pengelolaan dan disiplin kelas

59
Pengelolaan dan disiplin kelas 1

Upload: atanasius-wiwid-wijanarko

Post on 23-Jul-2015

531 views

Category:

Education


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan dan disiplin kelas

Pengelolaan dan disiplin kelas

1

Page 2: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah usaha yang

dilakukan oleh guru untuk menciptakan,

memelihara, dan mengembangkan iklim

belajar yang kondusif.

Winzer (1995) pengelolaan kelas

adalah cara-cara yang ditempuh guru

dalam menciptakan lingkungan kelas agar

tidak terjadi kekacauan dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

mencapai tujuan akademis dan sosial.2

Page 3: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

B.Perbedaan Pengelolaan Kelas Dari

Pembelajaran

3

Page 4: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

Pengelolaan kelas adalah segala

kegiatan guru yang dilakukan untuk

menciptakan dan memelihara kondisi kelas

yang memungkinkan terjadinya proses

pembelajaran yang kondusif, contohnya:

memberikan pujian atau penghargaan,

menciptakan dan memelihara hubungan

yang sehat antara guru dan siswa serta

siswa dan siswa,

menetapkan norma-norma kelompok yang

produktif. 4

Page 5: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

Pembelajaran adalah segala kegiatan

yang dilakukan guru untuk memudahkan

siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, contohnya:

melakukan diagnosis kebutuhan siswa,

merencanakan pelajaran,

menyajikan informasi,

mengajukan pertanyaan,

menilai kemajuan belajar siswa.

5

Page 6: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

C.Pentingnya Pengelolaan Kelas Dalam

Proses Pembelajaran

Pentingnya pengelolaan kelas dalam

proses pembelajaran adalah untuk

memberikan rasa aman nyaman dan

kebebasan kepada siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran .

6

Page 7: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

A. Penataan Lingkungan Kelas

1. Prinsip – Prinsip Penataan Lingkungan

Kelas

Menurut louisell (1992), ketika menata

lingkungan fisik kelas, guru harus

mempertimbangkan 5 hal berikut :

7

Page 8: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Keleluasaan pandangan (visibility )

Artinya dalam penempatan atau penataan

barang barang di dalam kelas tidak

mengganggu pandangan siswa dan guru .

Mudah dicapai (accessibility)

Ruangan hendaknya diatur dengan baik

sehingga lalu lintas kegiatan belajar

dikelas tidak terganggu .

8

Page 9: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Keluwesan (flexibility)

Posisi tempat duduk hendaknya diatur

sesuai dengan proses pembeljaran yang

tengah berlangsung .

Kenyamanan

Artinya situasi di dalam kelas pada saat

proses pembelajaran berlangsung .

9

Page 10: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Keindahan

Maksutnya prinsip ini berkenaan dengan

usaha guru dalam menata ruangan kelas

yang menyenangkan bagi kegiatan

pembelajaran .

10

Page 11: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

2. Penataan Tempat Duduk

Peningkatan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dapat dilakukan guru

melalui penerapan berbagai strategi

pembelajaran, untuk itu penataan tempat

duduk akan berpengaruh untuk

keberhasilan strategi pembelajaran yang

dipilih

11

Page 12: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

B. Penataan Lingkungan Psiko-Sosial Kelas

Psiko-sosial kelas berkenaan dengan

hubungan sosial-pribadi antara guru dan

siswa. Hubungan yang harmonis antara

guru dan siswa serta antar siswa akan

dapat menciptakan iklim Psiko-sosial kelas

yang sehat, dan efektif bagi

berlangsungnya proses pembelajaran .

12

Page 13: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

1. Karakteristik guru

Berkenaan dengan pengelolaan iklim

kelas psiko-sosial kelas, Bandura (Good

dan Brophy, 1990) menyatakan bahwa

keberhasilan guru dalam mengelola iklim

psiko-sosial kelas dipengaruhi oleh

karakteristik guru itu sendiri. Berikut ini

beberapa karakteristik yang harus dimiliki

guru demi terciptanya ilkim psiko-sosial

kelas yang efektif bagi kelangsungan

proses pembelajaran :13

Page 14: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Disukai oleh siswanya

Sifat guru yang memungkinkan disenangi

oleh siswa adalah periang, ramah, tulus

hati, mendengarkan keluhan siswa,

percaya diri, serta tidak sulit untuk

member nilai bagus kepada siswa .

14

Page 15: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Memiliki persepsi yang realistik tentang

dirinya dan siswanya

Guru yang memliki pandangan tidak

realistik terhadap kemampuan siswanya

dan dirinya dapat menghambat efektivitas

kegiatan kegiatan pembelajaran .

15

Page 16: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Akrab dengan siswa dalam batas

hubungan guru-siswa

Untuk mengembangkan hubungan yang

baik antar guru-siswa maka guru harus

menyediakan waktu untk mengenal

muridnya lebih lama, seperti berbincang-

bincang dengan murid tentang kegiatan

dirumah, hobi, keluarga dan sebagainya.

16

Page 17: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Bersikap positif terhadap pertanyaan /

respon siswa

Bagi beberapa guru, terutama guru yang

baru dan kurang menguasai materi materi

pelajaran, pertanyaan yang diajukan oleh

siswa sering kali dianggap sebagai ujian,

selain itu kadang – kadang guru juga

selalu berusaha untuk menunjukkan

bahwa dia tahu segalanya atau bersikap

tidak baik terhadap siswa yang

mengajukan pertanyaan .17

Page 18: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Sabar, teguh, dan tegas

Sebagai seorang guru kita di tuntut untuk

sabar baik dalam menghadapi siswa

ataupun hal pribadi kita, selain itu guru

juga harus teguh dan tegas dalam

memegang aturan .

18

Page 19: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

2. Hubungan Sosial Antarsiswa

Selain dari pribadi guru sendiri, iklim

psiko-sosial kelas juga dipengaruhi oleh

hubungan sosial antar siswa. Hubungan

sosial yang kurang baik antarsiswa dapat

mengganggu lancarnya kegiatan

pembelajaran. Maka dari itu kegiatan

kelompok harus sering dilaksanakan

supaya siswa bisa saling memahami dan

berusaha untuk saling membantu .

19

Page 20: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Agar kegiatan kelompok dapat berhasil

dengan baik guru harus memperhatikan

hal – hal berikut (weber, 1977):

Perilaku yang diharapkan

Pernyataan tentang perilaku yang

diharapkan ditampilkan siswa dalam

kegiatan kelompok harus dinyatakan

dengan jelas, pasti, dan realistik, karena

pernyataan inni akan menjadi pedoman

bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan

kelompok . 20

Page 21: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Fungsi kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan mengacu pada

upaya untuk memperlancar tercapainya

tujuan kegiatan kelompok. Guru

hendaknya menciptakan kegiatan

kelompok yang tidak di dominasi oleh

seseorang atau beberapa orang siswa

saja , tetapi harus memberikan

kesempatan kepada semua anggota

kelompok untuk turut serta dan bekerja

sama dalam mengerjakan tugas kelompok

.21

Page 22: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Pola persahabatan siswa

Kegiatan kelompok akan berhasil dengan

baik apabila hubungan interpersonal antar

siswa cukup baik.

22

Page 23: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Norma/aturan

Norma/aturan ini diperlukan sebagai

pedoman bagi anggota kelompok tentang

apa yang harus mereka lakukan dan

bagaimana tindakan mereka terhadap

anggota lain .

23

Page 24: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

Kemampuan berkomunikasi

Guru hendaknya memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menyatakan perasaan

dan pikiran mereka secara bebas dan

dapat dipahami oleh siswa lain .

24

Page 25: Pengelolaan dan disiplin kelas

PENATAAN LINGKUNGAN KELAS

kebersamaan

Kegiatan kelompok akan berlangsung

apabila setiap anggota kelompok memiliki

rasa kebersamaan sehingga mereka

merasa bahwa tugas kelompok adalah

tanggung jawab mereka bersama .

25

Page 26: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT DISIPLIN KELAS

A. Disiplin dan Disiplin Kelas

1. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan kepada aturan

atau tata tertib yang ada.

2. Disiplin Kelas

Disiplin sebagai bagian pengelolaan kelas

yang terutama berurusan dengan

penanganan perilaku yang menyimpang

(Kohn, 1996)

26

Page 27: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT DISIPLIN KELAS

Menurut Turney & Cairns (1980):

Pertama: disiplin diartikan tingkat keteraturan

yang terdapat pada satu kelompok.

Kedua: disiplin kelas diartikan sebagai teknik

yang digunakan oleh guru untuk

membangun atau memelihara keteraturan

didalam kelas.

Ketiga: Disiplin disamakan dengan hukuman.

“Tingkat keteraturan, yang terjadi di dalam

kelas atau tingkat ketaatan siswa terhadap

aturan kelas.” 27

Page 28: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT DISIPLIN KELAS

B. Pentingnya Disiplin Kelas

Disiplin kelas perlu dipelajari serta dihayati

oleh siswa, agar mampu mendisiplinkan

dirinya sendiri.

Disiplin merupakan titik pusat berputarnya

kehidupan sekolah.

Jika disiplin itu sudah tumbuh dari diri

siswa sendiri maka akan tercipta suasana

belajar yang menyenangkan, kondusif.

28

Page 29: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT DISIPLIN KELAS

Jika disiplin tidak tumbuh dari diri siswa

sendiri maka suasana belajar akan tidak

menyenangkan, tidak kondusif.

Untuk mengelola siswa, perabotan atau

alat-alat pembelajaran yang banyak

dengan baik.

Kebiasaan untuk menaati aturan dalam

kelas akan memberi dampak yang luas

bagi kehidupan siswa di dalam

masyarakat.

29

Page 30: Pengelolaan dan disiplin kelas

HAKIKAT DISIPLIN KELAS

C. Faktor yang mempengaruhi disiplin kelas

1. Faktor Fisik

- Guru

- Siswa

- Ruang kelas

2. Faktor Sosial

- Interaksi sosial antara guru dan siswa

- Latar belakang sosial

3. Faktor Psikologis

- Perasaan

- Kebutuhan30

Page 31: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

A. Pandangan Terhadap Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Pandangan yang menyatakan bahwa guru

harus berusaha agar siswa mengerjakan

apa yang diinginkan oleh guru. Siswa tidak

perlu tahu mengapa dia harus

mengerjakan hal tersebut atau siswa juga

tidak perlu tahu apakah yang

dikerjakannya tersebut sesuai dengan

kebutuhannya.

31

Page 32: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Berbeda dengan pandangan pertama,

yang berfokus pada guru, Kohn (1996)

menegaskan bahwa guru seharusnya

mulai dengan pertanyaan : “apa yang

diperlukan oleh anak-anak, dan

bagaimana cara saya untuk memenuhi

kebutuhan tersebut?”. Cara pandang ini

jelas-jelas terfokus pada kepentingan

siswa, bukan kepentingan guru.

32

Page 33: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Pandangan yang berfokus pada

kebutuhan siswa ini tampaknya senada

dengan pandangan yang diluas oleh

Winzer (1995), yang menyatakan bahwa

pendekatan yang berhasil dalam

membangun disiplin adalah pendekatan

yang menghormati hak individu,

mendorong peningkatan konsep diri siswa,

serta memupuk kerja sama.

33

Page 34: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Pandangan lain yang sejalan dengan

pandangan nomor 2 dan 3 tersebut adalah

pandangan humanistik, yaitu pandangan

yang menekankan kemanusiaan.

Pandangan ini mengemukakan perlunya

komunikasi yang terbuka dan jujur antara

orang tua dan anak-anak atau guru dan

siswa.

34

Page 35: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Pandangan terakhir adalah pandangan

kaum behaviorism, yang berpendapat

bahwa, perilaku dapat dipelajari dan

dikontrol. Hukuman dan penguatan

merupakan dua hal yang dianjurkan untuk

digunakan dalam menegakkan disiplin.

35

Page 36: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

B. Srategi Penanaman Disiplin Kelas

Rambu-rambu dalam memilih cara yang

tepat / sesuai dengan kelas:

1. Modelkan tata tertib yang sudah

ditetapkan oleh sekolah. Contoh nyata

merupakan alat mengajar / mendidik yang

terbaik, terutama bagi anak-anak SD.

Beberapa contohnya:

36

Page 37: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Jika ingin anak-anak tidak terlambat, guru

harus mencontohkannya, dengan cara

datang tepat waktu.

Jika ingin anak-anak berpakaian rapi, guru

juga harus mencontohkan dengan cara

berpakaian rapi.

Jika aturan menyatakan bahwa anak-anak

harus meminta izin kalau mau keluar kelas

/ tidak masuk, gurupun harus

mencontohkannya.

37

Page 38: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Kalau ingin anak-anak selalu menepati

janji, misalnya mengumpulkan PR /

sesuatu pada waktu yang disepakati,

gurupun juga harus mencontohkannya

pula.

38

Page 39: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

2. Adakan pertemuan kelas secara berkala,

terutama jika ada aturan yang perlu

ditinjau kembali. Pertemuan kelas dapat

berfungsi sbb:

Tempat berbagi pengalaman antarsiswa

dan siswa-guru. Misalnya tentang kejadian

minggu lalu.

Tempat untuk mengambil keputusan.

Tempat untuk membuat rencana.

Tempat untuk melakukan refleksi.39

Page 40: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

3. Terapkan aturan secara fleksibel (luwes).

Sehingga siswa tidak merasa tertekan. Hal

ini berkaitan dengan jadwal pelajaran

yang biasanya sangat ketat. Jika keadaan

menuntut lain, ubahlah jadwal pelajaran

sehingga anak-anak tidak merasa

tertekan.

40

Page 41: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

4. Sesuaikan penerapan aturan dengan

tingkat perkembangan anak. Misalnya

siswa kelas rendah mungkin masih perlu

diperiksa kebersihan kuku dan

pakaiannya. Dan untuk kelas tinggi lebih

tepatnya untuk mendapat giliran menjadi

komandan upacara.

5. Libatkan siswa dalam membuat aturan

kelas.

41

Page 42: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

C. Strategi Penanganan Disiplin Kelas

Strategi ini akan kita kelompokkan menjadi

3 bagian, sesuai dengan berat ringannya

gangguan yang terjadi.

1. Menangani Gangguan Ringan

Winzer (1995) menguraikan beberapa

strategi yang dapat digunakan guru untuk

mengatasi gangguan ringan. Strategi

tersebut antara lain sbb:

42

Page 43: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Mengabaikan

Gangguan kecil dan ringan yang dianggap

tidak akan mengganggu teman dapat

diabaikan saja. Misalnya ketika guru

sedang menjelaskan, seorang siswa

sedang sibuk mencari buku catatannya.

43

Page 44: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Menatap agak lama

Misalnya ketika guru sedang menjelaskan,

dua orang anak bertengkar secara

berbisik. Untuk mengatasi gangguan ini,

guru dapat diam sejenak, kemudian

tataplah agak lama kedua anak tersebut

sampai mereka menghentikan

perbuatannya.

44

Page 45: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Menggunakan tanda non verbal

Tanda non verbal adalah tanda-tanda

berupa gerakan tubuh seperti mengangkat

tangan, menggeleng atau menaruh tangan

telunjuk di atas bibir.

Mendekati

Gerakan mendekati yang dilakukan guru

akan menyebabkan siswa yang

melakukan pelanggaran sadar bahwa

perbuatannya telah diketahui oleh guru.45

Page 46: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Memanggil nama

Memanggil nama siswa yang sedang

melakukan pelanggaran kecil akan dapat

membantu memulihkan disiplin kelas asal

dilakukan secara bijaksana.

46

Page 47: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Mengabaikan secara sengaja

Tindakan ini dapat didasarkan pada

asumsi bahwa tingkah anak yang suka

menarik perhatian akan menjadi-jadi jika

anak mendapat perhatian. Namun tingkah

itu akan dihentikan, jika perhatian yang

dicarinya tidak didapatkan.

47

Page 48: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

2. Menangani Gangguan Berat

a. Memberi hukuman

Winzer (1995) mengingatkan agar dalam

menggunakan hukuman, guru hendaknya

memperhatikan hal-hal berikut:

Gunakan hukuman, hanya jika guru

menganggap itu perlu. Dengan perkataan

lain, hindari penggunaan hukuman jika

mungkin.

48

Page 49: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Mulailah dengan hukuman yang ringan,

misalnya teguran yang halus sebelum

memutuskan member hukuman yang

keras.

Hukuman harus diberikan secara adil dan

sesuai dengan tingkat pelanggaran.

Ketika memberikan hukuman, contohkan

juga apa yang semestinya dilakukan oleh

siswa.

49

Page 50: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Berhati-hatilah dalam memberikan

hukuman, pertimbangkan dampaknya bagi

siswa, dan mungkin bagi orang tua dan

administrator ( kepala sekolah dan

pengawas )

50

Page 51: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

b. Melibatkan orang tua

Untuk melibatkan orang tua ada baiknya

guru membuat laporan secara teratur

kepada orang tua tentang kemajuan

anaknya. Jika siswa melakukan

pelanggaran guru dapat memberikan

laporan khusus dan meminta orang tua

ikut menangani masalah itu. Dan jika

kemajuan atau perbaikan sudah terjadi

pada diri siswa, orang tua juga hendaknya

diberi laporan. 51

Page 52: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Jenis pelanggran yang layak disampaikan

kepada orang tua tentu sja pelanggaran

yang tidak mungkin diatasi oleh guru.

Misalnya anak yang sering terlambat,suka

membuat keributan atau pelanggaran

yang lain yang menurut guru layak

diketahui oleh orang tua.

52

Page 53: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

3. Penangani Perilaku Agresif

Perilaku agresif adalah perilaku

menyerang yang ditunjukkan oleh siswa di

dalam kelas. Misalnya ada siswa yang

berteriak atau menyerang atau menyakiti

temannya atau bahkan menyerang guru.

Atau mungkin ada siswa yang

melontarkan kata-kata yang tidak senonoh

sambil memukul-mukul meja.

53

Page 54: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

menangani perilaku yang demikian, yang

dikemukakan oleh Winzer (1995) adalah:

Mengubah atau menukar tempat duduk.

Jika ada siswa yang tampaknya selalu

“berkelahi” atau rebut dengan teman

duduknya. Guru dapat mencoba

memindahkan tempat duduk anak

tersebut.

54

Page 55: Pengelolaan dan disiplin kelas

Strategi Penanaman dan

Penanganan Disiplin Kelas

Jangan terjebak dalam konfrontasi atau

perselisihan yang tidak perlu.

Jangan melayani siswa yang agresif ketika

hati sedang panas.

Hindarkan diri dari mengucapkan kata-

kata yang kasar atau bersifat menghina.

Konsultasi dengan pihak lain.

55

Page 56: Pengelolaan dan disiplin kelas

Pertanyaan

Andita , beri contoh hukuman yang layak

untuk siswa yang melanggar aturan.

Sara, bagaimana karateristik guru yang

realistik

Nirmala, ketrampilan apa saja yang harus

dikuasi oleh guru agar dia mampu

menerapkan tujuan pembelajaran yang

dia inginkan

56

Page 57: Pengelolaan dan disiplin kelas

Pertanyaan

Rika, bagaimana cara guru melakukan ke

5 prinsip penataan lingkungan agar

terwujud lingkungan kelas yang kondusif,

Telly, rambu-rambu disiplin kelas,

sesuaikan penerapan aturan dengan

perkembangan anak

Dian, jelaskan kembali penataan kelas

psiko sosial pada kelas rendah.

57

Page 58: Pengelolaan dan disiplin kelas

Pertanyaan

Leny, bagaimana pandangan kalian

tentang guru yang tidak masuk kelas dan

tidak mengabari

58

Page 59: Pengelolaan dan disiplin kelas

TERIMAKASIH

59