strategi pengelolaan kelas pai

234
1 STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU SKRIPSI Oleh: Nur Azizah 04310016 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG Januari, 2009

Upload: malays

Post on 22-Nov-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Strategi Pengelolaan Kelas PaiStrategi Pengelolaan Kelas Pai

TRANSCRIPT

  • 1

    STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU

    SKRIPSI

    Oleh: Nur Azizah 04310016

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG Januari, 2009

  • 2

    STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk Mememenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

    Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

    Oleh: Nur Azizah 04310016

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG Januari, 2009

  • 3

    STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU

    SKRIPSI

    Oleh: Nur Azizah 04310016

    Telah disetujui oleh: Dosen Pembimbing

    Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 262 509

    Tanggal, 14 Januari 2009 Mengetahui,

    Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

    Drs. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 150 267 235

  • 4

    STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU

    SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh:

    Nur Azizah (04310016) Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 17 Januari 2009

    dengan nilai A dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

    pada tanggal 22 Januari 2009

    Panitia Ujian

    Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

    Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. Dr. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd. NIP. 150 262 509 NIP. 150 303 050

    Penguji Utama, Pembimbing,

    Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd NIP. 150 215 375 NIP. 150 262 509

    Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

    Prof. Dr. HM. Djunaidi Ghony NIP. 150 042 031

  • 5

    !

    "# !!$!#

    %!&

    '

    ( %# "

    "!)*

    !$!+ !,!!, !--

    .$/0*!$-

    *!!00$!!!12!)$$2(0 -

    * 2* 03!, !#0

    "!2#% 4# (555

    6#

    # ! %!$

    #7# 7

    8 ! !$

    &9$:,220.!2! 55&!9

    ;& %:** -! %#2/

  • 6

    MOTTO

    !"#$%&'()*+,- Artinya: Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan, maka ia mengerjakannya dengan sempurna. (H.R. Baihaqi)

    Husyain Syahatah, Kiat Islami Meraih Prestasi, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 114.

  • 7

    Dr. Hj. Sutiah, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang NOTA DINAS PEMBIMBING

    Hal : Skripsi Nur Azizah Malang, 14 Januari 2009 Lampiran : 4 (empat) Eksempelar

    Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di- Malang

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan telah membaca skripsi mahasiswa tersebut dibawah ini :

    Nama : Nur Azizah NIM : 04310016 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul skripsi : STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM

    PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 BATU

    Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Pembimbing

    Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. NIP. 150 262 509

  • 8

    SURAT PERNYATAN

    Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

    karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu

    perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya

    atau pendapat yang pernah ditulis atau yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali

    yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Malang, 14 Januari 2009

    Nur Azizah 04310016

  • 9

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

    melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis mampu

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis

    persembahkan kepada utusan-Nya yang telah memberikan penerang atas ayat-ayat

    suci Al Quran.

    Banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dalam rangka

    menyelesaikan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin

    menyampaikan terima kasih kepada :

    1. Ayah dan Ibu tercinta yang dengan penuh ketulusan hati memberikan kasih

    sayang, nasehat, kerja keras, keagungan doa serta pengorbanan materi maupun

    spiritual demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi pada Fakultas

    Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Malang.

    2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri

    Malang.

    3. Bapak Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

    Universitas Islam Negeri Malang.

    4. Bapak Drs. M. Padil, M.Pd.I., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam,

    Fakultas Tabiyah Universitas Islam Negeri Malang.

    5. Ibu Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi penulis atas

    kesabaran, ketelitian, motivasi dan keikhlasan meluangkan waktu guna

    membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  • 10

    6. Seluruh Dosen UIN Malang yang telah mentransfer ilmu kepada penulis

    semoga mendapat balasan dari Allah SWT .

    7. Bapak Djihad, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 4 Batu yang telah memberikan

    izin penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Negeri 4 Batu serta Bapak

    Drs. Masrukin, Drs. Akh. Masrur, dan Mahmud Huda, S.Ag. selaku guru

    Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu yang telah banyak

    memberikan keterangan kepada penulis.

    8. Keluarga besar Drs. KH. Masduqi Mahfudz dan Hj. Chasinah Masduqi yang

    selalu memberikan nasehat, dan mendoakan selama penulis tinggal di Ponpes

    Salafiyyah Syafiiyah Nurul Huda Mergosono Malang.

    9. Teman-teman semua seiman dan seperjuangan. Semoga Allah menjadikan kita

    penerus Islam yang mampu balance dalam meraih kesuksesan dunia akhirat.

    Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis tercatat

    sebagai amal shaleh yang diterima oleh Allah SWT.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada, pada skripsi ini

    Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif

    dari segenap pembaca guna perbaikan penulisan selanjutnya.

    Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kemanfaatan atas

    penulisan skripsi ini dan menjadikan kita sebagai hambaNya yang pandai

    mensyukuri nikmat.

    Malang, 13 Januari 2009 Penulis

  • 11

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................v

    HALAMAN MOTTO .......................................................................................vi

    HALAMAN NOTA DINAS..............................................................................vii

    HALAMAN PERNYATAAN...........................................................................viii

    KATA PENGANTAR....................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .....................................................................................................xi

    DAFTAR TABEL .............................................................................................xv

    DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

    ABSTRAK.........................................................................................................xviii

    BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

    A. Latar Belakang .................................................................................1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................6

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................7

    D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian ...............................8

    E. Keterbatasan Ruang Lingkup Penelitian ..9

    F. Sistematika Pembahasan ...................................................................10

  • 12

    BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................13

    A. Strategi Pengelolaan Kelas ................................................................13

    1. Strategi Pengelolaan Kelas ..........................................................13

    2. Masalah Pengelolaan Kelas .........................................................16

    3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas .........................................18

    4. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas................................................20

    5. Macam-macam Pengelolaan Kelas...............................................22

    a. Kegiatan Administrasi Kelas ...................................................23

    b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas .......................................25

    c. Penataan Ruang Kelas .............................................................27

    d. Pengelolaan Perilaku Siswa .....................................................32

    e. Strategi Pembelajaran ..............................................................38

    B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP ................................44

    1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam......................44

    2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ...............................46

    3. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP......49

    C. Prestasi Belajar .................................................................................51

    1. Pengertian Prestasi Belajar...........................................................51

    2. Sistem Penilaian Prestasi Belajar .................................................53

    3. Prestasi Belajar Pendidikan Islam di SMP....................................61

    4. Penilaian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP ........62

    D. Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Prestasi Belajar ...69

  • 13

    1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru\

    Pendidikan Agama Islam .............................................................69

    2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

    Siswa...........................................................................................73

    3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan

    Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ...........78

    4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan

    Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

    untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa .................................86

    BAB III METODE PENELITIAN...................................................................98

    A. Pendekatan Penelitian ....................................................................98

    B. Jenis Penelitian ...............................................................................99

    C. Kehadiran Peneliti ..........................................................................100

    D. Lokasi Penelitian ............................................................................101

    E. Sumber Data...................................................................................102

    F. Metode Pengumpulan Data.............................................................105

    G. Tehnik Analisis Data ......................................................................108

    H. Pengecekan Keabsahan Data...........................................................111

    I. Tahap-Tahap Penelitan ...................................................................114

    BAB IV PENYAJIAN DATA ANALISIS DATA ...........................................116

    A. Latar Belakang Objek Penelitian.....................................................116

    1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 4 Batu .....................................116

  • 14

    2. Tujuan, Visi, dan Misi SMP Negeri 4 Batu ...............................117

    3. Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Batu ....................................119

    4. Sarana dan Prasarana Sekolah ...................................................120

    5. Keadaan Guru SMP Negeri 4 Batu............................................122

    6. Keadaan Siswa-siswi SMP Negeri 4 Batu .................................123

    B. Paparan Hasil Penelitian .................................................................124

    1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi

    Guru Pendidikan Agama Islam

    di SMP Negeri 4 Batu...............................................................125

    2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi

    Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu............................................128

    a. Kegiatan Administrasi Manajemen.....................................130

    b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas..................................136

    c. Penataan Ruang Kelas.........................................................142

    d. Pengelolaan Perilaku Siswa.................................................147

    e. Penerapan Strategi Pembelajaran........................................152

    3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi

    Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu............................................160

    4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan

    Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk

    Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu.......166

  • 15

    BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................................173

    1. Masalah-masalah Pengelolaan Kelas yang dihadapi Guru

    Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu................................173

    2. Pelaksanaan Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

    Siswa SMP Negeri 4 Batu .................................................................175

    3. Dampak Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi

    Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu.......................................................184

    4. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Strategi Pengelolaan

    Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk

    Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu..................187

    BAB VI PENUTUP...........................................................................................191

    A. Kesimpulan ....................................................................................191

    B. Saran ..............................................................................................194

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 16

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    I. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Batu .............................................. 120

    II. Jumlah Siswa Menurut Umur dan Jenis Kelamin.................................... 123

    III. Program Pengembangan Diri .................................................................. 124

    IV. Tanggapan siswa tentang guru PAI dalam menyikapi siswa yang

    berbuat onar atau hal-hal yang mengganggu berlangsungnya

    pembelajaran PAI.................................................................................... I26

    V. Tanggapan siswa tentang terciptanya suasana kerjasama dalam

    kelompok belajar siswa mata pelajaran PAI............................................. 127

    VI. Tanggapan siswa tentang sarana dan prasarana belajar disekolah............. 138

    VII. Tanggapan siswa tentang guru PAI dalam berbicara/bertukar pendapat

    terhadap permasalahan siswa................................................................... 149

    VIII. Tanggapan siswa tentang terjalinnya persahabatan atau keakraban

    dengan teman-temannya.......................................................................... 150

    IX. siswa tentang guru PAI dalam menyikapi siswa

    yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR) pelajaran agama Islam........... 151

    X. Tanggapan siswa tentang semangatnya dan sikap senangnya

    dalam mengikuti pembelajaran PAI......................................................... 154

    XI. Tanggapan siswa tentang partisipasinya aktif dalam pembelajaran PAI ... 154

    XII. Tanggapan siswa tentang tingkat pengetahuan dan ketekunan

    mengamalkannya terhadap ajaran agama Islam ....................................... 162

  • 17

    XIII. Tanggapan siswa tentang kemampuannya dalam mempraktekkan atau

    melakukan setiap hari ajaran agama Islam yang telah dipelajari............... 162

    XIV. Tanggapan siswa tentang semangatnya dalam mengikuti kegiatan

    keagamaan di sekolah.............................................................................. 165

    XV. Tanggapan siswa tentang keinginannya (cita-cita) memiliki ....................

    pengetahuan agama Islam yang tinggi ..................................................... 167

    XVI. Tanggapan siswa tentang semangatnya dalam mengikuti kegiatan

    keagamaan di sekolah.............................................................................. 169

    XVII. Tanggapan siswa tentang konsentrasinya dalam mengikuti

    pembelajaran PAI.................................................................................... 170

    XVIII. Tanggapan siswa tentang semangatnya dan sikap senangnya

    dalam mengikuti pembelajaran PAI......................................................... 170

    XIX. Tanggapan siswa tentang keinginannya (cita-cita) memiliki

    pengetahuan agama Islam yang tinggi ..................................................... 170

    XX. Tanggapan siswa tentang partisipasinya aktif dalam pembelajaran

    Pendidikan Agam Islam .......................................................................... 171

  • 18

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Instrumen Penelitian

    Lampiran 2 : Daftar Ceklis Perangkat Pembelajaran

    Lampiran 3 : Jadwal Mata Pelajaran SMP Negeri 4 Batu

    Lampiran 4 : Contoh Perangkat Pembelajaran

    Lampiran 5 : Contoh Jurnal Mengajar, Hasil Penilaian per Kompetensi Dasar,

    Rekapitulasi Nilai Rapor SMP Negeri 4 Batu

    Lampiran 6 : Program Sekolah SMP Negeri 4 Batu Tahun Pelajaran 2008-2009,

    Rencana Program dan Jadwal Kegiatan Sekolah, Pembagian Tugas

    Guru, Tata Tertib Guru, Buku Tata Tertib Siswa

    Lampiran 7 : Contoh Susunan Panitia Kegiatan Qurban OSIS SMP Negeri 4

    Batu, Contoh Jadwal Sholat Dhuha, Denah SMP Negeri 4 Batu,

    Contoh Doa Awal dan Akhir Pelajaran

    Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian

    Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian

    Lampiran 10 : Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 4 Batu

    Lampiran 11 : Bukti Konsultasi

  • 19

    ABSTRAK

    Azizah, Nur. 2009. (Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu). Skripsi, Program Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.

    Kata kunci : strategi pengelolaan kelas, pembelajaran PAI, prestasi belajar.

    Strategi pengelolaan kelas adalah pola/siasat, yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran PAI dapat diukur dari prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Pembelajaran PAI di sekolah umum memiliki aspek-aspek materi yang luas dengan hanya terjadwal 2 jam mata pelajaran. Sementara itu, dalam proses pembelajaran PAI di kelas sering ditemui kesulitan belajar siswa, kurang konsentrasi, motivasi menurun, bahkan tingkah laku siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Sehingga hal ini akan berpengaruh bagi keberhasilan tujuan pembelajaran PAI. Disinilah pentingnya guru mengelola kelasnya dengan baik. Pada permasalahan di SMP Negeri 4 Batu ini, maka dilakukan penelitian dengan rumusan permasalahan; Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI di SMP Negeri 4 Batu. Bagaimana pelaksanaan, serta dampak, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membahas permasalahan tersebut.

    Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus. Metode pengumpulkan data yang digunakan observasi, interview, dokumentasi, dan kuesioner. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan teknik persentase:

    P = %100xNF

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah Induvidu dan kelompok dalam pengelolaan kelas yang dihadapi guru PAI SMP Negeri 4 Batu adalah siswa mengganggu temannya, siswa belum percaya diri dalam mengeksipresikan dirinya di kelas, siswa suka izin keluar kelas pada saat pelajaran, ketidakkompakan dalam kelompok belajar. Guru tetap menanggapinya dengan positif. Pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu yang telah ditempuh

  • 20

    yaitu: Manajemen administratif kelas, sudah diselesaikan dengan baik oleh guru PAI, yang didukung semua guru, OSIS, kurikulum dan perangkat kelas. Manajemen operatif kelas, mengalami kekurangan pada perbekalan kelas, pembinaan personal kelas, kepemimpinan guru/wali kelas, pembelajaran PAI kurang dukungan maksimal dari guru-guru lain di sekolah. Penataan ruang kelas, dalam sudah memadai, Namun siswa yang duduk di belakang sedikit sulit berinteraksi dengan guru, karena bangku masih formasi tradisional, pembelajaran variasi kelompok dilaksanakan di ruang multimedia. Almari pun belum memadai. Pengelolaan perilaku siswa, dilakukan dengan pembentukan sikap dan perilaku siswa melalui tata tertib sekolah, mengimplementasikan norma yang berlaku dimasyarakat di sekolah, menciptakan suasana positif di kelas dengan memberi perhatian. Sedangkan untuk mempertahankan kelas tetap kondusif dalam pembelajaran PAI, guru menggunakan dua pendekatan dalam mengatasi satu masalah yang timbul. Penerapan strategi pembelajaran, belum memperhatikan keterampilan-keterampilan dalam penerapan strategi pembelajaran dan adanya ketidaktepatan siklus pembelajaran. Sehingga guru mengubah strategi sesuai dengan beban materi dan waktu. Pendekatan pembelajaran yang hanya sering digunakan adalah learning community, tanya jawab interaktif dan ceramah dengan membawa siswa untuk menemukan sendiri apa yang harus ia pelajari. Dampak langsung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa SMP Negeri 4 Batu adalah terdapat peningkatan, terbukti pada hasil prestasi, rata-rata siswa telah mencapai lebih dari KKM, Sedangkan prestasi psikomotorik, siswa belum maksimal mengamalkan materi yang dipelajarinya. Dampak pengiringnya berupa prestasi afektif, secara tidak langsung strategi pengelolaan kelas masih diusahakan dengan maksimal untuk memberikan dampak terhadap siswa agar sanggup mengaplikasikan materi-materi agama Islam yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga guru berusaha dengan pembiasaan melalui pengembangan diri keagamaan di sekolah. Faktor yang mendukung strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu adalah penerapan tata tertib sekolah. Visi, misi sekolah, dan tujuan pembelajaran yang berdasarkan ketaqwaan dan akhlaq. Strategi pembelajaran yang interaktif. Musholla sebagai sarana tempat ibadah dan belajar. Program pembiasaan beribadah. Keinginan siswa untuk memiliki pengetahuan agama Islam. Sedangkan faktor yang menghambat adalah: kurangnya dukungan orang tua terhadap peningkatan kualitas agama anak. Kurangnya ruang dan media pembelajaran dalam mempraktikkan materi PAI. Semangat, ketanggapan belajar, konsentrasi, dan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI kurang maksimal. siswa tidak memiliki buku tunjangan PAI. Kurangnya percaya diri siswa pada waktu pembelajaran PAI. Penulis menyarankan kepada guru PAI dan warga sekolah agar ikut mendukung kompak, dalam peningkatan prestasi, khususnya prestasi afektif. Dalam meningkatkan prestasi belajar PAI dengan strategi mengelola kelas tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambat. Setiap pelaksanaan program kerja, hendaknya faktor pendukung diikembangkan dengan maksimal, sehingga potensi pendukungnya muncul lebih baik lagi. Sedangkan faktor penghambat hendaknya dievaluasi dan dicarikan solusinya untuk meminimalisasi kekurangan yang ada.

  • 21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang

    mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu

    menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial.

    Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. Setiap

    kelas mempunyai perjenjangan sendiri. Menurut Hadari Nawawi menegaskan

    bahwa sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus didewasakan dari aspek

    intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya.1

    Sebagai calon penerus bangsa, siswa dalam dunia pendidikan lebih

    ditekankan pada upaya membangkitkan semangat belajar yang tinggi.

    Kemauan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan

    masyarakat dan bangsa perlu lebih ditanamkan lagi kepada mereka. Hal ini

    merupakan salah satu tantangan guru di dunia pendidikan. Para guru

    diharapkan dan harus mampu menciptakan pembelajaran dengan efektif,

    menyenangkan, tercipta suasana dan iklim pembelajaran yang kondusif,

    terdapat interaksi balajar-mengajar yang bagus, sehingga keberhasilan belajar

    dan prestasi dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran.

    1 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan,

    (Jakarta: Haji Masagung, 1989), hlm. 117.

  • 22

    Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah pendidik. Di

    pundak pendidik terdapat tanggung jawab yang amat besar dalam upaya

    mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal

    ini disebabkan pendidikan merupakan culture transition yang bersifat dinamis

    ke arah suatu perubahan secara kontinyu, sabagai sarana vital bagi

    membangun kebudayaan dan peradaban umat manusia. Dalam hal ini,

    pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik

    spiritual, intelektual, moral estetika maupun kebutuhan fisik peserta didik.2

    Dalam kehidupan sekolah sering dijumpai guru-guru yang dapat

    dikatakan kurang berhasil dalam mengajar. Indikator belum berhasilnya guru

    adalah prestasi belajar yang rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas

    ukuran yang ditentukan. Kegagalan guru ini mungkin bukan hanya kurang

    menguasai materi bidang studinya, tetapi karena mereka tidak tahu atau belum

    mampu mengelola kelas.

    Pembaharuan pendidikan yang mulai digalakkan beberapa puluh tahun

    yang lalu menyebabkan timbulnya usaha-usaha pemikiran diberbagai bidang

    pendidikan, seperti pembaharuan kurikulum, pembaharuan metode mengajar,

    pembaharuan administrasi pendidikan, pembaharuan media pendidikan,

    pembaharuan sistem supervisi dan sebagainya. Adanya pembaharuan ini telah

    menimbulkan perubahan bahan ukuran baik-buruk perihal kegiatan guru,

    kegiatan siswa, suasana kelas dan sebagainya.3

    2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 41.

    3 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta:

    Rajawali, 1992), hlm. 2.

  • 23

    Pada tahun 2002 pemerintah merancang Kurikulum Berbasis

    Kompetensi (KBK) guna memacu akselerasi peningkatan mutu dalam

    pendidikan. Kemudian pada tahun 2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi

    (KBK) mengalami penyempurnaan. Kurikulum ini dibuat dengan konsep

    kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

    sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, keadaan sosial budaya

    masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik, namun disamping itu

    tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.4

    Pembaharuan dunia pendidikan saat ini memberikan pengaruh besar

    terhadap persiapan dan cara mengajar seorang guru serta mempengaruhi

    persiapan dan kondisi belajar siswa di kelas, Metode mengajar yang berbeda

    memberikan pengaruh terhadap suasana belajar di dalam kelas. Oleh karena

    itu guru perlu terampil dalam mengelola kelas.

    Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang menunjuk kepada

    kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang

    optimal bagi terjadinya proses belajar.5

    Manajemen kelas merupakan bagian dari pengelolaan sekolah yang

    ikut menentukan mutu pendidikan. Kemampuan seorang guru dalam

    pengelolaan kelas, memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai

    perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini harus dipahami

    bahwa pendukung utama tercapainya tujuan pembelajaran sebagai media

    4 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

    hlm. 8. 5 Ahmad Rohani H.M. dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka

    Cipta, 1991), hlm. 117.

  • 24

    pertemuan segala komponen pendidikan. Pengelolaan kelas merupakan tugas

    utama guru dan wali kelas dalam menciptakan suasana kelas yang

    memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran semaksimal mungkin,

    meningkatkan, memperbaiki belajar siswa sehingga tetap tertarik terlibat

    dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah dalam menerima pelajaran,

    Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan

    pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengatur kelas yang dapat

    menciptakan situasi yang memungkinkan anak didik dapat belajar, sehingga

    merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dengan

    baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang

    merangsang untuk belajar. Untuk menciptakan suasana yang dapat

    menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih

    memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa

    dalam belajar, maka diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.6

    Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar maupun di

    Sekolah Menengah memiliki tujuan dan fungsi berbeda dari setiap komponen

    materi yang dipelajari oleh siswa. Guru pendidikan agama Islam harus mampu

    memilih strategi yang tepat untuk pembelajaran dan mampu mengelola kelas

    dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga prestasi yang dihasilkan

    memungkinkan dapat membantu siswa dalam mencapai suatu kemudahan,

    kecepatan mencapai kebiasaan, dan kesenangan murid dalam mempelajari

    Islam untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup dalam kehidupan siswa.

    6 Cony Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 63.

  • 25

    Prestasi ini tidak hanya terlihat dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga

    teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

    Aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas yang hanya

    terjadwal dengan dua jam mata pelajaran setiap minggunya pada sekolah

    umum SMP Negeri 04 Batu (Sekolah Menengah Pertama), memiliki nilai

    kebutuhan yang tinggi bagi siswa. Dengan waktu sangat minim dan komponen

    materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermacam-macam tujuan dan

    fungsinya, maka dibuatlah perencanaan pembelajaran dengan matang agar

    proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan.

    Namun dalam proses belajar mengajar di kelas sering ditemui sikap

    atau tingkah laku siswa yang dapat mengganggu selama kegiatan

    pembelajaran berlangsung. Hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi

    keberhasilan proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Untuk mencegah

    timbulnya tingkah laku-tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya

    kegiatan belajar mengajar, guru berusaha mendayagunakan potensi kelas,

    memfokuskan perhatian kepada peserta didik, memahami mereka secara

    individu dan memberi pelayanan-pelayanan tertentu yang merupakan wujud

    dukungan dari warga sekolah. Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan

    usaha dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif, optimal dan

    menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan

    efisien, sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal.

    Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk

    meneliti lebih lanjut tentang realisasi strategi pengelolaan kelas dan faktor-

  • 26

    faktor pendukung dan penghambatnya serta, dampak dari strategi pengelolaan

    tersebut terhadap prestasi yang dicapai siswa. Untuk itu, penelitian ini diberi

    judul: "STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM

    PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK

    MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 04

    BATU".

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat dirumuskan pokok

    permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

    1. Apa masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi guru Pendidikan

    Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu?

    2. Bagaimana pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP

    Negeri 4 Batu?

    3. Bagaimana dampak strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP

    Negeri 4 Batu?

    4. Apa faktor-faktor yang menghambat dan mendukung strategi pengelolaan

    kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan

    prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu?

  • 27

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan

    Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian

    ini adalah:

    a. Mendeskripsikan masalah-masalah pengelolaan kelas yang dihadapi

    guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu ?

    b. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi pengelolaan kelas dalam

    pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi

    belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.

    c. Mendeskripsikan dampak strategi pengelolaan kelas dalam

    pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi

    belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.

    d. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung

    strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Batu.

    2. Manfaat

    a. Secara teoritis hasil penelitian ini, bermanfaat sebagai bahan masukan

    konstruktif untuk memperluas pengetahuan tentang strategi

    pengelolaan kelas serta sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi

    belajar melalui strategi pengelolaan kelas.

    b. Secara praktis hasil penelitian, bermanfaat sebagai pengalaman dan

    acuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melalui

  • 28

    strategi pengelolaan kelas, sehingga pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam berjalan dengan efektif dan efisien

    D. Penegasan Istilah dan Ruang Lingkup Penelitian

    Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian tentang arti yang

    terkandung dalam penelitian, maka diperlukan penjelasan beberapa istilah

    yang terdapat dalam pembahasan:

    a. Strategi Pengelolaan kelas

    Strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, teknik, yang

    menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam

    menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar

    siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan secara efektif dan

    efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    b. Pembelajaran

    Upaya membelajarkan siswa melalui kegiatan memilih, menetapkan dan

    mengembangkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil

    yang diinginkan berdasarkan kondisi pembelajaran yang ada.7

    c. Pendidikan Agama Islam

    Suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong

    belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama

    Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang

    benar, maupun belajar Islam sebagai pengetahuan.8

    7 Sutiah, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Negeri Malang,

    2003), hlm. 8. 8 Muhaimin, Sutiah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Pengefektifan

    Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm.183.

  • 29

    d. Prestasi Belajar PAI

    Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

    dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.9

    Adapun yang dimaksud dengan strategi pengelolaan kelas dalam

    penelitian ini adalah pelaksanaan langkah-langkah yang digunakan guru

    Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran PAI dalam menciptakan kondisi

    kelas tetap kondusif dan mempertahankan kondisi itu ketika timbul masalah

    dengan cara pendekatan-pendekatan yang profesional, sehingga siswa balajar

    optimal, aktif dan menyenangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai

    tujuan pembelajaran. Dengan diterapkannya strategi pengelolaan kelas

    diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap prestasi belajar agama

    Islam siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap siswa

    tentang apa yang telah dipelajarinya. Sedangk$an yang dimaksudkan dengan

    faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan kelas

    merupakan hal-hal yang ditemukan dapat mendukung dan menghambat dari

    pelaksanaan strategi pengelolaan kelas.

    E. Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian

    1. Kajian pertama dalam penelitian ini tentang masalah-masalah pengelolaan

    kelas yang dihadapi guru, hanya dibatasi tentang masalah-masalah yang

    dihadapi guru di kelas maupun di sekolah pada umumnya.

    2. Kajian pokok dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pelaksanaan

    strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

    9 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha

    Nasional, 1994)

  • 30

    dalam pelajaran PAI di SMP Negeri 4 Batu. Kajian yang diteliti dalam hal

    ini adalah pelaksanaan strategi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh

    guru terhadap siswanya agar pembelajaran berlangsung efektif, siswa aktif

    dan semangat mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

    3. Kajian pokok tersebut, juga akan diteliti tentang dampak strategi

    pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya yang

    diketahui melalui hasil tes atau rapor. Dampak tersebut dibatasi pada

    dampak langsung yang berimplikasi pada prestasi kognitif dan

    psikomotorik (pengetahuan dan keterampilan), dan dampak pengiring

    yang berimplikasi pada prestasi afektif (sikap atau nilai).

    4. Sasaran ketiga yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mendukung

    dan menghambat strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi

    belajar pada pembelajaran PAI. Kajian ini dibatasi pada pelaksanaan

    strategi pengelolaan kelas yang akan ditemukan segala hal yang

    mendukung dan menghambat proses pembelajaran PAI di kelas.

    F. Sistematika Pembahasan

    Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yang masing-masing bab terdiri

    dari beberapa sub bab. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut:

    Bab I. Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang,

    rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan ruang

    lingkup penelitian, pembatasan ruang lingkup penelitian, dan sistematika

    pembahasan.

  • 31

    Bab II. Kajian Teori. Dalam bab ini dibahas tentang pertama, kajian

    tentang strategi pengelolaan kelas yang meliputi pengertian strategi

    pengelolaan kelas, masalah pengelolaan kelas, tujuan dan fungsi pengelolaan

    kelas, dan prinsip-prinsip pengelolaan kelas, macam-macam pengelolaan

    kelas. Kedua, kajian tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

    yang meliputi: pengertian pembelajaran pendidikan agama Islam, tujuan dan

    fungsi Pendidikan Agama Islam, serta karakteristik pembelajaran Pendidikan

    Agama Islam di SMP. Ketiga, tentang prestasi belajar yang meliputi:

    pengertian prestasi belajar, sistem penilaian prestasi belajar, prestasi belajar

    Pendidikan Agama Islam di SMP dan penilaian prestasi belajar Pendidikan

    Agama Islam di SMP. Keempat: kajian tentang masalah-masalah pengelolaan

    kelas yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam, pelaksanaan strategi

    pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk

    meningkatkan prestasi belajar siswa, dampak strategi pengelolaan kelas dalam

    pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar

    siswa, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi pengelolaan

    kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan

    prestasi belajar siswa.

    Bab III. Metodologi Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang jenis

    metodologi penelitian yang meliputi: pendekatan penelitian, jenis penelitian,

    kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data,

    teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian

  • 32

    Bab IV. Hasil Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang data dan

    temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang

    diuraikan dalam bab III yang terdiri dari deskripsi data dari hasil pengamatan,

    wawancara, dokumentasi, dan angket, dan dilanjutkan dengan hasil analisis

    data.

    Bab V. Pembahasan Hasil Penelitian. Pembahasan terhadap temuan

    temuan dalam penelitian yang diuraikan di bab IV dengan menunjukkan

    tujuan penelitian yang dicapai, menafsirkan data temuan penting yang dicapai,

    menintegrasikan penemuan penelitian pada temuan pengetahuan yang telah

    ada, menjelaskan implikai-implikasi lain dari hasil penelitian, yang mana

    merupakan jawaban rumusan permasalahan dalam bab I.

    Bab VI. Penutup. Bab ini memuat kesimpulan dan saran

  • 33

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Strategi Pengelolaan Kelas

    1. Pengertian Strategi Pengelolaan kelas

    Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat,trik,

    atau cara. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan

    dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 10

    Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan

    yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai

    tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan untuk mengimplementasikan

    rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah

    disusun tercapai secara optimal adalah dinamakan dengan metode. Strategi

    menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan

    metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.11

    Strategi juga dapat diartikan istilah, teknik dan taktik mengajar.

    Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam

    mengimplementasikan suatu metode. Taktik adalah gaya seseorang dalam

    melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Sedangkan mengenai

    bagaimana menjalankan strategi, dapat ditetapkan berbagai metode

    pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat

    10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT.

    Refika Aditama, 2007), hlm. 3. 11

    Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 126.

  • 34

    menentukan tehnik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan

    penggunaan tehnik guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara

    guru yang satu dengan guru yang lain.12

    Mengacu pada konteks belajar mengajar bahwa strategi dalam

    penelitian ini adalah tehnik atau siasat yang digunakan guru dan

    diperagakan oleh guru dan siswa dalam berbagai peristiwa pembelajaran

    untuk mewujudkan tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.

    Sedangkan pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu

    pengelolaan dan kelas. Pengelolaan merupakan terjamahan dari kata

    management. Dalam kamus umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa

    pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang

    dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.13

    Sedangkan Drs. Winarno Hamiseno mengemukakan pengelolaan

    adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti tindakan

    yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan,

    melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Sehingga

    pengelolaan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu itu dapat merupakan

    sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.14

    Dengan demikian pengelolaan dapat diartikan bahwa kemampuan

    atau keterampilan seseorang dalam melakukan tindakan-tindakan melalui

    proses kegiatan-kegiatan orang lain dalam rangka meraih suatu pencapaian

    12 Ibid., hlm. 128.

    13 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 7.

    14 Ibid., hlm. 7.

  • 35

    hasil yang dapat berfungsi sebagai sumber penyempurnaan dan

    peningkatan keterampilan selanjutnya.

    Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto kelas adalah sekelompok

    siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari

    guru yang sama pula. Dalam hal ini tidak terkait pengertian ruangan

    kelas.15 Pandangan beliau dalam pengertian pengajaran, kelas bukan

    wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar,

    meskipun peristiwa itu terjadi di ditempat lain, dimana siswa sedang

    berkerumun belajar tentang hal yang sama, dari fasilitator yang sama.

    Untuk memahami tentang pengelolaan kelas secara mendalam

    maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli diantaranya:

    a. Hadari Nawawi

    Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai

    kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas

    berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap

    personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah,

    sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara

    efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan

    kurikulum dan perkembangan murid.16

    15 Suharsimi Arikunto, Suhadjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi

    Aksara, 2007), hlm. 3. 16

    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 177.

  • 36

    b. Syaiful Bahri Djamarah

    Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan

    memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila

    terjadi gangguan dalam proses belajar mangajar.17

    c. Burhanuddin

    Pengelolaan kelas merupakan proses upaya yang dilakukan guru untuk

    menciptakan dan memelihara kondisi yang kondusif dan optimal bagi

    terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.18

    Dari beberapa pengertian strategi dan pengelolalaan kelas, maka

    strategi pengelolaan kelas dapat didefinisikan "pola siasat, tehnik, atau

    langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan

    mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif, agar siswa dapat belajar

    optimal, aktif, dan menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk

    mencapai tujuan pembelajaran.

    2. Masalah Pengelolaan Kelas

    a. Pada aspek fisik

    Bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat individual, yaitu:19

    1) Tingkah laku menarik perhatian

    Siswa mencari kesempatan pada waktu yang tepat untuk

    melakukan perbuatan yang dianggapnya dapat menarik perhatian

    orang lain. Sehingga diberi bantuan ekstra.

    17 Ibid., hlm. 173.

    18 Burhanuddinn dkk., Manajemen Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003),

    hlm. 44. 19

    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit.., hlm 201.

  • 37

    2) Tingkah laku mencari kekuasaan

    Siswa berperilaku yang dapat menguasai orang lain seperti

    mendebat, marah, dan selalu lupa pada peraturan kelas yang

    disepakati sebelumnya.

    3) Tingkah laku membalas dendam

    Siswa yang berperilaku seperti ini biasanya merasa lebih kuat,

    misalnya mengancam, menendang, dan sebagainya.

    4) Peragaan ketidakmampuan.

    Siswa biasanya sangat apatis terhadap pekerjaan apapun.

    b. Masalah pada aspek non fisik

    Masalah kelompok dalam pengelolaan kelas menurut Lois V.

    Johnson dan Marry A. Bany adalah:20

    1) Kelas kurang kohesif. Misalnya perbedaan jenis kelamin, suku, dan

    tingkatan sosio-ekonomi, dan sebagainya.

    2) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.

    Misalnya mengejek kelas yang dalam pengajaran Seni Suara

    menyanyi dengan suara sumbang

    3) Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma

    kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.

    4) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas

    yang tengah digarap.

    20 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2004),

    hlm. 119

  • 38

    5) Semangat kerja rendah. Misalnya aksi protes kepada guru karena

    menganggap tugas yang diberikan kurang adil.

    6) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

    Misalnya guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain.

    Masalah pengelolaan kelas aspek fisik biasanya cenderung tidak

    menjadi sesuatu berkepanjangan. Tetapi aspek nonfisik seringkali menjadi

    masalah serius. Namun masalah tersebut tetap harus ditangani secara baik.

    Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu

    mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam

    suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Selain itu

    hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan anak didik, dan

    antara anak didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.21

    3. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kelas

    Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam

    tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas menurut

    Sudirman N. adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan

    belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam

    kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan

    bekerja, terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana

    disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi

    pada siswa.22

    21 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 174.

    22Ibid., hlm. 178.

  • 39

    Tujuan diadakannya pengelolaan kelas menurut Suharsimi

    Arikunto adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja tertib sehingga

    tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien, sebagai indikator dari

    sebuah kelas yang tertib adalah:23

    a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang

    berhenti karena tidak tahu akan tugas yang diberikan padanya

    b. Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa mrmbuang waktu,

    artinya tiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan

    tugas yang diberikan kepadanya.

    Dari pengertian diatas dikemukakan bahwa pengelolaan kelas

    berkaitan erat dengan pengaturan kelas dan tujuan pembelajaran. Hal ini

    merupakan tugas guru untuk menciptakan suasana yang dapat

    menimbulkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa,

    meningkatkan mutu pembelajaran dan lebih memungkinkan guru

    memberikan bimbingan terhadap siswa dalam belajar, sehingga diperlukan

    pengorganisasian kelas yang memadai.

    Sedangkan fungsi pengelolaan kelas adalah proses membuat

    perubahan-perubahan dalam organisasi kelas, sehingga individu-individu

    mau bekerja sama dan mengembangan kontrol mereka sendiri.24 Siswa

    harus mampu memimpin kelasnya sendiri sebagai kontrol dalam belajar

    mereka. Kerja sama dalam kelas akan tampak dengan adanya kekompakan

    untuk semangat belajar.

    23 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 68.

    24 Made Pidarta, Pengelolaan Kelas, (Surabaya: Usaha Nasional, 1970), hlm. 21.

  • 40

    4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

    Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

    dibagi menjadi dua golongan, yaitu: factor intern siswa dan factor ekstern

    siswa. Factor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran

    dan perilaku siswa. Sedangkan factor ekstern siswa terkait dengan masalah

    suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,

    jumlah siswa dan sebagainya.25

    Oleh karena itu, untuk memperkecil masalah gangguan dalam

    pengelolaan kelas, perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip pengelolaan

    kelas, yang meliputi:26

    a. Hangat dan Antusias

    Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan

    antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam

    mengimplementasikan pengelolaan kelas

    b. Tantangan

    Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang

    menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar

    sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang

    menyimpang, selanjutnya akan menambah menarik parrhatian anak

    didik dan dapat mengendalikan gairah belajar peserta didik

    25 Ibid.

    26 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 185.

  • 41

    c. Bervariasi

    Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara

    guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan,

    meningkatkan perhatian anak didik. Kevariasian dalam

    penggunaannya merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas

    yang efektif dan menghindari kejenuhan.

    d. Keluwesan

    Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya

    dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didk serta

    menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. keluwesan

    pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan,

    tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.

    e. Penekanan pada hal-hal yang positif

    Penekanan yang dilakukan guru tarhadap tingkahlaku anak didik yang

    positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negative.penekanan

    tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan positif, dn

    kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu

    jalannya proses belajar mengajar.

    f. Penanaman disiplin diri

    Anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Oleh karena

    itu, guru selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri

    sendiri dan guru menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan

    pelaksanaan tanggung jawab.

  • 42

    Keakraban guru, pola interaksi, cara kerja yang menantang,

    kevariasian dalam pembelajaran, keluwesan tingkah laku guru untuk

    mengubah strategi mengajarnya, penekanan guru tarhadap tingkah laku

    siswa yang positif, dan keteladanan guru merupakan modal awal dalam

    penanaman disiplin diri pada siswa yang dapat mengurangi kemungkinan

    munculnya tingkah laku yang menyimpang, dan menambah menarik

    perhatian anak didik, Prinsip-prinsip pengelolaan kelas ini merupakan

    konsep-konsep yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar.

    5. Macam-Macam Pengelolaan Kelas

    Sistem pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran dimasa kini dan

    masa akan datang semakin kompleks. Kompleksitas itu menghendaki

    guru-guru perlu memiliki suatu wawasan tentang bagaimana mengelola

    kelas-kelasnya secara lebih efektif. Guru dalam memainkan perannya dan

    tugasnya mempunyai responsibilitas untuk menyelenggarakan program-

    program instruksional (pengajaran dan pembelajaran) dan menciptakan

    lingkungan kelas yang menyenangkan guna memungkinkan setiap siswa

    mengembangkan potensi-potensinya secara maksimal

    Kelas yang diorganisasi dengan baik dan dikelola secara efektif

    dan efisien merupakan fundasi esensial bagi terselenggaranya suatu

    program instruksional yang baik dan terciptanya suatu iklim saling

    merespek dan memperdulikan antara siswa dan guru. Oleh karena itu

    dapat diidentifikasi dengan 5 kunci sebagai komponen yang penting dalam

    sebuah kelas yang dikelola dengan baik, yaitu:

  • 43

    a. Kegiatan Administrasi Manajemen

    Kegiatan administrasi pendidikan tidak terlepas dari proses

    manajemen. Sebuah kelas sebagai suatu unit kerja yang di dalamnya

    bekerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,

    dalam mengelola suatu kelas, guru atau wali kelas melakukan tindakan-

    tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi,

    komunikasi, dan control.

    1) Perencanaan kelas

    Program umum berupa kurikulum sebagai program umum harus

    diterjemahkan menjadi program-program yang kongkrit dengan

    mengkaitkannya menurut waktu yang tersedia, yang dapat berbentuk

    program tahunan, program semester atau caturwulan, program bulanan,

    program mingguan dan bahkan mungkin pula berupa program harian.27

    2) Pengorganisasian kelas

    Program kelas sebagai rencana kerja untuk mencapai suatu tujuan

    harus bersifat realistis dalam arti benar-benar dapat dilaksanakan dan

    diwujudkan. Aspek terpenting dalam pengorganisasian ini adalah usaha

    dalam menempatkan personal yang tepat pada tempat yang tepat, dengan

    memperhatikan kemampuannya, tingkat pendidikannya, masa kerja dan

    pengalamannya dan lain-lain.28 Kemudian melengkapinya dengan alat-alat

    yang memugkinkan personal tersebut melaksanakan tugas-tugasnya.

    27 Hadari Nawawi, Op.Cit., hlm. 130.

    28 Ibid., hlm. 131.

  • 44

    3) Pengarahan

    Setelah program dan organisasi disusun, selanjutnya kegiatan

    dilaksanakan, yang mana kegiatan ini harus diusahakan untuk tidak

    menyimpang dari rencana atau program yang telah disusun. Untuk itu

    diperlukan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk bahkan bimbingan-

    bimbingan agar kegiatan tidak menyimpang dari rel yang seharusnya.

    4) Koordinasi kelas

    Koordinasi kelas merupakan kegiatan membawa personal,

    material, semua fasilitas, teknik-teknik dan tujuan kedalam suatu

    hubungan kerja yang harmonis dalam rangka mencapai tujuan yang telah

    ditentukan. Koordinasi kelas dapat diwujudkan dengan menciptakan kerja

    sama yang didasari saling pengertian akan tugas dan peran masing-

    masing.29 Setiap personal menyampaikan saran, pendapat, dan gagasan

    baik dalam bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja orang lain

    5) Komunikasi kelas

    Komunikasi disalurkan berupa kesediaan menyampaikan

    keterangan dan penjelasan yang diperlukan oleh pihak lain sebagai

    anggota kelas untuk mewujudkan program kelas. Komunikasi antar

    personal di kelas dapat berlangsung secara formal di dalam rapat atau

    diskusi-diskusi dan dapat pula diwujudkan secara informal (hubungan

    pribadi) dalam setiap kesempatan di dalam dan di luar kelas/sekolah.30

    29 Ibid., hlm. 132.

    30 Ibid., hlm. 133.

  • 45

    6) Kontrol kelas

    Kontrol dihubungkan dengan program yang disusun, dengan

    maksud menilai apakah tujuan telah dicapai atau sampai dimana tujuan

    telah diwujudkan. Bentuk konkrit kontrol berupa realisasi jadwal

    pelajaran, disiplin guru dan disiplin murid, pelaksanaan tugas murid,

    partisipasi setiap personal dalam program kelas. Melalui kontrol dapat

    diperoleh data tentang keberhasilan dan ketidaberhasilan setiap kegiatan.31

    b. Kegiatan Operatif Manajemen Kelas

    Kegiatan manajemen administrasi kelas harus ditunjang dengan

    kegiatan manajemen operatif agar seluruh program berlangsung efektif

    bagi pencapaian tujuan dan keberhasilan belajar. kegiatan ini meliputi:

    1) Tata usaha kelas

    Tercakup seluruh kegiatan manajemen administratif kelas dan

    manajemen operatif sebagai kegiatan yang berangkai dan dikendalikan

    agar seluruhnya tertuju pada tujuan yang sama. Kegiatan tata usaha dapat

    berupa menghimpun dan mencatat data murid diantaranya nama, tempat

    dan tanggal lahir, data kesehatan dan nilai hasil belajar, hubungan sosial,

    mencatat atau membuat buku inventaris kelas, membuat jadwal pelajaran,

    mengirim laporan kelas. Untuk itu dibutuhkan berbagai sarana penunjang

    seperti buku stambuk, buku laporan pendidikan, dan lain-lain, yang

    menyangkut aspek perbekalan dalam kegiatan manajemen operatif.

    31 Ibid., hlm. 134.

  • 46

    2) Perbekalan kelas

    Perbekalan kelas merupakan alat bantu yang memungkinkan

    program kelas berlangsung secara efekif. Perbekalan kelas dapat berupa:

    papan tulis, dan berbagai alat peraga, raport, meja kursi guru dan murid..

    3) Kegiatan keuangan kelas

    Pengadaan, pemeliharaan perbekalan kelas, dan pelaksanaan

    beberapa program kelas mengharuskan tersedianya sejumlah dana. Dana

    dari murid untuk melakukan kegiatan kelas, pengelolaannya dilakukan

    oleh murid sendiri dengan pengawasan atau dilakukan oleh guru dan wali

    kelas. Sedangkan dana yang bersumber dari sekolah untuk kepentingan

    kelas dibawah bimbingan guru dan kepala sekolah.

    4) Pembinaan personal kelas

    Pengelolaan personal yang terdiri dari siswa-siswa. Kegiatan ini

    berkenaan dengan aspek penempatan murid, yaitu; tempat duduk murid,

    besar kecilnya badan, kesehatan mata dan pendengaran murid serta jenis

    kelamin dan persahabatan antar murid, pengelompokan dalam kelompok

    belajar dengan memperhatikan aspek intelegensi, bakat dan minat.

    5) Hubungan masyarakat di lingkungan sekolah

    Hubungan masyarakat diciptakan secara intern dan ekstern. Secara

    intern menyangkut usaha memberikan informasi dan penjelasan pada

    murid di kelas lain atau pada guru-guru yang tidak bertugas di kelas

    tersebut, agar memahami program yang hendak direalisir di suatu kelas.

  • 47

    Sedangkan yang ekstern dapat dilakukan dengan orang tua/wali murid,

    dengan memberikan informasi atau penjelasan tentang program kelas

    6) Kepemimpin wali/guru kelas

    Kepemimpinan diartikan sebagai mengarahkan, membimbing,

    mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan

    tingkah laku orang lain. Guru kelas harus melakukan usaha

    menggerakkan, memotivasi, menyatukan pikiran dan tingkah laku para

    siswa dan guru terarah pada tujuan yang terdapat dalam program kelas.32

    c. Penataaan Ruang Kelas

    Tindakan guru dalam mengatur peralatan belajar, lingkungan

    belajar, dan lingkungan sosio-emosional merupakan suatu hal yang

    mendukung keberhasilan pembelajaran. Menciptakan suasana yang

    menggairahkan dan mengaktifkan siswa perlu memperhatikan pengaturan

    ruang kelas. Pengaturan ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:33

    - Aksessibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar

    - Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian

    lain dalam kelas

    - Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa

    maupun antar siswa

    - Variasi kerja siswa: memungkunkan siswa bekerja sama secara

    perorangan, berpasangan, atau berkelompok

    32 Ibid., hlm. 140.

    33 Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006), hlm. 80.

  • 48

    Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang

    memacu atau menghambat belajar. Segala yang dapat kita lihat, biasanya

    memberi inspirasi untuk melahirkan pikiran yang orisinil. Demikian juga

    lingkungan belajar yang tertata rapih memberi inspirasi berpikir yang

    cermat dan kekuatan belajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

    1) Penataan bangku dalam kelas

    Dekorasi interior kelas perlu dirancang yang memungkinkan siswa

    belajar secara aktif, yakni menyenangkan dan menantang. Formasi bangku

    dalam kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkin

    menggunakan formasi ini sesuai dengan yang diinginkan. Yaitu:34

    a) Formasi huruf U

    Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada siswa

    secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai

    arah dengan seperangkat materi

    b) Formasi corak tim

    Susunan ini memungkinkan siswa melakukan interaksi tim. Guru

    meletakkan kursi mengelilingi meja-meja untuk susunan paling akrab.

    34 Ibid., hlm. 81-84.

    Guru Guru

  • 49

    c) Formasi meja konferensi

    Susunan ini mengurangi peran dominan guru, lebih mengutamakan

    peran penting siswa, tanpa merasa siswa yang berada diujung tertutup.

    d) Formasi lingkaran

    Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh

    e) Kelompok untuk kelompok

    Susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau

    menyusun permainan peran, berdebat atau observasi dari aktivitas

    kelompok.

    Guru Guru Guru

    Guru

    Guru

    Guru

  • 50

    f) Susunan Chevron

    Susunan V mengurangi jarak antara para siswa, sehingga

    pandangan lebih baik dan memungkinkan melihat siswa lain dari baris

    lurus. Susunan ini tempat paling bagus ada di pusat tanpa jalan tengah.

    g) Kelas Tradisonal

    Jika tidak ada cara untuk lingkaran dari baris lurus yang berupa

    meja dan kursi, guru dapat mencoba mengelompokkan kursi-kursi dalam

    pasangan-pasangan untuk memungkinkan penggunaan teman belajar.

    Guru

    Guru

    Guru

  • 51

    2) Hiasan dinding

    Dinding merupakan pajangan pesan yang setiap hari bisa diubah,

    diganti sesuai pesan yang ingin disampaikan.

    3) Penempatan lemari

    Rak/lemari buku kelas merupakan miniature perpustakaan. Rak buku

    membawa pesan budaya membaca lemari buku diletakkan di depan.

    4) Pas bunga

    Belajar dengan penuh kesegaran berarti belajar memungkinkan akan

    lebih baik. Stimulus yang negative akibat suasana yang tidak segar banyak

    mendorong pikiran kontra produktif.

    5) Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain

    Ukurannya disusaikan, warnanya harus kontras, penempatannya

    memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak didik

    6) Papan presensi anak didik

    Diletakkan dibagian depan sehingga dapat dilihat semua peserta didik

    7) Ventilasi dan pengaturan cahaya

    Ventilasi sesuai dengan ruangan. Cahaya yang masuk harus cukup.

    Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.35

    8) Halaman sekolah

    Manajemen sekolah wajib membuat segalanya hidup, memberi pesan

    dan membawa kesan. Kebersihan akan membawa rasa nyaman saat belajar.

    Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas dan halaman sekolah.

    35 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 177.

  • 52

    9) Media pengajaran

    Alat peraga atau media pengajaran seharusnya diletakkan di kelas agar

    memudahkan penggunaannya. Pengaturannya bersama-sama anak didik.

    d. Pengelolaan perilaku siswa

    Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan sebagai lingkungan

    dimana siswa hidup, sangat diharapkan untuk membentuk sikap dan

    perilaku siswa dengan baik. Dalam proses pembelajaran sering kali timbul

    hal-hal yang mengganggu kondisi kelas. Oleh karena itu, terdapat

    komponen-komponen keterampilan preventif dan kuratif yang harus

    dimiliki seorang guru dalam penciptaan dan pemeliharaan dengan

    pengembangan kondisi belajar yang optimal.

    1) Keterampilan bersifat preventif dengan cara melakukan:

    a) Sikap tanggap

    Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan,

    ketidaklibatan siswa dalam tugas-tugas di kelas. Ketanggapan ini dapat

    ditunjukkan dengan cara:

    Memandang secara seksama; bercakap-cakap, bekerja sama, dan

    menunjukkan rasa persahabatan

    Gerak mendekati. Gerak ini menandakan kesiagaan, minat, dan

    perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa.

    Memberikan pertanyaan, tanggapan, komentar, ataupun yang lain

    Memberi reaksi tepat terhadap gangguan dan ketidakacuhan siswa

  • 53

    b) Memberi perhatian

    Membagi perhatian dapat dilakukan dengan dua cara;

    visual; mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada

    kegiatan yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok

    siswa atau seorang siswa

    verbal; memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan

    sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia

    memimpin kegiatan siswa yang lain

    c) Pemusatan perhatian kelompok:

    Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:

    menyiagakan siswa; memusatkan perhatian siswa kepada suatu

    hal sebelum guru menyampaikan materi pokok

    menuntut tanggung jawab siswa. Guru memegang teguh

    kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta

    keterlibatan siswa dalam tugas-tugas.

    d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas tentang hal atau cara

    yang berhubungan dengan pelajaran sehingga tidak terjadi

    kebingungan pada siswa

    e) Menegur, Guru menegur siswa secara verbal ketika terjadi tingkah

    laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok kelas. Teguran

    verbal yang efektif adalah yang memenuhi syarat-syarat :

    tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta

    kepada tingkahlakunya menyimpang

  • 54

    menghindari peringatan yang kasar, ocehan atau ejekan dan

    menyakitkan atau mengandung penghinaan.

    f) Memberi penguatan dengan cara:

    Dengan menggunakan penguatan positif bila anak didik telah

    menghentikan gangguan atau kembali kepada tugas yang diminta

    Dengan menggunakan penguatan positif terhadap anak didik

    yang lain yang tidak mengganggu dan dipakai sebagai model

    tingkah laku yang baik bagi anak didik yang suka mengganggu.36

    Tindakan preventif merupakan sikap dan tindakan yang dilakukan

    oleh guru yaitu tindakan pencegahan dari timbulnya tingkah laku siswa

    yang mengganggu kegiatan belajar mengajar. Tindakan pencegahan

    dilakukan dengan menyediakan kondisi yang optimal, baik kondisi fisik

    maupun kondisi sosio-emosional sehingga ada rasa keamanan dan

    kenyamanan peserta didik dalam belajar.37

    2) Keterampilan bersifat kuratif

    Pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi

    untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku anak didik yang terus

    menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas

    di kelas. Strategi itu adalah:38

    36 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.

    98-99. 37

    Ahmad Rohani dan Abu Rohani, Op.Cit., hlm. 117. 38

    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., hlm. 194.

  • 55

    a) Modifikasi Tingkah laku

    Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah

    atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan

    mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis

    b) Pendekatan pemecahan masalah kelompok

    Memperlancar tugas-tugas dengan mengusahakan terjadinya

    kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas

    Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok dan memulihkan semangat

    anak didik serta menangani konflik yang timbul

    c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan

    masalah misalkan dengan cara mengetahui sebab-sebab dasar yang

    mengakibatkan ketidakpatuhan dan berusaha menemukan pemecahan.

    Dalam mengelola kelas, seorang guru harus mampu menciptakan

    kondisi yang optimal dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif

    ketika tingkah laku peserta didik menyimpang dan mengganggu proses

    belajar mengajar. Guru harus mampu meminimalisir gangguan-gangguan

    yang sekiranya terjadi.

    Disamping pemenuhan keterampilan bagi guru dalam menciptakan

    dan mempertahankan kondisi kelas, maka guru juga perlu melakukan

    pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas untuk melahirkan interaksi yang

    optimal dan menangani masalah-masalah dalam pengelolaan kelas.

    Berbagai pendekatan tersebut adalah :

  • 56

    a. Pendekatan kekuasaan

    pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol

    tingkah laku siswa. Peranan guru adalah menciptakan dan

    mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah

    kekuatan yang menuntut kepada siswa untuk menaatinya. Didalamnya

    ada kekuasaan dalam norma yang mengikat untuk ditaati anggota

    kelas. Melalui kekuasaan berbentuk norma itulah guru mendekatinya.

    b. Pendekatan ancaman

    Dari pendekatan ancaman dan intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah

    juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.

    Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan

    memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.

    c. Pendekatan kebebasan

    Pengelolaan diartikan suatu proses untuk membantu siswa agar merasa

    bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan

    guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan siswa.

    d. Pendekatan resep (cook book)

    Pendekatan ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat

    menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan

    guru dalam mereaaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas.

    e. Pendekatan pengajaran

    Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu

    perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah

  • 57

    tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa

    dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam

    mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik

    yang kurang baik. Peranan guru adalah mererencanakan dan

    mengimplementasikan palajaran yang baik.

    f. Pendekatan perubahan tingkah laku

    Pengelolaan kelas diartikan sebagai proses untuk mengubah tingkah

    laku anak didik. Peranannya guru adalah mengembangkan tingkah

    laku siswa yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.

    g. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial

    Pendekatan ini berdasarkan suasana perasaan dan suasana sosial (socio

    emotional climate approach) didalam kelas sebagai sekelompok

    individu yang cenderung pada pandangan psikologi klinis dan

    konseling. Pengelolaan kelas diartikan sebagai proses menciptakan

    suasana emosional dan hubungan sosial positif di kelas melalui

    hubungan baik antara guru dengan anak didik, dan antar anak didik.

    guru adalah kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi yang sehat.

    h. Pendekatan proses kelompok

    Pengelolaan kelas diartikan proses menciptakan kelas sebagai sistem

    sosial, melalui proses kelompok. Guru berusaha agar perkembangan

    dan pelaksanaan proses kelompok efektif. Guru mengelompokkan

    siswa ke dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan

    individual sehingga tercipta kelas yang bergairah belajar.

  • 58

    i. Pendekatan elektis atau pluralistik

    Pendekatan ini menekankan potensialitas, kreativitas, dan inisiatif guru

    kelas dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi,

    mungkin diperlukan salah satu dan dalam situasi lain harus

    mengkombinasikan pendekatan tersebut. Disebut pluralistik, karena

    pengelolaan kelasnya menggunakan berbagai macam pendekatan yang

    berpotensi untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang

    memungkinkan proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.39

    Dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

    perlunya guru mempertahankan apa yang sudah efektif di dalam

    pembelajaran dan menutupi kekurangan yang ada melalui kegiatan yang

    telah ditetapkan oleh lembaga. Guru selalu mengontrol kemampuan siswa

    artinya adanya perhatian terhadap setiap individu.

    e. Strategi Pembelajaran

    Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan siswa

    antusias dalam mengikuti pelajaran, guru harus mampu menerapkan

    komponen strategi pembelajaran dan merancang pengajaran, sehingga

    pengajaran yang dilakukan dapat memuaskan siswa. Untuk meningkatkan

    prestasi belajar dalam dampak Instruksional dan dampak pengiring, guru

    harus mampu menciptakan pembelajaran efektif dan menerapkan strategi

    pembelajaran sesuai komponen-komponennya, yaitu:40

    39 Ibid., hlm. 179-184.

    40 Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif

    dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 3.

  • 59

    1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan melakukan

    apresiasi. Cara penyampaian bisa dengan menggunakan ilustrasi kasus

    yang sering dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Guru

    menunjukkan eratnya hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa

    dengan pengetahuan yang akan dipelajari.

    2) Penyampaian informasi

    Urutan penyampaian materi diberikan berdasarkan tahapan berfikir

    dari hal-hal bersifat konkret ke hal-hal bersifat abstrak. Urutan

    penyampaian informasi yang sistematis akan memudahkan peserta didik

    cepat memahami apa yang ingin disampaikan gurunya. Besar kecilnya

    materi disampaikan sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan

    jenis materi yang akan dipelajari. Ruang lingkup materi yang akan

    disampaikan sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran.

    Guru harus terlabih dahulu memahami jenis materi pelajaran yang

    akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.

    Apabila tujuannya untuk mengingat nama suatu objek atau peristiwa,

    berarti materinya berbentuk fakta, sehingga strategi penyampaiannya

    dengan ceramah atau tanya jawab. Apabila tujuannya untuk menyebutkan

    suatu definisi atau menulis ciri khas dari suatu benda, berarti materinya

    berbentuk konsep, sehingga strategi penyampaiannya dengan resitasi, atau

    diskusi kelompok. apabila tujuannya untuk mengemukakan hubungan

  • 60

    antar beberapa konsep, berarti materinya berbentuk prinsip, sehingga

    strategi penyampaiannya dengan diskusi terpimpin dan studu kasus.

    3) Partisipasi peserta didik

    Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik

    secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan

    pembelajaran. Latihan dan praktik dilakukan setelah peserta didik diberi

    informasi tentang pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu.

    Setelah diberi kesempatan mempraktikkannya, guru memberikan

    umpan balik yang berupa penguatan positif (bagus, dan tepat sekali) dan

    positif negatif (kurang tepat, salah, perlu disempurnakan). Dengan

    penguatan positif diharapkan perilaku akan terus dipelihara dan

    ditunjukkan peserta didik. Penguatan negatif diharapkan perilaku atau

    kesalahan itu tidak akan diulangi lagi oleh peserta didik.41

    4) Tes

    Pelaksanaan tes dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran setelah

    peserta didik melalui proses pembelajaran, penyampaian materi, atau

    dilaksanakan setelah dilakukan latihan dan praktik

    5) Kegiatan lanjutan

    Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil

    kegiatan yang telah dilakukan. Misalnya, setiap kali setelah tes dilakukan,

    selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas

    rata-rata, hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat

    41 Ibid., hlm. 6.

  • 61

    penguasaan yang diharapkan dapat dicapai. Dengan begitu peserta didik

    seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari

    hasil belajar yang bervariasi tersebut.

    Dari komponen-komponen yang saling berinteraksi ini, maka

    pemilihan strategi pembelajaran perlu memperhatikan efisinsi dan

    efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga peserta didik

    dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal.

    Sedangkan perancangan pengajaran yang dinamis membutuhkan

    beberapa modalitas yang dikembangkan sebagai resep pengelolaan kelas.42

    diantaranya:

    1) Konsep Dari dunia kita mereka ke dunia kita

    Konsep ini merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh

    seorang guru untuk menjembatani jurang antara dunia kita dan dunia

    mereka (siswa dan guru) yang akan memudahkan guru membangun

    jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar

    lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan.43

    Dengan membuat rencana pengajaran yang dapat menyeberang dan

    masuk ke dunia anak dengan cara mengerti minat, hasrat dan pikirannya,

    maka siswa akan memberi izin guru dan diterima untuk menuntun dan

    memimpinnya, sehingga guru dapat membawa siswa sepenuhnya ke dalam

    proses pembelajaran.

    42 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 106.

    43 Bobbi De Porter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching-Mempraktikkan

    Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Bandung: Kaifa, 1999), hlm. 84.

  • 62

    2) Mencermati modalitas Visual, Auditorial, Kinestetik (V-A-K)

    Proses pengajaran yang dilakukan guru harus mampu

    menyesuaikan pengajaran dengan modalitas-modalitas tersebut. Semua

    orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai

    saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi. Penelitian

    menunjukkan bahwa semakin banyak modalitas yang guru libatkan secara

    bersamaan, maka belajar akan semakin hidup, berarti, dan melekat.44

    a) Visual

    Modalitas ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun

    diingatkan. Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar akan

    menonjol. Seseorang yang sangat visual membutuhkan gambaran dan

    tujuan menyeluruh, menangkap detail mengingat apa yang dilihat

    b) Auditorial

    Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang

    diciptakan dan diingatkan. Musik, nada, , dialog internal dan suara akan

    menonjol. Seseorang yang auditorial belajarnya dengan mendengarkan,

    bersuara saat membaca, berdialog secara internal/eksternal.

    c) Kinestetik

    Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang

    diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan

    emosional, dan kenyamanan fisik menonjol disini. Seseorang yang sangat

    kinestetik menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak, tipe

    44 Ibid., hlm. 86.

  • 63

    belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi

    secara fisik, mengingat sambil berjalan dan melihat.

    3) Model kesuksesan dari sudut pandang perancang

    Guru harus selalu mengolah secara cermat rencana pengajaran

    untuk mempersiapkan siswa belajar dengan penuh kehangatan dan

    antusias. Buat segalanya bertujuan dengan cara membuat strategi

    TANDUR; Tumbuhkan (sertakan, pikat siswa pada manfaat tujuan bagi

    dirinya), Alami (berikan pengalaman belajar), Namai (berikan data yang

    tepat saat minat memuncak), Demonstrasikan (beri kesempatan siswa

    untuk membuat pengajaran sebagai pengalaman pribadi), Ulangi (rekatkan

    gambaran keseluruhan), dan Rayakan (rayakan kemenangan siswa).45

    Guru dalam proses pembelajaran harus mampu memikat siswa untuk

    belajar, menumbuhkan rasa ingin tahu, mengerti identitas dan definisi

    suatu pengalaman, kemudian pengalaman itu dikaitkan dengan

    pengalaman baru, hingga siswa menghayati menjadi pengalaman pribadi.

    Segala apa yang baru diketahui perlu diulang hingga merekat. Guru perlu

    memberikan penghargaan dari usaha dan ketekunannya dalam belajar.

    4) Pertemukan kecerdasan berganda

    Prestasi belajar merupakan harmoni dari berbagai kecerdasan,

    bukan satu kecerdasan. Seorang guru diharapkan dapat memanfaatkan

    kecerdasan secara optimal. Dengan mema