pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe …/pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : VERA IRAWAN WINDIATMOJO NIM K4308058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: dinhphuc

Post on 10-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA

NEGERI 5 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

VERA IRAWAN WINDIATMOJO

NIM K4308058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA

NEGERI 5 SURAKARTA

Oleh:

VERA IRAWAN WINDIATMOJO

K4308058

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mandapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi untuk dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Biologi Jurusan P MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,26 Juli 2012

Pembimbing I

Puguh Karyanto, S.Si, M.Si, Ph.D

NIP. 19750831 200112 1 001

Pembimbing II

Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd

NIP. 19760125 200501 1 001

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program

Pendidikan Biologi Jurusan P MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan

dalam mandapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 17 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Sukarmin, M.Si, Ph.D ______________

Sekretaris : Riezky Maya Probosari, S.Si, M.Si ______________

Anggota I : Puguh Karyanto,S.Si, M.Si, Ph.D ______________

Anggota II: Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd ______________

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan,

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Vera Irawan Windiatmojo. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA

NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Pendidikan Biologi. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pengaruh model

pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar kognitif biologi; 2)

Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif biologi; 3) Pengaruh

interaksi model pembelajaran Group Investigation dan gaya belajar terhadap hasil

belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 5 Surakarta kelas XI IPA tahun

pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan pendekatan

kuantitatitf. Desain penelitian adalah Postest-Only Control Design. Populasi

penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Surakarta kelas XI IPA tahun

pelajaran 2011/2012. Populasi akses adalah siswa kelas XI IPA. Teknik

pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Sampel penelitian

menggunakan dua kelas. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 3

sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode

angket, metode tes, dan metode observasi. Teknik analisis data menggunakan uji

statistik anava dua jalan dengan interaksi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Model

pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif

biologi; 2) Gaya belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif biologi;

3) Interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar tidak berpengaruh

terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 5 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012.

Kata kunci : Model Pembelajaran Group Investigation, Gaya Belajar, Hasil

Belajar Kognitif Biologi

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Vera Irawan Windiatmojo. THE EFFECT OF COOPERATIVE

LEARNING TYPE GROUP INVESTIGATION TOWARDS STUDENT’S

COGNITIVE ACHIEVEMENT VIEWED FROM LEARNING STYLE IN

LEARNING BIOLOGY OF SMA NEGERI 5 SURAKARTA’S STUDENTS.

Minithesis, Surakarta : Biology Education. Teacher Training and Education

Faculty. Sebelas Maret University, Surakarta. July. 2012.

This research aims to explain : 1) The influence of the application Group

Investigation towards student’s cognitive achievement; 2) The influence of

Learning Style towards student’s cognitive achievement; 3) The influence of

interaction of Group Investigation and Learning Style towards student’s cognitive

achievement in biology learning of SMA Negeri 5 Surakarta second grade

students in academic year 2011/2012.

This research was a quantitative research, and the paradigm of this

research was a quasy-experimental. The Research design was Postest-Only

Control Design. This research used second grade of SMA Negeri 5 Surakarta

science students in academic year 2011/2012 as population. Sampling technique

was cluster random sampling. So sample was taken were XI IPA 1 as control

class and XI IPA 3 as experiment class. Data was collected by questionnaire

methode, test methode, and observation methode. The data was analyzed by Two

Way Anova Main Effect and Interaction Effect.

Result of the study explain that : 1) Group Investigation significantly affect

student’s cognitive achievement; 2) Learning style unsignificantly affect student’s

cognitive achievement; 3) Interaction of Learning model and learning style

unsignificantly affect student’s cognitive achievement in biology learning in SMA

Negeri 5 Surakarta in academic year 2011/2012.

Keyword : Group Investigation, Learning Style, Student’s Cognitive Achievement

in Biology Learning

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

If Life just once and short, I want carve the history, So I can be reminded that I have lived at this World and be Great Inspiration.

Adanya Ijasah Untuk Mencari Pekerjaan, Adanya Ilmu untuk menciptakan Pekerjaan dan Sejuta Inspirasi. Manakah yang akan Kita Lakukan, Menciptakan Generasi Pengukir Ijasah ataukah Pengukir Ilmu ? Belajar Mencari Ilmu, Bukan Mencari Nilai, Itulah yang Harus Kita Tanamkan.

If The Best Teacher is Experience, So I want to be Experienced. Menjadi Guru Tak Cukup Hanya Berbekal Pengalaman Mengajar.

Jika kita tak mampu mengubah dunia, ubahlah negaramu. Jika tak mampu mengubah negaramu ubahlah keluargamu. Jika tak mampu mengubah keluargamu, ubahlah dirimu. Jika tak mampu merubah birokrasi pendidikan, Apa yang akan terjadi ea…………? Buktikanlah kita bisa menciptakan pendidikan yang berkualitas tanpa harus menentang birokrasi, Talk Less Do More, Sebaik-baiknya rencana adalah Tindakan.

Want to be Inspiration and Motivation

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya sederhana ini saya persembahkan kepada:

Allah SWT, yang telah memberikan waktu dan nafas untuk dapat mengukir sejarah dikehidupan ini. Semoga karya kecil ini sedikit dapat mengubah dunia pendidikan Indonesia.

Rosulullah SAW semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada Beliau nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat.

Spesial untuk Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memeras semangat untuk mengiringi langkah kami. Terimakasih atas do’a dan nasehat yang membuat kami lebih tegar untuk tetap dapat menghadapi masa depan.

Pak puguh dan Pak Bowo terimakasih untuk teladan, nasehat dan bimbinganya. Terimakasih telah membuka cakrawala kami akan ilmu pendidikan yang sesungguhnya.

Ibu Eko Setyaningsih terimakasih atas bimbingan, nasehat, dan sejuta impian yang telah menuntun langkah kami. Vini, Vidi, Visi.

Febrian dan Erika, jalan kita masih panjang, ciptakan banyak impian dan jangan jadikan impian hanya sekedar impian. Tetap semangat untuk adhek-adhekku. Buat our parents bangga dengan pencapaian kita…tetaplah tegak untuk menjunjung tinggi nama baik mereka……….

Keluarga besar “Arjo Surip” terimakasih atas kehangatan dan kebersamaannya, semoga menjadi lebih baik, dan untuk nenekku “Arjo Surip” yang telah istirahat dengan tenang di rumah keabadian, terimakasih atas dukungannya sedari vera kecil.

Sahabat kecilku, Erna Ermawati, termikasih atas persahabatannya sejak kita masih duduk di bangku TK hingga saat ini, kita memang berbeda, tetapi impian kita sama yaitu membuktikan kepada dunia bahwa pendidikan kita tidak sia-sia dan jangan khawatir tidak akan mendapatkan lapangan pekerjaan, karena kitalah yang akan menciptakannya.

Aprilia Munjayyanah, Isnaini Maratus, Resty Hermita, Siti Fatimah, Shelly Febrianti, Novita Tyas, Fety Utaminingsih, Evi NH terimakasih untuk setiap pengalaman yang telah kalian berikan, semoga kita dapat meraih apa yang kita impikan. Bermimpilah dan segeralah terbangun untuk membangun mimpi.

Teman-teman pendidikan Biologi 2008. Bertemu dengan kalian adalah Anugerah yang luar biasa. Terimakasih untuk ukhuwah yang indah ini.

Almamaterku Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Segala pujian hanya untuk Allah yang maha adil dan bijaksana, sholawat

dan salam semoga tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang

telah membawa umatnya dari kejahiliyahan kejalan yang penuh dengan cahaya

ilmu dan tauhid. Alhamduliillah dengan penuh kesabaran, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya

Belajar Siswa SMA Negeri 5 Surakarta”.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk pemenuhan sebagian syarat

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Biologi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis

menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu

hingga terselesaikannya karya ini dengan baik, untuk itu penulis haturkan rasa

terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Puguh Karyanto, S.Si, M.Si, Ph.D., selaku Pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi, pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi

ini.

5. Bowo Sugiharto S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan

bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyusun skripsi ini.

6. Kepala SMA Negeri 5 Surakarta, yang telah memberikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

7. Wakasek Kurikulum SMA Negeri 5 Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian dan membantu saat memberikan dukungan pada saat jalannya

penelitian.

8. Guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri 5 Surakarta yang telah membantu dan

memberikan dukungan pada saat penelitian.

9. Seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Surakarta yang telah bersedia

untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka dengan balasan yang

lebih baik. Akhirnya hanya kepada Allah, penulis mengharap semoga skripsi ini

dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat bermanfaat. Amin

Surakarta, Juli 2012

Vera Irawan Windiatmojo

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................

HALAMAN ABSTRAK .....................................................................................

HALAMAN ABSTRACT ...................................................................................

HALAMAN MOTTO .........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

BAB II Landasan Teori......... ...........................................................................

A. Tinjauan Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan ....................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xi

xv

xvii

xviii

1

1

4

4

5

6

6

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

1. Hasil Belajar................................................................................

2. Model Pembelajaran Group Investigation..................................

3. Gaya Belajar................................................................................

B. Kerangka Berpikir .........................................................................

C. Hipotesis ........................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................

1. Tempat Penelitian ............................................................ ........

2. Waktu Penelitian ......................................................................

B. Rancangan Penelitian ...................................................................

C. Populasi dan Sampel ....................................................................

1. Populasi Penelitian ……………………………………………

2. Sampel Penelitian .....................................................................

D. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................

E. Pengumpulan Data .......................................................................

1.Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................

2. Variabel Penelitian …………………………………………...

3. Data Penelitian ……………………………………………….

3. Teknik Pengambilan Data ....................................................

3. Teknik Penyusunan Instrumen ................................................

a. Pengukuran Hasil Belajar Kognitif Biologi..........................

b. Pengukuran Gaya Belajar………………………………………

c. Pengukuran Keterlaksanaan Sintaks Group Investigation…

d. Pengukuran Respon Siswa terhadap GI…………………….

F. Validasi Instrumen Penelitian........................................................

6

9

14

17

20

21

21

21

20

22

23

22

22

24

24

24

25

25

27

29

29

30

31

31

31

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

1. Validasi Isi.................................................................................

2. Validasi Konstruk ......................................................................

G. Analisis Data ................................................................................

1. Uji Keseimbangan .....................................................................

2. Uji Prasyarat ............................................................................

a. Uji Normalitas .......................................................................

b. Uji Homogenitas ....................................................................

3. Uji Hipotesis ............................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................

A. Deskripsi Data ..............................................................................

1. Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Gaya Belajar……………

2. Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Model Pembelajaran .......

3. Hasil Belajar Kognitif Ditinjau Interaksi Model Pembelajaran

dan Gaya Belajar …………………………………………….

4. Respon Siswa terhadap Model Pembelajaran GI …………….

5. Lembar Observasi ………………………….............................

B. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................

C. Pengujian Hipotesis .....................................................................

1. Uji Hipotesis Pertama ...............................................................

2. Uji Hipotesis Kedua ..................................................................

3. Uji Hipotesis Ketiga .................................................................

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ………………………………..

1. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Group Investigation terhadap Hasil Belajar Kognitif ………...

32

32

33

33

37

37

37

37

38

38

38

41

47

49

50

55

56

56

57

58

59

59

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

2. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif ……...

3. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Kognitif dan

Gaya Belajar …………………………………………………...

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN …………………………

A. Simpulan .......................................................................................

B. Implikasi ........................................................................................

C. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

65

69

73

73

73

74

76

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5

Tabel 3.6

Tabel 3.7

Tabel 3.8

Tabel 3.9

Tabel 3.10

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Sintaks Group Investigation...........................................................

Rancangan Penelitian………………… …………………………

Variabel Penelitian………………………………………... .........

Dimensi Gaya Belajar ………........................................................

Kisi-kisi Angket Respon Siswa terhadap GI .................................

Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen....................

Hasil Uji Normalitas Gaya Belajar …………................................

Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Eksperimen.................

Hasil Uji Homogenitas Gaya Belajar.............................................

Hasil Uji Keseimbangan Kelas Kontrol dan Eksperimen………..

Hasil Uji Keseimbangan Gaya Belajar …………………………..

Distribusi Gaya Belajar Kelas Kontrol …………………………

Distribusi Gaya Belajar Kelas Eksperimen ……………………...

Distribusi Hasil Belajar Kognitif Pada Variabel Gaya Belajar ….

Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol…………...

Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen ………

Deskripsi Statistik Nilai Hasil Belajar Kognitif …………………

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Kognitif dan Pada Tiap

Kategori Domain Kognitif ……………………………………….

Deskripsi Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan Interaksi Model

Pembelajaran dan Gaya Belajar ………………………………….

10

21

25

29

30

33

33

33

34

35

35

38

39

40

41

42

43

45

46

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Respon Siswa terhadap Model Pembelajaran Group

Investigation……………………………………………………….

Observasi Aktivitas Guru …………………………………………

Observasi Aktivitas Siswa ………………………………………..

Hasil Uji Normalitas ……………………………………………..

Hasil Uji Homogenitas ……………………………………………

Hasil Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Group

Investigation terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi……………

Hasil Analisi Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar

Kognitif Biologi………………………………………………….

Hasil Analisis Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran Group

Investigation dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif

Biologi ……………………………………………………………

49

50

52

54

55

56

57

58

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Kerangka Berpikir .........................................................................

Waktu dan Tempat Penelitian….…...……………………………

Distribusi Gaya Belajar Kelas Kontrol.........................................

Distribusi Gaya Belajar Kelas Eksperimen ……………………...

Distribusi Hasil Belajar Kognitif Pada Variabel Gaya Belajar ….

Distribusi Hasil Belajar Kognitif Pada Kelas Kontrol…………...

Distribusi Hasil Belajar Kognitif Pada Kelas Eksperimen……….

Perbandingan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas

Eksperimen dan Kontrol …………………………………………

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Kognitif Pada Tiap Kategori

Domain Kognitif …………………………………………………

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi

antara Model Pembelajaran dan Gaya Belajar …………………..

Grafik Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Interaksi Model

Pembelajaran dengan Gaya Belajar ……………………………...

18

20

38

39

40

42

43

44

45

47

47

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Instrumen Penelitian………………………………..………..

Analisis Instrumen ……...........................................................

Data Hasil Penelitian…………………………………………

Uji Prasyarat……… …………………………………………

Uji Hipotesis ………………..………………………………

Dokumentasi …………………….…………………………..

Perijinan....................................................................................

78

178

182

204

214

217

220

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu usaha mengumpulkan informasi yang dilakukan

secara sadar untuk memperoleh perubahan yang dapat diamati yang berupa

perubahan tingkah laku, sikap kebiasaan, ilmu pengetahuan dan keterampilan,

sebagai hasil interaksi siswa dengan lingkungannya (Slameto, 1995).

Menurut Rasyad (2003) terdapat tujuh komponen dalam kegiatan

pembelajaran. Ketujuh komponen tersebut antara lain peserta didik, guru, tujuan

pembelajaran, isi pelajaran, media, model pembelajaran, dan evaluasi. Ketujuh

komponen belajar tersebut saling berkaitan dan sangat mempengaruhi pencapaian

hasil belajar. Apabila salah satu komponen tidak maksimal, akibatnya hasil

belajar tidak dapat dicapai secara maksimal. Komponen belajar yang sangat

berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar adalah peserta didik.

Pada dasarnya setiap peserta didik merupakan satu kesatuan yang unik dan

berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan peserta didik tersebut akan

sangat berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Pencapaian hasil

belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Syah (2001)

terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar oleh

peserta didik yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

Sedangkan menurut Slameto (1995) terdapat dua faktor yang mempengaruhi

pencapaian hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

meliputi jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), psikologis (intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), kelelahan. Faktor eksternal dapat

dikelompokkan ke dalam tiga ranah merurut asal yaitu sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Pada wilayah sekolah beberapa faktor eksternal yang ada misalnya

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Di lingkungan keluarga, dapat

dijumpai beberapa faktor ekternal meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang

tua, dan latar belakang kebudayaan. Di lingkungan masyarakat, terdapat faktor

ekternal yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor-

faktor yang turut menentukan keberhasilan pencapaian hasil belajar.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dalam pembelajaran, guru

diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkan. Banyak model pembelajaran yang dapat dipilih untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan

karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran tertentu. Sebuah model atau strategi pembelajaran tidak dapat

dipandang paling unggul di antara model atau strategi pembelajaran yang lain,

sebab setiap model atau strategi pembelajaran mempunyai kelemahan dan

kelebihannya masing-masing, dan bersifat spesifik untuk karakter peserta didik.

Peningkatan sumber daya manusia yang mampu bersaing di dunia

internasional dapat diperoleh dari jenjang pendidikan. Harapan untuk memiliki

sumber daya manusia yang mampu bersaing di dunia internasional belum tercapai

oleh program pendidikan yang dijalankan di Indonesia saat ini. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil PISA (Programme for International Student Assesment)

tahun 2009. Studi Internasional TIMSS (Trend International Mathematical

Science Study) dan PISA (Programme for International Student Assesment) tahun

2007 dan 2009 dalam laporannya menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada

diurutan bawah. Menurut kajian TIMSS (2007), Indonesia berada pada urutan 35

dari 49 negara peserta, sedangkan menurut kajian PISA (2009), Indonesia berada

pada urutan 60 dari 65 negara peserta. Hal yang paling memprihatinkan

ditemukan bahwa siswa Indonesia lemah dalam kemampuan pemecahan masalah

(Problem solving). Rendahnya kemampuan pemecahan masalah merupakan

indikasi bahwa siswa Indonesia belum memiliki tingkat berfikir tinggi (High

Order Thingking). Pada era globalisasi menuntut siswa untuk lebih tanggap

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

terhadap lingkungan, memahami kebutuhan lingkungan dan mampu memecahkan

masalah tanpa meninggalkan kerjasama antar individu.

Salah satu model pembelajaran alternatif yang dapat membidik berpikir

kritis dan meningkatkan kerjasama siswa dalam bekerja kelompok adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Metode pembelajaran ini

melibatkan siswa sejak perencanaan hingga mampu menemukan konsep suatu

materi pelajaran yang dipilih (Suprijono, 2011). GI (Group Investigation) memuat

empat komponen penting yaitu investigasi, interaksi, interpretasi, dan motivasi

intrinsik. Investigasi adalah proses menemukan (inqury) konsep suatu materi.

Interaksi merupakan ciri khas dari metode pembelajaran kooperatif, yang

melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok belajar. Kegiatan

interpretasi ditunjukkan dengan mendorong siswa untuk menafsirkan pemecahan

masalah yang dipilih dengan cara sintesis dan elaborasi dari ide-ide setiap anggota

kelompok. Motivasi intrinsik timbul karena siswa diberi otonomi untuk

melakukan proses investigasi dengan bimbingan guru.

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigationi),

diharapkan siswa dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis sehingga

siswa dapat memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan topik-topik

yang telah dipelajari. Selain itu siswa diharapkan memiliki kemampuan

berkomunikasi dan keterampilan proses berkelompok (group process skills).

Model ini juga dapat meningkatkan tanggung jawab siswa dalam diskusi sehingga

dapat memacu siswa untuk lebih berpikir terampil, aktif dan kreatif.

Seperti yang telah diuraikan di atas, pemilihan model atau strategi

pembelajaran tidak hanya disesuaikan dengan materi yang diajarkan melainkan

juga harus mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Salah

satu karakteristik peserta didik yang sangat mendukung pencapaian hasil belajar

adalah gaya belajar. Merujuk pada Dunn dalam Prashnig (2007) guru memiliki

tanggung jawab besar dalam mengidentifikasi kekuatan gaya belajar setiap siswa

dan bukan siswa yang harus menanggung beban karena harus menyesuaikan gaya

mengajar guru, sehingga pemilihan model pembelajaran yang disesuaikan dengan

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

karakteristik gaya belajar siswa akan sangat membantu keberhasilan proses

pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, interaksi gaya belajar siswa dengan penerapan

model pembalajan Group Invesigation dipandang mampu meningkatkan hasil

belajar kognitif. Namun demikian pengujian karakteristik gaya belajar siswa dan

model pembelajaran pada berbagai subjek dan objek penelitian merupakan kajian

yang menarik. Oleh karena itu bertolak dari latar belakang maka dilaksanakan

penelitian berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA

NEGERI 5 SURAKARTA”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)

berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa SMA N 5 Surakarta

kelas XI IPA tahun pelajaran 2011/2012.

2. Apakah gaya belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif biologi

siswa SMA N 5 Surakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2011/2012.

3. Apakah interaksi model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group

Investigation) dan gaya belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar

kognitif biologi siswa SMA N 5 Surakarta kelas XI IPA tahun pelajaran

2011/2012.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah, penelitian ditujukan untuk menjawab tiga

rumusan masalah tersebut, sehingga tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group

Investigation) terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa SMA N 5

Surakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2011/2012.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Mengetahui adanya pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar

kognitif biologi siswa SMA N 5 Surakarta kelas XI IPA tahun pelajaran

2011/2012.

3. Mengetahui adanya pengaruh interaksi antara model pembelajaran kooperatif

tipe GI (Group Investigation) dan gaya belajar siswa dalam mempengaruhi

hasil belajar kognitif biologi siswa SMA N 5 Surakarta kelas XI IPA tahun

pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian secara umum bermanfaat untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran kooperatil tipe Group Invesigation terhadap hasil belajar kognitif

biologi. Manfaat secara teoritis dan praktis dalam penelitian ini antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti bidang pendidikan, hasil penelitian ini menjadi acuan untuk

mengembang ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu

memaksimalkan pencapaian hasil belajar.

b. Bagi peneliti bidang psikologi, penelitian ini dapat menjadi inspirasi untuk

lebih menganalaisis seberapa jauh gaya belajar dapat mempengaruhi

pencapaian hasil belajar kognitif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, penelitian sebagai referensi untuk menerapkan model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik gaya belajar siswa,

sehingga dapat memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa.

b. Bagi siswa, hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi bagaimana

menemukan cara belajar yang tepat sesuai dengan karakteristik gaya

belajar siswa, akibatnya hasil belajar dapat dicapai secara maksimal.

c. Bagi orang tua, hasil penelitian dapat menjadi dasar dalam

mengidentifikasi gaya belajar anak, sehingga mampu memberikan

dukungan yang tepat terhadap siswa.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA N 5 Surakarta yang beralamat di

Jl.Letjen Sutoyo No.18 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap. Detail pelaksanaan

berupa waktu dan kegiatan dapat dirinci sebagai Gambar 3.1.

Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Persiapan Penelitian

a. Pengajuan Judul

b. Penyusunan proposal

c. Uji pendahuluan

d. Penyusunan instrumen

e. Seminar proposal

f. Perijinan penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengujian instrument

b. Pengambilan data

c. Pengolahan data

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisa data

b. Penyusunan laporan

c. Ujian dan revisi

Gambar 3.1. Waktu dan Kegiatan Penelitian

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Rancangan Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian, penelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif. Sedangkan metode penelitian termasuk penelitian kuasi eksperimen

atau dapat juga disebut eksperimen semu dengan rancangan Postest-Only

Control Design. Penggunaan rancangan Postest-Only Control Design

didasarkan peneliti ingin mengetahui hasil akhir dari perlakuan yang diberikan

tanpa khawatir pengaruh dari kemampuan awal siswa, kemampuan awal kedua

kelompok sampel penelitian dianggap sama yang dibuktikan dengan hasil uji

keseimbangan kemampuan awal. Penggunaan pretes dikhawatirkan akan

mengganggu validasi internal penelitian (Setyosari, 2010).

Penelitian mengambil dua kelompok sampel secara acak dengan syarat

populasi ang digunakan memiliki kemampuan sama yang dibuktikan dengan uji

keseimbangan dua kelompok sampel. Pengambilan sampel secara acak

diharapkan dapat memberikan hasil yang objektif dan mampu digeneralisasikan

kedalam populasi. Model pembelajaran Group Investigation (GI) diterapkan

kepada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional diterapkan

pada kelompok kontrol. Rancangan penelitian disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rancangan penelitian

Group Treatment yang diberikan Postes

R1 X O1

R2 - O2

(Sugiono, 2011)

Keterangan :

R1 : Kelompok eksperimen

R2 : Kelompok kontrol

O : postes hasil belajar kognitif biologi

X : perlakuan dengan penerapan model pembelajaran GI

- : tanpa perlakuan (konvensional, metode pembelajaran yang biasa

digunakan oleh guru

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Penelitian ini merupakan penelitian komparasi yang membandingkan

hasil belajar kognitif biologi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selain

itu, penelitian ini juga membandingkan hasil belajar kognitif antara kelompok

siswa dengan gaya belajar auditori, visual, dan kinestetis, serta bertujuan untuk

mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran yang diterapkan dan

gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok subjek penelitian yang menjadi target

kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari penelitian. Populasi merupakan

subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Populasi

penelitian yaitu siswa SMA Negeri 5 Surakarta kelas XI IPA pada tahun

pelajaran 2011/2012, (Sukardi, 2008).

2. Sampel

Pengambilan sampel penelitian dimaksudkan agar penelitian lebih

mudah untuk dilaksanakan. Selain itu keterbatasan waktu, biaya dan tenaga

untuk memperoleh data dan mengolah data juga menjadi alasan penting bagi

peneliti untuk menggunakan sampel penelitian. Sampel adalah bagian dari

populasi yang sudah dapat mewakili populasi sebagai subjek penelitian

(Sukardi, 2008:54). Sampel yang baik adalah sampel yang dapat mewakili

populasi, sehingga kesimpulan yang didapat dari data sampel dapat

digeneralisasikan pada populasi. Berdasar pada uji kesetimbagnan dan

keberagaman gaya belajar siswa dalam suatu kelas maka dapat ditentukan

sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok

sampel yaitu kelas XI IPA 1 sebanyak 31 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas

XI IPA 3 sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen. Setelah dilakukan uji

keseimbangan, kedua kelas tidak berbeda nyata atau dapat diartikan kedua

kelas memiliki kemampuan awal yang sama dan memiliki keberagaman

modalitas gaya belajar.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik probabilitas

yaitu cluster randon sampling. Teknik kluster memilih sampel penelitian bukan

berdasarkan pada individual, tetapi kelompok subjek penelitian (Sukardi 2008).

Random sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara acak, hal ini

dilakukan sebab anggota populasi dianggap homogen (Riduwan, 2009) yang

dibuktikan dengan uji kesetimbangan. Karakteristik populasi yang bersifat

mengelompok dan homogen menjadi alasan utama bagi peneliti untuk

menggunakan teknik cluster randon sampling.

E. Pengumpulan Data

1. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian merupakan objek penelitian yang ditetapkan oleh

peneliti yang digunakan untuk menarik kesimpulan (Sugiyono, 2011). Variabel

bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, sedangkan variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel bebas pada penelitian ini

adalah model pembelajaran Group Investigation (kelompok investigasi) yang

diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional yang

diterapkan pada kelompok kontrol, serta dominansi gaya belajar siswa yaitu

auditori, visual dan kinestetik.

Model pembelajaran Group Investigation merupakan desain

pembelajaran berbasis tugas. Model pembelajaran Group Investigation

(kelompok investigasi) menuntut siswa untuk mampu memecahkan suatu

masalah secara berkelompok dan pembagian tugas dibebankan kepada setiap

siswa. Kegiatan model pembelajaran Group Investigation menuntut siswa

untuk merencanakan apa yang harus disiapkan dan dipelajari untuk dapat

memecahkan masalah secara berkelompok (Suprijono, 2011).

Modalitas gaya belajar adalah kecenderungan seseorang untuk lebih

mudah menyerap informasi yang mereka terima (De Porter dan Hernacki,

2011). Menurut De Porter modalitas gaya belajar dapat digolongkan menjadi

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tiga yaitu auditori, visual, dan kinstetis. Auditori merupakan kecenderungan

seseorang untuk lebih muda menyerap informasi dalam bentuk suara.

Kinestetik merupakan kecenderungan seseorang untuk lebih mudah menyerap

informasi dengan tindakan atau gerakan. Sedangkan Visual lebih mudah

menyerap informasi dalam bentuk gambar (Gunawan, 2003).

Hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar yang menunjukkan

tingkatan pengetahuan siswa dalam proses belajar dalam periode tertentu.

Senada dengan pernyataan Sudjana (2010) yang menyatakan bahwa ranah

kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan kemampuan

intelektual yang meliputi enam tingkatan berpikir C1 hingga C6.

2. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran yang diterapkan

dan gaya belajar. Variasi model pembelajaran yang diterapkan yaitu model

pembelajaran Group Investigation dan metode konvensional. Variasi variabel

gaya belajar yaitu auditori, visual, dan kinetetis. Variabel penelitian disajikan

pada Tabel 3.2.

3. Data Penelitian

Data merupakan suatu keterangan yang mampu menggambarkan suatu

variabel penelitian (Winarsunu, 2002). Data dapat berupa data kualitatatif dan

data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kauntitatif

adalah data yang berupa angka atau bilangan. Menurut sifatnya, data

penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data komplemen

(data pelengkap). Data primer adalah data utama yang akan diolah dalam

penelitian. Data primer yang akan diolah adalah data gaya belajar, jenis model

pembelajaran yang diterapkan, dan data nilai hasil belajar kognitif. Secara

otomatis ketiga data ini ditetapkan sebagai variabel penelitian. Data

komplemen berfungsi sebagai data pendukung hasil penelitian dan sebagai

syarat suatu analisis penelitian. Data komplemen dalam penelitian ini adalah

data angket respon siswa terhadap penerapan GI dan data nilai UAS semester

I. Nilai UAS semester I digunakan dalam uji keseimbangan kelas kontrol dan

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kelas eksperimen. Sedangkan data angket respon siswa terhadap penerapan GI

digunakan sebagai data pendukung analisis pengaruh penerapan GI.

Tabel 3.2. Variabel Penelitian

No Variabel Indikator atau

dimensi

Instrumen Sumber

data

Jenis

data

1 Variabel bebas

1) Model

pembelajar

an Group

Investigatio

n yang

diterapkan

pada kelas

eksperimen

.

GI terlaksana

sesuai sintak

pada kelas

eksperimen

- Lembar

observasi

- Angket

respon

siswa

terhadap GI

- Observer

- Siswa

(sampel

penelitian

kelas

eksperim

en)

Nominal

2) Gaya belajar - Auditori

- Visual

- Kinestetis

Angket LSA

yang

distandarkan

secara

internasional

oleh Babara

Prasnigh

Siswa

(sampel

penelitian)

Nominal

2 Variabel terikat

1) Hasil belajar

kognitif

biologi

- Mengingat

(C1)

- Memahami

(C2)

Postes Siswa

(sampel

penelitian)

Interval

- Mengaplikasi

kan (C3)

- Menganalisis

(C4)

- Mengevaluasi

(C5)

- Mencipta

(C6)

Berdasarkan tingkat pengukurannya, data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data nominal dan data interval. Data gaya belajar

merupakan data yang dapat digolongkan kategori-kategori yang terpisah yaitu

auditori, visual, dan kinestetis sehingga data gaya belajar termasuk kedalam

data nominal. Selain data gaya belajar, angket respon siswa terhadap

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

penerapan Group Investigation juga merupakan data nominal. Kepuasan siswa

terhadap penerapan GI dikategorikan kedalam empat kelompok yaitu sangat

setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Selain gaya belajar dan

kepuasan siswa terhadap penerapan GI, model pembelajran yang diterapkan

juga termasuk kedalam data nominal yang dikategorikan menjadi dua yaitu

model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran GI. Data hasil

belajar kognitif dan UAS semester I merupakan data yang berbentuk skala.

Kedua data ini memiliki interval yang dapat dibandingkan serta batas antar

variasi nila jelas, sehingga hasil belajar kognitif dan UAS semester I termasuk

kedalam data interval.

Menurut sumber data, data-data dalam penelitian ini dapat digolongkan

kedalam dua kelompok data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data yaitu siswa. Data

yang termasuk dalam data primer adalah data nilai hasil belajar kognitif, data

gaya belajar siswa, dan data kepuasan siswa terhadap GI. Data sekunder

adalah data yang diperoleh dari pihak kedua yaitu dokumen nilai UAS

semester I dari pihak sekolah ataupun guru.

4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara memperoleh data secara langsung

dari dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003). Metode

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai UAS semester I yang

berfungsi sebagai data untuk menguji keseimbangan dua kelas sampel.

Kedua kelas sampel tersebut adalah kelas XI IPA 3 dan XI IPA 1.

b. Angket

Angket yang digunakan adalah angket tertutup yang telah

menyediakan jawaban bagi responden. Angket LSA (Learning Style

Analysis) versi senior yang berstandar internasional dengan author

Prashnig digunakan untuk memperoleh data tipe gaya belajar berdasarkan

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

modalitas. Angket LSA berisi sekumpulan daftar pertanyaan tertulis

tentang indikator-indikator pada setiap dimensi gaya belajar. Angket LSA

merupakan instrumen penilaian gaya belajar yang dikembangkan oleh

Prashnig berkolaborasi dengan Dunn. Penggunaan LSA telah cukup

meluas dan bersifat lintas budaya. Prashnig telah mengembangkan LSA

selama sepuluh tahun untuk murid-murid sekolah dasar dan sekolah

menengah serta mahasiswa. Selama sepuluh tahun Prashnig berkeliling

dunia untuk mengembangkan LSA diberbagai budaya yang berbeda mulai

dari Arab, Eropa, Amerika, Australia , dan Cina (Prashnig, 2007). LSA

dibuat atas dasar keragaman gaya belajar setiap siswa. Secara garis besar,

terdapat tujuh penggolongan gaya belajar dan dikembangkan oleh ahli

yang berbeda. Salah satu ahli tersebut adalah De Porter dan Hernacki yang

menggolongkan gaya belajar berdasarkan modalitas (Gunawan, 2003).

LSA dibuat di New Zealand oleh Creative Learning Company dengan

Prashnig sebagai direktur Training and Research. Dari uraian diatas dapat

disimpulakan bahwa angket LSA dapat digunakan dalam penelitian ini dan

tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi.

Selain angket LSA, siswa juga diminta untuk mengisi angket

respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation. Angket

tersebut memuat tentang bagaimana sikap siswa terhadap model

pembelajaran Group Investigation yang telah diterapkan. Dari angket ini,

dapat diketahui kepuasan siswa terhadap penerapan model pembelajaran

Group Investigation.

c. Tes

Hasil belajar kognitif diperoleh dengan menggunakan tes. Tes

berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 butir dan tes

berbentuk uraian sebanyak 5 butir. Tes objektif sebagian besar digunakan

untuk membidik kemampuan kognitif tingkat C1 sampai C4, sedangkan

tingkat C5 dan C6 sebagian besar terdapat pada tes kognitif berbentuk

uraian. Metode tes merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis yang

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dikerjakan oleh subjek penelitian untuk mengetahui kemampuan berpikir

atau tingkat pengetahuan subjek penelitian (Riduwan, 2009).

d. Observasi

Lembar observasi (LO) digunakan dalam penelitian ini yang

berfungsi untuk mengetahui sekaligus mengontrol keterlaksanaan sintak

model pembelajaran Group Investigation. LO berisi tentang indikator

tahap-tahap yang ada dalam model pembelajaran Group Investigation.

Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian secara langsung (Riduwan,

2009).

5. Teknik Penyusunan Instrumen

Teknik penyusunan instrumen pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Pengukuran Hasil Belajar Kognitif Biologi

Pengukuran hasil belajar kognitif biologi menggunakan tes objektif

(pilihan ganda) sebanyak 40 butir soal dan 5 butir soal berbentuk uraian.

Soal meliputi 6 tingkatan ranah kognitif yaitu mengingat (C1), memahami

(C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C6) dan

mencipta (C6). Sebelum tes kognitif digunakan, tes kognitif perlu disusun

secara sistematis. Langkah pertama dalam menyusun tes kognitif adalah

menentukan materi yang akan diujikan sesuai dengan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan. Kedua, menyusun indikator-

indikator kognitif sesuai Kompetensi Dasar. Langkah ketiga adalah

menentukan jenis dan jumlah soal yang akan diujikan. Selanjutnya,

menyusun butir soal sesuai indikator yang telah disusun. Soal yang telah

disusun diuji cobakan kepada responden untuk mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitas soal. Pada penelitian ini soal hanya menggunakan

validitas konstruk dan isi, sehingga reliabilitas soal tidak teruji. Soal yang

tidak memenuhi syarat validasi direvisi kemudian dikonsultasikan kembali

kepada expert. Setelah soal benar-benar valid konstrtuk dan isi. Soal siap

digunakan untuk mengabil data (Budiyono, 2003).

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Pengukuran Gaya Belajar

Pengukuran gaya belajar siswa menggunakan angket LSA

(Learning Style Analyze). LSA merupakan standar internasional yang

disusun oleh Barbara Prashnig. Angket LSA masih dalam bentuk bahasa

Inggris kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Angket LSA

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket LSA tingkat senior

yang ditujukan untuk usia 13 hingga 17 tahun. Angket ini terdiri dari 196

butir pernyataan dan di antaranya terdapat 36 butir pernyataan yang

memuat indikator-indikator ketiga dimensi gaya belajar.

LSA merupakan angket tertutup dimana responden diminta untuk

memberikan tanda chek (√) pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi

psikologi yang ada dalam diri responden. Penentuan dominansi gaya

belajar dilakukan dengan menjumlahkan tanda chek pada setiap dimensi

gaya belajar. Dimensi gaya belajar yang memiliki jumlah check terbanyak

adalah kecenderungan gaya belajar seorang siswa. Sehingga data gaya

belajar setiap siswa dapat ditentukan dan diambil sebagai data penelitian.

Tabel 3.3. Dimensi Gaya Belajar

Dimensi Deskripsi No.Soal

Auditori Lebih mudah menyerap informasi dalam bentuk

suara dan sangat sensitif terhadap intonasi atau

ritme suatu suara. Memiliki kecakapan untuk

berdiskusi dan mudah berkonsentrasi hanya

dengan mendengarkan ceramah.

1, 2, 3

Visual Lebih mudah menyerap informasi dalam bentuk

gambar, serta mampu memvisualisasikan benda

atau hasil pikiran secara jelas. Memiliki daya

imajinasi kuat.

4, 5, 6

Kinestetis Gaya belajar kinestetis lebih mudah belajar

melalui melakukan tindakan secara

langsung.Konsentrasi mudah hilang saat hanya

mendengarkan suatu ceramah.

7, 8, 9

(De Porter dan Hernacki, 2011)

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

c. Pengukuran Keterlaksanaan Sintaks Group Investigation

Keterlaksanaan sintaks diukur menggunakan Lembar observasi

(LO). Lembar observasi berisi indikator-indikator tahap-tahap yang ada

dalam model pembelajaran Group Investigation. LO dalam penelitian ini

mengguanakan daftar chek (√) yang terdiri dari tiga kategori yaitu tidak

terlaksana, terlaksana dengan baik, dan terlaksana tetapi kurang sempurna.

Lembar observasi meliputi pengamatan aktivitas guru dan siswa. Lembar

observasi diisi oleh dua observer dan peneliti.

d. Pengukuran Respon Siswa Terhadap Group Investigation

Respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation

diukur mengguanakan angket tertutup dengan menyediakan 4 alternatif

jawaban. Angket disusun berdasar kisi-kisi angket yang merujuk pada

permasalahan. Angket disusun menggunakan bahasa baku dan mudah

dimengerti. Kisi-kisi angket respon siswa terhadap model pembelajaran

Group Investigation disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap Group Investigation.

Indikator No.Soal

Ketertarikan terhadap model pembelajaran Group

Investigation.

1

Termotivasi dengan model pembelajaran Group

Investigation.

2

Kemudahan dalam memahami materi 3,4,5,9

Meningkatkan keaktifan siswa 6,7,8,12,14,

Keinginan menerapkan model pembelajaran Group

Investigation pada materi biologi yang lain.

16

F. Validasi Instrumen Penelitian

Uji validitas digunakan untuk menguji instrumen instrumen tes kognitif.

Validitas adalah derajat kemampuan suatu alat ukur (instrumen) untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (Sukardi, 2008). Angket LSA merupakan angket gaya

belajar yang sudah dibakukan oleh Barbara Prashnig sehingga tidak perlu dikaji

ulang.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sebelum tes kognitif diujikan kepada sampel penelitian untuk

mengambil data, terlebih dahulu tes kognitif harus divalidasi. Validasi pada

penelitian ini menggunakan validasi isi dan konstruk oleh expert (ahli). Validasi

dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas instrument tes kognitif.

a. Validitas Isi

Validitas isi bertujuan untuk mengetahui ketepatan materi yang

diteskan dalam instumen tes kognitif terhadap keseluruhan materi yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2011). Validasi isi dilakukan dengan cara

membandingkan isi instrument dengan SK (Standar Kompetensi), KD

(Kompetensi Dasar) yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta indikator

yang telah disusun berdasarkan SK dan KD. Instrumen kognitif telah

divalidasi oleh ahli yaitu Harlita, S.Si., M.Si. Hasil validasi isi instrumen

kognitif lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 3. Validasi isi dapat

dikontrol dengan cara mengidentifikasi konsep-konsep yang ada pada pokok

bahasan yang akan diujikan sesuai dengan SK dan KD yang telah ditetapkan.

Kemudian menyusun kisi-kisi dari pokok bahasan yang akan diujikan.

Menyusun soal tes sesuai kisi-kisi dan menyusun kunci jawaban serta

menyusun rubrik penilaian sesaat setelah soal tes disusun. Langkah terakhir

adalah meneliti ulang soal yang telah disusun sebelum diperbanyak dan

digunakan (Budiyono, 2003).

b. Validitas Konstruk

Kognitif merupakan kemampuan yang menunjukkan tingkat berfikir

dan pengetahuan seseorang setelah belajar. Dalam ranah kognitif, kita

mengenal adanya Taksonomi Bloom. Bloom mengkategorikan tingkatan ranah

kognitif kedalam enam domain dari C1 hingga C6. Soal tes penelitian ini

memuat keenam tingkatan tersebut. Untuk mengukur ketepatan soal dalam

membidik keenam domain kognitif, maka dilakukan validasi konstruk.

Validasi konstruk merupakan jenis validasi yang mengukur sejauh mana soal

yang telah dibuat tepat untuk mengukur tingkatan kemampuan yang

diinginkan. Validasi konstruk dapat dikontrol dengan menentukan domain-

domain yang ada dalam ranah kognitif (Budiyono, 2003).

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

G. Analisis Data

Hipotesis penelitian diuji dengan analisis Two Way Anova Main Effect and

Interaction Effect. Anova merupakan uji statistik yang berfungsi menguji

perbedaan antar kelompok sampel (Winarsunu, 2002). Selain menguji perbedaan

antar kelompok sampel, Anova juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya

pengaruh interaksi antar variabel independen terhadap variabel dependen dengan

menggunakan Two Way Anova Main Effect and Interaction Effect (Ghozali,

2009).

Uji keseimbangan menggunakan uji t-test. Sedangkan uji prasyarat Anava

maupun t-test menggunakan uji Kolmogorov_Smirnov dan uji Levene’s. Uji

Kolmogorov_Smirnov untuk menguji normalitas dan uji Levene’s untuk uji

homogenitas.

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai

perlakuan. Uji keseimbangan berfungsi untuk mengetahui apakah kemampuan

kedua kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Data

yang digunakan adalah nilai UAS semester I kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3.

Data nilai UAS semester I didapatkan dengan metode dokumentasi. Uji

keseimbangan menggunakan uji t-test dengan bantuan SPSS 16. Sebelumnya

uji normalitas Kolmogorov_Smirnov dan uji homogenitas Levene’s perlu

dilakukan sebagai uji prasyarat statistik parametrik.

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas pada penelitian ini mengguankan uji

Kolmogorov_Smirnov dengan bantuan SPSS 16.

1) Hipotesis

H0 : data terdistribusi normal

H1 : data terdistribusi tidak normal

2) Taraf signifikansi 5% (α = 0,05)

3) Keputusan uji

Data terdistribusi normal jika (p) > 0,05 (H0 diterima)

Data tedistribusi tidak normal (p) < 0,05 (H1 ditolak)

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov_Smirnov pada

Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 dan lebih lengkap dan jelas dapat dilihat pada

lampiran 4.

4) Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi (p) lebih dari 0,05, maka keputusan uji H0 diterima. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sampel berasal dari

populasi yang terdistribusi normal.

Tabel 3.5. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Nilai signifikansi

(p)

Kriteria Keputusan Uji H0,

terdistribusi

XI IPA 3

(Eksperimen)

0,952 p > 0,05 Diterima, Normal

XI IPA 1

(Kontrol)

0,882 p > 0,05 Diterima, Normal

Tabel 3.6. Hasil Uji Normalitas Gaya Belajar

Dimensi Gaya

Belajar

Nilai

signifikansi (p)

Kriteria Keputusan Uji H0,

terdistribusi

Auditori 0,601 p > 0,05 Diterima, Normal

Visual 0,080 p > 0,05 Diterima, Normal

Kinestetik 0,523 p > 0,05 Diterima, Normal

b) Uji Homogenitas

Uji homogennitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene’s

dengan bantuan SPSS 16.

1) Hipotesis

H0 : data homogen

H1 : data tidak homogen

2) Taraf signifikansi 5% (α = 0,05)

3) Keputusan uji

Data homogen jika (p) > 0,05 (H0 ditolak)

Data tidak homogen jika (p) < 0,05 (H1 ditolak)

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Hasil uji homogenitas menggunakan uji Lenene’s pada Tabel 3.7

dan Tabel 3.8 dan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.

Tabel 3.7. Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Uji Nilai

Signifikansi (p)

Kriteria Keputusan Uji H0,

terdistribusi

Homogenitas 0,720 p > 0,05 Diterima,

Homogen

Tabel 3.8. Hasil Uji Homogenitas Gaya Belajar

Uji Nilai

Signifikansi (p)

Kriteria Keputusan Uji H0,

terdistribusi

Homogenitas 0,204 p > 0,05 Diterima,

Homogen

4) Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 3.7 dan 3.8 menunjukkan bahwa nilai

signifikansi (p) lebih dari 0,05; maka keputusan uji H0 diterima. Hal ini

dapat diinterpretasikan bahwa setiap kategori variabel independen

memiliki harga varian yang homogen.

c) Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan pada penelitian ini menggunakan t-test dengan

bantuan SPSS 16.

1) Hipotesis

H0 : tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

H1 : ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

2) Taraf uji signifikan 5% (α = 0,05)

3) Keputusan uji

H0 diterima jika nilai signifikansi (p) > 0,05

H1 ditolak jika nilai signifikansi (p) < 0,05

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Uji keseimbangan kemampuan awal secara lengkap pada lampiran

4 dan secara ringkas pada Tabel 3.9 dan 3.10.

4) Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa sampel Lenene’s

Test menunjukkan p > 0,05 maka dapat disimpulkan masing-masing

kelompok sampel memiliki varian yang sama. Dengan demikian, hasil

uji menggunakan Equal Variances Assumed dengan probabilitas

signifikansi 0,064 > 0,05 dan nilai t adalah -1.888. Hal tersebut dapat

diinterpretasikan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki

kemampuan awal yang sama (seimbang) sehingga memenuhi syarat

untuk digunakan sebagai sampel penelitian. Dari Tabel 3.10

menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang berarti

kemampuan awal antara ketiga kelopok gaya belajar seimbang (sama).

Tabel 3.9. Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Uji

Keseimbangan

Tipe

Asumsi

F Sig t Sig. (2-

tailed)

Nilai UAS 1 Equal

variances

assumed

0,163 0,688 -1,934 0,058

Equal

variances

not

assumed

-1,934 0,058

Tabel 3.10. Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Gaya Belajar

Uji

Keseimbangan

F Sig Kriteria Keputusan Uji H0,

terdistribusi

Nilai UAS 1 2,700 0,076 p > 0,05 Diterima, Seimbang

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-

Smirnov dengan bantuan program SPSS 16. Data dikatakan berdistribusi

normal jika mendekati hukum sebaran gauss. Grafik data yang

berdistribusi normal berbentuk seperti lonceng.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui

kehomogenitasan sampel uji digunakan uji Lenene’s dengan bantuan SPSS

16. Data yang homogen adalah data yang memiliki standar deviasi kecil

yang berarti bahwa data tersebut memiliki varian yang kecil atau dengan

kata lain memiliki varian yang hampir sama dalam setiap kategori variabel

independen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji Two Way Anova Main

Effect and Interaction Effect dengan bantuan SPSS 16. Uji hipotesis berfungsi

untuk mengetahui hipotesis penelitian dapat diterima atau ditolak. Hipotesis

penelitian harus diubah menjadi hipotesis statistik agar dapat dianalisis

menggunakan analisis statistik. Anava Main Effect and Interaction Effect

digunakan untuk menguji pengaruh model pembelajaran Group Investigation

dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar kognitif biologi, serta pengaruh

interaksi antara model pembelajaran yang diterapkan dengan gaya belajar

siswa terhadap hasil belajar kognitif biologi. Data kognitif yang diuji berasal

dari nilai postes dan data gaya belajar berasal dari angket LSA (Learning Style

Analyze). Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar kognitif,

sedang variabel bebas adalah model pembelajaran dan gaya belajar siswa.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Group Investigation (Kelompok Investigasi), dominansi gaya belajar, serta

interaksi antara model pembelajaran Group Investigation dan dominansi gaya

belajar tehadap hasil belajar kognitif biologi. Penelitian ini menggunakan dua

kelompok sampel yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3. Kelas XI IPA 1 sebagai

kelompok kontrol dengan metode konvensional (metode yang biasa diterapkan

oleh guru), sedangkan kelas XI IPA 3 sebagai kelompok eksperimen dengan

penerapan model pembelajaran Group Investigation.

Data penelitian diperoleh dari kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Data penelitian adalah nilai postes dari hasil belajar kognitif pada bab

sistem reproduksi manusia dan dominansi gaya belajar siswa. Nilai postes

berfungsi sebagai sumber data untuk menguji hipotesis penelitian. Nilai postes

juga berfungsi sebagai dasar untuk menentukan kualitas hasil belajar kognitif pada

kelompok ekperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Data gaya belajar

siswa digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar tehadap hasil belajar

kognitif biologi yang diuji dengan uji statistik

Instrumen penelitian menggunakan angket LSA (Learning Style Analyze)

tingkat senior yang telah distandarkan oleh Prashnig (2001). Angket LSA terdiri

dari 36 butir pernyataan yang memuat indikator-indikator ketiga dimensi gaya

belajar. Penelitian ini juga menggunakan instrumen tes kognitif untuk mengetahui

tingkat pengetahuan dan tingkat berfikir siswa. Tes kognitif yang digunakan

memuat enam tingkatan ranah kognitif dari C1 hingga C6. Hasil penelitian, olahan

data, dan pembahasan disajikan sebagai berikut :

A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Ditinjau Dari Gaya Belajar

Data dominansi gaya belajar diperoleh dari angket LSA dari Prashnig

(2001). Data merupakan data nominal yaitu berupa pengkategorian dominansi

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

gaya belajar meliputi auditori, kinestetis, dan visual. Penentuan dominansi

gaya belajar diperoleh dengan cara menjumlahkan tanda chek yang paling

banyak pada setiap dimensi gaya belajar. Data selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 1 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Tabel 4.1.Distribusi Gaya Belajar Kelas Kontrol

NO. Dimensi Gaya Belajar Frekuensi Prosentase

1 Auditori 14 45%

2 Visual 10 32%

3 Kinestetis 7 23%

Jumlah 31

Gambar 4.1. Distribusi Gaya Belajar Kelas Kontrol

Pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa kelas kontrol

memiliki siswa dengan karakteristik gaya belajar auditori paling

mendominansi dibandingkan dengan gaya belajar visual dan kinestetis.

Selanjutnya, data dominansi gaya belajar kelas eksperimen disajikan

secara ringkas pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.2.

0

2

4

6

8

10

12

14

Auditori Visual Kinestetis

14

10

7

Fre

kue

nsi

Dimensi Gaya Belajar

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.2. Distribusi Gaya Belajar Kelas Eksperimen

NO. Dimensi Gaya Belajar Frekuensi Prosentase

1 Auditori 16 52%

2 Visual 7 23%

3 Kinestetis 8 26%

Jumlah 31

Gambar 4.2. Distribusi Gaya Belajar Kelas Eksperimen

Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kelas ekperiman memiliki siswa

dengan gaya belajar auditori sebesar 52%, siswa dengan gaya kinestetis 26%,

dan yang terakhir siwwa dengan gaya belajar visual sebesar 23%. Tabel 4.2

dan Ganbar 4.2 menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki siswa dengan

karakteristik gaya belajar auditori yang paling mendominansi diantara kedua

gaya belajar. Dari Gambar 4.1 dan 4.2 dapat dijelaskan bahwa gaya belajar

yang umumnya dimiliki oleh siswa adalah gaya belajar auditori.

Data penelitian hasil belajar kognitif biologi pada kelompok siswa

dengan gaya belajar auditori, gaya belajar visual, dan gaya belajar kinestetik,

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada

Tabel 4.3 dan Gambar 4.3.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Auditori Visual Kinestetis

16

7 8

fre

kue

nsi

Dimensi Gaya Belajar

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Konitif pada Variabel Gaya Belajar Hasil Statistik Gaya Belajar

Auditori Gaya Belajar

Visual Gaya Belajar

Kinestetik Mean 73,73 66,52 69,60

Standart Deviasi 11,23 10,67 8,29 Variance 126,20 113,89 68,69 Minimum 52 52 58 Maximum 91 79 82

N 30 17 15

Gambar 4.3. Distribusi Hasil Belajar Kognitif pada Variabel Gaya Belajar

Dari Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa rata-rata nilai hasil belajar

kognitif yang paling tinggi adalah siswa dengan gaya belajar auditori (73,73)

disusul dengan siswa dengan gaya belajar kinestetis (69,6), dan yang terendah

adalah siswa dengan gaya belajar visual (66,53). Namun perbedaan rata-rata

nilai hasil belajar tersebut tidak menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan. Ketiga kelompok gaya belajar memiliki perbedaan hasil belajar

kognitif yang tidak terpaut jauh.

2. Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Model Pembelajaran

Data hasil belajar kognitif diperoleh dengan menggunakan instrumen

tes kognitif pada bab sistem reproduksi manusia. Tes kognitif yang digunakan

60.000

62.000

64.000

66.000

68.000

70.000

72.000

74.000

Auditori Visual Kinestetis

73.73

65.29

69.60

Rat

a-ra

ta N

ilai

Dimensi Gaya Belajar

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

memuat enam tingkatan ranah kognitif yang meliputi C1, C2, C3, C4, C5, dan

C6. Tes kongnitif terdiri dari 40 soal pilihan ganda dan 5 soal essay. Soal

berbentuk pilihan ganda sebagian besar memuat tingkatan C1, C2, C3, dan C4.

Sedangkan soal berbentuk essay sebagian besar memuat tingkatan C5 dan C6.

Data hasil belajr diperoleh dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol yang beranggotakan 32 siswa,

sedangkan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang beranggotakan

sebanyak 31 siswa.

Deskripsi data hasil belajar kognitif dibagi menjadi tiga bagian yaitu

deskripsi data nilai hasil belajr kognitif, tingkatan hasil belajar kognitif, dan

data kategori domain kognitif. Data nilai hasil belajar kognitif selanjutnya

akan diolah dengan uji Two Way Anova Main Effect and Interaction Effect,

sedang data kategori domain kognitif akan dianalisis dalam pembahasan.

a) Data Nilai Hasil Belajar Kognitif

Data hasil belajar kognitif diperoleh setelah siswa kelompok

sampel mengerjakan tes kognitif. Nilai diperoleh dari jawaban soal pilihan

ganda dan soal essay. Nilai berskala 100. Distribusi nilai hasil belajar kelas

kontrol disajikan dalam Tabel 4.4 dan Gambar 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol

No. Nilai Frekuensi

1 52-57 5

2 58-63 9

3 64-69 6

4 70-75 6

5 76-81 4

6 82-87 1

Jumlah 31

Sebaran nilai kognitif kelas kontrol terlihat membentuk lonceng.

Hal ini sesuai dengan hukum gauss dan dapat mengindikasikan bahwa

sebaran nilai kognitif kelas kontrol normal. Pada Tabel 4.4 dan Gambar

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4.4 juga dapat diinterpretasikan bahwa nilai yang paling mendominasi

adalah kelas kedua dengan batas kelas 58 dan 63.

Gambar 4.4. Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol

Distribusi nilai hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen

disajikan pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.5

Tabel 4.5. Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen

No. Nilai Frekuensi

1 53-60 4

2 61-68 3

3 69-76 6

4 77-84 14

5 85-92 3

6 93-100 1

Jumlah 31

Tabel 4.4 dan Gambar 4.5 menunjukkan bahwa sebaran nilai hasil

belajar kognitif menyerupai lonceng. Hal ini dapat diartikan bahwa

sebaran nilai hasil belajar kognitif normal. Nilai yang mendominasi adalah

kelas keempat dengan batas kelas 77 dan 84. Interval kelas ekperimen

lebih lebih lebar dibanding kelas kontrol yaitu 7 untuk kelas ekperimen

dan 5 untuk kelas kontrol. Interval yang lebih lebar dapat diartikan bahwa

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

52-57 58-63 64-69 70-75 76-81

5

9

6 6

4

Fre

kue

nsi

Nilai

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kelas ekperimen memiliki variansi lebih besar. Perbandingan deskripsi

statistik antara kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Gambar 4.5. Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Nilai Hasil Belajar Kognitif

Hasil Statistik Kelas

Eksperimen Kontrol

N 31 31

Nilai Maksimum 96 84

Nilai Minimum 54 52

Mean 75,74 65,77

Standar Deviasi 10,22 8,87

Variansi 104,46 78,65

Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa kelas kontrol dan kelas

ekperimen memiliki jumlah siswa yang seimbang yaitu 31 siswa. Nilai

minimum dan maksimum antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

terpaut jauh. Standar deviasi dan variansi kelas eksperimen lebih besar

dibandingkan dengan kelas kontrol. Standar deviasi yang lebih besar

mengindikasikan bahwa data nilai kognitif kelas eksperimen lebih

heterogen disbanding kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki rata-rata

hasil belajar kognitif lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata skor

0

2

4

6

8

10

12

14

53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100

4 3

6

14

3

1

Fre

kue

nsi

Nilai

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

hasil belajar kognitif kelas ekperimen dan kelas kontrol dapat digambarkan

pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Perbandingan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Kognitif Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.6 menginterpretasikan bahwa kelas ekperimen memiliki

rata-rata nilai kognitif jauh lebih baik dibanding rata-rata nilai kognitif

kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai kognitif sebesar

75,74 dan kelas kontrol memilki rata-rata nilai kognitif sebesar 65,77. Dari

gambar 4.5 dapat dijelaskan bahwa kedua kelas memiliki rata-rata nilai

kognitif yang berbeda, tetapi untuk mengetahui apakah kedua kelas

tersebut memiliki perbedaan yang signifikan , maka perlu dilakukan uji

statistik menggunakan Anava.

b) Data Kategori Domain Kognitif

Tes kognitif yang digunakan memuat keenam tingkatan kognitif.

Keenam tingkatan kognitif meliputi mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan

mencipta (C6). Deskripsi data perolehan pada masing-masing kategori

dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.7.

60.0000

62.0000

64.0000

66.0000

68.0000

70.0000

72.0000

74.0000

76.0000

Eksperimen Kontrol

75.74

65.77

Rat

a-ra

ta N

ilai

Kelas

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.7. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Kognitif dan Pada Tiap

Kategori Domain Kognitif

No.

Tingkatan Rata-rata Nilai

Eksperimen Kontrol

1 Mengingat (C1) 81 71

2 Memahami (C2) 75 66

3 Mengaplikasikan (C3) 72 63

4 Menganalisis (C4) 65 53

5 Mengevaluasi (C5) 60,97 49,58

6 Mencipta (C6) 85,16 80,97

Gambar 4.7. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Kognitif pada Tiap Kategori

Domain Kognitif.

Tabel 4.7 dan Gambar 4.7 menunjukkan bahwa kelas eksperimen

memiliki rata-rata nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi pada setiap

kategori domain kognitif. Gambar 4.7 juga menunjukkan bahwa masing

masing-masing kelompok sampel memiliki rata-rata nilai yang baik pada

kategori C1 (menghafal) dan rata-rata nilai kedua kelompok sampel

semakin menurun seiring dengan tingkatan domain kognitif. Rata-rata nilai

yang paling rendah dari kedua kelompok sampel adalah domain C5

(mengevaluasi). Sedangkan rata-rata nilai yang tertinggi dari kedua

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

C1 C2 C3 C4 C5 C6

81 75 72

65 60.97

85.16

71 66 63

53 49.58

80.97

Rat

a-ra

ta N

ilai

Kategori Domain Kognitif

Eksperimen

Kontrol

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kelompok sampel adalah kategori C6 (mencipta). Perbedaan yang paling

jauh antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah pada

kategori domain C5 dimana rata-rata nilai kelas eksperimen 60,97

sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 49,58. Kelas ekperimen memiliki

rata-rata nilai kognitif lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Hal ini

mengindikasikan bahwa model pembelajaran Group Investigation mampu

membidik kemampuan berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking)

khususnya pada domain C4, C5, dan C6.

3. Data Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Interaksi Model Pembelajaran

dan Gaya Belajar.

Gaya belajar adalah kecenderungan seseorang untuk menyerap

informasi dengan mudah. Mengenali gaya belajar merupakan langkah awal

untuk menentukan metode yang tepat dalam belajar. Kesesuaian antara gaya

belajar yang dimiliki oleh siswa di kelas dengan penerapan model

pembelajaran, sangat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar. Berikut

ini merupakan data hasil belajar biologi siswa pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen ditinjau dari gaya belajar biologi siswa.

Data penelitian hasil belajar kognitif biologi kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen ditinjau dari gaya belajar siswa, selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.8 dan

diagram batang pada Gambar 4.8.

Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan Interaksi antara Model

Pemebelajaran dan Gaya Belajar

Hasil

Statistik Gaya Belajar Auditori Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Kinestetik

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Mean 69,07 77,81 61,80 73,29 64,86 73,75 StDev 8,62 11,90 10,06 7,83 5,24 8,46 Variance 74,38 141,50 113,26 61,24 27,48 71,64

Minimum 52 54 52 67 58 58 Maximum 84 91 79 94 71 82 N 14 16 10 7 7 8

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4.8. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi antara

Model Pembelajaran dan Gaya Belajar.

Selain dengan diagram batang Tabel 4.7 juga dapat digambarkan

dengan grafik pada Gambar 4.8.

Gambar 4.9. Grafik Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Interaksi Model

Pembelajaran dengan Gaya Belajar.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Auditori Visual Kinestetis

77.81 73.28 73.75

69.07

61.8 64.86

Rat

a-ra

ta N

ilai

Dimensi Gaya Belajar

Eksperimen

Kontrol

77.8125 73.2857 73.75

69.0714

61.8 64.8571

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Auditori Visual Kinestetis

Eksperimen

Kontrol

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Dari Tabel 4.8, Gambar 4.8, dan Gambar 4.9 dapat diinterpretasikan

bahwa ketiga dimensi gaya belajar pada kelas eksperimen memiliki rata-rata

nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Tabel 4.8,

Gambar 4.8, dan Gambar 4.9 juga menjelaskan bahwa gaya belajar auditori

baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai kognitif

lebih tinggi dibanding kedua gaya belajar yang lain. Dari grafik tersebut dapat

diinterpretasikan bahwa bahwa bentuk kurva gaya belajar baik pada kelas

kontrol maupun kelas eksperimen tidak bersilangan yang berarti tidak ada

pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil

belajar.

4. Deskripsi Data Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Group

Investigation

Angket respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation

menjelaskan tentang motivasi, ketertarikan, pemahaman materi dan

pengembangan penerapan model pembelajaran Group Investigation. Anket

respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation digunakan

untuk mengeahui sikap siswa terghadap penerapan model pembelajaran Group

Investigation. Angket ini dibagikan kepada siswa kelas eksperimen setelah

siswa mngikuti postes. Untuk lebih jelas tentang respon respon siswa terhadap

model pembelajaran Group Investigation beserta indikator angket dapat dilihat

pada Tabel 4.9.

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa :

1) Terdapat 83,9% siswa tertarik dengan penerapan model pembelajaran

Group Investigation dan siswa yang tidak tertarik dalam penerapan model

pembelajaran Group Investigation sebesar 16,1 %.

2) Angket respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation

menunjukkan bahwa hanya 71% termotivasi dengan penerapan model

pembelajaran Group Investigation, sebesar 64,5%, dan siswa yang tidak

termotivasi dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation

sebesar 29%.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.9. Respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation.

Indikator No.

Soal

Frekuensi (%)

SS S TS STS

Menunjukkan ketertarikan terhadap

model pembelajaran Group

Investigation.

1 9,7 74,2 16,1 0

Menunjukkan sikap siswa lebih

termotivasi dengan model

pembelajaran Group Investigation.

2 6,5 64,5 29 0

Menunjukkan sikap siswa lebih

mudah dalam memahami materi.

3,4,5,9 10,5 75 14,5 0

Meningkatkan keaktifan siswa 6,7,8,12,14 5,8 86,5 7,7 0

Menunjukkan keinginan menerapkan

model pembelajaran Group

Investigation pada materi yang lain.

16 16,1 77,4 6,5 0

3) Sebagian kecil siswa (85,5%) mudah memahami materi biologi dengan

penerapan model pembelajaran Group Investigation, sedangkan siswa

yang merasa kesulitan memahami materi biologi dengan penerapan model

pembelajaran Group Investigation sebesar 14,5%.

4) Sebagian besar (92,3%) siswa merasa penerapan model pembelajaran

Group Investigation mampu meningkatkan keaktifan mereka. Sedangkan

siswa yang merasa penerapan model pembelajaran Group Investigation

tidak mampu meningkatkan keaktifan mereka sebesar 7,7%.

5) Hampir seluruh siswa (93,5%) ingin menunjukkan keinginan untuk

menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi biologi

yang lain, sedangkan siswa yang tidak memiliki minat untuk menerapkan

model pembelajaran Group Investigation pada materi biologi yang kain

sebesar 6,5 %

5. Deskripsi Data Lembar Observasi

Observasi keterlaksanaan sintaks dilakukan untuk menjaga kualitas

penerapan model pembelajaran Group Investigation agar berjalan sesuai

dengan sintaks. Dalam pelaksanaannya, guru dan peneliti melakukan

koordinasi dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation. Selama

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

proses pembelajaran aktivitas guru dan aktivitas siswa di observasi oleh

peneliti dan observer. Data observasi disajikan dalam bentuk Tabel.

a) Observasi Aktivitas Guru

Observasi bertujuan untuk mengukur ketaatan guru dalam

menjalankan sintaks Group Investigation. Hal ini dilakukan untuk menjaga

kualitas pemebalajaran. Hasil observasi disajikan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Observasi Aktivitas Guru

Tahap Aktivitas Guru Keterlaksanaan *)

Perulangan Sintaks

1 2 3 4

Apersepsi

dan motivasi

Membuka pelajaran dan

mengucap salam

(B)

(B)

(B)

(B)

Mempersiapkan kesiapan

siswa

(B)

(B)

(B)

(B)

Memberikan apersepsi dan

motivasi dengan mengajukan

beberapa pertanyaan

(T)

(B)

(B)

(B)

Grouping

(Sintaks

Tahap I)

Menampilkan topik

permasalahan terkait sistem

reproduksi

(B)

(B)

(B)

(B)

Membagi siswa dalam

kelompok

(B)

(B)

(B)

(B)

Meminta siswa memilih sub

topik yang akan di investigasi

(B)

(B)

(K)

(K)

Planning

(Sintaks

Tahap II)

Membimbing siswa

merencanakan apa yang akan

dipelajari/diinvestigasi

berdasarkan sub topik yang

telah dipilih

(B)

(K)

(K)

(K)

Investigation

(Sintaks

Tahap III)

Membimbing siswa selama

kegiatan diskusi

kelompok/investigasi

(B)

(B)

(B)

(B)

Organizing

(Sintaks

Tahap IV)

Meminta setiap kelompok

untuk menyiapkan laporan

akhir berdasarkan hasil diskusi

(B)

(B)

(B)

(B)

Presenting

(Sintaks

Tahap V)

Meminta setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusi

(B)

(B)

(B)

(B)

Memberi kesempatan siswa

untuk mengajukan pertanyaan

(B)

(B)

(B)

(B)

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tahap Aktivitas Guru Keterlaksanaan *)

Perulangan Sintaks

1 2 3 4

Konfirmasi Memberi kesempatan siswa

untuk menyimpulkan materi

yang diperoleh

(T)

(T)

(T)

(B)

Memberi konfirmasi terhadap

hasil pembelajaran

(K)

(B)

(B)

(B)

Evaluasi

(Sintaks

TahapVI)

Memberi evaluasi dengan

mengajukan pertanyaan

kepada siswa

(T)

(T)

(T)

(B)

Penutup Memberi tugas

(T)

(K)

(K)

(B)

Menutup pembelajaran dengan

salam

(B)

(B)

(B)

(B)

*) Keterangan : B = Baik, K = Kurang, T = tidak terlaksana

Pada pertemuan pertama, sintaks Group Investigation kurang

berjalan secara maksimal.Guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa,

baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini juga terjadi pada pertemuan kedua

dan ketiga. Pada pertemuan kedua, ketiga, dan keempat, guru kurang dapat

membimbing siswa untuk melakukan perencanaan pemecahan masalah

dengan baik. Pada pertemuan ketiga dan keempat guru tidak maksimal

dalam membimbing siswa untuk memilih topik investigasi sesuai minat

siswa. Topik perrmasalahan langsung ditentukan oleh guru. Hal ini

dilakukan dengan alasan untuk menghemat waktu. Secara umum sinak

Group Investigation telah terlaksana dengan baik.

b) Observasi Aktivitas Siswa

Kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan tanpa adanya peran

serta siswa. Peran aktif siswa sangat mendukung kualitas penerapam

model pembelajaran Group Investigation. Untuk itu, observasi aktivitas

siswa dalam pembelajaran perlu dilakukan. Hasil observasi aktivitas siswa

disajikan pada Tabel 4.11.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 4.11. Observasi Aktivitas Siswa

Tahap Aktivitas Siswa Keterlaksanaan *)

Perulangan Sintaks

1 2 3 4

Apesepsi dan

motivasi

Menjawab salam guru √

(B)

(B)

(B)

(B)

Mempersiapkan diri √

(B)

(B)

(B)

(B)

Menjawab pertanyaan guru

(T)

(B)

(B)

(B)

Grouping

(Sintaks

Tahap I)

Mengidentifikasi topik

permasalahan menjadi sub topik

permasalahan

(B)

(B)

(B)

(B)

Menempatkan diri dalam

kelompok

(B)

(B)

(B)

(B)

Memilih sub topik yang akan di

investigasi

(B)

(B)

(B)

(B)

Menerima LKS √

(B)

(B)

(B)

(B)

Planning

(Sintaks

Tahap II)

Merencanakan bagaimana cara

mempelajari dan memecahkan

sub topik tersebut

(B)

(K)

(K)

(K)

Investigation

(Sintaks

Tahap III)

Melaksanakan investigasi √

(B)

(B)

(B)

(B)

Organizing

(Sintaks

Tahap IV)

Menyiapkan laporan akhir √

(B)

(B)

(B)

(B)

Presenting

(Sintaks

Tahap V)

Mempresentasikan hasil diskusi √

(K)

(B)

(K)

(K)

Mengajukan pertanyaan √

(B)

(B)

(B)

(B)

Konfirmasi Menyimpulkan materi yang

diperoleh

(T)

(T)

(T)

(B)

Mendengarkan penjelasan guru √

(B)

(B)

(B)

(B)

Evaluasi

(Sintaks

TahapVI)

Menjawab pertanyaan evaluasi

yang diajukan guru

(T)

(T)

(T)

(B)

Penutup Menerima tugas dari guru

(T)

(B)

(B)

(B)

Menjawab salam √

(B)

(B)

(B)

(B)

*) Keterangan : B = Baik, K = Kurang, T = tidak terlaksana.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga siswa tidak mendapat

evaluasi secara tertulis maupun lisan dari guru. Evaluasi secara lisan dilakukan

pada petemuan keempat. Evaluasi bersifat untuk menguji pemahaman siswa

akan materi sistem reproduksi. Evaluasi bersifat acak, hanya beberapa siswa

yang diberikan pertanyaan. Sedangkan evaluasi tertulis dilaksanakan pada

kegiatan postes. Pada pertemuan ketiga dan keempat siswa tidak mendapatkan

bimbingan melakukan perencanaan pemecahan permasalahan dari guru secara

maksimal, tetapi mereka dapat melaksanakan sendiri dengan baik.

Perencanaan dapat dilakukan oleh siswa dengan baik, sebab siswa sudah

terbiasa untuk melakukan perencanaan pemecahan masalah. Pada umumnya

sintaks model pembelajaran Group Investigation telah diikuti siswa dengan

baik. Namun pada kegiatan presentasi, tidak semua siswa melaksanakannya

secara maksimal. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan presentasi

temannya dengan baik.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitan ini menggunakan uji statistik Two Way Anova Main Effect and

Interaction Effect. Dalam uji Anova atau juga sering disebut Anava

dipersyaratkan data normal dan homogen. Oleh karena itu sebelum uji hipotesis,

data penelitian harus diuji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data yang digunakan

terdistribusi normal. Data yang terdistribusi normal dapat digunakan untuk

mengeneralisasikan hipotesis pada populasi. Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5 %.

Perumusan hipotesis sebagai berikut :

H0 : data terdistribusi normal

H1 : data terdistribusi tidak normal

Dengan acuan data terdistribusi normal jika nilai signifikansi (p) > 0,05.

Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiaran 4 dan

disajikan secara ringkas pada Tabel 4.12.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas

Hasil Belajar

Kognitif

Pada

Variabel

Kelas Nilai

Signifikansi (p)

Kriteria Keputusan Uji

H0,

terdistribusi

Model

Pembelajaran

Group

Investigation

0,153 p > 0,05 Diterima,

Normal

Konvensional 0,200 p > 0,05 Diterima,

Normal

Gaya Belajar Auditori 0,200 p > 0,05 Diterima,

Normal

Visual 0,200 p > 0,05 Diterima,

Normal

Kinetestis 0,200 p > 0,05 Diterima,

Normal

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa semua variasi dari kedua

variabel memiliki nilai signifikansi (p) lebih dari 0,05; maka keputusan uji H0

diterima. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa data hasil belajar kognitif

terdistribusi normal baik dilihat dari variasi variabel model pembelajaran yang

diterapkan maupun ditinjau dari variasi variabel gaya belajar.

2. Uj Homogenitas

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah variansi pada

kelompok sampel berbeda (heterogen) atau sama (homogen). Uji homogenitas

menggunakan uji Levene’s. Kriteria acuan data homogen :

H : data homogen jika nilai signifikansi (p) < 0,05 (H diterima)

H : data tidak homogen jika nilai signifikan (p) < 0,05 ( H ditolak)

Hasil uji homogenitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 dan

secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hasil Uji Homogenitas

Hasil Belajar

Kognitif Pada

Variabel

Nilai signifikansi

(p)

Kriteria Keputusan Uji

H0, terdistribusi

Model

Pembelajaran

0,587 p > 0,05 Diterima,

Homogen

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Hasil Belajar

Kognitif Pada

Variabel

Nilai signifikansi

(p)

Kriteria Keputusan Uji

H0, terdistribusi

Gaya Belajar 0,204 p > 0,05 Diterima,

Homogen

Hasil uji Levene’s menunjukkan bahwa data hasil belajar kognitif baik

pada variabel model pembelajaran maupun pada variabel gaya belajar memiliki

nilai signifikansi lebih dari 0,05; maka keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa kelas sampel berasal dari populasi yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji Two Way Analysis of Variance Main

Effect and Interction Effect. Anava merupakan statistik parametrik yang

digunakan untuk menguji adanya perbedaan antar kelompok sampel. Anava

digunakan pada variabel yang memiliki lebih dari 2 variasi. Anava dua jalan

merupakan anava faktorial. Anava faktorial digunakan untuk menguji adanya

perbedaan antar kelompok data yang berasal dari dua variabel bebas atau lebih

(Winarsunu, 2002). Anova Main Effect and Interaction Effect untuk menguji

adanya pengaruh dari masing-masing variabel serta pengaruh interaksi antar

variabel terhadap variabel independen (Ghozali, 2009). Persyaratan uji anava telah

terpenuhi yaitu data terdistribusi normal dan homogen. Berikut hasil olahan data

hasil belajar pada variabel model pembelajaran dan gaya belajar dengan bantuan

SPSS 16.

1. Uji Hipotesis Pertama

Uji hipotesis pertama menguji tentang variabel model pembelajaran

yang diterapkan. Kriteria acuan dalam pengambilan hipotesis sebagai berikut :

H0 : tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif biologi

antara kelas eksperimen (Group Investigation) dan kelas kontrol (metode

konvensional).

H1 : ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif biologi antara

kelas eksperimen (Group Investigation) dan kelas kontrol (metode

konvensional).

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Hasil pengaruh model pembelajaran Group Investigation terhadap

hasil belajar kognitif secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5 dan secara

ringkas disajikan pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Hasil Analisis Pengaruh model pembelajaran Group Investigation

terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi.

Sumber F hitung F tabel Nilai

signifikansi

(p)

Kriteria Keputusan uji

H0

Model

pembelajaran

14,631 4,00 0,000 p < 0,05 H0 ditolak

Nilai signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 berarti H0 ditolak dan

sebaliknya H1 diterima. H1 (hipotesis alternatif) menyatakan bahwa ada

perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kontrol. Adanya

perbedaan akibat adanya pengaruh, sehingga dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap

hasil belajar kognitif biologi.

2. Uji Hipotesis Kedua

Uji hipotesis kedua menguji tentang variabel model pembelajaran yang

diterapkan. Kriteria acuan dalam pengambilan hipotesis sebagai berikut :

H0 : tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif biologi

siswa SMA N 5 Surakarta bila ditinjau dari gaya belajar siswa ( visual,

auditori, dan kinestetis).

H1 : ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif biologi siswa

SMA N 5 Surakarta bila ditinjau dari gaya belajar siswa ( visual,

auditori, dan kinestetis).

Hasil analisis pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada

Tabel 4.15.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.15. Hasil Analisis Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar

Kognitif Biologi.

Sumber F hitung F Tabel Nilai

signifikansi

(p)

Kriteria Keputusan uji

H0

Gaya

Belajar

2,316 3,15 0,108 p > 0,05 H0 diterima

Hasil uji Anava menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p) lebih besar

dari 0,05 berarti hipotesis nul diterima. H0 menyebutkan bahwa tidak ada

perbedaan hasil belajar kognitif antar ketiga dimensi gaya belajar. Tidak

adanya perbedaan akibat dari ttidak adanya pengaruh. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa gaya belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

kognitif.

3. Uji Hipotesis Ketiga

Uji hipotesis kedua menguji tentang interaksi antara variabel model

pembelajaran yang diterapkan dan variabel gaya belajar. Kriteria acuan dalam

pengambilan hipotesis sebagai berikut :

H0 : tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif biologi

siswa SMA N 5 Surakarta bila ditinjau dari interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar siswa.

H1 : ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif biologi siswa

SMA N 5 Surakarta bila ditinjau dari interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar siswa.

Hasil analisis pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan gaya

belajar terhadap hasil belajar kognitif secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.16.

Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar memiliki nilai signifikansi (p) lebih dari 0,05

berarti H0 diterima. Hipotesis nul menyebutkan bahwa tidak ada perbadaan

hasil belajar kognitif biologi bila ditinjau dari interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar

kognitif biologi.

Tabel 4.16. Hasil Analisis Pengaruh Interaksi model Pembelajaran dan Gaya

Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi.

Sumber F

hitung

F

Tabel

Nilai

signifikansi

(p)

Kriteria Keputusan

uji H0

Model

Pembealajran

dan Gaya

Belajar

0,112 3,15 0,886 p > 0,05 H0 diterima

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group

Investigation terhadap Hasil Belajar Kognitif

Uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa p < 0,05 atau F hitung

(14,631) > F tabel (4,00) yang dapat diartikan bahwa penerapan model

pembelajaran Cooperative Tipe Group Investigation berpengaruh terhadap

hasil belajar kognitif siswa SMA Negeri 5 Surakarta. Kesimpulan ini

dikuatkan dengan hasil uji keseimbangan yang menyatakan bahwa kelas

kontrol dan kelas eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama.

Sehingga kemampuan awal tidak mengganggu hasil penelitian. Hal tersebut

dibuktikan dengan diterimanya H0 dengan nilai signifikansi p > 0,05 dalam t-

test.

Hasil penelitian ini, sesuai dengan deduksi teori dari teori belajar

konstruktivisme dan teori belajar sosial Vigotsky. Group Investigation

merupakan model pembelajaran kooperatif berbasis tugas. Sintaks GI

memfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri dalam membangun struktur

kognitif yang harus dicapai. Tahap Planing, Investigation, Organizing,

Presenting merupakan kegiatan ilmiah sesuai dengan indikasi kegiatan

belajar penemuan dari Bruner. Bruner menjelaskan bahwa belajar bermakna

menunjukkan beberapa keunggulan. Keunggulan itu meliputi pengetahuan

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

yang telah dibangun lebih mudah untuk diingat, hasil belajar penemuan

memiliki efek transfer lebih baik, serta meningkatkan penalaran siswa. Selain

teori belajar konstruktivisme GI juga berlandaskan pada teori belajar

Vigotsky yaitu teori belajar sosial. Sintaks GI terdapat tahap Grouping dan

Presenting. Kedua tahap ini mampu melatih keterampilan kerjasama siswa.

Sesuai dengan teori belajar sosial yang menyatakan dalam kegiatan diskusi

akan terjadi scaffolding sehingga siswa akan saling bertukar informasi.

Kegiatan scaffolding membantu siswa kemampuan rendah untuk menyerap

informasi dari teman sebayanya, sehingga ketergantungan belajar yang

bersumber dari guru dapat dikurangi.

Model pembelajaran Cooperative Tipe Group Investigation

memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif. Kelas

eksperimen dengan penerapan Group Investigation memiliki rata-rata nilai

lebih tinggi (75,74) dibandingkan kelas kontrol (65,77) dengan metode

konvensional. Nilai rata-rata yang lebih unggul menginterpretasikan bahwa

kelas dengan penerapan Group Investigation memiliki kematangan tingkat

berfikir lebih unggul, baik C1 (menghafal) ataupun tingkat berfikir yang lebih

tinggi yaitu C6 (mencipta).

Selain dari rata-rata nilai kognitif, tingkat kematangan berfikir siswa

juga dapat ditunjukkan dari perbandingan domain kognitif pada setiap

kategori domain kognitif C1 hingga C6. Data yang diperoleh menunjukkan

bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih unggul daripada kelas

kontrol pada setiap kategori domain kognitif. Kemampuan menghafal,

memahami, menganalisis, dan aplikasi konsep biologi kelas eksperimen lebih

tinggi dibanding kelas kontrol. Selain itu, kemampuan yang paling berbeda

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah pada tingkat mengevaluasi.

Pada tingkat kemampuan mencipta kelas eksperimen juga memiliki nilai

lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

Rata-rata nilai kognitif kelas eksperimen yang selalu lebih tinggi

disetiap domain kognitif menunjukkan bahwa model pembelajaran

Cooperatif Learning tipe Group Investigation lebih mampu meningkatkan

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

pemahaman siswa. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Hobri dan Susanto (2006). Penelitian Hobri dan Susanto

merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil sampel kelas III

SMP N 8 Jember pada materi volume tabung. Dari hasil observasi dan tes

didapatkan hasil bahwa kriteria keberhasilan Group Investigation dalam

meningkatkan hasil belajar siswa adalah sangat baik.

Kemampuan tingkat berfikir yang lebih tinggi pada setiap domain

kognitif mempunyai arti penerapan model pembelajaran Cooperative tipe

Group Investigation mampu meningkatkan HOT (Higher Order Thingking).

Keenam domain kognitif dapat dicapai dengan baik dengan adanya sintaks

Group Investigation yaitu Grouping, Planning, Investigation, Organizing,

Presenting, dan Evaluasi. Kelompok Investigasi merupakan model

pembelajaran kooperatif yang memiliki empat komponen yaitu investigasi,

interaksi, interpretasi, dan motivasi intrinsik.

Keempat komponen GI termuat dalam sintaks model pembelajaran

kooperatif tipe kelompok belajar. Interaksi siswa terjadi saat tahap Grouping

dan Presenting terjadi. Motivasi intrinsik timbul pada tahap Grouping, ketika

siswa diberi kebebasan untuk memilih kasus sesuai minat mereka. Pemilihan

topik didasarkan pada rasa keingintahuan mereka pada pemecahan masalah

kasus-ksus topik investigasi yang disajikan. Saat bekerja kelompok siswa

saling bekerjasama bertukar pendapat untuk memecahkan masalah pada topik

yang telah mereka pilih. Pada tahap Grouping, juga terjadi interaksi antar

anggota kelompok untuk saling bertukar informasi. Saling bertukar informasi

mendorong siswa untuk lebih aktif disebut dengan istilah scaffolding. Saling

bertukar informasi juga terjadi pada tahap Presenting. Jika dalam tahap

Grouping, scaffolding terjadi hanya dalam kelompok, tetapi dalam tahap

Presenting, scaffolding terjadi antar kelompok dalam satu kelas. Dalam tahap

Presenting diharapkan siswa mampu mengevaluasi jawaban dan ide-ide

kreatif teman sebaya mereka, sehingga dalam tahap ini mampu mengasah

kemampuan mengevalusi (C5).

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Kemampuan C1 dan C2 lebih terasah pada tahap Planning. Pada tahap

Planning siswa dituntut untuk merencanakan materi apa saja yang harus

mereka pelajari untuk memecahkan permasalahan serta bagaimana mereka

memecahkan permasalahan yang ada dalam topik yang telah mereka pilih.

Hal tersebut akan mengarahkan siswa untuk lebih mampu menghafal dan

memahami konsep biologi sebelum mereka memecahkan permasalahan

biologi.

Tahap investigasi merupakan proses inquiri untuk mengonstruk suatu

gagasan. Pada tahap Investigation kemampuan yang lebih terbidik adalah

kemampuan C4 (mennganalisis). Setelah siswa tahu dan paham akan konsep

biologi maka siswa akan menggunakan kemampuan dasar tersebut untuk

memecahkan kasus (permasalahan biologi) dengan cara menganalisis kasus

tersebut. Pada tahap ini, siswa menganalisis kasus hingga menemukan

jawaban. Tahap Investigation juga melatih siswa untuk merancang suatu

hipotesis dari suatu permasalahan. Selain keterampilan C4, tahap investigasi

juga melatih keterampilan aplikasi (C3) dan mencipta (C6). Dari analisis

akan membuat siswa paham kapan dan bagaimana suatu konsep biologi dapat

diterapkan. Keterampilan mencipta dapat dibidik dalam tahap ini dikarenakan

setelah siswa mampu menganalisis suatu kasus mereka juga dituntut untuk

mampu memecahkan masalah tersebut. Misal saat suatu kelompok

menghadapai suatu kasus lemah kontraksi pada seorang ibu yang akan

melahirkan, siswa menganalisis mengapa hal tersebut dapat terjadi dan apa

penyebabnya. Setelah menemukan jawaban atas permasalahan tersebut siswa

diarahkan oleh guru untuk mengatasi solusi pada kasus yang disajikan yaitu

memberikan ide-ide kreatif yang bertujuan agar si ibu melahirkan bayinya

dengan selamat. Dari kegiatan ini siswa juga tahu kapan dan bagaimana

mereka harus menerapkan konsep biologi, karna kasus yang disajikan adalah

kasus biologi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Komponen

interpretasi terpenuhi saat siswa menganalis permasalahan dan

mendiskusikan dalam kelompok hingga menemukan pemecahannya.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tahap Organizing mampu melatih group process skill kepada siswa.

Group Investigation merupakan model pembelajaran Cooperative Learning

yang berbasis pada spesialisasi tugas. Pada pembelajaran ini setiap individu

memiliki beban tugasnya masing-masing. Pembagian tugas dan

mempersiapkan presentasi serta mempersiapkan laporan investigasi

dilakukan saat tahap Organizing. Dampak negatif dari spesialisasi tugas

adalah setiap siswa atau setiap kelompok hanya belajar sesuai materi yang

menjadi tanggung jawabnya. Untuk mengatasi hal tersebut, presentasi dan

diskusi kelas merupakan solusi yang tepat.

Pada penelitian ini tahap evaluasi tidak berjalan secara maksimal.

Aktivitas-aktivitas yang seharusnya ada dalam tahap evaluasi adalah

menelaah ulang baik tentang pemahaman siswa akan konsep biologi yang

telah dipelajari maupun menelaah ulang model pembelajaran yang telah

diterapkan, apakah model pembelajaran mampu meningkatkan motivasi

siswa dan hasil belajar siswa. Dalam tahap evaluasi juga dianjurkan siswa

mampu memahami apa yang belum dapat mereka capai dan apa yang telah

mereka capai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini hanya menggunakan media pembelajaran berupa LKS

dan video pembelajaran. LKS digunakan untuk membantu siswa membangun

konsep biologi yang harus mereka temukan sendiri dengan bimbingan guru.

Selain itu, LKS juga berfungsi menyatukan pemahaman siswa akan konsep

biologi yang terpisah-pisah sehingga pembelajaran lebih terarah pada tujuan

yang seharusnya dicapai. Video pembelajaran digunakan untuk membantu

siswa dalam membangun pemahaman akan suatu proses yang ada dalam ilmu

biologi, dalam penelitian ini adalah proses-proses sistem reproduksi. Video

juga mampu mengasah keterampilan mengamati sehingga terbentuk

keterampilan proses sains.

Anggota kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing berjumlah

31 siswa. Sehingga jumlah siswa bukan merupakan variabel pengganggu

dalam penelitian. Penerapan metode konvensional berjalan lebih singkat

dibanding kelas eksperimen. Kelas kontrol membutuhkan waktu enam

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pertemuan untuk menyelesaikan materi sistem reproduksi manusia.

Sedangkan kelas eksperimen membutuhkan waktu delapan kali pertemuan.

GI merupakan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan

keterampilan berfikir siswa dan group process skill, tetapi tidak efisien dalam

penggunaan waktu. Pada kelas kontrol guru hanya menggunakan metode

ceramah, tanya jawab, serta diskusi untuk memancing munculnya gagasan

dari sisswa. Terkadang guru juga menggunakan video pembelajaran untuk

membantu pemahaman siswa.

Fakta tingginya pencapaian hasil belajar kognitif juga didukung oleh

data angket respon siswa terhadap penerapan GI. Secara umum siswa

menunjukkan respon positif terhadap penerapan GI. Sebesar 83,8% siswa

tertarik dengan penerapan GI dan 71% siswa termotivasi dengan penerapan

GI. Terbentuknya motivasi akan mempengaruhi hasil belajar yang lebih baik.

Sedangkan siswa yang tidak tertarik sebesar 16,1% dan siswa yang tidak

termotivasi 29%. Selain terbentuknya motivasi, kemudahan siswa dalam

memamahami materi sistem reproduksi manusia juga memiliki kontribusi

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Data angket menunjukkan

85,5% siswa lebih mudah memahami materi dengan penerapan GI.

Kemudian, 93,5% siswa kelas eksperimen menyatakan keinginan untuk

menerapkan GI untuk mempelajari materi biologi yang lain. Sebesar 6,5%

siswa tidak tertarik untuk menerapkan GI dengan alasan terlalu banyak tugas

dan terlalu banyak laporan investigasi yang menyita waktu mereka. Sekitar

14,5% siswa merasa sulit memahami materi sistem reproduksi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Group

Investigation dapat menjadi referensi sebagai model pembelajaran alternatif

untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, group process skill, serta HOT.

Group Investigation memiliki unsur inquiri yaitu dalam tahap menemukan

pemecahan masalah saat melakukan tahap investigasi. Inquiri memancing

siswa untuk lebih aktif dan mandiri, sehingga siswa mampu menguasai

keterampilan proses sains. Proses sains tidak hanya terbatas pada kegiatan

psikomotor, tetapi keterampilan proses berfikir kognitif juga mampu melatih

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

keterampilan proses sains. Sintaks GI mulai dari Grouping hingga evaluasi

mampu mengasah keterampilan proses berfikir tersebut. Unsur kooperatif

juga termuat dalam sintaks GI dengan adanya kegiatan diskusi kelompok dan

diskusi kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GI merupakan model

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum KTSP.

2. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif

Gaya belajar adalah kecenderungan seseorang untuk menggunakan

suatu teknik belajar dalam menyerap dan mengolah informasi dengan lebih

mudah bagi dirinya sendiri. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda

sesuai karakter kepribadian siswa. Gaya belajar berdasarkan modalitas

menurut De Porter dan Hernacki (2011) digolongkan menjadi tiga dimensi

yaitu visual, kinestetis, dan auditori. Mengenali modalitas gaya belajar

merupakan langkah utama dan pertama sebelum memulai kegiatan

pembelajaran. Diasumsikan jika siswa mengenali gaya belajar mereka, maka

mereka akan menggunakan gaya belajar tersebut secara maksimal dan siswa

akan lebih mudah menyerap informasi. Setelah informasi terserap dengan

mudah, maka langkah selanjutnya adalah mengolah informasi sesuai gaya

berfikir siswa dan pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Data angket gaya belajar menunjukkan bahwa gaya belajar yang umum

dimiliki oleh siswa adalah auditori. Gaya belajar auditori mudah menyerap

informasi dengan hanya mendengarkan ceramah dari guru atau diskusi.

Sehingga hal ini bukan menjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil uji anava dua jalan, pada hipotesis kedua

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,108 yang berarti taraf kesalahan alfa

sebesar 10,8%. Selain dari taraf signifikansi, pengambilan keputusan hipotesis

juga dapat dilihat dengan cara membandingkan nilai F. F hitung (2,316) lebih

kecil dari F tabel (3,15). Batas toleransi probabilitas kesalahan dalam

penelitian ini adalah 5%. Hasil uji anava menunjukkan penelitian ini memiliki

nilai prosentase kemungkinan kesalahan sebesar 10,8%. Dapat disimpulkan

jika peneliti mengambil keputusan untuk menolak hipotesis nul yang

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

seharusnya diterima sebesar 10,8% dari sampel yang digunakan. Prosentase

kesalahan alfa ini melebihi ambang toleransi sehingga peneliti memutuskan

untuk menerima H0 yaitu tidak ada perbedaan hasil belajar kognitif yang

signifikan antara gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik.

Pada uji keseimbangan dengan menggunakan uji anava satu jalan

didapat hasil bahwa p > 0,05. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ketiga

dimensi gaya belajar memiliki kemampuan awal yang sama. Kelompok

sampel dengan kemampuan awal yang sama merupakan syarat untuk dapat

dijadikan sebagai sampel penelitian. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan

postes untuk mengukur kemampuan akhir ketiga kelompok dimensi gaya

belajar dan didapat hasil dengan uji anava yang menyatakan bahwa hasil

belajar kognitif ketiga kelompok dimensi gaya belajar hanya berbeda sedikit

dan tidak berbeda nyata. Dari hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan

bahwa gaya belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif biologi

SMA Negeri 5 Surakarta.

Hasil penelitian tersebut senada dengan penelitian Prastiti dan

Pujiningsih (2009) dengan nilai signifikansi sebesar 23,3% yang berarti

preferensi gaya belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

belajar. Penelitian ini menggunakan mahasiswa FE-UM sebagai sampel

penelitian. Data berasal dari nilai IPK mahasiswa.

Deduksi teori pada awal penelitian menyatakan bahwa gaya belajar

mempengaruhi hasil belajar kognitif. Deduksi terori ini berlandaskan pada

teori belajar kognitif, yaitu pemrosesan informasi. Teori belajar pemrosesan

informasi dilmulai dengan menyerap informasi melalui indra kemudian

diteruskan di otak dan disimpan. Penyerapan informasi yang maksimal akan

mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Pembelajaran yang sesuai dengan

karaketristik gaya belajar siswa akan meningkatkan konsentrasi siswa

(Susanto, 2006), sebab siswa tidak memerlukan energi yang lebih untuk

menyerap informasi. Ternyata deduksi teori yang diprediksi tidak dapat

dibuktikan dalam penelitian ini. Tidak adanya perbedaan hasil belajar yang

signifikan antara ketiga dimensi gaya belajar disebabkan oleh beberapa faktor

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

internal dan eksternal. Faktor internal yang lebih kuat dalam mempengaruhi

hasil belajar adalah motivasi belajar. Data angket menjelaskan bahwa 71%

siswa termotivasi dengan penerapan Group Investigation. Siswa yang

memiliki gaya belajar yang kurang sesuai ataupun yang sesuai dengan GI

mempunyai keinginan kuat untuk mampu mencapai hasil belajar yang

maksimal. Faktor internal lain yang turut mempengaruhi hasil belajar adalah

kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, kesiapan. Namun,

keenam faktor internal tersebut tidak terlalu berpengaruh sebab kelas kontrol

dan kelas eksperimen umumnya memiliki kondisi internal yang hampir sama.

Asumsi yang paling mendukung gagasan bahwa gaya belajar tidak

berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif adalah model pembelajaran

Cooperative tipe Group Investigation mampu mengakomodasi ketiga

kelompok dimensi gaya belajar. Akibatnya ketiga kelompok dimensi gaya

belajar tersebut sama-sama mampu mencapai hasil belajar kognitif yang

tinggi. Selain itu, terjadinya scaffolding juga dapat menyebabkan ketiga gaya

belajaar memliki pencapaian hasil belajaryang tidak jauh berbeda. Walaupun

hasil belajar kognitif dari ketiga dimensi gaya belajar tidak menunjukkan

perbedaan yang nyata, tetapi terdapat sedikit perbedaan. Dimensi gaya belajar

yang memiliki hasil belajar kognitif lebih unggul adalah gaya belajar auditori.

Penerapan GI pada materi sistem reproduksi manusia sangat memfasilitasi

siswa auditori dengan adanya kegiatan diskusi kelas maupun kelompok.

Sedangkan kinesteik dan visual cenderung lemah karna dalam menganalisis

permasalahan siswa visual tidak terfasilitasi dengan adanya diagram alur

analisis (tulang ikan) ataupun mind maping. Siswa kinestetik kurang

terfasilitasi dalam menganalisis permasalahan sebab siswa kinestetik tidak

melibatkan gerakan dalam menganalisis kasus.

Selain ketiga asumsi diatas, terdapat asumsi yang lebih mendukung

gagasan bahwa gaya belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif.

Dalam buku Quantum Learning, Hernacki dan De Porter (2011)

mengungkapkan penelitian yang dilakukan oleh Grinder yang menyatakan

bahwa sebagian besar siswa pada dasarnya memiliki ketiga karakteristik gaya

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

belajar dalam diri mereka, hanya saja gaya belajar manakah yang lebih

mendominasi dalam diri siswa. Siswa yang pada dasarnya memiliki ketiga

karakteristik gaya belajar tidak terlalu megalami kesulitan dalam belajar.

Seandainya gaya belajar yang paling mendominasi dalam dirinya tidak

terfasilitasi dengan baik maka siswa tersebut dapat menggunakan gaya belajar

yang sesuai dengan cara mengajar guru, sehingga usaha dalam mencapai hasil

belajar tidak terlalu mengalami kesulitan. Setiap siswa SMA Negeri 5

Surakarta merupakan siswa yang memiliki komposisi auditori, visual, dan

kinestetik yang hampir berimbang. Siswa-siswa SMA Negeri 5 Surakarta

mampu menggunakan ketiga dimensi gaya belajar yang ada dalam dirinya,

sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Berbeda dengan siswa yang memiliki komposisi gaya belajar yang

berimbang, De Porter dan Hernacki menjelaskan bahwa terdapat sebagian

kecil siswa cenderung menggunakan salah satu modalitas belajar. Kelompok

siswa yang cenderung menggunakan salah satu modalitas belajar akan selalu

berusaha lebih keras untuk dapat menyerap informasi dan memerlukan

perhatian khusus. Siswa dengan karakteristik seperti ini tidak dapat dikatakan

siswa yang bodoh, hanya saja kurang mampu dalam meyerap informasi.

Berdasarkan uraian diatas Group Investigation merupakan model

pembelajaran yang mampu mengakomodasi ketiga kelompok gaya belajar.

Asumsi ini dibuktikan dengan kesimpulan hipotesis yang menyatakan bahwa

tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara ketiga kelompok gaya

belajar. Kegagalan pembuktian deduksi teori awal akibat adanya ancaman

validitas internal yaitu bias seleksi. Sampel yang digunakan sebaiknya siswa

yang memiliki kecenderungan yang besar pada setiap dominansi gaya belajar.

Pembuktian pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar dapat dibuktikan

ulang dengan menggunakan sampel penelitian yang memiliki salah satu

dominansi gaya belajar yang benar-benar kuat mendominasi dalam diri siswa.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3. Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Group Investigation dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif

Group Investigation merupakan model pembelajaran yang komplek.

Sintaks GI mengandung beberapa komponen yang diharapkan mampu

memfasilitasi dan memudahkan ketiga dimensi gaya belajar dalam menyerap

informasi. Dalam sintaks GI terdapat kegiatan diskusi kelompok maupun

kelas, kegiatan ini memudahkan kelompok gaya belajar auditori dalam

meyerap informasi karena terdapat kegiatan mendengar dan berbicara. Dalam

observasi penelitian ini, juga didapat hasil bahwa siswa dengan gaya belajar

auditori cenderung lebih aktif bertanya dan aktif melakukan presentasi.

Sebaliknya siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung tidur saat teman

sebayanya presentasi. Gaya belajar visual terfasilitasi dengan adanya analisis

gambar sistem reproduksi dan video pembelajaran. Gaya belajar kinestetik

terfasilitasi dengan adanya kegiatan investigasi dan diskusi yang memerlukan

keterlibatan gerak. Sehingga dapat diprediksi bahwa interaksi antara model

pembelajaran dan gaya belajar berpengaruh teradap hasil belajar.

Hasil uji analisis Two Way Anova Main Effect and Interaction Effect

menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,886. Probability lebih besar dari

0,05 yang menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar kognitif

yang signifikan bila ditinjau dari interaksi model pembelajaran Cooperative

tipe Group Investigation dan gaya belajar. Tidak adanya perbedaan hasil

belajar kognitif menunjukkan bahwa interaksi model pembelajaran dengan

gaya belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif. Kesimpulan

yang menyatakan tidak ada pengaruh bila ditinjau dari interaksi

mengindikasikan bahwa tidak adanya interaksi antara model pembelajaran

yang diterapkan dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar

kognitif. Kedua variabel mempunyai pengaruh secara mandiri dalam

mempengaruhi pencapaian hasil belajar kognitif. Hasil uji ini bertolak

belakang dengan penelitian Jani, et al (2009) yang menjelaskan bahwa gaya

belajar berhubungan dengan pencapaian hasil belajar siswa. Jani, et al (2009)

juga menyatakan bahwa penerapan gaya pembelajaran harus memperhatikan

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

gaya belajar siswa agar pencapaian hasil belajar dapat tercapai secara

maksimal.

Deduksi teori interaksi model pembelajaran dengan gaya belajar

didasarkan pada teori belajar kognitif, konstruktivisme, dan teori belajar

sosial. Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa siswa belajar dengan cara

memroses informasi yaitu dengan cara menyerap, menyimpan, dan

menggunakan informasi. Jika model pembelajaran yang diterapkan

berlandaskan pada teori konstruktivisme dan teori belajar sosial mampu

mengakomodasi penyerapan dan pemrosesan informasi setiap siswa dengan

baik, diprediksi siswa akan membangun pengetahuan secara maksimal.

Dari Gambar 4.8 dapat diinterpretasikan kelas eksperimen memiliki

rata-rata nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

Perbedaan tersebut merupakan perbedaan yang signifikan. Disimpulkan

Group Investigation berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif. Namun

perbandingan antara rata-rata nilai hasil belajar kognitif antara ketiga dimensi

gaya belajar di masing-masing kelas tidak tampak adanya perbedaan yang

signifikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan ini menunjukkan tidak

adanya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif.

Baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki bentuk

kurva yang hampir sama. Kedua kurva tidak paralel melainkan sejajar.

Deduksi awal penelitian memprediksi bahwa kedua kelas tersebut akan

memiliki bentuk kurva yang berbeda dan saling bersilangan. Diprediksi kelas

eksperimen menghasilkan kurva dengan kemiringan nol sesuai dengan

penelitian ini. Bentuk kurva dengan gradien nol menjelaskan bahwa GI

mampu mengakomodasi ketiga gaya belajar sehingga ketiga kelompok gaya

belajar sama-sama memiliki hasil belajar kognitif lebih tinggi dibanding kelas

kontrol. Sedangkan kelas kontrol, diprediksi siswa auditori memiliki hasil

belajar yang berbeda jauh lebih tinggi dibanding siswa visual dan kinestetis

bahkan melebihi nilai kelompok auditori pada kelas eksperimen. Kemudian

diharapkan siswa visual menyusul dibawahnya dan yang terakhir siswa

kinestetis, sehingga terbentuk kurva dengan kemiringan satu. Pada kelas

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kontrol, guru menggunakan metode ceramah serta tanya jawab. Metode

ceramah dan diskusi sangat efektif bagi siswa auditori. Selain ceramah, guru

juga menunjukkan gambar dengan power point dan video pembelajaran, tetapi

tidak menggunakan mind maping. Penampilan gambar dan video sangat

membantu bagi siswa visual. Sedangkan siswa kinestetis tidak terfasilitasi jika

guru hanya menerapkan metode ceramah disertai gambar dan video, sebab

menurut deduksi teori yang telah dinyatakan oleh De porter dan Hernacki

(2011) siswa dengan gaya kinestetis akan lebih mudah menyerap informasi

dengan melibatkan sentuhan atau gerakan.

Hasil penelitian berbeda jauh dengan deduksi teori. Gaya belajar dan

model pembelajaran merupakan sebagian kecil variabel yang mempengaruhi

pencapaian hasil belajar diantara banyak variabel yang turut mempengaruhi

hasil belajar. Slameto (1995) mengungkapkan terdapat dua faktor yang

mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Kedua faktor tersebut adalah

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain kesehatan, cacat

tubuh, minat, kematangan, kesiapan, motivasi dan intelegensi. Faktor eksternal

meliputi dukungan orang tua, sarana dan prasarana, dan lingkungan belajar.

Sebagian besar siswa pada dasarnya memiliki ketiga karakteristik gaya

belajar dalam dirinya yaitu auditori, kinestetik, dan visual. Hanya saja gaya

belajar manakah yang lebih dominan dalam diri mereka. Faktor inilah yang

menjadi landasan utama mengapa interaksi gaya belajar dan model

pembelajaran tidak berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar. Pada kelas

eksperimen ketiga gaya belajar memiliki hasil belajar yang tidak berbeda

nyata. Hal ini sesuai dengan deduksi teori. Namun, pada kelas kontrol

seharusnya ketiga gaya belajar memiliki hasil belajar yang berbeda nyata.

Sebab metode ceramah diprediksi tidak mampu mengakomodasi gaya belajar

kinesteik dan visual secara maksimal. Hal ini dapat terjadi disebabkan karna

siswa memiliki ketiga karakteristik gaya belajar. Seandainya penyerapan

informasi dengan cara kinestetik tidak terakomodasi dengan baik, siswa

tersebut dapat menggunakan gaya belajar yang lain misal auditori, walaupun

siswa tersebut harus menggunakan usaha yang sedikit lebih keras. Pada kelas

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

kontrol siswa auditori memiliki rata-rata nilai tertinggi. Siswa auditori

memiliki rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi (69,07) dibandingkan dengan

visual (61,8) dan kinestetis (64,86). Hal ini dapat terjadi dikarenakan metode

ceramah sesuai dengan gaya belajar auditori.

Berdasarkan uraian diatas Group Investigation merupakan model

pembelajaran kooperatif yang mampu mengakomodasi ketiga modalitas

belajar dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian hasil belajar yang

tinggi. GI mampu meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan berfikir

tingkat tinggi. Adapun pada kelas kontrol tidak terdapat perbedaan hasil

belajar yang signifikan antara ketiga gaya belajar disebabkan karena siswa-

siswa kelompok sampel pada dasarnya memiliki ketiga modalitas belajar yang

akan mereka gunakan sesuai dengan tuntutan gaya mengajar guru dan dapat

disimpulkan bahwa metode konvensional tidak dapat mengakomodasi ketiga

modalitas gaya belajar sehingga nilai mereka lebih rendah.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB IV

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran

Cooperative tipe Group Investigation terhadap hasil belajar kognitif ditinjau dari

gaya belajar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation berpangaruh nyata

terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 5 Surakarta kelas XI

IPA tahun pelajaran 2011/2012.

2. Gaya belajar tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif biologi

SMA Negeri 5 Surakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2011/2012.

3. Interaksi antara model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation dan

gaya belajar tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif biologi

SMA Negeri 5 Surakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2011/2012.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lain

yang sejenis dan menjadi dasar untuk memunculkan gagasan-gagasan baru

dalam meningkatkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran yang lebih inovatif sesuai dengan karakter peserta didik,

sehingga mampu menghasilkan generasi bangsa yang memiliki high quality

dan mampu bersaing di dunia internasional.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat diterapkan sebagai alternatif dalam

peningkatan kualitas pembelajaran biologi serta mampu meningkatkan hasil

belajar kognitif biologi. Model pembelajaran Cooperative tipe Group

Investigation dapat meningkatkan keterampilan kerja kelompok dan mendidik

siswa untuk lebih mandiri dalam mengonstruk ilmu. GI juga mampu

meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Strategi atau model pemebalajaran

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

yang mampu mengakomodasi gaya belajar siswa akan meningkatkan

konsentrasi siswa dalam belajar.

C. SARAN

1. Untuk Guru

a) Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang mampu

meningkatkan keterampilan kerja kelompok dan keterampilan berfikir

tingkat tinggi.

b) Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran sesuai dengan karakter

belajar siswa.

c) Guru hendaknya melatih kemandirian siswa saat tahap Planning dan

Investigation agar siswa lebih mampu mengonstruk ilmu secara mandiri.

d) Pada awal pembelajaran guru memberikan motivasi yang lebih kepada

siswa agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

e) Guru memberikan arahan kepada siswa tentang apa manfaat dari

mempelajari materi yang diajarkan serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari secara nyata dan penerapan yang dekat dengan kehidupan

siswa.

f) Guru membiasakan untuk melakukan kegiatan evaluasi bersama siswa

baik dari segi kegiatan pembelajaran maupun pemahaman konsep biologi

yang telah dipelajari.

2. Untuk Siswa

a) Siswa hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Group

Investigation khusunya pada kegiatan diskusi kelas.

b) Siswa membiasakan diri untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih

melalui pengamatan kehidupan sehari-hari sehingga mereka akan mampu

mengonstruk ilmu secara mandiri.

c) Siswa mengenali gaya belajar mereka serta memaksimalkan gaya belajar

mereka untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

d) Siswa harus meningkatkan iklim kompetitif yang tinggi, sehingga motivasi

belajar meningkat.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …/Pengaruh...investigation (gi) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa sma skripsi vera irawan windiatmojo 4308058

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

e) Siswa membiasakan untuk bekerja kelompok, sehingga terjadi scaffolding

dan terbiasa hidup bekerjasama di kehidupan masyarakat.

3. Untuk Peneliti

a) Dilaksanakan penelitian sejenis dengan memperhatikan saran untuk

mengetahui efektivitas Group Investigation dan gaya belajar dalam

mempegaruhi hasil belajar kognitif.

b) Sebaiknya peneliti lebih teliti dalam menggunakan sampel penelitian agar

hasil penelitian benar-benar akurat.