pengaruh sinetron terhadap percepatanpertumbuhan kedewasaan anak di desa wirasanapurbalingga.doc

28
PENGARUH SINETRON TERHADAP PERCEPATANPERTUMBUHAN KEDEWASAAN ANAK DI DESA WIRASANAPURBALINGGA KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011 Disusun oleh : NAMA : HANIFA TSANY HASNA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PURBALINGGA NIS : 14721 PROGRAM : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1

Upload: hanifa-tsany-hasna

Post on 04-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PAGE

PENGARUH SINETRON TERHADAP PERCEPATANPERTUMBUHAN KEDEWASAAN ANAK DI DESA WIRASANAPURBALINGGAKARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga

Tahun Pelajaran 2010/2011

Disusun oleh :

NAMA: HANIFA TSANY HASNA

SEKOLAH: SMA NEGERI 1 PURBALINGGA

NIS

: 14721

PROGRAM: ILMU PENGETAHUAN SOSIALPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing pada:

Hari:

Tanggal:

Tempat:

Purbalingga, September 2010

Mengetahui,u.b. Kepala SMA Negeri 1 Purbalingga

MOTTO

1. Hargailah dirimu sendiri jika kau mengharapkan orang lain menghargaimu, karena sesungguhnya takkan ada orang yang mau menghargai seseorang yang tak mampu menghargai dirinya sendiri.

2. Tersenyumlah meski hatimu menjerit, karena sesungguhnya kemarahan takkan pernah menyelesaikan masalah. Dan terimalah dengan ikhlas suatu takdir yang tak dapat kau ubah. Sesungguhnya Allah takkan pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Dan percayalah sesuatu yang kau anggap buruk, bukan berarti itu buruk.

3. Selalu jadilah dirimu sendiri dan jangan pernah mengharapkan dirimu berubah menjadi seseorang yang kau anggap sempurna karena sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Menjadi diri sendiri itulah yang terbaik dari yang terbaik. Dengan demikian, kau akan menemukan jati dirimu yang takkan pernah ada di diri orang lain.PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :

1. Akhmad Khotib, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Purbalinnga

2. Dra. Darmawati selaku wali kelas XII IPS 1

3. Retno Asih Wulandari, S.Pd selaku guru pembimbing

4. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan dorongan dan semangat serta doa-nya

5. Kakakku yang senantiasa memberikan dukungan dan bantuan

6. Teman-teman Kelas XII IPS 1, terutama Tsara, Amalia, Ningrum, Dayanara, Gita, Anita, Nida dan teman-teman seperjuangan lainnya

7. Anak-anak NICOTEEN tersayang

8. Teman-teman dekatku (Vinta, Hita, Desi, Elly, Ane, Mba Dewi, Nida, Uni, Nurul)

9. Seluruh pihak yang telah berperan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

10. Pembaca.

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa suatu halangan yang berarti.

Adapun judul penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan Anak di Desa Wirasana, Purbalingga. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga tahun pelajaran 2010/ 2011.Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dari bapak dan ibu guru serta berbagai pihak yang senantiasa membantu. Penulis mengharapkan semoga Allah SWT membalas budi baik kepada semua pihak yang telah banyak berperan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Akhmad Khotib, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purbalinnga

2. Dra. Darmawati selaku wali kelas XII IPS 1

3. Retno Asih Wulandari, S.Pd selaku guru pembimbing

4. Semua pihak yang berperan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Maka untuk itu, penulis membuka diri untuk saran dan kritik membangun guna lebih menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Purbalingga, 25 Agustus 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

MOTO.......iii

PERSEMBAHAN..iv

KATA PENGANTAR.......v

DAFTAR ISI..vi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pemilihan Judul.....1

1.2. Tujuan Penulisan 1

1.3.Rumusan Masalah ..2

1.4.Metode Penelitian...2

1.5.Sistematika Penulisan.3

BAB II: LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sinetron.4

2.2. Faktor Pendorong Permintaan Sinetron..4

BAB III: PAPARAN DATA

Grafik Acara Televisi yang Disukai Anak..5

Grafik Jenis Sinetron yang Sering Ditonto.....6

Grafik Waktu Tayang Sinetron Anak ....7

BAB IV: PEMBAHASAN

Penyebab Anak Menonton Sinetron...8

Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan Anak11

Upaya Meminimalis Pengaruh Negatif Sinetron....12

BAB V: PENUTUP

5.1. Kesimpulan.....14

5.2. Saran...14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Sinetron merupakan suatu acara televisi yang mampu membius pemirsanya dengan kisah yang menyentuh, namun terkadang terselip sesuatu yang sesungguhnya tidak pantas untuk ditayangkan/ diperlihatkan kepada anak-anak kecil yang masih belum dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Akan tetapi, kadangkala sinetron pun ditonton oleh anak-anak. Mengingat jam tayang sinetron di Indonesia yang bertepatan dengan waktu anak-anak yang masih dalam keadaan terjaga. Padahal seorang anak kecil akan sangat mudah menyerap apapun yang dia lihat ke dalam otaknya(mengetahui hal-hal yang sebenarnya belum pantas untuk dia ketahui) dan kemudian menganggap bahwa semua yang dia lihat itu benar. Tidak dipungkiri lagi, mereka akan menirukan apa saja yang ada dalam sinetron yang mereka tonton. Dengan demikian, mereka akan tumbuh dewasa lebih cepat dibanding normalnya. Oleh karena itu, saya akan meneliti bagaimana hal itu bisa terjadi dan dari penelitian itu akan ditemukan bagaimana cara yang dapat dilakukan orangtua untuk meminimalis pengaruh negatif dari sinetron.1.2 Tujuan PenulisanDalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu: A. Tujuan Umum

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah tahun 2010/ 2011.B. Tujuan Khusus

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pembaca/ orangtua tentang pengaruh negatif sinetron terhadap percepatan pertumbuhan kedewasaan anak serta upaya-upaya yang dapat dilakukan orangtua untuk meminimalis pengaruh negatif tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah penulis uraikan, rumusan masalah yang ditemukan penulis, yaitu: 1. Mengapa anak suka menonton sinetron?

2. Bagaimana pengaruh sinetron terhadap percepatan pertumbuhan kedewasaan anak?

3. Apa upaya yang dapat dilakukan orangtua untuk meminimalis pengaruh negatif sinetron terhadap pertumbuhan kedewasaan anak?

1.4 Metode PenelitianDalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan beberapa metode, yaitu :A. Metode Observasi

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data dengan cara meneliti/ mengobservasi perilaku anak-anak kecil di desa Wirasana, Purbalingga.

B. Metode Angket

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data dengan memberikan angket pada beberapa orangtua anak kecil di desa Wirasana, Purbalingga.

C. Metode Literatur Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengambil berbagai referensi dari berbagai sumber (akses internet).

1.5 Sistematika PenulisanBAB I : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pemilihan Judul

1.2. Tujuan Penulisan

1.3.Rumusan Masalah

1.4.Metode Penelitian1.5.Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sinetron

2.2. Faktor Pendorong Permintaan SinetronBAB III: PAPARAN DATA

3.1. Grafik Acara Televisi yang Disukai Anak3.2. Grafik Jenis Sinetron yang Sering Ditonton Anak

3.3. Grafik Waktu Tayang Sinetron

BAB IV: PEMBAHASAN

4.1. Penyebab Anak Menonton Sinetron4.2. Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan Anak4.3. Upaya Meminimalis Pengaruh Negatif Sinetron

BAB V : PENUTUP

5.3. Kesimpulan

5.4. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian SinetronSinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang berupa serial drama sandiwara bersambung yang dibuat berdasarkan sinematrografi dengan direkam pada pitavidio melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi. Dalam bahasa Inggris, Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim sinetron disebut soap opera (opera sabun), sedangkan dalam bahasa Spanyol disebut telenovela. Sedangkan istilah yang digunakan secara luas di Indonesia ini pertama kali dicetuskan oleh Soemardjono (salah satu pendiri dan mantan pengajar Institut Kesenian Jakarta).

Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.2.2 Faktor Pendorong Permintaan SinetronAda beberapa faktor yang mendorong lakunya permintaan terhadap tayangan sinetron. Faktor tersebut diantaranya adalah daya tarik cerita dan tokoh cerita yang digemari. Sedangkan ketertarikan stasiun swasta untuk memproduksi sinetron didorong permintaan dan daya jual tinggi dengan biaya murah. Jika mengamati cerita yang disuguhkan, relatif tidak ada perubahan dari satu sinetron ke sinetron yang lain.Empat pertimbangan suatu program akan ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta, yakni audience share, variasi program, kepentingan bisnis, dan kebutuhan. Keempatnya saling terkait. Bisa sebuah program bagus, tapi masyarakat mengatakan lain, ini akan menjadi pertimbangan. Tetapi biasanya faktor pendorong paling kuat adalah audience share karena mampu mengundang pemasang iklan.BAB III

PAPARAN DATA

3.1. Grafik Acara Televisi yang Disukai AnakDari penelitian yang dilakukan, ditemukan data acara televisi yang paling disukai anak-anak di desa Wirasana, sebagai berikut:

Jumlah SempelSuka KartunSuka SinetronSuka Komedi

Putra4 anak4 anak--

Putri6 anak2 anak3 anak1 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

3.2. Grafik Jenis Sinetron yang Sering Ditonton AnakDari penelitian yang dilakukan, ditemukan data jenis sinetron yang paling sering ditonton anak-anak di desa Wirasana, sebagai berikut:

Jumlah SempelSinetron AnakSinetron RemajaSinetron Dewasa

Putra4 anak1 anak2 anak1 anak

Putri6 anak3 anak2 anak1 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

3.3. Grafik Waktu Tayang SinetronDari penelitian yang dilakukan, ditemukan data waktu tayang sinetron oleh beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia, sebagai berikut:Stasiun Televisi13.00-15.0015.00-17.0017.00-19.0019.00-21.00

Indosiar-

RCTI-

TPI---

SCTV-

Trans 7---

TV One----

ANTV----

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Penyebab Anak Menonton SinetronBukan menjadi suatu rahasia lagi anak-anak kecil pada zaman sekarang suka menonton sinetron. Mereka bisa duduk manis di depan televisi menikmati sajian televisi tersebut. Padahal diusianya, seharusnnya mereka menonton acara-acara televisi yang lebih mendukung pendidikan moralnya. Meskipun pada dasarnya anak-anak tetap lebih suka acara-acara televisi yang berbau komedi (hiburan) dan kartun, tapi mereka seringkali menontonnya juga. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa faktor penyebab anak suka menonton sinetron, yaitu:

1. Terbawa Anggota Keluarga

Anak kecil adalah makhuk polos yang masih bersih, mereka akan ikut kemana pun arah orang disekitarnya membawanya. Oleh karena itu, jika lingkungan sekitarnya membiasakannya menonton sinetron maka mereka pun akan terbiasa dan akhirnya menyukainya.

2. Tertarik Sendiri

Ada anak kecil yang dari dasar dirinya sendiri pun sudah tertarik dengan cerita sinetron anak atau bahkan yang bertemakan remaja. Mereka suka melihat anak-anak usia SMP/ SMA dengan kisah-kisah menariknya. Karena di dalam diri setiap anak pasti mempunyai keinginan untuk menjadi tumbuh dewasa, salah satunya dengan melewati masa remaja yang dikatakan orang masa yang paling indah.

3. Terpaksa Karena Tidak Ada Tontonan Lain

Dalam bersaing untuk memposisikan diri di hati pemirsa, para pengelola televisi berlomba-lomba membuat sebuah acara yang mampu menarik hati pemirsanya, salah satunya adalah sinetron. Tanpa menghiraukan pengaruh negatifnya pada anak-anak, para pengelola stasiun televisi menempatkan sinetron pada waktu dimana orang-orang kebanyakan telah bersantai di rumah, tanpa memikirkan anak-anak yang masih terjaga juga dapat menontonnya. Oleh karena itu, anak-anak yang sedang menonton televisi akan melihat sinetron yang ditayangkan oleh stasiun televisi karena tidak ada lagi acara yang lain.

Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui waktu-waktu anak menonton televisi, perhatikan grafik dibawah ini yang datanya diambil dari 10 sempel anak di RT 02 RW 04.

A. Grafik Waktu Anak Menonton Televisi

Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data waktu anak-anak di desa Wirasana menonton televisi, sebagai berikut:

Jumlah SempelSiang dan soreSore dan malamSiang, sore dan malam

10 anak4 anak1 anak5 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

B. Grafik Jam Tidur Malam Anak Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data jam tidur malam anak-anak di desa Wirasana, sebagai berikut:

Jumlah SempelJam 7Jam 8Jam 9

10 anak1 anak4 anak5 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

4.2. Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan AnakSinetron yang ditonton oleh anak-anak akan sangat mudah menjajahi pikiran anak-anak. Padahal, sinetron seringkali menampilkan adegan-adegan kekerasan, kata-kata kasar dan perilaku yang tidak senonoh yang bisa saja ditiru oleh anak-anak yang masih berada di tahap meniru orang lain atau play stage. Anak-anak yang seharusnya masih asyik bermain tanpa pemikiran-pemikiran yang rumit, tiba-tiba harus ikut terhanyut dalam kisah sinetron yang sebenarnya hanyalah fiktif. Bisa kita lihat, anak-anak zaman sekarang lebih cepat dewasa dibanding dengan anak-anak zaman dahulu atau dewasa sebelum waktunya.

Dari observasi yang dilakukan, dapat dilihat beberapa pengaruh negatif sinetron yang membuat kedewasaan anak tumbuh lebih cepat, yaitu:

Mereka dengan mudahnya berkata cinta terhadap lawan jenisnya tanpa mengetahui arti cinta sesungguhnya. Mereka hanya melihat orang-orang di televisi yang selalu berdua dan mengatakan mereka pacaran. Bahkan diantara mereka pun merasa malu terhadap orang yang mereka suka.

Saat bermain bersama teman-temannya, mereka seringkali berkata sesuatu yang seharusnya masih jauh dari pikirannya.

Permainan mereka berubah, tidak seperti anak-anak zaman dahulu yang bermain masak-masakan atau pasar-pasaran, kini mereka lebih suka bermain pacar-pacaran bahkan rumah-rumahan yang di dalamnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mereka perankan sendiri. Dan di dalam permainan itu pun mereka seolah-olah ikut memikirkan gaji, perselingkuhan, cemburu dan lain-lain. Bahkan kadangkala ada yang bermain melahir-melahirkanan.

Banyak anak-anak SD yang sudah berpacaran Banyak anak-anak yang sudah mengetahui tentang ciuman, rasa cemburu, perselingkuhan dan lain-lain.

Hal ini menjadi sangat mengkhawatirkan karena anak-anak tersebut belum mempunyai persiapan/ pengetahuan dalam tingkah lakunya yang terlalu dini itu. Apabila orangtua tidak memberikan pengarahan kepada mereka, mereka bisa saja menganggap semua yang ada di sinetron itu benar. Tidak hanya berpengaruh terhadap kedewasaan anak yang tumbuh lebih cepat, tapi juga berdampak pada sopan santunnya, karena banyak anak kecil sekarang meniru-nirukan kata-kata yang mereka dengar. Padahal dalam sinetron banyak sekali kata-kata kasar, jorok atau bahkan berbau pornografi. Dan paling perlu diwaspadai, jika mereka mulai mengerti tentang seksual. Media yang begitu transparan di Negara ini tidak menutup kemungkinan anak kecil pun mengerti tentang semua itu. Oleh karena itu, peran orang tua sangat berpengaruh disini.

4.3. Upaya Meminimalis Pengaruh Negatif SinetronAda beberapa poin yang harus dilaksanakan baik oleh orang tua maupun para pengelola televisi untuk meminimalis pengaruh negatif sinetron. Bagi orangtua hal yang perlu dilakukan adalah memberikan perhatian yang lebih pada semua yang ada dilingkungan anak, termasuk televisi. Sedangkan bagi para pengelola televisi menitik beratkan pada acara televisi mereka masing-masing yang harus menyesuaikan dengan usia penontonnya.Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan loeh orangtua untuk menyikapi masalah tersebut:

Membatasi waktu anak untuk menonton televisi. Misalnya, boleh menonton televisi dari pukul 07.00-15.00 WIB saja dan setelah itu tidak boleh.

Mengawasi/ ikut menonton acara televisi anak, sehingga jika ada adegan yang belum sepantasnya mereka tonton orang tua bisa langsung mengalihkannya.

Jika sudah selesai belajar dan tidak ada tontonan yang sesuai untuk anak-anak, anak disuruh tidur atau bermain diluar.

Dan untuk anak-anak yang sudah terlanjur terkena pengaruh sinetron, orangtua dapat memberikan pengarahan pada mereka, tapi sebelummnya orangtua harus melihat dulu sejauh mana kedewasaan anak dari berbagai sisi seperti pola pikir, sikap, sopan santun, selera, control emosi dan lain-lain. Beri mereka pemahaman tentang apa yang harus/ boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Sedangkan untuk pengelola televisi, ada beberapa metode yang bisa dilakukan, seperti:

Menyesuaikan acara televisi dengan usia penonton. Misal, televisi menyiarkan acara sinetron setelah pukul 21.00 WIB.

Membuat acara anak yang benar-benar lepas dari kedewasaan pada waktu-waktu luang anak, seperti lagu-lagu anak dan lain-lain. Dan secara tidak langsung bisa mendidik anak dalam kreatifitas dan sopan santun yang tentunya tidak ada dalam sinetron.

Memberikan petunjuk bagi penonton bahwa acara yang sedang disiarkan diperuntukan untuk siapa. Seperti yang sudah diberlakukan dalam beberapa stasiun televisi, misal bimbingan orangtua, dewasa dan segala umur. Dengan demikian, orangtua dapat lebih mudah mengawasi tontonan anak.BAB V

PENUTUPKesimpulan Dari hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa anak-anak di desa Wirasana tidak begitu menyukai sinetron, namun seringkali ikut menontonnya. Dan pengaruhnya terasa pada pola pikir, tingkah laku dan cara berbicara mereka yang tidak semestinya. Namun, jika orangtua dan orang-orang disekitarnya mengawasi mereka dengan baik, pengaruh negatif dari sinetron pasti akan lebih dapat dikendalikan. Dan jika para pengelola televisi bisa ikut memperdulikan moral generasi muda, pasti media televisi tidak akan dikhawatirkan lagi.Saran Orangtua diharapkan lebih memperhatikan tontonan anak dan lingkungan sekitarnya. Jangan anggap sepele tontonan anak, karena kedewasaan yang tumbuh lebih cepat tanpa pemahaman dari anak itu sendiri dapat merusak moral anak jika tidak ditangani dengan tepat. Dan meskipun orangtua sudah memperhatikan tontonan anak, orangtua juga harus memperhatikan lingkungan sekitar anak. Pastikan mereka bermain dengan anak-anak seumurannya. Jangan membiarkan teman bermain dan lingkungan sekitarnya memberikan pengaruh negatif kepada mereka.Pemerintah bisa berlaku tegas pada stasiun televisi yang menampilakan acara televisi yang tidak mendidik di waktu-waktu anak menonton televisi.

EMBED MSGraph.Chart.8 \s

Guru Pembimbing

Retno Asih Wulandari, S.Pd

NIP. 19710421 199702 2 013

Wali Kelas

Dra. Darmawati

NIP.19550418 197903 2 005

PAGE 2

_1344513821.xls

_1344516647.xls

_1344516646.xls

_1344511537.xls

_1344511301.xls