pengaruh self esteem terhadap penyalahgunaan narkoba...

122
PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI PSPP “GALIH PAKUAN” BOGOR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh NIA HIDAYATY NIM 1111054100046 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M  

Upload: trinhdung

Post on 21-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP

PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA

REMAJA DI PSPP “GALIH PAKUAN” BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh

NIA HIDAYATY

NIM 1111054100046

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

 

Page 2: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 3: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 4: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 5: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

i

ABSTRAK

Nia Hidayaty

Pengaruh Self Esteem Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

Pada Remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor

Masa remaja merupakan masa transisi dalam membentuk

kepribadian. Perilaku delikuen dipengaruhi oleh kepribadian

individu seperti adanya gangguan emosional, kurangnya rasa

percaya diri dan harga diri yang rendah. Seseorang yang

mempunyai harga diri yang rendah biasanya akan menganggap

dirinya tidak berharga dan dengan mudahnya untuk melakukan

hal yang negatif, salah satunya penyalahgunaan narkoba.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh

Self Esteem terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di

PSPP Galih Pakuan Bogor. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif, proses penelitian ini bersifat deduktif, dimana untuk

menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori

sehingga dapat dirumuskan melalui hipotesis, selanjutnysa

hipotesis diuji melalui pengumpulan data lapangan. Selanjutnya

jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian survei,

penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari

suatu populasi (PSPP Galih Pakuan) Bogor, dengan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data pokok.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui

bahwa tidak terdapat pengaruh antara self esteem terhadap

penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Hasil ini dapat

dilihat dari uji F-test dengan nilai signifikansi sebesar 0,140

dengan alpha sebesar 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar

dari alpha maka tidak terdapat pengaruh antara self esteem (X)

terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Adapun berdasarkan hasil

uji koefisien determinasi R Square (R2) sebesar 7,9% sedangkan

sisanya sebesar 92,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel

lain di luar variabel penelitian. Maka dapat diketahui bahwa nilai

R Square (R2) dikatakan cukup tinggi antara variabel self esteem

(X) terhadap variabel penyalahgunaan narkoba (Y).

Kata Kunci: Self Esteem, Penyalahgunaan Narkoba

 

Page 6: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Dengan menyebut nama

Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji

dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya juga berkat

ridho Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Self Esteem Terhadap

Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di PSPP Galih

Pakuan Bogor”. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses hingga terwujudnya skripsi ini saya banyak

mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai

pihak dan berbagai fasilitas. Atas dasar itulah dengan

kerendahan hati perkenankanlah saya mengucapkan

terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA. Sebagai Dekan Fakultas IImu

Dakwah dan ilmu Komunikasi. Suparto, M.Ed, Ph.D

Sebagai wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Raudhonah,

MA. Selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum.

Dr. Suhaimi, M.Si. Sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. Sebagai Ketua Program

Studi Kesejahteraan Sosial, Nunung Khoiriyah, MA.

Sebagai Sekretaris Program Studi, dan para Dosen

Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah banyak

memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis.

 

Page 7: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

iii

3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE,M.Si, Sebagai Dosen

Pembimbing skripsi yang dengan kesungguhan dan

kesabaran yang telah memberikan banyak kritik dan saran,

masukan, bimbingan serta arahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Seluruh dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan dan

membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Untuk yang paling penulis sayangi, kasihi dan hormati,

Bapa dan Mama tercinta, beserta keluarga besarku yang

senantiasa memberikan dukungan serta tak henti-hentinya

doa, cinta dan kasih sayang yang tulus mereka panjatkan

untuk penulis agar selalu bersemangat dalam menyusun

dan menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga besar PSPP “Galih Pakuan” Bogor, penulis

ucapkan terima kasih kepada Bapak Beni Sujanto,

A.KS,M.Si sebagai Kepala Panti yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian, dan penulis

mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Jarmadi,

M.Si, Ibu Ika, Bapak Sigit yang sudah membimbing dan

memberikan arahan kepada penulis selama melaksanakan

penelitian. Serta para responden PSPP ”Galih Pakuan”

Bogor yang telah bersedia membantu untuk menjadi

responden. Semoga Allah membalas segala bentuk

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

 

Page 8: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

iv

7. Teman-teman Kesejahteraan sosial 2011 atas dukungan

yang telah diberikan kepada penulis. Khususnya para

sahabat terdekat Ida Fatmawati, Charisma Juwanita,

Shelly Puspita Sari, Ayu Ratna Sari, Novita Dwi, Triyanty

(kiky) yang telah banyak membantu penulis dalam

memberikan waktu, kasih sayang, semangat, motivasi

sehingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi.

8. Sepupu saya Qonita Rahmi. Atas bantuannya yang bisa

meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan

masukan kepada penulis sehingga penulis terbantu dalam

menyelesaikan skripsi.

9. Sahabat masa SMP dan SMA yang sudah seperti keluarga.

Uswatun Khasanah, Viany Nurul Alya, Raden Kartika,

Fakhriatih dan Ennisa Lubis terimakasih atas doa,

perhatian, dan nasihat yang kalian berikan serta

kebersamaan yang sangat berkesan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan

waktu, serta kemampuan penulis sendiri. Akhir kata penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Terimakasih.

Billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 28 Juni 2018

Nia Hidayaty

 

Page 9: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia berkembang dari waktu ke waktu dalam

kehidupan dengan ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik,

sikap, kecerdasan dan emosi. Dalam proses ini, tiap individu

menentukan nilai-nilai dan sikap dalam menentukan prinsip,

hubungan dan pemahaman. Perkembangan psikologis manusia

adalah sesuatu yang didapatkan dari hasil belajar dalam

kehidupan. Ini sesuai dengan fitrah manusia yang dianugerahkan

akal sebagai alat untuk berpikir, berbudaya dan menjunjung nilai-

nilai peradaban. Namun dalam perjalanannya, seseorang akan

menghadapi perubahan-perubahan pada masa dimana

kematangan secara seksual bermula. Dalam masa ini, apabila

seorang remaja tidak membekali diri dengan informasi tentang

hal yang akan terjadi pada diri mereka saat puber, kemungkinan

besar mereka akan mengalami reaksi negatif seperti emosi yang

tidak terkendali. Dan hal ini tentu akan berpengaruh pada

perkembangan psikologisnya.1

Masa remaja menunjukkan sifat-sifat masa transisi dalam

membentuk kepribadian. Perilaku delikuen dipengaruhi oleh

kepribadian individu seperti adanya gangguan emosional,

1 Article, diakses pada 08 Juli 2018 dari Perkembangan Emosi dalam

Psikologi Remaja https://dosenpsikologi.com/psikologi-remaja

 

Page 10: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

2

kurangnya rasa percaya diri dan self esteem (harga diri) yang

rendah. Seseorang yang mempunyai self esteem (harga diri)

rendah biasanya akan menganggap dirinya tidak berharga akan

melakukan hal-hal negatif yang menurutnya dianggap ideal

meskipun dianggap tidak ideal bagi lingkungan masyarakat untuk

menutupi rasa tidak berharga dirinya. Walaupun dalam

keluarganya mereka merasa harmonis, namun kepribadian

seseorang juga menjadi point besar terhadap perbuatan negatif,

salah satunya penyalahgunaan narkoba.

Mencermati perkembangan peredaran dan penyalahgunaan

narkoba akhir-akhir ini, telah mencapai situasi yang

mengkhawatirkan, sehingga menjadi persoalan kenegaraan yang

mendesak. Karena korban penyalahgunaan narkoba bukan hanya

orang dewasa, mahasiswa tetapi juga pelajar SMU sampai pelajar

setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan yang

rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki

sifat dinamis, energik, selalu ingin mencoba. Mereka juga mudah

tergoda dan putus asa sehingga mudah jatuh pada masalah

penyalahgunaan narkoba.

Menurut Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa

secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu

menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia

dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat

orang tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.2

Masa remaja, menurut Mappiare (1982) berlangsung antara usia

2Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja:

Perkembangan Peserta Didik,. h. 9

 

Page 11: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

3

12 tahun sampai dengan usia 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai

dengan usia 22 tahun bagi pria. Rentan usia remaja ini dapat

dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12-13 tahun sampai dengan

usia 17-18 tahun adalah masa remaja awal, dan usia 17-18 tahun

sampai dengan usia 21-22 tahun adalah usia masa remaja akhir.

Salah satu lembaga yang menangani permasalahan

penyalahgunaan narkoba adalah Panti Sosial Pamardi Putra

“Galih Pakuan” Bogor. Dimana panti tersebut merupakan salah

satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementrian Sosial yang berada

di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat

Jenderal Bina Rehabilitasi Sosial.3

Di Panti Napza tersebut penyalahgunaan narkoba sebagian

besar masih remaja.4 Dengan berbekal sarana-sarana yang ada

serta pekerja sosial yang tangguh, Panti Sosial Pamardi Putra

“Galih Pakuan” Bogor berupaya untuk merehabilitasi remaja

yang mempunyai masalah sosial untuk dapat dijadikan,

diwujudkan menjadi remaja yang bertanggung jawab, berbudi

luhur yang akhirnya mampu melaksanakan fungsi sosialnya dan

dapat hidup bermasyarakat dimanapun mereka berada.5

Berdasarkan pemilihan panti diatas, maka mendorong saya untuk

mengetahui lebih jauh tentang penyalahgunaan narkoba pada

remaja di Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Bogor.

3 Profil Sejarah PSPP Galih Pakuan Bogor,“Di akses pada 23 April 2015

dari

http://galihpakuan.kemsos.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&

pid=10 4Article,” di akses pada 23 April 2015 dari

http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=1820 5 Pamflet Profil Panti Sosial Parmadi Putra, Galih Pakuan Bogor.

 

Page 12: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

4

Individu yang mampu mengelola emosi-emosinya sebagai

efektif, akan lebih memiliki daya tahan untuk tidak terkena

kecemasan dan depresi. Terutama jika individu mampu

mengelola emosi-emosi negatif yang dialaminya seperti perasaan

sedih, marah, benci, kecewa, atau frustasi (Thompson,

1995;Goleman, 1995). Penelitian yang ada menunjukkan bahwa

self esteem berperan penting dalam kehidupan remaja. DeSimone

dkk (2005) menegaskan bahwa self esteem sangat berperan

penting dalam mencegah remaja terlibat penyalahgunaan napza.

Bush, dkk (2002) Menurut Rosen dkk (1982) kesulitan ini terjadi

karena adanya dua jenis persepsi-diri negatif dasar yaitu pertama,

orang-orang dengan self esteem rendah memiliki tingkat

ketakutan yang lebih tinggi ketika menghadapi ancaman/masalah

dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki self esteem

tinggi. Kedua, orang-orang dengan self esteem yang rendah

menganggap diri mereka sendiri sebagai orang-orang yang

kurang memiliki keterampilan yang adekuat/baik untuk

menangani suatu masalah. Akibatnya mereka kurang tertarik

untuk mengambil langkah-langkah preventif dan memiliki

kepercayaan fatalistik yang lebih banyak sehingga mereka

menyakini bahwa mereka tidak dapat melakukan apapun juga

untuk mencegah terjadinya masalah yang buruk dalam hidup

mereka. Keyakinan mereka akan kemampuannya dalam

memecahkan masalah rendah, sehingga mereka cenderung

menarik diri atau lari dari masalah, bukan menghadapinya dengan

bertanggung jawab.6

6 Triantoro Safaria, “Kecenderungan Penyalahgunaan NAPZA Ditinjau

 

Page 13: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

5

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang

bukan untuk tujuan pengobatan, tetapi agar dapat menikmati

pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur,

berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan ganggunan

kesehatan fisik, gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan

sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja merupakan

masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat

merusak masa depan remaja. Menurut laporan Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita yang

umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP

dan SMA, bahkan perguruan tinggi. Generasi muda merupakan

sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh karena itu,

generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut.7

Pengguna narkoba di Indonesia, hasil penelitian BNN yang

dilakukan pada akhir tahun 2017, rehabilitasi narkoba merupakan

salah satu upaya untuk menyelamatkan para pengguna dari

belenggu narkoba. Pada tahun 2017, BNN telah merehabilitasi

18.311 penyalahguna narkoba, baik di balai rehabilitasi maupun

di dalam lembaga pemasyarakatan, dan telah memberikan

layanan pasca rehabilitasi kepada 7.829 mantan penyalahguna

narkoba.8

dari Tingkat Regiliusitas Regulasi Emosi, Motif Berprestasi, Harga Diri,

Keharmonisan Keluarga, Dan Pengaruh Negatif Teman Sebaya” (Jurnal

Humanitas: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 2007. Vol. 4). h. 16 7 Lydia Herlina Martono, “Mengenal Penyalahgunaan Narkoba”, (Balai

Pustaka, Jakarta, 2006). h. 3 8 Humas BNN, Press Release Akhir Tahun 2017 “Kerja Bersama Perang

Melawan Narkoba”

 

Page 14: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

6

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang kompleks

dan memiliki dimensi yang luas baik dari segi medis, psikiatrik,

kesehatan jiwa maupun psikososial.9 Jenis-jenis yang sering

disalahgunakan, menurut Halonen dan Santroks (1999) narkotika

psikotropika, dan bahan adiktif lainnya diluar keperluan medis,

tanpa pengawasan dokter, dan merupakan perbuatan melanggar

hukum.

Jumlah pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif di

kalangan remaja cenderung meningkat. Bahaya kehilangan

generasi produktif terbayang di depan mata. Pengguna narkotika,

psikotropika, dan zat adiktif (napza) diperkirakan sekitar 5 juta

orang atau 2,8 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini

lebih tinggi daripada jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur

yang mencapai 4,6 juta jiwa. Pengguna remaja yang berusia 12-

21 tahun ditaksir sekitar 14.000 orang dari jumlah remaja di

Indonesia sekitar 70 juta orang.10

Peranan orang tua sangatlah penting dalam membentuk

watak dan kepribadian remaja dan orang tua yang berhasil

menjalankan tugas dan fungsinya dalam keluarga adalah orang

tua yang memiliki kemampuan untuk memberikan kesejahteraan

kepada anaknya dan melindungi anak untuk tidak melakukan

penyalahgunaan narkoba.

Menurut Depkes RI, Narkoba merupakan bahan/zat yang bila

masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama

9 Afiatin, Tina, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan Program

AJI. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000). h. 13 10

http://regional.kompas.com/read/2013/03/07/03184385/Pengguna.Nark

oba.di.Kalangan.Remaja.Meningkat, di akses pada 8 Juli 2017

 

Page 15: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

7

susunan saraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan

menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.

Sementara itu menurut batasan WHO tahun 1969 bahwa, yang

dimaksud dengan narkoba adalah zat kimia yang mampu

mengubah pikiran, perasaan, fungsi mental, dan perilaku

seseorang menjadi tidak normal. Sedangkan yang dimaksud

dengan obat (drugs) adalah zat-zat yang apabila dimasukkan ke

dalam tubuh organisme yang hidup, maka akan mengadakan

perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.11

Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika, yang dimaksud dengan narkotika adalaah zat atau obat

yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis

maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hiilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan

sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang

kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.12

Permasalahan narkoba sangat erat hubungannya dengan

nilai-nilai keagamaan seseorang, peran agama sangat penting

dalam mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia. Islam

sangat memperhatikan generasi penerus bangsa dan agama

11

Tim BNN, Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan

Narkotika Nasional Republik Indonesia) 12

Dikdik M, Arief Mansyur, S.H., M.H. Urgensi Perlindungan Korban

Kejahatan Antara Norma dan Realita, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), h. 100

 

Page 16: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

8

sebagaimana dijelaskan mengenai larangan menggunakan

narkoba dalam al-Qur'an Surah al-Madinah/5: 90 berikut:

ا أيها ٱلذيه ءامىى ه عمل إوماي م رجس م ٱلخمز وٱلميسز وٱلوصاب وٱلسل

ه فٱجتىبىي لعلكم تفلحىن يط ٱلش

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum

arak, khamr, berjudi, berkurban tentang berhala, mengundi nasib

dengan panah, adalah perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan tersebut agar kamu mendapatkan

keberuntungan.”13

Dalam sebuah hadist shahih muslim (no.2003 Kitabul

Asyiribah, Musnad Imam Ahmad), menyatakan bahwa

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan

dan melemahkan akal sehat adalah khamr, dan setiap khamr

hukumnya haram”. (H.R. Abdullah bin Umar r.a).

Berdasarkan al-Qur'an dan hadist di atas, Narkoba termasuk

kategori barang yang memabukkan, melemahkan dan

mengganggu akal sehat sehingga diharamkan. Menurut hukum

Islam telah jelas melarang kita untuk menggunakan barang

haram.

Mengenai kesulitan atau gangguan kepribadian ini salah satu

penyebabnya adalah self esteem (harga diri) atau gengsi yang

terlalu tinggi. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh W.R.

Mitic terhadap sejumlah pelajar di South Ontario, Amerika

Serikat, masalah hubungan antara self esteem (harga diri) dan

13

Al-Qur'an Online, “Q.S al-Maidah ayat 90 beserta terjemahannya”

artikel ini di akses pada 20 Oktober 2016

 

Page 17: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

9

kebiasaan minum-minuman beralkohol telah menjadi fokus

perhatian.14

Sebagian besar mantan pecandu narkoba memiliki perasaan

bersalah, tidak berguna dan mudah tersinggung sehingga

mengakibatkan pecandu tidak memiliki kesejahteraan

sosioemosional. Untuk membuktikan apakah benar self esteem

akan berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, maka dalam

penelitian ini akan meneliti pengaruh self esteem terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas,

maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Pengaruh Self

Esteem terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di

PSPP “Galih Pakuan” Bogor.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

14

Sarlito W. Sarwono “Psikologi Remaja”, (Jakarta, PT. RajaGrafindo

Persada) h. 268

 

Page 18: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

10

Demi terfokusnya pikiran peneliti membatasi

permasalahan penelitian ini maka peneliti membatasi

permasalahan pada:

a. Pengaruh self esteem terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

b. Hubungan self esteem terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti

dapat merumuskan masalah yang akan menjadi acuan dalam

penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

a. Adakah hubungan antara self esteem dengan

penyalahgunaan narkoba pada remaja di PSPP “Galih

Pakuan” Bogor ?

b. Adakah pengaruh self esteem terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

 

Page 19: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

11

a. Untuk mengetahui hubungan antara self esteem terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja di PSPP “Galih

Pakuan” Bogor.

b. Untuk mengetahui pengaruh self esteem terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja di PSPP “Galih

Pakuan” Bogor.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan kepada Bidang Ilmu

Kesejahteraan Sosial dan dapat memberikan kontribusi

positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang

berkaitan dengan studi kesejahteraan sosial, khususnya

pemahaman mengenai self esteem dan penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan

dapat menjadi bahan bacaan serta masukan, khususnya bagi

peneliti dan masyarakat, sehingga dapat mengetahui

bagaimana pengaruh self esteem dan bagaimana dampak

penyalahgunaan narkoba pada remaja.

D. Metodelogi Penelitian

 

Page 20: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

12

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian digunakan pendekatan kuantitatif.

Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi dua variabel

yang nantinya akan dicari korelasi antara keduanya. Adapun

variabel tersebut sebagai berikut:

a. Variabel bebas (independent variabel) merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel ini biasanya disimbolkan dengan

variabel “x”.15

Dalam hal ini yang menjadi variabel “x”

adalah self esteem.

b. Variabel terikat (dependent variabel) merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel ini biasanya

disimbolkan dengan variabel “y”. Dalam hal ini yang

menjadi variabel “y” adalah penyalahgunaan narkoba

pada remaja. Pengaruh antar variabel dalam penelitian

ini adalah hubungan asismetris, yaitu hubungan ketika

variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain dan

tidak saling dipertukarkan. Sedangkan hipotesis

berdasarkan hubungan antar variabel dalam penelitian

ini adalah hipotesis assosiatif. Hipotesis assosiatif

merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan

antar variabel.

2. Jenis Dan Sumber Data

15

Prof. Dr.Sugiyono,”Statistik Untuk Penelitian”, (Bandung: CV.

Alfabeta, 2010). Cet.16, h. 4

 

Page 21: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

13

a. Jenis Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini meliputi dua

macam data yaitu:

1) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat,

kata atau gambar dan tidak bisa diukur secara

langsung.16

Adapun yang dimaksud data kualitatif dalam

skripsi ini seperti: gambaran umum wilayah, letak

geografis, sejarah berdirinya, visi misi, tujuan, sarana

prasarana dan lain sebagainya.

2) Data kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,

atau data kuantitatif yang diangkakan (skoring). Sesuai

dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau

dianalisis dengan menggunakan tekhnik perhitungan

statistik.17

b. Sumber Data

1). Data Primer (Primary Data)

Data primer merupakan data yang dikumpulkan

sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau

objek penelitian dilakukan.18

Adapun yang menjadi

sumber data dalam skripsi ini adalah (jumlah yang mau

disebar angket) responden di PSPP Galih Pakuan Bogor.

16

Prof. Dr.Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, h. 23 17

Prof. Dr.Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, h. 23 18

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali

Pers, 2011), h. 128

 

Page 22: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

14

2). Data Sekunder (Secondary Data)

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau

digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya.19

Adapun data sekunder yang digunakan oleh penelitian

ini adalah: Riset Kepustakaan. Kepustakaan (Library

Research) adalah Penelitian yang datanya diambil

terutama atau seluruhnya dari kepustakaan, buku,

dokumen, artikel, jurnal, internet yang berhubungan

dengan masalah ini.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi waktu penelitian dilaksanakan dari bulan April

2018 sampai dengan Juni 2018. Adapun lokasi penelitian ini

dilakukan yaitu di PSPP Galih Pakuan Bogor.

4. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjaun atas kepustakaan

(literature) yang berkaitan dengan topik pembahasan

penelitian serta berkaitan dengan permasalahan yang

dilakukan dalam penelitian skripsi ini, sebagai berikut:

Nama : Bias Rembulan Smestha

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

19

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h.128

 

Page 23: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

15

Judul Skripsi : Pengaruh Self Esteem dan Dukungan

Sosial terhadap Resiliensi Mantan

Pecandu Narkoba

Dalam skripsi ini peneliti meneliti bagaimana pengaruh

self esteem dan dukungan sosial terhadap resiliensi mantan

pecandu narkoba. Perbedaan dengan skripsi penelitian yang

saya lakukan ialah mengenai pengaruh self esteem terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja dan tempat penelitian

di PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

Nama : Ida Fatmawati

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Judul Skripsi : Hubungan Konformitas Teman Sebaya

Terhadap Penyalahgunaan Narkoba di

PSPP “Galih Pakuan” Bogor

Dalam skripsi ini peneliti meneliti bagaimana hubungan

konformitas teman sebaya dengan penyalahgunaan narkoba

pada remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor. Perbedaan

dengan penelitian yang penulis lakukan ialah meneliti

pengaruh self esteem dengan penyalahgunaan narkoba pada

remaja.

5. Metode Pengumpulan Data

 

Page 24: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

16

Dalam rangka untuk mendapatkan data yang diperlukan

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Angket

Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan

yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi

oleh responden. Setelah diisi, angket dikembalikan kepada

peneliti.20

Jadi dengan metode angket ini peneliti

mengumpulkan sejumlah daftar pertanyaan tertulis kepada

responden mengenai penyalahgunaan narkoba pada remaja

yang akan diteliti untuk mendapatkan jawaban yang bersifat

pribadi, kemudian dari jawaban peneliti kemukakan dan

selanjutnya peneliti sajikan dalam penyajian data.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan metode

analisis kuantitatif guna mengetahui pengaruh self esteem

terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di PSPP

Galih Pakuan Bogor.

20

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana,

2009), h. 123

 

Page 25: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

17

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditentukan besar atau kecil, dapat berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada Tabel 1 sebagai berikut:21

Tabel 1. Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,899 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

21

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

(Bandung: Alvabeta, 2009), h. 229

 

Page 26: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

18

E. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan

isi skripsi ini, maka peneliti membuat sistematika penelitian

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar

belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodelogi penelitian, serta

sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori yang

berhubungan dengan isi skripsi sebagai dasar

pemikiran untuk membahas permasalahan

dalam penelitian skripsi, yaitu: teori tentang self

esteem, teori penyalahgunaan narkoba pada

remaja, faktor-faktor yang mempengaruhinya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai

metode-metode yang berkenaan dengan skripsi

ini, yaitu : pendekatan dan desain penelitian,

ruang lingkup penelitian, metode penentuan

sampel, metode pengumpulan data, variable

 

Page 27: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

19

penelitian, hipotesis penelitian, definisi

operasional dan indikator variabel penelitian,

uji instrument, dan teknik analisis data.

BAB IV :TEMUAN PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan gambaran umum

tentang Panti Sosial Parmadi Putra (PSPP)

“Galih Pakuan” Bogor. Dan akan dijelaskan dan

dijabarkan data hasil penelitian yang telah

didapatkan berikut analisis data berdasarkan

statistika dan kesimpulan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan tentang

kesimpulan, diskusi, dan saran.

 

Page 28: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Self Esteem

1. Pengertian Self esteem

Menurut Minchinton (1993) dalam bukunya Maximum Self

esteem, Self esteem adalah nilai yang dilekatkan pada diri kita.

Self esteem juga berarti penilaian atas “harga diri” kita sebagai

manusia, berdasarkan pada persetujuan atau pengingkaran atas

diri dan perilaku kita.1 Sedangkan William James dalam

(Guindon, 2010) mendefinisikan self esteem sebagai

penghargaan diri yang terdiri atas perasaan dan emosi yang

mengacu pada diri. Wells dan Marwell menyimpulkan bahwa

hampir semua definisi dari self esteem konsisten pada dua aspek

utama, yaitu: penilaian dan mempengaruhi atau pengalaman

emosi.

Horney dalam (Guindon, 2010) menyatakan bahwa setiap

orang dilahirkan dengan potensi yang unik dan self esteem

diperoleh dari pencapaian tersebut. Sedangkan dalam sumber

yang sama, Sullivana mengusulkan bahwa self esteem adalah

kebutuhan sosial yang harus diterima, disukai, dan dimiliki, hal

1 Minchinton, J. (1993). Maximum Self Esteem: The Hand Book for

reclaiming your sense of self worth. Kuala Lumpur: Golden Books Center Sdh,

Bhd

 

Page 29: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

21

ini diperoleh dari interaksi sosial yang mencerminkan penilaian

diri.2

Menurut Ghufron (2010) harga diri merupakan hasil

penilaian yang dilakukannya dan perlakuan orang lain terhadap

dirinya dan menunjukkan sejauh mana individu memiliki rasa

percaya diri serta mampu berhasil dan berguna.3

Self esteem adalah suatu konsep penting dan popular, baik

dalam ilmu sosial maupun kehidupan sehari-hari. Branden

(2007), menjelaskan bahwa tanpa dibekali self esteem yang

sehat, individu akan mengalami kesulitan untuk mengatasi

tantangan hidup maupun untuk merasakan berbagai kebahagiaan

dalam hidupnya. Branden juga mengatakan bahwa self esteem

mengandung nilai keberlangsungan hidup (Survival Value) yang

merupakan kebutuhan dasar manusia. Hal ini memungkinkan self

esteem mampu memberikan sumbangan bermakna bagi proses

kehidupan individu selanjutnya, maupun bagi perkembangan

pribadi yang normal dan sehat.4

Teori self esteem dari Rosenberg, 1965 ; Mruk, 2006)

menjelaskan mengenai self esteem secara global, yaitu evaluasi

diri secara keseluruhan baik itu negatif maupun positif. Teori

dari Rosenberg mengukur self esteem secara global pada masa

2 Guindo, M. H. (2010). Self Esteem across the lifespan: issue and

interventions. New York: Routledge Taylor and Francis group 3 Ghufron, M. N., & Risnawita, S. R. (2010). Teori-teori psikologi.

Yogyakarta: Ar-ruz Media Group 4 Branden, N. (2007). The Power of Self Esteem. Florida: Health

Communication inc.

 

Page 30: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

22

remaja dan dewasa awal.5 Self esteem bukan merupakan bawaan

yang telah dimiliki seseorang sejak lahir tetapi merupakan suatu

komponen kepribadian yang berkembang semenjak awal

kehidupan anak. Perkembangan ini terjadi secara perlahan-lahan,

yaitu melalui interaksinya dengan orang tua, orang lain yang

bermakna bagi individu tersebut, dan teman-teman sebayanya

(Erikson, 1963 ; Santrock, 2011).6

Coopersmith (1967) mengemukakan bahwa self esteem

penilaian diri yang dilakukan oleh individu yang berkaitan

dengan dirinya sendiri, yang mencerminkan sikap penerimaan

dan penolakan, dan menunjukkan seberapa jauh individu tersebut

percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil serta berharga.

Coopersmith (1967) juga mengungkapkan bahwa self esteem

merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan

memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan

indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuan,

keberartian, kesuksesan, dan keberhargaan diri.7

Berkaitan dengan karakteristik self esteem pada pecandu

narkoba, De Leon (2000) menyebutkan bahwa self esteem dari

pecandu narkoba secara umum berada pada tingkat yang rendah

(low self esteem). Para pecandu narkoba yang direhabilitasi

menampilkan penghargaan terhadap diri yang sangat kurang dan

5 Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self image.

Princenton, NJ: Princenton Univercity Press. 6 Santrock, Erikson, Perkembangan Remaja, 2011

7 Coopersmith, S. (1967). The Antecedents of Self Esteem. San Francisco:

W. H. Freeman & Co

 

Page 31: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

23

secara khas mengungkapkan persepsi diri yang buruk terhadap

perilaku moral dan etis, juga terhadap hubungan dengan orang

lain (terutama keluarga). Para pecandu juga mengalami kesulitan

untuk menghargai dirinya sendiri akibat dari anggapan tentang

diri mereka dari orang lain dan stigma negatif di masyarakat

tentang pecandu narkoba, serta adanya anggapan dari pecandu

bahwa dirinya sulit untuk mengontrol diri (De Leon, 2000).8

Orang tua memiliki peran yang penting dalam pembentukan

self esteem, orang tua yang dijadikan model pertama dari proses

imitasi anak, ia akan menilai dirinya sebagaimana orang tuanya

menilai dirinya. Jika orangtua menerima kemampuan anak

sebagaimana adanya, maka ia juga akan menerima dirinya.

Tetapi jika orang tua menuntut yang tinggi dari apa yang ada

pada diri anak sehingga mereka tidak menerima anak

sebagaimana adanya, maka anakpun akan menolak dirinya.

Semakin besar anak, semakin banyak pula orang di lingkungan

sosialnya yang mempengaruhi pembentukan self esteemnya.

Mereka itu adalah teman sebaya, anak kemungkinan menemukan

standar penilaian yang berbeda terhadap dirinya.

Dari beberapa pemaparan mengenai definisi self esteem

diatas, dapat disimpulkan bahwa self esteem adalah penilaian

individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan keyakinan bahwa

dirinya sebagai individu yang mampu, penting dan berharga yang

mempengaruhi oleh hasil interaksi dengan orang disekitarnya

8 De Leon, G. (2000). The Therapeutic Community, Theory, Model, and

Method. New York: Springer

 

Page 32: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

24

serta sikap, penerimaan, penghargaan dan perlakuan orang lain

terhadap dirinya.

2. Kategori Self Esteem

Branden (1985) dalam bukunya “The Self: Self esteem And

Personal Transformation” Menyebutkan bahwa self esteem

dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu:9

1. Low Self esteem

Individu dengan self esteem yang rendah memiliki

kecenderungan untuk lebih mudah mengalami depresi

dan kecemasan. Seseorang dengan self esteem yang

rendah akan merasa dirinya tidak pantas mendapatkan

kebahagiaan, merasa tidak layak untuk mendapatkan

kegembiraan atau penghargaan dalam hidupnya.

2. Good Self esteem

Ketika seseorang telah memiliki suatu elmen yang

penting untuk kebahagiaannya serta tidak memerlukan

jaminan utnuk mendapatkan kebahagiaan, dan juga

memiliki self confidence dan self respect yang tinggi,

mereka dapat dikatakan memiliki self esteem yang baik.

Individu dengan memiliki self esteem yang baik bukan

berarti tidak memiliki ketakutan ataupun ketidak

yakinan terhadap dirinya, terkadang mereka juga

memiliki keraguan pada beberapa hal misalnya, mereka

9 Branden, The Self: Self esteem And Personal Transformation” (1985)

 

Page 33: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

25

tidak yakin untuk mendapatkan penghargaan khusus

seperti meraih Nobel. Namun mereka dapat menikmati

kehidupan dan sumber kesejahteraan dalam hidup.

3. High Self esteem

Individu dengan self esteem yang tinggi akan memiliki

kekuatan yang besar dalam menjalankan kehidupannya.

3. Dimensi Self esteem

Minchinton (1993) dalam bukunya “Maximum Self esteem”

memaparkan tiga aspek dalam self esteem, yaitu:10

1. Perasaan tentang Diri Sendiri

Individu dengan self esteem yang tinggi merupakan

individu yang dapat menerima diri seutuhnya tanpa syarat,

dan juga menghargai dirinya sebagai seseorang yang

berharga. Penerimaan tanpa syarat berarti menerima dan

menghargai diri sendiri tanpa bergantung pada apapun,

menerima diri apa adanya secara penuh, merasa nyaman

dengan apa yang dilakukan, dan tidak berfokus pada

kekurangan yang dimiliki.

Individu yang memiliki self esteem rendah akan takut

untuk mencoba segala hal. Ketika ada orang yang menilai

rendah diri dan pekerjaannya, maka ia akan meragukan

kemampuannya dan akan takut dalam mempertanyakan

tujuan yang ditetapkannya. Apabila terbatasnya penghargaan

10

Bias Rembulan Smestha, Pengaruh Self Esteem dan Dukungan Sosial

Terhadap Resiliensi Mantan Pecandu Narkoba. (Skripsi S1, Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015). h. 36

 

Page 34: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

26

pada diri akan membuatnya meletakkan batasan yang kaku

atas apa yang ingin dicapai. Jika dia telah meletakkan tujuan

yang ingin dicapai, maka mereka tidak meyakini bahwa bisa

mencapainya.

2. Perasaan tentang Hidup

Individu yang memiliki self esteem yang tinggi adalah

individu yang merasa memiliki tanggung jawab dan kontrol

atas hidupnya. Mereka merasa bahwa apapun yang terjadi

pada kehidupannya adalah karena pilihan dan keputusannya,

bukan karena faktor eksternal.

Individu dengan self esteem yang rendah akan

cenderung salah dalam menggambarkan realitas

kehidupannya. Dan tidak mempedulikan apa yang terjadi

pada lingkungan sekitar.

3. Perasaan tentang Orang Lain

Individu dengan self esteem yang tinggi memiliki

toleransi dan penghargaan kepada semua orang, sepanjang ia

meyakini bahwa ia memiliki hak yang sama seperti manusia

pada umumnya. Ketika ia merasa nyaman dengan dirinya, ia

akan menghargai hak-hak orang lain, apa yang orang lain

lakukan, dan pilihan serta kehidupan yang mereka jalani,

selama orang lain juga memiliki kehendak untuk menghargai

dirinya.

 

Page 35: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

27

Individu dengan self esteem yang rendah akan memiliki

dasar penghargaan yang rendah pada orang lain, tidsk

memiliki toleransi dan memiliki keyakinan bahwa orang lain

harus hidup berdasarkan pada cara pandangnya terhadap

mereka.

4. Pengukuran Self esteem

Guindo (2010) dalam bukunya “Self Esteem Across The

Lifespan” menjelaskan beberapa instrumen dalam pengukuran

self esteem, yaitu sebagai berikut:11

Self esteem Scale (SES) yang dikembangkan oleh

Rosenberg, 1965. Instrumen ini hanya mengukur self esteem

secara umum, melakukan pengukuran unidimentional dari

perasaan secara umum terhadap harga diri dan penerimaan diri.

Memperkirakann perasaan positif atau negatif mengenai diri

sendiri. SES terdiri dari 10 item, dimana pada setiap pernyataan

terdapat 4 pilihan respon. SES dapat digunakan pada remaja

hingga dewasa.

Self esteem Inventory (SEI), dikembangkan oleh

Coopersmith, 1981. SEI terdiri dari 2 bentuk, yaitu tipe A yang

dapat mengukur self esteem secara umum dan khusus, pada tipe

A ini terdapat 4 sub skala, yaitu hubungan sosial diri dan teman

sepermainan, rumah orang tua, akademik disekolah, dan skala

11

Guindo, M. H. (2010), Self esteem across the lifespan: issue and

interventions. New York: Routledge Taylor and Francis group.

 

Page 36: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

28

kebohongan. Tipe B hanya mengukur self esteem secara umum.

Pada SEI, responden diminta memilih aku atau bukan aku pada

pernyataan yang tersedia. Pada tipe A terdapat 50 item dan tipe B

terdapat 25 item. SEI dapat digunakan pada anak usia tahun

sampai 15 tahun.

Tennessee Self Concept Scale (TSCS) dikembangkan oleh

Roid dan Fitts, 1988. TSCS terdiri dari 100 item, dimana dalam

setiap pernyataan terdapat 5 pilihan respon terhadap pernyataan

tersebut. Dalam TSCS terdapat pernyataan yang dapat mengukur

self esteem secara umum atau khusus, sepersi sosial, keluarga,

fisik, etika, moral, dan kategori personal. TSCS dapat digunakan

pada yang telah berusia diatas 12 tahun.

Dalam penelitian ini akan menggunakan alat pengukur self

esteem berbentuk skala yang akan diadaptasi dari alat

pengukuran self esteem yang dikembangkan oleh Minchinton.

Alat pengukuran self esteem ini terdiri dari 25 item berdasarkan 3

dimensi self esteem menurut Minchinton, yaitu Perasaan tentang

Diri Sendiri, Perasaan tentang Hidup, Perasaan tentang Orang

Lain. Tujuan dari pengukuran ini adalah ingin mengetahui

keadaan dan tingkat self esteem responden.

 

Page 37: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

29

B. Penyalahgunaan Narkoba

1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan narkoba yang

dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin

menikmati pengaruhnya dalam jumlah berlebih, teratur dan

cukup lama sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,

mental, dan kehidupan sosialnya.12

Penyalahgunaan narkoba oleh remaja merupakan masalah

yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak

masa depan remaja. Menurut laporan Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita yang

umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP

dan SMA, bahkan perguruan tinggi. Generasi muda merupakan

sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh karena itu,

generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut. (Lydia

Herlina Martono dan Satya Joewana, 2008 : 26). Secara lebih

terperinci dapat dijelaskan, penyalahgunaan Narkotika adalah

penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud

pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya. Karena

pengaruhnya itulah narkoba disalahgunakan. (Lydia Herlina

Martono dan Satya Joewana, 2008:15)13

12

Lydia Herlina Martono, “Mengenal Penyalahgunaan Narkoba”, (Balai

Pustaka, Jakarta, 2006). h. 3 13

Lydia Herlina Martono dan Satya Joewana. 2008. Belajar Hidup

bertanggung Jawab, Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta. Balai

Pustaka.

 

Page 38: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

30

Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa

inggris narcose atau narcosis yang berarti menidurkan dan

pembiusan. Narkoba berasal dari bahasa Yunani yaitu narke atau

narkam yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa.

Narkotika berasal dari perkataan narcotic yang artinya sesuatu

yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

efek stupor (bengong), bahan-bahan pembius dan obat bius.

Masalah penyalahgunaan narkoba terus menjadi

permasalahan global, mewabah hampir semua bangsa di dunia

ini, mengakibatkan kematian jutaan jiwa, menghancurkan

kehidupan keluarga dan mengancam keamanan. Narkoba juga

menyebabkan penyakit AIDS, dan merenggut nyawa kaum muda

serta masa depan kita.

Beberapa teori dapat menjelaskan fenomena penyalahgunaan

narkoba yaitu:14

1. Teori belajar sosial, sikap dan perilaku dipelajari

individu dari lingkungannya dan bersifat saling

mempengaruhi.

2. Teori pelabelan yaitu pemberian “cap” sebagai

penguatan terhadap perilaku “cap” tersebut

(Becker,1960; Williams,1976). Perilaku yang di “cap”

atau di “label” ini adalah perilaku resiko

penyalahgunaan narkoba.

14

Sudarsono SH, Msi, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005)

h. 131

 

Page 39: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

31

3. Teori ekologi sosial, teori ini dipakai oleh Maring &

Braun (2004); Williams, et al (2006). Pada teori ekologi

sosial seseorang berada di dalam sebuah sistem

bertingkat yang akan mempengaruhi perilaku, yaitu

sistem individu, sistem mikro, sistem mezzo dan sistem

makro. (Berns, 2004)

4. Teori kontrol sosial merupakan teori yang

dikembangkan dengan konsep mengapa seseorang tidak

melakukan perilaku menyimpang. Teori kontrol sosial

juga menyatakan bahwa aspek-aspek perilaku risiko

penyalahgunaan narkoba muncul karena lemahnya atau

tidak ada kontrol dari orang dalam lembaga dan atau

lembaga dimana seseorang berada, yang terdiri dari

kelekatan, komitmen, keterlibatan, dan keyakinan

(Hircshis 1969, 2002).

Menurut Hircshis, social control/bonding theory

menyebutkan empat dimensi social control, yaitu:15

1. Attachment atau kelekatan. Kelekatan. Kelekatan

merupakan faktor emosi. Hal ini mendeskripsikan

bahwa anak memiliki kecenderungan untuk melekatkan

diri pada orang lain. Anak melakukan kelekatan ini

dengan orang tua, sekolah dan teman sebayanya,

didalamnya termasuk supervisi orang tua, kualitas

15

Ida Fatmawati. Hubungan Konformitas Teman Sebaya dengan

Penyalahgunaan pada Remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor. (Skripsi, S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2015), h. 24

 

Page 40: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

32

komunikasi, kebersamaan, pemahaman orang tua

tentang pertemanan anaknya dan kepercayaan.

2. Commitment atau komitmen terhadap aturan.

Komitmen merupakan komponen rasional dari suatu

ikatan. Hal ini mengacu pada sejauh mana anak-anak

terlibat dalam kegiatan konvensional suatu kelompok.

Jika individu beresiko kehilangan banyak sehubungan

dengan status, pekerjaan, dan kedudukan dalam

masyarakat, kecil kemungkinannya dia akan melanggar

hukum. Contohnya seperti percaya pada norma-norma

dan nilai-nilai hidup yang berlaku di masyarakat.

3. Involvement atau keterlibatan. Keterlibatan anak

berhubungan dengan seberapa banyak waktu yang

dihabiskan seorang anak untuk berinteraksi dengan

individu lain dalam suatu kegiatan. Jika interaksi yang

tepat dengan kegiatan diantaranya, olahraga, kesenian

dan lainnya merupakan kegiatan yang secara dapat

dilakukan anak kemungkinan melakukan perilaku nakal

akan semakin kecil. Sebaliknya interaksi dan kegiatan

kurang tepat seperti bolos sekolah, melawan orang tua,

mencuri dan lainnya merupakan hal yang sering

dilakukan anak maka kenakalan akan semakin mudah

terbentuk dalam diri anak.

4. Belief atau keyakinan. Keyakinan yaitu kesediaan

dengan penuh kesadaran untuk menerima segala aturan.

Keyakinan dalam nilai moral dari norma konvensional

merupakan komponen keempat dari ikatan sosial.

 

Page 41: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

33

Kepatuhan tehadap norma tersebut tentunya akan

mengurangi hasrat untuk melanggar. Tetapi, bila

seseorang tidak mematuhi norma-norma maka lebih

besar kemungkinan melakukan pelanggaran.

Dalam teori kontrol sosial dipergunakan sebagai istilah

umum untuk menggambarkan proses-proses yang menghasilkan

dan melestarikan kehidupan sosial yang teratur. Oleh sebab itu

teori kontrol sosial ini sangat berpengaruh terhadap perilaku

penyalahgunaan narkoba. Remaja merupakan individu dalam

proses membentuk jati diri, dalam masa perkembangan sikap

tergantung terhadap orang tua kearah kemandirian anak

menghadapi masa dewasa. Maka dari itu dibutuhkan kontrol

sosial yang mampu mengantisipasi perilaku resiko

penyalahgunaan narkoba. Keterkaitan antar lembaga kontrol

sosial akan mampu mengontrol perilaku resiko penyalahgunaan

narkoba, yang terdiri dari: keluarga, agama, pendidikan, nilai-

nilai dan norma-norma dalam suatu komunitas.

2. Jenis – Jenis Narkoba16

a. Heroin

Heroin adalah jenis narkotika yang sangat keras dan

dapat menimbulkan ketergantungan yang kuat, baik

fisik maupun mental. Yang mengakibatkan rasa sakit

16

G. Padmohoedojo, Paulina. 2003. Pencegahan Penyalahgunaan

Narkoba. Jakarta : Badan Narkoba Nasional

 

Page 42: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

34

dan kejang-kejang saat di pemakai berhenti

memakainya. Heroin biasanya terdapat dalam bentuk

butiran, tepung atau cairan. Putaw adalah salah satu jeni

heroin yang populer di Indonesia. Heroin

mempengaruhi sistem syaraf pusat, membuat orang jadi

bodoh dan lemas, merusak konsentrasi. Banyak pemakai

heroin yang meninggal karena over dosis. Heroin

disebut juga dengan nama : Putw putih, Bedak, PT,

White, Etep, dan lain-lain.

b. Ganja/Cannabis

Cannabis mengandung zat kimia (delta g – tetrahydro

cannabinol) yang mempengaruhi perasaan, penglihatan

serta pendengaran. Akibat penggunaan ganja adalah:

hilangnya konsentrasi, kehilangan keseimbangan, dan

koordinasi tubuh, berkurangnya sirkulasi darah ke

jantung, rasa cemas, gelisah dan panik, depresi,

kebingungan/halusinasi. Ganja dikenal juga dengan

istilah : Marijuana, Cimeng, Gele, Hash, Rumput/Grass,

Kangkung, Ikat, Bang, Labang dan lain-lain.

c. Ectesy/Ekstasi

Ekstasi adalah salah satu jenis amfetamine yang

biasanya berbentuk pil (tablet dan kapsul) yang dapat

memberikan rangsangan yang kuat terhadap sistem

syaraf manusia. Pengguna ekstasi, harus minum obat-

obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang

timbul pada dirinya. Efek lainnya yang timbul dari

penyalahgunaan ekstasi adalah : Diare, rasa haus yang

 

Page 43: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

35

berlebihan, hiperaktif, sakit kepala, pusing, gemetar tak

kontrol, denyut nadi yang sangat cepat, mual, muntah,

hilang nafsu makan. Ekstasi dikenal dengan istilah :

Inex, I, Kancing dan lain-lain.

d. Shabu

Shabu adalah nama populer untuk methamphetamine di

Indonesia. bentuknya seperti kristal, tidak berbau dan

tidak berwarna. Karena itulah sering disebut “Ice”.

Pemakai shabu-shabu secara mental akan bergantung

dengan zat ini dan penyalahgunaan yang terus menerus

dapat merusak otot jantung dan bahkan menyebabkan

kematian. Istilah lain untuk shabu-shabu : Ice, Kristal,

Ubas, SS, Mecin dan lain-lain.

e. Inhalen (Penyalahgunaan Zat-Zat Dengan Cara Dihirup

[sniffing])

Inhalen adalah zat adiktif seperti lem, tiner, cat dan zat

yang sejenisnya yang biasanya disalahgunakan dengan

cara di hirup. Penyalahgunaan inhalen ini akan merusak

pertumbuhan dan perkembangan otot syaraf, dan organ

tubuh lain. Mati mendadak akibat menghirup (sudden

sniffing death – ssd) dapat terjadi pada si pemakai.

Akibat-akibat lainnya dari menghirup inhalen adalah:

Kehilangan ingatan, tidak dapat bepikir, mudah

berdarah dan memar, kerusakan pada sistem saraf pusat,

kerusakan hati, ginjal dan jantung, kejang-kejang, keram

otot dan batuk-batuk. Dikenal dengan sebutan ngelem.

 

Page 44: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

36

f. Alkohol

Alkohol tergolong zat adiktif yang bersifat

menenangkan sistem syaraf pusat (SSP). Alkohol

meningkatkan pembentukan lemak dalam hati juga

menghambat skeresi protein dari sel hati. Pada wanita

peminum berat yang sedang hamil dapat mengakibatkan

kematian bayi, lahir/aborsi spontan.

3. Dampak Dari Penyalahgunaan Narkoba

Akhir-akhir ini telah terjadi penyalahgunaan narkoba.

Banyak narkoba beredar di pasaran, misalnya ganja, sabu-sabu,

ekstasi, dan pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat

berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf,

mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena

mempengaruhi susunan syaraf. Narkoba menimbulkan

perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran.

Pemakaian narkoba secara umum yang tidak sesuai dengan

aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat

tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian

pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,

dampak penyalahgunaan narkoba dapat terlihat kedalam dampak

kesehatan fisik, psikis maupun sosial seseorang, diantaranya:17

17

BNN-RI Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, (2009)

 

Page 45: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

37

1. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik

a. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:

kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,

kerusakan syaraf tepi

b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah

(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,

gangguan peredaran darah

c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti:

penanahan (abses), alergi, eksim

d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti:

penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,

pengerasan jaringan paru-paru

e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-

murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit

tidur

f. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan

reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:

penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen,

progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

g. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan

reproduksi pada remaja perempuan antara lain

perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan

menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

h. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,

khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian,

 

Page 46: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

38

risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C,

dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

i. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika

terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi

kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa

menyebabkan kematian

2. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis

a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh

curiga

c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan

bunuh diri

3. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan

sosial

a. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan

oleh lingkungan

b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

c. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat.

Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar

biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat

pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan

sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest).

Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial

 

Page 47: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

39

seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,

pemarah, manipulatif, dll.

4. Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA

Ada lima bentuk penanggulangan masalah NAPZA, yaitu

sebagai berikut:18

a. Promotif (pembinaan)

Program ini ditujukan kepada masyarakat yang belum

memakai atau bahkan belum mengenal NAPZA. Prinsipnya

adalah dengan meningkatkan peranan atau kegiatan agar

kelompok ini secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak

pernah berfikir untuk memperoleh kebahagiaan semu

dengan memakai NAPZA.

Bentuk program diantara lain yaitu pelatihan dialog

interaktif, kelompok olahraga, seni budaya, atau kelompok

usaha (tani, dagang, bengkel, koperasi, kerajinan dan lain-

lain). Penekanan dalam program promotif adalah

peningkatan kualitas kinerja agar lebih bahagia dan

sejahtera. Pengenalan terhadap masalah narkoba hanya

peringatan sepintas lalu.

b. Preventif (pencegahan)

Progam ini ditujukan kepada masyarakat sehat belum

mengenal NAPZA agar mengetahui seluk beluk NAPZA

sehingga tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Bentuk

18 Subagyo Partodiharjo, 2007, h. 100

 

Page 48: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

40

kegiatan yang dapat dilakukan pada upaya pencegahan

diantaranya yaitu :

1) Kampanye anti penyalahgunaan NAPZA

2) Penyuluhan seluk beluk NAPZA

3) Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya (peer

groups)

4) Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan

distribusi NAPZA di masyarakat

c. Kuratif (penyembuhan)

Progam kuratif ditunjukan kepada pemakai dan

penyalahguna NAPZA. Tujuannya adalah mengobati

ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibar

dari pemakaian NAPZA, sekaligus menghentikan pemakaian

NAPZA. Bentuk kegiatan adalah pengobatan penderita atau

pemakai, meliputi :19

1) Penghentian pemakaian NAPZA.

2) Pengobatan gangguan kesehatan akibat penghentian

dan pemakaian NAPZA (detoksifikasi).

3) Pengobatan terhadap kerusakan organ tubuh akibat

NAPZA.

4) Pengobatan terhadap penyakit lain yang masuk

bersamaan NAPZA (penyakit yang tidak langsung

19

Ibid. h. 102

 

Page 49: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

41

disebabkan oleh narkoba seperti HIV/AIDS, hepatitis

B/C, sifilis, pneumonia, dan lain-lain).

Subagyo Partodiharjo (2007:103) mengungkapkan

bahwa pengobatan terhadap pemakai dan penyalahguna

NAPZA tidak sederhana, tetapi sangat kompleks dan

berbiaya mahal. Selain itu, kesembuhannya pun merupakan

tanda tanya besar. Keberhasilan penghentian penyalahgunan

NAPZA tergantung pada jenis NAPZA yang disalahgunakan,

kurun waktu pemakaian, besar dosis NAPZA yang

disalahgunakan, sikap atau kesadaran penderita, sikap dari

keluarga penderita, dan hubungan penderita dengan sindikat

pengedar.

d. Rehabilitatif (pemulihan)

Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan

raga yang ditujukan kepada pemakai NAPZA yang sudah

menjalani progam kuratif. Tujuannya agar mereka tidak

memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang

disebabkan oleh bekas pemakaian NAPZA.20

Ditambahkan

oleh Subagyo Partodiharjo (2007: 106) rehabilitasi

masyarakat memberikan bimbingan hidup berupa praktik

keagamaan dan atau kegiatan kegiatan produktif seperti

olahraga, kesenian, pertanian, perbengkelan, perdagangan,

dan lain-lain. Ada berbagai cara pemulihan.

e. Represif (penindakan)

20

Subagyo Partodiharjo, 2007, h. 105

 

Page 50: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

42

Subagyo Partodiharjo (2007: 107) mendefinisikan

progam represif adalah progam penindakan terhadap

produsen, bandar, pengedar, dan pemakai berdasarkan

hukum. Progam ini merupakan progam instansi pemerintah

yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi

maupun distribusi semua zat yang tergolong NAPZA.

Semakin meluasnya peredaran gelap NAPZA di masyarakat

diperlukan partisipasi masyarakat dalam membantu aparat

terkait. Subagyo Partodiharjo (2007: 108) menambahkan

salah satu hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat

diantaranya yaitu melaporkan, masyarakat diminta untuk

melaporkan adanya kegiatan yang dicurigai terkait dengan

penyalahgunaan, peredaran, maupun produksi NAPZA.

5. Pengukuran Penyalahgunaan Narkoba

Pengukuran penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan sesuai

dengan indikator-indikator yang diambil dalam teori. Dalam

penelitian ini, indikator-indikator penyalahgunaan narkoba

diambil berdasarkan teori kontrol sosial menurut Hirchi yang

mengatakan bahwa ada empat dimensi yaitu, kelekatan,

komitmen, keterlibatan, dan keyakinan.

C. Remaja

Pengertian Remaja

 

Page 51: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

43

Istilah remaja sering dikenal dalam bahasa asing

„adolescence‟, berasal dari kata latin yaitu adolescere, yang

artinya tumbuh atau tumbuh ke arah kematangan. Remaja adalah

suatu periode transisi, dimana individu mengalami perubahan

baik secara fisik maupun psikis dari masa anakanak menuju ke

masa dewasa (Hurlock, 1991). Masa remaja dibagi menjadi 3

(tiga) periode (Kagan & Coles, Keniston & Lipsitz dalam

Steinberg, 2002), yaitu remaja awal (early adolescence), usia 11

tahun – 14 tahun, remaja pertengahan (middle adolescence), usia

15 tahun – 18 tahun dan remaja akhir (late adolescence), usia 19

tahun – 22 tahun. Menurut Ketterlinus & Lamb (1994) individu

yang berada pada periode remaja akhir merupakan individu yang

mayoritas menjadi penyalahgunaan narkoba.21

Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat

dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap

realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat. Berikut ini ciri-ciri penyesuaian sosial

remaja, diantaranya:

a. Di lingkungan Keluarga

Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan

saudaranya

Menerima otoritas orang tua (menaati peraturan

orang tua)

21 Hurlock, Elizabeth B, ”Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan”, (edisi kelima). Terjemahan, Penerbit

Erlangga, 1991.

 

Page 52: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

44

Menerima tanggung jawab dan batasan (norma)

keluarga

b. Di lingkungan Sekolah

Bersikap peduli dan menaati peraturan sekolah

Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah

Menjalin persahabatan dengan teman sebaya

Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau staf

lain

Berprestasi di sekolah

c. Di lingkungan Masyarakat

Peduli terhadap hak-hak orang lain

Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman

sebaya atau orang lain

Bersikap simpati dan menghormati terhadap

kesejahteraan orang lain

Peduli terhadap hukum, tradisi dan kebijakan-

kebijakan masyarakat

D. Kerangka Berfikir

Melepaskan diri dari ketergantungan terhadap narkoba

merupakan hal yang sulit untuk dilalui. Untuk bisa terlepas dari

jeratan narkoba, seseorang harus melalui proses rehabilitasi yang

panjang dan tidak mudah untuk dilalui. Bahkan setelah bebas

dari jeratan narkoba, mantan pecandu tetap akan melalui

kesulitan dalam menjalani kehidupannya sehingga dapat

 

Page 53: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

45

membuat mereka relaps. DeSimone dkk (2005) menegaskan

bahwa self esteem sangat berperan penting dalam mencegah

remaja terlibat penyalahgunaan narkoba.

Menurut Minchinton (1991), self esteem adalah penilaian

terhadap diri sendiri, tolak ukur harga diri sebagai manusia,

berdasarkan pada kemampuan penerimaan diri dan perilaku

sendiri. Self esteem juga dapat dideskripsikan sebagai

penghormatan terhadap diri sendiri atau perasaan mengenai apa

dan siapa diri kita sebenarnya. Self esteem bukan hanya sekedar

aspek atau kualitas diri tetapi dengan pengertian yang lebih luas

yang merupakan kombinasi yang berhubungan dengan karakter

dan perilaku. Dalam hal ini pentingnya self esteem merupakan

inti diri kita – dasar dalam diri yang kita bangun dalam hidup.

Selama kita tidak hidup sendirian di bumi ini, perasaan mengenai

diri sendiri dapat mempengaruhi bagaimana cara berhubungan

dengan orang lain di sekitar kita dan pada setiap aspek dalam

hidup kita.

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa tingkat self esteem

(harga diri) yang tinggi diasumsikan merupakan faktor yang

memperkuat remaja yang dapat menerima dirinya seutuhnya dan

akan lebih menghargai dirinya maka ia akan merasa nyaman

dengan apa yang dilakukannya dan tidak mudah untuk

melakukan hal yang negatif. Sebaliknya Sedangkan jika self

esteem (harga diri) rendah remaja akan cenderung lebih mudah

mengalami depresi, kecemasan dan merasa dirinya tidak pantas

untuk mendapatkan kebahagiaan dan mudah untuk melakukan

hal yang negatif.

 

Page 54: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

46

Jika remaja masuk kedalam kelompok yang mempunyai

kegiatan positif, maka remaja tersebut akan menghasilkan nilai

yang positif juga. Begitu sebaliknya apabila remaja masuk atau

bergabung dalam kelompok yang mempunyai kegiatan yang

negatif, salah satunya penyalahgunaan narkoba maka remaja

tersebut akan menghasilkan nilai yang negatif pula. Seperti pada

uraian kerangka teoritis telah di jelaskan bahwa tinggi dan

rendahnya self esteem berpengaruh terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Kerangka hubungan antara self esteem sebagai faktor bagi

penyalahgunaan narkoba melalui dimensi-dimensi yang ada

didalamnya, digambarkan dalam bagan di bawah ini:

Self Esteem

Skema Self Esteem terhadap Penyalahgunaan Narkoba

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

Penyalahgunaan Narkoba

Perasaan Tentang

Diri Sendiri

Perasaan Tentang

Hidup

Perasaan Tentang

Orang Lain

 

Page 55: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

47

yang terkumpul.22

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang

penting kedudukannya dalam penelitian , maka dari itu penulis di

tuntut untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas.23

Penentuan hipotesis ini akan membantu peneliti untuk

menentukan fakta apa yang di cari, prosedur serta metode apa

yang sesuai untuk di gunakan serta bagaimana

mengorganisasikan hasil penemuan.24

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

“Pengaruh Self Esteem Terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada

Remaja di PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

22

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta 2002, h. 64 23

Ibid. h. 66 24

Ibnu hajar. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam

pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada 2002. h. 61-62

 

Page 56: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

48

 

Page 57: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 58: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

48

 

Page 59: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh self

esteem terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di PSPP

“Galih Pakuan” Bogor, sehingga dalam penelitian yang

digunakan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif

kegiatan analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian

data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan

melakukan pengujian hipotesis dengan mengajukan uji statistik.1

Proses penelitian bersifat deduktif, kemudian teori tersebut

diverifikasi untuk menguji kebenaran teori. Untuk dapat menguji

teori, maka teori disimpulkan dalam bentuk hipotesis. Hipotesis

akan memudahkan dalam memahami karangka berfikir dari

sebuah teori.2 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian inferensial yaitu serangkaian teknik yang

digunakan untuk mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk

menggambarkan karakteristik suatu populasi.3

1 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali

Press, 2011), h. 205-206

2 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2011). h. 45

3 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 2

 

Page 60: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

49

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang peneliti gunakan

adalah survei. Penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.4

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok

orang yang dapat memberikan informasi, yaitu

responden PSPP Galih Pakuan Bogor. Sedangkan objek

dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Self Esteem

terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja”.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan April

2018 sampai dengan bulan Juni 2018. Adapun lokasi

penelitian ini dilakukan yaitu di PSPP Galih Pakuan

Bogor. Beralamatkan di Jalan H. Miing No. 71 Putat

Nutug Ciseeng – Bogor 16330. Alasan peneliti memilih

lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai

berikut:

a. Pihak lembaga bersedia untuk diadakan

penelitian dengan permasalahan yang

dikemukakan dalam penelitian ini.

4 Marsi Slngarimbun, dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei,

(Jakarta: LP3ES, 2011), h. 3

 

Page 61: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

50

b. Peneliti dapat menemukan data yang dibutuhkan

mengenai penyalahgunaan narkoba.

c. Ketertarikan peneliti terhadap permasalahan

penyahgunaan narkoba pada remaja di Indonesia.

C. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Adapun

populasi yang ingin diteliti ialah responden PSPP Galih Pakuan.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu penarikan

sampel yang ditetapkan berdasarkan karakteristik atas elemen

populasi dan target yang disesuaikan dengan tujuan masalah

penelitian.6

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel

menggunakan rumus slovin sebagai berikut7:

5 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 61

6 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press,

2009), h. 35

7 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006), h. 137

 

Page 62: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

51

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 =

Presisi yang diterapkan

Tabel 2. Data Responden

Gedung

Asrama

Jumlah

kamar

Jumlah Responden Jumlah

Mei 2018 Juni 2018

Dom 1 5 kamar 80 orang Berkurang

20 orang

60 orang

Dom 2 5 kamar 72 orang Berkurang

16 orang

56 orang

116 54

= 53,7

Maka jumlah sampel yang dibulatkan adalah menjadi 54

orang. Sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan

teknik penelitian purposive sampling yaitu penarikan sampel

yang ditetapkan berdasarkan karakteristik atas elemen populasi

target yang disesuaikan dengan tujuan masalah penelitian.

 

Page 63: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

52

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi

proses penelitian ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan

yang bersumber dari:

1. Data Primer (Primary Data)

Data primer merupakan data yang diperoleh dari

pengumpulan langsung dari lapangan (tidak melalui media

peranta), berupa opini subjek (orang) secara individual atau

kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian

atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang

digunakan yaitu angket. Angket merupakan serangkaian atau

daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian

dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket

dikembalikan kepada peneliti.8 Jadi dengan metode angket ini

peneliti mengumpulkan sejumlah daftar pertanyaan tertulis

kepada responden mengenai self esteem yang akan diteliti untuk

mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari

sejumlah jawaban tersebut peneliti kemukakandan selanjutnya

peneliti sajikan dalam penyajian data.

2. Data Sekunder (Secondary Data)

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

8 Bungin Burhan, Metodelogi Pennelitian Kuantitatif, h. 123

 

Page 64: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

53

dicatat oleh pihak lain). Adapun data sekunder yang digunakan

oleh penelitian adalah: Riset Kepustakaan. Kepustakaan (Library

Research) adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau

seluruhnya dari kepustakaan seperti, buku, dokumen, artikel,

jurnal, internet dan lain sebagainya.

E. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto variabel adalah objek penelitian atau apa

yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Suharsimi

Arikunto, ada dua jenis variabel penelitian yaitu variabel bebas

(variabel independent) dan variabel terikat (variabel dependent).

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab sedangkan variabel terikat adalah variabel yang di

pengaruhi atau variabel akibat.9 Dalam penelitian ini variabel-

variabel tersebut adalah :

Tabel 3. Variabel Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

F. Hipotesis Penelitian

9 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, h. 4

Self Esteem (Harga Diri)

(Variabel X)

Penyalahgunaan Narkoba

(Variabel Y)

 

Page 65: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

54

Hipotesis penelitian merupakan proposisi yang akan diuji

keberlakuannya, atau merupakan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian.10

Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasari oleh data-data yang empiris yang

diperoleh dari pengumpulan data.

Untuk menguji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus

disertai pula dengan hipotasis alternative (Ha).11

Hipotesis dapat

dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

Ho.β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara self esteem dengan

penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Ha.β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara

self esteem dengan penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

G. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

10 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, h. 84

11

Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional

(Jakarta: PPM, 2002), Cet.ke-2, h. 22-23

 

Page 66: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

55

Definisi operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai

variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat

erat kaitannya dengan indikator. Penelitian ini terdiri dari dua

variabel yaitu, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah self esteem sedangkan variabel terikat

dalam penelitian ini adalah penyalahgunaan narkoba pada remaja

sebagai berikut:

1. Variabel Self Esteem (Harga Diri)

a. Devinisi Operasional

Self esteem adalah nilai yang melekat pada diri

individu, dan juga merupakan penilaian terhadap harga

diri berdasarkan perlakuan yang di terima dari

lingkungan.

b. Indikator Operasional

Menurut Michington, self esteem terdapat tiga

aspek, antara lain meliputi:

1) Perasaan Tentang Diri Sendiri

2) Perasaan Tentang Hidup

3) Perasaan Tentang Orang Lain

2. Variabel Penyalahgunaan Narkoba

a. Devinisi Operasional

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan

narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud

pengobatan, akan tetapi ingin menikmati pengaruhnya.

Karena pengaruhnya itulah narkoba disalahgunakan.

b. Indikator Operasional

 

Page 67: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

56

Menurut Hirschis social control/bonding theory

berpendapat tentang empat dimensi yang membuat

seseorang berpengaruh terhadap penyalahgunaan

narkoba, yaitu:

1) Kelekatan

2) Komitmen

3) Keterlibatan

4) Keyakinan

Variabel Definisi Operasional Indikator

Self Esteem

(Variabel X)

Self esteem adalah penilaian

individu terhadap dirinya

sendiri berdasarkan keyakinan

bahwa dirinya sebagai

individu yang mampu, penting

dan berharga yang

mempengaruhi oleh hasil

interaksi dengan orang

disekitarnya serta sikap,

penerimaan, penghargaan dan

perlakuan orang lain terhadap

dirinya.

a. Perasaan Tentang Diri

Sendiri

- Penilaian individu terhadap

dirinya sendiri

- Penerimaan individu

terhadap dirinya sendiri

b. Perasaan Tentang Hidup

- Penilaian individu terhadap

kehidupan yang dijalaninya

c. Perasaan Tentang Orang

Lain

- Penghargaan individu

terhadap orang disekitarnya

- Penghormatan individu

terhadap orang disekitarnya

 

Page 68: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

57

Tabel 4. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Operasional Variabel

Adapun blue print skala self esteem (harga diri) dan skala

penyalahgunaan narkoba pada remaja, dilakukan uji coba

validitas instrument terlihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 sebagai

berikut:

Penyalahgu

naan

Narkoba

Pada

Remaja

(Variabel Y)

Penyalahgunaan narkoba

adalah penggunaan narkoba

yang dilakukan tidak untuk

maksud pengobatan, tetapi

karena ingin menikmati

pengaruhnya dalam jumlah

berlebih, teratur dan cukup

lama sehingga menyebabkan

gangguan kesehatan fisik,

mental, dan kehidupan

sosialnya.

a. Kelekatan

- Kelekatan terhadap orang

tua

- Kelekatan terhadap teman

sebaya

b. Komitmen

- Menghormati tradisi

- Percaya pada norma di

masyarakat

c. Keterlibatan

- Berinteraksi dengan

kegiatan

d. Keyakinan

- Kesadaran untuk menerima

segala aturan

 

Page 69: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

58

Tabel 5. Blue Print Self Esteem (Harga Diri) (sebelum validasi

instrument)

No Dimensi Ukuran Perasaan

Tentang diri sendiri

Item Jumlah

Favorable Un favorable

1. Penilaian individu terhadap

dirinya sendiri 7,10,16,20 6,21 6

2. Penerimaan individu

terhadap dirinya sendiri 1,5 2

No Dimensi Ukuran Perasaan

Tentang Hidup

Item Jumlah

Favorable Un favorable

1. Penilaian individu terhadap

kehidupan yang dijalaninya

4,8,15,17,19

24 6

No Dimensi Perasaan Tentang

Orang Lain

Item Jumlah

Favorable Un favorable

1. Penghargaan individu

terhadap orang disekitarnya 2,12,23 3,13 5

2. Penghormatan individu

terhadap orang disekitarnya 9,11,14,18,22,25 6

 

Page 70: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

59

Jumlah 25

Tabel 6. Blue Print Penyalahgunaan Narkoba (sebelum

validasi instrument)

No Dimensi Ukuran Kelekatan Item

Jumlah Favorable Un favorable

1. Kelekatan dengan Orang Tua 6,7,8 9,10 5

2. Kelekatan dengan teman sebaya 1,3,4,5 2 5

No Dimensi Ukuran Komitmen Item

Jumlah favorable Un favorable

1. Menghormati tradisi 12 17,14,11,15,

19 6

2. Percaya pada norma di

masyarakat 18,20 13,16,21 5

No. Dimensi Ukuran Keterlibatan Item

Jumlah favorable Un favorable

1. Berinteraksi dengan kegiatan 22,26 23,24,25 5

No. Dimensi Ukuran Keyakinan Item Jumlah

 

Page 71: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

60

favorable Un favorable

1. Kesadaran untuk menerima

segala aturan 28,29,30 27,31 5

Jumlah 31

Selanjutnya, adapun blue print untuk skala Self Esteem dan

skala Penyalahgunaan Narkoba setelah dilakukan uji coba

validitas instrument terlihat pada Tabel 7 dan Tabel 8 sebagai

berikut:

Tabel 7. Blue Print Skala Self Esteem (sesudah validasi

instrument)

No Dimensi Ukuran Perasaan Tentang

diri sendiri

Item Jumlah

Favorable Un favorable

1. Penilaian individu terhadap dirinya

sendiri 10,16 - 2

2. Penerimaan individu terhadap

dirinya sendiri 1,5 - 2

No Dimensi Ukuran Perasaan Tentang

Hidup

Item Jumlah

Favorable Un favorable

1. Penilaian individu terhadap

kehidupan yang dijalaninya 8,15,17,24 - 4

No Dimensi Perasaan Tentang Orang

Lain

Item Jumlah

Favorable Un favorable

 

Page 72: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

61

1. Penghargaan individu terhadap

orang disekitarnya 12,23 - 2

2. Penghormatan individu terhadap

orang disekitarnya 11,18, 25 - 3

Jumlah 13

Tabel 8. Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba (sesudah

validasi instrument)

No Dimensi Ukuran Kelekatan Item

Jumlah favorable Un favorable

1. Kelekatan dengan Orang Tua 7,8 - 2

2. Kelekatan dengan teman

sebaya 5 - 1

No Dimensi Ukuran Komitmen Item

Jumlah favorable Un favorable

1. Menghormati tradisi 12 14,19 3

2. Percaya pada norma di

masyarakat 20 13 2

No. Dimensi Ukuran Keterlibatan Item

Jumlah favorable Un favorable

1. Berinteraksi dengan kegiatan 22,26 - 2

 

Page 73: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

62

No. Dimensi Ukuran Keyakinan Item

Jumlah favorable Un favorable

1. Kesadaran untuk menerima

segala aturan 28,29,30 27 4

Jumlah 14

H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas Data

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioener. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada

pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti

karena dianggap tidak relevan. Item instrumen dianggap valid

jika r hitung > r table. Dan dianggap memenuhi syarat koefisien

dengan n = 54 taraf kesalahan 5% diperoleh 0,361 dan taraf

kesalahan 1% diperoleh 0,398.12

Pada uji instrumen ini peneliti

menggunakan bantuan Microsoft Excel.

2. Uji Realibilitas Data

12

Iskandar, Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta:

Referensi, 2013), h.266

 

Page 74: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

63

Uji Realibilitas merupakan pengujian yang menunjukkan

sejauh mana alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan.

Instrument dikatakan reliable apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten meskipun diuji berkali-kali.

Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut

mempunyai realibilitas kurang baik, sedangkan cronbach alpha

> 0,7 dapat diterima, dan cronbach alpha > 0,8 adalah baik13

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.

Dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan metode

analisis kuantitatif guna mengetahui pengaruh self esteem dengan

penyalahgunaan narkoba pada remaja dilakukan dengan skala

likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu

objek atau fenomena tertentu. Sebagai berikut14

:

Tabel 9. Skala Likert

No Alternatif Jawaban Positif Negatif

13

Duwi Prayitno, 5 jam Belajar Olahan Data dengan SPSS 17

(Yogyakarta: CV. Andi offset, 2009) h. 172

14

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 138

 

Page 75: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

64

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

4 Tidak Setuju 2 3

5 Sangat Tidak Setuju 1 4

Kemudian data yang diperoleh dengan menggunakan

kuesioner, dimana hasil analisisnya dipresentasikan di dalam

Tabel analisis berdasarkan variabel self esteem dengan

penyalahgunaan narkoba pada remaja di PSPP Galih Pakuan

Bogor dapat dianalisis dengan cara sebagai berikut:

1. Uji Koefesien Korelasi

Uji koefesien korelasi ini berfungsi untuk melihat hubungan

antara variabel self esteem (harga diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja. Setelah data diklarifikasikan, kemudian

diadakan analisis data. Perumusan masalah untuk regresi linear

sederhana (X,Y), yaitu adakah hubungan yang signifikan antara

variabel X dengan variabel Y.

 

Page 76: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

65

Sebelum mengetahui seberapa besar koefesien determinasi

perlu menghitung koefesiennya terlebih dahulu dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:15

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dengan Y

x = (x1-x2) selisih nilai X dengan rata-rata variabel

X

y = (y1-y2) selisih nilai Y dengan rata-rata variabel

Y

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien

korelasi yang ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 10 berikut:16

Tabel 10. Interprestasi Terhadap Koefesien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

15

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: Alvabetta, 2009), h.

228 16

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, h. 229

 

Page 77: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

66

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,899 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

2. Uji Koefesien Determinasi

Uji koefesien determinasi bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen. Dalam output SPSS, koefesien determinasi

terletak pada model summary dan tertulis R square.

Nilai R square diketahui baik antara 0,5 karena R square

berkisar antara 0,1. Pada umumnya sampel dengan data deret

waktu (time series) memilih R square maupun adjusted R square

dikatakan cukup tinggi dengan nilai diatas 0,5.17

3. Uji Regresi Linear Sederhana

17

Singgih Santosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional,

h. 50-51

 

Page 78: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

67

Analisis regresi linear sederhana dipakai untuk menganalisa

hubungan linear satu variabel independen dengan satu variabel

dependen.18

Maka persamaan analisis regresinya ialah:

Y = a + Bx

Keterangan:

Y = Variabel Dependen (Penyalahgunaan Narkoba)

a = Titik potong garis regresi pada sumbu y

b = Perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan

variabel X

x = Variabel independen (self esteem)

4. Uji Regresi Linear Berganda

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan

antara self esteem terhadap penyalahgunaan narkoba pada

remaja, maka peneliti mengolah data yang didapat dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda (multiple linear

regrassion), rumus regresi linear berganda adalah:19

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3

Keterangan:

Y = Variabe Dependen (penyalahgunaan narkoba pada remaja)

18

Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, (Yogyakarta:

CV. Andi Offset, 2009), h.172 19

Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif Edisi ke-5

(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2005) h. 270

 

Page 79: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

68

a = Harga konstan

b1 = Koefisien regresi parsal ukuran perasaan tentang diri sendiri

b2 = Koefisien regresi parsal ukuran perasaan tentang hidup

b3 = Koefisien regresi parsal ukuran perasaan tentang orang lain

5. Uji T-test (Persial)

T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (persial)

terhadap variabel dependen. Adapun nilai-nilai taraf

signifikannya sebesar 1% sampai dengan 10%.

Untuk menguji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus

disertai pula dengan hipotesis anternative (Ha).20

Hipotesis dapat

dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

a. Variabel Ukuran Perasaan Tentang Diri Sendiri (X1)

Ho :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga

20

Singgih Santosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional,

h. 52-53

 

Page 80: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

69

diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga

diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

b. Variabel Perasaan Tentang Hidup (X2)

Ho : β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga

diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga

diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

c. Variabel Perasaan Tentang Orang Lain (X3)

Ho : β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga

diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga

diri) terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

6. Uji F-test (Simultan)

 

Page 81: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

70

Pengujian serentak digunakan untuk mengetahui apakah

secara simultan (bersama-sama) koefisien regresi variabel bebas

mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel

tergantung.21

Adapun nilai taraf signifikan sebesar a= 0,01

sampai dengan 0,5.

Untuk melakukan uji hipotesis, maka ada beberapa

ketentuan yang perlu diperhatikan, seperti sebagai berikut ini:

Ho :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga diri)

terhadap penyalahgunaan narkoba pada

remaja.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara self esteem (harga diri) terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Jika sig F > 0,05 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika sig

F < 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

21

HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h.225

 

Page 82: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

71

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lembaga

1. Lokasi Penelitian

Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan Bogor merupakan

Unit Pelaksaan Teknis (UPT) Kementrian Sosial, melaksanakan

kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi korban

penyalahgunaan narkoba yang beralamat di Jalan H. Miing No.

71 Putat Nutug Ciseeng Bogor – Jawa Barat.

2. Sejarah Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”

Bogor

Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Bogor berdiri

sejak tahun 1982 dan mulai beroperasi pada tahun 1983

berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bina

Rehabilitasi Sosial Nomor: KEP.007/PRS-4/1983, dengan nama

Panti Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika Putat Nutug. Tanggal

28 Februari 1989 Panti ini ditetapkan sebagai Panti tipe “A”

berdasarkan Kepmensos Nomor: 6/HUK/1989 dan sejak tanggal

26 April 1994 dengan bersadarkan Surat Keputusan Direktorat

Jenderal Bina Rehabilitasi Sosial Nomor: 06/KEP/BRS/IV/1994

 

Page 83: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

72

Panti ini dinamakan Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan”

Bogor.1

3. Visi

Panti sebagai Pusat Pelayanan, Perlindungan dan Rehabilitasi

Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA berstandar Nasional,

Profesional, berkualitas tahun 2020.

4. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial

penyalahgunaan NAPZA dalam sistem panti

menggunakan pendekatan multi disipliner, teknik

pelayanan yang unggul dan menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan.

b. Menyelenggarakan pengkajian model pelayanan dan

rehabilitasi sosial penyalahgunaan NAPZA.

c. Memfasilitasi tumbuh kembangnya motivasi dan usaha

masyarakat dalam penanggulangan penyalahgunaan

NAPZA.

d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan SDM dalam

rangka meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial

korban penyalahgunaan NAPZA yang berkualitas.2

5. Tugas Pokok

1 Brosur PSPP Galih Pakuan Bogor, “Solusi Bagi Korban

Penyalahgunaan Narkoba” 2 Brosur PSPP Galih Pakuan Bogor, “Solusi Bagi Korban

Penyalahgunaan Narkoba”

 

Page 84: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

73

Berdasarkan Permensos Nomor: 106 Tahun 2009, tugas

pokok PSPP “Galih Pakuan” Bogor yaitu memberikan

bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif,

rehabilitatif, promotif, dalam bentuk bimbingan pengetahuan

dasar, pendidikan fisik, mental, sosial, bimbingan keterampilan,

resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi eks korban narkotika dan

pengguna psikotropika sindroma ketergantungan agar mampu

mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, serta

pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan.3

6. Fungsi

a. Pelaksaan penyusunan rencana dan program serta

evaluasi dan laporan.

b. Pelaksaan registrasi, observassi, identifikasi,

penyelenggaraan asrama, dan pemeliharaan serta

penetapan diagnosa sosial dan perawatan medis.

c. Pelaksanaan bimbingan fisik, mental, sosial dan

keterampilan.

d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan

lanjut.

e. Pemberian informasi dan advokasi.

f. Pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan

rehabilitasi sosial.

g. Pengelolaan urusan tata usaha.

7. Sasaran Pelayanan

3 Brosur PSPP Galih Pakuan Bogor, “Solusi Bagi Korban

Penyalahgunaan Narkoba”

 

Page 85: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

74

a. Korban penyalahguna NAPZA yang dirujuk dari Dinas

Sosial, BAPAS, Satpol. PP, Kepolisian dan instansi

terkait lainnya.

b. Korban penyalahguna NAPZA hasil motivasi dan

penjangkauan pekerja sosial.

c. Korban penyalahguna NAPZA yang datang dengan

keinginan sendiri mengikuti program rehabilitasi sosial.

8. Struktur Organisasi

PSPP “Galih Pakuan” Bogor sebagai salah satu Unit kerja

Eselon III dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial,

struktur organisasinya berdasarkan Menteri Sosial RI

No.86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian

Sosial terdiri dari tiga Unit Kerja eselon IV dengan uraian tugas

dan fungsi sebagai berikut:

 

Page 86: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

75

Bagan Struktur Organisasi Panti Sosial Pamardi Putra Galih

Pakuan Bogor

Kepala

PSPP Galih Pakuan Bogor

Beni Sujianto, A.KS, M.Si

Kepala

Sub. Bag. Tata Usaha

Iwan Nurchandra S, S.sos

Kepala Seksi

Rehabilitasi Sosial

Drs. Jarmadi, M.Si

Kepala Seksi

Program dan Advokasi Sosial

Zayadi, S.Sos, MM

Kelompok Jabatan Fungsional

Koordinator Pekerja Sosial

Instalasi Sheltered

Workshop

 

Page 87: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

76

9. Kapasitas Tampunng

Dalam menjalankan kegiatan rehabilitasi sosial PSPP “Galih

Pakuan” Bogor, penerimaan klien dilaksakan setiap saat

sepanjang daya tampung masih tersedia, dengan kapasitas 180

responden yang terdiri dari primary, re-entry, dan rencana

pengembangan dua asrama (dometory). Primary merupakan

tahap pembinaan mental dan sosial, sedangkan re-entry adalah

tahap persiapan dan pelatihan peningkatan kapasitas untuk

berkumpul kembali di masyarakat. Masing-masing ada 3 ruang

asrama, jadi total asrama berjumlah 6 ruangan. Untuk 120 orang

responden primary dan 60 responden re-entry dan 100 responden

Rencana Pengembangan Dua Asrama (Dometory) terdiri 2

asrama, masing-masing memiliki 5 kamar. Dan jumlah responden

saat ini yang menempati ruangan PSPP “Galih Pakuan” Bogor

per 18 Mei 2018 adalah:

Tabel 11. Jumlah Responden

No Jenis Jumlah Responden

1 Primary 120

2 Re-entry 60

3 Dometory 100

Dari tabel diatas diketahui jumlah responden yang sedang

mengikuti kegiatan rehabilitasi sosial berjumlah primary 120

Responden, re-entry 60 Responden dan dometory 100

Responden. Jadi total Responden yang mengikuti kegiatan

 

Page 88: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

77

rehabilitasi sosial di PSPP “Galih Pakuan” Bogor berjumlah 180

Responden.

10. Sarana dan Prasarana

Selama di PSPP “Galih Pakuan” Bogor, klien mendapatkan

fasilitas:

a. Ruang Kantor

b. Ruang Data dan Informasi

c. Ruang Bimbingan Sosial, Mental, dan Keterampilan

d. Ruang Olahraga dan Kesenian

e. Lapangan Upacara, Lapangan Bola, Ruang Rapat/

Konferensi

f. Ruang Poliklinik, Ruang Fitnes Sport Center, Intalasi

Produksi

g. Mushola, Aula Utama, Wisma, Gedung, Gudang,

Pendopo

h. Ruang Komputer, Ruang Perpustakaan, Ruang Pos Jaga

i. Asrama Primary (3) dan Asrama Re-entry (3), Dometory

(2 Unit) Dapur, Ruang Makan, Kendaraan Dinas

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Deskripsi Data Responden Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar angket kepada 54

responden penyalahgunaan narkoba yang dilakukan di PSPP

“Galih Pakuan” Bogor. Pada angket tersebut berisi 56 pertanyaan,

yang terbagi menjadi 25 pertanyaan tentang Self Esteem (Harga

 

Page 89: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

78

Diri) dan 31 pertanyaan tentang penyalahgunaan narkoba. Dari

54 responden yang terkumpul peneliti mengklarifikasikan asrama

dometory, jumlah kamar dan jumlah responden antara bulan Mei

2018 sampai Juni 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Data Responden

Gedung

Asrama

Jumlah

kamar

Jumlah Responden Jumlah

Mei 2018 Juni 2018

Dom 1 5 kamar 80 orang Berkurang

20 orang

60 orang

Dom 2 5 kamar 72 orang Berkurang

16 orang

56 orang

116 54

Dari hasil tabel diatas, menunjukkan bahwa jumlah total

responden yang diambil menjadi sampel pada asrama dom 1 dan

dom 2 diantaranya. Pada gedung asrama dom 1 dengan jumlah 5

kamar berpenghuni sebanyak 80 orang, dan pada bulan Juni 2018

penghuni berkurang sebanyak 20 orang dengan total keseluruhan

60 responden. Kemudian pada asrama dom 2 dengan jumlah 5

kamar pada bulan Mei 2018 berpenghuni sebanyak 72 orang, dan

pada bulan Juni mendapatkan pengurangan penghuni sebanyak

16 orang dengan total keseluruhan 56 responden. Maka jumlah

total populasi sebanyak 116 responden.

 

Page 90: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

79

Maka jumlah sampel yang dibulatkan menjadi 54 responden.

Sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik

Purposive Sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan

berdasarkan karakteristik atas elemen populasi dan target yang

disesuaikan dengan tujuan masalah.4

Untuk mendapatkan data primer pada penelitian ini, hasil

analisis data untuk penyebaran kuesioner pada responden

penyalahgunaan narkoba yang dilakukan di PSPP “Galih Pakuan”

Bogor berjumlah 54 responden. Penulis melakukan penyebaran

kepada 54 klien dengan memberikan 56 butir pertanyaan untuk

menguji validitas dan reabilitas dari sebuah pertanyaan yang

diajukan dan di sebar di PSPP “Galih Pakuan” Bogor. Dari hasil

uji coba instrument variabel self esteem (X) dan penyalahgunaan

narkoba (Y) pada penelitian yang dilakukan di PSPP “Galih

Pakuan” Bogor diperoleh kesimpulan bahwa variabel self esteem

(X) memperoleh 25 item alat ukur, dinyatakan valid sebanyak 13

item dan tidak valid sebanyak 12 item alat ukur, sedangkan

variabel penyalahgunaan narkoba (Y) memperoleh 31 alat ukur

dinyatakan valid sebanyak 14 item dan tidak valid sebanyak 17

item alat ukur. Analisis dilakukan dengan menggunakan software

SPSS 22 for windows release.

4 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press,

2009), h.35

 

Page 91: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

80

C. Rekapitulasi Validitas dan Reabilitas Instrument

1. Validitas Variabel X dan Variabel Y.

Untuk mengetahui validitas instrument, dari masing-masing

pernyataan, maka penulis akan memaparkannya pada Tabel 13

dan Tabel 14.

Tabel 13. Uji Validitas Variabel X

No Pernyataan r hitung r tabel Hasil

Instrumen

1 Saya dapat menerima diri saya apa

adanya 0,398 0,361 Valid

2 Saya percaya orang lain berperilaku

seperti yang mereka lakukan karena

alasan yang baik

0,142 0,361 Tidak Valid

3 Pendapat saya terhadap diri saya

sendiri lebih penting dari pada

pendapat orang lain terhadap saya

0,142 0,361 Tidak Valid

4 Jika saya mengingat masa lalu, saya

hanya fokus pada ingatan yang

membahagiakan

0,115 0,361 Tidak Valid

5 Saya memaafkan diri saya atas

kesalahan yang saya lakukan 0,369 0,361 Valid

6 Saya tidak menghukum diri saya

sendiri atas kesalahan yang saya

perbuat dengan merasa bersalah

0,075 0,361 Tidak Valid

7 Saya menyukai diri saya tanpa

menghiraukan apa yang orang lain

rasakan

0,058 0,361 Tidak Valid

8 Saya tidak takut pada kegagalan atau

kekalahan 0,523 0,361 Valid

9 Saya tidak pernah membandingkan 0,259 0,361 Tidak Valid

 

Page 92: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

81

kekurangan saya dengan orang lain

10 Saya merasa berguna meskipun saya

melakukan sesuatu dengan tidak

sempurna

0,501 0,361 Valid

11 Saya sama pentingnya dengan orang

lain 0,404 0,361 Valid

12 Saya tidak pernah mengizinkan orang

lain untuk menyuruh saya melakukan

hal yang berlawanan dengan penilaian

saya

0,427 0,361 Valid

13 Saya membiarkan orang lain untuk

mengalami konsekuensi dari tindakan

mereka

0,232 0,361 Tidak Valid

14 Ketika saya menginginkan seseorang

melakukan sesuatu untuk saya, saya

meminta kepada mereka secara

langsung

0,046 0,361 Tidak Valid

15 Saya menganggap masalah sebagai

peluang untuk memperbaiki kehidupan

saya

0,664 0,361 Valid

16 Saya dapat menyesuaikan diri disetiap

lingkungan dengan baik 0,560 0,361 Valid

17 Saya melihat setiap kejadian dalam

hidup memiliki manfaat dengan cara

tertentu

0,584 0,361 Valid

18 Saya tidak menuntut orang lain untuk

menyetujui standar ideal saya 0,516 0,361 Valid

19 Saya bertanggung jawab penuh atas

masalah saya 0,344 0,361 Tidak Valid

20 Saya dapat mengontrol semua perilaku

saya, termasuk kebiasaan saya 0,284 0,361 Tidak Valid

21 Saya tidak menghukum diri sendiri

dengan merasa buruk 0,166 0,361 Tidak Valid

22 Saya tidak terima disalahkan atas sakit

hatinya seseorang 0,068 0,361 Tidak Valid

23 Saya tidak memandang tinggi atau

rendahnya seseorang 0,406 0,361 Valid

 

Page 93: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

82

24 Saya tidak membenarkan sesuatu tanpa

alasan yang jelas 0,697 0,361 Valid

25 Saya mendorong orang lain untuk

tumbuh dan dewasa lebih baik

daripada mengandalkan saya

0,555 0,361 Valid

Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 13, dapat diketahui

bahwa nilai koefisien korelasi untuk diuji validitas instrumen

variabel self esteem (X) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari

“r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak sebanyak 13 butir

dikatakan valid.

Tabel 14. Uji Validitas Variabel Y

No Pernyataan r hitung r tabel Hasil

Instrumen

1 Teman-teman menerima saya apa adanya 0,180 0,361 Tidak Valid

2 Teman-teman tidak memahami apa yang saya

inginkan 0,098 0,361 Tidak Valid

3 Teman-teman tidak akan menjerumuskan

saya pada narkoba 0,208 0,361 Tidak Valid

4 Teman-teman yang paling bisa memahami

karakter saya 0,214 0,361 Tidak Valid

5 Sahabat terdekat melarang memakai narkoba,

karena peduli akan masa depan saya 0,598 0,361 Valid

6 Saya merasa orang tua bisa menjadi sahabat

yang baik 0,315 0,361 Tidak Valid

7 Orang tua memberikan nasihat positif kepada

saya 0,592 0,361 Valid

8 Bagian terpenting dalam hidup saya adalah

orang tua 0,453 0,361 Valid

 

Page 94: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

83

9 Saya merasa pola asuh orang tua protektif 0,034 0,361 Tidak Valid

10 Orang tua cuek dengan keadaan saya selama

ini 0,291 0,361 Tidak Valid

11 Saya merahasiakan sebagai pengguna

narkoba karena khawatir akan dikucilkan

masyarakat

0,128 0,361 Tidak Valid

12 Saya meninggalkan narkoba karena menaati

peraturan yang ada 0,401 0,361 Valid

13 Saya akan tetap memakai narkoba karena

mengabaikan norma-norma yang berlaku di

masyarakat

0,506 0,361 Valid

14 Saya berhak menentukan hidup saya sendiri

untuk memakai narkoba 0,413 0,361 Valid

15 Saya merasa bangga memakai narkoba di

sekitar lingkungan 0,350 0,361 Tidak Valid

16 Masyarakat menolak pecandu narkoba seperti

saya di lingkungan mereka 0,044 0,361 Tidak Valid

17 Saya memakai narkoba karena tidak ada

penegakkan sanksi yang tegas di sekitar

lingkungan

0,101 0,361 Tidak Valid

18 Saya dapat mengontrol keinginan memakai

narkoba karena ingin mematuhi norma-norma

yang ada di masyarakat

0,014 0,361 Tidak Valid

19 Saya tetap memakai narkoba meskipun di

sekitar lingkungan ada yang memberitahu

mengenai dampak negatif menyalahgunaan

narkoba

0,571 0,361 Valid

20 Saya akan menerima semua masukan dari

masyarakat ketika keluar dari panti 0,457 0,361 Valid

21 Saya akan menerima semua hinaan dari

masyarakat ketika keluar dari panti 0,128 0,361 Tidak Valid

22 Saya mengikuti kegiatan-kegiatan di panti 0,564 0,361 Valid

23 Mengikuti kegiatan di panti membosankan 0,055 0,361 Tidak Valid

24 Saya merasa bosan berada di lingkungan

panti 0,319 0,361 Tidak Valid

 

Page 95: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

84

25 Saya pasif mengikuti kegiatan-kegiatan di

panti 0,181 0,361 Tidak Valid

26 Saya bersemangat mengikuti semua kegiatan

di panti 0,512 0,361 Valid

27 Bagi saya mematuhi peraturan di panti

membosankan 0,363 0,361 Valid

28 Saya bersedia mentaati peraturan di panti 0,637 0,361 Valid

29 Saya yakin dapat menyelesaikan masa

rehabilitasi dengan baik selama mentaati

peraturan di panti

0,639 0,361 Valid

30 Dengan mematuhi peraturan di panti

memberikan perubahan sikap di dalam diri

saya

0,387 0,361 Valid

31 Mematuhi peraturan di panti memberikan

dampak negatif bagi perubahan sikap di

dalam diri saya

0,211 0,361 Tidak Valid

Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 14, dapat diketahui

bahwa nilai koefiesien korelasi untuk uji validitas instrumen

variabel penyalahgunaan narkoba (Y) yang diperoleh rata-rata

lebih besar dari “r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak 14 butir

dikatakan valid.

Setelah itu hasil instrument valid masing-masing variabel,

kemudian di sebar kepada 54 responden. Seperti yang tertera

pada Tabel 15 dan Tabel 16 :

 

Page 96: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

85

Tabel 15. Hasil Instrument Valid Variabel X

No Pernyataan Hasil

Instrumen

1 Saya dapat menerima diri saya apa adanya Valid

2 Saya memaafkan diri saya atas kesalahan yang saya

lakukan Valid

3 Saya tidak takut pada kegagalan atau kekalahan Valid

4 Saya merasa berguna meskipun saya melakukan sesuatu

dengan tidak sempurna Valid

5 Saya sama pentingnya dengan orang lain Valid

6

Saya tidak pernah mengizinkan orang lain untuk

menyuruh saya melakukan hal yang berlawanan dengan

penilaian saya

Valid

7 Saya menganggap masalah sebagai peluang untuk

memperbaiki kehidupan saya Valid

8 Saya dapat menyesuaikan diri disetiap lingkungan

dengan baik Valid

9 Saya melihat setiap kejadian dalam hidup memiliki

manfaat dengan cara tertentu Valid

10 Saya tidak menuntut orang lain untuk menyetujui

standar ideal saya Valid

11 Saya tidak memandang tinggi atau rendahnya seseorang Valid

12 Saya tidak membenarkan sesuatu tanpa alasan yang

jelas Valid

13 Saya mendorong orang lain untuk tumbuh dan dewasa

lebih baik daripada mengandalkan saya Valid

 

Page 97: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

86

Selanjutnya hasil instrument valid variabel Y, seperti yang

tergambar pada Tabel 16:

Tabel 16. Hasil Instrument Valid Variabel Y

No Pernyataan Hasil

Instrumen

1 Sahabat terdekat melarang memakai narkoba, karena

peduli akan masa depan saya Valid

2 Orang tua memberikan nasihat positif kepada saya Valid

3 Bagian terpenting dalam hidup saya adalah orang tua Valid

4 Saya meninggalkan narkoba karena menaati peraturan

yang ada Valid

5 Saya akan tetap memakai narkoba karena mengabaikan

norma-norma yang berlaku di masyarakat Valid

6 Saya berhak menentukan hidup saya sendiri untuk

memakai narkoba Valid

7

Saya tetap memakai narkoba meskipun di sekitar

lingkungan ada yang memberitahu mengenai dampak

negatif menyalahgunaan narkoba

Valid

8 Saya akan menerima semua masukan dari masyarakat

ketika keluar dari panti Valid

9 Saya mengikuti kegiatan-kegiatan di panti Valid

10 Saya bersemangat mengikuti semua kegiatan di panti Valid

11 Bagi saya mematuhi peraturan di panti membosankan Valid

12 Saya bersedia mentaati peraturan di panti Valid

13 Saya yakin dapat menyelesaikan masa rehabilitasi dengan

baik selama mentaati peraturan di panti Valid

14 Dengan mematuhi peraturan di panti memberikan

perubahan sikap di dalam diri saya Valid

 

Page 98: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

87

2. Uji Realiabilitas

Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan softwere

SPSS 22 for windows release, nilai koefisien reabilitas

Cronbach’s Alpha sebagai berikut: (data selengkapnya terlampir).

Tabel 17. Hasil Uji Koefisien Reabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 54 100,0

Exclude

da

0 ,0

Total 54 100,0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Cronbach's Alpha > 0,7 adalah dapat diterima. Artinya data

instrument variabel self esteem (X) dapat dipercaya untuk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,798 13

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 54 100,0

Exclude

da

0 ,0

Total 54 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,809 14

 

Page 99: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

88

digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau mengukur

objek yang sudah di tetapkan karena instrument tersebut dapat

diterima dan Cronbach's Alpha > 0,8 adalah baik. Artinya data

instrument variabel penyalahgunaan narkoba (Y) dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau

mengukur objek yang sudah di tetapkan karena instrument

tersebut dapat tergolong baik.

D. Pengujian Analisis Statistik

1. Pengaruh Self Esteem terhadap Penyalahgunaan

Narkoba

a. Uji Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 22 for windows release,

maka di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 18. Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Self Esteem

Penyalahgunaan

Narkoba

Self Esteem Pearson

Correlation 1 ,337

Sig. (2-tailed) ,568

N 54 54

Penyalahgunaan

Narkoba

Pearson

Correlation ,337 1

Sig. (2-tailed) ,568

 

Page 100: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

89

N 54 54

Pada Tabel 18, diperoleh hasil bahwa, korelasi antara

variabel self esteem (X) dan variabel penyalahgunaan narkoba

(Y), memiliki nilai 0,337 yang dapat dikategorikan memiliki

hubungan yang rendah, maka berpedoman pada ketentuan yang

tertera pada Tabel 19 sebagai berikut:

Tabel 19. Interprestasi Terhadap Koefesien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,899 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

b. Uji Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 22 for windows realease, maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 20. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana dan Uji T-test

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37,382 6,543 5,713 ,000

self esteem ,091 ,158 ,079 ,575 ,568

 

Page 101: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

90

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

Berdasarkan Tabel 20, maka dapat disusun persamaan regresi

linear sederhana sebagai berikut:

y = 37,382 + 0,091x

Untuk menentukan taraf signifikan atau linieritas dari

regresi, kriterianya dapat ditentukan berdasarkan nilai sig < 0,5

pada variabel self esteem. Dengan nilai sig=0,568 yang berarti >

0,5, lebih besar dari pada nilai variabel self esteem, maka Ho

diterima. Dengan kata lain tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel self esteem terhadap variabel penyalahgunaan narkoba.

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa model

signifikan dengan nilai konsetanta sebesar 37,382 dan nilai

koefisien beta sebesar 0,091. Artinya setiap ada penambahan satu

nilai atau angka untuk variabel self esteem sebesar satu nilai atau

angka maka ada penambahan nilai sebesar 0,091.

c. Uji T-tes (Persial)

Berdasarkan hasil uji T-test dilihat dari Tabel 20 dapat

dijelaskan bahwa nilai masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

Nilai t hitung variable self esteem sebesar 0,575 dan nilai

signifikansinya sebesar 0,568 dengan alpha 0,05. Karena nilai

signifikansi lebih besar, maka Hₒ diterima. Artinya, tidak ada

 

Page 102: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

91

pengaruh yang signifikan antara variabel self esteem terhadap

variabel penyalahgunaan narkoba.

d. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 22 for windows release,

maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 21. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,282a ,079 ,022 6,23813 2,046

a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1

b. Dependent Variable: y

Tabel 21, menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2

(R Square) sebesar 0,079 yang dipengaruhi oleh Variabel X1

(perasaan tentang diri sendiri), X2 (perasaan tentang hidup), X3

(perasaan tentang orang lain) sebesar 7,9%, Adapun sisanya

sebesar 92,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di

luar variabel penelitian.

 

Page 103: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

92

2. Pengaruh Self Esteem Perasaan Tentang Diri Sendiri,

Perasaan Tentang Hidup, Perasaan Tentang Orang lain

Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

a. Uji Koefiesien Korelasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 22 for windows

realease, maka didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 22. Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations

penyalahgunaan

narkoba

perasaan tentang

diri sendiri

perasaan tentang hidup

perasaan tentang orang

lain

penyalahgunaan narkoba

Pearson Correlation

1 ,686** -,066 -,053

Sig. (2-tailed)

,000 ,637 ,703

N 54 54 54 54

perasaan tentang diri sendiri

Pearson Correlation

,686** 1 ,000 ,038

Sig. (2-tailed)

,000 1,000 ,786

N 54 54 54 54

perasaan tentang hidup

Pearson Correlation

-,066 ,000 1 -,116

Sig. (2-tailed)

,637 1,000 ,402

N 54 54 54 54

 

Page 104: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

93

perasaan tentang orang lain

Pearson Correlation

-,053 ,038 -,116 1

Sig. (2-tailed)

,703 ,786 ,402

N 54 54 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada Tabel 22, diperoleh hasil bahwa, korelasi antara

variabel perasaan tentang diri sendiri (X1), dan variabel

penyalahgunaan narkoba (Y), memiliki nilai 0,686 yang dapat

dikategorikan memiliki hubungan yang kuat antara self esteem

perasaan tentang diri sendiri (X1) dengan penyalahgunaan

narkoba (Y).

Korelasi antara variabel perasaan tentang hidup (X2) dan

variabel penyalahgunaan narkoba (Y), memiliki nilai -0,066 yang

dapat dikategorikan memiliki hubungan yang sangat rendah

antara self esteem perasaan tentang hidup dengan penyalahgunaan

narkoba.

Korelasi antara variabel perasaan tentang orang lain (X3) dan

variabel penyalahgunaan narkoba (Y), memiliki nilai -0,053 yang

dapat dikategorikan memiliki hubungan yang sangat rendah

antara self esteem perasaan tentang orang lain dengan

penyalahgunaan narkoba.

Hasil yang diperoleh korelasi variabel perasaan tentang diri

sendiri (X1), perasaan tentang hidup (X2) dan perasaan tentang

orang lain (X3) Terhadap penyalahgunaan narkoba, maka hasil

 

Page 105: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

94

tersebut berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 19

Interprestasi terhadap Koefesien Korelasi.

b. Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 22 for windows release,

maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 23. Hasil Uji Regresi Linear Berganda dan Uji T-test

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37,068 5,126 7,232 ,000

perasaan tentang diri sendiri (X1)

3,063 1,315 ,335 2,329 ,024

perasaan tentang hidup (X2)

-,812 1,117 -,101 -,727 ,471

perasaan tentang orang lain (X3)

-1,090 1,010 -,151 -1,080 ,286

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

Berdasarkan Tabel 23, maka dapat disusun persamaan regresi

linear berganda sebagai berikut:

 

Page 106: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

95

Y = 37,068 + 3,063 X1 ‒ 0,812 X2 ‒ 1,090 X3

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa, Variabel

Perasaan tentang diri sendiri (X1) mempunyai nilai koefiesien

regresi sebesar 3,063. Dengan demikian setiap ada penambahan

satu nilai maka akan ada kenaikan penyalahgunaan narkoba

sebesar 3,063.

Variabel Perasaan tentang hidup (X2) mempunyai nilai

koefisien regresi sebesar -0,812. Dengan demikian setiap ada

penambahan satu nilai maka akan ada penurunan penyalahgunaan

narkoba sebesar -0,812.

Variabel Perasaan tentang orang lain (X3) mempunyai nilai

koefisien regresi sebesar -1,090. Dengan demikian Dengan

demikian setiap ada penambahan satu nilai maka akan ada

penurunan penyalahgunaan narkoba sebesar -1,090.

c. Uji T-Test (Persial)

Berdasarkan hasil uji T-test dilihat dari Table 23 dapat

dijelaskan bahwa nilai masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

Nilai t hitung variable perasaan tentang diri sendiri (X1)

sebesar 2,329 dan nilai signifikansinya sebesar 0,024 dengan

alpha 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, maka

Ha ditolak. Artinya, ada pengaruh signifikan antara variabel

 

Page 107: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

96

perasaan tentang diri sendiri (X1) terhadap penyalahgunaan

narkoba (Y).

Nilai t hitung variabel perasaan tentang hidup (X2) sebesar -

0,727 dan nilai signifikansinya sebesar 0,471 dengan alpha 0,05.

Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka Hₒ diterima.

Artinya, tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Perasaan

tentang hidup (X2) terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).

Nilai t hitung variabel perasaan tentang orang lain (X3)

sebesar -1,080 dan nilai signifikansinya sebesar 0,286 dengan

alpha 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka

Hₒ diterima. Artinya, tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel X3 terhadap Y.

Ho :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara self esteem (harga diri)

terhadap penyalahgunaan narkoba pada

remaja.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara self esteem (harga diri) terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Dari hasil hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa,

terdapat pengaruh secara signifikan pada variabel perasaan

tentang diri sendiri (X1) terhadap variabel penyalahgunaan

narkoba (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0,024.

Sedangkan tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel

perasaan tentang hidup (X2), terhadap variabel penyalahgunaan

 

Page 108: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

97

narkoba (Y) dengan signifikansi 0,471. Dan tidak terdapat

pengaruh signifikan pada variabel perasaan tentang orang lain

(X3), terhadap variabel penyalahgunaan narkoba (Y) dengan

signifikansi 0,286.

d. Uji F-Test

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 22 for windows release,

maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 24. Hasil Uji F-Test

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on 213,764 3 71,255 1,908 ,140

b

Residual 1867,569 50 37,351

Total 2081,333 53

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

b. Predictors: (Constant), perasaan tentang orang lain (X3), perasaan tentang

hidup (X2), perasaan tentang diri sendiri (X1)

 

Page 109: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

98

Berdasarkan Table 24, menunjukan bahwa nilai F = 1,908

dengan signifikansinya sebesar 0,140 pada alpha 0,05 variabel X

(self esteem) secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap variabel Y (penyalahgunaan narkoba).

 

Page 110: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dan penelitian yang telah dilakukan di PSPP Galih Pakuan

“Bogor”. Mengenai “Pengaruh Self Esteem Terhadap

Penyalahgunaan Narkoba”, maka kesimpulan yang peneliti

peroleh sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji korelasi, diperoleh nilai korelasi self

esteem sebesar 0,337 yang dapat dikategorikan memiliki

hubungan yang rendah, antara variabel self esteem

dengan penyalahgunaan narkoba.

2. Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana, dapat

diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,568.

Sementara alpha yang digunakan dalam penelitian ini

sebesar 0,05. Karena nilai signifikan lebih besar dari

alpha, maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh

antara self esteem dengan penyalahgunaan narkoba. Nilai

t hitung variable self esteem sebesar 0,575 dan nilai

signifikansinya sebesar 0,568 dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel self esteem terhadap

variabel penyalahgunaan narkoba.

3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi R2

(R

Square) sebesar 0,079 yang dipengaruhi oleh Variabel

X1 (perasaan tentang diri sendiri), X2 (perasaan tentang

 

Page 111: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

99

hidup), X3 (perasaan tentang orang lain) sebesar 7,9%,

Adapun sisanya sebesar 92,1% dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel penelitian.

4. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi, antara:

a. Variabel perasaan tentang diri sendiri (X1) dengan

penyalahgunaan narkoba memiliki nilai signifikan

sebesar 0,000, dengan nilai alpha sebesar 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan antara

self esteem perasaan tentang diri sendiri (X1) dengan

penyalahgunaan narkoba (Y)

b. Variabel self esteem perasaan tentang hidup (X2)

dengan penyalahgunaan narkoba memiliki nilai

signifikan sebesar 0,637, dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki

hubungan antara self esteem perasaan tentang hidup

(X) dengan penyalahgunaan narkoba (Y)

c. Variabel self esteem perasaan tentang orang lain (X3)

dengan penyalahgunaan narkoba memiliki nilai

signifikan sebesar 0,703, dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki

hubungan antara self esteem perasaan tentang orang

lain (X) dengan penyalahgunaan narkoba (Y)

5. Berdasarkan hasil uji T-test variabel self esteem perasaan

tentang diri sendiri (X1) dengan nilai signifikansi 0,024

Sementara alpha yang digunakan dalam penelitian ini

sebesar 0,05, artinya variabel self esteem berpengaruh

signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).

 

Page 112: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

100

Sedangkan variabel perasaan tentang hidup (X2) dan

perasaan tentang orang lain (X3). Sementara alpha yang

digunakan dalam penelitian ini sebesar 0,05, artinya

variabel self esteem perasaan tentang diri sendiri (X1),

perasaan tentang hidup (X2) dan perasaan tentang orang

lain (X3), dengan nilai signifikansi masing-masing

sebesar, 0,471 dan 0,286 Sementara alpha yang

digunakan dalam penelitian ini sebesar 0,05, artinya,

variabel self esteem perasaan tentang hidup (X2) dan

perasaan tentang orang lain (X3) tidak berpengaruh

signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).

B. Saran-saran

Setelah melalui seluruh proses penelitian dan penyusunan

laporan hasil penelitian, peneliti menyadari masih banyak

kekurangan dalam penelitian ini. Untuk menyempurnakan

penelitian selanjutnya maka peneliti memberikan saran yang

dapat dijadikan pertimbangan antara lain:

1. Secara Metodelogis

a. Untuk penelitian yang selanjutnya terkait dengan

penyalahgunaan narkoba, penyalahgunaan narkoba

sudah tepat untuk dijadikan sampel, namun

disarankan untuk menggunakan jumlah sampel

penelitian yang lebih banyak, agar sampel yang

diteliti lebih bervariasi.

 

Page 113: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

101

2. Secara Praktis

a. PSPP Galih Pakuan dan BNN menambahkan materi

mengenai self esteem dan memperbanyak kegiatan

yang dapat meningkatkan self esteem pada

responden.

b. Untuk para korban penyalahgunaan narkoba,

sebaiknya lebih membuka diri kepada orang

terdekat seperti keluarga. Sehingga saat sedang

terpuruk dan mengalami masalah, ada yang

mendukung, membantu dan melindungi.

 

Page 114: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

102

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Afiatin, Tina, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan

Program AJI. (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2000).

Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja:

Perkembangan Peserta Didik.

Arief Mansyur, Dikdik M. S.H., M.H. Urgensi Perlindungan

Korban Kejahatan Antara Norma dan Realita,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006)

BNN-RI. Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

2009

Burhan, Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta:

Kencana, 2009) Marsi Slngarimbun, dan Sofian

Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,

2011)

Branden, N. “The Power of Self esteem”. Florida: Health

Communication inc.

Branden. “The Self: Self esteem And Personal Transformation

(1985)

Coopersmith, S. The Antecedents of Self Esteem. San

Francisco: W. H. Freeman & Co (1967).

De Leon, G. The Therapeutic Community, Theory, Model, and

Method. New York: Springer (2000).

Gufron, M. N dan Risnawita, S. R “Teori-teori Psikologi

Yogyakarta” Ar-ruz Media Group. 2010

Guindo, M. H. (2010). Self Esteem across the lifespan: issue

and interventions. New York: Routledge Taylor and

Francis group.

 

Page 115: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

103

Hajar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif

dalam pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

persada 2002

Harlina, Lydia Martono dan Satya Joewana. 2008. Belajar

Hidup bertanggung Jawab, Menangkal Narkoba dan

Kekerasan. Jakarta. Balai Pustaka.

Humas BNN, “Kerja Bersama Perang Melawan Narkoba”.

Press Release Akhir tahun 2017

Hurlock, Elizabeth B, ”Psikologi Perkembangan: Suatu

Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan”, (edisi

kelima). Terjemahan, Penerbit Erlangga, 1991.

Mansoer, Masri dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta:

Ushul Press, 2009)

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2011)

Martono, Lydia Herlina Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,

Balai Pustaka Jakarta: 2006)

Minchinton, J. (1993). Maximum Self Esteem: The Hand Book

for reclaiming your sense of self worth. Kuala

Lumpur: Golden Books Center Sdh,Bhd.

Padmohoedojo, G. Paulina. Pencegahan Penyalahgunaan

Narkoba. Jakarta : Badan Narkoba Nasional 2003.

Partodiharjo, Subagyo. 2007

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode

Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

Priyatno, Dwi, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17,

Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2009

 

Page 116: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

104

Rosenberg, M, “Society and the adolescent self image”.

Princenton, NJ: Princenton Univercity Press (1965)

Santrock, Erikson, Perkembangan Remaja, 2011

Santosa, Singgih. SPSS: Mengelola Data Statistik Secara

Profesional (Jakarta: PPM, 2002) Cet. ke-2

Sarwono, Sarlito W. “Psikologi Remaja”, (Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada)

Siregar, Syofian, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011)

Slngarimbun, Marsi dan Sofian Effendi, Metode Penelitian

Survei, Jakarta: LP3ES, 2011

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif Edisi

ke-5 (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta) 2005

Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005)

Sugiyono, Metode Kenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

(Bandung: Alvabeta, 2009)

Sugiyono,”Statistik Untuk Penelitian”, (Bandung: CV.

Alfabeta, 2010), Cet.16

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : Rineka Cipta 2002

Sumarsono, Sonny HM, Metode Riset Sumber Daya Manusia

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004)

Tim BNN, Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta:

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia)

 

Page 117: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

105

B. SKRIPSI

Fatmawati, Ida, “Hubungan Konformitas Teman Sebaya

dengan Penyalahgunaan pada Remaja di PSPP

“Galih Pakuan” Bogor” (Skripsi, S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi 2015) Rembulan, Bias Smestha, “Pengaruh Self Esteem dan Dukungan

Sosial Terhadap Resiliensi Mantan Pecandu Narkoba.

(Skripsi S1, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015). Safaria, Triantoro, Kecenderungan Penyalahgunaan NAPZA

Ditinjau dari Tingkat Religiusitas Regulasi Emosi,

Motif Berprestasi, Harga Diri, Keharmonisan

Keluarga, Dan Pengaruh Negatif Teman Sebaya

(Jurnal Humanitas: Fakultas Psikologi Universitas

Ahmad Dahla, 2007)

C. ARTIKEL

Al-Qur'an Online, “Q.S al-Maidah ayat 90 beserta

terjemahannya” artikel ini di akses pada 20 Oktober

2016

Article, diakses pada 08 Juli 2018 dari Perkembangan Emosi

dalam Psikologi Remaja

https://dosenpsikologi.com/psikologi-remaja

Article,” di akses pada 23 April 2015 dari

http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News

&file=article&sid=1820

Article,” di akses pada 08 juli 2017 dari

http://regional.kompas.com/read/2013/03/07/0318438

5/Pengguna.Narkoba.di.Kalangan.Remaja.Meningkat

Brosur Panti Sosial Parmadi Putra (PSPP), Galih Pakuan

Bogor. Solusi Bagi Korban Penyalahgunaan

Narkoba.

Profil Sejarah PSPP Galih Pakuan Bogor,“Di akses pada 23

April 2015 dari

 

Page 119: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 120: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 121: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan

 

Page 122: PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41318/1/NIA HIDAYATY-FDK.pdf · menggunakan kuesioner se. ... telah memberikan