pengaruh ukuran perusahaan, leverage,...

144
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Vicky Amelia NIM: 1111082000114 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H / 2015M

Upload: dinhkien

Post on 03-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS,

INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN DAN

KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Vicky Amelia

NIM: 1111082000114

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436H / 2015M

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

ii

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

iii

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

iv

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

v

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Vicky Amelia

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 2 September 1993

3. Alamat : Jalan Wijaya Kusuma Ujung VI

No.80 Rt.011 Rw.001

Kelurahan : Pondok Betung

Kecamatan: Pondok Aren

Kotamadya: Tangerang Selatan

Kode pos :15221

4. Telepon : 087784102037

5. Email : [email protected]

6. Ayah : Taufik

7. Ibu : Lenny Marlina

8. Anak ke-, dari : 1 dari 3 bersaudara

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 07 Jakarta Selatan (1999 – 2005)

2. SMP Negeri 235 Jakarta Selatan (2005 – 2008)

3. SMK Negeri 18 Jakarta – Akuntansi (2008 – 2011)

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

– S1 Akuntansi

(2011 – 2015)

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi

Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

vii

ABSTRACT

The Effect of Size, Leverage, Profitability, Fixed Asset Intensity, Inventory

Intensity and Independen Commissioners to Effective Tax Rate on

Manufacturing Companies in Indonesia Stock Exchange Year 2010-2014

This research aims to obtain empirical evidence about the effects of size,

leverage, profitability, fixed asset intensity, inventory intensity and independent

commisioners to effective tax rate. The independent variables used are size,

leverage, profitability, fixed asset intensity, inventory intensity and independent

commissioners. The dependent variable used is effective tax rate.

The research population was manufacturing companies listed in Indonesia

Stock Exchange (IDX) in period of 2010-2014. Sample was collected by purposive

sampling method. Total 23 manufacturing companies were taken as study‟s

sample. Analysis method of this research used multiple regression.

The result showed that the size and profitability significant effect on the

effective tax rate. While leverage, profitability, fixed asset intensity, inventory

intensity and independent commissioners does not significantly effect the effective

tax rate.

Keywords : Size, Leverage, Profitability, Fixed Assets Intensity, Inventory

Intensity, Independent Commissioners, Effective Tax Rate.

Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

viii

ABSTRAK

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Intensitas Aset

Tetap, Intensitas Persediaan dan Komisaris Independen terhadap Effective

Tax Rate Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010-2014

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, intensitas aset tetap, intensitas

persediaan dan komisaris independen terhadap effective tax rate. Variabel

independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas,

intensitas aset tetap, intensitas persediaan, dan komisaris independen. Variabel

dependen yang digunakan adalah effective tax rate.

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014. Sampel yang dikumpulkan

menggunakan metode purposive sampling. Total 23 perusahaan ditentukan

sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap effective tax rate. sedangkan leverage, intensitas

aset tetap, intensitas persediaan dan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap effective tax rate.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Intensitas Aset

Tetap, Intensitas Persediaan, Komisaris Independen, Effective Tax

Rate.

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillaahirabbil‟aalamiin.

Tiada kata yang patut saya sampaikan kecuali rasa syukur yang sedalam-

dalamnya ke hadirat Allah SWT Sang Pencipta Alam Raya, Yang Maha Agung,

Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap, Intensitas

Persediaan dan Komisaris Independen terhadap Effective Tax Rate”. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi

Muhammad SAW, rahmatan lil „alamiin yang telah mengubah kegelapan menjadi

terang benderang bagi kehidupan ummat manusia di dunia maupun akhirat.

Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

masih terdapat banyak kekurangan. Kesuksesan dan keberhasilan saya dalam

menyusun skripsi ini tak luput dari bantuan berbagai pihak, baik dari dosen,

keluarga maupun rekan-rekan seperjuangan. Dengan segenap kerendahan dan

ketulusan hati yang paling dalam, saya menyampaikan untaian beribu ucapan

terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada :

1. Kedua orangtua yang paling dan sangat saya cintai yaitu Ayahanda Taufik

dan Ibunda Lenny Marlina. Terima kasih atas untaian doa, cinta, kasih

sayang, pengorbanan dan dukungannya baik moril maupun material yang

telah diberikan selama ini, sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan khusus untuk kedua orangtua

saya.

2. Kedua adik tercinta, Maghfi Salsabilla dan Qorry Nurjannah, yang senantiasa

mendoakan dan memberikan dukungan untuk kesuksesan saya.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA. selaku Sekertaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Yahya Hamja, selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

x

pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Bapak

berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

7. Ibu Yulianti, SE., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu

berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada saya

selama menempuh masa studi.

9. Rekan-rekan seperjuangan Akuntansi 2011. Terima kasih telah menjadi

teman terbaik dalam menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Sukses untuk kita semua.

10. Sahabat Nurul Wardah. Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik, untuk

kebersamaan dalam melewati susah senang perjalanan di kampus dan menjadi

pendengar sekaligus motivator yang baik dan sabar.

11. Untuk teman jalan-jalan, teman satu bimbingan Rika Pratiwi dan teman-

teman kosan najda (Monawaroh, Gita Syardiana, dan Ratri Nurjanati).

Terimakasih sudah memberikan warna selama masa kuliah, untuk kepedulian,

motivasi serta waktunya selama ini.

12. Rekan-rekan Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan

Haji dan Umrah (Dita Rohmah, Nur Vitriani, Liliek Khana Aisyah, Amna

Suresti dan Noviyansyah Zulkarnaen) yang telah memberikan saran,

dukungan, motivasi dan bimbingannya selama skripsi ini.

13. Rekan-rekan Jakampus UIN, terutama ketum Imaduddin yang telah menjadi

keluarga kecil diakhir perkuliahan, semangat dan sukses untuk kita semua.

14. Kepada pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima

kasih telah banyak membantu, mendukung dan mendoakan saya dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Sehubungan dengan keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang

dimiliki, saya benar-benar menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari berbagai pihak.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Agustus 2015

Vicky Amelia

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............. Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ixi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ixiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 16

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ........................... 16

1. Teori Keagenan ................................................................................ 16

2. Pajak ................................................................................................. 17

3. Effective Tax Rate (ETR) .................................................................. 20

4. Ukuran Perusahaan ........................................................................... 23

5. Leverage ........................................................................................... 24

6. Profitabilitas ..................................................................................... 26

7. Intensitas Aset Tetap ......................................................................... 28

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

xii

8. Intensitas Persediaan ........................................................................ 29

9. Komisaris Independen ...................................................................... 33

B. Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 37

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 40

D. Hipotesis ................................................................................................. 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 51

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 51

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 51

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 52

D. Metode Analisis Data ............................................................................. 53

1. Statistik Deskriptif ........................................................................... 53

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 54

3. Regresi Berganda ............................................................................. 58

4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 60

5. Uji Hipotesis ..................................................................................... 60

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................ 69

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 69

B. Analisis Dan Pembahasan ...................................................................... 74

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 74

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 77

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 86

4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 87

5. Pembahasan ...................................................................................... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 102

A. Kesimpulan .......................................................................................... 102

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

xiii

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 105

LAMPIRAN ............................................................................................................. 106

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor

Tabel 2.1

Keterangan Halaman

Penelitian Sebelumnya...............................................................37

Tabel 3.1 Operasional Variabel..................................................................68

Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian.........................................73

Tabel 4.2 Sampel Perusahaan Manufaktur.................................................73

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif......................................................75

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Park

Sebelum Transformasi................................................................78

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Park

Sesudah Transformasi................................................................79

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas Menggunakan VIF.........................80

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov......84

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Uji Durbin Watson........85

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Runs Test.......................85

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................86

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F).........................87

Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t).......88

Error! Bookmark not defined.

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir............................................................42

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot..79

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram................82

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot.......................83

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Keterangan Halaman

Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian................113

Lampiran 2 Perhitungan Data......................................................................114

Lampiran 3 Hasil Output SPSS 22 for windows Sebelum Transformasi.....119

Lampiran 4 Hasil Output SPSS 22 for windows Sesudah Transformasi.....123

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terbentang

luas dari Sabang hingga Merauke mempunyai jumlah penduduk yang cukup

besar sekitar 250 juta jiwa dan merupakan suatu objek potensial dalam pajak.

Indonesia sendiri mempunyai kekayaan alam yang berlimpah dan terletak

pada kondisi geografis yang strategis, tidak mengherankan banyak

perusahaan dalam maupun luar negeri yang berada di Indonesia. Tingginya

jumlah pertumbuhan perusahaan di Indonesia seperti perusahaan manufaktur

maupun jasa menyebabkan roda perekonomian bergerak dengan cepat dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan

tersebut. Kondisi seperti itu dapat menguntungkan pemerintah dalam

penerimaan negara dari sektor pajak.

Waluyo (2011) dalam Ardyansah dan Zulaikha (2014) menyebutkan

bahwa salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau

negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu dengan menggali sumber dana

yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Peranan pajak merupakan salah

satu penerimaan negara yang terbesar, sehingga pemerintah menaruh

perhatian khusus pada sektor pajak. Pemerintah di Indonesia sendiri

melakukan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi dalam upaya untuk

mengoptimalkan sektor perpajakan. Berdasarkan hal tersebut besar kecilnya

penerimaan pajak dapat menentukan besarnya anggaran APBN.

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

2

Perusahaan merupakan salah satu subjek pajak penghasilan, yaitu

subjek pajak badan. Penjelasan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 pasal 2

ayat (1) huruf b menjelaskan bahwa subjek pajak badan adalah sekumpulan

orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha

maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,

perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau

badan usaha milik daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi,

koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi

massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk

badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

lainnya.

Perusahaan ketika menerima atau memperoleh penghasilan akan

merubah status perpajakannya menjadi wajib pajak dan akan dikenai pajak

penghasilan. Penjelasan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 1

menjelaskan bahwa pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak atas

penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak

yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam undang-undang disebut

wajib pajak. Wajib Pajak akan dikenakan pajak atas penghasilan yang

diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenakan

pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak, apabila kewajiban pajak

subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak (Darmadi dan Zulaikha,

2013).

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

3

Perusahaan dalam penghitungan pajaknya menggunakan dasar

penghasilan kena pajak dan tarif yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang

No.36 Tahun 2008. Tarif pajak badan yang berlaku di Indonesia diatur dalam

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (1) huruf b, ayat (2), ayat

(2) huruf a, huruf b, dan pasal (31E). (Darmadi dan Zulaikha, 2013).

Menurut Mangoting (1999), bagi perusahaan pajak dianggap sebagai

biaya sehingga perlu dilakukan usaha-usaha atau strategi-strategi tertentu

untuk menguranginya. Perusahaan melakukan manajemen pajak dengan

tujuan untuk mengurangi atau menekan serendah mungkin kewajiban

pajaknya. Mangoting (1999) menyatakan bahwa manajemen pajak

merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban pajak yang benar tetapi jumlah

pajak dapat dikurangi atau ditekan serendah mungkin untuk mendapatkan

laba dan likuiditas yang diharapkan oleh manajemen. Untuk mendorong

pengusaha melakukan usaha yang lebih giat lagi, pemerintah memberikan

insentif penurunan tarif Pajak badan dalam negeri. Penjelasan Undang-

Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (2b) menjelaskan bahwa:

Wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang

paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham

yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi

persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% (lima

persen) lebih rendah daripada tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dan ayat (2a) yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Pemerintah.

Berdasarkan website resmi Dirjen pajak pada tahun 2011, Pemerintah

mencatat penerimaan dari sektor perpajakan sebesar Rp 872,6 triliun atau

99,3% dari target sebesar Rp 878,7 triliun. Perbedaan sebesar Rp 6,1 triliun

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

4

tersebut menunjukkan bahwa penerimaan dan target penerimaan dari sektor

pajak tidak sesuai dengan yang diharapkan, meskipun dibandingkan pada

tahun 2010 penerimaan pajak pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan

sebesar 20,6%. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menyiapkan berbagai

langkah-langkah untuk mengamankan target penerimaan pajak, salah satunya

adalah pengawasan secara lebih intensif pada sektor usaha yang memberikan

kontribusi signifikan terhadap penerimaan perpajakan.

Pajak dalam perusahaan mendapatkan perhatian yang cukup

signifikan, dikarenakan bagi perusahaan pajak adalah beban yang akan

mengurangi jumlah laba bersih yang akan diterima perusahaan sehingga

sebisa mungkin perusahaan membayar pajak serendah mungkin. Berbeda

dengan pemerintah yang menganggap pajak adalah penerimaan negara yang

cukup penting sehingga pemerintah akan menarik pajak setinggi-tingginya.

Adanya perbedaan pandangan antara pemerintah dengan manajemen

perusahaan mengenai pajak menyebabkan banyak perusahaan ketika

mendapatkan beban pajak yang dirasakan terlalu berat maka mendorong

manajemen untuk mengatasinya dengan berbagai cara, salah satunya dengan

memanipulasi laba perusahaan (Wulandari, dkk, 2004).

Upaya pemerintah untuk melakukan pengoptimalan dalam sektor

pajak ini bukan tanpa kendala. Salah satu kendala pemerintah dalam upaya

pengoptimalan sektor pajak ini adalah penghindaran pajak (Tax Avoidance)

dan penggelapan pajak (Tax Evasion) atau dengan berbagai kebijakan yang

diterapkan perusahaan untuk meminimalkan jumlah pajak yang dibayar

Page 21: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

5

perusahaan, salah satunya adalah perusahaan dapat memilih metode akuntansi

yang tepat untuk menurunkan effective tax rate (ETR). Penghindaran pajak

(Tax Avoidance) adalah suatu tindakan yang benar-benar legal (Zain dalam

Ardyansah, 2014).

Upaya mengurangi beban pajak yang dihasilkan oleh perusahaan

dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti perencanaan pajak (tax

planning), penghindaraan pajak (tax avoidance) dan penggelapan pajak (tax

evasion). Berbagai kebijakan dapat diambil oleh perusahaan guna

menurunkan jumlah beban pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan

termasuk dalam pemilihan metode akuntansi sehingga dapat menurunkan

besaran pajak efektif. Pengukuran perencanaan pajak yang efektif dapat

dilakukan dengan menggunakan tarif pajak efektif (effective tax rate/ETR).

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Karayan dan Swenson (2007), salah

satu cara untuk mengukur seberapa baik sebuah perusahaan mengelola

pajaknya adalah dengan melihat tarif efektifnya. Tarif pajak efektif adalah

perbandingan antara pajak riil yang kita bayar dengan laba komersial sebelum

pajak (Richardson dan Lanis, 2007). Keberadaan nilai effective tax rate

(ETR) merupakan salah satu bentuk perhitungan nilai tarif ideal pajak yang

dihitung dalam sebuah perusahaan, oleh karena itu keberadaan dari effective

tax rate (ETR) kemudian menjadi suatu perhatian yang khusus pada berbagai

penelitian karena dapat merangkum efek kumulatif dari berbagai insentif

pajak dan perubahan tarif pajak perusahaan. (Liansheng et al., 2007)

Page 22: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

6

Dengan adanya beban pajak akan mengurangi laba bersih perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat

membayar pajak sekecil mungkin dan berupaya untuk menghindari pajak atau

bahkan melakukan penghindaran pajak illegal yang sering disebut dengan

penggelapan pajak. Kasus Asian Agri yang terungkap pertama kali pada awal

tahun 2007 merupakan kasus penggelapan pajak terbesar. Kasus tersebut

adalah contoh nyata dari upaya sejumlah perusahaan untuk menghindari pajak

secara illegal. Sejumlah perusahaan bersedia untuk menyuap petugas pajak

(fiskus) agar beban pajak yang dibayar perusahaan berkurang. Upaya-upaya

sejumlah perusahaan tersebut akan merugikan perusahaan dikemudian hari,

maka perusahaan seharusnya melakukan penghindaran pajak dengan cara-

cara yang legal karena dalam ketentuan perpajakan masih terdapat berbagai

celah yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan agar jumlah pajak yang

dibayar oleh perusahaan optimal dan minimum (secara keseluruhan). Optimal

berarti bahwa, perusahaan tidak membayar sesuatu (pajak) yang semestinya

tidak harus dibayar, membayar pajak dengan jumlah yang paling sedikit

namun tetap dilakukan dengan cara yang elegan dan tidak menyalahi

ketentuan yang berlaku.

(https://triyani.wordpress.com/2008/06/06/pengindaran-pajak-vs-

penggelapan-pajak/).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk

membayar pajak, ukuran perusahaan (size) misalnya merupakan variabel yang

paling banyak digunakan untuk meneliti beban pajak perusahaan (Rodriguez

Page 23: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

7

dan Arias, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Derashid dan Zhang (2003)

dan Richardson dan Lanis (2007) menjelaskan bahwa perusahaan yang

termasuk dalam perusahaan berskala besar membayar pajak lebih rendah

daripada perusahaan yang berskala kecil. Hasil penelitian Derashid dan

Zhang (2003) dan Richardson dan Lanis (2007) menemukan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh negatif terhadap tarif pajak efektif.

Porcano dalam Noor et al. (2010) menjelaskan bahwa perusahaan

berskala besar mempunyai lebih banyak sumber daya yang dapat digunakan

untuk perencanaan pajak dan lobi politik. Tetapi ada juga penelitian yang

menyebutkan bahwa perusahan yang berskala besar membayar pajak lebih

besar daripada perusahaan berskala kecil, ini dikarenakan adanya political

cost yang menyebabkan jumlah beban pajak yang dibayarkan oleh perusahaan

besar menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya (Zimmerman, dalam Noor et

al., 2010).

Leverage menjelaskan hubungan antara penggunaan dana perusahaan

yang diperoleh dari utang. Utang dapat menyebabkan penurunan pajak

dikarenakan adanya biaya bunga yang timbul dari utang yang dimiliki oleh

perusahaan dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan. Penggunaan

utang dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan akan menimbulkan

biaya tetap yaitu bunga. (Prabowo 2006 dalam Darmadi, 2013) menjelaskan

bahwa bunga pinjaman baik yang dibayar maupun yang belum dibayar pada

saat jatuh tempo adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan.

Biaya bunga dapat dikurangkan dari pajak, sehingga penggunaan utang

Page 24: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

8

sebagai pembiayaan operasional perusahaan akan secara langsung

mempengaruhi tarif pajak efektif perusahaan. Perusahaan dengan jumlah

utang yang lebih banyak memiliki nilai effective tax rate (ETR) yang lebih

rendah karena pengeluaran biaya bunga akan mengurangi biaya pajak yang

akan dikeluarkan oleh perusahaan (Noor et al., 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Hanum dan Zulaikha (2013)

menemukan bahwa semakin banyak penggunaan utang dalam membiayai

kegiatan operasional perusahaan maka semakin baik tarif pajak efektif yang

dihasilkan oleh perusahaan ditandai dengan semakin rendahnya tarif pajak

efektifnya, dikarenakan biaya bunga merupakan faktor pengurang dalam

pajak. Hasil penelitian oleh Hanum dan Zulaikha (2013) menemukan bahwa

leverage berpengaruh positif terhadap effective tax rate. Penelitian yang

dilakukan oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014) menemukan bahwa leverage

memiliki arah yang positif menunjukkan bahwa peningkatan biaya bunga

diikuti dengan peningkatan biaya pajak. Perusahaan menggunakan utang

yang diperoleh untuk keperluan investasi sehingga menghasilkan pendapatan

di luar usaha perusahaan. Hal ini membuat laba yang diperoleh perusahaan

naik dan mempengaruhi kenaikan beban pajak yang ditanggung perusahaan.

Hasil penelitian oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014) menemukan bahwa

leverage mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap effective tax

rate. Karena adanya perbedaan hasil penelitian dan data yang terus menerus

mengalami perubahan, maka diperlukan penelitian untuk mengatasi masalah

ini.

Page 25: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

9

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan

dikenai pajak yang tinggi. Pada Undang Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 1

dijelaskan bahwa penghasilan yang diterima oleh subjek pajak (perusahaan)

akan dikenai pajak penghasilan, sehingga semakin besar penghasilan yang

diterima oleh perusahaan akan menyebabkan semakin besar pajak

penghasilan yang dikenakan kepada perusahaan (Richardson dan Lanis,

2007). Hasil penelitian oleh Richardson dan Roman (2007) menemukan

bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Noor et al. (2010) menemukan

bahwa besarnya profitabilitas perusahaan dapat mengurangi beban pajak

perusahaan. Penyebabnya adalah karena perusahaan dengan tingkat efisiensi

yang tinggi dan yang memiliki pendapatan tinggi cenderung menghadapi

beban pajak yang rendah. Rendahnya beban pajak perusahaan dikarenakan

perusahaan dengan pendapatan yang tinggi berhasil memanfaatkan

keuntungan dari adanya insentif pajak dan pengurang pajak yang lain yang

dapat menyebabkan tarif pajak efektif perusahaan lebih rendah dari yang

seharusnya (Noor et al., 2010). Hasil penelitian oleh Noor et al. (2010)

menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap tarif pajak

efektif.

Intensitas kepemilikan aset tetap dapat mempengaruhi pajak

perusahaan karena adanya beban depresiasi yang melekat pada aset tetap

tersebut. Beban depresiasi tersebut akan menjadi pengurang terhadap pajak

yang harus dibayar oleh perusahaan (Blocher et al., 2007). Dalam penelitian

Page 26: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

10

di Malaysia yang dilakukan oleh Noor et al. (2010) menyatakan bahwa

perusahaan yang memiliki proporsi yang besar dalam aset tetap akan

membayar pajaknya lebih rendah, karena perusahaan mendapatkan

keuntungan dari depresiasi yang melekat pada aset tetap yang dapat

mengurangi beban pajak perusahaan. Hasil penelitian oleh Noor et al. (2010)

menemukan bahwa intensitas aset tetap berpengaruh negatif terhadap tarif

pajak efektif.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014)

menemukan bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap yang tinggi

menanggung beban pajak yang tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa

perusahaan mempunyai aset tetap yang sudah habis manfaat ekonominya

tetapi tidak dihentikan pengakuannya dan untuk aset bergerak seperti

kendaraan jika dibawa pulang oleh penggunanya maka tidak semua biaya

penyusutan atau pemeliharaan dapat dibebankan melainkan hanya sebasar

50%. Adanya perlakuan terhadap biaya penyusutan terhadap aset tetap dapat

mempengaruhi perhitungan jumlah pajak yang ditanggung perusahaan. Hasil

penelitian oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014) menemukan bahwa intensitas

aset tetap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate.

Besarnya intensitas persedian dapat menimbulkan biaya tambahan

yang dapat mengurangi laba perusahaan. PSAK No 14 (Revisi 2008)

menjelaskan jumlah pemborosan (bahan, tenaga kerja, atau biaya produksi),

biaya penyimpanan, biaya administrasi dan umum, dan biaya penjualan

dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban dalam periode

Page 27: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

11

terjadinya biaya. Biaya tambahan yang timbul akibat investasi perusahaan

terhadap persediaan akan mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan

perusahaan. Adanya hubungan linear antara laba perusahaan dengan pajak

yang dibayarkan oleh perusahaan menyebabkan penurunan pembayaran pajak

yang dilakukan oleh perusahaan (Darmadi dan Zulaikha, 2013).

Penelitian tentang intensitas persediaan yang telah dilakukan oleh

Richardson dan Lanis (2007), Noor et al. (2010), dan Chiao et al. (2012)

menemukan bahwa intensitas persediaan berakibat pada bertambahnya pajak

yang akan dibayarkan oleh perusahaan. Bertambahnya jumlah pajak yang

dibayar oleh perusahaan dikarenakan tidak adanya faktor pengurang pajak

dalam kepemilikan persediaan. Hasil penelitian oleh Richardson dan Lanis

(2007), Noor et al. (2010), dan Chiao et al. (2012) menemukan bahwa

intensitas persediaan berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif.

Sabli dan Noor (2012) menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan

mengenai latar belakang kegiatan bisnis perusahaan dapat mempengaruhi

kinerja pengawasan komisaris independen terhadap manajemen perusahaan

dan mengakibatkan gagalnya perumusan strategi perusahaan yang efektif

termasuk dalam strategi yang berhubungan dengan pajak. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sabli dan Noor (2012) bahwa komisaris independen

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014)

menemukan bahwa banyaknya proporsi komisaris independen yang semakin

besar dapat berpengaruh pada beban pembayaran pajak yang lebih tinggi.

Page 28: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

12

Komisaris independen akan melaporkan jumlah pajak sesuai dengan tarif

pajak yang berlaku terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan. Seperti

yang dijelaskan Suyanto (2012) semakin banyak jumlah komisaris

independen maka pengawasan terhadap agen akan semakin ketat. Hasil

penelitian oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014) menemukan bahwa komisaris

independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate.

Berkembangnya sistem perpajakan dan semakin ketatnya regulasi

pemerintah mengenai sistem perpajakan yang ada di Indonesia, serta

berdasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu, maka peneliti akan meneliti

faktor-faktor yang mempengaruhi effective tax rate pada perusahaan

manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini hanya

menggunakan perusahaan manufaktur dikarenakan karena perusahaan

manufaktur cukup mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, dan untuk mendapatkan hasil yang tidak bias dan

akurat, karena setiap jenis bidang usaha memiliki peraturan dan kebijakan

yang berbeda.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dari penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ardyansah dan Zulaikha

(2014).

a. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian sebelumnya

menggunakan variabel size, leverage, profitability, capital intensity ratio

dan komisaris independen. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti

menambahkan variabel intensitas persediaan.

Page 29: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

13

b. Berdasarkan penelitian sebelumnya, data diperoleh dari perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

Sedangkan dalam penelitian ini, data diperoleh dari perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-

2014.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas,

Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan dan Komisaris Independen

terhadap Effective Tax Rate (ETR) pada Perusahaan Manufaktur di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai beerikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap effective tax rate?

2. Apakah leverage berpengaruh terhadap effective tax rate?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap effective tax rate?

4. Apakah intensitas aset tetap berpengaruh terhadap effective tax rate?

5. Apakah intensitas persediaan berpengaruh terhadap effective tax rate?

6. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap effective tax rate?

Page 30: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap effective tax rate;

2. Pengaruh leverage terhadap effective tax rate;

3. Pengaruh profitabilitas terhadap effective tax rate;

4. Pengaruh intensitas aset tetap terhadap effective tax rate;

5. Pengaruh intesitas persediaan terhadap effective tax rate;

6. Pengaruh komisaris independen terhadap effective tax rate;

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

Manfaat penelitian yang diharapkan untuk kontribusi teoritis antara

lain adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi untuk menambah

pengetahuan akuntansi.

3) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai topik ini.

Page 31: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

15

b. Kontribusi Praktis

Manfaat penelitian yang diharapkan untuk kontribusi praktis antara

lain adalah sebagai berikut:

1) Bagi pembuat kebijakan perpajakan agar dapat lebih

memperhatikan hal-hal yang bisa digunakan oleh perusahaan yang

dapat mengurangi pendapatan negara dari sektor pajak.

2) Bagi perusahaan agar perusahaan dapat lebih baik lagi dalam upaya

mengurangi beban pajak yang dihasilkan oleh perusahaan.

Page 32: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Teori Keagenan

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan teori agensi adalah

kontrak antara satu atau beberapa principal yang menyewa orang lain

(agent) untuk melakukan beberapa jasa atas nama mereka yang meliputi

pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agent. Dalam

pendelegasian wewenang pemilik (principal) kepada manajer (agent),

manajemen diberi hak untuk mengambil keputusan bisnis bagi

kepentingan pemilik.

Teori keagenan juga mengimplikasikan adanya asimetri informasi

antara manajer sebagai pihak agen dan pemilik sebagai prinsipal.

Manajemen sebagai agen, secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

imbalannya akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan

demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan

dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau

mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki sehingga

munculah informasi asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik

(principal) yang dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk

melakukan manajemen laba (earnings management) dalam rangka

menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai kinerja ekonomi

Page 33: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

17

perusahaan (Irfan dalam Melinda dan Nur, 2013). Dalam pelaksanaan

kontrak akan timbul biaya agensi (agency cost), yaitu biaya yang timbul

agar manajer bertindak selaras dengan tujuan pemilik, seperti pembuatan

kontrak ataupun melakukan pengawasan (Masri dan Martani, 2012).

Perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen dapat

mempengaruhi berbagai hal yang menyangkut kinerja perusahaan, salah

satunya adalah kebijakan perusahaan mengenai pajak. Sistem perpajakan

di Indonesia yang menggunakan self assessment system yaitu wewenang

yang diberikan oleh pemerintah untuk menghitung dan melaporkan pajak

sendiri. Penggunaaan self assessment system dapat memberikan

kesempatan pihak agen untuk menghitung penghasilan kena pajak

serendah mungkin, sehingga beban pajak yang ditanggung perusahaan

menjadi turun. Hal ini dilakukan pihak agen karena adanya asimetris

informasi terhadap pihak prinsipal, dengan melakukan manajemen pajak

maka pihak agen akan memperoleh keuntungan tersendiri yang tidak bisa

didapatkan dari kerjasama dengan pihak prinsipal (Ardyansah dan

Zulaikha, 2014).

2. Pajak

Salah satu cara negara untuk melakukan pembiayaan pembangunan

adalah dengan cara menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri

yang berupa pajak. Serta menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2007,

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh wajib

pajak pribadi atau badan yang sifatnya memaksa berdasarkan undang-

Page 34: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

18

undang dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Berikut ini beberapa pengertian Pajak yang dikutip oleh R. Santoso

Brotodiharjo dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Hukum Pajak

(1992:2-6) sebagai berikut

a. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani “Pajak adalah iuran kepada negara

(yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya

menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali,

yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan

tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.”

b. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH “Pajak adalah iuran rakyat

kepada kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor

pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan

tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum.”

c. Menurut Prof. Edwin R.A, Seligmen “Pajak itu merupakan suatu

kontribusi seseorang yang bersifat paksaan kepada pemerintah/negara

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang bertalian dengan

masyarakat umum tanpa adanya manfaat/keuntungan-keuntungan

yang ditunjukan secara khusus kepada seseorang sebagai imbalannya”

Page 35: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

19

d. Menurut Mr. Dr. N. J. Fieldmann “Pajak adalah prestasi yang

dipaksakan secara sepihak oleh dan terutang kepada penguasa

(menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa

adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum.”

e. Menurut Prof. Dr. M. J. H. Smeets “Pajak adalah prestasi kepada

pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang

dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontraprestasi yang dapat

ditunjukkan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk

membiayai pengeluaran pemerintah.”

f. Definisi Dr. Soeparman Soemahamidjaya “Pajak adalah iuran wajib,

berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan

norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang

dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.”

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat

disimpulkan bahwa pengertian pajak adalah:

1) Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun daerah

berdasarkan undang-undang perpajakan dan aturan pelaksanaanya

dapat dipaksakan.

2) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah yang dilakukan oleh para

wajib pajak.

Page 36: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

20

3) Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya)

dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara

(pemungut pajak atau administrator pajak).

4) Pajak digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran pemerintah dan jika

ada surplus digunakan untuk membiayai public investment dalam

rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun

pembangunan

3. Effective Tax Rate (ETR)

Menurut Richardson dan Lanis (2007) Tarif pajak efektif adalah

perbandingan antara pajak riil yang kita bayar dengan laba komersial

sebelum pajak. Tarif pajak efektif digunakan untuk mengukur dampak

perubahan kebijakan perpajakan atas beban pajak perusahaan. Dengan

menggunakan tarif pajak efektif kita bisa mengetahui seberapa besar

persentase perusahaan sebenarnya membayar pajak sebenarnya terhadap

laba komersial yang diperoleh oleh perusahaan. Serta dari tarif pajak

efektif ini perusahaan bisa melihat berapa riilnya perusahaan membayar

pajak apakah lebih besar atau lebih kecil dari tarif yang ditetapkan

berdasarkan laba komersial sebelum pajak perusahaan tersebut. Tarif pajak

efektif perusahaan merupakan ukuran penting dari beban pajak bagi para

pembuat kebijakan untuk jenis usaha tertentu dan dalam pemberian

insentif kepada wajib pajak. (Haryadi, 2012).

Dan tarif pajak efektif ini juga bermanfaat bagi perusahaan untuk

mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut dalam memanajemen sistem

Page 37: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

21

perpajakan yang berlaku. Karena apabila perusahaan memiliki persentase

tarif pajak efektif yang lebih tinggi dari tarif yang ditetapkan maka

perusahaan kurang maksimal dalam memaksimalkan insentif-insentif

perpajakan yang ada maka dapat memperkecil persentase pembayaran

pajak dari laba komersial. Serta tarif pajak efektif ini juga sering

digunakan oleh para pembuat keputusan dan pihak yang berkepentingan

sebagai alat dalam membuat kesimpulan mengenai sistem perpajakan

(Jurnal Stickney dan McGee dalam Haryadi, 2012).

Price Waterhouse Coopers (PWC) merumuskan tarif pajak efektif

sebagai total pajak penghasilan terutang dibagi dengan penghasilan

sebelum pajak. Total pajak penghasilan terutang merupakan beban pajak

yang dibayarkan pada tahun berjalan (Handayani dan Arfan, 2014). Dari

definisi tersebut effective tax rate (ETR) mempunyai tujuan untuk

mengetahui seberapa besar persentase perusahaan membayar pajak

sebenarnya terhadap laba komersial yang diperoleh perusahaan. Dan dari

tarif pajak efektif ini perusahaan bisa melihat berapa pajak yang

sebenarnya dibayar apakah lebih besar atau lebih kecil dari tarif yang

ditetapkan berdasarkan laba komersial sebelum pajak perusahaan tersebut.

Tarif pajak efektif perusahaan merupakan ukuran penting dari beban pajak

bagi para pembuat kebijakan untuk jenis usaha tertentu dan dalam

pemberian insentif kepada wajib pajak. Sedangkan di pihak pemerintah

tarif pajak efektif ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam

pembuatan kebijakan dalam membuat peraturan perpajakan tentang

Page 38: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

22

insentif yang akan diberikan kepada wajib pajak tertentu serta dalam

penetapan tarif pajak yang berlaku. Sehingga tarif pajak efektif ini sangat

penting digunakan untuk mengukur dampak perbedaan kebijakan

perpajakan dengan kebijakan akuntansi atas beban pajak perusahaan.

(Haryadi, 2012).

Menurut Deviani (2009) dalam penelitiannya membedakan beban

pajak perusahaan atas beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban

pajak tangguhan mencerminkan besarnya beda waktu yang dikalikan

dengan suatu tarif pajak marginal. Beban pajak tangguhan ini muncul

karena adanya perbedaan waktu pengakuan penghasilan menurut akuntansi

dan pajak. Beban pajak kini mencerminkan adanya perbedaan waktu dan

perbedaan tetap sebagai akibat adanya perbedaan aturan perpajakan

dengan standar akuntansi.

Beberapa alasan mendasar terkait dengan penetapan effective tax

rate (ETR) perusahaan. Alasan pertama adalah adanya pengaruh politik

yang terjadi dalam proses perpajakan. Pengaruh perubahan politik

terkadang dapat menyebabkan adanya intervensi tergantung dengan

bagaimana pihak-pihak yang berkuasa dan yang berkepentingan. Tidak

transparasinya proses penetapan tarif pajak yang dilakukan pemerintah

menyebabkan adanya kemungkinan intervensi yang dilakukan oleh pihak-

pihak yang mempunyai kepentingan. Alasan kedua adalah kandungan

informasi laporan pajak perusahaan yang ditimbulkan oleh para investor.

Dengan laporan pajak maka para investor dapat melihat sejauh mana

Page 39: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

23

perusahaan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal ini dikaitkan dengan investor yang cenderung memilih berada pada

jalur aman dalam setiap investasinya Kevin dan Thomas (1985) dalam

Aunalal (2011).

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan indikator untuk mengukur tahap

kedewasaan suatu perusahaan. Perusahaan besar adalah perusahaan yang

memiliki total aset dalam jumlah besar, untuk perusahaan yang memiliki

total aset yang lebih kecil dari perusahaan besar maka dapat dikategorikan

dalam perusahaan menengah, dan yang memiliki total aset jauh dibawah

perusahaan besar dapat dikategorikan sebagai perusahaan kecil (Darmadi

dan Zulaikha, 2013).

Zimmerman (1983) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan sebagai

proksi dari political cost dianggap sangat sensitif terhadap perilaku

pelaporan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman (1983)

menjelaskan bahwa perusahaan yang lebih besar akan membayar pajak

yang lebih tinggi, sehingga dengan besaran laba yang semakin besar maka

akan menunjukkan tarif efektif pajak yang semakin besar juga. Perusahaan

dengan jumlah aset yang tinggi maka akan meningkatkan jumlah

produktivitas juga. Ketika produktivitas meningkat maka jumlah laba yang

dihasilkan perusahaan akan semakin meningkat pula dan laba adalah

faktor yang mempengaruhi beban pajak yang dihasilkan.

Page 40: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

24

Menurut Richardson dan Lanis (2007) ada dua pandangan yang

saling bersaing tentang hubungan antara effective tax rate (ETR) dan

ukuran perusahaan: the political cost theory dan the political power

theory. The political cost theory mempunyai visibilitas yang tinggi, hal ini

menyebabkan perusahaan akan menjadi sorotan pemerintah dan menjadi

korban regulasi dari kebijakan pemerintah. Sedangkan the political power

theory menjelaskan hubungan antara perusahaan besar dengan sumber

daya yang dimilikinya untuk memanipulasi proses politik melakukan tax

planning untuk mencapai penghematan pajak yang optimal.

5. Leverage

Leverage banyaknya jumlah utang yang dimiliki perusahaan dalam

melakukan pembiayaan dan dapat digunakan untuk mengukur besarnya

aktiva yang dibiayai dengan utang. Perusahaan yang mempunyai tingkat

leverage yang tinggi mempunyai ketergantungan pada pinjaman luar untuk

membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat

leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri

(Yulfaida dan Zulaikha, 2012).

Tingkat utang adalah besar kecilnya kewajiban suatu perusahaan

yang timbul dari transaksi pada waktu lalu dan harus dibayar dengan kas,

barang dan jasa di waktu yang akan datang. Dalam hal ini utang

berbanding terbalik dengan laba sehingga jika utang semakin besar maka

laba akan semakin kecil dengan penambahan beban bunga. Terkait dengan

Page 41: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

25

pajak, semakin besar laba yang diperoleh maka akan semakin besar pula

kewajiban pajaknya (Tiearya, 2012).

Masri dan Martani (2012) menjelaskan bahwa pemilihan utang dan

modal sebagai sumber pendanaan merupakan keputusan penting yang

dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Adanya biaya bunga pada utang

menjadi pertimbangan penggunaan utang sebagai sumber pendanaan oleh

perusahaan (Masri dan Martani, 2012). Modigliani dan Miller dalam Masri

dan Martani (2012) menjelaskan bahwa biaya bunga merupakan faktor

pengurang pajak penghasilan sehingga dapat digunakan untuk menghemat

pajak.

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh

kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang).

Jenis rasio utang (Leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to

equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

menilai utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh

kewajibannya.

Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio ini, akan semakin tidak

menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas

kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun bagi perusahaan

justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan rasio

yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik

Page 42: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

26

dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian

atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan petunjuk

umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan. Debt to equity

ratio untuk setiap perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung karakteristik

bisnis dan keberagaman arus kasnya. Perusahaan dengan arus kas yang

stabil biasanya memiliki rasio yang lebih tinggi dari rasio kas yang kurang

stabil (Kasmir, 2009:160).

Leverage menjelaskan hubungan antara penggunaan dana

perusahaan yang diperoleh dari utang. Penggunaan utang dalam

membiayai kegiatan operasional perusahaan akan menimbulkan biaya

tetap yaitu bunga. Biaya bunga dapat dikurangkan dari pajak, sehingga

penggunaan utang sebagai pembiayaan operasional perusahaan akan

secara langsung mempengaruhi tarif pajak efektif perusahaan. Perusahan

dengan jumlah utang yang lebih banyak memiliki nilai effective tax rate

(ETR) yang lebih rendah karena pengeluaran biaya bunga akan

mengurangi biaya pajak yang akan dikeluarkan oleh perusahaan (Noor et

al, 2010).

6. Profitabilitas

Atarwaman (2011) menjelaskan bahwa profitabilitas selain

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba juga untuk mengetahui efektifitas manajemen perusahaan dalam

mengelola aset yang dimiliki. Ghozali dan Chariri dalam Atarwaman

(2011) menjelaskan laba akuntansi merupakan selisih pengukuran

Page 43: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

27

pendapatan dan biaya. Selisih antara pendapatan yang diterima oleh

perusahaan akan dikurangkan dengan biaya untuk melihat kinerja

perusahaan apakah mendapatkan laba atau merugi dari kegiatan usaha

perusahaan (Darmadi dan Zulaikha, 2013).

Ketika perusahaan telah mengalami laba, maka dapat dikatakan

bahwa manajemen telah bekerja dengan baik dalam memaksimalkan

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga pendapatan yang

diterima oleh perusahaan lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk

mendapatkan pendapatan (Atarwaman, 2011). Perusahaan yang menerima

penghasilan atau mendapatkan laba dari kegiatan usahanya diwajibkan

untuk membayar pajak atas penghasilan yang diterima. Undang-undang

No. 36 Tahun 2008 pasal 1 menjelaskan bahwa pajak penghasilan

dikenakan kepada subjek pajak yang menerima atau memperoleh

penghasilan dalam tahun pajak. Semakin besar penghasilan yang diterima

oleh perusahaan akan berpengaruh pada besarnya pajak penghasilan yang

harus dibayarkan oleh perusahaan (Richardson dan Lanis, 2007).

Menurut Rodriguez dan Arias (2012) profitabilitas merupakan

salah satu faktor penentu beban pajak, karena perusahaan yang memiliki

keuntungan yang besar akan membayar pajak setiap tahun. Sedangkan

perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang rendah atau bahkan

mengalami kerugian akan membayar pajak yang lebih sedikit atau tidak

sama sekali. Selain itu dengan menggunakan kompensasi kerugian,

perusahaan dapat mengurangi kewajiban membayar pajak untuk tahun

Page 44: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

28

buku sebelumnya atau berikutnya. Semua ini merupakan manfaat beban

pajak untuk perusahaan-perusahaan yang mengalami kerugian.

Berdasarkan konsep tersebut, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan dapat secara langsung mempengaruhi tarif efektif perusahaan

membayar pajak.

7. Intensitas Aset Tetap

Aset tetap merupakan komponen aset yang paling besar nilainya di

dalam neraca (Laporan Posisi Keuangan) sebagian besar perusahaan,

terutama perusahaan padat modal seperti perusahaan manufaktur. Martani

et al. (2012) mendefinisikan aset tetap adalah aset berwujud yang:

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan

administrasi.

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Martani et al. (2012) menjelaskan bahwa aset tetap suatu entitas

memiliki masa manfaat lebih dari satu periode dan seiring dengan

pemakaian aset tetap tersebut maka kemampuan potensial aset tetap

tersebut untuk menghasilkan pendapatan akan semakin berkurang. Oleh

karena itu, biaya perolehan aset tetap harus dialokasikan sepanjang umur

dari aset tersebut secara sistematis. Depresiasi adalah metode

pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai secara sistematis

selama periode manfaat dari aset tersebut (Martani et al, 2012). Dalam

manajemen pajak, depresiasi dapat dijadikan sebagai pengurang beban

Page 45: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

29

pajak. Perusahaan dengan rasio aset tetap dibanding dengan total aset yang

besar, akan membayar pajak lebih rendah dibanding perusahaan yang

memiliki rasio lebih kecil (Blocher et al, 2007).

8. Intensitas Persediaan

Usaha manufaktur biasanya mempunyai 5 (lima) jenis persediaan,

yaitu sebagai berikut: (Agoes, 2013:54)

a. Bahan baku dan bahan pelengkap

Biaya perolehan bahan baku (raw material) terdiri atas harga

pembelian, ongkos angkut, biaya gudang, dan biaya lain-lain yang

berhubungan dengan penyimpanan sampai bahan tersebut dipakai

dalam produksi.

Bahan baku masih dapat digolongkan ke dalam bahan baku langsung

dan bahan pembantu. Bahan baku langsung adalah bahan-bahan yang

dapat diidentifikasi langsung dalam produk, misalnya bahan kayu

untuk pembuatan lemari. Bahan baku pelengkap adalah bahan yang

tidak dapat diidentifikasi dalam produk, seperti minyak pelumas dan

kertas amplas. Bahan tersebut secara fisik tidak terlihat dalam produk.

b. Barang dalam pengolahan

Barang dalam pengolahan (work in process) adalah barang yang

masih dalam tahap penyelesaian. Untuk menyelesaikan produk

tersebut, perusahaan masih memerlukan tambahan pekerjaan sehingga

membutuhkan biaya tenaga dan biaya tidak langsung lainnya.

Page 46: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

30

c. Barang jadi

Barang jadi (finished goods) adalah produk yang telah selesai diolah

dan siap untuk dijual. Semua biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,

dan biaya tidak langsung telah selesai dibebankan. Persediaan

meliputi barang-barang yang ada dalam perusahaan, dalam perjalanan

atau yang dititipkan kepada pihak lain. Barang-barang yang tidak

dapat lagi dijual atau digunakan untuk produksi tidak digolongkan ke

dalam persediaan. Persediaan semacam ini dimasukkan sebagai bagian

aset lain-lain.

d. Barang dalam perjalanan

Barang dalam perjalanan (goods in transit) adalah barang yang

dikirimkan atas dasar FOB Shipping Point yang masih berada dalam

perjalanan pada akhir periode akan menjadi milik pembeli dan harus

diperhitungkan pada catatan pembeli. Apabila tidak diperhitungkan

maka persediaan dan utang usaha akan terlalu rendah dicatat dalam

neraca serta pembelian dan persediaan akhir akan terlalu rendah

dicatat dalam laporan laba rugi.

e. Barang konsinyasi

Barang konsinyasi (consigned goods) adalah barang yang telah

diserahkan kepada consignee tetapi merupakan kepemilikan dari

consignor dan dimasukkan dalam persediaan consignor sebesar harga

beli atau biaya produksi. Consigned goods akan diungkapkan dalam

Page 47: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

31

catatan tersendiri. Consignee harus hati-hati agar tidak memasukkan

setiap barang konsinyasi sebagai bagian dari persediaan.

Investasi persediaan yang dilakukan oleh perusahaan dapat diukur

dengan rasio perbandingan antara jumlah persediaan dengan total aset

(Richardson dan Lanis, 2007). Rasio ini dapat digunakan untuk analisis

apakah investasi perusahaan terhadap persediaan telah sesuai dengan

kebutuhan atau malah terjadi pemborosan. Beberapa fungsi dari

persediaan menurut Herjanto (2007:238) antara lain:

a. Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau

barang yang diperlukan oleh perusahaan.

b. Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga

harus dikembalikan.

c. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.

d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman

sehingga persediaan tidak akan kesulitan jika bahan baku tidak

tersedia di pasaran.

e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon

kuantitas. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan

tersedianya barang yang diperlukan.

Perusahaan yang memiliki jumlah persediaan yang besar

membutuhkan biaya yang besar untuk mengatur persediaan yang ada.

Herjanto (2007:237) menjelaskan bahwa jumlah persediaan yang besar

akan mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar,

Page 48: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

32

meningkatnya biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang

lebih besar. Persediaan merupakan salah satu aset yang sangat penting

bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun

entitas lainnya (Martani et al, 2012).

PSAK No. 14 (revisi 2008) mendefinisikan persediaan sebagai aset

yang; (i) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa; (ii) dalam

proses produksi untuk penjualan tersebut; (iii) dalam bentuk bahan atau

perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Investasi persediaan yang dilakukan oleh perusahaan dapat diukur dengan

rasio perbandingan antara jumlah persediaan dengan total aset (Richardson

dan Lanis, 2007). Rasio ini dapat digunakan untuk analisis apakah

investasi perusahaan terhadap persediaan telah sesuai dengan kebutuhan

atau malah terjadi pemborosan.

PSAK No. 14 (revisi 2008) menjelaskan bahwa biaya tambahan

yang timbul akibat investasi perusahaan pada persediaan harus dikeluarkan

dari biaya persediaan dan diakui sebagai biaya dalam periode terjadinya

biaya. Dengan dikeluarkannya biaya tambahan dari persediaan dan diakui

sebagai beban pada periode terjadinya biaya, maka dapat menyebabkan

penurunan laba perusahaan (Darmadi dan Zulaikha, 2013). Ketika

perusahaan mengalami penurunan laba, maka perusahaan akan membayar

pajak lebih rendah sesuai dengan laba yang diterima oleh perusahaan.

Page 49: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

33

9. Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau semata-mata demi kepentingan perusahaan

(Ujiyantho dan Bambang, 2007).

Komisaris independen memiliki peran yang sangat penting dalam

penerapan corporate governance karena keberadaan dewan komisaris

belum dapat memberikan jaminan terlaksananya prinsip-prinsip corporate

governance, khususnya mengenai perlindungan terhadap investor. Untuk

mendorong implementasi corporate governance, dibentuk sebuah organ

tambahan dalam struktur perseroan. Organ tambahan tersebut diharapkan

dapat meningkatkan penerapan corporate governance di dalam

perusahaan-perusahaan di Indonesia (Surya dan Yustiavandana,

2006:133).

Rifai (2009) menjelaskan bahwa keberadaan komisaris independen

dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif, independen

dan untuk menjaga fairness serta memberikan keseimbangan antara

kepentingan pemegang saham mayoritas dan perlindungan terhadap

kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan stakeholder

lainnya. Komisaris independen sangat dibutuhkan oleh perusahaan-

perusahaan yang ada di Indonesia terutama bagi perusahaan publik.

Page 50: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

34

Dengan adanya komisaris independen semua pihak yang berkepentingan

mendapatkan manfaat yang besar, terutama terbentuknya situasi yang

suitable dengan prinsip Good Corporate Governance, dimana komisaris

dapat memberikan pandangan dengan tingkat independensi dan

akuntabilitas yang lebih tinggi (Rifai, 2009).

Surya dan Yustiavandana (2006:135) menjelaskan bahwa

komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota

manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau berhubungan

langsung maupun tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari

suatu perusahaan tersebut. Dengan adanya komisaris independen

diharapkan dapat terjadinya keseimbangan dalam perusahaan antara

manajemen perusahaan dan para stakeholder-nya.

Keberadaan komisaris independen berdasarkan peraturan Bursa

Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-305/BEJ/07-2004 mewajibkan

perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

memiliki komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh

jajaran anggota dewan komisaris. Dewan Komisaris yang dapat dipilih

terlebih dahulu melalui RUPS sebelum pencatatan dan mulai efektif

bertindak sebagai komisaris independen setelah saham perusahaan tercatat.

Beberapa kriteria lainnya tentang komisaris independen

berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-29/PM/2004

tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit Nomor

IX.I.5 adalah sebagai berikut:

Page 51: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

35

1) Komisaris Independen tidak memiliki saham baik langsung maupun

tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik;

2) Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi, atau Pemegang

Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik;

3) Komisaris Independen harus berasal dari luar emiten atau perusahaan

publik;

4) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung

yang berkitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.

Komisaris independen bersama dewan komisaris memiliki tugas-

tugas utama meliputi (Surya dan Yustiavandana, 2006:138):

1) Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar

rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan dan

rencana usaha, menetapkan sasaran kerja, mengawasi pelaksanaan dan

kinerja perusahaan, memonitor penggunaan modal perusahaan,

investasi, dan penjualan aset. Tugas ini terkait dengan tanggung jawab

serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan

manajemen (accountability).

2) Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan

penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses

pencalonan anggota dewan direksi yang transparan (trancparency)

dan adil (fairness).

Page 52: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

36

3) Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat

manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan komisaris,

termasuk penyalahgunaan aset dan manipulasi transaksi perusahaan.

Tugas ini memberikan perlindungan terhadap hak-hak para pemegang

saham (fairness).

4) Memonitor pelaksanaan governance, dan melakukan perubahan jika

diperlukan.

5) Memantau proses keterbukaan dan efektivitas komunikasi dalam

perusahaan untuk menyediakan informasi yang tepat waktu dan jelas.

Komisaris independen mempunyai peran yang cukup berpengaruh

terhadap tingkat perusahaan dalam membayar pajak. Menurut Suyanto

(2012) semakin banyak jumlah komisaris independen maka pengawasan

terhadap agen akan semakin ketat. Karena adanya pengawasan lebih dari

komisaris independen maka diprediksi tingkat pajak efektifnya sesuai

dengan semestinya. Komisaris independen selalu mengawasi agar

perusahaan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku (Ardyansah,

2014).

Page 53: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

37

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel 2.1 yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti dan Judul

(Tahun)

Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

1 Ardyansah dan

Zulaikha

(2014)

1. Variabel dependen:

Effective Tax Rate

2. Variabel Independen:

Size, Leverage,

Profitability, Capital

Intensity Ratio, dan

Komisaris Independen

1. Intensitas

Persediaan

Variabel size (ukuran perusahaan) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap effective tax

rate (ETR) dengan arah negatif

Variabel leverage tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap effective tax rate (ETR).

Variabel profitability tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap effective tax rate

(ETR).

Variabel capital intensity ratio tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap effective tax

rate (ETR).

Variabel komisaris komisaris independen

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

effective tax rate (ETR) dengan arah positif.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 54: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

38

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti dan Judul

(Tahun)

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

2

Chiao et, al.

(2012)

“Determinants of

Effect Tax Rates for

Firms Listed on

China‟s Stock

Markets: Panel

Models With Two-

Sided Cencors”

1. Variabel dependen:

Effective Tax Rate

2. Variabel Independen:

Kepemilikan Aset

Tetap, Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas,

Intensitas Persediaan

dan Leverage

1. Variabel Independen:

Komisaris

Independen

Kepemilikan saham oleh pemerintah dan

kepemilikan aset tetap tidak ada memiliki

pengaruh dengan tarif pajak efektif.

Ukuran perusahaan, ROA dan intensitas

persediaan pengaruh positif terhadap tarif

pajak efektif.

Variabel independen hutang perusahaan

berpengaruh negatif terhadap tarif pajak

efektif.

3

Teddy Haryadi

(2012)

“Pengaruh Intensitas

Modal, Leverage, dan

Ukuran Perusahaan

TerhadapTarif Pajak

Efektif Pada

Perusahaan

Pertambangan di BEI

Tahun 2010-2011

1. Variabel Dependen:

Tarif Pajak Efektif

2. Variabel Independen:

Ukuran Perusahaan,

hutang perusahaan

1. Variabel Independen:

Intensitas Modal,

Profitabilitas,

Intensitas Aset Tetap,

dan Komisaris

Independen

Intensitas modal dan ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap tarif pajak

efektif.

Variabel leverage akan berpengaruh

positif terhadap tarif pajak efektif

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 55: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

39

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti dan Judul

(Tahun)

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

4

Noor et al.

(2008)

“Corporate Effective

Tax Rates: a Study on

Malaysian Public

Listed Companies”

1. Variabel Dependen:

Tarif Pajak Efektif

2. Variabel

Independen:

Ukuran Perusahaan,

Intensitas Persediaan,

Profitabilitas, Hutang

Perusahaan,

Intensitas Aset Tetap

1. Variabel Independen:

Komisaris Independen

Ukuran perusahaan dan intensitas

persediaan berpengaruh positif terhadap

tarif pajak efektif.

ROA, hutang perusahaan dan intensitas

aset tetap berpengaruh negatif terhadap

tarif pajak efektif

Untuk jenis usaha perusahaan didapatkan

hasil bahwa industri produk, perdagangan

dan jasa, consumer product, pertanian,

teknologi dan properti memiliki tarif pajak

efektif yang rendah dibanding sektor lain.

5

Richardson dan

Lanis (2007)

“Determinants of The

Variability in

Corporate Effective

Tax Rates and Tax

Reform : Evidence

From Australia”

1. Variabel Dependen:

Effective Tax Rate

2. Variabel Independen:

Ukuran Perusahaan,

hutang finansial,

intensitas aset tetap,

dan intensitas

persediaan

1. Variabel Independen:

Komisaris Independen,

profitabilitas, intensitas

penelitian dan

pengembangan

Ukuran perusahaan, hutang finansial,

intensitas aset tetap, intensitas penelitian

dan pengembangan berpengaruh negatif

terhadap tarif pajak efektif

Untuk variabel intensitas persediaan

berpengaruh positif terhadap tarif pajak

efektif

Sumber: diolah dari berbagai referensi

Page 56: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

40

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengenai pengaruh terhadap tarif pajak efektif pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Terdapat

beberapa variabel yang ingin diteliti oleh peneliti karena diindikasikan

mempengaruhi tarif pajak efektif. Diantaranya: Ukuran Perusahaan,

Leverage, Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan dan

Komisaris Independen yang dalam hal ini menjadi variabel independen dan

Tarif Pajak Efektif yang akan menjadi variabel yang dipengaruhi atau

dependen.

Penelitian ini mengambil perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014. Dalam menentukan sampel pada

penelitian ini, menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih

secara cermat dengan karakteristik populasi yang dicari oleh peneliti sehingga

relevan dengan rancangan penelitian yang diharapkan. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dapat diperoleh

dari Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan

adalah regresi berganda. Kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 57: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

41

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian di atas, maka gambaran menyeluruh tentang penelitian

ini tergambar dalam 2.1 alur penelitian seperti berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap,

Intensitas Persediaan, dan Komisaris Independen terhadap Effective Tax Rate

(ETR)

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2010-2014

Basis Teori

Variabel Independen

Ukuran Perusahaan (X1)

(Ardyansah dan Zulaikha:2014)

Leverage (X2)

(Ardyansah dan Zulaikha:2014)

Profitabilitas (X3)

(Ardyansah dan Zulaikha:2014)

Intensitas Aset Tetap (X4)

(Ardyansah dan Zulaikha:2014)

Intensitas Persediaan (X5)

(Chiao et, al:2012)

Komisaris Independen (X6)

(Ardyansah dan Zulaikha:2014)

Variabel Dependen

Effective Tax Rate (Y)

(Ardyansah dan

Zulaikha:2014)

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 58: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

42

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Statistik Deskriptif

Uji Asumsi Klasik:

- Uji Heterokedastisitas

- Uji Multikolonieritas

- Uji Normalitas

- Uji Autokorelasi

Regresi Berganda

Uji Hipotesis:

- Uji Simultan dengan F-test

- Uji Parsial dengan t-test

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 59: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

43

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu hubungan sebab

akibat suatu masalah yang akan dibuktikan kebenarannya berdasarkan fakta-

fakta yang ada dengan menguji atau mengolah data-data yang telah diperoleh.

Hubungan sebab akibat yang ada merupakan variabel-variabel yang

diwujudkan dalam pernyataan.

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Effective Tax Rate

(ETR)

Size atau ukuran perusahaan dapat diartikan suatu skala dimana

perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara,

salah satunya adalah dengan besar kecilnya aset yang dimiliki. Ukuran

perusahaan dapat menentukan besar kecilnya aset yang dimiliki

perusahaan, semakin besar aset yang dimiliki semakin meningkat juga

jumlah produktifitas. Hal itu akan menghasilkan laba yang semakin

meningkat dan mempengaruhi tingkat pembayaran pajak. Perusahaan

besar cenderung memiliki ruang lebih besar untuk perencanaan pajak yang

baik dan mengadopsi praktek akuntansi yang efektif untuk menurunkan

ETR perusahaan (Rodriguez dan Arias, 2012).

Penelitian Ardyansah dan Zulaikha (2014) menyebutkan laba yang

tinggi yang diperoleh perusahaan memberikan konsekuensi akan semakin

tingginya pajak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kondisi ini

menjadikan manajer akan berusaha memperkecil pajak yang dilaporkan

namun dengan melaporkan laba yang tetap tinggi, dimana salah satunya

Page 60: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

44

adalah dengan mengalihkan ke dalam pajak ditahan. Kondisi demikian

dapat menyebabkan beban pajak total menjadi lebih kecil. Adanya

pengaruh negatif yang signifikan dari ukuran perusahaan terhadap ETR

dikarenakan perusahaan besar memiliki ruang lebih besar untuk

perencanaan pajak yang baik dan mengadopsi praktek akuntansi yang

efektif untuk menurunkan ETR perusahaan. Derashid dan Zhang (2003)

menjelaskan bahwa perusahaan yang termasuk dalam perusahaan berskala

besar membayar pajak lebih rendah daripada perusahaan yang berskala

kecil, ini disebabkan karena perusahaan berskala besar mempunyai lebih

banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk perencanaan pajak dan

lobi politik. Lebih lanjut Richardson dan Lanis (2007) menyebutkan

bahwa, semakin besar perusahaan maka akan semakin rendah effective tax

rate (ETR) yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan dan teori dari

penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (ETR)

2. Pengaruh Leverage terhadap Effective Tax Rate (ETR)

Utang adalah sumber pembiayaan eksternal yang merupakan

kewajiban keuangan kepada pihak lain. Tingkat utang adalah besar

kecilnya kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada

waktu lalu dan harus dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang

akan datang. Dalam hal ini utang berbanding terbalik dengan laba

Page 61: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

45

sehingga jika utang semakin besar maka laba akan semakin kecil dengan

penambahan beban bunga. Terkait dengan pajak, semakin besar laba yang

diperoleh maka akan semakin besar pula kewajiban pajaknya (Tiearya,

2012).

Utang dapat digunakan oleh manajer untuk menekan biaya pajak

perusahaan dengan memanfaatkan biaya bunga utang. Menurut Darmadi

dan Zulaikha (2013), jika biaya bunga pada utang dapat digunakan untuk

menekan beban pajak, maka ada kemungkinan manajer memilih

menggunakan utang untuk pendanaan guna mendapatkan benefit berupa

biaya bunga pada utang. Biaya bunga pada utang yang timbul akan

digunakan sebagai pengurang pajak sehingga dapat meningkatkan laba

perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Derashid dan Zhang (2003),

mendapatkan hasil bahwa utang perusahaan berpengaruh negatif terhadap

tarif pajak efektif yang menggambarkan bahwa utang perusahaan dapat

membantu mengurangi beban pajak perusahaan.

Masri dan Martani (2012) menjelaskan bahwa pemilihan utang dan

modal sebagai sumber pendanaan merupakan keputusan penting yang

dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Adanya biaya bunga pada utang

menjadi pertimbangan penggunaan utang sebagai sumber pendanaan oleh

perusahaan (Masri dan Martani, 2012). Modigliani dan Miller dalam Masri

dan Martani (2012) menjelaskan bahwa biaya bunga merupakan faktor

pengurang pajak penghasilan sehingga dapat digunakan untuk menghemat

pajak.

Page 62: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

46

Di sisi lain, penggunaan utang dalam membiayai kegiatan

operasional perusahaan akan menimbulkan biaya tetap yaitu bunga. Biaya

bunga dapat dikurangkan dari pajak, sehingga penggunaan utang sebagai

pembiayaan operasional perusahaan akan secara langsung mempengaruhi

tarif pajak efektif perusahaan. Perusahaan dengan jumlah utang yang lebih

banyak memiliki nilai effective tax rate (ETR) yang lebih rendah karena

pengeluaran biaya bunga akan mengurangi biaya pajak yang akan

dikeluarkan oleh perusahaan (Noor et al, 2008). Dari uraian di atas dapat

diambil hipotesis yaitu:

H2 : Leverage berpengaruh signifikan terhadap effective tax rate

3. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Effective Tax Rate (ETR)

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat

membayar pajak lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki profitabilitas

yang rendah. Penyebabnya adalah karena pajak penghasilan perusahaan

akan dikenakan berdasarkan besarnya penghasilan yang diterima oleh

perusahaan. Undang Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 1 menjelaskan

bahwa pajak penghasilan dibebankan kepada subjek pajak yang menerima

atau memperoleh penghasilan dalam tahun pajak. Richardson dan Lanis

(2007) menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang

tinggi akan membayar pajak lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki

tingkat profitabilitas yang lebih rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Noor, Fadzillah dan Matsuki (2008)

menemukan hubungan negatif antara profitabilitas dengan tarif pajak

Page 63: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

47

efektif. Hubungan negatif ini mengindikasikan perusahaan yang semakin

efisien dan mempunyai profit yang tinggi membayar beban pajak yang

rendah. Alasan yang memungkinkan adalah bahwa profitabilitas

perusahaan dikelola untuk mendapatkan keuntungan dari insentif pajak

dan kelonggaran pajak lainnya untuk menurunkan tarif pajak efektifnya.

Dari uraian diatas, dapat diambil hipotesis bahwa:

H3: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate

(ETR)

4. Pengaruh Intensitas Aset Tetap terhadap Effective Tax Rate (ETR)

Intensitas aset tetap perusahaan menggambarkan banyaknya

investasi perusahaan terhadap aset tetap perusahaan. Intensitas aset tetap

perusahaan dapat mengurangi pajak karena adanya depresiasi yang

melekat dalam aset tetap. Manajer akan menginvestasikan dana

menganggur perusahaan untuk berinvestasi dalam aset tetap, dengan

tujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa depresiasi yang dapat

digunakan sebagai pengurang pajak (Darmadi dan Zulaikha, 2013).

Rodriguez dan Arias (2012) menyebutkan bahwa aktiva tetap yang

dimiliki perusahaan memungkinkan perusahaan untuk memotong pajak

akibat depresiasi dari aktiva tetap setiap tahunnya.

Liu dan Cao (2007) menyebutkan bahwa metode penyusutan aset

didorong oleh hukum pajak, sehingga biaya depresiasi dapat dikurangkan

pada laba sebelum pajak. Lebih lanjut, Sabli dan Noor (2012) menjelaskan

bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap yang tinggi cenderung

Page 64: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

48

melakukan perencanaan pajak, sehingga mempunyai effective txa rate

yang rendah. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan Derashid dan

Zhang (2003), Richardson dan Lanis (2007) dan Noor et al. (2010)

mendapatkan hasil bahwa variabel intensitas aset tetap berpengaruh

negatif terhadap tarif pajak efektif. Dari uraian diatas, dapat diambil

hipotesis bahwa:

H4 : Intensitas Aset Tetap berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (ETR)

5. Pengaruh Intensitas Persediaan terhadap Effective Tax Rate

Intensitas persediaan menggambarkan bagaimana perusahaan

menginvestasikan kekayaannya pada persediaan. Besarnya Intensitas

persediaan dapat menimbulkan biaya tambahan antara lain adanya biaya

penyimpanan dan biaya yang timbul akibat adanya kerusakan barang

(Herjanto, 2007). PSAK No. 14 mengatur biaya yang timbul atas

kepemilikan persediaan yang besar harus dikeluarkan dari dari biaya

persediaan dan diakui sebagai beban dalam periode terjadinya biaya. Biaya

tambahan atas adanya persediaan yang besar akan menyebabkan

penurunan laba perusahaan.

Dalam agensi teori, manajer akan berusaha meminimalisir beban

tambahan karena banyaknya persediaan agar tidak mengurangi laba

perusahaan. Disisi lain, manajer akan memaksimalkan biaya tambahan

yang terpaksa ditanggung untuk menekan beban pajak. Cara yang akan

digunakan manajer adalah dengan membebankan biaya tambahan

Page 65: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

49

persediaan untuk menurunkan laba perusahaan sehingga dapat

menurunkan beban pajak perusahaan (Darmadi dan Zulaikha, 2013). Jika

laba perusahaaan mengecil, maka akan menyebabkan menurunnya pajak

yang dibayarkan oleh perusahaan. Dari uraian diatas, dapat diambil

hipotesis bahwa:

H5 : Intensitas Persediaan berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (ETR)

6. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Effective Tax Rate

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

menyebutkan bahwa komisaris independen diangkat berdasarkan

keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham

utama, anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris lainnya.

Persyaratan mengenai komisaris independen yang harus ada dalam jajaran

komisaris menunjukkan bahwa peranan dari komisaris independen sangat

penting bagi perusahaan.

Menurut Melinda dan Nur (2013) semakin besar jumlah komisaris

independen pada dewan komisaris, maka semakin baik mereka bisa

memenuhi peran mereka di dalam mengawasi dan mengontrol tindakan-

tindakan para direktur eksekutif. Keberadaan komisaris independen

diharapkan dapat bersikap netral terhadap segala kebijakan yang dibuat

oleh direksi sehingga mendorong perusahaan untuk mengungkapkan

informasi yang luas terhadap stakeholders-nya (Melinda dan Nur, 2013).

Page 66: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

50

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Surya dan Yustiavandana

(2006:135) bahwa Komisaris Independen adalah komisaris yang berasal

dari luar perusahaan dan tidak mempunyai hubungan terhadap internal

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Sabli dan Noor (2012)

menyimpulkan bahwa komisaris independen melakukan pengawasan yang

sangat baik dengan mengarahkan perusahaan berdasarkan pada aturan

yang telah ditetapkan. Komisaris independen dan dewan komisaris

bertugas melaksanakan pengawasan dan menentukan strategi kebijakan

jangka pendek maupun jangka panjang yang menguntungkan perusahaan

namun tidak melanggar hukum termasuk dalam penentuan strategi yang

terkait dengan pajak. Diharapkan semakin banyak jumlah komisaris

independen akan menurunkan tarif pajak efektif perusahan. Dari uraian

diatas, dapat diambil hipotesis bahwa:

H6 : Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (ETR)

Page 67: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

variabel independen yakni Ukuran Perusahaan, Leverage, Probabilitas,

Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan, dan Komisaris Independen

terhadap variabel dependen yakni Effective Tax Rate (ETR). Populasi pada

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010 hingga 2014, dipilih periode 2010

hingga 2014 dikarenakan untuk meneliti perusahaan manufaktur dengan

tahun terbaru.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun metode yang digunakan

peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel

bertujuan (Purposive Sampling) dengan pemilihan berdasarkan pertimbangan

(Judgment Sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak

acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan

tertentu. Elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-

elemen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010-2014.

Page 68: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

52

2. Perusahaan yang mengalami laba lima tahun berturut-turut.

Kriteria ini digunakan karena pajak penghasilan dikenakan atas laba yang

diperoleh perusahaan, sehingga ketika perusahaan merugi, perusahaan

tidak dikenai pajak penghasilan.

3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dengan

lengkap dan telah diaudit pada tahun 2010-2014.

Kelengkapan laporan keuangan sangat diperlukan dalam penilaian

variabel-variabel penelitian, sehingga perusahaan yang tidak lengkap

laporan keuangannya tidak termasuk dalam sampel penelitian.

4. Menggunakan mata uang rupiah dalam penilaian laporan keuangannya.

Kriteria ini digunakan untuk pemilihan sampel karena sebagian besar

perusahaan di Indonesia menggunakan mata uang rupiah dalam laporan

keuangannya. Perusahaan yang menggunakan mata uang dolar dalam

laporan keuangannya kurang mewakili keadaan perusahaan manufaktur di

Indonesia.

5. Data-data mengenai variabel-variabel yang diteliti tersedia dengan lengkap

dalam laporan keuangan perusahaan pada tahun 2010-2014.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan penelitian pustaka (Library Research) yaitu peneliti

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui

buku, jurnal, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul

penelitian. Peneliti menggunakan data sekunder yang merupakan sumber data

Page 69: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

53

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan

(Indriantoro dan Bambang, 2002). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

pengumpulan data sekunder diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan website resmi perusahaan yang bersangkutan. Sumber data yang

digunakan berasal dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), annual

report, dan mengakses website Bursa Efek Indonesia melalui internet

(www.idx.co.id).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik

deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

sehingga menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk

dipahami. Statistik deskriptif dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean),

median, modus, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum

(Ghozali, 2013:19). Statistik deskriptif dapat menjelaskan variabel-

variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Selain itu statistik deskriptif

menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel.

Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS 22.

Page 70: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

54

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder pada

penelitian ini yaitu dilakukan empat uji asumi klasik diantaranya uji

multikolonieritas, uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak

terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Uji ini dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai

prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residual (SRESID).

Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur

dan data tersebar acak diatas dan dibawah angaka 0 pada sumbu Y,

maka diidentifikasikan tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali,

2013). Selain itu pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan uji park yaitu meregresikan nilai residual

(Lnei2) dengan masing-masing variabel independen (LnSIZE,

LnLEV, LnROA, LnCI, LnII, LnIND), jika probabilitas signifikannya

Page 71: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

55

diatas tingkat kepercayaan 5% maka tidak terdapat heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013:142).

b. Uji Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Cara mendeteksi multikoloniearitas

dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan

perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Perhitungan nilai tolerance juga

menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIP) juga menunjukkan hal yang

sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas

antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2013:105).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

Page 72: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

56

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic. (Ghozali. 2013:160)

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya (Ghozali, 2013:161)

2) Analisis Statistik

Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai

kurtosis dan nilai skewness dari residual. Uji statistik lain yang

dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji

statistik non parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Pedoman

pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau

Page 73: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

57

merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogrov-Smirnov

dapat dilihat dari:

1) Nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka distribusi data

adalah tidak normal.

2) Nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, maka distribusi data

adalah normal (Ghozali, 2013:163).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013:110). Untuk

menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini. Digunakan uji

Durbin-Watson (DW Test) sebagai keputusan ada atau tidaknya

autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013:110).

Page 74: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

58

Pengujian autokorelasi penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson

(DW), salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan

sebagai berikut (Sunyoto, 2011:91).

1. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 atau (DW <

-2).

2. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan

+2 atau (-2 ≤ DW ≤ + 2).

3. Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW diatas + 2 atau (DW >

+2).

Untuk mendeteksi apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi, salah satunya dapat menggunakan Run Test yang merupakan

bagian dari statistic non-parametrik. Jika antar residual tidak terdapat

hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau

random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual

terjadi secara random atau tidak (sistematis) (Ghozali, 2013:120).

3. Regresi Berganda

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara

dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan

random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel

independen/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan

sampel yang berulang) (Ghozali, 2013:96).

Page 75: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

59

Metode statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap

hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

berganda. Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) merupakan

analisis yang dapat digunakan sebagai model prediksi terhadap suatu variabel

dependen dari beberapa variabel independen.

Adapun model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

ETRt = α + β1SIZEit + β2LEVit + β3ROAit + β4CIit + β5IIit +

β6INDit + €it

Dimana:

ETRit : Tingkat Pajak Efektif

α : Konstanta

β1,2,3 : Koefisien variabel

SIZEit : Ukuran Perusahaan

LEVit : Leverage

ROAit : Profitabilitas

CIit : Intensitas Aset Tetap

IIit : Intensitas Persediaan

INDit : Komisaris Independen

€it : Error

Page 76: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

60

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali,

2013:97).

5. Uji Hipotesis

Secara statistik, setidaknya pengujian hipotesis ini dapat diukur dari

nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan

secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah

dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. (Ghozali, 2013:97).

a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji apakah semua parameter dalam

model:

Page 77: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

61

1) H0 : b1 = ... = bk = 0, artinya apakah semua variabel independen

bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen.

2) Ha : b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bk ≠ 0, artinya semua variabel independen

secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji F adalah:

a) Apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak

pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F

tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2013:98).

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tingkat signifikansi ditandai huruf Yunani alpha ( . Tidak ada

satupun tingkat signifikansi yang berlaku bagi semua pengujian. Suatu

keputusan dibuat untuk menggunakan tingkat 0,05 (seringkali disebut

sebagai tingkat 5 persen), tingkat 0,01, tingkat 0,10, atau tingkat lainnya

antara 0 dan 1. (Lind, et. al)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

Page 78: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

62

variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah

apakah suatu parameter (bi) yaitu:

1) H0 : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Ha : bi ≠ 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

3) Kriteria pengujuan yang digunakan dalam uji t (sig 0,05):

a) Apabila tingkat signifikansi (sig) > 0,05 maka H0 diterima dan

Ha ditolak

b) Apabila tingkat signifikansi (sig) < 0,05 maka H0 ditolak dan

Ha diterima (Ghozali, 2013:99).

4) Dengan menggunakan nilai t tabel dan derajat bebas (degree of

freedom) (df = n-1):

a) Apabila nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima

c) Apabila nilai t hitung < nilai t tabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

E. Operasional Variabel Penelitian

Konsep dasar dari definisi operasional mencakup pengertian untuk

mendapatkan data yang akan dianalisis dengan tujuan untuk

mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian

serta cara pengukurannya. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 79: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

63

1. Variabel

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan

mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan

secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran

(Sekaran, 2006: 116). Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu

variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau

variabel terikat (Y). Ada tujuh variabel independen atau bebas (X) dalam

penelitian ini yaitu ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, intensitas

aset tetap, intensitas persediaan dan komisaris independen. Sedangkan

untuk variabel dependen atau variabel terikat (Y) dalam penelitian ini

hanya ada satu yaitu effective tax rate (ETR). Berikut akan dijelaskan

masing-masing variabel pada bagian selanjutnya.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen atau variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

dependennya adalah Effective tax rate (ETR). Effective tax rate (ETR)

adalah tingkat pajak efektif perusahaan. Effective tax rate semakin baik

apabila nilai effective tax rate semakin rendah. Menurut Rodriguez dan

Arias (2012) effective tax rate dapat dihitung dari beban pajak dibagi

dengan laba sebelum pajak dan tidak membedakan antara beban pajak kini

dan beban pajak tangguhan. ETR dihitung dari beban pajak penghasilan

(beban pajak kini) dibagi dengan pendapatan sebelum pajak. Semakin baik

nilai effective tax rate ditandai dengan semakin rendahnya nilai effective

Page 80: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

64

tax rate perusahaan tersebut. Beban pajak yang digunakan hanya

menggunakan beban pajak kini dikarenakan pada beban pajak kini

dimungkinkan untuk melakukan pemilihan kebijakan-kebijakan yang

terkait dengan perpajakan dan akuntansi.

Effective Tax Rate perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

rumus yang digunakan Ardyansah dan Zulaikha (2014):

Effective Tax Rate (ETR) =

Beban pajak dan laba sebelum pajak dalam penghitungan tarif

pajak efektif merupakan beban pajak yang tercantum dalam laporan

laba/rugi perusahaan.

3. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

lainnya. Dalam penelitian ini variabel independen adalah ukuran

perusahaan, leverage, profitabilitas, intensitas aset tetap, intensitas

persediaan dan komisaris independen.

a. Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan merupakan suatu pengklasifikasian sebuah

perusahaan berdasarkan jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan

(Darmadi dan Zulaikha, 2013). Penelitian ini menggunakan proxy

total aset perusahaan untuk menentukan ukuran perusahaan. Untuk

Page 81: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

65

mengukur skala perusahaan dapat menggunakan rumus yang

digunakan Ardyansah dan Zulaikha (2014)

SIZE = Ln (Total Assets)

b. Leverage

Definisi utang adalah salah satu sumber pendanaan yang dapat

digunakan perusahaan untuk membiayai pengeluarannya. Rasio utang

digunakan untuk menggambarkan total aset perusahaan yang dibiayai

oleh utang (Darmadi dan Zulaikha, 2013). Variabel leverage diukur

dengan rumusan debt to equity ratio (Kasmir, 2008:198)

LEV=

c. Profitabilitas (ROA)

Definisi profitabilitas adalah ukuran untuk menilai efisien

penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan

antara modal yang digunakan dengan laba operasi yang dicapai

(Darmadi dan Zulaikha, 2013). Penelitian ini menggunakan proxy

rasio return on asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas

perusahaan. Variabel leverage diukur dengan rumusan return on asset

(Hery, 2015:228)

ROA =

Page 82: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

66

d. Intensitas Aset Tetap

Definisi intensitas aset tetap adalah gambaran besarnya aset

tetap yang dimiliki oleh perusahaan (Darmadi dan Zulaikha, 2013).

Penelitian ini menggunakan proxy intensitas aset tetap untuk

menggambarkan intensitas aset tetap perusahaan. Intensitas aset tetap

perusahaan dalam penelitian ini dapat dihitung dengan cara total aset

tetap yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total aset

perusahaan, sesuai dengan rumus yang digunakan Ardyansah dan

Zulaikha (2014).

Intensitas Aset Tetap =

e. Intensitas Persediaan

Intensitas persediaan merupakan cerminan dari seberapa besar

perusahaan berinvestasi terhadap persediaan yang ada dalam

perusahaan (Darmadi dan Zulaikha, 2013). Variabel intensitas aset

tetap menggunakan proxy rasio intensitas persediaan. Rasio intensitas

persediaan dapat dihitungan dengan cara nilai persediaan yang ada

dalam perusahaan dibandingkan dengan total aset perusahaan. Melalui

penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa intensitas persediaan dapat

diukur dengan rumus yang digunakan Chiao et, al (2012):

Intensitas Persediaan =

Page 83: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

67

f. Komisaris Independen

Komisaris independen adalah komisaris yang berasal dari luar

perusahaan dan tidak mempunyai hubungan terhadap internal

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti yang

dijelaskan oleh Surya dan Yustiavandana, 2006. Berdasarkan

peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-305/BEJ/07-2004

setiap perusahaan yang telah memiliki komisaris independen sekurang

kurangnya 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota

komisaris berarti telah memenuhi pedoman corporate governance.

Ardyansah dan Zulaikha (2014) merumuskan Proporsi dewan

Komisaris Independen yaitu perbandingan antara jumlah komisaris

independen dengan total seluruh anggota dewan komisaris. Variabel

ini diukur dengan formula sebagai berikut :

Proporsi Komisaris Independen=

Page 84: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

68

Rasio operasional variabel dapat dilihat dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Pengukuran Variabel Skala

Pengukuran

Effective Tax Rate (Y)

(Ardyansah dan Zulaikha,

2014)

ETR =

Rasio

Ukuran Perusahaan (X1)

(Ardyansah dan Zulaikha,

2014)

SIZE = Ln (Total Assets)

Rasio

Leverage (X2)

(Kasmir, 2008:198)

LEV=

Rasio

Profitabilitas (X3)

(Hery, 2015:228)

ROA=

Rasio

Intensitas Aset Tetap (X4)

(Ardyansah dan Zulaikha,

2014)

CI =

Rasio

Intensitas Persediaan (X5)

(Chiao, et al. 2012)

II=

Rasio

Komisaris Independen (X6)

(Ardyansah dan Zulaikha,

2014)

Proporsi Komisaris Independen=

Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 85: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC. BEI didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Desember

1912.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan

dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,

bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang

dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial

kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang

menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana

mestinya.

Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX)

adalah sebuah bursa saham di Jakarta. Bursa Efek Jakarta merupakan

salah satu bursa tempat dimana orang memperjual belikan efek di

Indonesia. Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Indonesia merupakan hasil

Page 86: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

70

penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Surabaya (BES).

Bursa Efek Jakarta (BEJ) pertama kali berdiri pada zaman

pemerintah Hindia Belanda, yang kemudian dibentuk ulang melalui

Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951, dan selanjutnya dipertegas

oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1952. Selama dua

dawarsa kemudian BEJ mengalami pasang surut yang ditandai pula oleh

pemberhentian kegiatan sepanjang dekade 60-an dan awal 70-an. Pada

tahun 1977, pemerintah Indonesia menghidupkan kembali BEJ dengan

mencatatkan 13 perusahaan PMA. Namun demikian, baru sekitar dekade

80-an dan awal 90-an, BEJ benar-benar berkembang menjadi bursa efek

seperti kita kenal sekarang sebagai Bursa Efek Indonesia.

Bursa efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (ISX)

merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa

Efek Surabaya (BES), dimana Bursa Efek Surabaya (BES) melebur ke

dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh

Direktur Utama. Langkah merger BEJ dengan BES adalah upaya untuk

meningkatkan efektifitas operasional dan transaksi pasar modal guna

bersaing dengan bursa luar negeri. Bursa hasil penggabungan ini mulai

beroperasi pada 1 Desember 2007.

BEI menggunakan system perdagangan bernama bernama

Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan

system manual yang digunakan sebelumnya System JATS ini sendiri

Page 87: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

71

direncanakan akan digantikan system baru yang akan disediakan OMX.

BEI adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan

sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi

nasional. Peranan BEI adalah berupaya mengembangkan pemodal lokal

yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang

stabil. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang

perkembangan bursa kepada masyarakat, BEI menyebarkan data

pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indikator

pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini,

BEI mempunyai beberapa jenis indeks harga saham yaitu:

a. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) atau Jakarta Composite

Index merupakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi

indeks.

b. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui

beberapa tahapan seleksi.

c. Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang

termasuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan oleh

BAPEPAM-LK.

d. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian koran

Kompas.

e. Indeks main board dan development board yaitu indeks yang

didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI (papan utama

dan papan pengembangan).

Page 88: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

72

f. Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam

sektoral yang sama, sektoral tersebut yaitu agrikultur, manufaktur,

pertambangan, keuangan, basic industry, miscellaneous industry,

consumer goods, property & real estate, trade & service.

2. Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun 2010-2014 tersebut,

penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan manufaktur

dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel

dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan pada penelitian berdasarkan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

sekunder yang berasal dari laporan keuangan dan laporan tahunan pada

tahun 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

mengunduh data tersebut pada website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada alamat web www.idx.co.id. Berikut ini adalah rincian perolehan

sampel perusahaan manufaktur dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

73

Tabel 4.1

Rincian Perolehan Sampel Penelitian

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan

Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

145

Perusahaan manufaktur yang merugi (15)

Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang

asing

(27)

Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporan

keuangan tahun 2010-2014

(14)

Tidak lengkap (66)

Jumlah perusahaan (sampel) 23

Jumlah sampel total dalam penelitian 115

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel perolehan sampel penelitian diatas, jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 115 untuk periode tahun

2010 sampai dengan periode tahun 2014. Sampel tersebut dipilih karena

memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah

tabel sampel perusahaan manufaktur:

Tabel 4.2

Sampel Manufaktur Perusahaan

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 PT. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

2 PT. Betonjaya Manunggal Tbk BTON

3 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

4 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA

5 PT. Ekadharma International Tbk EKAD

6 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 90: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

74

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

7 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

8 PT. Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

9 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

10 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

11 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF

12 PT. KMI Wire and Cable Tbk KBLI

13 PT. Kabelindo Murni Tbk KBLM

14 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF

15 PT. Lion Metal Works Tbk LION

16 PT. Mayora Indah Tbk MYOR

17 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

18 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO

19 PT. Sekar Laut Tbk SKLT

20 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

21 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM

22 PT. Mandom Indonesia Tbk TCID

23 PT. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Analisis Dan Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran

perusahaan, leverage, profitabilitas, intensitas aset tetap, intensitas persediaan

dan komisaris independen sebagai variabel independen. Sedangkan variabel

dependennya adalah effective tax rate.

Page 91: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

75

Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif. Pengujian

dengan statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi data

yang dilihat melalui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar

deviasi. Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian statistik deskriptif atas

variabel-variabel tersebut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

SIZE 115 25,22 32,08 28,4549 1,68706

LEV 115 ,03 1,94 ,6468 ,48180

ROA 115 ,01 ,34 ,1239 ,06710

CI 115 ,05 ,78 ,3210 ,15748

II 115 ,02 ,39 ,1826 ,07979

IND 115 ,25 ,50 ,3735 ,05565

ETR 115 ,15 ,33 ,2461 ,02999

Valid N

(listwise) 115

Sumber: Data sekunder yang diolah

a. Variabel Independen

1) Ukuran Perusahaan

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel

ukuran perusahaan (SIZE) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai

minimum sebesar 25,22 dan ukuran perusahaan (SIZE) maksimum

sebesar 32,08 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 28,4549, sedangkan

standar deviasi sebesar 1,68706.

Page 92: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

76

2) Leverage

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel

leverage (LEV) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai minimum

sebesar 0,03 dan leverage (LEV) maksimum sebesar 1,94 dengan nilai

rata-rata (mean) sebesar 0,6468, sedangkan standar deviasi sebesar

0,48180.

3) Profitabilitas

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel

profitabilitas (ROA) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai minimum

sebesar 0,01 dan profitabilitas (ROA) maksimum sebesar 0,34 dengan

nilai rata-rata (mean) sebesar 0,1239, sedangkan standar deviasi sebesar

0,06710.

4) Intensitas Aset Tetap

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel

intensitas aset tetap (CI) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai

minimum sebesar 0,05 dan intensitas aset tetap (CI) maksimum sebesar

0,78 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,3210, sedangkan standar

deviasi sebesar 0,15748.

5) Intensitas Persediaan

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel

intensitas persediaan (II) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai

minimum sebesar 0,02 dan intensitas persediaan (II) maksimum sebesar

Page 93: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

77

0,39 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,1826, sedangkan standar

deviasi sebesar 0,07979.

6) Komisaris Independen

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel

komisaris independen (IND) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai

minimum sebesar 0,25 dan komisaris independen (IND) maksimum

sebesar 0,50 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,3735, sedangkan

standar deviasi sebesar 0,05565.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Effective Tax Rate.

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel Effective

Tax Rate (ETR) dari jumlah sampel (N) 115 memiliki nilai minimum

sebesar 0,15 dan Effective Tax Rate (ETR) maksimum sebesar 0,33

dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,2461, sedangkan standar deviasi

sebesar 0,02999.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan uji park pada tabel 4.4

Page 94: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

78

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Park sebelum

Transformasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,420 13,655 ,177 ,860

Ln_SIZE -3,721 3,959 -,095 -,940 ,349

Ln_LEV ,322 ,326 ,113 ,988 ,326

Ln_ROA -,844 ,339 -,269 -2,488 ,014

Ln_CI -,393 ,418 -,100 -,942 ,348

Ln_II ,234 ,350 ,064 ,670 ,504

Ln_IND ,574 1,499 ,036 ,383 ,703

a. Dependent Variable: Ln_PARK

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai hasil uji heteroskedastisitas

menggunakan uji park, memberikan koefisien parameter untuk variabel

independen profitabilitas (ROA) signifikan <0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi terdapat Heteroskedastisitas. Maka dari itu untuk

mengobati penyimpangan asumsi klasik atas heteroskedastisitas dilakukan

dengan Model Regresi Semi Log (Ghozali, 2013:193).

Model Regresi Semi Log yaitu model regresi kita rubah menjadi semi-

log dengan semua variabel independen ukuran perusahaan, leverage,

profitabilitas, intensitas aset tetap, intensitas persediaan, dan komisaris

independen dalam bentuk logaritma natural sehingga persamaan regresi

menjadi seperti berikut ini:

ETRt = β1 + β2Ln_SIZEit + β3Ln_LEVit + β4Ln_ROAit + β5Ln_CIit +

Ln_β6IIit + β7INDit + €it

Page 95: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

79

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Park Sesudah

Transformasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3,294 16,650 -,198 ,844

Ln_SIZE -,589 4,827 -,013 -,122 ,903

Ln_LEV ,756 ,398 ,223 1,901 ,060

Ln_ROA -,274 ,414 -,074 -,663 ,509

Ln_CI -,142 ,510 -,030 -,280 ,780

Ln_II ,405 ,426 ,093 ,950 ,344

Ln_IND 3,278 1,828 ,172 1,793 ,076

a. Dependent Variable: Ln_UjiPark

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 mengenai hasil uji heteroskedastisitas

menggunakan uji park, memberikan koefisien parameter untuk variabel

independen tidak ada yang siginfikan (>0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak terdapat Heteroskedastisitas.

Grafik 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 96: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

80

Berdasarkan grafik 4.1 mengenai hasil uji heteroskedastisitas

menggunakan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk

memprediksi effective tax rate berdasarkan variabel-variabel yang

mempengaruhinya yaitu ukuran perusahaan (SIZE), leverage (LEV),

profitabilitas (ROA), intensitas aset tetap (CI), intensitas persediaan (II), dan

komisaris independen (IND).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini dilihat dari nilai tolerance (T) dan variance

inflation factor (VIF). Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

terdapat korelasi antar variabel independen Berikut ini adalah tabel hasil

pengujian uji multikolonieritas dengan menggunakan nilai tolerance (T) dan

variance inflation factor (VIF).

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonieritas Menggunakan VIF

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln_SIZE ,790 1,266

Ln_LEV ,617 1,620

Ln_ROA ,685 1,461

Ln_CI ,715 1,399

Ln_II ,882 1,134

Ln_IND ,924 1,082

a. Dependent Variable: ETR

Page 97: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

81

Berdasarkan tabel 4.6 mengenai hasil uji multikolonieritas menggunakan

VIF terlihat bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai

tolerance (T) sebesar 0,790 dan variance inflation factor (VIF) sebesar 1,266,

variabel leverage (LEV) memiliki nilai tolerance (T) sebesar 0,617 dan

variance inflation factor (VIF) sebesar 1,620, variabel profitabilitas (ROA)

memiliki nilai tolerance (T) sebesar 0,685 dan variance inflation factor (VIF)

sebesar 1,461, variabel intensitas aset tetap (CI) memiliki nilai tolerance (T)

sebesar 0,715 dan variance inflation factor (VIF) sebesar 1,399, variabel

intensitas persediaan (II) memiliki nilai tolerance (T) sebesar 0,882 dan

variance inflation factor (VIF) sebesar 1,134, serta variabel komisaris

independen (IND) memiliki nilai tolerance (T) sebesar 0,924 dan variance

inflation factor (VIF) sebesar 1,082.

Dari hasil perhitungan nilai tolerance (T) diatas menunjukkan tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai tolerance (T) kurang dari 0,10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari

95%. Tabel 4.6 juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada satu

variabel independen yang memiliki nilai variance inflation factor (VIF) lebih

dari 10. Berdasarkan hasil uji multikolonieritas tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa dalam model persamaan regresi penelitian ini tidak

terdapat masalah pada uji multikolonieritas dan model persamaan regresi

dapat digunakan pada penelitian ini.

Page 98: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

82

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji

normalitas atas suatu data dilakukan pengujian melalui analisis grafik.

Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram

Grafik 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik 4.2 mengenai hasil uji normalitas menggunakan

grafik histogram, pada grafik 4.2 menunjukkan pola distribusi pada grafik

histogram tersebut adalah grafik histogram dengan pola distribusi normal.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah

terdistribusi dengan normal atau model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas.

Page 99: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

83

Grafik 4.3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik 4.3 mengenai hasil uji normalitas menggunakan

grafik P-Plot hal ini terlihat data pada grafik tersebut menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi dengan

normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 100: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

84

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Sminorv (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 115

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,02741511

Most Extreme

Differences

Absolute ,077

Positive ,065

Negative -,077

Test Statistic ,077

Asymp. Sig. (2-tailed) ,089c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 mengenai hasil uji normalitas menggunakan uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov, besarnya nilai Kolmogorov-

Smirnov adalah 0,077 dan signifikan pada 0,089 yang nilainya lebih dari

0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini

telah terdistribusi dengan normal.

d. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak

baik atau tidak layak dipakai prediksi. Salah satu ukuran dalam menentukan

ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson

(DW). Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2), tidak

terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤

+2, terjadi autokorelasi positif jika nilai DW diatas +2 (DW > +2) (Sunyoto,

Page 101: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

85

2011:91). Adapun hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji

Durbin – Watson (DW test) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Uji Durbin – Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,405a ,164 ,118 ,02817 1,705

a. Predictors: (Constant), Ln_IND, Ln_SIZE, Ln_ROA, Ln_II, Ln_CI,

Ln_LEV

b. Dependent Variable: ETR

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 mengenai hasil uji autokorelasi menggunakan uji

Durbin-Watson, ditemukan nilai Durbin Watson test sebesar 1,705. Nilai DW

tersebut berada di antara -2 dan +2 atau DW -2 ≤ DW ≤ +2. Maka tidak

terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Runs Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -,00145

Cases < Test Value 57

Cases >= Test Value 58

Total Cases 115

Number of Runs 50

Z -1,592

Asymp. Sig. (2-tailed) ,111

a. Median

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil uji autokorelasi menggunakan run

test, bahwa Nilai test adalah -0,00145 dan signifikan pada 0,111 yang

nilainya lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random

(acak).

Page 102: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

86

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada

penelitian ini, pengujian koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk

mengukur variabel independen yaitu variabel ukuran perusahaan (SIZE),

leverage (LEV), profitabilitas (ROA), intensitas aset tetap (CI), intensitas

persediaan (II), dan komisaris independen (IND) dalam menjelaskan variabel

dependen effective tax rate (ETR).

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis dengan melakukan uji

koefisien determinasi (R2):

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

1 ,405

a ,164 ,118

a. Predictors: (Constant), Ln_IND, Ln_SIZE, Ln_ROA, Ln_II,

Ln_CI, Ln_LEV

b. Dependent Variable: ETR

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil uji koefisien determinasi (R2)

besarnya nilai adjusted R2

square adalah 0,118, hal ini berarti 11,8% variabel

effective tax rate (ETR) dapat dijelaskan oleh keenam variabel independen,

ukuran perusahaan (SIZE), leverage (LEV), profotabilitas (ROA), intensitas

aset tetap (CI), intensitas persediaan (II), dan komisaris independen (IND).

Page 103: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

87

Sedangkan sisanya yaitu 88,2% (100% - 11,8%) dijelaskan oleh variabel-

variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Variabel-variabel

tersebut antara lain kepemilikan manajerial, perbedaan bisnis yang

dijalankan, intensitas penelitian dan pengembangan, serta perbandingan nilai

buku dan nilai pasar perusahaan.

4. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikasi simultan (uji statistik F) dilakukan pada tingkat signifikasi

0,05. Apabila nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan

Ha ditolak, sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil daripada 0,05 maka

H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini merupakan hasil uji signifikasi

simultan (uji statistik F):

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,017 6 ,003 3,539 ,003b

Residual ,086 108 ,001

Total ,103 114

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), Ln_IND, Ln_SIZE, Ln_ROA, Ln_II, Ln_CI,

Ln_LEV

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.11 mengenai hasil uji signifikasi simultan (uji

statistik F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai F hitung

sebesar 3,539 dengan probabilitas 0,003. Karena probabilitas 0,003 lebih

kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat digunakan untuk

Page 104: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

88

memprediksi effective tax rate (ETR) atau dapat dikatakan bahwa ukuran

perusahaan (SIZE), Leverage (LEV), profitabilitas (ROA), intensitas aset

tetap (CI), intensitas persediaan (II), dan komisaris independen (IND)

bersama-sama berpengaruh terhadap effective tax rate (ETR).

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Adapun

tingkat signifikasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05. Berikut ini

adalah hasil uji signifikan parameter individual (uji statistik t):

Tabel 4.12

Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,590 ,174 3,399 ,001

Ln_SIZE -,110 ,050 -,216 -2,178 ,032

Ln_LEV ,001 ,004 ,034 ,304 ,762

Ln_ROA -,010 ,004 -,250 -2,349 ,021

Ln_CI ,010 ,005 ,190 1,828 ,070

Ln_II ,000 ,004 -,003 -,035 ,972

Ln_IND -,013 ,019 -,062 -,678 ,499

a. Dependent Variable: ETR

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12 mengenai hasil uji signifikan parameter

individual (uji statistik t) menunjukkan bahwa dari keenam variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model regresi, dua variabel

berpengaruh terhadap effective tax rate. Hal ini terlihat dari tingkat signifikasi

untuk variabel ukuran perusahaan signifikan pada 0,032 dengan tingkat

Page 105: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

89

signifikasi dibawah 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap effective tax rate. Variabel leverage signifikan pada

0,762 dengan tingkat signifikan diatas 0,05 menunjukkan bahwa variabel

leverage tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

Variabel profitabilitas signifikan pada 0,021 dengan tingkat signifikan

dibawah 0,05 menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh

terhadap effective tax rate. Variabel intensitas aset tetap signifikan pada 0,070

dengan tingkat signifikan diatas 0,05 menunjukkan bahwa variabel intensitas

aset tetap tidak berpengaruh terhadap effective tax rate. Variabel intensitas

persediaan signifikan pada 0,972 dengan tingkat signifikan diatas 0,05

menunjukkan bahwa variabel intensitas persediaan tidak berpengaruh

terhadap effective tax rate. Dan variabel komisaris independen signifikan

pada 0,499 dengan tingkat signifikan diatas 0,05 menunjukkan bahwa

variabel komisaris independen tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai uji signifikasi parameter individual (uji

statistik t) pada tabel 4.9 yaitu sebagai berikut:

1) Ukuran Perusahaan (SIZE)

Berdasarkan tabel 4.12 ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai t

hitung sebesar -2,178 dan tingkat signifikasi 0,032. Tingkat signifikasi

0,032 menunjukkan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 yang berarti

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap effective tax rate.

Page 106: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

90

2) Leverage (LEV)

Berdasarkan tabel 4.12 leverage (LEV) memiliki nilai t hitung

sebesar 0,304 dan tingkat signifikasi 0,762. Tingkat signifikasi 0,762

menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti

leverage tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

3) Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan tabel 4.12 profitabilitas (ROA) memiliki nilai t hitung

sebesar -2,349 dan tingkat signifikasi 0,021. Tingkat signifikasi 0,021

menunjukkan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 yang berarti

profitabilitas berpengaruh terhadap effective tax rate.

4) Intensitas Aset Tetap (CI)

Berdasarkan tabel 4.12 intensitas aset tetap (CI) memiliki nilai t

hitung sebesar 1,828 dan tingkat signifikasi 0,070. Tingkat signifikasi

0,070 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti

intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap effective tax rate. Namun

apabila alpha ( sebesar 0,10, intensitas aset tetap (CI) memiliki nilai t

hitung sebesar 1,828 dan tingkat signifikasi 0,070. Maka Tingkat

signifikasi 0,070 menunjukkan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,10

yang berarti intensitas aset tetap berpengaruh terhadap effective tax rate.

5) Intensitas Persediaan (II)

Berdasarkan tabel 4.12 intensitas persediaan (II) memiliki nilai t

hitung sebesar -0,035 dan tingkat signifikasi 0,972. Tingkat signifikasi

Page 107: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

91

0,972 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti

intensitas persediaan tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

6) Komisaris Independen (IND)

Berdasarkan tabel 4.12 komisaris independen (IND) memiliki nilai t

hitung sebesar -0,678 dan tingkat signifikasi 0,499. Tingkat signifikasi

0,499 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti

komisaris independen tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

Berdasarkan tabel 4.12 maka model persamaan regresi berganda

yaitu sebagai berikut:

ETRit = 0,590 – 0,110Ln_SIZEit + 0,001Ln_LEVit – 0,010Ln_ROAit +

0,010Ln_CIit + 0,000Ln_IIit – 0,013Ln_INDit

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a) Koefisien konstanta sebesar 0,590 dengan nilai positif, ini dapat

diartikan bahwa effective tax rate (ETR) akan bernilai 0,590 apabila

masing-masing variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas,

intensitas aset tetap, intensitas persediaan dan komisaris independen

bernilai 0.

b) Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -

0,110. Niilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa jika

setiap kenaikan satu persen variabel ukuran perusahaan, dengan

asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan effective tax rate

sebesar -0,110.

Page 108: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

92

c) Variabel leverage memiliki koefisien regresi sebesar 0,001. Nilai

koefisien regresi positif menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan

satu persen variabel leverage, dengan asumsi variabel lain tetap

maka akan menaikkan effective tax rate sebesar 0,001.

d) Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar -0,010.

Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa jika setiap

kenaikan satu persen variabel profitabilitas, dengan asumsi variabel

lain tetap maka akan menurunkan effective tax rate sebesar 0,010.

e) Variabel intensitas aset tetap memiliki koefisien regresi sebesar

0,010. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa jika setiap

kenaikan satu persen variabel intensitas aset tetap, dengan asumsi

variabel lain tetap maka akan menaikkan effective tax rate sebesar

0,010.

f) Variabel intensitas persediaan memiliki koefisien regresi sebesar

0,000. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa jika setiap

kenaikan satu variabel intensitas persediaan, dengan asumsi variabel

lain tetap maka akan menaikkan effective tax rate sebesar 0,000.

g) Variabel komisaris independen memiliki koefisien regresi sebesar -

0,013. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa jika setiap

kenaikan satu variabel komisaris independen, dengan asumsi

variabel lain tetap maka akan menurunkan effective tax rate sebesar

0,013.

Page 109: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

93

5. Pembahasan

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Effective Tax Rate

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap effective tax

rate. Hal ini dilihat dari tingkat ukuran perusahaan sebesar 0,032 < 0,05 dan

nilai t hitung sebesar -2,178. Hal ini mengindikasikan bahwa ukuran

perusahaan (SIZE) signifikan dengan arah negatif. Hipotesis pertama (H1)

adalah ukuran perusahaan (SIZE) memiliki arah negatif dan memiliki

pengaruh secara parsial terhadap effective tax rate. Dengan demikian

hipotesis pertama dari penelitian ini diterima.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Derashid dan Zhang (2003), Richardson dan Lanis (2007) dan Ardyansah dan

Zulaikha (2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki arah

negatif dengan effective tax rate. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa

semakin besar perusahaan maka effective tax rate akan semakin rendah. Hal

tersebut menjelaskan bahwa semakin besar perusahaan maka dalam

penyampaian informasi yang terdapat pada laporan akhir tahun harus sangat

hati-hati untuk menghasilkan laporan yang akurat dan terhindar dari salah saji

(Siregar dan Utama, 2005). Dengan hasil tersebut diindikasikan bahwa

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut

kurang efektif dalam melakukan tata kelola aset yang sudah tidak optimal

sehingga menyebabkan tidak efisiennya biaya pengelolaan aset dan

menyebabkan rendahnya laba yang dihasilkan (Anthony, 2004). Laba

Page 110: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

94

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam penentuan besaran

effective tax rate. Serta hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian

Richardson dan Lanis (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan besar

dianggap memiliki sumber daya untuk memanipulasi proses politik yang

terjadi atau menggunakan sumber daya yang ada untuk membuat perencanaan

pajak yang baik serta menjalankan aktivitasnya sedemikian rupa sehingga

dapat mengoptimalkan tax saving.

Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Chiao

et, al. (2012) dan Noor et, al. (2008) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan (size) berpengaruh positif terhadap effective tax rate.

b. Pengaruh Leverage terhadap Effective Tax Rate

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

Hal ini dilihat dari tingkat leverage sebesar 0,762 > 0,05 dan nilai t hitung

sebesar 0,304. Hipotesis kedua (H2) adalah leverage (LEV) tidak memiliki

pengaruh secara parsial terhadap effective tax rate. Dengan demikian

hipotesis kedua dari penelitian ini ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ardyansah dan Zulaikha (2014). Berdasarkan teori agensi, perusahaan yang

mempunyai kinerja yang baik cenderung mempunyai konflik atau perbedaan

kepentingan antara prinsipal dan agen yang rendah. Hal ini dikarenakan

tujuan dari masing-masing pihak dapat terpenuhi sesuai dengan yang

diharapkan. Oleh karena itu semakin tinggi tarif pajak sebuah perusahaan

Page 111: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

95

maka semakin besar manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang

(Arsidatama, 2012).

Variabel leverage tidak berpengaruh terhadap effective tax rate,

menunjukkan bahwa semakin tinggi ataupun semakin rendah leverage suatu

perusahaan tidak berpengaruh terhadap penghindaran yang dilakukan oleh

perusahaan tersebut (Agusti, 2014). Penghindaran pajak berbanding lurus

dengan effective tax rate. Secara logika, semakin tinggi nilai dari rasio

leverage, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga

yang digunakan perusahaan. (Kurniasih, 2013). Hasil penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Surbakti (2012). Hal ini

disebabkan banyak perusahaan yang menjadi sampel memiliki jumlah hutang

yang relatif kecil.

Leverage adalah tingkat hutang yang digunakan perusahaan dalam

melakukan pembiayaan di perusahaannya (Husnan, 2008). Tingkat leverage

hanya akan mempengaruhi pendanaan perusahaan bukan mempengaruhi

bagaimana perusahaan menghasilkan laba, sesuai dengan pendapat Gupta dan

Newberry (1997) menyatakan bahwa keputusan pendanaan perusahaan dapat

menjadi gambaran penghindaran pajak terkait dengan tarif efektif pajak, hal

tersebut dikarenakan ada peraturan perpajakan terkait kebijakan struktur

pendanaan perusahaan. Keputusan pendanaan yang dimaksud adalah apakah

perusahaan lebih menggunakan pendanaan dari sisi modal atau ekuitas.

Namun penelitian ini menolak hasil penelitian yang dilakukan oleh

Haryadi (2012) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI yang

Page 112: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

96

menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan secara positif terhadap

effective tax rate.

c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Effective Tax Rate

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap effective tax rate.

Hal ini dilihat dari tingkat profitabilitas sebesar 0,021 < 0,05 dan nilai t

hitung sebesar -2,349. Hal ini mengindikasikan bahwa profitabilitas (ROA)

signifikan dengan arah negatif. Hipotesis ketiga (H3) adalah profitabilitas

(ROA) memiliki arah negatif dan berpengaruh secara parsial terhadap

effective tax rate. Dengan demikian hipotesis ketiga dari penelitian ini

diterima.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Noor et, al., (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas (ROA)

berpengaruh negatif terhadap effective tax rate, juga penelitian yang

dilakukan oleh Derashid dan Zhang (2003) yang menyatakan bahwa ROA

berpengaruh negatif terhadap effective tax rate, karena semakin efisien

perusahaan, maka perusahaan tersebut akan membayar pajak lebih sedikit

sehingga effective tax rate perusahaan tersebut akan lebih kecil.

Noor et, al., (2010) menemukan bahwa besarnya profitabilitas

perusahaan dapat mengurangi beban pajak perusahaan. Penyebabnya adalah

karena perusahaan dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan yang memiliki

pendapatan tinggi cenderung menghadapi beban pajak yang rendah.

Rendahnya beban pajak perusahaan dikarenakan perusahaan dengan

Page 113: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

97

pendapatan yang tinggi berhasil memanfaatkan keuntungan dari adanya

insentif pajak dan pengurang pajak yang lain yang dapat menyebabkan

effective tax rate perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya.

Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan Ardyansah

dan Zulaikha yang menyatakan bahwa profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh

terhadap effective tax rate.

d. Pengaruh Intensitas Aset Tetap terhadap Effective Tax Rate.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa intensitas aset tetap (CI) tidak berpengaruh terhadap

effective tax rate. Hal ini dilihat dari tingkat intensitas aset tetap sebesar 0,070

> 0,05 dan nilai t hitung sebesar 1,828. Hipotesis keempat (H4) adalah

intensitas aset tetap (CI) tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap

effective tax rate. Dengan demikian hipotesis keempat dari penelitian ini

ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Chiao et, al., (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan aset tetap tidak ada

memiliki pengaruh dengan effective tax rate, juga penelitian yang dilakukan

oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014) yang menyatakan bahwa capital

intensity ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax

rate.

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Intensitas Aset Tetap (CI) pada

perusahaan manufaktur tidak mempengaruhi besaran effective tax rate yang

dihasilkan oleh perusahaan dan terdapat indikasi bahwa pada perusahaan

Page 114: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

98

manufaktur terdapat banyak aset tetap yang habis umur ekonomisnya. Ketika

suatu perusahaan membeli aset dengan umur di atas satu tahun, perusahaan

menyusutkan aset tersebut sepanjang waktu penggunaannya. (Eugenen F, et.

al) Maka perusahaan tidak memperhitungkan biaya penyusutan dikarenakan

telah habis umur ekonomis aset tetap.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Haryadi (2012). Hal ini diakibatkan perusahaan membuat kebijakat terhadap

penyusutan aset tetap sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku

sehingga perusahaan tidak perlu lagi melakukan koreksi fiskal terhadap aset

tetap dalam perlakuan perhitungan pajak terhutang untuk tahun pajak tersebut

(Haryadi, 2012). Sehingga mengakibatkan intensitas aset tetap tidak

berpengaruh terhadap effective tax rate.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan menggunakan alpha (

sebesar 0,10, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas aset tetap

(CI) berpengaruh terhadap effective tax rate. Hal ini dilihat dari tingkat

intensitas aset tetap sebesar 0,070 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 1,828. Hal

ini mengindikasikan bahwa intensitas aset tetap (CI) signifikan dengan arah

positif.

Variabel intensitas aset tetap mempunyai arah yang positif menunjukkan

bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap yang tinggi menanggung

beban pajak yang tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa perusahaan-

perusahaan mempunyai aset tetap yang sudah habis manfaat ekonominya

tetapi tidak dihentikan pengakuannya dan untuk aset bergerak seperti

Page 115: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

99

kendaraan jika dibawa pulang oleh penggunanya maka tidak semua biaya

penyusutan atau pemeliharaan dapat dibebankan melainkan hanya sebesar

50%. Adanya perlakuan terhadap biaya penyusutan terhadap aset tetap dapat

mempengaruhi perhitungan jumlah pajak yang ditanggung perusahaan

(Ardyansah dan Zulaikha, 2014).

Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan Gupta dan

Newberry (2007) dan Thomas (2011) yang mendapatkan intensitas aset tetap

berpengaruh positif terhadap effective tax rate.

e. Pengaruh Intensitas Persediaan terhadap Effective Tax Rate

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa intensitas persediaan (II) tidak berpengaruh terhadap

effective tax rate. Hal ini dapat dilihat dari tingkat intensitas persediaan

sebesar 0,972 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar -0,035. Hipotesis kelima (H5)

adalah intensitas persediaan (II) tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap effective tax rate. Dengan demikian hipotesis kelima dari penelitian

ini ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Tanoto, Tiffany dan Gatot Soepriyanto (2013) yang menyatakan bahwa

inventory intensity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ETR

perusahaan. Variabel intensitas persediaan tidak memiliki pengaruh terhadap

effective tax rate dimana sedikit banyaknya persediaan yang dimiliki

perusahaan, bukan merupakan faktor untuk menentukan besar kecilnya

jumlah pajak yang dibayar perusahaan. Hasil penelitian ini juga sejalan

Page 116: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

100

dengan penelitian yang dilakukan oleh Noor et. al, hal ini terjadi karena

biasanya dalam Undang-Undang perpajakan tidak memberikan insentif pajak

bagi perusahaan yang memiliki jumlah persediaan barang dagang yang besar.

Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan Noor et al,.

(2010) dan Chiao et al,. (2012) yang mendapatkan intensitas persediaan

berpengaruh positif terhadap effective tax rate.

f. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Effective Tax Rate

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa komisaris independen (IND) tidak berpengaruh terhadap

effective tax rate. Hal ini dapat dilihat dari tingkat komisaris independen

sebesar 0,499 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar -0,035. Hipotesis keenam (H6)

adalah komisaris independen (IND) tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap effective tax rate. Dengan demikian hipotesis keenam dari penelitian

ini ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hanum dan Zulaikha (2013) yang menyatakan bahwa komisaris independen

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ETR perusahaan. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa komisaris independen yang merupakan bagian dari

dewan komisaris tidak melakukan fungsi pengawasan yang cukup baik

terhadap manajemen perusahaan seperti yang dijelaskan Antonia (2008).

Sabli dan Noor (2012) menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan mengenai

latar belakang kegiatan bisnis perusahaan dapat mengakibatkan gagalnya

perumusan strategi perusahaan yang efektif termasuk dalam strategi yang

Page 117: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

101

berhubungan dengan pajak. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang

telah dilakukan oleh Sabli dan Noor (2012), dimana berdasarkan

penelitiannya dihasilkan bahwa tidak terdapat signifikansi antara komisaris

independen dengan effective tax rate.

Proporsi yang lebih banyak dalam dewan komisaris independen tidak

dapat memberikan jaminan bahwa perusahaan pemerintah akan berjalan

dengan efektif dan baik sesuai dengan keinginan manajemen perusahaan. Hal

tersebut dikarenakan komisaris independen hanya bisa mengawasi kinerja

manajemen namun yang mengambil keputusan tetaplah manajemen itu

sendiri, wewenang komisaris independen tidak bisa secara langsung

menetapkan kebijakan mengenai besaran effective tax rate (Hanum dan

Zulaikha, 2013).

Namun hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh

Ardyansah dan Zulaikha (2014) yang mendapatkan komisaris independen

komisaris komisaris independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

effective tax rate (ETR) dengan arah positif.

Page 118: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Merujuk pada hasil analisis, pengujian hipotesis, pembahasan serta

penelitian maka dapat dikemukakan beberapa simpulan penelitian sebagai

berikut:

1. Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap effective tax rate. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Derashid dan

Zhang (2003), Richardson dan Lanis (2007), dan Ardyansah dan

Zulaikha (2014). Namun penelitian ini menolak penelitian yang

dilakukan oleh Chiao et, al. (2012).

2. Leverage (LEV) tidak berpengaruh terhadap effective tax rate. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardyansah

dan Zulaikha (2014). Namun penelitian ini menolak penelitian yang

dilakukan oleh Teddy Haryadi (2012).

3. Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap effective tax rate. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Noor et, al.,

(2008). Namun penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh

Ardyansah dan Zulaikha (2014).

4. Intensitas Aset Tetap (CI) tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chiao

et, al., (2012) dan Ardyansah dan Zulaikha (2014). Namun penelitian ini

Page 119: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

103

menolak penelitian yang dilakukan oleh Gupta dan Newberry (2007) dan

Thomas (2011).

5. Intensitas Persediaan (II) tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tanoto,

Tiffany dan Gatot Soepriyanto (2013). Namun penelitian ini menolak

penelitian yang dilakukan oleh Noor et al,. (2010) dan Chiao et al,. (2012).

6. Komisaris Independen (IND) tidak berpengaruh terhadap effective tax

rate. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hanum dan Zulaikha (2013). Namun penelitian ini menolak penelitian

yang dilakukan oleh Ardyansah dan Zulaikha (2014).

B. Saran

Adapun saran yang dapat dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya yaitu

sebagai berikut:

1. Sampel yang digunakan dalam perusahaan ini hanya mencakup 23

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk

penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah populasi perusahaan

yang akan dijadikan sampel penelitian di berbagai sektor seperti sektor

keuangan, sektor pertambangan, dan sektor lain yang terdaftar di Bursa

Efeek Indonesia (BEI).

2. Peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lain seperti kepemilikan

manajerial, perbedaan bisnis yang dijalankan, intensitas penelitian dan

pengembangan, serta perbandingan nilai buku dan nilai pasar perusahaan.

Page 120: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

104

3. Perusahaan lebih teliti dalam memasukkan pendapatan sebagai objek

pajak, sebagai contoh pendapatan yang seharusnya tidak dimasukan

sebagai objek pajak tetapi dimasukkan sebagai objek pajak, contohnya

adalah pendapatan deviden dengan tingkat kepemilikan 25% atau lebih

dan pendapatan operasi lainnya.

4. Perusahaan dapat mengalokasikan biaya penyimpanan persediaan agar

dapat mengurangi pajak yang seharusnya dibayar.

5. Perusahaan dapat memilih dua metode penyusutan aset tetap untuk

melakukan depresiasi, agar tiap tahun dapat menjadi pengurang dalam

pendapatan. Dan pajak yang dibayarkan akan lebih kecil.

Page 121: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

105

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid. “Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta: FEB UIN Press, 2012.

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. “Akuntansi Perpajakan”, Jakarta:

Salemba Empat, 2013.

Agusti, Wirna Yola. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Corporate

Governance terhadap Tax Avoidance. Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012”. Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Padang, 2014.

Ardyansah, D., & Zulaikha. Pengaruh Size, Leverage, Profitability, Capital

Intensity Ratio dan Komisaris Independen terhadap Effective Tax Rate

(ETR). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 3, Number 2, 2-9, 2014.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. “Management Control System” New

York: Me Graw Hill. 2004

Atarwaman, Rita J. D. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,Profitabilitas,

dan Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba yang

Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol.2, No. 2, Februari 2011.

Aunalal, Ardnolus. “Pengaruh Size, Profitability, & Ownership Structure Sebagai

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Effective Tax Rate Perusahaan. Thesis

Tidak dipublikasikan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah

Mada. 2011

Blocher EJ, Chen KH, Cokins G, Lin TW. “Manajemen Biaya.” Tim Penerjemah

Penerbit Salemba, penerjemah, Jakarta : Salemba Empat. Terjemahan dari

Cost Management. 2007

Bursa Efek Indonesia. “Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan”

diakses dari www.idx.co.id

Chiao YC, Hsieh YC, Lin W“Determinants of Effect Tax Rates for Firm Listed on

China‟s Stock Markets : Panel Models with Two-Sided Cencors”, the

Business & Management Review, Vol. 3 Number 1, November 2012.

Darmadi, Iqbal Nul Hakim dan Zulaikha. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Manajemen Pajak dengan Indikator Tarif Pajak Efektif (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Page 122: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

106

pada Tahun 2011-2012). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No.4,

hal. 1-12. 2013

Derashid dan Zhang. “Effective Tax Rates and the “Industrial Policy”

Hypothesis: Evidence from Malaysia”, Journal of International

Accounting, Auditing & Taxation 12 (2003).

Deviani SP, Birgita. “Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak

Kini dalam Deteksi Manajemen Laba pada saat Seasoned Equity

Offerings.” Universitas Diponegoro. 2009

Direksi PT Bursa Efek Jakarta. (2004). Kep-305/BEJ/07-2004: pencatatan saham

Dan efek bersifat ekuitas selain saham yang dierbitkan oleh perusahaan

tercatat. http://idx.co.id . diakses tanggal 30 Mei 2014.

Eddy Herjanto. “Manajemen Operasi”, Jakarta: Grasindo, 2007.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS.” Edisi Keempat,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2013

Gunadi. Akuntansi Pajak (Edisi Revisi). Jakarta: Grasindo. 2009

Gupta, S. And Newberry, K. “Determinants of the Variability Corporate Effective

Tax Rates: Evidence from Logitudinal Data”: Journal of Accounting and

Policy, 16, 1997 pp. 1-34.

Handayani, Desi. “Pengaruh Kecakapan Manajerial, Set Kesempatan Investasi

dan Kepemilikan Pemerintah terhadap Tarif Pajak Efektif.” Jurnal

Akuntansi Keuangan dan Bisnis. Vol. 6, Desember 2013, 26-35

Handayani, Desi & Tobi Arfan. “Pengaruh Transaksi Perusahaan Afiliasi

Terhadap Tarif Pajak Efektif”. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis,

Vol. 7, Bulan 2014, 11-19.

Hanum, H. R., & Zulaikha. “Pengaruh Karakteristik Corporate Governance

terhadap Effective Tax Rates”. Diponegoro Journal of Accounting, Vol

02. No.02, 1-10. 2013.

Haryadi, Teddy. “Pengaruh Intensitas Modal, Leverage, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Tarif Pajak Efektif pada Perusahaan Pertambangan di BEI

Tahun 2010-2011. Artikel yang dipublikasikan. 2012

Hery. Akuntansi Perpajakan. Jakarta : Grasindo. 2014

https://triyani.wordpress.com/2008/06/06/pengindaran-pajak-vs-penggelapan-

pajak/

Page 123: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

107

Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. 2010

Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. 2011

Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. 2012

Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. 2013

Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. 2014

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi & Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. “Theory of the Firm: Managerial behaviour,

agency cost, and ownership structure”. Journal of Financial Economics.

1976.

Karayan, John E and Charles W. Swenson, “Strategic Business Tax Planning”.

New Jersey: John Wiley & Sons. 2007

Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang

Peraturan No 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas

Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-29/PM/2004 Peraturan Nomor IX.15

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Kurniasih, Tommy., Sari Maria M. Ratna. “Pengaruh Return on Assets, Leverage,

Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal

pada Tax Avoidance” Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. 2013

Liansheng W, Y, W, P, G, W, L “State Ownership, Tax Status and Size Effect of

Effective Tax Rate in China”. Journal of Accounting and Public Policy

Vol 26 No. 6, 2007.

Lind, Douglas A, William G. Marchal, & Samuel A. Wathen. “Teknik-Teknik

Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data

Global” Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Liu, X., & Cao, S. “Determinants of Corporate Effective Tax Rates”. The Chinese

Economy, Vol. 40 No. 6. 2007

Page 124: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

108

Mangoting, Yenni. “Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif

Meminimalkan Pajak”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1 Mei

1999 : 43 - 53.

Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi (17th

ed.). Yogyakarta: Penerbit Andi. 2014

Martani, Dwi, Sylvia V.NPC., Ratna W., Aria F., dan Edward T. “Akuntansi

Keuangan Menengah Berbasis PSAK”. Salemba Empat, Jakarta. 2012

Martono dan Harjito, D. Agus. Manajemen Keuangan. Ekonisia Kampus Fakultas

Ekonomi UII, Yogyakarta. 2010.

Masri, Indah dan Dwi Martani. “Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt.

Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin. 2012

Melinda, Maria dan Nur C. “Pengaruh Corporate Governance terhadap

Manajemen Pajak”. Diponegoro Jounal Of Accounting, Vol. 2, No. 3

2013

Minnick, Kristina., & Noga, Tracy., “Do Corporate Governance Characteristics

Influence Tax Management?” Journal of Corporate Finance, 16, 703-718.

2009.

Munawir. “Analisis Laporan Keuangan”. Liberty, Yogyakarta. 2004

Nasution, Lukman Hakim. “Pajak Pertambahan Nilai (PPN)”. Grasindo, Jakarta

2008.

Noor, Rohaya Md., Nor’Azam Mastuki, dan Barjoyai Bardai. “Corporate

Effective Tax Rate: A Study on Malaysian Public Listed Companies.

Malaysian Accounting Review, Vol. 7(1), No. 1-20. 2008

Noor, R. M., Fadzillah, N. S., & Mastuki, N. Corporate Tax Planning: A Study on

Corporate Effective Tax Rates of Malaysian Listed Companies.

International Journal of Trade, Economics, and Finance. Vol, 1(2),

No.189-193. 2010 http://dx.doi.org/10.7763/IJTEF.2010.VI.34

Noor, R. M. Corporate Tax Planning: “A Study on Corporate Effective Tax Rates

of Malaysian Listed Companies”. International Journal of Trade,

Economics and Finance, 1(2):189-193. 2010

Nurshamimi Sabli and Rohaya Md Noor (PhD), “Tax Planning and Corporate

Governance” International Conference On Business and Economic

Research (3rd Icber 2012) Proceeding

Page 125: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

109

Price Water House Cooper. “Global Effective Tax Rates.” Price Water House

Cooper. 2011

Richardson, G., & Lanis, R. “Determinants of The Variability in Corporate

Effective Tax Rates and Tax Reform: Evidence from Australia”. Journal of

Accounting and Public Policy,Vol 26, 689-704, 2007.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Tentang Persediaan Revisi 2008

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 Tentang Aset Tetap Revisi 2011

Pohan, Chairil Anwar “Pengantar Perpajakan – Teori dan Konsep Hukum

Pajak”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2014:29-30.

Porcano, T. “Corporate Tax Rates: Progressive, Proportional, or Regressive”.

The Journal of the American Tax Association 7 (2), 17–31. 1986

Prabowo, Yusdianto. “Akuntansi Perpajakan Terapan” Jakarta:Grasindo. 2006

Pratiwi, Desak Eva Indira. “Perencanaan Pajak sebagai Upaya Legal untuk

Meminimalkan Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada KSU Griya Anyar

Sari Boga). Jurnal Ilmiah. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas

Brawijaya.

Resmi, S. “Perpajakan – Teori dan Kasus (6th

ed.)”. Jakarta: Salemba Empat.

2011.

Richardson, Grant dan Lanis Roman. “Determinants of the Variability in ETR ans

Tax Reform: Evidence From Australia. Journal of Accounting and Public

Policy, Vol. 26. 2007

Rodriguez, E. F., & Arias, A. M., “Do Business Characteristics Determine an

Effective Tax Rate?”. The Chinese Economy, Vol. 45 No. 6, 2013.

Rifai, Badriyah. Peran Komisaris Independen dalam Mewujudkan Good

Corporate Governance di Perusahaan Publik. Jurnal Hukum No. 3 Vol.

16 Juli 2009: 396-412.

Sabli, N., & Noor M. R. “Tax Planning and Corporate Governance”. Proceeding

International Conference on Business and Economic Research Bandung.

ISBN: 978-967-5705-05-2, 2012.

Sari, D. K. “Pengaruh Karakteristik Kepemilikan dan Corporate Governance

Terhadap Pajak Agresif”. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Depok, 2010.

Page 126: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

110

Sari, D.K., & Martani, D. “Ownership Characteristics, Corporate Governance

and Tax Agressiveness”. The 3 rd Accounting and the 2nd

Doctoral

Colloquium Facult of Economics Universitas Indonesia. Bali: FEUI.

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis (4th

ed.). Jakarta: Salemba

Empat, 2006.

Slamet Haryono. “Struktur Kepemilikan dalam Bingkai Teori Keagenan”, Jurnal

Akuntansi & Bisnis, Vol. 5, No.1, Februari 2005.

Soemitro, Prof. Dr. H. Rochmat, SH. & Dewi Kania Sugiharti, SH., MH., Asas

dan Dasar Perpajakan, cetakan pertama, Bandung: PT. Refika Aditama,

2004.

Suandy, Erly. Perencanaan Pajak. Salemba Empat, Jakarta. 2003

Sumarsan, Thomas. Perpajakan Indonesia. Edisi 3. Indeks, Jakarta. 2013

Soemitro, Prof. Dr. H. Rochmat, SH. & Dewi Kania Sugiharti, SH., MH., Asas

dan Dasar Perpajakan, cetakan pertama, Bandung: PT. Refika Aditama,

2004.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana. “Penerapan Good Corporate Governance

Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha”. Jakarta:

Kencana, 2006.

Thomas, Hutahean.. “TPE pada Perusahaan Korporasi pada Perusahaan Public

Manufaktur di Indonesia”. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Riau.2011

Tiearya, Ivan R. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba Sebagai

Respon Atas Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan 2008 Di Indonesia

(Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro : Semarang,

2012.

Ujiyantho, M.A. dan Bambang A.P. 2007. Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Go

Publik Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar.

2007.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008. Perubahan Keempat

Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Jakarta, diakses dari http://www.pajak.go.id/dmdocuments/UU-36-2008.pdf

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Page 127: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

111

Wibowo, Adi. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tarif Pajak Efektif (Studi

Pada Perusahaan Publik di Indonesia). Tesis. Universitas Gadjah Mada.

2012

Wulandari, Deni, dkk “Indikasi Manajemen Laba Menjelang Undang-Undang

Perpajakan 2000 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali. 2004.

www.idx.co.id

www.pajak.go.id

Yulfaida dan Zhulaikha, “Pengaruh Size, Profitabilitas, Profile, Leverage dan

Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” Semarang: UNDIP,

Diponegoro Journal of Accounting Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012,

Halaman 1-12, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting

Zain, Mohammad. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. 2008

Zeng, Tao. 2011. “Ownership Concentration, State Ownership, and Effective Tax

Rate: Evidence from China‟s Listed Firms”. Accounting Perspectives. Vol.

9 No. 4.

Zimmerman, J., “Taxes and firm size”. Journal of Accounting and Economics 5

(2), 119–149. 1983

.

Page 128: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

112

LAMPIRAN

Page 129: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

113

LAMPIRAN 1: Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

2 PT. Betonjaya Manunggal Tbk BTON

3 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

4 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA

5 PT. Ekadharma International Tbk EKAD

6 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL

7 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

8 PT. Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

9 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

10 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

11 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF

12 PT. KMI Wire and Cable Tbk KBLI

13 PT. Kabelindo Murni Tbk KBLM

14 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF

15 PT. Lion Metal Works Tbk LION

16 PT. Mayora Indah Tbk MYOR

17 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

18 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO

19 PT. Sekar Laut Tbk SKLT

20 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

21 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM

22 PT. Mandom Indonesia Tbk TCID

23 PT. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

Page 130: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

114

LAMPIRAN 2 : Perhitungan Ukuran Perusahaan (SIZE), Leverage (LEV),

Profitabilitas (ROA), Intensitas Aset Tetap (CI), Intensitas Persediaan (II),

Komisaris Independen (IND) dan Effective Tax Rate (ETR).

No. KODE TAHUN SIZE LEV ROA CI II IND ETR

1

AMFG

2010 28,50 0,29 0,14 0,44 0,21 0,33 0,25

2011 28,62 0,25 0,13 0,43 0,22 0,33 0,25

2012 28,77 0,27 0,11 0,44 0,22 0,33 0,25

2013 28,89 0,28 0,10 0,42 0,19 0,33 0,25

2014 29,00 0,23 0,12 0,39 0,19 0,33 0,23

2

BTON

2010 25,22 0,23 0,09 0,08 0,09 0,50 0,26

2011 25,50 0,29 0,16 0,08 0,09 0,50 0,22

2012 25,70 0,28 0,17 0,10 0,07 0,50 0,24

2013 25,89 0,27 0,15 0,08 0,09 0,50 0,22

2014 25,88 0,19 0,04 0,08 0,05 0,50 0,20

3

CPIN

2010 29,51 0,45 0,34 0,30 0,24 0,40 0,21

2011 29,81 0,43 0,27 0,36 0,26 0,40 0,21

2012 30,14 0,51 0,22 0,37 0,27 0,40 0,21

2013 30,39 0,58 0,16 0,41 0,26 0,33 0,27

2014 30,67 0,91 0,08 0,43 0,21 0,33 0,17

4

DLTA

2010 27,29 0,19 0,21 0,16 0,12 0,40 0,24

2011 27,27 0,22 0,22 0,14 0,12 0,40 0,26

2012 27,34 0,25 0,29 0,13 0,20 0,40 0,26

2013 27,49 0,28 0,31 0,11 0,20 0,40 0,25

2014 27,62 0,30 0,29 0,11 0,19 0,40 0,24

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 131: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

115

LAMPIRAN 2: (Lanjutan)

No. KODE TAHUN SIZE LEV ROA CI II IND ETR

5

EKAD

2010 26,04 0,63 0,13 0,33 0,27 0,33 0,22

2011 26,19 0,61 0,11 0,31 0,31 0,50 0,26

2012 26,34 0,43 0,13 0,31 0,30 0,50 0,24

2013 26,56 0,45 0,11 0,28 0,32 0,50 0,24

2014 26,74 0,51 0,10 0,26 0,39 0,50 0,31

6

GJTL

2010 29,97 1,94 0,08 0,39 0,11 0,38 0,26

2011 30,08 1,61 0,06 0,40 0,14 0,38 0,20

2012 30,19 1,35 0,09 0,48 0,11 0,33 0,22

2013 30,36 1,68 0,01 0,42 0,12 0,29 0,28

2014 30,41 1,68 0,02 0,47 0,14 0,33 0,32

7

ICBP

2010 30,22 0,43 0,14 0,17 0,11 0,38 0,26

2011 30,35 0,42 0,14 0,17 0,11 0,38 0,25

2012 30,51 0,49 0,13 0,22 0,10 0,38 0,25

2013 30,69 0,60 0,11 0,23 0,13 0,43 0,25

2014 30,85 0,66 0,10 0,23 0,11 0,43 0,25

8

IGAR

2010 26,57 0,04 0,15 0,10 0,15 0,33 0,23

2011 26,60 0,03 0,16 0,08 0,22 0,33 0,23

2012 26,47 0,29 0,14 0,14 0,28 0,33 0,24

2013 26,48 0,39 0,11 0,16 0,32 0,33 0,28

2014 26,58 0,33 0,16 0,13 0,34 0,33 0,28

9

INDF

2010 31,49 0,91 0,08 0,25 0,12 0,30 0,28

2011 31,61 0,70 0,09 0,24 0,12 0,33 0,23

2012 31,72 0,74 0,08 0,27 0,13 0,38 0,24

2013 31,98 1,04 0,04 0,29 0,11 0,38 0,27

2014 32,08 1,08 0,05 0,26 0,10 0,38 0,29

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 132: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

116

LAMPIRAN 2 : (Lanjutan)

No. KODE TAHUN SIZE LEV ROA CI II IND ETR

10

INTP

2010 30,36 0,17 0,21 0,50 0,08 0,43 0,24

2011 30,53 0,15 0,20 0,42 0,07 0,43 0,24

2012 30,76 0,17 0,16 0,35 0,06 0,43 0,24

2013 30,91 0,16 0,14 0,35 0,06 0,43 0,24

2014 30,99 0,17 0,18 0,42 0,06 0,43 0,22

11

KAEF

2010 28,14 0,49 0,08 0,25 0,23 0,40 0,22

2011 28,22 0,43 0,10 0,24 0,25 0,40 0,26

2012 28,36 0,44 0,10 0,22 0,26 0,40 0,26

2013 28,54 0,52 0,09 0,20 0,26 0,40 0,24

2014 28,72 0,64 0,01 0,19 0,23 0,40 0,15

12

KBLI

2010 27,59 0,46 0,05 0,41 0,21 0,40 0,28

2011 27,71 0,51 0,06 0,36 0,21 0,40 0,32

2012 27,78 0,71 0,11 0,34 0,26 0,40 0,27

2013 27,92 0,51 0,06 0,29 0,22 0,33 0,30

2014 27,92 0,42 0,05 0,31 0,20 0,40 0,26

13

KBLM

2010 26,72 0,77 0,01 0,58 0,09 0,50 0,33

2011 27,19 1,63 0,03 0,44 0,18 0,33 0,25

2012 27,31 1,73 0,03 0,40 0,24 0,33 0,26

2013 27,21 1,43 0,01 0,46 0,16 0,33 0,28

2014 27,20 1,23 0,03 0,45 0,14 0,33 0,25

14

KLBF

2010 29,58 0,22 0,19 0,23 0,22 0,33 0,24

2011 29,74 0,27 0,18 0,22 0,21 0,33 0,23

2012 29,87 0,28 0,19 0,24 0,22 0,33 0,23

2013 30,06 0,33 0,17 0,26 0,27 0,33 0,23

2014 30,15 0,27 0,17 0,27 0,25 0,33 0,23

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 133: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

117

LAMPIRAN 2 : (Lanjutan)

No. KODE TAHUN SIZE LEV ROA CI II IND ETR

15

LION

2010 26,44 0,17 0,13 0,06 0,27 0,33 0,23

2011 26,63 0,21 0,14 0,05 0,28 0,33 0,22

2012 26,80 0,17 0,20 0,07 0,23 0,33 0,18

2013 26,94 0,20 0,13 0,12 0,26 0,33 0,24

2014 27,12 0,35 0,08 0,17 0,25 0,33 0,22

16

MYOR

2010 29,11 1,16 0,11 0,34 0,11 0,40 0,24

2011 29,52 1,72 0,07 0,31 0,20 0,40 0,23

2012 29,75 1,71 0,09 0,34 0,18 0,40 0,22

2013 29,90 1,47 0,11 0,32 0,15 0,40 0,22

2014 29,96 1,51 0,04 0,35 0,19 0,40 0,23

17

ROTI

2010 27,07 0,25 0,18 0,61 0,02 0,33 0,26

2011 27,36 0,39 0,15 0,72 0,02 0,33 0,25

2012 27,82 0,81 0,12 0,74 0,02 0,33 0,25

2013 28,23 1,32 0,09 0,64 0,02 0,33 0,25

2014 28,39 1,23 0,09 0,78 0,02 0,33 0,25

18

SCCO

2010 27,78 1,70 0,05 0,16 0,24 0,33 0,26

2011 28,01 1,80 0,08 0,14 0,14 0,33 0,24

2012 28,03 1,27 0,11 0,15 0,15 0,33 0,24

2013 28,20 1,49 0,06 0,14 0,17 0,33 0,28

2014 28,14 1,03 0,08 0,18 0,17 0,33 0,25

19

SKLT

2010 26,02 0,69 0,02 0,49 0,25 0,33 0,22

2011 26,09 0,74 0,03 0,47 0,22 0,33 0,25

2012 26,24 0,93 0,03 0,41 0,24 0,33 0,32

2013 26,43 1,16 0,04 0,42 0,23 0,33 0,31

2014 26,53 1,16 0,05 0,41 0,22 0,33 0,30

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 134: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

118

LAMPIRAN 2 : (Lanjutan)

No. KODE TAHUN SIZE LEV ROA CI II IND ETR

20

SMGR

2010 30,38 0,28 0,24 0,49 0,10 0,40 0,23

2011 30,61 0,35 0,20 0,59 0,10 0,33 0,22

2012 30,91 0,46 0,19 0,63 0,09 0,50 0,22

2013 31,06 0,41 0,17 0,61 0,09 0,33 0,23

2014 31,17 0,37 0,16 0,59 0,08 0,43 0,21

21

SMSM

2010 27,70 0,88 0,15 0,35 0,29 0,33 0,19

2011 27,76 0,70 0,19 0,35 0,29 0,33 0,22

2012 28,07 0,71 0,16 0,33 0,27 0,33 0,22

2013 28,16 0,69 0,20 0,29 0,23 0,33 0,24

2014 28,19 0,53 0,24 0,28 0,25 0,33 0,22

22

TCID

2010 27,68 0,10 0,13 0,38 0,18 0,40 0,24

2011 27,75 0,11 0,12 0,37 0,25 0,40 0,26

2012 27,86 0,15 0,12 0,35 0,21 0,40 0,26

2013 28,01 0,24 0,11 0,47 0,23 0,40 0,27

2014 28,25 0,44 0,09 0,50 0,23 0,40 0,27

23

TOTO

2010 27,72 0,73 0,18 0,33 0,21 0,33 0,25

2011 27,92 0,76 0,16 0,36 0,21 0,33 0,26

2012 28,05 0,70 0,16 0,30 0,22 0,25 0,30

2013 28,19 0,69 0,14 0,32 0,21 0,25 0,27

2014 28,34 0,65 0,14 0,40 0,22 0,40 0,23

Sumber: Data Sekunder yang Diolah

Page 135: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

119

LAMPIRAN 3: Hasil Output SPSS 22 for windows Sebelum Transformasi

Regression

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SIZE 115 25,22 32,08 28,4549 1,68706

LEV 115 ,03 1,94 ,6468 ,48180

ROA 115 ,01 ,34 ,1239 ,06710

CI 115 ,05 ,78 ,3210 ,15748

II 115 ,02 ,39 ,1826 ,07979

IND 115 ,25 ,50 ,3735 ,05565

ETR 115 ,15 ,33 ,2461 ,02999

Valid N (listwise) 115

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 IND, ROA, SIZE, CI, II, LEV

b . Enter

a. Dependent Variable: ETR

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,399a ,159 ,113 ,02825 1,695

a. Predictors: (Constant), IND, ROA, SIZE, CI, II, LEV

b. Dependent Variable: ETR

Page 136: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

120

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,016 6 ,003 3,411 ,004b

Residual ,086 108 ,001

Total ,103 114

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), IND, ROA, SIZE, CI, II, LEV

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,349 ,058 6,047 ,000

SIZE -,003 ,002 -,162 -1,633 ,105 ,792 1,263

LEV -,001 ,007 -,013 -,116 ,908 ,606 1,651

ROA -,144 ,049 -,323 -2,948 ,004 ,649 1,541

CI ,024 ,019 ,128 1,309 ,193 ,816 1,226

II ,002 ,038 ,006 ,060 ,952 ,765 1,308

IND -,030 ,051 -,055 -,583 ,561 ,870 1,149

a. Dependent Variable: ETR

Coefficient Correlations

Model IND ROA SIZE CI II LEV

1 Correlations IND 1,000 ,056 ,102 ,125 ,240 ,230

ROA ,056 1,000 -,219 ,091 -,013 ,562

SIZE ,102 -,219 1,000 -,143 ,303 -,176

CI ,125 ,091 -,143 1,000 ,281 -,070

II ,240 -,013 ,303 ,281 1,000 ,044

LEV ,230 ,562 -,176 -,070 ,044 1,000

Covarinces IND ,003 ,000 9,204E-6 ,000 ,000 8,273E-5

ROA ,000 ,002 -1,892E-5 8,250E-5 -2,370E-5 ,000

SIZE 9,204E-6 -1,892E-5 3,107E-6 -4,685E-6 2,026E-5 -2,189E-6

CI ,000 8,250E-5 -4,685E-6 ,000 ,000 -9,206E-6

II ,000 -2,370E-5 2,026E-5 ,000 ,001 1,169E-5

LEV 8,273E-5 ,000 -2,189E-6 -9,206E-6 1,169E-5 4,978E-5

Page 137: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

121

Correlations

SIZE LEV ROA CI II IND ETR

SIZE Pearson Correlation 1 ,155 ,088 ,263** -,353

** -,100 -,155

Sig. (2-tailed) ,098 ,351 ,004 ,000 ,290 ,098

N 115 115 115 115 115 115 115

LEV Pearson Correlation ,155 1 -,558** ,222

* -,105 -,258

** ,184

*

Sig. (2-tailed) ,098 ,000 ,017 ,262 ,005 ,049

N 115 115 115 115 115 115 115

ROA Pearson Correlation ,088 -,558** 1 -,156 ,037 ,090 -,354

**

Sig. (2-tailed) ,351 ,000 ,096 ,693 ,337 ,000

N 115 115 115 115 115 115 115

CI Pearson Correlation ,263** ,222

* -,156 1 -,336

** -,123 ,137

Sig. (2-tailed) ,004 ,017 ,096 ,000 ,190 ,143

N 115 115 115 115 115 115 115

II Pearson Correlation -,353** -,105 ,037 -,336

** 1 -,148 ,018

Sig. (2-tailed) ,000 ,262 ,693 ,000 ,115 ,849

N 115 115 115 115 115 115 115

IND Pearson Correlation -,100 -,258** ,090 -,123 -,148 1 -,081

Sig. (2-tailed) ,290 ,005 ,337 ,190 ,115 ,387

N 115 115 115 115 115 115 115

ETR Pearson Correlation -,155 ,184* -,354

** ,137 ,018 -,081 1

Sig. (2-tailed) ,098 ,049 ,000 ,143 ,849 ,387

N 115 115 115 115 115 115 115

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) SIZE LEV ROA CI II IND

1 1 6,103 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,477 3,578 ,00 ,00 ,27 ,10 ,01 ,01 ,00

3 ,218 5,285 ,00 ,00 ,04 ,02 ,35 ,25 ,00

4 ,119 7,155 ,00 ,00 ,37 ,40 ,31 ,24 ,00

5 ,070 9,362 ,00 ,00 ,15 ,37 ,23 ,24 ,10

6 ,011 23,289 ,03 ,08 ,18 ,10 ,10 ,07 ,78

7 ,001 70,109 ,97 ,91 ,00 ,01 ,00 ,19 ,12

a. Dependent Variable: ETR

Page 138: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

122

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value ,2107 ,2728 ,2461 ,01197 115

Std. Predicted Value -2,958 2,234 ,000 1,000 115

Standard Error of Predicted

Value ,004 ,011 ,007 ,002 115

Adjusted Predicted Value ,2104 ,2771 ,2461 ,01222 115

Residual -,11096 ,06531 ,00000 ,02750 115

Std. Residual -3,928 2,312 ,000 ,973 115

Stud. Residual -4,065 2,402 ,000 1,007 115

Deleted Residual -,11885 ,07254 ,00001 ,02947 115

Stud. Deleted Residual -4,396 2,457 -,002 1,029 115

Mahal. Distance 1,480 16,415 5,948 3,426 115

Cook's Distance ,000 ,168 ,010 ,025 115

Centered Leverage Value ,013 ,144 ,052 ,030 115

a. Dependent Variable: ETR

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,420 13,655 ,177 ,860

Ln_SIZE -3,721 3,959 -,095 -,940 ,349

Ln_LEV ,322 ,326 ,113 ,988 ,326

Ln_ROA -,844 ,339 -,269 -2,488 ,014

Ln_CI -,393 ,418 -,100 -,942 ,348

Ln_II ,234 ,350 ,064 ,670 ,504

Ln_IND ,574 1,499 ,036 ,383 ,703

a. Dependent Variable: Ln_PARK

Page 139: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

123

LAMPIRAN 4 : Hasil Output SPSS 22 for windows Sesudah Transformasi

Model Regresi Semi Log (Ghozali, 2013:193)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln_SIZE 115 3,23 3,47 3,3466 ,05901

Ln_LEV 115 -3,47 ,66 -,7245 ,81016

Ln_ROA 115 -4,85 -1,08 -2,2900 ,73951

Ln_CI 115 -2,98 -,24 -1,2823 ,58772

Ln_II 115 -4,08 -,93 -1,8466 ,63247

Ln_IND 115 -1,39 -,69 -,9954 ,14403

ETR 115 ,15 ,33 ,2461 ,02999

Valid N (listwise) 115

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Ln_IND,

Ln_SIZE,

Ln_ROA, Ln_II,

Ln_CI, Ln_LEVb

. Enter

a. Dependent Variable: ETR

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,405a ,164 ,118 ,02817 1,705

a. Predictors: (Constant), Ln_IND, Ln_SIZE, Ln_ROA, Ln_II, Ln_CI, Ln_LEV

b. Dependent Variable: ETR

Page 140: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

124

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,017 6 ,003 3,539 ,003b

Residual ,086 108 ,001

Total ,103 114

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), Ln_IND, Ln_SIZE, Ln_ROA, Ln_II, Ln_CI, Ln_LEV

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,590 ,174 3,399 ,001

Ln_SIZE -,110 ,050 -,216 -2,178 ,032 ,790 1,266

Ln_LEV ,001 ,004 ,034 ,304 ,762 ,617 1,620

Ln_ROA -,010 ,004 -,250 -2,349 ,021 ,685 1,461

Ln_CI ,010 ,005 ,190 1,828 ,070 ,715 1,399

Ln_II ,000 ,004 -,003 -,035 ,972 ,882 1,134

Ln_IND -,013 ,019 -,062 -,678 ,499 ,924 1,082

a. Dependent Variable: ETR

Coefficient Correlationsa

Model Ln_IND Ln_SIZE Ln_ROA Ln_II Ln_CI Ln_LEV

1 Correlations Ln_IND 1,000 ,041 ,022 ,158 ,078 ,158

Ln_SIZE ,041 1,000 -,242 ,137 -,305 -,168

Ln_ROA ,022 -,242 1,000 -,008 ,098 ,504

Ln_II ,158 ,137 -,008 1,000 ,233 -,073

Ln_CI ,078 -,305 ,098 ,233 1,000 -,230

Ln_LEV ,158 -,168 ,504 -,073 -,230 1,000

Covariances Ln_IND ,000 3,953E-5 1,796E-6 1,339E-5 7,901E-6 1,247E-5

Ln_SIZE 3,953E-5 ,003 -5,249E-5 3,070E-5 -8,154E-5 -3,493E-5

Ln_ROA 1,796E-6 -5,249E-5 1,859E-5 -1,562E-7 2,248E-6 9,001E-6

Ln_II 1,339E-5 3,070E-5 -1,562E-7 1,973E-5 5,490E-6 -1,336E-6

Ln_CI 7,901E-6 -8,154E-5 2,248E-6 5,490E-6 2,819E-5 -5,059E-6

Ln_LEV 1,247E-5 -3,493E-5 9,001E-6 -1,336E-6 -5,059E-6 1,718E-5

Page 141: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

125

Collinearity Diagnosticsa

Mo

del

Dimen

sion Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Ln_SIZE Ln_LEV Ln_ROA Ln_CI Ln_II Ln_IND

1 1 6,127 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,579 3,252 ,00 ,00 ,47 ,01 ,01 ,00 ,00

3 ,161 6,176 ,00 ,00 ,10 ,00 ,49 ,18 ,00

4 ,076 8,968 ,00 ,00 ,24 ,25 ,27 ,53 ,01

5 ,047 11,470 ,00 ,00 ,08 ,59 ,07 ,14 ,13

6 ,010 24,400 ,01 ,01 ,06 ,07 ,05 ,14 ,86

7 ,000 227,180 ,99 ,99 ,04 ,08 ,11 ,01 ,00

a. Dependent Variable: ETR

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value ,2273 ,2805 ,2461 ,01216 115

Std. Predicted Value -1,543 2,834 ,000 1,000 115

Standard Error of Predicted

Value ,004 ,012 ,007 ,002 115

Adjusted Predicted Value ,2264 ,2900 ,2462 ,01257 115

Residual -,11889 ,06746 ,00000 ,02742 115

Std. Residual -4,221 2,395 ,000 ,973 115

Stud. Residual -4,626 2,425 -,003 1,015 115

Deleted Residual -,14282 ,06913 -,00015 ,02988 115

Stud. Deleted Residual -5,143 2,482 -,007 1,045 115

Mahal. Distance ,886 19,670 5,948 4,317 115

Cook's Distance ,000 ,615 ,013 ,059 115

Centered Leverage Value ,008 ,173 ,052 ,038 115

a. Dependent Variable: ETR

Page 142: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

126

Correlations

Ln_SIZE Ln_LEV Ln_ROA Ln_CI Ln_II Ln_IND ETR

Ln_SIZE Pearson Correlation 1 ,182 ,093 ,376** -,213

* -,081 -,155

Sig. (2-tailed) ,052 ,324 ,000 ,022 ,390 ,098

N 115 115 115 115 115 115 115

Ln_LEV Pearson Correlation ,182 1 -,521** ,369

** -,006 -,220

* ,209

*

Sig. (2-tailed) ,052 ,000 ,000 ,951 ,018 ,025

N 115 115 115 115 115 115 115

Ln_ROA Pearson Correlation ,093 -,521** 1 -,206

* -,010 ,091 -,332

**

Sig. (2-tailed) ,324 ,000 ,027 ,914 ,333 ,000

N 115 115 115 115 115 115 115

Ln_CI Pearson Correlation ,376** ,369

** -,206

* 1 -,263

** -,129 ,182

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,027 ,004 ,170 ,051

N 115 115 115 115 115 115 115

Ln_II Pearson Correlation -,213* -,006 -,010 -,263

** 1 -,128 ,003

Sig. (2-tailed) ,022 ,951 ,914 ,004 ,174 ,976

N 115 115 115 115 115 115 115

Ln_IND Pearson Correlation -,081 -,220* ,091 -,129 -,128 1 -,099

Sig. (2-tailed) ,390 ,018 ,333 ,170 ,174 ,293

N 115 115 115 115 115 115 115

ETR Pearson Correlation -,155 ,209* -,332

** ,182 ,003 -,099 1

Sig. (2-tailed) ,098 ,025 ,000 ,051 ,976 ,293

N 115 115 115 115 115 115 115

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3,294 16,650 -,198 ,844

Ln_SIZE -,589 4,827 -,013 -,122 ,903

Ln_LEV ,756 ,398 ,223 1,901 ,060

Ln_ROA -,274 ,414 -,074 -,663 ,509

Ln_CI -,142 ,510 -,030 -,280 ,780

Ln_II ,405 ,426 ,093 ,950 ,344

Ln_IND 3,278 1,828 ,172 1,793 ,076

a. Dependent Variable: Ln_UjiPark

Page 143: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

127

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 115

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,02741511

Most Extreme Differences Absolute ,077

Positive ,065

Negative -,077

Test Statistic ,077

Asymp. Sig. (2-tailed) ,089c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00145

Cases < Test Value 57

Cases >= Test Value 58

Total Cases 115

Number of Runs 50

Z -1,592

Asymp. Sig. (2-tailed) ,111

a. Median

Page 144: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33325/1/VICKY... · sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan ... Tabel 4.4

128

Charts