mandiri mpt skenario 1- cindy

27
1. 1. MM SISTEM LIMFATIKUS Definisi: Sistem limfatik adalah komponen tambahan sirkulasi. Sistem ini terdiri dari organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu cairan yang bersirkulasi (limfe); yang merupakan derivat cairan jaringan; dan pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfe ke sirkulasi. Fungsi: Sistem limfatik mengembalikan kelebihna cairan jaringan yang keluar dari kapiler. Sistem limfatik juga mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi. Pembuluh limfatik khusus menstranspor nutrien yang terabsorpsi. Sistem limfatik mengeluarkan zat-zat toksik dan debris selular dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke sirkulasi. Solane, ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC. Jakarta. 1) Anatomi Pembuluh limfe Struktur pembuluh limfe serupa vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian merjan. Duktus torasikus CINDY JULIA AMANDA (1102013063)

Upload: juwita-cheche-kartika-ii

Post on 09-Nov-2015

268 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dd

TRANSCRIPT

[Type text]

CINDY JULIA AMANDA(1102013063)

1. MM SISTEM LIMFATIKUSDefinisi: Sistem limfatik adalah komponen tambahan sirkulasi. Sistem ini terdiri dari organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu cairan yang bersirkulasi (limfe); yang merupakan derivat cairan jaringan; dan pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfe ke sirkulasi.

Fungsi: Sistem limfatik mengembalikan kelebihna cairan jaringan yang keluar dari kapiler. Sistem limfatik juga mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi. Pembuluh limfatik khusus menstranspor nutrien yang terabsorpsi. Sistem limfatik mengeluarkan zat-zat toksik dan debris selular dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke sirkulasi.

Solane, ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC. Jakarta.

1) Anatomi Pembuluh limfeStruktur pembuluh limfe serupa vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian merjan. Duktus torasikus Bermula sebagai reseptakulum khili atau sisternakhili di depan vetebra lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan torax menyimpang ke sebelah kiri kolumna vetebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah kiri leher dan menuangkan isinya kedalam vena-vena itu.Duktus torasikus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan limfenya ke duktus limfe kanan (batang saluran kanan).

Duktus limfe kananSaluran yang jauh lebih kecil dan menggumpulkan limfe dari sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.Sewaktu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tambak pada pembengkakan kelenjar yang sakit di ketiak atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki terkena infeksi.

Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia. Jakarta.

Organ limfatik primer1. Sumsum Tulang MerahTerdapat pada tulang pipa pada orang dewasa. Merupakan tempat pembentukan limfosit.

2. Kelenjar TimusKelenjar timus biasanya memiliki dua lobus. Kelenjar timus terletak di bagian atas tulang dada. Tiap lobus terdiri atas bagian korteks dan medula. Korteks tersusun atas sel-sel limfosit dan sel-sel epiel. Medula tersusun atas sel-sel epitel. Kelenjar timus memproduksi hormon yang berfungsi dalam pematangan sel limfosit T.

Organ limfatik sekunder1. Nodus limfeBerbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sebanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axila, torax, abdomen, dan lipat paha.

Sebuah kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan jaringan kelenjar. Disebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrus. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrus, yaitu trabekulae, masuk kedalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Ruang di antaranya berisi jaringan kelenjar,yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.

Pembuluh limfe aferan menembus kapsel di pinggiran yang cembung dan menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat didalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melaui hilum.

2. LimpaBerbentuk oval, merupakan jaringan limfatik terbesar di dalam tubuh. Panjangnya sekitar 12 cm. Limpa terletak diantara perut dan diagfragma. Limpa terdiri dari bagian yang disebut pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa putih mengandung limfosit dan makrofag. Pulpa merah mengandung pembuluh darah. Darah yang mengalir ke dalam limpa akan bertemu dengan sel-sel limfosit dan makropag di bagian pulpa putih. Sel-sel limfosit dan makrofag akan menjalankan fungsi imun terhadap patogen-patogen yang terdapat dalam darah.

3. Nodulus limfatikusMerupakan sekumpulan jaringan limfatik yang tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi. Folikel limfatik terdapat di permukaan dinding usus halus. Letak nodulus limfatikus sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan atau pernapasan.

2) Histologi Pembuluh limfe

Limfanodus

Limpa

Thymus

Palatina tonsil

Ross, Michael. Pawlina, Wojciech. (2011) Histology a Text and Atlas with Correlated Cell and Molecular Biology. 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.

2. MM imunologia. Klasifikasi Imunitas alamiah Mencakup respon imun non-spesifik tubuh yang bereaksi segera setelah adanya suatu agen yang mengancam. Respons non-spesifik ini adalah mekanisme pertahanan (inheren (bawaan atau sudah ada) yang secara non-selektif mempertahankan tubuh dari dari benda asing atau materi abnormal apapun jenisnya, bahakn meskipun baru pertama kali terpapar.

Pertahanan bawaan ini mencakup:1) PeradanganSuatu respon nonspesifik terhadap cedera jaringan dimana spesialis-spesialis fagositik (neutrophil dan makrofag) berperan besar, bersama dengan asupan suportif dari tipe sel imun lain.2) InterferonSekelompok protein yang secara nonspesifik mempertahankankan sel dari infeksi virus.3) Natural killer cellsSuatu kelompok khusus sel mirip limfosit yang secara spontan dan nonspesifik melisiskan (memecahkan) dan menghancurkan sel penjamu yang terinfeksi virus dan sel kanker.4) Sistem komplementerSekelompok protein plasma inaktif yang jika diaktifkan secara berurutan, akan merusak sel-sel asing dengan menyerang membran plasmanya.

Imunitas yang didapatMencakup respons imun spesifik yang secara selektif menyerang benda asing tertentu yang tubuh pernah terpajan dan memiliki kesempatan untuk mempersiapkan serangan yang secara khusus ditujukan kepada musuh. Karena itu, system imun ini memerlukan waktu lebih lama untuk menyerang dan mengalahkan musuh spesifik.

Terdapat dua kelas responns imun:1) Imunitas humoralImunitas yang diperantai oleh antibody, yang melibatkan pembentukan antibody oleh turunan limfosit B.

Sel B mengenali mikroba atau benda asing yang berada dalam keadaan bebas misalnya bakteri dan toksinnya serta beberapa virus, yang dilawan dengan mengeluarkan antibody spesifik terhadap benda-benda asing tersebut.

2) Imunitas selularImunitas yang diperantai oleh sel, yang melibatkan pembentukan limfosit T aktif, yang secara langsung menyerang sel yang tidak diinginkan.

Sel T secara khusus mengenal dan menghancurkan sel tubuh yang kacau, termasuk sel yang terinfeksi oleh virus dan sel kanker.

Dua sel T utama adalah:a. Sel CD8 (sel T sitotoksik atau pemusnah), yang menghancurkan sel penjamu yang mengandung apapun yang asing, dan karenanya mengandung antigen asing, misalnya sel tubuh yang dimasuki virus, sel kanker yang memiliki protein mutan akibat transformasi maligna, dan sel cangkokan.b. Sel CD4 (Sel T helper atau penolong), yang meningkatkan pembentukan sel B yang distimulasi antigen menjadi sel plasma penghasil antibodi, meningkatkan aktivitas sel sitotoksik yang sesuai, dan mengaktifkan makrofag.

Sherwood, lauralee. (2009) Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 6th ed. EGC. Jakarta.

b. Mekanisme

Imunitas alamiah1) Peradangan

2) Interferon

3) Natural Killer cells

4) Sistem komplementer

Imunitas yang didapat

1) Imunitas Humoral

2) Imunitas sellulara. Sel T sitotoksik

3. MM Antigena. DefinisiAntigen adalah molekul asing besar yang unik yang memicu respons imun spesifik terhadap dirinya jika masuk kedalam tubuh (Sherwood)

Antigen adalah zat yang mampu meninduksi respons imun spesifik dan bereaksi dengan produk produk respons tersebut, yaitu, dengan antibodi spesifik atau limfosit T yang disensitisasi secara khusus, atau keduanya. (Dorland)

Antigen molekul asing yang dapat menimbulkan respon imun spesifik dari limfosit pada manusia dan hewan. Antigen meliputi molekul yang dimilki virus, bakteri, fungi, protozoa dan cacing parasit. Molekul antigenic juga ditemukan pada permukaan zat-zat asing seperti serbuk sari dan jaringan yang dicangkokkan. Sel B dan sel T terspesialisasi bagi jenis antigen yang berlainan dan melakukan aktivitas pertahanan yang berbeda namun saling melengkapi (Baratawidjaja 1991: 13; Campbell,dkk 2000: 77).

LetakAntigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap sel-nya sendiri.Sehingga dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi.Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul Iainnya.Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen, sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, dan racun.

b. SifatKarakteristik antigen yang sangat menentukan imunogenitas respon imun adalah sebagai berikut:

1) Asing (berbeda dari self)Pada umumnya, molekul yang dikenal sebagai self tidak bersifat imunogenik, jadi untuk menimbulkan respon imun, molekul harus dikenal sebagai nonself.2) Ukuran molekulImunogen yang paling poten biasanya merupakan protein berukuran besar. Molekul dengan berat molekul kurang dari 10.000 kurang bersifat imunogenik dan yang berukuran sangat kecil seperti asam amino tidak bersifat imunogenik.3) Kompleksitas kimiawi dan structuralJumah tertentu kompleksitas kimiawi sangat diperlukan, misalnya homopolimer asam amino kurang bersifat munogenik dibandingkan dengan heteropolimer yang mengandung dua atau tiga asam amino yang berbeda.4) Determinan antigenic (epitop)Unit terkecil dari antigen kompleks yang dapat dikat antibody disebut dengan determinan antigenic atau epitop. Antigen dapat mempunyai satu atau lebih determinan. Suatu determinan mempunyai ukuran lima asam amino atau gula.5) Tatanan genetic penjamuDua strain binatang dari spesies yang sama dapat merespon secara berbeda terhadap antigen yang sama karena perbedaan komposisi gen respon imun.6) Dosis, cara dan waktu pemberian antigenRespon imun tergantung kepada banyaknya natigen yang diberikan, maka respon imun tersebut dapat dioptmalkan dengan cara menentukan dosis antigen dengan cermat (termasuk jumlah dosis), cara pemberian dan waktu pemberian (termasuk interval diantara dosis yang diberikan).

Klasifikasi1. Jenis antigen berdasarkan determinannya:a. Unideterminan, univalen, merupakan jenis epitop satu dan jumlahnya satub. Unideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu

c. Multideterminan, univalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu dan jumlahnya satud. Multideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu, jumlah lebih dari satu

2. Jenis antigen berdasarkan spesifiktasnyaa. Heteroantigen dimiliki banyak spesiesb. Xenoantigen dimiliki spesies tertentuc. Alloantigen dimiliki satu spesiesd. Antigen organ spesifik dimiliki organ tertentue. Autoantigen berasal dari tubuhnya sendiri

3. Jenis antigen berdasarkan ketergantungan pada sel T:a. T dependen adalah tentang antigen yang perlu pengenalan thd sel T dan sel B untuk merangsang antibodyb. T Independen adalah tentang antigen yang dapat merangsang sel B tanpa mengenal sel T dahulu

4. Jenis antigen berdasarkan kandungan bahan kimianya:a. Karbohidrat merupakan imunogenikb. Lipid: tidak imunogenik merupakan haptenc. Asam nukleat merupakan antigen yang tidak imunogenikd. Protein merupakan imunogenik

c. Struktur

4. MM antibodia. Definisi

Antibodi (Antibody) berasal dari bahasa Latin "Anti" yang berarti "melawan" dan "Bodiq" yang berarti "tubuh". Pengertian antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh yang berasal dari protein darah jenis gama-globulin yang diubahnya untuk melawan zat antigen (zat asing) yang masuk ke dalam tubuh.

b. Sifat Opsonin adalah antibodi yang bersifat merangsang serangan leukosit terhadap antigen atau kuman. Lisin adalah antibodi yang bersifat menghancurkan antigen atau kuman. Presipirin adalah antibodi yang bersifat mengendapkan antigen dan kuman. Aglutinin adalah antibodi yang bersifat menggumpalkan antigen, aglutinogen, atau kuman.

c. Struktur

Subkelas antibody: IgM : berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk mengikat antigen dan disekresikan pada tahap-tahap awal respin plasma. IgG : immunoglobulin terbanyak dalam darah, diproduksi dalam jumlah besar ketika tubuh kemudian terpajan ke antigen yang sama.

Bersama-sama, antibody IgM dan IgG menghasilkan sebagian besar dari respons imun spesifik terhadap bakteri penginvasi dan beberapa jenis virus.

IgE : ikut melindungi tubuh dari cacing parasitic dan merupakan mediator antibody untuk respon alergik umum, misalnya hay fever, asma, dan urtikaria. IgA : ditemukan dalam sekresi sistem pencernaan, pernapsan, dan kemih-kelamin, serta dalam air susu dan air mata. IgD : terdapat di permukaan banyak selB tetapi fungsinya belum diketahui.

Pembagian ini tidak menunjukkan bahwa hanya terdapat lima antibody yang berbeda. Di dalam masing-masing subkelas fungsional terdapat jutaan antibody yang berlainan, masing masing mampu berikatan dengan hanya satu antigen.

Mekanisme

5. MM vaksina. DefinisiSuspensi mikroorganisme (bakteri, virus, dan riketsia) yang dilemahkan atau dimatikan, atau suspensi protein antigenik yang berasal dari mikroorganisme tersebut, yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit menular (Dorland)

Sedangkan, Imunisasi adalah proses membuat subjek menjadi imun, atau menjadi imun.

Pada dasarnya vaksin dibuat dari:

1. Kuman yang telah dilemahkan/ dimatikan Contoh yang dimatikan : Vaksin polio salk, vaksin batuk rejan Contoh yang dilemahkan : vaksin BCG, vaksin polio sabin, vaksincampak

2. Zat racun (toksin) yang telah dilemahkan (toksoid) Contoh : toksoid tetanus, toksoid diphteri

3. Bagian kuman tertentu/ komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus Contoh : vaksin hepatitis B

Di Indoensia kita akrab dengan jenis-jenis vaksin berikut :1. Vaksin Polio(Oral Polio Vaccine), berfungsi untuk memberikan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.2. Vaksin TT(TetanusToksoid), berfungsi untuk memberikan kekebalan aktif terhadap tetanus.3. Vaksin BCG(Bacillus Calmette Guerine), berfungsi untuk memberikan kekebalan aktif terhadap tuberkulosa.4. Vaksin DPT(Difteri, Pertusis dan Tetanus), berfungsi untuk memberikan kekebalan secara simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus.5. Vaksin DT(Difteri dan Tetanus), berfungsi untuk memberikan kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanus.6. Vaksin Campak, berfungsi untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakitcampak. 7. Vaksin Hepatitis B, berfungsi untuk memberikan kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkanolehvirus hepatitis B.8. Vaksin DPT/HB, berfungsi untuk memberikan kekebalan aktif terhadappenyakit difteri, tetanus, pertusis danhepatitis B.

b. Klasifikasi Live AttenuatedVaksin dibuat dengan modifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit yang telah dilemahkan di laboratorium Vaksin InactivedVaksin ini dihasilkan dengan menumbuhkan bakteri atau virus pada media kultur, kemudian di inaktifkan dengan pemanasan atau secara kimiawi ( pada umumnya dengan formalin ) Vaksin PolisakaridaVaksin polisakarida merupakan vaksin inaktif yang unik yang berasal dari molekul gula yang melapisi dinding bakteri, vaksin jenis ini tersedia untuk peneumococcus, meningococcus dan hib Vaksin RekombinanVaksin juga dapat dibuat dengan rekayasa genetika, vaksin jenis ini yang sekarang tersedia ada dua macam yakni vaksin Hepatitis B dan Vaksin Typoid.

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/respon-imun-vaksin.html

c. Tempat pemberianSebagian besar vaksin diberikan melalui suntikan intramuskular atau subkutan dalam. Terdapat perkecualian pada dua jenis vaksin yaitu polio diberikan per-oral dan BCG diberikan dengan suntikan intradermal (IC).

Ukuran JarumStandar jarum suntik ialah ukuran 23 dengan panjang 25 mm, tetapi ada perkecualian lain dalam beberapa hal seperti berikut :1. Pada bayi-bayi kurang bulan, umur dua bulan atau yang lebih muda dan bayi-bayi kecil lainnya, dapat pula dipakai jarum ukuran 26 dengan panjang 16 mm.2. Untuk suntikan subkutan pada lengan atas, dapakai jarum ukuran 25 dengan panjang 16 mm, untuk bayi-bayi kecil dipakai jarum ukuran 27 dengan panjang 12 mm.3. Untuk suntikan intradermal (IC) pada vaksin BCG dipakai jarum ukuran 25-27 dengan panjang 10 mm.

Sudut jarum suntikan intamuskularJarum suntik harus disuntikkan dengan sudut 45o sampai 90o ke dalam otot vastus lateralis atau otot deltoid (lengan atas). Untuk otot vastus lateralis, jarum harus diarahkan ke arah lutut dan untuk deltoid jarum harus diarahkan ke pundak. Kerusakan saraf dan pembuluh vaskular dapat terjadi apabila suntikan diarahkan pada sudut 90o. pada suntikan dengan sudut jarum 45o sampai 90o akan mengalami hambatan ringan pada waktu jarum masuk ke dalam otot.

Tempat penyuntikan yang dianjurkan Paha anterolateral adalah bagian tubuh yang dianjurkan untuk vaksinasi pada bayi-bayi dan anak-anak umur dibawah 12 bulan. Regio deltoid adalah alternatif untuk vaksinasi pada anak-anak yang lebih besar (mereka yang telah dapat berjalan) dan orang dewasa. Daerah anterolateral paha adalah bagian yang dianjurkan untuk vaksinasi bayi-bayi dan tidak pada pantat (daerah gluteus) untuk menghindari risiko kerusakan saraf ischiadica (nervus ischiadicus). Risiko kerusakan saraf ischiadica akibat suntikan didaerah gluteus lebih banyak dijumpai pada bayi karena variasi posisi saraf tersebut, masa otot lebih tebal, sehingga pada vaksinasi dengan suntikan intramuskular di daerah gluteal dengan tidak sengaja menghasilkan suntikan subkutan dengan reaksi lokal yang lebih berat. Sedangkan untuk vaksinasi BCG, harus disuntik pada kulit di atas insersi otot deltoid (lengan atas), sebab suntikan-suntikan diatas puncak pundak memberi risiko terjadinya keloid (Jaringan parut).

d. Cara pemberian

http://fk.uns.ac.id/static/filebagian/Imunisasi.pdf

6. MM vaksinasi menurut islama. DalilImunisasi dan vaksin mubah, silahkan jika ingin melakukan imunisasi jika sesuai dengan keyakinan. Silahkan juga jika menolak imunisasi sesuai dengan keyakinan dan hal ini tidak berdosa secara syariat.Silahkan sesuai keyakinan masing-masing. Yang terpenting kita jangan berpecah-belah hanya karena permasalahan ini dan saling menyalahkan.

Berikut kami sajikan fatwa tentang bolehnya imunisasi dan vaksin serta menunjukkan bahwa semacam imunisasi sudah ada dalam syariat. Atau yang dikenal sekarang dengan imunisasi syariat.

Ketika Syaikh Abdul Aziz bin Bazrahimahullahditanya tentang hal ini,

Apakah hukum berobat dengan imunisasi sebelum tertimpa penyakit seperti imunisasi?

Beliau menjawab,

: (1) .

La basa(tidak masalah)berobat dengan cara seperti itu jika dikhawatirkan tertimpa penyakit karena adanya wabah atau sebab-sebab lainnya. Dan tidak masalah menggunakan obat untuk menolak atau menghindari wabah yang dikhawatirkan. Hal ini berdasarkan sabda NabiShallallahu alaihi wa sallamdalam hadits shahih (yang artinya),Barangsiapa makan tujuh butir kurma Madinah pada pagi hari, ia tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pro-kontra-hukum-imunisasi-dan-vaksinasi.html