pengelolaan kelas

10
MENGHADAPI MASALAH-MASALAH PENGELOLAAN KELAS MAKALAH OLEH: SEBASTIANUS SAWA (1381) I KADEK SUARDIKA (1382) I KOMANG AGUS PRAMAJAYA (1384) I MADE PURNAWA (1387) I PUTU SETYAWAN (1392) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2011

Upload: heatger-mankagus

Post on 22-Jun-2015

2.036 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

berisikan tentang bagaimana kita menghadapi masalah-masalah pengelolaan kelas "menghadapi masalah pengelolaan kelas"

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan kelas

MENGHADAPI MASALAH-MASALAH PENGELOLAAN KELAS

MAKALAHOLEH:

SEBASTIANUS SAWA (1381)I KADEK SUARDIKA (1382)

I KOMANG AGUS PRAMAJAYA (1384)I MADE PURNAWA (1387) I PUTU SETYAWAN (1392)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR2011

Page 2: Pengelolaan kelas

Pendekatan Pengelolaan Kelas

A. Otoriter 1. Perintah dan Larangan2. Penekanan dan Penguasaan 3. Hukuman dan Ancaman

B. Permisif 1. pengalihan dan pemasabodohan2. Membiarkan dan memberi kebebasan

C. Pengubahan Tingkah Laku1. penguatan 2. penghukuman dan penghilangan

D. Sosio-Emosional1. sikap keterbukaan dan tidak berpura-pura2. penerimaan dan kepercayaan pengajar kepada

pembelajar dan sebaliknya3. Rasa simpati pengajar terhadap pembelajarnya

E. Proses Kelompokharapan , kepemimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi dan keeratan hubungan

Page 3: Pengelolaan kelas

Otoriter

1. Perintah dan LaranganPendekatan perintah dan larangan ini tidak membuka peluang bagi tindakan yang luwes dan kreatif. Disinilah sifat otoriter dari pendekatan perintah dan larangan itu datang bertumpuk untuk melakukan tugas di sekolah

2. Penekanan dan Penguasaan pendekatan dan penguasaan ini banyak mementingkan diri pengajar sendiri seirama dengan pendekatan pertama, pengajar banyak memerintah, mengomel dan memarahi

3. Hukuman dan AncamanPendekatan penghukuman muncul dalam berbagai bentuk tingkah laku antara lain penghukuman dengan kekerasan, dengan larangan bahkan pengusiran.

Page 4: Pengelolaan kelas

Permisif

1. Pengalihan dan pemasabodohanMelalui pendekatan ini pengajar memandang

mudah, tak banyak resiko. Namun sebenarnya pengajar gegabah dalam mengambil cara pendekatan,

terlalu memandang mudah mengalihkan, menukar, mengganti suatu tugas atau tanggung jawab.2. Membiarkan dan memberi kebebasan

Percaya atau tidak bahwa hasil bekerja pembelajar belum memadai dan kurang terarah akibat yang sering terjadi pembelajar merasa telah benar dengan tingkah laku dalam pengerjaan tugas, telah bertanggung jawab dalam kelompok atau kelas itu

Page 5: Pengelolaan kelas

Pengubahan Tingkah Laku

1. Penguatan Teori pengubahan tingkah laku menyatakan

bahwa penguatan perilaku terntentu sejalan dengan usaha belajar yang hasilnya akan memperoleh ganjaran, hadiah.2. Penghukuman dan penghilangan

Melalui penggunaan perangsang yang tidak menyenangkan bentuk menghilangkan perilaku

yang tidak menyenangkan disebut penghukuman untuk menghilangkan atau meniadakan

Page 6: Pengelolaan kelas

Pendekatan iklim sosio emosional

1. Sikap keterbukaan dan tidak berpura-pura2. Penerimaan dan kepercayaan pengajar kepada

pembelajar dan sebaliknya3. Rasa simpati pengajar terhadap pembelajarnya

Pengajar yang akan menerapkan pendekatan hubungan interpersonal (antar pribadi) perlu menyadari kenyataan bahwa “Cinta” dan “rasa harga diri” merupakan dua kebutuhan dasar yang ingin dimiliki oleh pembelajar jika pembelajar itu ingin mengembangkan perasaan harga diri sukses

Menurut Glosser, penciptaan iklim sosio emosional terjadi bila tcrdapat keterlibatan pengajar dalam suasana belajar itu vmtuk mengembangkan tanggung jawab sosial dan merasa dirinya “berarti” bagi orang lain. Bagi mereka yang meiakukan perilaku meyimpang hendaknya dibantu untuk memperbaiki diri.

Page 7: Pengelolaan kelas

Pendekatan Proses Kelompok

1. Harapan merupakan persepsi yang ada pada pengajar dan pembelajar tentang hubungan mereka.

2. Kepemimpinan diartikan sebagai pola perilaku yang mendorong kelompok bergerak ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan

3. Kemenarikan berkaitan erat dengan pola keakraban dalam hubungan kelompok. Kemenarikan dapat juga diartikan sebagai tingat hubungan persahabatan di antara para anggota kelompok

4. Norma adalah suatu pedoman tentang cara berpikir, cara merasakan (menghayati), dan bagaimana bertingkah laku yang diakui bersama oleh anggota kelompok. Norma amat besar pengaruhnya dengan hubungan interpersonal, sebab norma memberikan pedoman tentang apa yang diharapkan dari orang lain.

5. Komunikasi baik vertikal maupun non verbal merupakan dialog antar anggota kelompok.Komunikasi melibatkan kemampuan individu untuk sdaling mengemukakan ide-ide dalam perasaan orang lain.

6. Keeratan berkaitan dengan rasa kebersamaan yang dimiliki oleh kelompok. Keeratan menekankan pada hubungan individu tehadap kelompok secara keseluruhan, bukan hubungan individu lain

Page 8: Pengelolaan kelas

Diskusi

Page 9: Pengelolaan kelas

SIMPULAN

Dalam menghadapi masalah-masalah pengelolaan kelas pengajar harus bisa memilih pendekatan-pendekatan yang efisien agar menghasilkan suasana kelas yang kondusif.

Page 10: Pengelolaan kelas

Matur suksma, k

epada semua pihak yang telah m

embantu hingga terselesaikannya skrip

si ini, s

emoga kita senantia

sa diberi kerahayuan. O

m Santih Santih

Santih O

m