“pengaruh pendekatan deep dialogue...

205
“PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.” (Penelitian Quasi Eksperimen) Disusun Oleh : Cindy Febry Kostantia NIM 1110015000132 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Progam Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014

Upload: hoangduong

Post on 05-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

“PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE

CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.”

(Penelitian Quasi Eksperimen)

Disusun Oleh :

Cindy Febry Kostantia

NIM 1110015000132

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Progam Studi Ekonomi Akuntansi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2014

Page 2: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

ABSTRAK

Cindy Febry Kostantia (NIM: 1110015000132): Pengaruh Pendekatan

Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh

antara Penggunaan Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang

Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Tangerang Selatan pada

bulan Juli 2014. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen atau

eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 39 orang

dengan jumlah keseluruhan dalam satu kelas di kelas X IIS 3 mencapai 42

orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dengan bentuk pilihan

ganda yang terdiri dari lima alternatif jawaban A, B, C, D, dan E, wawancara

dengan jumlah pertanyaan sebanyak lima buah pertanyaan yang diajukan

kepada guru mata pelajaran ekonomi dan siswa, Dokumentasi merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen biasanya bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang dan instrumen

penelitian yang terakhir adalah melalui instrumen observasi sesuai dengan

yang tercantum dalam RPP. Selain itu, teknik korelasi yang digunakan

adalah product moment. Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa

terdapat pengaruh yang positif dari Pengaruh Penggunaan Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan. Peningkatan hasil nilai

tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni sebesar

42,43, nilai rata-rata posttest sebesar 52,24 dan nilai N-Gain tertinggi dengan

nilai 1. Hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria

≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374

dan Ttabel berada pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk

uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39

+ 39 – 2. Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat pengaruh

dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di

SMAN 6 Tangerang Selatan

Kata Kunci : Deep Dialogue Critical Thinking, Hasil Belajar, Konsep

Ilmu Ekonomi

Page 3: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

ABSTRACT

Cindy Febry Kostantia (NIM: 1110015000132): Effect of Deep Dialogue

Critical Thinking Toward Students Learning Outcome On Economics in

SMAN 6 South Tangerang.

The purpose of the research is to know whether Deep Dialogue Critical

Thinking has influence on students leraning outcome on Economics in SMAN 6

South Tangerang. The used method in quasi experiment with pretest-posttest

control group design. The technic used in taking samle is random sampling and the

samples are 39 students of 42 students in X IIS 3. The instruments in the research

are giving multiple choice tests with five alternative answers; A, B, C, D, and E,

interviewing Economics teachers and the students, and documentating record.

Documentation can be a writting, picture or someones monumental work. The last

intrument used in the research is RPP observation. Beside that, product moment is

also used as a correlation technique. Then, if is found that using Deep Dialogue

Critical Thinking Approach has ifluence on outcome of students Economics

learning in SMAN 6 South Tangerang. The raising outcome can be provided by the

average pretest value 42,43, the average posttest value 52,24, and 1 as highest N-

Gain. The result of parametric T-Test with >0,05 criteria is on H1 conclusion. It is

accepled with T-Test 8,374 and T-Table 1,665. T ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) for

two side. Test on students distribution (t) dk =76 of Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. In

conclusion, DD/CT has influence on outcome of students Economics learning in X

class in SMAN 6 South Tangerang.

Keywords: Deep Dialogue, Critical Thinking, Learning Outcomes, Concept,

Economics

Page 4: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 5: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 6: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

viii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan akhir SKIPSI. Salawat serta salam semoga selalu Allah

curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga juga

para sahabat-sahabat beliau dan mudah-mudahan termasuk pula kita selaku umat-

Nya.

Dalam penyusunan laporan akhir skripsi ini penulis banyak mendapat

bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Nurlena Rifa’i M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan,

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial,

3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si Selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial,

4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc., selaku dosen pembimbing,

5. Ibu Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd yang telah membantu dalam memecahkan

kesulitan dalam mengolah data. I Love You Ibu Ku sayang...

6. Bapak Dr. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen penasihat akademik

7. Bapak Yusep K Sukma selaku guru pamong ekonomi yang telah

memberikan arahan dan saran-saran yang bermanfaat,

8. Bapak Drs. Agus Hendrawan, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 6

Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izinnya untuk dapat

melaksanakan kegiatan penelitian di Sekolah tersebut,

9. Guru-guru SMAN 6 Tangerang Selatan yang selalu memberikan pelajaran

berharga dan telah memberikan arahan dan bimbingannya selama

melakukan penelitian di Sekolah

10. Seluruh staf guru dan karyawan SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang,

11. Kedua orang tua ku tercinta (Mamah Santi) yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil,

Page 7: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

ix

12. Teman-teman PPKT (Syafrida, Ifan Irfiandi, Syifa Fauziah, Ristha Ingrid

Mandela, Eni Rahayu, Bayuda Luqman Al-Farisi, Liestiana Apriani, Budi

Kurniawan, Hiladajiah, Tahnia Lestari, Rike Rahmalia, dan Nadia

Istiqomah) atas semangat, dan motivasinya selama pelaksanaan proses

penyelesaian laporan skripsi ini.

13. Dan kedua adikku yang termanis yang selalu memberikan semangat dikala

lelah mendera melalui canda tawanya

14. Murid-murid SMAN 6 Kota Tangerang Selatan terutama seluruh murid

kelas X,

15. Teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/ Ekonomi angkatan

2010, terutama teman-teman “OTSE” (Chentauri Galih, Ms. Lola Lilian

Paramitha, Mpok dille, Ms. Rempong Desde Monawita, Frisca Fauzia K,

Kepala Suku Gina Rosdianti, Oma Dini Halimah) yang senantiasa berbagi

dalam segala hal.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah

membantu di dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa laporan skripsi ini masih belum sempurna dan banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan

untuk perbaikan penulisan selanjutnya. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga

laporan skripsi ini dapat bermanfaat penulis dan pembaca.

Jakarta, September 2014

Cindy Febry Kostantia

Page 8: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR.................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Kegunaan Hasil Penelitian ................................................................. 7

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Teori1. Hakikat Pendekatan Pembekajaran ........................................ 9

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran .................................... 9

b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran............................. 10

2. Hakikat Deep Dialogue Dritical Thinking (DD/CT) sebagai

Pendekatan Pembelajaran........................................................ 12

a. Pengertian Pendekatan DD/CT .............................................. 12

b. Tahapan dalam penggunaan pendekatan (DD/CT) ................ 12

c. Ciri-ciri pendekatan DD/CT................................................... 14

d. Kelebihan penggunaan Pendekatan DD/CT........................... 14

Page 9: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

xi

e. Kekurangan penggunaan Pendekatan DD/CT ....................... 15

3. Hakikat Hasil Belajar ................................................................ 15

a. Pengertian Hasil Belajar......................................................... 15

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 18

4. Hakikat Pembelajaran............................................................... 19

a. Pengertian belajar ................................................................... 19

b. Tujuan Belajar ........................................................................ 21

c. Unsur belajar .......................................................................... 22

d. Prinsip umum belajar.............................................................. 24

e. Tipe belajar ............................................................................. 26

5. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................ 28

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................... 28

b. Pengertian Ilmu Ekonomi ...................................................... 28

c. Pembagian Ilmu Ekonomi...................................................... 29

d. Manfaat mempelajari ilmu ekonomi ...................................... 29

e. Kegunaan Ilmu Ekonomi ....................................................... 30

f. Metodologi ilmu ekonomi...................................................... 30

g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi. 31

h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi ...................... 32

B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................... 32

C. Kerangka Berfikir............................................................................ 32

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 35

B. Metode dan Desain Penelitian...................................................... 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36

D. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 37

E. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 39

F. Uji Coba Instrumen ................................................................... 39

Page 10: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

xii

a) Uji Validitas ........................................................................... 39

b) Uji Reliabilitas ....................................................................... 40

c) Pengujian Taraf Kesukaran .................................................... 41

d) Pengujian Daya Pembeda Soal............................................... 42

G. Teknik Analisis Data.................................................................. 42

a) Uji Normalitas........................................................................ 42

b) Uji Homogenitas .................................................................... 43

c) Uji Linearitas.......................................................................... 44

d) N-Gain.................................................................................... 45

H. Hipotesis uji-t.............................................................................. 46

I. Hipotesis Statistik....................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMAN 6 Tangerang Selatan ........................... 48

1) SejarahSingkatSekolah................................................................. 48

2) Visi, MisidanTujuan..................................................................... 51

3) Sarana dan prasarana.................................................................... 52

4) Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan............................................ 55

5) Tenaga Pendidik........................................................................... 55

6) Kondisi Ideal ................................................................................ 61

7) Potensi yang dimiliki satuan pendidikan ..................................... 62

8) Program Kerja .............................................................................. 63

9) Kegiatan Pengembangan Diri ...................................................... 64

B. Hasil Penelitian................................................................................. 66

1. Data Hasil Belajar ..................................................................... 66

a) Uji Validitas .......................................................................... 66

b) Uji Reliabilitas....................................................................... 69

c) Daya Tingkat Kesukaran Soal............................................... 70

d) Daya Pembeda Soal............................................................... 71

e) Uji Normalitas ....................................................................... 72

Page 11: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

xiii

f) Uji Homogenitas ................................................................... 73

g) Uji Linearitas......................................................................... 73

h) Data Hasil PretestX IIS 3...................................................... 75

i) Data Hasil PosttestX IIS 3 .................................................... 77

j) N-Gain................................................................................... 79

k) Uji Prasyarat : ..................................................................... 81

1) Uji Hipotesis ........................................................................ 81

2. Pembahasan .......................................................................... 97

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 103

B. Implikasi............................................................................................. 104

C. Saran................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA 105

LAMPIRAN

Page 12: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1 Tahapan Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking ..... 13

3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 36

3.2 Sampel Kelas X IIS 3 ......................................................... 37

3.3 Nilai N-Gain Score ............................................................ 46

4.1 Status Pemilikan dan Penggunaan Lahan ............................... 53

4.2 Peralatan Penunjang Pembelajaran ........................................ 53

4.3 Perlengkapan Administrasi .................................................... 54

4.4 Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan ...................................... 55

4.5 Tenaga Pendidik SMAN 6 Tangerang Selatan ....................... 55

4.6 Tenaga Kependidikan SMAN 6 Tangerang Selatan .............. 58

4.7 Input dan Output Peserta didik ............................................... 61

4.8 Kondisi Ideal ........................................................................... 61

4.9 Prestasi yang pernah diraih dalam berbagai bidang dan tingkat 63

4.10 Program Pembiasaan yang ada

di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan ..................................... 66

4.11 Hasil Validitas Instrumen Kelas XI MIA 4 ......................... 67

4.12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Kelas XI MIA 4 .................. 69

4.13 Daftar Nilai Taraf Kesukaran X IIS 3 ................................ 70

4.14 Daftar Nilai Daya Pembeda Soal X IIS 3 ........................... 71

Page 13: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

xv

4.15 Hasil Pengujian Normalitas .............................................. 72

4.16 Hasil Pengujian Homogenitas ........................................... 73

4.17 Anava Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X ............................. 73

4.18 Data Hasil Pretest Kelas X IIS 3 ....................................... 74

4.19 Urutan Nilai Pretest terendah ke tertinggi X IIS 3 .............. 74

4.20 Data Hasil Posttest Kelas X IIS 3 ...................................... 76

4.21 Urutan Nilai Posttest terendah ke tertinggi X IIS 3 ............. 77

4.22 Daftar Hasil Nilai N-Gain Kelas X IIS 3 ............................ 78

4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Perbedaan Rata-rata melalui Uji

Parametrik T-Test ............................................................. 81

4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain,

Normalitas, Homogenitas, Lineritas ................................... 82

4.25 Hasil Wawancara Siswa Terhadap Penggunaan DD/CT ..... 85

4.26 Perolehan Skor Rata-rata Hasil Observasi Guru Terhadap

Siswa Kelas X IIS 3 .......................................................... 87

4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan DD/CT 90

4.28 Perolehan Skor Rata-rata Hasil Observasi Guru Ekonomi Kepada

Peneliti ............................................................................. 92

Page 14: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

xvi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Gambar Diagram Aliran Sirkulasi .......................................... 31

4.1 Gambar Grafik Histogram Nilai Pretest X IIS 3 .................... 76

4.2 Gambar Grafik Histogram Nilai Posttest X IIS 3 .................. 78

Page 15: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Taufiq Amir Pendidikan memiliki peran pentingdalam kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa dianggap maju ketikapendidikan di dalamnya berjalan dengan baik. Pendidikanmerupakan aspek yang sangat penting karena dengan pendidikandiharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yangterampil, kreatif, dan inovatif. Negara dengan sumber daya alamyang melimpah tanpa diimbangi dengan keberadaan sumber dayamanusia yang kompeten akan terasa kurang dalam mengelolakekayaan alam yang ada. Peran pendidikan akan sangatberpengaruh dalam meningkatkan sumber daya manusia yang kayaakan ilmu pengetahuan.

Modal pengetahuan harus ditempatkan lebih penting darimodal fisik lainnya. Tidak sedikit bukti menunjukkan bahwanegara yang menyadari akan hal ini, semakin berhasilmemakmurkan rakyatnya. Perekonomian mereka maju,kesejahteraan rakyat meningkat, pendidikan diperhatikan, dankesuksesan ini terus menggelinding menuju kemajuan berikutnya.Padahal, mungkin dari segi kondisi sumber daya alam, jumlahpenduduk, wilayah demografis, dan berbagai “modal fisik” lainnya,relatif tidak menguntungkan. Sebaliknya ada banyak bangsa yangtidak begitu sukses, atau kurang maksimal kesuksesannya,sementara modal fisiknya berlimpah ruah.1

Manusia harus melalui proses belajar untuk memperoleh

pengetahuan. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan

lingkungan sehingga mampu bertahan hidup. Menurut Winkel dalam

Yatim Riyanto, mendefiniskan belajar adalah suatu aktivitas mental dan

psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat

adanya interaksi antar individu dengan individu dengan lingkungan.2

1Taufiq Amir, InovasiPendidikanMelalui Problem Based Learning, (Jakarta, Kencana,2010), cetakan ke-2, h. 2

2Yatim.Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Predana Media Group, 2009),h. 61

Page 16: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

2

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang membantu individu

belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. Sistem

dapat diartikan satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling

berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga ciri utama sistem.

Pertama, suatu sistem memiliki tujuan tertentu; kedua, untuk mencapai

tujuan sebuah sistem memiliki fungsi-fungsi tertentu; ketiga, untuk

menggerakkan fungsi, sistem harus ditunjang oleh berbagai

komponen.3Setiap pembelajaran memiliki tujuan dan fungsi tertentu.

Untuk mencapai semua itu perlu adanya model pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

Menurut Wina Sanjaya, “Proses pembelajaran merupakan sebuah

proses komunikasi antara guru dengan siswa melalui bahasa verbalis

sebagai media primer dalam penyampaian materi pelajaran.”4 Dalam

proses belajar mengajar, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan

paling penting. Sebab guru masih dianggap sebagai unsur penentu dalam

meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang maksimal. Peranan guru,

selain mengajar, mendidik, dan melatih siswa, guru hendaknya mampu

memberikan motivasi belajar siswa. Di antara usaha munculnya motivasi

pada diri siswa banyak dipengaruhi oleh guru dan media pendukung apa

yang digunakan dalam pembelajaran.

Proses belajar mengajar di dalam kelas sangat bergantung dengan

bagaimana guru menyajikan pembelajaran tersebut kepada siswa. Jika

seorang guru hanya berdiri di depan kelas dengan menyampaikan materi

secara verbal tanpa dibantu dengan media pembelajaran yang mampu

memvisualisasikan apa yang sebenarnya ingin disampaikan, maka sangat

dimungkinkan siswa akan merasa bosan dan sulit untuk memahami materi

dengan baik.

Standar Nasional Pendidikan menjelaskan, terdapat standar proses

yang menjadi kegiatan utama dalam meraih ilmu di sekolah. Proses

3Wina.Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011),h. 2

4Ibid, h. 197

Page 17: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

3

pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan,

memotivasi peserta didik untuk giat, serta memberikan ruang yang cukup

bagi peserta didik dalam menyalurkan bakat, minat dan potensi. Proses

tersebut menentukan hasil pembelajaran peserta didik.

Selain standar proses, adapula standar tenaga pendidikan. Tenaga

pendidik atau guru, merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam proses

pembelajaran. Guru menjadi agen perubahan dalam pendidikan khususnya

di Indonesia. Guru juga yang menjadi kunci keberhasilan bagi peserta

didik dan institusi yang menaungi jabatan atau profesinya.

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah yakni faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor

dari luar diri siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa diantaranya

adalah: kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri dan

kemandirian. Sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah dapat berupa

lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan sekolah, guru,

kurikulum dan sebagainya. Jadi, dalam hal ini rendahnya prestasi belajar

siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Dari

faktor-faktor tersebut yang paling menentukan adalah faktor dari dalam

diri siswa itu sendiri untuk menentukan keberhasilan dalam belajar. Sebab

dalam proses belajar adalah siswa tersebut sebagai subyek belajar

Dalam hal ini faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar ekonomi siswa adalah penggunaan sumber belajar di sekolah, hal

ini meliputi sumber belajar tercetak, non cetak, fasilitas belajar ataupun

lingkungan sekolah. Selain itu untuk memperoleh pengalaman dan untuk

latihan yang baik diperlukan adanya sumber belajar yang baik. Sumber

belajar merupakan sesuatu yang penting karena dapat turut memperlancar

proses belajar mengajar (PBM). Guru bukanlah satu-satunya penentu

keberhasilan siswa. Tanpa disadari faktor penentu keberhasilan dalam

proses belajar mengajar adalah siswa sebagai pelaku dalam kegiatan

belajar. Tanpa kesadaran , kemauan, dan keterlibatan siswa, maka proses

belajar mengajar tidak akan berhasil. Dengan demikian dalam proses

Page 18: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

4

belajar mengajar siswa ditutut memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu

memiliki kesadaran, kemauan, dan motivasi dari dalam diri siswa bukan

semata-mata tekanan guru maupun pihak lain.

Adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan ini akan memberikan

harapan besar bagi peningkatan mutu lulusan pendidikan. Untuk itu

dengan adanya inovasi pembelajaran yang berbasis Deep Dialog/Critical

Thinking ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) di Indonesia sehingga mampu mengangkat nama

Indonesia dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.5 Pembelajaran

terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada siswa (Student centered approach) dan

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(Teacher centered approach). Pendekatan dengan berbasis Deep

Dialog/Critical Thinking mampu menjadi penggerak yang unggul untuk

membantu peserta didik belajar karena Deep Dialogue/Critical

Thinking (DD/CT) menggunakan semua metode pembelajaran yang telah

digunakan sebelumnya seperti multiple intelligences, belajar aktif,

keterampilan proses ataupun Partnership Learning Methode. Dengan

begitu, maka guru dapat memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga

peserta didik tidak merasa bosan dan monoton.

Pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat

melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan imajinatif,

menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan imajinatif

atas ide-ide lokal dan tradisional, sehingga dapat meningkatkan peserta

didik untuk berfikir mandiri. Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT)

5Ibid,

Page 19: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

5

menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental, emosional dan

spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan

bergairah.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan

kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut

Nursid Sumaatmaja

Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi pesertadidik agar peka terhadap masalah soial yang terjadi di masyarakat,memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segalaketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalahyang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupunyang menimpa kehidupan masyarakat. 6

Salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMA adalah mata

pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi diberikan sebagai program

pengajaran umum di kelas dengan tujunnya adalah agar siswa dapat

mengerti permasalahan yang ada disekitarnya serta dampak yang

ditimbulkan akibat masalah tersebut. Mata pelajaran ekonomi berangkat

dai fakta atau gejala yang nyata sehingga siswa diharapkan mempunyai

kemandirian dalam pemanfaatan sumber belajar yang berkaitan dengan

mata pelajaran ekonomi. Prestasi belajar ekonomi yang dicapai kelas X di

SMAN 6 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2013-2014 dari hasil ulangan

kenaikan kelas rata-ratanya adalah 74 dengan rentang nilai terendahnya

adalah 65 dan nilai tertingginya adalah 90 (sumber daftar nilai ulangan

kenaikan kelas guru mata pelajaran ekonomi).

Keberhasilan pengajaran tiak hanya dilihat dari hasil belajar yang

dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada

dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Tujuan penilaian

proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui

6Tim BPSDMPK dan PMP. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial: Fakta, konsep, generalisasi

dalam pembelajaran IPS. Jakarta: DirjenDikti P2KT. 2012

Page 20: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

6

kegiatan belajar-mengajar, terutama efeisensi, keefektifitasan, dan

produktivitasnya dalam mencapai tujuan pengajaran.

Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui masalah yang

berkaitan dengan sumber belajar, pendekatan yang digunakan,

kemandirian, prestasi belajar maka peneliti akan mengambil judul

penelitian yakni “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE

CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI di SMAN 6 TANGERANG

SELATAN”

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa identifikasi masalah yang akan peneliti angkat

berkaitan dengan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran

ekonomi untuk siswa kelas X IIS 3 di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.

Identifikasi masalah tersebut akan dikaitkan dengan penggunaan

pendekatan DD/CT, kurangnya minat membaca buku panduan mata

pelajaran ekonomi yang dimiliki oleh peserta didik, ketidakfahaman siswa

dalam hal mengisi jawaban pada lembar kerja siswa (LKS).

C. Pembatasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, teori-teori, dan agar

penelitian ini dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua

masalah yang diidentifikasikan akan kami teliti. Untuk itu, peneliti

memberi batasan variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana

hubungan variabel satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian pendidikan

ini peneliti akan memfokuskan pada pendekatan Deep Dialogue/Critical

Thinking yang dilakukan oleh guru sebagai pendekatan mengajar yang

dilakukan di dalam kelas dengan melihat pada hasil belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi kelas kelas X IIS 3 di SMA Negeri 6 Tangerang

Selatan.

Page 21: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

7

D. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka peniliti akan merumuskan

permasalahan yang ingin diteliti, diantaranya:

Adakah pengaruh antara pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking

yang dilakukan oleh guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi kelas X di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas

maka kami akan merumuskan tujuan dari penelitian yang akan kami teliti

pada kesempatan kali ini, diantaranya adalah:

Untuk mengetahui adakah pengaruh antara pendekatan Deep

Dialogue/Critical Thinking yang dilakukan oleh guru dengan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 6 Tangerang

Selatan.

F. Kegunaan Hasil penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang telah

peneliti lakukan khususnya bagi guru, sekolah, dan khususnya bagi

peneliti sendiri adalah:

1. Bagi Siswa : Bahwa dengan penelitian yang dilakukan ini akan

berpengaruh pada peningkatan hasil belajar untuk mata pelajaran ekonomi

2. Bagi Guru : Pendekatan DD/CT ini akan dapat digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar selanjutnya

3. Bagi Sekolah : Salah satu rujukan untuk dapat menggunakan berbagai

macam pendekatan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar

dengan merujuk pada pendekatan DD/CT

Page 22: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

8

4. Bagi Peneliti : Dapat menjadi salah satu acuan untuk menjadikan

pendekatan DD/CT ini sebagai pendekatan dalam kegiatan belajar pada

konsep materi ekonomi selanjutnya

Page 23: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan

Secara harfiah, istilah pendekatan menurut Kamus BesarBahasa Indonesia berarti “proses, perbuatan, cara mendekati”Dalam konteks pembelajaran. Menurut T. Raka Joni, pendekatandiartikan sebagai cara umum dalam memandang permasalahan atauobyek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang menggunakankacamata dengan warna tertentu didalam memandang alam.Kacamata berwarna hijau akan menyebabkan dunia kelihatankehijaua-hijauan, kacamata berwarna coklat akan membuat duniakelihatan kecoklat-coklatan, dan seterusnya“. Jadi, pendekatandigunakan apabila bersangkut paut dengan cara-cara umum danatau asumsi dalam menyikapi sesuatu masalah ke arahpemecahannya. Demikian misalnya, pendekatan sistemmenyebabkan dipersepsinya hubungan kait-mengait antarasejumlah unsur yang dianggap memiliki hubungan yang sistemik.1

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari

pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa

(student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Dari

pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke

dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (dalam Abin

Syamsuddin Makmun) mengemukakan empat unsur pendekatan dari

setiap usaha, yaitu :

1 http:/pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014

Page 24: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

10

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil

(output) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan

mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang

memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)

yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang

akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan

ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan

(achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur

tersebut adalah:

1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni

perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran

yang dipandang paling efektif.

3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,

metode dan teknik pembelajaran.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan

atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan Expository

Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi

yang disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui

pendekatan ini sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas.

Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar

yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar

yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat

Page 25: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

11

digunakan apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif

banyak. Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat

pada sumber belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya

dominasi sumber belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari

konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi

lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.

2. Pendekatan Inquiry

Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain

seperti Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah

ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan

kesempatan kepada warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan

pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam

pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar. Dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber

belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang

kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan

menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana

dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan

inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah diingat,

mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga

belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena

warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri.

Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan

cara penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan

analitis, sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna.

Warga belajar dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan

secara sistimatis terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat

mengambil kesimpulan dari hasil informasi yang diperolehnya. Peran

sumber belajar dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah sebagai

pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan warga belajar dalam

kegiatan pembelajarannya secara efektif dan efisien.

Page 26: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

12

3. Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking (DD/CT)

Menurut Ketut. P Arthana Deep dialogue (dialog mendalam)dapat diartikan sebagai percakapan antara orang-orang (dialog) yangdiwujudkan dalam hubungan interpersonal, saling ada keterbukaan,jujur dan mengandalkan kebaikan. Sedangkan Critical Thinking(berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang dilakukan denganmengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuatpertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat sertamelaksanakannya secara benar.2

Dari beberapa pengertian tentang pendekatan pembelajaran maka

dapat kita simpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara umum

dalam memandang permasalahan atau obyek kajian yang bertitik tolak

atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk

pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan

melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

2. Pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT)

a. Pengertian Pendekatan DD/CT

Deep dialogue (dialog mendalam) dapat diartikan sebagai percakapan

antara orang-orang (dialog) yang diwujudkan dalam hubungan

interpersonal, saling ada keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan.

Sedangkan Critical Thinking (berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang

dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis,

membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta

melaksanakannya secara benar.

Beberapa prinsip yang harus ada dalam DD/CT antara lain adalah:

adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling memberikan yang terbaik,

menjalin hubungan kesederajatan dan keberadaan serta empasitas yang

tinggi. Fokus dalam kajian pendekatan DD/CT dalam pembelajaran

dikonsentrasikan dalam mendapatkan pengetahuan, pengalaman, melalui

dialog serta secara mendalam dan berfikir kritis tidak saja keaktifan

2 Ketut. P Arthana. “Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking”,

Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, 2010, h. 16

Page 27: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

13

peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi juga aspek intelektual, sosial,

mental, emosional, dan spiritual.

b. Tahapan penggunaan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking

Menurut Ketut P. Arthana, Tahapan pendekatan Deep Dialogue

Critical Thinking terdiri dari enam fase. Secara ringkas peneliti akan

menjabarkan yang menjadi tahapan selama proses pembelajaran dengan

menggunakan Deep Dialogue Critical Thinking adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tahapan Pembelajaran Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking

Fase Perilaku Guru

1. Keterbukaan Guru memberikan kesempatan peserta

didik untuk bertanya mengenai bahan

pelajaran yang belum dikuasai dari

pelajaran yang sudah dibelajarkan.

2. Bersikap Jujur Guru mengajukan pertanyaan pada peserta

didik mengenai bahan yang telah

dibelajarkan.

3. Kerjasama Guru memilih pokok-pokok permasalahan

yang memberikan satu dasar yang sama.

Selanjutnya guru bersama siswa bersama

mencari hipotesis atas permasalahan.

4. Menjunjung nilai-nilai moral,

deep dialogue/critical thinking

Guru melakukan dialog dengan

menjunjung final nilai-nilai moral, etis

atau santun, saling menghargai,

demokratis

5. Saling mengakui keunggulan Guru merespon dialog yang dilakukan

oleh peserta didik secara baik

6. Membangun empati Guru memberikan tindak lanjut untuk

mengetahui keberhasilan dari pendekatan

yang dilakukan selama proses belajar

Page 28: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

14

mengajar berlangsung dengan membuat

kesimpulan akhir dari tahapan tersebut.

c. Ciri-ciri pendekatan DD/CT

Untuk keperluan pendekatan pembelajaran, Global Dilaogue Institute

mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan DD/CT,

diantaranya adalah:

1. Peserta didik dan guru tampak aktif

2. Mengoptimalisasi potensi intelegensi peserta didik

3. Berfokus pada mental, emosional, dan spiritual

4. Menggunakan pendekatan dialog pendekatan mendalam dan berfikir

kritis

5. Peserta didik dan guru dapat menjadi pendengar dan pemikir yang

baik

6. Dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari

7. Lebih menekankan pada nilai, sikap dan kepribadian3

d. Kelebihan penggunaan Pendekatan DD/CT

Pembelajaran berbasis Deep Dialogue Critical Thinking memiliki

berbagai kelebihan sebagai berikut:

1) DD/CT dapat digunakan melatih peserta didik untuk mampu berfikir

kritis dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta

dan melahirkan imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional. Sehingga

peserta didik dapat membedakan mana yang disebut berfikir baik dan

tidak baik, mana yang benar dan tidak benar

2) DD/CT merupakan pendekatan yang dapat dikolaborasikan dengan

berbagai metode yang telah ada dan telah digunakan oleh guru selama

ini.

3) DD/CT merupakan dua sisi mata uang dan merupakan hal yang

inherent dalam kehidupan peserta didik, oleh karena itu dalam

3Ketut P Arthana. Ibid., h. 17

Page 29: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

15

kegiatan pembelajaran berbasis DD/CT selalu berkaitan dengan

kehidupan nyata sehingga memudahkan peserta didik mengerti dan

memahami manfaat dan isi pembelajaran.

4) DD/CT menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental emosional,

dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan

bergairah

5) Melalui pembelajaran berbasis DD/CT, baik guru ataupun peserta

didik akan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman, karena

dengan dialog mendalam dan berfikir kritis mampu memasuki ranah

intelektual, fisikal, sosial, mental dan emosional.

e. Kekurangan penggunaan Pendekatan DD/CT

Menurut Martinis Yamin, Kekurangan dari penggunaan pendekatanDeep Dialogue Critical Thinking secara umum adalah pada tahappersiapan awalnya karena pada tahap persiapan awal akan digunakannyapendekatan ini karena seorang guru harus mempersiapkan denganpersiapan yang lebih matang sehingga siswa mampu menerapkanpendekatan Deep Dialogue Critical Thinking ini. selain itumempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topikatau masalah yang didiskusikan, apatis bagi siswa yang tidak terbiasaberbicara dalam forum selain itu juga akan menyita waktu lama dan jugakurang tepat jika digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswabaru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran baru.4

3. Pengertian Hasil

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Ahmad Sofyan, Hasil belajar merupakan perubahanperilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitasbelajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yangdipelajari oleh pembelajar. Ada tiga aspek kompetensi yang harusdinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut,yakni penilaian terhadap: 1) penguasaan materi akademik (kognitif),2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan 3) aplikatif danproduktif (psikomotorik).5

4 Martinis. Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung

Perada), h.705 Ahmad. Sofyan. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press), h. 13

Page 30: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

16

Secara eksplisit ketiga domain ini tidak dapat dipisahkan satu sama

lain. Ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Aspek Kognitif

Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir termasukdidalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi,menganalisis, mensintesis dan evaluasi. Menurut Benyamin S. Bloom,taksonomi untuk domain kognitif adalah metode untuk membuaturutan pemikiran dari tahap dasar ke arah yang lebih tinggi darikegiatan mental yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) yaitukemampuan untuk menghafal, mengingat atau mengulangi informasiyang pernah diberikan. Kedua pemahaman (comprehension) ialahkemampun untuk menginterpretasi atau mengulang informasi denganmenggunakan bahasa sendiri. Ketiga, aplikasi (application) yaitukemampun menggunakan informasi, teori dan aturan pada situasibaru. Keempat, analisis (analysis) ialah kemampuan menguraikanpemikiran yang kompleks dan mengenai bagian-bagian sertahubungannya. Kelima, sintesis (synthesis) merupakan kemampuanmengumpulkan komponen yang sama guna membentuka polapemikiran yang baru. Dan keenam, evaluasi (evaluation) ialahkemampuan membuat pemikiran berdasarkan kriteria yang telahditetapkan.6

Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom

dkk dikategorikan lebih terinci secara hierarkis ke dalam enam jenjang

kemampuan, yakni:

a) hafalan atau ingatan (C1)

b) pemahaman (C2)

c) penerapan (C3)

d) analisis (C4)

e) sintesis (C5)

f) evaluasi (C6) 7

2. Penilaian Aspek Psikomotor

Ryan dalam Mimin Haryati mengungkapkan bahwa penilaian hasil

belajar psikomotor dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pertama melalui

6 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 777 Ahmad. Sofyan. op.cit., h. 15

Page 31: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

17

pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar

mengajar (praktek berlangsung). Kedua, setelah proses belajar berlangsung

yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk mengukur

pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ketiga, beberapa waktu setelah belajar

selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sedangkan menurut Leighbody,

dalam melakukan penilaian hasil belajar ketrampilan sebaiknya mencakup:

pertama, kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan sikap kerja. Kedua,

kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan

pekerjaan. Ketiga, kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan

kepadanya. Keempat, kemampuan siswa dalam membaca gambar atau

simbol. Kelima, keserasian bentuk yang diharapkan atau ukuran yang telah

ditentukan. Ranah afektif dirinci oleh Krathwol dkk, menjadi lima jenjang:8

a) perhatian atau penerimaan (receiving),

b) tanggapan (responding),

c) penilaian atau penghargaan (valving),

d) pengorganisasian (organization),

e) karakterisasi terhadap suatu atau berbagai nilai (characterization by a

value or value complex).

3. Penilaian Aspek Afektif

Menurut Krathwohl dalam buku Mimin Haryati Life skills merupakanbagian dari kompetensi lulusan sebagai hasil proses pembelajaran. Biladitelusuri hampir semua tujuan kognitif mempunyai komponen afektif.Peringkat ranah afektif menurut Krathwohl ada lima, yaitu receiving(menerima), responding (tanggapan), valuing (menilai), organization(organisasi) dan characterization (karakterisasi). Penilain pada aspek afektifdapat dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner, inventori danpengamatan atau observasi.9 Ranah psikomotorik dibagi menjadi tujuhtingkatan, yakni:a) persepsi (perception),b) kesiapan (set),c) gerakan terbimbing (guided response),d) gerakan terbiasa (mechanism),

8Ibid., h. 209 Mimin. Haryati. Model & Tehnik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007), h. 22-38

Page 32: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

18

e) gerakan kompleks (complex overt response),f) penyesuaian pola gerakan (adaptation),g) kreatifitas atau keaslian (creativity/origination). 10

Sedangkan menurut Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil

belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan,

ketrampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan

memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.11

Hasil belajar merupakan perubahan atau dampak terhadap peserta

didik setelah dikakukannya pembelajaran. Perubahan itu berupa

kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak

didik, tetapi disini peneliti hanya menggolongkan menjadi dua golongan

saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan

faktor yang dipengaruhi dari dalam diri individu yang sedang belajar,

sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang dipengaruhi dari luar diri

individu.12 Faktor Intern, yang memperngaruhi proses belajar terbagi

menjadi tiga faktor, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik diantaranya

kesehatan peserta didik dan juga cacat tubuh.

b) Faktor psikologis, terdapat tujuh faktor yang tergolong dalam faktor

psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor itu adalah:

intelegensi, perhatian,minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk

dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani yang dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul

kecerundungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani

10 Ahmad. Sofyan. op.cit., h. 2311 Haryati, op.cit., h. 22-3812 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.(Jakarta: Rineka Cipta,

2012, h. 54)

Page 33: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

19

dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan

dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Sedangkan faktor ekstern yang memperngaruhi proses belajar terbagi

menjadi tiga faktor, yaitu:

a. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana keluarga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua,

dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena

keberadaannya siswa di dalam masyarakat. Hal- hal yang mempengaruhi

belajar siswa yang dilihat dari lingkungan masyarakat diantaranya,

kegiatan siswa di dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan

bentuk kehidupan dalam masyarakat.

c. Faktor sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah,

standar pelajaran, keadaan gedung sekolah, dan tugas-tugas yang

diberikan guru kepada siswa.

4. Pengertian Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh

peserta didik karena belajar itu merupakan kunci sukses untuk meraih

masa depan yang cerah. Untuk itu kita perlu mempersiapkan generasi

bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi maka diperlukan

suatu kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efesien dengan harapan

kegiatan belajar mengajar tersebut menjadi menyenangkan dan tidak

membosankan agar pendidikan itu dapat tercapai sesuai dengan harapan.

Pendidikan merupakan suatu upaya mempersiapkan individu melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan bagi perannya dimasa yang akan

datang. Para ahli telah banyak mengemukakan pendapat tentang

Page 34: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

20

pendidikan salah satunya adalah menurut Trianto yang mengatakan

bahwa pendidikan tidak hanya mempersiapkan para siswa untuk sesuatu

profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Permendiknas No. 41 tahun

2007 tentang standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah.

“proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah harus

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswanya

untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”

Menurut Winarno Surakma, Belajar dapat dipandang sebagai hasildimana guru terutama melihat bentuk terakhir dari berbagai pengalamaninteraksi edukatif. yang diperhatikan adalah menampaknya sifat dantanda-tanda tingkah laku yang dipelajari. Namun, belajar dapat puladipandang sebagai proses dimana guru terutama melihat apa yangterjadi selama murid menjalani pengalaman-pengalaman edukatif unukmencapai sesuatu tujuan. Belajar dapat pula dipandang sebagai fungsi.Di dalam hal ini, perhatian ditujukan pada aspek-aspek yangmenentukan atau yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkahlaku manusia di dalam pengalaman edukatif. 13

Menurut Witherington seperti yang dikutip oleh Sukmadinata

menyatakan bahwa, “pembelajaran adalah perubahan dalam kepribadian,

yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.” 14 Namun,

pendapat yang hampir sama juga dinyatakan oleh Crow and Crow dan juga

Hilgrad. Menurut Crow and Crow dalam Sukmadinata Belajar dapat

dikatakan berhasil jika sesorang mampu mengulang kembali materi yang

telah dipelajarinya.

Aliran behavioristik yang dikutip dalam Buku Asri Budiningsih

memaparkan gambarannya tentang pengertian belajar itu sendiri yakni,

13Winarno. Surakma. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. h. 5814 Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (teori dan Konsep). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, Cet-1. h. 11-12. 2011.

Page 35: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

21

“belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi

antara stimulus dan respon.” 15 Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk

perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah

laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.

Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa

stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Dalam teori

behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak

penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat

diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa saja yang

diberikan guru (Stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons),

semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur. Karena, teori ini

mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang

penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu

berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Selain itu, setiap

orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam

bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Apilikasi teori ini dalam

pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ini menekankan pada aktifitas

“mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan

yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari

bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada

hasil, dan evaluasi menuntut pada satu jawaban benar. Jawaban yang benar

menunjukan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.

b. Tujuan belajar

Menurut Surakma Winarno, “seorang ahli pendidikan lebih

mengutamakan metode serta kondisi yang mempertinggi efesiensi belajar.

Beberapa tujuan belajar diantaranya adalah”16:

15 Asri .Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet.2., h. 20,

April. 2012.16 Surakma. Winarno. op. Cit., h. 50

Page 36: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

22

1) Pengumpulan pengetahuan

2) Penanaman konsep dan kecekatan

3) Pembentukan sikap dan perbuatan

c. Unsur Belajar

Menurut Suyono dan Hariyanto, “Unsur-unsur belajar adalah faktor-

faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar.”17 Setiap

ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya

memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting dipahami

dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai

penganut aliran behaviorisme menyatakan dalam Sukmadinata adanya

tujuh unsur utama dalam proses belajar, yang meliputi:

1. Tujuan.

Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar

atau pengalaman belajar akan efektif apabila diarahkan kepada tujuan

yang jelas dan bermakna bagi bagi individu.

2. Kesiapan.

Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu

memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang

berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan

pengalaman belajar.

3. Situasi.

Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang di

maksud dalam situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat

dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi,

dan seluruh warga sekolah yang lain.

4. Interpretasi.

Di sini anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan di antara

komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan

17 Suyono dan Hariyanto. op. Cit., h.126

Page 37: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

23

tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian

tujuan.

5. Respon.

Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam

mencapai tujuan belajar, maka anak tersebut membuat respon. Respon ini

dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha

coba-coba (trial and error).

6. Konsekuensi.

Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif

(kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa.

7. Reaksi terhadap kegagalan.

Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-

usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa

karena dia mau belajar dari kegagalannya.

Sementara itu para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar

sebagai berikut.

1) Tujuan belajar

Tujuan belajar yaitu membentuk suatu makna. Makna diciptakan para

pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.

Konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah

dimiliki siswa.

2) Proses belajar

Proses belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung teru

menerus setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru

diadakan rekonstruksi baik secara kuat atau lemah. Proses belajar

bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai pemikiran

dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil

perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri. Oleh sebab itu,

proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang

dalam keraguan (disonansi kognitif) yang merangsang pemikiran lebih

Page 38: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

24

lanjut. Situasi tidak keseimbangan (diskuilibrium) adalah situasi yang

baik untuk memacu belajar.

3) Hasil belajar

Pada dasarnya hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai

hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar

seseorang tergantung kepada apa yang mempengaruhi interaksi dengan

bahan yang dipelajari.

Dalam kaitannya dengan implementasi empat pilar pembelajaran

UNESCO pada praktik pendidikan, Zhou Nanzhao menyarankan

penguasaan sejumlah kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa

dalam belajar baik tentang apa saja, dimana saja dengan siapa saja antara

lain adalah:

b. Kompetensi dalam mengumpulkan, memilih, mengolah dan mengelola

informasi

c. Kometensi dalam menguasai peralatan sebagai sarana untuk mengetahui

dan memahami

d. Kompetensi dalam berkomunikasi dengan orang lain secara efektif

e. Kompetensi untuk beradaptasi diri menghadapi perubahan kehidupan

f. Kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain dalam suatu tim

g. Kompetensi dalam menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi

yang damai.

d. Prinsip umum belajar

Sebagai simpulannya terhadap berbagai prinsip belajar baik menurut konsep

behavioristik, kognitivisme maupun konstruktivisme dalam sukmadinata

disampaikan beberapa prinsip umum belajar diantaranya adalah:

1. Belajar merupakan bagian dari perkembangan

Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat

hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui

belajar terjadi perkembangan individu yang pesat

2. Belajar berlangsung seumur hidup

Page 39: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

25

Dalam hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (life long

learning)

3. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan,

kematangan serta usaha dari individu secara aktif

4. Belajar mencakup semua aspek kehidupan

Dalam belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotor

dan keterampilan (life skill). Menurut Ki Hajar Dewantara belajar harus

mengembangkan cipta (kognitif), rasa (afektif), karsa (motivasi) dan

karya (psikomotor)

5. Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu

Kegiatan belajar dapat berlangsung di sekolah (kelas dan halaman

sekolah), di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar,

dalam bengkel kerja, di dunia industri dan sebagainya

6. Belajar berlangsung dengan guru maupun tanpa guru

Belajar berlangsung dalam situasi formal, informal dan nonformal

7. Belajar yang terencana dan disengaja menutut motivasi yang tinggi

Biasanya terkait dengan pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan

kepada penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian sesuatu yang

bernilai tinggi. Ini harus terencana, memerlukan waktu dan dengan upaya

yang sungguh-sungguh.

8. Perbuatan belajar bervariasi dari apa yang sederhana sampai dengan yang

amat kompleks

9. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan

Hambatan dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu

dengan tugasnya. Adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya

motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar

10. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan

dari orang lain

Orang lain dapat berupa guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten

dan lainnya

Page 40: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

26

e. Tipe Belajar

Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa belajar merupakan bagian

dari neuropsikologi, psikologi pendidikan, teori belajar dan paedagogi.

Belajar dapat terjadi karena pembiasaan (habituasi) seperti dalam

pengkondisian klasik terutama terjadi pada spesies-spesies binatang atau

sebagai hasil dari aktivitas yang kompleks.

Jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan dan

psikologicukup banyak diantaranya adalah belajar sederhana tanpa

asosiasi, belajar melalui pemberian kesan (imprinting), belajar

observasional, belajar bermain, enkulturisasi, belajar dengan multimedia,

e-learning, belajar dengan menghafal (rote learning), belajar informal,

belajar formal, belajar nonformal, belajar nonformal yang dikombinasi,

serta belajar melalui dialog. Sejauh ini diidentifikasi minimal ada 15 (lima

belas) jenis belajar diantaranya adalah:

1. Belajar berlandaskan behaviorisme

Paham behaviorisme memabagi tipe belajar dalam beberapa bagian

diantaranya adalah:

a) Belajar Asosiasi

Belajar asosiasi adalah suatu proses dimana suatu materi pembelajaran

dipelajari melalui asosiasi dengan bahan-bahan pembelajaran yang terpisah

yang sudah dipelajari sebelumnya. Belajar asosiasi akan lebih mudah jika ada

keterkaitan antara materi pembelajaran yang baru dengan yang sebelumnya.

b) Belajar melalui kesan (imprinting)

Istilah imprinting biasa digunakan dalam psikologi untuk menggambarkan

tahap-tahap sensitif dari belajar pada usia tertentu atau fase kehidupan

tertentu.

c) Belajar pengamatan (observational learning)

Ditengarai oleh adanya proses peniruan (imitasi) setelah mengamati sesuatu.

d) Belajar Tuntas (Mastery Learning)

Belajar tuntas adalah suatu upaya belajar dengan penekanan siswa harus

menguasai seluruh bahan ajar. Biasanya setiap mata pelajaran menetapkan

Page 41: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

27

tingkat ketuntasan yang berbeda-beda sesuai dengan persepsi tingkat

kesukaran mata pelajaran tersebut. prinsip belajar tuntas yang harus

dilaksanakan oleh guru diantaranya:

(1) Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal

sehingga dapat menguasai sebagian besar bahan yang diajarkan

(2) Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dengan menetapkan tujuan-

tujuan khusus yanh hendaknya dikuasai oleh siswa. Guru juga harus

menetapkan KKM yang harus dicapai oleh siswa

(3) Guru merinci bahan ajar menjadi satuan-satuan pembelajaran kecil-kecil

yang mendukung pencapaian tujuan khusus tersebut

(4) Selain disediakan bahan ajar (modul) untuk kegiatan belajar utama, juga

disusun bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan (remidi) dan pengayaan

(5) Asesmen (penilaian) hasil belajar tidak menggunakan penilaian acuan

normal (PAN) tetapi menggunakan penilaian acuan kriteria /patokan

(PAK)

(6) Konsep belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan

individual

2. Belajar yang dilandasi kognitivisme dan konstruktivisme

Dalam hal ini memang agak sulit membedakan secara jelas antara praktik

belajar dan pembelajaran yang dilandasi paham kognitivisme dengan

konstrutivisme karena kesinambungan kedua paham tersebut. beberapa

bentuk atau tipe belajar menurut paham konstruktivisme diantaranya:

(1) Belajar melalui pembudayaan (Enculturation)

Pembudayaan adalah suatu proses dimana seseorang belajar tentang

sesuatu yang diperlukan oleh budaya yang mengelilingi keidupannya,

sehingga dia memperoleh nilai-nilai dan perilaku yang sesuai dan

diperlukan budaya semacam itu.

(2) Belajar menerima (Reception Learning)

Belajar semacam ini lebih berpusat kepada guru. Siswa tinggal menerima,

pasif, copy paste terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini

kreasi dan kebebasan murid tidak berkembang

Page 42: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

28

(3) Belajar menghafal

Belajar menghafal adalah suatu teknik pembelajaran yang mengabaikan

pemahaman yang mendalam dan kompleks serta inferensi dari subjek

yang dipelajari. Belajar semacam ini lebih difokuskan kepada aktifitas

menghafal, mengulang-ulang terhadap apa yang dibaca atau didengarnya

(4) Belajar menemukan (Discovery Learning)

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apayang di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat dinamakanSocial Studies. Dengan demikian sesuai dengan isinya IPS boleh sajadiartikan penelahaan masyarakat. Secara umum kita mungkin hanya tahubahwa ilmu pengetahuan itu hanya dibedakan menjadi dua atau tigakelompok yakni ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmuhumaniora.18

b. Pengertian Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan seni tertua di dunia. Istilah ekonomi itu sendiri

berasal dari bahasa yunani yaitu Oikos dan Nomos, yang berarti tata laksana

rumah tangga atau pemilikan. Tokoh pertama yang menulis permasalahan

ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani sehingga orang menyebutnya sebagai

ahli ekonomi pertama.

Menurut Rosyidi Suherman, “Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang

ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan

pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan

manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai

kemakmuran.”19 Dalam hal ini seorang Prof. Paul Anthony seorang ahli

ekonomi memberikan penjabarannya berupa pengertian ekonomi itu sendiri.

Menurutnya ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana manusia

18 --------------, Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Fakta, Konsep, Generalisasi dalam

Pembelajaran IPS. Jakarta: Badan PSDMK dan PMP. Juni 201219 Rosyid. Suherman. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro

dan Makro. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada). h. 8. 2006.

Page 43: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

29

bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan

produksinya. Selain itu ilmu ekonomi juga merupakan sustu studi mengenai

bagaimana orang menjatuhkan pilihan yag tepat untuk memanfaatkan

sumber-sumber produktif.

Jadi, dapat kita tarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah studi

tentang manusia dalam kegiatan hidup sehari-hari menganai cara-cara yang

ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka

guna memproduksi komoditas baru atau barang-barang yang bermanfaat serta

mendisribusikan kepada semua orang.

c. Pembagian Ilmu Ekonomi

Menurut Kinanti Geminastiti, “Setiap ilmu memiliki beberapa cabang

yang menganalisis permasalahan lebih komperhensif, termasuk juga ilmu

ekonomi. Ilmu ekonomi dibagi ke dalam 3 kajian ilmu, yaitu:”

1) Ilmu ekonomi Teori: Ilmu yang mengkaji masalah-masalah ekonomi,

menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dalam hal ini ilmu ekonomi

teori dibagi menjadi dua yaitu: ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi

makro

2) Ilmu Ekonomi Terapan: Penerapan ilmu ekonomi teori untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam suatu

perekonomian

3) Ilmu ekonomi deskriptif: Ilmu ekonomi yang menggambarkan

masalah ekonomi suatu negara secara khusus. Contoh: kondisi

perekonomian negara spanyol yang belum membaik. 20

d. Manfaat mempelajari ilmu ekonomi

Setiap ilmu memiliki manfaat, sama halnya dengan ilmu ekonomi yang

sedang dipelajari. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari mempelajari

ilmu ekonomi diantaranya adalah:

1) Dapat membantu individu maupun perusahaan dalam membentuk

prioritas kebutuhan yang ingin dipenuhi

20 Kinanti. Geminastiti dan Nella Nurlita. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Peminatan

kurikulum 2013. (Bandung: Yrama Widya, 2013. h. 8)

Page 44: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

30

2) Dapat membantu mempelajari perilaku manusia dalam memanfaatkan

sumber daya untuk memenuhi kebutuhan

3) Dapat membantu memilih alat pemuas kebutuhan yang efektif dan

efisien

e. Kegunaan Ilmu Ekonomi

Ada empat kegunaan utama ilmu ekonomi , yakni sebagai berikut:

1) Menggunakan cara berfikir yang tepat dalam mengambil keputusan

2) Memahai masyarakat dengan lebih baik berkaitan dengan kegiatan

ekonomi mereka

3) Memahami persoalan ekonomi global

4) Menjadi pemilih yang kompeten karena kita memahami persoalan-

persoalan ekonomi masyarakat21

f. Metodologi ilmu ekonomi

Para ekonom menggunakan teori dan observasi seperti ilmuawan lainnyadalam menyelesaikan masalah ekonomi diantaranya:1) Metode induktif: Cara berfikir yang berpangkal pada kenyataan atau

fakta khusus kemudian berusaha menarik kesimpulan umum. Contoh:harga emas naik maka permintaannya malah naik, begitu pula hargaberlian. Dapat kita simpulkan bahwa barang mewah memiliki kurvapermintaan dengan kemiringan positif

2) Metode Deduktif: Cara berfikir yang berpangkal kepada pengetahuanatau prinsip yang bersifat umum lalu diterapkan pada hal khusus

3) Cateris Paribus: faktor-faktor lain dianggap tetap. Contoh: jika hargakereta api naik maka permintaan tiket kereta api turun dengan asumsiharga tiket bus tidak berubah

4) Fallacy Of Compposition: apa yang baik dalam skala kecil belumtentu baik dalam skala besar. Contoh: hidup hemat bagi individutetapi secara makroekonomi jika seluruh individu hidup hemat akanmenurunkan pertumbuhan

5) Model diagram Aliran Sirkuler adalah adalah suatu model visualperekonomian, yang memperlihatkan bagaimana aliran uang melaluipasar antara rumah tangga dan perusahaan22

21 Alam. Mandiri (Mengasah Kemampuan Sendiri Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X).

Jakarta: Erlangga, 2013. h. 522 Muhammad. Doddy AB dan Sriyanto. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam.

(Depok: Gema Media, 2011. h. 108

Page 45: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

31

Gambar 2.1

Tabel Diagram Aliran Sirkulasi

g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi

1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia

sebagaimana adanya.

a. disebut analisis deskriptif

2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan

dunia seharusnya.

a. disebut analisis preskriptif23

h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi

1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untukmemaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan katalain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untukmengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya

2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalamperekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatanini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dankonsumsi

3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusiauntuk melakukan kegiatan ekonomi

23 Alam. Loc. Cit. h. 3

31

Gambar 2.1

Tabel Diagram Aliran Sirkulasi

g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi

1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia

sebagaimana adanya.

a. disebut analisis deskriptif

2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan

dunia seharusnya.

a. disebut analisis preskriptif23

h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi

1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untukmemaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan katalain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untukmengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya

2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalamperekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatanini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dankonsumsi

3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusiauntuk melakukan kegiatan ekonomi

23 Alam. Loc. Cit. h. 3

31

Gambar 2.1

Tabel Diagram Aliran Sirkulasi

g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi

1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia

sebagaimana adanya.

a. disebut analisis deskriptif

2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan

dunia seharusnya.

a. disebut analisis preskriptif23

h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi

1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untukmemaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan katalain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untukmengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya

2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalamperekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatanini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dankonsumsi

3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusiauntuk melakukan kegiatan ekonomi

23 Alam. Loc. Cit. h. 3

Page 46: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

32

4) politik ekonomi adalah suatu paket tindakan biasanya dilakukan olehpemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian24

4. Hasil Penelitian yang Relevan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Asri Budiningsih dalamJurnalnya pada tahun 2010 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapatperbedaan nyata pemahaman materi pada mata kuliah Teori belajar danpembelajaran antara mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaranDeep Dialogue/CT dengan mahasiswa yang belajar dengan strategipembelajaran ceramah, presentasi dan tanya jawab. 25

5. Kerangka Berfikir

Belajar merupakan suatu proses. Hasil nyata yang diperoleh dari belajar

yaitu berupa perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, sikap, kebiasaan,

dan tingkah laku. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak

atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,

di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode

pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,

pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan

pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat

pada guru (teacher centered approach).

Pendekatan dengan berbasis Deep Dialog/Critical Thinking mampu

menjadi penggerak yang unggul untuk membantu peserta didik belajar

karena Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) menggunakan semua

metode pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya seperti multiple

intelligences, belajar aktif, keterampilan proses ataupun Partnership Learning

Methode. Dengan begitu, maka guru dapat memberikan variasi dalam

pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan monoton.

24 Alam. Ibid. h. 525 Asri. Budiningsih. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan Kemampuan

Awal terhadap Pemahaman Materi Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Penelitian Ilmu

Pendidikan, Vol. 03, 2010, h. 17

Page 47: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

33

Dari penggunaan pendekatan pembelajaran Deep Dialogue/Critical

Thinking (DD/CT) dapat melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis

dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan

imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional, sehingga dapat meningkatkan

peserta didik untuk berfikir mandiri. Deep Dialogue/Critical

Thinking (DD/CT) menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental,

emosional dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan

dan bergairah. Sehingga diharapkan dengan menggunakan pendekatan

DD/CT akan meningkatkan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran

ekonomi materi konsep ilmu ekonomi. Diharapkan dengan menggunakan

pendekatan ini akan berdampak positif pada hasil belajar siswa tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, seseorang telah

belajar jika telah terjadi perubahan tingkah laku dalam diri dalam diri seorang

tersebut atau dalam hal ini siswa, perubahan tersebut terjadi sebagai akibat

interaksi dengan lingkungan, bukan arena proses pertumbuhan fisik atau

kedewasaan dimana perubahan tersebut bersifat permanen atau tetap tidak

berlangsung sesaat saja.

Guru bukan satu-satunya sumber belajar, namun guru memiliki peran

penting dalam proses pembelajaran yang tengah berlangsung atau telah usai.

Apalagi dengan kemajuan dan teknologi yang tengah berlangsung dan juga

dunia pendidikan, guru hendaknya mampu menyesuaikan kebutuhan peserta

didik dengan keadaan yang berbeda-beda.

Penggunaan pendekatan dalam suatu pembelajaran merupakan suatu hal

yang sangat penting. Karena, pendekatan memiliki fungsi untuk

mengoptimalisasi fungsi juga intelegensi pada setiap peserta didik. Dengan

menggunakan pendekatan yang menarik diharapkan akan meningkatkan

minat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga akan berdampak baik pada

hasil belajar siswa tersebut.

Page 48: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

34

6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan juga kerangka berfikir yang telah dipaparkan

diatas, maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dari

penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.

H0 : Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi

konsep ilmu ekonomi.

H1 : Terdapat pengaruh positif dari penggunaan pendekatan DD/CT

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi

konsep ilmu ekonomi.

Page 49: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, di

Komplek Pamulang Permai I, Pamulang Tangerang Selatan. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yaitu

dari bulan Juli 2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah metode

eksperimen. Menurut Sugiyono, “metode eksperimen yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”1 Adapun

eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen

pura-pura, metode itu tidak memungkinkan peneliti melakukan

pengontrolan secara penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen.

Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian, yaitu dengan

mengajar di sekolah tersebut. Pada kelas eksperimen, pembelajarannya

menggunakan pendekatan DD/CT.

Penelitian ini menggunakan teknik pretest dan posttest grup desain.

Pada teknik ini terdapat satu kelompok yang masing-masing diberi pretest

untuk mengetahui keadaan awal dan posttest untuk mengetahui keadaan

akhir.2 Peneliti melakukan prestest dan posttest terhadap satu kelas. Kelas

yang peneliti gunakan adalah kelas yang peneliti ambil sebagai kelas

eksperimen.

Pada saat pretest, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan memberi

latihan soal kepada siswa dalam bentuk pemahaman dari konsep ilmu

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung: Afabeta, 2013), h. 107.

2 Sugiyono. Ibid., h. 121

Page 50: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

36

ekonomi. Selanjutnya pada saat posttest siswa diberikan perlakuan pada

kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan DD/CT berupa diskusi

berkelompok, lalu siswa secara individu mengerjakan soal sesuai dengan

hasil pembahasan dari diskusi kelompok dengan menggunakan pendekatan

DD/CT yang telah digunakan.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelas Pretest Variabel bebas Posttest

(R)E X1 X X2

Keterangan:

(R)E : Kelas eksperimen

X : Variabel Bebas atau kelas yang menggunakan pendekatan DD/CT

X1 : Hasil prestest kelas eksperimen

X2 : Hasil posttest kelas eksperimen

C. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.3 atau populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Pada penelitian ini yang

menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas X IIS 3 SMA Negeri 6

Tangerang Selatan

3 Suharsimi. Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2010), h. 173.4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: Alfabeta Bandung: 2013), h. 117.

Page 51: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

37

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.5 Cara pengambilan sampel (teknik sampling)

dengan probability sampling (pengambilan sampling berdasarkan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Dalam probability sampling peneliti

menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan anggota

sampel dari populasi yang dilakukan secara acak atau random tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dalam pemilihan kelas

peneliti memilih karena sesuai dengan kelas yang diajar oleh peneliti.

Jadi, Sampel yang diambil dari populasi penelitian yaitu siswa kelas X

IIS 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut rinciannya:

Tabel 3.2

Sampel kelas X IIS 3

No. Kelas Jumlah siswa Sampel

1 X IIS 3 42 39

Jumlah 42 39

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik yang akan

digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara:

a. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan pada saat siswa melakukan proses

pembelajaran ekonomi dengan mengamati kejadian, gerak, atau proses.

Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan DD/CT

terhadap pembelajaran konsep dasar ilmu ekonomi di kelas X IIS 3 SMA

Negeri 6 Tangerang Selatan tahun ajaran 2014/2015. Observasi yang

digunakan adalah observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-

5 Sugiyono. Ibid, h. 118.

Page 52: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

38

faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah diatur

menurut kategotinya. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai

pengamat sekaligus sebagai guru yang mengajar.

b. Metode Tes

Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, “Tes adalah suatu

alat atau prosedur yang sistematika dan objektif untuk memperoleh data

atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang

boleh dikatakan tepat dan cepat.” 6 Instrumen tes dapat digunakan untuk

mengetahui kemampuan dasar seperti tes intelegensi, tes minat, tes bakat

khusus, tes hasil belajar. Tes juga merupakan alat yang digunakan oleh

pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan peserta didik

dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar.7 Tes

yang digunakan adalah tes awal, yang dilakukan sebelum pembelajaran

(prestest), dan tes akhir yang dilakukan setelah dilaksanakan

pembelajaran (posttest). Bentuk tes yang digunakan adalah objektif tes,

berupa tes langsung dengan metode pilihan ganda, pelaksanaannya

langsung disampaikan oleh pengajar. Soal yang dikerjakan berupa

pemahaman konsep ilmu ekonomi sesuai materi yang sudah dijelaskan

oleh guru.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.

Dokumen biasanya bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk

gambar biasanya foto, sketsa, dan lain-lain.8 Jadi dengan menggunakan

6 Suharsimi. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), h. 2667 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 180.8 Suharsimi. Arikunto. loc. Cit. h. 329.

Page 53: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

39

teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat memberi kelengkapan

dalam penelitian yang dilakukan.

d. Interview (Wawancara)

Menurut Sugiyono, “Wawancara adalah teknik pengumpulan data

yang bertujuan untuk melakukan pendalaman terhadap permasalahan yang

ingin diteliti secara mendalam.” 9 Pada kesempatan ini peneliti

menggunakan wawancara tidak berstruktur di mana wawancara ini bersifat

bebas artinya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen

penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat diwujudkan dalam

benda, misalnya angket, pedoman wawancara, lembar pengamatan, tes dan

sebagainya.10 Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian antara

lain tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda, terdiri dari lima alternatif

jawaban A, B, C, D, dan E. Tes disusun berdasarkan indikator pada materi

pembelajaran. Skor yang dinilai pada pilihan ganda, bernilai 1 (satu) untuk

jawaban yang benar dan bernilai 0 (nol) untuk jawaban yang salah.

F. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto, “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” 11

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

9 Sugiyono. Loc. Cit. h. 197

10 Suharsimi. Arikunto. Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 101.11 Suharsimi. Arikunto. loc.cit., h. 211.

Page 54: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

40

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk/ahli.12 Di mana

vaiditas ini adalah validitas yang dibuat oleh para ahli ilmu jiwa atas

beberapa aspek yakni diantaranya: pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan

sebagainya. Sebelum instrumen diuji coba dalam penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dalam bentuk soal sebanyak 25 pilihan

ganda. Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesahihan suatu

instrument, peneliti akan melakukan uji validitas dengan korelasi Pearson

Moment dengan menggunakan rumus product moment:

rxy = .Σ (Σ )(Σ )√{ .Σ (Σ )²}{ .Σ (Σ )²Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

N : Banyak siswa

X : Skor tiap butir soal

Y : Skor total yang diperoleh siswa

ΣX : Jumlah skor untuk tiap butir soal

ΣY : Jumlah skor total

ΣXY: jumlah perkalian antara X dan Y

ΣX2: Jumlah kuadrat setiap butir soal

ΣY2: Jumlah kuadrat skor hitung

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Reabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya

12 Sugiyono. Loc.Cit. h. 177

Page 55: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

41

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.13 Uji reliabilitas yang dilakukan

menggunakan Cronbach Alpha dengan rumus:r = 2 (1 − V1 + V2Vt )Keterangan

ri : Reliabilitas instrumen

V1 : Variansi belahan pertama (varians skor butir-butir ganjil)

V2 : Varians belahan kedua (varians skor butir-butir genap)

Vt : Varians skor total

3. Pengujian Taraf Kesukaran

Perhitungan taraf kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui

apakah soal tergolong sukar, seddang atau mudah. Rumus yang digunakan

untuk menghitung indeks kesukaran adalah14 :P = BJSKeterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria indeks kesukaran:

0,0-0,3 : Sukar

0,31-0,7 : Sedang

0,7-1,0 : Mudah

13 Ibid, h. 221.

14 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 79

Page 56: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

42

4. Pengujian Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara ssiswa yang berkemaampuan tinggi dengan siswa

yang berkemampuan rendah dengan menggunakan15 :

DP = (2(KA − KB))/nKeterangan :

D : Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda)

n : Jumlah Peserta tes

KA : Banyaknya peserta kelompok atas

KB : Banyaknya peserta kelompok bawah

Klasifikasi Daya Pembeda Soal:

D < 0,2 : Buruk

D = 0,2-0,4 : Cukup

D = 0,4-0,7 : Baik

D = 0,7-1 : Sangat Baik

Bertanda negatif : Jelek Sekali

G. Teknik Analisis Data Tes

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Data sebelum diolah menggunakan pengujian infarensi parametik

maupun non parametik hrus diuji normalitas. Statistik parametik tidak

dapat digunakan jika data tidak normal. Data tidak normal pengujian dapat

dilakukan dengan statistik non parametrik. Untuk melihat data

berdistribusi normal atau tidak digunakan Liliefors. Untuk itu digunakan

rumus uji Liliefors dengan langkah-langkah berikut:

Uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikan ɑ = 0,05

15 Ibid., h. 211

Page 57: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

43

Hipotesis Statistik: H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Rumus Uji Liliefors yang digunakan adalah16 :

L0 = maks ǀ S(Z1) - F(Z1)ǀ

Dengan Z1 =̅̅dan S (z1) =

, ,… ,Keterangan:

X̅ : rerata siswa kelompok

X1 : rata-rata data tunggal

S : simpangan baku

F (Z1) : peluang (z ≤ z1) dan menggunakan daftar distribusi normal baku

Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z

Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z, dan disebut

dengan S (Zi), kemudian dibagi dengan jumlah number of cases (N)

sampel.

Kriteria pengujian, terima H0 jika L0 < Ltabel

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan

untuk mengetahui apakah data homogen (sama) atau tidak. Uji

homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi,

yakni data dinyatakan dinyatakan berdistribusi normal. Uji Homogenitas

16 Darwyan. Syah dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Gaung Persada Press,

2007) Cet. 1, h. 67

Page 58: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

44

dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada taraf

signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:17

( ) =Dengan Kriteria:

Fhitung < Ftabel, maka data homogen

Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen

c. Uji Linearitas

Uji lineritas sebagai uji persyaratan analisis data untuk mengetahui

apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara

signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis

Korelasi atau Regresi Linear. Dua variabel dikatakan mempunyai

hubungan yang Linear apabila :

1) Hasil signifikansi (Linearity) lebih dari 0,05.

2) Hasil dari Fhitung < Ftabel, dengan demikian H0 ditrima dan H1 ditolak,

maka Regresi Y atas X Linier.

Kriteria pengujian pengujian hipotesis:18

1. Tolak koefisien arah regresi signifikan apabila Fhitung ≥ Ftabel. Distribusi

F diambil dk pembilang = 1 dan dk penyebut = (n – 2)

2. Tolak hipotesis model regresi linear jika Fhitung ≥ Ftabel. Distribusi F

diambil dari dk pembilang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k)

17 Agus. Irianto. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004., Cet. 4,

h. 272

18 Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama,

2010., Cet. 1, h. 154

Page 59: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

45

Dengan rumus:

Langkah pertama adalah menghitung a dan b menggunakan kuadrat kecil

= ( )( ) − ( )( )²− ( )²= ( ) − ( )( )² − ( )²

Langkah kedua dengan mengitung semua jumlah kuadrat

JK (T) = ΣY²

JK ( a ) =( )

JK = b{ΣXY − ( )( )}JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK

JK (G) = {ΣY² -( )²

}

Untuk menghitung JK (G) diperlukan beberapa tahap, yaitu

mengelompokkan skor yang sama pada data X, setiap kelompok data X

terdiri dari beberapa data yang sama dan jumlah data diberi notasi n,

sehingga ada kelompok pasangan data dengan Y dalam jumlah n dalam

bentuk tabel.

JK (TC) = JK (S) – JK (G)

d. N-Gain

Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji

N-Gain (normalized gain). Nilai N-Gain ini dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.19

19 Yanti. Herlanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71.

Page 60: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

46

Indeks N − Gain =Dengan kategori perolehan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Nilai N-Gain Score

Nilai Gain score Interpretasi

0,70 sampai dengan 1,0 Tinggi

0,30 sampai dengan 0,69 Sedang

0,00 sampai dengan 0,29 Rendah

H. Hipotesis Uji-t

Setelah dilakukan hasil uji syarat analisis, maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji-t yaitu merupakan teknik statistika yang

digunakan untuk menentukan seberapa besar tingkat perbedaan antara satu

sampel.20 Dengan rumus sebagai berikut:t = D̅SDDimana :

D = Selisih/ perbedaan data berpasangan

D̅ = rata-rata D

SD = deviasi standar D

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

yang telah dirumuskan. Hipotesis Statistik dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H0 = µ1 = µ2

H1 = µ1 > µ2

20 Sudaryono.Statistika Probabilitas Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: CV. Andi), h. 233

Page 61: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

47

Keterangan:

µ1 : rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan DD/CT

µ2 : rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan pendekatan DD/CT

Dimana:

H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap

hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan

H1 : Terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil

belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan

Page 62: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMAN 6 Tangerang Selatan

Nama Sekolah : SMAN 6 Kota Tangerang Selatan

Alamat : Jl. Pamulang Permai Barat 1 Komplek Pamulang Permai,

Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan,

Kode Pos : 15417

Telp : 021-7401484

Email : [email protected]

Web : http://sman6tangsel.sch.id

1. Sejarah Singkat Sekolah

Berawal dari kelebihan siswa SMAN 1 Pamulang sebanyak 46 Siswa

(satu kelas) pada tahun pelajaran 2004/2005 dengan menejemen SMA 1

Pamulang tepatnya pada 19 Juli 2004. Dalam perjalanan selama 1 (satu)

tahun siswanya tinggal 38 siswa. Pada awal rintisan berdirinya dipimpin

oleh Drs. Dedi Rafidi (periode 2004-2005), kemudian dilanjutkan oleh Drs

Junaedi, M.M (periode 2005-2008), setelah itu pada tahun 2008 (selama

kurang lebih 8 bulan) dipimpin oleh Dra. Neng Nurhemah, M.Pd, setelah itu

dari tahun 2008-2012 dipimpin oleh Drs. Agus Purwanto, dan kini dipimpin

oleh Drs. Agus Hendrawan, M.Pd. (2012-sekarang).

Diawal pendiriannya SMAN 2 Pamulang dengan program Pembelajaran

reguler dengan kurikulum berbasis dengan kepemimpinan Bapak Drs. Dedi

Rafidi walaupun hanya mendapat 1 kelas (48 siswa) KBM tetap berjalan,

dengan pengajar dari SMAN 1 Pamulang yang penuh dengan dedikasi tak

mengenal lelah tetap berjuang mempertahankan 48 siswa tersebut, baru

pada tahun 2005/2006 dengan mendapat ijin operasional dari Diknas, siswa

yang mendaftar ada 197 siswa.

Masa kepemimpinan Drs. Junaedi, MM, pada tahun 2005 dengan Surat

Keputusan Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.246-Huk/2005, tanggal 1

Page 63: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

49

Agustus 2005, tentang Pembukaan dan Penegrian (ijin Operasional) SMAN

2 Pamulang masih menumpang di SMAN 1 Pamulang dan SMPN 2

Pamulang, dan kegiatan KBM di siang hari, beliau juga merintis lokasi

sekolah berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang Nomor. 593/Kep.339-

Huk/2005, tertanggal 03-10-2005, menyetujui penggunaan tanah fasilitas

Sosial seluas 10.000 M2 berlokasi di Komplek Perumahan Pamulang

Permai untuk digunakan sarana pendidikan dan mendapat tambahan lahan

seluas 2.000 M2 pada tahun 2007 bantuan APBD kab.Tangerang untuk

pembangunan gedung A SMAN 2 pamulang, 11 ruang kelas, 1 ruang guru,

1 ruang kepsek dan 1 ruang TU. Di tahun 2007 SMA Negeri 2 Pamulang

mendapat ijin dari Depdiknas Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa

untuk membuka program akselerasi CIBI (Cerdas Istimewa dan Bakat

Istimewa) dan MULOK Sinematografi. Pada awal tahun tepatnya tanggal 14

Januari 2008 SMAN 2 Pamulang hijrah ke gedung milik sendiri.

Di masa kepemimpinan ibu Dra. Neng Nurhemah, M.Pd tahun 2008

merintis PBKL (Program Berbasis Keunggulan Lokal) dan agrowisata dan

ICT : Programming, Komputer Technical Support, Desain Grafis

Multimedia dan Komputer Akuntansi, Bahasa Asing : Mandarin, Jepang,

Jerman dan Bahasa Arab. Pada tahun itu juga SMAN 2 Pamulang

terakreditasi A dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Provinsi No.

06/BAP-S/M-SK/XI/2008 tertanggal 28 November 2008, juga SMAN 2

Pamulang mendapat tambahan 6 ruang kelas baru dana dari APBD, dan

Blockgrand membuat ruang Perpustakaan dan alat-alat Lab.IPA juga

peralatan perpustakaan.

Pada masa kepemimpinan Bapak Drs. Agus Purwanto dengan adanya

pengembangan wilayah SMAN 2 Pamulang pada tanggal 25 Mei 2009

dengan Perwal Tangsel No. 10 Tahun 2009 menjadi SMAN 6 Kota

Tangerang Selatan dan pada tanggal 29 Juni 2009 dengan keputusan

Walikota Tangsel Nomor: 821.2/KEP.06-BKD/2009 Bapak Agus Purwanto

di lantik menjadi kepala sekolah SMAN 6 Kota Tangerang Selatan.

Page 64: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

50

Di masa kepemimpinan beliau berfokus pada pengembangan sarana dan

fasilitas belajar. Pada tahun 2009 membangun 1 (satu) ruang guru dan 3

(tiga) ruang kelas belajar dengan biaya dari swadaya masyarakat (Komite)

tahun pelajaran 2009/2010. Lalu dibangun lagi 5 (lima) ruang kelas yang

dibiayai oleh swadaya masyarakat tahun pelajaran 2010/2011. Juga

menambah 1 (satu) ruang Lab. Komputer dengan 30 unit komputer.

Pendekatan beliau dengan Direktorat Pembinaan Sekolah SMA mendapat

bantuan blockgrand untuk Lab. Biologi (1 ruang).

Untuk peningkatan Mutu SDM Guru dan karyawan beliau

memprogramkan: Out Bond, Workshop Pengembangan ICT untuk Guru.

Kepedulian dengan lingkungan dan keluarga Prasejahtera 1 (tidak mampu)

masih dapat kesempatan dalam menuntut ilmu di SMAN 6 Tangsel dan

memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi akademik maupun

prestasi Olahraga yang mengharumkan nama sekolah.

SMAN 6 Tangerang Selatan terletak di komplek Pamulang Permai I-

Pamulang Barat-Tangerang Selatan. Letaknya yang berbatasan langsung

dengan wilayah bisnis penyediaan barang dan Jasa menjadikan SMAN 6

Tangerang Selatan tempat belajar yang strategis yang berpotensi menjadi

sekolah percontohan jika dikembangkan secara maksimal, apalagi jika

dikaitkan dengan rencana wilayah ini menjadi Pusat Pemerintahan Kota

Tangerang Selatan.

Secara umum lahan-lahan di wilayah Pamulang dimanfaatkan sebagai

lahan perumahan. Sehingga adanya sekolah di wilayah Pamulang sangat

membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan.

Tanah SMAN 6 Tangerang Selatan sepenuhnya milik negara dengan luas

arealnya 12.000 m2, luas bangunannya 3.297 m2 dengan sekeliling lahan

yang telah dibatasi oleh pagar yang secara otomatis berpotensi untuk

menjaga/tindakan preventif jika ada peserta didik yang coba-coba untuk

bolos sekolah dijam-jam KBM.

Page 65: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

51

2. Visi, Misi dan Tujuan

Visi

Menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, kreatif-inovatif berlandaskan

IMTAK dan unggul dalam IPTEK yang berwawasan lingkungan serta

kompetitif dalam menghadapi era global.

Misi

a. Menumbuhkembangkan kultur positif berlandaskan IMTAK

b. Membudayakan sikap kreatif-inovatif dan berbudi pekerti luhur

c. Mewujudkan life skill dengan memberdayakan multiple intelegence

d. Menciptakan lingkungan sebagai media pembelajaran alam

berbasis teknologi informasi

e. Menggali potensi diri untuk mampu bersaing sebagai bekal hidup

dimasyarakat

Tujuan

1. Memiliki sistem informasi sekolah dalam sebuah jaringan

komputerisasi

2. Memiliki perpustakaan yang berstandar nasional

3. Memperoleh kejuaraan bidang seni dan sains tingkat kabupaten

dan provinsi

4. Memiliki lulusan yang diterima di PTN mencapai 25%

5. Memiliki alat peraga dan media pembelajaran hasil karya guru

mata pelajaran

6. Memiliki hasil karya siswa yang dapat ditampilkan dalam pameran

pendidikan di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional

7. Memiliki siswa yang mampu mengadakan dan melaksanakan

kompetensi dalam bidang kompetensi mata pelajaran tingkat

kabupaten dan provinsi

8. Memiliki sistem pembelajaran yang mudah, massal dan

menyenangkan

9. Memiliki metode, media dan pendekatan pembelajaran yang aman,

nyaman dan menyenangkan

Page 66: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

52

10. Memiliki MoU dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta

maupun perguruan tinggi dalam bidang IPTEK dan jaminan sosial

dan kesehatan.

11. Memiliki siswa yang kuat iman dan taqwanya, yang

terimplementasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan

kegiatan kegamaan sesuai ajaran agamanya masing-masing.

3. Sarana dan prasarana

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang

kelas untuk menunjang kegiatan belajar juga memadai. Fasilitas sekolah

yang dimiliki oleh SMAN 6 Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

Ruang Kepala Sekolah : 1, Baik

Ruang Wakasek : 1, Baik

Ruang TU : 2, Baik

Ruang Guru : 1, Baik

Ruang Kelas : 30, Baik

Ruang Lab. IPA : 2, Baik

Ruang Lab. Bahasa : 1, Baik

Ruang Perpustakaan : 1, Baik

Ruang Lab. Komputer : 2, Baik

Ruang Osis : 1, Baik

Ruang UKS : 1, Baik

Ruang peralatan Olahraga : 1, Baik

Ruang BP/BK : 1, Baik

Pos Keamanan : 1, Baik

Ruang Piket : 1, Baik

KM/WC Kasek : 1, Baik

KM/WC Wakasek : 1, Baik

KM/WC Guru : 2, Baik

KM/WC BP/BK : 1, Baik

KM/WC TU : 2, Baik

KM/WC siswa : 18, Baik

Page 67: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

53

Wastafel didepan kelas : 18, baik

1. Keliling tanah seluruhnya 277 m, yang sudah dipagar permanen 170 m

2. Luas tanah/persil yang diakui sekolah status pemilikan dan

penggunaan

Tabel 4.1Status Pemilikan dan Penggunaan Lahan

Status pemilikan

Luas

tanah

seluru

hnya

Penggunaan

Bangunan HalamanLap.

OlahragaKebun

Lain

-lain

Milik

Sertifikat

Belum

sertifikat

12000 2000 1300 700 5000 300

1. Peralatan penunjang pembelajaran

Tabel 4.2 Peralatan Penunjang Pembelajaran

No Komponen

Jumlah Kondisi

Cukup Kurang BaikRusak

sedang

Rusak

berat

1Peralatan Lab.

IPAV v

2Peralatan Lab.

IPSV v

3Peralatan Lab.

MultimediaV v

4Peralatan Lab.

KomputerV v

5Peralatan keg.

OlahragaV v

6Buku

perpustakaanV v

Page 68: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

54

7 Meja siswa V v

8 Kursi siswa V v

Kelayakan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar

dapat dilihat dalam tabel yang telah tersedia diatas. Dimana dalam hal ini

kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk

dijadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan

lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa

gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun

sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun

termasuk DD/CT dapat dilaksanakan dengan baik mengingat semua

laboraturim baik IPS, IPA, perpustakaan dalam kondisi yang baik fisiknya.

2. Perlengkapan administrasi

Tabel 4.3 Perlengkapan Administrasi

No KomponenJumlah yang

dimilikiKebutuhan

1 Komputer/laptop TU 5 7

2 Printer TU 3 4

3 Scanner 1 1

4 Digital kamera 0 1

5 Server 1 2

6 Mesin ketik 0 1

7 Mesin stensil 0 0

8 Mesin fotokopi 1 1

9 Brankas 1 1

10 Filling cabinet 1 5

11 Meja TU 7 7

12 Kursi TU 7 7

13 Meja guru 44 45

Page 69: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

55

14 Kursi guru 45 50

4. Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan

SMAN 6 Tangerang Selatan didirikan pada tahun 2005 berdasarkan SK

Bupati Tangerang No. 421/Kep-53Huk/2005 tentang Pendirian sekolah baru

(USB). Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 6 Kota

Tangerang Selatan sejak awal berdirinya adalah:

Tabel 4.4 Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan

NAMA PERIODE TUGASDrs. Dedi Rafidi. Persiapan Pendirian - th.2006

Drs. Junaedi, M.M. Tahun 2006 s/d Feb. 2008

Dra. Neng Nurhemah, M.Pd. Feb. 2008 s/d Des. 2008

Drs. Agus Purwanto Des. 2008 s/d Okt 2012

Drs. Agus Hendrawan, MPd Okt 2012 s/d sekarang

5. Tenaga Pendidik

Tenaga Pendidik yang dimiliki oleh SMAN 6 Tangerang Selatan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tenaga Pendidik SMAN 6 Tangerang Selatan

No. NAMA NIP BIDANG STUDI KET1. Drs.Agus Hendrawan,

M.Pd196506151991111001 Matematika PNS

2. Drs. Zulkarnaen, M.Pd. 196603141988111001 Kimia PNS

3. Dra.Hj. Nurhayati, MPd 196006151985032006 B. Indonesia PNS

4. Dra. Hj. Sri Diani C,

M.Pd196205021985032004 Matematika

PNS

5. Dra. TR Damanik, MPd 196302051986022003 B. Indonesia PNS

6. Sri Surahno, S.Pd, M.Si 197008221997031002 Kimia PNS

7. Nurjanah, SPd, M.Pd 196201261988032002 Sosiologi PNS

8. Budi Mulyono,S.Pd 196604191995121001 Matematika PNS

9. Sutikno,S.Pd 196706052000031005 Seni Budaya PNS

Page 70: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

56

10. Hj. Erni Sunarsih, SPd,

M.Pd195612121989032003 Ekonomi PNS

11. Hj. Utiyah, S.Pd. 196202101986032009 B. Inggris PNS

12. Luciana, S.Pd 197105121998022003 B. Inggris PNS

13. Usep Fanji, S.Pd. 196804141992011003 Kimia PNS

14. H. Syafrizal, MM. 195609291989011002 Ekonomi PNS

15. Agus Suwarno, M.A 197608162005011004 Pend. Agama

Islam

PNS

16. Nasikun Jarot,S.Pd 197208062000031005 Pend.Jasmani PNS

17. H. Yunus, S.Pd. 196501022006041005 Sosiologi PNS

18. Yusep Kuswaya S., SE,

M.Pd

197205022006041016 Ekonomi PNS

19. Hasanuddin , SE 197005102006041008 Ekonomi PNS

20. Agung Satrio, SPd 197508152006041007 Pend.

Jasmani

PNS

21. Nurhayati, S.Pd. 198004272006042008 B. Indonesia PNS

22. Siti Hasanah, S.Pd. 197406132006042004 Biologi PNS

23. Dra. Salehastuti 196106032007012002 B. Inggris PNS

24. Sarmo, SH 196505122007011037 PKn PNS

25. Dra. Nining

Ratnaningsih

196805022007012018 Pend. Agama

Islam

PNS

26. Dra. Hj. Susriyah 196508212007012004 Pend. Agama

IslamPNS

27. Hendri Sutresnowati,

S.Pd, M.Pd196707192007012007 Biologi PNS

28. H. Nurdin, S.Pd. 196712112007011009 Sejarah PNS

29. Dra. Ilmiah 196705292007012006 Fisika PNS

30. Albadri, S.Pd 196511242007011008 B. Indonesia PNS

31. Dra. Pujiastuti 196605172007012015 Matematika PNS

32. Mohamad Asmian, SH 19730125200701003 PKn PNS

33. R. Aditama, S.Pd, MM 196605122008011005 Matematika PNS

34. Dasuki, S.Pd,MM 197003122008011006 Sejarah PNS

35. Arie Yunitarie, S.Pd.,

MPd

197503082008012003 B. Indonesia PNS

36. Badriyah, S.Ag. 197205242008012002 B. Arab PNS

37. Mulyadi,S.Ag, MM 196809172008011008 B. Inggris PNS

Page 71: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

57

38. Bangun T. Manulang,

S.Pd197403102008011004 Kimia PNS

39. Rasmawati,S.Pd 198103112010012014 BP PNS

40. Nurlaela Rahmawati,

S.Pd198002182006042013 Matematika PNS

41. Tiara Tisna Dewi, S.Pd 198809062011012001 B. Inggris PNS

42. Roslani Supinah, S.Pd 198609272011012005 Matematika PNS

43. Ismaini, S.Pd 197505042011012001 Fisika PNS

44. Diani Atika, S.Si, MPd 198209092011012004 Biologi PNS

45. Rina Kartina, S.Pd 197904182011012004 BK PNS

46. Rosita, SS 197801072011012001 Bahasa

Jepang

PNS

47. Nurhayati, S.TP. Fisika Honore

r48. Siti Rohimah, S.Pd Seni Budaya Honore

r49. Gunadi, S.Pd. Geografi Honore

r

No. NAMA NIP BIDANG STUDI KET50. Amri Zulberi, S.Pd. TIK Honorer

51. Mundirin, S.Ag. B. Arab Honorer

52. Gunawan, S.Pd. Geografi Honorer

53. Mahendra

Prasetya,S.S

Bahasa Jepang Honorer

54. Arfiata Achdy,

S.Kom.

DGM Honorer

55. Sunardi, S.Kom TIK Honorer

56. Arie Endrianti,S.Pd Fisika Honorer

57. Toha A. Nugraha,

S.Pd.

DGM Honorer

58. Citra Nanda

Natassia, SPd

Pendidikan

Jasmani

Honorer

Page 72: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

58

Tenaga Kependidikan yang dimiliki SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tenaga Kependidikan SMAN 6 Tangerang Selatan

No NAMA NIP BIDANG STUDI KET

1. Radi Sudianto, SE 196007051981031010 Kepata Tata Usaha PNS

2. Rustam BudionoAdministrasi

KeuanganHonorer

3. Herni PurwatiAdministrasi

UmumHonorer

4. Ira RoswaryaniAdministrasi

KesiswaanHonorer

5. Fery Eka Wirya, SEAdministrasi

KesiswaanHonorer

6. Lili Hayati, SE Keuangan/ Kasir Honorer

7. Karyanto Pesuruh Honorer

8. Ita Juwita Pesuruh Honorer

9. Hasan Sadikin Pesuruh Honorer

10. Asep Saepullah Pesuruh Honorer

11. Hidayatullah Pesuruh Honorer

12. MansurPesuruh/tukang

kebunHonorer

13. Khotib Topa Pesuruh Honorer

Page 73: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

59

14. Lilik H Pesuruh Honorer

15. Marwan Keamanan Honorer

16. Ahmad Yasin Keamanan Honorer

17. Nurdin Bejo Wilis Keamanan Honorer

18. Budiyanto Keamanan Honorer

19. Indra Keamanan Honorer

20. Susi Haryanti Perpustakaan Honorer

21. Fery Laborant Honorer

Dari sejumlah guru, sebanyak 46 orang (79,31 %) berstatus guru PNS, dan

sisanya 12 orang (20,69 %) berstatus guru honorer. 17 orang (29,31 %)

berpendidikan S2, dan sisanya 41 orang (70,69 %) berpendidikan S1.

Sedangkan untuk tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS.

Dari jumlah wajib beban mengajar guru yang 24 jam per-minggu, semua

guru sudah terpenuhi, tetapi ada pula mata pelajaran yang belum ada guru

PNSnya atau masih kekurangan guru, diantaranya pada mata pelajaran

Geografi, Sejarah dan Penjasorkes. Juga masih adanya guru yang kurang

memiliki kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru, baik pada

kompetensi Sosial, Kepribadian, Pedagogik maupun Profesional.

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 seluruhnya berjumlah

1.153 orang. Peserta didik yang duduk di kelas XII, yaitu yang akan mengikuti

Ujian Nasional 373 orang. Di tahun pelajaran 2014/2015 diperkirakan jumlah

peserta didik tidak jauh berbeda dengan tahun pelajaran sebelumnya.

Persebaran jumlah peserta didik di kelas X ada sebanyak 10 rombongan

belajar dengan komposisi 5 rombel MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan 6

rombel IIS (Ilmu-Ilmu Sosial), kelas XI sebanyak 10 rombongan belajar

dengan komposisi 5 rombel program IPA dan 5 rombel program IPS dan di

Page 74: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

60

kelas XII sebanyak10 rombongan belajar dengan komposisi 5 rombel program

IPA dan 5 rombel program IPS.

Sekitar separuh dari peserta didik (50%) berasal dari wilayah Kec.

Pamulang sedangkan sisanya tersebar dari wilayah sekitar Pamulang yaitu

Ciputat, Serpong, Cisauk, Pondok Aren, dan lain-lain.

Adanya peserta didik yang tidak naik kelas atau putus sekolah terutama

disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik

tentang arti pentingnya pendidikan. Untuk peserta didik yang mengalami

masalah ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan dari berbagai

pihak. Pada tahun pelajaran 2013/2014 lebih dari 50 peserta didik mendapatkan

bantuan biaya yang berupa bea siswa peserta didik.

Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar (49%) memiliki mata

pencaharian sebagai Pedagang. Sebagian orang tua peserta didik (18%)

sebagai PNS dan atau TNI/POLRI, dan hanya beberapa orang tua (5%) sebagai

pensiunan, sisanya (20%) pegawai swasta. Kerja sama dengan orang tua

peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada lima peran orang tua

dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai:

a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum

berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya;

b. Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;

c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik;

d. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan

e. Sumber belajar.

Pencapaian nilai rata-rata UN peserta didik pada saat PSB/PPDB sejak

berdirinya SMA Negeri 6 Tangerang Selatan cenderung meningkat, tetapi

untuk tahun pelajaran 2013/2014 menurun. Berdasarkan hasil analisis

penurunan ini terjadi secara nasional. Kemungkinan besar adalah karena

jumlah paket soal dalam satu kelas yang terdiri dari 20 orang ada 21 paket. Ini

terlihat pada tabel berikut:

Page 75: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

61

Tabel 4.7 Input dan Output Peserta didik

Input Tahun

Pelajaran

Passing Grade

Peserta Didik Baru

Output

Tahun

Pelajaran

Rata-rata Jumlah

Nilai UN

IPA IPS

2008/2009

2009/2010

2010/2011

2011/2012

2012/2013

29.30

31.55

32,60

31,20

2007/2008

2008/2009

2009/2010

2010/2011

2011/2012

2012/2013

42,02

43,86

43,05

47,53

47,41

43,56

43,29

43,98

47,38

46,03

6. Kondisi Ideal

Berdasarkan kondisi riil yang diuraikan di atas, SMA Negeri 6

Kota Tangerang Selatan sudah mendekati ideal, dari tahun ke-tahun selalu

ada pembenahan/penambahan sarana prasarana, diantaranya di tahun

pelajaran 2012/2013 sudah ditambah 1 lab IPA, 1 lab bahasa, 18 wastafel di

depan masing-masing kelas lantai bawah, 12 LCD yang 10 diantaranya

sudah terpasang di beberapa kelas, 18 CCTV yang terpasang di kelas, juga

terbangunnya masjid sekolah hasil swadana warga sekolah meskipun baru

lantai bawah. Tetapi tentu ini akan lebih ideal lagi jika pembenahan

diadakan secara berkelanjutan, diantaranya adanya penambahan fasilitas

sebagai berikut:

Tabel 4.8 Kondisi Ideal

No Keadaan Riil Keadaan Ideal

1. Ada 2 lab IPA yang secara otomatis

digunakan untuk bersama (praktik

Kimia, Biologi dan Fisika)

Ada 3 lab IPA. Jadi perlu ada

penambahan 1 lab IPA.

2. Ada 10 LCD terpasang di ruang kelas Terpasang LCD di seluruh ruang

kelas (30 ruang kelas)

3 Tenaga Kependidikan yang PNS baru Ada sedikitnya 3 Tenaga

Page 76: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

62

1 dan kurang menguasai ICT Kependidikan yang PNS dan

menguasai ICT dengan baik

4 Ada beberapa mata pelajaran yang

kekurangan guru PNS ataupun belum

mempunyai guru PNS sehingga

diambil guru honorer, baik yang

mengajar di satu sekolah saja, yaitu

di SMAN 6 saja atau yang mengajar

dibeberapa sekolah

Terpenuhi guru PNS berkualitas

untuk semua mata pelajaran

5 Adanya Tenaga Pendidik yang

kurang atau jauh dari memiliki

kompetensi guru

Semua guru memiliki kompetensi

guru. Untuk guru-guru yang sudah

diberikan

pengarahan/pembimbingan tapi

tidak ada perubahan sebaiknya

dipindahkan status

kepegawaiannya menjadi tenaga

struktural.

7. Potensi yang dimiliki satuan pendidikan

Gedung yang bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian,

lahan yang luas baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau

hari-hari kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas

dengan minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA

Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA

Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau

kawah condrodimuka (tempat penempaan peserta didik) sehingga nantinya

dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun Iptek

Page 77: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

63

Tabel 4.9 Prestasi yang pernah diraih dalam berbagai bidang dan tingkat

No Jenis lomba/Kejuaraan Bidang Prestasi Tingkat

1 Kejuaraan tingkat umum

POPKI Cibubur Tahun 2009 Taekwondo Emas Nasional

2 Kejuaraan tingkat umum

POPKI Cibubur Tahun 2010 Taekwondo

Emas Nasional

3 Moris Cup Taekwondo Perunggu Propinsi

4 Kejurda Banten Taekwondo Perak Propinsi

5 Popda Banten Taekwondo Perak Propinsi

6 NCC Nasional Cheerleader 20 Besar Nasional

7 Season City Cheerleader Juara 2 Nasional

8 Sentral Park Cheerleader Juara 1 Jabodetabek

9 Lari Marathon Olahraga Juara 3 Tangsel

10 Lomba Baris Berbaris Paskibra Juara 2 Tangsel

11 Lomba Baris Berbaris Paskibra Juara 3 Propinsi

12 Tari Saman SMAN 7

TangselSeni Juara 2 Tangsel

13 Tari Saman SMAN 3

TangselSeni Juara 3 Tangsel

15 Bola Basket MD Cup Olahraga Juara 3 Tangsel

16 Futsal Cup SMAN 3

TangselOlahraga Juara 3 Tangsel

17 Lomba Panjat Tebing Olahraga Juara 3 Tangsel

18 Lomba Tata Upacara

BenderaPaskibra Formasi Terbaik Tangsel

19 Pekan Olahraga Provinsi Taekwondo Perak Propinsi

8. Program Kerja

Program Unggulan SMAN 6 Tangerang Selatan

a. Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)

Page 78: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

64

b. Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan

c. Mengembangkan Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance

d. Mengembangkan Budaya daerah

e. Mengembangkan Kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi

f. Meningkatkan Daya serap Ke Perguruan Tinggi Favorit.

9. Program Pengembangan Sarana Prioritas :

a. Membangun Mushola permanen dengan kapasitas 500 orang jamaah

b. Menertibkan areal parkir

c. Membangun Ruang Pengolah Data

d. Perbaikan dan Pengecetan Lapangan Olah Raga

e. Pengembangan Jaringan Infrastruktur LAN (Intranet dan Internet)

f. Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIS)

g. Melengkapi Sarana dan Prasarana Perpustakaan dan Lab Komputer

h. Pembangunan Gedung Serbaguna.

10. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan terprogram dan

tidak terprogram.

1) Pengembangan diri melalui kegiatan terprogram:

a. Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Intrakurikuler dilakukan dengan cara masuk kelas pada saat ada

guru matapelajaran yang tidak masuk karena tugas atau hal lainnya oleh konselor

untuk pendampingan konseling, berkenaan dengan masalah pribadi dan

kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik dalam mencari

informasi tentang dunia kerja dan perguruan tinggi. Pengembangan diri bagi

peserta didik SMA Negeri 6 Tangerang Selatan terutama ditujukan untuk

pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Page 79: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

65

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan ini

dikoordinasikan dibawah wakil kepala urusan kesiswaan selaku koordinator

kegiatan ekstrakurikuler. Sistem pengadministrasian penilaian maupun pelaporan

melekat pada pembina ekstrakurikuler masing-masing, yang kegiatannya

mencakup: keagamaan(rohis), keolahragaan, kepemimpinan, Seni, KIR,

Sains Club dan kelompok Majalah kreasi.

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis

ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Segala aktifitas

peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan

pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.

2) Pengembangan diri melalui kegiatan tidak terprogram:

Kegiatan ini menjadi tanggung jawab semua guru dan tenaga

kependidikan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, jadi bersifat

melekat pada guru dan tenaga kependidikan. Adapun pelaksanaan kegiatan

dicapai melalui;

1. Rutin : Upacara Bendera, perkemahan, LDKS

2. Spontan : Penyikapan atas perilaku, sikap, tata krama dan

budi pekerti siswa sehari-hari

3. Keteladanan : Contoh perilaku, sikap dan tindak-tanduk serta

tutur kata yang baik dari seluruh komponen sekolah.

Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter

peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan

masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah

memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut ini.

1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar

kelas dengan alokasi waktu setara dengan 2 jam tatap muka,

yaitu: Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan

dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta

didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.

2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar

kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina.

Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Sabtu, yaitu:

Page 80: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

66

a. Pramuka

b. Bola Volley

c. Basket

d. Sepak bola/futsal

e. Tae Kwondo

f. Kriket

g. Cheer Leader

h. Palang Merah Remaja (PMR)

i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

j. English Club

k. Sains Club

l. Paskibra

m. Rohis

Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat

pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara

rutin, spontan, dan keteladanan.

Tabel 4.10 Program Pembiasaan yang ada di SMA Negeri 6

Tangerang Selatan

RUTIN SPONTAN KETELADANAN

a) Upacara

b) BTQ

c) Sholat berjamaah

d) Keputrian

e) Kunjungan

pustaka

a) membiasakan antri

b) memberi salam

c) embuang sampah

pada tempatnya

d) musyawarah

a) berpakaian rapi

b) memberikan

pujian

c) tepat waktu

d) hidup sederhana

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah.

Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang

telah ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri

Page 81: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

67

bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis

peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Validitas

Hasil dari uji validitas instrumen soal yang diajukan kepada siswa

kelas XI MIA 4, dengan jumlah siswa 36 orang serta 25 soal yang

sudah diujikan. Hasil validitas butir soal untuk setiap nomer ditujukkan

pada baris Pearson Correlation. Untuk mengetahui soal valid atau tidak

dibandingkan dengan r tabel Product Moment. Dengan jumlah siswa

data sebanyak 32 orang (N = 32) dan taraf signifikan 5 % menurut r

tabel. Soal dinyatakan valid apabila r hasil hitungan > r tabel.

Tabel 4.11 Hasil Validitas instrumen XI MIA 4

No Soal r Hasil

Perhitungan

r Tabel (5%)

n (33)

Valid/ Tidak

1 0,944833 0,3440 Valid

2 0,944833 0,3440 Valid

3 - 0,3440 Tidak Valid

4 - 0,3440 Tidak Valid

5 - 0,3440 Tidak Valid

6 0,944833 0,3440 Valid

7 0,703474 0,3440 Valid

8 0,386763 0,3440 Valid

9 - 0,3440 Tidak Valid

10 - 0,3440 Tidak Valid

11 - 0,3440 Tidak Valid

12 - 0,3440 Tidak Valid

13 0,591624 0,3440 Valid

Page 82: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

68

14 0,608095 0,3440 Valid

15 - 0,3440 Tidak Valid

16 - 0,3440 Tidak Valid

17 - 0,3440 Tidak Valid

18 0,706373 0,3440 Valid

19 - 0,3440 Tidak Valid

20 - 0,3440 Tidak Valid

21 0,706373 0,3440 Valid

22 - 0,3440 Tidak Valid

23 0,944833 0,3440 Valid

24 0,116705 0,3440 Tidak Valid

25 0,116705 0,3440 Tidak Valid

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan

skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel

dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua pihaki dan jumlah data (n)

= 33 dengan nilai r tabel nya yaitu 0,3440. Berdasarkan hasil analisis di

dapat nilai korelasi untuk item 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20,

22, 24, 25 nilai kurang dari 0,3440. Karena koefisien korelasi pada item

3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25 nilainya kurang dari

0,3440. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak

berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)

sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item

lainnya nilainya lebih dari 0,3440 dan dapat disimpulkan bahwa butir

instrumen tersebut valid.

Soal yang dinyatakan valid berjumlah sepuluh soal, dan tidak

valid lima belas soal. Maka pada penelitian nanti, untuk soal yang tidak

valid tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan pengujian validitas

konstruksi, yakni pengujian validitas yang dikonsultasikan dengan para

Page 83: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

69

ahli.1 Konsultasi yang dilakukan dengan mengubah redaksi atau bahasa

yang digunakan di soal. Ahli di sini dapat dikatakan adalah dosen, Para

ahli atau dosen akan memberi keputusan bahwa instrumen yang

digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total.

Jadi, soal yang dipakai dalam penelitian berjumlah 15 soal dengan

bentuk pilihan ganda.

2. Uji Reliabilitas

Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya

instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r

kritis Product-Moment.

Tabel 4.12 Hasil perhitungan Reliabilitas

Ganjil Genap

Ganjil 1

Genap 0,753465 1

Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan

menggunakan Ms. Excel berada pada nilai 0,753465 yang artinya

adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r tabel yakni

sebesar 0,3440

Keterangan:

a. Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31

probabilitas 0,05 adalah 0,344

b. Perhitungan validitas dan Reliabilitas menggunakan aplikasi Ms.

Excel

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2013), h. 177.

Page 84: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

49

Page 85: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

81

9. Hipotesis Uji-t

t =̅ = ,, = 8,374

berikut ini akan disajikan rekapitulasi perhitungan statistik hasil

pengujian perbedaan rata-rata dengan uji parametrik t-test yang dipaparkan

dalam bentuk tabel seperti yang tertera di bawah ini.

Tabel 4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Perbedaan

Rata-rata melalui Uji Parametrik T-test

Uji Perbedaan Rata-rata

Uji Parametrik : T-test

Kriteria : Sig. ≥ 0,05, H1 diterima

Sig. 8,374

Kesimpulan Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT

terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang

Selatan

Dari penyajian dalam tabel 4.23 dipaparkan bahwa hasil perhitungan

dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada

kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada

pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi

pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2.

Dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat Pengaruh dari

Penggunaan Pendekatan DD/CT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di

SMAN 6 Tangerang Selatan

Berikut ini akan disajikan tabel rekapitulasi dari masing-masing

pengujian yang telah dilakukan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat di

bawah ini.

Page 86: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

82

Tabel 4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain,

Normalitas, Homogenitas, Linearitas Hasil Belajar Kelas X IIS 3

Komponen

Daftar Nilai

Pretest Posttest N-Gain

N 39 39

X̅ 42,43 52,23

SD 11,23 13,427

Nilai Tertinggi 67 74 1

Nilai Terendah 20 27 0,12

Uji Normalitas (Lillyfors)

Kriteria :

Sig. ≥ 0,05, Data Berdistribusi Normal

Sig. -2,7373255

Kesimpulan Normal Normal Normal

Uji Homogenitas (Variansi) dan Linearitas

Kriteria :

Sig. ≥ 0,05, Data Homogen dan Linear

Sig. 1,40 2,01 -3,44

Kesimpulan Homogen Koefisien arah

regresi linear

Regresi linear

Pada tabel 4.24 yang telah disajikan di atas dalam hal ini peneliti

akan paparkan maksud dari tabel 4.24 tersebut. dapat kita lihat perolehan

masing-masing nilai baik itu nilai pretest maupun posttest setelah

pendekatan DD/CT tersebut digunakan dalam proses pembelajaran.

Dengan jumlah siswa 42 orang yang dapat mengikuti pembelajaran pada

hari itu sebanyak 39 orang dengan perolehan nilai pretest terendah dengan

nilai 20 poin dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan untuk nilai pretest

tertinggi dengan nilai 67 diperoleh nilai prosentase sebesar 2,6%. Dengan

nilai rata-ratanya yakni dengan nilai 42,43, dan standar deviasi dengan

Page 87: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

83

nilai 11,23. Untuk nilai posttest setelah pendekatan DD/CT digunakan

sebanyak 39 orang yang dapat mengikuti pembelajaran mendapatkan nilai

posttest terendah berada pada nilai 27 dengan perolehan prosenatase pada

nilai 2,6% dan untuk nilai tertinggi berada pada nilai 74 diperolehlah nilai

prosenatase sebesar 12,8%. Selain itu, untuk nilai rata-rata posttest yakni

dengan nilai 52,53 dan standar deviasi 13,427. Dengan demikian setelah

pendekatan DD/CT digunakan terdapat peningkatan pada hasil belajar

siswa kelas X IIS 3 yang dapat dilihat dari perubahan nilai masing-masing

siswanya. Selanjutnya, adalah perolehan dari hasil perhitungan N-Gain

untuk mengetahui perolehan peningkatan nilai secara maksmimal melalui

perhitungan. Dapat kita lihat pad tabel 4.24 kolom ketiga untuk hasil dari

perolehan N-Gain dengan nilai tertinggi yakni sebesar 1 yang artinya

adalah bahwa hasil tersebut berada pada interpretasi yang tinggi. Selain

itu, untuk perolehan nilai terndah N-Gain berada pada nilai 0,12 yang

berada pada interpretasi yang sangat rendah.

Selanjutnya peneliti akan melakukan pengujian normalitas data

dengan taraf signifikansi 0,05 dan bila hasil perhitungan normalitas

tersebut ≥ 0,05 maka hasil tersebut berdistribusi normal. Setelah

melakukan perhitungan perolehan nilai untuk normalitas berada pada nilai

-2,7373255 yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel

lillyfors. Pada tabel nilai lillyfors dengan perolehan nilai 0,14373. Dengan

melihat hasil nilai masing-masing baik secara perhitungan maupun pada

Ltabel maka dapat kita simpulkan bahwa L -2,7373255 ≤ L0,14373 yang

menandakan bahwa hasil data tersebut berdistribusi normal dan

selanjutnya akan dilanjutkan dengan perhitungan pada pengujian

homogenitas untuk mengetahui tingkat kehomogenitasan data tersebut.

Dalam tabel 4.24 dalam kolom pada daftar nilai homogenitas telah

sedikit di singgung perolehan masing-masing nilai baik itu nilai tarhadap

hasil pengujian homogenitas maupun linearitas. Dalam hal ini peneliti

akan membahas maksud dari kolom pada daftar nilai untuk pengujian

Page 88: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

84

homogenitas. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mencari tahu

apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang

sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan

data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Pada tabel

dipaparkan bahwa bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 yang

selanjutnya dilihat pada tabel F maka hasil tersebut bernilai homogen.

Setelah dilakukan perhitungan untuk perhitungan pada pengujian

homogenitas maka diperolehlah nilai F sebesar 1,19 dengan Dk pembilang

dan penyebutnya yakni 38 maka diperolehlah nilai Ftabel sebesar 1,84 yang

berarti bahwa F1,19 ≤ F1,84. Hal ini membuktikan bahwa hasil tersebut

bernilai homogen.

Untuk pengujian terakhir adalah pengujian linearitas yang dapat juga

dilihat pada tabel rekapitulasi 4.24. Pada pengujian lineritas dimaksudkan

untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear

atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat

dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dapat kita lihat pada tabel

4.24 bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 untuk kedua hipotesis

maka bernilai memiliki koefisien regresi secara linear. Hasil peritungan

pada tabel di atas maka diperoleh nilai untuk hipotesis pertama yakni

dengan nilai pada Fhitung sebesar 2,01 yang selanjutnya akan dibandingkan

pada Ftabel sebesar 2,16. Maka, dapat disimpulkan untuk hipotesis pertama

adalah F2,01 ≤ F2,16 yang berarti bahwa H0 diterima dan bila diterjemahkan

yaitu terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil

belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan memiliki koefisien arah

regresi yang berarti atau signifikan. Selanjutnya untuk hipotesis kedua

diperolehlah nilai pada Fhitung sebesar -3,44 yang selanjutnya akan

dibandingkan pada Ftabel dengan nilai 1,84. Maka, untuk hipotesis kedua

dapat kita simpulkan bahwa F-3,44 ≤ F1,84 yang bila disimpulkan adalah H0

diterima. Dalam hal ini berarti terdapat pengaruh pendekatan DD/CT

terhadap hasil belajar berbentuk regresi linear.

Page 89: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

85

a) Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran

Wawancara respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian

atau respon siswa mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar.

Wawancara dilakukan kepada kelas X IIS 3 mengenai penggunaan

pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis

dan kreatif. Hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui

respon siswa kelas X IIS 3 terhadap pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan DD/CT di sajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.25 Hasil Wawancara terhadap siswa dari penggunaan

pendekatan DD/CT

No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara

1. Kendala yang dialami saat belajar

dengan menggunakan pendekatan

DD/CT

Beberapa siswa mengatakan tidak

terdapat kesulitan dalam memahami

pelajaran yang diberikan namun ada

juga yang mengatakan masih terdapat

kendala berupa penyerapan dari

pemberian teori dalam aplikasi diskusi

untuk kegiatan belajar selanjutnya dan

juga karena banyak terlalu berisik jadi

belajar sulit fokus

2. Keefektifan penggunaan

pendekatan DD/CT terhadap hasil

belajar dan berfikir kritis

Beberapa siswa yang diwawancarai

banyak yang mengatakn sangat efektif

karena belajar menjadi tidak monoton,

kaku, tegang dan menakutkan sehingga

belajar menjadi menyenangkan dan

pelajaran menjadi mudah untuk

diterima secara cepat.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk

membuat kelompok diskusi

Dari hasil wawancara yang telah

dilakukan beerapa siswa mengatakan

membutuhkan waktu untuk pembuatan

Page 90: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

86

kelompok diskusi sekitar 10-15 menit.

4. Saran yang diharapkan untuk

kegiatan belajar selanjutnya

Dari hasil wawancara dapat dismpulkan

bahwa seluruh siswa ingin agar proses

belajar dilakukan dengan menggunakan

metode, games atau yang lain agar

belajar menjadi menyenangkan.

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat respon yang

positif dari siswa terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan

pendekatan DD/CT. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para siswa saat

melakukan proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT.

Karena secara keseluruhan siswa berpendapat bahwa dengan belajar

menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk

mempelajari konsep ilmu ekonomi. Selain itu juga, dapat meningkatkan

motivasi belajar sekaligus pemahamannya. Dari wawancara yang

dilakukan pada saat berakhirnya pembelajaran siswa juga menyampaikan

bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan DD/CT dalam proses

diskusi dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis.

Kemudian, jika kita melihat data wawancara pada tabel 4.25 secara

keseluruhan rata-rata siswa sangat setuju bahwa pendekatan DD/CT

memiliki dampak positif bagi pembelajaran yakni dengan nilai 74.

b) Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat

selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-masing

peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses pembelajaran yang

sedang dilakukan dengan menggunakan pendekatan DD/CT dalam

kegiatan diskusi pada 13 Agustus 2014 di kelas X IIS 3 dengan materi

yang dibahas adalah konsep dasar ilmu ekonomi.

Page 91: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

87

Tabel 4.26 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Penilaian

Guru Terhadap Siswa Kelas X IIS 3 Terhadap Kegiatan Pembelajaran

dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT

Kegiatan Perilaku Siswa S* SR* SRI*

Pendahuluan

a. Siswa menyimak, mendengar, dan

menghayati informasi yang

disampaikan oleh guru

3

19

43,3

b. Siswa mengerjakan soal pretest yang

diberikan oleh guru untuk

mengetahui kemampuan awal yang

dimiliki oleh setap peserta didik

4

c. Siswa mengamati gambar tentang

aktivitas manusia dalam rangka

pemenuhan kebutuhan hidupnya

3

d. Siswa memahami makna dan

manfaat dari tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

3

a. Siswa membuat kelompok sesuai

dengan perintah yang disampaikan

oleh guru dan bergegas ke

perpustakaan untuk mencari

beberapa sumber lalu

menyimpulkannya secara mandiri

4

b. Siswa mendata nominal

kebutuhannya dan seluruh

keluarganya dalam satu bulan lalu

menghitung jumlah penghasilan

kedua orang tuanya untuk

mengambil data secara byata tentang

keberadaan kebuuhan dan alat

4

Page 92: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

88

Observasing

pemuas kebutuhan yang tersedia

5,00

c. Siswa mendiskusikan kemudian

mempresentasikan alasan mengapa

ilmu ekonomi ada dalam kehidupan

kita sehari-hari dan mengaitkannya

dengan perintah Allah untuk

mendapatkan yang terbaik secara

kreatif

3

d. Siswa mendiskusikan

kasus/permasalahan yang diberikan

oleh guru sebelumnya sesuai dengan

kelompoknya masing-masing untuk

dipresentasikan

4

Questioning a. Siswa dapat menjelaskan apa yang

ditanyakan oleh guru mengenai

materi yang akan disampaikan untuk

mengetahui tentang kesiapan siswa

dalam proses pembelajaran sebagai

tanda siap untuk memulai

pembelajaran

4

1,3

Eksperimenting

a. Siswa mengembangkan nalar

keingitahuannya dengan

mengkomparasikan hasil temuannya

melalui dialog dalam diskusi

kelompoknya

4

2,7

b. Siswa ikut berperan serta dalam

proses pembelajaran yang telah

dipersiapkan oleh guru

4

a. Siswa mempresentasikan hasil

temuan yang telah didiskusikannya

4

Page 93: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

89

Asssociating

bersama teman sekolompoknya

2,7

b. Siswa melakukan kegiatan

penganalisisan serta

mengkategorikan hakikat ilmu

ekonomi

4

Networking

a. Siswa menyimak hasil deskripsi

yang telah disampaikan oleh guru

4

2,3

b. Siswa mencatat beberapa hal penting

terkait dengan materi pembelajaran

yang telah disampaikan oleh guru

baik dalam diskusi maupun diluar

diskusi

3

Penutup

a. Siswa mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru dan mencatat

hal-hal yang dianggap penting

3

3,7

b. Siswa mengerjakan soal posttest

yang telah guru berikan setelah

kegiatan diskusi

4

c. Siswa mengerjakan tugas yang telah

diberikan oleh guru sesuai dengan

kesepakatan waktu yang telah

diberikan

4

Keterangan: S : Skor Awal

SR : Skor Rata-rata

SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator

* : skala 0 – 4, keterangan:

Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

Page 94: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

90

Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak

melakukan

Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Berdasarkan tabel 4.26 dapat kita lihat pada kegiatan awal

pendahuluan sikap atau perlakuan siswa berupa respon yang diberikan

secara langsung memiliki dampak yang positif artinya siswa menikmati

proses awal pembelajaran. Pada tahapan inti dapat kita lihat skor rata-rata

per setiap indikator dalam tabel 4.26 yang menunjukan hal yang sangat

baik atau kearah yang positif dimana siswa sangat antusias sekali dalam

hal proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Dalam hal ini

penilaian yang telah peneliti kategorikan dapat dilihat pada tabel 4.26.

c) Hasil Wawancara Guru

Wawancara guru ini digunakan untuk mengetahui penilaian atau

tanggapan guru terhadap pelaksanaan KBM yang telah dilakukan pada

kelas penelitian yakni kelas X IIS 3. Data hasil wawancara ini akan

dilakukan secara dekriptif berupa analisis pembahasan yang akan

dipaparkan dalam bentuk tabel. Berdasarkan jawaban guru setelah

dilakukan wawancara tentang pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, maka diperoleh beberapa hal,

yakni sebagai berikut

Tabel 4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan

DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara

1. Manfaat dari pendekatan yang

digunakan

Guru memaparkan bahwa terdapat manfaat

dari pendekatan yang telah digunakan pada

saat belajar. Namun, tidak dapat dinilai

hanya satu kali pertemuan saja

2. Keefektifan penggunaan

pendekatan DD/CT terhadap

hasil belajar dan berfikir kritis

Guru memberikan respon positif bahwa

penggunaan pendekatan DD/CT dapat

membuat siswa menjadi aktif misalnya

Page 95: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

91

memberikan pendapat secara lancar

walaupun terkadang masih ragu-ragu dan

ada beberapa siswa yang terpacu untuk

berpendapat

3. Kendala yang dialami saat

menggunakan pendekatan

DD/CT beserta kelemahannya

Guru memaparkan beberapa kekurangan

dari pendekatan yang telah digunakan

seperti waktu yang dibutuhkan untuk

membuat kelompok butuh waktu yang

agak lama, ada juga siswa yang cenderung

kurang dapat terlibat aktif dalam hal

menanya juga menyanggah dari setiap

pernyataan ataupun pertanyaan yang

diajukan oleh masing-masing kelompok.

4. Keunggulan pendekatan DD/CT Guru memaparkan bahwa pendekatan

DD/CT dapat memberikan kemudahan

dalam proses KBM karena memiliki

kelebihan yakni dapat membantu

pemahaman siswa pada konsep yang

abstrak dan dapat menghemat waktu

karena guru tidak perlu menulis materi

terlalu banyak karena sudah ada pada

pendekatan DD/CT yang tersedia.

5. Kritik dan saran untuk

perbaiakan dikemudian hari

Guru memberikan saran yang positif

berupa selain diberikan tayangan slide

show berupa power point juga diberikan

handout dari power point yang telah

ditayangkan untuk belajar siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4.27 dapat dilihat bahwa guru

memberikan respon yang cukup positif terhadap penggunaan pendekatan

DD/CT karena pendekatan DD/CT memiliki beberapa kelebihan

Page 96: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

92

diantaranya dapat membantu siwa untuk lebih berfikir kritis dalam

meyelesaikan beberapa permasalahan terkait dengan materi yang

didapatkan pada saat proses diskusi. Namun, guru juga memaparkan

kendala yang sering dihadapi yakni keaktifan hanya untuk siswa yang

dapat mendominasi kelompok diskusinya, selain itu waktu yang

dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi terlampau lama sehingga

kegiatan diskusi kurang bisa sampai terlaksana dengan baik.

d) Perolehan penilaian hasil observasi oleh guru mata pelajaran ekonomi

kepada peniliti saat kegiatan belajar mengajar

Untuk mempermudah dalam membaca dalam hal ini membuat

sebuah tabel perolehan skor dari hasil penilaian observasi secara langsung

saat kegiatan belajar mengajar dilakukan apakah telah sesuai dengan yang

terdapat pada RPP.

Tabel 4.28 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi yang

dilakukan oleh Guru mata Pelajaran Ekonomi kepada Peneliti saat

Kegiatan Diskusi dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT di Kelas

X IIS 3 Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi SMAN 6 Tangerang

Selatan 2014-2015

Kegiatan Kegiatan guru S* SR* SRI*

Pendahuluan

a. Guru menyiapkan peserta didik

secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran

4

5,7

b. Guru memberikan Pretest untuk

mengetahui kemampuan

masing-masing peserta didik

2

c. Guru memberikan motivasi

belajar siswa kontekstual sesuai

manfaat dan aplikasi materi ajar

dalam kehidupan sehari-hari

2

Page 97: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

93

d. Guru melakukan apersepsi

dengan menanyakan tentang

kebutuhan siswa sebagai siswa

dan mengaitkannya dengan

pemenuhan kebutuhan tersebut

3 21

e. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai

4

Kegiatan Inti

Observasing

Guru menerapkan pendekatan

DD/CT dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Guru mempersiapkan lembar

pengamatan siswa

3

4,7

b. Guru mengamati (sikap,

pengetahuan, dan keterampilan

yang dimiliki) oleh siswa

4

c. Guru meminta siswa untuk

membuat dalam beberapa

kelompok kecil dan mengajak

siswa ke perpustakaan untuk

mencari beberapa buku sebagai

sumber lalu menyimpulkan ilmu

ekonomi secara mandiri

4

d. Guru memberikan kasus dari

artikel internet mengenai

perilaku manusia dalam

memenuhi kebutuhannya untuk

selanjutnya di diskusikan sesuai

dengan kelompoknya masing-

3

Page 98: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

94

masing

Questioning a. Guru memberikan kepada siswa

yang ingin bertanya tentang

kegiatan belajar mengajar yang

akan dilaksanakan

4

b. Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok-kelompok

yang telah dibuat untuk bertanya

jika ada yang masih kurang

paham mengenai penjelasan

yang disampaikan guru

sebelumnya

4

Experimenting a. Guru memfasilitasi

berkembangnya nalar

keingintahuan peserta didik

dalam mengkomparasi

temuannya sementara

4

b. Guru menciptakan suasana

dialog mendalam antar siswa

dan guru oleh karenanya

upayakan untuk selalu belajar

dalam kelompok

3

Associating a. Guru menerapkan brain

stroming dengan melemparkan

pertanyaan melalui topik yang

telah di diskusikan oleh siswa

sebelumnya dengan tujuan

untuk memperluas wawasan

4

b. Guru mendampingi dalam

menganalisis dan membuat

4

Page 99: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

95

kategori dari hakikat ilmu

ekonomi

Networking

a. Guru menyampaikan hasil

deskripsi dan menerapkan

konsep motif ekonomi sebagai

bagian dari ilmu ekonomi sesuai

dengan ajaran agama yang

dianut

3

Penutup a. Guru mengambil alih seluruh

rangkaian kegiatan

pembelajaran dan

menyimpulkan baik berupa hasil

temuan siswa maupun hasil

diskusi dari setiap kelompok

4

b. Guru memberikan evaluasi

dalam bentuk pemberian

posttest untuk menilai

kemapuan siswa setelah

menggunakan pendekatan

DD/CT

3

Keterangan: S : Skor Awal

SR : Skor Rata-rata

SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator

* : skala 0 – 4, keterangan:

Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak

melakukan

Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Page 100: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

96

Dalam tabel 4.28 dapat kita lihat masing-masing perolehan nilai

untuk setiap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang dinilai secara

langsung oleh guru mata pelajaran ekonomi pada saat itu. yang menjadi

perhatian peneliti adalah pada kegiatan awal di pendahuluan dimana

seorang guru yang dalam hal ini adalah peneliti pada hakikatnya

memberikan pretest di awal pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik yang

akan menentukan tentang masing-masing kemampuan dari peserta didik

tersebut. selanjutnya, yang menjadi perhatian peneliti yang kedua adalah

seorang guru terkadang tidak memberikan motivasi belajar yang dikaitkan

dengan aplikasi dalam kehidupan nyata. Dengan pemberian motivasi

tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dari masing-

masing peserta didik. Masing-masing penilaian yang telah disusun oleh

peneliti sesuai dengan kategorinya masing-masing dapat dilihat dalam

tabel 4.28

e) Hasil Penilaian Diskusi

Pada penilaian sikap dari masing-masing setiap kelompok diskusi

dalam aspek menanya, mengamati, menalar, mengolah data,

menyimpulkan dan menyajikan menunjukkan pada arah yang baik

walaupun masih memerlukan beberapa perbaikan sedikit. Pada penilaian

selanjutnya adalah proses diskusi berlangsung dimana beberapa kelompok

mendapatkan beberapa catatan perbaikan dalam hal kesopanan, ketertiban

saat proses diskusi berlagsung dan beberapa dari teman kelompok terdapat

juga yang mendominasi dalam hal melakukan diskusi. Penilaian yang

terakhir adalah saatnya mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Pada saat memberikan penjelasan terkadang tidak sesuai dengan topik

yang dibahas. Kurangnya memberikan kesimpulan pada akhir presentasi.

Pemberian nilai berupa skor dapat dilihat dalam lampiran lembar penilaian

diskusi.

Page 101: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

97

C. PEMBAHASAN

Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes tertulis. Tes

tersebut diberikan kepada kelas yang menjadi lokasi penelitian. Tes tertulis

ini diberikan sebelum dan setelah kelas tersebut melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Deep Dialogue Critical

Thinking. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan DD/CT. Pada kelas X IIS 3 sebelum

menggunakan pendekatan DD/CT kita memberikan tayangan berupa slide

show dari power point selanjutnya kita berikan pretest untuk mengetahui

kemampuan masing-masing siswa sebelum pendekatan DD/CT diberikan

dalm proses diskusi.

Tes tertulis digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa. Dalam

hal ini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif Piihan Ganda (PG).

Tes pilihan ganda yang dimaksud bertujuan untuk memperoleh data

mengenai hasil belajar siswa pada konsep ilmu ekonomi dari segi kognitif

(pengetahuan). Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum proses

pembelajaran dilaksanakan (pretest) yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan

(posttest) dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Soal yang diberikan

pada siswa adalah soal yang telah diujicobakan terlebih dahulu untuk

mengetahui kelayakan soal tersebut yang meliputi validitas soal,

reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Salah satu tujuan

dari analisis pokok uji ini adalah untuk mengidentifikasi soal-soal yang

baik, kurang baik, dan soal yang jelek.

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DD/CT, dilakukan pretest

terlebih dahulu. Dari hasil perhitungan rekapitulasi pada tabel 4.24, dapat

dilihat bahwa rata-rata pretest hasil belajar pada kelas X IIS 3 adalah

42,43. Selain itu, masing-masing nilai pretest dengan perolehan

Page 102: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

98

prosenatase berdasarkan persen dapat dilihat dalam tabel lampiran 5.

Kemampuan awal siswa yang rendah, dapat disebabkan oleh kurangnya

persiapan belajar pada kelas tersebut karena tes yang diberikan secara tiba-

tiba tanpa memberi tahu siswa terlebih dahulu. Hal ini senada dengan yang

disampaikan slameto yang menyatakan bahwa kesiapan atau kesediaan diri

siswa akan menimbulkan terjadinya proses belajar.

Setelah diberikan tes berupa pemberian pretest pada awal

pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses diskusi dengan

menggunakan pendekatan DD/CT di perpustakaan. Namun, ruangan

perpustakaan yang seharusnya menjadi lokasi diskusi tersebut digunakan

oleh peneliti dan siswa pada kesempatan itu tidak dapat peneliti gunakan

karena ruangan perpustakaan padat dengan buku-buku pelajaran yang baru

saja tiba dari penerbit. Sehingga, peneliti memutuskan untuk melakukan

proses diskusi di ruang kelas siswa yakni kelas X IIS 3 tempat siswa

tersebut belajar setiap harinya. Kegiatan diskusi berjalan dengan tertib dan

penuh antusiasme yang tinggi, walaupun di luar dari rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada hari sebelum pembelajaran

berlangsung.

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

DD/CT pada konsep ilmu ekonomi selanjutnya siswa diberi posttest untuk

menjaring hasil belajar setelah menggunakan pendekatan DD/CT. Rata-

rata posttest pada kelas X IIS 3 yakni sebesar 52,41. Penilaian masing-

masing nilai secara terperinci dengan perolehan nilai prosentasenya dapat

juga dilihat pada tabel lampiran 6. Dalam hal ini terjadi peningkatan pada

hasil belajar yang cukup siginifikan pada awal sebelum menggunakan

pendekatan DD/CT dalam kegiatan pembelajaran yakni memperoleh nilai

rata-rata pretest sebesar 42,43. Tidak hanya sampai pada peningkatan hasil

belajar berupa nilai dari masing-masing siswa tetapi juga hasil pada N-

Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang tertinggi yakni dengan

skor 1. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,12.

Page 103: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

99

Penggunaan pendekatan DD/CT sebagai pendekatan dalam proses

diskusi ini di maksudkan untuk memperjelas dan memperkaya informasi

yang diberikan agar menambah variansi saat materi disajikan dan untuk

memberikan kemudahan bagi siswa dalam mencerna materi pada konsep

ilmu ekonomi. Karena pada hakikatnya pendekatan Deep Dialogue

Critical Thingking/DD CT adalah percakapan antara orang-orang (dialog)

yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, keterbukaan, jujur dan

mengandalkan kebaikan dengan melakukan kegiatan berfikir kritis yang

dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis,

membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta

melaksanakannya secara benar. Karena, beberapa prinsip yang harus ada

dalam DD/CT adalah adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling

memberikan yang terbaik, menjalin hubungan kesedarejatan dan

keberadaan serta empasitas yang tinggi, karena fokus dalam kajian ini

adalah dalam sebuah pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan

pengetahuan, pengalaman, melalui dialog serta secara mendalam dan

berfikir kritis tidak saja keaktifan peserta didik pada aspek fisik, akan

tetapi juga pada aspek intelektual, sosial, mental, emosional dan piritual.

Newman dan Logan (dalam Abin Syamsuddin Makmun) yang menyatakan

beberapa fungsi pendekatan, yaitu mengidentifikasi dan menetapkan

spesifikasi dan kualifikasi hasil (output) dan sasaran/target yang harus

dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang

memerlukannya, mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama

(basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran,

mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan

dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran dan mempertimbangkan

dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk

mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. 1

Faktor yang mempengaruhi kemampuan berfikir kreatif siswa terdiri

dari dua faktor yakni faktor intern dan ekstern. Perilaku kreatif yang

1 http://Pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014

Page 104: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

100

dimiliki oleh seseoang ternyata dipengaruhi oleh faktor ekstern

(lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat) dan faktor intern

(intelektual, komitmen, penguasaan dan intuisi) yang dalam hal ini juga

sebagai penentu keberhasilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik di

masa yang akan. Bila kita lihat dari kompetensi yang dimiliki oleh para

pendidik dari sekolah SMAN 6 Tangerang Selatan dengan jumlah guru,

sebanyak 46 orang (79,31 %) berstatus guru PNS, dan sisanya 12 orang

(20,69 %) berstatus guru honorer. 17 orang (29,31 %) berpendidikan S2,

dan sisanya 41 orang (70,69 %) berpendidikan S1. Sedangkan untuk

tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS. Selain itu, gedung yang

bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian, lahan yang luas

baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau hari-hari

kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas dengan

minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA Negeri

6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA Negeri

6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau kawah

condrodimuka (tempat penempaan peserta didik) sehingga nantinya

dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun

Iptek. Selain itu juga, kelayakan pada sarana prasarana juga

mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal

ini kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk

di jadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan

lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa

gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun

sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun

termasuk DD/CT dapat dilaksanakan dengan baik. Terakhir adalah dari

segi laboratorium baik untuk IPA, IPS, komputer, dan bahasa dalam

kondisi yang baik dari sisi fisik.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang dilakukan oleh

peneliti sebelumnya. Dimana pada penelitian yang dilakukan saat ini

peneliti berhipotesis bahwa ternyata terdapat pengaruh yang positif dari

Page 105: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

101

penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS 3.

Namun, untuk penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asri Budiningsih

dengan judul penelitiannya adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep

Dialogue Critical Thinking dan Kemampuan Awal Terhadap Pemahaman

Materi Kuliah adalah bahwa tidak terdapat perbedaan nyata pemahaman

materi mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran antara mahasiswa yang

menggunakan strategi pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking

dengan mahasiswa yang belajar dengan strategi ceramah, presentasi dan

tanya jawab. 2

Bila kita telisik seperti yang ada dalam tabel 4.25 tentang respon

siswa terhadap pembelajaran ekonomi tentang konsep dasar ilmu ekonomi

adalah bahwa siswa mengaharapkan pembelajaran yang menarik, tidak

membuat jenuh sehingga memotivasi diri siswa tersebut untuk sungguh-

sungguh dalam hal belajar. Begitu juga dengan respon positif yang

diberikan oleh guru setelah dilakukan wawancara tentang penggunaan

pendekatan DD/CT dalam proses pembelajaran dengan memberikan

gambaran bahwa seperti inilah proses pembelajaran yag seharusnya

dilakukan dengan memberikan beberapa saran yaitu apabila setelah

diberikan tayangan berupa slide show sebaiknya diberikan juga hand out

dari materi tersebut.

Pada tabel 4.26 dan 4.28 dipaparkan tentang hasil observasi dalam

proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan

juga siswa. Dalam hasil observasi yang dilakukan oleh guru terhadap

siswa tidak banyak yang harus di perbaiki hanya ketertiban dalam

mengikuti kegiatan belajar dalam hal ini adalah diskusi yang

diselenggarakan di kelas oleh guru. Namun, ada hal menarik yang menjadi

perhatian dari peneliti ketika guru mata pelajaran ekonomi secara langsung

memberikan tanggapan berupa melakukan penilaian sacara nyata pada saat

pembelajaran berlangsung yakni, peneliti terkadang memberikan pretest di

2 Asri .C Budiningsih. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan KemampuanAwal terhadap Pemahaman Materi Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran”, JurnalPenelitian Ilmu Pendidikan, Vol. 03, 2010, h. 17

Page 106: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

102

awal pembelajaran dan yang kedua adalah peneliti terkadang tidak

menyampaikan sebuah motivasi yang membangkitkan semangat dan

motivasi siswa di awal.

Page 107: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

70

3. Daya Tingkat Kesukaran Soal

Dalam tabel 4.13 dipaparkan bahwa terdapat lima belas soal yang

sebelumnya telah diuji cobakan kepada kelas yang telah mempelajari

sebelumya yakni kelas XI MIA 4 kemudian selanjutnya melakukan

perhitungan validitas unuk mengukur tingkat kevaliditasan dari setiap butir

soal dan kemudian melakukan pengujian reliabel untuk mengetahui naskah

soal ini bersifat reliabel baik per nomor soal maupun secara keseluruhan

apakah soal ini layak untuk dijadikan sebagai soal penelitian yang akan

peneliti gunakan dalam penelitian.

Tabel 4.13 Daftar nilai Tingkat Kesukaran soal kelas X IIS 3

No Tingkat Kesukaran Keterangan

1 0,461538462 Sedang

2 0,871794872 Mudah

3 0,641025641 Sedang

4 0,205128205 Sukar

5 0,41025641 Sedang

6 0,333333333 Sukar

7 0,615384615 Sedang

8 0,435897436 Sedang

9 0,538461538 Sedang

10 0,358974359 Sedang

11 0,794871795 Mudah

12 0,512820513 Sedang

13 0,333333333 Sukar

14 0,871794872 Mudah

15 0,461538462 Sedang

Dalam tabel 4.13 bahwa sebanyak lima belas soal memiliki rentang

nilai pada taraf kesukarannya masing-masing. Di mana sebanyak sembilan

Page 108: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

71

nomor soal berada pada rentang dengan nilai keterangannya yakni sedang.

Berikut ini adalah soal yang berada pada rentang sedang diantaranya adalah

1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12 dan 15 yang masing-masing memiliki nilai pada setiap

tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Selain pada soal yang berada pada

level/tingkat yang masuk dalam kategori mudah adalah 2, 11, dan 15. Dan

yang terakhir adalah nomor soal yang berada pada level/tingkat kategori

sukar diantaranya adalah 4, 6, dan 13. Perolehan masing-masing nilai pada

setiap butir soal sesuai dengan level/tingkat dapat dilihat pada tabel 4.13

4. Daya Pembeda Soal

Berikut ini akan dijelaskan daya pembeda dari masing-masing setiap

soal yang di uji cobakan kepada kelas yang dijadikan kelas penelitian oleh

peneliti. Dapat kita lihat masing-masing perolehan skor dari setiap butir soal

beserta keterangan setelah dilakukan perhitungan sesuai dalam tabel 4.14

Tabel 4.14 Daftar Nilai Daya Pembeda soal kelas X IIS 3

No Daya Pembeda Keterangan

1 -0,41025641 Ditolak

2 -1,230769231 Ditolak

3 -0,769230769 Ditolak

4 -0,102564103 Ditolak

5 -0,41025641 Ditolak

6 -0,461538462 Ditolak

7 -0,923076923 Ditolak

8 -0,564102564 Ditolak

9 -0,769230769 Ditolak

10 -0,307692308 Ditolak

11 0,205128205 Cukup

12 -0,615384615 Ditolak

13 -0,461538462 Ditolak

Page 109: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

72

14 -1,179487179 Ditolak

15 -0,615384615 Ditolak

Dari tabel 4.14 yang telah disajikan diatas dapat kita jabarkan untuk

nomor soal mana saja yang ditolak, harus diperbaiki, cukup dan diterima.

Sebanyak empat belas nomor soal yang terdapat dalam tabel 4.14 berada pada

kondisi yang ditolak. Berikut ini adalah nomor soal yang ditolak 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, 10, 12,13, 14, dan 15. Untuk soal yang berada dalam kondisi cukup

berada pada nomor soal 11. Dalam tabel 4.14 tidak terdapat nilai yang berada

pada kondisi diperbaiki dan diterima.

5. Uji Normalitas

Setelah dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda soal

dan tingkat kesukaran dari masing-masing setiap soal, selanjutnya peneliti

akan melakukan uji prasyarat analisis data. Uji prasyarat analisis data pertama

yang akan dibahas dan dijabarkan adalah uji normalitas. Dapat kita lihat

perolehan nilai setelah dilakukan uji prasyarat analisis data normalitas sesuai

dengan yang terdapat dalam tabel 4.15

Tabel 4.15 Uji Normalitas kelas X IIS 3

jika L< L tabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah

kritisnya {Dk={L│L<Ltabel}

L -2,7373255

L table0,14373

Kesimpulan

L<L tabel maka berdistribusi normal

Sesuai dengan hasil yang terdapat dalam tabel 4.15 bahwa pengujian

normalitas akan berdistribusi normal apabila Lhitung < Ltabel. Dalam hal ini

sesuai dengan tabel 4.15 Lhitung berada pada nilai -2,7373255 dan Ltabel berada

Page 110: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

73

pada nilai 0,14373. Ini membuktikan bahwa Lhitung < Ltabel yang artinya adalah

pengujian tersebut berdistribusi normal

6. Uji Homogenitas

Setelah tadi dilakukan pengujian prasyarat analisis data normalitas

selanjutnya adalah melakukan pengujian prasyarat analisis data homogenitas.

Di bawah ini adalah hasil perhitungan uji homogenitas.

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas

F == 13,4211,23 = ,Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,19 dan dari grafik daftar

distribusi F dengan dk pembilang = 39 -1 = 38. Dk penyebut = 39-1 = 38.

Dan α = 0.05 dan F tabel = 1,84. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti

data variabel X dan Y homogen.

7. Uji Linearitas

Pengujian prasyarat analisis data selanjutnya adalah uji linearitas yang

akan berpusat pada pengujian hipotesis dan sekaligus menjadi tolak ukur dan

syarat dari uji asumsi baik bersifat parametrik maupun non parametrik.

Berikut ini adalah data hasil perhitungan uji linearitas yang disajikan dalam

tabel 4.17.

Tabel 4.17 ANAVA Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X

Sumber

Varian Dk Jk RJK F

Total 39 113245

106,39

Regresi (a) 1

Regresi (b/a) S²reg/ S²sisa

Page 111: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

74

1 18369,81 S²reg = 18369,81 18369,81 ,

9120,26 = 2,01

Sisa

39 – 2 = 37 37 S²sisa = 337449,91:37

Tuna Cocok

8 – 2 = 6 24353,43 S²TC = -18967,08:6

S²TC/ S²G

-3161,18 , 917,54

= -3,44

Galat 39 – 8 = 31 -14876,55 S²G = 28443,96:31

Dari tabel 4.17 dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan

taraf signifikansi α = 0,05 untuk menguji hipotesis pertama dari distribusi F

dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n – 2 = 39 – 2 = 37 diperoleh F =

2,16. Berdasarkan kriteria yang digunakan 2,01 < 2,16 atau Fhitung < Ftabel,

maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh penggunaan

pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang

Selatan memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan.

Sedangkan unuk menguji hipotesis dua digunakan dk pembilang k – 2 = 8 – 2

= 6 dan dk penyebut n – k = 39 – 8 = 31 diperoleh F = 1,84. Berdasarkan

kriteria yang digunakan -3,44 < 1,84 atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh pendekatan DD/CT terhadap

hasil belajar berbentuk regresi linear.

Tabel 4.18 Data Hasil Pretest kelas X IIS 3

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai

1. Agung Yohanes 40 21. Jihan Calista 46,66667

2. Ahmad Bacuk 40 22. Jody Raka 26,66667

3. Ahmad Risq 33,33333 23. Lintang Ken 26,66667

4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 46,66667

5. Ananda Michael 60 25. M. Fahmi 60

6. Annisa Ayu P 46,66667 26. Muhammad Farel 20

Page 112: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

75

7 Annisa Faradilla 46,66667 27. Muhammad Kemal 46,66667

8. Annisa Kinanti 46,66667 28. Muhammad Vieri 33,33333

9. Aulia Azzahra 60 29. Nada Berliana 40

10. Bachtiar Daffa 46,66667 30. Noviana Dwi 33,33333

11. Bunga Putri D 40 31. Nurul Annisa 46,66667

12. Denis Fabio 26,66667 32. Oseania Gusnala 40

13. Dessy Nura A 46,66667 33. Putra Kidung 33,33333

14. Dio Regi 33,33333 34. Rahmalia Rahayu 66,66667

15. Ervina Octavia 53,33333 35. Rendi Jaelani 33,33333

16. Ester Dearminati 33,33333 36. Sella Destidear 53,33333

17. Fany Luthfiani 40 37. Sukron Makmur 40

18. Fauziah Yuza 33,33333 38 Suta Jaya 46,66667

19. I Gusti Ayu 26,66667 39. Yulia Asmara 60

20. Irma Meiliana 40

JUMLAH 1655

RATA-RATA NILAI 42,44

Nilai prestest yang yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari

nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut

Tabel 4.19

Urutan Nilai Pretest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas X IIS 3

Hasil Pretest

20 27 27 27 27 33 33

33 33 33 33 33 33 40

40 40 40 40 40 40 40

47 47 47 47 47 47 47

47 47 47 53 53 60 60

60 60 60 67

Page 113: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

76

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah

20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang

tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar

2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir

BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar

deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas

X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3

Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai

1. Agung Yohanes 60 21. Jihan Calista 46,666667

2. Ahmad Bacuk 66,666667 22. Jody Raka 26,666667

3. Ahmad Risq 46,666667 23. Lintang Ken 33,333333

4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 73,333333

5. Ananda Michael 46,666667 25. M. Fahmi 60

6. Annisa Ayu P 46,666667 26. Muhammad Farel33,333333

7 Annisa Faradilla 40 27. Muhammad Kemal 40

8. Annisa Kinanti 53,333333 28. Muhammad Vieri 33,333333

9. Aulia Azzahra 53,333333 29. Nada Berliana 60

10. Bachtiar Daffa 53,333333 30. Noviana Dwi 40

0

20

40

60

80

1 5 9 13

76

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah

20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang

tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar

2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir

BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar

deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas

X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3

Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai

1. Agung Yohanes 60 21. Jihan Calista 46,666667

2. Ahmad Bacuk 66,666667 22. Jody Raka 26,666667

3. Ahmad Risq 46,666667 23. Lintang Ken 33,333333

4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 73,333333

5. Ananda Michael 46,666667 25. M. Fahmi 60

6. Annisa Ayu P 46,666667 26. Muhammad Farel33,333333

7 Annisa Faradilla 40 27. Muhammad Kemal 40

8. Annisa Kinanti 53,333333 28. Muhammad Vieri 33,333333

9. Aulia Azzahra 53,333333 29. Nada Berliana 60

10. Bachtiar Daffa 53,333333 30. Noviana Dwi 40

9 13 17 21 25 29 33 37

Pretest Y1

Pretest Y1

76

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah

20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang

tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar

2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir

BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar

deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas

X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3

Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai

1. Agung Yohanes 60 21. Jihan Calista 46,666667

2. Ahmad Bacuk 66,666667 22. Jody Raka 26,666667

3. Ahmad Risq 46,666667 23. Lintang Ken 33,333333

4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 73,333333

5. Ananda Michael 46,666667 25. M. Fahmi 60

6. Annisa Ayu P 46,666667 26. Muhammad Farel33,333333

7 Annisa Faradilla 40 27. Muhammad Kemal 40

8. Annisa Kinanti 53,333333 28. Muhammad Vieri 33,333333

9. Aulia Azzahra 53,333333 29. Nada Berliana 60

10. Bachtiar Daffa 53,333333 30. Noviana Dwi 40

Page 114: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

77

11. Bunga Putri D 73,333333 31. Nurul Annisa 66,666667

12. Denis Fabio 40 32. Oseania Gusnala 66,666667

13. Dessy Nura A 46,666667 33. Putra Kidung 33,333333

14. Dio Regi 53,333333 34. Rahmalia Rahayu 73,333333

15. Ervina Octavia 60 35. Rendi Jaelani 73,333333

16. Ester Dearminati 46,666667 36. Sella Destidear 66,666667

17. Fany Luthfiani 53,333333 37. Sukron Makmur 73,333333

18. Fauziah Yuza 53,333333 38 Suta Jaya 33,333333

19. I Gusti Ayu 46,666667 39. Yulia Asmara 53,333333

20. Irma Meiliana 46,666667

JUMLAH 2037

RATA-RATA NILAI 52,23

Nilai posttest yang yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari

nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut:

Tabel 4.21 Urutan Nilai Posttest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas X

IIS 3

DATA POSTTEST

27 33 33 33 33 33 40

40 40 40 47 47 47 47

47 47 47 47 53 53 53

53 53 53 53 60 60 60

60 60 67 67 67 67 74

74 74 74 74

Berdasarkan tabel 4.21 di atas diketahui nilai posttest yang terendah

adalah 27 sebanyak satu orang diperolehlah nilai prosentase sebesar 2,6% dan

nilai yang tertinggi adalah 74 sebanyak lima orang orang maka diperolehlah

nilai prosenatse sebesar 12,8% yang dapat juga dilihat dalam daftar lampiran

Page 115: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

78

6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47,

dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3

8. Uji Prasyarat

Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-

Gain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22

Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3

No Nilai N-Gain Keterangan

1 0,12 Rendah

2 0,12 Rendah

3 0,12 Rendah

4 0,12 Rendah

5 0,12 Rendah

6 0 Rendah

7 0,17 Rendah

8 0,17 Rendah

9 0,17 Rendah

10 0,34 sedang

11 0,34 sedang

12 0,34 sedang

13 0,34 sedang

14 0,2 rendah

15 0,2 rendah

16 0,2 rendah

17 0,2 rendah

18 0,2 rendah

19 0,38 Sedang

010203040506070

1 4 7

78

6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47,

dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3

8. Uji Prasyarat

Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-

Gain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22

Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3

No Nilai N-Gain Keterangan

1 0,12 Rendah

2 0,12 Rendah

3 0,12 Rendah

4 0,12 Rendah

5 0,12 Rendah

6 0 Rendah

7 0,17 Rendah

8 0,17 Rendah

9 0,17 Rendah

10 0,34 sedang

11 0,34 sedang

12 0,34 sedang

13 0,34 sedang

14 0,2 rendah

15 0,2 rendah

16 0,2 rendah

17 0,2 rendah

18 0,2 rendah

19 0,38 Sedang

7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37

Pretest Y1

Pretest Y1

78

6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47,

dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3

8. Uji Prasyarat

Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-

Gain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22

Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3

No Nilai N-Gain Keterangan

1 0,12 Rendah

2 0,12 Rendah

3 0,12 Rendah

4 0,12 Rendah

5 0,12 Rendah

6 0 Rendah

7 0,17 Rendah

8 0,17 Rendah

9 0,17 Rendah

10 0,34 sedang

11 0,34 sedang

12 0,34 sedang

13 0,34 sedang

14 0,2 rendah

15 0,2 rendah

16 0,2 rendah

17 0,2 rendah

18 0,2 rendah

19 0,38 Sedang

Pretest Y1

Page 116: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

79

20 0,38 Sedang

21 0,38 Sedang

22 0,22 Rendah

23 0,22 Rendah

24 0,22 Rendah

25 0,22 Rendah

26 0,48 Sedang

27 0,48 Sedang

28 0,48 Sedang

29 0,48 Sedang

30 0,48 Sedang

31 0,74 Sedang

32 0,66 Sedang

33 0,66 Sedang

34 0,5 Sedang

35 1 Tinggi

36 1 Tinggi

37 1 Tinggi

38 1 Tinggi

39 1 Tinggi

Pada tabel 4.21 dipaparkan masing-masing nilai siswa yang mengikuti

prestest dan posttest kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan

perhitungan N-Gain. Dalam hal ini mana sajakah siswa-siswa yang berada

pada nilai N-Gain rendah, sedang, dan tinggi. Berikut ini adalah siswa yang

berada dalam kategori nilai N-Gain yang rendah diantaranya adalah nomor 1,

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25. Untuk siswa yang

berada pada kategori sedang pada perolehan nilai N-Gain adalah 11, 12, 13,

19, 20, 21, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Dan yang terakhir adalah

perolehan nilai N-Gain untuk kategori yang berada dalam kategori tinggi

yakni 35, 36, 37, 38, dan 39. Perolehan masing-masing nilai N-Gain per

setiap siswa dapat dilihat dalam tabel 4.21 untuk lebih jelasnya.

Page 117: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Page87

Page 118: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

103

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB IV yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan

pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS 3. Hal ini,

berbeda dengan hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

dimana dalam penelitiannya dikatakan tidak terdapat perbedaan antara

mahasiswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan DD/ CT

dengan konvensional.

Ternyata setelah penulis teliti terdapat pengaryh yang positif dari

penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X

pada mata pelajaran ekonomi. Dalam hal ini terdapat peningkatan hasil

belajar yang dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni

sebesar 42,43, nilai rata-rata posttest sebesar 52,24 dan nilai N-Gain

tertinggi dengan nilai 1. Hasil perhitungan dengan pengujian

parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1

diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada pada nilai

1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada

distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2.

Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat pengaruh dari

penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di

SMAN 6 Tangerang Selatan. Dengan hipotesis statistiknya adalah

H0 : Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan

DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

materi konsep ilmu ekonomi. H1 : Terdapat pengaruh positif dari

penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.

Page 119: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

104

B. Implikasi

Dalam hal ini perbaikan dengan cara memberikan berbagai macam

metode, pendekatan atau games yang interaktif untuk meningkatkan

motivasi juga minat yang ada dalam diri siswa agar belajar menjadi

memiliki makna. Selain itu, dengan melakukan penambahan beberapa

buku sumber dan mengaktifkan laboratorium IPS dengan sebagaimana

mestinya agar siswa-siswa tersebut dapat melakukan eksperimen pada

mata pelajaran IPS khusunya ekonomi.

C. Saran

Dengan berakhirnya pada kesimpulan yang berimplikasi pada

saran-saran.

1. Saran untuk siswa : Diharapkan setelah belajar dengan

menggunakan pendekatan DD/CT ini siswa-siswi akan semakin

bersemangat dalam belajar

2. Saran untuk guru :Diharapakan dengan

diperkenalkannya pendekatan DD/CT di awal Tahun Ajaran Baru

ini akan membuat guru mata pelajaran ekonomi dapat melakukan

eksplorasi dengan mengkombinasi pada pendekatan dan metode-

metode pembelajaran lain. Sehingga belajar akan menjadi

menyenangkan

3. Saran untuk Sekolah : Agar senantiasa melakukan inovasi-

inovasi dan kreasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan

mengapresiasi guru-guru yang kreatif dengan menggunakan

berbagai macam pendekatan, metode

4. Saran untuk peneliti : Salah satu acuan yang akan

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya dengan

melihat pada kekurangan-kekurangan pendekatan DD/CT.

Page 120: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

105

DAFTAR PUSTAKA

Alam. Mandiri (mengasah kemampuan sendiri ekonomi untuk SMA/MAkelas X). Jakarta: Erlangga. h. 5, 2013.

Amir, Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.Jakarta: Kencana, cetakan ke-2, h. 2, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: PT. Rineka Cipta. h. 173, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. h.101, 2007.

Budiningsih, asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Cet.2, h. 20, 2012.

Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. h. 77, 2007.Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X

Peminatan kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya. h. 8, 2013.Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan sains.

Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif HidayatullahJakarta. h. 71. 2006.

http://www.pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014Irianto, Agus. Statistik konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

Cet. 4, h. 272, 2004.Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 180, 2010.Mimin, Haryati. Model & Tehnik penilaian pada Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. h. 22-38, 2007.Muhammad Doddy AB dan Sriyanto. Menguasai IPS Sistem Kebut

Semalam. Depok: Gema Media. h. 108, 2011.P, Ketut Arthana. “Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical

Thinking”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, 2010, h. 16.Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Perdana Media

Group, h. 61, 2009.Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi pendekatan kepada teori

ekonomi mikro dan makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. h.8, 2006.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Kencana, h. 2, 2011.

Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPABerbasis Kompetensi. Jakarta:UIN Jakarta Press, h. 13

Sudaryono, Statistika Probabilitas Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV.Andi. 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, Bandung: Afabeta. h. 107, 2013.

Surakma, Winarno. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemmarsh. 58.1980.

Susetyo, Budi. Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: RefikaAditama. Cet. 1, h. 154, 2010.

Page 121: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

106

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (teori dan Konsep).Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet-1, h. 11-12, 2011.

Syah, Darwyan dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: GaungPersada Press. 2007

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. h. 54, 2012.

Tim BPSDMPK dan PMP. 2012. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial: Fakta,konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS. Jakarta: Dirjen DiktiP2KT

Yamin, Martinis. Strategi pembelajaran berbasis kompetens. Jakarta:Gaung Perada, h.70

--------------, Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Fakta, Konsep, Generalisasidalam Pembelajaran IPS. Jakarta: Badan PSDMK dan PMP. Juni2012.

Page 122: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 16

KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Ekonomi

Alokasi Waktu : 3x 45 menit

Jumlah Soal : 25 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari

Sub

Konsep

Uraian Materi

Indikator

Aspek Kognitif

ΣSoal

JML

Ket.

Valid/

Indikator C1 C2 C3 C4

Konsep

Dasar

Ilmu

Ekonomi

Hakikat Dasar Ilmu Ekonomi

Menjelaskan asal mula terciptanya konsep dasar Ilmu

Ekonomi

5 3, 4, 12,

18, 25

5 18

Menjelaskan konsep dasar Ilmu Ekonomi menurut:

a. Adam Smith

b. Alfred Marshall

c. Xenophon

2 8, 14 2 8, 14

Menjelaskan prinsip, motif, kegiatan, tindakan,

politik, hukum dan kegunaan Ilmu Ekonomi

2 2 4 1, 2, 6, 7,

16, 19,

21, 24

8 1, 2, 6, 7

Klasifikasi Ilmu Ekonomi Mengklasifikasikan konsep dasar Ilmu Ekonomi 1 1 9, 10 2 9, 10

Menjelaskan pembagian konsep dasar ilmu ekonomi 3 2 5, 11, 15,

17, 22

5 5, 11, 17

Pemerapan prinsip, motif, dan

tindakan ekonomi dalam

kehidupan sehari-hari

Membedakan contoh dari prinsip, motif, dan tindakan

ekonomi dalam kehidupan sehari-hari

3 13, 20, 23 3 13, 23

Page 123: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 17

KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Ekonomi

Alokasi Waktu : 3x 45 menit

Jumlah Soal : 25 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari

Sub

Konsep

Uraian Materi

Indikator

Aspek Kognitif

ΣSoal

JML

Ket. Daya

beda/

Indikator

Ket.

C1

C2

C3

C4

Konsep

Dasar

Ilmu

Ekonomi

Hakikat Dasar Ilmu

Ekonomi

Menjelaskan asal mula

terciptanya konsep dasar Ilmu

Ekonomi

5

3, 4,

12, 18,

25

5

3, 4, 5, 12

ditolak

Menjelaskan konsep dasar

Ilmu Ekonomi menurut:

a. Adam Smith

b. Alfred Marshall

c. Xenophon

2

8, 14

2

8, 14

ditolak

Page 124: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Menjelaskan prinsip, motif,

kegiatan, tindakan, politik,

hukum dan kegunaan Ilmu

Ekonomi

2

2

4

1, 2, 6,

7, 16,

19, 21,

24

8

1, 2, 6, 7

Ditolak

Klasifikasi Ilmu

Ekonomi

Mengklasifikasikan konsep

dasar Ilmu Ekonomi

1

1

9, 10

2

9, 10

Ditolak

Menjelaskan pembagian

konsep dasar ilmu ekonomi

3

2

5, 11,

15, 17,

22

5

5, 15, 11

Ditolak

dan Cukup

Pemerapan prinsip,

motif, dan tindakan

ekonomi dalam

kehidupan sehari-

hari

Membedakan contoh dari

prinsip, motif, dan tindakan

ekonomi dalam kehidupan

sehari-hari

3

13, 20,

23

3

13

ditolak

Page 125: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 18

KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Ekonomi

Alokasi Waktu : 3x 45 menit

Jumlah Soal : 25 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari

Sub

Konsep

Uraian Materi

Indikator

Aspek Kognitif

ΣSoal

JML

Ket. Tingkat

Kesukaran/

Indikator

Ket.

C1

C2

C3

C4

Konsep

Dasar

Ilmu

Ekonomi

Hakikat Dasar Ilmu

Ekonomi

Menjelaskan asal mula

terciptanya konsep dasar Ilmu

Ekonomi

5

3, 4,

12, 18,

25

5

3, 4, 5, 12

Sedang,

sukar

Menjelaskan konsep dasar

Ilmu Ekonomi menurut:

a. Adam Smith

b. Alfred Marshall

c. Xenophon

2

8, 14

2

8, 14

Sedang,

mudah

Page 126: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Menjelaskan prinsip, motif,

kegiatan, tindakan, politik,

hukum dan kegunaan Ilmu

Ekonomi

2

2

4

1, 2, 6,

7, 16,

19, 21,

24

8

1, 2, 6, 7

Sedang,

mudah,

sukar

Klasifikasi Ilmu

Ekonomi

Mengklasifikasikan konsep

dasar Ilmu Ekonomi

1

1

9, 10

2

9, 10

sedang

Menjelaskan pembagian

konsep dasar ilmu ekonomi

3

2

5, 11,

15, 17,

22

5

5, 15, 11

Sedang,

mudah

Pemerapan prinsip,

motif, dan tindakan

ekonomi dalam

kehidupan sehari-

hari

Membedakan contoh dari

prinsip, motif, dan tindakan

ekonomi dalam kehidupan

sehari-hari

3

13, 20,

23

3

13

sukar

Page 127: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Lampiran 21 : Lembar penilaian Diskusi

1. Rubrik Penilaian Sikap

No

Nama Kelompok

ASPEK PENILAIAN

ΣSKOR

Keterangan 1 2 3 4 5 6

1 Kelompok 1:

1. Ervina oktavia

2. Ester dearmanita

3. I Gusti Ayu

4. Jihan Calista

5. Lintang Ken

6. Nada berliana

7. Oseania gusnala

1

3

3

3

3

3

16

Dalam kelompok ini jarang sekali memberikan pertanyaan. Keterlibatan

dalam pengamatan dalam kondisi baik. Bernalarnya juga baik.

Walaupun dalam pengolahan data terkadang sebagian benar.

Kesimpulan secara keseluruhan baik walau hanya sebagian materi.

Untuk penyajian secara keseluruhan baik.

2 Kelompok 2:

1. Ahmad Bacuk Iqbal

2. Agung yohanes

3. Ahmad Risq

4. Akhirrurahman

5. Ananda Michael

6. Johdy raka

7. M.Fahmi yanen

2

4

3

3

2

2

16

Pengajuan pertanyaan kurang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

Terlibat dalam pengamatan aktif juga memberikan pertanyaan.

Walaupun dalam pengolahan data terkadang sebagian benar. Hasil

kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek

materi ajar. Laporan yang disajikan cukup baik.

3 Kelompok 3:

1. Putra Kidung

2. Bahtiar daffa

3. Dennis Fabio

4. Dio regi

5. Dessy nur

6. Fauzia yuza

7. Rahmalia Rahayu

8. Sella Destidear

9. Yulia Asmarandani

2

3

2

3

3

2

15

Pengajuan pertanyaan kurang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

Bernalarnya juga baik. Berusaha terlibat dalam pengamatan. Hasil

kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek

materi ajar. Laporan yang disajikan cukup baik.

4 Kelompok 4:

1. Mulana Irvan

2. M. Farel satya

1

3

3

3

3

4

17

Dalam kelompok ini tidak ada pertanyaan yang diajukan. Terlibat dalam

pengamatan. Nalarnya sebagian benar. Pengolahan data juga sebagian

benar. Kesimpulan benar walau hanya sebagian dari seluruh aspek

Page 128: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

3. M.Vieri

4. Rendi Jaelani

5. Sukron Makmur

6. Suta Jaya

7. M.Kemal Rijal

materi ajar.

5 Kelompok 5:

1. Annisa Ayu

2. Annisa Faradilla

3. Annisa Kinanti

4. Aulia Azzahra

5. Bunga putri

6. Fanny Luthfiani

7. Irma Meiliani

8. Novianti Dwi

1

4

2

3

2

3

15

Dalam kelompok ini tidak ada pertanyaan yang diajukan. Terlibat dalam

pengamatan aktif juga memberikan pertanyaan. Mencoba bernalar walau

masih salah. Pengolahan data sebagian benar. Kesimpulan yang dibuat

sebagian besar banar. Laporan yang disajikan secara baik.

Keterangan :

1. Aspek Menanya :

Skor 4 Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas

Skor 3 Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas

Skor 2 Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas

Skor 1 Tidak menanya

2. Aspek mengamati :

Skor 4 Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam memberikan pendapat

Skor 3 Terlibat dalam pengamatan

Skor 2 Berusaha terlibat dalam pengamatan

Skor 1 Diam tidak aktif

3. Aspek Menalar :

Skor 4 Jika nalarnya benar

Skor 3 Jika nalarnya hanya sebagian benar

Skor 2 Mencoba bernalar walau masih salah

Skor 1 Diam tidak bernalar

Page 129: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

4. Aspek Mengolah data :

Skor 4 Jika hasil pengolahan data benar semua

Skor 3 Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar

Skor 2 Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar

Skor 1 Jika hasil pengolahan data salah semua

5. Aspek Menyimpulkan :

Skor 4 Jika hasil kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar dan dan mendapati seluruh aspek materi ajar

Skor 3 Jika hasil kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar dan dan hanya sebagian aspek materi ajar

Skor 2 Jika hasil kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek materi ajar

Skor 1 Jika hasil hasil kesimpulan yang dibuat sebagian kecil benar dan mendapati sebagian aspek materi ajar

6. Aspek Menyajikan :

Skor 4 Jika laporan disajikan secara baik dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar

Skor 3 Jika laporan disajikan secara baik dan hanya dapat menjawab sebagian pertanyaan dengan benar

Skor 2 Jika laporan disajikan secara cukup baik dan hanya sebagian kecil pertanyaan yang dapat dijawab

Skor 1 Jika laporan disajikan secara kurang baik dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar

2. Rubrik Penilaian Diskusi

No

Nama Kelompok

ASPEK PENILAIAN

ΣSKOR

Keterangan 1 2 3 4 5 6

1 Kelompok 1:

1. Ervina oktavia

2. Ester dearmanita

3. I Gusti Ayu

4. Jihan Calista

5. Lintang Ken

6. Nada berliana

7. Oseania gusnala

4

4

4

4

4

4

24

Secara keseluruhan baik. sikap juga baik. Aktif dalam memberikan

pertanyaan. Bertanggung jawab dalam diskusi kelompok.

2 Kelompok 2:

1. Ahmad Bacuk Iqbal

2. Agung yohanes

3. Ahmad Risq

3

2

4

4

4

2

19

Secara keseluruhan baik. Sikap masih kurang baik karena banyak

bercanda. Tanggung jawab dalam kelompok cukup baik. Aktif bertanya

Page 130: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

4. Akhirrurahman

5. Ananda Michael

6. Johdy raka

7. M.Fahmi yanen

3 Kelompok 3:

1. Putra Kidung

2. Bahtiar daffa

3. Dennis Fabio

4. Dio regi

5. Dessy nur

6. Fauzia yuza

7. Rahmalia Rahayu

8. Sella Destidear

9. Yulia Asmarandani

4

3

4

4

3

4

25

Secara keseluruhan sudah baik hanya saja masih suka mengadakan

diskusi dalam diskusi.

4 Kelompok 4:

1. Mulana Irvan

2. M. Farel satya

3. M.Vieri

4. Rendi Jaelani

5. Sukron Makmur

6. Suta Jaya

7. M.Kemal Rijal

3

4

3

4

4

2

20

Dalam diskusi terlihat aktif dan banyak bertanya juga berani

berpendapat. Memberiakan pertanyaan juga dengan bahasa yang jelas.

Terkadang memberikan jawaban dengan bahasa yang kurang jelas.

Bertanggung jawab dalam kelompoknya. Sikapnya juga baik dan sopan.

5 Kelompok 5:

1. Annisa Ayu

2. Annisa Faradilla

3. Annisa Kinanti

4. Aulia Azzahra

5. Bunga putri

6. Fanny Luthfiani

7. Irma Meiliani

8. Novianti Dwi

4

2

4

4

4

4

15

Kelmpok ini terlibat aktif, bertanggung jawab dan berani berpendapat

dalam kelompok diskusi. Ada beberapa siswa dalam anggota kelompok

ini yang kadang-kadang memberikan pertanyaan. Kelompok ini

memberikan jawaban dari pertanyaan dengan bahasa yang jelas. Secara

keseluruhan sikap kelompok ini santun.

Keterangan :

1. Aspek Terlibat Penuh :

Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, tanggung jawab, mempunyai pemikiran/ide, berani berpendapat

Page 131: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, dan berani berpendapat

Skor 2 Dalam diskusi kelompok kadang-kadang berpendaapat

Skor 1 Diam sama sekali tidak terlibat

2. Aspek Bertanya :

Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas

Skor 3 Memberikan pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas

Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan

Skor 1 Diam sama sekali tidak bertanya

3. Aspek Menjawab :

Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas

Skor 3 Memberikan jawaban dari pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas

Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya

Skor 1 Diam sama sekali tidak pernah menjawab pertanyaan

4. Aspek Memberikan gagasan orisinil :

Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas

Skor 3 Memberikan jawaban dari pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas

Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya

Skor 1 Diam sama sekali tidak pernah menjawab pertanyaan

5. Aspek Kerjasama :

Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas dan membuat teman-temannya nyaman dengan keberadaannya

Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tetapi kadang-kadang membuat teman-temannya kurang nyaman dengan keberadaannya

Skor 2 Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif

Skor 1 Diam tidak aktif

6. Aspek Tertib :

Skor 4 Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat teman-temannya

Skor 3 Dalam diskusi kelompok tampak aktif tetapi kurang santun

Skor 2 Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain

Skor 1 Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari

Page 132: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

3. Rubrik Penilaian Presentasi

No

Nama Kelompok

ASPEK PENILAIAN

ΣSKOR

Keterangan 1 2 3

1 Kelompok 1:

1. Ervina oktavia

2. Ester dearmanita

3. I Gusti Ayu

4. Jihan Calista

5. Lintang Ken

6. Nada berliana

7. Oseania gusnala

4

3

4

11

Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.

Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik.

Penampilan menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.

2 Kelompok 2:

1. Ahmad Bacuk Iqbal

2. Agung yohanes

3. Ahmad Risq

4. Akhirrurahman

5. Ananda Michael

6. Johdy raka

7. M.Fahmi yanen

4

4

3

11

Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.

Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan

kesimpulan mendukung topik yang dibahas. Penampilan cukup menarik, sopan, dan

rapih dengan penuh percaya diri.

3 Kelompok 3:

1. Putra Kidung

2. Bahtiar daffa

3. Dennis Fabio

4. Dio regi

5. Dessy nur

6. Fauzia yuza

7. Rahmalia Rahayu

8. Sella Destidear

9. Yulia Asmarandani

4

2

3

9

Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.

Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluru pertanyaan dan

kesimpulan tidak berhubungan dengan topik. Penampilan cukup menarik, sopan,

dan rapih dengan penuh percaya diri.

4 Kelompok 4:

1. Mulana Irvan

2. M. Farel satya

3. M.Vieri

3

4

2

9

Sistematiaka penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas.

Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik .

penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi kurang percaya diri.

Page 133: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

4. Rendi Jaelani

5. Sukron Makmur

6. Suta Jaya

7. M.Kemal Rijal

5 Kelompok 5:

1. Annisa Ayu

2. Annisa Faradilla

3. Annisa Kinanti

4. Aulia Azzahra

5. Bunga putri

6. Fanny Luthfiani

7. Irma Meiliani

8. Novianti Dwi

4

3

3

10

Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.

Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik.

Penampilan cukup menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.

Keterangan :

1. Kejelasan Presentasi :

Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas

Skor 3 Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas

Skor 2 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas

Skor 1 Sistematika penjelasan tidak logis dan menggunakan bahasa serta suara yang kurang jelas

2. Pengetahuan Penampilan :

Skor 4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas

Skor 3 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas

Skor 2 Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas

Skor 1 Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik

3. Penampilan Presentasi :

Skor 4 Penampilan menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu

Page 134: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Skor 3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri serta menggunakan alat bantu

Skor 2 Penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu

Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu

Page 135: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 23

LEMBAR WAWANCARA SISWA

Tujuan : Untuk mengetahui apakah pendekatan yang digunakan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Bentuk : Wawancara Bebas

Responden : Siswa kelas X IIS 3

Nama :

Jenis Kelamin : L/P

No Pertanyaan Guru Jawaban Siswa

1. Adakah kesulitan yang

masih kamu rasakan

setelah belajar

menggunakan

pendekatan DD/CT?

Alasan!

2. Apakah kamu merasakan

manfaat dari penggunaan

pendekatan DD/CT ini?

Alasan!

3. Menurut pendapat kamu

apakah dengan

menggunaakan

Page 136: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

pendekatan DD/CT ini

dirasa efektif untuk

kegiatan belajar kamu?

Alasan!

4. Berapa lama waktu yang

kamu butuhkan untuk

membentuk kelompok

diskusi yang diadakan di

kelasmu?

5. apa yang kamu inginkan

dari proses belajar yang

akan selanjutnya

dilakukan oleh gurumu?

Page 137: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 25

LEMBAR WAWANCARA GURU

Tujuan : Untuk mengetahui apakah pendekatan yang digunakan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Bentuk : Wawancara Bebas

Responden : Guru mata pelajaran ekonomi

Nama :

Jenis Kelamin : L/P

No Pertanyaan Guru Jawaban Guru

1. Adakah manfaat yang

bapak lihat selama

memantau kegiatan belajar

mengajar yang saya

lakukan dengan

menggunakan pendekatan

DD/CT di kelas X IIS 4

ini?

2. Apakah penggunaan

pendekatan DD/CT ini

efektif untuk diterapkan

dalam kegiatan belajar

mengajar?

3. Menurut bapak apakah

Page 138: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

penggunaan pendekatan

DD/CT ini dapat melihat

kemampuan yang dimiliki

oleh setiap siswa?

4. Bagaimana cara yang tepat

yang saya lakukan untuk

meminimalisir waktu yang

dibutuhkan untuk

pembuatan kelompok

diskusi yang akan

didirikan?

5. Adakah kritik dan saran

yang bapak dapat

sampaikan kepada saya

untuk perbaikan saya dalam

kegiatan menagajar di

kemudian hari agar jauh

lebih baik lagi?

Page 139: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Dasar-dasar

Ilmu Ekonomi

Pertemuan 1Cindy Febry Kostantia

Page 140: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan konsep Ilmu Ekonomi

yang sesuai dengan ajaran agama secara mandiri

Siswa diharapkan dapat menjelaskan motif

ekonomi yang mendasari perilaku manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidup

Siswa dapat menjelaskan prinsip ekonomi secara

mandiri yang mendasari perilaku manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidup

Siswa diharapkan dapat menjelaskan pembagian

Ilmu ekonomi secara analitis dalam mengatasi

permasalahan ekonomi

Page 141: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

3

SUKSES!

Page 142: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Mengapa belajar ilmu ekonomi ?

Memperbaiki cara berfikir yg membantu

pengambilan keputusan

Membantu memahami masyarakat :

interaksi, kelangkaan, (pertukaran=pasar)

Membantu memahami masalah-masalah

internasional (global)

Bermanfaat dlm membangun masyarakat

demokrasi

Page 143: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Materi yang akan dibahas:

konsep dasar ilmu ekonomi

pengertian ilmu ekonomi

pembagian ilmu ekonomi

prinsip ilmu ekonomi

Page 144: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Ekonomi. . .

. . . Kata Ekonomi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani “pihak yang mengelola rumah tangga.”

Oikos dan Nomos : Peraturan Rumah Tangga

6

Page 145: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI

Yang dipelajari dlm ilmu ekonomi

Page 146: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Ilmu Ekonomi

Adalah suatu studi mengenai individu-individu dan

masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa

penggunaan uang, dengan menggunakan

sumberdaya terbatas – tetapi dapat digunakan

dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai

jenis barang & jasa serta mendistribusikannya

untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa

datang, kepada berbagai individu dan golongan

masyarakat (Prof. Paul.A. Samuelson)

8

Page 147: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Menurut Sadono Sukirno:

“Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan

keuntungan dan memperbaiki corak

penggunaan sumber daya (sumber daya:

SDA & SDM)

9

Page 148: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

“studi tentang bagaimana masyarakat

mengelola sumber daya yang selalu

terbatas dan langka”

Menurut Mankiw:

10

Page 149: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Tiga Masalah Ekonomi

Didasarkan atas 3 pertanyaan….

Apa yg perlu diproduksi, berapa banyak ?

(What, How much)

Bagaimana ia di produksi ? (How) Metode,

teknologi, skala produksi, kemampuan

manajemen, iklim, finansial, mental.

Untuk siapa di produksi ? (For whom)

Pertimbangan keadilan & pemerataan, egaliter

vs utilitarian

11

Page 150: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Tiga Masalah Ekonomi

MASALAH POKOK

PERKONOMIAN

KEKURANGAN

ATAU

KELANGKAAN

KEBUTUHAN

MASYARAKAT

FAKTOR

PRODUKSI

12

Page 151: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Pertemuan ke-2

Ilmu Ekonomi Terapan: penerapan ilmu ekonomi teori untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan yg timbul dlm suatu

perekonomian

Ilmu ekonomi deskriptif: ilmu ekonomi yg menggambarkan

masalah ekonomi suatu negara secara khusus. Co: kondisi

perekonomian negara spanyol yang belum membaik

Ilmu ekonomi Teori: ilmu yang mengkaji masalah-masalah

ekonomi, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Co: ilmu

ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro

Page 152: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Ekonomi Mikro dan

Ekonomi Makro

Ekonomi Mikro memfokuskan atas individudalam perekonomian.Bagaimana rumah tangga & perusahaan membuat

keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi dipasar.

Ekonomi Makro melihat perekonomian secarakeseluruhan.Mengkaji fenomena perekonomian secara luas,

termasuk inflasi, pengganguran, dan pertumbuhanekonomi.

14

Page 153: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Prinsip, keguatan, motif, politik ilmu

ekonomi prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untuk

memaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan kata

lain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untuk

mengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya. Co: dengan

modal Rp. 1000 bisa mendapatkan 1 buah buku tulis dengan harga

Rp. 500

kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalam

perekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan

ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi,

dan konsumsi

motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusia

untuk melakukan kegiatan ekonomi. Co: apa tujan kalmu sekolah?

politik ekonomi adalah suatu paket tindakan biasanya dilakukan oleh

pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian

Page 154: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Model Ekonomi

Dua Pendekatan utama model ekonomi mencakup:

Diagram Aliran Sirkuler

Batas Kemungkinan Produksi

16

Page 155: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Diagram Aliran Sirkuler

Diagram Aliran Sirkuler adalah suatu

model visual perekonomian, yang

memperlihatkan bagaimana aliran uang

melalui pasar antara rumah tangga dan

perusahaan.

17

Page 156: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Diagram Aliran Sirkulasi

Perusahaan Rumah

Tangga

Pasar

Faktor

Produksi

Pasar

Barang &

Jasa

PengeluaranPenerimaan

Upah, Sewa,

& Laba

Pendapatan

Penjualan Barang & Jasa

Pembelian Barang & Jasa

Tenaga Kerja, Tanah & Modal

Masukan Utk Produksi

18

Page 157: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Analisis Positif versus Normatif

Pernyataan Positif adalah pernyataan yang

mencoba menjelaskan dunia sebagaimana

adanya.

disebut analisis deskriptif

Pernyataan Normatif adalah pernyataan

yang mencoba menunjukkan dunia

seharusnya.

disebut analisis preskriptif

19

Page 158: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 1

Tabel Uji Validitas XI MIA 4

No

Soal

r Hasil

Perhitungan

r Tabel (5%)

n (33)

Valid/ Tidak

1 0,944833 0,3440 Valid

2 0,944833 0,3440 Valid

3 - 0,3440 Tidak Valid

4 - 0,3440 Tidak Valid

5 - 0,3440 Tidak Valid

6 0,944833 0,3440 Valid

7 0,703474 0,3440 Valid

8 0,386763 0,3440 Valid

9 - 0,3440 Tidak Valid

10 - 0,3440 Tidak Valid

11 - 0,3440 Tidak Valid

12 - 0,3440 Tidak Valid

13 0,591624 0,3440 Valid

14 0,608095 0,3440 Valid

15 - 0,3440 Tidak Valid

16 - 0,3440 Tidak Valid

17 - 0,3440 Tidak Valid

18 0,706373 0,3440 Valid

19 - 0,3440 Tidak Valid

20 - 0,3440 Tidak Valid

21 0,706373 0,3440 Valid

22 - 0,3440 Tidak Valid

23 0,944833 0,3440 Valid

24 0,116705 0,3440 Tidak Valid

25 0,116705 0,3440 Tidak Valid

Keterangan : perhitungan validitas dan reabilitas pada instrumen soal ini menggunakan aplikasi

Ms. Excel

Page 159: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Uji Validitas kelas XI mia 4

rxy = NΣxy - (Σx)(Σy)

√{NΣx² - (Σx)²}{NΣy² - (Σy)²

39 (92170) - (1655) (2044)

√{39 (75025) - (1655)²}{39 (113854) - (2044)²}

3594630 -3382820

√(2925975) - (2739025) (4440306) - (4177936)

211810

√(186950) (262370)

211810

√490500715

211810

22147,25

9,56

Page 160: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 2

Tabel Uji Reliabitas XI MIA 4

Item Ganjil

No 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Jumlah

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

19 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

23 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Page 161: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Item Genap

No 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 JUMLAH

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

19 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

23 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Page 162: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Kelompok baru

Ganjil Genap

13 12

13 12

13 12

11 12

13 12

13 12

13 12

13 12

13 12

13 12

13 12

13 12

13 12

13 11

13 11

13 12

13 12

13 12

10 8

13 12

12 11

13 12

8 9

13 12

13 11

12 12

13 12

13 11

13 12

12 12

12 12

13 12

13 12

Hasil perhitungan Reliabilitas

Ganjil Genap

Ganjil 1

Genap 0,753465 1

Page 163: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji signifikansi

dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila

nilai Alpha lebih besar dari r kritis Product-Moment.

Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel

berada pada nilai 0,753465 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r

tabel yakni sebesar 0,3440

Keterangan:

- Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31 probabilitas 0,05 adalah 0,3440

Page 164: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 3

Perolehan Nilai Pretest Kelas X IIS 3

NO Nama Y1

1 Agung Yohanes 20

2 Ahmad Bacuk Iqbal F 27

3 Ahmad Risq 27

4 Akhirurramadhan 27

5 Ananda Michael G 27

6 Annisa Ayu Pratiwi 33

7 Annisa Faradilla A 33

8 Annisa Kinanti 33

9 Aulia Azzahra 33

10 Bachtiar Daffa 33

11 Bunga Putri Damaira 33

12 Denis Fabio 33

13 Dessy Nura A 33

14 Dio Regi 40

15 Ervina Octavia 40

16 Ester Dearminati 40

17 Fany Luthfiani 40

18 Fauziah Yuza 40

19 I Gusti Ayu 40

20 Irma Meiliana 40

21 Jihan Calista 40

22 Jody Raka 47

23 Lintang Ken Suminar 47

24 Maulana Irfan 47

25 Muhammad Fahmi 47

26 Muhammad Farel 47

27 Muhammad Kemal 47

28 Muhammad Vieri 47

29 Nada Berliana 47

30 Noviana Dwi 47

31 Nurul Annisa 47

32 Oseania Gusnala 53

33 Putra Kidung 53

34 Rahmalia Rahayu 60

35 Rendi Jaelani 60

36 Sella Destidear 60

37 Sukron Makmur 60

38 Suta Jaya 60

Page 165: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

39 Yulia Asmarandani 67

Σ 1655

X 42,4359

Page 166: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 4

Perolehan Nilai Posttest Kelas X IIS 3

NO Nama Y2

1 Agung Yohanes 27

2 Ahmad Bacuk Iqbal F 33

3 Ahmad Risq 33

4 Akhirurramadhan 33

5 Ananda Michael G 33

6 Annisa Ayu Pratiwi 33

7 Annisa Faradilla A 40

8 Annisa Kinanti 40

9 Aulia Azzahra 40

10 Bachtiar Daffa 40

11 Bunga Putri Damaira 47

12 Denis Fabio 47

13 Dessy Nura A 47

14 Dio Regi 47

15 Ervina Octavia 47

16 Ester Dearminati 47

17 Fany Luthfiani 47

18 Fauziah Yuza 47

19 I Gusti Ayu 53

20 Irma Meiliana 53

21 Jihan Calista 53

22 Jody Raka 53

23 Lintang Ken Suminar 53

24 Maulana Irfan 53

25 Muhammad Fahmi 53

26 Muhammad Farel 60

27 Muhammad Kemal 60

28 Muhammad Vieri 60

29 Nada Berliana 60

30 Noviana Dwi 60

31 Nurul Annisa 67

32 Oseania Gusnala 67

33 Putra Kidung 67

34 Rahmalia Rahayu 67

35 Rendi Jaelani 74

36 Sella Destidear 74

37 Sukron Makmur 74

38 Suta Jaya 74

Page 167: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

39 Yulia Asmarandani 74

Σ 2037

X 52,2308

Page 168: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 5

Tabel distribusi frekuensi pretetst Kelas X IIS 3

Pretest

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

20 1 2,6 2,6 2,6

27 4 10,3 10,3 12,8

33 8 20,5 20,5 33,3

40 8 20,5 20,5 53,8

47 10 25,6 25,6 79,5

53 2 5,1 5,1 84,6

60 5 12,8 12,8 97,4

67 1 2,6 2,6 100,0

Total 39 100,0 100,0

Pretest

N Valid 39

Missing 0

Mean 42,44

Std. Error of Mean 1,798

Median 40,00

Mode 47

Std. Deviation 11,232

Variance 126,147

Range 47

Minimum 20

Maximum 67

Sum 1655

Percentiles 25 33,00

50 40,00

75 47,00

Page 169: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 6

Tabel distribusi frekuensi Posttest Kelas X IIS 3

Posttest

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

27 1 2,6 2,6 2,6

33 5 12,8 12,8 15,4

40 4 10,3 10,3 25,6

47 8 20,5 20,5 46,2

53 7 17,9 17,9 64,1

60 5 12,8 12,8 76,9

67 4 10,3 10,3 87,2

74 5 12,8 12,8 100,0

Total 39 100,0 100,0

Statistics

Posttest

N Valid 39

Missing 0

Mean 52,23

Std. Error of Mean 2,150

Median 53,00

Mode 47

Std. Deviation 13,427

Variance 180,287

Range 47

Minimum 27

Maximum 74

Sum 2037

Percentiles 25 40,00

50 53,00

75 60,00

Page 170: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 7

Uji Normalitas

Uji Normalitas Perhitungan Uji Liliefors kelas X iis 3

1. Mencari Rata-rata dan Standar Deviasi Sebagai berikut :

Tabel

Tabel Bantu Mencari Rata-rata dan Standar Deviasi Normalitas Data

NO Y2 F FY Y̅ Y² FY²

1 27 1 27 -25,23 636,5529 636,5529

2 33 5 165 -19,23 369,7929 1848,9645

3 33 4 165 -19,23 369,7929 1848,9645

4 33 8 165 -19,23 369,7929 1848,9645

5 33 7 165 -19,23 369,7929 1848,9645

6 33 5 165 -19,23 369,7929 1848,9645

7 40 4 160 -12,23 149,5729 598,2916

8 40 5 160 -12,23 149,5729 598,2916

9 40 160 -12,23 149,5729 598,2916

10 40 160 -12,23 149,5729 598,2916

11 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

12 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

13 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

14 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

15 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

16 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

17 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

18 47 376 -5,23 27,3529 218,8232

19 53 371 0,77 0,5929 4,1503

20 53 371 0,77 0,5929 4,1503

21 53 371 0,77 0,5929 4,1503

22 53 371 0,77 0,5929 4,1503

23 53 371 0,77 0,5929 4,1503

24 53 371 0,77 0,5929 4,1503

25 53 371 0,77 0,5929 4,1503

26 60 300 7,77 60,3729 301,8645

27 60 300 7,77 60,3729 301,8645

28 60 300 7,77 60,3729 301,8645

29 60 300 7,77 60,3729 301,8645

30 60 300 7,77 60,3729 301,8645

31 67 268 14,77 218,1529 872,6116

32 67 268 14,77 218,1529 872,6116

Page 171: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

33 67 268 14,77 218,1529 872,6116

34 67 268 14,77 218,1529 872,6116

35 74 370 21,77 473,9329 2369,6645

36 74 370 21,77 473,9329 2369,6645

37 74 370 21,77 473,9329 2369,6645

38 74 370 21,77 473,9329 2369,6645

39 74 370 21,77 473,9329 2369,6645

JML 2037 39 11519 0,03 6850,9231 30902,2709

52,231 295,359 0,000769 792,3659205

SD √792,365

28,14

Rata-rata = 𝛴𝐹𝑌

𝛴𝐹=

𝟏𝟏𝟓𝟏𝟗

39= 𝟐𝟗𝟓, 𝟑𝟓𝟗

Standar Deviasi = √𝛴𝐹𝑌²

𝛴𝐹 = √

𝟕𝟗𝟐,𝟑𝟔𝟓

39= 28,14

2. Langkah selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel

Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors

NO Y2 Z F(Z) S(Z) S(Z) - F(Z)

1 27 -0,46 0,3264 3,063725 -2,7373255

2 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056

3 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056

4 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056

5 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056

6 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056

7 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975

8 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975

9 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975

10 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975

11 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

12 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

13 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

14 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

15 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

16 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

17 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

Page 172: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

18 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875

19 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

20 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

21 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

22 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

23 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

24 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

25 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286

26 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768

27 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768

28 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768

29 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768

30 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768

31 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025

32 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025

33 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025

34 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025

35 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888

36 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888

37 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888

38 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888

39 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888

MEAN MAX -2,7373255

𝟐𝟗𝟓, 𝟑𝟓𝟗

STDEVIASI

28,14

jika L< L tabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya {Dk={L│L<Ltabel}

L -2,7373255

L tabel 0,14373

Kesimpulan

L<L tabel maka berdistribusi normal

Page 173: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 8

Uji Homogenitas variansi

Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :

1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :

2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :

Catatan:

Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak)

Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit)

Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan penyebut.

3. Membandingkan F hitung dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan:

Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1

Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1

Jika F hitung < F tabel, berarti homogen

Jika F hitung > F tabel, berarti tidak homogen

Sx² √𝒏.𝜮𝒙²−(𝜮𝒙)²

𝒏(𝒏−𝟏)= 𝑺𝒚² =

√𝒏. 𝜮𝒚² − (𝜮𝒚)²

𝒏(𝒏 − 𝟏)

𝑺𝒙² =√𝟑𝟗. 𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓 − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²

𝟑𝟗(𝟑𝟗 − 𝟏) Sy² =

√𝟑𝟗.𝟏𝟏𝟑𝟐𝟒𝟓−(𝟐𝟎𝟑𝟕)²

𝟑𝟗(𝟑𝟗−𝟏)

=√𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓

𝟏𝟒𝟖𝟐 =

√𝟒𝟒𝟏𝟔𝟓𝟓𝟓 − 𝟒𝟏𝟒𝟗𝟑𝟔𝟗

𝟏𝟒𝟖𝟐

=√𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎

𝟏𝟒𝟖𝟐 =

√𝟐𝟔𝟕𝟏𝟖𝟔

𝟏𝟒𝟖𝟐

= 𝟏𝟏, 𝟐𝟑 = 𝟏𝟑, 𝟒𝟐

Page 174: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Kemudian dicari F hitung

F = 𝑆𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑆𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

=𝟏𝟑, 𝟒𝟐

𝟏𝟏, 𝟐𝟑= 𝟏, 𝟏𝟗

Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,19 dan dari grafik daftar distribusi F dengan Dk

pembilang = 39 -1 = 38. Dk penyebut = 39-1 = 38. Dan α = 0.05 dan F tabel = 1,84. Tampak bahwa F

hitung < Ftabel. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.

Page 175: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 9

Uji Lineritas

𝒂 =(𝜮𝒀)(𝜮𝑿𝟐) − (𝜮𝑿)(𝜮𝑿𝒀)

𝒏𝜮𝑿² − (𝜮𝑿)²

𝒂 =(𝟐𝟎𝟑𝟕)(𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)(𝟗𝟏𝟗𝟑𝟗)

𝟑𝟗(𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²

𝒂 =𝟏𝟓𝟐𝟖𝟐𝟓𝟗𝟐𝟓 − 𝟏𝟓𝟐𝟏𝟓𝟗𝟎𝟒𝟓

𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓=

𝟔𝟔𝟔𝟖𝟖𝟎

𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎= 𝟑, 𝟓𝟔

𝒃 =𝒏(𝜮𝑿𝒀) − (𝜮𝑿)(𝜮𝒀)

𝒏𝜮𝑿² − (𝜮𝑿)²

𝒃 =𝟑𝟗(𝟗𝟏𝟗𝟑𝟗) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)(𝟐𝟎𝟑𝟕)

𝟑𝟗(𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²

𝒃 =𝟑𝟓𝟖𝟓𝟔𝟐𝟏 − 𝟑𝟑𝟕𝟏𝟐𝟑𝟓

𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓=

𝟐𝟏𝟒𝟑𝟖𝟔

𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎= 𝟏, 𝟏𝟒

Dari hasil perhitungan diperoleh a = 3,56 dan b = 1,14, maka kecendrungan regresi linear berprestasi

Y atas X adalah Ŷ = a + bX atau Ŷ = 3,56 + 1,14X

Langkah kedua:

JK (T) = ΣY² = 113245

JK ( a ) = (𝛴𝑌)2

𝑛=

(2037)²

39 = 106,39

JK (𝑏

𝑎) = 𝑏{𝛴𝑋𝑌 −

(𝛴𝑋)(𝛴𝑌)

𝑛}

1,14 {91939 −(1655)(2037)

39} = 18369,81

JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK (𝑏

𝑎)

= 113245 – 106,39 – 18369,81 = 94768,8

JK (G) = {ΣY² - (𝛴𝑌)²

𝑛𝑖}

X ni Kelompok Y

20 1 1 27

Page 176: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

27 5 2 33 27

33 27

33 27

33 33

33 33 4 3 40 33

40 33

40 33

40 33 8 4 47 33

47 33

47 40

47 40

47 40

47 40

47 40

47 40 7 5 53 40

53 40

53 47

53 47

53 47

53 47

53 47 5 6 60 47

60 47

60 47

60 47

60 47 4 7 67 53

67 53

67 60

67 60 5 8 74 60

74

Page 177: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

60 74

60 74

67 74

={27²-(27)²

1}+{202 −

(20)2

1} + {272 + 332 −

(27+33)2

2+ {332 + 402 −

(33+40)²}

2+ {33² +

40²+47²-(33+40+47)²

3}+{40²+47²+53²-

(40+47+53)²

3}+{47²+60²-

(47+60)²

2} + {47²+53²+67²-

(472+53+67)²

3} + {602 + 672 + 74²-

(60+67+74)²

3}

= 0 + 0 + 918 + 1356,75 + 3298 + 4440,23 +2946,75 + 6408,23 + 9076 = 28443,96

JK(TC) = JK(S) – JK (G) = 9476,88 – 28443,96 = -18967,08

Tabel

ANAVA Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X

Sumber Varian

dk

Jk

RJK

F

Total 39 113245

106,39

Regresi (a) 1

Regresi (b/a)

1

18369,81

S²reg = 18369,81

S²reg/ S²sisa

18369,81 , 9120,26

= 2,01

Sisa 39 – 2 = 37 37 S²sisa = 337449,91:37

Tuna Cocok

8 – 2 = 6

24353,43

S²TC = -18967,08:6

S²TC/ S²G

-3161,18 , 917,54 =

-3,44

Galat 39 – 8 = 31 -14876,55 S²G = 28443,96:31

Page 178: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 10

Perhitungan N-Gain

N-Gain = skor post test - skor pretest

skor ideal - skor pretest

1. N-Gain = 27 - 20 = 7

= 0,12

74 - 20

54

2. N-Gain = 33 - 27 = 6

= 0,12

74 - 27

47

3. N-Gain = 33 - 27 = 6

= 0,12

74 - 27

47

4. N-Gain = 33 - 27 = 6

= 0,12

74 - 27

47

5. N-Gain = 33 - 27 = 6

= 0,12

74 - 27

47

6. N-Gain = 33 - 33 = 0

= 0

74 - 33

41

7. N-Gain = 40 - 33 = 7

= 0,17

74 - 33

41

Page 179: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

8. N-Gain = 40 - 33 = 7

= 0,17

74 - 33

41

9. N-Gain = 40 - 33 = 7

= 0,17

74 - 33

41

10. N-Gain = 47 - 33 = 14

= 0,34

74 - 33

41

11. N-Gain = 47 - 33 = 14

= 0,34

74 - 33

41

12. N-Gain = 47 - 33 = 14

= 0,34

74 - 33

41

13. N-Gain = 47 - 33 = 14

= 0,34

74 - 33

41

14. N-Gain = 47 - 40 = 7

= 0,2

74 - 40

34

15. N-Gain = 47 - 40 = 7

= 0,2

74 - 40

34

16. N-Gain = 47 - 40 = 7

= 0,2

74 - 40

34

Page 180: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

17. N-Gain = 47 - 40 = 7

= 0,2

74 - 40

34

18. N-Gain = 47 - 40 = 7

= 0,2

74 - 40

34

19. N-Gain = 53 - 40 = 13

= 0,38

74 - 40

34

20. N-Gain = 53 - 40 = 13

= 0,38

74 - 40

34

21. N-Gain = 53 - 40 = 13

= 0,38

74 - 40

34

22. N-Gain = 53 - 47 = 6

= 0,22

74 - 47

27

23. N-Gain = 53 - 47 = 6

= 0,22

74 - 47

27

24. N-Gain = 53 - 47 = 6

= 0,22

74 - 47

27

25. N-Gain = 53 - 47 = 6

= 0,22

74 - 47

27

Page 181: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

26. N-Gain = 60 - 47 = 13

= 0,48

74 47

27

27. N-Gain = 60 - 47 = 13

= 0,48

74 47

27

28. N-Gain = 60 - 47 = 13

= 0,48

74 47

27

29. N-Gain = 60 - 47 = 13

= 0,48

74 47

27

30. N-Gain = 60 - 47 = 13

= 0,48

74 47

27

31. N-Gain = 67 - 47 = 20

= 0,74

74 - 47

27

32. N-Gain = 67 - 53 = 14

= 0,66

74 - 53

21

33. N-Gain = 67 - 53 = 14

= 0,66

74 - 53

21

34. N-Gain = 67 - 60 = 7

= 0,5

74 - 60

14

Page 182: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

35. N-Gain = 74 - 60 = 14

= 1

74 - 60

14

36. N-Gain = 74 - 60 = 14

= 1

74 - 60

14

37. N-Gain = 74 - 60 = 14

= 1

74 - 60

14

38. N-Gain = 74 - 60 = 14

= 1

74 - 60

14

39. N-Gain = 74 - 60 = 14

= 1

74 - 60

14

Page 183: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 11

Daya Pembeda Soal

1. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 13 ))/39 = -0,41025641

2. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 29 ))/39 = -1,23076923

3. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 20 ))/39 = -0,76923076

4. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 5 ))/39 = -0,102564103

5. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 12 ))/39 = -0,41025641

6. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 2 – 11 ))/39 = -0,461538462

7. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 21 ))/39 = -0,923076923

8. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 14 ))/39 = -0,564102564

9. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 - 18 ))/39 = -0,769230769

10. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 10 ))/39 = -0,307692308

11. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 - 27 ))/39 = 0,205128205

12. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 16 ))/39 = -0,615384615

13. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 2 – 11 ))/39 = -0,461538462

14. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 29 ))/39 = -1,179487179

15. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 15 ))/39 = -0,615384615

Page 184: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 12

Tingkat Kesukaran Soal

1. P B 18 0,4615385

JS 39

2. P B 34 0,8717949

JS 39

3. P B 25 0,6410256

JS 39

4. P B 8 0,2051282

JS 39

5. P B 16 0,4102564

JS 39

6. P B 13 0,3333333

JS 39

7. P B 24 0,6153846

JS 39

8. P B 17 0,4358974

JS 39

9. P B 21 0,5384615

JS 39

10. P B 14 0,3589744

JS 39

11. P B 31 0,7948718

JS 39

12. P B 20 0,5128205

JS 39

13. P B 13 0,3333333

JS 39

14. P B 34 0,8717949

JS 39

Page 185: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

15. P B 18 0,4615385

JS 39

Page 186: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 13

Uji-t

NO Pretest Y1 Posttest Y2 D D - D̅ (D - D̅)²

1 20 27 7 17,21 296,1841

2 27 33 6 23,21 538,7041

3 27 33 6 23,21 538,7041

4 27 33 6 23,21 538,7041

5 27 33 6 23,21 538,7041

6 33 33 0 23,21 538,7041

7 33 40 7 30,21 912,6441

8 33 40 7 30,21 912,6441

9 33 40 7 30,21 912,6441

10 33 40 7 30,21 912,6441

11 33 47 14 37,21 1384,5841

12 33 47 14 37,21 1384,5841

13 33 47 14 37,21 1384,5841

14 40 47 7 37,21 1384,5841

15 40 47 7 37,21 1384,5841

16 40 47 7 37,21 1384,5841

17 40 47 7 37,21 1384,5841

18 40 47 7 37,21 1384,5841

19 40 53 13 43,21 1867,1041

20 40 53 13 43,21 1867,1041

21 40 53 13 43,21 1867,1041

22 47 53 6 43,21 1867,1041

23 47 53 6 43,21 1867,1041

24 47 53 6 43,21 1867,1041

25 47 53 6 43,21 1867,1041

26 47 60 13 50,21 2521,0441

27 47 60 13 50,21 2521,0441

28 47 60 13 50,21 2521,0441

29 47 60 13 50,21 2521,0441

30 47 60 13 50,21 2521,0441

31 47 67 20 57,21 3272,9841

32 53 67 14 57,21 3272,9841

33 53 67 14 57,21 3272,9841

34 60 67 7 57,21 3272,9841

35 60 74 14 64,21 4122,9241

36 60 74 14 64,21 4122,9241

37 60 74 14 64,21 4122,9241

38 60 74 14 64,21 4122,9241

39 67 74 7 64,21 4122,9241

Page 187: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Σ 1655 2037 382 1655,19 77098,4599

9,79487 42,440769

Keterangan :

ΣD = 382

D̅ = 𝛴𝐷

𝑛=

382

39= 9,79

SD = √𝛴(𝐷−�̅�)²

𝑛−1=

√𝟕𝟕𝟎𝟗𝟖,𝟒𝟓𝟗𝟗

39−1=

√𝟕𝟕𝟎𝟗𝟖,𝟒𝟓𝟗𝟗

38 =

277,66

38= 7,30

SD = SD

√𝑛=

7,30

√39 =

7,30

6,24 = 1,169

t = 𝐷

𝑆𝐷=

9,79

1,169 = 8,374

harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil

Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2, maka diperolehlah t tabel dengan nilai 1,665 dan dari hasil

perhitungan t diperolehlah thitung sebesar 8,374 yang berada pada penolakan H0. Yang dalam hal

ini bila disimpulakan adalah : terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap

hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan

Page 188: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 14

Jawaban Soal Instrumen Uji Coba XI MIA 4

NO JAWABAN NO JAWABAN

1 A 16 B

2 A 17 B

3 A 18 E

4 B 19 E

5 D 20 A

6 A 21 B

7 D 22 D

8 A 23 D

9 E 24 E

10 C 25 B

11 A

12 C

13 B

14 B

15 C

LAMPIRAN 15

Jawaban Soal Instrumen Soal Penelitian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

A A A D A B B E B D D C E B A

Page 189: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 27

Tabel R (Product Moment)

Page 190: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

Page 191: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 27

Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors

DF Probabilitas

0.01 0.05 0.1 0.2 0.3

1 1.03100 0.88600 0.80500 0.76800 0.73600

2 0.72903 0.62650 0.56922 0.54306 0.52043

3 0.59525 0.51153 0.46477 0.44341 0.42493

4 0.51550 0.44300 0.40250 0.38400 0.36800

5 0.46108 0.39623 0.36001 0.34346 0.32915

6 0.42090 0.36171 0.32864 0.31353 0.30047

7 0.38968 0.33488 0.30426 0.29028 0.27818

8 0.36451 0.31325 0.28461 0.27153 0.26022

9 0.34367 0.29533 0.26833 0.25600 0.24533

10 0.32603 0.28018 0.25456 0.24286 0.23274

11 0.31086 0.26714 0.24272 0.23156 0.22191

12 0.29762 0.25577 0.23238 0.22170 0.21246

13 0.28595 0.24573 0.22327 0.21300 0.20413

14 0.27555 0.23679 0.21515 0.20526 0.19670

15 0.26620 0.22876 0.20785 0.19830 0.19003

16 0.25775 0.22150 0.20125 0.19200 0.18400

17 0.25005 0.21489 0.19524 0.18627 0.17851

18 0.24301 0.20883 0.18974 0.18102 0.17348

19 0.23653 0.20326 0.18468 0.17619 0.16885

20 0.23054 0.19812 0.18000 0.17173 0.16457

21 0.22498 0.19334 0.17567 0.16759 0.16061

22 0.21981 0.18890 0.17163 0.16374 0.15692

23 0.21498 0.18474 0.16785 0.16014 0.15347

24 0.21045 0.18085 0.16432 0.15677 0.15024

25 0.20620 0.17720 0.16100 0.15360 0.14720

26 0.20220 0.17376 0.15787 0.15062 0.14434

27 0.19842 0.17051 0.15492 0.14780 0.14164

28 0.19484 0.16744 0.15213 0.14514 0.13909

29 0.19145 0.16453 0.14948 0.14261 0.13667

30 0.18823 0.16176 0.14697 0.14022 0.13437

31 0.18517 0.15913 0.14458 0.13794 0.13219

32 0.18226 0.15662 0.14231 0.13576 0.13011

33 0.17947 0.15423 0.14013 0.13369 0.12812

34 0.17682 0.15195 0.13806 0.13171 0.12622

35 0.17427 0.14976 0.13607 0.12982 0.12441

36 0.17183 0.14767 0.13417 0.12800 0.12267

37 0.16950 0.14566 0.13234 0.12626 0.12100

38 0.16725 0.14373 0.13059 0.12459 0.11939

39 0.16509 0.14187 0.12890 0.12298 0.11785

Page 192: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

40 0.16302 0.14009 0.12728 0.12143 0.11637

41 0.16102 0.13837 0.12572 0.11994 0.11494

42 0.15909 0.13671 0.12421 0.11850 0.11357

43 0.15723 0.13511 0.12276 0.11712 0.11224

44 0.15543 0.13357 0.12136 0.11578 0.11096

45 0.15369 0.13208 0.12000 0.11449 0.10972

46 0.15201 0.13063 0.11869 0.11324 0.10852

47 0.15039 0.12924 0.11742 0.11202 0.10736

48 0.14881 0.12788 0.11619 0.11085 0.10623

49 0.14729 0.12657 0.11500 0.10971 0.10514

50 0.14581 0.12530 0.11384 0.10861 0.10409

51 0.14437 0.12406 0.11272 0.10754 0.10306

52 0.14297 0.12287 0.11163 0.10650 0.10206

53 0.14162 0.12170 0.11058 0.10549 0.10110

54 0.14030 0.12057 0.10955 0.10451 0.10016

55 0.13902 0.11947 0.10855 0.10356 0.09924

56 0.13777 0.11840 0.10757 0.10263 0.09835

57 0.13656 0.11735 0.10662 0.10172 0.09749

58 0.13538 0.11634 0.10570 0.10084 0.09664

59 0.13422 0.11535 0.10480 0.09999 0.09582

60 0.13310 0.11438 0.10393 0.09915 0.09502

61 0.13201 0.11344 0.10307 0.09833 0.09424

62 0.13094 0.11252 0.10224 0.09754 0.09347

63 0.12989 0.11163 0.10142 0.09676 0.09273

64 0.12888 0.11075 0.10063 0.09600 0.09200

65 0.12788 0.10989 0.09985 0.09526 0.09129

66 0.12691 0.10906 0.09909 0.09453 0.09060

67 0.12596 0.10824 0.09835 0.09383 0.08992

68 0.12503 0.10744 0.09762 0.09313 0.08925

69 0.12412 0.10666 0.09691 0.09246 0.08860

70 0.12323 0.10590 0.09622 0.09179 0.08797

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

Page 193: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN 28 Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr Df

0.25 0.50

0.10 0.20

0.05 0.10

0.025 0.050

0.01 0.02

0.005 0.010

0.001 0.002

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1.00000

0.81650

0.76489

0.74070

0.72669

0.71756

0.71114

0.70639

0.70272

0.69981

0.69745

0.69548

0.69383

0.69242

0.69120

0.69013

0.68920

0.68836

0.68762

0.68695

0.68635

0.68581

0.68531

0.68485

0.68443

0.68404

0.68368

0.68335

0.68304

0.68276

0.68249

0.68223

0.68200

0.68177

0.68156

0.68137

0.68118

0.68100

0.68083

0.68067

3.07768

1.88562

1.63774

1.53321

1.47588

1.43976

1.41492

1.39682

1.38303

1.37218

1.36343

1.35622

1.35017

1.34503

1.34061

1.33676

1.33338

1.33039

1.32773

1.32534

1.32319

1.32124

1.31946

1.31784

1.31635

1.31497

1.31370

1.31253

1.31143

1.31042

1.30946

1.30857

1.30774

1.30695

1.30621

1.30551

1.30485

1.30423

1.30364

1.30308

6.31375

2.91999

2.35336

2.13185

2.01505

1.94318

1.89458

1.85955

1.83311

1.81246

1.79588

1.78229

1.77093

1.76131

1.75305

1.74588

1.73961

1.73406

1.72913

1.72472

1.72074

1.71714

1.71387

1.71088

1.70814

1.70562

1.70329

1.70113

1.69913

1.69726

1.69552

1.69389

1.69236

1.69092

1.68957

1.68830

1.68709

1.68595

1.68488

1.68385

12.70620

4.30265

3.18245

2.77645

2.57058

2.44691

2.36462

2.30600

2.26216

2.22814

2.20099

2.17881

2.16037

2.14479

2.13145

2.11991

2.10982

2.10092

2.09302

2.08596

2.07961

2.07387

2.06866

2.06390

2.05954

2.05553

2.05183

2.04841

2.04523

2.04227

2.03951

2.03693

2.03452

2.03224

2.03011

2.02809

2.02619

2.02439

2.02269

2.02108

31.82052

6.96456

4.54070

3.74695

3.36493

3.14267

2.99795

2.89646

2.82144

2.76377

2.71808

2.68100

2.65031

2.62449

2.60248

2.58349

2.56693

2.55238

2.53948

2.52798

2.51765

2.50832

2.49987

2.49216

2.48511

2.47863

2.47266

2.46714

2.46202

2.45726

2.45282

2.44868

2.44479

2.44115

2.43772

2.43449

2.43145

2.42857

2.42584

2.42326

63.65674

9.92484

5.84091

4.60409

4.03214

3.70743

3.49948

3.35539

3.24984

3.16927

3.10581

3.05454

3.01228

2.97684

2.94671

2.92078

2.89823

2.87844

2.86093

2.84534

2.83136

2.81876

2.80734

2.79694

2.78744

2.77871

2.77068

2.76326

2.75639

2.75000

2.74404

2.73848

2.73328

2.72839

2.72381

2.71948

2.71541

2.71156

2.70791

2.70446

318.30884

22.32712

10.21453

7.17318

5.89343

5.20763

4.78529

4.50079

4.29681

4.14370

4.02470

3.92963

3.85198

3.78739

3.73283

3.68615

3.64577

3.61048

3.57940

3.55181

3.52715

3.50499

3.48496

3.46678

3.45019

3.43500

3.42103

3.40816

3.39624

3.38518

3.37490

3.36531

3.35634

3.34793

3.34005

3.33262

3.32563

3.31903

3.31279

3.30688

Page 194: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Pr

df 0.25 0.50

0.10 0.20

0.05 0.10

0.025 0.050

0.01 0.02

0.005 0.010

0.001 0.002

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

0.68052

0.68038

0.68024

0.68011

0.67998

0.67986

0.67975

0.67964

0.67953

0.67943

0.67933

0.67924

0.67915

0.67906

0.67898

0.67890

0.67882

0.67874

0.67867

0.67860

0.67853

0.67847

0.67840

0.67834

0.67828

0.67823

0.67817

0.67811

0.67806

0.67801

0.67796

0.67791

0.67787

0.67782

0.67778

0.67773

0.67769

0.67765

0.67761

0.67757

1.30254

1.30204

1.30155

1.30109

1.30065

1.30023

1.29982

1.29944

1.29907

1.29871

1.29837

1.29805

1.29773

1.29743

1.29713

1.29685

1.29658

1.29632

1.29607

1.29582

1.29558

1.29536

1.29513

1.29492

1.29471

1.29451

1.29432

1.29413

1.29394

1.29376

1.29359

1.29342

1.29326

1.29310

1.29294

1.29279

1.29264

1.29250

1.29236

1.29222

1.68288

1.68195

1.68107

1.68023

1.67943

1.67866

1.67793

1.67722

1.67655

1.67591

1.67528

1.67469

1.67412

1.67356

1.67303

1.67252

1.67203

1.67155

1.67109

1.67065

1.67022

1.66980

1.66940

1.66901

1.66864

1.66827

1.66792

1.66757

1.66724

1.66691

1.66660

1.66629

1.66600

1.66571

1.66543

1.66515

1.66488

1.66462

1.66437

1.66412

2.01954

2.01808

2.01669

2.01537

2.01410

2.01290

2.01174

2.01063

2.00958

2.00856

2.00758

2.00665

2.00575

2.00488

2.00404

2.00324

2.00247

2.00172

2.00100

2.00030

1.99962

1.99897

1.99834

1.99773

1.99714

1.99656

1.99601

1.99547

1.99495

1.99444

1.99394

1.99346

1.99300

1.99254

1.99210

1.99167

1.99125

1.99085

1.99045

1.99006

2.42080

2.41847

2.41625

2.41413

2.41212

2.41019

2.40835

2.40658

2.40489

2.40327

2.40172

2.40022

2.39879

2.39741

2.39608

2.39480

2.39357

2.39238

2.39123

2.39012

2.38905

2.38801

2.38701

2.38604

2.38510

2.38419

2.38330

2.38245

2.38161

2.38081

2.38002

2.37926

2.37852

2.37780

2.37710

2.37642

2.37576

2.37511

2.37448

2.37387

2.70118

2.69807

2.69510

2.69228

2.68959

2.68701

2.68456

2.68220

2.67995

2.67779

2.67572

2.67373

2.67182

2.66998

2.66822

2.66651

2.66487

2.66329

2.66176

2.66028

2.65886

2.65748

2.65615

2.65485

2.65360

2.65239

2.65122

2.65008

2.64898

2.64790

2.64686

2.64585

2.64487

2.64391

2.64298

2.64208

2.64120

2.64034

2.63950

2.63869

3.30127

3.29595

3.29089

3.28607

3.28148

3.27710

3.27291

3.26891

3.26508

3.26141

3.25789

3.25451

3.25127

3.24815

3.24515

3.24226

3.23948

3.23680

3.23421

3.23171

3.22930

3.22696

3.22471

3.22253

3.22041

3.21837

3.21639

3.21446

3.21260

3.21079

3.20903

3.20733

3.20567

3.20406

3.20249

3.20096

3.19948

3.19804

3.19663

3.19526

Titik Persentase Distribusi t (df = 41-80)

Page 195: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 196: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 197: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Table entry

Table entry for z is the area under the standard normal curveto the left of z.

Standard Normal Probabilities

z

z .00

–3.4–3.3–3.2–3.1–3.0–2.9–2.8–2.7–2.6–2.5–2.4–2.3–2.2–2.1–2.0–1.9–1.8–1.7–1.6–1.5–1.4–1.3–1.2–1.1–1.0–0.9–0.8–0.7–0.6–0.5–0.4–0.3–0.2–0.1–0.0

.0003

.0005

.0007

.0010

.0013

.0019

.0026

.0035

.0047

.0062

.0082

.0107

.0139

.0179

.0228

.0287

.0359

.0446

.0548

.0668

.0808

.0968

.1151

.1357

.1587

.1841

.2119

.2420

.2743

.3085

.3446

.3821

.4207

.4602

.5000

.0003

.0005

.0007

.0009

.0013

.0018

.0025

.0034

.0045

.0060

.0080

.0104

.0136

.0174

.0222

.0281

.0351

.0436

.0537

.0655

.0793

.0951

.1131

.1335

.1562

.1814

.2090

.2389

.2709

.3050

.3409

.3783

.4168

.4562

.4960

.0003

.0005

.0006

.0009

.0013

.0018

.0024

.0033

.0044

.0059

.0078

.0102

.0132

.0170

.0217

.0274

.0344

.0427

.0526

.0643

.0778

.0934

.1112

.1314

.1539

.1788

.2061

.2358

.2676

.3015

.3372

.3745

.4129

.4522

.4920

.0003

.0004

.0006

.0009

.0012

.0017

.0023

.0032

.0043

.0057

.0075

.0099

.0129

.0166

.0212

.0268

.0336

.0418

.0516

.0630

.0764

.0918

.1093

.1292

.1515

.1762

.2033

.2327

.2643

.2981

.3336

.3707

.4090

.4483

.4880

.0003

.0004

.0006

.0008

.0012

.0016

.0023

.0031

.0041

.0055

.0073

.0096

.0125

.0162

.0207

.0262

.0329

.0409

.0505

.0618

.0749

.0901

.1075

.1271

.1492

.1736

.2005

.2296

.2611

.2946

.3300

.3669

.4052

.4443

.4840

.0003

.0004

.0006

.0008

.0011

.0016

.0022

.0030

.0040

.0054

.0071

.0094

.0122

.0158

.0202

.0256

.0322

.0401

.0495

.0606

.0735

.0885

.1056

.1251

.1469

.1711

.1977

.2266

.2578

.2912

.3264

.3632

.4013

.4404

.4801

.0003

.0004

.0006

.0008

.0011

.0015

.0021

.0029

.0039

.0052

.0069

.0091

.0119

.0154

.0197

.0250

.0314

.0392

.0485

.0594

.0721

.0869

.1038

.1230

.1446

.1685

.1949

.2236

.2546

.2877

.3228

.3594

.3974

.4364

.4761

.0003

.0004

.0005

.0008

.0011

.0015

.0021

.0028

.0038

.0051

.0068

.0089

.0116

.0150

.0192

.0244

.0307

.0384

.0475

.0582

.0708

.0853

.1020

.1210

.1423

.1660

.1922

.2206

.2514

.2843

.3192

.3557

.3936

.4325

.4721

.0003

.0004

.0005

.0007

.0010

.0014

.0020

.0027

.0037

.0049

.0066

.0087

.0113

.0146

.0188

.0239

.0301

.0375

.0465

.0571

.0694

.0838

.1003

.1190

.1401

.1635

.1894

.2177

.2483

.2810

.3156

.3520

.3897

.4286

.4681

.0002

.0003

.0005

.0007

.0010

.0014

.0019

.0026

.0036

.0048

.0064

.0084

.0110

.0143

.0183

.0233

.0294

.0367

.0455

.0559

.0681

.0823

.0985

.1170

.1379

.1611

.1867

.2148

.2451

.2776

.3121

.3483

.3859

.4247

.4641

.01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09

Page 198: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

Table entry

Table entry for z is the area under the standard normal curveto the left of z.

z

z .00

0.00.10.20.30.40.50.60.70.80.91.01.11.21.31.41.51.61.71.81.92.02.12.22.32.42.52.62.72.82.93.03.13.23.33.4

.5000

.5398

.5793

.6179

.6554

.6915

.7257

.7580

.7881

.8159

.8413

.8643

.8849

.9032

.9192

.9332

.9452

.9554

.9641

.9713

.9772

.9821

.9861

.9893

.9918

.9938

.9953

.9965

.9974

.9981

.9987

.9990

.9993

.9995

.9997

.5040

.5438

.5832

.6217

.6591

.6950

.7291

.7611

.7910

.8186

.8438

.8665

.8869

.9049

.9207

.9345

.9463

.9564

.9649

.9719

.9778

.9826

.9864

.9896

.9920

.9940

.9955

.9966

.9975

.9982

.9987

.9991

.9993

.9995

.9997

.5080

.5478

.5871

.6255

.6628

.6985

.7324

.7642

.7939

.8212

.8461

.8686

.8888

.9066

.9222

.9357

.9474

.9573

.9656

.9726

.9783

.9830

.9868

.9898

.9922

.9941

.9956

.9967

.9976

.9982

.9987

.9991

.9994

.9995

.9997

.5120

.5517

.5910

.6293

.6664

.7019

.7357

.7673

.7967

.8238

.8485

.8708

.8907

.9082

.9236

.9370

.9484

.9582

.9664

.9732

.9788

.9834

.9871

.9901

.9925

.9943

.9957

.9968

.9977

.9983

.9988

.9991

.9994

.9996

.9997

.5160

.5557

.5948

.6331

.6700

.7054

.7389

.7704

.7995

.8264

.8508

.8729

.8925

.9099

.9251

.9382

.9495

.9591

.9671

.9738

.9793

.9838

.9875

.9904

.9927

.9945

.9959

.9969

.9977

.9984

.9988

.9992

.9994

.9996

.9997

.5199

.5596

.5987

.6368

.6736

.7088

.7422

.7734

.8023

.8289

.8531

.8749

.8944

.9115

.9265

.9394

.9505

.9599

.9678

.9744

.9798

.9842

.9878

.9906

.9929

.9946

.9960

.9970

.9978

.9984

.9989

.9992

.9994

.9996

.9997

.5239

.5636

.6026

.6406

.6772

.7123

.7454

.7764

.8051

.8315

.8554

.8770

.8962

.9131

.9279

.9406

.9515

.9608

.9686

.9750

.9803

.9846

.9881

.9909

.9931

.9948

.9961

.9971

.9979

.9985

.9989

.9992

.9994

.9996

.9997

.5279

.5675

.6064

.6443

.6808

.7157

.7486

.7794

.8078

.8340

.8577

.8790

.8980

.9147

.9292

.9418

.9525

.9616

.9693

.9756

.9808

.9850

.9884

.9911

.9932

.9949

.9962

.9972

.9979

.9985

.9989

.9992

.9995

.9996

.9997

.5319

.5714

.6103

.6480

.6844

.7190

.7517

.7823

.8106

.8365

.8599

.8810

.8997

.9162

.9306

.9429

.9535

.9625

.9699

.9761

.9812

.9854

.9887

.9913

.9934

.9951

.9963

.9973

.9980

.9986

.9990

.9993

.9995

.9996

.9997

.5359

.5753

.6141

.6517

.6879

.7224

.7549

.7852

.8133

.8389

.8621

.8830

.9015

.9177

.9319

.9441

.9545

.9633

.9706

.9767

.9817

.9857

.9890

.9916

.9936

.9952

.9964

.9974

.9981

.9986

.9990

.9993

.9995

.9997

.9998

.01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09

Standard Normal Probabilities

Page 199: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

LAMPIRAN: Kegiatan Awal Pembelajaran

Page 200: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

KEGIATAN DISKUSI

Page 201: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 202: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 203: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 204: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum
Page 205: “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25435/1/cindy@... · memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, ... ini masih belum

PROFIL PENULIS

Bernama lengkap Cindy Febry Kostantia yang

lahir di Jakarta pada tanggal 08 Februari 1992.

Bertempat tinggal di Perum. Reni Jaya Jl.

Bratasena 4 Blok BB-1 No.19 Tangerang Selatan.

Memulai pendidikan pada tahun 1997 di sebuah

Taman Kanak-Kanak Pertiwi Pamulang, kemudian

berakhir pada tahun 1998. Melanjutkan pada

jenjang sekolah dasar di SDN Pamulang III selama

6 tahun, yang lulus pada tahun 2004. Dari SD

kemudian melanjutkan pada tingkat menengah pertama di SMPN 2 Pamulang

yang mengalami proses pendidikan selama 3 tahun kemudian lulus pada tahun

2007. Pada tahun tersebut mendaftarkan diri pada tingkat menengah atas di

SMAN 6 Tangerang Selatan dan lulus pada tahun 2010. Di tahun yang sama pada

bulan Juli mendaftarkan ke Perguruan Tinggi Negeri bernama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan

konsentrasi Ekonomi, alhamdulillah diberikan kesempatan lulus pada keputusan

akhir sidang Munaqassah pada 29 September 2014 jam 12.45. penulis aktif dalam

berbagai kesempatan di bidang kemanusiaan. Hingga mendapatkan sertifikat

penghargaan dari Royal World Record karena berhasil menyelesaikan sebuah

karya.