sistem pengendalian manajemen dan sistem pengendalian intern
DESCRIPTION
Materi ini berisi presentasi mengenai Sistem Pengendalian Manajemen dan Sistem Pengendalian Intern yang disampaikan oleh Mahasiswa Magister Ilmu Akuntansi UNDIP Semarang sebagai bahan diskusi Mata Kuliah Akuntansi Sektor PublikTRANSCRIPT
Pendahuluan� Organanisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk
memberikan jaminan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secaraefektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
� Pengendalian manajemen meliputi berbagai aktivitas yaitu : i. perencanaan, ii. koordinasi antar bagian dalam organisasi, iii. komunikasi informasi, iv. pengambilan keputusan, v. memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai tujuan
organisasi, vi. pengendalian, danvii. penilaian kinerja.
� Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapatterjadi karena kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahapdalam proses pengendalian manajemen.
� Sistem pengendalian manajemen harus didukung struktur organisasi yang sesuai, manajemen SDM, dan lingkungan yang mendukung
TIPE PENGENDALIAN MANAJEMEN� Pengendalian preventif (preventive/feed-forward control):
pengendalian manajemen terkait dengan perumusanstrategi, perencanaan strategik yang dijabarkan dalambentuk program-program� Pengendalian operasional (operational/feed-
while/concurrent control) : pengendalian manajementerkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui anggaran. Tahap ini dilaksanakandengan management control, pengawasan atasan langsung(melekat), dan penyeliaan (supervisi).� Pengendalian kinerja (feed-back/repressive/result control):
pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerjaberdasarkan tolok ukur kinerja tang telah ditetapkan
STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN� Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers).� Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh
manajemen yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pusatpertanggungjawaban yang dipimpinnya.
� Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban adalah:1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer
dan unit organisasi yang dipimpinnya;2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat;5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan;6. Sebagai alat melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien; dan7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Pusat-pusat Pertanggungjawaban(4 jenis)� Pusat Biaya (expense center) adalah pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Contoh Departemen Produksi, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum
� Pusat Pendapatan (revenue center) : adalah pusat pertanggungjawabanyang prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contoh Dinas Pendapatan Daerah, Departemen Pemasaran
� Pusat Laba (profit center) adalah pusat pertanggungjawaban yang membandingkan input (expense) dengan ouput (revenue) dalamsatuan moneter. Prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan. Contoh BUMN, BUMD, obyek pariwisata milik PEMDA, bandara, pelabuhan dll
� Pusat Investasi (investment center) : adalah pusat pertanggungjawabanyang prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkanterkait dengan investasi yang yang ditanamkan. Contoh DepartemenRiset dan Pengembangan, dan Balitbang
SALURAN KOMUNIKASI� Proses Pengendalian manajemen sektor publik dapat
dilakukan melalui saluran komunikasi formal dan informal� Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal
meliputi : perumusan strategi (strategy formulation), perencanaan strategik (strategic planning), penganggaran, operasional, dan evaluasi kinerja.� Saluran komunikasi informal dapat dilakukan melalui
komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau melalui metoda management by walking around.
� Sistem pengendalian manajemen dirancang untukmempengaruhi orang-orang di dalam organisasi agar berperilaku sesuai tujuan organisasi dengan menerapkanaturan dan prosedur birokrasi yang dirancang secaraformal.� Goal conruence (keselarasan antara tujuan organisasi
tujuan personal) dapat dipengaruhi oleh faktorpengendalian formal dan informal. Pengendalian formal misalnya sistem pengendalian manajemen, sistem aturan(rule of the game), dan reward & punishment system. Faktor informal misalnya etos kerja, loyalitas karyawan, kultur organisasi, gaya manajemen, dan gaya komunikasi.
Perumusan Strategi� Merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan
kebijakan, serta strategi organisasi.� Perumusan startegi merupakan tugas dan tanggung jawab top management.� Dalam organisasi pemerintahan, perumusan strategi dilakukan oleh legislatif berupa
GBHN.� Rumusan strategi brsifat permanen dan berjangka panjang (4, 5, 10 atau 20 tahun)� Rumusan visi, misi dan tujuan organisasi jarang dilakukan, yang sering terjadi adalah
revisi strategi, atau adopsi strategi baru untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan karenaadanya faktor perubahan lingkungan (ancaman/ threat, dan peluang/oppurtinity)
� Perumusan startegi merupakan startegi global (makro) (dalam perusahaan disebutcorporate level strategy) yang perlu dijabarkan menjadi strategi mikro dalam bentukprogram-program, kegiatan, atau proyek (dalam perusahaan disebut unit bussiness level strategy)
� Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan analisys SWOT yaitu denganmenganalisis faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan organisasi (core copetence), dan memperhitungkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang.
Analisis EksternalEkonomi, Sosial, Politik,
Peraturan (Regulasi)Trend Golbal
Teknologi Baru
Analisis InternalTeknologi yang dimiliki
Sumbar DayaSDA, SDM
Infrastruktur, dll
Strength & WeaknessIdentifikasi kekuatan dan Kelemahan
(Competencies)
Opportunity and ThreatIdentifikasi peluang dan
ancaman
PerumusanKompetensi denganpeluang ancaman
PROSES PERUMUSAN STRTEGI
Strategi
Proses Perumusan Strategi menurut Olsen dan Eadie (1982) terdiri dari 5 komponen dasar yaitu� Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan
oleh manajemen eksekutif organisasi dan memberikan kerangkastartegi serta target yang hendak dicapai.
� Analisis dan scanning lingkungan, terdiri dari identifikasidan pengukuran (assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang dipertimbangkan padasaat merumuskan strategi organisasi
� Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasidan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategik
� Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi� Implementasi dan pengendalian rencana strategik
Model 8 langkah untuk mefasilitasi proses perumusan strategi menurut Bryson (1995)1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai orgnasasi4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi7. Perumusan startegi untuk me-manage isu-isu8. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan
Model Perumusan Startegi pada Organisasi Sektor Publik menurut Bryson J. M. (1995)
Initiate and Agree Process
Mission and Mandate
Pest Analysis•Political
•Economic•Sociological
•Technical
Strengths and Weaknesses
Opportunities and threats
Strategies
Vision for the future
Actions
Outcomes
Startegic issues
Stakeholders
External Environmental AnalysisExternal Environmental Analysis
Internal Environmental AnalysisInternal Environmental Analysis
Perencanaan Strategik (Strategic Planning)� Sistem pengendalian manajemen diawali dengan
perencanaan strategik.� Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-
program, aktivitas, atau proyek yang akan dilakukan danpenentuan sumber daya yang dibutuhkan� Perbedaan dengan perumusan strategi adalah perumusan
strategi merupakan proses menentukan strategi sedangkanperencanaan strategik adalah proses menentukanbagaimana implementasi strategi tersebut. Hasilperencanaan strategik adalah rencana-rencana strategik, sedangkan hasil perumusan startegi adalah visi, misi dantujuan organisasi
PROSE PERENCANAAN STRATEGIK
Strategi AStrategi BStrategi C
dst
PerencanaanStrategik
Review strategi, program, prioritas,
dan anggaranProgram yang lolos
seleksiAnggaran yang
dibutuhkan
Program A1, A2, &A3Program B1, B2, & B3Program C1, C2, & C3
dst
Seleksi program dikaitkan dengan
prioritas dan sumberdaya yang tersedia
Manfaat Perencanaan Strategik bagi organisasi� Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif;� Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan
strategiyang telah ditetapkan;� Sebagai sarana untuk mefasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya
yang optimal� Sebagai kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short
term action)� Sebagai sarana bagi manajemen untuk memahami strategi organisasi
secara lebih jelas� Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategiTujuan utama perencanaan strategik� Untuk meningkatkan komunikasi antar a manajera puncak dengan
manajer di bahwahnya sehingga mendorong terwujudnya goal conruence.
Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi Tindakan Nyata� Agar dapat berjalan mulus mendapatkan hasil akhir
yang diharapkan, perencanaan strategik perluditranslasikan dalam bentuk tindakan-tindakan yang konkrit.� Perencanaan stategik perlu didukung hal-hal sebagai
berikut :1. Struktur pendukung, 2. Proses dan praktek implementasi di lapangan , 3. Kultur organisasi
Struktur Organisasi� Harus didesain untuk mendukung visi, misi, tujuan dan strategi yang sudah disusun� Restrukturisasi dan reorganisasi (institutional reform) perlu dilakukan agar selaras
dengan strategi dan desain sistem pengendalian manajemen.� Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam restrukturisasi� Perubahan struktur organisasi hendaknya meningkatkan kapasitas untuk mencapai
strategi yang efektif. Organisasi hendaknya ramping tetapi kaya fungsi.� Pimpinan eksekutif bertanggungjawab untuk melaksanakan strategidan arahan
kebijakan hingga level bawah.� Dewan bertanggungjawab secara kolektif untuk merencanakan strategi, kebijakan dan
otorisasi sumber daya dan menilai kinerja manajemen (eksekutif )Proses dan praktek implementasi di lapangan� harus ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab, � pendelegasian wewenang dan tugas; � adanya regulasi keuangan, � pengendalian personel, dan� manajemen kompensasi yang jelas dan fair,Kultur organisasi,� Perilaku dan sikap anggota organisasi harus medukung pelaksanaan program-program
secara efektif dan efisien� Sikap resistensi untuk berubah akan menghambat restrukturisasi dan reorganisasi� Diperlukan budaya organisasi yang kuat untuk mendukung perencanaan strategik
Penganggaran� Tahap Penganggaran dilaksanakan setelah tahap
perencanaan strategik telah selesai dilakukan� Tahap penganggaran dalam pengendalian sektor
publik merupakan tahap yang dominan� Proses penganggaran organisasi sektoir publik
memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta, dimana penganggaran sektor publik banyak dipengaruhi isu politik dan kepentingan
Penilaian Kinerja� Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dapat
dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward &punishment.� Sistem pemberian penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment)
digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.� Pemberian reward dapat berupa finansial dan nonfinansial seperti
pshycological reward dan social reward� Finansial reward antara lain : kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan� Nonfinansial reward antara lain : promosi jabatan, penambahan
tanggungjawab dan kepercayaan, otonomi yang lebih besar, penempatan kerja yang lebih baik dan pengakuan
� Mekanisme pemberian sanksi dan hukuman untuk kondisi tertentudiperlukan.