“pengaruh pendekatan deep dialogue...
TRANSCRIPT
“PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE
CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.”
(Penelitian Quasi Eksperimen)
Disusun Oleh :
Cindy Febry Kostantia
NIM 1110015000132
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Progam Studi Ekonomi Akuntansi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
ABSTRAK
Cindy Febry Kostantia (NIM: 1110015000132): Pengaruh Pendekatan
Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh
antara Penggunaan Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Tangerang Selatan pada
bulan Juli 2014. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen atau
eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 39 orang
dengan jumlah keseluruhan dalam satu kelas di kelas X IIS 3 mencapai 42
orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dengan bentuk pilihan
ganda yang terdiri dari lima alternatif jawaban A, B, C, D, dan E, wawancara
dengan jumlah pertanyaan sebanyak lima buah pertanyaan yang diajukan
kepada guru mata pelajaran ekonomi dan siswa, Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen biasanya bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang dan instrumen
penelitian yang terakhir adalah melalui instrumen observasi sesuai dengan
yang tercantum dalam RPP. Selain itu, teknik korelasi yang digunakan
adalah product moment. Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa
terdapat pengaruh yang positif dari Pengaruh Penggunaan Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan. Peningkatan hasil nilai
tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni sebesar
42,43, nilai rata-rata posttest sebesar 52,24 dan nilai N-Gain tertinggi dengan
nilai 1. Hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria
≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374
dan Ttabel berada pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk
uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39
+ 39 – 2. Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat pengaruh
dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di
SMAN 6 Tangerang Selatan
Kata Kunci : Deep Dialogue Critical Thinking, Hasil Belajar, Konsep
Ilmu Ekonomi
ABSTRACT
Cindy Febry Kostantia (NIM: 1110015000132): Effect of Deep Dialogue
Critical Thinking Toward Students Learning Outcome On Economics in
SMAN 6 South Tangerang.
The purpose of the research is to know whether Deep Dialogue Critical
Thinking has influence on students leraning outcome on Economics in SMAN 6
South Tangerang. The used method in quasi experiment with pretest-posttest
control group design. The technic used in taking samle is random sampling and the
samples are 39 students of 42 students in X IIS 3. The instruments in the research
are giving multiple choice tests with five alternative answers; A, B, C, D, and E,
interviewing Economics teachers and the students, and documentating record.
Documentation can be a writting, picture or someones monumental work. The last
intrument used in the research is RPP observation. Beside that, product moment is
also used as a correlation technique. Then, if is found that using Deep Dialogue
Critical Thinking Approach has ifluence on outcome of students Economics
learning in SMAN 6 South Tangerang. The raising outcome can be provided by the
average pretest value 42,43, the average posttest value 52,24, and 1 as highest N-
Gain. The result of parametric T-Test with >0,05 criteria is on H1 conclusion. It is
accepled with T-Test 8,374 and T-Table 1,665. T ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) for
two side. Test on students distribution (t) dk =76 of Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. In
conclusion, DD/CT has influence on outcome of students Economics learning in X
class in SMAN 6 South Tangerang.
Keywords: Deep Dialogue, Critical Thinking, Learning Outcomes, Concept,
Economics
viii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir SKIPSI. Salawat serta salam semoga selalu Allah
curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga juga
para sahabat-sahabat beliau dan mudah-mudahan termasuk pula kita selaku umat-
Nya.
Dalam penyusunan laporan akhir skripsi ini penulis banyak mendapat
bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Nurlena Rifa’i M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan,
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial,
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si Selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial,
4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc., selaku dosen pembimbing,
5. Ibu Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd yang telah membantu dalam memecahkan
kesulitan dalam mengolah data. I Love You Ibu Ku sayang...
6. Bapak Dr. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen penasihat akademik
7. Bapak Yusep K Sukma selaku guru pamong ekonomi yang telah
memberikan arahan dan saran-saran yang bermanfaat,
8. Bapak Drs. Agus Hendrawan, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 6
Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izinnya untuk dapat
melaksanakan kegiatan penelitian di Sekolah tersebut,
9. Guru-guru SMAN 6 Tangerang Selatan yang selalu memberikan pelajaran
berharga dan telah memberikan arahan dan bimbingannya selama
melakukan penelitian di Sekolah
10. Seluruh staf guru dan karyawan SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang,
11. Kedua orang tua ku tercinta (Mamah Santi) yang selalu memberikan
dukungan baik moril maupun materil,
ix
12. Teman-teman PPKT (Syafrida, Ifan Irfiandi, Syifa Fauziah, Ristha Ingrid
Mandela, Eni Rahayu, Bayuda Luqman Al-Farisi, Liestiana Apriani, Budi
Kurniawan, Hiladajiah, Tahnia Lestari, Rike Rahmalia, dan Nadia
Istiqomah) atas semangat, dan motivasinya selama pelaksanaan proses
penyelesaian laporan skripsi ini.
13. Dan kedua adikku yang termanis yang selalu memberikan semangat dikala
lelah mendera melalui canda tawanya
14. Murid-murid SMAN 6 Kota Tangerang Selatan terutama seluruh murid
kelas X,
15. Teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/ Ekonomi angkatan
2010, terutama teman-teman “OTSE” (Chentauri Galih, Ms. Lola Lilian
Paramitha, Mpok dille, Ms. Rempong Desde Monawita, Frisca Fauzia K,
Kepala Suku Gina Rosdianti, Oma Dini Halimah) yang senantiasa berbagi
dalam segala hal.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah
membantu di dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa laporan skripsi ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
untuk perbaikan penulisan selanjutnya. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga
laporan skripsi ini dapat bermanfaat penulis dan pembaca.
Jakarta, September 2014
Cindy Febry Kostantia
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Kegunaan Hasil Penelitian ................................................................. 7
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori1. Hakikat Pendekatan Pembekajaran ........................................ 9
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran .................................... 9
b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran............................. 10
2. Hakikat Deep Dialogue Dritical Thinking (DD/CT) sebagai
Pendekatan Pembelajaran........................................................ 12
a. Pengertian Pendekatan DD/CT .............................................. 12
b. Tahapan dalam penggunaan pendekatan (DD/CT) ................ 12
c. Ciri-ciri pendekatan DD/CT................................................... 14
d. Kelebihan penggunaan Pendekatan DD/CT........................... 14
xi
e. Kekurangan penggunaan Pendekatan DD/CT ....................... 15
3. Hakikat Hasil Belajar ................................................................ 15
a. Pengertian Hasil Belajar......................................................... 15
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 18
4. Hakikat Pembelajaran............................................................... 19
a. Pengertian belajar ................................................................... 19
b. Tujuan Belajar ........................................................................ 21
c. Unsur belajar .......................................................................... 22
d. Prinsip umum belajar.............................................................. 24
e. Tipe belajar ............................................................................. 26
5. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................ 28
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................... 28
b. Pengertian Ilmu Ekonomi ...................................................... 28
c. Pembagian Ilmu Ekonomi...................................................... 29
d. Manfaat mempelajari ilmu ekonomi ...................................... 29
e. Kegunaan Ilmu Ekonomi ....................................................... 30
f. Metodologi ilmu ekonomi...................................................... 30
g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi. 31
h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi ...................... 32
B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................... 32
C. Kerangka Berfikir............................................................................ 32
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 35
B. Metode dan Desain Penelitian...................................................... 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 37
E. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 39
F. Uji Coba Instrumen ................................................................... 39
xii
a) Uji Validitas ........................................................................... 39
b) Uji Reliabilitas ....................................................................... 40
c) Pengujian Taraf Kesukaran .................................................... 41
d) Pengujian Daya Pembeda Soal............................................... 42
G. Teknik Analisis Data.................................................................. 42
a) Uji Normalitas........................................................................ 42
b) Uji Homogenitas .................................................................... 43
c) Uji Linearitas.......................................................................... 44
d) N-Gain.................................................................................... 45
H. Hipotesis uji-t.............................................................................. 46
I. Hipotesis Statistik....................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMAN 6 Tangerang Selatan ........................... 48
1) SejarahSingkatSekolah................................................................. 48
2) Visi, MisidanTujuan..................................................................... 51
3) Sarana dan prasarana.................................................................... 52
4) Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan............................................ 55
5) Tenaga Pendidik........................................................................... 55
6) Kondisi Ideal ................................................................................ 61
7) Potensi yang dimiliki satuan pendidikan ..................................... 62
8) Program Kerja .............................................................................. 63
9) Kegiatan Pengembangan Diri ...................................................... 64
B. Hasil Penelitian................................................................................. 66
1. Data Hasil Belajar ..................................................................... 66
a) Uji Validitas .......................................................................... 66
b) Uji Reliabilitas....................................................................... 69
c) Daya Tingkat Kesukaran Soal............................................... 70
d) Daya Pembeda Soal............................................................... 71
e) Uji Normalitas ....................................................................... 72
xiii
f) Uji Homogenitas ................................................................... 73
g) Uji Linearitas......................................................................... 73
h) Data Hasil PretestX IIS 3...................................................... 75
i) Data Hasil PosttestX IIS 3 .................................................... 77
j) N-Gain................................................................................... 79
k) Uji Prasyarat : ..................................................................... 81
1) Uji Hipotesis ........................................................................ 81
2. Pembahasan .......................................................................... 97
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 103
B. Implikasi............................................................................................. 104
C. Saran................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA 105
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1 Tahapan Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking ..... 13
3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 36
3.2 Sampel Kelas X IIS 3 ......................................................... 37
3.3 Nilai N-Gain Score ............................................................ 46
4.1 Status Pemilikan dan Penggunaan Lahan ............................... 53
4.2 Peralatan Penunjang Pembelajaran ........................................ 53
4.3 Perlengkapan Administrasi .................................................... 54
4.4 Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan ...................................... 55
4.5 Tenaga Pendidik SMAN 6 Tangerang Selatan ....................... 55
4.6 Tenaga Kependidikan SMAN 6 Tangerang Selatan .............. 58
4.7 Input dan Output Peserta didik ............................................... 61
4.8 Kondisi Ideal ........................................................................... 61
4.9 Prestasi yang pernah diraih dalam berbagai bidang dan tingkat 63
4.10 Program Pembiasaan yang ada
di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan ..................................... 66
4.11 Hasil Validitas Instrumen Kelas XI MIA 4 ......................... 67
4.12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Kelas XI MIA 4 .................. 69
4.13 Daftar Nilai Taraf Kesukaran X IIS 3 ................................ 70
4.14 Daftar Nilai Daya Pembeda Soal X IIS 3 ........................... 71
xv
4.15 Hasil Pengujian Normalitas .............................................. 72
4.16 Hasil Pengujian Homogenitas ........................................... 73
4.17 Anava Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X ............................. 73
4.18 Data Hasil Pretest Kelas X IIS 3 ....................................... 74
4.19 Urutan Nilai Pretest terendah ke tertinggi X IIS 3 .............. 74
4.20 Data Hasil Posttest Kelas X IIS 3 ...................................... 76
4.21 Urutan Nilai Posttest terendah ke tertinggi X IIS 3 ............. 77
4.22 Daftar Hasil Nilai N-Gain Kelas X IIS 3 ............................ 78
4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Perbedaan Rata-rata melalui Uji
Parametrik T-Test ............................................................. 81
4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain,
Normalitas, Homogenitas, Lineritas ................................... 82
4.25 Hasil Wawancara Siswa Terhadap Penggunaan DD/CT ..... 85
4.26 Perolehan Skor Rata-rata Hasil Observasi Guru Terhadap
Siswa Kelas X IIS 3 .......................................................... 87
4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan DD/CT 90
4.28 Perolehan Skor Rata-rata Hasil Observasi Guru Ekonomi Kepada
Peneliti ............................................................................. 92
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1 Gambar Diagram Aliran Sirkulasi .......................................... 31
4.1 Gambar Grafik Histogram Nilai Pretest X IIS 3 .................... 76
4.2 Gambar Grafik Histogram Nilai Posttest X IIS 3 .................. 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Taufiq Amir Pendidikan memiliki peran pentingdalam kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa dianggap maju ketikapendidikan di dalamnya berjalan dengan baik. Pendidikanmerupakan aspek yang sangat penting karena dengan pendidikandiharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yangterampil, kreatif, dan inovatif. Negara dengan sumber daya alamyang melimpah tanpa diimbangi dengan keberadaan sumber dayamanusia yang kompeten akan terasa kurang dalam mengelolakekayaan alam yang ada. Peran pendidikan akan sangatberpengaruh dalam meningkatkan sumber daya manusia yang kayaakan ilmu pengetahuan.
Modal pengetahuan harus ditempatkan lebih penting darimodal fisik lainnya. Tidak sedikit bukti menunjukkan bahwanegara yang menyadari akan hal ini, semakin berhasilmemakmurkan rakyatnya. Perekonomian mereka maju,kesejahteraan rakyat meningkat, pendidikan diperhatikan, dankesuksesan ini terus menggelinding menuju kemajuan berikutnya.Padahal, mungkin dari segi kondisi sumber daya alam, jumlahpenduduk, wilayah demografis, dan berbagai “modal fisik” lainnya,relatif tidak menguntungkan. Sebaliknya ada banyak bangsa yangtidak begitu sukses, atau kurang maksimal kesuksesannya,sementara modal fisiknya berlimpah ruah.1
Manusia harus melalui proses belajar untuk memperoleh
pengetahuan. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungan sehingga mampu bertahan hidup. Menurut Winkel dalam
Yatim Riyanto, mendefiniskan belajar adalah suatu aktivitas mental dan
psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat
adanya interaksi antar individu dengan individu dengan lingkungan.2
1Taufiq Amir, InovasiPendidikanMelalui Problem Based Learning, (Jakarta, Kencana,2010), cetakan ke-2, h. 2
2Yatim.Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Predana Media Group, 2009),h. 61
2
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang membantu individu
belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. Sistem
dapat diartikan satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga ciri utama sistem.
Pertama, suatu sistem memiliki tujuan tertentu; kedua, untuk mencapai
tujuan sebuah sistem memiliki fungsi-fungsi tertentu; ketiga, untuk
menggerakkan fungsi, sistem harus ditunjang oleh berbagai
komponen.3Setiap pembelajaran memiliki tujuan dan fungsi tertentu.
Untuk mencapai semua itu perlu adanya model pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Menurut Wina Sanjaya, “Proses pembelajaran merupakan sebuah
proses komunikasi antara guru dengan siswa melalui bahasa verbalis
sebagai media primer dalam penyampaian materi pelajaran.”4 Dalam
proses belajar mengajar, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan
paling penting. Sebab guru masih dianggap sebagai unsur penentu dalam
meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang maksimal. Peranan guru,
selain mengajar, mendidik, dan melatih siswa, guru hendaknya mampu
memberikan motivasi belajar siswa. Di antara usaha munculnya motivasi
pada diri siswa banyak dipengaruhi oleh guru dan media pendukung apa
yang digunakan dalam pembelajaran.
Proses belajar mengajar di dalam kelas sangat bergantung dengan
bagaimana guru menyajikan pembelajaran tersebut kepada siswa. Jika
seorang guru hanya berdiri di depan kelas dengan menyampaikan materi
secara verbal tanpa dibantu dengan media pembelajaran yang mampu
memvisualisasikan apa yang sebenarnya ingin disampaikan, maka sangat
dimungkinkan siswa akan merasa bosan dan sulit untuk memahami materi
dengan baik.
Standar Nasional Pendidikan menjelaskan, terdapat standar proses
yang menjadi kegiatan utama dalam meraih ilmu di sekolah. Proses
3Wina.Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011),h. 2
4Ibid, h. 197
3
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan,
memotivasi peserta didik untuk giat, serta memberikan ruang yang cukup
bagi peserta didik dalam menyalurkan bakat, minat dan potensi. Proses
tersebut menentukan hasil pembelajaran peserta didik.
Selain standar proses, adapula standar tenaga pendidikan. Tenaga
pendidik atau guru, merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam proses
pembelajaran. Guru menjadi agen perubahan dalam pendidikan khususnya
di Indonesia. Guru juga yang menjadi kunci keberhasilan bagi peserta
didik dan institusi yang menaungi jabatan atau profesinya.
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah yakni faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor
dari luar diri siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa diantaranya
adalah: kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri dan
kemandirian. Sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah dapat berupa
lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan sekolah, guru,
kurikulum dan sebagainya. Jadi, dalam hal ini rendahnya prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Dari
faktor-faktor tersebut yang paling menentukan adalah faktor dari dalam
diri siswa itu sendiri untuk menentukan keberhasilan dalam belajar. Sebab
dalam proses belajar adalah siswa tersebut sebagai subyek belajar
Dalam hal ini faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar ekonomi siswa adalah penggunaan sumber belajar di sekolah, hal
ini meliputi sumber belajar tercetak, non cetak, fasilitas belajar ataupun
lingkungan sekolah. Selain itu untuk memperoleh pengalaman dan untuk
latihan yang baik diperlukan adanya sumber belajar yang baik. Sumber
belajar merupakan sesuatu yang penting karena dapat turut memperlancar
proses belajar mengajar (PBM). Guru bukanlah satu-satunya penentu
keberhasilan siswa. Tanpa disadari faktor penentu keberhasilan dalam
proses belajar mengajar adalah siswa sebagai pelaku dalam kegiatan
belajar. Tanpa kesadaran , kemauan, dan keterlibatan siswa, maka proses
belajar mengajar tidak akan berhasil. Dengan demikian dalam proses
4
belajar mengajar siswa ditutut memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu
memiliki kesadaran, kemauan, dan motivasi dari dalam diri siswa bukan
semata-mata tekanan guru maupun pihak lain.
Adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan ini akan memberikan
harapan besar bagi peningkatan mutu lulusan pendidikan. Untuk itu
dengan adanya inovasi pembelajaran yang berbasis Deep Dialog/Critical
Thinking ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) di Indonesia sehingga mampu mengangkat nama
Indonesia dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.5 Pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (Student centered approach) dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(Teacher centered approach). Pendekatan dengan berbasis Deep
Dialog/Critical Thinking mampu menjadi penggerak yang unggul untuk
membantu peserta didik belajar karena Deep Dialogue/Critical
Thinking (DD/CT) menggunakan semua metode pembelajaran yang telah
digunakan sebelumnya seperti multiple intelligences, belajar aktif,
keterampilan proses ataupun Partnership Learning Methode. Dengan
begitu, maka guru dapat memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga
peserta didik tidak merasa bosan dan monoton.
Pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat
melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan imajinatif,
menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan imajinatif
atas ide-ide lokal dan tradisional, sehingga dapat meningkatkan peserta
didik untuk berfikir mandiri. Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT)
5Ibid,
5
menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental, emosional dan
spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan
bergairah.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan
kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut
Nursid Sumaatmaja
Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi pesertadidik agar peka terhadap masalah soial yang terjadi di masyarakat,memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segalaketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalahyang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupunyang menimpa kehidupan masyarakat. 6
Salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMA adalah mata
pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi diberikan sebagai program
pengajaran umum di kelas dengan tujunnya adalah agar siswa dapat
mengerti permasalahan yang ada disekitarnya serta dampak yang
ditimbulkan akibat masalah tersebut. Mata pelajaran ekonomi berangkat
dai fakta atau gejala yang nyata sehingga siswa diharapkan mempunyai
kemandirian dalam pemanfaatan sumber belajar yang berkaitan dengan
mata pelajaran ekonomi. Prestasi belajar ekonomi yang dicapai kelas X di
SMAN 6 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2013-2014 dari hasil ulangan
kenaikan kelas rata-ratanya adalah 74 dengan rentang nilai terendahnya
adalah 65 dan nilai tertingginya adalah 90 (sumber daftar nilai ulangan
kenaikan kelas guru mata pelajaran ekonomi).
Keberhasilan pengajaran tiak hanya dilihat dari hasil belajar yang
dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada
dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Tujuan penilaian
proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui
6Tim BPSDMPK dan PMP. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial: Fakta, konsep, generalisasi
dalam pembelajaran IPS. Jakarta: DirjenDikti P2KT. 2012
6
kegiatan belajar-mengajar, terutama efeisensi, keefektifitasan, dan
produktivitasnya dalam mencapai tujuan pengajaran.
Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui masalah yang
berkaitan dengan sumber belajar, pendekatan yang digunakan,
kemandirian, prestasi belajar maka peneliti akan mengambil judul
penelitian yakni “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE
CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI di SMAN 6 TANGERANG
SELATAN”
B. Identifikasi Masalah
Ada beberapa identifikasi masalah yang akan peneliti angkat
berkaitan dengan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
ekonomi untuk siswa kelas X IIS 3 di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.
Identifikasi masalah tersebut akan dikaitkan dengan penggunaan
pendekatan DD/CT, kurangnya minat membaca buku panduan mata
pelajaran ekonomi yang dimiliki oleh peserta didik, ketidakfahaman siswa
dalam hal mengisi jawaban pada lembar kerja siswa (LKS).
C. Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, teori-teori, dan agar
penelitian ini dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua
masalah yang diidentifikasikan akan kami teliti. Untuk itu, peneliti
memberi batasan variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana
hubungan variabel satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian pendidikan
ini peneliti akan memfokuskan pada pendekatan Deep Dialogue/Critical
Thinking yang dilakukan oleh guru sebagai pendekatan mengajar yang
dilakukan di dalam kelas dengan melihat pada hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas kelas X IIS 3 di SMA Negeri 6 Tangerang
Selatan.
7
D. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka peniliti akan merumuskan
permasalahan yang ingin diteliti, diantaranya:
Adakah pengaruh antara pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking
yang dilakukan oleh guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas
maka kami akan merumuskan tujuan dari penelitian yang akan kami teliti
pada kesempatan kali ini, diantaranya adalah:
Untuk mengetahui adakah pengaruh antara pendekatan Deep
Dialogue/Critical Thinking yang dilakukan oleh guru dengan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 6 Tangerang
Selatan.
F. Kegunaan Hasil penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang telah
peneliti lakukan khususnya bagi guru, sekolah, dan khususnya bagi
peneliti sendiri adalah:
1. Bagi Siswa : Bahwa dengan penelitian yang dilakukan ini akan
berpengaruh pada peningkatan hasil belajar untuk mata pelajaran ekonomi
2. Bagi Guru : Pendekatan DD/CT ini akan dapat digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar selanjutnya
3. Bagi Sekolah : Salah satu rujukan untuk dapat menggunakan berbagai
macam pendekatan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
dengan merujuk pada pendekatan DD/CT
8
4. Bagi Peneliti : Dapat menjadi salah satu acuan untuk menjadikan
pendekatan DD/CT ini sebagai pendekatan dalam kegiatan belajar pada
konsep materi ekonomi selanjutnya
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Pendekatan Pembelajaran
a. Pengertian Pendekatan
Secara harfiah, istilah pendekatan menurut Kamus BesarBahasa Indonesia berarti “proses, perbuatan, cara mendekati”Dalam konteks pembelajaran. Menurut T. Raka Joni, pendekatandiartikan sebagai cara umum dalam memandang permasalahan atauobyek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang menggunakankacamata dengan warna tertentu didalam memandang alam.Kacamata berwarna hijau akan menyebabkan dunia kelihatankehijaua-hijauan, kacamata berwarna coklat akan membuat duniakelihatan kecoklat-coklatan, dan seterusnya“. Jadi, pendekatandigunakan apabila bersangkut paut dengan cara-cara umum danatau asumsi dalam menyikapi sesuatu masalah ke arahpemecahannya. Demikian misalnya, pendekatan sistemmenyebabkan dipersepsinya hubungan kait-mengait antarasejumlah unsur yang dianggap memiliki hubungan yang sistemik.1
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Dari
pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (dalam Abin
Syamsuddin Makmun) mengemukakan empat unsur pendekatan dari
setiap usaha, yaitu :
1 http:/pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014
10
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil
(output) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan
mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)
yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang
akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur
tersebut adalah:
1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran
yang dipandang paling efektif.
3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode dan teknik pembelajaran.
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan
atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi
yang disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui
pendekatan ini sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas.
Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar
yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar
yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat
11
digunakan apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif
banyak. Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat
pada sumber belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya
dominasi sumber belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari
konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi
lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.
2. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain
seperti Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah
ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan
kesempatan kepada warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan
pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam
pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar. Dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber
belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang
kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana
dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan
inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah diingat,
mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga
belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena
warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan
cara penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan
analitis, sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna.
Warga belajar dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan
secara sistimatis terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat
mengambil kesimpulan dari hasil informasi yang diperolehnya. Peran
sumber belajar dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah sebagai
pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan warga belajar dalam
kegiatan pembelajarannya secara efektif dan efisien.
12
3. Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking (DD/CT)
Menurut Ketut. P Arthana Deep dialogue (dialog mendalam)dapat diartikan sebagai percakapan antara orang-orang (dialog) yangdiwujudkan dalam hubungan interpersonal, saling ada keterbukaan,jujur dan mengandalkan kebaikan. Sedangkan Critical Thinking(berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang dilakukan denganmengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuatpertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat sertamelaksanakannya secara benar.2
Dari beberapa pengertian tentang pendekatan pembelajaran maka
dapat kita simpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara umum
dalam memandang permasalahan atau obyek kajian yang bertitik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
2. Pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT)
a. Pengertian Pendekatan DD/CT
Deep dialogue (dialog mendalam) dapat diartikan sebagai percakapan
antara orang-orang (dialog) yang diwujudkan dalam hubungan
interpersonal, saling ada keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan.
Sedangkan Critical Thinking (berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang
dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis,
membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta
melaksanakannya secara benar.
Beberapa prinsip yang harus ada dalam DD/CT antara lain adalah:
adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling memberikan yang terbaik,
menjalin hubungan kesederajatan dan keberadaan serta empasitas yang
tinggi. Fokus dalam kajian pendekatan DD/CT dalam pembelajaran
dikonsentrasikan dalam mendapatkan pengetahuan, pengalaman, melalui
dialog serta secara mendalam dan berfikir kritis tidak saja keaktifan
2 Ketut. P Arthana. “Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking”,
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, 2010, h. 16
13
peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi juga aspek intelektual, sosial,
mental, emosional, dan spiritual.
b. Tahapan penggunaan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking
Menurut Ketut P. Arthana, Tahapan pendekatan Deep Dialogue
Critical Thinking terdiri dari enam fase. Secara ringkas peneliti akan
menjabarkan yang menjadi tahapan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan Deep Dialogue Critical Thinking adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Tahapan Pembelajaran Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking
Fase Perilaku Guru
1. Keterbukaan Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk bertanya mengenai bahan
pelajaran yang belum dikuasai dari
pelajaran yang sudah dibelajarkan.
2. Bersikap Jujur Guru mengajukan pertanyaan pada peserta
didik mengenai bahan yang telah
dibelajarkan.
3. Kerjasama Guru memilih pokok-pokok permasalahan
yang memberikan satu dasar yang sama.
Selanjutnya guru bersama siswa bersama
mencari hipotesis atas permasalahan.
4. Menjunjung nilai-nilai moral,
deep dialogue/critical thinking
Guru melakukan dialog dengan
menjunjung final nilai-nilai moral, etis
atau santun, saling menghargai,
demokratis
5. Saling mengakui keunggulan Guru merespon dialog yang dilakukan
oleh peserta didik secara baik
6. Membangun empati Guru memberikan tindak lanjut untuk
mengetahui keberhasilan dari pendekatan
yang dilakukan selama proses belajar
14
mengajar berlangsung dengan membuat
kesimpulan akhir dari tahapan tersebut.
c. Ciri-ciri pendekatan DD/CT
Untuk keperluan pendekatan pembelajaran, Global Dilaogue Institute
mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan DD/CT,
diantaranya adalah:
1. Peserta didik dan guru tampak aktif
2. Mengoptimalisasi potensi intelegensi peserta didik
3. Berfokus pada mental, emosional, dan spiritual
4. Menggunakan pendekatan dialog pendekatan mendalam dan berfikir
kritis
5. Peserta didik dan guru dapat menjadi pendengar dan pemikir yang
baik
6. Dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
7. Lebih menekankan pada nilai, sikap dan kepribadian3
d. Kelebihan penggunaan Pendekatan DD/CT
Pembelajaran berbasis Deep Dialogue Critical Thinking memiliki
berbagai kelebihan sebagai berikut:
1) DD/CT dapat digunakan melatih peserta didik untuk mampu berfikir
kritis dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta
dan melahirkan imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional. Sehingga
peserta didik dapat membedakan mana yang disebut berfikir baik dan
tidak baik, mana yang benar dan tidak benar
2) DD/CT merupakan pendekatan yang dapat dikolaborasikan dengan
berbagai metode yang telah ada dan telah digunakan oleh guru selama
ini.
3) DD/CT merupakan dua sisi mata uang dan merupakan hal yang
inherent dalam kehidupan peserta didik, oleh karena itu dalam
3Ketut P Arthana. Ibid., h. 17
15
kegiatan pembelajaran berbasis DD/CT selalu berkaitan dengan
kehidupan nyata sehingga memudahkan peserta didik mengerti dan
memahami manfaat dan isi pembelajaran.
4) DD/CT menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental emosional,
dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan
bergairah
5) Melalui pembelajaran berbasis DD/CT, baik guru ataupun peserta
didik akan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman, karena
dengan dialog mendalam dan berfikir kritis mampu memasuki ranah
intelektual, fisikal, sosial, mental dan emosional.
e. Kekurangan penggunaan Pendekatan DD/CT
Menurut Martinis Yamin, Kekurangan dari penggunaan pendekatanDeep Dialogue Critical Thinking secara umum adalah pada tahappersiapan awalnya karena pada tahap persiapan awal akan digunakannyapendekatan ini karena seorang guru harus mempersiapkan denganpersiapan yang lebih matang sehingga siswa mampu menerapkanpendekatan Deep Dialogue Critical Thinking ini. selain itumempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topikatau masalah yang didiskusikan, apatis bagi siswa yang tidak terbiasaberbicara dalam forum selain itu juga akan menyita waktu lama dan jugakurang tepat jika digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswabaru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran baru.4
3. Pengertian Hasil
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Ahmad Sofyan, Hasil belajar merupakan perubahanperilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitasbelajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yangdipelajari oleh pembelajar. Ada tiga aspek kompetensi yang harusdinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut,yakni penilaian terhadap: 1) penguasaan materi akademik (kognitif),2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan 3) aplikatif danproduktif (psikomotorik).5
4 Martinis. Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung
Perada), h.705 Ahmad. Sofyan. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press), h. 13
16
Secara eksplisit ketiga domain ini tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penilaian Aspek Kognitif
Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir termasukdidalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi,menganalisis, mensintesis dan evaluasi. Menurut Benyamin S. Bloom,taksonomi untuk domain kognitif adalah metode untuk membuaturutan pemikiran dari tahap dasar ke arah yang lebih tinggi darikegiatan mental yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) yaitukemampuan untuk menghafal, mengingat atau mengulangi informasiyang pernah diberikan. Kedua pemahaman (comprehension) ialahkemampun untuk menginterpretasi atau mengulang informasi denganmenggunakan bahasa sendiri. Ketiga, aplikasi (application) yaitukemampun menggunakan informasi, teori dan aturan pada situasibaru. Keempat, analisis (analysis) ialah kemampuan menguraikanpemikiran yang kompleks dan mengenai bagian-bagian sertahubungannya. Kelima, sintesis (synthesis) merupakan kemampuanmengumpulkan komponen yang sama guna membentuka polapemikiran yang baru. Dan keenam, evaluasi (evaluation) ialahkemampuan membuat pemikiran berdasarkan kriteria yang telahditetapkan.6
Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom
dkk dikategorikan lebih terinci secara hierarkis ke dalam enam jenjang
kemampuan, yakni:
a) hafalan atau ingatan (C1)
b) pemahaman (C2)
c) penerapan (C3)
d) analisis (C4)
e) sintesis (C5)
f) evaluasi (C6) 7
2. Penilaian Aspek Psikomotor
Ryan dalam Mimin Haryati mengungkapkan bahwa penilaian hasil
belajar psikomotor dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pertama melalui
6 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 777 Ahmad. Sofyan. op.cit., h. 15
17
pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar
mengajar (praktek berlangsung). Kedua, setelah proses belajar berlangsung
yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk mengukur
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ketiga, beberapa waktu setelah belajar
selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sedangkan menurut Leighbody,
dalam melakukan penilaian hasil belajar ketrampilan sebaiknya mencakup:
pertama, kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan sikap kerja. Kedua,
kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan
pekerjaan. Ketiga, kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan
kepadanya. Keempat, kemampuan siswa dalam membaca gambar atau
simbol. Kelima, keserasian bentuk yang diharapkan atau ukuran yang telah
ditentukan. Ranah afektif dirinci oleh Krathwol dkk, menjadi lima jenjang:8
a) perhatian atau penerimaan (receiving),
b) tanggapan (responding),
c) penilaian atau penghargaan (valving),
d) pengorganisasian (organization),
e) karakterisasi terhadap suatu atau berbagai nilai (characterization by a
value or value complex).
3. Penilaian Aspek Afektif
Menurut Krathwohl dalam buku Mimin Haryati Life skills merupakanbagian dari kompetensi lulusan sebagai hasil proses pembelajaran. Biladitelusuri hampir semua tujuan kognitif mempunyai komponen afektif.Peringkat ranah afektif menurut Krathwohl ada lima, yaitu receiving(menerima), responding (tanggapan), valuing (menilai), organization(organisasi) dan characterization (karakterisasi). Penilain pada aspek afektifdapat dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner, inventori danpengamatan atau observasi.9 Ranah psikomotorik dibagi menjadi tujuhtingkatan, yakni:a) persepsi (perception),b) kesiapan (set),c) gerakan terbimbing (guided response),d) gerakan terbiasa (mechanism),
8Ibid., h. 209 Mimin. Haryati. Model & Tehnik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2007), h. 22-38
18
e) gerakan kompleks (complex overt response),f) penyesuaian pola gerakan (adaptation),g) kreatifitas atau keaslian (creativity/origination). 10
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan
memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.11
Hasil belajar merupakan perubahan atau dampak terhadap peserta
didik setelah dikakukannya pembelajaran. Perubahan itu berupa
kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak
didik, tetapi disini peneliti hanya menggolongkan menjadi dua golongan
saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan
faktor yang dipengaruhi dari dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang dipengaruhi dari luar diri
individu.12 Faktor Intern, yang memperngaruhi proses belajar terbagi
menjadi tiga faktor, yaitu:
a) Faktor jasmaniah, faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik diantaranya
kesehatan peserta didik dan juga cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, terdapat tujuh faktor yang tergolong dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor itu adalah:
intelegensi, perhatian,minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani yang dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecerundungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani
10 Ahmad. Sofyan. op.cit., h. 2311 Haryati, op.cit., h. 22-3812 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.(Jakarta: Rineka Cipta,
2012, h. 54)
19
dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan
dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Sedangkan faktor ekstern yang memperngaruhi proses belajar terbagi
menjadi tiga faktor, yaitu:
a. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana keluarga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua,
dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena
keberadaannya siswa di dalam masyarakat. Hal- hal yang mempengaruhi
belajar siswa yang dilihat dari lingkungan masyarakat diantaranya,
kegiatan siswa di dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan
bentuk kehidupan dalam masyarakat.
c. Faktor sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung sekolah, dan tugas-tugas yang
diberikan guru kepada siswa.
4. Pengertian Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh
peserta didik karena belajar itu merupakan kunci sukses untuk meraih
masa depan yang cerah. Untuk itu kita perlu mempersiapkan generasi
bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi maka diperlukan
suatu kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efesien dengan harapan
kegiatan belajar mengajar tersebut menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan agar pendidikan itu dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Pendidikan merupakan suatu upaya mempersiapkan individu melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan bagi perannya dimasa yang akan
datang. Para ahli telah banyak mengemukakan pendapat tentang
20
pendidikan salah satunya adalah menurut Trianto yang mengatakan
bahwa pendidikan tidak hanya mempersiapkan para siswa untuk sesuatu
profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Permendiknas No. 41 tahun
2007 tentang standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah.
“proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah harus
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswanya
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”
Menurut Winarno Surakma, Belajar dapat dipandang sebagai hasildimana guru terutama melihat bentuk terakhir dari berbagai pengalamaninteraksi edukatif. yang diperhatikan adalah menampaknya sifat dantanda-tanda tingkah laku yang dipelajari. Namun, belajar dapat puladipandang sebagai proses dimana guru terutama melihat apa yangterjadi selama murid menjalani pengalaman-pengalaman edukatif unukmencapai sesuatu tujuan. Belajar dapat pula dipandang sebagai fungsi.Di dalam hal ini, perhatian ditujukan pada aspek-aspek yangmenentukan atau yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkahlaku manusia di dalam pengalaman edukatif. 13
Menurut Witherington seperti yang dikutip oleh Sukmadinata
menyatakan bahwa, “pembelajaran adalah perubahan dalam kepribadian,
yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.” 14 Namun,
pendapat yang hampir sama juga dinyatakan oleh Crow and Crow dan juga
Hilgrad. Menurut Crow and Crow dalam Sukmadinata Belajar dapat
dikatakan berhasil jika sesorang mampu mengulang kembali materi yang
telah dipelajarinya.
Aliran behavioristik yang dikutip dalam Buku Asri Budiningsih
memaparkan gambarannya tentang pengertian belajar itu sendiri yakni,
13Winarno. Surakma. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. h. 5814 Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (teori dan Konsep). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, Cet-1. h. 11-12. 2011.
21
“belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon.” 15 Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa
stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Dalam teori
behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak
penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat
diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa saja yang
diberikan guru (Stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons),
semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur. Karena, teori ini
mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang
penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Selain itu, setiap
orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam
bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Apilikasi teori ini dalam
pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ini menekankan pada aktifitas
“mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari
bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada
hasil, dan evaluasi menuntut pada satu jawaban benar. Jawaban yang benar
menunjukan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.
b. Tujuan belajar
Menurut Surakma Winarno, “seorang ahli pendidikan lebih
mengutamakan metode serta kondisi yang mempertinggi efesiensi belajar.
Beberapa tujuan belajar diantaranya adalah”16:
15 Asri .Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet.2., h. 20,
April. 2012.16 Surakma. Winarno. op. Cit., h. 50
22
1) Pengumpulan pengetahuan
2) Penanaman konsep dan kecekatan
3) Pembentukan sikap dan perbuatan
c. Unsur Belajar
Menurut Suyono dan Hariyanto, “Unsur-unsur belajar adalah faktor-
faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar.”17 Setiap
ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya
memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting dipahami
dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai
penganut aliran behaviorisme menyatakan dalam Sukmadinata adanya
tujuh unsur utama dalam proses belajar, yang meliputi:
1. Tujuan.
Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar
atau pengalaman belajar akan efektif apabila diarahkan kepada tujuan
yang jelas dan bermakna bagi bagi individu.
2. Kesiapan.
Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu
memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang
berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan
pengalaman belajar.
3. Situasi.
Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang di
maksud dalam situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat
dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi,
dan seluruh warga sekolah yang lain.
4. Interpretasi.
Di sini anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan di antara
komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan
17 Suyono dan Hariyanto. op. Cit., h.126
23
tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian
tujuan.
5. Respon.
Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam
mencapai tujuan belajar, maka anak tersebut membuat respon. Respon ini
dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha
coba-coba (trial and error).
6. Konsekuensi.
Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif
(kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa.
7. Reaksi terhadap kegagalan.
Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-
usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa
karena dia mau belajar dari kegagalannya.
Sementara itu para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar
sebagai berikut.
1) Tujuan belajar
Tujuan belajar yaitu membentuk suatu makna. Makna diciptakan para
pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.
Konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah
dimiliki siswa.
2) Proses belajar
Proses belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung teru
menerus setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru
diadakan rekonstruksi baik secara kuat atau lemah. Proses belajar
bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai pemikiran
dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil
perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri. Oleh sebab itu,
proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang
dalam keraguan (disonansi kognitif) yang merangsang pemikiran lebih
24
lanjut. Situasi tidak keseimbangan (diskuilibrium) adalah situasi yang
baik untuk memacu belajar.
3) Hasil belajar
Pada dasarnya hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai
hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar
seseorang tergantung kepada apa yang mempengaruhi interaksi dengan
bahan yang dipelajari.
Dalam kaitannya dengan implementasi empat pilar pembelajaran
UNESCO pada praktik pendidikan, Zhou Nanzhao menyarankan
penguasaan sejumlah kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa
dalam belajar baik tentang apa saja, dimana saja dengan siapa saja antara
lain adalah:
b. Kompetensi dalam mengumpulkan, memilih, mengolah dan mengelola
informasi
c. Kometensi dalam menguasai peralatan sebagai sarana untuk mengetahui
dan memahami
d. Kompetensi dalam berkomunikasi dengan orang lain secara efektif
e. Kompetensi untuk beradaptasi diri menghadapi perubahan kehidupan
f. Kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain dalam suatu tim
g. Kompetensi dalam menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi
yang damai.
d. Prinsip umum belajar
Sebagai simpulannya terhadap berbagai prinsip belajar baik menurut konsep
behavioristik, kognitivisme maupun konstruktivisme dalam sukmadinata
disampaikan beberapa prinsip umum belajar diantaranya adalah:
1. Belajar merupakan bagian dari perkembangan
Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat
hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui
belajar terjadi perkembangan individu yang pesat
2. Belajar berlangsung seumur hidup
25
Dalam hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (life long
learning)
3. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan,
kematangan serta usaha dari individu secara aktif
4. Belajar mencakup semua aspek kehidupan
Dalam belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotor
dan keterampilan (life skill). Menurut Ki Hajar Dewantara belajar harus
mengembangkan cipta (kognitif), rasa (afektif), karsa (motivasi) dan
karya (psikomotor)
5. Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu
Kegiatan belajar dapat berlangsung di sekolah (kelas dan halaman
sekolah), di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar,
dalam bengkel kerja, di dunia industri dan sebagainya
6. Belajar berlangsung dengan guru maupun tanpa guru
Belajar berlangsung dalam situasi formal, informal dan nonformal
7. Belajar yang terencana dan disengaja menutut motivasi yang tinggi
Biasanya terkait dengan pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan
kepada penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian sesuatu yang
bernilai tinggi. Ini harus terencana, memerlukan waktu dan dengan upaya
yang sungguh-sungguh.
8. Perbuatan belajar bervariasi dari apa yang sederhana sampai dengan yang
amat kompleks
9. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan
Hambatan dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu
dengan tugasnya. Adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya
motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar
10. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan
dari orang lain
Orang lain dapat berupa guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten
dan lainnya
26
e. Tipe Belajar
Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa belajar merupakan bagian
dari neuropsikologi, psikologi pendidikan, teori belajar dan paedagogi.
Belajar dapat terjadi karena pembiasaan (habituasi) seperti dalam
pengkondisian klasik terutama terjadi pada spesies-spesies binatang atau
sebagai hasil dari aktivitas yang kompleks.
Jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan dan
psikologicukup banyak diantaranya adalah belajar sederhana tanpa
asosiasi, belajar melalui pemberian kesan (imprinting), belajar
observasional, belajar bermain, enkulturisasi, belajar dengan multimedia,
e-learning, belajar dengan menghafal (rote learning), belajar informal,
belajar formal, belajar nonformal, belajar nonformal yang dikombinasi,
serta belajar melalui dialog. Sejauh ini diidentifikasi minimal ada 15 (lima
belas) jenis belajar diantaranya adalah:
1. Belajar berlandaskan behaviorisme
Paham behaviorisme memabagi tipe belajar dalam beberapa bagian
diantaranya adalah:
a) Belajar Asosiasi
Belajar asosiasi adalah suatu proses dimana suatu materi pembelajaran
dipelajari melalui asosiasi dengan bahan-bahan pembelajaran yang terpisah
yang sudah dipelajari sebelumnya. Belajar asosiasi akan lebih mudah jika ada
keterkaitan antara materi pembelajaran yang baru dengan yang sebelumnya.
b) Belajar melalui kesan (imprinting)
Istilah imprinting biasa digunakan dalam psikologi untuk menggambarkan
tahap-tahap sensitif dari belajar pada usia tertentu atau fase kehidupan
tertentu.
c) Belajar pengamatan (observational learning)
Ditengarai oleh adanya proses peniruan (imitasi) setelah mengamati sesuatu.
d) Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Belajar tuntas adalah suatu upaya belajar dengan penekanan siswa harus
menguasai seluruh bahan ajar. Biasanya setiap mata pelajaran menetapkan
27
tingkat ketuntasan yang berbeda-beda sesuai dengan persepsi tingkat
kesukaran mata pelajaran tersebut. prinsip belajar tuntas yang harus
dilaksanakan oleh guru diantaranya:
(1) Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal
sehingga dapat menguasai sebagian besar bahan yang diajarkan
(2) Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dengan menetapkan tujuan-
tujuan khusus yanh hendaknya dikuasai oleh siswa. Guru juga harus
menetapkan KKM yang harus dicapai oleh siswa
(3) Guru merinci bahan ajar menjadi satuan-satuan pembelajaran kecil-kecil
yang mendukung pencapaian tujuan khusus tersebut
(4) Selain disediakan bahan ajar (modul) untuk kegiatan belajar utama, juga
disusun bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan (remidi) dan pengayaan
(5) Asesmen (penilaian) hasil belajar tidak menggunakan penilaian acuan
normal (PAN) tetapi menggunakan penilaian acuan kriteria /patokan
(PAK)
(6) Konsep belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan
individual
2. Belajar yang dilandasi kognitivisme dan konstruktivisme
Dalam hal ini memang agak sulit membedakan secara jelas antara praktik
belajar dan pembelajaran yang dilandasi paham kognitivisme dengan
konstrutivisme karena kesinambungan kedua paham tersebut. beberapa
bentuk atau tipe belajar menurut paham konstruktivisme diantaranya:
(1) Belajar melalui pembudayaan (Enculturation)
Pembudayaan adalah suatu proses dimana seseorang belajar tentang
sesuatu yang diperlukan oleh budaya yang mengelilingi keidupannya,
sehingga dia memperoleh nilai-nilai dan perilaku yang sesuai dan
diperlukan budaya semacam itu.
(2) Belajar menerima (Reception Learning)
Belajar semacam ini lebih berpusat kepada guru. Siswa tinggal menerima,
pasif, copy paste terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini
kreasi dan kebebasan murid tidak berkembang
28
(3) Belajar menghafal
Belajar menghafal adalah suatu teknik pembelajaran yang mengabaikan
pemahaman yang mendalam dan kompleks serta inferensi dari subjek
yang dipelajari. Belajar semacam ini lebih difokuskan kepada aktifitas
menghafal, mengulang-ulang terhadap apa yang dibaca atau didengarnya
(4) Belajar menemukan (Discovery Learning)
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apayang di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat dinamakanSocial Studies. Dengan demikian sesuai dengan isinya IPS boleh sajadiartikan penelahaan masyarakat. Secara umum kita mungkin hanya tahubahwa ilmu pengetahuan itu hanya dibedakan menjadi dua atau tigakelompok yakni ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmuhumaniora.18
b. Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan seni tertua di dunia. Istilah ekonomi itu sendiri
berasal dari bahasa yunani yaitu Oikos dan Nomos, yang berarti tata laksana
rumah tangga atau pemilikan. Tokoh pertama yang menulis permasalahan
ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani sehingga orang menyebutnya sebagai
ahli ekonomi pertama.
Menurut Rosyidi Suherman, “Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan
pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan
manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai
kemakmuran.”19 Dalam hal ini seorang Prof. Paul Anthony seorang ahli
ekonomi memberikan penjabarannya berupa pengertian ekonomi itu sendiri.
Menurutnya ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana manusia
18 --------------, Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Fakta, Konsep, Generalisasi dalam
Pembelajaran IPS. Jakarta: Badan PSDMK dan PMP. Juni 201219 Rosyid. Suherman. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
dan Makro. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada). h. 8. 2006.
29
bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan
produksinya. Selain itu ilmu ekonomi juga merupakan sustu studi mengenai
bagaimana orang menjatuhkan pilihan yag tepat untuk memanfaatkan
sumber-sumber produktif.
Jadi, dapat kita tarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah studi
tentang manusia dalam kegiatan hidup sehari-hari menganai cara-cara yang
ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka
guna memproduksi komoditas baru atau barang-barang yang bermanfaat serta
mendisribusikan kepada semua orang.
c. Pembagian Ilmu Ekonomi
Menurut Kinanti Geminastiti, “Setiap ilmu memiliki beberapa cabang
yang menganalisis permasalahan lebih komperhensif, termasuk juga ilmu
ekonomi. Ilmu ekonomi dibagi ke dalam 3 kajian ilmu, yaitu:”
1) Ilmu ekonomi Teori: Ilmu yang mengkaji masalah-masalah ekonomi,
menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dalam hal ini ilmu ekonomi
teori dibagi menjadi dua yaitu: ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi
makro
2) Ilmu Ekonomi Terapan: Penerapan ilmu ekonomi teori untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam suatu
perekonomian
3) Ilmu ekonomi deskriptif: Ilmu ekonomi yang menggambarkan
masalah ekonomi suatu negara secara khusus. Contoh: kondisi
perekonomian negara spanyol yang belum membaik. 20
d. Manfaat mempelajari ilmu ekonomi
Setiap ilmu memiliki manfaat, sama halnya dengan ilmu ekonomi yang
sedang dipelajari. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari mempelajari
ilmu ekonomi diantaranya adalah:
1) Dapat membantu individu maupun perusahaan dalam membentuk
prioritas kebutuhan yang ingin dipenuhi
20 Kinanti. Geminastiti dan Nella Nurlita. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Peminatan
kurikulum 2013. (Bandung: Yrama Widya, 2013. h. 8)
30
2) Dapat membantu mempelajari perilaku manusia dalam memanfaatkan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
3) Dapat membantu memilih alat pemuas kebutuhan yang efektif dan
efisien
e. Kegunaan Ilmu Ekonomi
Ada empat kegunaan utama ilmu ekonomi , yakni sebagai berikut:
1) Menggunakan cara berfikir yang tepat dalam mengambil keputusan
2) Memahai masyarakat dengan lebih baik berkaitan dengan kegiatan
ekonomi mereka
3) Memahami persoalan ekonomi global
4) Menjadi pemilih yang kompeten karena kita memahami persoalan-
persoalan ekonomi masyarakat21
f. Metodologi ilmu ekonomi
Para ekonom menggunakan teori dan observasi seperti ilmuawan lainnyadalam menyelesaikan masalah ekonomi diantaranya:1) Metode induktif: Cara berfikir yang berpangkal pada kenyataan atau
fakta khusus kemudian berusaha menarik kesimpulan umum. Contoh:harga emas naik maka permintaannya malah naik, begitu pula hargaberlian. Dapat kita simpulkan bahwa barang mewah memiliki kurvapermintaan dengan kemiringan positif
2) Metode Deduktif: Cara berfikir yang berpangkal kepada pengetahuanatau prinsip yang bersifat umum lalu diterapkan pada hal khusus
3) Cateris Paribus: faktor-faktor lain dianggap tetap. Contoh: jika hargakereta api naik maka permintaan tiket kereta api turun dengan asumsiharga tiket bus tidak berubah
4) Fallacy Of Compposition: apa yang baik dalam skala kecil belumtentu baik dalam skala besar. Contoh: hidup hemat bagi individutetapi secara makroekonomi jika seluruh individu hidup hemat akanmenurunkan pertumbuhan
5) Model diagram Aliran Sirkuler adalah adalah suatu model visualperekonomian, yang memperlihatkan bagaimana aliran uang melaluipasar antara rumah tangga dan perusahaan22
21 Alam. Mandiri (Mengasah Kemampuan Sendiri Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X).
Jakarta: Erlangga, 2013. h. 522 Muhammad. Doddy AB dan Sriyanto. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam.
(Depok: Gema Media, 2011. h. 108
31
Gambar 2.1
Tabel Diagram Aliran Sirkulasi
g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi
1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia
sebagaimana adanya.
a. disebut analisis deskriptif
2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan
dunia seharusnya.
a. disebut analisis preskriptif23
h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi
1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untukmemaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan katalain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untukmengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya
2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalamperekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatanini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dankonsumsi
3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusiauntuk melakukan kegiatan ekonomi
23 Alam. Loc. Cit. h. 3
31
Gambar 2.1
Tabel Diagram Aliran Sirkulasi
g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi
1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia
sebagaimana adanya.
a. disebut analisis deskriptif
2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan
dunia seharusnya.
a. disebut analisis preskriptif23
h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi
1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untukmemaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan katalain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untukmengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya
2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalamperekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatanini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dankonsumsi
3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusiauntuk melakukan kegiatan ekonomi
23 Alam. Loc. Cit. h. 3
31
Gambar 2.1
Tabel Diagram Aliran Sirkulasi
g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi
1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia
sebagaimana adanya.
a. disebut analisis deskriptif
2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan
dunia seharusnya.
a. disebut analisis preskriptif23
h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi
1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untukmemaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan katalain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untukmengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya
2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalamperekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatanini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dankonsumsi
3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusiauntuk melakukan kegiatan ekonomi
23 Alam. Loc. Cit. h. 3
32
4) politik ekonomi adalah suatu paket tindakan biasanya dilakukan olehpemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian24
4. Hasil Penelitian yang Relevan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Asri Budiningsih dalamJurnalnya pada tahun 2010 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapatperbedaan nyata pemahaman materi pada mata kuliah Teori belajar danpembelajaran antara mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaranDeep Dialogue/CT dengan mahasiswa yang belajar dengan strategipembelajaran ceramah, presentasi dan tanya jawab. 25
5. Kerangka Berfikir
Belajar merupakan suatu proses. Hasil nyata yang diperoleh dari belajar
yaitu berupa perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, sikap, kebiasaan,
dan tingkah laku. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach).
Pendekatan dengan berbasis Deep Dialog/Critical Thinking mampu
menjadi penggerak yang unggul untuk membantu peserta didik belajar
karena Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) menggunakan semua
metode pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya seperti multiple
intelligences, belajar aktif, keterampilan proses ataupun Partnership Learning
Methode. Dengan begitu, maka guru dapat memberikan variasi dalam
pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan monoton.
24 Alam. Ibid. h. 525 Asri. Budiningsih. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan Kemampuan
Awal terhadap Pemahaman Materi Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, Vol. 03, 2010, h. 17
33
Dari penggunaan pendekatan pembelajaran Deep Dialogue/Critical
Thinking (DD/CT) dapat melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis
dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan
imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional, sehingga dapat meningkatkan
peserta didik untuk berfikir mandiri. Deep Dialogue/Critical
Thinking (DD/CT) menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental,
emosional dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan
dan bergairah. Sehingga diharapkan dengan menggunakan pendekatan
DD/CT akan meningkatkan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran
ekonomi materi konsep ilmu ekonomi. Diharapkan dengan menggunakan
pendekatan ini akan berdampak positif pada hasil belajar siswa tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, seseorang telah
belajar jika telah terjadi perubahan tingkah laku dalam diri dalam diri seorang
tersebut atau dalam hal ini siswa, perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
interaksi dengan lingkungan, bukan arena proses pertumbuhan fisik atau
kedewasaan dimana perubahan tersebut bersifat permanen atau tetap tidak
berlangsung sesaat saja.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar, namun guru memiliki peran
penting dalam proses pembelajaran yang tengah berlangsung atau telah usai.
Apalagi dengan kemajuan dan teknologi yang tengah berlangsung dan juga
dunia pendidikan, guru hendaknya mampu menyesuaikan kebutuhan peserta
didik dengan keadaan yang berbeda-beda.
Penggunaan pendekatan dalam suatu pembelajaran merupakan suatu hal
yang sangat penting. Karena, pendekatan memiliki fungsi untuk
mengoptimalisasi fungsi juga intelegensi pada setiap peserta didik. Dengan
menggunakan pendekatan yang menarik diharapkan akan meningkatkan
minat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga akan berdampak baik pada
hasil belajar siswa tersebut.
34
6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan juga kerangka berfikir yang telah dipaparkan
diatas, maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dari
penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.
H0 : Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi
konsep ilmu ekonomi.
H1 : Terdapat pengaruh positif dari penggunaan pendekatan DD/CT
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi
konsep ilmu ekonomi.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, di
Komplek Pamulang Permai I, Pamulang Tangerang Selatan. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yaitu
dari bulan Juli 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah metode
eksperimen. Menurut Sugiyono, “metode eksperimen yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”1 Adapun
eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen
pura-pura, metode itu tidak memungkinkan peneliti melakukan
pengontrolan secara penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen.
Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian, yaitu dengan
mengajar di sekolah tersebut. Pada kelas eksperimen, pembelajarannya
menggunakan pendekatan DD/CT.
Penelitian ini menggunakan teknik pretest dan posttest grup desain.
Pada teknik ini terdapat satu kelompok yang masing-masing diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal dan posttest untuk mengetahui keadaan
akhir.2 Peneliti melakukan prestest dan posttest terhadap satu kelas. Kelas
yang peneliti gunakan adalah kelas yang peneliti ambil sebagai kelas
eksperimen.
Pada saat pretest, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan memberi
latihan soal kepada siswa dalam bentuk pemahaman dari konsep ilmu
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Afabeta, 2013), h. 107.
2 Sugiyono. Ibid., h. 121
36
ekonomi. Selanjutnya pada saat posttest siswa diberikan perlakuan pada
kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan DD/CT berupa diskusi
berkelompok, lalu siswa secara individu mengerjakan soal sesuai dengan
hasil pembahasan dari diskusi kelompok dengan menggunakan pendekatan
DD/CT yang telah digunakan.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Pretest Variabel bebas Posttest
(R)E X1 X X2
Keterangan:
(R)E : Kelas eksperimen
X : Variabel Bebas atau kelas yang menggunakan pendekatan DD/CT
X1 : Hasil prestest kelas eksperimen
X2 : Hasil posttest kelas eksperimen
C. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.3 atau populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Pada penelitian ini yang
menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas X IIS 3 SMA Negeri 6
Tangerang Selatan
3 Suharsimi. Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010), h. 173.4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta Bandung: 2013), h. 117.
37
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.5 Cara pengambilan sampel (teknik sampling)
dengan probability sampling (pengambilan sampling berdasarkan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Dalam probability sampling peneliti
menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi yang dilakukan secara acak atau random tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dalam pemilihan kelas
peneliti memilih karena sesuai dengan kelas yang diajar oleh peneliti.
Jadi, Sampel yang diambil dari populasi penelitian yaitu siswa kelas X
IIS 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut rinciannya:
Tabel 3.2
Sampel kelas X IIS 3
No. Kelas Jumlah siswa Sampel
1 X IIS 3 42 39
Jumlah 42 39
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara:
a. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan pada saat siswa melakukan proses
pembelajaran ekonomi dengan mengamati kejadian, gerak, atau proses.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan DD/CT
terhadap pembelajaran konsep dasar ilmu ekonomi di kelas X IIS 3 SMA
Negeri 6 Tangerang Selatan tahun ajaran 2014/2015. Observasi yang
digunakan adalah observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-
5 Sugiyono. Ibid, h. 118.
38
faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah diatur
menurut kategotinya. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
pengamat sekaligus sebagai guru yang mengajar.
b. Metode Tes
Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, “Tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematika dan objektif untuk memperoleh data
atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang
boleh dikatakan tepat dan cepat.” 6 Instrumen tes dapat digunakan untuk
mengetahui kemampuan dasar seperti tes intelegensi, tes minat, tes bakat
khusus, tes hasil belajar. Tes juga merupakan alat yang digunakan oleh
pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan peserta didik
dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar.7 Tes
yang digunakan adalah tes awal, yang dilakukan sebelum pembelajaran
(prestest), dan tes akhir yang dilakukan setelah dilaksanakan
pembelajaran (posttest). Bentuk tes yang digunakan adalah objektif tes,
berupa tes langsung dengan metode pilihan ganda, pelaksanaannya
langsung disampaikan oleh pengajar. Soal yang dikerjakan berupa
pemahaman konsep ilmu ekonomi sesuai materi yang sudah dijelaskan
oleh guru.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.
Dokumen biasanya bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
gambar biasanya foto, sketsa, dan lain-lain.8 Jadi dengan menggunakan
6 Suharsimi. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 2667 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 180.8 Suharsimi. Arikunto. loc. Cit. h. 329.
39
teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat memberi kelengkapan
dalam penelitian yang dilakukan.
d. Interview (Wawancara)
Menurut Sugiyono, “Wawancara adalah teknik pengumpulan data
yang bertujuan untuk melakukan pendalaman terhadap permasalahan yang
ingin diteliti secara mendalam.” 9 Pada kesempatan ini peneliti
menggunakan wawancara tidak berstruktur di mana wawancara ini bersifat
bebas artinya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen
penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat diwujudkan dalam
benda, misalnya angket, pedoman wawancara, lembar pengamatan, tes dan
sebagainya.10 Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian antara
lain tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda, terdiri dari lima alternatif
jawaban A, B, C, D, dan E. Tes disusun berdasarkan indikator pada materi
pembelajaran. Skor yang dinilai pada pilihan ganda, bernilai 1 (satu) untuk
jawaban yang benar dan bernilai 0 (nol) untuk jawaban yang salah.
F. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto, “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” 11
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
9 Sugiyono. Loc. Cit. h. 197
10 Suharsimi. Arikunto. Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 101.11 Suharsimi. Arikunto. loc.cit., h. 211.
40
Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk/ahli.12 Di mana
vaiditas ini adalah validitas yang dibuat oleh para ahli ilmu jiwa atas
beberapa aspek yakni diantaranya: pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan
sebagainya. Sebelum instrumen diuji coba dalam penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dalam bentuk soal sebanyak 25 pilihan
ganda. Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesahihan suatu
instrument, peneliti akan melakukan uji validitas dengan korelasi Pearson
Moment dengan menggunakan rumus product moment:
rxy = .Σ (Σ )(Σ )√{ .Σ (Σ )²}{ .Σ (Σ )²Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
N : Banyak siswa
X : Skor tiap butir soal
Y : Skor total yang diperoleh siswa
ΣX : Jumlah skor untuk tiap butir soal
ΣY : Jumlah skor total
ΣXY: jumlah perkalian antara X dan Y
ΣX2: Jumlah kuadrat setiap butir soal
ΣY2: Jumlah kuadrat skor hitung
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Reabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya
12 Sugiyono. Loc.Cit. h. 177
41
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.13 Uji reliabilitas yang dilakukan
menggunakan Cronbach Alpha dengan rumus:r = 2 (1 − V1 + V2Vt )Keterangan
ri : Reliabilitas instrumen
V1 : Variansi belahan pertama (varians skor butir-butir ganjil)
V2 : Varians belahan kedua (varians skor butir-butir genap)
Vt : Varians skor total
3. Pengujian Taraf Kesukaran
Perhitungan taraf kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui
apakah soal tergolong sukar, seddang atau mudah. Rumus yang digunakan
untuk menghitung indeks kesukaran adalah14 :P = BJSKeterangan :
P : Indeks Kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran:
0,0-0,3 : Sukar
0,31-0,7 : Sedang
0,7-1,0 : Mudah
13 Ibid, h. 221.
14 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 79
42
4. Pengujian Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara ssiswa yang berkemaampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah dengan menggunakan15 :
DP = (2(KA − KB))/nKeterangan :
D : Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda)
n : Jumlah Peserta tes
KA : Banyaknya peserta kelompok atas
KB : Banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi Daya Pembeda Soal:
D < 0,2 : Buruk
D = 0,2-0,4 : Cukup
D = 0,4-0,7 : Baik
D = 0,7-1 : Sangat Baik
Bertanda negatif : Jelek Sekali
G. Teknik Analisis Data Tes
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Data sebelum diolah menggunakan pengujian infarensi parametik
maupun non parametik hrus diuji normalitas. Statistik parametik tidak
dapat digunakan jika data tidak normal. Data tidak normal pengujian dapat
dilakukan dengan statistik non parametrik. Untuk melihat data
berdistribusi normal atau tidak digunakan Liliefors. Untuk itu digunakan
rumus uji Liliefors dengan langkah-langkah berikut:
Uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikan ɑ = 0,05
15 Ibid., h. 211
43
Hipotesis Statistik: H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Rumus Uji Liliefors yang digunakan adalah16 :
L0 = maks ǀ S(Z1) - F(Z1)ǀ
Dengan Z1 =̅̅dan S (z1) =
, ,… ,Keterangan:
X̅ : rerata siswa kelompok
X1 : rata-rata data tunggal
S : simpangan baku
F (Z1) : peluang (z ≤ z1) dan menggunakan daftar distribusi normal baku
Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z, dan disebut
dengan S (Zi), kemudian dibagi dengan jumlah number of cases (N)
sampel.
Kriteria pengujian, terima H0 jika L0 < Ltabel
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan
untuk mengetahui apakah data homogen (sama) atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi,
yakni data dinyatakan dinyatakan berdistribusi normal. Uji Homogenitas
16 Darwyan. Syah dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Gaung Persada Press,
2007) Cet. 1, h. 67
44
dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada taraf
signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:17
( ) =Dengan Kriteria:
Fhitung < Ftabel, maka data homogen
Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen
c. Uji Linearitas
Uji lineritas sebagai uji persyaratan analisis data untuk mengetahui
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara
signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis
Korelasi atau Regresi Linear. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang Linear apabila :
1) Hasil signifikansi (Linearity) lebih dari 0,05.
2) Hasil dari Fhitung < Ftabel, dengan demikian H0 ditrima dan H1 ditolak,
maka Regresi Y atas X Linier.
Kriteria pengujian pengujian hipotesis:18
1. Tolak koefisien arah regresi signifikan apabila Fhitung ≥ Ftabel. Distribusi
F diambil dk pembilang = 1 dan dk penyebut = (n – 2)
2. Tolak hipotesis model regresi linear jika Fhitung ≥ Ftabel. Distribusi F
diambil dari dk pembilang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k)
17 Agus. Irianto. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004., Cet. 4,
h. 272
18 Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama,
2010., Cet. 1, h. 154
45
Dengan rumus:
Langkah pertama adalah menghitung a dan b menggunakan kuadrat kecil
= ( )( ) − ( )( )²− ( )²= ( ) − ( )( )² − ( )²
Langkah kedua dengan mengitung semua jumlah kuadrat
JK (T) = ΣY²
JK ( a ) =( )
JK = b{ΣXY − ( )( )}JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK
JK (G) = {ΣY² -( )²
}
Untuk menghitung JK (G) diperlukan beberapa tahap, yaitu
mengelompokkan skor yang sama pada data X, setiap kelompok data X
terdiri dari beberapa data yang sama dan jumlah data diberi notasi n,
sehingga ada kelompok pasangan data dengan Y dalam jumlah n dalam
bentuk tabel.
JK (TC) = JK (S) – JK (G)
d. N-Gain
Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji
N-Gain (normalized gain). Nilai N-Gain ini dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.19
19 Yanti. Herlanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71.
46
Indeks N − Gain =Dengan kategori perolehan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nilai N-Gain Score
Nilai Gain score Interpretasi
0,70 sampai dengan 1,0 Tinggi
0,30 sampai dengan 0,69 Sedang
0,00 sampai dengan 0,29 Rendah
H. Hipotesis Uji-t
Setelah dilakukan hasil uji syarat analisis, maka dapat dilakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji-t yaitu merupakan teknik statistika yang
digunakan untuk menentukan seberapa besar tingkat perbedaan antara satu
sampel.20 Dengan rumus sebagai berikut:t = D̅SDDimana :
D = Selisih/ perbedaan data berpasangan
D̅ = rata-rata D
SD = deviasi standar D
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
yang telah dirumuskan. Hipotesis Statistik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H0 = µ1 = µ2
H1 = µ1 > µ2
20 Sudaryono.Statistika Probabilitas Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: CV. Andi), h. 233
47
Keterangan:
µ1 : rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan DD/CT
µ2 : rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan pendekatan DD/CT
Dimana:
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil
belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMAN 6 Tangerang Selatan
Nama Sekolah : SMAN 6 Kota Tangerang Selatan
Alamat : Jl. Pamulang Permai Barat 1 Komplek Pamulang Permai,
Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Kode Pos : 15417
Telp : 021-7401484
Email : [email protected]
Web : http://sman6tangsel.sch.id
1. Sejarah Singkat Sekolah
Berawal dari kelebihan siswa SMAN 1 Pamulang sebanyak 46 Siswa
(satu kelas) pada tahun pelajaran 2004/2005 dengan menejemen SMA 1
Pamulang tepatnya pada 19 Juli 2004. Dalam perjalanan selama 1 (satu)
tahun siswanya tinggal 38 siswa. Pada awal rintisan berdirinya dipimpin
oleh Drs. Dedi Rafidi (periode 2004-2005), kemudian dilanjutkan oleh Drs
Junaedi, M.M (periode 2005-2008), setelah itu pada tahun 2008 (selama
kurang lebih 8 bulan) dipimpin oleh Dra. Neng Nurhemah, M.Pd, setelah itu
dari tahun 2008-2012 dipimpin oleh Drs. Agus Purwanto, dan kini dipimpin
oleh Drs. Agus Hendrawan, M.Pd. (2012-sekarang).
Diawal pendiriannya SMAN 2 Pamulang dengan program Pembelajaran
reguler dengan kurikulum berbasis dengan kepemimpinan Bapak Drs. Dedi
Rafidi walaupun hanya mendapat 1 kelas (48 siswa) KBM tetap berjalan,
dengan pengajar dari SMAN 1 Pamulang yang penuh dengan dedikasi tak
mengenal lelah tetap berjuang mempertahankan 48 siswa tersebut, baru
pada tahun 2005/2006 dengan mendapat ijin operasional dari Diknas, siswa
yang mendaftar ada 197 siswa.
Masa kepemimpinan Drs. Junaedi, MM, pada tahun 2005 dengan Surat
Keputusan Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.246-Huk/2005, tanggal 1
49
Agustus 2005, tentang Pembukaan dan Penegrian (ijin Operasional) SMAN
2 Pamulang masih menumpang di SMAN 1 Pamulang dan SMPN 2
Pamulang, dan kegiatan KBM di siang hari, beliau juga merintis lokasi
sekolah berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang Nomor. 593/Kep.339-
Huk/2005, tertanggal 03-10-2005, menyetujui penggunaan tanah fasilitas
Sosial seluas 10.000 M2 berlokasi di Komplek Perumahan Pamulang
Permai untuk digunakan sarana pendidikan dan mendapat tambahan lahan
seluas 2.000 M2 pada tahun 2007 bantuan APBD kab.Tangerang untuk
pembangunan gedung A SMAN 2 pamulang, 11 ruang kelas, 1 ruang guru,
1 ruang kepsek dan 1 ruang TU. Di tahun 2007 SMA Negeri 2 Pamulang
mendapat ijin dari Depdiknas Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa
untuk membuka program akselerasi CIBI (Cerdas Istimewa dan Bakat
Istimewa) dan MULOK Sinematografi. Pada awal tahun tepatnya tanggal 14
Januari 2008 SMAN 2 Pamulang hijrah ke gedung milik sendiri.
Di masa kepemimpinan ibu Dra. Neng Nurhemah, M.Pd tahun 2008
merintis PBKL (Program Berbasis Keunggulan Lokal) dan agrowisata dan
ICT : Programming, Komputer Technical Support, Desain Grafis
Multimedia dan Komputer Akuntansi, Bahasa Asing : Mandarin, Jepang,
Jerman dan Bahasa Arab. Pada tahun itu juga SMAN 2 Pamulang
terakreditasi A dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Provinsi No.
06/BAP-S/M-SK/XI/2008 tertanggal 28 November 2008, juga SMAN 2
Pamulang mendapat tambahan 6 ruang kelas baru dana dari APBD, dan
Blockgrand membuat ruang Perpustakaan dan alat-alat Lab.IPA juga
peralatan perpustakaan.
Pada masa kepemimpinan Bapak Drs. Agus Purwanto dengan adanya
pengembangan wilayah SMAN 2 Pamulang pada tanggal 25 Mei 2009
dengan Perwal Tangsel No. 10 Tahun 2009 menjadi SMAN 6 Kota
Tangerang Selatan dan pada tanggal 29 Juni 2009 dengan keputusan
Walikota Tangsel Nomor: 821.2/KEP.06-BKD/2009 Bapak Agus Purwanto
di lantik menjadi kepala sekolah SMAN 6 Kota Tangerang Selatan.
50
Di masa kepemimpinan beliau berfokus pada pengembangan sarana dan
fasilitas belajar. Pada tahun 2009 membangun 1 (satu) ruang guru dan 3
(tiga) ruang kelas belajar dengan biaya dari swadaya masyarakat (Komite)
tahun pelajaran 2009/2010. Lalu dibangun lagi 5 (lima) ruang kelas yang
dibiayai oleh swadaya masyarakat tahun pelajaran 2010/2011. Juga
menambah 1 (satu) ruang Lab. Komputer dengan 30 unit komputer.
Pendekatan beliau dengan Direktorat Pembinaan Sekolah SMA mendapat
bantuan blockgrand untuk Lab. Biologi (1 ruang).
Untuk peningkatan Mutu SDM Guru dan karyawan beliau
memprogramkan: Out Bond, Workshop Pengembangan ICT untuk Guru.
Kepedulian dengan lingkungan dan keluarga Prasejahtera 1 (tidak mampu)
masih dapat kesempatan dalam menuntut ilmu di SMAN 6 Tangsel dan
memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi akademik maupun
prestasi Olahraga yang mengharumkan nama sekolah.
SMAN 6 Tangerang Selatan terletak di komplek Pamulang Permai I-
Pamulang Barat-Tangerang Selatan. Letaknya yang berbatasan langsung
dengan wilayah bisnis penyediaan barang dan Jasa menjadikan SMAN 6
Tangerang Selatan tempat belajar yang strategis yang berpotensi menjadi
sekolah percontohan jika dikembangkan secara maksimal, apalagi jika
dikaitkan dengan rencana wilayah ini menjadi Pusat Pemerintahan Kota
Tangerang Selatan.
Secara umum lahan-lahan di wilayah Pamulang dimanfaatkan sebagai
lahan perumahan. Sehingga adanya sekolah di wilayah Pamulang sangat
membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan.
Tanah SMAN 6 Tangerang Selatan sepenuhnya milik negara dengan luas
arealnya 12.000 m2, luas bangunannya 3.297 m2 dengan sekeliling lahan
yang telah dibatasi oleh pagar yang secara otomatis berpotensi untuk
menjaga/tindakan preventif jika ada peserta didik yang coba-coba untuk
bolos sekolah dijam-jam KBM.
51
2. Visi, Misi dan Tujuan
Visi
Menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, kreatif-inovatif berlandaskan
IMTAK dan unggul dalam IPTEK yang berwawasan lingkungan serta
kompetitif dalam menghadapi era global.
Misi
a. Menumbuhkembangkan kultur positif berlandaskan IMTAK
b. Membudayakan sikap kreatif-inovatif dan berbudi pekerti luhur
c. Mewujudkan life skill dengan memberdayakan multiple intelegence
d. Menciptakan lingkungan sebagai media pembelajaran alam
berbasis teknologi informasi
e. Menggali potensi diri untuk mampu bersaing sebagai bekal hidup
dimasyarakat
Tujuan
1. Memiliki sistem informasi sekolah dalam sebuah jaringan
komputerisasi
2. Memiliki perpustakaan yang berstandar nasional
3. Memperoleh kejuaraan bidang seni dan sains tingkat kabupaten
dan provinsi
4. Memiliki lulusan yang diterima di PTN mencapai 25%
5. Memiliki alat peraga dan media pembelajaran hasil karya guru
mata pelajaran
6. Memiliki hasil karya siswa yang dapat ditampilkan dalam pameran
pendidikan di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional
7. Memiliki siswa yang mampu mengadakan dan melaksanakan
kompetensi dalam bidang kompetensi mata pelajaran tingkat
kabupaten dan provinsi
8. Memiliki sistem pembelajaran yang mudah, massal dan
menyenangkan
9. Memiliki metode, media dan pendekatan pembelajaran yang aman,
nyaman dan menyenangkan
52
10. Memiliki MoU dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta
maupun perguruan tinggi dalam bidang IPTEK dan jaminan sosial
dan kesehatan.
11. Memiliki siswa yang kuat iman dan taqwanya, yang
terimplementasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
kegiatan kegamaan sesuai ajaran agamanya masing-masing.
3. Sarana dan prasarana
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang
kelas untuk menunjang kegiatan belajar juga memadai. Fasilitas sekolah
yang dimiliki oleh SMAN 6 Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
Ruang Kepala Sekolah : 1, Baik
Ruang Wakasek : 1, Baik
Ruang TU : 2, Baik
Ruang Guru : 1, Baik
Ruang Kelas : 30, Baik
Ruang Lab. IPA : 2, Baik
Ruang Lab. Bahasa : 1, Baik
Ruang Perpustakaan : 1, Baik
Ruang Lab. Komputer : 2, Baik
Ruang Osis : 1, Baik
Ruang UKS : 1, Baik
Ruang peralatan Olahraga : 1, Baik
Ruang BP/BK : 1, Baik
Pos Keamanan : 1, Baik
Ruang Piket : 1, Baik
KM/WC Kasek : 1, Baik
KM/WC Wakasek : 1, Baik
KM/WC Guru : 2, Baik
KM/WC BP/BK : 1, Baik
KM/WC TU : 2, Baik
KM/WC siswa : 18, Baik
53
Wastafel didepan kelas : 18, baik
1. Keliling tanah seluruhnya 277 m, yang sudah dipagar permanen 170 m
2. Luas tanah/persil yang diakui sekolah status pemilikan dan
penggunaan
Tabel 4.1Status Pemilikan dan Penggunaan Lahan
Status pemilikan
Luas
tanah
seluru
hnya
Penggunaan
Bangunan HalamanLap.
OlahragaKebun
Lain
-lain
Milik
Sertifikat
Belum
sertifikat
12000 2000 1300 700 5000 300
1. Peralatan penunjang pembelajaran
Tabel 4.2 Peralatan Penunjang Pembelajaran
No Komponen
Jumlah Kondisi
Cukup Kurang BaikRusak
sedang
Rusak
berat
1Peralatan Lab.
IPAV v
2Peralatan Lab.
IPSV v
3Peralatan Lab.
MultimediaV v
4Peralatan Lab.
KomputerV v
5Peralatan keg.
OlahragaV v
6Buku
perpustakaanV v
54
7 Meja siswa V v
8 Kursi siswa V v
Kelayakan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar
dapat dilihat dalam tabel yang telah tersedia diatas. Dimana dalam hal ini
kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk
dijadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan
lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa
gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun
sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun
termasuk DD/CT dapat dilaksanakan dengan baik mengingat semua
laboraturim baik IPS, IPA, perpustakaan dalam kondisi yang baik fisiknya.
2. Perlengkapan administrasi
Tabel 4.3 Perlengkapan Administrasi
No KomponenJumlah yang
dimilikiKebutuhan
1 Komputer/laptop TU 5 7
2 Printer TU 3 4
3 Scanner 1 1
4 Digital kamera 0 1
5 Server 1 2
6 Mesin ketik 0 1
7 Mesin stensil 0 0
8 Mesin fotokopi 1 1
9 Brankas 1 1
10 Filling cabinet 1 5
11 Meja TU 7 7
12 Kursi TU 7 7
13 Meja guru 44 45
55
14 Kursi guru 45 50
4. Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan
SMAN 6 Tangerang Selatan didirikan pada tahun 2005 berdasarkan SK
Bupati Tangerang No. 421/Kep-53Huk/2005 tentang Pendirian sekolah baru
(USB). Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 6 Kota
Tangerang Selatan sejak awal berdirinya adalah:
Tabel 4.4 Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan
NAMA PERIODE TUGASDrs. Dedi Rafidi. Persiapan Pendirian - th.2006
Drs. Junaedi, M.M. Tahun 2006 s/d Feb. 2008
Dra. Neng Nurhemah, M.Pd. Feb. 2008 s/d Des. 2008
Drs. Agus Purwanto Des. 2008 s/d Okt 2012
Drs. Agus Hendrawan, MPd Okt 2012 s/d sekarang
5. Tenaga Pendidik
Tenaga Pendidik yang dimiliki oleh SMAN 6 Tangerang Selatan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Tenaga Pendidik SMAN 6 Tangerang Selatan
No. NAMA NIP BIDANG STUDI KET1. Drs.Agus Hendrawan,
M.Pd196506151991111001 Matematika PNS
2. Drs. Zulkarnaen, M.Pd. 196603141988111001 Kimia PNS
3. Dra.Hj. Nurhayati, MPd 196006151985032006 B. Indonesia PNS
4. Dra. Hj. Sri Diani C,
M.Pd196205021985032004 Matematika
PNS
5. Dra. TR Damanik, MPd 196302051986022003 B. Indonesia PNS
6. Sri Surahno, S.Pd, M.Si 197008221997031002 Kimia PNS
7. Nurjanah, SPd, M.Pd 196201261988032002 Sosiologi PNS
8. Budi Mulyono,S.Pd 196604191995121001 Matematika PNS
9. Sutikno,S.Pd 196706052000031005 Seni Budaya PNS
56
10. Hj. Erni Sunarsih, SPd,
M.Pd195612121989032003 Ekonomi PNS
11. Hj. Utiyah, S.Pd. 196202101986032009 B. Inggris PNS
12. Luciana, S.Pd 197105121998022003 B. Inggris PNS
13. Usep Fanji, S.Pd. 196804141992011003 Kimia PNS
14. H. Syafrizal, MM. 195609291989011002 Ekonomi PNS
15. Agus Suwarno, M.A 197608162005011004 Pend. Agama
Islam
PNS
16. Nasikun Jarot,S.Pd 197208062000031005 Pend.Jasmani PNS
17. H. Yunus, S.Pd. 196501022006041005 Sosiologi PNS
18. Yusep Kuswaya S., SE,
M.Pd
197205022006041016 Ekonomi PNS
19. Hasanuddin , SE 197005102006041008 Ekonomi PNS
20. Agung Satrio, SPd 197508152006041007 Pend.
Jasmani
PNS
21. Nurhayati, S.Pd. 198004272006042008 B. Indonesia PNS
22. Siti Hasanah, S.Pd. 197406132006042004 Biologi PNS
23. Dra. Salehastuti 196106032007012002 B. Inggris PNS
24. Sarmo, SH 196505122007011037 PKn PNS
25. Dra. Nining
Ratnaningsih
196805022007012018 Pend. Agama
Islam
PNS
26. Dra. Hj. Susriyah 196508212007012004 Pend. Agama
IslamPNS
27. Hendri Sutresnowati,
S.Pd, M.Pd196707192007012007 Biologi PNS
28. H. Nurdin, S.Pd. 196712112007011009 Sejarah PNS
29. Dra. Ilmiah 196705292007012006 Fisika PNS
30. Albadri, S.Pd 196511242007011008 B. Indonesia PNS
31. Dra. Pujiastuti 196605172007012015 Matematika PNS
32. Mohamad Asmian, SH 19730125200701003 PKn PNS
33. R. Aditama, S.Pd, MM 196605122008011005 Matematika PNS
34. Dasuki, S.Pd,MM 197003122008011006 Sejarah PNS
35. Arie Yunitarie, S.Pd.,
MPd
197503082008012003 B. Indonesia PNS
36. Badriyah, S.Ag. 197205242008012002 B. Arab PNS
37. Mulyadi,S.Ag, MM 196809172008011008 B. Inggris PNS
57
38. Bangun T. Manulang,
S.Pd197403102008011004 Kimia PNS
39. Rasmawati,S.Pd 198103112010012014 BP PNS
40. Nurlaela Rahmawati,
S.Pd198002182006042013 Matematika PNS
41. Tiara Tisna Dewi, S.Pd 198809062011012001 B. Inggris PNS
42. Roslani Supinah, S.Pd 198609272011012005 Matematika PNS
43. Ismaini, S.Pd 197505042011012001 Fisika PNS
44. Diani Atika, S.Si, MPd 198209092011012004 Biologi PNS
45. Rina Kartina, S.Pd 197904182011012004 BK PNS
46. Rosita, SS 197801072011012001 Bahasa
Jepang
PNS
47. Nurhayati, S.TP. Fisika Honore
r48. Siti Rohimah, S.Pd Seni Budaya Honore
r49. Gunadi, S.Pd. Geografi Honore
r
No. NAMA NIP BIDANG STUDI KET50. Amri Zulberi, S.Pd. TIK Honorer
51. Mundirin, S.Ag. B. Arab Honorer
52. Gunawan, S.Pd. Geografi Honorer
53. Mahendra
Prasetya,S.S
Bahasa Jepang Honorer
54. Arfiata Achdy,
S.Kom.
DGM Honorer
55. Sunardi, S.Kom TIK Honorer
56. Arie Endrianti,S.Pd Fisika Honorer
57. Toha A. Nugraha,
S.Pd.
DGM Honorer
58. Citra Nanda
Natassia, SPd
Pendidikan
Jasmani
Honorer
58
Tenaga Kependidikan yang dimiliki SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tenaga Kependidikan SMAN 6 Tangerang Selatan
No NAMA NIP BIDANG STUDI KET
1. Radi Sudianto, SE 196007051981031010 Kepata Tata Usaha PNS
2. Rustam BudionoAdministrasi
KeuanganHonorer
3. Herni PurwatiAdministrasi
UmumHonorer
4. Ira RoswaryaniAdministrasi
KesiswaanHonorer
5. Fery Eka Wirya, SEAdministrasi
KesiswaanHonorer
6. Lili Hayati, SE Keuangan/ Kasir Honorer
7. Karyanto Pesuruh Honorer
8. Ita Juwita Pesuruh Honorer
9. Hasan Sadikin Pesuruh Honorer
10. Asep Saepullah Pesuruh Honorer
11. Hidayatullah Pesuruh Honorer
12. MansurPesuruh/tukang
kebunHonorer
13. Khotib Topa Pesuruh Honorer
59
14. Lilik H Pesuruh Honorer
15. Marwan Keamanan Honorer
16. Ahmad Yasin Keamanan Honorer
17. Nurdin Bejo Wilis Keamanan Honorer
18. Budiyanto Keamanan Honorer
19. Indra Keamanan Honorer
20. Susi Haryanti Perpustakaan Honorer
21. Fery Laborant Honorer
Dari sejumlah guru, sebanyak 46 orang (79,31 %) berstatus guru PNS, dan
sisanya 12 orang (20,69 %) berstatus guru honorer. 17 orang (29,31 %)
berpendidikan S2, dan sisanya 41 orang (70,69 %) berpendidikan S1.
Sedangkan untuk tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS.
Dari jumlah wajib beban mengajar guru yang 24 jam per-minggu, semua
guru sudah terpenuhi, tetapi ada pula mata pelajaran yang belum ada guru
PNSnya atau masih kekurangan guru, diantaranya pada mata pelajaran
Geografi, Sejarah dan Penjasorkes. Juga masih adanya guru yang kurang
memiliki kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru, baik pada
kompetensi Sosial, Kepribadian, Pedagogik maupun Profesional.
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 seluruhnya berjumlah
1.153 orang. Peserta didik yang duduk di kelas XII, yaitu yang akan mengikuti
Ujian Nasional 373 orang. Di tahun pelajaran 2014/2015 diperkirakan jumlah
peserta didik tidak jauh berbeda dengan tahun pelajaran sebelumnya.
Persebaran jumlah peserta didik di kelas X ada sebanyak 10 rombongan
belajar dengan komposisi 5 rombel MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan 6
rombel IIS (Ilmu-Ilmu Sosial), kelas XI sebanyak 10 rombongan belajar
dengan komposisi 5 rombel program IPA dan 5 rombel program IPS dan di
60
kelas XII sebanyak10 rombongan belajar dengan komposisi 5 rombel program
IPA dan 5 rombel program IPS.
Sekitar separuh dari peserta didik (50%) berasal dari wilayah Kec.
Pamulang sedangkan sisanya tersebar dari wilayah sekitar Pamulang yaitu
Ciputat, Serpong, Cisauk, Pondok Aren, dan lain-lain.
Adanya peserta didik yang tidak naik kelas atau putus sekolah terutama
disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik
tentang arti pentingnya pendidikan. Untuk peserta didik yang mengalami
masalah ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan dari berbagai
pihak. Pada tahun pelajaran 2013/2014 lebih dari 50 peserta didik mendapatkan
bantuan biaya yang berupa bea siswa peserta didik.
Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar (49%) memiliki mata
pencaharian sebagai Pedagang. Sebagian orang tua peserta didik (18%)
sebagai PNS dan atau TNI/POLRI, dan hanya beberapa orang tua (5%) sebagai
pensiunan, sisanya (20%) pegawai swasta. Kerja sama dengan orang tua
peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada lima peran orang tua
dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai:
a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya;
b. Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;
c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik;
d. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan
e. Sumber belajar.
Pencapaian nilai rata-rata UN peserta didik pada saat PSB/PPDB sejak
berdirinya SMA Negeri 6 Tangerang Selatan cenderung meningkat, tetapi
untuk tahun pelajaran 2013/2014 menurun. Berdasarkan hasil analisis
penurunan ini terjadi secara nasional. Kemungkinan besar adalah karena
jumlah paket soal dalam satu kelas yang terdiri dari 20 orang ada 21 paket. Ini
terlihat pada tabel berikut:
61
Tabel 4.7 Input dan Output Peserta didik
Input Tahun
Pelajaran
Passing Grade
Peserta Didik Baru
Output
Tahun
Pelajaran
Rata-rata Jumlah
Nilai UN
IPA IPS
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
29.30
31.55
32,60
31,20
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
42,02
43,86
43,05
47,53
47,41
43,56
43,29
43,98
47,38
46,03
6. Kondisi Ideal
Berdasarkan kondisi riil yang diuraikan di atas, SMA Negeri 6
Kota Tangerang Selatan sudah mendekati ideal, dari tahun ke-tahun selalu
ada pembenahan/penambahan sarana prasarana, diantaranya di tahun
pelajaran 2012/2013 sudah ditambah 1 lab IPA, 1 lab bahasa, 18 wastafel di
depan masing-masing kelas lantai bawah, 12 LCD yang 10 diantaranya
sudah terpasang di beberapa kelas, 18 CCTV yang terpasang di kelas, juga
terbangunnya masjid sekolah hasil swadana warga sekolah meskipun baru
lantai bawah. Tetapi tentu ini akan lebih ideal lagi jika pembenahan
diadakan secara berkelanjutan, diantaranya adanya penambahan fasilitas
sebagai berikut:
Tabel 4.8 Kondisi Ideal
No Keadaan Riil Keadaan Ideal
1. Ada 2 lab IPA yang secara otomatis
digunakan untuk bersama (praktik
Kimia, Biologi dan Fisika)
Ada 3 lab IPA. Jadi perlu ada
penambahan 1 lab IPA.
2. Ada 10 LCD terpasang di ruang kelas Terpasang LCD di seluruh ruang
kelas (30 ruang kelas)
3 Tenaga Kependidikan yang PNS baru Ada sedikitnya 3 Tenaga
62
1 dan kurang menguasai ICT Kependidikan yang PNS dan
menguasai ICT dengan baik
4 Ada beberapa mata pelajaran yang
kekurangan guru PNS ataupun belum
mempunyai guru PNS sehingga
diambil guru honorer, baik yang
mengajar di satu sekolah saja, yaitu
di SMAN 6 saja atau yang mengajar
dibeberapa sekolah
Terpenuhi guru PNS berkualitas
untuk semua mata pelajaran
5 Adanya Tenaga Pendidik yang
kurang atau jauh dari memiliki
kompetensi guru
Semua guru memiliki kompetensi
guru. Untuk guru-guru yang sudah
diberikan
pengarahan/pembimbingan tapi
tidak ada perubahan sebaiknya
dipindahkan status
kepegawaiannya menjadi tenaga
struktural.
7. Potensi yang dimiliki satuan pendidikan
Gedung yang bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian,
lahan yang luas baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau
hari-hari kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas
dengan minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA
Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA
Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau
kawah condrodimuka (tempat penempaan peserta didik) sehingga nantinya
dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun Iptek
63
Tabel 4.9 Prestasi yang pernah diraih dalam berbagai bidang dan tingkat
No Jenis lomba/Kejuaraan Bidang Prestasi Tingkat
1 Kejuaraan tingkat umum
POPKI Cibubur Tahun 2009 Taekwondo Emas Nasional
2 Kejuaraan tingkat umum
POPKI Cibubur Tahun 2010 Taekwondo
Emas Nasional
3 Moris Cup Taekwondo Perunggu Propinsi
4 Kejurda Banten Taekwondo Perak Propinsi
5 Popda Banten Taekwondo Perak Propinsi
6 NCC Nasional Cheerleader 20 Besar Nasional
7 Season City Cheerleader Juara 2 Nasional
8 Sentral Park Cheerleader Juara 1 Jabodetabek
9 Lari Marathon Olahraga Juara 3 Tangsel
10 Lomba Baris Berbaris Paskibra Juara 2 Tangsel
11 Lomba Baris Berbaris Paskibra Juara 3 Propinsi
12 Tari Saman SMAN 7
TangselSeni Juara 2 Tangsel
13 Tari Saman SMAN 3
TangselSeni Juara 3 Tangsel
15 Bola Basket MD Cup Olahraga Juara 3 Tangsel
16 Futsal Cup SMAN 3
TangselOlahraga Juara 3 Tangsel
17 Lomba Panjat Tebing Olahraga Juara 3 Tangsel
18 Lomba Tata Upacara
BenderaPaskibra Formasi Terbaik Tangsel
19 Pekan Olahraga Provinsi Taekwondo Perak Propinsi
8. Program Kerja
Program Unggulan SMAN 6 Tangerang Selatan
a. Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)
64
b. Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan
c. Mengembangkan Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance
d. Mengembangkan Budaya daerah
e. Mengembangkan Kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi
f. Meningkatkan Daya serap Ke Perguruan Tinggi Favorit.
9. Program Pengembangan Sarana Prioritas :
a. Membangun Mushola permanen dengan kapasitas 500 orang jamaah
b. Menertibkan areal parkir
c. Membangun Ruang Pengolah Data
d. Perbaikan dan Pengecetan Lapangan Olah Raga
e. Pengembangan Jaringan Infrastruktur LAN (Intranet dan Internet)
f. Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIS)
g. Melengkapi Sarana dan Prasarana Perpustakaan dan Lab Komputer
h. Pembangunan Gedung Serbaguna.
10. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan terprogram dan
tidak terprogram.
1) Pengembangan diri melalui kegiatan terprogram:
a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan Intrakurikuler dilakukan dengan cara masuk kelas pada saat ada
guru matapelajaran yang tidak masuk karena tugas atau hal lainnya oleh konselor
untuk pendampingan konseling, berkenaan dengan masalah pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik dalam mencari
informasi tentang dunia kerja dan perguruan tinggi. Pengembangan diri bagi
peserta didik SMA Negeri 6 Tangerang Selatan terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
65
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan ini
dikoordinasikan dibawah wakil kepala urusan kesiswaan selaku koordinator
kegiatan ekstrakurikuler. Sistem pengadministrasian penilaian maupun pelaporan
melekat pada pembina ekstrakurikuler masing-masing, yang kegiatannya
mencakup: keagamaan(rohis), keolahragaan, kepemimpinan, Seni, KIR,
Sains Club dan kelompok Majalah kreasi.
Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis
ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Segala aktifitas
peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan
pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.
2) Pengembangan diri melalui kegiatan tidak terprogram:
Kegiatan ini menjadi tanggung jawab semua guru dan tenaga
kependidikan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, jadi bersifat
melekat pada guru dan tenaga kependidikan. Adapun pelaksanaan kegiatan
dicapai melalui;
1. Rutin : Upacara Bendera, perkemahan, LDKS
2. Spontan : Penyikapan atas perilaku, sikap, tata krama dan
budi pekerti siswa sehari-hari
3. Keteladanan : Contoh perilaku, sikap dan tindak-tanduk serta
tutur kata yang baik dari seluruh komponen sekolah.
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter
peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan
masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah
memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut ini.
1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar
kelas dengan alokasi waktu setara dengan 2 jam tatap muka,
yaitu: Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan
dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta
didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.
2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar
kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina.
Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Sabtu, yaitu:
66
a. Pramuka
b. Bola Volley
c. Basket
d. Sepak bola/futsal
e. Tae Kwondo
f. Kriket
g. Cheer Leader
h. Palang Merah Remaja (PMR)
i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
j. English Club
k. Sains Club
l. Paskibra
m. Rohis
Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat
pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara
rutin, spontan, dan keteladanan.
Tabel 4.10 Program Pembiasaan yang ada di SMA Negeri 6
Tangerang Selatan
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
a) Upacara
b) BTQ
c) Sholat berjamaah
d) Keputrian
e) Kunjungan
pustaka
a) membiasakan antri
b) memberi salam
c) embuang sampah
pada tempatnya
d) musyawarah
a) berpakaian rapi
b) memberikan
pujian
c) tepat waktu
d) hidup sederhana
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah.
Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang
telah ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri
67
bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis
peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.
B. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas instrumen soal yang diajukan kepada siswa
kelas XI MIA 4, dengan jumlah siswa 36 orang serta 25 soal yang
sudah diujikan. Hasil validitas butir soal untuk setiap nomer ditujukkan
pada baris Pearson Correlation. Untuk mengetahui soal valid atau tidak
dibandingkan dengan r tabel Product Moment. Dengan jumlah siswa
data sebanyak 32 orang (N = 32) dan taraf signifikan 5 % menurut r
tabel. Soal dinyatakan valid apabila r hasil hitungan > r tabel.
Tabel 4.11 Hasil Validitas instrumen XI MIA 4
No Soal r Hasil
Perhitungan
r Tabel (5%)
n (33)
Valid/ Tidak
1 0,944833 0,3440 Valid
2 0,944833 0,3440 Valid
3 - 0,3440 Tidak Valid
4 - 0,3440 Tidak Valid
5 - 0,3440 Tidak Valid
6 0,944833 0,3440 Valid
7 0,703474 0,3440 Valid
8 0,386763 0,3440 Valid
9 - 0,3440 Tidak Valid
10 - 0,3440 Tidak Valid
11 - 0,3440 Tidak Valid
12 - 0,3440 Tidak Valid
13 0,591624 0,3440 Valid
68
14 0,608095 0,3440 Valid
15 - 0,3440 Tidak Valid
16 - 0,3440 Tidak Valid
17 - 0,3440 Tidak Valid
18 0,706373 0,3440 Valid
19 - 0,3440 Tidak Valid
20 - 0,3440 Tidak Valid
21 0,706373 0,3440 Valid
22 - 0,3440 Tidak Valid
23 0,944833 0,3440 Valid
24 0,116705 0,3440 Tidak Valid
25 0,116705 0,3440 Tidak Valid
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan
skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel
dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua pihaki dan jumlah data (n)
= 33 dengan nilai r tabel nya yaitu 0,3440. Berdasarkan hasil analisis di
dapat nilai korelasi untuk item 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20,
22, 24, 25 nilai kurang dari 0,3440. Karena koefisien korelasi pada item
3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25 nilainya kurang dari
0,3440. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak
berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)
sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item
lainnya nilainya lebih dari 0,3440 dan dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen tersebut valid.
Soal yang dinyatakan valid berjumlah sepuluh soal, dan tidak
valid lima belas soal. Maka pada penelitian nanti, untuk soal yang tidak
valid tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan pengujian validitas
konstruksi, yakni pengujian validitas yang dikonsultasikan dengan para
69
ahli.1 Konsultasi yang dilakukan dengan mengubah redaksi atau bahasa
yang digunakan di soal. Ahli di sini dapat dikatakan adalah dosen, Para
ahli atau dosen akan memberi keputusan bahwa instrumen yang
digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total.
Jadi, soal yang dipakai dalam penelitian berjumlah 15 soal dengan
bentuk pilihan ganda.
2. Uji Reliabilitas
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya
instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r
kritis Product-Moment.
Tabel 4.12 Hasil perhitungan Reliabilitas
Ganjil Genap
Ganjil 1
Genap 0,753465 1
Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan
menggunakan Ms. Excel berada pada nilai 0,753465 yang artinya
adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r tabel yakni
sebesar 0,3440
Keterangan:
a. Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31
probabilitas 0,05 adalah 0,344
b. Perhitungan validitas dan Reliabilitas menggunakan aplikasi Ms.
Excel
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2013), h. 177.
49
81
9. Hipotesis Uji-t
t =̅ = ,, = 8,374
berikut ini akan disajikan rekapitulasi perhitungan statistik hasil
pengujian perbedaan rata-rata dengan uji parametrik t-test yang dipaparkan
dalam bentuk tabel seperti yang tertera di bawah ini.
Tabel 4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Perbedaan
Rata-rata melalui Uji Parametrik T-test
Uji Perbedaan Rata-rata
Uji Parametrik : T-test
Kriteria : Sig. ≥ 0,05, H1 diterima
Sig. 8,374
Kesimpulan Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT
terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang
Selatan
Dari penyajian dalam tabel 4.23 dipaparkan bahwa hasil perhitungan
dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada
kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada
pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi
pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2.
Dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat Pengaruh dari
Penggunaan Pendekatan DD/CT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di
SMAN 6 Tangerang Selatan
Berikut ini akan disajikan tabel rekapitulasi dari masing-masing
pengujian yang telah dilakukan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat di
bawah ini.
82
Tabel 4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain,
Normalitas, Homogenitas, Linearitas Hasil Belajar Kelas X IIS 3
Komponen
Daftar Nilai
Pretest Posttest N-Gain
N 39 39
X̅ 42,43 52,23
SD 11,23 13,427
Nilai Tertinggi 67 74 1
Nilai Terendah 20 27 0,12
Uji Normalitas (Lillyfors)
Kriteria :
Sig. ≥ 0,05, Data Berdistribusi Normal
Sig. -2,7373255
Kesimpulan Normal Normal Normal
Uji Homogenitas (Variansi) dan Linearitas
Kriteria :
Sig. ≥ 0,05, Data Homogen dan Linear
Sig. 1,40 2,01 -3,44
Kesimpulan Homogen Koefisien arah
regresi linear
Regresi linear
Pada tabel 4.24 yang telah disajikan di atas dalam hal ini peneliti
akan paparkan maksud dari tabel 4.24 tersebut. dapat kita lihat perolehan
masing-masing nilai baik itu nilai pretest maupun posttest setelah
pendekatan DD/CT tersebut digunakan dalam proses pembelajaran.
Dengan jumlah siswa 42 orang yang dapat mengikuti pembelajaran pada
hari itu sebanyak 39 orang dengan perolehan nilai pretest terendah dengan
nilai 20 poin dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan untuk nilai pretest
tertinggi dengan nilai 67 diperoleh nilai prosentase sebesar 2,6%. Dengan
nilai rata-ratanya yakni dengan nilai 42,43, dan standar deviasi dengan
83
nilai 11,23. Untuk nilai posttest setelah pendekatan DD/CT digunakan
sebanyak 39 orang yang dapat mengikuti pembelajaran mendapatkan nilai
posttest terendah berada pada nilai 27 dengan perolehan prosenatase pada
nilai 2,6% dan untuk nilai tertinggi berada pada nilai 74 diperolehlah nilai
prosenatase sebesar 12,8%. Selain itu, untuk nilai rata-rata posttest yakni
dengan nilai 52,53 dan standar deviasi 13,427. Dengan demikian setelah
pendekatan DD/CT digunakan terdapat peningkatan pada hasil belajar
siswa kelas X IIS 3 yang dapat dilihat dari perubahan nilai masing-masing
siswanya. Selanjutnya, adalah perolehan dari hasil perhitungan N-Gain
untuk mengetahui perolehan peningkatan nilai secara maksmimal melalui
perhitungan. Dapat kita lihat pad tabel 4.24 kolom ketiga untuk hasil dari
perolehan N-Gain dengan nilai tertinggi yakni sebesar 1 yang artinya
adalah bahwa hasil tersebut berada pada interpretasi yang tinggi. Selain
itu, untuk perolehan nilai terndah N-Gain berada pada nilai 0,12 yang
berada pada interpretasi yang sangat rendah.
Selanjutnya peneliti akan melakukan pengujian normalitas data
dengan taraf signifikansi 0,05 dan bila hasil perhitungan normalitas
tersebut ≥ 0,05 maka hasil tersebut berdistribusi normal. Setelah
melakukan perhitungan perolehan nilai untuk normalitas berada pada nilai
-2,7373255 yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel
lillyfors. Pada tabel nilai lillyfors dengan perolehan nilai 0,14373. Dengan
melihat hasil nilai masing-masing baik secara perhitungan maupun pada
Ltabel maka dapat kita simpulkan bahwa L -2,7373255 ≤ L0,14373 yang
menandakan bahwa hasil data tersebut berdistribusi normal dan
selanjutnya akan dilanjutkan dengan perhitungan pada pengujian
homogenitas untuk mengetahui tingkat kehomogenitasan data tersebut.
Dalam tabel 4.24 dalam kolom pada daftar nilai homogenitas telah
sedikit di singgung perolehan masing-masing nilai baik itu nilai tarhadap
hasil pengujian homogenitas maupun linearitas. Dalam hal ini peneliti
akan membahas maksud dari kolom pada daftar nilai untuk pengujian
84
homogenitas. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mencari tahu
apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang
sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan
data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Pada tabel
dipaparkan bahwa bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 yang
selanjutnya dilihat pada tabel F maka hasil tersebut bernilai homogen.
Setelah dilakukan perhitungan untuk perhitungan pada pengujian
homogenitas maka diperolehlah nilai F sebesar 1,19 dengan Dk pembilang
dan penyebutnya yakni 38 maka diperolehlah nilai Ftabel sebesar 1,84 yang
berarti bahwa F1,19 ≤ F1,84. Hal ini membuktikan bahwa hasil tersebut
bernilai homogen.
Untuk pengujian terakhir adalah pengujian linearitas yang dapat juga
dilihat pada tabel rekapitulasi 4.24. Pada pengujian lineritas dimaksudkan
untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear
atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat
dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dapat kita lihat pada tabel
4.24 bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 untuk kedua hipotesis
maka bernilai memiliki koefisien regresi secara linear. Hasil peritungan
pada tabel di atas maka diperoleh nilai untuk hipotesis pertama yakni
dengan nilai pada Fhitung sebesar 2,01 yang selanjutnya akan dibandingkan
pada Ftabel sebesar 2,16. Maka, dapat disimpulkan untuk hipotesis pertama
adalah F2,01 ≤ F2,16 yang berarti bahwa H0 diterima dan bila diterjemahkan
yaitu terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil
belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan memiliki koefisien arah
regresi yang berarti atau signifikan. Selanjutnya untuk hipotesis kedua
diperolehlah nilai pada Fhitung sebesar -3,44 yang selanjutnya akan
dibandingkan pada Ftabel dengan nilai 1,84. Maka, untuk hipotesis kedua
dapat kita simpulkan bahwa F-3,44 ≤ F1,84 yang bila disimpulkan adalah H0
diterima. Dalam hal ini berarti terdapat pengaruh pendekatan DD/CT
terhadap hasil belajar berbentuk regresi linear.
85
a) Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran
Wawancara respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian
atau respon siswa mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar.
Wawancara dilakukan kepada kelas X IIS 3 mengenai penggunaan
pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis
dan kreatif. Hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui
respon siswa kelas X IIS 3 terhadap pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan DD/CT di sajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.25 Hasil Wawancara terhadap siswa dari penggunaan
pendekatan DD/CT
No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara
1. Kendala yang dialami saat belajar
dengan menggunakan pendekatan
DD/CT
Beberapa siswa mengatakan tidak
terdapat kesulitan dalam memahami
pelajaran yang diberikan namun ada
juga yang mengatakan masih terdapat
kendala berupa penyerapan dari
pemberian teori dalam aplikasi diskusi
untuk kegiatan belajar selanjutnya dan
juga karena banyak terlalu berisik jadi
belajar sulit fokus
2. Keefektifan penggunaan
pendekatan DD/CT terhadap hasil
belajar dan berfikir kritis
Beberapa siswa yang diwawancarai
banyak yang mengatakn sangat efektif
karena belajar menjadi tidak monoton,
kaku, tegang dan menakutkan sehingga
belajar menjadi menyenangkan dan
pelajaran menjadi mudah untuk
diterima secara cepat.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk
membuat kelompok diskusi
Dari hasil wawancara yang telah
dilakukan beerapa siswa mengatakan
membutuhkan waktu untuk pembuatan
86
kelompok diskusi sekitar 10-15 menit.
4. Saran yang diharapkan untuk
kegiatan belajar selanjutnya
Dari hasil wawancara dapat dismpulkan
bahwa seluruh siswa ingin agar proses
belajar dilakukan dengan menggunakan
metode, games atau yang lain agar
belajar menjadi menyenangkan.
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat respon yang
positif dari siswa terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan
pendekatan DD/CT. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para siswa saat
melakukan proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT.
Karena secara keseluruhan siswa berpendapat bahwa dengan belajar
menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk
mempelajari konsep ilmu ekonomi. Selain itu juga, dapat meningkatkan
motivasi belajar sekaligus pemahamannya. Dari wawancara yang
dilakukan pada saat berakhirnya pembelajaran siswa juga menyampaikan
bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan DD/CT dalam proses
diskusi dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis.
Kemudian, jika kita melihat data wawancara pada tabel 4.25 secara
keseluruhan rata-rata siswa sangat setuju bahwa pendekatan DD/CT
memiliki dampak positif bagi pembelajaran yakni dengan nilai 74.
b) Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat
selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-masing
peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses pembelajaran yang
sedang dilakukan dengan menggunakan pendekatan DD/CT dalam
kegiatan diskusi pada 13 Agustus 2014 di kelas X IIS 3 dengan materi
yang dibahas adalah konsep dasar ilmu ekonomi.
87
Tabel 4.26 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Penilaian
Guru Terhadap Siswa Kelas X IIS 3 Terhadap Kegiatan Pembelajaran
dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT
Kegiatan Perilaku Siswa S* SR* SRI*
Pendahuluan
a. Siswa menyimak, mendengar, dan
menghayati informasi yang
disampaikan oleh guru
3
19
43,3
b. Siswa mengerjakan soal pretest yang
diberikan oleh guru untuk
mengetahui kemampuan awal yang
dimiliki oleh setap peserta didik
4
c. Siswa mengamati gambar tentang
aktivitas manusia dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidupnya
3
d. Siswa memahami makna dan
manfaat dari tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan
3
a. Siswa membuat kelompok sesuai
dengan perintah yang disampaikan
oleh guru dan bergegas ke
perpustakaan untuk mencari
beberapa sumber lalu
menyimpulkannya secara mandiri
4
b. Siswa mendata nominal
kebutuhannya dan seluruh
keluarganya dalam satu bulan lalu
menghitung jumlah penghasilan
kedua orang tuanya untuk
mengambil data secara byata tentang
keberadaan kebuuhan dan alat
4
88
Observasing
pemuas kebutuhan yang tersedia
5,00
c. Siswa mendiskusikan kemudian
mempresentasikan alasan mengapa
ilmu ekonomi ada dalam kehidupan
kita sehari-hari dan mengaitkannya
dengan perintah Allah untuk
mendapatkan yang terbaik secara
kreatif
3
d. Siswa mendiskusikan
kasus/permasalahan yang diberikan
oleh guru sebelumnya sesuai dengan
kelompoknya masing-masing untuk
dipresentasikan
4
Questioning a. Siswa dapat menjelaskan apa yang
ditanyakan oleh guru mengenai
materi yang akan disampaikan untuk
mengetahui tentang kesiapan siswa
dalam proses pembelajaran sebagai
tanda siap untuk memulai
pembelajaran
4
1,3
Eksperimenting
a. Siswa mengembangkan nalar
keingitahuannya dengan
mengkomparasikan hasil temuannya
melalui dialog dalam diskusi
kelompoknya
4
2,7
b. Siswa ikut berperan serta dalam
proses pembelajaran yang telah
dipersiapkan oleh guru
4
a. Siswa mempresentasikan hasil
temuan yang telah didiskusikannya
4
89
Asssociating
bersama teman sekolompoknya
2,7
b. Siswa melakukan kegiatan
penganalisisan serta
mengkategorikan hakikat ilmu
ekonomi
4
Networking
a. Siswa menyimak hasil deskripsi
yang telah disampaikan oleh guru
4
2,3
b. Siswa mencatat beberapa hal penting
terkait dengan materi pembelajaran
yang telah disampaikan oleh guru
baik dalam diskusi maupun diluar
diskusi
3
Penutup
a. Siswa mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru dan mencatat
hal-hal yang dianggap penting
3
3,7
b. Siswa mengerjakan soal posttest
yang telah guru berikan setelah
kegiatan diskusi
4
c. Siswa mengerjakan tugas yang telah
diberikan oleh guru sesuai dengan
kesepakatan waktu yang telah
diberikan
4
Keterangan: S : Skor Awal
SR : Skor Rata-rata
SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator
* : skala 0 – 4, keterangan:
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
90
Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak
melakukan
Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Berdasarkan tabel 4.26 dapat kita lihat pada kegiatan awal
pendahuluan sikap atau perlakuan siswa berupa respon yang diberikan
secara langsung memiliki dampak yang positif artinya siswa menikmati
proses awal pembelajaran. Pada tahapan inti dapat kita lihat skor rata-rata
per setiap indikator dalam tabel 4.26 yang menunjukan hal yang sangat
baik atau kearah yang positif dimana siswa sangat antusias sekali dalam
hal proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Dalam hal ini
penilaian yang telah peneliti kategorikan dapat dilihat pada tabel 4.26.
c) Hasil Wawancara Guru
Wawancara guru ini digunakan untuk mengetahui penilaian atau
tanggapan guru terhadap pelaksanaan KBM yang telah dilakukan pada
kelas penelitian yakni kelas X IIS 3. Data hasil wawancara ini akan
dilakukan secara dekriptif berupa analisis pembahasan yang akan
dipaparkan dalam bentuk tabel. Berdasarkan jawaban guru setelah
dilakukan wawancara tentang pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, maka diperoleh beberapa hal,
yakni sebagai berikut
Tabel 4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan
DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara
1. Manfaat dari pendekatan yang
digunakan
Guru memaparkan bahwa terdapat manfaat
dari pendekatan yang telah digunakan pada
saat belajar. Namun, tidak dapat dinilai
hanya satu kali pertemuan saja
2. Keefektifan penggunaan
pendekatan DD/CT terhadap
hasil belajar dan berfikir kritis
Guru memberikan respon positif bahwa
penggunaan pendekatan DD/CT dapat
membuat siswa menjadi aktif misalnya
91
memberikan pendapat secara lancar
walaupun terkadang masih ragu-ragu dan
ada beberapa siswa yang terpacu untuk
berpendapat
3. Kendala yang dialami saat
menggunakan pendekatan
DD/CT beserta kelemahannya
Guru memaparkan beberapa kekurangan
dari pendekatan yang telah digunakan
seperti waktu yang dibutuhkan untuk
membuat kelompok butuh waktu yang
agak lama, ada juga siswa yang cenderung
kurang dapat terlibat aktif dalam hal
menanya juga menyanggah dari setiap
pernyataan ataupun pertanyaan yang
diajukan oleh masing-masing kelompok.
4. Keunggulan pendekatan DD/CT Guru memaparkan bahwa pendekatan
DD/CT dapat memberikan kemudahan
dalam proses KBM karena memiliki
kelebihan yakni dapat membantu
pemahaman siswa pada konsep yang
abstrak dan dapat menghemat waktu
karena guru tidak perlu menulis materi
terlalu banyak karena sudah ada pada
pendekatan DD/CT yang tersedia.
5. Kritik dan saran untuk
perbaiakan dikemudian hari
Guru memberikan saran yang positif
berupa selain diberikan tayangan slide
show berupa power point juga diberikan
handout dari power point yang telah
ditayangkan untuk belajar siswa.
Berdasarkan data pada tabel 4.27 dapat dilihat bahwa guru
memberikan respon yang cukup positif terhadap penggunaan pendekatan
DD/CT karena pendekatan DD/CT memiliki beberapa kelebihan
92
diantaranya dapat membantu siwa untuk lebih berfikir kritis dalam
meyelesaikan beberapa permasalahan terkait dengan materi yang
didapatkan pada saat proses diskusi. Namun, guru juga memaparkan
kendala yang sering dihadapi yakni keaktifan hanya untuk siswa yang
dapat mendominasi kelompok diskusinya, selain itu waktu yang
dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi terlampau lama sehingga
kegiatan diskusi kurang bisa sampai terlaksana dengan baik.
d) Perolehan penilaian hasil observasi oleh guru mata pelajaran ekonomi
kepada peniliti saat kegiatan belajar mengajar
Untuk mempermudah dalam membaca dalam hal ini membuat
sebuah tabel perolehan skor dari hasil penilaian observasi secara langsung
saat kegiatan belajar mengajar dilakukan apakah telah sesuai dengan yang
terdapat pada RPP.
Tabel 4.28 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi yang
dilakukan oleh Guru mata Pelajaran Ekonomi kepada Peneliti saat
Kegiatan Diskusi dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT di Kelas
X IIS 3 Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi SMAN 6 Tangerang
Selatan 2014-2015
Kegiatan Kegiatan guru S* SR* SRI*
Pendahuluan
a. Guru menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
4
5,7
b. Guru memberikan Pretest untuk
mengetahui kemampuan
masing-masing peserta didik
2
c. Guru memberikan motivasi
belajar siswa kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari
2
93
d. Guru melakukan apersepsi
dengan menanyakan tentang
kebutuhan siswa sebagai siswa
dan mengaitkannya dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut
3 21
e. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
4
Kegiatan Inti
Observasing
Guru menerapkan pendekatan
DD/CT dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan lembar
pengamatan siswa
3
4,7
b. Guru mengamati (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
yang dimiliki) oleh siswa
4
c. Guru meminta siswa untuk
membuat dalam beberapa
kelompok kecil dan mengajak
siswa ke perpustakaan untuk
mencari beberapa buku sebagai
sumber lalu menyimpulkan ilmu
ekonomi secara mandiri
4
d. Guru memberikan kasus dari
artikel internet mengenai
perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya untuk
selanjutnya di diskusikan sesuai
dengan kelompoknya masing-
3
94
masing
Questioning a. Guru memberikan kepada siswa
yang ingin bertanya tentang
kegiatan belajar mengajar yang
akan dilaksanakan
4
b. Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok-kelompok
yang telah dibuat untuk bertanya
jika ada yang masih kurang
paham mengenai penjelasan
yang disampaikan guru
sebelumnya
4
Experimenting a. Guru memfasilitasi
berkembangnya nalar
keingintahuan peserta didik
dalam mengkomparasi
temuannya sementara
4
b. Guru menciptakan suasana
dialog mendalam antar siswa
dan guru oleh karenanya
upayakan untuk selalu belajar
dalam kelompok
3
Associating a. Guru menerapkan brain
stroming dengan melemparkan
pertanyaan melalui topik yang
telah di diskusikan oleh siswa
sebelumnya dengan tujuan
untuk memperluas wawasan
4
b. Guru mendampingi dalam
menganalisis dan membuat
4
95
kategori dari hakikat ilmu
ekonomi
Networking
a. Guru menyampaikan hasil
deskripsi dan menerapkan
konsep motif ekonomi sebagai
bagian dari ilmu ekonomi sesuai
dengan ajaran agama yang
dianut
3
Penutup a. Guru mengambil alih seluruh
rangkaian kegiatan
pembelajaran dan
menyimpulkan baik berupa hasil
temuan siswa maupun hasil
diskusi dari setiap kelompok
4
b. Guru memberikan evaluasi
dalam bentuk pemberian
posttest untuk menilai
kemapuan siswa setelah
menggunakan pendekatan
DD/CT
3
Keterangan: S : Skor Awal
SR : Skor Rata-rata
SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator
* : skala 0 – 4, keterangan:
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak
melakukan
Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
96
Dalam tabel 4.28 dapat kita lihat masing-masing perolehan nilai
untuk setiap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang dinilai secara
langsung oleh guru mata pelajaran ekonomi pada saat itu. yang menjadi
perhatian peneliti adalah pada kegiatan awal di pendahuluan dimana
seorang guru yang dalam hal ini adalah peneliti pada hakikatnya
memberikan pretest di awal pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik yang
akan menentukan tentang masing-masing kemampuan dari peserta didik
tersebut. selanjutnya, yang menjadi perhatian peneliti yang kedua adalah
seorang guru terkadang tidak memberikan motivasi belajar yang dikaitkan
dengan aplikasi dalam kehidupan nyata. Dengan pemberian motivasi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dari masing-
masing peserta didik. Masing-masing penilaian yang telah disusun oleh
peneliti sesuai dengan kategorinya masing-masing dapat dilihat dalam
tabel 4.28
e) Hasil Penilaian Diskusi
Pada penilaian sikap dari masing-masing setiap kelompok diskusi
dalam aspek menanya, mengamati, menalar, mengolah data,
menyimpulkan dan menyajikan menunjukkan pada arah yang baik
walaupun masih memerlukan beberapa perbaikan sedikit. Pada penilaian
selanjutnya adalah proses diskusi berlangsung dimana beberapa kelompok
mendapatkan beberapa catatan perbaikan dalam hal kesopanan, ketertiban
saat proses diskusi berlagsung dan beberapa dari teman kelompok terdapat
juga yang mendominasi dalam hal melakukan diskusi. Penilaian yang
terakhir adalah saatnya mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Pada saat memberikan penjelasan terkadang tidak sesuai dengan topik
yang dibahas. Kurangnya memberikan kesimpulan pada akhir presentasi.
Pemberian nilai berupa skor dapat dilihat dalam lampiran lembar penilaian
diskusi.
97
C. PEMBAHASAN
Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes tertulis. Tes
tersebut diberikan kepada kelas yang menjadi lokasi penelitian. Tes tertulis
ini diberikan sebelum dan setelah kelas tersebut melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Deep Dialogue Critical
Thinking. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan DD/CT. Pada kelas X IIS 3 sebelum
menggunakan pendekatan DD/CT kita memberikan tayangan berupa slide
show dari power point selanjutnya kita berikan pretest untuk mengetahui
kemampuan masing-masing siswa sebelum pendekatan DD/CT diberikan
dalm proses diskusi.
Tes tertulis digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa. Dalam
hal ini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif Piihan Ganda (PG).
Tes pilihan ganda yang dimaksud bertujuan untuk memperoleh data
mengenai hasil belajar siswa pada konsep ilmu ekonomi dari segi kognitif
(pengetahuan). Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan (pretest) yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan
(posttest) dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Soal yang diberikan
pada siswa adalah soal yang telah diujicobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui kelayakan soal tersebut yang meliputi validitas soal,
reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Salah satu tujuan
dari analisis pokok uji ini adalah untuk mengidentifikasi soal-soal yang
baik, kurang baik, dan soal yang jelek.
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DD/CT, dilakukan pretest
terlebih dahulu. Dari hasil perhitungan rekapitulasi pada tabel 4.24, dapat
dilihat bahwa rata-rata pretest hasil belajar pada kelas X IIS 3 adalah
42,43. Selain itu, masing-masing nilai pretest dengan perolehan
98
prosenatase berdasarkan persen dapat dilihat dalam tabel lampiran 5.
Kemampuan awal siswa yang rendah, dapat disebabkan oleh kurangnya
persiapan belajar pada kelas tersebut karena tes yang diberikan secara tiba-
tiba tanpa memberi tahu siswa terlebih dahulu. Hal ini senada dengan yang
disampaikan slameto yang menyatakan bahwa kesiapan atau kesediaan diri
siswa akan menimbulkan terjadinya proses belajar.
Setelah diberikan tes berupa pemberian pretest pada awal
pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses diskusi dengan
menggunakan pendekatan DD/CT di perpustakaan. Namun, ruangan
perpustakaan yang seharusnya menjadi lokasi diskusi tersebut digunakan
oleh peneliti dan siswa pada kesempatan itu tidak dapat peneliti gunakan
karena ruangan perpustakaan padat dengan buku-buku pelajaran yang baru
saja tiba dari penerbit. Sehingga, peneliti memutuskan untuk melakukan
proses diskusi di ruang kelas siswa yakni kelas X IIS 3 tempat siswa
tersebut belajar setiap harinya. Kegiatan diskusi berjalan dengan tertib dan
penuh antusiasme yang tinggi, walaupun di luar dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada hari sebelum pembelajaran
berlangsung.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
DD/CT pada konsep ilmu ekonomi selanjutnya siswa diberi posttest untuk
menjaring hasil belajar setelah menggunakan pendekatan DD/CT. Rata-
rata posttest pada kelas X IIS 3 yakni sebesar 52,41. Penilaian masing-
masing nilai secara terperinci dengan perolehan nilai prosentasenya dapat
juga dilihat pada tabel lampiran 6. Dalam hal ini terjadi peningkatan pada
hasil belajar yang cukup siginifikan pada awal sebelum menggunakan
pendekatan DD/CT dalam kegiatan pembelajaran yakni memperoleh nilai
rata-rata pretest sebesar 42,43. Tidak hanya sampai pada peningkatan hasil
belajar berupa nilai dari masing-masing siswa tetapi juga hasil pada N-
Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang tertinggi yakni dengan
skor 1. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,12.
99
Penggunaan pendekatan DD/CT sebagai pendekatan dalam proses
diskusi ini di maksudkan untuk memperjelas dan memperkaya informasi
yang diberikan agar menambah variansi saat materi disajikan dan untuk
memberikan kemudahan bagi siswa dalam mencerna materi pada konsep
ilmu ekonomi. Karena pada hakikatnya pendekatan Deep Dialogue
Critical Thingking/DD CT adalah percakapan antara orang-orang (dialog)
yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, keterbukaan, jujur dan
mengandalkan kebaikan dengan melakukan kegiatan berfikir kritis yang
dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis,
membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta
melaksanakannya secara benar. Karena, beberapa prinsip yang harus ada
dalam DD/CT adalah adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling
memberikan yang terbaik, menjalin hubungan kesedarejatan dan
keberadaan serta empasitas yang tinggi, karena fokus dalam kajian ini
adalah dalam sebuah pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan
pengetahuan, pengalaman, melalui dialog serta secara mendalam dan
berfikir kritis tidak saja keaktifan peserta didik pada aspek fisik, akan
tetapi juga pada aspek intelektual, sosial, mental, emosional dan piritual.
Newman dan Logan (dalam Abin Syamsuddin Makmun) yang menyatakan
beberapa fungsi pendekatan, yaitu mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi hasil (output) dan sasaran/target yang harus
dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya, mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama
(basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran,
mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran dan mempertimbangkan
dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk
mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. 1
Faktor yang mempengaruhi kemampuan berfikir kreatif siswa terdiri
dari dua faktor yakni faktor intern dan ekstern. Perilaku kreatif yang
1 http://Pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014
100
dimiliki oleh seseoang ternyata dipengaruhi oleh faktor ekstern
(lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat) dan faktor intern
(intelektual, komitmen, penguasaan dan intuisi) yang dalam hal ini juga
sebagai penentu keberhasilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik di
masa yang akan. Bila kita lihat dari kompetensi yang dimiliki oleh para
pendidik dari sekolah SMAN 6 Tangerang Selatan dengan jumlah guru,
sebanyak 46 orang (79,31 %) berstatus guru PNS, dan sisanya 12 orang
(20,69 %) berstatus guru honorer. 17 orang (29,31 %) berpendidikan S2,
dan sisanya 41 orang (70,69 %) berpendidikan S1. Sedangkan untuk
tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS. Selain itu, gedung yang
bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian, lahan yang luas
baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau hari-hari
kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas dengan
minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA Negeri
6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA Negeri
6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau kawah
condrodimuka (tempat penempaan peserta didik) sehingga nantinya
dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun
Iptek. Selain itu juga, kelayakan pada sarana prasarana juga
mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal
ini kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk
di jadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan
lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa
gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun
sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun
termasuk DD/CT dapat dilaksanakan dengan baik. Terakhir adalah dari
segi laboratorium baik untuk IPA, IPS, komputer, dan bahasa dalam
kondisi yang baik dari sisi fisik.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya. Dimana pada penelitian yang dilakukan saat ini
peneliti berhipotesis bahwa ternyata terdapat pengaruh yang positif dari
101
penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS 3.
Namun, untuk penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asri Budiningsih
dengan judul penelitiannya adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep
Dialogue Critical Thinking dan Kemampuan Awal Terhadap Pemahaman
Materi Kuliah adalah bahwa tidak terdapat perbedaan nyata pemahaman
materi mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran antara mahasiswa yang
menggunakan strategi pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking
dengan mahasiswa yang belajar dengan strategi ceramah, presentasi dan
tanya jawab. 2
Bila kita telisik seperti yang ada dalam tabel 4.25 tentang respon
siswa terhadap pembelajaran ekonomi tentang konsep dasar ilmu ekonomi
adalah bahwa siswa mengaharapkan pembelajaran yang menarik, tidak
membuat jenuh sehingga memotivasi diri siswa tersebut untuk sungguh-
sungguh dalam hal belajar. Begitu juga dengan respon positif yang
diberikan oleh guru setelah dilakukan wawancara tentang penggunaan
pendekatan DD/CT dalam proses pembelajaran dengan memberikan
gambaran bahwa seperti inilah proses pembelajaran yag seharusnya
dilakukan dengan memberikan beberapa saran yaitu apabila setelah
diberikan tayangan berupa slide show sebaiknya diberikan juga hand out
dari materi tersebut.
Pada tabel 4.26 dan 4.28 dipaparkan tentang hasil observasi dalam
proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan
juga siswa. Dalam hasil observasi yang dilakukan oleh guru terhadap
siswa tidak banyak yang harus di perbaiki hanya ketertiban dalam
mengikuti kegiatan belajar dalam hal ini adalah diskusi yang
diselenggarakan di kelas oleh guru. Namun, ada hal menarik yang menjadi
perhatian dari peneliti ketika guru mata pelajaran ekonomi secara langsung
memberikan tanggapan berupa melakukan penilaian sacara nyata pada saat
pembelajaran berlangsung yakni, peneliti terkadang memberikan pretest di
2 Asri .C Budiningsih. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan KemampuanAwal terhadap Pemahaman Materi Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran”, JurnalPenelitian Ilmu Pendidikan, Vol. 03, 2010, h. 17
102
awal pembelajaran dan yang kedua adalah peneliti terkadang tidak
menyampaikan sebuah motivasi yang membangkitkan semangat dan
motivasi siswa di awal.
70
3. Daya Tingkat Kesukaran Soal
Dalam tabel 4.13 dipaparkan bahwa terdapat lima belas soal yang
sebelumnya telah diuji cobakan kepada kelas yang telah mempelajari
sebelumya yakni kelas XI MIA 4 kemudian selanjutnya melakukan
perhitungan validitas unuk mengukur tingkat kevaliditasan dari setiap butir
soal dan kemudian melakukan pengujian reliabel untuk mengetahui naskah
soal ini bersifat reliabel baik per nomor soal maupun secara keseluruhan
apakah soal ini layak untuk dijadikan sebagai soal penelitian yang akan
peneliti gunakan dalam penelitian.
Tabel 4.13 Daftar nilai Tingkat Kesukaran soal kelas X IIS 3
No Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0,461538462 Sedang
2 0,871794872 Mudah
3 0,641025641 Sedang
4 0,205128205 Sukar
5 0,41025641 Sedang
6 0,333333333 Sukar
7 0,615384615 Sedang
8 0,435897436 Sedang
9 0,538461538 Sedang
10 0,358974359 Sedang
11 0,794871795 Mudah
12 0,512820513 Sedang
13 0,333333333 Sukar
14 0,871794872 Mudah
15 0,461538462 Sedang
Dalam tabel 4.13 bahwa sebanyak lima belas soal memiliki rentang
nilai pada taraf kesukarannya masing-masing. Di mana sebanyak sembilan
71
nomor soal berada pada rentang dengan nilai keterangannya yakni sedang.
Berikut ini adalah soal yang berada pada rentang sedang diantaranya adalah
1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12 dan 15 yang masing-masing memiliki nilai pada setiap
tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Selain pada soal yang berada pada
level/tingkat yang masuk dalam kategori mudah adalah 2, 11, dan 15. Dan
yang terakhir adalah nomor soal yang berada pada level/tingkat kategori
sukar diantaranya adalah 4, 6, dan 13. Perolehan masing-masing nilai pada
setiap butir soal sesuai dengan level/tingkat dapat dilihat pada tabel 4.13
4. Daya Pembeda Soal
Berikut ini akan dijelaskan daya pembeda dari masing-masing setiap
soal yang di uji cobakan kepada kelas yang dijadikan kelas penelitian oleh
peneliti. Dapat kita lihat masing-masing perolehan skor dari setiap butir soal
beserta keterangan setelah dilakukan perhitungan sesuai dalam tabel 4.14
Tabel 4.14 Daftar Nilai Daya Pembeda soal kelas X IIS 3
No Daya Pembeda Keterangan
1 -0,41025641 Ditolak
2 -1,230769231 Ditolak
3 -0,769230769 Ditolak
4 -0,102564103 Ditolak
5 -0,41025641 Ditolak
6 -0,461538462 Ditolak
7 -0,923076923 Ditolak
8 -0,564102564 Ditolak
9 -0,769230769 Ditolak
10 -0,307692308 Ditolak
11 0,205128205 Cukup
12 -0,615384615 Ditolak
13 -0,461538462 Ditolak
72
14 -1,179487179 Ditolak
15 -0,615384615 Ditolak
Dari tabel 4.14 yang telah disajikan diatas dapat kita jabarkan untuk
nomor soal mana saja yang ditolak, harus diperbaiki, cukup dan diterima.
Sebanyak empat belas nomor soal yang terdapat dalam tabel 4.14 berada pada
kondisi yang ditolak. Berikut ini adalah nomor soal yang ditolak 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10, 12,13, 14, dan 15. Untuk soal yang berada dalam kondisi cukup
berada pada nomor soal 11. Dalam tabel 4.14 tidak terdapat nilai yang berada
pada kondisi diperbaiki dan diterima.
5. Uji Normalitas
Setelah dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda soal
dan tingkat kesukaran dari masing-masing setiap soal, selanjutnya peneliti
akan melakukan uji prasyarat analisis data. Uji prasyarat analisis data pertama
yang akan dibahas dan dijabarkan adalah uji normalitas. Dapat kita lihat
perolehan nilai setelah dilakukan uji prasyarat analisis data normalitas sesuai
dengan yang terdapat dalam tabel 4.15
Tabel 4.15 Uji Normalitas kelas X IIS 3
jika L< L tabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah
kritisnya {Dk={L│L<Ltabel}
L -2,7373255
L table0,14373
Kesimpulan
L<L tabel maka berdistribusi normal
Sesuai dengan hasil yang terdapat dalam tabel 4.15 bahwa pengujian
normalitas akan berdistribusi normal apabila Lhitung < Ltabel. Dalam hal ini
sesuai dengan tabel 4.15 Lhitung berada pada nilai -2,7373255 dan Ltabel berada
73
pada nilai 0,14373. Ini membuktikan bahwa Lhitung < Ltabel yang artinya adalah
pengujian tersebut berdistribusi normal
6. Uji Homogenitas
Setelah tadi dilakukan pengujian prasyarat analisis data normalitas
selanjutnya adalah melakukan pengujian prasyarat analisis data homogenitas.
Di bawah ini adalah hasil perhitungan uji homogenitas.
Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas
F == 13,4211,23 = ,Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,19 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 39 -1 = 38. Dk penyebut = 39-1 = 38.
Dan α = 0.05 dan F tabel = 1,84. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti
data variabel X dan Y homogen.
7. Uji Linearitas
Pengujian prasyarat analisis data selanjutnya adalah uji linearitas yang
akan berpusat pada pengujian hipotesis dan sekaligus menjadi tolak ukur dan
syarat dari uji asumsi baik bersifat parametrik maupun non parametrik.
Berikut ini adalah data hasil perhitungan uji linearitas yang disajikan dalam
tabel 4.17.
Tabel 4.17 ANAVA Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X
Sumber
Varian Dk Jk RJK F
Total 39 113245
106,39
Regresi (a) 1
Regresi (b/a) S²reg/ S²sisa
74
1 18369,81 S²reg = 18369,81 18369,81 ,
9120,26 = 2,01
Sisa
39 – 2 = 37 37 S²sisa = 337449,91:37
Tuna Cocok
8 – 2 = 6 24353,43 S²TC = -18967,08:6
S²TC/ S²G
-3161,18 , 917,54
= -3,44
Galat 39 – 8 = 31 -14876,55 S²G = 28443,96:31
Dari tabel 4.17 dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan
taraf signifikansi α = 0,05 untuk menguji hipotesis pertama dari distribusi F
dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n – 2 = 39 – 2 = 37 diperoleh F =
2,16. Berdasarkan kriteria yang digunakan 2,01 < 2,16 atau Fhitung < Ftabel,
maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh penggunaan
pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang
Selatan memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan.
Sedangkan unuk menguji hipotesis dua digunakan dk pembilang k – 2 = 8 – 2
= 6 dan dk penyebut n – k = 39 – 8 = 31 diperoleh F = 1,84. Berdasarkan
kriteria yang digunakan -3,44 < 1,84 atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh pendekatan DD/CT terhadap
hasil belajar berbentuk regresi linear.
Tabel 4.18 Data Hasil Pretest kelas X IIS 3
No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai
1. Agung Yohanes 40 21. Jihan Calista 46,66667
2. Ahmad Bacuk 40 22. Jody Raka 26,66667
3. Ahmad Risq 33,33333 23. Lintang Ken 26,66667
4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 46,66667
5. Ananda Michael 60 25. M. Fahmi 60
6. Annisa Ayu P 46,66667 26. Muhammad Farel 20
75
7 Annisa Faradilla 46,66667 27. Muhammad Kemal 46,66667
8. Annisa Kinanti 46,66667 28. Muhammad Vieri 33,33333
9. Aulia Azzahra 60 29. Nada Berliana 40
10. Bachtiar Daffa 46,66667 30. Noviana Dwi 33,33333
11. Bunga Putri D 40 31. Nurul Annisa 46,66667
12. Denis Fabio 26,66667 32. Oseania Gusnala 40
13. Dessy Nura A 46,66667 33. Putra Kidung 33,33333
14. Dio Regi 33,33333 34. Rahmalia Rahayu 66,66667
15. Ervina Octavia 53,33333 35. Rendi Jaelani 33,33333
16. Ester Dearminati 33,33333 36. Sella Destidear 53,33333
17. Fany Luthfiani 40 37. Sukron Makmur 40
18. Fauziah Yuza 33,33333 38 Suta Jaya 46,66667
19. I Gusti Ayu 26,66667 39. Yulia Asmara 60
20. Irma Meiliana 40
JUMLAH 1655
RATA-RATA NILAI 42,44
Nilai prestest yang yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari
nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut
Tabel 4.19
Urutan Nilai Pretest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas X IIS 3
Hasil Pretest
20 27 27 27 27 33 33
33 33 33 33 33 33 40
40 40 40 40 40 40 40
47 47 47 47 47 47 47
47 47 47 53 53 60 60
60 60 60 67
76
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah
20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang
tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar
2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir
BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar
deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas
X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3
Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3
No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai
1. Agung Yohanes 60 21. Jihan Calista 46,666667
2. Ahmad Bacuk 66,666667 22. Jody Raka 26,666667
3. Ahmad Risq 46,666667 23. Lintang Ken 33,333333
4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 73,333333
5. Ananda Michael 46,666667 25. M. Fahmi 60
6. Annisa Ayu P 46,666667 26. Muhammad Farel33,333333
7 Annisa Faradilla 40 27. Muhammad Kemal 40
8. Annisa Kinanti 53,333333 28. Muhammad Vieri 33,333333
9. Aulia Azzahra 53,333333 29. Nada Berliana 60
10. Bachtiar Daffa 53,333333 30. Noviana Dwi 40
0
20
40
60
80
1 5 9 13
76
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah
20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang
tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar
2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir
BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar
deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas
X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3
Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3
No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai
1. Agung Yohanes 60 21. Jihan Calista 46,666667
2. Ahmad Bacuk 66,666667 22. Jody Raka 26,666667
3. Ahmad Risq 46,666667 23. Lintang Ken 33,333333
4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 73,333333
5. Ananda Michael 46,666667 25. M. Fahmi 60
6. Annisa Ayu P 46,666667 26. Muhammad Farel33,333333
7 Annisa Faradilla 40 27. Muhammad Kemal 40
8. Annisa Kinanti 53,333333 28. Muhammad Vieri 33,333333
9. Aulia Azzahra 53,333333 29. Nada Berliana 60
10. Bachtiar Daffa 53,333333 30. Noviana Dwi 40
9 13 17 21 25 29 33 37
Pretest Y1
Pretest Y1
76
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah
20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang
tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar
2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir
BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar
deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas
X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3
Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3
No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai
1. Agung Yohanes 60 21. Jihan Calista 46,666667
2. Ahmad Bacuk 66,666667 22. Jody Raka 26,666667
3. Ahmad Risq 46,666667 23. Lintang Ken 33,333333
4. Akhirurramadhan 60 24. Maulana Irfan 73,333333
5. Ananda Michael 46,666667 25. M. Fahmi 60
6. Annisa Ayu P 46,666667 26. Muhammad Farel33,333333
7 Annisa Faradilla 40 27. Muhammad Kemal 40
8. Annisa Kinanti 53,333333 28. Muhammad Vieri 33,333333
9. Aulia Azzahra 53,333333 29. Nada Berliana 60
10. Bachtiar Daffa 53,333333 30. Noviana Dwi 40
77
11. Bunga Putri D 73,333333 31. Nurul Annisa 66,666667
12. Denis Fabio 40 32. Oseania Gusnala 66,666667
13. Dessy Nura A 46,666667 33. Putra Kidung 33,333333
14. Dio Regi 53,333333 34. Rahmalia Rahayu 73,333333
15. Ervina Octavia 60 35. Rendi Jaelani 73,333333
16. Ester Dearminati 46,666667 36. Sella Destidear 66,666667
17. Fany Luthfiani 53,333333 37. Sukron Makmur 73,333333
18. Fauziah Yuza 53,333333 38 Suta Jaya 33,333333
19. I Gusti Ayu 46,666667 39. Yulia Asmara 53,333333
20. Irma Meiliana 46,666667
JUMLAH 2037
RATA-RATA NILAI 52,23
Nilai posttest yang yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari
nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut:
Tabel 4.21 Urutan Nilai Posttest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas X
IIS 3
DATA POSTTEST
27 33 33 33 33 33 40
40 40 40 47 47 47 47
47 47 47 47 53 53 53
53 53 53 53 60 60 60
60 60 67 67 67 67 74
74 74 74 74
Berdasarkan tabel 4.21 di atas diketahui nilai posttest yang terendah
adalah 27 sebanyak satu orang diperolehlah nilai prosentase sebesar 2,6% dan
nilai yang tertinggi adalah 74 sebanyak lima orang orang maka diperolehlah
nilai prosenatse sebesar 12,8% yang dapat juga dilihat dalam daftar lampiran
78
6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47,
dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik
histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3
8. Uji Prasyarat
Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-
Gain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22
Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3
No Nilai N-Gain Keterangan
1 0,12 Rendah
2 0,12 Rendah
3 0,12 Rendah
4 0,12 Rendah
5 0,12 Rendah
6 0 Rendah
7 0,17 Rendah
8 0,17 Rendah
9 0,17 Rendah
10 0,34 sedang
11 0,34 sedang
12 0,34 sedang
13 0,34 sedang
14 0,2 rendah
15 0,2 rendah
16 0,2 rendah
17 0,2 rendah
18 0,2 rendah
19 0,38 Sedang
010203040506070
1 4 7
78
6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47,
dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik
histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3
8. Uji Prasyarat
Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-
Gain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22
Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3
No Nilai N-Gain Keterangan
1 0,12 Rendah
2 0,12 Rendah
3 0,12 Rendah
4 0,12 Rendah
5 0,12 Rendah
6 0 Rendah
7 0,17 Rendah
8 0,17 Rendah
9 0,17 Rendah
10 0,34 sedang
11 0,34 sedang
12 0,34 sedang
13 0,34 sedang
14 0,2 rendah
15 0,2 rendah
16 0,2 rendah
17 0,2 rendah
18 0,2 rendah
19 0,38 Sedang
7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37
Pretest Y1
Pretest Y1
78
6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47,
dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik
histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3
8. Uji Prasyarat
Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-
Gain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22
Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3
No Nilai N-Gain Keterangan
1 0,12 Rendah
2 0,12 Rendah
3 0,12 Rendah
4 0,12 Rendah
5 0,12 Rendah
6 0 Rendah
7 0,17 Rendah
8 0,17 Rendah
9 0,17 Rendah
10 0,34 sedang
11 0,34 sedang
12 0,34 sedang
13 0,34 sedang
14 0,2 rendah
15 0,2 rendah
16 0,2 rendah
17 0,2 rendah
18 0,2 rendah
19 0,38 Sedang
Pretest Y1
79
20 0,38 Sedang
21 0,38 Sedang
22 0,22 Rendah
23 0,22 Rendah
24 0,22 Rendah
25 0,22 Rendah
26 0,48 Sedang
27 0,48 Sedang
28 0,48 Sedang
29 0,48 Sedang
30 0,48 Sedang
31 0,74 Sedang
32 0,66 Sedang
33 0,66 Sedang
34 0,5 Sedang
35 1 Tinggi
36 1 Tinggi
37 1 Tinggi
38 1 Tinggi
39 1 Tinggi
Pada tabel 4.21 dipaparkan masing-masing nilai siswa yang mengikuti
prestest dan posttest kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan
perhitungan N-Gain. Dalam hal ini mana sajakah siswa-siswa yang berada
pada nilai N-Gain rendah, sedang, dan tinggi. Berikut ini adalah siswa yang
berada dalam kategori nilai N-Gain yang rendah diantaranya adalah nomor 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25. Untuk siswa yang
berada pada kategori sedang pada perolehan nilai N-Gain adalah 11, 12, 13,
19, 20, 21, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Dan yang terakhir adalah
perolehan nilai N-Gain untuk kategori yang berada dalam kategori tinggi
yakni 35, 36, 37, 38, dan 39. Perolehan masing-masing nilai N-Gain per
setiap siswa dapat dilihat dalam tabel 4.21 untuk lebih jelasnya.
Page87
103
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB IV yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan
pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS 3. Hal ini,
berbeda dengan hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
dimana dalam penelitiannya dikatakan tidak terdapat perbedaan antara
mahasiswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan DD/ CT
dengan konvensional.
Ternyata setelah penulis teliti terdapat pengaryh yang positif dari
penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X
pada mata pelajaran ekonomi. Dalam hal ini terdapat peningkatan hasil
belajar yang dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni
sebesar 42,43, nilai rata-rata posttest sebesar 52,24 dan nilai N-Gain
tertinggi dengan nilai 1. Hasil perhitungan dengan pengujian
parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1
diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada pada nilai
1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada
distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2.
Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat pengaruh dari
penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di
SMAN 6 Tangerang Selatan. Dengan hipotesis statistiknya adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan
DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
materi konsep ilmu ekonomi. H1 : Terdapat pengaruh positif dari
penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.
104
B. Implikasi
Dalam hal ini perbaikan dengan cara memberikan berbagai macam
metode, pendekatan atau games yang interaktif untuk meningkatkan
motivasi juga minat yang ada dalam diri siswa agar belajar menjadi
memiliki makna. Selain itu, dengan melakukan penambahan beberapa
buku sumber dan mengaktifkan laboratorium IPS dengan sebagaimana
mestinya agar siswa-siswa tersebut dapat melakukan eksperimen pada
mata pelajaran IPS khusunya ekonomi.
C. Saran
Dengan berakhirnya pada kesimpulan yang berimplikasi pada
saran-saran.
1. Saran untuk siswa : Diharapkan setelah belajar dengan
menggunakan pendekatan DD/CT ini siswa-siswi akan semakin
bersemangat dalam belajar
2. Saran untuk guru :Diharapakan dengan
diperkenalkannya pendekatan DD/CT di awal Tahun Ajaran Baru
ini akan membuat guru mata pelajaran ekonomi dapat melakukan
eksplorasi dengan mengkombinasi pada pendekatan dan metode-
metode pembelajaran lain. Sehingga belajar akan menjadi
menyenangkan
3. Saran untuk Sekolah : Agar senantiasa melakukan inovasi-
inovasi dan kreasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan
mengapresiasi guru-guru yang kreatif dengan menggunakan
berbagai macam pendekatan, metode
4. Saran untuk peneliti : Salah satu acuan yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya dengan
melihat pada kekurangan-kekurangan pendekatan DD/CT.
105
DAFTAR PUSTAKA
Alam. Mandiri (mengasah kemampuan sendiri ekonomi untuk SMA/MAkelas X). Jakarta: Erlangga. h. 5, 2013.
Amir, Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.Jakarta: Kencana, cetakan ke-2, h. 2, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: PT. Rineka Cipta. h. 173, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. h.101, 2007.
Budiningsih, asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Cet.2, h. 20, 2012.
Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. h. 77, 2007.Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
Peminatan kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya. h. 8, 2013.Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan sains.
Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif HidayatullahJakarta. h. 71. 2006.
http://www.pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014Irianto, Agus. Statistik konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Cet. 4, h. 272, 2004.Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 180, 2010.Mimin, Haryati. Model & Tehnik penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. h. 22-38, 2007.Muhammad Doddy AB dan Sriyanto. Menguasai IPS Sistem Kebut
Semalam. Depok: Gema Media. h. 108, 2011.P, Ketut Arthana. “Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical
Thinking”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, 2010, h. 16.Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Perdana Media
Group, h. 61, 2009.Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi pendekatan kepada teori
ekonomi mikro dan makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. h.8, 2006.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Kencana, h. 2, 2011.
Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPABerbasis Kompetensi. Jakarta:UIN Jakarta Press, h. 13
Sudaryono, Statistika Probabilitas Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV.Andi. 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, Bandung: Afabeta. h. 107, 2013.
Surakma, Winarno. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemmarsh. 58.1980.
Susetyo, Budi. Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: RefikaAditama. Cet. 1, h. 154, 2010.
106
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (teori dan Konsep).Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet-1, h. 11-12, 2011.
Syah, Darwyan dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: GaungPersada Press. 2007
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. h. 54, 2012.
Tim BPSDMPK dan PMP. 2012. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial: Fakta,konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS. Jakarta: Dirjen DiktiP2KT
Yamin, Martinis. Strategi pembelajaran berbasis kompetens. Jakarta:Gaung Perada, h.70
--------------, Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Fakta, Konsep, Generalisasidalam Pembelajaran IPS. Jakarta: Badan PSDMK dan PMP. Juni2012.
LAMPIRAN 16
KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Ekonomi
Alokasi Waktu : 3x 45 menit
Jumlah Soal : 25 Soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sub
Konsep
Uraian Materi
Indikator
Aspek Kognitif
ΣSoal
JML
Ket.
Valid/
Indikator C1 C2 C3 C4
Konsep
Dasar
Ilmu
Ekonomi
Hakikat Dasar Ilmu Ekonomi
Menjelaskan asal mula terciptanya konsep dasar Ilmu
Ekonomi
5 3, 4, 12,
18, 25
5 18
Menjelaskan konsep dasar Ilmu Ekonomi menurut:
a. Adam Smith
b. Alfred Marshall
c. Xenophon
2 8, 14 2 8, 14
Menjelaskan prinsip, motif, kegiatan, tindakan,
politik, hukum dan kegunaan Ilmu Ekonomi
2 2 4 1, 2, 6, 7,
16, 19,
21, 24
8 1, 2, 6, 7
Klasifikasi Ilmu Ekonomi Mengklasifikasikan konsep dasar Ilmu Ekonomi 1 1 9, 10 2 9, 10
Menjelaskan pembagian konsep dasar ilmu ekonomi 3 2 5, 11, 15,
17, 22
5 5, 11, 17
Pemerapan prinsip, motif, dan
tindakan ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari
Membedakan contoh dari prinsip, motif, dan tindakan
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
3 13, 20, 23 3 13, 23
LAMPIRAN 17
KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Ekonomi
Alokasi Waktu : 3x 45 menit
Jumlah Soal : 25 Soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sub
Konsep
Uraian Materi
Indikator
Aspek Kognitif
ΣSoal
JML
Ket. Daya
beda/
Indikator
Ket.
C1
C2
C3
C4
Konsep
Dasar
Ilmu
Ekonomi
Hakikat Dasar Ilmu
Ekonomi
Menjelaskan asal mula
terciptanya konsep dasar Ilmu
Ekonomi
5
3, 4,
12, 18,
25
5
3, 4, 5, 12
ditolak
Menjelaskan konsep dasar
Ilmu Ekonomi menurut:
a. Adam Smith
b. Alfred Marshall
c. Xenophon
2
8, 14
2
8, 14
ditolak
Menjelaskan prinsip, motif,
kegiatan, tindakan, politik,
hukum dan kegunaan Ilmu
Ekonomi
2
2
4
1, 2, 6,
7, 16,
19, 21,
24
8
1, 2, 6, 7
Ditolak
Klasifikasi Ilmu
Ekonomi
Mengklasifikasikan konsep
dasar Ilmu Ekonomi
1
1
9, 10
2
9, 10
Ditolak
Menjelaskan pembagian
konsep dasar ilmu ekonomi
3
2
5, 11,
15, 17,
22
5
5, 15, 11
Ditolak
dan Cukup
Pemerapan prinsip,
motif, dan tindakan
ekonomi dalam
kehidupan sehari-
hari
Membedakan contoh dari
prinsip, motif, dan tindakan
ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari
3
13, 20,
23
3
13
ditolak
LAMPIRAN 18
KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Ekonomi
Alokasi Waktu : 3x 45 menit
Jumlah Soal : 25 Soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sub
Konsep
Uraian Materi
Indikator
Aspek Kognitif
ΣSoal
JML
Ket. Tingkat
Kesukaran/
Indikator
Ket.
C1
C2
C3
C4
Konsep
Dasar
Ilmu
Ekonomi
Hakikat Dasar Ilmu
Ekonomi
Menjelaskan asal mula
terciptanya konsep dasar Ilmu
Ekonomi
5
3, 4,
12, 18,
25
5
3, 4, 5, 12
Sedang,
sukar
Menjelaskan konsep dasar
Ilmu Ekonomi menurut:
a. Adam Smith
b. Alfred Marshall
c. Xenophon
2
8, 14
2
8, 14
Sedang,
mudah
Menjelaskan prinsip, motif,
kegiatan, tindakan, politik,
hukum dan kegunaan Ilmu
Ekonomi
2
2
4
1, 2, 6,
7, 16,
19, 21,
24
8
1, 2, 6, 7
Sedang,
mudah,
sukar
Klasifikasi Ilmu
Ekonomi
Mengklasifikasikan konsep
dasar Ilmu Ekonomi
1
1
9, 10
2
9, 10
sedang
Menjelaskan pembagian
konsep dasar ilmu ekonomi
3
2
5, 11,
15, 17,
22
5
5, 15, 11
Sedang,
mudah
Pemerapan prinsip,
motif, dan tindakan
ekonomi dalam
kehidupan sehari-
hari
Membedakan contoh dari
prinsip, motif, dan tindakan
ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari
3
13, 20,
23
3
13
sukar
Lampiran 21 : Lembar penilaian Diskusi
1. Rubrik Penilaian Sikap
No
Nama Kelompok
ASPEK PENILAIAN
ΣSKOR
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1 Kelompok 1:
1. Ervina oktavia
2. Ester dearmanita
3. I Gusti Ayu
4. Jihan Calista
5. Lintang Ken
6. Nada berliana
7. Oseania gusnala
1
3
3
3
3
3
16
Dalam kelompok ini jarang sekali memberikan pertanyaan. Keterlibatan
dalam pengamatan dalam kondisi baik. Bernalarnya juga baik.
Walaupun dalam pengolahan data terkadang sebagian benar.
Kesimpulan secara keseluruhan baik walau hanya sebagian materi.
Untuk penyajian secara keseluruhan baik.
2 Kelompok 2:
1. Ahmad Bacuk Iqbal
2. Agung yohanes
3. Ahmad Risq
4. Akhirrurahman
5. Ananda Michael
6. Johdy raka
7. M.Fahmi yanen
2
4
3
3
2
2
16
Pengajuan pertanyaan kurang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.
Terlibat dalam pengamatan aktif juga memberikan pertanyaan.
Walaupun dalam pengolahan data terkadang sebagian benar. Hasil
kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek
materi ajar. Laporan yang disajikan cukup baik.
3 Kelompok 3:
1. Putra Kidung
2. Bahtiar daffa
3. Dennis Fabio
4. Dio regi
5. Dessy nur
6. Fauzia yuza
7. Rahmalia Rahayu
8. Sella Destidear
9. Yulia Asmarandani
2
3
2
3
3
2
15
Pengajuan pertanyaan kurang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.
Bernalarnya juga baik. Berusaha terlibat dalam pengamatan. Hasil
kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek
materi ajar. Laporan yang disajikan cukup baik.
4 Kelompok 4:
1. Mulana Irvan
2. M. Farel satya
1
3
3
3
3
4
17
Dalam kelompok ini tidak ada pertanyaan yang diajukan. Terlibat dalam
pengamatan. Nalarnya sebagian benar. Pengolahan data juga sebagian
benar. Kesimpulan benar walau hanya sebagian dari seluruh aspek
3. M.Vieri
4. Rendi Jaelani
5. Sukron Makmur
6. Suta Jaya
7. M.Kemal Rijal
materi ajar.
5 Kelompok 5:
1. Annisa Ayu
2. Annisa Faradilla
3. Annisa Kinanti
4. Aulia Azzahra
5. Bunga putri
6. Fanny Luthfiani
7. Irma Meiliani
8. Novianti Dwi
1
4
2
3
2
3
15
Dalam kelompok ini tidak ada pertanyaan yang diajukan. Terlibat dalam
pengamatan aktif juga memberikan pertanyaan. Mencoba bernalar walau
masih salah. Pengolahan data sebagian benar. Kesimpulan yang dibuat
sebagian besar banar. Laporan yang disajikan secara baik.
Keterangan :
1. Aspek Menanya :
Skor 4 Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas
Skor 3 Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas
Skor 2 Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas
Skor 1 Tidak menanya
2. Aspek mengamati :
Skor 4 Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam memberikan pendapat
Skor 3 Terlibat dalam pengamatan
Skor 2 Berusaha terlibat dalam pengamatan
Skor 1 Diam tidak aktif
3. Aspek Menalar :
Skor 4 Jika nalarnya benar
Skor 3 Jika nalarnya hanya sebagian benar
Skor 2 Mencoba bernalar walau masih salah
Skor 1 Diam tidak bernalar
4. Aspek Mengolah data :
Skor 4 Jika hasil pengolahan data benar semua
Skor 3 Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar
Skor 2 Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar
Skor 1 Jika hasil pengolahan data salah semua
5. Aspek Menyimpulkan :
Skor 4 Jika hasil kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar dan dan mendapati seluruh aspek materi ajar
Skor 3 Jika hasil kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar dan dan hanya sebagian aspek materi ajar
Skor 2 Jika hasil kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek materi ajar
Skor 1 Jika hasil hasil kesimpulan yang dibuat sebagian kecil benar dan mendapati sebagian aspek materi ajar
6. Aspek Menyajikan :
Skor 4 Jika laporan disajikan secara baik dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar
Skor 3 Jika laporan disajikan secara baik dan hanya dapat menjawab sebagian pertanyaan dengan benar
Skor 2 Jika laporan disajikan secara cukup baik dan hanya sebagian kecil pertanyaan yang dapat dijawab
Skor 1 Jika laporan disajikan secara kurang baik dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar
2. Rubrik Penilaian Diskusi
No
Nama Kelompok
ASPEK PENILAIAN
ΣSKOR
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1 Kelompok 1:
1. Ervina oktavia
2. Ester dearmanita
3. I Gusti Ayu
4. Jihan Calista
5. Lintang Ken
6. Nada berliana
7. Oseania gusnala
4
4
4
4
4
4
24
Secara keseluruhan baik. sikap juga baik. Aktif dalam memberikan
pertanyaan. Bertanggung jawab dalam diskusi kelompok.
2 Kelompok 2:
1. Ahmad Bacuk Iqbal
2. Agung yohanes
3. Ahmad Risq
3
2
4
4
4
2
19
Secara keseluruhan baik. Sikap masih kurang baik karena banyak
bercanda. Tanggung jawab dalam kelompok cukup baik. Aktif bertanya
4. Akhirrurahman
5. Ananda Michael
6. Johdy raka
7. M.Fahmi yanen
3 Kelompok 3:
1. Putra Kidung
2. Bahtiar daffa
3. Dennis Fabio
4. Dio regi
5. Dessy nur
6. Fauzia yuza
7. Rahmalia Rahayu
8. Sella Destidear
9. Yulia Asmarandani
4
3
4
4
3
4
25
Secara keseluruhan sudah baik hanya saja masih suka mengadakan
diskusi dalam diskusi.
4 Kelompok 4:
1. Mulana Irvan
2. M. Farel satya
3. M.Vieri
4. Rendi Jaelani
5. Sukron Makmur
6. Suta Jaya
7. M.Kemal Rijal
3
4
3
4
4
2
20
Dalam diskusi terlihat aktif dan banyak bertanya juga berani
berpendapat. Memberiakan pertanyaan juga dengan bahasa yang jelas.
Terkadang memberikan jawaban dengan bahasa yang kurang jelas.
Bertanggung jawab dalam kelompoknya. Sikapnya juga baik dan sopan.
5 Kelompok 5:
1. Annisa Ayu
2. Annisa Faradilla
3. Annisa Kinanti
4. Aulia Azzahra
5. Bunga putri
6. Fanny Luthfiani
7. Irma Meiliani
8. Novianti Dwi
4
2
4
4
4
4
15
Kelmpok ini terlibat aktif, bertanggung jawab dan berani berpendapat
dalam kelompok diskusi. Ada beberapa siswa dalam anggota kelompok
ini yang kadang-kadang memberikan pertanyaan. Kelompok ini
memberikan jawaban dari pertanyaan dengan bahasa yang jelas. Secara
keseluruhan sikap kelompok ini santun.
Keterangan :
1. Aspek Terlibat Penuh :
Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, tanggung jawab, mempunyai pemikiran/ide, berani berpendapat
Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, dan berani berpendapat
Skor 2 Dalam diskusi kelompok kadang-kadang berpendaapat
Skor 1 Diam sama sekali tidak terlibat
2. Aspek Bertanya :
Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 Memberikan pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1 Diam sama sekali tidak bertanya
3. Aspek Menjawab :
Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 Memberikan jawaban dari pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya
Skor 1 Diam sama sekali tidak pernah menjawab pertanyaan
4. Aspek Memberikan gagasan orisinil :
Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 Memberikan jawaban dari pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya
Skor 1 Diam sama sekali tidak pernah menjawab pertanyaan
5. Aspek Kerjasama :
Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas dan membuat teman-temannya nyaman dengan keberadaannya
Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tetapi kadang-kadang membuat teman-temannya kurang nyaman dengan keberadaannya
Skor 2 Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif
Skor 1 Diam tidak aktif
6. Aspek Tertib :
Skor 4 Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat teman-temannya
Skor 3 Dalam diskusi kelompok tampak aktif tetapi kurang santun
Skor 2 Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain
Skor 1 Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari
3. Rubrik Penilaian Presentasi
No
Nama Kelompok
ASPEK PENILAIAN
ΣSKOR
Keterangan 1 2 3
1 Kelompok 1:
1. Ervina oktavia
2. Ester dearmanita
3. I Gusti Ayu
4. Jihan Calista
5. Lintang Ken
6. Nada berliana
7. Oseania gusnala
4
3
4
11
Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik.
Penampilan menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.
2 Kelompok 2:
1. Ahmad Bacuk Iqbal
2. Agung yohanes
3. Ahmad Risq
4. Akhirrurahman
5. Ananda Michael
6. Johdy raka
7. M.Fahmi yanen
4
4
3
11
Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan
kesimpulan mendukung topik yang dibahas. Penampilan cukup menarik, sopan, dan
rapih dengan penuh percaya diri.
3 Kelompok 3:
1. Putra Kidung
2. Bahtiar daffa
3. Dennis Fabio
4. Dio regi
5. Dessy nur
6. Fauzia yuza
7. Rahmalia Rahayu
8. Sella Destidear
9. Yulia Asmarandani
4
2
3
9
Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.
Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluru pertanyaan dan
kesimpulan tidak berhubungan dengan topik. Penampilan cukup menarik, sopan,
dan rapih dengan penuh percaya diri.
4 Kelompok 4:
1. Mulana Irvan
2. M. Farel satya
3. M.Vieri
3
4
2
9
Sistematiaka penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas.
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik .
penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi kurang percaya diri.
4. Rendi Jaelani
5. Sukron Makmur
6. Suta Jaya
7. M.Kemal Rijal
5 Kelompok 5:
1. Annisa Ayu
2. Annisa Faradilla
3. Annisa Kinanti
4. Aulia Azzahra
5. Bunga putri
6. Fanny Luthfiani
7. Irma Meiliani
8. Novianti Dwi
4
3
3
10
Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas.
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik.
Penampilan cukup menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.
Keterangan :
1. Kejelasan Presentasi :
Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas
Skor 3 Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas
Skor 2 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas
Skor 1 Sistematika penjelasan tidak logis dan menggunakan bahasa serta suara yang kurang jelas
2. Pengetahuan Penampilan :
Skor 4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas
Skor 3 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas
Skor 2 Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas
Skor 1 Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik
3. Penampilan Presentasi :
Skor 4 Penampilan menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 2 Penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu
LAMPIRAN 23
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Tujuan : Untuk mengetahui apakah pendekatan yang digunakan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Bentuk : Wawancara Bebas
Responden : Siswa kelas X IIS 3
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
No Pertanyaan Guru Jawaban Siswa
1. Adakah kesulitan yang
masih kamu rasakan
setelah belajar
menggunakan
pendekatan DD/CT?
Alasan!
2. Apakah kamu merasakan
manfaat dari penggunaan
pendekatan DD/CT ini?
Alasan!
3. Menurut pendapat kamu
apakah dengan
menggunaakan
pendekatan DD/CT ini
dirasa efektif untuk
kegiatan belajar kamu?
Alasan!
4. Berapa lama waktu yang
kamu butuhkan untuk
membentuk kelompok
diskusi yang diadakan di
kelasmu?
5. apa yang kamu inginkan
dari proses belajar yang
akan selanjutnya
dilakukan oleh gurumu?
LAMPIRAN 25
LEMBAR WAWANCARA GURU
Tujuan : Untuk mengetahui apakah pendekatan yang digunakan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Bentuk : Wawancara Bebas
Responden : Guru mata pelajaran ekonomi
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
No Pertanyaan Guru Jawaban Guru
1. Adakah manfaat yang
bapak lihat selama
memantau kegiatan belajar
mengajar yang saya
lakukan dengan
menggunakan pendekatan
DD/CT di kelas X IIS 4
ini?
2. Apakah penggunaan
pendekatan DD/CT ini
efektif untuk diterapkan
dalam kegiatan belajar
mengajar?
3. Menurut bapak apakah
penggunaan pendekatan
DD/CT ini dapat melihat
kemampuan yang dimiliki
oleh setiap siswa?
4. Bagaimana cara yang tepat
yang saya lakukan untuk
meminimalisir waktu yang
dibutuhkan untuk
pembuatan kelompok
diskusi yang akan
didirikan?
5. Adakah kritik dan saran
yang bapak dapat
sampaikan kepada saya
untuk perbaikan saya dalam
kegiatan menagajar di
kemudian hari agar jauh
lebih baik lagi?
Dasar-dasar
Ilmu Ekonomi
Pertemuan 1Cindy Febry Kostantia
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan konsep Ilmu Ekonomi
yang sesuai dengan ajaran agama secara mandiri
Siswa diharapkan dapat menjelaskan motif
ekonomi yang mendasari perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup
Siswa dapat menjelaskan prinsip ekonomi secara
mandiri yang mendasari perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup
Siswa diharapkan dapat menjelaskan pembagian
Ilmu ekonomi secara analitis dalam mengatasi
permasalahan ekonomi
3
SUKSES!
Mengapa belajar ilmu ekonomi ?
Memperbaiki cara berfikir yg membantu
pengambilan keputusan
Membantu memahami masyarakat :
interaksi, kelangkaan, (pertukaran=pasar)
Membantu memahami masalah-masalah
internasional (global)
Bermanfaat dlm membangun masyarakat
demokrasi
Materi yang akan dibahas:
konsep dasar ilmu ekonomi
pengertian ilmu ekonomi
pembagian ilmu ekonomi
prinsip ilmu ekonomi
Ekonomi. . .
. . . Kata Ekonomi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani “pihak yang mengelola rumah tangga.”
Oikos dan Nomos : Peraturan Rumah Tangga
6
PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI
Yang dipelajari dlm ilmu ekonomi
Ilmu Ekonomi
Adalah suatu studi mengenai individu-individu dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan
sumberdaya terbatas – tetapi dapat digunakan
dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai
jenis barang & jasa serta mendistribusikannya
untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa
datang, kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat (Prof. Paul.A. Samuelson)
8
Menurut Sadono Sukirno:
“Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan
keuntungan dan memperbaiki corak
penggunaan sumber daya (sumber daya:
SDA & SDM)
9
“studi tentang bagaimana masyarakat
mengelola sumber daya yang selalu
terbatas dan langka”
Menurut Mankiw:
10
Tiga Masalah Ekonomi
Didasarkan atas 3 pertanyaan….
Apa yg perlu diproduksi, berapa banyak ?
(What, How much)
Bagaimana ia di produksi ? (How) Metode,
teknologi, skala produksi, kemampuan
manajemen, iklim, finansial, mental.
Untuk siapa di produksi ? (For whom)
Pertimbangan keadilan & pemerataan, egaliter
vs utilitarian
11
Tiga Masalah Ekonomi
MASALAH POKOK
PERKONOMIAN
KEKURANGAN
ATAU
KELANGKAAN
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
FAKTOR
PRODUKSI
12
Pertemuan ke-2
Ilmu Ekonomi Terapan: penerapan ilmu ekonomi teori untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yg timbul dlm suatu
perekonomian
Ilmu ekonomi deskriptif: ilmu ekonomi yg menggambarkan
masalah ekonomi suatu negara secara khusus. Co: kondisi
perekonomian negara spanyol yang belum membaik
Ilmu ekonomi Teori: ilmu yang mengkaji masalah-masalah
ekonomi, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Co: ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro
Ekonomi Mikro dan
Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro memfokuskan atas individudalam perekonomian.Bagaimana rumah tangga & perusahaan membuat
keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi dipasar.
Ekonomi Makro melihat perekonomian secarakeseluruhan.Mengkaji fenomena perekonomian secara luas,
termasuk inflasi, pengganguran, dan pertumbuhanekonomi.
14
Prinsip, keguatan, motif, politik ilmu
ekonomi prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untuk
memaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan kata
lain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untuk
mengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya. Co: dengan
modal Rp. 1000 bisa mendapatkan 1 buah buku tulis dengan harga
Rp. 500
kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalam
perekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan
ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi,
dan konsumsi
motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusia
untuk melakukan kegiatan ekonomi. Co: apa tujan kalmu sekolah?
politik ekonomi adalah suatu paket tindakan biasanya dilakukan oleh
pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian
Model Ekonomi
Dua Pendekatan utama model ekonomi mencakup:
Diagram Aliran Sirkuler
Batas Kemungkinan Produksi
16
Diagram Aliran Sirkuler
Diagram Aliran Sirkuler adalah suatu
model visual perekonomian, yang
memperlihatkan bagaimana aliran uang
melalui pasar antara rumah tangga dan
perusahaan.
17
Diagram Aliran Sirkulasi
Perusahaan Rumah
Tangga
Pasar
Faktor
Produksi
Pasar
Barang &
Jasa
PengeluaranPenerimaan
Upah, Sewa,
& Laba
Pendapatan
Penjualan Barang & Jasa
Pembelian Barang & Jasa
Tenaga Kerja, Tanah & Modal
Masukan Utk Produksi
18
Analisis Positif versus Normatif
Pernyataan Positif adalah pernyataan yang
mencoba menjelaskan dunia sebagaimana
adanya.
disebut analisis deskriptif
Pernyataan Normatif adalah pernyataan
yang mencoba menunjukkan dunia
seharusnya.
disebut analisis preskriptif
19
LAMPIRAN 1
Tabel Uji Validitas XI MIA 4
No
Soal
r Hasil
Perhitungan
r Tabel (5%)
n (33)
Valid/ Tidak
1 0,944833 0,3440 Valid
2 0,944833 0,3440 Valid
3 - 0,3440 Tidak Valid
4 - 0,3440 Tidak Valid
5 - 0,3440 Tidak Valid
6 0,944833 0,3440 Valid
7 0,703474 0,3440 Valid
8 0,386763 0,3440 Valid
9 - 0,3440 Tidak Valid
10 - 0,3440 Tidak Valid
11 - 0,3440 Tidak Valid
12 - 0,3440 Tidak Valid
13 0,591624 0,3440 Valid
14 0,608095 0,3440 Valid
15 - 0,3440 Tidak Valid
16 - 0,3440 Tidak Valid
17 - 0,3440 Tidak Valid
18 0,706373 0,3440 Valid
19 - 0,3440 Tidak Valid
20 - 0,3440 Tidak Valid
21 0,706373 0,3440 Valid
22 - 0,3440 Tidak Valid
23 0,944833 0,3440 Valid
24 0,116705 0,3440 Tidak Valid
25 0,116705 0,3440 Tidak Valid
Keterangan : perhitungan validitas dan reabilitas pada instrumen soal ini menggunakan aplikasi
Ms. Excel
Uji Validitas kelas XI mia 4
rxy = NΣxy - (Σx)(Σy)
√{NΣx² - (Σx)²}{NΣy² - (Σy)²
39 (92170) - (1655) (2044)
√{39 (75025) - (1655)²}{39 (113854) - (2044)²}
3594630 -3382820
√(2925975) - (2739025) (4440306) - (4177936)
211810
√(186950) (262370)
211810
√490500715
211810
22147,25
9,56
LAMPIRAN 2
Tabel Uji Reliabitas XI MIA 4
Item Ganjil
No 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
19 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
23 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
Item Genap
No 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 JUMLAH
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
19 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
23 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
Kelompok baru
Ganjil Genap
13 12
13 12
13 12
11 12
13 12
13 12
13 12
13 12
13 12
13 12
13 12
13 12
13 12
13 11
13 11
13 12
13 12
13 12
10 8
13 12
12 11
13 12
8 9
13 12
13 11
12 12
13 12
13 11
13 12
12 12
12 12
13 12
13 12
Hasil perhitungan Reliabilitas
Ganjil Genap
Ganjil 1
Genap 0,753465 1
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji signifikansi
dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila
nilai Alpha lebih besar dari r kritis Product-Moment.
Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel
berada pada nilai 0,753465 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r
tabel yakni sebesar 0,3440
Keterangan:
- Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31 probabilitas 0,05 adalah 0,3440
LAMPIRAN 3
Perolehan Nilai Pretest Kelas X IIS 3
NO Nama Y1
1 Agung Yohanes 20
2 Ahmad Bacuk Iqbal F 27
3 Ahmad Risq 27
4 Akhirurramadhan 27
5 Ananda Michael G 27
6 Annisa Ayu Pratiwi 33
7 Annisa Faradilla A 33
8 Annisa Kinanti 33
9 Aulia Azzahra 33
10 Bachtiar Daffa 33
11 Bunga Putri Damaira 33
12 Denis Fabio 33
13 Dessy Nura A 33
14 Dio Regi 40
15 Ervina Octavia 40
16 Ester Dearminati 40
17 Fany Luthfiani 40
18 Fauziah Yuza 40
19 I Gusti Ayu 40
20 Irma Meiliana 40
21 Jihan Calista 40
22 Jody Raka 47
23 Lintang Ken Suminar 47
24 Maulana Irfan 47
25 Muhammad Fahmi 47
26 Muhammad Farel 47
27 Muhammad Kemal 47
28 Muhammad Vieri 47
29 Nada Berliana 47
30 Noviana Dwi 47
31 Nurul Annisa 47
32 Oseania Gusnala 53
33 Putra Kidung 53
34 Rahmalia Rahayu 60
35 Rendi Jaelani 60
36 Sella Destidear 60
37 Sukron Makmur 60
38 Suta Jaya 60
39 Yulia Asmarandani 67
Σ 1655
X 42,4359
LAMPIRAN 4
Perolehan Nilai Posttest Kelas X IIS 3
NO Nama Y2
1 Agung Yohanes 27
2 Ahmad Bacuk Iqbal F 33
3 Ahmad Risq 33
4 Akhirurramadhan 33
5 Ananda Michael G 33
6 Annisa Ayu Pratiwi 33
7 Annisa Faradilla A 40
8 Annisa Kinanti 40
9 Aulia Azzahra 40
10 Bachtiar Daffa 40
11 Bunga Putri Damaira 47
12 Denis Fabio 47
13 Dessy Nura A 47
14 Dio Regi 47
15 Ervina Octavia 47
16 Ester Dearminati 47
17 Fany Luthfiani 47
18 Fauziah Yuza 47
19 I Gusti Ayu 53
20 Irma Meiliana 53
21 Jihan Calista 53
22 Jody Raka 53
23 Lintang Ken Suminar 53
24 Maulana Irfan 53
25 Muhammad Fahmi 53
26 Muhammad Farel 60
27 Muhammad Kemal 60
28 Muhammad Vieri 60
29 Nada Berliana 60
30 Noviana Dwi 60
31 Nurul Annisa 67
32 Oseania Gusnala 67
33 Putra Kidung 67
34 Rahmalia Rahayu 67
35 Rendi Jaelani 74
36 Sella Destidear 74
37 Sukron Makmur 74
38 Suta Jaya 74
39 Yulia Asmarandani 74
Σ 2037
X 52,2308
LAMPIRAN 5
Tabel distribusi frekuensi pretetst Kelas X IIS 3
Pretest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
20 1 2,6 2,6 2,6
27 4 10,3 10,3 12,8
33 8 20,5 20,5 33,3
40 8 20,5 20,5 53,8
47 10 25,6 25,6 79,5
53 2 5,1 5,1 84,6
60 5 12,8 12,8 97,4
67 1 2,6 2,6 100,0
Total 39 100,0 100,0
Pretest
N Valid 39
Missing 0
Mean 42,44
Std. Error of Mean 1,798
Median 40,00
Mode 47
Std. Deviation 11,232
Variance 126,147
Range 47
Minimum 20
Maximum 67
Sum 1655
Percentiles 25 33,00
50 40,00
75 47,00
LAMPIRAN 6
Tabel distribusi frekuensi Posttest Kelas X IIS 3
Posttest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
27 1 2,6 2,6 2,6
33 5 12,8 12,8 15,4
40 4 10,3 10,3 25,6
47 8 20,5 20,5 46,2
53 7 17,9 17,9 64,1
60 5 12,8 12,8 76,9
67 4 10,3 10,3 87,2
74 5 12,8 12,8 100,0
Total 39 100,0 100,0
Statistics
Posttest
N Valid 39
Missing 0
Mean 52,23
Std. Error of Mean 2,150
Median 53,00
Mode 47
Std. Deviation 13,427
Variance 180,287
Range 47
Minimum 27
Maximum 74
Sum 2037
Percentiles 25 40,00
50 53,00
75 60,00
LAMPIRAN 7
Uji Normalitas
Uji Normalitas Perhitungan Uji Liliefors kelas X iis 3
1. Mencari Rata-rata dan Standar Deviasi Sebagai berikut :
Tabel
Tabel Bantu Mencari Rata-rata dan Standar Deviasi Normalitas Data
NO Y2 F FY Y̅ Y² FY²
1 27 1 27 -25,23 636,5529 636,5529
2 33 5 165 -19,23 369,7929 1848,9645
3 33 4 165 -19,23 369,7929 1848,9645
4 33 8 165 -19,23 369,7929 1848,9645
5 33 7 165 -19,23 369,7929 1848,9645
6 33 5 165 -19,23 369,7929 1848,9645
7 40 4 160 -12,23 149,5729 598,2916
8 40 5 160 -12,23 149,5729 598,2916
9 40 160 -12,23 149,5729 598,2916
10 40 160 -12,23 149,5729 598,2916
11 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
12 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
13 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
14 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
15 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
16 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
17 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
18 47 376 -5,23 27,3529 218,8232
19 53 371 0,77 0,5929 4,1503
20 53 371 0,77 0,5929 4,1503
21 53 371 0,77 0,5929 4,1503
22 53 371 0,77 0,5929 4,1503
23 53 371 0,77 0,5929 4,1503
24 53 371 0,77 0,5929 4,1503
25 53 371 0,77 0,5929 4,1503
26 60 300 7,77 60,3729 301,8645
27 60 300 7,77 60,3729 301,8645
28 60 300 7,77 60,3729 301,8645
29 60 300 7,77 60,3729 301,8645
30 60 300 7,77 60,3729 301,8645
31 67 268 14,77 218,1529 872,6116
32 67 268 14,77 218,1529 872,6116
33 67 268 14,77 218,1529 872,6116
34 67 268 14,77 218,1529 872,6116
35 74 370 21,77 473,9329 2369,6645
36 74 370 21,77 473,9329 2369,6645
37 74 370 21,77 473,9329 2369,6645
38 74 370 21,77 473,9329 2369,6645
39 74 370 21,77 473,9329 2369,6645
JML 2037 39 11519 0,03 6850,9231 30902,2709
52,231 295,359 0,000769 792,3659205
SD √792,365
28,14
Rata-rata = 𝛴𝐹𝑌
𝛴𝐹=
𝟏𝟏𝟓𝟏𝟗
39= 𝟐𝟗𝟓, 𝟑𝟓𝟗
Standar Deviasi = √𝛴𝐹𝑌²
𝛴𝐹 = √
𝟕𝟗𝟐,𝟑𝟔𝟓
39= 28,14
2. Langkah selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel
Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors
NO Y2 Z F(Z) S(Z) S(Z) - F(Z)
1 27 -0,46 0,3264 3,063725 -2,7373255
2 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056
3 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056
4 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056
5 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056
6 33 -0,35 0,3632 0,07264 -0,29056
7 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975
8 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975
9 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975
10 40 -0,22 0,4013 0,100325 -0,300975
11 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
12 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
13 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
14 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
15 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
16 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
17 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
18 47 -0,09 0,4801 0,060013 -0,4200875
19 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
20 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
21 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
22 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
23 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
24 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
25 53 0,01 0,5199 0,074271 -0,4456286
26 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768
27 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768
28 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768
29 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768
30 60 0,14 0,5596 0,11192 -0,44768
31 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025
32 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025
33 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025
34 67 0,27 0,5987 0,149675 -0,449025
35 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888
36 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888
37 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888
38 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888
39 74 0,4 0,6736 0,13472 -0,53888
MEAN MAX -2,7373255
𝟐𝟗𝟓, 𝟑𝟓𝟗
STDEVIASI
28,14
jika L< L tabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya {Dk={L│L<Ltabel}
L -2,7373255
L tabel 0,14373
Kesimpulan
L<L tabel maka berdistribusi normal
LAMPIRAN 8
Uji Homogenitas variansi
Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :
1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :
2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :
Catatan:
Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak)
Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit)
Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan penyebut.
3. Membandingkan F hitung dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan:
Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1
Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1
Jika F hitung < F tabel, berarti homogen
Jika F hitung > F tabel, berarti tidak homogen
Sx² √𝒏.𝜮𝒙²−(𝜮𝒙)²
𝒏(𝒏−𝟏)= 𝑺𝒚² =
√𝒏. 𝜮𝒚² − (𝜮𝒚)²
𝒏(𝒏 − 𝟏)
𝑺𝒙² =√𝟑𝟗. 𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓 − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²
𝟑𝟗(𝟑𝟗 − 𝟏) Sy² =
√𝟑𝟗.𝟏𝟏𝟑𝟐𝟒𝟓−(𝟐𝟎𝟑𝟕)²
𝟑𝟗(𝟑𝟗−𝟏)
=√𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓
𝟏𝟒𝟖𝟐 =
√𝟒𝟒𝟏𝟔𝟓𝟓𝟓 − 𝟒𝟏𝟒𝟗𝟑𝟔𝟗
𝟏𝟒𝟖𝟐
=√𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎
𝟏𝟒𝟖𝟐 =
√𝟐𝟔𝟕𝟏𝟖𝟔
𝟏𝟒𝟖𝟐
= 𝟏𝟏, 𝟐𝟑 = 𝟏𝟑, 𝟒𝟐
Kemudian dicari F hitung
F = 𝑆𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑆𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
=𝟏𝟑, 𝟒𝟐
𝟏𝟏, 𝟐𝟑= 𝟏, 𝟏𝟗
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,19 dan dari grafik daftar distribusi F dengan Dk
pembilang = 39 -1 = 38. Dk penyebut = 39-1 = 38. Dan α = 0.05 dan F tabel = 1,84. Tampak bahwa F
hitung < Ftabel. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
LAMPIRAN 9
Uji Lineritas
𝒂 =(𝜮𝒀)(𝜮𝑿𝟐) − (𝜮𝑿)(𝜮𝑿𝒀)
𝒏𝜮𝑿² − (𝜮𝑿)²
𝒂 =(𝟐𝟎𝟑𝟕)(𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)(𝟗𝟏𝟗𝟑𝟗)
𝟑𝟗(𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²
𝒂 =𝟏𝟓𝟐𝟖𝟐𝟓𝟗𝟐𝟓 − 𝟏𝟓𝟐𝟏𝟓𝟗𝟎𝟒𝟓
𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓=
𝟔𝟔𝟔𝟖𝟖𝟎
𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎= 𝟑, 𝟓𝟔
𝒃 =𝒏(𝜮𝑿𝒀) − (𝜮𝑿)(𝜮𝒀)
𝒏𝜮𝑿² − (𝜮𝑿)²
𝒃 =𝟑𝟗(𝟗𝟏𝟗𝟑𝟗) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)(𝟐𝟎𝟑𝟕)
𝟑𝟗(𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²
𝒃 =𝟑𝟓𝟖𝟓𝟔𝟐𝟏 − 𝟑𝟑𝟕𝟏𝟐𝟑𝟓
𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓=
𝟐𝟏𝟒𝟑𝟖𝟔
𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎= 𝟏, 𝟏𝟒
Dari hasil perhitungan diperoleh a = 3,56 dan b = 1,14, maka kecendrungan regresi linear berprestasi
Y atas X adalah Ŷ = a + bX atau Ŷ = 3,56 + 1,14X
Langkah kedua:
JK (T) = ΣY² = 113245
JK ( a ) = (𝛴𝑌)2
𝑛=
(2037)²
39 = 106,39
JK (𝑏
𝑎) = 𝑏{𝛴𝑋𝑌 −
(𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑛}
1,14 {91939 −(1655)(2037)
39} = 18369,81
JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK (𝑏
𝑎)
= 113245 – 106,39 – 18369,81 = 94768,8
JK (G) = {ΣY² - (𝛴𝑌)²
𝑛𝑖}
X ni Kelompok Y
20 1 1 27
27 5 2 33 27
33 27
33 27
33 33
33 33 4 3 40 33
40 33
40 33
40 33 8 4 47 33
47 33
47 40
47 40
47 40
47 40
47 40
47 40 7 5 53 40
53 40
53 47
53 47
53 47
53 47
53 47 5 6 60 47
60 47
60 47
60 47
60 47 4 7 67 53
67 53
67 60
67 60 5 8 74 60
74
60 74
60 74
67 74
={27²-(27)²
1}+{202 −
(20)2
1} + {272 + 332 −
(27+33)2
2+ {332 + 402 −
(33+40)²}
2+ {33² +
40²+47²-(33+40+47)²
3}+{40²+47²+53²-
(40+47+53)²
3}+{47²+60²-
(47+60)²
2} + {47²+53²+67²-
(472+53+67)²
3} + {602 + 672 + 74²-
(60+67+74)²
3}
= 0 + 0 + 918 + 1356,75 + 3298 + 4440,23 +2946,75 + 6408,23 + 9076 = 28443,96
JK(TC) = JK(S) – JK (G) = 9476,88 – 28443,96 = -18967,08
Tabel
ANAVA Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X
Sumber Varian
dk
Jk
RJK
F
Total 39 113245
106,39
Regresi (a) 1
Regresi (b/a)
1
18369,81
S²reg = 18369,81
S²reg/ S²sisa
18369,81 , 9120,26
= 2,01
Sisa 39 – 2 = 37 37 S²sisa = 337449,91:37
Tuna Cocok
8 – 2 = 6
24353,43
S²TC = -18967,08:6
S²TC/ S²G
-3161,18 , 917,54 =
-3,44
Galat 39 – 8 = 31 -14876,55 S²G = 28443,96:31
LAMPIRAN 10
Perhitungan N-Gain
N-Gain = skor post test - skor pretest
skor ideal - skor pretest
1. N-Gain = 27 - 20 = 7
= 0,12
74 - 20
54
2. N-Gain = 33 - 27 = 6
= 0,12
74 - 27
47
3. N-Gain = 33 - 27 = 6
= 0,12
74 - 27
47
4. N-Gain = 33 - 27 = 6
= 0,12
74 - 27
47
5. N-Gain = 33 - 27 = 6
= 0,12
74 - 27
47
6. N-Gain = 33 - 33 = 0
= 0
74 - 33
41
7. N-Gain = 40 - 33 = 7
= 0,17
74 - 33
41
8. N-Gain = 40 - 33 = 7
= 0,17
74 - 33
41
9. N-Gain = 40 - 33 = 7
= 0,17
74 - 33
41
10. N-Gain = 47 - 33 = 14
= 0,34
74 - 33
41
11. N-Gain = 47 - 33 = 14
= 0,34
74 - 33
41
12. N-Gain = 47 - 33 = 14
= 0,34
74 - 33
41
13. N-Gain = 47 - 33 = 14
= 0,34
74 - 33
41
14. N-Gain = 47 - 40 = 7
= 0,2
74 - 40
34
15. N-Gain = 47 - 40 = 7
= 0,2
74 - 40
34
16. N-Gain = 47 - 40 = 7
= 0,2
74 - 40
34
17. N-Gain = 47 - 40 = 7
= 0,2
74 - 40
34
18. N-Gain = 47 - 40 = 7
= 0,2
74 - 40
34
19. N-Gain = 53 - 40 = 13
= 0,38
74 - 40
34
20. N-Gain = 53 - 40 = 13
= 0,38
74 - 40
34
21. N-Gain = 53 - 40 = 13
= 0,38
74 - 40
34
22. N-Gain = 53 - 47 = 6
= 0,22
74 - 47
27
23. N-Gain = 53 - 47 = 6
= 0,22
74 - 47
27
24. N-Gain = 53 - 47 = 6
= 0,22
74 - 47
27
25. N-Gain = 53 - 47 = 6
= 0,22
74 - 47
27
26. N-Gain = 60 - 47 = 13
= 0,48
74 47
27
27. N-Gain = 60 - 47 = 13
= 0,48
74 47
27
28. N-Gain = 60 - 47 = 13
= 0,48
74 47
27
29. N-Gain = 60 - 47 = 13
= 0,48
74 47
27
30. N-Gain = 60 - 47 = 13
= 0,48
74 47
27
31. N-Gain = 67 - 47 = 20
= 0,74
74 - 47
27
32. N-Gain = 67 - 53 = 14
= 0,66
74 - 53
21
33. N-Gain = 67 - 53 = 14
= 0,66
74 - 53
21
34. N-Gain = 67 - 60 = 7
= 0,5
74 - 60
14
35. N-Gain = 74 - 60 = 14
= 1
74 - 60
14
36. N-Gain = 74 - 60 = 14
= 1
74 - 60
14
37. N-Gain = 74 - 60 = 14
= 1
74 - 60
14
38. N-Gain = 74 - 60 = 14
= 1
74 - 60
14
39. N-Gain = 74 - 60 = 14
= 1
74 - 60
14
LAMPIRAN 11
Daya Pembeda Soal
1. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 13 ))/39 = -0,41025641
2. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 29 ))/39 = -1,23076923
3. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 20 ))/39 = -0,76923076
4. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 5 ))/39 = -0,102564103
5. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 12 ))/39 = -0,41025641
6. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 2 – 11 ))/39 = -0,461538462
7. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 21 ))/39 = -0,923076923
8. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 14 ))/39 = -0,564102564
9. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 - 18 ))/39 = -0,769230769
10. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 10 ))/39 = -0,307692308
11. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 - 27 ))/39 = 0,205128205
12. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 16 ))/39 = -0,615384615
13. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 2 – 11 ))/39 = -0,461538462
14. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 29 ))/39 = -1,179487179
15. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 15 ))/39 = -0,615384615
LAMPIRAN 12
Tingkat Kesukaran Soal
1. P B 18 0,4615385
JS 39
2. P B 34 0,8717949
JS 39
3. P B 25 0,6410256
JS 39
4. P B 8 0,2051282
JS 39
5. P B 16 0,4102564
JS 39
6. P B 13 0,3333333
JS 39
7. P B 24 0,6153846
JS 39
8. P B 17 0,4358974
JS 39
9. P B 21 0,5384615
JS 39
10. P B 14 0,3589744
JS 39
11. P B 31 0,7948718
JS 39
12. P B 20 0,5128205
JS 39
13. P B 13 0,3333333
JS 39
14. P B 34 0,8717949
JS 39
15. P B 18 0,4615385
JS 39
LAMPIRAN 13
Uji-t
NO Pretest Y1 Posttest Y2 D D - D̅ (D - D̅)²
1 20 27 7 17,21 296,1841
2 27 33 6 23,21 538,7041
3 27 33 6 23,21 538,7041
4 27 33 6 23,21 538,7041
5 27 33 6 23,21 538,7041
6 33 33 0 23,21 538,7041
7 33 40 7 30,21 912,6441
8 33 40 7 30,21 912,6441
9 33 40 7 30,21 912,6441
10 33 40 7 30,21 912,6441
11 33 47 14 37,21 1384,5841
12 33 47 14 37,21 1384,5841
13 33 47 14 37,21 1384,5841
14 40 47 7 37,21 1384,5841
15 40 47 7 37,21 1384,5841
16 40 47 7 37,21 1384,5841
17 40 47 7 37,21 1384,5841
18 40 47 7 37,21 1384,5841
19 40 53 13 43,21 1867,1041
20 40 53 13 43,21 1867,1041
21 40 53 13 43,21 1867,1041
22 47 53 6 43,21 1867,1041
23 47 53 6 43,21 1867,1041
24 47 53 6 43,21 1867,1041
25 47 53 6 43,21 1867,1041
26 47 60 13 50,21 2521,0441
27 47 60 13 50,21 2521,0441
28 47 60 13 50,21 2521,0441
29 47 60 13 50,21 2521,0441
30 47 60 13 50,21 2521,0441
31 47 67 20 57,21 3272,9841
32 53 67 14 57,21 3272,9841
33 53 67 14 57,21 3272,9841
34 60 67 7 57,21 3272,9841
35 60 74 14 64,21 4122,9241
36 60 74 14 64,21 4122,9241
37 60 74 14 64,21 4122,9241
38 60 74 14 64,21 4122,9241
39 67 74 7 64,21 4122,9241
Σ 1655 2037 382 1655,19 77098,4599
9,79487 42,440769
Keterangan :
ΣD = 382
D̅ = 𝛴𝐷
𝑛=
382
39= 9,79
SD = √𝛴(𝐷−�̅�)²
𝑛−1=
√𝟕𝟕𝟎𝟗𝟖,𝟒𝟓𝟗𝟗
39−1=
√𝟕𝟕𝟎𝟗𝟖,𝟒𝟓𝟗𝟗
38 =
277,66
38= 7,30
SD = SD
√𝑛=
7,30
√39 =
7,30
6,24 = 1,169
t = 𝐷
𝑆𝐷=
9,79
1,169 = 8,374
harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil
Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2, maka diperolehlah t tabel dengan nilai 1,665 dan dari hasil
perhitungan t diperolehlah thitung sebesar 8,374 yang berada pada penolakan H0. Yang dalam hal
ini bila disimpulakan adalah : terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap
hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan
LAMPIRAN 14
Jawaban Soal Instrumen Uji Coba XI MIA 4
NO JAWABAN NO JAWABAN
1 A 16 B
2 A 17 B
3 A 18 E
4 B 19 E
5 D 20 A
6 A 21 B
7 D 22 D
8 A 23 D
9 E 24 E
10 C 25 B
11 A
12 C
13 B
14 B
15 C
LAMPIRAN 15
Jawaban Soal Instrumen Soal Penelitian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A A A D A B B E B D D C E B A
LAMPIRAN 27
Tabel R (Product Moment)
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
LAMPIRAN 27
Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors
DF Probabilitas
0.01 0.05 0.1 0.2 0.3
1 1.03100 0.88600 0.80500 0.76800 0.73600
2 0.72903 0.62650 0.56922 0.54306 0.52043
3 0.59525 0.51153 0.46477 0.44341 0.42493
4 0.51550 0.44300 0.40250 0.38400 0.36800
5 0.46108 0.39623 0.36001 0.34346 0.32915
6 0.42090 0.36171 0.32864 0.31353 0.30047
7 0.38968 0.33488 0.30426 0.29028 0.27818
8 0.36451 0.31325 0.28461 0.27153 0.26022
9 0.34367 0.29533 0.26833 0.25600 0.24533
10 0.32603 0.28018 0.25456 0.24286 0.23274
11 0.31086 0.26714 0.24272 0.23156 0.22191
12 0.29762 0.25577 0.23238 0.22170 0.21246
13 0.28595 0.24573 0.22327 0.21300 0.20413
14 0.27555 0.23679 0.21515 0.20526 0.19670
15 0.26620 0.22876 0.20785 0.19830 0.19003
16 0.25775 0.22150 0.20125 0.19200 0.18400
17 0.25005 0.21489 0.19524 0.18627 0.17851
18 0.24301 0.20883 0.18974 0.18102 0.17348
19 0.23653 0.20326 0.18468 0.17619 0.16885
20 0.23054 0.19812 0.18000 0.17173 0.16457
21 0.22498 0.19334 0.17567 0.16759 0.16061
22 0.21981 0.18890 0.17163 0.16374 0.15692
23 0.21498 0.18474 0.16785 0.16014 0.15347
24 0.21045 0.18085 0.16432 0.15677 0.15024
25 0.20620 0.17720 0.16100 0.15360 0.14720
26 0.20220 0.17376 0.15787 0.15062 0.14434
27 0.19842 0.17051 0.15492 0.14780 0.14164
28 0.19484 0.16744 0.15213 0.14514 0.13909
29 0.19145 0.16453 0.14948 0.14261 0.13667
30 0.18823 0.16176 0.14697 0.14022 0.13437
31 0.18517 0.15913 0.14458 0.13794 0.13219
32 0.18226 0.15662 0.14231 0.13576 0.13011
33 0.17947 0.15423 0.14013 0.13369 0.12812
34 0.17682 0.15195 0.13806 0.13171 0.12622
35 0.17427 0.14976 0.13607 0.12982 0.12441
36 0.17183 0.14767 0.13417 0.12800 0.12267
37 0.16950 0.14566 0.13234 0.12626 0.12100
38 0.16725 0.14373 0.13059 0.12459 0.11939
39 0.16509 0.14187 0.12890 0.12298 0.11785
40 0.16302 0.14009 0.12728 0.12143 0.11637
41 0.16102 0.13837 0.12572 0.11994 0.11494
42 0.15909 0.13671 0.12421 0.11850 0.11357
43 0.15723 0.13511 0.12276 0.11712 0.11224
44 0.15543 0.13357 0.12136 0.11578 0.11096
45 0.15369 0.13208 0.12000 0.11449 0.10972
46 0.15201 0.13063 0.11869 0.11324 0.10852
47 0.15039 0.12924 0.11742 0.11202 0.10736
48 0.14881 0.12788 0.11619 0.11085 0.10623
49 0.14729 0.12657 0.11500 0.10971 0.10514
50 0.14581 0.12530 0.11384 0.10861 0.10409
51 0.14437 0.12406 0.11272 0.10754 0.10306
52 0.14297 0.12287 0.11163 0.10650 0.10206
53 0.14162 0.12170 0.11058 0.10549 0.10110
54 0.14030 0.12057 0.10955 0.10451 0.10016
55 0.13902 0.11947 0.10855 0.10356 0.09924
56 0.13777 0.11840 0.10757 0.10263 0.09835
57 0.13656 0.11735 0.10662 0.10172 0.09749
58 0.13538 0.11634 0.10570 0.10084 0.09664
59 0.13422 0.11535 0.10480 0.09999 0.09582
60 0.13310 0.11438 0.10393 0.09915 0.09502
61 0.13201 0.11344 0.10307 0.09833 0.09424
62 0.13094 0.11252 0.10224 0.09754 0.09347
63 0.12989 0.11163 0.10142 0.09676 0.09273
64 0.12888 0.11075 0.10063 0.09600 0.09200
65 0.12788 0.10989 0.09985 0.09526 0.09129
66 0.12691 0.10906 0.09909 0.09453 0.09060
67 0.12596 0.10824 0.09835 0.09383 0.08992
68 0.12503 0.10744 0.09762 0.09313 0.08925
69 0.12412 0.10666 0.09691 0.09246 0.08860
70 0.12323 0.10590 0.09622 0.09179 0.08797
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
LAMPIRAN 28 Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr Df
0.25 0.50
0.10 0.20
0.05 0.10
0.025 0.050
0.01 0.02
0.005 0.010
0.001 0.002
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1.00000
0.81650
0.76489
0.74070
0.72669
0.71756
0.71114
0.70639
0.70272
0.69981
0.69745
0.69548
0.69383
0.69242
0.69120
0.69013
0.68920
0.68836
0.68762
0.68695
0.68635
0.68581
0.68531
0.68485
0.68443
0.68404
0.68368
0.68335
0.68304
0.68276
0.68249
0.68223
0.68200
0.68177
0.68156
0.68137
0.68118
0.68100
0.68083
0.68067
3.07768
1.88562
1.63774
1.53321
1.47588
1.43976
1.41492
1.39682
1.38303
1.37218
1.36343
1.35622
1.35017
1.34503
1.34061
1.33676
1.33338
1.33039
1.32773
1.32534
1.32319
1.32124
1.31946
1.31784
1.31635
1.31497
1.31370
1.31253
1.31143
1.31042
1.30946
1.30857
1.30774
1.30695
1.30621
1.30551
1.30485
1.30423
1.30364
1.30308
6.31375
2.91999
2.35336
2.13185
2.01505
1.94318
1.89458
1.85955
1.83311
1.81246
1.79588
1.78229
1.77093
1.76131
1.75305
1.74588
1.73961
1.73406
1.72913
1.72472
1.72074
1.71714
1.71387
1.71088
1.70814
1.70562
1.70329
1.70113
1.69913
1.69726
1.69552
1.69389
1.69236
1.69092
1.68957
1.68830
1.68709
1.68595
1.68488
1.68385
12.70620
4.30265
3.18245
2.77645
2.57058
2.44691
2.36462
2.30600
2.26216
2.22814
2.20099
2.17881
2.16037
2.14479
2.13145
2.11991
2.10982
2.10092
2.09302
2.08596
2.07961
2.07387
2.06866
2.06390
2.05954
2.05553
2.05183
2.04841
2.04523
2.04227
2.03951
2.03693
2.03452
2.03224
2.03011
2.02809
2.02619
2.02439
2.02269
2.02108
31.82052
6.96456
4.54070
3.74695
3.36493
3.14267
2.99795
2.89646
2.82144
2.76377
2.71808
2.68100
2.65031
2.62449
2.60248
2.58349
2.56693
2.55238
2.53948
2.52798
2.51765
2.50832
2.49987
2.49216
2.48511
2.47863
2.47266
2.46714
2.46202
2.45726
2.45282
2.44868
2.44479
2.44115
2.43772
2.43449
2.43145
2.42857
2.42584
2.42326
63.65674
9.92484
5.84091
4.60409
4.03214
3.70743
3.49948
3.35539
3.24984
3.16927
3.10581
3.05454
3.01228
2.97684
2.94671
2.92078
2.89823
2.87844
2.86093
2.84534
2.83136
2.81876
2.80734
2.79694
2.78744
2.77871
2.77068
2.76326
2.75639
2.75000
2.74404
2.73848
2.73328
2.72839
2.72381
2.71948
2.71541
2.71156
2.70791
2.70446
318.30884
22.32712
10.21453
7.17318
5.89343
5.20763
4.78529
4.50079
4.29681
4.14370
4.02470
3.92963
3.85198
3.78739
3.73283
3.68615
3.64577
3.61048
3.57940
3.55181
3.52715
3.50499
3.48496
3.46678
3.45019
3.43500
3.42103
3.40816
3.39624
3.38518
3.37490
3.36531
3.35634
3.34793
3.34005
3.33262
3.32563
3.31903
3.31279
3.30688
Pr
df 0.25 0.50
0.10 0.20
0.05 0.10
0.025 0.050
0.01 0.02
0.005 0.010
0.001 0.002
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
0.68052
0.68038
0.68024
0.68011
0.67998
0.67986
0.67975
0.67964
0.67953
0.67943
0.67933
0.67924
0.67915
0.67906
0.67898
0.67890
0.67882
0.67874
0.67867
0.67860
0.67853
0.67847
0.67840
0.67834
0.67828
0.67823
0.67817
0.67811
0.67806
0.67801
0.67796
0.67791
0.67787
0.67782
0.67778
0.67773
0.67769
0.67765
0.67761
0.67757
1.30254
1.30204
1.30155
1.30109
1.30065
1.30023
1.29982
1.29944
1.29907
1.29871
1.29837
1.29805
1.29773
1.29743
1.29713
1.29685
1.29658
1.29632
1.29607
1.29582
1.29558
1.29536
1.29513
1.29492
1.29471
1.29451
1.29432
1.29413
1.29394
1.29376
1.29359
1.29342
1.29326
1.29310
1.29294
1.29279
1.29264
1.29250
1.29236
1.29222
1.68288
1.68195
1.68107
1.68023
1.67943
1.67866
1.67793
1.67722
1.67655
1.67591
1.67528
1.67469
1.67412
1.67356
1.67303
1.67252
1.67203
1.67155
1.67109
1.67065
1.67022
1.66980
1.66940
1.66901
1.66864
1.66827
1.66792
1.66757
1.66724
1.66691
1.66660
1.66629
1.66600
1.66571
1.66543
1.66515
1.66488
1.66462
1.66437
1.66412
2.01954
2.01808
2.01669
2.01537
2.01410
2.01290
2.01174
2.01063
2.00958
2.00856
2.00758
2.00665
2.00575
2.00488
2.00404
2.00324
2.00247
2.00172
2.00100
2.00030
1.99962
1.99897
1.99834
1.99773
1.99714
1.99656
1.99601
1.99547
1.99495
1.99444
1.99394
1.99346
1.99300
1.99254
1.99210
1.99167
1.99125
1.99085
1.99045
1.99006
2.42080
2.41847
2.41625
2.41413
2.41212
2.41019
2.40835
2.40658
2.40489
2.40327
2.40172
2.40022
2.39879
2.39741
2.39608
2.39480
2.39357
2.39238
2.39123
2.39012
2.38905
2.38801
2.38701
2.38604
2.38510
2.38419
2.38330
2.38245
2.38161
2.38081
2.38002
2.37926
2.37852
2.37780
2.37710
2.37642
2.37576
2.37511
2.37448
2.37387
2.70118
2.69807
2.69510
2.69228
2.68959
2.68701
2.68456
2.68220
2.67995
2.67779
2.67572
2.67373
2.67182
2.66998
2.66822
2.66651
2.66487
2.66329
2.66176
2.66028
2.65886
2.65748
2.65615
2.65485
2.65360
2.65239
2.65122
2.65008
2.64898
2.64790
2.64686
2.64585
2.64487
2.64391
2.64298
2.64208
2.64120
2.64034
2.63950
2.63869
3.30127
3.29595
3.29089
3.28607
3.28148
3.27710
3.27291
3.26891
3.26508
3.26141
3.25789
3.25451
3.25127
3.24815
3.24515
3.24226
3.23948
3.23680
3.23421
3.23171
3.22930
3.22696
3.22471
3.22253
3.22041
3.21837
3.21639
3.21446
3.21260
3.21079
3.20903
3.20733
3.20567
3.20406
3.20249
3.20096
3.19948
3.19804
3.19663
3.19526
Titik Persentase Distribusi t (df = 41-80)
Table entry
Table entry for z is the area under the standard normal curveto the left of z.
Standard Normal Probabilities
z
z .00
–3.4–3.3–3.2–3.1–3.0–2.9–2.8–2.7–2.6–2.5–2.4–2.3–2.2–2.1–2.0–1.9–1.8–1.7–1.6–1.5–1.4–1.3–1.2–1.1–1.0–0.9–0.8–0.7–0.6–0.5–0.4–0.3–0.2–0.1–0.0
.0003
.0005
.0007
.0010
.0013
.0019
.0026
.0035
.0047
.0062
.0082
.0107
.0139
.0179
.0228
.0287
.0359
.0446
.0548
.0668
.0808
.0968
.1151
.1357
.1587
.1841
.2119
.2420
.2743
.3085
.3446
.3821
.4207
.4602
.5000
.0003
.0005
.0007
.0009
.0013
.0018
.0025
.0034
.0045
.0060
.0080
.0104
.0136
.0174
.0222
.0281
.0351
.0436
.0537
.0655
.0793
.0951
.1131
.1335
.1562
.1814
.2090
.2389
.2709
.3050
.3409
.3783
.4168
.4562
.4960
.0003
.0005
.0006
.0009
.0013
.0018
.0024
.0033
.0044
.0059
.0078
.0102
.0132
.0170
.0217
.0274
.0344
.0427
.0526
.0643
.0778
.0934
.1112
.1314
.1539
.1788
.2061
.2358
.2676
.3015
.3372
.3745
.4129
.4522
.4920
.0003
.0004
.0006
.0009
.0012
.0017
.0023
.0032
.0043
.0057
.0075
.0099
.0129
.0166
.0212
.0268
.0336
.0418
.0516
.0630
.0764
.0918
.1093
.1292
.1515
.1762
.2033
.2327
.2643
.2981
.3336
.3707
.4090
.4483
.4880
.0003
.0004
.0006
.0008
.0012
.0016
.0023
.0031
.0041
.0055
.0073
.0096
.0125
.0162
.0207
.0262
.0329
.0409
.0505
.0618
.0749
.0901
.1075
.1271
.1492
.1736
.2005
.2296
.2611
.2946
.3300
.3669
.4052
.4443
.4840
.0003
.0004
.0006
.0008
.0011
.0016
.0022
.0030
.0040
.0054
.0071
.0094
.0122
.0158
.0202
.0256
.0322
.0401
.0495
.0606
.0735
.0885
.1056
.1251
.1469
.1711
.1977
.2266
.2578
.2912
.3264
.3632
.4013
.4404
.4801
.0003
.0004
.0006
.0008
.0011
.0015
.0021
.0029
.0039
.0052
.0069
.0091
.0119
.0154
.0197
.0250
.0314
.0392
.0485
.0594
.0721
.0869
.1038
.1230
.1446
.1685
.1949
.2236
.2546
.2877
.3228
.3594
.3974
.4364
.4761
.0003
.0004
.0005
.0008
.0011
.0015
.0021
.0028
.0038
.0051
.0068
.0089
.0116
.0150
.0192
.0244
.0307
.0384
.0475
.0582
.0708
.0853
.1020
.1210
.1423
.1660
.1922
.2206
.2514
.2843
.3192
.3557
.3936
.4325
.4721
.0003
.0004
.0005
.0007
.0010
.0014
.0020
.0027
.0037
.0049
.0066
.0087
.0113
.0146
.0188
.0239
.0301
.0375
.0465
.0571
.0694
.0838
.1003
.1190
.1401
.1635
.1894
.2177
.2483
.2810
.3156
.3520
.3897
.4286
.4681
.0002
.0003
.0005
.0007
.0010
.0014
.0019
.0026
.0036
.0048
.0064
.0084
.0110
.0143
.0183
.0233
.0294
.0367
.0455
.0559
.0681
.0823
.0985
.1170
.1379
.1611
.1867
.2148
.2451
.2776
.3121
.3483
.3859
.4247
.4641
.01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
Table entry
Table entry for z is the area under the standard normal curveto the left of z.
z
z .00
0.00.10.20.30.40.50.60.70.80.91.01.11.21.31.41.51.61.71.81.92.02.12.22.32.42.52.62.72.82.93.03.13.23.33.4
.5000
.5398
.5793
.6179
.6554
.6915
.7257
.7580
.7881
.8159
.8413
.8643
.8849
.9032
.9192
.9332
.9452
.9554
.9641
.9713
.9772
.9821
.9861
.9893
.9918
.9938
.9953
.9965
.9974
.9981
.9987
.9990
.9993
.9995
.9997
.5040
.5438
.5832
.6217
.6591
.6950
.7291
.7611
.7910
.8186
.8438
.8665
.8869
.9049
.9207
.9345
.9463
.9564
.9649
.9719
.9778
.9826
.9864
.9896
.9920
.9940
.9955
.9966
.9975
.9982
.9987
.9991
.9993
.9995
.9997
.5080
.5478
.5871
.6255
.6628
.6985
.7324
.7642
.7939
.8212
.8461
.8686
.8888
.9066
.9222
.9357
.9474
.9573
.9656
.9726
.9783
.9830
.9868
.9898
.9922
.9941
.9956
.9967
.9976
.9982
.9987
.9991
.9994
.9995
.9997
.5120
.5517
.5910
.6293
.6664
.7019
.7357
.7673
.7967
.8238
.8485
.8708
.8907
.9082
.9236
.9370
.9484
.9582
.9664
.9732
.9788
.9834
.9871
.9901
.9925
.9943
.9957
.9968
.9977
.9983
.9988
.9991
.9994
.9996
.9997
.5160
.5557
.5948
.6331
.6700
.7054
.7389
.7704
.7995
.8264
.8508
.8729
.8925
.9099
.9251
.9382
.9495
.9591
.9671
.9738
.9793
.9838
.9875
.9904
.9927
.9945
.9959
.9969
.9977
.9984
.9988
.9992
.9994
.9996
.9997
.5199
.5596
.5987
.6368
.6736
.7088
.7422
.7734
.8023
.8289
.8531
.8749
.8944
.9115
.9265
.9394
.9505
.9599
.9678
.9744
.9798
.9842
.9878
.9906
.9929
.9946
.9960
.9970
.9978
.9984
.9989
.9992
.9994
.9996
.9997
.5239
.5636
.6026
.6406
.6772
.7123
.7454
.7764
.8051
.8315
.8554
.8770
.8962
.9131
.9279
.9406
.9515
.9608
.9686
.9750
.9803
.9846
.9881
.9909
.9931
.9948
.9961
.9971
.9979
.9985
.9989
.9992
.9994
.9996
.9997
.5279
.5675
.6064
.6443
.6808
.7157
.7486
.7794
.8078
.8340
.8577
.8790
.8980
.9147
.9292
.9418
.9525
.9616
.9693
.9756
.9808
.9850
.9884
.9911
.9932
.9949
.9962
.9972
.9979
.9985
.9989
.9992
.9995
.9996
.9997
.5319
.5714
.6103
.6480
.6844
.7190
.7517
.7823
.8106
.8365
.8599
.8810
.8997
.9162
.9306
.9429
.9535
.9625
.9699
.9761
.9812
.9854
.9887
.9913
.9934
.9951
.9963
.9973
.9980
.9986
.9990
.9993
.9995
.9996
.9997
.5359
.5753
.6141
.6517
.6879
.7224
.7549
.7852
.8133
.8389
.8621
.8830
.9015
.9177
.9319
.9441
.9545
.9633
.9706
.9767
.9817
.9857
.9890
.9916
.9936
.9952
.9964
.9974
.9981
.9986
.9990
.9993
.9995
.9997
.9998
.01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
Standard Normal Probabilities
LAMPIRAN: Kegiatan Awal Pembelajaran
KEGIATAN DISKUSI
PROFIL PENULIS
Bernama lengkap Cindy Febry Kostantia yang
lahir di Jakarta pada tanggal 08 Februari 1992.
Bertempat tinggal di Perum. Reni Jaya Jl.
Bratasena 4 Blok BB-1 No.19 Tangerang Selatan.
Memulai pendidikan pada tahun 1997 di sebuah
Taman Kanak-Kanak Pertiwi Pamulang, kemudian
berakhir pada tahun 1998. Melanjutkan pada
jenjang sekolah dasar di SDN Pamulang III selama
6 tahun, yang lulus pada tahun 2004. Dari SD
kemudian melanjutkan pada tingkat menengah pertama di SMPN 2 Pamulang
yang mengalami proses pendidikan selama 3 tahun kemudian lulus pada tahun
2007. Pada tahun tersebut mendaftarkan diri pada tingkat menengah atas di
SMAN 6 Tangerang Selatan dan lulus pada tahun 2010. Di tahun yang sama pada
bulan Juli mendaftarkan ke Perguruan Tinggi Negeri bernama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan
konsentrasi Ekonomi, alhamdulillah diberikan kesempatan lulus pada keputusan
akhir sidang Munaqassah pada 29 September 2014 jam 12.45. penulis aktif dalam
berbagai kesempatan di bidang kemanusiaan. Hingga mendapatkan sertifikat
penghargaan dari Royal World Record karena berhasil menyelesaikan sebuah
karya.