pengembangan media 圆形卡yuán xíng ... - telaga bahasa

12
33 Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă bagi Penguasaan Kosakata Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Irine Cyntia Firdasari, S.Pd. Universitas Brawijaya, Prodi Magister Ilmu Linguistik, Indonesia [email protected] Abstrak Pengembangan media untuk pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media berupa Yuán Xíng Kă untuk penguasaan kosakata bahasa Mandarin. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode pengembangan dari Sugiyono. Penelitian ini menggunakan metode campuran yakni kuantitatif dan kualitatif. Tahapan pengembangan media yang digunakan terdapat tujuh tahap. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X lintas minat di SMA Negeri 2 Kota Malang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi serta angket siswa dan data penelitian didapatkan dari hasil angket siswa dan hasil observasi pada saat uji coba lapangan di SMA Negeri 2 Kota Malang kelas X lintas minat. Ahli media menyatakan media Yuán Xíng Kă ini valid dengan skor 82% sedangkan ahli materi menyatakan media ini valid dengan skor 83%. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa media Yuán Xíng Kă layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Mandarin. hasil analisis data angket menunjukkan bahwa media dinilai menarik, siswa merasa terbantu dalam menguasai kosakata bahasa Mandarin serta mendapat respon positif dari siswa. Disimpulkan bahwa media berbasis permainan ini layak digunakan untuk pembelajaran kosakata bahasa Mandarin siswa kelas X lintas minat di SMA Negeri 2 Kota Malang. Kata Kunci: Pengembangan, Media Yuán Xíng Kă, Kosakata, Bahasa Mandarin Developing a Media Yuán Xíng Kă for Enhancing Vocabulary of The Theme School Life in Mandarin Language Learning Abstract The development of media for language learning is very necessary. This study aims to develop media in the form of Yuán Xíng Kă for mastery of Chinese vocabulary. This research and development uses a development method from Sugiyono. This research uses mixed methods that quantitative and qualitative. The stages of media development used are seven stages. The data source of this research is class X students across interests in Malang State High School 2. The instruments used were observation sheets as well as student questionnaires and research data obtained from the results of student questionnaires and the results of observations at the time of field trials in SMA 2 Malang City tenth class. Media expert validator say the media Yuán Xíng Kă is valid with a score of 82% while material expert validator stated that this media is valid with a score of 83%. From the above explanation it can be concluded that the media of Yuán Xíng Kă is feasible to be used as a medium for learning Chinese. The results of questionnaire data analysis showed that the media was considered interesting, students felt helped in mastering the Chinese vocabulary and received positive responses from students. The concluded that the “Yuán Xíng Kă” media is feasible to use as Chinese language vocabulary learning for the tenth graders of SMA Negeri 2 Malang. Key words: Development, Yuán Xíng Kă Media, Vocabulary, Chinese Language PENDAHULUAN Bahasa asing seperti bahasa Mandarin juga semakin banyak diajarkan. Perkembangan bahasa Mandarin yang merupakan bahasa nasional Negara Tiongkok semakin tersebar di seluruh penjuru dunia dan dijadikan sebagai pembelajaran bahasa asing. Khadir (2012:141) mengungkapkan bahwa pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak ukur dari kebutuhan dan minat peserta didik. Banyak kemajuan yang sudah dicapai, proses dan mutu pendidikan

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

33

Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă bagi Penguasaan Kosakata

Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin

Irine Cyntia Firdasari, S.Pd.

Universitas Brawijaya, Prodi Magister Ilmu Linguistik, Indonesia

[email protected]

Abstrak

Pengembangan media untuk pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat diperlukan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengembangkan media berupa Yuán Xíng Kă untuk penguasaan kosakata bahasa

Mandarin. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode pengembangan dari Sugiyono.

Penelitian ini menggunakan metode campuran yakni kuantitatif dan kualitatif. Tahapan pengembangan

media yang digunakan terdapat tujuh tahap. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X lintas minat

di SMA Negeri 2 Kota Malang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi serta angket siswa

dan data penelitian didapatkan dari hasil angket siswa dan hasil observasi pada saat uji coba lapangan

di SMA Negeri 2 Kota Malang kelas X lintas minat. Ahli media menyatakan media Yuán Xíng Kă ini

valid dengan skor 82% sedangkan ahli materi menyatakan media ini valid dengan skor 83%. Dari

paparan diatas dapat disimpulkan bahwa media Yuán Xíng Kă layak untuk digunakan sebagai media

pembelajaran bahasa Mandarin. hasil analisis data angket menunjukkan bahwa media dinilai menarik,

siswa merasa terbantu dalam menguasai kosakata bahasa Mandarin serta mendapat respon positif dari

siswa. Disimpulkan bahwa media berbasis permainan ini layak digunakan untuk pembelajaran kosakata

bahasa Mandarin siswa kelas X lintas minat di SMA Negeri 2 Kota Malang.

Kata Kunci: Pengembangan, Media Yuán Xíng Kă, Kosakata, Bahasa Mandarin

Developing a Media Yuán Xíng Kă for Enhancing Vocabulary of The Theme School Life

in Mandarin Language Learning

Abstract

The development of media for language learning is very necessary. This study aims to develop media

in the form of Yuán Xíng Kă for mastery of Chinese vocabulary. This research and development uses a

development method from Sugiyono. This research uses mixed methods that quantitative and qualitative.

The stages of media development used are seven stages. The data source of this research is class X

students across interests in Malang State High School 2. The instruments used were observation sheets

as well as student questionnaires and research data obtained from the results of student questionnaires

and the results of observations at the time of field trials in SMA 2 Malang City tenth class. Media expert

validator say the media Yuán Xíng Kă is valid with a score of 82% while material expert validator stated

that this media is valid with a score of 83%. From the above explanation it can be concluded that the

media of Yuán Xíng Kă is feasible to be used as a medium for learning Chinese. The results of

questionnaire data analysis showed that the media was considered interesting, students felt helped in

mastering the Chinese vocabulary and received positive responses from students. The concluded that

the “Yuán Xíng Kă” media is feasible to use as Chinese language vocabulary learning for the tenth

graders of SMA Negeri 2 Malang.

Key words: Development, Yuán Xíng Kă Media, Vocabulary, Chinese Language

PENDAHULUAN

Bahasa asing seperti bahasa Mandarin

juga semakin banyak diajarkan.

Perkembangan bahasa Mandarin yang

merupakan bahasa nasional Negara

Tiongkok semakin tersebar di seluruh

penjuru dunia dan dijadikan sebagai

pembelajaran bahasa asing. Khadir

(2012:141) mengungkapkan bahwa

pendidikan harus dapat mengembangkan

potensi-potensi yang dimiliki peserta didik

dengan bertolak ukur dari kebutuhan dan

minat peserta didik. Banyak kemajuan yang

sudah dicapai, proses dan mutu pendidikan

Page 2: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 33-44

34

semakin lama semakin meningkat dan

semakin kompleks.

Disebutkan oleh Sudjana (2010:1)

tujuan pendidikan pada dasarnya

mengantarkan para siswa menuju pada

perubahan-perubahan tingkah laku baik

intelektual, moral maupun sosial agar dapat

hidup mandiri sebagai individu dan makhluk

sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut

siswa berinteraksi dengan lingkungan

belajar yang diatur guru melalui proses

pembelajaran. Menurut Khanifatul

(2013:14), pembelajaran adalah usaha sadar

yang dilakukan oleh guru atau pendidik

untuk membuat siswa atau peserta didik

belajar mengubah tingkah laku untuk

mendapatkan kemampuan baru yang berisi

suatu sistem atau rancangan untuk mencapai

suatu tujuan.

Dinamika perkembangan bahasa

Mandarin di Indonesia cukup cepat.

Perlahan namun pasti semakin banyak

lembaga pendidikan menjadikan mata

pelajaran dan mengajarkan bahasa

Mandarin. Di tataran Sekolah Menengah

Atas bahasa Mandarin diberikan mulai kelas

X, XI, XII, kelas bahasa dan kelas lintas

minat. Mempelajari bahasa Mandarin

membutuhkan tingkat keuletan dan

kegigihan yang tinggi. Tulisan hànzi dan

membaca dengan shēngdiào atau nada baca

yang benar merupakan dasar yang harus

dikuasai dalam mempelajari bahasa

Mandarin. Siswa harus bisa menguasai

kosakata bahasa Mandarin dalam jumlah

yang banyak. Namun karena cara menulis

dan pelafalan kosakata dinilai sulit oleh

siswa, siswa mudah merasa jenuh dan

kurang bersemangat dalam mempelajari

bahasa Mandarin.

Di SMA Negeri 2 Kota Malang

terdapat beberapa media seperti komputer,

laptop, LCD, aplikasi kamus elektronik HP

yang digunakan untuk pembelajaran bahasa

Mandarin. Guru juga umumnya hanya

menggunakan aplikasi Ms. Power Point dan

modul untuk pembelajaran di kelas.

Meskipun pembelajaran dinilai sudah

memenuhi kebutuhan dalam mengajar,

namun dalam pembelajaran bahasa

Mandarin tidak bisa hanya dengan

menggunakan metode seperti itu.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri

2 Kota Malang, peneliti menemukan

permasalahan yang dialami oleh siswa,

yakni 1.) siswa masih kesulitan dalam

menguasai kosakata bahasa Mandarin, 2.)

tidak semua siswa memiliki aplikasi

smartphone yang memudahkan belajar

bahasa Mandarin, 3.) ketika guru mengajar,

sebagian siswa masih kurang

memperhatikan dan banyak yang masih

mengobrol sendiri, mengantuk dan ada pula

yang tidak memperhatikan, 4.) ketika diberi

tugas rumah, siswa sering tidak

mengerjakan, 5.) siswa lebih aktif dan

semangat ketika pembelajaran bernuansa

permainan.

Dari permasalahan-permasalahan

diatas, diperlukan adanya media yang dapat

mengatasi permasalahan. Arsyad (2014:4)

mengemukakan media pembelajaran adalah

apabila media itu membawa pesan-pesan

atau informasi yang bertujuan instruksional

atau mengandung maksud-maksud

pengajaran maka media itu disebut media

pengajaran. Media yang dapat

mempermudah siswa untuk menguasai

kosakata bahasa Mandarin, dapat membuat

siswa bisa menulis, membaca, menghafal

dan membuat kalimat dari kosakata yang

dipelajari. Sesuai dengan pendapat Hamalik

(dalam Arsyad, 2014:15) pemakaian media

pengajaran dalam proses belajar mengajar

dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan akan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Sedangkan Arsyad

(2014:16) mengungkapkan media

pengajaran juga membantu siswa

meningkatkan pemahaman, menyajikan data

dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi. Kesimpulannya

penggunaan media memberikan manfaat

meyajikan data atau informasi sehingga

dapat membangkitkan motivasi belajar,

meningkatkan pemahaman dan

memudahkan penafsiran data bagi siswa.

Page 3: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Irine Cyntia Firdasari, S.Pd.: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă Bagi Penguasaan

Kosakata Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin

35

Tujuan dari penelitian dan

pengembangan ini adalah mengembangkan

sebuah media kartu berupa Yuán Xíng Kă

untuk penguasaan kosakata bahasa mandarin

bertema kehidupan sekolah bagi siswa kelas

X lintas minat di SMA Negeri 2 Kota

Malang. Peneliti memilih media Yuán Xíng

Kă karena belum pernah dikembangkan di

dalam ranah bahasa mandarin, serta belum

penah digunakan di SMA Negeri 2 Kota

Malang. Selain itu, media ini digunakan

secara berkelompok, sehingga siswa

menjadi aktif dan memperhatikan

pembelajaran. Media ini juga membuat

siswa dilatih untuk membuat kalimat sendiri

sesuai dengan kretivitasnya. Media ini dapat

mempermudah siswa untuk menguasai

kosakata baru bahasa Mandarin. Media ini

tergolong unik, karena dilihat secara fisik

memiliki bentuk bundar seperti piringan

dilengkapi dengan gambar dan kosakata

baru yang menerangkan tentang gambar-

gambar tersebut. Dengan menunjukkan

gambar di piringan depan dan membuat

siswa menebak nama bahasa Mandarin dari

gambar tersebut. Media pembelajaran Yuán

Xíng Kă ini diharapkan mampu membuat

dan mengajak siswa untuk lebih memahami

materi yang disampaikan, serta

mempermudah menguasai kosakata baru.

Alasan pemilihan kelas X lintas minat SMA

Negeri 2 Kota Malang adalah karena

pengajaran bahasa Mandarin di SMA Negeri

2 Kota Malang diajarkan di kelas lintas

minat dan di tingkat ini materi yang

disampaikan cenderung masih dasar dan

menggunakan topik kehidupan sekolah,

sehingga media ini dinilai memiliki nilai

kreatif, efektif dan menyenangkan karena

mengandung unsur permainan agar siswa

lebih termotivasi, lebih memperhatikan,

lebih bersemangat dan lebih kreatif

memproduksi kalimat.

Pengembangan media pembelajaran

serupa sudah pernah dikembangkan oleh

Musyarofah (2011). Namun media yang

dikembangkan musyarafah adalah Circullar

Card untuk bahasa arab, sedangkan peneliti

kembangkan memiliki sasaran yang

berbeda, yakni Yuán Xíng Kă yang

mengangkat tema kehidupan sekolah. Media

lebih lengkap karena terdapat 6 kolom,

sedangkan hasil media Musyarofah hanya

memiliki 4 kolom. Penggunaan media Yuán

Xíng Kă yang peneliti kembangkan juga

berbeda, yakni masing-masing kelompok

diperkenalkan media Yuán Xíng Kă dan cara

permainannya.

TEORI

Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran adalah

sebagai pelengkap dalam kegiatan belajar

mengajar. Secara harfiah, kata media berasal

dari bahasa latin medius yang memiliki arti

“perantara” atau “pengantar”. Menurut

Asnawir (2003:11) mendefinisikan media

sebagai benda yang dapat dimanipulasikan,

dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan

beserta instrumen yang dipergunakan

dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas

program instruksional.

Adapun menurut Ibrahim (2003:112)

media pengajaran diartikan sebagai segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan atau isi pelajaran,

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan siswa, sehingga dapat

mendorong proses belajar mengajar.

Dari berbagai definisi di atas, dapat

diambil kesimpulan bahwa media adalah

segala benda atau wahana fisik yang dapat

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca

atau dibicarakan secara visual maupun

verbal yang dipergunakan dengan baik

dalam kegiatan belajar mengajar. Berfungsi

untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran

serta dapat mempengaruhi efektifitas

program instruksional sehingga dapat

merangsang siswa untuk belajar.

Jenis – Jenis Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran bahasa Mandarin

terdapat materi dan kosakata yang begitu

banyak sehingga membuat pembelajaran

bahasa Mandarin tidak mudah untuk

dipahami. Dalam proses pembelajaran

bahasa Mandarin diperlukan media yang

tepat untuk mempermudah proses

Page 4: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 33-44

36

pembelajaran tersebut. Penggunaan media

pengajaran diharapkan dapat mempertinggi

kualitas proses belajar-mengajar yang pada

akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil

belajar siswa (Sudjana, 2010:7). Dari

banyaknya media, dibentuklah

pengelompokan media untuk mempermudah

mengetahui perbedaan dan fungsinya.

Arsyad (2014:31) mengelompokkan jenis-

jenis media sebagai berikut: (a) media hasil

teknologi cetak, (b) media hasil teknologi

audio-visual, (c) media hasil teknologi

berdasarkan komputer, (d) media hasil

gabungan teknologi catak dan komputer.

Berbeda dengan Sudjana (2010:3)

memaparkan jenis-jenis media pembelajaran

yang biasa digunakan dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut: a)

Media grafis, b) Media tiga dimensi, c)

Media proyeksi, d) Penggunaan

Lingkungan.

Dalam perkembangannya, media

pembelajaran mengikuti perkembangan

teknologi. Paparan beberapa ahli media

diatas merupakan penggolongan jenis-jenis

media yang biasa digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar. Berdasarkan teori diatas,

penelitian ini mengembangkan media Yuán

Xíng Kă yang merupakan tergolong jenis

media grafis atau dua dimensi.

Manfaat Media Pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran pasti

memerlukan media agar pembelajaran lebih

kondusif, banyak sekali manfaat apabila

dapat kita amati dan kita rasakan ketika

mengaplikasikan media pembelajaran

terhadap pelajaran yang kita ajarkan. Peran

media tentunya sangat bermanfaat untuk

kegiatan belajar mengajar.

Beberapa manfaat media pembelajaran

menurut Sudjana (2010:2) adalah: (a)

pembelajaran akan lebih menarik perhatian

siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar, (b) bahan pembelajaran

akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan

memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik, (c) metode

pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak

semata-mata komunikasi verbal melalui

penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan

tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk

setiap jam pelajaran, (d) siswa lebih banyak

melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi

juga aktivitas lain seperti pengamatan,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-

lain.

Disebutkan pula oleh Sadiman

(2010:17) manfaat media pembelajaran

adalah sebagai berikut: (a) memperjelas

penyajian pesan, (b) memperbesar perhatian

siswa, (c) meletakkan dasar-dasar yang

penting untuk perkembangan belajar siswa,

oleh karena itu membuat pelajaran lebih

mantap, (d) memberikan pengalaman nyata

yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa, (e)

menumbuhkan pemikiran yang teratur dan

kontinyu, terutama melalui gambar hidup,

(f) membantu tumbuhnya pengertian yang

dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa siswa, (g)

memberikan pengalaman yang tidak mudah

diperoleh dengan cara lain dan membantu

efisiensi dan keragaman yang lebih banyak

dalam belajar.

Dari paparan para ahli diatas, maka

dapat diambil kesimpulan manfaat dari

penggunaan media pembelajaran di dalam

proses belajar mengajar dapat mengarahkan

perhatian siswa sehingga menimbulkan

motivasi untuk belajar dan materi yang

diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami

sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.

Selain itu guru akan lebih terbantu dalam

menyampaikan pelajaran, tidak memakan

banyak tenaga sehingga tugas guru dapat

terselesaikan dengan mudah.

Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Begitu banyak model dan jenis media

pembelajaran, tentunya media-media

tersebut bermacam-macam fungsi dan cara

penggunaanya. Jika seorang guru tidak

mempunyai pengetahuan tentang media

pembelajaran, maka akan timbul kesalahan

penggunaan dalam pengaplikasian media

Page 5: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Irine Cyntia Firdasari, S.Pd.: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă Bagi Penguasaan

Kosakata Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin

37

pembelajaran sehingga timbul miss

communication antara guru dan siswa.

Apabila terjadi miss communication, maka

proses penuangan pesan yang diterima oleh

siswa dan proses penafsiran simbol-simbol

komunikasi pesan (encoding-decoding)

tersebut tidak terlaksana dengan baik. Siswa

menjadi tidak bersemangat dalam belajar,

akhirnya kegiatan belajar mengajar menjadi

tidak maksimal.

Menghindari hal tersebut, maka

seorang guru harus memiliki pengetahuan

tentang media pembelajaran. Selain

menggunakan, guru juga harus bisa

memaksimalkan kretivitas mengajarnya

dengan membuat media pembelajaran. Oleh

karena itu pengetahuan akan kriteria-kriteria

memilih media pembelajaran sangat penting

diketahui oleh seorang guru. Sudjana

(2010:4) mengungkapkan untuk

menciptakan pengajaran yang baik maka

perlu memperhatikan kriteria-kriteria

memilih media, yakni: (a) ketepatannya

dengan tujuan pengajaran, (b) dukungan

terhadap isi pelajaran, (c) kemudahan

memperoleh media, (d) keterampilan

guru dalam menggunakannya, (e) tersedia

waktu untuk menggunakannya, (f) sesuai

dengan taraf berpikir siswa.

Dengan mengetahui kriteria-kriteria

memilih media, maka seorang guru akan

dengan mudah mencari, memilih atau

membuat media yang diinginkan sesuai

dengan kebutuhan pelajaran yang diajarkan.

Guru semakin mudah mengajar, dan siswa

juga dimudahkan dalam mencerna pelajaran

yang sedang dipelajarinya.

Dalam pembelajaran bahasa Mandarin,

peneliti memandang media Yuán Xíng Kă

merupakan media yang tepat untuk

penguasaan kosakata bahasa Mandarin.

Dengan mengangkat topik pengenalan

kehidupan sekolah, yang merupakan

pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa

kelas X lintas minat SMA Negeri 2 Kota

Malang saat ini, ditambah kemudahan

memperoleh dan membuat media tersebut,

dan tidak memakan waktu yang banyak

dalam penggunaan media tersebut, maka

media Yuán Xíng Kă ini sesuai dengan

kriteria media yang dibutuhkan oleh siswa

kelas X lintas minat SMA Negeri 2 Kota

Malang.

Media Yuán Xíng Kă

Sesuai penjelasan Sudjana (2010:3)

Yuán Xíng Kă tergolong jenis media grafis

atau dua dimensi. Sesuai dengan namanya,

media Yuán Xíng Kă merupakan media

kartu berbentuk lingkaran dan dapat diputar-

putar. Media ini terdiri dari dua sisi

lingkaran, pada lingkaran sisi pertama

sebagai dasar, dan memiliki 6 sudut.

Memiliki diameter 30 cm, dan setiap

sudutnya memiliki besaran sudut 60 derajat.

Tema yang diangkat untuk media ini adalah

kehidupan sekolah. Tema ini sesuai dengan

Silabus Mandarin kelas X SMA, dan pada

saat itu tema sedang idajarkan di kelas.

Setiap sudut tersebut ditempeli gambar-

gambar sesuai sub tema yang diangkat.

Kemudian untuk lapisan kedua sebagai

penutup lapisan lingkaran pertama, namun

dipotong pada satu sudut sebesar 60 derajat

untuk memperlihatkan gambar. Lapisan

kedua ini juga memiliki diameter 30 cm.

Lapisan-lapisan lingkaran tersebut

kemudian ditumpuk dan direkatkan dengan

pin, paku atau mur kecil agar bisa diputar.

Media ini mengangkat tema tentang

kehidupan sekolah yang saat ini sedang

diajarkan di kelas X lintas minat SMA

Negeri 2 Kota Malang. Gambar 1 Desain Media Yuán Xíng Kă

a) Gambar lapisan belakang dilengkapi gambar.

Page 6: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 33-44

38

b) Gambar lapisan depan, menunjukkan petunjuk

soal.

Kosakata Mandarin

Dalam kosakata bahasa Mandarin,

kosakata disebut dengan 词 (cí) dan setiap

kosakatanya memiliki makna atau arti yang

berbeda. Kosakata bahasa Mandarin

tergolong rumit, dapat ditemukan pīnyīn

yang sama namun karakter yang berbeda,

misalnya zì (字) memiliki arti karakter

dengan zì (自) yang memiliki arti diri

sendiri.

Menurut Yuhua (2010:5) kosakata

memiliki phonetic yang digolongkan

menjadi 2 yaitu (a) 声母 (shēngmŭ) atau

konsonan, komponennya yakni b, p, m, f, l,

d, t, n, l, g, k, h, selanjutnya (b) 韵母

(yùnmŭ) atau vokal, komponennya yakni a,

o, e, i, u, ü, ai, ei, ao, ou, en, ie, uo, an, ang,

ing, iou (-iu). Setiap kosakata bahasa

Mandarin mempunyai 5 jenis 声调

(shēngdiào) atau nada, yang merupakan

penentu dalam menentukan arti atau makna.

Jika pengucapan terdapat kesalahan 声调

(shēngdiào), 声母 (shēngmŭ), 韵母 (yùnmŭ)

maka akan berbeda makna sehingga terjadi

miss communication.

Pembelajaran Bahasa Mandarin di SMA

Negeri 2 Malang

Pembelajaran bahasa Mandarin tidak

digolongkan dalam mata pelajaran wajib,

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan

(2013:175) memaparkan pembelajaran

bahasa Mandarin termasuk dikategorikan

dalam mata pelajaran peminatan. Mata

pelajaran peminatan diberikan pada kelas X,

XI dan XII. Sesuai dengan kurikulum saat

ini yakni K-13, mata pelajaran peminatan

memiliki Kompetensi Dasar yang berbeda

sesuai jenjang kelas masing-masing. tujuan

dari pembelajaran bahasa Mandarin untuk

SMA sendiri adalah menghasilkan pelajar

yang mempunyai kemampuan dasar dalam

komunikasi lisan dan tulis, diharapkan dapat

berkomunikasi dengan penutur bahasa

Mandarin dalam kehidupan sehari-hari

dengan topik percakapan sederhana (Sutami,

2010:10).

Pembelajaran bahasa Mandarin di kelas

X lintas minat ini terdapat satu kali

pertemuan dalam satu minggu, dan dalam

setiap pertemuannya berlangsung sekitar 2

jam. Sesuai dengan kebijakan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, pembelajaran

bahasa Mandarin di SMA Negeri 2 Kota

Malang menggunakan Kurikulum 2013,

sehingga dalam pengaplikasian

pembelajarannya menyesuaikan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Pembelajaran bahasa Mandarin di kelas X

lintas minat saat ini telah menginjak

semester 2, sehingga masuk pada topik

kehidupan sekolah. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang akan dilaksanakan oleh

peneliti.

METODE

Penelitian ini menggunakan model

penelitian dan pengembangan Research and

Development (R&D) dari Sugiyono karena

sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak

dicapai oleh peneliti. Untuk menghasilkan

produk tertentu, maka digunakan penelitian

yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk

menguji masyarakat luas, maka diperlukan

penelitian untuk menguji kefektifan produk

tersebut. Adapun bagan langkah-langkah

penelitian dan pengembangan menurut

Sugiyono yang telah dimodifikasi oleh

peneliti dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 7: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Irine Cyntia Firdasari, S.Pd.: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă Bagi Penguasaan

Kosakata Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin

39

Gambar 2 Langkah-langkah penggunaan

Metode Research and Development

penelitian Yuán Xíng Kă

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 408)

Instrumen penelitian yang digunakan

adalah berupa lembar angket dan lembar

observasi. Sesuai dengan bagan langkah-

langkah penelitian dan pengembangan

menurut Sugiyono, penelitian ini berangkat

dari potensi dan masalah. Tanpa adanya

potensi masalah maka tidak dapat

melakukan penelitian. Peneliti mencari

potensi dan masalah yang dirasa perlu

diteliti terutama terkait media

pengembangan untuk penguasaan kosakata

bahasa Mandarin bagi siswa kelas X lintas

minat di SMA Negeri 2 Kota Malang ini

dengan cara observasi di lapangan. Dalam

langkah penelitian ini, peneliti melakukan

observasi pada saat KPL di SMA Negeri 2

Malang dan sasaran peneliti adalah kelas X

lintas minat yang berjumlah 10 siswa.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri

2 Kota Malang, diketahui bahwa memiliki

masalahnya yakni siswa masih kesulitan

dalam menguasai kosakata bahasa

Mandarin, tidak semua siswa memiliki

aplikasi smartphone yang memudahkan

belajar bahasa Mandarin, ketika guru

mengajar, sebagian siswa masih kurang

memperhatikan dan banyak yang masih

mengobrol sendiri, mengantuk dan ada pula

yang tidak memperhatikan, ketika diberi

tugas rumah, siswa sering tidak

mengerjakan, siswa lebih aktif dan semangat

ketika pembelajaran bernuansa permainan.

Siswa kurang dilatih untuk membuat kalimat

baru dari kosakata yang telah dipelajari dan

kurang dalam penerapannya. Hal ini tidak

bagus untuk penguasaan kosakata bahasa

Mandarin.

Tahap selanjutnya adalah proses

pengumpulan data. Peneliti melakukan

pengumpulan data dengan cara melakukan

observasi dan wawancara singkat. Peneliti

melakukan wawancara singkat dengan

beberapa siswa dan guru di kelas X lintas

minat. Dari hasil observasi dan wawancara,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran bahasa Mandarin di kelas X

memang kekurangan media pembelajaran,

sehingga menjadikan siswa mengalami

kesulitan, malas dalam belajar dan lambat

dalam menguasai kosakata bahasa

Mandarin. Sikap siswa akan positif apabila

media pembelajaran bahasa Mandarin di

kelas memadai. Data yang didapat dari hasil

observasi tersebut kemudian akan

dikumpulkan dan digunakan sebagai acuan

dalam pembuatan desain produk agar sesuai

dengan kebutuhan siswa.

Pada tahap desain produk, peneliti

mendesain produk dengan cara

mengembangkan media Circullar Card.

Peneliti mengembangkan produk sesuai

hasil pengambilan data melalui langkah

pengumpulan data.

Langkah selanjutnya peneliti

melakukan validasi kepada para ahli media

dan ahli materi. Apabila dirasa masih kurang

dan perlu adanya perbaikan pada media ini,

maka akan segera dilakukan penyempurnaan

baik dari perspektif materi maupun

penyempurnaan dari perspektif media

sendiri. Validasi desain akan diujikan dan

peneliti meminta penilaian dari para ahli

yang memang ahli dibidangnya. Seperti

dosen ahli bidang media serta dosen ahli

materi yang menunjang penelitian ini.

Dengan meminta validasi kepada para ahli,

maka dapat diketahui kelemahannya serta

akan semakin memperkuat kualitas media

ini. Setelah melakukan validasi kepada para

ahli, maka tahap revisipun segera

dilaksanakan demi mendapatkan media yang

diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan

lapangan. Kemudian setelah produk

sempurna dalam proses validasi dan revisi,

Potensi

dan

masalah

Pengumpulan

Data

Revisi

Produk

Produk Akhir

Desain

Produk

Page 8: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 33-44

40

Keterangan :

P : Skor yang dicari

X : Jumlah skor yang diperoleh

dari responden

Xi : Jumlah keseluruhan nilai ideal

dalam satu item

100 : Bilangan konstan

Keterangan :

P : Skor yang dicari

∑x : Jumlah keseluruhan jawaban

responden dalam seluruh item

∑xi : Jumlah keseluruhan nilai ideal

dalam satu item (didapat dengan

mengkalikan 4 sebagai skor

maksimal).

100 : Bilangan konstan

maka produk siap diuji cobakan kepada

siswa kelas X lintas minat.

Analisis penelitian ini menggunakan

pendekatan campuran yakni kualitatif serta

didukung kuantitatif. Data kualitatif

diperoleh dari komentar dan saran ahli

media ahli materi, analisis hasil angket

subjek uji coba, dan hasil observasi uji coba

lapangan. Analisis kuantitatif dilakukan

pada angket ahli media dan ahli materi yang

berasal dari tabel penilaian, dan skor

dihitung berdasarkan kriteria penskoran.

Adapun kriteria penskoran untuk angket

tertutup dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Sangat Setuju : 4

Tidak Setuju : 2

Setuju : 3

Sangat tidak Setuju : 1

Penghitungan kuantitatif menggunakan

rumus pengolah data dari Arikunto

(2013:272). Kemudian untuk setiap item

pernyataan akan dihitung menggunakan

rumus pengolah data per item, adapun

rumusnya sebagai berikut :

1. Rumus untuk mengolah data per item.

X

P = x 100%

Xi

Setelah pernyataan per item telah

berhasil dihitung, kemudian akan dicari data

per kelompok item dan keseluruhan item.

Adapun rumusnya sebagai berikut :

2. Rumus untuk mengelola data per

kelompok item dan keseluruhan item.

∑x

P = x 100%

∑xi

Setelah berhasil mendapatkan hasil skor

keseluruhan item, maka dapat ditentukan

kesimpulan validasi yang telah dicapai

menggunakan kriteria keberhasilan dengan

pedoman interpretasi hasil yang

dikemukakan oleh Arikunto (2013:281).

Adapun tabel 1 kriteria validasi skor adalah

sebagai berikut : Tabel 1 Kriteria Validasi Skor

Sumber: Arikunto (2013, hlm. 281)

Untuk data dari siswa, pernyataan per

item dijabarkan berdasarkan jumlah

responden yang memberikan penilaian

sesuai kolom penilaian. Data yang diperoleh

dari angket siswa kemudian dianalisis dan

dijabarkan secara deskriptif kualitatif.

Data hasil observasi dianalisis secara

deskriptif kualitatif. Yang mencakup tentang

perilaku siswa, kondisi dikelas saat

dilakukan uji coba permainan Yuán Xíng

Kă , hingga keantusiasan siswa saat

memainkan media pembelajaran Yuán Xíng

Kă . Dan dipaparkan secara deskriptif

kualitatif, agar penelitian semakin baik

berdasarkan varian data yang didapatkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Data Validasi Media dan

Materi

Media Yuán Xíng Kă telah melewati

tahap validasi media. Ahli media dalam

penelitian ini adalah seorang dosen

Universitas Negeri Malang yang bernama

Protentase (%) Kriteria validasi

80-100 Sangat Valid

66-79 Valid

56-65 Cukup Valid

40-55 Kurang Valid

30-39 Tidak Valid

Page 9: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Irine Cyntia Firdasari, S.Pd.: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă Bagi Penguasaan

Kosakata Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin

41

Robby Yunia Irawan, M.Pd. Berdasarkan

hasil analisis data, dapat diketahui bahwa P

atau skor secara keseluruhan sejumlah 82%.

Berdasarkan kriteria validasi Arikunto

(2013:281) skor validasi media yang

diperoleh untuk penelitian ini adalah sangat

valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa

media Yuán Xíng Kă tersebut disetujui dan

sangat layak untuk digunakan sebagai media

pembelajaran bahasa Mandarin. Data yang

menunjukkan hasil validasi media tersaji

dalam Tabel 2 :

Tabel 2 Hasil Angket Validasi Ahli Media

Peneliti melakukan validasi materi

kepada dosen bahasa Mandarin Universitas

Negeri Malang yakni Lulu. Penilaian pada

saat validasi media Yuán Xíng Kă meliputi

penulisan Hànyŭ Pīnyīn dari petunjuk soal,

kebahasaan, penggunan metode

pembelajaran, serta kesesuaian media

terhadap tema pembelajaran. Berdasarkan

analisis data, dapat diketahui bahwa P atau

skor secara keseluruhan sejumlah 83%.

Berdasarkan kriteria validasi Arikunto

(2013:281) skor validasi materi yang

diperoleh untuk penelitian ini adalah sangat

valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa

media Yuán Xíng Kă sangat valid dan layak

digunakan sebagai media pembelajaran

bahasa Mandarin. Data yang menunjukkan

hasil validasi materi tersaji dalam Tabel 3:

No

Pernyataan

Penilaian

X

X1

(%)

SS S TS STS 4 3 2 1

Media Yuán Xíng Kă

1. Visualisasi gambar jelas. √ 4 4 100%

2. Tata letak gambar tepat. √ 3 4 75%

3. Pembagian sudut proporsional. √ 3 4 75%

4. Pemilihan warna menarik. √ 3 4 75%

5. Kualitas gambar yang

digunakan baik.

√ 3 4 75%

6. Ukuran lingkaran tepat 30 cm. √ 3 4 75%

7. Gambar sesuai dengan

kosakata.

√ 3 4 75%

8. Jenis dan ukuran font Yuán

Xíng Kă sudah sesuai.

√ 4 4 100%

9. Media menarik untuk siswa

kelas X SMA.

√ 4 4 100%

Buku Petunjuk Media

10. Ukuran buku petunjuk sudah

proporsional.

√ 3 4 75%

11. Ukuran font buku petunjuk

sudah sesuai.

√ 3 4 75%

12. Pemilihan warna menarik. √ 3 4 75%

13. Desain buku petunjuk menarik. √ 3 4 75%

14. Penyusunan buku petunjuk

sesuai dengan langkah

permainan.

√ 4 4 75%

ΣX 46

ΣX1 56

P 82%

Page 10: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 33-44

42

Tabel 3 Hasil Angket Validasi Ahli Materi

Adapun beberapa kritik dan saran

dari ahli materi adalah sebagai berikut : (a)

想法很好 (metode yang digunakan sangat

bagus), (b) 如果便用简单的字卡,可不可以有汉字和拼音,让学生译成印尼,

可以大家一起做游戏, 也可以复习用

(jika menggunakan kartu kartu kata

sederhana, menggunakan penulisan Hànzi

dan Pīnyīn, digunakan untuk permainan

secara bersama, juga digunakan untuk

review), (c) 小组练习时,要求每个人都有练习,如果任务给整组, 会有人没得练 (latian untuk kelompok kecil, tiap siswa

membutuhkan latihan, jika untuk seluruh

kelompok, bisa ada siswa tidak ikut

mengerjakan latihan), (d) 练习的卡片可以支换小组重复便用 (tiap kelompok saling

bertukar media kartu gambar).

Hasil Analisis Data Subjek Uji Coba

Lapangan

Data Hasil Angket Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan telah dilakukan pada

10 Mei 2016 di kelas X Lintas Minat SMA

Negeri 2 Kota Malang dengan jumlah siswa

10 orang. Uji coba lapangan yang dilakukan

berhasil mendapatkan data angket.

Berdasarkan paparan analisis dari

butir-butir pernyataan angket, dapat

disimpulkan bahwa media Yuán Xíng Kă

ini sangat menarik bagi siswa karena

sebagian besar belum pernah ada yang

menggunakannya, siswa merasa senang,

tertarik dan mudah menggunakan media ini.

Motivasi belajar siswa meningkat dan siswa

terbantu dalam menguasai kosakata bahasa

Mandarin. Siswa menjadi lebih aktif dan

memberikan respon positif terhadap

pembelajaran bahawa Mandarin, sehingga

media Yuán Xíng Kă merupakan media

序号

评价内容

评价级别

X

X1

(%)

SS S TS STS

4 3 2 1

1. 语言通俗易懂。 √ 4 4 100%

2. 词跟课是对应的。 √ 3 4 75%

3. 生词跟学生生活的题目

合适。

√ 3 4 75%

4. 词汇量足够。 √ 2 4 50%

5. 在关于汉语拼音写是

全。

√ 3 4 75%

6. 媒体在教学中的使用简

单方便。

√ 3 4 75%

7. 准确选择的图。 √ 3 4 75%

8. 媒体是学习更有趣。 √ 4 4 100%

9. 教学的媒体跟课程是合

适。

√ 4 4 100%

10. 教学很容易了解。 √ 4 4 100%

11. 用小组方法做学生好学

习。

√ 3 4 75%

12. 用这媒体帮助学生学生

词很容易。

√ 4 4 100%

ΣX 40

ΣX1 48

P 83%

Page 11: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Irine Cyntia Firdasari, S.Pd.: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng Kă Bagi Penguasaan

Kosakata Tema Kehidupan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin

43

yang layak digunakan sebagai media

pembelajaran. Tabel 4 merupakan paparan

data angket hasil uji coba lapangan media

Yuán Xíng Kă pada siswa :

Tabel 4 Hasil Angket Siswa

No

Pernyataan

Total Jawaban Ya Total Jawaban Tidak

1. Saya belum pernah menggunakan media Yuán

Xíng Kă sebelumnya.

7 3

2. Saya senang belajar bahasa Mandarin dengan

menggunakan media ini.

10 -

3. Media Yuán Xíng Kă membantu saya menguasai

kosakata bahasa Mandarin.

10 -

4. Saya tertarik menggunakan media Yuán Xíng Kă

ini.

10 -

5. Media ini meningkatkan motivasi belajar bahasa

Mandarin saya.

10 -

6. Media ini sangat menarik dan mudah digunakan. 10 -

7. Petunjuk soal efektif melatih saya menguasai

kosakata bahasa Mandarin.

10 -

8. Saya mengerjakan soal dengan mudah. 9 1

Data Hasil Observasi Uji Coba

Lapangan

Selain menggunakan angket, peneliti

juga melakukan observasi dengan

mengikutsertakan dua orang observer yang

berkompeten. Terdapat 10 butir pertanyaan

yang digunakan dalam observasi kelas saat

uji coba produk. Pertanyaan memuat

tentang mulai dari proses pembukaan awal

kegiatan belajar mengajar, respon siswa,

kondisi kelas, penjelasan media kepada

siswa, hingga proses penutupan kegiatan

belajar mengajar. Data berupa hasil

observasi ini digunakan sebagai data

penunjang dan untuk melihat respon siswa

terhadap media Yuán Xíng Kă serta kodisi

kelas pada pembelajaran bahasa Mandarin.

Berdasarkan paparan analisis dari

butir-butir pertanyaan observasi, dapat

disimpulkan bahwa media Yuán Xíng Kă

ini sangat menarik bagi siswa. Kelas

menjadi kondusif saat siswa menggunakan

media dan siswa menjadi lebih aktif serta

memberikan respon positif terhadap

pembelajaran bahasa Mandarin, sehingga

media Yuán Xíng Kă merupakan media

yang layak digunakan sebagai media

pembelajaran.

PENUTUP

Media yang peneliti kembangkan

memuat kartu kata hànzi dan pīnyīn sebagai

pelatihan kosakata lebih lanjut. Produk

Yuán Xíng Kă ini memiliki kelebihan, yaitu

a) dapat digunakan sebagai alternatif media

pembelajaran untuk penguasaan kosakata

pada pembelajaran kehidupan sekolah, b)

desain media menggunakan warna yang

mencolok, gambar yang jelas, bentuk yang

unik sehingga terkesan menarik, c) media

ini merangsang motivasi siswa untuk

belajar dan menguasai kosakata bahasa

Mandarin, d) media ini membuat siswa

lebih aktif untuk bekerja sama dalam

kelompok-kelompok belajar, e) melatih

siswa untuk mengembangkan kosakata

yang sedang dipelajari.

Produk media yang telah dihasilkan

oleh peneliti telah melalui tahap validasi

oleh beberapa ahli, diperoleh prosentase

sebesar 82%, dan dinyatakan produk ini

dalam kualifikasi sangat valid. Ahli materi

juga menilai produk Yuán Xíng Kă

sehingga diperoleh prosentase sebesar 83%,

sehingga masuk dalam kriteria sangat valid.

Hasil data angket dan observasi uji

coba lapangan secara deskriptif kualitatif

Page 12: Pengembangan Media 圆形卡yuán Xíng ... - TELAGA BAHASA

Telaga Bahasa Vol 7 No 1 Juni 2019: 33-44

44

juga menunjukkan respon positif terhadap

media ini, hampir seluruh siswa tertarik dan

merasa terbantu dalam menguasai kosakata

bahasa Mandarin. Artinya, media Yuán

Xíng Kă memberikan banyak manfaat bagi

siswa dan sesuai dengan pendapat Sudjana

(2010:2) bahwa (a) pembelajaran akan lebih

menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar, (b) metode

pembelajaran akan lebih bervariasi, (d)

siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar. Produk ini tidak bisa digunakan

melalui komputer. Pengembang selanjutnya

disarankan dapat mengembangkan media

ini kedalam perangkat komputer, sehingga

lebih menarik lagi dalam penggunaanya.

Namun demikian, media Yuán Xíng Kă

juga memiliki kekurangan, yaitu tema yang

diangkat hanya tentang kehidupan sekolah,

media tidak bisa dimainkan melalui

komputer sehingga harus dimainkan secara

manual. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika

peneliti selanjutnya dapat

mengembangkannya lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran.

Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Asnawir & Usman.. (2003). Media Pendidikan,

Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Dirjen Pendidikan Menengah. (2013).

Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar

SMA atau MA. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI.

Ibrahim, R.. & Syaodih,N.S. (2003).

Perencanaan Pengajaran. Jakarta:

PT.Asdi Mahasatya.

Khadir, A. Fauzi, A.dkk. (2012). Dasar-

dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Khanifatul.2013.Pembelajaran Inovatif.

Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Sadiman, S.A. (2011). Interaksi &

Motivasi Belajar mengajar. Jakarta:

PT Grafindo Persada.

Sudjana, N. Rivai, A. (2010). Media

Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo Sebelas Maret Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Pendidikan (Pendekatan,

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung: Alfbeta.

Yuhua, K. Siping, L. (2010). Hànyŭ Huì Huà

301 Cí. Beijing: Beijing Language and

Culture University Press.

Sutami, H. (2010). Kekhasan Pengajaran

Bahasa Mandarin di Indonesia.

Makalah disajikan pada Seminar

Bahasa Tionghoa:Problema

Penguasaannya dan Perannya

Dalam Bisnis Internasional, Jakarta,

22 Juni 2010. Dalam Jurnal wacana

FIB UI, (Online),

http://www.journal.ui.ac.id, diakses

3 Juni 2016.