pengembangan fungsional...

35
PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika hasil pemeriksaan terhadap anak seperti ini:·Masih memiliki hambatan pada fungsi penglihatan meskipun telah dilakukan pengobatan misalnya dengan operasi dan atau koreksi refraksi standard (kaca mata, lensa kontak)·Tajam penglihatan kurang dari 6/18 hingga persepsi cahaya, atau luas pandang dalam melihat kurang dari 10 o dari titik fiksasi·Potensial dapat menggunakan penglihatannya untuk merencanakan dan atau melakukan suatu pekerjaan. maka Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO ini tergolong LOW VISION , Banyak anak tunanetra yang masih meiliki sisa penglihatan, yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan sisa penglihatan. Memungkinkan bagi mereka yang Low Vision harapan bisa lebih berkembang kemampuannya dengan mengoptimalkan sisa penglihatan. Dalam kelompok tunanetra terdapat 90% yang masih menangkap cahaya walaupun hingga bisa membedakan terang dan gelap. Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa penglihatan perlu diberikan peran dalam merangsang cahaya agar dapat dikembankan funsional penglihatannya sehingga bermafaat dalam membantu kegiatan sehari-hari meraka. B. Tujuan Mereka yang Low Vision bukan berarti tidak boleh menggunakan media yang digunakan oleh tunanetra buta total, tetapi inpormasi mata tidak bisa diterjemahkan oleh kata-kata, pendenganran, perabaan atau penciuman. Mereka yang Low Vsion perlu diberikan adanya kesadaran melihat, dengan tujuan bisa membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari serta

Upload: duongtuyen

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jika hasil pemeriksaan terhadap anak seperti ini:·Masih memiliki

hambatan pada fungsi penglihatan meskipun telah dilakukan pengobatan

misalnya dengan operasi dan atau koreksi refraksi standard (kaca mata,

lensa kontak)·Tajam penglihatan kurang dari 6/18 hingga persepsi cahaya,

atau luas pandang dalam melihat kurang dari 10o dari titik fiksasi·Potensial

dapat menggunakan penglihatannya untuk merencanakan dan atau

melakukan suatu pekerjaan. maka Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO

ini tergolong LOW VISION,

Banyak anak tunanetra yang masih meiliki sisa penglihatan, yang bisa

dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan

keterampilan dalam menggunakan sisa penglihatan. Memungkinkan bagi

mereka yang Low Vision harapan bisa lebih berkembang kemampuannya

dengan mengoptimalkan sisa penglihatan.

Dalam kelompok tunanetra terdapat 90% yang masih menangkap

cahaya walaupun hingga bisa membedakan terang dan gelap.

Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta

total. Sisa penglihatan perlu diberikan peran dalam merangsang cahaya

agar dapat dikembankan funsional penglihatannya sehingga bermafaat

dalam membantu kegiatan sehari-hari meraka.

B. Tujuan

Mereka yang Low Vision bukan berarti tidak boleh menggunakan

media yang digunakan oleh tunanetra buta total, tetapi inpormasi mata tidak

bisa diterjemahkan oleh kata-kata, pendenganran, perabaan atau

penciuman.

Mereka yang Low Vsion perlu diberikan adanya kesadaran melihat,

dengan tujuan bisa membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari serta

Page 2: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

diharapkan dapat mengubah paradigma pelayanan dan pendekatan

terhadap mereka yang Low Vision selanjutnya.

C. SISTEMATIKA

Dalam menguraikan tentang pengembangan fungsional penglihatan

akan dibagi mengjadi dua bagian yang merupakan kaitan fungsi-fungsi

penglihatan dengan latihan yang diberikan kepada mereka yang Low Vision

Pada Bab II akan menjelaskan tentang keterampilan penglihatan yang

digunakan untuk penglihatan fungsional dan Pada Bab III akan membahas

pelatihan pengembangan kemampuan visual. Sebagai bahan acuan

dalam melayani low vision. Dan bab IV adalah saran dan

penutup.

Page 3: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

BAB II

KETERAMPILAN PENGLIHATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK

PENGLIHATAN FUNGSIONAL

Ketrampilan penglihatan yang digunakan untuk penglihatan fungsional

ditampilkan disini berurutan sesuai dengan urutan penilaian.

Seseorang yang kurang awas (Low Vision) (Low Vision) mungkin tidak dapat

terus mengikuti semua langkah tanpa latihan khusus. Beberapa ketrampilan

mungkin tidak dapat dicapai (misalnya tracking benda bergerak) tapi orang itu

masih dapat terus melanjutkan ke langkah berikutnya.

Ada 7 (tujuh) ketrampilan yang harus dinilai dan semuanya akan dijelaskan dan

diberi contoh bagaimana menggunakannya. Ketrampilan penglihatan ini

digunakan untuk melakukan tugas sehari-hari.

Tujuh keterampilan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Kesadaran dan perhatian pada benda

Mencari sebuah benda atau target dan melihat pada benda itu (fixating) cukup

lama untuk menyadari atau mengenalinya.

Alasan untuk penilaian : Apakah orang itu dapat melihat benda yang dekat

dengannya? Apakah dia mencari benda dengan penglihatannya atau dengan

tangannya (meraba)? Apa yang membuat benda itu lebih mudah atau lebih

mungkin dilihat?

Hal-hal yang mempengaruhi mudahnya benda didapati atau dikenali adalah:

ukuran, jarak, kontras dan cahaya. Jika benda sudah diketahui, maka lebih

mudah untuk mengenalinya.

2. Kontrol gerakan mata ( tracking)

Dapat mengikuti benda bergerak dengan gerak mata atau kepala.

Alasan untuk penilaian : Dapatkah orang itu mengikuti gerakan benda tanpa

"kehilangan" arah? Arah gerakan yang berbeda harus dicoba : atas dan bawah,

sisi ke sisi, miring dan ke depan dan belakang.

Page 4: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Gerakan itu mungkin dibuat orang atau binatang yang sedang berlari atau

sesuatu yang dijatuhkan ke lantai atau digulirkan. Tracking diperlukan untuk

mengikuti gerak lalu-lintas. Tracking orang atau benda (seperti bola) diperlukan

untuk bermain.

3. Kontrol gerakan mata - scanning

Menggerakkan mata dengan tepat dari satu benda ke benda lainnya.

Alasan untuk penilaian : Beberapa orang yang kurang awas (Low Vision)

harus mencari ke sekelilingnya untuk waktu yang lama sebelum dapat

menemukan benda. Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan untuk

mengalihkan pandangan dari benda dekat ke benda yang lebih jauh.

Ketrampilan 'scanning' diperlukan untuk mencari orang atau benda di

lingkungan

penglihatan.

Contohnya: mencari sebuah toko tertentu di pasar.

4. Membedakan benda

Pengenalan benda-benda dari garis besar atau bentuk umumnya.

Alasan untuk penilaian : Untuk mempelajari apakah orang itu dapat

membedakan antara orang dan benda, mengenali benda yang sudah diketahui,

mengenali benda-benda serupa atau berlainan.

Benda dapat dibedakan berdasarkan warna, bentuk, kontras, posisi atau

ukuran - misalnya berbagai makanan di pasar. Perincian di dalam benda tidak

perlu terlihat. Seseorang dapat melihat sebuah benda dan mengitarinya tanpa

menubruk atau terjatuh. Benda besar atau kecil dapat memberikan petunjuk

bagaimana dan dimana harus bergerak dengan aman. Pohon atau pintu dapat

memberi petunjuk arah.

Mencari benda-benda di berbagai situasi. Mungkin ada perincian yang

membingungkan di, atau disekitar, benda atau mungkin kontras dengan benda

lain tidak terlalu baik. Mencari benda dengan latar belakang benda lain mungkin

sulit. Kemampuan scanning dan ketrampilan membedakan yang baik, sangat

diperlukan.

Page 5: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Mengenali benda. Perbedaan dan persamaan pada benda harus terlihat

agar benda dapat dikenali. Misalnya sebuah ember, keranjang dan mangkuk,

dapat menampung benda-benda lain seperti makanan, tetapi mereka berbeda

bentuk dan dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda. Benda-benda di

lingkungan (pohon, tanaman, binatang) perlu dibedakan dan dikenali. Seberapa

mudahnya benda dikenali tergantung pada ukuran dan jarak, jenis benda,

seberapa jauh dikenali, kontras dengan latar belakang, warna dan apakah

benda itu bergerak atau diam.

5. Membedakan perincian untuk mengenali tindakan dan mencocokkan benda

Membedakan perincian untuk mengenali benda lebih sukar dari pada

melihat benda itu sendiri. Ciri-ciri benda harus dikenali.

Alasan untuk penilaian : Pada umumnya, proses belajar terjadi melalui

penglihatan dan dengan meniru. Penting untuk mengetahui apa yang dapat

dilihat dan bagaimana lingkungan (seperti penerangan) mempengaruhi apa

yang dapat dilihat. Faktor jarak, ukuran, warna dan kontras sangat penting.

Untuk berhubungan dengan orang, penglihatan memberikan keterangan

berharga untuk mengenali orang, dan mengetahui ekspresi dan gerakan

badan pada saat tidak ada suara .

Mencocokkan benda. Benda mungkin harus dibedakan atau dicocokkan

menurut ukuran atau bentuknya. Misalnya - ambil tongkat yang terbesar

atau cari tongkat yang sama besar.

6. Membedakan perincian pada gambar

Mendapat keterangan melalui gambar. Gambar itu mungkin garis besar

atau gambar kompleks dan terperinci. Bagian-bagian terpenting pada

gambar harus dikenali sehingga arti dari gambar tersebut dapat dimengerti.

Alasan untuk penilaian: Gambar memberikan keterangan berarti pada

poster, iklan atau di buku. Gambar benda mungkin sulit untuk ditemukan

dan dikenali.

Mengenali gambar. Gambar digunakan untuk memberikan keterangan dan

perintah seperti pada poster pendidikkan kesehatan. Mereka lebih mudah

dikenali jika tampak seperti benda sebenarnya dan mempunyai garis besar

Page 6: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

yang jelas. Kadang-kadang sukar untuk menemukan suatu benda pada

gambar jika terdapat banyak perincian dan ada banyak benda lain di

gambar itu.

7. Mengenali dan persepsi pola hurup, angka dan kata

Mencocokkan hurup dan angka menurut ciri-ciri yang sama atau

berbeda. Ketrampilan ini tidak memerlukan kemampuan membaca tapi

penting untuk ketrampilan membaca.

Alasan untuk penilaian : Untuk mengetahui apakah seseorang dapat

membedakan bentuk dan kata-kata yang sama dan yang berlainan.

Hasilnya akan membantu dalam membuat keputusan apakah seseorang

harus menggunakan cetakan biasa, cetakan besar, alat-alat bantu kurang

awas (Low Vision) atau mungkin memerlukan Braille.

Pastikan agar bentuk, kata atau angka, digambar atau ditulis dengan

pen warna gelap di atas kertas berwarna pucat (misalnya, putih). Mulai

dengan bentuk-bentuk yang sangat berlainan sehingga mudah dibedakan.

Perbedaan lebih sukar ditemukan jika bentuk hampir sama.

Page 7: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

BAB II

PELATIHAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN VISUAL

A. KESADARAN PENGLIHATAN

Kesadaran penglihatan mengacu kepada suatu pengetahnan tentang sesuatu

yang dapat dilihat dalam bidang penglihatan. Tujuan utamanya adalah

mengembangkan kesadaran penglihatan terhadap suatu lingkungan. Sebagian

sisa penglihatan yang masih berguna mungkin ada pada setiap anak yang

matanya belum mendapat pemeriksaan. Karena itu perlu diberikan kepada

setiap anak kesempatan untuk menggunakan sisa penglihatannya dalam

rangka membangun kepercayaan dirinya.

Sasaran yang diharapkan berdasarkan kebutuhan anak hanya dapat ditentukan

setelah mengetahui tingkat penangkapan penglihatan anak terhadap sinar

lampu dan berapa jauh anak dapat menangkap rangsangan penglihatan melalui

suatu tes. Karenanya berikan semangat kepada anak untuk menanggapi

pelatihan ini dengan positif.

Kesadaran penglihatan mungkin dapat didemontrasikan di rumah melalui cara

anak menghindari atau bergerak menjauhi suatu benda yang disekelilingnya.

SASARAN

Kegiatan kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan untuk mengembangkan beberapa tujuan yaitu:

1. Merasakan atau takut pada sinar lampu.

2. Memperlihatkan kesadaran rangsangan penglihatan yang memberikan

perasaan senang.

3. Memperlihatkan kesadaran dengan memperhatikan suatu gerakkan, reflaksi

cahaya dari suatu benda.

4. Mengarahkan mata, kepala atau tubuh ke arah sumber cahaya.

5. Pengetahuan tentang bentuk benda akan dapat didemonstrasikan dengan:

a. Mengenali wajah yang sudah dikenal.

b. Memperhatikan benda kecil yang warnanya terang.

Page 8: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

c. Memperhatikan dengan pandangan yang baik terhadap gerakkan

seseorang.

d. Memperhatikan suatu bentuk benda yang terdapat di rumah.

e. Memperhatikan suatu benda pada tempat yang sempit dan luas.

6. Pengetahuan tentang abstraksi dan meningkatkan pengetahuan itu secara

detail akan diperlihatkan pada suatu hal yang berhubungan dengan:

Mengenali gambar, kerangka gambar dari suatu benda yang sudah dikenal

dan beberapa lambang.

KEGIATAN

Pemilihan sualu kegiatan mungkin akan berguna bag! pengembangan

kesadarari penglihatan.

1. Sebuah balon besar atau kecil digerakkan dengan cepat ke arah bidang

penglihalan. Perhatika pada siswa: Jika kedipan mata secara otomatis

terjadi, maka anak akan menjauh atau menghindari benturan tersebut.

Gunakan ukuran dan wama yangberbeda dari setiap benda untuk

mengetahui daya tangkap penglihatan anak.

2. Letakkan sepotong plastik berwarna dan lampu senter di depan anak

dengan jarak 5 cm. Maka perhatikan reaksi anak:ebagian anak harus

menarik lampu senter tersebut dan sebagian yang lain memusatkan

penglihatan terhadap sinar lampu tersebut. Mungkin juga diperlukan

untuk menyalakan dan mematikan lampu senter untuk menarik perhatian

dari anak.

3. Cobalah latih anak dengan warna larnpu yang berbeda.

Nyalakan lampu dan gerakan ke arah kiri anak dengan jarak 5 Cm,

Nyalakan lampu dan gerakkan ke arah kanan anak.

Gerakkan lampu ke atas dengan jarak 15 Cm dan nyalakan lampu

tersebut.

Gerakkan lampu ke arah bawah wajah anak dengan jarak 15 Cm dan

kemudian nyalakan lampu tersebut. Ulangilah setiap latihan yang

telah dilakukan dengan jarak yang berbeda. Daya tangkap

penglihatan anak akan mcnunjukkan bahwa anak dapat

membedakan warna dan melihat sinar lampu pada jarak tertentu.

Page 9: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

4. Berikan anak refleksi cahaya dari sebuah cermin atau dari permukaan

dinding yang terang jika perlu gunakan sumber cahaya yang lebh

memperkuat sinar lampu tersebut.

B. ATENSI PENGLIHATAN

Atensi penglihatan mengacu kepada suatu kesadaran anak untuk

mengumpulkan informasi tentang suatu benda yang dilihat.

Ketika memberikan suatu benda mungkin pada awalnya anak tidak menyadari

bagaimana cara melihat suatu benda. Disamping itu anak juga harus

memperhatikan benda yang diliputi oleh sinar. Perhatiannya juga harus tertuju

pada karakteristik benda tersebut. Dalam hal ini anak harus memperlihatkan

atensi penglihatannya tidak hanya menunjukkan perubahan tingkah laku tetapi

untuk menunjukkan kesadaran dirinya.

Rasa keingin tahuan secara normal mengembangkan anak secara alamiah

untuk membangun kesadaran akan peningkatan penglihatan yang harus

dikembangkan. Namun, kekurangan yang ada menghalangi hal tersebut

sebaliknya perkembangan secara normal yang tidak tetap akan mempengaruhi

daya tangkap penglihatannya. Karenanya, adalah penting untuk mengawasi

daya tangkap penglihatan anak terhadap rangsangan penglihatan yang akan

mendorong kesadaran penglihatannya dan mampu memberikan perhatian pada

suatu benda yang tampak pada bidang penglihatannya.

Jika anak telah merasakan kemampuan penglihatannya, dia akan mengerti

bagaimana menggunakan sisa penglihatannya, sehingga anak dapat

mengetahui sesuatu dengan menyentuh, mendengar suara, dan sebaginya,

dan dia akan dapat menerima rangsangan penglihatan dengan memberikan

perhatian pada suatu benda yang dilihatnya. Jika ingin menggunakan

rangsangan penglihatan yang ada pada anak untuk menarik atensi

penglihatannya, perhatikan tingkat rangsangan penglihatan yang ada pada

masing-masing anak. Hal tersebut menjadi suatu yang produktif dan

mendorong anak dalam memunculkan rangsangan penglihatannya.

Jangka waktu yang dibutuhkan oleh anak dalam memberikan perhatian pada

suatu benda akan berubah, tergantung pada pengetahuan anak.

Page 10: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

SASARAN

Kegiatan kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan pengembangkan beberapa hal yang menjadi tujuan; yaitu:

1. Memunculkan daya tangkap yang konsisten setiap kali rangsangan

penglihatan digunakan oleh anak, sekali rangsangan penglihatan itu

digunakan, maka daya tangkap penglihatan anak, telah dapat diketahui.

2. Gunakan sumber cahaya dengan jarak yang biasa digunakan atau gunakan

rangsangan penglihatan anak tanpa membagi dengan suatu rangsangan

penglihatan yang lain dan perhatikan reaksi yang akan dilakukan oleh anak.

3. Kurangi pembagian antara satu rangsangan penglihatan dengan rangsangan

penglihatan yang lain sampai anak dapat melakukan pemusatan

penglihatan penglihatan sendiri.

4. Hindari penempatan rangsangan penglihatan langsung didepan anak, karena

hal itu mungkin tidak akan membantu anak memusatkan penglihatannya

pada suatu daerah tertentu.

5. Perhatikan bidang penglihatan yang mendapat perhatian atau tidak dari

anak.

6. Tingkatkan atensi penglihatan anak pada jarak tertentu.

7. Kembangkan kemampuan anak untuk memperhatikan berbagai jenis benda.

KEGIATAN

Pemilihan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari

mungkin bias berguna dalam mengembangkan atensi penglihatan anak.

1. Buatlah suatu kegaduhan di depan sumber lampu sementara lampu

dalam keadaan menyala. Ketika lampu dalam keadaan mati, hemikan

suara gaduh tersebut.

2. Carilah suatu kegiatan yang anak dapat menikmatinya (meskipun itu

dengan menggunakan batu), dan berikan kepada anak rangsangan

penglihatan. Dengan segera perhatian menjadi terhenti dan hilangkan

rangsangan penglihatan tersebut.

3. Gunakan lampu dengan warna yang berbeda. Latihlah anak dengan

warna yang sedikit terang, Cobalah nyalakan lampu tersebut (jika anak

tidak mengalamai penyakit epilepsi).

Page 11: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

4. Berikan anak kesempatan untuk memusatkan rangsangan

penglihatannya kepada sinar lampu, baik lampu itu dalam keadaan mati

atau menyala.

5. Gunakan bahasa sebagai kelengkapan alat penglihatan, dan berikan

semangat kepada anak untuk menggunakan indra lain dalam mencari

suatu benda, kemudian perhatikanlah.

6. Gantilah warna latar belakang yang begitu kontras dan kurangi

penerangan pada suatu benda.

7. Gantilah ukuran, warna, bentuk benda yang dijadikan alat perangsang

penglihatan.

8. Gunakanlah cermin untuk memberikan semangat kepada anak

dalammemperhatikan bayangannya sendiri dan dengan otomatis

menggerakkan tubuh, tangan, dan sebagainya.

9. Perlihatkan kepada anak lampu yang berwarna hijau at au lampu yang

berwarna merah,

C. MEMUSATKAN PENGLIHATAN

Pusat penglihatan mengacu pada kemampuan mata untuk mengarahkan

penglihatan terhadap suatu tempat atau suatu benda.

Penggunaan mata dan tangan merupakan suatu perkembangan yang harus

bersamaan antara tangan dan gerakkan mata dalam memusatkan

penglihatannya kepada suatu benda. Seorang anak perlu mengetahui

bahwa mata dan tangan dapat bekerja bersamaan, yaitu mata melihat

sesuatu dan tangan sebagai penegas untuk melakukan hal yang telah

dilihat. Seorang anak yang mengalami kesulitan penglihatan, maka dia akan

sulit membaca tulisan yang ada di papan tulis dan akan tetap tidak mengerti

bacaan yang terdapat di papan tulis.

Membaca buku awas dengan cepat adalah suatu perkembangan yang

dapat diketahui saat anak memberikan perhatian pada suatu teks tertentu,

dengan suatu perhatian yang diberikan oleh anak kepada masing-maslng

baris dari bacaan tersebut, begitu juga gerakkan mata yang dilakukan anak

seharusnya tidak membingungkan dengan kemampuan anak memusatkan

penglihatannya.

Page 12: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

SASARAN

Kegiatan kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan bagi perkembangan kemampuan siswa; untuk:

1. Menjaga kontak mata dengan benda berwama yang sudah dikenal

selama 2 detik.

2. Menjaga pandangan dalam mengikuti gerakkan seseorang

3. Memusatkan penglihatan pada suatu benda dengan menggerakkan

kepala dan/atau mata untuk mengikuti ketika benda bergerak pada jarak

20 sampai 30 cm.

4. Meraih suatu benda.

5. Merubah perhatian dari satu benda pada dua benda atau lebih yang ada

pada bidang penglihatan.

6. Menghubungkan penglihatan terhadap pandangan diri sendiri.

7. Menghubungkan penglihatan dengan pandangan yang ada di luar

penglihatan.

8. Gunakan mata untuk mengikuti gerakkan tangan.

9. Melihat dari dekat ke jauh, dan dari jauh ke dekat.

10. Membayangkan benda pada jarak tertentu.

11. Memusatkan penglihatan benda atau orang berada pada jarak jauh

dan dekat.

12. (siswa dengan nystagmus) mendapatkan kemampuan menggerakkan

mata dengan kepala untuk melakukan proses membaca.

KEGIATAN

Pemilihan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari

mungkin diperlukan bagi perkembangan penglihatan.

1. Gunakan kartu, pola gambar sebagai rangsangan penglihatan; kemudian

maju ke depan untuk memperhatikan rangsangan penglihatan anak.

2. Peganglah suatu benda dan perlihatkan kepada anak, kemudian

gerakkan dan bunyikan benda itu untuk menarik perhatian anak. Berikan

semangat kepada anak ketika anak itu menggerakkan mata dan/atau

kepala untuk melihat kepada benda, dan biarkan anak meletakkan

benda itu sesuai dengan keinginannya sehingga dia merasa nyaman

dalam memperhatikan benda itu.

Page 13: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

3. Ketika anak sedang memegang sebuah mainan, lampu senter, atau alat

musik, coba gerakkan salah satu dari tangannya untuk memegang

benda tersebut. Berikan semangat kepada anak ketika dia dapat

memusatkan penglihatannya pada suatu benda dan memperhatikannya

selama beberapa detik dan anak dapat mengetahui benda dari jarak

tertentu yang telah dibuat oleh guru.

4. Perlihatkan anak pada sekumpulan benda. Kemudian ambil satu benda

tersebut dan letakkan pada posisi yang berbeda di tempat yang mudah

dicapai oleh anak. Ketika anak sedang memusatkan penglihatannya,

ambilah satu benda yang lainnya lag! dan pegang benda tersebut daiam

posisi yang berbeda. Kemudian tunjukkan dua buah benda dan mintalah

anak untuk memilih salah satu dari benda tersebut.

5. Ibujari anak direntangkan dengan 30 sampai 40 Cm dari penglihatan.

Kemudian anak melihat ke arah ibujari tersebut dengan mengikuti

gerakkan irama yang ditentukan oleh tepukan tangan guru atau dengan

menggunakan metronom.

6. Anak memusatkan penglihatannya dengan mengikuti arah secara

horizontal, vertikal, dan diagonal.

7. Untuk memusatkan penglihatan dengan pandangan yang jauh atau

dekat terliadap pemandangan sebuah jalan raya yang ada di papan tulis;

berikan tanda pada bagian dari gambar yang berbeda misalnya dengan

menggambar rumah, pompa bensin, sekolah, dan sebagainya.

Kemudian gambarlah jalan raya pada selembar kertas dan berikan

kepada anak. Gunakan mobil-mobilan untuk menelusuri gambar jalan

raya yang ada pada papan lulls, kemudian berhentilah pada bagian

tertentu. Anak kemudian mengikuti dengan memberikan tanda pada rule

jalan yang ada pada gambar yang diberikan oleh guru; anak kemudian

melingkari pada tempat mobil-mobilan itu berhenti dan kemudian anak

kembali mengikuti guru menelusuri gambar yang ada pada papan tulis

tersebut.

8. Gambarlah sebuah bangun geometri di papan tulis, kemudian mintalah

anak untuk menirukan gambar tersebut.

9. Mulailah dengan satu bentuk, kemudian buatlah bentuk yang lain, dan

seterusnya.

Page 14: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

10. Untuk mengembangkan pemusatan penglihatan dan merubah atensi

anak dengan cepat, anak kemudian memperluas pandangannya pada

suatu benda yang telah diperluas pula; dan anak memusatkan

pandangan dengan melihat dari satu benda pada benda yang lainnya.

11. Menggunakan memori penglihatan untuk mengurangi pusat penglihatan

yang sering kali pemusatan penglihatan anak pada suatu benda. Anak

memperhatikan gambar yang terdapat di papan tulis, dan anak mencoba

untuk membayangkan gambar yang dilihatnya dalam memori

penglihatannya, kemudian dia berusaha untuk mengingat-ingat gambar

lalu menuangkannya di atas kertas, dan mencocokannya dengan

gambar yang ada di papan tulis. Misalnya: Guru mengambar persegi

empat dipapan tulis,lalu anak menggambamya dibuku tulis.

12. Untuk mengembangkan pemusatan penglihatan anak pada suatu benda

dan merubah potensi penglihatan dengan cepat, anak perlu

merentangkan tangan dan melihat dari satu tangan ke tangan lainnya

dengan mengerti arah yang dimaksud. Latihan tersebut dapat

dimodifikasi dengan mengangkat satu tangan ke atas dan tangan yang

satu berada di bawah.

13. Guru meletakkan 4 buah benda dengan posisi yang tidak beraturan.

Anak memusatkan perhatiannya pada ke 4 buah benda tersebut, dan

menyebutkan benda-benda tersebut sesuai nama dan nomor yang

diberikan oleh guru; anak mencoba untuk mengetahui ke 4 buah benda

tersebut dengan segera.

14. Dengan satu mata tertutup, anak merentangkan ibujarinya

meletakkannya dekat hidung yang mengarah ke tangan; kemudian

tangan tersebut merentang sekitar 90 derajat, dengan posisi hampir

seperti lingkaran; mempraktekan gerakan dengan lembut dan

mengetahui latar belakang dari suatu benda.

15. Anak mencoba membayangkan seolah-olah memegang kelereng, dan

pemusatan penglihatannya tertuju pada hal tersebut;

16. anak memejamkan kedua matanya, dan gerakkan tangannya seolah-

olah membentuk suatu Ungkaran; sesekali dia membuka matanya untuk

mengetahui apakah dia telah menghasilkan hal terrsebut dengan baik.

Page 15: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

17. Anak memusatkan perhatiannya penglihatan pada suatu benda yang

berjarak sekitar 3 meter yang berada di bawah matanya; pusat

perhatiannya tetap pada benda itu dan dia lalu memperhatikannya dari

satu benda ke benda yang lain.

D. GERAKKAN PENGLIHATAN

Gerakkan penglihatan adalah kemampuan menggerakkan mata dan/atau

kepala untuk mengikuti benda yang bergerak, baik dengan gerakan tubuh atau

diam.

SASARAN

Aktvitas kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa; untuk:

1. Menolehke arah benda jatuh,

2. Mengikuti gerakkan lampu,

3. Mengikuti tata gerak lampu

4. Mengikuti gerakkan lampu dengan gerakkan yang terus menerus.

5. Memusatkan penglihatan, memahami, dan meletakkan benda di tempat

yang telah diberi taliu.

6. Menunjuk dan/atau menyentuh sambfl melaluinya.

7. Menggelindingkan bola, memperhatikannya, dan bergerak ke arah bola

berhenti.

8. Mengikuti gerakan orang atau benda

9. Bergerak secara diagonal

10. Bergerak secara horizontal

11. Bergerak secara mengeliling.

KEGIATAN

Perhatikan dengan efisiennya anak meletakkan lampu sebagai objek, apakah

anak itu sedang memperhatikannya dan berapa lama perhatiannya itu.

Perhatikan apakah gerakkan tersebut halus atau kasar dan apakah anak itu

mengalami kesulitan bergerak di depannya,

Kegiatan harus disajikan disisi luar anak dan bidang sentralnya.

Page 16: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

1. Gunakanlah lampu, mainan, baton, wayang golek, dan benda kecil apa

saja yang dapat mengundang perhatian anak. Tetapkan posisi lampu

atau benda pada jarak kemampuan penglihtan anak, gerakkan ke kiri,

kanan, atas, bawah, diagonal, dan melingkar.

2. Lepaskan balon-balon itu dan suruhlah anak untuk meraihnya.

3. Pikirkan permainan tempat anak-anak menggerakkan garis, jenis

permainan, warna dan sebagainya.

4. Praktekkan kemampuan persiapan membaca

5. Praktekkan kemampuan persiapan menulis

6. Anak bergerak jauh seperti lemparan bola atau tulisan di papan tulis.

7. Gunakan kegiatan yang telah disarankan agar dapat membentuk mata

dan/atau tepuk dengan baik sambil memperhatikan penglihatannya

terhadap suatu benda. Jika anak tidak melihat ke arah benda jatuh,

mungkin guru perlu menggerakkan kepala anak itu ke arah benda

tersebut dengan perlahan berikan konpensasi lain sebagai alternatif,

apakah anak menggerakkan kepala agar melihat ke arah benda jatuh

tersebut (dan tidak ada nystagmus, mata juling, atau kehilangan pusat

penglihatannya). Doronglah anak menggerakkan matanya dari pada

kepalanya untuk melihat dan berikan konpensasi dari setiap kerja

samanya tapi jangan desak anak agar kepak tetap tidak bergerak

sampai kemampuan melihat terhadap benda berkembang.

a. Mengikuti

Gantungkan bola dari langit-langit atau dari kait yang melengkung di depan

rumah. Suruhlah anak menggeser kursinya sehingga anak dapat melihat bo la

tersebut dan gerakkan bo la dapat diikuti tanpa harus menggerakkan kepala.

Guru mengayunkan bola. Anak memperhatikannya dan mengikuti gerakkan

bola dari kanan ke kiri.

b. Mengejar

Guru memilih tempat di dcpan ruangan, di sisi (bagian luar) daerah penglihatan

anak, dan Ictakkan sebuah lingkaran yang terpotong dari kertas bcrwarna di

tempat tersebut. Kemudian anak duduk sehingga dapat melihat ke seluruh

Page 17: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

tempat itu tanpa hams menggerakkan kepala. Guru berdiri sehingga tidak -

menghalangi pandangan anak untuk melihat lingkaran tersebut kemudian

sebutkanlah satu warna, ketika guru melakukan itu, anak melihat ke arah warna

yang disebut oleh guru tanpa menggerakkan kepala. Mulailah kegiatan ini

dengan 3 buah lingkaran yang warnanya berbeda. Bila anak menjadi trampil

pada periode tertentu, tambahkan lingkaran berwarna yang lebih banyak lagi.

Teruskan kegiatan ini dengan hati-hati.

c. Latihan mengikuti gerak berputaran

Guru menggerakkan pointer ke dalam formasi delapan di hadapan anak.

Kemudian anak harus melihat ujung arah panah tersebut tanpa menggerakkan

kepala. Beri warna yang terang pada ujung panah itu, atau gunakan warna

yang mengkilap agar membantu anak melihat ujung panah tersebut. Jika anak

mendapat kesulitan bila menggerakkan matanya saja, maka bolehkan untuk

meletakkan sikunya di atas meja, dengan sedikit santai untuk mendapatkan

kestabilan.

D. Gerakkan Penglihatan Untuk Mencari Suatu Stimulusi Penglihatan

di Antara yang Lain

Kemampuan dalam bagian ini adalah kemampuan untuk mencari stimulasl

penglihatan utama diantara stimulasi lainnya.

Gerakkan yang efisien, yang mengembangkan otot-otot penglihatan dari luar,

merubah gerakkan perbaikan persepsi dengan cepat. Hal tersebut memberikan

fasilitas membedakan gambar dari belakang, dan dari dalamnya, karena itu

termasuk gerakkan mata dengan gerakkan benda yang terus menerus;

gerakkan benda dengan mata yang konstan, atau kedua hal tersebut, Itu

penting untuk menyadarkan anak untuk melihat latar belakang benda yang

sedang dilihatnya.

Kegiatan

a. Mencari

Page 18: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Anak diberi selembar halaman buku atau koran, kemudian guru menyuruh anak

untuk melingkari setia hurup "e" atau huruf lain yang terdapat di halaman tsb.

Atau gambar seekor anak kuncing sedang bermain di halaman.

Anak-anak senang bermain di halaman rumahnya, Tetapi Linda kalau

bermain Senang dengan binatang kucing dan selaiu membawa kucing

kalau ia pergi.

b. Mencari kata

Guru menyuruh anak untuk melingkari kata tertentu, mis: anak kucing sedang

menangkap bola.

Guru mempersiapkan selembar kertas yang berisi kata-kata yang akan di

lingkari anak.

Ayah saya senang melatih kucing menagkap bola. Waktu itu, saya baru

pulang sekolah dan saya heran Karena anak kucing sedang menangkap

bola. Ternyata kucing saya itu sudah lama dilatih ayah saya.

c. Menentukan

buatlah gambar segitiga, segi empat, lingkaran yang berhimpitan (lhat gambar)

Berikan pertanyaan kepada anak misalnya:

Mana hurup yang terdapat di dalam lingkaran tapi tidak ada

di dalam segitiga ?

Mana hurup yang terdapat di dalam segitiga tapi tidak ada didalam lingkaran?

Mana hurup yang terdapat di dalam lingkaran dan segitiga?

Mana hurup yang tidak ada didalam, baik segitiga maupun lingkaran? Tutup

tiga buah angka dan lakukan hal yang sama.

f a c

7

h

b

k

Page 19: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Tutuplah jenis gambar yang lain. Untuk memperjelas berilah warna yang

berbeda dan lakukan hal yang sama.

Misalnya, angka berapa terdapat di dalam gambar rumah tapi tidak ada dalam

gambar hiasan, anak akan senang melakukan hal tersebut dengan caranya

sendiri.

F. DISKRIMINASI PENGLIHATAN

Diskriminasi penglihatan adalah kemampuan untuk membedakan terhadap

benda yang terlihat.

1. Kemampuan membedakan benda berkembang dari buruk menjadi baik.

Misalnya:

- Membedakan pinsil milikmu dan pinsil milik orang lain.

- Membedakan meja dan kursi

2. Diskriminasi juga berkembang dari benda yang bersifat abstrak kepada

benda yang kongkrit, misalnya:

- antara gambar dan kerangka gambar,

- Diskriminasi penglihatan yang baik adalah mengenali;

• ungkapan bahasa tubuh

• gerakkan tangan

• bagian gerakkan tubuh

Diskriminasi penglihatan juga termasuk membedakan bagian luar

gambar dan bagian dalam gambar pada suatu benda.

SASARAN

Aktifitas kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa;

1. Mengikuti gerakan lampu.

2. Mengenali benda yang sudah dikenal.

3. Membedakan antara orang dan benda.

4. Mengenali benda yang serupa.

5. Membandingkan bentuk benda.

6. Membandingkan bentuk benda yang sebenarnya pada benda masih

dalam bentuk kerangka.

Page 20: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

7. Membandingkan benda yang memiliki 3 dimensi kepada benda yang

memiliki 2 dimensi.

8. Mengenali benda yang tidak berubah, mengenali foto.

9. Mengenali gambar; mengenali kerangka gambar.

10. Mengenali suatu kegiatan.

11. Mengenali bentuk.

12. Mengenali gambar dengan detil.

13. Menyusun cerita, dengan menggunakan urutan gambar.

14. Membandingkan benda dengan menggunakan ukuran panjang dan

lebar.

15. Mengkelompokan gambar menurut katagorinya.

16. Membedakan dan mengenali lambang-Iambang abstrak.

17. Membandingkan lambang-Iambang abstrak.

18. Melihat hubungan antara gambar dan pola gambar, dan antara gambar

abstrak dan lambang-larnbang.

19. Membandingkan gambar yang sudah dikenal,

20. Mengenali nama sendiri.

21. Mengenali kata yang tersembunyi setelah membacanya pada sebuah

teks.

22. Membuat deduksi dari sebuah gambar dengan melihat lambang abstrak.

G. DISKRIMINASI VISUAL FIGURE GROUND

Diskriminasi visual figure ground adalah kemampuan melihat benda tertentu

dari belakang atau disekitar stimulasi penglihatan.

Diskriminasi visual ground adalah suatu kemampuan melihat dan mengatur

bidang penglihatan terhadap suatu benda atau yang mewakili benda.

Integrasi dari suatu bagian yang terputus (tepi, batas,yang merubah suatu

permukaan) terhadap suatu perbaikan persepsi yang terisolasi.

Hal tersebut bukan hanya suatu proses pembedaan suatu benda. Melainkan

suatu pengamatan terhadap bagian gambar yang sedang dilihatnya.

SASARAN

Aktifitas kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa;

Page 21: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

1. Mengembangkan minat dalam menggarnbar .

2. Mengenali gambar yang mempunyai kekhususan.

3. Mengenali gambar dengan menunjuk warna suatu benda dalam gambar.

4. Membedakan antara bacaan dan gambar pada sebuah buku.

5. Mengenali suatu adegan di dalam gambar.

6. Membandingkan gambar dengan pengamatan yang teliti.

7. Mengurutkan gambar dengan ukuran, waktu, dan sebagainya.

8. Mengenali gambar yang bersifat kompleks.

9. Mengapresiasi perspektif dalam gambar

10. Mencari lambang-lambang yang telah diketahui pada latar belakang

suatu gambar.

11. Memilih kata baik yang di halaman buku maupun yang ada pada papan

tulis.

12. Membedakan benda yang bergerak cepat atau lambat.

13. Mengenali kata yang telah diketahui dalam suatu kumpulan kata-kata.

KEG I AT AN

Menentukan suatu kegiatan mungkin akan berguna bagi perkembangan

diskriminasi visual figure ground.

1. Lingkarilah

Berikan anak sebuah gambar. Kemudian perintahkan anak untuk melingkari

benda tertentu pada gambar tersebut. Pertama, biarkan anak hanya melingkari

satu benda dari masing-masing gambar. Untuk berikutnya perintahkan anak

untuk melingkari 3 atau 4 benda dari masing-masing gambar.

Baca kemudian lingkarilah

1. Gambarlah beberapa benda di papan tulis kemudian perintahkan anak

untuk melingkarinya.

2. Gambarlah 3 buah benda atau lebih, agar anak menjadi lebih kreatif,

misalnya: Lingkarilah gambar anak-anak yang ada dalam gambar

tersebut, dan beri garis dibawah gambar pohon, lingkarilah gambar

buah dan berilah garis silang pada gambar bunga, lingkarilah benda-

Page 22: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

benda yang berawalan P dan beri garis bawah benda-benda yang

berawalan .

2. Memotong Gambar

Selain melingkari, perintahkan anak untuk memotong gambar dan meletakkan

suatu benda pada gambar tersebut.

3. Membuat

Berikan anak sebuah majalah. Perintahkan anak untuk memotong salah satu

gambar kemudian menempelkannya pada selembar kertas, perintahkan anak

untuk mewarnai gambar tersebut. Kemudian perintahkan anak untuk memotong

lebih dari satu gambar, misalnya gambar mobil, bus, dan motor, lalu mintalah

anak untuk menggambar sesuatu disekitar gambar-gambar tersebut.

Biarkan anak bekerja berkelompok dalam memotong dan menempelkan

gambar di atas kertas kemudian mereka membuat suatu gambar dari potongan

gambar tersebut.

4. Benda dan gambar yang tersembunyi

Berikan anak sebuah gambar yang pada gambar tersebut ada bagiannya yang

hilang. Kemudian mintalah anak mencari bagian yang hilang dari gambar

tersebut. Anak-anak tentu senang melakukan kegiatan ini.

Mintalah seorang anak menggambar sesuatu benda yang pada gambar

tersebut ada bagian yang hilang kemudian berikan gambar tersebut kepada

anak yang lain agar mencari bagian yang hilang itu. Biarkan mereka bergantian

melihatnya dan perhatikan siapa diantara anak-anak itu yang menjadi "detektif'

terbaik.

Guru memperlihatkan beberapa benda misalnya penghapus. Perintahkan anak-

anak memejamkan matanya sementara guru menyembunyikan penghapus

tersebut di atas rak buku, kemudian mintalah anak-anak untuk mencari

penghapus itu.

Tulislah beberapa daftar benda di papan tulis. Benda-benda itu meliputi "pinsil,

perangko, dsb." Kemudian perintahkan anak-anak keluar ruangan

(memejamkan matanya) lalu sembunyikanlah misalnya pinsil, selipkan di dalam

Page 23: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

penjilid buku, lalu perangko samarkanlah dengan menempelkannya di sebuah

gambar yang ada di dinding. Kemudian suruhlah anak-anak masuk ke ruangan

dan mencari daftar benda itu.

4. Mewarnai gambar

Anak membuat beberapa rancangan atau gambar, lalu mewarnainya dengan

menggunakan pens!!.

Hasilnya tentunya akan menarik. Hal itu juga efektif untuk menyuruh anak

menggunakan rancangan dasar kemudian mewarnainya.

Anak-anak yang lebih lama akan senang melakukan kegiatan tersebut bila

menggunakan nama dan kata-kata mereka sendiri.

Kegiatan Melihat untuk mengurutkan

Ada banyak bentuk latihan yang dapat digunakan dalam beberapa situasi,

karena anak-anak memerlukan praktek dari sekedar tes-tes biasa. Hal itu juga

dapat mendorong anak-anak untuk mengatakan urutan yang benar dan

membahas sesuatu yang sedang berlangsung sebelum melanjutkan pada

langkah yang berikutnya.

1. Mengurutkkan Gambar

Anak-anak diminta untuk membawa potongan kartun ke sekolah. Potongan

kartun tersebut kemudian dipotong hingga membentuk potongan bingkai kecil.

Salah seorang anak kemudian menggabungan potongan kartun tersebut ke

dalam susunan yang benar.

2. Mengurutkan Cerita

Guru menulis cerita di papan tulis dengan urutan yang tidak beraturan. (berikan

hal yang mudah dicontoh oleh setiap anak,) Urutan yang masih belum

beraturan tersebut, kemudian dikopi atau disalin oleh anak, tapi sudah dalam

urutan yang beraturan.

BANYAK BUAH DURIAN

BERSAMA IBU

UDARANYA SEJUK

KEKAMPUNG HALAMAN

Page 24: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

NAIK KERETA API

ADA DANAU

Anak-anak membuat cerita dalam gambar, kemudian memo.tong-motongnya

menjadi beberapa bagian. Kemudian anak-anak mencoba kembali

menyusunnya ke dalam susunan cerita "sastra" yang beraturan.

Tulislah nama hari pada kartu.

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

JUM'AT

SABTU

MINGGU

3. Urutan Abjad yang tidak beraturan

Berikan anak beberapa huruf dengan urutan yang tidak beraturan, kemudian

suruhlah anak menyusun huruf-huruf tersebut dengan urutan yang benar tanpa

melihat daftar huruf-huruf. g-d-e-a-c-h-f, selain anak-anak senang menyusun

kalimat yang tidak beraturan, kata-kata yang digunakan harus dari kata-kata

yang mereka pernah baca.

Misalnya:

menangkap kucing tikus besar kecil.

Kcuing besar menangkap tikus kecil.

Kucing kecil menangkap tikus besar,

Variasinya barang kali dapat disesuaikan.

4. Menyusun cerita

Suruhlah anak-anak membawa sebuah artikel ke kelas. Artikel tersebut

dipotong menjadi 4 atau 5 bagian. Kemudian potongan tersebut dibagikan ke

Page 25: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

satu sama lainnya. Kemudian mintalah anak-anak menyusunnya dalam urutan

yang benar.

5. Menyusun gambar dan kata-kata

Suruhlah seorang anak mencari gambar di majalah atau surat kabar. Kemudian

potonglah gambar tersebut menjadi 4 atau 5 bagian. Lalu suruhlah anak lainnya

menyusun kembali dalam susunan yang benar.

Beberapa huruf yang dicetak dengan ukuran besar dipotong menjadi 4 atau 5

bagian, kemudian anak-anak disuruh untuk menyusun kembali dengan susunan

yang benar.

6. Visual closure

Visual closure adalah kemampuan melihat gambar atau benda ketika gambar

atau benda hanya sebagian yang terlihat.

SASARAN

Aktifitas kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari mungkin

diperlukan untuk mengembangkan kemampuan sisvva; untuk:

- mencari bagian dari mainan yang tersembunyi;

- mengenali suatu gambar;

- mengumpulkan benda yang sudah dikenal dari bagian suatu komponen;

- mengenali bagian benda yang hiiang;

- mengenali bagian elemen suatu benda yang dapat dilihat;

- mcmbandingkan gambar suatu benda terhadap gambar benda yang

kompleks;

- mengumpulkan bagian suatu benda menjadi benda yang bisa dikenali;

- menghubungkan bagian benda menjadi bentuk yang sepenuhnya.

Kegiatan

Buatlah suatu gambar baik gambar orang atau gambar suatu

benda yang

tudak lengkap

Tugaskan anak untuk mencari gambar yang tidak lengkap

Page 26: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

.

7. Memori Penglihatan

Memori penglihatan adalah kemampuan untuk menyimpan dan mengingat

kembali kejadian yang telah terjadi dan memadukannya dengan kejadian

sekarang untuk mengenali aspek-aspek lingkungan atau menghubungkan satu

aspek dengan aspek lain. Memori penglihatan adalah suatu kejadian yang

pernah dilihat, yang kemudian dapat memodifikasi suatu kejadian yang dilihat

dan mengulangi kejadian yang lalu.

SASARAN

Aktifitas-aktifitas kongkrit yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari

mungkin diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa; untuk;

1. Menggunakan suatu benda untuk tujuan tertentu.

2. Mencari mainan yang tersembunyi.

3. Menirukan adegan orang dewasa.

4. Mengenali seseorang yang sudah dikenal pada sebuah foto.

5. Menampilkan sesuatu dalam sebuah gambar.

6. Mencontoh gambar dari bentuk aslinya.

7. Menggambar sesuatu dari ingatannya.

8. Membuat kembali sesuatu yang dianggap sulit dengan hasil yang lebih

baik.

9. Menampilkan kembali sesuatu dengan hasil yang baik.

10. Membuat kembali lambang-lambang abstrak.

11. Mengenali lingkungan dan orang yang sudah dikenal pada sebuah foto.

12. Membuat kembali suatu benda abstrak

Kegiatan

Memilih suatu kegiatan mungkin berguna bagi perkembangan memori

penglihatan.

1. Seorang anak berdiri di depan kelas. Anak-anak yang lainnya mengawasi

seorang kemudian keluar dari kelas mendekati anak itu lalu mengganti

sesuatu yang lain pada penampilannya. Misalnya, ikat pinggangnya dilepas.

Page 27: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Anak tersebut kemudian masuk ke kelas dan anak-anak yang lain

memperhatikan apa yang berbeda pada anak itu.

2. Anak-anak memejamkan matanya. Guru atau seorang anak merubah

sesuatu di ruangan tersebut. Jika ada tanaman misalnya, yang dipindahkan

ke tempat lain,

a. Permainan Kim

Ada 4-5 benda pada sebuah baki

Waktu 1 setengah menit

Tutuplah baki itu.

Anak harus mengumpulkan benda sebanyak mungkin.

Variasi 1. (ambillah satu buah benda) tanyakan benda apa yang hilang?

Variasi 2. (anak-anak pada satu barisan) kemudian seorang anak bersembunyi.

Tanyakan siapa yang tidak ada?

8. KOORDINASI PENGGERAK PENGLIHATAN

Koordinasi penggerak penglihatan adalah kemampuan untuk memanipulasi

benda kongkrit, dengan menggunakan tangan dan mata secara harmonis.

Kegiatan

Pemilihan suatu kegiatan mungkin berguna bagi perkembangan koordinasi

gerakkan penglihatan.

1. Menirukan gerakkan kepala, tangan dan tubuh. Mengacak permainan

scribble

2. Memperhatikan dua buah garis dan berjalan diantara garis tersebut.

3. Letakkan benda yang berpasangan di atas kertas, topi dan sarung

tangan, sepatu dan kaus kaki, cangkir dan lepeknya.

4. Menirukan meletakkan benda.

a, Meletakkan balok di tempat yang sama seperti yang dicontohkan.

b. Letakkan gantungan baju digermen (gantungan baju) dan kemudian

taruhlah ditempatnya.

Page 28: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

5. Sesuaikan benda pada tempatnya seperti: Pasta gigi dan penutupnya,

kendi dan tutupnya.

6. Berilah tanda dan contohlah garis panjang dan pendek, juga garis

lengkung dan garis lurus. Hubungkan titik-titik untuk membentuk garis

lurus dan garis lengkung.

Dari kedua hal ini diharapkan dapat mengubah paradigma

pelayanan dan pendekatan terhadap mereka yang Low Vision

selanjutnya.

Page 29: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

PENGEMBANGAN FUNGSI PENGLIHATAN

Disampaikan pada kegiatan Sosialisasi Pendidikanm Inklusi kerjasama antara Direktorat Jendral Manajmen Pendidkan Dasar dan Menengah

dengan Inter National Council for Education of People with Visual

Impairment Di Holtel Golden View Jl. Bengkong Laut Batam

tanggal 24 s/d 28 Juli 2007

\

Oleh :

Sutan Syapruddin

BALAI PUSAT PELAYANAN TERPADU LAW VISION

KERJASAMA YAYASAN PENYANTUN WYATA GUNA,

DINAS PENDIDIDKAN PROPINSI JAWA BARAT RUMAH SAKIT MATA CICENDO

2007

Page 30: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Nama: Usia: L/P Diagnosis: Latihan:

Page 31: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa
Page 32: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Nama: Usia: L/P Diagnosis: Latihan:

Page 33: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa
Page 34: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa
Page 35: PENGEMBANGAN FUNGSIONAL PENGLIHATANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195106011979031... · Tentunya dalam melayani mereka tidak akan sama dengan yang buta total. Sisa

Nama: Usia: L/P Diagnosis: Latihan: