26 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama √ √ √ √ 16 27 Sekretariat Daerah √ √ √ √ 17
28 Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah - - - √ - 29 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset √ √ √ √ 18 30 UPTD Alat Berat - - - √ - 31 Inspektorat Kabupaten √ √ √ √ 19 32 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan √ √ √ √ 20
Lampiran 1
Lanjutan Lampiran 1
No. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Kriteria
Sampel 1 2 3 4
33 Dinas Syariat Islam √ √ √ √ 21
34 Badan Penanggulangan Bencana Daerah √ √ √ √ 22
35 Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu √ √ √ √ 23
36 Kecamatan Manyak Payed √ √ √ √ 24
37 Kecamatan Bendahara √ √ √ √ 25
38 Kecamatan Seruway √ √ √ √ 26
39 Kecamatan Rantau √ √ √ √ 27
40 Kecamatan Karang Baru √ √ √ √ 28
41 Kecamatan Kota Kualasimpang √ √ √ √ 29
42 Kecamatan Kejuruan Muda √ √ √ √ 30
43 Kecamatan Tamiang Hulu √ √ √ √ 31
44 Kecamatan Banda Mulia √ √ √ √ 32
45 Kecamatan Sekerak √ √ √ √ 33
46 Kecamatan Tenggulun √ √ √ √ 34
47 Kecamatan Bandar Pusaka √ √ √ √ 35
48 Sekretariat Baitul Mal √ √ √ √ 36
49 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah √ √ √ √ 37
50 Majelis Adat Aceh √ √ √ √ 38
51 Pejabat Penatausaha Keuangan Daerah √ √ √ √ 39
52 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian √ √ √ √ 40
53 Badan Pemberdayaan Masyarakat √ √ √ √ 41
54 Kantor Perpustakaan dan Arsip √ √ √ √ 42
55 Dinas Pertanian dan Peternakan √ √ √ √ 43
56 Dinas Kehutanan dan Perkebunan √ √ √ √ 44
57 Dinas Pertambangan dan Energi √ √ √ √ 45
58 Dinas Kelautan dan Perikanan √ √ √ √ 46
Sumber: Data diolah
Lampiran 2
DAFTAR RINCIAN JUMLAH RESPONDEN YANG BERKAITAN DENGAN PENGUMPULAN DATA KUESIONER
DI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015
No. SKPK Responden
Kuesioner yang disebar (eks)
Kuesioner yang kembali
(eks)
Persen-tase (%)
1. Dinas Pendidikan 3 2 1,64 2. Dinas Kesehatan 3 1 0,82 3. Rumah Sakit Umum Daerah 4 3 2,46 4. Dinas Pekerjaan Umum 2 2 1,64 5. Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah
2 2 1,64 6. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi
3 2 1,64 7. Badan Lingkungan Hidup dan
Kebersihan 3 2 1,64 8. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3 3 2,46 9. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Sejahtera
2 2 1,64 10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 2 3 2,46 11. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi
3 3 2,46 12. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga
3 3 2,46 13. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat
2 2 1,64 14. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan
Wilayatul Hisbah
2 15 12,30 15. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten
2 3 2,46 16. Sekretariat Majelis Permusyawaratan
Ulama
2 3 2,46 17. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi 3 3 2,46
18. Dinas Pertambangan dan Energi 3 3 2,46 19. Dinas Pertanian dan Peternakan 3 3 2,46 20. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 2 2 1,64 21. Dinas Syariat Islam 2 2 1,64 22. Inspektorat Kabupaten 2 2 1,64 23. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu 3 3 2,46 24. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Sejahtera 2 2 1,64
Lanjutan Lampiran 2
No. SKPK Responden Kuesioner yang
disebar (eks) Kuesioner
yang kembali (eks)
Persen-tase (%)
25. Kecamatan Bendahara 3 3 2,46 26. Kecamatan Seruway 3 3 2,46 27. Kecamatan Rantau 3 3 2,46
28. Kecamatan Karang Baru 3 3 2,46
29. Kecamatan Kota Kualasimpang 3 3 2,46
30. Kecamatan Kejuruan Muda 3 3 2,46
31. Kecamatan Tamiang Hulu 3 3 2,46 32. Kecamatan Banda Mulia 3 3 2,46
33. Kecamatan Sekerak 3 3 2,46
34. Kecamatan Tenggulun 3 3 2,46 35. Kecamatan Bandar Pusaka 3 3 2,46
36. Sekretariat Baitul Mal 2 2 1,64
37. Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah 2 2 1,64 38. Sekretariat Majelis Adat Aceh 2 2 1,64
39. Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah 1 0 0,00
40. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian 2 2 1,64
41. Badan Pemberdayaan Masyarakat 2 2 1,64
42. Kantor Perpustakaan dan Arsip 2 2 1,64
43. Dinas Pertanian dan Peternakan 3 3 2,46
44. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2 2 1,64
45. Dinas Pertambangan dan Energi 3 3 2,46
46. Dinas Kelautan dan Perikanan 3 3 2,46
Total 130 122 100,00
Sumber: Data diolah
UJI FAKTOR SEBELUM PENELITIAN 1. Pengujian I
X1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia X2 = Komitmen Organisasi X3 = Pengendalian Intern X4 = Pemanfaatan Teknologi Informasi X5 = Pengawasan Keuangan Daerah
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,438
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 93,417
df 28
Sig. ,000
Anti-image Matrices
X1 X2 X3 X4 X5
Anti-image Correlation X1 ,603a -,443 ,571 -,608 -,793
X2 -,443 ,346a -,754 ,319 ,614
X3 ,571 -,754 ,685a -,945 -,757
X4 -,608 ,010 -,945 ,711a ,820
X5 -,471 ,044 -,757 ,820 ,497a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Lampiran 3
2. Uji Faktor II (setelah Variabel Komitmen Organisasi dikeluarkan)
X1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia X2 = Pengendalian Intern X3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi X4 = Pengawasan Keuangan Daerah
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,822
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 283,578
df 26
Sig. ,000
Anti-image Matrices X1 X2 X3 X4
Anti-image Covariance
X1 ,347 -,161 -,048 -,136
X2 -,161 ,395 -,050 -,101
X3 -,048 -,050 ,542 -,158
X4 -,136 -,101 -,158 ,337
Anti-image Correlation
X1 ,801a -,434 -,110 -,396
X2 -,434 ,831a -,107 -,276
X3 -,110 -,107 ,871a -,369
X4 -,396 -,276 -,369 ,802a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
dimension0
1 1,129 28,224 28,224 1,129 28,224 28,224 1,138 28,443 28,443
2 1,074 26,851 55,075 1,074 26,851 55,075 1,056 26,395 54,838
3 1,003 25,076 80,151 1,003 25,076 80,151 1,012 25,313 80,151
4 ,794 19,849 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lanjutan Lampiran 3
Component Matrixa
Component
1 2 3
X1 ,398 ,517 -,892 X2 ,860 -,095 ,088 X3 -,715 ,254 ,191 X4 -,053 ,869 ,656
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 3 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
X1 ,697 ,048 ,453 X2 ,282 ,894 ,021 X3 -,340 ,255 ,736 X4 ,194 -,572 -,077
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 4 iterations.
Lanjutan Lampiran 3
Lampiran 4
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Pengendalian Intern 124 10,39 40,11 25,2779 4,75634
Pemanfaatan Teknologi Informasi 124 11,68 42,70 28,3150 5,63595
Kompetensi Sumber Daya Manusia 124 10,39 38,74 25,5502 4,71796
Pengawasan Keuangan Daerah 124 14,03 37,35 24,8750 4,47992
Kualitas Laporan Keuangan 124 14,59 52,09 35,0605 6,59938
Valid N (listwise) 124
Lampiran 5
Uji Validitas
Correlations
Pengendalian
Intern
Pengendalian Intern1
Pearson Correlation ,815**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern2
Pearson Correlation ,700**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern3
Pearson Correlation ,698**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern4
Pearson Correlation ,727**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern5
Pearson Correlation ,698**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern6
Pearson Correlation ,692**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern7
Pearson Correlation ,735**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern8
Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi_1
Pearson Correlation ,681**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_2
Pearson Correlation ,761**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_3
Pearson Correlation ,769**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_4
Pearson Correlation ,723**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_5
Pearson Correlation ,601**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_6
Pearson Correlation ,754**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_7
Pearson Correlation ,832**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_8
Pearson Correlation ,732**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_9
Pearson Correlation ,706**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 5
Correlations
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
Kompetensi Sumber Daya Manusia_1
Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_2
Pearson Correlation ,575**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_3
Pearson Correlation ,687**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_4
Pearson Correlation ,777**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_5
Pearson Correlation ,707**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_6
Pearson Correlation ,692**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_7
Pearson Correlation ,636**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_8
Pearson Correlation ,774**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 5
Correlations
Pengawasan
Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah_1
Pearson Correlation ,674**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_2
Pearson Correlation ,338**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_3
Pearson Correlation ,851**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_4
Pearson Correlation ,844**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_5
Pearson Correlation ,844**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_6
Pearson Correlation ,797**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_7
Pearson Correlation ,750**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_8
Pearson Correlation ,583**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 5
Lampiran 6
Correlations
Uji Reliabilitas
Kualitas Laporan
Keuangan
Kualitas Laporan Keuangan_1
Pearson Correlation ,803**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_2
Pearson Correlation ,813**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_3
Pearson Correlation ,787**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_4
Pearson Correlation ,721**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_5
Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_6
Pearson Correlation ,734**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_7
Pearson Correlation ,707**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_8
Pearson Correlation ,770**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan9_
Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_10
Pearson Correlation ,834**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_11
Pearson Correlation ,748**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Scale: Pengendalian Intern
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,867 8
Scale: Pemanfaatan Teknologi Informasi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,890 9
Scale: Kompetensi Sumber Daya Manusia
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,836 8
Scale: Pengawasan Keuangan Daerah
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,871 8
Lanjutan Lampiran 6
Scale: Kualitas Laporan Keuangan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,920 11
Lanjutan Lampiran 6
Lampiran 7
Uji Asumsi Klasik
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 124
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,33812995
Most Extreme Differences
Absolute ,116
Positive ,116
Negative -,099
Kolmogorov-Smirnov Z 1,294
Asymp. Sig. (2-tailed) ,070
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2,041 2,110 ,967 ,335
Pengendalian
Intern
,460 ,112 ,332 4,111 ,000 ,412 2,428
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
,296 ,093 ,253 3,198 ,002 ,428 2,337
Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
,517 ,092 ,367 5,604 ,000 ,627 1,595
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Coefficient Correlationsa
Model Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Pengendali
an Intern
1
Correlations
Kompetensi Sumber Daya Manusia 1,000 -,234 -,300
Pemanfaatan Teknologi Informasi -,234 1,000 -,616
Pengendalian Intern -,300 -,616 1,000
Covariances
Kompetensi Sumber Daya Manusia ,008 -,002 -,003
Pemanfaatan Teknologi Informasi -,002 ,009 -,006
Pengendalian Intern -,003 -,006 ,013
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Pengendalian
Intern
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
1
1 3,954 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,021 13,666 ,72 ,09 ,20 ,02
3 ,016 15,857 ,27 ,03 ,08 ,97
4 ,009 20,725 ,01 ,88 ,72 ,01
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Lanjutan Lampiran 7
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 16,3225 50,5656 35,0605 5,43340 124
Std. Predicted Value -3,449 2,854 ,000 1,000 124
Standard Error of Predicted
Value
,362 1,489 ,625 ,272 124
Adjusted Predicted Value 16,5251 50,4189 35,0508 5,42366 124
Residual -10,22608 14,26596 ,00000 3,74566 124
Std. Residual -2,697 3,762 ,000 ,988 124
Stud. Residual -2,778 3,884 ,001 1,013 124
Deleted Residual -10,84888 15,20645 ,00969 3,93796 124
Stud. Deleted Residual -2,859 4,136 ,004 1,029 124
Mahal. Distance ,128 17,968 2,976 3,621 124
Cook's Distance ,000 ,249 ,013 ,031 124
Centered Leverage Value ,001 ,146 ,024 ,029 124
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Lanjutan Lampiran 7
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Pengendalian Intern b
. Enter
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,823a ,678 ,670 3,79219
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 3631,188 3 1210,396 84,168 ,000b
Residual 1725,686 120 14,381
Total 5356,875 123
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Intern
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,041 2,110 ,967 ,335
Pengendalian Intern ,460 ,112 ,332 4,111 ,000
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
,296 ,093 ,253 3,198 ,002
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
,517 ,092 ,367 5,604 ,000
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Lampiran 8
Uji Hipotesis I
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Internb
. Enter
a. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,638a ,407 ,392 ,45656
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 17,147 3 5,716 27,421 ,000b
Residual 25,014 120 ,208
Total 42,161 123
a. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
b. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Intern
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,805 ,276 2,923 ,004
Pengendalian Intern ,292 ,104 ,297 2,801 ,006
Pemanfaatan Teknologi Informasi ,235 ,113 ,227 2,082 ,039
Kompetensi Sumber Daya Manusia ,237 ,104 ,206 2,281 ,024
a. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
Uji Hipotesis II Regression
Lampiran 9
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Kualitas Laporan
Keuanganb
. Enter
a. Dependent Variable: AbsRes_1
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,192a ,037 ,029 ,28709
a. Predictors: (Constant), Kualitas Laporan Keuangan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,383 1 ,383 4,651 ,033b
Residual 10,055 122 ,082
Total 10,439 123
a. Dependent Variable: AbsRes_1
b. Predictors: (Constant), Kualitas Laporan Keuangan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,023 ,140 ,166 ,868
Kualitas Laporan Keuangan ,093 ,043 ,192 2,157 ,033
a. Dependent Variable: AbsRes_1
Lanjutan Lampiran 9
TABEL r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Sumber: https://teorionline.files.wordpress.com/2010/01/tabel-r.doc
Lampiran 10
TABEL t PRODUCT MOMENT
DF
SIGNIFIKANSI LEVEL one-tail = 0,05 0,025 0,005 0,0005
two-tail = 0,10 0,05 0,01 0,001 1 6,314 12.706 63.357 636.619 2 2,920 4.303 9.925 31.598 3 2.353 3.182 5.841 12.941 4 2.132 2.776 4.604 8.610 5 2,015 2.571 4.032 6.895 6 1,943 2.447 3.707 5.959 7 1,895 2.365 3.499 5.405 8 1,860 2.306 3.355 5.041 9 1.833 2.262 3.25 4.781 10 1.812 2.228 3.169 4.587
11 1.796 2.201 3.106 4.437 12 1.782 2.179 3.055 4.318 13 1.771 2.160 3.012 4.221 14 1.761 2.145 2.977 4.14 15 1.753 2.131 2.947 4.073
16 1.746 2.120 2.921 4.015 17 1.74 2.110 2.8989 3.965 18 1.734 2.100 2.878 3.922 19 1.729 2.093 2.861 3.883 20 1.725 2.086 2.845 3.850
21 1.721 2.080 2.831 3.819 22 1.717 2.074 2.819 3.792 23 1.714 2.069 2.807 3.767 24 1.711 2.064 2.797 3.745 25 1.708 2.060 2.787 3.725
26 1.706 2.056 2.779 3.707 27 1.703 2.052 2.771 3.690 28 1.701 2.048 2.763 3.674 29 1.699 2.045 2.756 3.659 30 1.697 2.042 2.750 3.646
40 1.684 2.021 2.704 3.551 60 1.671 2.000 2.660 3.460
120 1.658 1.980 2.617 3.373
Sumber: https://teorionline.wordpress.com/tag/tabel-t/
Lampiran 11
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS DIRI RESPONDEN
Isilah data-data berikut ini sesuai dengan keadaan diri anda dan berilah tanda
centang (√) pada pertanyaan pilihan.
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Usia :
4. Jabatan :
5. Nama Kantor :
6. Masa Kerja : ........... tahun
7. Lama anda bekerja di bagian yang berkaitan dengan keuangan :
8. Tingkat Pendidikan Terakhir : - SMA/SMK ( ) - Diploma (Sebutkan : D1, D2, D3) ( ) - S1 ( ) - S2 ( ) - Lain-lain, sebutkan.........
9. Jurusan Pendidikan : ...................................................
10. Status :
- Kawin ( ) - Belum Kawin ( )
11. Pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang pernah diikuti
(sebutkan satu per satu dan tahun berapa) :
.............................................................................. ..............................................................................
Lampiran 12
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Berikut ini saya sajikan beberapa pernyataan. Bapak/Ibu diminta untuk
memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam skala
tersebut, dengan cara memilih 1 dari 5 jawaban. Saya berharap bapak/Ibu dapat
memberikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
.
Kriteria Penilaian :
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. N : Netral
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
CONTOH : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disajikan karena merupakan bentuk dari
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat.
STS TS N S SS
√
Tanda checklist (√) menunjukkan SETUJU dengan pernyataan yang diajukan.
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
PENGENDALIAN INTERN
1. Penyelenggaraan kegiatan pengelolaan keuangan telah sesuai Standard Operating Procedur (SOP).
2. Terdapat tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur, atau pelanggaran terhadap aturan perilaku.
3. Terdapat langkah-langkah pencegahan dan minimalisasi potensi kerusakan dan terhentinya operasi komputer.
4. Adanya pemisahan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
5. Pembatasan akses keperangkatan lunak sistem berdasarkan tanggungjawab pekerjaan dan dokumentasi atas otorisasi akses.
6. Laporan-laporan keuangan di-review dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala sub bagian keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan.
7. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji.
8. Pemantauan secara terus-menerus terhadap hal-hal yang meliputi: aktivitas pembinaan, manajemen, dan tindakan lain yang dilakukan pegawai dalam menjalankan tugasnya.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
9. Sub bagian akuntansi/keuangan anda memiliki komputer yang cukup untuk melaksanakan tugas.
10. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara komputerisasi.
11. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.
12. Peralatan yang usang/rusak didata dan segera diperbaiki tepat pada waktunya.
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
13. Sub bagian keuangan/akuntansi memiliki software aplikasi untuk melaksanakan tugas, seperti: SIMDA, SISMIOP, Microsoft Excel, dsb.
14. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
15. Terdapat sistem keamanan komputer (antivirus) yang diperbarui secara teratur.
16. Jaringan internet telah dimanfaatkan sebagai penghubung antar unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.
17. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang terintegrasi.
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
18. Sub bagian keuangan/akuntansi memiliki uraian peran dan fungsi yang jelas.
19. Peran dan tanggungjawab seluruh pegawai sub bagian keuangan/akuntansi ditetapkan secara jelas dalam peraturan daerah.
20. Uraian tugas sub bagian keuangan/akuntansi sesuai dengan fungsi akuntansi.
21. Sub bagian keuangan/akuntansi anda memiliki staf yang berkualifikasi dalam jumlah yang cukup.
22. Sub bagian keuangan/akuntansi memiliki sumber daya pendukung operasional yang cukup.
23. Dana-dana dianggarkan untuk memperoleh sumber daya, peralatan, pelatihan yang dibutuhkan.
24. Pelatihan untuk membantu penguasaan dan pengembangan keahlian dalam tugas dilakukan.
25. SKPD memiliki sumber daya manusia yang mampu menyusun LKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
26. Pengawasan dilakukan secara efektif dan efisien untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
27. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan anggaran dilakukan (triwulan, semester, tahunan).
28. Setiap kegiatan/transaksi keuangan telah dicatat dan setiap pencatatan dilakukan berdasarkan bukti yang cukup dan telah diarsipkan/didokumentasikan dengan baik.
29. Pencatatan transaksi keuangan dilakukan dengan tepat waktu dan diklasifikasikan dengan benar.
30. Terdapat upaya perbaikan dan pembenahan atas rekomendasi yang diberikan pemeriksa sebagai tindak lanjut dari hasil review/audit.
31. Terdapat pengawasan secara berkala terhadap pemanfaatan teknologi informasi, seperti: pengecekan kecukupan sarana komputer operasional, kondisi ekonomis komputer yang ada, tersedianya anti virus, database, kefisienan serta keefektifan software aplikasi sistem pengelolaan keuangan yang dipakai, dsb.
32. Terdapat sistem pengawasan terhadap setiap pelaksanaan tugas.
33. Laporan keuangan SKPD yang terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan, serta disusun secara tepat waktu.
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
34. Neraca disajikan.
35. Laporan Realisasi Anggaran disajikan.
36. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan.
37. Informasi segera tersedia ketika dibutuhkan.
38. Laporan-laporan seperti: Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan Semester, dan Laporan Tahunan sering disediakan secara sistemastis dan teratur.
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
39. Laporan-laporan berikut juga disampaikan secara sistematis dan teratur: a. Laporan realisasi semester pertama/ prognosis b. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) c. Neraca d. Laporan Arus Kas
40. Transaksi keuangan disajikan secara jujur dan wajar dalam laporan keuangan.
41. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji.
42. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
43. Rekonsiliasi dilakukan secara periodik antar catatan akuntansi dengan catatan bank atau catatan pihak eksternal yang membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi.
44. Laporan keuangan SKPD yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), serta dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Sumber: Zuliarti (2012)
Lanjutan Lampiran 12
DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN (SKPK)
DI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN ANGGARAN 2014
No. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Kriteria Sampel 1 2 3 4
1 Dinas Pendidikan √ √ √ √ 1 2 UPT Dinas Pendidikan - - - √ - 3 Pendidikan Dasar - - - √ - 4 Pendidikan Menengah - - - √ - 5 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) - - - √ - 6 Dinas Kesehatan √ √ √ √ 2 7 Rumah Sakit Umum Daerah √ √ √ √ 3 8 Dinas Pekerjaan Umum √ √ √ √ 4 9 Bina Marga - - - √ -
10 Cipta Karya - - - √ - 11 Pengairan - - - √ - 12 Bina Program - - - √ - 13 Tata Ruang - - - √ - 14 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah √ √ √ √ 5 15 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi √ √ √ √ 6 16 Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan √ √ √ √ 7 17 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil √ √ √ √ 8 18 Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera √ √ √ √ 9 19 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi √ √ √ √ 10 20 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi √ √ √ √ 11 21 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga √ √ √ √ 12 22 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan
Masyarakat √ √ √ √ 13
23 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja danWilayatul Hisbah √ √ √ √ 14 24 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten √ √ √ √ 15 25 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) - - - √ - 26 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama √ √ √ √ 16 27 Sekretariat Daerah √ √ √ √ 17
28 Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah - - - √ - 29 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset √ √ √ √ 18 30 UPTD Alat Berat - - - √ - 31 Inspektorat Kabupaten √ √ √ √ 19 32 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan √ √ √ √ 20
Lampiran 1
Lanjutan Lampiran 1
No. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Kriteria
Sampel 1 2 3 4
33 Dinas Syariat Islam √ √ √ √ 21
34 Badan Penanggulangan Bencana Daerah √ √ √ √ 22
35 Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu √ √ √ √ 23
36 Kecamatan Manyak Payed √ √ √ √ 24
37 Kecamatan Bendahara √ √ √ √ 25
38 Kecamatan Seruway √ √ √ √ 26
39 Kecamatan Rantau √ √ √ √ 27
40 Kecamatan Karang Baru √ √ √ √ 28
41 Kecamatan Kota Kualasimpang √ √ √ √ 29
42 Kecamatan Kejuruan Muda √ √ √ √ 30
43 Kecamatan Tamiang Hulu √ √ √ √ 31
44 Kecamatan Banda Mulia √ √ √ √ 32
45 Kecamatan Sekerak √ √ √ √ 33
46 Kecamatan Tenggulun √ √ √ √ 34
47 Kecamatan Bandar Pusaka √ √ √ √ 35
48 Sekretariat Baitul Mal √ √ √ √ 36
49 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah √ √ √ √ 37
50 Majelis Adat Aceh √ √ √ √ 38
51 Pejabat Penatausaha Keuangan Daerah √ √ √ √ 39
52 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian √ √ √ √ 40
53 Badan Pemberdayaan Masyarakat √ √ √ √ 41
54 Kantor Perpustakaan dan Arsip √ √ √ √ 42
55 Dinas Pertanian dan Peternakan √ √ √ √ 43
56 Dinas Kehutanan dan Perkebunan √ √ √ √ 44
57 Dinas Pertambangan dan Energi √ √ √ √ 45
58 Dinas Kelautan dan Perikanan √ √ √ √ 46
Sumber: Data diolah
Lampiran 2
DAFTAR RINCIAN JUMLAH RESPONDEN YANG BERKAITAN DENGAN PENGUMPULAN DATA KUESIONER
DI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2015
No. SKPK Responden
Kuesioner yang disebar (eks)
Kuesioner yang kembali
(eks)
Persen-tase (%)
1. Dinas Pendidikan 3 2 1,64 2. Dinas Kesehatan 3 1 0,82 3. Rumah Sakit Umum Daerah 4 3 2,46 4. Dinas Pekerjaan Umum 2 2 1,64 5. Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah
2 2 1,64 6. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi
3 2 1,64 7. Badan Lingkungan Hidup dan
Kebersihan 3 2 1,64 8. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3 3 2,46 9. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Sejahtera
2 2 1,64 10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 2 3 2,46 11. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi
3 3 2,46 12. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga
3 3 2,46 13. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan
Perlindungan Masyarakat
2 2 1,64 14. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan
Wilayatul Hisbah
2 15 12,30 15. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten
2 3 2,46 16. Sekretariat Majelis Permusyawaratan
Ulama
2 3 2,46 17. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi 3 3 2,46
18. Dinas Pertambangan dan Energi 3 3 2,46 19. Dinas Pertanian dan Peternakan 3 3 2,46 20. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 2 2 1,64 21. Dinas Syariat Islam 2 2 1,64 22. Inspektorat Kabupaten 2 2 1,64 23. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu 3 3 2,46 24. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Sejahtera 2 2 1,64
Lanjutan Lampiran 2
No. SKPK Responden Kuesioner yang
disebar (eks) Kuesioner
yang kembali (eks)
Persen-tase (%)
25. Kecamatan Bendahara 3 3 2,46 26. Kecamatan Seruway 3 3 2,46 27. Kecamatan Rantau 3 3 2,46
28. Kecamatan Karang Baru 3 3 2,46
29. Kecamatan Kota Kualasimpang 3 3 2,46
30. Kecamatan Kejuruan Muda 3 3 2,46
31. Kecamatan Tamiang Hulu 3 3 2,46 32. Kecamatan Banda Mulia 3 3 2,46
33. Kecamatan Sekerak 3 3 2,46
34. Kecamatan Tenggulun 3 3 2,46 35. Kecamatan Bandar Pusaka 3 3 2,46
36. Sekretariat Baitul Mal 2 2 1,64
37. Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah 2 2 1,64 38. Sekretariat Majelis Adat Aceh 2 2 1,64
39. Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah 1 0 0,00
40. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian 2 2 1,64
41. Badan Pemberdayaan Masyarakat 2 2 1,64
42. Kantor Perpustakaan dan Arsip 2 2 1,64
43. Dinas Pertanian dan Peternakan 3 3 2,46
44. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2 2 1,64
45. Dinas Pertambangan dan Energi 3 3 2,46
46. Dinas Kelautan dan Perikanan 3 3 2,46
Total 130 122 100,00
Sumber: Data diolah
UJI FAKTOR SEBELUM PENELITIAN 1. Pengujian I
X1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia X2 = Komitmen Organisasi X3 = Pengendalian Intern X4 = Pemanfaatan Teknologi Informasi X5 = Pengawasan Keuangan Daerah
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,438
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 93,417
df 28
Sig. ,000
Anti-image Matrices
X1 X2 X3 X4 X5
Anti-image Correlation X1 ,603a -,443 ,571 -,608 -,793
X2 -,443 ,346a -,754 ,319 ,614
X3 ,571 -,754 ,685a -,945 -,757
X4 -,608 ,010 -,945 ,711a ,820
X5 -,471 ,044 -,757 ,820 ,497a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Lampiran 3
2. Uji Faktor II (setelah Variabel Komitmen Organisasi dikeluarkan)
X1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia X2 = Pengendalian Intern X3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi X4 = Pengawasan Keuangan Daerah
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,822
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 283,578
df 26
Sig. ,000
Anti-image Matrices X1 X2 X3 X4
Anti-image Covariance
X1 ,347 -,161 -,048 -,136
X2 -,161 ,395 -,050 -,101
X3 -,048 -,050 ,542 -,158
X4 -,136 -,101 -,158 ,337
Anti-image Correlation
X1 ,801a -,434 -,110 -,396
X2 -,434 ,831a -,107 -,276
X3 -,110 -,107 ,871a -,369
X4 -,396 -,276 -,369 ,802a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
dimension0
1 1,129 28,224 28,224 1,129 28,224 28,224 1,138 28,443 28,443
2 1,074 26,851 55,075 1,074 26,851 55,075 1,056 26,395 54,838
3 1,003 25,076 80,151 1,003 25,076 80,151 1,012 25,313 80,151
4 ,794 19,849 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lanjutan Lampiran 3
Component Matrixa
Component
1 2 3
X1 ,398 ,517 -,892 X2 ,860 -,095 ,088 X3 -,715 ,254 ,191 X4 -,053 ,869 ,656
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 3 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
X1 ,697 ,048 ,453 X2 ,282 ,894 ,021 X3 -,340 ,255 ,736 X4 ,194 -,572 -,077
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 4 iterations.
Lanjutan Lampiran 3
Lampiran 4
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Pengendalian Intern 124 10,39 40,11 25,2779 4,75634
Pemanfaatan Teknologi Informasi 124 11,68 42,70 28,3150 5,63595
Kompetensi Sumber Daya Manusia 124 10,39 38,74 25,5502 4,71796
Pengawasan Keuangan Daerah 124 14,03 37,35 24,8750 4,47992
Kualitas Laporan Keuangan 124 14,59 52,09 35,0605 6,59938
Valid N (listwise) 124
Lampiran 5
Uji Validitas
Correlations
Pengendalian
Intern
Pengendalian Intern1
Pearson Correlation ,815**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern2
Pearson Correlation ,700**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern3
Pearson Correlation ,698**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern4
Pearson Correlation ,727**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern5
Pearson Correlation ,698**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern6
Pearson Correlation ,692**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern7
Pearson Correlation ,735**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern8
Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengendalian Intern
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi_1
Pearson Correlation ,681**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_2
Pearson Correlation ,761**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_3
Pearson Correlation ,769**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_4
Pearson Correlation ,723**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_5
Pearson Correlation ,601**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_6
Pearson Correlation ,754**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_7
Pearson Correlation ,832**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_8
Pearson Correlation ,732**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi_9
Pearson Correlation ,706**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 5
Correlations
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
Kompetensi Sumber Daya Manusia_1
Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_2
Pearson Correlation ,575**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_3
Pearson Correlation ,687**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_4
Pearson Correlation ,777**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_5
Pearson Correlation ,707**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_6
Pearson Correlation ,692**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_7
Pearson Correlation ,636**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia_8
Pearson Correlation ,774**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kompetensi Sumber Daya Manusia
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 5
Correlations
Pengawasan
Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah_1
Pearson Correlation ,674**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_2
Pearson Correlation ,338**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_3
Pearson Correlation ,851**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_4
Pearson Correlation ,844**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_5
Pearson Correlation ,844**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_6
Pearson Correlation ,797**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_7
Pearson Correlation ,750**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah_8
Pearson Correlation ,583**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Pengawasan Keuangan Daerah
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 5
Lampiran 6
Correlations
Uji Reliabilitas
Kualitas Laporan
Keuangan
Kualitas Laporan Keuangan_1
Pearson Correlation ,803**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_2
Pearson Correlation ,813**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_3
Pearson Correlation ,787**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_4
Pearson Correlation ,721**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_5
Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_6
Pearson Correlation ,734**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_7
Pearson Correlation ,707**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_8
Pearson Correlation ,770**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan9_
Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_10
Pearson Correlation ,834**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan_11
Pearson Correlation ,748**
Sig. (2-tailed) ,000
N 124
Kualitas Laporan Keuangan
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 124
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Scale: Pengendalian Intern
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,867 8
Scale: Pemanfaatan Teknologi Informasi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,890 9
Scale: Kompetensi Sumber Daya Manusia
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,836 8
Scale: Pengawasan Keuangan Daerah
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,871 8
Lanjutan Lampiran 6
Scale: Kualitas Laporan Keuangan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 124 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 124 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,920 11
Lanjutan Lampiran 6
Lampiran 7
Uji Asumsi Klasik
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 124
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,33812995
Most Extreme Differences
Absolute ,116
Positive ,116
Negative -,099
Kolmogorov-Smirnov Z 1,294
Asymp. Sig. (2-tailed) ,070
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2,041 2,110 ,967 ,335
Pengendalian
Intern
,460 ,112 ,332 4,111 ,000 ,412 2,428
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
,296 ,093 ,253 3,198 ,002 ,428 2,337
Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
,517 ,092 ,367 5,604 ,000 ,627 1,595
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Coefficient Correlationsa
Model Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Pengendali
an Intern
1
Correlations
Kompetensi Sumber Daya Manusia 1,000 -,234 -,300
Pemanfaatan Teknologi Informasi -,234 1,000 -,616
Pengendalian Intern -,300 -,616 1,000
Covariances
Kompetensi Sumber Daya Manusia ,008 -,002 -,003
Pemanfaatan Teknologi Informasi -,002 ,009 -,006
Pengendalian Intern -,003 -,006 ,013
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Pengendalian
Intern
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
1
1 3,954 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,021 13,666 ,72 ,09 ,20 ,02
3 ,016 15,857 ,27 ,03 ,08 ,97
4 ,009 20,725 ,01 ,88 ,72 ,01
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Lanjutan Lampiran 7
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 16,3225 50,5656 35,0605 5,43340 124
Std. Predicted Value -3,449 2,854 ,000 1,000 124
Standard Error of Predicted
Value
,362 1,489 ,625 ,272 124
Adjusted Predicted Value 16,5251 50,4189 35,0508 5,42366 124
Residual -10,22608 14,26596 ,00000 3,74566 124
Std. Residual -2,697 3,762 ,000 ,988 124
Stud. Residual -2,778 3,884 ,001 1,013 124
Deleted Residual -10,84888 15,20645 ,00969 3,93796 124
Stud. Deleted Residual -2,859 4,136 ,004 1,029 124
Mahal. Distance ,128 17,968 2,976 3,621 124
Cook's Distance ,000 ,249 ,013 ,031 124
Centered Leverage Value ,001 ,146 ,024 ,029 124
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Lanjutan Lampiran 7
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Pengendalian Intern b
. Enter
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,823a ,678 ,670 3,79219
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 3631,188 3 1210,396 84,168 ,000b
Residual 1725,686 120 14,381
Total 5356,875 123
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Intern
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,041 2,110 ,967 ,335
Pengendalian Intern ,460 ,112 ,332 4,111 ,000
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
,296 ,093 ,253 3,198 ,002
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
,517 ,092 ,367 5,604 ,000
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Lampiran 8
Uji Hipotesis I
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Internb
. Enter
a. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,638a ,407 ,392 ,45656
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 17,147 3 5,716 27,421 ,000b
Residual 25,014 120 ,208
Total 42,161 123
a. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
b. Predictors: (Constant), Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Intern
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,805 ,276 2,923 ,004
Pengendalian Intern ,292 ,104 ,297 2,801 ,006
Pemanfaatan Teknologi Informasi ,235 ,113 ,227 2,082 ,039
Kompetensi Sumber Daya Manusia ,237 ,104 ,206 2,281 ,024
a. Dependent Variable: Pengawasan Keuangan Daerah
Uji Hipotesis II Regression
Lampiran 9
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Kualitas Laporan
Keuanganb
. Enter
a. Dependent Variable: AbsRes_1
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,192a ,037 ,029 ,28709
a. Predictors: (Constant), Kualitas Laporan Keuangan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,383 1 ,383 4,651 ,033b
Residual 10,055 122 ,082
Total 10,439 123
a. Dependent Variable: AbsRes_1
b. Predictors: (Constant), Kualitas Laporan Keuangan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,023 ,140 ,166 ,868
Kualitas Laporan Keuangan ,093 ,043 ,192 2,157 ,033
a. Dependent Variable: AbsRes_1
Lanjutan Lampiran 9
TABEL r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Sumber: https://teorionline.files.wordpress.com/2010/01/tabel-r.doc
Lampiran 10
TABEL t PRODUCT MOMENT
DF
SIGNIFIKANSI LEVEL one-tail = 0,05 0,025 0,005 0,0005
two-tail = 0,10 0,05 0,01 0,001 1 6,314 12.706 63.357 636.619 2 2,920 4.303 9.925 31.598 3 2.353 3.182 5.841 12.941 4 2.132 2.776 4.604 8.610 5 2,015 2.571 4.032 6.895 6 1,943 2.447 3.707 5.959 7 1,895 2.365 3.499 5.405 8 1,860 2.306 3.355 5.041 9 1.833 2.262 3.25 4.781 10 1.812 2.228 3.169 4.587
11 1.796 2.201 3.106 4.437 12 1.782 2.179 3.055 4.318 13 1.771 2.160 3.012 4.221 14 1.761 2.145 2.977 4.14 15 1.753 2.131 2.947 4.073
16 1.746 2.120 2.921 4.015 17 1.74 2.110 2.8989 3.965 18 1.734 2.100 2.878 3.922 19 1.729 2.093 2.861 3.883 20 1.725 2.086 2.845 3.850
21 1.721 2.080 2.831 3.819 22 1.717 2.074 2.819 3.792 23 1.714 2.069 2.807 3.767 24 1.711 2.064 2.797 3.745 25 1.708 2.060 2.787 3.725
26 1.706 2.056 2.779 3.707 27 1.703 2.052 2.771 3.690 28 1.701 2.048 2.763 3.674 29 1.699 2.045 2.756 3.659 30 1.697 2.042 2.750 3.646
40 1.684 2.021 2.704 3.551 60 1.671 2.000 2.660 3.460
120 1.658 1.980 2.617 3.373
Sumber: https://teorionline.wordpress.com/tag/tabel-t/
Lampiran 11
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS DIRI RESPONDEN
Isilah data-data berikut ini sesuai dengan keadaan diri anda dan berilah tanda
centang (√) pada pertanyaan pilihan.
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Usia :
4. Jabatan :
5. Nama Kantor :
6. Masa Kerja : ........... tahun
7. Lama anda bekerja di bagian yang berkaitan dengan keuangan :
8. Tingkat Pendidikan Terakhir : - SMA/SMK ( ) - Diploma (Sebutkan : D1, D2, D3) ( ) - S1 ( ) - S2 ( ) - Lain-lain, sebutkan.........
9. Jurusan Pendidikan : ...................................................
10. Status :
- Kawin ( ) - Belum Kawin ( )
11. Pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang pernah diikuti
(sebutkan satu per satu dan tahun berapa) :
.............................................................................. ..............................................................................
Lampiran 12
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Berikut ini saya sajikan beberapa pernyataan. Bapak/Ibu diminta untuk
memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam skala
tersebut, dengan cara memilih 1 dari 5 jawaban. Saya berharap bapak/Ibu dapat
memberikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
.
Kriteria Penilaian :
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. N : Netral
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
CONTOH : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disajikan karena merupakan bentuk dari
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat.
STS TS N S SS
√
Tanda checklist (√) menunjukkan SETUJU dengan pernyataan yang diajukan.
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
PENGENDALIAN INTERN
1. Penyelenggaraan kegiatan pengelolaan keuangan telah sesuai Standard Operating Procedur (SOP).
2. Terdapat tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur, atau pelanggaran terhadap aturan perilaku.
3. Terdapat langkah-langkah pencegahan dan minimalisasi potensi kerusakan dan terhentinya operasi komputer.
4. Adanya pemisahan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
5. Pembatasan akses keperangkatan lunak sistem berdasarkan tanggungjawab pekerjaan dan dokumentasi atas otorisasi akses.
6. Laporan-laporan keuangan di-review dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala sub bagian keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan.
7. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji.
8. Pemantauan secara terus-menerus terhadap hal-hal yang meliputi: aktivitas pembinaan, manajemen, dan tindakan lain yang dilakukan pegawai dalam menjalankan tugasnya.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
9. Sub bagian akuntansi/keuangan anda memiliki komputer yang cukup untuk melaksanakan tugas.
10. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara komputerisasi.
11. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.
12. Peralatan yang usang/rusak didata dan segera diperbaiki tepat pada waktunya.
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
13. Sub bagian keuangan/akuntansi memiliki software aplikasi untuk melaksanakan tugas, seperti: SIMDA, SISMIOP, Microsoft Excel, dsb.
14. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
15. Terdapat sistem keamanan komputer (antivirus) yang diperbarui secara teratur.
16. Jaringan internet telah dimanfaatkan sebagai penghubung antar unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.
17. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang terintegrasi.
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
18. Sub bagian keuangan/akuntansi memiliki uraian peran dan fungsi yang jelas.
19. Peran dan tanggungjawab seluruh pegawai sub bagian keuangan/akuntansi ditetapkan secara jelas dalam peraturan daerah.
20. Uraian tugas sub bagian keuangan/akuntansi sesuai dengan fungsi akuntansi.
21. Sub bagian keuangan/akuntansi anda memiliki staf yang berkualifikasi dalam jumlah yang cukup.
22. Sub bagian keuangan/akuntansi memiliki sumber daya pendukung operasional yang cukup.
23. Dana-dana dianggarkan untuk memperoleh sumber daya, peralatan, pelatihan yang dibutuhkan.
24. Pelatihan untuk membantu penguasaan dan pengembangan keahlian dalam tugas dilakukan.
25. SKPD memiliki sumber daya manusia yang mampu menyusun LKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
26. Pengawasan dilakukan secara efektif dan efisien untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
27. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan anggaran dilakukan (triwulan, semester, tahunan).
28. Setiap kegiatan/transaksi keuangan telah dicatat dan setiap pencatatan dilakukan berdasarkan bukti yang cukup dan telah diarsipkan/didokumentasikan dengan baik.
29. Pencatatan transaksi keuangan dilakukan dengan tepat waktu dan diklasifikasikan dengan benar.
30. Terdapat upaya perbaikan dan pembenahan atas rekomendasi yang diberikan pemeriksa sebagai tindak lanjut dari hasil review/audit.
31. Terdapat pengawasan secara berkala terhadap pemanfaatan teknologi informasi, seperti: pengecekan kecukupan sarana komputer operasional, kondisi ekonomis komputer yang ada, tersedianya anti virus, database, kefisienan serta keefektifan software aplikasi sistem pengelolaan keuangan yang dipakai, dsb.
32. Terdapat sistem pengawasan terhadap setiap pelaksanaan tugas.
33. Laporan keuangan SKPD yang terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan, serta disusun secara tepat waktu.
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
34. Neraca disajikan.
35. Laporan Realisasi Anggaran disajikan.
36. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan.
37. Informasi segera tersedia ketika dibutuhkan.
38. Laporan-laporan seperti: Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan Semester, dan Laporan Tahunan sering disediakan secara sistemastis dan teratur.
Lanjutan Lampiran 12
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
39. Laporan-laporan berikut juga disampaikan secara sistematis dan teratur: a. Laporan realisasi semester pertama/ prognosis b. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) c. Neraca d. Laporan Arus Kas
40. Transaksi keuangan disajikan secara jujur dan wajar dalam laporan keuangan.
41. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji.
42. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
43. Rekonsiliasi dilakukan secara periodik antar catatan akuntansi dengan catatan bank atau catatan pihak eksternal yang membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi.
44. Laporan keuangan SKPD yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), serta dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Sumber: Zuliarti (2012)
Lanjutan Lampiran 12