kp 4.4 terektomi

13
BEDAH TORUS / TEREKTOMI

Upload: nurul-trinanda-rizal

Post on 09-Jul-2016

318 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

qwerty

TRANSCRIPT

Page 1: Kp 4.4 Terektomi

BEDAH TORUS / TEREKTOMI

Page 2: Kp 4.4 Terektomi

LOGO Definisi

Torus palatinus adalah pertumbuhan tulang yang bersifat jinak pada palatum durum yang umumnya bilateral, sepanjang sutura median palatal dan meluas ke lateral melibatkan prosessus palatal maksila.

Tindakan yang dilakukan untuk mengambil torus palatinus atau torus mandibula yaitu dengan torektomi.

Page 3: Kp 4.4 Terektomi

LOGO

Torus palatum merupakan bentuk massa tulang nodular sepanjang garis tengah palatum durum.

Pertumbuhan massa tulang lambat dan biasanya asimptomatik, simetris, torus dapat berbentuk seperti nodular, spindel, lobular, atau flat.6

Sebelum melakukan tindakan pembedahan khususnya terhadap torus palatinus, sebaiknya kita melakukan pemeriksaan ketebalan tulang palatum untuk mencegah terjadinya fraktur tulang palatal yang akan menyebabkan terbukanya rongga hidung ke rongga mulut.

Page 4: Kp 4.4 Terektomi

LOGOTorus kadang-kadang diklasifikasikan sesuai dengan morfologinya:7

Flat torus ,mempunyai dasar lebar dan permukaan lembut sedikit cembung, meluas secara simetris ke kedua sisi garis tengah raphe palatina.

Spindle torus, mempunyai suatu garis tengah punggung sepanjang raphe palatina. Kadang-kadang terdapat groove pada garis tengahnya.

Nodular torus ,muncul dengan multiple protuberances, dapat bersatu atau membentuk alur.

Lobular torus ,adalah juga suatu massa lobular, dari dasar tunggal.

Page 5: Kp 4.4 Terektomi

LOGOTehnik Operasi

Tindakan aseptik dengan mengoleskan larutan betadine pada daerah operasi.

Kemudian dilakukan anastesi pada nervus palatinus mayor secara bilateral dan vervus nasopalatinus. Anastesi infiltrasi disekitar daerah torus akan membantu sebagai hemostasis.

Insisi dibuat pada garis tengah mukoperiosteum torus, lalu diperluas dengan membuat insisi lateral pada kedua ujungnya menyerupai bentuk “Y”.

Page 6: Kp 4.4 Terektomi

LOGO

Harus dihindari insisi pada daerah foramen palatinus mayor kanan dan kiri serta foramen insisivum di daerah anterior.

Kemudian flap di buka dengan memakai rasparatorium atau elevator periosteal

flap ditahan dan dijahit pada mukosa prosessus alveolaris yang terdekat agar pandangan operator tetap terbuka luas dan tidak menyulitkan dalam pengangkatan tori.

Page 7: Kp 4.4 Terektomi

LOGO

kita gunakan bur spear point atau bur carbide nomor 703 untuk membuat lobang-lobang pada lekukan torus tersebut.

Kemudian lobang tersebut kita perpanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain dengan bur fissure sehingga terbentuk fragmen-fragmen.

Kemudian chisel kita masukkan dalam alur yang telah dibuat. Bevel dari chisel harus sejajar dengan dasar palatal untuk mencegah perforasi ke rongga hidung. Chisel lalu digerakkan untuk mematahkan fragmen torus. Ini dilakukan hingga semua fragmen terlepas. Apabila torus ukurannya kecil cukup dikurangi dengan bur batu atau bur berbentuk roda.

Page 8: Kp 4.4 Terektomi

LOGO

Setelah pengambilan fragmen torus selesai, haluskan daerah tersebut dengan bur akrilik berbentuk pear atau bur batu bundar. Setelah halus, daerah operasi diirigasi untuk menghilangkan kotoran dan serpihan tulang hingga bersih.

Kemudian flap dikembalikan pada tempatnya, diadaptasikan serta kelebihan jaringan dibuang dengan gunting. Flap lalu dijahit dengan jahitan interrupted.

Soft liner gigi tiruan sementara atau prefabricated splint ditempatkan pada pusat palatal untuk menghindari tekanan yang dapat mengakibatkan nekrosis dan dapat juga digunakan untuk mendukung mukosa yang tipis dan mencegah pembentukan hematoma.

Page 9: Kp 4.4 Terektomi

LOGO

Page 10: Kp 4.4 Terektomi

LOGO

Page 11: Kp 4.4 Terektomi

LOGOPengambilan Torus Mandibularis

Torus mandibula merupakan pertumbuhan (penonjolan) tulang yang terletak di bagian lingual di atas perlekatan otot milohioid pada regio premolar, tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya bilateral.

Torus mandibula dapat menghalangi plat landasan bagian lingual dari protesa rahang bawah dan seringkali menyebabkan protesa tersebut terlepas.

Page 12: Kp 4.4 Terektomi

LOGOTehnik Pembedahan

Page 13: Kp 4.4 Terektomi

For your attention