vicky 21 maret
DESCRIPTION
jjTRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdagangan Berjangka Komoditi dilakukan di bursa berjangka, di Indonesia
bursa tersebut adalah Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau juga dikenal dengan
Jakarta Futures Exchange (JFX). Manfaat utama dari Perdagangan Berjangka
Komoditi adalah, sebagai sarana pengelolaan resiko melalui kegiatan lindung nilai
(hedging), sebagai sarana pembentukan harga, dan sebagai salah satu alternatif
investasi (investment enhancement) bagi perorangan dan perusahaan yang
memiliki kebebasan dalam hal finansial untuk melakukan kegiatan investasi
(Anwar, 2008).
Dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 dan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang BAPPEBTI disebutkan bahwa,
“Perdagangan berjangka komoditi yang selanjutnya disebut perdagangan
berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi dengan
penarikan margin dan dengan penyelesaian kemudian berdasarkan kontrak
berjangka, kontrak derivatif syariah, atau kontrak derivatif lainnya”.
Perdagangan berjangka perlu untuk diperkenalkan lebih jauh, karena minat
masyarakat terhadap perdagangan berjangka semakin meningkat, dan juga
perdagangan berjangka bisa meningkatkan perekonomian. Tingkat investasi di
Indonesia yang semakin meningkat dapat dilihat dari annual report tahun 2010
BAPPEBTI, volume transaksi investasi komoditi yang dilakukan oleh investor
meningkat dari tahun 2009 ke tahun 2010 sejumlah 13 kali lipat, yaitu dari 17059
lot menjadi 232797. Dalam annual report tersebut juga disebutkan bahwa tahun
2010 di Indonesia terdapat 57 perusahaan berjangka yang mendukung
peningkatan investasi.
Globalisasi dan liberalisasi komoditi mengharuskan Pemerintah
mengantisipasi fluktuasi harga komoditi, Pemerintah harus mendesain struktur
manajemen resiko yang khusus untuk mengakomodasi tidak hanya resiko harga
tetapi juga termasuk resiko lainnya yang berasosiasi dengan komoditi. Masyarakat
harus memanfaatkan semua alternatif yang tersedia bagi pengelolaan resiko
termasuk segala bentuk perlindungan asuransi yang mencakup fluktuasi harga,
asuransi tanaman, kondisi iklim dan penggunaan instrumen keuangan.
Berdasarkan globalisasi dan liberalisasi tersebut, pemerintah kemudian
menerbitkan peraturan mengenai perdagangan berjangka pada tahun 1997,
terbitlah Undang-Undang Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi (BAPPEBTI) sekarang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2011 yang memberikan pengaturan dan regulasi secara garis besar dan
mengenai perdagangan berjangka di Indonesia.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 terdapat pengaturan mengenai
pihak-pihak yang ada dalam perdagangan berjangka, yaitu badan pengawas
berjangka komoditi (BAPPEBTI) yang merupakan pengawas dari perdagangan
berjangka, bursa berjangka sebagai pihak yang mengadakan dan menyediakan
sistem dan sarana untuk kegiatan perdagangan berjangka, lembaga kliring
berjangka yaitu sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan sarana untuk kegiatan pelaksanaan kliring dan menjamin transaksi
perdagangan berjangka, pialang yang bertanggungjawab untuk mengatur transaksi
nasabah, dan pedagang berjangka yaitu yang melakukan transaksi untuk
rekeningnya sendiri.
Kontrak berjangka komoditi merupakan suatu komitmen tetap untuk
menyerahkan atau menerima sejumlah komoditi tertentu dengan kualitas yang
telah ditetapkan sepanjang masa sebelum jatuh tempo dan harga dibentuk melalui
lelang terbuka terus-menerus di bursa berjangka. Sebagai contoh, seorang petani
jagung akan panen dalam tiga bulan, tetapi takut harga jagung akan turun dalam
tiga bulan, dan dia menginginkan harganya tetap seperti sekarang, kemudian
petani tersebut membeli kontrak di Lembaga Kliring Berjangka dengan harga saat
ini dan waktu yang diinginkan.
Di Indonesia terdapat dua bursa berjangka, yaitu PT Bursa Berjangka
Indonesia (BBJ) dan PT Bursa Komoditi dan Derivative Indonesia (BKDI).
Sedangkan untuk lembaga kliring berjangka ada dua, yaitu PT Kliring Berjangka
Indonesia (KBI) dan PT Indentrust Security International (ISI). Pasar berjangka
merupakan pasar yang harganya tergantung oleh komoditi yang kontraknya
diperjualbelikan di bursa, sedangkan pasar modal harganya tergantung pada
kinerja perusahaan yang sahamnya diperjualbelikan. Dalam tujuannya, tujuan dari
pasar berjangka adalah pengalihan resiko dari fluktuasi harga, sedangkan tujuan
dari pasar modal adalah mobilisasi dana suatu perusahaan dengan menjual saham
perusahaan.
Pasar Berjangka memperjualbelikan kontrak-kontrak yang berhubungan
dengan komoditi, meliputi minyak, gas alam, emas, perak, logam, ternak, daging,
unggas, biji-bijian, padi, jagung, gula, dan produk lainnya yang mengalami
perubahan nilai. Sama seperti halnya PT Victory International Futures, yang
memperjualbelikan olein, crude palm oil (CPO), rolling gold, rolling gold index,
sugar, soybeans, arabica coffee.
Perdagangan berjangka komoditi sendiri saat ini masih kurang dikenal oleh
masyarakat, banyak nasabah yang memilih untuk berinvestasi dalam bidang mata
uang, saham, dan emas, sedangkan dalam bidang komoditi selain emas masih
jarang dipilih. Mata uang merupakan pilihan utama para nasabah, karena ketika
mata uang suatu negara terpuruk, maka negara tersebut pasti berusaha semaksimal
mungkin untuk mengembalikan nilai mata uangnya, ketika mata uangnya terlalu
parah, bank central akan memberi kebijakan moneter untuk meningkatkan mata
uang tersebut. Pilihan kedua adalah saham, alasannya adalah ketika nilai saham
suatu perusahaan turun, perusahaan tersebut akan berusaha meningkatkan
pencitraan dan kinerja dari perusahaan tersebut. Kemudian pilihan terakhir adalah
komoditi, yang membuat komoditi jarang diminati adalah komoditi bergantung
pada alam, seperti kopi dan sebagainya sangat bergantung pada kondisi alam,
ketika terjadi kondisi alam yang buruk, maka akan mempengaruhi nilai komoditi
menjadi buruk, kemudian jika kondisi alam tersebut terus memburuk, nilai
komoditi juga tidak bisa membaik.
Indonesia merupakan negara agraris dengan sumber daya alam yang
bermacam-macam. Banyak komoditi di Indonesia baik soft maupun hard
commodity yang menduduki peringkat pertama sebagai negara penghasil di dunia.
Seperti contohnya, rempah-rempah dan kelapa sawit menduduki peringkat satu,
karet peringkat dua, beras, kopi, kakao, tembaga, dan timah peringkat tiga,
batubara peringkat lima, dan emas peringkat delapan. Berdasarkan potensi
komoditi Indonesia ini, seharusnya Indonesia bisa berperan sebagai negara
penentu komoditas dunia, namun kenyataanya yang berperan sebagai penentu
komoditas dunia adalah negara-negara lain yang merupakan konsumen komoditas
Indonesia.
Jika dilihat negara-negara penghasil komoditi di dunia yang lainnya seperti
Amerika Serikat, harga dari komoditi hasil negara tersebut selalu mengalami
peningkatan. Hasil komoditi dari negara Amerika Serikat adalah jagung, gandum,
dan kedelai, yaitu untuk kedelai dari USD1150 menjadi USD1470, jagung dari
USD550 menjadi USD770, dan gandum dari USD650 menjadi USD780.
Nilai komoditi dari Amerika Serikat bisa terus meningkat disebabkan karena
Amerika Serikat memiliki bursa komoditi, yaitu Chicago Mercantile Exchange
yang mengendalikan atau mengontrol harga komoditas dunia. Hal ini
menyebabkan kesejahteraan petani di Amerika Serikat bisa terjaga, selalu
mengalami peningkatan, berbalik dengan Indonesia yang petaninya semakin
terpuruk karena harga komoditi dikuasai oleh negara-negara lainnya.
Indonesia yang seharusnya bisa mengendalikan harga komoditi, ternyata harus
pasrah terhadap harga yang ditentukan oleh negara-negara konsumen. Sebagai
contoh adalah kakao, kopi, dan batubara. Sejak Desember 2011 hingga Februari
2013, harga ketiga komoditi tersebut terus menurun, yaitu harga kakao dari
USD2150 menjadi USD2130, harga kopi dari USD220 menjadi USD150, dan
harga batubara dari USD115 menjadi USD95.
Masalah yang timbul adalah bagaimana upaya yang dilakukan agar komoditi
bisa diminati oleh investor. Meskipun komoditi terkadang harganya bisa sangat
anjlok, namun hal ini bisa diantisipasi dengan penggunaan teknik hedging. Ketika
komoditi bisa diminati lagi oleh para investor, dengan secara tidak langsung
Indonesia bisa menjadi acuan untuk harga komoditi global.
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka disusunlah Laporan
Praktek Kerja Lapangan dengan mengangkat judul Peningkatan pemahaman
lindung nilai komoditi dalam upaya meningkatkan ekspor dan menjadi penentu
harga ekspor
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat mencoba untuk menerapkan teori-teori yang
telah diajarkan selama perkuliahan.
b. Mahasiswa mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang
dunia kerja nyata.
c. Persiapan bagi mahasiswa yang nantinya akan masuk dalam
dunia kerja.
d. Menambah kenalan atau rekan kerja yang lebih berpengalaman
dalam bidang yang berhubungan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Memahami dan mengerti apa itu perusahaan berjangka,
terutama PT Victory International Futures.
b. Untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan Indonesia tidak
bisa menjadi penentu harga komoditi
c. Memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan yang
merupakan salah satu mata perkuliahan wajib di Universitas
MaChung.
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh kesempatan untuk mencoba menerapkan teori-teori
yang selama ini diajarkan di perkuliahan pada permasalahan
yang ditemukan di PT Victory International Futures
b. Memperoleh pengalaman bekerja yang sangat dibutuhkan
dikemudian hari setelah mahasiswa menyelesaikan
perkuliahannya
c. Memperoleh kesempatan untuk memahami dan mengerti
tentang perdagangan berjangka terutama komoditi
1.3.2 Bagi PT Victory International Futures pusat
a. Memperoleh tenaga kerja bantuan dari mahasiswa selama
proses praktek kerja lapangan berlangsung
b. Memperoleh tambahan nasabah jika mahasiswa yang sedang
melaksanakan praktek kerja lapangan memperoleh nasabah
1.3.3 Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MaChung
a. PT Victory International Futures pusat menjadi salah satu
perusahaan yang menerima mahasiswa MaChung untuk
melaksanakan proses praktek kerja lapangan
b. PT Victory International Futures pusat dapat menjadi tempat
untuk menguji apakah mahasiswa telah mengerti ilmu yang
telah diajarkan selama perkuliahan atau tidak
c. Sebagai sarana untuk memperkenalkan Universitas MaChung
kepada perusahaan yaitu PT Victory International Futures pusat,
agar kemudian bisa menjalin kerja sama antara kedua belah
pihak
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Perdagangan Internasional
Setiap negara memiliki mempunyai masing-masing kekhasan, keragaman,
sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Semakin inovatif dan berkembangnya suatu negara akan menyebabkan
mereka mengimpor bahan-bahan dari negara lain untuk semakin
menyempurnakan produk yang dihasilkan untuk kemudian diekspor kembali ke
negara-negara lain yang memerlukan. Atas dasar ini maka perdagangan
internasional terjadi, untuk saling memenuhi kebutuhan.
Menurut Ball dan McCulloch (2000: 117), perdagangan internasional terjadi
karena negara-negara mengekspor produk-produk yang memerlukan sejumlah
besar faktor produksi mereka yang berlimpah dan mengimpor produk-produk
yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi mereka yang langka.
Menurut Madura (2003: 10), “International trade is a relatively conservative
approach that can be used by firm to penetrate markets (by exporting) or obtain
supplier at a low cost (by importing).”
Menurut Levi (2001: 5), manfaat utama perdagangan internasional adalah
meningkatkan kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap
negara untuk mengkhususkan diri dalam memproduksi barang dan jasa yang
relatif efisien. Efisiensi relatif suatu negara dalam memproduksi produk tertentu
dapat diselesaikan dalam jumlah produk alternatif lain yang dapat diproduksi
dengan input yang sama. Bila ditinjau dari pengertian ini, efisiensi relatif
digambarkan sebagai keuntungan komparatif. Semua negara secara bersama-sama
dapat memperoleh manfaat dari eksploitasi keuntungan komparatifnya, juga dari
skala produksi yang lebih besar dan pilihan produk yang lebih beragam yang
semuanya dimungkinkan oleh adanya perdagangan internasional.
Meskipun perdagangan internasional membawa dampak baik, namun bisa
juga menimbulkan dampak negatif, resiko kerugian bisa muncul ketika harga
dalam perdagangan internasional terlalu fluktuatif, termasuk dengan perubahan
nilai mata uang. Maka harus dilakukan pencegahan-pencegahan untuk resiko
tersebut.
2.2 Pasar Derivatif
Globalisasi ekonomi, perdagangan internasional, dan integrasi keuangan dunia
yang terjadi telah menyebabkan terdorongnya instrumen-instrumen derivatif
untuk digunakan sebagai alat pengendalian resiko. Manajemen resiko merupakan
fokus utama dari segala kegiatan dalam pasar derivatif. Para pelaku pasar derivatif
selalu menginginkan untuk mengurangi resiko dari pergerakan harga komoditi,
tingkat suku bunga, ataupun harga saham.
2.2.1 Pengertian Derivatif
Menurut Siahaan (2008: 10), derivatif adalah semacam kendaraan keuangan
yang diturunkan atau diperanakkan dari induknya apakah induknya itu aktiva
keuangan saham atau obligasi, komoditi, atau berbagai macam indeks seperti
IHSG, LQ45, Nikkei, Hangseng, dan lain sebagainya. Jadi induk dari instrumen
derivatif adalah berbagai macam aktiva keuangan, berbagai macam komoditi, dan
berbagai macam indeks.
2.2.2 Perdagangan derivatif atau perdagangan berjangka
Perdagangan berjangka (Futures trading) merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan jual beli komoditi yang penyerahannya dilakukan berjangka.
komoditi perdagangan berjangka berlangsung hanya di pasar-pasar yang
terorganisasi atau dikenal sebagai bursa berjangka. Bursa berjangka berbeda
dengan bursa efek, bursa efek merupakan pasar fisik, jadi harus ada produksi efek
dan persediaan saham sebelum proses jual, sedangkan bursa berjangka tidak ada
persediaan. Bursa efek dan bursa berjangka adalah bagian dari pasar derivatif.
Bursa berjangka dalam fungsi dan manfaat secara ekonomi memberikan tiga
fungsi, yaitu:
a. Risk Transfer
Risk transfer merupakan fungsi utama dari pasar derivatif, yaitu sebagai
alat pemindahan resiko pasar (transfer of market risk), yang dimaksud di
sini adalah pasar derivatif ini digunakan untuk menghindari resiko akibat
perubahan harga secara drastis atau tidak rasional. Dengan adanya pasar
derivatif ini pelaku pasar bisa mengidentifikasi dan mengelola resiko-
resiko yang bisa saja terjadi dalam pasar.
b. Price Discovery
Arti dari price discovery di sini adalah dimana ditemukannya suatu harga
seseorang mau membeli dan seseorang lainnya mau menjual pada harga
tersebut, bisa juga disebut pasar derivatif ini bisa digunakan sebagai
penentu harga.
c. Transaction Integrity
Pada suatu negara yang belum berkembang, bursa komoditi berjangka
dapat menjadi penengah yang membantu pembentukan harga di pasar.
Bursa derivatif ini menyebabkan transaksi keuangan yang terjadi lebih
dapat dipercaya.
Menurut Joni, H., Gultom, A.N., Arief (2010:8), bursa berjangka adalah badan
usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak
berjangka. Produk dari bursa komoditi berisi forex, logam mulia, serta barang
komoditi lainnya seperti jagung, kelapa sawit, minyak mentah dunia, dan
sebagainya.
Perdagangan berjangka itu sendiri dimulai dari Amerika Serikat, tepatnya di
Chicago sekitar tahun 1800. Tujuan utama dari perdagangan berjangka pada saat
itu adalah meminimalisir resiko yang dapat timbul karena kenaikan atau
penurunan harga dari komoditi. Pada tahun 1840, di Chicago terjadi masa yang
sulit untuk perdagangan biji-bijian seperti gandum dan jagung (grain), sedangkan
grain merupakan makanan pokok untuk Amerika Serikat.
Ketika masa tanam grain, permintaan akan grain meningkat sedangkan
stoknya menipis, hasilnya harga grain meningkat. Sebaliknya ketika masa panen
grain permintaan sedikit tetapi stok meningkat, sehingga harganya anjlok. Para
petani tidak memiliki cukup ruang untuk penyimpanan hasil panen grain sehingga
biasanya mereka langsung menjual hasil panen dengan harga murah. Bukan hanya
petani yang menjadi bingung dengan situasi seperti ini, tetapi juga para produsen
makanan.
Pada akhirnya 82 pengusaha yang berasal dari Chicago membuat suatu tempat
perkumpulan yang sekarang dikenal sebagai Chicago Board of Trade (CBOT),
yang bertujuan untuk membuat perjanjian jual beli di masa yang akan datang atau
kemudian dikenal dengan forward contract. Kontrak yang pertama kali terjadi
pada tanggal 13 Maret 1851 untuk pengiriman komoditi pada bulan juni.
Forward contract sendiri merupakan perjanjian yang legal antara penjual dan
pembeli dengan mencantumkan secara lengkap jenis komoditi, jumlah, harga,
waktu pengiriman, lokasi pengiriman masa datang. Forward contract bisa
dianggap sebagai awal mula dari futures contract atau futures market
(perdagangan berjangka).
2.2.3 Jenis-jenis instrumen derivatif
Instrumen yang terdapat dalam pasar derivatif ada 4 kontrak, yaitu :
a. Forward Contract
Menurut Siahaan (2008: 134) definisi dari forward contract adalah
perjanjian antara kedua pihak, dimana salah satu pihak diwajibkan
menyerahkan sejumlah aktiva tertentu pada tanggal tertentu yang akan
datang dan pihak lainnya wajib membayar sesuai dengan jumlah tertentu
yang dikenakan atas aktiva pada tanggal penyerahan. Forward contract
bersifat pribadi hanya antara kedua pihak. Tujuan dari kontrak ini adalah
untuk melindungi kedua pihak dari fluktuasi nilai aktiva yang bisa terjadi
selama tandatangan kontrak hingga waktu penyerahan.
b. Futures Contract
Menurut Hull (2006), futures contract adalah perjanjian atau kesepakatan
untuk membeli atau menjual aktiva tertentu pada saat tertentu dengan
harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang.
Futures contract hampir sama dengan forward contract hanya saja futures
contract diperjualkan secara transparan di muka umum, semua pihak
mengetahui harganya, berbeda dengan forward contract yang mengerti
harga hanya kedua pihak saja.
Gambar
c. Options Contract
Pada dasarnya Options Contract ada dua macam, yaitu Call Options dan
Put Options. Pembeli call options memiliki hak untuk membeli dengan
harga tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang sesuai
dengan yang tertera pada kontrak, sedangkan pembeli put options
memiliki hak untuk menjual dengan harga tertentu pada tanggal tertentu di
masa yang akan datang.
d. Swaps Contract
Swap adalah kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk
mempertukarkan arus kas di masa yang akan datang.
2.2.4 Jenis Komoditi
Secara umum komoditi dibagi menjadi dua, yaitu komoditi non finansial dan
komoditi finansial.
a. Komoditi non Finansial
Berdasarkan Keppres yang diterbitkan, yaitu No 12 Tahun 1999, No 73
Tahun 2001, telah ditetapkan 22 komoditi, yaitu: kopi, minyak kelapa
sawit, plywood, karet, kakao, lada, gula pasir, kacang tanah, kedelai,
cengkeh, ikan, udang, bahan bakar minyak, gas alam, tenaga listrik, emas,
perak, batu bara, timah, pulp dan paper, benang, semen, dan pupuk.
b. Komoditi Finansial
FOREX (Foreign Cross Currency). Foreign cross currency
merupakan nilai tukar antara beberapa mata uang yang tidak
menjadi patokan standar negara dimana mata uang tersebut
diperdagangkan. Trading forex adalah perdagangan mata uang
suatu negara dengan mata uang negara lain.
STODEX (Stock Index). Stock index merupakan indeks yang
mewakili sebuah portofolio dari saham-saham dan dikumpulkan
dengan sebuah metode kalkulasi (gabungan dari beberapa saham).
Saham juga merupakan bentuk kepemilikan dari sebuah
perusahaan. Jika kita memegang saham suatu perusahaan maka
kita memiliki perusahaan tersebut, meskipun mungkin presentase
kepemilikan kita sangat kecil. Saham dikeluarkan oleh perusahaan
yang telah Go Public atau telah menerbitkan saham (IPO).
Jenis komoditi yang diperjualbelikan pada saat ini sudah sangat beragam,
berdasarkan web bloomberg, komoditi yang saat ini diperjualbelikan adalah:
a. Komoditi Energi
Minyak mentah jenis brent (Brent crude future), gas minyak (Gas Oil
future(ICE)), bensin (Gasoline RBOB Future), minyak panas (Heating oil
future), gas alam cair (Natural gas future), minyak jenis wti (WTI crude
future).
b. Komoditi Pertanian
Coklat (Cocoa future dan Cocoa future-LI), kopi (Cofee ‘C’ future),
jagung (Corn future), katun (Cotton no.2 future), kedelai (Soybean future,
Soybean meal future, Soybean oil future), gula (Sugar #11 (WORLD)),
gandum (Wheat future(CBT), Wheat future(KCB)).
c. Komoditi Logam Industri
Tembaga (Copper future, LME copper future), nikel (LME lead future,
LME nickel future), alumunium (LMP PRI alum future), besi (LME zinc
future).
d. Komoditi Logam Mulia
Emas (Gold 100 OZ Future), perak (Silver future).
e. Komoditi Peternakan
Sapi (Cattle feeder future dan Live cattle future), babi (Leans hogs future).
2.3 Chicago Mercantile Exchange (CME)
CME merupakan bursa berjangka yang berlokasi di Chicago, Illinois. CME
merupakan anak perusahaan dari CME Group, yang juga membawahi beberapa
bursa berjangka seperti Chicago Board of Trade (CBOT), New York Mercantile
Exchange (NYMEX), dan Commodities Exchange (COMEX). CME berdiri pada
tahun 1898 dengan nama The Chicago Butter and Egg Board, karena hanya
memperjualkan kontrak butter dan egg. Pada tahun 1919 bursa berjangka ini
mulai dikenal dengan dengan nama The Chicago Mercantile Exchange. Seiring
berjalannya waktu, produk dari CME semakin bertambah, yaitu frozen pork belly
futures pada tahun 1961, live cattle futures pada tahun 1964, futures pertama pada
mata uang asing pada tahun 1972, dan stock index futures pada tahun 1982.
Pada tahun 1984, terjadi kerjasama internasional antara CME dengan The
Singapore Exchange Derivatives Trading Ltd. (SGX) tentang perdagangan
berjangka. Kemudian CME juga menciptakan teknologi baru dalam sistem
trading dengan memperkenalkan platform trading elektronik global pertama,
yaitu CME Globex. Sistem baru yang dikenalkan CME ini tidak menggeser
sistem tradisional, tetapi digunakan untuk meningkatkan efisiensi trading dan
memperpanjang waktu trading, dan hasilnya pada tahun 2009 sekitar 80%
transaksi perdagangan kontrak perharinya menggunakan CME Globex.
Tahun 2001 bursa berjangka ini menjadi bursa berjangka terbesar di Amerika
Serikat. CME bergabung dengan The Chicago Board of Trade pada tahun 2007
dan menghasilkan The CME Group. Pada tahun 2008, total perdagangan
berjangka yang telah dibuka dan dijual oleh CME dan CME Group mencapai 3,3
milyar kontrak berharga lebih dari 1,2 quadrillion US$.
CME menjadi mengesankan untuk dibahas karena CME memiliki kontrak
tentang cuaca, seperti kontrak badai, kontrak hujan, kontrak salju, dan kontrak
suhu.
2.4 Bursa Berjangka Jakarta
Sebenarnya jika dilihat tentang sejarah bursa berjangka komoditi di Indonesia,
bursa komoditi ini diawali dengan terjadinya perdagangan barang-barang
kebutuhan yang dilakukan antar daerah secara tradisional pada abad ke-12. para
pedagang biasanya menitipkan barang-barang dagangannya di suatu tempat
sebelum diberikan kepada pembeli.
Di Indonesia sendiri pasar berjangka sudah lama dirasa diperlukan, akan tetapi
realisasinya sendiri sangat lambat. Banyak kendala yang muncul saat pertama kali
pasar berjangka muncul, dan ada beberapa kendala yang tetap ada sampai
sekarang. Kendala utama pada awalnya adalah sangat sedikit yang berminat
sebagai promotor, dan perdagangan berjangka ini dianggap sebagai judi. Krisis
ekonomi yang terjadi di Indonesia menekan perlunya akan bursa berjangka di
Indonesia, semua pihak memikirkan tentang krisis ekonomi daripada
memperkenalkan bursa berjangka, sudah sangat telat untuk memperkenalkan
bursa berjangka di Indonesia, di negara lain sudah memulai perdagangan ini sejak
seabad yang lalu.
Fungsi utama dari pasar berjangka masih sama dengan fungsi dari pasar
berjangka pada negara lain yang telah dimulai pada seabad yang lalu, yaitu untuk
menyediakan mekanisme yang lebih efisien dan efektif dalam manajemen resiko,
sehingga harga untuk produsen dan konsumen komoditi resikonya diambil alih
oleh spekulan.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah cukup lama sadar akan perlunya bursa
berjangka ini dihadirkan di Indonesia, untuk sarana lindung nilai(hedging).
Banyak menteri sejak jaman Presiden Soeharto yang ingin mendirikan bursa
berjangka di Indonesia, namun tetap menjaganya agar tidak menjadi seperti
tempat perjudian.
Beberapa orang kaya pada masa lalu sering untuk mencoba ikut dalam bursa
berjangka di luar negri, padahal banyak resiko untuk ikut dalam bursa luar negri,
bursa di luar negri belum tentu benar dan belum tentu memiliki ijin dan badan
penanggung yang jelas. Kemudian pada tahun 1977, Pemerintah Indonesia
mengambil tindakan untuk melarang penyaluran investasi keluar negri (Instruksi
Mendag No. 03/M/INS/VI/77), juga mendirikan Badan Pelaksana Bursa Komoditi
(Bapebti) dan PT Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi (PP No. 35 tahun 1982),
namun dikarenakan banyaknya kendala dan kurangnya pengetahuan masyarakat
atau investor, usaha Pemerintah Indonesia untuk mendirikan bursa berjangka di
Indonesia tidak berhasil.
Pada tahun 1991, Pemerintah Indonesia mencari asosiasi-asosiasi pelaku pasar
yang bersedia derivatif komoditinya diperdagangkan di Bursa Berjangka. Hanya
ada tiga asosiasi yang bersedia komoditinya diperdagangkan di bursa, yaitu
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Industri Minyak Makan
Indonesia (AIMMI), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Untuk menanggapi kesediaan tiga asosiasi ini, dibuat keputusan BAPEBTI No.
07/BAPEBTI/KP/XJ/1991 yang berisi pengangkatan tim kecil yang mulai bekerja
pada Agustus 1991. Pada bulan Juli 1992 tim kecil tersebut telah menyelesaikan
Peraturan Tata Tertib Bursa yang akan dijalankan oleh BAPEBTI.
Pemerintah pada bulan November 1992 melakukan pertemuan dengan
Menteri Muda Perdagangan dan kemudian pada tanggal 26 Februari 1993
dibentuklah suatu tim kecil berdasarkan Keputusan Menteri. Tim tersebut berisi
utusan dari Federasi Asosiasi Minyak Nabati Indonesia (FAMNI) yang
merupakan gabungan dari AEKI, AIMMI, dan GAPKI. Tim tersebut
mengumpulkan dana untuk mengundang konsultan dari Australia dan Malaysia
untuk melakukan studi kelayakan, rencana usaha, dan rancangan tata tertib untuk
pengadaan bursa di Indonesia. Pemerintah sendiri juga mengupayakan dibuatnya
Undang-Undang Perdagangan Berjangka untuk mengatur tentang perdagangan
berjangka yang ada di Indonesia.
Tim yang dibentuk untuk mempersiapkan berdirinya bursa ditolak oleh DPR,
dan hal itu juga menyebabkan Undang-Undang Perdagangan Berjangka ditunda.
Muncul informasi bahwa ada pihak-pihak yang membiayai terjadinya penundaan
tersebut, dan juga muncul informasi bahwa FAMNI ingin menguasai atau
memonopoli bursa berjangka di Indonesia.
Undang-Undang Perdagangan Berjangka Komoditi akhirnya muncul, yaitu
Undang-Undang No. 32 tahun 1997. Isi Undang-Undang tersebut jelas, yaitu
tidak membatasi bursa hanya boleh satu, melarang pendiri terafiliasi, melarang
pemegang saham memiliki atau menguasai lebih dari satu saham, pemegang
saham baru harus pialang. Hal ini menghilangkan pencitraan bahwa FAMNI akan
menguasai atau memonopoli bursa berjangka di Indonesia. Bersamaan dengan
munculnya Undang-Undang tersebut, dibentuklah Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang merupakan satu unit eselon 1 berada di
bawah daungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Sebenarnya sebelum berdirinya BAPPEBTI, tugas dan fungsi BAPPEBTI
dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Bursa Komoditi (BAPEBTI). Jadi
BAPPEBTI yang ada sekarang merupakan pengalihan fungsi dari BAPEBTI.
BAPPEBTI secara resmi dibentuk pada tanggal 27 September 1999 berdasarkan
keputusan Presiden Nomor 115 Tahun 1999 yang kemudian telah diperbarui
beberapa kali dengan keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2001.
Namun Undang-Undang Perdagangan Berjangka Komoditi ini muncul di saat
yang tidak tepat, yaitu pada saat krisis ekonomi di Indonesia sedang memuncak.
Selama tahun 1998 tidak ada yang berminat untuk melakukan apa-apa pada
perdagangan berjangka. Kemudian setelah keluarnya PP No. 9 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Perdagangan Komoditi Berjangka, tanggal 27 Januari
1999 gerakan pendirian bursa dimulai kembali.
FAMNI berusaha dengan cepat mencari perusahaan-perusahaan untuk
menjadi anggota dari bursa berjangka, akhirnya pada tanggal 19 Agustus 1999,
FAMNI berhasil mengumpulkan 29 perusahaan tidak terafiliasi dan industri, yaitu
4 perkebunan sawit, 7 penyulingan sawit, 8 eksportir kopi, 8 perusahaan pialang
pasar modal, dan 2 perusahaan dagang. Tanggal 11 Juli 2000 dimasukkanlah
permohonan oleh 29 perusahaan tersebut untuk ijin usaha suatu bursa berjangka
kepada BAPPEBTI, ini merupakan ijin usaha pertama untuk bursa berjangka di
Indonesia.
Bursa Berjangka Jakarta didirikan pada tanggal 21 November 2000. Bursa
Berjangka Jakarta memiliki fungsi untuk menyediakan fasilitas bagi anggota, baik
penjual atau pembeli semua jenis perdagangan berjangka untuk bertemu dan
bertansaksi Kontrak Berjangka. Harga ditentukan dengan metode elektronis,
melalui interaksi antara permintaan dan penawaran dalam sistem perdagangan.
Jenis perdagangan yang ada di Bursa Berjangka Jakarta adalah index, komoditi,
dan forex.
Pada tanggal 15 Desember 2000, untuk pertama kalinya Bursa Berjangka
Jakarta (BBJ) membuka perdagangan di lantai bursa dengan memperdagangkan
dua kontrak komoditi, yaitu olein dan kopi robusta, kemudian cakupannya
diperluas hingga kontrak emas dan kontrak minyak kelapa sawit (CPO) pada
tahun 2001, namun dalam perkembangannya kontrak CPO dan kopi robusta
dihentikan pada tahun 2002 karena sepi peminat.
Saat ini produk yang diperjualbelikan di Bursa Berjangka Jakarta adalah :
Emas 1kg berjangka
Emas 100gr berjangka
Emas 250gr berjangka
Kakao Berjangka
Olein 20ton berjangka
Olein 10ton berjangka
Emas gulir
Emas 100oz gulir USD
Emas 10oz gulir USD
Emas 100oz gulir USD fixed
Indeks emas
Kopi robusta berjangka
Kopi arabika berjangka
2.5 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Indonesia (BAPPEBTI)
Tabel
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Indonesia (BAPPEBTI) merupakan
badan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 1997,
BAPPEBTI merupakan salah satu unit eselon I berada di bawah Departemen
Perdagangan. BAPPEBTI mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan kegiatan perdagangan berjangka serta pasar fisik dan
jasa berdasarkan kebijakan yang diterapkan oleh Menteri dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Badan ini merupakan regulator bursa
komoditi.
Fungsi dari BAPPEBTI adalah :
Perumasan, pelaksanaan, pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis,
dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan
perdagangan berjangka, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Perumasan, pelaksanaan, pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis,
dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan pasar
fisik dan jasa
Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan,
pengaturan dan pengawasan di bidang pasar fisik dan jasa
Pelaksanaan administrasi Badan
Kewenangan dari BAPPEBTI adalah :
Menerbitkan ijin usaha bagi Bursa Berjangka, Lembaga Kliring
Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka dan Pengelola
Sentra Dana Berjangka; ijin bagi perorangan untuk menjadi Wakil
Pialang Berjangka, Wakil Penasihat Berjangka, dan Wakil Pengelola
Sentra Dana Berjangka; sertifikat pendaftaran bagi Pedagang
Berjangka; serta persetujuan bagi Pialang Berjangka untuk
menyalurkan amanat Nasabah Berjangka ke luar negeri dan bagi Bank
untuk penitipan daya yang terkait dengan perdagangan berjangka
Mengesahkan Peraturan dan Tata Tertib (Rules and Regulations) Bursa
Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka serta Kontrak Berjangka
yang akan diperdagangkan di Bursa Berjangka, termasuk perubahannya
Memastikan agar Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka
melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan
serta melakukan pengawasan yang intensif dan pengenaan sanksi tegas
terhadap pelanggarannya
Menetapkan jumlah maksimum posisi terbuka yang dapat dimiliki atau
dikuasai oleh setiap Pihak dan batas jumlah posisi terbuka yang wajib
dilaporkan
Menetapkan Daftar Bursa Berjangka Kontrak Berjangka luar negeri
yang dapat menjadi tujuan penyaluran amanat Nasabah dalam negeri
Melakukan pemeriksaan terhadap setiap Pihak yang memiliki ijin dan
memerintahkan pemeriksaan serta penyidikan terhadap Pihak yang
diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-
undangan di bidang perdagangan berjangka
Mewajibkan kepada setiap Pihak untuk menghentikan atau
memperbaiki iklan atau promosi tentang perdagangan berjangka yang
dapat menyesatkan
Membentuk sarana penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
kegiatan perdagangan berjangka
2.6 Lindung Nilai (Hedging)
Menurut Madura (2000:275) hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure
terhadap fluktuasi nilai tukar adalah sejauh mana sebuah perusahaan dapat
dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.
Menurut Saphiro (1999:144), hedging particular currency exposure means
estabilishing an offsetting such whatever is lost or gained on the original
currency exposure is exactly offset by corresponding foreign exchange gain on
loss on the currency hedge.
Menurut Eitman (2000: 154), “Hedging is the taking of a position, acquiring
either a cash flow an asset, or a contract (including forward contract) that will
rise (fall) in value and offset a fall (rise) in the value of an exiting position.”
Tujuan utama dari penggunaan pasar derivatif adalah pengelolaan resiko
dengan kegiatan lindung nilai (hedging). Lindung nilai merupakan suatu kegiatan
untuk memproteksi harga terhadap resiko-resiko yang bisa saja terjadi.
Mekanisme lindung nilai adalah membeli transaksi yang berlawanan antara posisi
di pasar fisik dengan posisi di pasar berjangka untuk melindungi pihak yang
melakukan lindung nilai dari pengaruh pergerakan harga fisik yang tidak sesuai
dengan perkiraan atau perhitungan sebelumnya.
Jenis dari lindung nilai ada dua, yaitu selling hedge dan buying hedge. Selling
hedge adalah mengambil posisi jual di pasar berjangka untuk melindungi diri dari
kemungkinan penurunan harga komoditi yang akan dimiliki, sebagai contoh
petani yang mengambil selling hedge untuk melindungi panennya yang masih tiga
bulan kedepan, sedangkan buying hedge adalah mengambil posisi beli di pasar
berjangka untuk melindungi naiknya harga komoditi yang dibeli di pasar fisik.
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam meng-hedge sebagian
atau seluruh transaksinya dalam jangka pendek antara lain: (Madura 2000: 322-
333)
a. Hedging memakai future contract
Future contract adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta
dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.
b. Hedging memakai forward contract
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah
penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya di masa yang
akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat.
Keuntungan forward contract antara lain:
Menghindari dan memperkecil resiko kurs
Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah
Tujuan dari forward contract adalah:
Forward contract digunakan untuk meng-cover resiko exchange
rate untuk pembelian/penjualan valuta di masa mendatang
Jika ada suatu transaksi bisnis, forward contract dapat
menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa
yang akan datang telah ditetapkan
Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
Untuk tujuan spekulasi
c. Hedging memakai instrumen pasar uang
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu
posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di
masa depan.
d. Hedging memakai opsi valuta
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu
dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option
ini adalah untuk hedging.
Sedangkan teknik-teknik hedging yang sering digunakan untuk meng-hedge
exposure jangka panjang antara lain: (Madura 2000: 342-345)
a. Forward contract jangka panjang (long forward)
Long forward adalah forward contract jangka panjang. Sama seperti
forward contract jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi
kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long forward sangat
menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau
impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka
jangka panjang.
b. Currency swap
Currency swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta
dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan
bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan
currency swap. Tujuan dari currency swap antara lain:
Meng-cover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan
valuta
Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena
pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.
Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
Untuk tujuan spekulasi
Strategi gapping
Keuntungan currency swap:
Menghindari resiko pertukaran uang
Tidak mengganggu pos-pos di neraca perusahaan/negara
c. Parallel loan
Parallel loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua
pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta
tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel loan bisa
diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap
terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal
tertentu di masa depan.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Seiring dengan globalisasi ekonomi dan berkembangnya perdagangan
internasional, bermunculan perusahaan-perusahaan investasi yang menjanjikan
sejumlah keuntungan dalam pasar uang maupun pasar berjangka. Masyarakat
mulai berpikir untuk mengetahui dan mencoba berinvestasi dalam pasar uang
maupun pasar berjangka.
PT Victory International Futures sendiri berdiri atas dasar untuk
menjembatani keinginan masyarakat untuk mengetahui dan mencoba berinvestasi
dalam pasar uang maupun pasar berjangka. PT Victory International Futures
merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang investasi dengan fokus produk
investasi di forex, index futures, precious metal, dan commodity.
PT Victory International Futures juga menggunakan sistem internet, dengan
menggunakan aplikasi victory trader juga meta trader. Dengan menggunakan
aplikasi tersebut nasabah bisa mengambil transaksi atau mengawasi transaksi
langsung dari laptop atau smartphone mereka tanpa harus menghubungi pihak PT
Victory International Futures.
PT Victory International Futures merupakan perusahaan yang telah
berpengalaman di bidang pialang dan investasi. Perusahaan ini berkantor pusat di
Intiland Tower 5th 12
th Floor Jl Panglima Sudirman 101 st-103th Surabaya,
Indonesia dan melayani berbagai investor/nasabah. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 2003 dan merupakan cabang dari PT Millenium Group.
Teknik yang biasa digunakan oleh PT Victory International Futures adalah
teknik study group atau lebih spesifik adalah finance education, finance education
adalah memberikan edukasi kepada masyarakat yang berisi wawasan dan
pengetahuan tentang dunia investasi. PT Victory International Futures sering
mengumpulkan masyarakat melalui acara-acara yang diadakan untuk menjelaskan
tentang segala sesuatu dalam dunia investasi, yaitu resiko, perolehan, dan legalitas
dari usaha investasi tersebut. finance education adalah cara yang dirasa paling
tepat untuk mensosialisasikan bidang investasi.
3.1.2 Lokasi Perusahaan
Pemilihan lokasi perusahaan merupakan satu faktor yang sangat penting.
Lokasi perusahaan sangat berpengaruh kepada aktivitas perusahaan, baik aktivitas
karyawan internal, marketing, maupun hubungan nasabah. PT Victory
International Futures berupaya untuk meletakkan lokasi perusahaannya pada
lokasi yang paling mendukung aktivitas-aktivitasnya. Lokasi dari PT Victory
International Futures berada di Intiland Tower 5th 12
th Floor Jl Panglima
Sudirman 101 st-103th Surabaya, terletak di daerah jantung kota Surabaya. Lokasi
ini sangat efektif, karena sering dilewati orang-orang, berada di gedung
perkantoran, berada di dekat pusat-pusat keramaian, dan dilewati oleh banyak
angkutan kota.
3.1.3 Legalitas Perusahaan
PT Victory International Futures terdaftar di beberapa badan hukum dan
keuangan negara, yaitu :
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
Brokerage License No : 18/BAPPEBTI/PN/4/2008
Jakarta Futures Exchange (JFX)
Business License : SPA-B080/BBJ/08/04
PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI)
Membership No.: 05/AK-KBI/PN/V/2008
PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (PT BKDI (ICDX))
Membership No.: 041/SPKB/ICDX/Dir/IX/2010
ISI Clearing House
Membership No.: 044/SPKK/ISI-VIF/VI/2012
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi Perusahaan
Visi merupakan harapan akan keadaan pada masa depan yang diinginkan oleh
perusahaan, visi menjadi target atau acuan dalam perusahaan melaksanakan
strategi. Visi yang dimiliki oleh PT Victory International Futures adalah solusi
perdagangan global yang lebih baik, cerdas, dan cepat.
Visi dari PT Victory International Futures ini diwujudkan dengan kerjasama
yang kuat dan profesional dengan para nasabah, menyusun perencanaan keuangan
yang strategis dan tepat, dan memberikan saran yang tepat dan menyediakan
akses terbaik terhadap alat dan instrumen yang dibutuhkan para nasabah agar
sukses dalam berinvestasi. Dengan hal ini PT Victory International Futures bisa
memberikan pilihan-pilihan untuk berinvestasi yang lebih baik, cerdas dan cepat.
3.2.2 Misi Perusahaan
Misi merupakan pernyataan tentang apa saja yang perlu dilakukan untuk
mewujudkan visi dari perusahaan. Misi dari PT Victory International Futures
adalah :
Berdedikasi secara total di pasar keuangan dan menjadi perusahaan
terbaik
Melakukan investasi derivatif sebagai alternatif investasi jangka
panjang
Mendidik investor tentang manajemen resiko dan memberikan analisis
pasar keuangan
memberikan upaya terbaik untuk secara aktif menyempurnakan layanan
dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
3.3 Struktur Organisasi PT Victory International Futures
Gambar
3.4 Produk PT Victory International Futures
Pada dasarnya PT Victory International Futures bergerak pada bidang
komoditi, yaitu komoditi finansial yaitu Forex dan Stock Index, dan komoditi non
finansial. Tetapi PT Victory International Futures lebih mengutamakan Forex.
3.4.1 Forex
Forex merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang
memperdagangkan mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lainnya
yang melibatkan pasar-pasar mata uang di dunia selama 24 jam. Perdagangan
forex dilakukan oleh semua partisipan di seluruh penjuru dunia antara lain di
bursa New York, Chicago, London, Swiss, Tokyo, Singapore, Hongkong, dan lain
sebagainya. Mata uang yang sering diperdagangkan dalam forex adalah mata
uang negara-negara besar, seperti United States Dollar (USD), Japan Yen (JPY),
Swuss Franc (CHF), Great Britain Poundsterling (GBP), Australian Dollar
(AUD), dan Euro (EUR). Mata uang tersebut diperdagangkan secara berpasangan,
seperti USD/GBP, USD/JPY, dan EUR/GBP, yang biasanya dipergunakan
sebagai acuan adalah USD karena merupakan mata uang yang sering digunakan
dalam perdagangan dunia.
Perdagangan forex ini sangat populer dan diminati oleh investor karena
tingkat likuiditas dan kecepatan pergerakan harga yang tinggi, laba yang
didapatkan dari perdagangan ini bisa melebihi laba perdagangan lainnya. Dalam
perdagangan forex terjadi transaksi dua arah, yaitu open buy dan open sell.
Transaksi di perdagangan forex ini menggunakan sistem margin, dimana margin
merupakan jaminan dalam melakukan transaksi di bursa.
Transaksi forex pada PT Victory International Futures dibagi menjadi dua
kategori, yaitu :
a. Major Currency
Poundsterling terhadap US Dollar : GBP/USD
Euro terhadap US Dollar : EUR/USD
Australian Dollar terhadap US Dollar : AUD/USD
US Dollar terhadap Japan Yen : USD/JPY
US Dollar terhadap Swiss Franc : USD/CHF
US Dollar terhadap Canada Dollar : USD/CAD
b. Cross Currency
Poundsterling terhadap Japan Yen : GBP/JPY
Poundsterling terhadap Swiss Franc : GBP/CHF
Australian Dollar terhadap Japan Yen : AUD/JPY
Euro terhadap Japan Yen : EUR/JPY
Euro terhadap Swiss Franc : EUR/CHF
Euro terhadap Poundsterling : EUR/GBP
Swiss Franc terhadap Japan Yen : CHF/JPY
Transaksi forex dimulai dari hari Senin pukul 05.00 WIB sampai dengan hari
Sabtu pukul 05.00 WIB.
Tabel International Forex Trader Hours (Base On Local Time)
Local Time
Market
Event
Location Country Market
6.00 AM Sydney Australia Asia Market Open
7.00 AM Tokyo Japan Asia Market Open
8.00 AM Singapore Singapore Asia Market Open
Hongkong China Asia Market Open
10.00 AM Tokyo Japan Asia Lunch Break
11.30 AM Tokyo Japan Asia Re-Open Market
12.30 PM Sydney Australia Asia Market Close
1.30 PM Tokyo Japan Asia Market Close
Frankfrurt German Euro Market Open
Zurich Euro Market Open
2.00 PM London England Euro Market Open
4.00 PM Hongkong China Asia Market Close
Singapore Singapore Asia Market Close
7.20 PM New York USA USA Market Open
Chicago USA USA Market Open
11.00 PM Frankfrurt German Euro Market Close
Zurich Swiss Euro Market Close
New York USA Lunch Break
11.30 PM London England Euro Market Close
1.30 AM New York USA USA Cormex Close
2.00 AM New York USA USA Market Close
5.00 AM US West Coast USA USA Market Close
3.4.2 Stock Index
Selain forex, stock index juga merupakan salah satu produk dari PT Victory
International Futures. Stock index merupakan bagian dari pasar berjangka dengan
underlying. Stock index tidak bisa diperdagangkan, yang bisa ditransaksikan
adalah kontrak dari saham. Indeks saham merupakan gabungan dari banyak atau
beberapa saham unggulan pada bursa saham yang dapat ditransaksikan. Indeks
saham terdiri dari tiap-tiap saham unggulan di masing-masong bursa. Tujuan
dikumpulkannya saham-saham unggulan adalah untuk mengukur kinerja suatu
bursa. Tingkat perubahan indeks saham tergantung pada tingkat perubahan
masing-masing saham yang membentuk indeks saham tersebut.
Tiap-tiap bursa saham memiliki Indeks, baik itu composite index, sectoral
index, maupun bluechip index.
Produk Index yang dapat ditransaksikan melalui PT Victory International
Futures adalah:
a. USA Index (Dow Jones, S&P 500, NASDAQ)
USA Index (Dow Jones, S&P 500, NASDAQ) adalah salah satu indeks
saham yang diciptakan oleh Jurnal Wakk Street dan pendirinya, Charles
Dow. USA Index merupakan saham yang paling popular dan diminati di
dunia. Index ini terdiri dari 30 perusahaan blue-chip papan atas seperti
IBM, Procter & Gamble, Hewlett Packard, Coca-cola, Johnson dan
perusahaan lainnya.
b. Japanese Stock Index Futures
Japan Stock Index Futures (Nikkei). Pergerakan harga 225 saham-saham
unggulan Nikkei akan menjadi pembobotan performance index Nikkei.
Nikkei hampir sama dengan The Dow Jones Industrial Average index di
USA. Pada tahun1975-1985, Nikkei biasa disebut dengan the Nikkei Dow
Jones Stock Average. Perhitungan nilai Nikkei 225 dilakukan pertama kali
pada tanggal 7 September 1950.
c. Hangseng Index Futures
Hongkong Hang Seng, merupakan indeks saham di pasar Hongkong.
Digunakan untuk mengawasi dan mencatat perubahan pasar setiap
harinya. Pasar HIS Futures berdasarkan Hang Seng stock index yang
merupakan index utama dari HKEX (Hong Kong Exchanges and
Clearing). Terhitung sejak bulan Mei 2007 Hangseng Index terdiri dari 38
emiten dalam berbagai sektor.
d. Kospi 200 Futures
Kospi 200 adalah salah satu dari beberapa index yang terdapat di Korean
Stock Exchange. Kospi 200 merupakan index yang di dalamnya terdapat
200 perusahaan unggulan yang melakukan listing di bursa korea. Index ini
digunakan sebagai barometer terhadap pergerakan pasar saham korea
secara keseluruhan. Korean stock exchange memiliki beberapa jenis index,
diantaranya adalah Kospi 200, Kospi 100, Kospi 50, Kospi IT, dan
lainnya.
3.4.3 Komoditi Non Finansial
Fluktuasi komoditi non finansial yang lebih sering disebut hanya dengan
komoditi pada tahun-tahun terakhir ini semakin marak penjadi perhatian dari para
investor dan juga trader, di samping nilai fluktuasi forex dan stock index. Secara
umum komoditi yang diperjualbelikan adalah kopi, minyak kelapa sawit,
plywood, karet, kakao, lada, gula pasir, kacang tanah, kedelai, cengkeh, ikan,
udang, bahan bakar minyak, gas alam, tenaga listrik, emas, perak, batu bara,
timah, pulp dan paper, benang, semen, dan pupuk. Namun perdagangan komoditi
yang dilayani oleh PT Victory International Futures masih terbatas, yaitu hanya
olein, crude palm oil (CPO), rolling gold, rolling gold index, sugar, soybeans,
dan arabica coffee.
3.5 Bentuk-Bentuk Education
Ada beberapa bentuk edukasi yang digunakan oleh PT Victory International
Futures, yaitu:
a. Direct Mechanism
Menjalin kerja sama dengan universitas-universitas yang ada
dalam bidang tertentu, seperti magang.
Study group dengan investor maupun calon investor dengan
melakukan pembelajaran-pembelajaran tertentu, seperti finance
education.
Kerjasama dengan media massa, seperti stasiun televisi dan media
cetak.
b. Indirect Mechanism
Broker selaku karyawan PT Victory International Futures terhadap
calon investor.
Menjalin kerjasama dengan asuransi, koperasi, dan lain
sebagainya.
BAB IV RENCANA KEGIATAN
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
4.2 Evaluasi Hasil Kegiatan Kerja Lapangan
Penulis telah melakukan praktek kerja lapangan yang bertempat di PT Victory
International Futures pusat. Selama menjalani praktek kerja lapangan di PT
Victory International Futures, penulis menemukan suatu masalah pada
perdagangan berjangka yang ada di Indonesia, dimana ketika masalah ini bisa
diselesaikan, maka akan bisa meningkatkan keuntungan dari PT Victory
International Futures. Penulis akan mencoba untuk membahas dan memberikan
solusi yang sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan.
4.2.1 Permasalahan yang Dihadapi
Dalam perdagangan berjangka yang ada di Indonesia, terutama dalam bagian
komoditi non finansial, masih kurang berkembang dan kurang diminati oleh
masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan komoditi non finansial
beberapa tahun terakhir. Masih jarang komoditi non finansial Indonesia yang
dipasarkan dengan menggunakan transaksi multilateral. Menurut Presiden
Direktur PT Jalatama Artha Berjangka (JAB) Jacob Ongkowidjojo pada
Kompas.com tanggal 17 November 2013 menyatakan bahwa rata-rata pialang
pada Bursa Berjangka Jakarta melakukan traksaksi multilateral hanya 10-15
persen dari transaksi yang dilakukannya.
Sebenarnya transaksi dalam bursa berjangka ada dua, yaitu transaksi bilateral
dan multilateral. Sistem multilateral merupakan sistem jual-beli antara banyak
pihak dengan banyak pihak dengan sistem tawar menawar secara jelas terbuka di
bursa, sedangkan sistem bilateral adalah sistem yang dilakukan di luar bursa atau
lebih dikenal dengan over the counter (OTC).
Adanya transaksi multilateral dimaksudkan agar dalam perdagangan
berjangka dapat terjadi proses pembentukan harga (price discovery), aktivitas
lindung nilai (hedging), serta manfaat ekonomi lainnya. Sedangkan transaksi
bilateral atau dikenal dengan Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) dilakukan
hanya untuk berspekulasi.
Gambar
Gambar
Dalam dua gambar tersebut bisa dilihat bahwa ketika dalam perdagangan
multilateral, dapat langsung berhubungan dengan pihak bursa berjangka sehingga
dapat dicapai price discovery dan hedging. Sedangkan dalam perdagangan
bilateral hanya bisa mengikuti harga yang telah ada pada global market, tidak bisa
mencapai penyetabilan harga dan lindung nilai.
Perdagangan multilateral harus bisa dikembangkan agar lebih banyak pelaku
usaha yang menerima manfaat dengan adanya pasar bursa berjangka yang tidak
lain adalah bisa menjadi penyetabil harga dan juga lindung nilai, tidak hanya
mengikut harga global saja. Ketika banyak pelaku usaha yang bisa merasakan
manfaat tersebut, maka akan banyak pelaku usaha yang berlomba-lomba untuk
mengikuti bursa berjangka dan hal ini akan mengembangkan tingkat ekspor dan
perekonomian negara.
Berdasarkan masalah yang ada, penulis melihat bahwa PT Victory
International Futures pusat memiliki potensi dan kesempatan untuk
mengembangkan atau lebih memperkenalkan perdagangan multilateral kepada
para pelaku usaha yang ada. Sehingga penulis menyimpulkan tantangan PT
Victory International Futures pusat saat ini adalah:
Bagaimana cara peningkatan pemahaman lindung nilai komoditi untuk
meningkatkan ekspor dan menjadi penentu harga ekspor.
4.2.2 Pembahasan
Pasar derivatif memiliki salah satu fungsi penting, yaitu lindung nilai. Dalam
suatu kegiatan perdagangan, pasti terdapat resiko kerugian, yang biasanya
dikarenakan oleh perubahan harga barang, perubahan kurs mata uang, suku
bunga, inflasi dan sebagainya. Untuk mengalihkan resiko tersebut, perusahaan
bisa menerapkan strategi lindung nilai di bursa berjangka.
Hedging secara umum merupakan upaya yang dilakukan dengan membeli
suatu kontrak di bursa berjangka untuk melindungi nilai dari suatu komoditi pada
waktu tertentu sesuai yang tercantum dalam kontrak yang ada. Hedging garis
besarnya dibagi menjadi dua yaitu buying hedge dan selling hedge.
Selling hedge dan buying hedge memiliki fungsi yaitu lindung nilai. Selling
hedge biasa digunakan oleh para pengusaha komoditi pertanian, mereka
mengambil selling hedge karena biasanya mereka dihadapkan kepada dua resiko,
yaitu ketidakpastian harga dan hasil panen. Bisa saja yang terjadi adalah ketika
saat panen harga sedang turun drastis, atau terjadi hujan badai dan hasil
panennya rusak. Selama ini fluktuasi harga komoditi mempengaruhi para
pengusaha dan kemudian berdampak pada inflasi. Sedangkan buying hedge
biasanya digunakan oleh para pengusaha produk olahan, seperti pengusaha roti
yang tepung gandumnya harus impor, dengan buying hedge harga untuk impor
mereka menjadi terlindungi.
Pada bulan Juni tahun 2013 Kementerian Perdagangan berharap fasilitas
lindung nilai yang ditawarkan oleh Chicago Mercantile Exchange (CME)
mampu berdampak pada kepastian harga komoditas kedelai. Wakil Kementerian
Perdagangan, Bayu Krisnamurthi menyatakan akan menjajaki kerja sama dengan
CME. Pada Jumat tanggal 7 Juni 2013, Bayu menyatakan bahwa, ”CME mampu
mempengaruhi harga. Saat ini yang kita rasakan pengaruhnya paling tidak adalah
kedelai, gula, dan jagung. Mekanisme hedging yang akan kami manfaatkan
untuk mengambil kontrak harga tertentu dari komoditas di masa mendatang guna
mendapat kepastian harga.”
Berdasarkan perkataan Bayu tersebut, dapat disimpulkan bahwa hedging
digunakan untuk mendapat kepastian harga atau dengan kata lain untuk
melindungi harga di masa mendatang. Teknik lindung nilai sendiri bisa diambil
melalui forward contract, atau swap, atau futures market, ataupun option market.
Sebagai contoh adalah teknik lindung nilai untuk foreign exchange,
tekniknya sama hanya produknya saja yang berbeda.
Selling hedge
Selling hedge biasanya digunakan oleh pengekspor, seperti dalam contoh,
seorang penjual perhiasan mengekspor perhiasan emas seharga US$50.000
pada bulan Maret 2013, pembayaran baru pada bulan Juni 2013. Harga
spot untuk saat ini Rs54.50 dan dia memperkirakan pada bulan juni
harganya adalah Rs53. Maka strategi yang dilakukannya adalah menjual
US$50.000 pada spot market @ Rs54.50 pada Maret 2013. Ternyata harga
pada bulan Juni 2013 adalah Rs54, jika penjual perhiasan tidak melakukan
hedging, dia akan menderita kerugian sebesar Rs25.000, tapi dengan
melakukan hedging dia menjadi memperoleh keuntungan sebesar
Rs25.000.
Buying hedge
Buying hedge biasanya digunakan oleh pengimpor, seperti dalam contoh,
seorang pengimpor minyak ingin membeli minyak seharga US$100.000
pada tanggal 15 Maret 2013, pengiriman dan pembayaran setelah tiga
bulan. Pada bulan Maret harga spot adalah Rs54.50 dan perkiraan pada
bulan juni seharga Rs57 sehingga pengimpor harus membayar
Rs5.700.000, dengan dia melakukan hedging, biaya yang harus dibayar
olehnya pada tiga bulan kedepan menjadi Rs5.450.000.
Pada dua contoh tersebut kegunaan selling hedge dan buying hedge adalah
sama yaitu untuk lindung nilai, pada pengekspor perhiasan, harga dari perhiasan
yang diekspor menjadi terlindungi dan juga dia memperoleh keuntungan, begitu
juga pada pengimpor minyak, harga minyak yang diimpornya menjadi
terlindungi, dia juga memperoleh keuntungan dari didapatkannya biaya yang lebih
murah.
Muncul satu masalah penting dalam pasar berjangka, yaitu masalah spekulan
dalam sumber daya energi. Potensi sumber daya energi di Indonesia begitu
melimpah dibandingkan negara lainnya, seperti negara dengan kapasitas panas
terbesar di dunia (40% cadangan dunia, atau sekitar 27.140,5 MegaWatt), tetapi
pemanfaatannya yang masih sangat minim, juga potensi bahan tambang lainnya
yang juga masih sangat minim. Indonesia merupakan negara net eksporter gas
dunia dengan 10 perusahaan asing di dalamnya. Namun dengan semakin
meningkatnya harga minyak internasional tidak memberikan windfall profit
(lonjakan keuntungan) terhadap negara ini, melainkan terjadi peningkatan import
minyak dan harga BBM serta pencabutan subsidi BBM.
Beberapa pandangan menyatakan kenaikan harga BBM disebabkan oleh
naiknya harga minyak dunia, karena faktor kurangnya pasokan minyak dunia ke
pasaran, selayaknya pada teori penawaran dan permintaanya. Kenaikan harga
minyak dunia baru-baru ini bukanlah karena faktor turunnya suplai dari negara-
negara net eksportir minyak atau terlalu besarnya tingkat konsumsi negara-negara
konsumen minyak seperti India, China, dan Amerika, tetapi aktor-aktor pasarlah
yang menjadi penentu sekaligus perusak perkembangan ekonomi suatu negeri.
Secara internasional, faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga minyak
dunia adalah pelaku spekulan.
Minyak yang saat ini sebagai komoditi tidak lagi diperdagangkan dengan
menghadirkan barang terlebih dahulu, saat ini surat-surat dengan nilai tertentu
diperdagangkan terlebih dahulu secara fluktuatif sehingga harganya bisa diluar
harga produksinya. Minyak yang diperdagangkan dalam bursa berjangka seperti
di bursa Singapura (Mid Oil Plats Singapore/MOPS) atau juga pada New York
Mercantile Exchange (NYMEX) telah mendorong spekulan-spekulan kredit
perumahan (subprime mortgage) Amerika yang telah mengalami krisis di pasar
modal AS mulai merambah pada bursa berjangka komoditi minyak. Para spekulan
membeli surat-surat barang dalam jumlah besar hingga nilai barang tersebut
meningkat drastis. Selanjutnya para spekulan menjual kembali surat-surat tersebut
dan mengambil margin keuntungan yang sering disebut dengan aksi ambil untung
(profit taking action). Harga dari minyak menjadi berlipat ganda, yang
diuntungkan adalah korporasi minyak dan gas internasional, para spekulan
komoditi, dan broker / calo-calo minyak, dan yang menjadi korban adalah negara-
negara miskin dengan rakyat yang memiliki tingkat pendapatan rendah.
Seharusnya produk minyak bisa dimasukkan dalam kontrak bursa berjangka
di Indonesia supaya para pelaku usaha di Indonesia dapat melakukan kontrak
berjangka dalam bidang minyak dan mendapatkan fungsi pasar berjangka yaitu
lindung nilai, lambat laun pasti Indonesia bisa mempengaruhi harga dari minyak
dunia.
Berdasarkan dua permasalahan di atas yaitu lindung nilai komoditi dan
spekulasi harga komoditi yang terjadi, seharusnya Bursa Berjangka Jakarta
menjalankan fungsinya sebagai regulator komoditi di Indonesia. Sebaiknya dibuat
kontrak-kontrak tentang energi, terutama minyak, karena Indonesia merupakan
negara net eksporter minyak di dunia, seharusnya Indonesia bisa mempengaruhi
harga dari minyak dunia.
Bursa Berjangka Jakarta juga harus melakukan fungsi edukasi yang dimiliki
oleh mereka secara cepat, dengan menjalankan dua jalur, yaitu langsung dan
melalui anggota-anggota dari Bursa Berjangka Jakarta sendiri seperti PT Victory
International Futures. Bursa Berjangka Jakarta sebaiknya membuat cabang-
cabang kecil yang lebih menjangkau ke masyarakat-masyarakat kecil agar
masyarakat kecil bisa mengerti tentang apa itu Bursa Berjangka, apa kegunaan
kontrak-kontrak Bursa Berjangka yang seharusnya sangat penting untuk
dimanfaatkan.
Melalui anggota-anggota dari Bursa Berjangka Jakarta seperti PT Victory
International Futures dan perusahaan pialang lainnya, ditekankan untuk
memperkenalkan kontrak-kontrak komoditi berjangka yang ada dalam setiap
edukasi yang mereka lakukan dalam rangka mencari nasabah, untuk
meningkatkan pemahaman dari masyarakat tentang pentingnya kontrak-kontrak
berjangka itu digunakan untuk bisa meningkatkan nilai ekspor dan menjadi
penentu harga dari barang-barang komoditi, terutama barang komoditi yang
penghasil utamanya adalah Indonesia.
4.3 Solusi
4.4 Pengalaman Praktek Kerja Lapangan