kajian ekosistem telaga warna

12
Kajian Ekosistem Kawasan T ela ga Warna Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah Kelompok 6: - Romza Fauzan Agniy - M. Rifqy Gozhali - Gerry Utama - Bima Arifiyanto - Estina Heniwati - Niwang Sukma P - Latifatul Khoiriyah

Upload: mega-dharma-putra

Post on 15-Oct-2015

128 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekosistem telaga warna

TRANSCRIPT

  • Kajian Ekosistem Kawasan Telaga Warna Dieng, Wonosobo, Jawa TengahKelompok 6:- Romza Fauzan Agniy- M. Rifqy Gozhali- Gerry Utama- Bima Arifiyanto- Estina Heniwati- Niwang Sukma P- Latifatul Khoiriyah

  • PendahuluanTerletak di dekat peninggalan sejarah Kompleks Candi Dieng yang berada di Jawa Tengah, tepatnya berada di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten WonosoboTelaga ini berada di ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut dan mempunyai kedalaman mencapai 45 meter (Tjugianto 2006)Sumber irigasi untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.Toponimi dari telaga Warna karena fenomena alam yang terjadi di tempat ini berupa pergantian warna air dari telaga.Fenomena ini terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup tinggi sehingga saat sinar Matahari mengenainya maka warna air telaga nampak berwarna warni

  • GENESATELAGA WARNATelaga di Dieng tergolong Danau vulkanik yang terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik gunungapi.

    Hasil dari proses vulkanik ini adalah dengan adanya kepundan atau kawah.

    Danau vulkanik terbentuk akibat letusan gunung berapi, tergenang oleh air hujan yang mengisi seluruh permukaanya.

    Danau seperti ini disebut juga danau crater

  • EKOSISTEMTELAGA WARNAEkosistem menurut Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH) Tahun 1982 adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (Irwan, 1992).Telaga tersebut memiliki warna yang dipengaruhi oleh beberapa faktor biotik dan abiotik. Faktor-faktor tersebut sangat berhubungan dengan ekosistem di Dieng. PLANKTONBENTOS

  • Ekosistem yang terdapat di wilayah telaga warna di pegunungan Dieng merupakan interaksi dari faktor abiotik dan biotik di sekitar telaga, di antaranya faktor biotik yaitu:tumbuhan reparian vegetasion atau tumbuhan tepi, plankton, beberapa jenis serangga, lumut, ulat, cacing, burung,

    Selain itu faktor abiotik yang mendukung interaksi adalah faktor abiotik seperti:pH air, kecerahan, dan semua faktor fisik dan kimia pada yang saling berhubungan dengan ekosistem telaga

    EKOSISTEM TELAGA WARNA

  • EKOSISTEMTELAGA WARNASangat jarang di temukan adanya ikan di wilayah telaga karena temperatur yang terlalu rendah, pH yang terlalu asam, tidak adanya oksigen terlarut, nilai konduktifitas yang terlalu tinggi, keragaman dan kelimpahan makroinvertebrata yang tidak terlalu besar, serta salinitas yang sangat lemah

  • PLANKTONjasad renik yang hidupnya melayang-layang dalam perairan, tidak bergerak atau bergerak sedikit dan pergerakannya dipengaruhi oleh arus air (Odum, 1971). Plankton terdiri dari makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan (fitoplankton). Plankton dalam suatu perairan, berperan sebagai pakan alami bagi organisme akuatik diatasnya. Keberadaan plankton juga dapat dijadikan sebagai indikator kesuburan suatu perairan.Plankton di perairan juga digunakan sebagai petunjuk baik buruknya kondisi lingkungan, yang dapat dilihat dari keragaman jenis dan kelimpahannyaFungsi plankton bagi budidaya ialah sebagai pakan alami bagi ikan yang hidup didaerah tersebut, sehingga keadaan plankton sangat penting. Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumicumi, paus dan lain-lain

  • BENTOSBenthos adalah Organisme yang hidup dipermukaan atau didalam substrat perairan baik yang hidup pada batu, pasir, lumpur dan kerikil ataupun sampah yang ada di suatu perairan. Benthos dapat digunakan sebagai pakan alami ikan di suatu komunitas perairan menempati urutan ke dua dan ke tiga dalam rantai makanan (Barus, 2003). Pemanfaatan makrobentos sebagai indikator untuk menilai kualitas perairan dapat dilihat dengan pendekatan secara struktural yaitu dengan ditinjau dari kekayaan jenis dominansi, kemerataan dan keragaman

  • Permasalahan yang terjadi Di telaga Warna ,DiengCurah hujan di dataran tinggi Dieng termasuk tinggi, yaitu 3.917 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi ditambah dengan intensitasnya yang tinggi merupakan penyebab utama tingginya laju erosi yang membuat tingginya tingkat sedimentasi di telaga warnaPenurunan kualitas air di Telaga warnaTingginya sedimentasi dapat menyebabkan pendangkalan serta penyempitan danauPerubahan fluktuasi muka air danau, yang disebabkan oleh kerusakan DAS dan DTA serta pengambilan air dan tenaga air, sehingga mengganggu keseimbangan ekologis daerah sempadan danau.

  • Terjadinya pencemaran telaga warna akibat banyaknya aktivitas manusia disekitarnya dan menggangu pertumbuhan biota akuatik dan pemanfaatan air danauBanyaknya lahan pertanian didaerah telaga warna membuat tingginya penggunaan pupuk dan akibat factor kelerengan dan curah hujan membuat zat-zat yang terkandung dipupuk akan mengalir ke telaga. Hal ini bila terus terjadi akan membuat tingginya pertumbuhan enceng gondok dan dapat terjadi euterofikasiPenurunan produktivitas tanah di daerah telaga warna tersebut akibat budidaya yang berlebihanPenurunan keanekaragaman organisme akibat penurunan kualitas air yang terjadi

  • KESIMPULAN:

    Telaga Warna mempunyai ekosistem yang tidak terlalu beragam dan tidak ada ikan yang dapat hidup di sana karena temperatur yang terlalu rendah, pH yang terlalu asam, tidak adanya oksigen terlarut, nilai konduktifitas yang terlalu tinggi, keragaman dan kelimpahan makroinvertebrata yang tidak terlalu besar, serta salinitas yang sangat lemahTelaga ini cocok untuk hidup plankton dan bentosKeadaan telaga warna yang terlalu asam disebabkan oleh pupuk yang mengalir ke telagaPermasalahan yang tidak segera diatasi akan memperburuk keadaan telaga warna

  • Sumber

    Irwan, Z. 1992. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Bandung : Bumi Aksara. Tjugianto, L.A. 2006. Dieng Plateau. Yogyakarta : Jentera Intermedia. Haryati, A. 2012. Keeksotisan Telaga Warna, Dieng. http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/12/23/eksotisme-telaga-warna-dieng-517736.html

  • Terimakasih