telaga bahasa volume 6 no. 2 desember 2018 halaman 627

14
627 TELAGA BAHASA Volume 6 No. 2 Desember 2018 Halaman 627--640 KAJIAN WACANA IKLAN BARIS PADA HARIAN GORONTALO POST (Discourse Study of Classified Advertisement) Salman Alade Jalan Gunung Kinibalu, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Gorontalo [email protected] Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan unsur internal wacana iklan baris Harian Gorontalo Post dan penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris pada Harian Gorontalo Post. Teori yang digunakan yakni teori tentang wacana, iklan baris, dan pilihan kata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, kemudian dilanjutkan dengan teknik baca, dan terakhir menggunakan teknik catat. Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian berikut: (1) penggunaan unsur internal dalam wacana iklan baris Harian Gorontalo Post terdiri atas penggunaan ejaan dalam iklan baris terdapat kekeliruan penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tidak sesuai dengan fungsinya. Pada aspek morfologi yaitu penggunaan singkatan, iklan baris Harian Gorontalo Post cukup beragam dan memiliki ciri penyingkatan huruf. Penggunaan afiks dan reduplikasi juga masih terdapat kekeliruan. Pada penggunaan leksikon, iklan baris Harian Gorontalo Post tidak lepas dari penggunaan kosa kata bahasa asing. Pada aspek sintaksis yang meliputi penggunaan frasa dan klausa dalam iklan baris Harian Gorontalo Post cukup beragam, namun penggunaan frasa lebih banyak dibanding penggunaan klausa karena iklan baris kurang menggunakan fungsi predikat (P). (2) penggunaan unsur eksternal wacana dalam iklan baris Harian Gorontalo Post berupa aspek kohesi dan koherensi yakni iklan baris ada yang mengandung kohesi dan ada yang tidak kohesi, namun keseluruh iklan baris mengandung koherensi yang tinggi. Pada aspek skema iklan baris dapat dimaknai isinya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca. Pada aspek interpretasi lokal pun demikian, iklan baris dapat dimaknai berdasarkan interpretasi pembaca terhadap aspek bahasa tersekat yang ada dalam iklan baris. Kata-kata kunci: kajian wacana, iklan baris, Harian Gorontalo Post Abstract This study aims to obtain a description on the use of internal and external elements of classified advertisements discourse in Gorontalo Post Daily. Discourse, classified advertisements, and diction theory are used in this study. This paper applied qualitative descriptive method. In this paper, the writer using documentation method to collect data, then proceed with reading technique, and latter, note technique. After analyzing the data, the results of this study are as follows. (1) There are spelling mistakes in using internal elements of classified advertisements discourse in Gorontalo Post Daily, i.e. misuse of punctuation and capital letters which is incompatible with its functions. On morphological aspects, the use of abbreviations in classified advertisements of Gorontalo Post Daily is quite diverse and has the characteristics of letter abbreviation. There are also mistakes in using affixes and reduplication. Classified advertisements of Gorontalo Post Daily can not be separated from the use of foreign language vocabulary. On syntactic aspect, the use of phrases and clauses in classified advertisements of Gorontalo Post Daily is quite varied. However, the use of phrases is more often than clauses because classified advertisements less use predicate functions; (2) the use of external elements of classified advertisements discourse in Gorontalo Post Daily is cohesion and coherence aspects. Some of classified advertisements contain cohesion and some are not, however, the entire classified advertisements contain high coherence. On scheme aspects, content of the classified advertisements can be interpreted according to the reader’s knowledge. Likewise, on aspects of local interpretation, classified advertisements can be interpreted according to reader’s interpretation on linguistic aspects in classified advertisements. Keywords: discourse study, classified advertisements, Gorontalo Post Daily

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

627

TELAGA BAHASA

Volume 6 No. 2 Desember 2018 Halaman 627--640

KAJIAN WACANA IKLAN BARIS

PADA HARIAN GORONTALO POST

(Discourse Study of Classified Advertisement)

Salman Alade

Jalan Gunung Kinibalu, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Gorontalo

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan unsur internal wacana iklan baris

Harian Gorontalo Post dan penggunaan unsur eksternal wacana iklan baris pada Harian Gorontalo Post. Teori

yang digunakan yakni teori tentang wacana, iklan baris, dan pilihan kata. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan metode dokumentasi, kemudian dilanjutkan dengan teknik baca, dan terakhir menggunakan teknik

catat. Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian berikut: (1) penggunaan

unsur internal dalam wacana iklan baris Harian Gorontalo Post terdiri atas penggunaan ejaan dalam iklan baris

terdapat kekeliruan penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tidak sesuai dengan fungsinya. Pada aspek

morfologi yaitu penggunaan singkatan, iklan baris Harian Gorontalo Post cukup beragam dan memiliki ciri

penyingkatan huruf. Penggunaan afiks dan reduplikasi juga masih terdapat kekeliruan. Pada penggunaan

leksikon, iklan baris Harian Gorontalo Post tidak lepas dari penggunaan kosa kata bahasa asing. Pada aspek

sintaksis yang meliputi penggunaan frasa dan klausa dalam iklan baris Harian Gorontalo Post cukup beragam,

namun penggunaan frasa lebih banyak dibanding penggunaan klausa karena iklan baris kurang menggunakan

fungsi predikat (P). (2) penggunaan unsur eksternal wacana dalam iklan baris Harian Gorontalo Post berupa

aspek kohesi dan koherensi yakni iklan baris ada yang mengandung kohesi dan ada yang tidak kohesi, namun

keseluruh iklan baris mengandung koherensi yang tinggi. Pada aspek skema iklan baris dapat dimaknai isinya

sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca. Pada aspek interpretasi lokal pun demikian, iklan baris dapat

dimaknai berdasarkan interpretasi pembaca terhadap aspek bahasa tersekat yang ada dalam iklan baris. Kata-kata kunci: kajian wacana, iklan baris, Harian Gorontalo Post

Abstract

This study aims to obtain a description on the use of internal and external elements of classified advertisements

discourse in Gorontalo Post Daily. Discourse, classified advertisements, and diction theory are used in this

study. This paper applied qualitative descriptive method. In this paper, the writer using documentation method

to collect data, then proceed with reading technique, and latter, note technique. After analyzing the data, the

results of this study are as follows. (1) There are spelling mistakes in using internal elements of classified

advertisements discourse in Gorontalo Post Daily, i.e. misuse of punctuation and capital letters which is

incompatible with its functions. On morphological aspects, the use of abbreviations in classified advertisements

of Gorontalo Post Daily is quite diverse and has the characteristics of letter abbreviation. There are also

mistakes in using affixes and reduplication. Classified advertisements of Gorontalo Post Daily can not be

separated from the use of foreign language vocabulary. On syntactic aspect, the use of phrases and clauses in

classified advertisements of Gorontalo Post Daily is quite varied. However, the use of phrases is more often than

clauses because classified advertisements less use predicate functions; (2) the use of external elements of

classified advertisements discourse in Gorontalo Post Daily is cohesion and coherence aspects. Some of

classified advertisements contain cohesion and some are not, however, the entire classified advertisements

contain high coherence. On scheme aspects, content of the classified advertisements can be interpreted

according to the reader’s knowledge. Likewise, on aspects of local interpretation, classified advertisements can

be interpreted according to reader’s interpretation on linguistic aspects in classified advertisements.

Keywords: discourse study, classified advertisements, Gorontalo Post Daily

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

628

PENDAHULUAN

Informasi dalam segala bidang

kehidupan dengan mudah dapat diperoleh

melalui media massa. Menurut Ardianto

dkk. (2012: 19) media massa merupakan

penyebar informasi bagi pembaca,

pendengar, pemirsa. Segala informasi

diperoleh seseorang melalui bantuan media

diantaranya berupa media massa. Salah

satu media massa yang sering dibaca

masyarakat adalah surat kabar atau koran.

Surat kabar adalah salah satu media yang

digunakan masyarakat dalam memperoleh

berita. Di dalam koran banyak bentuk

informasi yang disajikan dalam bentuk

berita, fitur, artikel, dan iklan.

Surat kabar memiliki fungsi sebagai

salah satu media pemberi informasi kepada

masyarakat yang disampaikan melalui

bahasa tulis. Melalui surat kabar, informasi

yang diperoleh masyarakat akan lebih jelas

dan bisa diperoleh kapan saja bahkan

dibaca berulang-ulang. Berbeda dengan

media lain, seperti televisi ataupun radio

terkadang dengan menggunakan televisi

atau radio, informasi yang diperoleh tidak

terlalu akurat bahkan sangat dibatasi oleh

waktu dan tidak bisa diperoleh kembali

jika informasi yang disampaikan tersebut

telah berlalu. Dalam menyampaikan

informasi, bahasa yang disampaikan lewat

media massa dan media elektronik lainnya

pun memiliki karakteristik yang berbeda-

beda pula, salah satunya surat kabar.

Bahasa yang digunakan dalam surat

kabar berbeda-beda bergantung pada

jurnalis itu sendiri, sehingga bahasa surat

kabar sering disebut juga bahasa

jurnalistik. Menurut Yunus (2010: 80)

bahasa jurnalistik dapat diartikan sebagai

gaya bahasa yang dipakai wartawan dalam

menulis berita. Banyak orang menyebut

bahasa jurnalistik sebagai bahasa koran.

Akan tetapi, sebaiknya dari karakteristik

tersebut tidak harus menimbulkan makna

banyak serta kabur bagi pembaca surat

kabar, sehingga pembaca pun tidak salah

tafsir terhadap bacaannya.

Masyarakat atau pun khalayak

umum biasanya memperoleh informasi

tertulis itu melalui iklan yaitu salah

satunya iklan baris. Iklan baris

mengutamakan informasi yang paling inti

yang perlu diketahui oleh peminatnya.

Oleh karena itu, biasanya iklan baris hanya

memuat informasi seperlunya dan hanya

membutuhkan beberapa baris saja. Hal

inilah yang membuat iklan baris lebih

murah biayanya dibanding iklan pada

umumnya.

Dalam dunia jurnalistik terkadang

penggunaan bahasanya tidak sesuai dengan

bahasa Indonesia yang baik dan benar dan

bahkan masih banyak dijumpai kesalahan.

Seperti halnya pada iklan baris di Harian

Gorontalo Post yang banyak mengalami

pemadatan terhadap isi iklan baris tersebut.

Selain sulit ditafsirkan, iklan baris sulit

Salman Alade: Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post

629

dikenali strukturnya karena isi dari iklan

baris bahasanya singkat dan padat. Hal ini

juga akan berdampak jika pemaknaan

terhadap isi iklan baris tersebut yang sulit

dimengerti sehingga akan menimbulkan

salah tafsir.

Penelitian ini merupakan aplikasi

studi analisis wacana dengan formulasi

judul “Kajian Wacana Iklan Baris pada

Harian Gorontalo Post”.Tujuan penelitian

ini, yaitu: mendeskripsikan penggunaan

unsur internal wacana, dan unsur eksternal

wacana iklan baris pada Harian Gorontalo

Post.

TEORI

Berbagai macam definisi tentang

wacana yang telah dikemukakan oleh para

ahli. Namun, dari sekian banyak definisi

yang berbeda-beda itu, menurut Jorgensen

dan Phillips (2010: 4) wacana adalah

satuan bahasa yang terlengkap dan

tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau

klausa dengan koherensi dan kohesi yang

tinggi berkesinambungan, yaitu mampu

mempunyai awal dan akhir yang nyata.

Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka

dalam wacana itu berarti terdapat konsep,

gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang

bisa dipahami oleh pembaca (dalam

wacana tulis) atau pendengar (dalam

wacana lisan), tanpa keraguan apa pun.

Iklan baris memiliki pengertian

yang sama dengan pengertian iklan pada

umumnya. Secara umum, iklan merupakan

sebuah media yang digunakan untuk

menyampaikan informasi yang di

dalamnya memuat sesuatu untuk

dipromosikan. Menurut Dunn dan Barban

(dalam Widyatama, 2007: 15) iklan

merupakan bentuk kegiatan komunikasi

nonpersonal yang disampaikan lewat

media dengan membayar ruang yang

dipakainya untuk menyampaikan pesan

yang bersifat membujuk (persuasif) kepada

konsumen oleh perusahaan, lembaga

nonkomersial, maupun pribadi yang

berkepentingan. Menurut Widyatama

(2007: 16) di Indonesia, masyarakat

periklanan Indonesia mengartikan iklan

sebagai bentuk pesan tentang suatu produk

atau jasa yang disampaikan lewat suatu

media dan ditujukan kepada sebagian atau

seluruh masyarakat.

Wacana memiliki unsur pendukung

utama yaitu unsur dalam (internal) dan

unsur luar (eksternal). Unsur internal

berkaitan dengan aspek struktur

kebahasaan sebuah wacana. Menurut

Mulyana (2005: 9) unsur internal wacana

terdiri atas satuan kata atau kalimat. Yang

dimaksud satuan kata ialah tuturan-tuturan

yang berwujud satu kata. Untuk menjadi

susunan wacana yang lebih besar, satuan

kata atau kalimat tersebut akan bertalian

dan bergabung. Unsur internal wacana

meliputi aspek-aspek kebahasaan yaitu

penggunaan ejaan misalnya kekeliruan

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

630

penggunaan tanda baca dan huruf kapital

yang tidak sesuai dengan fungsinya, aspek

morfologi (penggunaan singkatan,

penggunaan akronim, penggunaan afiks,

penggunaan reduplikasi, dan penggunaan

aspek leksikon), aspek leksikon misalnya

penggunaan kosa kata bahasa asing, aspek

sintaksis misalnya penggunaan frasa dan

klausa.

Unsur eksternal berkaitan dengan

sesuatu yang menjadi bagian wacana tetapi

tidak tampak secara eksplisit. Kehadiran

unsur eksternal berfungsi sebagai

pelengkap keutuhan wacana. Sebagai

sebuah struktur, wacana merupakan satuan

gramatikal yang terbentuk dari dua lapisan,

yaitu lapisan bentuk dan lapisan isi.

Kepaduan makna (kohesi) dan

kekompakkan bentuk (koherensi)

merupakan dua unsur yang turut

menentukan keutuhan wacana. Unsur

eksternal wacana dapat meliputi kohesi

dan koherensi, interpretasi lokal, dan

skema.

Mulyana (2005) lebih jauh

menjelaskan bahwa interpretasi lokal

adalah interpretasi yang didasarkan

konteks lokal atau konteks terdekat dari

bahasa tersebut. Sementara itu, kohesi

mengacu pada hubungan antarkalimat

dalam wacana, baik dalam tataran

gramatikal maupun dalam tataran leksikal.

Koherensi merupakan unsur isi dalam

wacana, sebagai organisasi semantik,

wadah gagasan-gagasan disusun dalam

urutan yang logis untuk mencapai maksud

dan tuturan dengan tepat.

Menurut Jorgensen dan Phillips

(2010: 4) kohesi merupakan keserasian

hubungan unsur-unsur dalam wacana,

sedangkan koheren merupakan kepaduan

wacana sehingga komunikatif mengandung

satu ide.

Skema merupakan pengetahuan

yang terkemas secara sistematis dalam

ingatan manusia. Menurut Kartomiharjo

(1992:23) skema merupakan struktur

pengetahuan tingkat tinggi yang kompleks.

Bagi mereka yang berpandangan sangat

positif terhadap schemata, schemata

dianggap sebagai sesuatu yang sangat

menentukkan bagi orang yang memiliki

suatu pengalaman tertentu sehingga

pengalamannya itu diinterpretasikan secara

pasti, tidak berubah-ubah.

Penelitian tentang kajian wacana

iklan baris pada harian Gorontalo belum

pernah diteliti oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Namun, penelitian tentang

struktur wacana iklan media cetak telah

dilakukan oleh I Wayan Mulyawan dengan

judul “Struktur Wacana Iklan Media Cetak

Kajian Struktur Van Djik”, penelitian

tersebut mengkaji sebuah wacana iklan

dengan kajian struktur Van Djik, yang

mengatakan dalam sebuah periklanan ada

tiga struktur pembentuk yaitu:

superstruktur, struktur mikro, dan struktur

Salman Alade: Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post

631

makro wacana iklan. Kajian tersebut

menunjukkan bahwa pada tatanan

superstruktur, iklan lebih cenderung tampil

dengan struktur body copy yang penuh

dengan paparan persuasif; pada struktur

mikro, iklan mengesploitasi unsur verbal

secara maksimal dengan mengaplikasikan

kaidah gramatikal seperti elipsis, subtitusi

dan referensi; sedangkan pada struktur

makro, iklan mampu tampil persuasif

melalui khasiat dan janji produk yang

secara gamblang dipaparkan melalui unsur

verbal dan nonverbal.

Selanjutnya, penelitian tentang

wacana iklan pada media massa juga telah

dilakukan oleh Hari Sulastri dengan judul

“Telaah Wacana Iklan Penjualan Rumah

dalam Media Massa Cetak”, penelitian

tersebut bertujuan mendeskripsikan dan

menelaah bahwa iklan penjualan rumah di

Koran Pos Kota dapat dipandang sebagai

sebuah wacana dengan menggunakan

pendekatan struktural dalam sebuah

wacana. Berdasarkan analisis, iklan

tersebut terdapat tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi, dan bagian penutup.

Struktur kalimat iklan yang digunakan

memiliki beberapa bentuk, namun pada

umumnya ditulis dengan menggunakan

kalimat inversi dengan kosakata verba

pasif. Selain itu, penulisan singkatan dan

akronim dalam iklan terbagi dalam

beberapa kelompok, namun pada

umumnya tidak sesuai kaidah.

Penelitian tentang wacana iklan

juga telah dilakukan oleh Mussafak, tetapi

iklan yang diteliti yang berada pada

wacana iklan televisi dengan judul

“Analisis Wacana Iklan Makanan dan

Minuman pada Televisi Berdasarkan

Struktur dan Fungsi Bahasa”. Penelitian

tersebut mendeskripsikan struktur serta

fungsi iklan makanan dan minuman pada

televisi dengan menggunakan pendekatan

analisis wacana. Data penelitian tersebut

berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat

dalam iklan makanan dan minuman di

televisi. Hasil penelitian tersebut

menggambarkan (1) struktur iklan

makanan dan minuman pada televisi terdiri

atas (a) butir utama, (b) butir penjelas, dan

(c) butir penutup. (2) fungsi bahasa yang

terdapat dalam iklan produk makanan dan

minuman pada televisi meliputi: (a) fungsi

informasi, (b) fungsi persuasif, dan

(c) fungsi membangn citra untuk

membentuk citra positif produk pada calon

konsumen.

Berdasarkan beberapa penelitian yang

dipaparkan di atas, terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian ini.

Persamaannya ketiga penelitian tersebut

dengan penelitian ini yakni meneliti

tentang wacana iklan yang ada pada media.

Akan tetapi, terdapat juga beberapa

perbedaan, yakni (1) penelitian I Wayan

Mulyawan tentang wacana iklan dalam

media cetak dengan menggunakan

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

632

pendekatan struktur wacana Van Dijk dan

iklan yang diteliti adalah semua jenis iklan

yang ada dalam media cetak, sedangkan

dalam penelitian ini yang diteliti adalah

iklan baris yang dimuat di Harian

Gorontalo Post dengan melakukan

pengkajian terhadapat struktur internal dan

eksternal sebuah wacana; (2) penelitian

Hari Sulastri tentang wacana iklan dalam

media cetak dengan menggunakan

pendekatan struktural wacana, iklan yang

diteliti adalah iklan baris, tetapi hanya

dibatasi pada iklan penjualan rumah,

sedangkan dalam penelitian ini yang

diteliti adalah semua jenis iklan baris yang

dimuat di Harian Gorontalo Post, yakni:

iklan penjualan rumah, iklan penjualan

kendaraan bermotor, dan iklan lowongan

pekerjaan, yang dikaji berdasarkan struktur

internal dan eksternal wacana: (3)

penelitian Mussafak tentang wacana iklan,

tetapi iklan yang dijadikan objek penelitian

adalah iklan makanan dan minuman dalam

wacana televisi dengan menggunakan

pendekatan struktur dan fungsi bahasa,

sedangkan dalam penelitian ini yang

diteliti lebih difokuskan pada iklan baris

yang dimuat di Harian Gorontalo Post

dengan melakukan pengkajian terhadapat

struktur internal dan eksternal sebuah

wacana.

METODE

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian

ini adalah penggunaan unsur internal dan

unsur eksternal wacana iklan baris pada

koran Harian Gorontalo Post. Sumber data

dalam penelitian ini adalah koran Harian

Gorontalo Post yang memuat iklan baris

pada setiap edisinya yang dikumpulkan

pada periode bulan April--Desember 2014.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan metode dokumentasi,

yakni mengutip data-data berupa wacana

iklan baris pada Harian Gorontalo Post

mengenai penggunaan unsur internal dan

eksternal wacana. Kemudian dilanjutkan

dengan teknik baca yakni membaca secara

keseluruhan iklan baris pada harian

Gorontalo Post, dan terakhir menggunakan

teknik catat yakni mencatat penggunaan

unsur internal dan eksternal wacana

seluruh iklan baris pada Harian Gorontalo

Post .Analisis data dilakukan dengan

langkah-langkah yaitu; (1) menentukan

penggunaan unsur internal dan eksternal

wacana pada Harian Gorontalo Post. (2)

mengklasifikasi iklan baris berdasarkan

penggunaan unsur internal dan ekternal

wacana. (3) menganalisis setiap

penggunaan unsur internal mengkaji

penggunaan unsur internal wacana iklan

baris yaitu terkait dengan aspek-aspek

kebahasaan yang dikaji, antara lain

penggunaan ejaan, aspek morfologi

Salman Alade: Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post

633

(penggunaan singkatan, penggunaan

akronim, penggunaan afiks, penggunaan

reduplikasi, dan penggunaan aspek

leksikon), aspek sintaksis (penggunaan

frasa dan penggunaan klausa). Penggunaan

unsur eksternal wacana iklan baris yaitu

aspek kohesi dan koherensi, aspek

interpretasi lokal, dan aspek skema. (4)

menyimpulkan hasil analisis data.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Penelitian ini mengkaji penggunaan

unsur internal wacana iklan baris yaitu

terkait dengan aspek-aspek kebahasaan,

antara lain penggunaan ejaan, aspek

morfologi (penggunaan singkatan,

penggunaan akronim, penggunaan afiks,

penggunaan reduplikasi, dan penggunaan

aspek leksikon), dan aspek sintaksis

(penggunaan frasa dan penggunaan

klausa). Selain mengkaji penggnaan unsur

internal wacana iklan baris peneliti juga

mengkaji penggunaan unsur eksternal

wacana iklan baris yaitu aspek kohesi dan

koherensi, interpretasi lokal, dan skema.

Aspek Ejaan

Penggunaan ejaan dalam harian

Gorontalo Post terdiri atas tanda baca dan

penggunaan huruf kapital.

1. Penggunaan Tanda Baca

Penggunaan tanda baca

menyangkut penyingkatan dengan

menggunakan lambang bilangan dan tanda

baca. Pada umumnya iklan baris banyak

menggunakan singkatan dengan

menggunakan lambang bilangan dan tanda

baca. Hal ini dapat dilihat pada kutipan

iklan baris (1)

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (1) di atas

menunjukkan penggunaan tanda baca/

(garis miring) yang berarti menggantikan

kata atau. Selain itu pula, penulisan Roda2

pada contoh data (1) merujuk pada arti

roda dua bukan roda-roda

2. Penggunaan Huruf Kapital

Pada umumnya iklan baris banyak

menggunakan huruf kapital yang keliru.

Kekeliruan itu terlihat seperti pada kutipan

iklan baris (2) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Data pada iklan baris (2) di atas

menunjukkan penggunaan huruf kapital

pada nama tempat tomulabutao dituliskan

dengan menggunakan huruf kecil pada

huruf awal kata tersebut. Seharusnya huruf

awal pada kata tersebut menggunakan

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

634

huruf kapital karena kata tersebut

menunjukkan nama tempat, sehingga

penulisannya menjadi Tomulabutao.

Aspek Morfologi

1. Penggunaan Singkatan

Penggunaan singkatan dalam iklan

baris merupakan hal yang umum. Ciri dari

iklan baris salah satunya menggunakan

singkatan pada kata-kata yang dimuat di

dalamnya. Seperti kutipan iklan baris

(3) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (3) di atas

menunjukkan penggunaan singkatan yakni

pada penulisan PDAM merupakan

singkatan dari Perusahaan Daerah Air

Minum, SHM yang merupakan singkatan

dari Surat Hak Milik. Singkatan tersebut

merupakan singkatan umum yang sering

digunakan dalam dunia periklanan.

2. Penggunaan Akronim

Sama halnya dengan penggunaan

singkatan, penggunaan akronim dalam

iklan baris merupakan hal yang umum.

Salah satu ciri dari iklan baris adalah

menggunakan akronim. Hal ini dapat

dilihat pada kutipan iklan baris (4) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (4) di atas

menunjukkan penggunaan akronim,

Penulisan Ruko merupakan akronim dari

rumah toko. Penggunaan akronim ruko

sudah sering dijumpai pada iklan baris

jenis jual beli.

3. Penggunaan Afiks

Penggunaan afiks dalam iklan baris

dianggap penting, karena afiks yang

melekat pada kata dapat mengubah arti

dari kata yang dilekatkan. Namun, pada

iklan baris terdapat beberapa contoh iklan

baris yang menghilangkan penggunaan

afiks, seperti penghilangan prefiks pada

contoh kutipan iklan baris (5) berikut .

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (5) di atas

menunjukkan penggunaan afiks yakni

penulisan kata jual rumah oleh pemasang

iklan telah menghilangkan afiks berupa

Salman Alade: Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post

635

prefiks di-, yang seharusnya pada kata jual

tersebut dibubuhi dengan prefiks di-

sehingga penulisannya menjadi dijual

rumah.

4. Penggunaan Reduplikasi

Penggunaan afiks dalam iklan baris

dianggap penting. Dalam iklan baris

terkadang dijumpai tidak sesuai dengan

penulisan yang seharusnya, seperti

penggunaan reduplikasi atau kata ulang

pada kutipan iklan baris (6) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (6) di atas

menunjukkan penggunaan reduplikasi

yakni penulisan kata Surat2an merupakan

contoh penulisan reduplikasi yang keliru

karena menggunakan angka 2 sebagai

tanda pengulang kata surat, yang

seharusnya penulisan reduplikasi kata

tersebut adalah surat-suratan dituliskan

lengkap unsur kata yang menjadi

pengulang dari kata tersebut.

5. Penggunaan Leksikon

Leksikon merupakan komponen

bahasa yang memuat sesuatu informasi

tentang makna dan pemakaian kata dalam

bahasa atau disebut kosakata. Dari aspek

leksikon, struktur iklan memanfaatkan

kosakata daerah dan bahasa asing. Berikut

kutipan iklan baris (7) yang menggunakan

bahasa asing.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (7) di atas

menunjukkan penggunaan leksikon.

Penulisan jarang pake merupakan

penggunaan dialek bahasa Manado. Hal itu

dikarenakan iklan baris Harian Gorontalo

Post merupakan masyarakat Gorontalo

yang dalam kehidupan sehari-harinya

sering menggunakan dialek tersebut.

Aspek Sintaksis

1. Penggunaan Frasa

Frasa adalah kesatuan bahasa yang

lebih besar daripada kata karena frasa

selalu terdiri atas dua kata atau lebih.

Pengunaan frasa pada iklan baris dapat

dilihat pada kutipan (8) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (8) di atas

menunjukkan penggunaan frasa yakni frasa

yang terdapat pada fungsi subjek (S) pada

iklan di atas yaitu Salon Humairah. Frasa

juga terdapat pada fungsi Objek (O) pada

iklan baris di atas yaitu karyawan

wanita.Selain itu, beberapa frasa juga

terdapat pada fungsi keterangan (Ket) pada

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

636

iklan baris di atas yaitu yang

berpengalaman, di bidang facial, totok

wajah, hubungi 08525686867.Beberapa

frasa tersebut menduduki fungsi

keterangan yang berjenis keterangan

pewatas atau keterangan yang berisi

pembatasan terhadap suatu hal. Hal yang

sama juga terdapat pada contoh iklan baris

jenis lowongan pekerjaan berikutnya.

2. Penggunaan Klausa

Klausa ialah kesatuan bahasa yang

terdiri atas dua bagian yang berfungsi

sebagai subjek (S) dan predikat (P). Klausa

juga bisa terdiri atas dua kata atau

lebih.Walaupun klausa terdiri atas dua

unsur pokok yaitu S dan P, yang terpenting

dalam klausa adalah unsur P-nya. Berikut

ini penggunaan klausa pada iklan baris (9).

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (9) di atas

menunjukkan penggunaan klausa yakni

kalimat iklan di atas memiliki beberapa

klausa yaitu pada tulisan dibutuhkan

karyawan/wati MCC Cabang Gorontalo

yang menduduki fungsi predikit (P) dan

subjek (S), sedangkan klausa yang

selanjutnya yaitu bawa lamaran lengkap

yang menduduki fungsi predikat (P) dan

objek (O).Walaupun klausa terdiri atas dua

unsur pokok yaitu S dan P, yang terpenting

dalam klausa adalah unsur P-nya.

Penggunaan Unsur Eksternal Wacana

Iklan Baris

Penggunaan unsur eksternal

wacana iklan baris yaitu berkaitan dengan

melihat prinsip-prinsip pemaknaan

wacana, yaitu aspek kohesi dan koherensi,

interpretasi lokal, skema. Berikut

pemaparannya.

1. Kohesi dan Koherensi

Kohesi merupakan keserasian

hubungan unsur-unsur dalam wacana,

sedangkan koheren merupakan kepaduan

wacana sehingga komunikatif mengandung

satu ide.Prinsip kohesi dan koherensi dapat

dilihat pada kutipaniklan baris (10) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post Edisi)

Kutipan iklan baris (10) di atas

menunjukkan prinsip kohesi dan

koherensi. Wacana iklan baris jenis

lowongan pekerjaan di atas terdiri atas satu

paragraf yang terdiri beberapa kalimat

tunggal sebagai berikut.

(1) Dibutuhkan segera SPV, SPG, dan

Staf Administrasi Dealer Motor Honda

PT. Nusantara Surya Sakti, umut max

38 thn.

(2) Fasilitas : Gaji Pokok, Komisi,

Reward, dll.

Salman Alade: Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post

637

(3) Langsung interview hubungi:

085210048474 (ikbal) 081342229214

(Fany)

Iklan jenis kedua ini sudah

mengandung kohesi dan koherensi. Kohesi

ditunjukkan dengan adanya konjungsi.

Pada kalimat pertama terdapat konjungsi

dan yang menunjukkan hubungan

penggabungan. Dalam hal koherensi, iklan

di atas sudah berkoherensi cukup baik.

Karena bentuk wacana iklan termasuk ke

dalam wacana prosedural, jarang sekali

ditemui adanya konjungsi antarkalimat.

Dalam hal ini kalimat berdiri sendiri-

sendiri, namun membentuk kesatuan yang

padu. Setiap kalimat sering bertautan.

Kalimat pertama diawali dengan nama

perusahaan yang membutuhkan karyawan

beserta posisi karyawan yang dibutuhkan

sekaligus dengan persyaratan umur.

Kalimat kedua menunjukkan fasilitas yang

akan diperoleh oleh calon karyawan ketika

bekerja. Sementara itu, kalimat terakhir

berisi keterangan bahwa calon pelamar

akan langsung diinterview dan juga berisi

nomor telepon yng dapat dihubungi oleh

calon pelamar yang merasa tertarik. Dari

iklan baris di atas dapat disimpulkan

bahwa maksud pembuat iklan bahwa PT

Nusantara Surya Sakti membutuhkan

karyawan dengan posisi sebagai SPV,

SPG, dan Staf Administrasi Dealer Motor

Honda dengan syarat usia maksimal 38

tahun. Bagi calon karyawan yang akan

diterima nanti akan mendapatkan fasilitas

berupa Gaji Pokok, Komisi, Reward, dll.

Pelamar yang akan melamar akan

diinterview pada saat itu juga. Dapat

menghubungi nomor telepon yang tertera

pada iklan di atas jika ada yang ingin

ditanyakan.

2. Interpretasi Lokal

Prinsip interpretasi lokal

merupakan interpretasi wacana yang

didasarkan pada konteks lokal atau aspek

terdekat dengan penutur/pembaca. Dalam

hal ini prinsip interpretasi lokal digunakan

oleh peneliti dan sekaligus pembaca dalam

memahami teks iklan baris. Hal ini dapat

dilihat pada kutipan iklan baris (11)

berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (11) di atas

menunjukkan aspek interpretasi lokal.

Dilihat dari penulisan No.Hp:

085240308885-082293565617 pada iklan

baris (11) di atas, maksud interpretasi

makna iklan secara lokal pada teks iklan

baris di atas adalah penulis iklan baris

meminta calon pembeli mobil Toyota

Fortuner jika merasa tertarik untuk

membeli mobil tersebut dengan cara

menghubungi nomor telepon yang

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

638

dicantumkan pada iklan di atas, bukan

untuk menghubungi nomor telepon lain.

3. Skema

Prinsip skema merupakan

interpretasi wacana yang didasarkan atas

pengetahuan atau pengalaman yang

dimiliki oleh pembaca. Pembaca iklan

baris, skema berfungsi untuk memahami

teks iklan baris dalam hal ini skema berupa

deskripsi dari maksud dari pemasang iklan

yang terkandung dalam isi iklan baris.

Prinsip ini seperti pada kutipan iklan baris

(12) berikut.

(Sumber: Harian Gorontalo Post)

Kutipan iklan baris (12) di atas

menunjukkan aspek skema. Berdasarkan

prinsip skema yang dimiliki pembaca

dalam hal ini peneliti, data di atas dapat

dideskripsikan isi iklan tersebut adalah

pemasang iklan ingin menjual sekapling

tanah dengan luas 400 meter persegi,

tanah tersebut bersertifikat hak milik

(SHM), lokasi tanah tersebut berada di

depan jalan raya dengan beralamatkan

jalan baru di samping Kost Ilmiah atau

berada di depan Kantor PU Provinsi.

Selain itu pula, jika calon pembeli merasa

tertarik apat menghubungi nomor telepon

081340575501.

Pembahasan

Berdasarkan paparan, penggunaan

unsur internal wacanapada iklan baris

Harian Gorontalo Post banyak mengalami

kekeliruan terhadap fungsinya sehingga

dapat menimbulkan ketidakpahaman

pembaca terutama dalam pemaknaan.

Kekeliruan banyak terjadi pada

penggunaan ejaan. Dari segi penggunaan

tanda baca seperti penulisan roda dua, kata

dua ditulis dengan menggunakan angka

seperti Roda 2. Pada iklan baris jual beli

terdapat kata tomulabutao yang merupakan

nama sebuah tempat ditulis dengan

menggunakan huruf kecil pada huruf awal

kata tersebut. Seharusnya, huruf awal pada

kata tersebut menggunakan hururf kapital

karena kata tersebut menunjukkan nama

tempat, sehingga penulisannya menjadi

Tomulabutao.

Kekeliruan juga terjadi pada aspek

morfologi yakni penggunaan afiks berupa

prefiks. Pada iklan baris jual beli terdapat

kata di antar yang dituliskan secara

terpisah antara prefiks dan kata dasar.

Seharusnya prefiks dan kata dasar

dituliskan secara melekat karena di- pada

kata tersebut berfungsi sebagai prefiks

bukan preposisi.

Pada aspek sintaksis yakni

penggunaan frasa dan klausa. Iklan baris

Harian Gorontalo Post cukup beragam

dalam penulisannya. Setiap iklan baris

yang ditulis pada Harian Gorontalo Post,

Salman Alade: Kajian Wacana Iklan Baris pada Harian Gorontalo Post

639

penggunaan frasa lebih banyak daripada

penggunaan klausa. Hal ini disebabkan

oleh iklan baris sedikit menggunakan

fungsi predikat (P)-- walaupun klausa

terdiri atas dua unsur pokok yaitu S dan P,

yang terpenting dalam klausa adalah unsur

predikat atau P-nya.

Dalam iklan baris Harian

Gorontalo Post, penggunaan unsur

eksternal wacana digunakan secara

bervariasi. Ditinjau dari aspek kohesi dan

koherensi, iklan baris ada yang

mengandung kohesi dan ada yang tidak

kohesif, namun seluruh iklan baris

mengandung koherensi yang tinggi. Pada

aspek skema iklan baris, dapat dimaknai

isinya sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki pembaca. Pada aspek interpretasi

lokal pun demikian. Iklan baris dapat

dimaknai berdasarkan interpretasi pembaca

terhadap aspek bahasa tersekat yang ada

dalam iklan baris.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimpulkan bahwa

wacana iklan baris Harian Gorontalo Post

kurang memperhatikan aspek bahasa,

namun umumnya iklan baris tersebut dapat

dimaknai. Hal ini ditunjukkan dengan:

(1) penggunaan unsur internal wacana

iklan baris Harian Gorontalo Post

ditemukan iklan baris yang kurang

memperhatikan penggunaan aspek

kebahasaan, (2) penggunaan unsur

eksternal wacana - iklan baris Harian

Gorontalo Post yang berupa skema dan

interpretasi lokal, iklan baris belum

menunjukkan adanya kekohesifan sebuah

wacana, namun menunjukan sebuah

koherensi yang tinggi.

Saran

Dengan memperhatikan kemungkinan

kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian

ini, demi perbaikannya ke depan peneliti

mengemukakan beberapa saran sebagai

berikut: (1) Penelitian terhadap iklan baris

sangat penting untuk dilakukan dalam

usaha pengkajian bahasa, mengingat

bahasa merupakan salah satu sarana

komunikasi baik secara lisan maupun

secara tertulis, maka diharapkan kepada

media massa khususnya penulis iklan

dapat memperhatikan penggunaan unsur

internal dan unsur eksternal wacana yang

benar dalam penulisan iklan baris agar

penulisan iklan baris yang ada dalam koran

Harian Gorontalo Post tidak menimbulkan

makna yang tidak jelas ketika dibaca oleh

khalayak umum. (2) Diharapkan kepada

pembaca untuk dapat memberikan

komentar serta saran untuk

menyempurnakan kembali penelitian

mengenai iklan baris yang telah dilakukan

oleh peneliti. (3) Pihak media Gorontalo Post

diharapkan untuk menyajikan iklan yang

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 627-640

640

memperhatikan penggunaan unsur internal dan

eksternal wacana iklan baris.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan

Siti Karlinah. 2012. Komunikasi

Massa. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Jorgensen, Marianne W dan Louise J.

Philips. 2010. Analisis Wacana

(Teori dan Metode). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kartomihardjo, Soeseno. 1992. “Analisis

Wacana dan Penerapannya”.

(Pidato Ilmiah dalm Rangka

Pengukuhan Guru Besar IKIP

Malang). Malang: Institut

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Malang..

Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-

prinsip Analisis wacana.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mulyawan, I Wayan. 2010. “Struktur

Wacana Iklan Media Cetak Kajian

Struktur Van Djik”. Linguistika,

Volume 17.

Musafak. 2015. “Analisis Wacana Iklan

Makanan dan Minuman pada

Televisi Berdasarkan Struktur dan

Fungsi Bahasa”. Kembara,

Volume 1, Nomor 2.

Sulastri, Hari. 2017. “Telaah Wacana Ikan

Penjualan Rumah dalam Media

Massa Cetak”. Pujangga, Volume

3, Nomor 1.

Supartiningsih, Endang. 2016. “Analisis

Kohesi dan Koherensi dalam

Wacana Surat Kabar Jawa Pos

Edisi Maret 2016 sebagai bahan

ajar tingkat SMP”. Jurnal:

Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar

Periklanan. Yogyakarta: Pustaka

Book Publisher.