pengelolaan kelas dalam pkr

32
MAKALAH PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M. Pd Disusun Oleh: Arif Rahman Prasetyo A1E3079 Nurul Azizah A1E3079 Wahyu Setyo Agustina A1E3079 Asri Fatimah A1E3079 Hadiatul Hasanah A1E3079 Ita A1E307926 Aulia Rahman A1E307927 Musfi Rosmaini A1E307932 Agustina Pusvitasari A1E307940 Ernadi Hipreyadi A1E307943 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI BANJARBARU 2009

Upload: eross-chandra

Post on 27-Jun-2015

1.316 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

MAKALAH

PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pembelajaran Kelas Rangkap

Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M. Pd

Disusun Oleh:

Arif Rahman Prasetyo A1E3079

Nurul Azizah A1E3079

Wahyu Setyo Agustina A1E3079

Asri Fatimah A1E3079

Hadiatul Hasanah A1E3079

Ita A1E307926

Aulia Rahman A1E307927

Musfi Rosmaini A1E307932

Agustina Pusvitasari A1E307940

Ernadi Hipreyadi A1E307943

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI

BANJARBARU

2009

Page 2: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR

Sub Unit1

A. Penataan Ruang Kelas

Salah satu unsur dari pengelolaan kelas adalah penataan kelas. Penataan

kelas memerlukan perhatian dan perencanaan yang sungguh-sungguh dalam

proses pembelajaran. Dalam PKR penataan ruang kelas penting untuk

dilakukan dengan terencana untuk mendukung proses pembelajaran. Aktivitas

murid dan mobilitas belajar sangat tinggi. Dimana murid dalam PKR dituntut

untuk belajar mandiri, mengerjakan tugas, mengambil dan mengembalikan

bahan belajar, menyimpan alat, melakukan pengamatan baik secara individual

maupun kelompok, semuanya dilakukan secara terarah dan tidak diawasi guru

secara terus menerus.

Karena murid harus melakukan kegiatan sendiri dalam kelas, maka murid-

murid tersebut harus akrab dengan ruang kelasnya. Mereka harus merasa

seperti ada dalam rumahnya sendiri, proses belajar berjalan lancar karena

murid telah mengenal ruang kelas dengan baik, dimana mereka

mengambil,mengembalikan, menyimpan sesuatu yang berkaitan dengan

bahan pembelajaran sudah dihafalnya.

Untuk mendukung kegiatan murid tersebut , maka ruangan kelas harus

ditata dengan sangat baik, agar tercipta suatu lingkungan yang kondusif agar

para murid dapat belajar dengan efektif.

1. Penataan ruang kelas

Pada umumnya model atau bentuk ruang kelas di SD sama, yaitu

persegi. Sebaiknya guru mengidentikasikan dan mendaftar semua benda

yang ada danmenempatkan di ruang kelas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Daerah pajangan

Hasil karya murid sebaiknya dipajang di tempat yang telah

ditentukan guru. Gunakan ruang kelas yang ada dengan sebaik-baiknya.

Guru dapat menempelkan karya murid pada bahan yang mudah

diperoleh dari lingkungan sekitar.

Page 3: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

b. Kemudahan bergerak

Kemudahan bergerak bagi guru dan murid juga perlu dipikirkan.

Guru dan murid dapat leluasa bergerak dari kelompok yang satu ke

kelompok yang lain, dari murid ke murid, dari dan ke tempat sumber

belajar tanpa menimbulkan gangguan yang berarti.

c. Sinar atau cahaya

Pengaturan tempat duduk murid harus diperhatiakan, pandangan

murid jangan menantang matahari. Sinar atau cahaya akan lebih baik

datang dari samping murid-murid. Dan jika dikaitkan dengan saat

belajar murid, yaitu saat menulis atau membaca kena bayangan maka

sinar dari sebelah kiri sangat baik.

d. Panas dan ventilasi.

Murid jangan duduk di tempat yang langsung kena sinar matahari.

Ventilasi dalam ruang kelas cukup baik. Bila ada tempat yang kurang

kena panas dan lembab, disudut misalnya berilah perhatian khusus yaitu

dengan menyuruh murid membersihkan atau jangan menaruh barang

apapun di sudut itu.

e. Papan tulis

1) Penggunaan dua papan tulis dalam PKR akan lebih baik.

2) Papan tulis yang bisa dipindah-pindah untuk kerja kelompok akan

sangat berguna

3) Papan tulis dipasang pada ketinggian yang dapat dijangkau murid.

4) Jangan letakkan papan tulis yang menutup jendela atau di tempat

yang biasanya murid menjadi silau.

f. Bangku dan kursi

Jangan menggunakan bangku dan kursi yang menjadi satu. Hal ini

akan menyulitkan dalam mengatur bangku dan kursi saat kerja

Page 4: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

kelompok. Ukuran bangku dan kursi juga harus disesuaikan dengan

ukuran besarnya murid.

g. Meja guru

Meja guru diletakkan di tempat yang memungkinkan guru dapat

memandang seluruh murid saat guru duduk. Tetapi guru yang efektif

pasti tidak akan duduk sepanjang waktu dikursinya, karena ia harus

bergerak untuk membantu kegiatan muridnya.

h. Sudut aktivitas

Pikirkan tempat sudut aktivitas, sehingga murid dapat bekerja atau

belajar di sudut itu tanpa mengganggu murid lainnya. Bila perlu buatlah

penyekat dari bahan yang sederhana, misalnya disekat dengan kayu,

bambu, daun nipah/sagu.

Contoh sudut aktivitas.

1) Sudut membaca

Sudut ini harus tenang dan menyenangkan, bila mungkin

lengkapilah dengan tikar, kursi, dan bantal sebagai alas duduk.

Murid-murid datang ke tempat ini untuk mencari tempat yang

tenang dan kemudian membaca.

2) Sudut IPA

Setiap kelas sebaiknya punya sudut IPA, karena murid SD

mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan kita harus bias

menyalurkannya. Untuk mengisi sudut IPA ini guru dan murid

secara bersama-sama pengumpulkan benda-benda yang menarik

perhatian murid. Misalnya tanaman dalam pot-pot kecil, botol-

botol berisi binatang reptil, ikan dalam bak kaca, biji-bijian dan

sebagainya.

3) Sudut hasil karya murid.

Jika memungkinkan sudut hasil karya murid berupa hasil seni

dan kerajinan tangan di tempatkan di sudut tertentu. Sudut ini

penting untuk mengembangkan nilai estetika dan daya cipta murid.

Page 5: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

4) Warung

Sudut ini berupa warung-warungan yang isinya kaleng kosong,

botol-botol,bekas – bekas bungkus sabun, odol, dan benda-benda

lain. Sudut ini digunakan oleh murid untuk bermain peran sebagai

penjual dan pembeli secara bergilir. Mereka juga menggunakan

uang-uangan dari kertas.

5) Sudut rumah tangga

Sudut ini perlu untuk mengembangkan kemampuan sosial,

kepribadian dan sikap yang positif. Murid-murid dapat bermain

peran seolah-olah mereka berada di rumah atau di rumah sakit.

Permainan seperti ini dapat dilakukan pada saat-saat tertentu saja,

misalnya saat guru rapat.

6) Gudang/tempat menyimpan peralatan

Lemari atau rak-rak dapat dimanfaatkan untuk keperluan ini.

Murid-murid dengan mudah dapat memanfaatkan sesuai dengan

keperluan Bimbinglah murid-murid secara berkala untuk

membersihkan dalamnya dan mengatur barang-barang yang

tersimpan dengan rapi.

2. Pengaturan denah

PAPAN TULIS

GURU

Page 6: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Sebenarnya dalam PKR pengaturan semacam ini kurang sesuai. Ini

disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Tidak luwes jika guru ingin beralih dari bentuk kegiatan klasikal

menjadi kegiatan kelompok kecil.

b. Sulit untuk melakukan beberapa bentuk kegiatan belajar yang bervariasi

dalam waktu yang bersamaan.

c. membatasi gerak Anda untuk melakukan supervise dan memberi umpan

balik secara individual.

Bandingkan dengan denah ruang kelas berikut ini.

Tempat diskusi

papan tulis

Gambar tersebut disajikan bukan berarti Anda harus memilih salah satu,

tetapi agar Anda dapat membandingkannya. Dengan demikian Anda akan

mempunyai wawasan yang luas dan dapat memutuskan denah mana yang

paling sesuai dengan keperluan kelas dan murid.

Beberapa keuntungan dari denah pada gambar diatas untuk PKR antara

lain adalah:

RA

K B

UK

U

MEJA

RA

K B

UK

U

RA

K B

UK

U

RA

K B

UK

U

TIKAR

MEJA

Page 7: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

a. Semua sumber belajar ada di ruangan, guru harus mengatur

penggunaannya secara bergilir. Pengaturan ini dengan cara membagi

murid dalam bentuk kegiatan belajar yang berbeda.

b. Supervisi mudah dilakukan, karena semua murid dan kegiatan belajar

berlangsung di dalam satu ruang. Guru dapat menentukan bentuk

bantuan atau umpan balik yang diperlukan oleh siswa atau kelompok.

c. Kegiatan belajar lebih bervariasi, sehingga membuka peluang untuk

menghasilkan iklim kelas yang positif.

Berikut penulis sajikan contoh-contoh denah untuk PKR, antara lain

Tempat sumber

Diskusi mengajar

Papan tulis

Denah 1

BAHAN MEJA RA

K B

UK

U

MEJA

RA

K B

UK

U

TIKA

R

PENYEKAT

MEJA

RAK

RAK BUKU

MEJ

A

RAK BUKU

Page 8: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Papan tulis papan tulis

Kelas III Kelas IV

Denah 2

Denah 3

GURU

GURU

Page 9: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Kelas I

Kelas III

Kelas II Kelas IV

Denah 4

Papan

tulis

Denah 5

Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum Anda

memutuskan denah kelas mana yang akan Anda ciptakan, yaitu:

GURU

GU

RU

5 5

2

2 6

6

6

6 5

5

2 2

Page 10: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

a. Bentuk Kegiatan Belajar (BKB) apakah yang pada umumnya

berlangsung dikelas Anda?

b. BKB apakah yang ingin Anda lakukan sekarang?

c. Apakah Anda akan melangsungkan kegiatan belajar dalam bentuk

proyek kelompok?

d. Apakah akan ada murid yang menjadi tutor kakak atau tutor sejawat?

e. Apakah Anda akan menghadapi murid secara individu atau kelompok

kecil atau kedua-duanya?

f. Apakah Anda menginginkan agar murid mampu belajar mandiri dengan

sedikit saja campur tangan dari Anda?

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda di

dalam menata kelas yang efektif untuk meningkatkan waktu keterlibatan

belajar murid. Bentuk kegiatan belajar dapat diciptakan secara lebih

bervariasi, berikut ini adalah contoh bentuk variasi tersebut.

a. Kegiatan tenang atau kerja perorangan/individual

b. Mengerjakan soal

c. Kerja berpasangan

d. Diskusi kelompok

e. Mendengar atau menyaksikan audio/visual

Dalam PKR, beberapa BKB dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Yang perlu Anda perhatikan adalah mengatur ruang kelas agar BKB yang

diinginkan dapat terjadi dengan pengarahan, supervisi, dan campur tangan

yang minimum. Dan yang perlu diingat jangan sampai ada dua BKB yang

berlawanan/kontras, misalnya kerja perorangan perlu ketenangan

didekatkan dengan diskusi kelompok. Anda juga dapat menggunakan

pemisah pandang sebagai pembatas tempat kegiatan belajar. Pembatas itu

dapat berupa lemari, rak buku, papan tulis dan sebagainya, sehingga dapat

mengurangi gangguan.

3. Mengatur pajangan

Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah

Page 11: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

dikelas salah satunya adalah memasang pajangan. Pajangan dapat

berbentuk gambar, grafik, hasil karya murid yang mengandung pesan

kependidikan. Kelas yang tanpa pajangan tampak kosong dan

menimbulkan suasana yang seram dan menyedihkan. Tetapi kelas yang

penuh dengan pajangan dekorasi belum tentu mengandung kualitas pesan

pendidikan. Guru yang sukses adalah guru yang selalu berusaha untuk

menjadikan lingkungan kelasnya menggairahkan dan membuat murid

tenang di dalamnya. Saran - saran yang dapat Anda pertimbangkan untuk

dilaksanakan antara lain adalah:

a. Manfaatkanlah tempat yang ada untuk pajangan.

b. Ciptakan lingkungan kelas yang menarik, semua murid merasa seolah-

olah kelas itu miliknya.

c. Pekerjaan murid diamati sungguh-sungguh, sehingga ada kesan Anda

menghargai upaya mereka.

d. Bila ada teman guru yang lebih ahli dalam menata pajangan, mintalah

petunjuk.

e. Libatkan murid-murid dalam memilih benda-benda yang akan dipajang.

f. Diskusi kelas untuk menentukan mana benda yang lebih menarik untuk

dipajang perlu dilakukan.

g. Jagalah keseimbangan karya yang dipajang antara yang dihasilkan

murid yang pintar dan kurang pintar, murid kelas rendah dan kelas

tinggi.

h. Murid akan merasa bangga bila melihat namanya tertera pada karya

yang dipajangkan.

i. Hindarilah memajang karya murid dalam waktu yang terlalu lama.

Lakukan perubahan dan pergantian secara teratur.

j. Gunakan bahan pajangan dari bahan lokal, sehingga dapat menghemat

biaya.

Anda dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan

pajangan baik yang dibuat oleh murid atau oleh guru. Papan pajangan

tersebut hendaknya berfungsi sebagai alat pengajaran yaitu untuk :

a. memberi informasi

Page 12: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

b. memamerkan karya murid

c. menampilkan soal atau teka-teki

d. mendorong murid untuk bekerja sama

Page 13: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Sub unit 2

B. Pengelolaan Murid

1) Kelompok Belajar

Kelompok belajar merupakan salah satu forum atau tempat untuk

melakukan belajar mandiri, karena dalam kelompok belajar murid dapat

berlatih dan bekerja bersama, saling membantu dalam belajar dan saling

mendorong atau member semangat dalam belajar. Kelompok belajar

menjadi sangat penting karena tidak selamanya dapat bersama murid-

murid di satu kelas. Guru kadang-kadang harus pergi ke kelas lain untuk

membelajarkan kelas tersebut. Pada saat itulah kelompok belajar menjadi

sangat penting. Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri

dari beberapa orang (5-6 orang) yang diorganisasikan untuk mencapai

tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu yang telah ditetapkan

(dimodifikasi dari J. Snyder, 1986 : 211).

Bagaimana dengan sekolah Anda, apakah sudah ada kelompok belajar?

Segeralah membentuk kelompok belajar dulu dan perhatikan ketentuan-

ketentuan yang ada pada materi berikut ini.

Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan baik-baik,

agar guru dapat menggerakkan kelompok belajar menjadi kelompok yang

aktif belajar(KAB). Bagaimanakah cara membentuk kelompok belajar itu?

Danbagaimana pula cara merencanakan kegiatan kelompok belajar agar

kelompok tersebut dapat memanfaatkan alat/bahan, dan sumber yang

tersedia? Baiklah marilah kita lanjutkan membahas materi berikut.

a. Cara membentuk kelompok belajar

Kelompok belajar dibentuk dengan maksud untuk membuat murid-

murid aktif belajar secara mandiri agar mencapai hasil belajar yang

diharapkan. Kelompok belajar dibentuk sesuai dengan kebutuhannya.

1) Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan.

Dalam kelompok belajar ini murid-murid dikelompokkan

berdasarkan tingkat kemampuannya. Contoh: Kelompok A terdiri

dari murid-murid yang berkemampuan cepat, kelompok B terdiri

Page 14: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

dari murid-murid yang berkemampuan sedang, dan kelompok C

terdiri dari murid-murid yang lambat. Keuntungan dari kelompok

belajar seperti ini adalah sebagai berikut:

a. memungkinkan murid-murid bekerja sama dengan tingkat

kemampuan yang sama. Yaitu cepat, sedang dan lambat.

b. memudahkan guru untuk memberikan materi dan tugas-tugas

sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan murid

tersebut.

Setiap murid dalam kelompok tersebut diberikan materi dan

tugas-tugas yang sama, tetapi untuk setiap kelompoknya dapat

diberikan tugas yang berbeda sesuai dengan tingkat

kemampuannya. Keuntungan dari pengelompokan belajar seperti

ini adalah bagi murid dari kelompok cepat, mereka tidak terhambat

oleh murid yang lambat. Sedangkan bagi murid dari kelompok

lambat tidak akan merasa terseret oleh murid yang lebih cepat.

2) Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda.

Dalam kelompok belajar seperti ini, murid-murid terdiri dari

anak yang kemampuannya berbeda satu sama lain. Kelompok

seperti ini cocok untuk kegiatan bersama misalnya pengamatan,

kunjungan wisata, olah raga, kesenian dan sebagainya, dimana

guru dan tutor bekerja bersama-sama dengan murid-murid untuk

memberikan pengarahan dan membantu bila diperlukan.

Keuntungan dari kelompok seperti ini adalah, bagi murid yang

kemampuannya kurang dapat melaksanakan tugas bersama. Di

samping itu murid yang pandai dapat membimbing murid yang

kurang dan mereka ini akan lebih berkembang. Kelompok seperti

ini cocok dilakukan dalam satu kelas atau gabungan dari kelas

misalnya terdiri dari kelas VI saja atau dari kelas VI dan kelas V.

3) Pengelompokan Sosial

Jenis kelompok ini didasarkan pada kecocokan antara murid-

murid. Kelompok ini mencerminkan keharmonisan dalam

lingkungan belajar. Kelompok seperti ini bermanfaat untuk

Page 15: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

meningkatkan keyakinan pada diri murid yang lemah. Mereka

tidak akan ragu atau segan untuk mengeluarkan pendapatnya,

karena teman sekelompoknya adalah teman akrabnya. Kelompok

seperti ini dibentuk berdasarkan pilihan dan kesukaan murid murid

untuk memilih teman kelompoknya. Pengelompokan ini cocok

untuk kelompok dalam kelas, maupun kelompok dalam kelas

gabungan. Misalnya dalam mata pelajaran PKK, olah raga, dan

kesenian.

Contoh

Pak Ari mengajar merangkap kelas III dan kelas IV. Mata pelajaran

yang diajarkan Pak Ari baik di kelas III maupun di kelas IV sama

yaitu IPS dengan pokok materi “Pemerintahan Desa”. Murid dari

kedua kelas tersebut digabung menjadi satu, kemudian dibentuk

menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari

campuran murid kelas III dan kelas IV. Kelompok ini dibentuk atas

pilihan murid sendiri berdasarkan kesenangannya. Setiap kelompok

dipimpin oleh seorang murid tutor.

4) Pengelompokan siswa atas dasar rombongan belajar

Dengan cara ini kelas I, II, III, IV, V dan VI masing-masing

diperlakukan sebagai suatu kesatuan. Artinya bila PKR

dilaksanakan di satu ruangan mesalnya kelas III, IV, dan V, di

dalam ruangan itu terdapat tiga kelompok siswa sesuai kelasnya.

Pengelompokan itu bersifat formal sesuai dengan status

administratif siswa.

5) Pengelompokan siswa berdasarkan kesamaan usia (same age

group)

Pengelompokan ini bertolak dari anggapan dasar bahwa

kelompok siswa yang usianya sama memiliki kemampuan dan

kecepatan belajar yang kurang lebih sama. Seperti diketahui bahwa

siswa dalam suatu rombongan belajar atau kelas di SD terdiri atas

siswa dalam kelompok usia tertentu misalnya kelas I terdiri atas

siswa berusia 6 - 7 tahun kelas II berisi siswa berusia 7 – 8 tahun

Page 16: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

dan sebagainya. Artinya suatu rombongan belajar dapat dipecah ke

dalam kelompok siswa berdasarkan persamaan usia.

6) Pengelompokan siswa sesuai kebutuhan pembelajaran

Cara ini digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan dari

pembelajaran suatu topik dengan model pembelajaran tertentu.

Misalnya pada kegiatan ekskursi/karyawisata siswa dapat

dikelompokan sesuai dengan kebutuhan pada saat kegiatan itu.

Misalnya ada yang bertugas mengamati dan mencatat,

mewawancarai dan mencatat, mengambil foto, dan lain-lain.

b. Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar

Merencanakan kegiatan dalam kelompok merupakan suatu

keharusan, agar kelompok tersebut ingin berhasil. Salah satu

keuntungan dari perencanaan ini adalah dapat menentukan waktu yang

tepat, dan memprogramkan kegiatan yang mantap. Bagaimana saudara

mahasiswa, apakah Anda sudah siap untuk membuat perencanaan

kegiatan kelompok belajar? Bagus! Ada lima aspek dalam perencanaan

kegiatan kelompok bekerja yang harus Anda perhatikan (Cohen, 1986).

1) Menentukan bagaimana cara murid bekerja bersama-sama. Apakah

murid akan bekerja pada pusat sumber belajar? Apakah akan bekerja

pada kelompok belajar? Apakah murid-murid akan terlibat dalam

latihan, praktik,pengamatan kelompok atau diskusi kelompok?

Berdasarkan perencanaan ini guru dapat menetapkan hasil belajar

yang ingin dicapai.

2) Menentukan program training (latihan) bagi pengembangan

keterampilan bekerja sama. Bagaimana murid belajar keterampilan

bekerja sama, apakah guru akan mencoba mempersiapkan mereka

lebih dahulu dengan instruksi-instruksi langsung atau membentuk

model dan contoh terlebih dahulu?

3) Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok. Tugas

yang Anda pilih tergantung pada apa yang Anda inginkan dari murid

untuk dipelajari. Ada beberapa panduan yang dapat meningkatkan

Page 17: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

keberhasilan pemberian tugas ini. Pilih tugas yang memungkinkan

bagi Anda.

a. Mempunyai lebih dari satu jawaban/cara untuk memecahkan

masalah.

b. Tugas tersebut menarik dan menantang untuk dikerjakan bersama.

c. Memungkinkan murid yang berbeda memberikan pendapat yang

berbeda pula.

d. Memungkinkan menggunakan multimedia.

e. Memerlukan penggunaan pengamatan, pembahasan dan

keterampilan motorik.

f. Memerlukan beranekaragam keterampilan.

g. Memerlukan kegiatan mengamati, mencobakan dan melaporkan.

Tugas yang diberikan tidak akan berjalan dengan baik apabila:

a. Tidak menantang, dan perlu satu cara/jawaban saja.

b. Dapat diselesaikan dengan cepat oleh seorang murid dan bukan

oleh kelompok.

c. Tugas yang diberikan terlalu mudah.

d. Hanya memerlukan ingatan yang sederhana atau cara belajar yang

biasa (Cohen, 1986: h.57-58).

4) Meletakkan dasar-dasar kerja secara teliti:

a. Bagaimana komposisi/pengaturan kelompok bejaran?.

b. Bagaimana menata ruang kelas ?

c. Bagaimana dan kapan Anda menugaskan murid ke kelompok?

5) Memutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi.

a. Akan adakah pertemuan sesudah belajar bersama untuk

mengevaluasi?

b. Apakah dilakukan pengamatan selama belajar bersama, dan

apakah umpan balik?

c. Apakah murid akan diwawancarai?

Keberhasilan dari belajar bersama ini terletak pada “kejelasan”,

murid harus memahami apa yang harus mereka kerjakan, dan kapan

Page 18: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

murid dapat giliran untuk memperoleh bantuan apabila ada masalah.

Kejelasan dapat diperoleh melalui perencanaan yang mantap dan

melatih peran dan cara kerja sama lebih dulu.

c. Cara meningkatkan keterampilan belajar kelompok

Seperti halnya keterampilan lainnya, keterampilan kerja kelompok

dapat diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran, misalnya

membentuk model atau contoh, instruksi langsung, bermain peran,

simulasi, pengamatan, umpan balikdan pemantapan. Morris(Cohen,

1986) memberikan ilustrasi tentang jenis keterampilan yang diperlukan

sebagai panduan agar semua murid aktif berpartisipasi.Oleh karena itu,

murid harus diberikan penjelasan sebagai berikut:

1) Setiap murid diharuskan mengemukakan gagasan.

2) Setiap murid diberikan kesempatan untuk berbicara

3) Murid memperperhatikan dan dapat menangkap gagasan atau

pendapat orang lain.

4) Menanyakan pada murit lainnya apakah mempunyai gagasan.

5) Berikan alasan untuk setiap gagasan , dan diskusikan bila ada

gagasan yang berbeda.

6) Mendorong murid – murit untuk bertanya.

d. Memaksimalkan pemanfaatan sumber belajar

Sekolah dan guru dapat berhubungan dengan lingkungannya, dan

sumberbelajar yang lain yang dapat digunakan oleh murid-murid

sebagai sumber belajar. Guru dapat mengungkap, menggali dan

memanfaatkan kekayaan alam yang serba melimpah untuk menunjang

pendidikan. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana Anda

dapat menggunakan sumber belajar dengan sebaik-baiknya

Agar guru dapat memanfaatkan sumber belajar, salah satunya

adalah dengan cara mengaktifkan murid untuk bekerja. Lembar Kerja

Murid (LKM) merupakan sarana untuk mengaktifkan murid-murid

untuk belajar secara mandiri atau kelompok.

Page 19: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Tentunya Anda sudah sering memberi tugas kepada murid, namun

sebagian besar tugas yang Anda berikan adalah untuk mengerjakan

soal. Sekarang mari kita coba memberi penugasan dengan

memanfaatkan LKS.

Lingkungan belajar sekurang-kurangnya mencakup dua kelompok,

yakni :

1) Prasarana dan sarana belajar seperti ruangan, tempat duduk

(meja-kursi atau bangku) dan papan tulis.

2) Sumber belajar yang mencakup segala sesuatu seperti manusia,

benda, alam sekitar, masyarakat, kepustakaan, dan hasil

kebudayaan yang berpotensi memberi informasi kepada siswa

dalam belajar.

Bila dirinci, sumber belajar meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Lingkungan sosial atau manusia antra lain guru, siswa lain, orang

tua, dan anggota masyarakat.

2) Lingkungan hidup seperti flora, fauna.

3) Lingkungan alam seperti tanah, air, udara, awan, hujan.

4) Lingkungan budaya seperti peralatan, pranata sosial, pengetahuan,

dan teknologi.

5) Lingkungan religius seperti kitab suci dan acara keagamaan.

e. Lembar Kerja Murid

LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang

berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan

pengamatan ,percobaan, demonstrasi dan simulasi. LKM ini berisi

tuntunan langkah-langkahdalam melakukan pengamatan, percobaan,

demonstrasi atau simulasi. Kegiatan yang dituntut adalah mulai

persiapan, proses pelaksanaan, hasil dan cara mengevaluasinya.

Kegiatan belajar dengan menggunakan LKM, sangat mengaktifkan

murid-murid untuk belajar. Kelompok belajar sangat berperan sekali

untuk kegiatan seperti ini, misalnya pengamatan seperti diatas bisa

Page 20: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

dilakukan secara bersama-sama, ada yang berperan sebagai pengamat,

pencatat, mengatur alat dan bahan, dan sebagainya.

Berikut ini contoh penggunaan LKM:

1) Percobaan perkembangan biji kacang(IPA)

2) Pengamatan tentang cirri-ciri binatang serangga(IPA)

3) Pengukuran berbagai lingkaran atau segi empat untuk

membuktikan rumus (matematika).

4) Simulasi tentang musyawarah dan mufakat (PMP, IPS)

5) Pengamatan tentang keteraturan berlalu lintas(PMP)

6) Mengamati cara murid dalam mematuhi tata tertib sekolah, dalam

berbaris, membuang sampah, dan sebagainya(IPS)

7) Mengamati cara menggunakan bahasa Indonesi di sekolah (bahasa)

LKM mempunyai peran untuk mengaktifkan murid dalam belajar,

di sini tutor dapat mengambil peran lebih banyak sebagai orang yang

membantu murid belajar. LKM juga dapat berperan untuk membuat

siswa belajar mandiri, sehingga guru PKR tidak memperoleh kesulitan

lagi dalam membelajarkan murid di dua kelas atau lebih, karena murid

dapat belajar secara mandiri.

f. Memanfaatkan Pusat Sumber Belajar

Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah cara yang baik untuk

memantapkan dan memperkaya belajar murid-murid. Pada pola

kelompok belajar, dimana peran guru sebagai pengatur dan pengawas

belajar terasa masih dominan, tetapi dalam memanfaatkan PSB peran

guru tidak sebesar pada kelompok belajar. Oleh karenanya penyiapan

kegiatan dan bahan memerlukan perencanaan dan pengorganisasian

secara lebih baik.

Contoh memanfaatkan PSB, adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan keterampilan atau konsep.

a. Kecermatan : menggunting, merekat, mengamati, membuat

diagram, dsb.

Page 21: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

b. Penerapan konsep: memasukkan, mengurutkan, memasang,

mendaftar, dsb.

2) Menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil

praktikum dan sebagainya di tempat dimana murid lain dapat

belajar secara mandiri.

3) Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan, sehingga guru

dan murid dapat belajar di PSB.

g. Tutor sebagai organisator kelas.

Dalam PKR adanya tutor sangat diperlukan. Tutor adalah orang

yang dipilih dari murid atau orang lain yang mempunyai kemampuan

lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Apabila tutor dipilih

dari murid, tentu saja murid yang lebih pandai dari murid lain,

meskipun begitu bukan berarti harus murid yang paling pandai. Murid

yang pandai, biasanya lebih cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Apabila murid tersebut tidak diberikan tugas lain ia akan

mengganggu suasana kelas, atau mengganggu teman-temannya yang

belajar. Sedangkan murid yang lamban akan panik karena melihat

murid lain sudah selesai tugasnya, bahkan guru menyuruhnya pulang

dan mereka akan mengerjakan tugas dengan tergesa-gesa.

Oleh karena itu anak yang lamban dapat dibantu, sedangkan anak

yang pandai bisa lebih berkembang, maka anak yang pandai dapat

dimanfaatkan membantu temannya yang lamban, misalnya memberi

petunjuk, bagaimana hasil yang benar, mendiskusikan kesulitan dan

sebagainya. Peran seperti ini adalah peran tutor. Tutor terdiri dari

beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari

masyarakat, dan penjaga sekolah. Berikut ini adalah bagaimana cara

merencanakan pemanfaatan tutor. Sebelum program tutorial

dilaksanakan, ada lima hal yang perlu Anda perhatikan dalam

perencanaan Anda.

Page 22: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

1) Menetapkan tujuan yang ingin dicapai.

Tutorial mempunyai pengaruh yangpositif terhadap berbagai aspek

belajar pada waktu yang bersamaan. Namun semua itu tergantung

pada tujuan yang ingin dicapai.

2) Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial.

Memilih dan memasang tutor dengan murid yang akan ditutori

merupakan langkah yang sangat penting. Bagaimana memilih

murid yang ikut tutorial, tingkat kemampuan murid, kemampuan

apa yang perlu dimiliki, bagaimana karakteristikmurid dan

sebagainya.

3) Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan.

Dalam mengorganisasi kelas untuk tutorial, Anda perlu

mempertimbangkan apakah tidak ada kegiatan lain selama tutorial

berlangsung. Apabila Anda memilih tutorial dalam bentuk

berpasangan selama pelajaran membaca, maka seluruh ruangan

akan menjadi ruang tutorial. Dan bila Anda ingin beberapa murid

yang lamban saja yang diberikan bantuan, maka perlu

mempersiapkan tempat khusus untuk tutorial. Ini dapat dilakukan

baik di dalam kelas maupun di luar kelas, tergantung pada situasi

saat itu. Apapun rencana Anda harus mempunyai gagasan tentang

situasi tutorial yang dikehendaki, dengan demikian tempat tutorial

dapat ditentukan dengan tepat.

4) Penjadwalan tutorial

5) Menentukan materi mana yang diberikan dalam tutorial

Sesuai dengan kurikulum, apapun materinya yang akan diberikan

dalam tutorial perlu didukung oleh pengetahuan Anda tentang

kebutuhan murid.

h. Memilih dan mempersiapkan tutor

1) Tutor sebaya

Tutor sebaya adalah seorang murid membantubelajar murid lainnya

dalam tingkat kelas yang sama.

Page 23: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

2) Tutor kakak

Tutor kakak adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi,

tentu saja tutor kakak ini kemampuannya harus di atas kemampuan

rata-rata, karena ia berperan untuk membantu adik-adik kelasnya

dalam belajar. Tutor kakak sebaiknya diambil dari kelas-kelas

tinggi misalnya kelas IV, V dan kelas VI. Sebagaimana pada tutor

sebaya, pada tutor kakakpun guru sudah pasti mengetahui murid

yang pintar dan yang lamban, sehingga guru dapat menetapkan

murid mana yang akan ditetapkan sebagai tutor. Satu hal yang

perlu disadari betul oleh guru bahwa tutor adalah bukan untuk

menggantikan guru, tetapi hanya untuk memperpanjang tangan

guru dan membawa murid lain dalam belajar.

Cara menggunakan tutor kakak. Penggunaan tutor kakak dapat

dilakukan dengan 2 cara yaitu:

a. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh

guru, misalnyakelas III dan kelas IV. Tutor yang dipilih dari

kelas IV untuk membantu dikelas III.

b. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh

2 guru.

Misalnya Pak Adi merangkap kelas III dan IV, sedangkan bu siti

merangkap kelas I dan V. Pak Adi menggunakan tutor dari kelas V

Bu Siti untuk membantu murid dikelas IV. Tentunya untuk cara

yang ke-2 ini harus adanya kerjasama antara Pak Adi dengan Bu

siti. Kerjasama tersebut misalnya apakah di kelas V anak – anak

yang pintar tidak sedang digunakan sebagai tutor sebaya di

kelasnya, selain itu perlu penyesuaian jadwal antara kelas Bu siti

dengan Pak Adi.

3) Tutor dari masyarakat.

Tutor yang berasal dari masyarakat berperan untuk membantu guru

dalam menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor

dari masyarakat ini baru dapat dilaksanakan apabila keadaan

terpaksa , misalnya anda harusmerangkap 3 kelas atau lebih

Page 24: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

sakaligus. Tidak ada kriteria khusus untuk ini, yang penting tutor

ini mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari

muridnya itu sendiri. Mereka berijazah paling rendah SMP,

mempunyai dedikasi yang tinggi dan dapat bergaul dengan murid

SD. Tutor dari masyarakat ini dapat di manfaatkan oleh guru untuk

membantu kegiatan belajar murid, misalnya memeriksa pekerjaan

murid, membantu mencari informasi dari peta, membimbing

kegiatan di PSB, atau membina murid pada saat kunjugan keobjek

wisata. Tutor dari masyarakat ini bukan guru, sehingga kegiatannya

juga terbatas untuk murid dalam mengerjakan berbagai tugas.

4) Penjaga sekolah sebagai tutor.

Dalam keadaan tertentu penjaga sekolah dapat dimanfaatkan untuk

membantu guru dalam memberikan bantuan belajar kepada murid-

murid. Keadaan seperti ini dapat terjadi dimana-mana, terutama di

SD yang gurunya kurang. Berdasarkan aturan sebetulnya seorang

penjaga sekolah tidak layak mengajar menggantikan guru yang

tidak hadir mengajar.Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika

penjaga sekolah dimanfaatkan senagai tutor. Guru harus dapat

menganalisis.

a. Memilih materi yang ringan-ringan saja.

b. Materi yang sifatnya mengulang pelajaran.

c. Membacakan materi bacaan untuk murid yang belum lancer

membaca.

d. Membantu guru mengawasi murid ketika mengerjakan tugas.

e. Membantu murid yang belum mampu dalam mengerjakan tugas.

f. Mengawasi ketika sedang ulangan harian

g. Membimbing kegiatan ekstra kurikuler.

i. Keuntungan digunakan tutor

Penggunaan tutor dapat menguntungkan beberapa pihak, baik bagi

murid yang dijadikan tutor, maupun bagi murid yang lemah, dan

Page 25: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

bahkan tugas Anda sebagai guru menjadi lebih ringan. Keuntungan

tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Memupuk rasa kerjasama dan saling membantu.

2) Meningkatkan kemampuan baik bagi tutor maupun yang ditutori.

3) Membentuk rasa bangga pada pada diri anak/orang yang menjadi

tutor

4) Menjadi teladan bagi murid dan masyarakat lainnya.

5) Bagi murid yang ditutori akan lebih mudah karena tutor akan

menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami.

6) Menularkan kemampuan yang dimiliki tutor yang selama ini hanya

digunakan untuk dirinya sendiri.

7) Murid-murid yang lambat dapat dibimbing secara individual

8) Kurangnya sumber belajar di sekolah dapat teratasi dengan adanya

tutor dari masyarakat.

Page 26: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Sub Unit 3

C. Disiplin Kelas

Disiplin kelas yang dimaksud disini adalah guru menciptakan aturan dan

kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak

sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan

disiplin kelas. Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Kegiatan

Kelas” (ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS). Untuk jelasnya marilah ikuti uraian

materi berikut ini.

1. Aturan Rutin Kelas (ARK)

Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan prosedur yang

dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid, untuk mengatur

kegiatan dan perilaku sehari-hari(Ian Collingwood, h. 79), terutama dalam

kegiatan belajar. Jadi memiliki aturan yang jelas dan bagaimana cara untuk

melakukannya, merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru PKR.

Sebetulnya di kelas Anda sudah ada ARK, tetapi kebanyakan tidak

berkaitan dengan kegiatan pelajaran. Misalnya: berbaris sebelum masuk

kelas, mengucapkan salam, penggiliran piket. Ini merupakan bukti bahwa

ARK dapat dilaksanakan dalam kelas PKR. Dengan demikian guru PKR

dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Menciptakan

ARK yang sudah begitu melekat dalam tingkah laku murid merupakan

awal yang baik dalam melaksanakan PKR. Agar Anda dapat meningkatkan

kegiatan belajar dengan ARK, maka Anda harus memahami betul apa

yang dimaksud dengan ARK. ARK terdiri dari dua jenis, yaitu ARK untuk

murid dan ARK untuk guru. Untuk menciptakan ARK ini, Anda sebaiknya

bertitik tolak dari jadwal pelajaran dan persiapan pembelajaran yang Anda

susun.

Selain itu, ARK ini dapat dipersiapkan untuk kegiatan baik pagi hari

sebelum kelas dimulai, pada saat pembelajaran sedang berlangsung atau

pada saat selesai kegiatan kelas pada siang hari. Ini sangat penting bagi

Anda, dan Anda harus sudah mempunyai rencana yang jelas untuk

kegiatan hari itu sebelum murid-murid datang di sekolah.

Page 27: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

Bagaimana Anda harus mempersiapkan ARK untuk diri sendiri?

Sebagai guru PKR Anda harus mempunyai ARK bagi diri sendiri.

Untuk ini Anda perlu melihat jadwal dan persiapan mengajar yang sudah

dipersiapkan.

Berdasarkan hal itu, Anda harus mempersiapkan ARK untuk kegiatan-

kegiatan yang cocok dilaksanakan pada pagi hari sebelum kelas dimulai,

pada saat kosong , atau untuk megisi kegiatan menjelang siang.

Berikut ini contoh ARK bagi guru

a. Papan tulis

Papan tulis harus sudah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai.

Anda sudah membuat tugas-tugas sebelum kelas dimulai. Kalau Anda

mengajar merangkap dua kelas dalam satu ruangan, maka papan tulis

dibagi dua, dan tugas untuk kedua kelas tersebut sudah tersedia di

papan tulis. Sehingga pada saat mulai masuk kelas, mereka sudah siap

untuk mengerjakan tugas.

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

1) Sendi

2) Nardi

Tugas:

Membaca buku hal 10 s/d 20

Tugas:

Mencari kota penghasil emas pada peta.

Tugas:

Mengenali gambar.

Tugas:

Membagikan buku latihan

b. Alat tulis

Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus

sehingga pada saatnya Anda tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis.

c. Sumber bahan

Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan

sehingga pada saatnya Anda tidak repot mencarinya.

Page 28: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

d. Tutor

Sudahkah Anda mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain

yang memerlukan bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka

kapan saja diperlukan. Oleh karena itu Anda sebagai guru harus sudah

mempersiapkannya dengan baik.

ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat

memulai kegiatannya secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui

apa yang harus mereka lakukan dan kerjakan, tugas Anda selanjutnya

untuk memotivasi belajar murid.

2. Kegiatan Siap (KS)

Kegiatan siap atau stand by activities adalah suatu kegiatan yang sudah

disiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan masalah maka KS

dapatdigunakan. Pada umumnya KS ini disiapkan sendiri oleh guru, dan

tentunya Anda harus meluangkan waktu khusus untuk murid. KS ini harus

Anda simpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat Anda gunakan

apabila Anda menghadapi keadaan seperti yang digambarkan di atas,

misalnya ada murid atau kelompok murid yang sudah menyelesaikan

tugasnya lebih cepat dari yang Anda perkiraan.

Sebagai contoh KS, antara lain adalah di kelas telah ada sumber belajar,

sudut IPA dan sebagainya. Apabila murid lebih cepat menyelesaikan

tugasnya, maka guru dapat memberikan tugas baru dengan memanfaatkan

sumber belajar. Misalnya: “ Natan, selesaikan gambar yang belum selesai

kemarin!”, “Ambil kartu huruf di lemari, susunlah menjadi beberapa

kalimat Tanya”, “Adi, amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh

dari sinar matahari!” dan sebagainya.

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa PKR dapat digunakan

baik secara klasikal, kelompok ataupun individual. Tentu saja masing-

masing mempunyai kelemahannya, namun PKR dapat mengatasi

kelemahan tersebut.

Berikut ini adalah uraian tentang bagaimana KS digunakan dalam

pembelajaran.

Page 29: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

a. Pembelajaran secara klasikal

Pembelajaran klasikal sangat mudah untuk dilaksanakan, karena

selama ini Anda melaksanakan pembelajaran seperti ini. PPembelajaran

klasikal biasanya sangat berpusat pada guru, dimana guru banyak

bicara, sedikit Tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis. Dengan

pembelajaran klasikal ini membuat murid dalam posisi kurang aktif,

perbedaan murid yang pintar dengan yang lambat jauh, sedangkan

perlakuan terhadap perbedaan ini disamakan. Akibatnya bagi murid

yang maju akan kehilangan semangat, dan murid yang tertinggal

menjadi semakin bosan. Namun demikian, pembelajaran secara klasikal

ini tetap penting dalam PKR karena dapat digunakan sebagai kunci

dalam melaksanakan PKR. Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat

digunakan antara lain dalam hal seperti berikut: pengajaran percakapan,

pengajaran bercerita, pelajaran olah raga, pelajaran kesenian, studi

lingkungan dan presentasi kelas.

Dalam pembelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap

bermanfaat karena disini diperlukan kebersamaan antara murid dalam

bekerja. Dalam suasana ini tidak diperlukan persaingan dalam belajar,

namun diperlukan tukar pendapat, dan pengalaman sehingga dapat

memperkaya pengetahuan mereka. Yang penting bagi Anda, gunakan

setiap jenis pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan topiknya.

b. Pembelajaran individual

Dalam pembelajaran ini guru bekerja dengan murid secara

individual. Untuk ini Anda harus sudah mengetahui murid mana yang

memerlukan bantuan. Pengertian memberi bantuan bukan hanya bagi

murid yang mendapat kesulitan dalam belajar, tetapi berlaku juga bagi

murid yang maju, yang dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat

dari yang lain. Murid ini memerlukan bantuan, berupa perhatian Anda

apakah diberi pekerjaan lain, atau diminta untuk membantu temannya.

Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antara

sesama murid. Menjadi catatan bagi Anda bahwa pada pembelajaran

individual ini Anda tidak harus membantu satu per satu, tetapi hanya

Page 30: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

diberikan pada yang membutuhkan saja agar Anda tidak repot dan

menghabiskan waktu.

c. Pembelajaran dalam kelompok

Berikut ini adalah cara-cara pembelajaran dalam KB.

1) Kelompok belajar campuran

Kelompok ini terdiri dari murid dari berbagai kemampuan dan

keterampilan. Kelompok ini akan berhasil pada “pengajaran proyek”,

dimana guru menyertakan murid dalam kegiatan yang berkaitan

dengan berbagai subyek. Misalnya ditentukan topik tentang

“kependudukan”. Topik ii dapat ditinjau dari berbagai mata pelajaran

baik IPS, PPKN, IPA, maupun Bahasa Indonesia. Dalam hal ini,

setiap murid akan memberi sumbangan pikiran sesuai dengan

kemampuan masing-masing. Jadi murid yang lemah tetap

mempunyai kekuatan dalam hal tertentu, temukan kekuatan itu

danterus dibina dan dikembangkan. Kelompok ini sebaiknya terdiri

dari 4-5 orang murid saja agar setiap murid memperoleh kesempatan

mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu kembanglah diskusi ini dari

mulai yang ringan. Dalam rangka pengisian KS, Anda harus

memiliki berbagai macam permasalahan sebagai bahan KS yang

dapat digunakan setiap saat. Masalah tersebut dapat dibuat dalam

setiap mata pelajaran, antara lain sebagai berikut:

a. Bahasa Indonesia: Untuk mengetahui penguasaan kosakata,

misalnya mengenal benda-benda yang ada di warung.

b. IPA: Mengapa pada saat tertentu pohon jati gugur, mengapa

pohon lain daunnya dimakan ulat.

c. IPS: Mengapa kakek baru menanam rambutan? Kapan ia akan

merasakan buahnya?

d. PPKN: Ada dua anak berkelai merebutkan mainan, tiba-tiba

salah satu bapak dari anak tersebut memukul lawan anaknya.

Benarkah tindakan ayah anak itu? Bentuk KS ini berupa

permasalahan yang dapat Anda kembangkan sendiri, tergantung

dari kreativitas Anda. Begitu juga yang digunakan untuk

Page 31: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

kegiatan pembelajaran klasikal. Anda dapat membuat

permasalahan yang diajukan kepada murid. Hal ini sangat baik

untuk melatih kemampuan murid, antara lain keberanian, daya

pikir, cara mengeluarkan pendapat, dan menangkap pendapat

orang lain.

2) Kelompok sama kemampuan.

Pengelompokan ini dapat berupa kelompok murid yang pintar,

sedang dan yang lambat. Keuntungan dari kelompok seperti ini

adalah murid dapat bekerja sama dengan murid yang tingkat

kemampuannya sama. Mereka dapat berbagi kesempatan

menggunakan bahan belajar yang sama dan diberikan tugas yang

sama.Oleh karena itu guru harus membuat persiapan yang berbeda

untuk kelompok-kelompok murid yang kemampuannya rendah,

sedang dan tinggi.

Kegiatan pembelajaran untuk kelompok sama kemampuan ini

adalah simulasi, pengamatan dan percobaan. Dengan demikian

murid akan bekerja dengan baik karena mereka bekerja dengan

kemampuan dan kecepatan yang sama untuk setiap kelompoknya.

Pembelajaran kelompok seperti ini mungkin lebih mudah bagi Anda,

karena Anda menghadapi murid yang kemampuannya sama untuk

setiap kelompok. Diharapkan dalam diskusi akan lebih lancar. Untuk

ini Anda dapat mengajukan persoalan kepada setiap kelompok

murid. Persoalan ini bisa berbeda tetapi bisa sama antara kelompok

satu dengan yang lainnya.

3) Kelompok Sosial

Kelompok ini tidak berbeda dengan kelompok campuran seperti

diuraikan sebelumnya. Kelompok ini baik untuk membina keyakinan

diri bagi murid yang lemah, karena kelompok ini dibentuk

berdasarkan keinginan murid sendiri, maka bagi anak yang

mempunyai masalah, misalnya pemalu, dan pendiam akan dapat

bercampur dengan baik bersama temannya. Keberadaan temannya

menjadi pendorong bagi dia untuk aktif berperan serta dalam

Page 32: Pengelolaan Kelas Dalam Pkr

berbagai kegiatan. Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk

kelompok ini adalah pengamatan, percobaan dan simulasi. Selain itu

mereka juga dapat diberikan kegiatan permainan.