pengaruh pemupukan nitrogen terhadap tinggi … · latar belakang ... bending adalah suatu cara...

59
1 PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI DAN PERCABANGAN TANAMAN TEH (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) UNTUK PEMBENTUKAN BIDANG PETIK MIFTAH ANUGRAH PAMUNGKAS A24080107 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Upload: dinhdien

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

1

PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI

DAN PERCABANGAN TANAMAN TEH (Camelia sinensis (L.)

O. Kuntze) UNTUK PEMBENTUKAN BIDANG PETIK

MIFTAH ANUGRAH PAMUNGKAS

A24080107

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

Abstract

The objective of this research was to investigate the effect of various dosage of

Nitrogen fertilizer on high and branching of tea plant (Camelia sinensis (L.) O.

Kuntze). Research was conducted from February until June 2012 at Cikabayan

Atas Experimental Station, IPB, Darmaga, Bogor. Experiment consists of one

factor, arranged in Randomized Block Design with four replication. The

treatments applied were (P0 : 60 kg N/ha; P1 : 120 kg N/ha; P2 : 180 kg N/ha;

P3 : 240 kg N/ha). The results showed Nitrogen fertilizer significantly affect plant

height in the third week of observation, number of leaves in the ninth until the

seventeenth week of observation, the diameter of the stem in the first to the fourth

week of observation and sub-branches. P2 treatment (180 kg N / ha) is the best

treatment but did not different with P1 treatment. Nitrogen fertilizer did not

significantly affect the number of branches, greenness of leaves and a high

percentage of plants greater 70 cm.

Keywords: (Camelia sinensis), frame formation, nitrogen fertilizer dosage,

centering and bending.

Page 3: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

2

RINGKASAN

MIFTAH ANUGRAH PAMUNGKAS. Pengaruh Pemupukan Nitrogen

terhadap Tinggi dan Percabangan Tanaman Teh (Camelia sinensis (L.) O.

Kuntze) untuk Pembentukan Bidang Petik. (Dibimbing oleh SUPIJATNO).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk

nitrogen terhadap pertumbuhan tinggi dan percabangan tanaman teh (Camelia

sinensis (L.) O. Kuntze) dalam rangka pembentukan bidang petik. Penelitian

dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan Atas IPB, Darmaga, Bogor, pada bulan

Februari hingga Juni 2012.

Penelitian ini terdiri atas satu faktor dengan susunan rancangan acak

kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan yaitu dosis pupuk nitrogen yang

terdiri atas 4 taraf, yaitu 60 kg N/ha (P0), 120 kg N/ha (P1), 180 kg N/ha (P2), dan

240 kg N/ha (P3). Perlakuan tersebut diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat

16 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri atas 8 tanaman.

Data yang diperoleh diuji dengan analisis ragam, bila berbeda nyata maka

dilakukan uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk nitrogen

memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu kedua,

jumlah daun pada minggu kedelapan hingga minggu keenam belas, diameter

batang pada minggu pertama hingga minggu ketiga serta pada jumlah cabang

sekunder. Pertumbuhan tinggi tanaman paling cepat terdapat pada perlakuan dosis

pupuk 180 kg N/ha dengan waktu 8 minggu dapat mencapai tinggi lebih dari

70 cm. Pada perlakuan dosis pupuk 180 kg N/ha memiliki jumlah cabang primer

rata-rata 7.14 dan jumlah cabang sekunder rata-rata 3.25. Pada peubah lainnya

dosis pupuk tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah cabang

primer, tingkat kehijauan daun serta persentase tinggi tanaman mencapai lebih

dari 70 cm.

Berdasarkan penelitian, perlakuan dosis pupuk 180 kg N/ha menghasilkan

pertumbuhan tanaman yang lebih baik pada peubah tinggi tanaman, jumlah

cabang primer dan cabang sekunder serta diameter batang. Pada peubah jumlah

Page 4: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

3

daun, perlakuan dosis pupuk 180 kg N/ha dan 120 kg N/ha tidak berbeda nyata,

tetapi pertambahan jumlah daun peerlakuan 120 kg N/ha lebih besar dibandingkan

perlakuan pupuk 180 kg N/ha. Secara keseluruhan perlakuan pupuk 180 kg N/ha

lebih baik pada setiap peubah pengamatan sehingga memudahkan pembentukan

bidang petik.

Page 5: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

4

PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI

DAN PERCABANGAN TANAMAN TEH (Camelia sinensis (L.)

O. Kuntze) UNTUK PEMBENTUKAN BIDANG PETIK

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Miftah Anugrah Pamungkas

A24080107

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 6: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

5

Judul : PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP

TINGGI DAN PERCABANGAN TANAMAN TEH

(Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) UNTUK

PEMBENTUKAN BIDANG PETIK

Nama: MIFTAH ANUGRAH PAMUNGKAS

NRP : A24080107

Menyetujui,

Dosen pembimbing

Dr Ir Supijatno, MSi

NIP. 19610621 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura

Dr Ir Agus Purwito, MSc.Agr

NIP. 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus:

Page 7: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Subang, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 30

Desember 1990. Penulis merupakan anak ketiga dari Bapak Nana Saputra dan Ibu

Ade Juariah, S.Pd.

Tahun 2002 penulis lulus dari SDN Sukamandi 2, kemudian pada tahun

2005 penulis menyelesaikan studinya di SMPN 1 Ciasem, Subang. Selanjutnya

penulis lulus dari SMAN 1 Ciasem, Subang pada tahun 2008. Pada tahun yang

sama penulis diterima sebagai mahasiswa di IPB melalui jalur USMI. Selanjutnya

pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB.

Penulis juga aktif di berbagai kegiatan organisasi (HIMPRO) diantaranya

tahun 2009/2010 menjadi Staf Divisi Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa

Agronomi (HIMAGRON) Departemen Agronomi dan Hortikultura. Pada tahun

yang sama penulis menjadi kepala divisi marketing koperasi Agrohotplate

Himagron. Pada tahun 2011 menjadi staf perekonomian umat, Forum Komunikasi

Rohis Departemen (FKRD) Faperta. Penulis juga aktif menjadi panitia dalam

kegiatan-kegiatan kemahasiswaan seperti Seri A Faperta tahun 2010, Masa

Perkenalan Departemen tahun 2010, Agrosportmen II tahun 2010, Festa XXXII

tahun 2011.

Page 8: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Pemupukan Nitrogen terhadap Tinggi dan Percabangan

Tanaman Teh (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) untuk Pembentukan Bidang

Petik”.

Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Sarjana Pertanian pada program sarjana Fakultas Pertanian Institut Pertanian

Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak, Ibu, Aa, Teteh, Ua, yang telah memberikan dukungan moril,

motivasi serta doa.

2. Dr Ir Supijatno, MSi. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan serta pengarahan selama kegiatan penelitian dan penulisan

skripsi.

3. Dr Ir Darda Efendi, MS. selaku dosen pembimbing akademik atas saran-

saran persiapan penelitian yang diberikan kepada penulis.

4. Dr Ir Ade Wachjar, MS. dan Dr Ir Ani Kurniawati MS. yang telah menguji

penulis pada Ujian Skripsi di IPB.

5. Rene, Rahmi, Pita, Aris, Ferin, Tira, Dwi, Agus C, Agus R, Ikhsan, Tiara,

Adin, Susi, Ismail, Casey, Sindra, Andri, Tama, Nida, yang telah membantu

kegiatan di lapangan, mengolah data dan penulisan skripsi.

Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang

memerlukan.

Bogor, Desember 2012

Penulis

Page 9: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

viii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

Latar Belakang.................................................................................. 1

Tujuan............................................................................................... 3

Hipotesis........................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4

Botani Tanaman Teh......................................................................... 4

Ekofisiologi Teh................................................................................ 5

Pembentukan Bidang Petik............................................................... 7

Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan Pucuk................. 9

Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Tanah dan Pertumbuhan

Tanaman............................................................................................ 10

BAHAN DAN METODE............................................................................. 12

Tempat dan Waktu............................................................................ 12

Bahan dan Alat................................................................................. 12

Metode.............................................................................................. 12

Pelaksanaan Penelitian...................................................................... 13

Pengamatan....................................................................................... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 15

Hasil................................................................................................... 15

Kondisi Umum........................................................................... 15

Tinggi Tanaman.......................................................................... 20

Jumlah Daun............................................................................... 21

Diameter Batang......................................................................... 23

Jumlah Cabang Primer dan Jumlah Cabang Sekunder............... 24

Waktu yang Dibutuhkan Tanaman Teh untuk Mencapai

Tinggi 70 cm............................................................................... 25

Tingkat Kehijauan Daun............................................................. 26

Pembahasan........................................................................................ 26

KESIMPULAN.............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 32

LAMPIRAN.................................................................................................. 35

Page 10: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tinggi Tanaman Teh dengan Dosis Nitrogen yang Berbeda pada

Pengamatan Minggu kedua................................................................... 20

2. Jumlah Daun Tanaman Teh pada Minggu Kedelapan hingga Minggu

Keenam Belas dengan Perbedaan Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen.... 22

3. Diameter Batang dengan Perbedaan Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen

pada Minggu Pertama hingga Minggu Ketiga Pengamatan................. 23

4. Jumlah Cabang Primer dan Cabang Sekunder Tanaman Teh dengan

Perlakuan Perbedaan Dosis Pupuk Nitrogen........................................ 25

5. Rataan Tingkat Kehijauan Daun serta Waktu yang Dibutuhkan untuk Mencapai Tinggi 70 cm pada Tanaman Teh dengan Pemberian Dosis

Pupuk yang Berbeda............................................................................ 26

Page 11: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

10

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kondisi Pertanaman Teh Saat 1 BSP (A) dan 4 BSP (B)................ 18

2. Penyakit yang Menyerang Pertanaman Teh.................................... 18

3. Hama yang Menyerang Pertanaman Teh......................................... 19

4. Persentase Tanaman Teh yang Telah Mencapai Tinggi 70 cm pada

Berbagai Dosis Pupuk Nitrogen....................................................... 21

5. Jumlah Daun Tanaman Teh pada Perlakuan Perbedaan Dosis

Pupuk Nitrogen................................................................................ 23

6. Diameter Batang Tanaman Teh pada Berbagai Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen................................................................................ 24

x

Page 12: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

11

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Denah Petak Percobaan................................................................... 36

2. Keadaan Suhu dan Curah Hujan Selama Penelitian di Wilayah Darmaga, Bogor............................................................................... 37

3. Sidik Ragam Peubah-peubah Pengamatan Pendahuluan................. 38

4. Hasil Analisis Tanah Setelah Penelitian........................................... 39

5. Rekapitulasi Sidik Ragam Peubah-peubah Pengamatan.................. 40

6. Sidik Ragam Peubah Tinggi Tanaman Teh...................................... 40

7. Sidik Ragam Peubah Jumlah Daun Tanaman Teh............................ 42

8. Sidik Ragam Peubah Diameter Batang Tanaman Teh...................... 44

9. Sidik Ragam Peubah Jumlah Cabang Primer dan Sekunder Tanaman Teh..................................................................................... 46

10. Sidik Ragam Peubah Tinggi Tanaman Teh Mencapai 70 cm........... 46

11. Sidik Ragam Peubah Tingkat Kehijauan Daun Tanaman Teh.......... 47

xi

Page 13: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tanaman teh (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) merupakan tanaman

berbentuk pohon yang tingginya dapat mencapai belasan meter. Untuk keperluan

perkebunan, tinggi tanaman teh dipertahankan sekitar 1.5 m sehingga bentuknya

seperti tanaman perdu. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga

banyak dibudidayakan di Indonesia. Produk olahan tanaman teh memiliki peranan

besar dalam mencukupi kebutuhan minuman penyegar di Indonesia selain kopi

dan cokelat. Teh merupakan sumber antioksidan yang cukup bagi tubuh bila

dikonsumsi secara teratur. Wibowo dalam Mangeonsoekarjo (2007) menyatakan

bahwa tanaman teh di Indonesia didominasi oleh teh jenis assamica (Camelia

sinensis var. assamica) yang lebih banyak memiliki zat antioksidan yang

mencapai 12-14 % seperti polifenol, thianmin, katekin, derivatnya dibandingkan

dengan jenis sinensis (Camelia sinensis var. sinensis).

Luas perkebunan teh di Indonesia cenderung menurun tiap tahunnya

sedangkan untuk produksi menunjukkan hasil yang fluktuatif pada tiap tahunnya.

Direktorat Jenderal Perkebunan (2011) menyatakan bahwa luas perkebunan teh

pada tahun 2007 mencapai 133 734 hektar dan dapat memproduksi sebesar

150 623 ton. Pada tahun 2008 luas perkebunan teh menurun menjadi

127 712 hektar tetapi hasil produksinya meningkat menjadi sebesar 153 971 ton.

Luas perkebunan teh terus menurun hingga 123 506 hektar pada tahun 2009 tetapi

hasil produksinya lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 156 901 ton.

Pada tahun 2010 masih terdapat penurunan luas menjadi 122 898 hektar yang

berkorelasi positif dengan penurunannya sehingga produksinya hanya sebesar

140 944 ton. Pada tahun 2011 terdapat luas perkebunan teh dengan angka

sementara yang menunjukkan peningkatan menjadi 123 351 hektar dan

produksinya yang mencapai 152 219 ton.

Kendala yang terdapat pada produksi pucuk teh dalam negeri selain luas

perkebunan teh yang terus berkurang yaitu tingkat produktivitas. Sultoni (2010)

menyatakan bahwa tingkat produktivitas teh di Indonesia saat ini hanya sebesar

Page 14: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

2

± 1 300 kg/ha/th, atau 60 % dari potensi produktivitas yang dimiliki yaitu

2 000 kg/ha/th. Produksi yang dihasilkan dari luasan perkebunan yang ada masih

belum dapat mencukupi kebutuhan pucuk teh sehingga masih ada sebagian kecil

impor untuk pucuk teh. Rochyati (2011) menyatakan bahwa pada tahun 2011

impor teh telah mencapai 20 000 ton. Hal ini disebabkan oleh konversi lahan

menjadi tanaman sayuran, perumahan bahkan perkebunan karet dan sawit

sehingga terjadi penurunan jumlah produksi dari berkurangnya luasan lahan

perkebunan. Upaya peningkatan produksi perlu dilakukan oleh para peneliti di

bidang tanaman teh agar dapat menghasilkan tanaman teh yang memiliki

produktivitas tinggi, memiliki kualitas yang baik serta berkelanjutan.

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan produksi tanaman teh adalah

dengan pemupukan yang tepat serta pembentukan bidang petik yang baik. Rumus

atau komposisi pemupukan pada perkebunan teh dalam setahun hanya berpegang

pada N-P-K. Wibowo dalam Mangeonsoekarjo (2007) menyatakan bahwa rumus

pemupukan N-P-K memiliki perbandingan yaitu 6-1-2 untuk Andosol, 5-1-2

untuk Latosol, dan 5-1-1 untuk Podzolik. Dosis anjuran pemupukan yang telah

diberikan adalah N = 120-140 kg, P2O5 = 9-12 kg, dan K2O = 40-60 kg/ha/tahun.

Berdasarkan hasil analisis daun disarankan penggunaan cara pemupukan

penyembuhan (recovery) secara bergantian agar dapat memperbaiki kualitas

tanaman teh.

Terdapat berbagai cara untuk pembentukan bidang petik yang baik bagi

tanaman teh. Pusat Penelitian Teh dan Kina (2006) menyatakan bahwa

pembentukan percabangan tanaman teh dapat dilakukan dengan cara pemenggalan

(centering) dan perundukan (bending). Tujuan utama dari centering adalah untuk

memacu pertumbuhan kesamping. Setelah mendapatkan cabang-cabang pada

tanaman teh tersebut kemudian dilakukan pemangkasan secara selektif.

Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan

batang utama dan cabang-cabang sekunder agar merangsang pertumbuhan tunas

pada bagian tersebut. Bending dilakukan pada tanaman teh yang telah memiliki

tinggi lebih dari 70 cm. Tanaman teh tersebut dilengkungkan hingga ujungnya

kemudian diikat atau dipasak menggunakan sebilah bambu. Selanjutnya tanaman

Page 15: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

3

tersebut dipetik daun pucuknya agar menginisiasi tunas baru. Jika terdapat cabang

yang memiliki panjang lebih dari 70 cm maka dilakukan bending.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk

nitrogen terhadap pertumbuhan tinggi dan percabangan tanaman teh (Camelia

sinensis (L.) O. Kuntze).

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah terdapat taraf dosis pupuk nitrogen yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan percabangan tanaman teh (Camelia

sinensis (L.) O. Kuntze) untuk pembentukan bidang petik.

Page 16: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

4

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Teh

Tanaman teh (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) merupakan salah satu

spesies yang berasal dari famili Theaceae. Di seluruh dunia tersebar sekitar 1 500

jenis yang berasal dari 25 negara. Eden (1965) menyatakan bahwa tinggi tanaman

teh dapat mencapai hingga belasan meter, hanya saja untuk keperluan perkebunan

tinggi tanaman dipertahankan hingga 1.5 meter. Pusat Penelitian Teh dan Kina,

(2006) menyatakan bahwa tanaman teh pada dasarnya dapat dibedakan atas

(1) jenis sinensis (Camelia sinensis var. sinensis) serta (2) jenis assamica

(Camelia sinensis var. assamica). Oleh karena sifat tanaman teh menyerbuk

silang, maka terdapat pula jenis hibrida yang merupakan turunan dari hasil

persilangan antara jenis sinensis dengan jenis assamica.

Secara umum tanaman teh memiliki perakaran yang dangkal, peka terhadap

keadaan fisik tanah dan hanya sedikit memiliki kemampuan menembus tanah

yang keras. Akar tanamannya berupa akar tunggang dan memiliki banyak cabang

akar. Jika akar tunggangnya putus maka cabang akar yang akan menggantikan

fungsinya sehingga tumbuh besar dan cukup dalam ke arah vertikal.

Tanaman teh memiliki daun yang berbentuk jorong atau agak bulat seperti

telur yang terbalik/lanset dengan gerigi di tepinya. Selain itu, tanaman teh

memiliki daun tunggal dan berbulu halus pada permukaan daun muda, sedangkan

pada permukaan daun tua tidak berbulu. Daun tunggal adalah daun yang setiap

tangkai daun hanya mendukung satu helaian daun. Posisi daunnya berseling pada

batang dan cabang untuk tiap helainya.

Tanaman teh mengalami pertumbuhan tunas yang silih berganti antara yang

berasal dari ketiak daun dengan bekas ketiak daun atau ketiak daun yang daunnya

telah gugur. Tunas yang tumbuh diikuti dengan pembentukan daun. Tiap tunas

baru memiliki daun kuncup yang menutupi titik tumbuh serta daunnya.

Tanaman teh memiliki bunga berwarna putih bersih yang muncul dari ketiak

daun dan cukup wangi. Pada bunga tersebut terdapat sekitar 100-200 benang sari.

Page 17: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

5

Mahkota bunga teh berjumlah 5-6 helai yang memiliki putik dengan tangkai yang

panjang atau pendek dan pada kepalanya terdapat tiga buah sirip.

Tanaman teh menghasilkan buah yang berbentuk kotak berwarna hijau

kecoklatan. Dalam satu buah berisi satu sampai enam biji, rata-rata memiliki tiga

biji. Buah yang masak dan kering akan pecah dengan sendirinya serta bijinya akan

ikut keluar. Bijinya berbentuk bulat atau gepeng pada satu sisinya. Pada saat

masih muda biji berwarna putih dan berubah menjadi coklat setelah tua.

Terdapat beberapa fase tanaman teh untuk pertumbuhan pucuk yaitu:

1. Fase inisiasi yang dimulai pada tunas dorman saat pucuk dipetik sampai

perpanjangan sel dan membutuhkan waktu selama 14-16 hari.

2. Fase peralihan antara membukanya dua daun perisai sampai daun kepel

membentang, lamanya 11 hari.

3. Fase terakhir tumbuh secara linier yaitu daun-daun normal yang masing-

masing setiap helai 8-9 hari.

Terdapat juga fase istirahat untuk tunas dan tidak menghasilkan daun. Fase

ini ditandai dengan adanya kuncup inaktif (kuncup burung) yaitu daun yang masih

muda dan baru membuka di ujung tunas. Lamanya fase istirahat berbeda-beda

bergantung jenis klon tanaman teh, pengaruh iklim, tanah, maupun, serangan

hama dan penyakit. Tunas-tunas tersebut akan kembali membentuk daun-daun

baru secara bergantian antara fase istirahat dan fase aktif.

Ekofisiologi Teh

Tanaman teh (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) berasal dari daerah

subtropis (antara 23.5 °LU dan 23.5 °LS). Tanaman teh dapat tumbuh baik pada

daerah 40º LU hingga 33º LS. Pada umumnya di Indonesia tanaman teh lebih

banyak dibudidayakan di daerah pegunungan. Menurut Nazarudin dan Paimin

(1993) terdapat syarat lingkungan khusus agar tanaman teh dapat tumbuh dan

menghasilkan produk secara optimal karena tidak setiap daerah dapat ditanami teh

untuk menghasilkan produksi yang baik. Syarat tumbuh tanaman teh meliputi

ketinggian tempat, curah hujan dan temperatur, serta jenis dan kesuburan tanah.

Berdasarkan ketinggian tempat yang ideal di daerah tropis sekitar 1 200-

1 500 m di atas permukaan laut (dpl) tetapi untuk di sebagian besar wilayah

Page 18: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

6

pertanaman teh Indonesia berkisar antara 700-1 200 m dpl. Pada kisaran tersebut

produksi pucuk daun teh optimal tercapai pada saat tanaman berumur tujuh tahun,

sedangkan jika ketinggian permukaan lebih dari 1 200 m dpl produksi pucuk daun

teh tercapai setelah sepuluh tahun karena pembentukan tunas yang lebih lambat.

Hal ini akibat dari berkurangnya sebagian besar sejumlah pancaran sinar matahari

yang diterima oleh tanaman.

Curah hujan rata-rata 1 400 mm per tahun baik untuk tanaman teh. Tanaman

teh tidak tahan terhadap daerah yang panas dan kering sehingga suhu yang

optimum yang diinginkan bagi pertanaman teh adalah 14-25 ºC dengan

kelembaban relatif pada siang hari tidak kurang dari 70 %. Wibowo dalam

Mangeonsoekarjo (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman teh akan

terhenti apabila suhu lingkungan di bawah 13 ºC dan di atas 30 ºC serta

kelembaban relatif kurang dari 70 %.

Tanah yang cocok untuk pertanaman teh adalah tanah yang subur, banyak

mengandung bahan organik, berdrainase baik, tidak bercadas serta mempunyai

derajat keasaman (pH) antara 4.5-5.6. Jenis tanah seperti lempung berpasir,

Latosol, Andosol, Podzolik Merah, lempung berat (heavy clay), dan tanah

Vulkanis muda cocok untuk tanaman teh.

Klon Gambung 7 berasal dari persilangan klon antara Malabar 2 (Mal 2)

dan Pasir Sarongge 1 (PS 1), sama seperti klon Gambung 4 dan Gambung 5. Ciri-

ciri klon Gambung 7 adalah warna daun hijau muda, permukaan daun dilapisi lilin

sangat tebal sehingga mengkilap, bentuk daun agak cekung, internodia sedang,

kedudukan daun semi erek, dan percabangan tanaman sangat baik. Klon Gambung

7 dianjurkan untuk ditanam di kebun yang memiliki ketinggian dari dataran

rendah atau di bawah 800 m dpl hingga dataran tinggi atau lebih dari 1 800 m dpl.

Klon Gambung 7 merupakan klon yang paling baik di antara klon Gambung

lainnya karena potensi hasilnya sangat tinggi hingga mencapai 5 800 kg/ha/tahun.

Dalimoenthe dan Johan (2008) menyatakan bahwa klon Gambung 7 merupakan

salah satu dari hasil seleksi lanjutan klon dengan produktivitas tinggi yang dirilis

pada bulan Oktober 1998 dan masuk menjadi klon anjuran Pusat Penelitian Teh

dan Kina di tahun yang sama. Upaya Pusat Penelitian Teh dan Kina menghasilkan

dan menyediakan bahan tanam yang lebih baik dan menguntungkan, yaitu klon

Page 19: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

7

yang berproduksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit serta mempunyai

pertumbuhan yang cepat.

Pembentukan Bidang Petik

Produksi pucuk yang tinggi merupakan tujuan utama dari budidaya tanaman

teh. Berbagai upaya kultur teknik dan pengelolaan kebun telah dilakukan untuk

meningkatkan produksi. Pembentukan percabangan yang ideal dengan bidang

petik yang luas diperlukan agar dapat memperoleh tanaman yang produktif

sehingga dapat menghasilkan pucuk daun sebanyak-banyaknya. Pusat Penelitian

Teh dan Kina (2002) menyatakan bahwa untuk mencapai hal tersebut perlu

dilakukan cara pembentukan bidang petik (frame). Tujuan pembentukan frame

adalah merangsang munculnya cabang-cabang lateral dan selanjutnya menjaga

agar cabang-cabang tersebut hidup sehat dan menjadi tempat keluarnya pucuk

(Dalimoenthe dan Johan, 2008). Pembentukan bidang petik dapat dilakukan

dengan tiga cara, yaitu pemangkasan dan pemenggalan (centering), perundukan

(bending) serta kombinasi keduanya (centering-bending).

Pemangkasan atau pemenggalan (centering) dilakukan pada tanaman belum

menghasilkan (TBM) asal stek atau biji. Pelaksanaan centering sebagai berikut:

1. Setelah bibit ditanam di lapangan dan berumur kira-kira 4-6 bulan, batang

utama dipotong atau dipenggal setinggi 15-20 cm dari permukaan tanah

dengan meninggalkan minimal 5 helai daun. Apabila pada ketinggian

tersebut tidak terdapat daun maka centering dilakukan lebih tinggi.

2. Setelah 6-9 bulan centering terdapat cabang yang tumbuh ke atas, maka

cabang tersebut dipotong (de-centering) pada ketinggian 30 cm dengan

tujuan untuk memacu pertumbuhan ke samping/melebar.

3. Tiga sampai enam bulan kemudian, jika percabangan baru telah tumbuh

mencapai 60-70 cm maka dilakukan pemangkasan secara selektif (selective

cut cross) setinggi 45 cm. Tunas-tunas yang tumbuh setelah pemangkasan

selektif ini dibiarkan tumbuh selama 3-6 bulan, kemudian dijedang (tipping)

pada ketinggian 60-65 cm atau 15-20 cm dari bidang pangkas.

Keuntungan centering adalah mudah dilakukan serta biaya yang lebih

murah, sedangkan kerugiannya adalah jangka waktu yang cukup lama untuk

Page 20: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

8

tanaman dapat menutup tanah, biaya pemeliharaan tinggi serta perakaran tanaman

mengalami gangguan. Selain itu terjadi kehilangan sebagian cadangan makanan

berupa karbohidrat (pati) pada batang yang dipangkas. Kesalahan dalam

menentukan ketinggian tanaman untuk dipangkas merupakan hal penting karena

sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.

Cara perundukan (bending) dilakukan dengan melengkungkan batang utama

dan cabang sekunder tanpa memotong bagian-bagian tanaman tersebut.

Pelengkungan batang dan cabang tersebut dapat menyebabkan terakumulasinya

bahan makanan (karbohidrat) di bagian sisi atas batang sehingga akan merangsang

pertumbuhan tunas pada bagian tersebut. Pelaksanaan bending sebagai berikut:

1. Sekitar 4-6 bulan setelah bibit ditanam di lapangan, batang utama yang telah

mencapai tinggi lebih dari 70 cm dilengkungkan dengan sudut 45º dengan

permukaan tanah serta pucuknya dipotong. Pelengkungan dapat dilakukan

dengan menggunakan tali bambu, cagak kayu atau lainnya.

2. Kira-kira setelah 6 bulan dari bending I, tunas-tunas sekunder akibat

bending I telah mencapai panjang 40-50 cm dapat dilakukan bending II

dengan pelengkungan menyebar ke segala arah.

3. Cabang yang tumbuh ke atas setelah bending II dilakukan cut cross pada

ketinggian 30 cm sedangkan cabang lain yang belum mencapai ketinggian

tersebut dibiarkan.

4. Tunas yang tumbuh akibat bending II dilakukan cut cross setinggi 45 cm.

Keuntungan pembentukan bidang petik dengan cara bending yaitu bentuk

perdu terancang lebih awal, frame lebih rendah, cepat menutup tanah, tidak ada

pembuangan bagian tanaman, dan produksi awal akan lebih tinggi dibandingkan

dengan centering. Kekurangan yang terdapat pada penggunaan cara bending

adalah biaya yang dibutuhkan lebih besar, pemeliharaan akan sulit di awal, hanya

baik pada pertanaman dataran sedang hingga tinggi, memerlukan keterampilan

khusus serta pengawasan yang baik serta keseimbangan air mudah terganggu.

Page 21: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

9

Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan Pucuk

Tanaman teh merupakan tanaman yang dipanen daun muda atau pucuknya

secara teratur, sehingga setiap faktor penentu pertumbuhan vegetatif termasuk

pupuk akan dapat mempengaruhi pertumbuhan pucuk tersebut. Adisewojo dalam

Rusmana dan Salim (2003) menyatakan bahwa hasil pucuk yang diperoleh

bergantung pada pertumbuhan tunas tanaman teh tersebut. Klon seri Gambung

memiliki sifat kecepatan pertumbuhan pucuk yang berbeda (Johan dan Sriyadi,

2005). Perbedaan kecepatan tumbuh tanaman teh tersebut yang menyebabkan

adanya daur petik pada perkebunan teh. Daur petik tersebut dibedakan tiap luasan

tertentu.

Pucuk daun teh memiliki komposisi kimia yang berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya. Pusat Penelitian Teh dan Kina (2002) menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi variasi susunan kimia daun teh diantaranya

adalah jenis klon tanaman teh, variasi musim dan kondisi tanah, perlakuan kultur

teknis, umur daun, serta banyaknya sinar matahari yang diterima tanaman. Variasi

tersebut sulit diatasi, apalagi yang bersifat genetis dan alamiah. Variasi tersebut

masih dapat diterima ketika komposisinya diusahakan masih berada dalam

keadaan baik atau tidak berubah.

Daun pucuk pada tanaman teh memiliki senyawa nitrogen yang jumlahnya

lebih besar dibandingkan dengan bagian lain pada tanaman teh. Salim et al.

(1989) menyatakan bahwa persentase kadar N pucuk daun teh pada 6 bulan

pertama setelah pemberian zeolit mengalami perubahan kecuali dengan adanya

penambahan zeolit 4-6 ton/ha/tahun, persentase kadar N pucuk akan tetap stabil.

Rusmana dan Salim (2003) menyatakan bahwa akan berbeda persentase serapan

N pucuk ketika diberikan perlakuan pengolahan tanah dan pemberian pupuk

organik pada pertanaman teh.

Pemberian nitrogen pada pertanaman tidak selalu meningkatkan jumlah

pucuk secara signifikan. Setiawati dan Nasikun (1991) menyatakan bahwa

lingkungan fisik yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh

adalah tanah dan iklim. Semua unsur iklim berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman teh, namun hanya curah hujan dan penyinaran matahari yang memiliki

pengaruh paling tinggi. Jumlah hari hujan yang tinggi berpengaruh terhadap hasil

Page 22: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

10

pertumbuhan pucuk. Kondisi tersebut mengakibatkan penyinaran matahari rendah

sehingga proses fotosintesis yang membutuhkan sinar matahari menjadi

terhambat.

Pembentukan pucuk pada tanaman teh sangat ditentukan dengan banyaknya

hasil fotosintesis yang digunakan untuk pembentukan pucuk yang dikenal dengan

Harvest Index (HI). Kecukupan pasokan nitrogen pada tanaman ditandai oleh

aktivitas fotosintesis yang tinggi, pertumbuhan vegetatif yang baik dan warna

tanaman yang hijau tua. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Munawar (2011)

yang menyatakan bahwa nitrogen merupakan bagian dari klorofil yang

bertanggung jawab terhadap fotosintesis.

Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Tanah dan Pertumbuhan Tanaman

Nitrogen berperan sebagai penyusun penting klorofil, bagian integral dari

protein tanaman, dan pertumbuhan vegetatif tanaman (Hall, 2007). Nitrogen

menyusun sekitar 40 % - 50 % bobot kering protoplasma atau bahan hidup sel

tanaman (Munawar, 2011). Oleh karena itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah

lebih besar dibandingkan dengan senyawa lain bagi tanaman.

Urea (CO(NH2)2 salah satunya terbentuk dari reaksi Haber-Bosch yang

berasal dari gas hidrogen (H2) dan gas N2 atmosfer. Hasil reaksi tersebut berupa

NH3 yang dapat digunakan sebagai bahan baku dasar pembuatan urea (Munawar,

2011). Urea atau senyawa nitrogen diserap tanaman dari tanah dalam bentuk nitrat

(NO3-) dan amonium (NH4

+). Nitrat merupakan bentuk senyawa yang paling

disukai tanaman untuk pertumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh jenis dan faktor-

faktor lingkungan. Tanaman cenderung menyerap nitrat meskipun yang diberikan

adalah pupuk amonium. Laju serapan nitrat lebih tinggi dan diserap tanaman

secara aktif.

Pemupukan nitrogen yang berat secara terus menerus melalui tanah akan

memasamkan tanah (Willson et al., 1975), karena jumlah hara yang bersifat basa

dalam daun cenderung menurun dengan meningkatnya hasil produksi. Dampak

lain dari pempukan nitrogen yang berlebihan adalah menyebabkan produksi

mengalami penurunan, karena tanaman kekurangan basa (Darmawijaya, 1977).

Jika dalam pemupukan nitrogen dosisnya terlalu tinggi maka dapat menyebabkan

Page 23: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

11

kematian pada tanaman. Hardjowigeno (2007) menyatakan dalam proses reaksi

pembentukan urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi

tanaman apabila terdapat dalam jumlah yang banyak.

Potensi tanah dalam produksi pucuk diawali dengan kandungan unsur hara

yang tersedia di dalamnya. Kadar N-total tanah bagian atas merupakan kriteria

berikutnya untuk sub-klas keserasian tanah pada perkebunan teh. Wibowo dalam

Mangeonsoekarjo (2007) menyatakan bahwa kadar N-total merupakan jumlah

yang dikandung tanah yang terdiri atas nitrogen yang terkandung dalam bahan

organik dan nitrogen dalam bentuk ion tersedia. Kadar nitrogen sangat

dipengaruhi oleh cuaca serta dapat mempercepat terlaksananya potensi

pertumbuhan, peningkatan produksi biji dan buah dan meningkatkan kualitas

daun. Menurut Munawar (2011), nitrogen dalam tanaman memiliki fungsi sebagai

penyusun penting klorofil, protoplasma, protein, asam nukleat, peningkatan

pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan, peningkatan kualitas daun

sayur-sayuran dan kandungan protein biji-bijian.

Page 24: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

12

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan Atas

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mulai bulan

Februari hingga Juni 2012.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman teh klon Gambung 7

sebanyak 176 bibit, pupuk Urea, serta pupuk kandang kotoran ayam. Alat yang

digunakan adalah cangkul, kored, ember, penggaris atau meteran, ajir, jangka

sorong, alat ukur klorofil SPAD-502 Plus serta alat tulis.

Metode

Penelitian ini merupakan percobaan faktor tunggal dengan susunan

rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan yaitu dosis pupuk

nitrogen yang terdiri atas 4 taraf yaitu:

P0 = 60 kg N/ha.

P1 = 120 kg N/ha

P2 = 180 kg N/ha.

P3 = 240 kg N/ha.

Empat perlakuan tersebut diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 16

satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri atas 8 tanaman. Data

yang diperoleh diuji dengan uji analisis ragam dan dilakukan uji lanjut DMRT

pada data yang berbeda nyata dengan taraf 5 %.

Model linier percobaan ini adalah:

Yij = µ + τi + βj + εij

(i = 1,2,3,4 ; j = 1,2,3,4)

Keterangan:

Yij : respon pengamatan kelompok ke-i, perlakuan pupuk nitrogen ke-j

µ : nilai tengah umum

τi : pengaruh kelompok ke-i

Page 25: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

13

βj : pengaruh perlakuan pupuk nitrogen ke-j

εij : pengaruh galat kelompok ke-i, perlakuan pupuk nitrogen ke-j

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada 2 blok lahan, masing-masing blok seluas

20 x 10 meter yang memiliki perbedaan tinggi sekitar 1 meter antar bloknya

(Lampiran 1). Pengolahan tanah dilakukan pada minggu terakhir bulan Oktober

2011 dengan cara menggemburkan tanah kemudian dibuat lubang tanam dengan

jarak tanam 120 cm x 60 cm. Setiap lubang tanam diberi pupuk organik kotoran

ayam dengan dosis 1 kg/lubang tanam. Dua minggu kemudian ditanam bibit teh

pada lubang tanam yang telah diberikan pupuk kandang. Perlakuan pemupukan

dilakukan pada minggu terakhir bulan Februari 2012, dengan cara menaburkan

pupuk pada alur pupuk di sekeliling tanaman. Perlakuan dosis pupuk hanya

dilakukan satu kali aplikasi dikarenakan pupuk yang digunakan adalah pupuk

slow release yang efeknya dapat mempengaruhi tanaman beberapa waktu

kemudian. Dosis pupuk Urea yang digunakan untuk perlakuan pemupukan

nitrogen yaitu P0 (60 kg N/ha) = 4.3 g per tanaman, P1 (120 kg N/ha)

= 8.6 g per tanaman, P2 (180 kg N/ha) = 13 g per tanaman dan P3 (240 kg N/ha)

= 17.2 g per tanaman.

Pengamatan pendahuluan dilakukan pada hari yang sama dengan kegiatan

aplikasi pupuk yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal tanaman serta nilai

peubah-peubah pengamatan. Tanaman yang telah mencapai tinggi lebih dari

70 cm ataupun cabang primer yang telah memiliki panjang lebih dari 70 cm

dilakukan bending yang pada minggu selanjutnya tidak dilakukan pengamatan

tinggi tanaman pada tanaman tersebut.

Pada pertanaman teh dilakukan kegiatan pemeliharaan yang meliputi

pengendalian gulma dan hama penyakit tanaman. Pengendalian gulma dilakukan

secara manual (pencabutan) sesuai dengan perkembangan gulma. Pengendalian

organisme pengganggu tanaman dilakukan apabila sudah terdapat gejala serangan

pada tanaman dengan membuang bagian tanaman yang terserang ataupun

membuang/menjauhkan hama tersebut dari tanaman.

Page 26: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

14

Pengamatan

Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan setiap minggu pada 128

tanaman sampel. Pengamatan yang dilakukan meliputi:

1. Tinggi tanaman.

Tinggi tanaman diukur dengan cara membentangkan alat ukur berupa

meteran yang disejajarkan dengan batang utama. Tinggi tanaman tersebut

diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh tanaman yang paling

tinggi. Pengukuran dilakukan pada minggu awal hingga minggu terakhir

pengamatan.

2. Jumlah cabang primer dan cabang sekunder.

Jumlah cabang primer dan cabang sekunder dihitung satu per satu cabang

yang muncul tiap minggu. Pengukuran dilakukan pada minggu awal

hingga minggu terakhir pengamatan.

3. Jumlah daun.

Jumlah daun dihitung dengan satu per satu daun yang muncul tiap minggu.

Pengukuran dilakukan pada minggu awal hingga minggu terakhir

pengamatan.

4. Diameter batang yang diamati pada 10 cm dari permukaan tanah.

Diameter batang diukur dengan cara memberikan tanda pada batang utama

tanaman 10 cm dari permukaan tanah, kemudian diukur dengan

menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan pada minggu awal

hingga minggu terakhir pengamatan.

5. Tingkat kehijauan daun.

Tingkat kehijauan daun diukur dengan menggunakan alat ukur klorofil

SPAD-502 Plus dengan merek Konica Minolta. Jenis alat digital dengan

cara kerja dua optik pada ujung alat yang ditempelkan pada permukaan

daun. Pengamatan dilakukan pada daun pucuk dengan lebar lebih dari 1.5

cm. Kegiatan pengamatan ini hanya dilaksanakan pada minggu terakhir

pengamatan.

Page 27: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kondisi Umum

Selama percobaan berlangsung curah hujan rata-rata yaitu sebesar

272.8 mm per bulan dengan jumlah hari hujan rata-rata 21 hari per bulan. Jumlah

curah hujan tersebut lebih baik dari kebutuhan optimal tanaman teh. Dalimoenthe

dan Johan (2008) menyatakan bahwa tanaman teh membutuhkan paling sedikit

curah hujan 114 mm per bulan untuk tumbuh optimal. Jumlah curah hujan

tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi pada bulan pertama pengamatan

sedangkan pada dua bulan terakhir pengamatan curah hujan cukup rendah. Suhu

optimum untuk pertanaman teh berkisar antara 14 °C - 25 °C. Menurut

Dalimoenthe dan Johan (2008) jika suhu udara lebih dari suhu optimum tetapi

tidak melebihi 30 °C maka tanaman masih dapat tumbuh walaupun tidak optimal,

tetapi jika suhu pertanaman melebihi 30 °C maka hasil fotosintesis akan

berkurang karena banyak karbohidrat yang dirombak kembali pada proses

respirasi sehingga fotosintat menurun. Suhu maksimum rata-rata per bulan pada

lokasi percobaan adalah 27.5 ºC dan suhu minimum rata-rata sebesar 26.1 ºC

sehingga pertanaman masih dapat tumbuh dengan baik walaupun suhu udara

sedikit lebih tinggi dari suhu optimum (Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika Bogor, 2012) (Lampiran 2).

Hasil pengamatan pendahuluan menunjukkan bahwa pertanaman teh

memiliki keragaan yang relatif sama. Pengukuran tinggi tanaman pada tiap

ulangan memberikan perbedaan tinggi yang tidak nyata. Jumlah daun tiap

tanaman hampir sama pada tanaman yang memiliki tinggi yang sama, sehingga

jumlah daun tidak berbeda nyata pada tiap ulangan. Pengukuran jumlah cabang

primer dan jumlah cabang sekunder memberikan hasil yang tidak berbeda nyata

sedangkan pengukuran diameter batang memberikan hasil yang nyata. Hal ini

disebabkan oleh pengaruh lingkungan sehingga terdapat perbedaan pada

pengukuran diameter (Lampiran 3).

Page 28: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

16

Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa nilai pH KCl dan H2O

menunjukkan nilai yang sama pada tiap perlakuan yaitu 4.1 dan 4.8 yang

termasuk dalam kategori sangat rendah pada kriteria penilaian sifat kimia tanah,

tetapi masih dalam batas toleransi tanaman untuk tumbuh dengan baik karena

nilai pH yang baik untuk pertanaman teh yaitu antara 4.5 - 5.6. Nilai C-organik

dan N-total terbaik terdapat pada perlakuan 180 kg N/ha, secara berturut yaitu

2.95 % dan 0.25 %. Nilai C-organik dan N-total pada tiap perlakuan termasuk

dalam kategori sedang pada kriteria penilaian sifat kimia tanah. Walaupun

terdapat perbedaan penambahan jumlah nitrogen terhadap tanah, tetapi

penambahan tersebut tidak menyebabkan peningkatkan jumlah bahan organik dan

nitrogen dalam tanah. Nilai C-organik dan N-total tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain yaitu pengelolaan tanah, tekstur tanah, iklim, posisi

lanskap, dan tipe vegetasi (Bot dan Benites dalam Munawar, 2011). Nilai C/N

pada perlakuan 180 kg N/ha mencapai 11.80 % yang termasuk kategori sedang,

padahal tanaman teh menghendaki nilai C/N yang termasuk kategori rendah

karena baik untuk pertumbuhan vegetatif yaitu perlakuan 60 kg N/ha sebesar

9.09 %. Munawar (2011) menyatakan bahwa rasio C/N rendah berarti tanah

banyak mengandung nitrogen dan mudah terdekomposisi, sehingga cepat

memasok nitrogen pada tanaman (Lampiran 4).

Unsur Ca pada tiap perlakuan berada pada kategori yang sama yaitu sangat

rendah dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan 60 kg N/ha yaitu sebesar

1.69 me/100 g. Nilai unsur Na tertinggi yaitu pada perlakuan 180 kg N/ha sebesar

0.67 me/100 g yang termasik dalam kategori sedang ketersediaannya di dalam

tanah, sedangkan perlakuan lainnya berada pada kategori rendah. Unsur Mg

menunjukkan nilai tertinggi pada perlakuan yang sama yaitu 60 kg N/ha dengan

nilai sebesar 0.53 me/100 g dengan kategori rendah pada kriteria penilaian sifat

kimia tanah. Kandungan Mg dalam tanah masih dalam kondisi yang sesuai karena

menurut Havlin et al. dalam Munawar (2011) menyatakan bahwa pada umumnya

tanah mengandung Mg berkisar 0.05 % di tanah (Lampiran 4).

Nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation) bergantung pada ketersediaan unsur K

pada tanah karena pasokan K lebih efektif pada tanah yang memiliki nilai KTK

tinggi. Nilai KTK pada tiap perlakuan pupuk termasuk dalam kategori rendah

Page 29: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

17

pada kriteria penilaian sifat kimia tanah. Nilai KTK tertinggi terdapat pada

perlakuan 120 kg N/ha yaitu sebesar 13.55 % yang termasuk dalam kategori

rendah tetapi kandungan K tertinggi terdapat pada perlakuan 180 kg N/ha yaitu

sebesar 0.58 me/100 g yang termasuk kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan

bahwa dengan nilai KTK yang lebih tinggi efektifitas pasokan K terhadap

tanaman berjalan baik sedangkan dengan tanah kandungan K yang tinggi belum

tentu dapat memberikan pasokan K secara efektif pada tanah. Nilai kejenuhan

basa (KB) dan kadar air tanah terbaik terdapat pada perlakuan 180 kg N/ha secara

berurut 25.49 % dan 22.24 %. Nilai KB pada semua perlakuan berada pada

kategori sangat rendah hingga rendah pada kriteria penilaian sifat kimia tanah

sehingga tanah dikategorikan kurang subur, sedangkan kadar air tanah dalam

kondisi cukup (Lampiran 4).

Pada satu bulan setelah perlakuan (BSP) tanaman teh menunjukkan

kondisi yang baik karena curah hujan yang masih tinggi. Tanaman terlihat segar

dengan daun-daun yang berwarna hijau tua. Pada bulan pertama pengamatan

pertanaman teh dibersihkan dari serasah daun agar memudahkan air meresap ke

dalam tanah. Pada bulan keempat pengamatan, curah hujan sangat rendah

sehingga serasah dibiarkan pada pertanaman agar tidak mempercepat laju

penguapan air dari tanah. Perbedaan pertumbuhan tanaman terlihat sangat tinggi

ketika dilakukan pengamatan setelah adanya hujan pada hari sebelumnya dan

pengamatan tanpa ada hujan pada hari sebelumnya. Hasil pengukuran pada

peubah-peubah pengamatan pada bulan awal percobaan menunjukkan hasil yang

baik disebabkan curah hujan masih tinggi, berbeda dengan bulan akhir

pengamatan yang sangat minim turunnya hujan menyebabkan daun-daun teh

sangat kering sehingga perlu dilakukan penyiraman. Keadaan Kebun Percobaan

Cikabayan Atas pada bulan pertama dan bulan keempat pengamatan menunjukkan

pertumbuhan yang baik. Pertanaman teh ternaungi oleh tanaman karet sehingga

penyinaran kurang optimal, namun tidak menurunkan potensi tumbuh tanaman

yang terlihat dari pertambahan tinggi, jumlah daun, jumlah cabang serta

pertambahan diameter batang yang cukup baik (Gambar 1).

Page 30: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

18

A B Gambar 1. Kondisi Pertanaman Teh Saat 1 BSP (A) dan 4 BSP (B)

Gangguan hama dan penyakit tidak memberikan pengaruh yang signifikan

pada pertanaman teh. Penyakit yang menyerang pertanaman teh pada saat

percobaan diantaranya cacar daun teh yang disebabkan oleh jamur Exobasidium

vexans (Gambar 2). Menurut Departemen Pertanian (2002) penyakit ini dapat

menurunkan produksi pucuk basah hingga 50 % karena menyerang daun serta

ranting yang masih muda. Pada umumnya serangan penyakit ini terjadi pada

pucuk peko, daun pertama, kedua dan ketiga. Selain itu pada pertanaman teh

terdapat penyakit mati ujung (die back) atau juga biasa disebut tea gray blight

(Gambar 2) yang disebabkan oleh jamur Pestalotia longiseta. Penyakit ini

menyerang tanaman terutama melalui luka atau daun yang rusak hingga ranting

serta tunas mengering dan dapat juga menyerang ranting yang masih hijau.

Pencabutan tanaman atau membuang bagian tanaman yang terkena penyakit

dilakukan untuk menghindarkan serangan penyakit yang lebih tinggi.

Exobasidium vexans Tea Gray Blight

Gambar 2. Penyakit yang Menyerang Pertanaman Teh

Page 31: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

19

Hama yang menyerang pertanaman teh diantaranya adalah sejenis kutu

putih Viburni pseudococcus (Gambar 3) berkoloni untuk menyerang daun dengan

cara menyedot cairan pada daun. Selain itu terdapat ulat penggulung daun atau

Homona coffearia. Menurut Departemen Pertanian (2002) cara yang dilakukan

hama tersebut adalah dengan menyambungkan dua (atau lebih) daun bersama-

sama dengan sutra atau dengan menggulung satu daun lalu menyambungkan

dengan yang lain. Ulat penggulung pucuk (Cydia leucostoma) atau short roller of

tea dengan cara menggulung pucuk memakai benang-benang halus untuk

mengikat daun pucuk sehingga tetap tergulung. Hama yang menyerang

pertanaman diatasi dengan langsung membuang daun yang terdapat koloni hama

atau dengan secara teknis diambil satu-persatu. Hal ini bertujuan untuk

menghindarkan dari kehilangan data akibat serangan hama.

Viburni pseudococcus Cydia leucostoma

Homona coffearia

Gambar 3. Hama yang Menyerang Pertanaman Teh

Page 32: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

20

Rekapitulasi sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan dosis

pupuk memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu kedua,

jumlah daun pada minggu delapan hingga minggu keenam belas, diameter batang

pada minggu pertama hingga minggu ketiga serta pada pengukuran jumlah cabang

sekunder. Pada peubah lainnya menunjukkan bahwa perbedaan dosis pupuk

memberikan pengaruh yang tidak nyata pada pertanaman teh (Lampiran 5).

Tinggi Tanaman

Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen

berpengaruh nyata pada pengamatan tinggi tanaman di minggu kedua (Lampiran

6). Pada minggu kedua tersebut terlihat bahwa perlakuan 180 kg N/ha memiliki

tinggi tanaman yang lebih baik bila dibandingkan dengan semua perlakuan.

Berdasarkan data pada Tabel 1, perlakuan 180 kg N/ha berbeda nyata dengan

perlakuan 60 kg N/ha dan 120 kg N/ ha tetapi tidak berbeda dengan perlakuan

240 kg N/ha.

Tabel 1. Tinggi Tanaman Teh dengan Dosis Nitrogen yang Berbeda pada

Pengamatan Minggu Kedua.

Perlakuan (kg N/ha) Tinggi Tanaman (cm)

60 52.1 b

120 50.4 b

180 58.9 a

240 53.2 ab

Ket: Angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji

DMRT 5%

Pada Gambar 4, disajikan persentase tanaman teh yang telah mencapai

tinggi lebih dari 70 cm. Persentase tanaman teh tersebut berasal dari banyaknya

tanaman yang telah mencapai tinggi lebih dari 70 cm pada perlakuan yang sama.

Tanaman-tanaman yang telah mencapai tinggi lebih dari 70 cm tersebut tidak

diukur lagi tingginya pada pengamatan selanjutnya melainkan dilakukan bending

pada batang utamanya. Tinggi tanaman harus mencapai lebih dari 70 cm agar

memudahkan untuk melakukan bending. Bending tersebut dilakukan ke arah

samping barisan tanaman sehingga jika tingginya kurang dari 70 cm khawatir

tanaman akan patah, sedangkan jika terlampau tinggi dari 70 cm maka tanaman

akan sulit dilakukan bending karena jarak antar perlakuan cukup rapat.

Page 33: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

21

Pertanaman teh pada perlakuan 180 kg N/ha mencapai tinggi lebih dari

70 cm lebih cepat dibandingkan perlakuan lainnya. Padahal pada minggu kedua

dan ketiga, perlakuan 240 kg N/ha memiliki persentase tanaman yang mencapai

tinggi lebih dari 70 cm yang lebih baik daripada perlakuan 180 kg N/ha. Diawali

pada minggu keempat, persentase perlakuan 180 kg N/ha selalu tertinggi hingga

akhir pengamatan dan persentase akhirnya mencapai 90.62 %.

Gambar 4. Persentase Tanaman Teh yang Telah Mencapai Tinggi 70 cm pada

Berbagai Dosis Pupuk Nitrogen

Jumlah Daun

Hubungan jumlah daun pada suatu tanaman dapat mempengaruhi besaran

energi yang dapat dihasilkan oleh tanaman tersebut. Pemberian pupuk nitrogen

memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun tanaman teh pada minggu

kedelapan hingga minggu terakhir pengamatan, sesuai dengan hasil uji analisis

ragam pada Lampiran 7. Pada minggu kedelapan hingga minggu keenam belas

terlihat bahwa perlakuan 180 kg N/ha memiliki jumlah daun lebih banyak apabila

dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Berdasarkan data pada Tabel 2,

perlakuan 180 kg N/ha berbeda nyata dengan perlakuan 60 kg N/ha tetapi tidak

berbeda nyata dengan perlakuan 120 kg N/ha. Perlakuan 240 kg N/ha tidak

berbeda nyata dengan perlakuan 180 kg N/ha hanya pada minggu ketiga belas,

lainnya berbeda nyata.

90.62

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Per

sen

tase

(%

)

Minggu Pengamatan ke-

60 kg N/ha 120 kg N/ha 180 kg N/ha 240 kg N/ha

Page 34: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

22

Tabel 2. Jumlah Daun Tanaman Teh pada Minggu Kedelapan hingga

Minggu Keenam Belas dengan Perbedaan Perlakuan Dosis

Pupuk Nitrogen.

Minggu Jumlah daun

60 kg N/ha 120 kg N/ha 180 kg N/ha 240 kg N/ha

·································· (helai) ································

Minggu ke-8 56.1 b 62.4 ab 69.7 a 59.0 b

Minggu ke-9 59.1 b 66.3 ab 75.7 a 64.2 b

Minggu ke-10 63.1 b 71.5 ab 82.4 a 68.3 b

Minggu ke-11 65.8 b 75.9 ab 86.4 a 71.8 b

Minggu ke-12 68.1 b 78.5 ab 89.1 a 75.1 b

Minggu ke-13 74.2 b 86.6 ab 95.7 a 83.7 bc

Minggu ke-14 78.4 b 90.5 ab 98.7 a 89.5 a

Minggu ke-15 88.1 b 100.0 ab 107.8 a 97.5 ab

Minggu ke-16 92.0 b 104.5 ab 108.8 a 100.2 ab Ket: Angka pada baris yang sama yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji

DMRT 5%

Perkembangan jumlah daun pada pertanaman teh selama masa percobaan

disajikan pada Gambar 5. Pada Gambar 5 tersebut terlihat bahwa jumlah daun

pada perlakuan 180 kg N/ha selalu lebih tinggi daripada jumlah daun pada

perlakuan lainnya hingga pengamatan minggu terakhir. Perbedaan jumlah daun

terendah terdapat pada minggu kelima yaitu pada perlakuan 180 kg N/ha terdapat

57.1 helai daun sedangkan pada perlakuan 120 kg N/ha terdapat 55.3 helai daun.

Perbedaan jumlah daun yang paling tinggi terdapat pada minggu kesepuluh yaitu

perlakuan 180 kg N/ha dengan 82.4 helai daun dan perlakuan 120 kg N/ha dengan

71.5 helai daun. Rata-rata jumlah daun pada perlakuan 180 kg N/ha pada minggu

terakhir pengamatan mencapai 108.8 helai daun, sedangkan untuk perlakuan 120

kg N/ha dan 240 kg N/ha secara berturut 104.5 dan 100.2 helai daun.

Page 35: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

23

Gambar 5. Jumlah Daun Tanaman Teh pada Perlakuan Perbedaan Dosis Pupuk

Nitrogen

Diameter Batang

Setelah melakukan uji analisis ragam, dihasilkan bahwa pengaruh

pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata pada diameter batang di minggu

pertama hingga minggu ketiga pengamatan (Lampiran 8). Pada minggu pertama

hingga ketiga tersebut terlihat bahwa perlakuan 180 kg N/ha memiliki diamater

batang lebih baik bila dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Berdasarkan

Tabel 3 dari minggu pertama hingga ketiga pengamatan, perlakuan 180 kg N/ha

berbeda nyata dengan perlakuan 60 kg N/ha dan 240 kg N/ha tetapi tidak berbeda

nyata dengan perlakuan 120 kg N/ha di minggu kedua.

Tabel 3. Diameter Batang dengan Perbedaan Perlakuan Dosis Pupuk

Nitrogen pada Minggu Pertama hingga Minggu Ketiga

Pengamatan

Minggu Diameter batang

60 kg N/ha 120 kg N/ha 180 kg N/ha 240 kg N/ha

····································cm···································

Minggu ke-1 0.43 b 0.45 b 0.49 a 0.46 b

Minggu ke-2 0.44 b 0.46 ab 0.49 a 0.45 b

Minggu ke-3 0.45 b 0.45 b 0.49 a 0.44 b Ket: Angka pada baris yang sama yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji

DMRT 5%

55.3

71.4

57.1

82.4

25

50

75

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Jum

lah D

aun T

anam

an T

eh (h

elai

)

Minggu Pengamatan ke-

60 kg N/ha 120 kg N/ha 180 kg N/ha 240 kg N/ha

Page 36: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

24

Pola perkembangan diameter batang pada tanaman teh selama masa

percobaan disajikan pada Gambar 6. Pada Gambar 6 terlihat bahwa diameter

batang perlakuan 180 kg N/ha memiliki nilai yang lebih tinggi daripada perlakuan

lain dari minggu awal hingga minggu terakhir pengamatan, padahal pada minggu

keempat nilainya hampir sama dengan perlakuan 120 kg N/ha. Pada minggu

keempat tersebut perlakuan 180 kg N/ha memiliki nilai diameter 0.50 cm

sedangkan perlakuan 120 kg N/ha dengan nilai diameter 0.49 cm. Tetapi

pengamatan pada minggu-minggu selanjutnya hingga akhir pengamatan nilai

diameter perlakuan 180 kg N/ha memiliki pertumbuhan yang lebih baik daripada

pertumbuhan diameter perlakuan 120 kg N/ha sehingga nilai diameternya berada

dibawah nilai diameter perlakuan 180 kg N/ha. Pada pengamatan terakhir

diameter batang, perlakuan 180 kg N/ha memiliki nilai diameter yang paling baik

dengan rata-rata 0.88 cm pada tiap tanaman.

Gambar 6. Diameter Batang Tanaman Teh pada Berbagai Perlakuan Dosis

Pupuk Nitrogen

Jumlah Cabang Primer dan Jumlah Cabang Sekunder

Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk

nitrogen dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata pada jumlah cabang

sekunder sedangkan pada jumlah cabang primer tidak berpengaruh nyata

(Lampiran 9). Walaupun jumlah cabang primer tidak berbeda nyata antar

perlakuan tetapi perlakuan 180 kg N/ha menunjukkan hasil yang baik dengan

0.49

0.5

0.88

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Dia

met

er B

atan

g T

anam

an T

eh (c

m)

Minggu Pengamatan ke-

60 kg N/ha 120 kg N/ha 180 kg N/ha 240 kg N/ha

Page 37: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

25

memiliki rata-rata jumlah cabang paling baik diantara perlakuan lainnya.

Berdasarkan Tabel 4, nilai rata-rata jumlah cabang primer pada perlakuan

180 kg N/ha adalah 7.14 cabang, jumlah tersebut lebih tinggi dari perlakuan

lainnya yang memiliki nilai rata-rata jumlah cabang pada kisaran 6 cabang per

tanaman. Jumlah cabang sekunder pada perlakuan 180 kg N/ha berbeda nyata

dengan perlakuan 60 kg N/ha tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan 120 kg

N/ha dan 240 kg N/ha. Jumlah cabang sekunder terbaik terdapat pada perlakuan

180 kg N/ha yaitu 3.25 buah cabang sekunder sedangkan yang terendah terdapat

pada perlakuan 60 kg N/ha sebesar 1.42 buah cabang sekunder. Jumlah cabang

sekunder tersebut sebagian didapatkan dari pengamatan tanaman awal dan

sebagian lain didapatkan dari hasil perlakuan bending.

Tabel 4. Jumlah Cabang Primer dan Cabang Sekunder Tanaman Teh dengan

Perlakuan Perbedaan Dosis Pupuk Nitrogen

Perlakuan

(kg N/ha)

Jumlah

Cabang Primer Cabang Sekunder

60 6.23 1.42 b

120 6.48 2.42 ab

180 7.14 3.25 a

240 6.66 1.97 ab

Ket: Angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji

DMRT 5%

Waktu yang Dibutuhkan Tanaman Teh untuk Mencapai Tinggi 70 cm

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tinggi lebih dari 70 cm berbeda

pada tiap tanaman. Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh

pemberian pupuk nitrogen dengan dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata

pada lama waktu tanaman teh untuk mencapai tinggi 70 cm sebagai syarat

bending. Waktu yang dibutuhkan tanaman untuk mencapai tinggi 70 cm tidak

berbeda nyata antar perlakuan (Lampiran 10). Berdasarkan Tabel 6, pertanaman

teh yang lebih cepat mencapai tinggi 70 cm terdapat pada perlakuan 180 kg N/ha

dengan waktu sekitar 8 minggu, selanjutnya perlakuan 240 kg N/ha dengan waktu

9 minggu sedangkan 60 kg N/ha dan 120 kg N/ha dengan waktu 10 minggu.

Waktu tanaman mencapai tinggi 70 cm diukur untuk mengetahui efisiensi

penggunaan pupuk nitrogen serta bending tanaman teh.

Page 38: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

26

Tingkat Kehijauan Daun

Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan dosis pupuk

nitrogen yang diberikan tidak berpengaruh nyata pada tingkat kehijauan daun

(Lampiran 11). Pengukuran tingkat kehijauan daun secara destruktif berkorelasi

positif dengan kadar nitrogen daun. Berdasarkan Tabel 5, perlakuan pupuk

180 kg N/ha memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 38.0 satuan unit

sedangkan untuk perlakuan 240 kg N/ha rata-rata jumlah, 120 kg N/ha dan

60 kg N/ha secara berurut adalah 35.8 satuan unit, 34.7 satuan unit, dan

33.7 satuan unit.

Tabel 5. Rataan Tingkat Kehijauan Daun serta Waktu yang Dibutuhkan

untuk Mencapai Tinggi 70 cm pada Tanaman Teh dengan

Pemberian Dosis Pupuk yang Berbeda

Perlakuan

(kg N/ha)

Tingkat

Kehijauan Daun

(satuan unit)

Lama Waktu Tanaman Mencapai Tinggi

70 cm (minggu)

60 33.7 10.3

120 34.7 10.2

180 38.0 8.4

240 35.8 9.4

Ket: Angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji

DMRT 5%

Pembahasan

Aplikasi pupuk organik beberapa minggu sebelum pindah tanam dapat

membantu penyediaan hara yang teratur dan seimbang dari tanah untuk tanaman.

Hasil penelitian Hanafiah dalam Hanafiah (2005) menunjukkan bahwa pemberian

pupuk organik pada tanah dapat memperbaiki sifat kimiawi tanah. Penggunaan

pupuk organik juga dapat mempengaruhi warna tanah menjadi coklat-hitam,

merangsang granulasi, menurunkan plastisitas dan kohesi tanah, memperbaiki

struktur tanah menjadi lebih remah dan meningkatkan daya tanah mengikat air

(Hanafiah, 2005).

Untuk mendapatkan bentuk bidang petik (frame) yang baik tanaman teh

harus memiliki komponen pembentuk frame yang sesuai. Dalimoenthe dan Johan,

2008 menyatakan bahwa pemilihan cara pembentukan bidang petik dapat

Page 39: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

27

mempercepat penutupan perdu sehingga masa tanaman belum menghasilkan

(TBM) dapat dipersingkat. Pembentukan bidang petik dilakukan pada masa

tanaman belum menghasilkan (TBM) yang didominasi pertumbuhan vegetatifnya

sehingga kecukupan nitrogen dalam tanah perlu diperhatikan.

Rachmiati (1988) menyebutkan bahwa nitrogen merupakan hara utama

untuk pertumbuhan dan produksi tanaman teh, karena bagian yang dipanen adalah

pucuk (tunas muda) yang merupakan bagian vegetatif tanaman. Syarief dalam

Rachmiati et al. (2004) menambahkan bahwa pupuk nitrogen diperlukan tanaman

untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti

daun, batang dan akar.

Pembentukan bidang petik (frame) adalah perlakuan kultur teknis terhadap

tanaman teh yang belum menghasilkan untuk membentuk perdu dengan kerangka

percabangan yang ideal dan bidang petik yang luas, agar dapat menghasilkan

pucuk yang banyak dalam waktu relatif cepat. Pemilihan bending untuk

pembentukan frame pada percobaan ini agar bentuk perdu terancang lebih awal,

frame lebih rendah, cepat menutup tanah, tidak ada pembuangan bagian tanaman,

dan produksi awal akan lebih tinggi dibandingkan dengan centering.

Mata tunas pada batang yang lebih tua memiliki sifat dormansi yang lebih

kuat sehingga pertumbuhan mata tunas yang baru akan menjadi lebih lambat.

Selain itu tanaman teh akan memasuki periode pangkas pada tiga tahun

berikutnya agar terus pada fase vegetatif, akan lebih baik jika bidang petik (frame)

telah terbentuk sebelum periode pangkas tersebut.

Perlakuan pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap tinggi

tanaman pada minggu kedua pengamatan. Hal ini diduga tanaman memiliki

kemampuan memanfaatkan nitrogen dalam tanah pada minggu-minggu awal

pengamatan sehingga hasil tinggi pada tanaman berbeda dengan perlakuan

lainnya. Ketersediaan nitrogen dalam tanah dipengaruhi antara lain oleh bahan

organik tanah, kadar air tanah, suhu serta fiksasi nitrogen oleh baktreri tanah.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan 180 kg N/ha menghasilkan

pertumbuhan yang lebih baik serta memiliki kemampuan untuk mencapai tinggi

lebih dari 70 cm lebih cepat dibandingkan perlakuan lainnya. Pada perlakuan

180 kg N/ha, tanaman telah dapat dilakukan bending dalam waktu 8 minggu

Page 40: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

28

setelah perlakuan, sedangkan perlakuan lainnya baru dapat dilakukan bending

pada 10 minggu setelah perlakuan. Pertambahan tinggi tanaman tersebut sangat

dipengaruhi oleh ketersedian nitrogen dalam tanah (Rusmana dan Salim, 2003),

yang menyatakan bahwa peranan unsur nitrogen bagi tanaman adalah untuk

merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang

dan daun. Ketersediaan nitrogen pada penelitian ini terdapat pada kategori sedang

walaupun penambahan dosisnya berbeda tiap perlakuan sehingga

pertumbuhannya berbeda pada minggu kedua pengamatan.

Jumlah daun pada suatu tanaman sangat berperan penting bagi

perkembangan tanaman karena daun sebagai media terjadinya proses fotosintesis

yang menghasilkan energi bagi tanaman untuk tumbuh. Pemberian pupuk nitrogen

berpengaruh nyata pada jumlah daun pada minggu kedelapan hingga minggu

keenam belas. Hasil menunjukkan bahwa jumlah daun pada perlakuan

180 kg N/ha memiliki jumlah daun paling banyak dibandingkan dengan perlakuan

lain, tetapi perlakuan 120 kg N/ha memiliki pertambahan jumlah daun yang lebih

baik. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa perlakuan 120 kg N/ha lebih efektif

untuk pertambahan jumlah daun tanaman teh. Menurut Hanafiah (2005)

penggunaan pupuk nitrogen berperan menonjol terhadap bagian vegetatif tanaman

(dedaunan dan pucuk). Penggunaan dosis yang tepat akan lebih mengoptimalkan

hasil pucuk dari tanaman teh.

Pada dua bulan terakhir pengamatan curah hujan sangat rendah sehingga

kadar air tanah berkurang (Hall, 2007), menyatakan bahwa tanaman

membutuhkan dosis pupuk nitrogen yang tepat bagi kecepatan tanaman untuk

tumbuh, khususnya pada saat cuaca panas atau ketika tanah menunjukkan

kekeringan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanaman membutuhkan nitrogen

pada saat tanah kekurangan air, walaupun ketersediaan nitrogen dalam tanah

tinggi tetapi tanaman belum membutuhkan maka tidak akan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman.

Pemberian pupuk nitrogen yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata

pada diameter batang tanaman teh pada pengamatan minggu pertama hingga

minggu ketiga. Diameter batang pada perlakuan 180 kg N/ha telah memiliki nilai

yang lebih tinggi pada awal pengamatan tetapi setelah dilakukan uji lanjut DMRT,

Page 41: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

29

pada minggu tersebut perlakuan 180 kg N/ha memang lebih baik bila

dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Diameter batang pada perlakuan

180 kg N/ha meningkat lebih cepat tiap minggunya sedangkan perlakuan lain

peningkatannya stagnan. Hal tersebut didukung dengan ketersediaan air pada

bulan pertama pengamatan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Menurut

Hanafiah (2005) air yang diserap tanaman selain sebagai komponen sel-selnya,

juga berfungsi sebagai media reaksi pada hampir seluruh proses metabolismenya.

Metabolisme nitrogen dalam tanaman merupakan faktor utama untuk

pertumbuhan vegetatif, batang, dan daun tanaman sehingga terdapat pengaruhnya

pada pertambahan diameter batang tanaman teh tersebut.

Pada penghitungan jumlah cabang primer dan sekunder, dosis pupuk

nitrogen berpengaruh nyata pada jumlah cabang sekunder sedangkan pada jumlah

cabang primer tidak berpengaruh nyata. Hasil yang berbeda antara jumlah cabang

primer dan cabang sekunder ini sangat berkaitan dengan genetik dari tanaman

tersebut. Klon tanaman teh yang berbeda memungkinkan dapat mempengaruhi

perbedaan antara jumlah cabang primer dan sekunder sehingga berbeda nyata

hanya pada cabang sekunder. Lina et al. (2009) menemukan bahwa pemupukan

nitrogen memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah anak daun sedangkan

tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun. Tiap tanaman memiliki genetik yang

berbeda untuk pertambahan jumlah cabang primer dan cabang sekunder, sehingga

masih sangat sulit untuk mengetahuinya.

Menurut Barchia (2009) dalam suatu tanaman, nitrogen berfungsi sebagai

penyusun penting dari klorofil, protoplasma, protein, peningkat pertumbuhan dan

perkembangan semua jaringan. Kandungan klorofil pada daun dapat diketahui

dengan mengukur tingkat kehijauan daun pada suatu tanaman. Hasil pengukuran

kehijauan daun didapatkan bahwa antar perlakuan tidak berbeda nyata. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pengaruh nitrogen sangat kecil terhadap tingkat

kehijauan daun walaupun terdapat daun dengan tingkat kehijauan yang tinggi.

Tingkat kehijauan daun menunjukkan bahwa tanaman memiliki kadar nitrogen

yang cukup serta menunjukkan kondisi pertanaman yang sehat. Pengukuran

tingkan kehijauan ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk

nitrogen. Pengelolaan unsur hara serta aplikasi pupuk adalah faktor yang sangat

Page 42: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

30

menentukan pencapaian serapan hara yang optimal bagi produksi tanaman yang

tinggi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk nitrogen dengan

dosis 180 kg/ha dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk yang lainnya, tetapi semakin tinggi

dosis yang diberikan tidak berkorelasi positif terhadap tanaman teh. Hal tersebut

mungkin terjadi akibat pencucian nitrogen dalam tanah sehingga pengaruh

penambahan pupuk nitrogen tidak berpengaruh pada tanaman teh. Jika terdapat

kelebihan jumlah nitrogen maka bergantung pada kapasitas tanaman menyerap

nitrogen untuk digunakan sebagai pertumbuhan vegetatif tanaman teh.

Page 43: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

31

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan percabangan tanaman teh.

Perlakuan pupuk 180 kg N/ha menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih

baik pada peubah tinggi tanaman, jumlah cabang primer dan cabang sekunder,

serta diameter batang. Jumlah daun pada perlakuan 180 kg N/ha dan 120 kg N/ha

tidak berbeda nyata, tetapi pertambahan jumlah daun perlakuan 120 kg N/ha lebih

besar dibandingkan perlakuan 180 kg N/ha. Perlakuan pupuk 180 kg N/ha

menghasilkan tinggi tanaman lebih cepat untuk mencapai 70 cm hanya dengan

waktu 8 minggu serta jumlah cabang rata-rata 7.14 dan jumlah anak cabang rata-

ratanya 3.25 lebih banyak daripada perlakuan lainnya. Kondisi ini lebih

memudahkan untuk pembentukan bidang petik.

Page 44: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

32

DAFTAR PUSTAKA

Adisewojo, R.S. 1982. Bercocok Tanam Teh. Dalam Rusmana, N. dan A.A.

Salim. 2003. Pengaruh kombinasi pupuk daun puder dan takaran pupuk N,

P, K yang berbeda terhadap hasil pucuk tanaman teh (Camelia sinensis (L)

O. Kuntze) seedling, TRI 2025 dan GMB 4. Jurnal Penelitian Teh dan Kina.

9 (1-2): 28-39

Barchia, M.F. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Asam. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta. 260 hal

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2012. Data Curah Hujan Bogor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Bogor.

Bot, A. dan J. Benites. 2005. The Importance of Soil Organic Matter, Key to

Drought-Resistant Soil and Sustained Food Production. FAO Soils Bulletin.

80p. Dalam Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman.

IPB Press. Bogor. 259 hal.

Dalimoenthe, S.L. dan M.E. Johan. 2008. Teknologi Percepatan Tanaman Belum

Menghasilkan (TBM) pada Tanaman Teh. Prosiding Pertemuan Teknis Teh

Tahun 2008. Pusat Penelitian Teh dan Kina. Bandung.

Darmawijaya, M. I. 1977. Pemupukan di kebun teh. Warta Balai Penelitian Teh

dan Kina. BPTK Gambung. Bandung. 3(4):291-310

Departemen Pertanian. 2002. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh.

Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Bina Produksi

Perkebunan. Jakarta

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2011. Statistik Perkebunan Indonesia (Tree Crop

Estate Statistics of Indonesia). Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.

Bandung.

Eden, T. 1965. Tea. 2nd Ed. Longmans Green and Co. Ltd. London. 201 p.

Hall, R. E. 2007. Soil Essential. Managing your farms primary asset. Landlinks

Press. Collingwood. 182p.

Havlin, J.L., J.D. Beaton, S.L.Nelson, W.L. Nelson. 2005. Soil Fertility and

Fertilizer. An introduction to nutrient management. New Jersey. Pearson

Prentice Hall. Dalam Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi

Tanaman. IPB Press. Bogor. 259 hal.

Hanafiah, K.A. 1989. Pengaruh Pupuk Kandang dan Kapur terhadap Agihan dan

Bentuk Ketersediaan P pada Tanah Latosol. Tesis S2. Bidang Kimia dan

Kesuburan Tanah. Program Studi Ilmu Tanah. UGM. Yogyakarta. Dalam

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 358 p.

Page 45: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

33

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

358 p.

Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta. 288 hal.

Johan, M.E. dan B. Sriyadi. 2005. Pemetikan klon teh seri Gambung pada siklus

panjang menggunakan gunting. Jurnal Penelitian Teh dan Kina. Bandung. 8

(3):72-78

Lina, S.B, M. Okazaki, D. S. Kimura, Y. Yano, K. Yonebayashi, M. Igura, M. A.

Quevedo and A. B. Loreto. 2009. Nitrogen uptake by sago palm

(Metroxylon sagu Rottb.) in the early growth stages. Soil Science and Plant

Nutrition. 55: 123-144.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

259 hal.

Nazarudin, F. B. Paimin. 1993. Teh, Pembudidayaan dan Pengolahan. Penebar

Swadaya. Jakarta. 199 p.

Pusat Penelitian Teh dan Kina. 2002. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh. Edisi

Kedua. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Bandung. 120 p.

__________________________. 2006. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh.

Edisi Ketiga. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Bandung. 183 p.

Rachmiati, Y. 1998. Pokok-pokok Pemupukan pada Tanaman Teh. Kursus

Mandor Tanaman Teh. Lembaga Pendidikan Perkebunan Kampus

Yogyakarta. Yogyakarta. 8 hal. Dalam Wachjar, A., Supijatno dan

D. Rubiana. 2006. Pengaruh beberapa jenis pupuk hayati tehadap

pertumbuhan dua klon tanaman teh (Camelia sinensis (L) O. Kuntze) belum

menghasilkan. Buletin Agronomi (34) (3) 160-164.

Rochayati. 2011. Lahan berkurang, produksi teh terancam.

http://www.bisnis.com/articles/ lahan-berkurang-produksi-teh-terancam.

[2 Oktober 2012]

Rusmana, N. dan A.A. Salim. 2003. Pengaruh kombinasi pupuk daun puder dan

takaran pupuk N, P, K yang berbeda terhadap hasil pucuk tanaman teh

(Camelia sinensis (L) O. Kuntze) seedling, TRI 2025 dan GMB 4. Jurnal

Penelitian Teh dan Kina. Bandung. 9 (1-2): 28-39

Salim. A. A., Z. S. Wibowo dan Y. Rachmiati. 1989. Pengaruh takaran zeolit pada

pemupukan N terhadap efisiensi serapan N pupuk, hara daun dan hasil

pucuk pada tanaman teh. Jurnal Penelitian Teh dan Kina. Bandung. 1 (2-3):

76-80

Setiawati, I. dan Nasikun. 1991. Teh: Kajian Sosial dan Ekonomi. Aditya Media.

Yogyakarta. 210 p.

Page 46: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

34

Staf Pusat Penelitian Tanah. 1993. Kriteria penilaian sifat-sifat tanah. Dalam

Hardjowigeno. S, dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan

Perencanaan Tataguna Lahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Sultoni. 2010. Butuh Rp 1.5 triliun untuk dongkrak produksi teh nasional.

http://bisnis-jabar.com/index.php/2011/11/butuh-rp15-triliun-untuk-

dongkrak-produksi-teh-nasional/ [28 November 2011]

Syarief, S. 1993. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung. Pustaka Buana. Dalam

Racmiati, Y., A.A. Salim dan S. Wibowo. 2004. Pengaruh berbagai takaran

pupuk majemuk NPK dan kompos limbah kulit kina terhadap pH, KTK, C-

Organik, dan pertumbuhan tanaman kina muda di inceptisol. Jurnal

Penelitian Teh dan Kina. Bandung. 9 (1-2): 21-27

Wibowo, Z.R. 2007. Manajemen tanah dan pemupukan perkebunan teh, p. 293-

340. Dalam S. Mangoensoekarjo (Ed). Manajemen Tanah dan Pemupukan

Budidaya Perkebunan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Willson, K. C., Hainsworth, M. J. Green and P. B. T. O’Shea. 1975. Studies on

The Mineral Nutrition of Tea III Phosfat Plant and Soil. 43: 259-278

Page 47: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

35

LAMPIRAN

Page 48: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

36

U1

U2

U3

U4

Lampiran 1. Denah Petak Percobaan

Keterangan: U1 : Ulangan 1 U2 : Ulangan 2

U3 : Ulangan 3 U4 : Ulangan 4

P0 : 60 kg N/ha P1 : 120 kg N/ha

P2 : 180 kg N/ha P3 : 240 kg N/ha

: Tanaman Contoh : Tanaman Pinggir

P0 P1 P2 P3 P2 P3 P0 P1

P2 P3 P0 P1 P3 P0 P1 P2

Page 49: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

37

Lampiran 2. Keadaan Suhu dan Curah Hujan Selama Penelitian di Wilayah

Darmaga, Bogor

Bulan

Temperatur

rata-rata

(ºC)

Curah Hujan

(mm/bulan)

Hari Hujan

(hari)

Februari 27.2 548.9 25

Maret 27.3 136 21

April 27.5 390 25

Mei 26.1 195 18

Juni 26.2 94 15

Rataan 26.9 272.8 21

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi, Darmaga, Bogor, 2012

Page 50: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

38

Lampiran 3. Sidik Ragam Peubah-peubah Pengamatan Pendahuluan

Tinggi Tanaman

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Jumlah Daun

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Diameter Batang

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Jumlah Cabang Primer

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Jumlah Cabang Sekunder

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Ulangan 3 41.9014000 13.9671333 0.81tn

0.5173 8.5

Perlakuan 3 134.3507500 44.7835833 2.61 0.1155

Galat 9 154.2596500 17.1399611

Umum 15 330.5118000

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Ulangan 3 97.25567500 32.41855833 2.21tn

0.1560 13.1

Perlakuan 3 60.69102500 20.23034167 1.38 0.3101

Galat 9 131.8184750 14.6464972

Umum 15 289.7651750

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Ulangan 3 0.00406875 0.00135625 4.60** 0.0325 4.1

Perlakuan 3 0.00481875 0.00160625 5.44 0.0207

Galat 9 0.00265625 0.00029514

Umum 15 0.01154375

Sumber

Keragaman db JK KT

F-

Hitung Pr>F KK (%)

Ulangan 3 1.99175000 0.66391667 0.90tn

0.4771 26.2

Perlakuan 3 2.27485000 0.75828333 1.03 0.4242

Galat 9 6.61990000 0.73554444

Umum 15 10.88650000

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Ulangan 3 0.09786875 0.03262292 0.39tn

0.7650 126.5

Perlakuan 3 0.03411875 0.01137292 0.13 0.9367

Galat 9 0.75830625 0.08425625

Umum 15 0.89029375

Page 51: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

39

Lampiran 4. Hasil Analisis Tanah Setelah Penelitian

Keterangan: SR: Sangat Rendah R: Rendah S:Sedang T: Tinggi ST: Sangat Tinggi

Kriteria penilaian sifat-sifat kimia tanah (Staf Pusat Penelitian Tanah dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007)

No.

Lapang

pH 1:1 Walkley &

Black Kjeldhal C/N

Rasio

N NH4Oac pH 7.0 KB Kadar

Air

H2O KCl C-Org N-Total Ca Mg K Na KTK

....................(%)................ .....................(me/100g)..................... ........(%)........

K 4.80 (SR) 4.10 2.71 (S) 0.24 (S) 11.29 (S) 0.96 (SR) 0.41 (R) 0.17 (SR) 0.22 (R) 13.14 (R) 13.39 (SR) 17.42

P0 4.80 (SR) 4.10 2.00 (S) 0.22 (S) 9.09 (R) 1.69 (SR) 0.53 (R) 0.17 (SR) 0.19 (R) 12.75 (R) 20.24 (R) 17.10

P1 4.80 (SR) 4.10 2.71 (S) 0.24 (S) 11.29 (S) 1.22 (SR) 0.39 (SR) 0.21 (R) 0.24 (R) 13.55 (R) 15.20 (SR) 13.14

P2 4.80 (SR) 4.10 2.95 (S) 0.25 (S) 11.80 (S) 1.60 (SR) 0.50 (R) 0.58 (S) 0.67 (S) 12.14 (R) 25.49 (R) 22.24

P3 4.80 (SR) 4.10 2.87 (S) 0.24 (S) 11.96 (S) 0.82 (SR) 0.30 (SR) 0.17 (SR) 0.18 (R) 13.14 (R) 11.19 (SR) 20.14

Page 52: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

40

Lampiran 5. Rekapitulasi Sidik Ragam Peubah-peubah Pengamatan

Peubah Perlakuan kk (%)

Tinggi Tanaman minggu ke-2 * 6.84

Jumlah Daun Minggu ke-8 * 8.92

Jumlah Daun Minggu ke-9 * 9.34

Jumlah Daun Minggu ke-10 * 9.95

Jumlah Daun Minggu ke-11 * 10.33

Jumlah Daun Minggu ke-12 * 10.26

Jumlah Daun Minggu ke-13 ** 7.54

Jumlah Daun Minggu ke-14 ** 6.93

Jumlah Daun Minggu ke-15 * 6.82

Jumlah Daun Minggu ke-16 * 5.62

Jumlah Cabang tn 12.76

Jumlah Anak Cabang * 34.64

Diameter Batang Minggu ke-1 ** 3.63

Diameter Batang Minggu ke-2 * 4.69

Diameter Batang Minggu ke-3 * 4.30

Tingkat Kehijauan Daun tn 9.24

Lama Waktu Tanaman Mencapai Tinggi 70 cm tn 16.14

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Lampiran 6. Sidik Ragam Peubah Tinggi Tanaman Teh

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Minggu ke-1

Ulangan 3 39.3266250 13.1088750 0.73 0.5576 8.3

Perlakuan 3 124.7188250 41.5729417 2.33tn

0.1430

Galat 9 160.7855250 17.8650583

Umum 15 324.8309750

Minggu ke-2

ulangan 3 80.3199687 26.7733229 1.99 0.1868 6.8

perlakuan 3 162.6601687 54.2200562 4.02* 0.0454

Galat 9 121.3686563 13.4854063

Umum 15 364.3487937

Minggu ke-3

ulangan 3 120.6538687 40.2179562 2.50 0.1259 7.1

perlakuan 3 156.6089688 52.2029896 3.24 tn

0.0745

Galat 9 144.9940563 16.1104507

Umum 15 422.2568938

Minggu ke-4

ulangan 3 95.1969500 31.7323167 1.78 0.2206 7.1

perlakuan 3 110.1512500 36.7170833 2.06 tn

0.1759

Galat 9 160.3555000 17.8172778

Umum 15 365.7037000

Page 53: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

41

Lampiran 6 (Lanjutan)

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK

(%)

Minggu ke-5

Ulangan 3 146.9282187 48.9760729 3.51 0.0626 5.9

Perlakuan 3 111.3803187 37.1267729 2.66 tn

0.1118

Galat 9 125.7367563 13.9707507

Umum 15 384.0452938

Minggu ke-6

Ulangan 3 138.4095688 46.1365229 2.96 0.0901 6.0

Perlakuan 3 104.3693188 34.7897729 2.23 tn

0.1537

Galat 9 140.2469062 15.5829896

Umum 15 383.0257938

Minggu ke-7

ulangan 3 116.0772500 38.6924167 1.88 0.2033 7.4

perlakuan 3 18.2692500 6.0897500 0.30 tn

0.8275

Galat 9 185.1622000 20.5735778

Umum 15 319.5087000

Minggu ke-8

ulangan 3 227.9730188 75.9910063 8.63 0.0052 4.7

perlakuan 3 71.5602188 23.8534063 2.71 tn

0.1078

Galat 9 79.2750562 8.8083396

Umum 15 378.8082938

Minggu ke-9

ulangan 3 59.72187500 19.90729167 0.63 0.6147 9.2

perlakuan 3 94.36342500 31.45447500 0.99 tn

0.4391

Galat 9 285.0748750 31.6749861

Umum 15 439.1601750

Minggu ke-10

Ulangan 3 76.1258188 25.3752729 1.08 0.4043 7.9

Perlakuan 3 147.8952688 49.2984229 2.11 tn

0.1698

Galat 9 210.7611562 23.4179062

Umum 15 434.7822438

Minggu ke-11

Ulangan 3 19.4942188 6.4980729 0.23 0.8712 8.8

Perlakuan 3 204.5084188 68.1694729 2.44 tn

0.1309

Galat 9 251.0855562 27.8983951

Umum 15 475.0881938

Minggu ke-12

Ulangan 3 22.4132187 7.4710729 0.29 0.8336 8.3

Perlakuan 3 141.8204687 47.2734896 1.82 tn

0.2141

Galat 9 234.0912063 26.0101340

Umum 15 398.3248937

Page 54: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

42

Lampiran 6 (Lanjutan)

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK

(%)

Minggu ke-13

Ulangan 3 18.9016188 6.3005396 0.26 0.8514 7.9

Perlakuan 3 123.4589188 41.1529729 1.71 tn

0.2344

Galat 9 216.8229062 24.0914340

Umum 15 359.1834438 Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Lampiran 7. Sidik Ragam Peubah Jumlah Daun Tanaman Teh

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Minggu ke-1

Perlakuan 3 60.69102500 20.23034167 1.38tn

0.3101 13.1

Ulangan 3 97.25567500 32.41855833 2.21 0.1560

Galat 9 131.8184750 14.64649720

Umum 16 289.7651750

Minggu ke-2

Perlakuan 3 132.1350188 44.0450063 3.10tn

0.0818 12.5

Ulangan 3 43.9165188 14.6388396 1.03 0.4243

Galat 9 127.8340062 14.2037785

Umum 16 303.8855438

Minggu ke-3

Perlakuan 3 184.5391688 61.5130563 2.88tn

0.0957 11.5

Ulangan 3 332.7499188 110.9166396 5.18 0.0236

Galat 9 192.5438062 21.3937562

Umum 16 709.8328938

Minggu ke-4

Perlakuan 3 179.0910500 59.6970167 3.62tn

0.0581 9.2

Ulangan 3 427.9891500 142.6630500 8.66 0.0051

Galat 9 148.3067000 16.4785222

Umum 16 755.3869000

Minggu ke-5

Perlakuan 3 137.5853500 45.8617833 2.90tn

0.0938 7.9

Ulangan 3 553.7636500 184.5878833 11.68 0.0019

Galat 9 142.1898000 15.7988667

Umum 16 833.5388000

Minggu ke-6

Perlakuan 3 117.7398188 39.2466063 1.40tn

0.3037 9.8

Ulangan 3 485.4152188 161.8050729 5.79 0.0174

Galat 9 251.4025062 27.9336118

Umum 16 854.5575438 Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Page 55: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

43

Lampiran 7 (Lanjutan)

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK

(%)

Minggu ke-7

Perlakuan 3 231.8550750 77.2850250 2.22tn

0.1553 10.2

Ulangan 3 584.1262250 194.7087417 5.59 0.0192

Galat 9 313.386475 34.8207190

Umum 16 1129.367775

Minggu ke-8

Perlakuan 3 414.8443187 138.2814396 4.54*

0.0335 8.9

Ulangan 3 586.8878187 195.6292729 6.43 0.0129

Galat 9 274.008706 30.4454120

Umum 16 1275.740844

Minggu ke-9

Perlakuan 3 581.0601000 193.6867000 5.03* 0.0256 9.3

Ulangan 3 476.5034000 158.8344667 4.13 0.0426

Galat 9 346.271400 38.474600

Umum 16 1403.834900

Minggu ke-10

Perlakuan 3 792.3672500 264.1224167 5.23* 0.0230 9.9

Ulangan 3 383.2265000 127.7421667 2.53 0.1226

Galat 9 454.098050 50.455339

Umum 16 1629.691800

Minggu ke-11

Perlakuan 3 903.7354687 301.2451562 5.01* 0.0259 10.3

Ulangan 3 447.0533187 149.0177729 2.48 0.1274

Galat 9 540.8841560 60.0982400

Umum 16 1891.672944

Minggu ke-12

Perlakuan 3 914.9148187 304.9716062 4.79* 0.0292 10.2

Ulangan 3 594.0230687 198.0076896 3.11 0.0813

Galat 9 572.990906 63.665656

Umum 16 2081.928794

Minggu ke-13

Perlakuan 3 944.8573500 314.9524500 7.65* 0.0076 7.5

Ulangan 3 854.6363500 284.8787833 6.92 0.0103

Galat 9 370.308100 41.145344

Umum 16 2169.801800

Minggu ke-14

Perlakuan 3 830.822325 276.940775 11.70** 0.0090 6.9

Ulangan 3 1345.130325 448.376775 7.23 0.0018

Galat 9 344.800325 38.311147

Umum 16 2520.752975 Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Page 56: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

44

Lampiran 7 (Lanjutan)

Sumber

Keragaman

Db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Minggu ke-15

Perlakuan 3 792.669800 264.223267 5.86* 0.0168 6.8

Ulangan 3 1825.135800 608.378600 13.50 0.0011

Galat 9 405.487300 45.054144

Umum 16 3023.292900

Minggu ke-16

Perlakuan 3 617.864119 205.954706 6.33* 0.0134 5.6

Ulangan 3 1687.033969 562.344656 17.29 0.0004

Galat 9 292.660956 32.517884

Umum 16 2597.559044 Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Lampiran 8. Sidik Ragam Peubah Diameter Batang Tanaman Teh

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

Db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Minggu ke-1

Perlakuan 3 0.00612500 0.00204167 7.28** 0.0089 3.6

Ulangan 3 0.01372500 0.00457500 16.31 0.0006

Galat 9 0.00252500 0.00028056

Umum 16 0.02237500

Minggu ke-2

Perlakuan 3 0.00622500 0.00207500 4.37* 0.0370 4.6

Ulangan 3 0.00347500 0.00115833 2.44 0.1314

Galat 9 0.00427500 0.00047500

Umum 16 0.01397500

Minggu ke-3

Perlakuan 3 0.00596875 0.00198958 5.04* 0.0256 4.3

Ulangan 3 0.01071875 0.00357292 9.04 0.0044

Galat 9 0.00355625 0.00039514

Umum 16 0.02024375

Minggu ke-4

Perlakuan 3 0.00532500 0.00177500 2.02tn

0.1823 6.1

Ulangan 3 0.01292500 0.00430833 4.89 0.0276

Galat 9 0.00792500 0.00088056

Umum 16 0.02617500

Minggu ke-5

Perlakuan 3 0.00322500 0.00107500 1.33tn

0.3244 5.5

Ulangan 3 0.01367500 0.00455833 5.64 0.0187

Galat 9 0.00727500 0.00080833

Umum 16 0.02417500

Page 57: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

45

Lampiran 8 (Lanjutan)

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

Db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Minggu ke-6

Perlakuan 3 0.00345000 0.00115000 1.06tn

0.4145 5.8

Ulangan 3 0.02015000 0.00671667 6.17 0.0145

Galat 9 0.00980000 0.00108889

Umum 16 0.03340000

Minggu ke-7

Perlakuan 3 0.00711875 0.00237292 3.78tn

0.0528 4.4

Ulangan 3 0.01371875 0.00457292 7.28 0.0089

Galat 9 0.00565625 0.00062847

Umum 16 0.02649375

Minggu ke-8

Perlakuan 3 0.00841875 0.00280625 2.34tn

0.1419 5.3

Ulangan 3 0.01941875 0.00647292 5.39 0.0212

Galat 9 0.01080625 0.00120069

Umum 16 0.03864375

Minggu ke-9

Perlakuan 3 0.01090000 0.00363333 1.75tn

0.2257 6.6

Ulangan 3 0.03565000 0.01188333 5.73 0.0179

Galat 9 0.01865000 0.00207222

Umum 16 0.06520000

Minggu ke-10

Perlakuan 3 0.01586875 0.00528958 2.59tn

0.1178 6.5

Ulangan 3 0.02331875 0.00777292 3.80 0.0519

Galat 9 0.01840625 0.00204514

Umum 16 0.05759375

Minggu ke-11

Perlakuan 3 0.01491875 0.00497292 2.07tn

0.1744 6.6

Ulangan 3 0.01986875 0.00662292 2.76 0.1039

Galat 9 0.02160625 0.00240069

Umum 16 0.05639375

Minggu ke-12

Perlakuan 3 0.01011875 0.00337292 1.28tn

0.3405 6.6

Ulangan 3 0.01836875 0.00612292 2.31 0.1443

Galat 9 0.02380625 0.00264514

Umum 16 0.05229375

Minggu ke-14

Perlakuan 3 0.00867500 0.00289167 1.38tn

0.3107 5.7

Ulangan 3 0.03682500 0.01227500 5.85 0.0169

Galat 9 0.01887500 0.00209722

Umum 16 0.06437500

Page 58: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

46

Lampiran 8 (Lanjutan)

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Minggu ke-15

Perlakuan 3 0.01086875 0.00362292 1.42tn

0.2997 6.0

Ulangan 3 0.03661875 0.01220625 4.79 0.0293

Galat 9 0.02295625 0.00255069

Umum 16 0.07044375

Minggu ke-16

Perlakuan 3 0.01186875 0.00395625 1.10tn

0.3994 7.1

Ulangan 3 0.01651875 0.00550625 1.53 0.2733

Galat 9 0.03245625 0.00360625

Umum 16 0.06084375 Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Lampiran 9. Sidik Ragam Peubah Jumlah Cabang Primer dan Sekunder Tanaman

Teh

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Lampiran 10. Sidik Ragam Peubah Tinggi Tanaman Teh Mencapai 70 cm

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Jumlah Cabang Primer

Ulangan 3 4.49972500 1.49990833 2.09 tn

0.1712 12.7

Perlakuan 3 1.79092500 0.59697500 0.83 0.5084

Galat 9 6.44512500 0.71612500

Umum 15 12.73577500

Jumlah Cabang Sekunder

Ulangan 3 0.83221875 0.27740625 0.45 * 0.7250 34.6

Perlakuan 3 7.18711875 2.39570625 3.87 0.0499

Galat 9 5.57630625 0.61958958

Umum 15 13.59564375

Sumber

Keragaman db JK KT

F-

Hitung Pr>F KK (%)

Ulangan 3 8.95271875 2.98423958 1.23tn

0.3541 16.1

Perlakuan 3 9.61971875 3.20657292 1.32 0.3264

Galat 9 21.81840625 2.42426736

Umum 15 40.39084375

Page 59: PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP TINGGI … · Latar Belakang ... Bending adalah suatu cara pembentukan bidang petik dengan melengkungkan batang utama dan cabang-cabang sekunder

47

Lampiran 11. Sidik Ragam Peubah Tingkat Kehijaun Daun Tanaman Teh

Ket: tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf α = 0,05; ** = nyata pada taraf α = 0,01

Sumber

Keragaman

db JK KT F-

Hitung

Pr>F KK (%)

Ulangan 3 1.01831875 0.33943958 0.03 tn

0.9920 9.2

Perlakuan 3 41.03156875 13.67718958 1.26 0.3439

Galat 9 97.4010063 10.8223340

Umum 15 139.4508938