pengaruh modal, biaya produksi, dan volume …

146
PENGARUH MODAL, BIAYA PRODUKSI, DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP PENDAPATAN BUNGA ZAHRA CAKE AND COOKIES KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH: M. ARIFIN AZHARI NIM: EES.160446 PEMBIMBING: Dr. NOVI MUBYARTO, S.E., M.E REFKY FIELNANDA, S.E.Sy., M.E.I PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1442 H/2020 M

Upload: others

Post on 19-Jan-2022

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MODAL, BIAYA PRODUKSI, DAN VOLUME PENJUALAN

TERHADAP PENDAPATAN BUNGA ZAHRA CAKE AND COOKIES

KOTA JAMBI

SKRIPSI

OLEH:

M. ARIFIN AZHARI

NIM: EES.160446

PEMBIMBING:

Dr. NOVI MUBYARTO, S.E., M.E

REFKY FIELNANDA, S.E.Sy., M.E.I

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1442 H/2020 M

i

PENGARUH MODAL, BIAYA PRODUKSI, DAN VOLUME PENJUALAN

TERHADAP PENDAPATAN BUNGA ZAHRA CAKE AND COOKIES

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Ekonomi Syariah

OLEH:

M. ARIFIN AZHARI

NIM: EES.160446

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1442 H/2020 M

ii

iii

iv

v

“PERSEMBAHAN”

Kusimpuhkan kedua belah kakiku, ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku,

ku haturkan do’a kepada Allah SWT, Rabb-ku karena-Nya lah akhir karya kecil

ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai Shalawat serta

salam kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم merangkai pengharapan bagi syafa’atnya.

Ku persembahkan Skripsi ini untuk :

Ayahanda tercinta Anwar dan Ibunda tercinta Siti Rahma serta Adikku

tercinta Alhudari Tabrani yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang,

motivasi, dan semangat dengan setulus hati. Kepada sahabat-sahabatku Indra

Yanto, Intan Fajarsari, M. Januari Ramadhan, dan M. Jaka Insan Ilmiah,

Sahabat canda tawa dan karibku Burhanudin, Fatih Husaini, dan Junaldi

Tampubolon, sahabat Alumni PMR WIRA SMA PGRI 2 Kota Jambi Periode

2014-2015, keluarga Kukerta Posko 18 gelombang 1, dan tak lupa juga teman-

teman Ekonomi Syariah Angkatan 2016 UIN STS Jambi, khususnya Jurusan

Ekonomi Syariah Lokal E yang tidak bisa saya sebut namanya satu persatu.

Terima kasih atas semua perhatian, kepedulian yang luar biasa, saran, dan nasihat

selama ini yang teramat sangat berharga. Bersama kalian “terima kasih ya Allah

atas nikmat ukhuwah yang kami rasakan hingga hari ini... Aamiin”

Penulis,

M. Arifin Azhari

EES.160446

vi

MOTTO

لىن كفستم ان عرابي لشديد ﴿إبساىيم : اذ تاذن زبكم لىن شكستم لشيدنكم ۷﴾

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika

kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,

tetapi jika kamu meningkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat

berat.” (Q.S. Ibrahim : 7)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: CV. Toha Putra, 1989),

hlm. 372.

vii

Judul : Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan Terhadap

Pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

Nama : M. Arifin Azhari

NIM : EES.160446

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) modal berpengaruh

terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi, (2) biaya

produksi berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi, (3) volume penjualan berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi, dan (4) modal, biaya produksi, dan volume

penjualan berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake

and Cookies Kota Jambi. Alasan memilih objek penelitian ini karena dalam sudut

pandang ekonomi syariah, Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi merupakan

sebuah usaha yang gemar atau rajin membayar zakat dan bersedekah. Pendekatan

penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan instrumen

pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan wawancara. Jenis data

yang digunakan adalah data sekunder, dengan teknik analisis data yang digunakan

ialah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh positif dan

signifikan modal terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi, dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel (9,925 > 1,688), signifikansi 0,000 <

0,05, dan koefisien regresi sebesar 1,214; (2) terdapat pengaruh positif dan

signifikan biaya produksi terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi, dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel (3,566 > 1,688), 0,001 < 0,05,

dan koefisien regresi sebesar 1,1057; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan

volume penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi, dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel (9,443 > 1,688), signifikansi 0,000 <

0,05, dan koefisien regresi sebesar 2547,596; (4) terdapat pengaruh positif dan

signifikan secara simultan modal, biaya produksi, dan volume penjualan terhadap

pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi, dibuktikan dengan nilai

Fhitung > Ftabel (239,130 > 2,85), signifikansi 0,000 < 0,05; dan nilai R2 sebesar

0,952.

Kata kunci : Modal, Biaya Produksi, Volume Penjualan, dan Pendapatan

viii

Title : Effect of Capital, Cost of Production, and Sales Volume On

Revenue Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City

Name : M. Arifin Azhari

NIM : EES.160446

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) capital effect the revenue in Bunga

Zahra Cake and Cookies Jambi City, (2) cost of production effect revenue in

Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, (3) the sales volume effect the

revenue in Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, and (4) capital, cost of

production, and sales volume simultaneously effect the revenue in Bunga Zahra

Cake and Cookies Jambi City. The reason for choosing the object of research is

because in the perspective of sharia economic, Bunga Zahra Cake and Cookies

Jambi City is a business that likes to pay zakat and give alms. The research

approach used is a quantitative approach, with data collection instruments in the

form of documentation, observation, and interview. The type of data used is

secondary data, the data analysis technique used is multiple linear regression

analysis.

The results showed that: (1) there was a positive and significant effect of

capital on the revenue of Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, evidenced

by the value of Tcount> Ttable (9,925 > 1,688), significance of 0,000 < 0,05, and a

regression coefficient of 1,214; (2) there is a positive and significant effect of cost

of production on the revenue of Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City,

evidenced by the value of Tcount> Ttable (3,566 > 1,688), 0,001 < 0,05, and a

regression coefficient of 1,1057; (3) there is a positive and significant effect of

sales volume on the revenue of Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City,

evidenced by the value of Tcount> Ttable (9,443 > 1,688), significance 0,000 < 0,05,

and regression coefficient of 2547,596; (4) there is a simultaneous positive and

significant effect of capital, cost of production, and sales volume on the revenue

of the Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, as evidenced by the value of

Fcount> Ftable (239,130 > 2,85), the significance of 0,000 < 0,05; and the value of R2

is 0,925.

Keywords: Capital, Cost of Production, Sales Volume, and Revenue

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat Rahmat

dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan

Penelitian Kuantitatif ini dengan baik. Pelaksanaan penulisan ini merupakan salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang

Ekonomi Syariah, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri

Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Modal, Biaya

Produksi, dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan Bunga Zahra Cake

and Cookies Kota Jambi”.

Penulisan Skripsi dengan Penelitian Kuantitatif ini dapat terwujud berkat

bantuan dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada terutamanya :

1. Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E, dan Bapak Refky Fielnanda, S.E.Sy.,

M.E.I., selaku Pembimbing Skripsi I dan II yang telah banyak meluangkan

waktu untuk membimbing saya dalam penyelesaian Skripsi ini.

2. Orangtua dan keluarga besar yang telah memberikan motivasi tiada henti-

hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian

Skripsi ini.

x

3. Ibu Rusmini Selaku pemilik Unit Usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi, beserta segenap pihak yang terlibat di dalamnya.

Beserta itu saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada

berbagai pihak, yakni :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D, selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E., M.E.I., selaku Wakil Rektor I Bidang

Akademik dan Kelembagaan, Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd, selaku Wakil

Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Bapak

Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA, selaku Wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. A.A. Miftah, S.Ag., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.E.I., selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi

Mubyarto, S.E., M.E, selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,

M.Ag, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI, selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah dan Bapak M. Yunus, M.SI, selaku Sekretaris Program Studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.

xi

7. Sahabat-sahabat seangkatan, senasib, dan seperjuangan dengan peneliti, yang

telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat membantu penulis

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak terdapat

keterbatasan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada semua

pihak untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan Skripsi ini.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian

selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jambi, 6 Mei 2020

Penulis,

M. Arifin Azhari

NIM : EES.160446

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 10

C. Batasan Masalah............................................................................. 10

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

xiii

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11

F. Kerangka Teori............................................................................... 12

G. Pengaruh Variabel .......................................................................... 42

H. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 45

I. Kerangka Berpikir .......................................................................... 48

J. Hipotesis ......................................................................................... 49

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 51

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 51

C. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 52

D. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 53

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 56

F. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 59

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 63

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Usaha ............................................................... 65

B. Visi dan Misi Usaha ....................................................................... 67

C. Struktur Organisasi Usaha.............................................................. 68

D. Logo Usaha .................................................................................... 71

E. Aneka Produk Usaha ...................................................................... 71

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data Penelitian ................................................................ 74

B. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 79

C. Uji Regresi Linear Berganda .......................................................... 85

D. Uji Hipotesis .................................................................................. 86

E. Pembahasan .................................................................................... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 102

B. Saran ............................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Pertumbuhan UMKM Provinsi Jambi Tahun 2013-2018 ............. 2

Tabel I.2 Data Pendapatan Bunga Zahra Tahun 2014-2019 ................................. 8

Tabel I.3 Tinjauan Pustaka Penelitian ................................................................... 45

Tabel II.1 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 54

Tabel III.1 Daftar Produk Kue Basah Bunga Zahra .............................................. 72

Tabel III.2 Daftar Produk Kue Kering Bunga Zahra ............................................ 73

Tabel III.3 Daftar Produk Unggulan Lain Bunga Zahra ....................................... 73

Tabel IV.1 Tabulasi Data Variabel Modal ............................................................ 74

Tabel IV.2 Tabulasi Data Variabel Biaya Produksi .............................................. 76

Tabel IV.3 Tabulasi Data Variabel Volume Penjualan ......................................... 77

Tabel IV.4 Tabulasi Data Variabel Pendapatan .................................................... 78

Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 81

Tabel IV.6 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 84

Tabel IV.7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................. 85

Tabel IV.8 Hasil Uji Signifikansi T ...................................................................... 87

Tabel IV.9 Hasil Uji Signifikansi F ...................................................................... 90

xvi

Tabel IV.10 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................. 92

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Kerangka Berpikir Penelitian ...........................................................49

Gambar III.1 Struktur Organisasi Bunga Zahra Cake and Cookies ....................68

Gambar III.2 Logo Usaha ...................................................................................71

Gambar IV.1 Grafik Normal P-Plot ....................................................................80

Gambar IV.2 Grafik Scatterplot ..........................................................................83

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pembukuan Keuangan Bunga Zahra Cake and Cookies

Lampiran 2 Hasil Analisis Data

Lampiran 3 Tabel T

Lampiran 4 Tabel F

Lampiran 5 Tabel Durbin-Watson

Lampiran 6 Dokumentasi Lapangan

Lampiran 7 Jadwal Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor usaha

yang penting dan merupakan salah satu usaha penyangga utama yang dapat

menyerap tenaga kerja. Pada tahun 1998, banyak usaha berskala besar pada

berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa mengalami stagnasi

bahkan sampai terhenti aktifitasnya. Namun Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian

ditengah keterpurukan yang menimpa akibat krisis tersebut. Hal ini menjadikan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai katup penyelamat dalam

proses pemulihan ekonomi nasional, ditandai dengan kontribusi sektor usaha

tersebut dalam pembentukan PDRB cukup signifikan diangka 54,22 persen dari

total PDRB dan sumbangan ekspor sebesar 70 persen dikala proses pemulihan

ekonomi di Indonesia setelah ditimpa krisis ekonomi tersebut.2 Di era saat ini,

jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sendiri kian

berkembang signifikan dan memiliki peranan yang terhitung cukup besar pada

2 Nirfandi Gonibala dan Vecky A J Masinambow, “Analisis Pengaruh Modal dan Biaya

Produksi terhadap Pendapatan UMKM di Kota Kotamobagu,” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19,

no. 01 (2019): hlm. 57.

2

perekonomian nasional sebesar 99,9 persen dengan sumbangsi terhadap PDRB

pun meningkat hingga 60 persen.3

Di Provinsi Jambi sendiri, jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) meningkat hingga melebihi 10 ribu unit yang tercatat di Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Jambi. Adapun data pertumbuhan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jambi dalam enam tahun terakhir

diantaranya sebagai berikut :

Tabel I.1

Data Pertumbuhan UMKM di Provinsi Jambi

Tahun 2013 s/d Tahun 2018

No Tahun Jumlah UMKM

1 Tahun 2013 10.024

2 Tahun 2014 10.274

3 Tahun 2015 10.556

4 Tahun 2016 10.868

5 Tahun 2017 11.221

6 Tahun 2018 11.641 Sumber : Data Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2013

s/d tahun 2018 jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi

Jambi mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2,5%

selama 6 tahun terakhir.4 Hal ini menjadikan tingkat pertumbuhan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jambi terbilang konsisten

selama 6 tahun terakhir karena selalu mengalami peningkatan. Dari hal

3 Liputan6.com, “UMKM Sumbang 60 Persen ke Pertumbuhan Ekonomi Nasional,”

liputan6.com, diakses 6 Oktober 2019, https://www.liputan6.com/bisnis/read/3581067/umkm-

sumbang-60-persen-ke-pertumbuhan-ekonomi-nasional.

4 Hasil Hitungan dari Penulis

3

tersebut, tergambarkan secara tepat bahwa pengembangan Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan

ekonomi nasional di Indonesia pada saat ini. Di masa yang akan datang,

pemerintah melihat bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan

menjadi salah satu sektor ekonomi yang mampu dan dapat mempunyai

kontribusi yang sangat besar terhadap pendapatan maupun penyerapan tenaga

kerja di Indonesia.5 Dalam hal ini, penulis tertarik dengan kontribusinya dalam

penyumbangan terhadap pendapatan dikarenakan hal tersebut selalu menjadi

perhatian utama yang menyangkut kelangsungan hidup suatu bisnis dan

peranannya terhadap roda perekonomian.

Pendapatan menurut Lia Amaliawiati dan Asfia Murni, didefinisikan

sebagai hasil berupa uang yang diterima oleh suatu perusahaan atas penjualan

barang-barang dan jasa yang dihasilkannya. Berkembangnya suatu usaha dapat

dilihat dari jumlah pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha.6 Banyaknya

hal yang mempengaruhi pendapatan, diantaranya seperti penetapan harga jual,

profesionalisme sumber daya usaha, lama usaha, jumlah tenaga kerja,

pengunaan teknologi, jam dagang atau jam kerja, pengalaman kerja, sikap

kewirausahaan, jumlah bahan baku, jarak usaha, jenis produk, tingkat

pendidikan pengusaha, lokasi usaha, modal, biaya produksi, dan volume

penjualan.

5 Elly Ernawati, Jeni Susyanti, dan Muhammad Agus Salim, “Pengaruh Modal Usaha dan

Lama Usaha terhadap Pendapatan Usaha (Studi pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion

di Kota Malang),” Jurnal Ilmiah Riset Manajemen 8, no. 04 (29 Juli 2019): hlm. 136.

6 Lia Amaliawati dan Asfia Murni, Ekonomika Mikro (Edisi Revisi), 2 ed. (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2014), hlm. 248.

4

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan, penulis

cenderung tertarik untuk mengambil ketiga faktor tertentu untuk dianalisis

dalam penelitian ini, yakni modal, biaya produksi, dan volume penjualan.

Alasannya ialah berawal dari sebuah konsep pendapatan yang dalam suatu

usaha berkaitan dengan perolehan yang diraih oleh suatu usaha setelah

menjalankan aktivitas bisnisnya. Aktivitas bisnis terutama dari segi usaha yang

menghasilkan produk/barang, dalam konsepnya selama ini disepakati

bahwasanya segala bentuk komponen yang membangun pendapatan usaha itu

sendiri selalu berasal dari adanya elemen pembangun seperti modal, biaya

produksi, dan volume penjualan. Tanpa adanya elemen pembangun tersebut,

mustahil usaha yang bergerak di sektor komoditas (perdagangan) yang

menghasilkan barang menjalankan operasional usahanya demi mendapatkan

umpan balik yang diinginkan berupa hasil yang diharapkan seperti pendapatan

usaha. Maka dari hal tersebut, modal, biaya produksi, dan volume penjualan

memiliki sebuah konsep yang dapat diukur untuk menunjang terciptanya suatu

pendapatan7. Sehingga dari hal tersebutlah, penulis tertarik mengambil ketiga

faktor tersebut, ditambah ketiga faktor tersebut memiliki penjelasan ilmiah

yang saling berkaitan dengan pendapatan itu sendiri.

Dimulai dari modal yang dimana menurut pernyataan di dalam penelitian

Tri Utari dan Putu Martini Dewi, adalah barang-barang atau peralatan yang

dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal merupakan faktor

yang mempunyai peranan cukup penting dalam proses produksi, karena modal

7 Berdasarkan Analisis Penulis

5

diperlukan ketika hendak mendirikan perusahaan baru atau untuk memperluas

usaha yang sudah ada, tanpa modal yang cukup maka akan berpengaruh

terhadap kelancaran usaha sehingga akan mempengaruhi pendapatan yang

diperoleh.8 Pernyataan ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah, yang menyatakan bahwa semakin

besar modal maka akan dapat menambah atau meningkatkan jumlah

produktivitas sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga dapat

meningkatkan pendapatan. Dari hal tersebut terlihat bahwa modal memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan.9

Kemudian, ada biaya produksi yang mempengaruhi pendapatan. Biaya

produksi sendiri menurut Suherman Rosyidi, ialah biaya yang harus

dikeluarkan oleh pengusaha untuk menghasilkan output.10

Di dalam penelitian

yang dilakukan oleh Abdul Wasi, menyatakan bahwa biaya produksi akan

menentukan jumlah input bahan baku produksi dan akan berpengaruh pada

output yang dihasilkan di dalam produksi tersebut. Semakin banyak output

yang dihasilkan, maka barang yang dijual pun akan lebih banyak, sehingga

pendapatan produsen pun akan semakin meningkat. Dari hal tersebut terlihat

8 Tri Utari dan Putu Dewi Martini, “Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan dan Teknologi

Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kawasan Imam Bonjol

Denpasar Barat | E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana,” E-Jurnal EP Unud 3, no.

12 (Desember 2014): hlm. 579.

9 Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah, “Pengaruh Modal, Lama Usaha dan Lokasi

Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Pasca Relokasi,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis

(JPEB) 6, no. 1 (1 Maret 2018): hlm. 4 & 9, https://doi.org/10.21009/JPEB.006.1.1.

10

Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro

& Makro (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 365.

6

bahwa biaya produksi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan.11

Selanjutnya, ada volume penjualan yang juga mempengaruhi pendapatan.

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauzi Dwi Putra, menyatakan volume

penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari suatu produk yang ditetapkan

dalam suatu periode tertentu dan hal tersebut mempengaruhi laba (kelebihan

pendapatan).12

Adapun laba dapat diartikan sebagai suatu kelebihan

pendapatan menurut Prawironegoro di dalam penelitian Putu Rustami, et al.13

Pada kaitannya, jika volume penjualan dalam suatu perusahaan ditingkatkan,

itu artinya laba (kelebihan pendapatan) tersebut juga akan meningkat. Karena

tanpa adanya suatu pencapaian laba (kelebihan pendapatan), suatu perusahaan

tidak akan dapat melanjutkan usahanya. Sehingga dari hal tersebut terlihat

bahwa volume penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

laba (kelebihan pendapatan).14

Dari penjelasan-penjelasan tersebut terlihat bahwasanya secara teori,

modal, biaya produksi, dan volume penjualan memiliki keterkaitan ilmiah

terhadap pendapatan. Konsep pendapatan tersebut kemudian akan ditelusuri ke

11 Abdul Wasi, “Pengaruh Biaya Produksi terhadap Pendapatan Produsen Tempe Menurut

Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Desa Kresek Kec.Kresek Kab. tangerang)” (diploma, Banten,

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2017), hlm. 1 & 69,

http://repository.uinbanten.ac.id/1380/.

12

Fauzi Dwi Putra, “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Produksi Kalung terhadap Laba

pada Hidayah Shop Kuta-Badung,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 9, no. 2 (3 September

2019): hlm. 463, https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127.

13

Putu Rustami, I Ketut Kirya, dan Wayan Cipta, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi,

dan Volume Penjualan terhadap Laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis,” e-Journal Bisma

Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen 2 (2014): hlm. 7.

14

Fauzi Dwi Putra, loc.cit

7

dalam suatu objek yang dijadikan sasaran penelitian, yakni unit usaha bernama

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi merupakan unit usaha yang

menjual berbagai macam produk kue kering dan kue basah. Beralamatkan di

Jalan Sultan Hasanuddin Lorong Teratai, RT. 23 No. 21, Kelurahan Talang

Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi didirikan pada tahun 2009 dan dikelola oleh Ibu Rusmini selaku

pemilik beserta para pekerja yang ada di dalamnya.15

Pendapatan merupakan

gambaran yang menunjukkan keberhasilan suatu usaha dan sebagai tolak ukur

berkembangannya suatu usaha. Hal ini senada dengan teori yang dikemukakan

oleh Sadono Sukirno, yang menyatakan bahwa pendapatan merupakan unsur

yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam

melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan

yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut.16

Akhir-akhir ini pendapatan di unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi mengalami ketidakkonsistenan, ini terlihat dari jumlah total

pendapatan dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuatif dan cenderung

stagnan. Hal ini dapat terlihat pada data dibawah ini :

15 Berdasarkan Hasil Wawancara

16

“Teori Pendapatan Ekonomi | hestanto personal website,” diakses 19 Oktober 2019,

https://www.hestanto.web.id/teori-pendapatan-ekonomi/.

8

Tabel I.2

Data Pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi Tahun 2014 s/d Tahun 2019

No Tahun Total Pendapatan

1 Tahun 2014 Rp291.300.000

2 Tahun 2015 Rp297.600.000

3 Tahun 2016 Rp290.000.000

4 Tahun 2017 Rp76.550.000

5 Tahun 2018 Rp254.500.000

6 Tahun 2019 Rp265.000.000 Sumber: Data Pembukuan Pendapatan UMKM Bunga Zahra

Terlihat dari tabel tersebut, kondisi pendapatan Bunga Zahra Cake and

Cookies Kota Jambi dari tahun 2014 sampai tahun 2019 pertumbuhannya

cenderung melambat bahkan menurun, kecuali pada tahun 2017 yang bersifat

wajar karena usaha tersebut hanya menjalankan kegiatan operasional usahanya

selama 4 bulan disebabkan pemilik usaha memutuskan untuk jeda sementara

waktu karena harus menjalankan kewajiban yang penting, yakni menunaikan

ibadah haji.17

Siklus pendapatan yang fluktuatif, cenderung stagnan, serta

menurun pada unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

mengindikasikan bahwa unit usaha tersebut masih memiliki permasalahan di

dalam usahanya, terutama dalam memperoleh pendapatan.

Berdasarkan permasalahan yang terungkap di atas, penulis akan

melakukan penelitian pada unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi. Adapun alasan penulis memilih tempat usaha Bunga Zahra Cake and

Cookies Kota Jambi sebagai objek penelitian dikarenakan dari sudut pandang

ekonomi syariah yang merupakan disiplin ilmu yang ditekuni penulis, ada

17 Berdasarkan Hasil Wawancara

9

keunikan yang diperlihatkan oleh Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

dari sudut pandang tersebut. Dimana pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi selalu memiliki kontribusi besar sebagai unit usaha yang selalu

menyisihkan sebagian hartanya untuk dizakatkan bahkan disedekahkan kepada

pihak yang membutuhkan. Dari hal tersebut, ini menandakan bahwasanya

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi menjadi satu dari sekian unit usaha

yang sadar dalam tuntutan untuk membayar zakat. Mengingat saat ini, masih

banyak ditemukan kalangan baik itu dari segi unit usaha enggan untuk

membayar zakat karena kesadaran yang tidak muncul ke permukaan.

Ditambah, unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi setelah

diamati ternyata gemar membantu sesama dengan sering bersedekah dan ikut

serta dalam agenda “Jum’at Berkah” bersama dengan anggota usaha rumahan

lainnya. Keadaan tersebut kembali menandakan bahwasanya Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi kental menjalankan kegiatan usahanya dengan

prinsip syariah dan juga mengemban prinsip syariah dalam membantu roda

perekonomian dengan kesadaran dalam membayar zakat yang tinggi, gemar

bersedekah serta melakukan kegiatan kemanusiaan yang masuk dalam koridor

Ekonomi Syariah. Karena hal tersebutlah maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada unit usaha tersebut.

Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Modal, Biaya

Produksi, dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi”.

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka didapatkan rumusan

permasalahan penelitian diantaranya sebagai berikut :

1. Apakah modal berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and

Cookies Kota Jambi ?.

2. Apakah biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi ?.

3. Apakah volume penjualan berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi ?.

4. Apakah modal, biaya produksi, dan volume penjualan berpengaruh secara

simultan terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi ?.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, diperlukan pembatasan masalah

dikarenakan luasnya permasalahan dan banyaknya faktor yang mempengaruhi

permasalahan yang diteliti. Sehingga penelitian hanya mengkaji tentang:

Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disajikan di atas, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah :

11

1. Untuk mengetahui modal berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan di

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui volume penjualan berpengaruh terhadap pendapatan di

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

4. Untuk mengetahui modal, biaya produksi, dan volume penjualan

berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake

and Cookies Kota Jambi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan pengalaman yang berharga dan

menambah pengetahuan penulis mengenai penelitian yang diangkat.

2. Bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),

diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangsi pengetahuan dan

pembekalan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota

Jambi, terkhususnya pada unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi agar usahanya bisa terus berkembang ke arah yang jauh lebih baik.

3. Bagi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi terutama para akademisi di bidang

ekonomi syariah, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan

dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan informasi khususnya

mengenai peranan modal, biaya produksi, dan volume penjualan sebagai

12

upaya peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM), serta penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan wawasan mengenai kondisi dan permasalahan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) di Kota Jambi.

F. Kerangka Teori

1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah unit usaha

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha disemua sektor ekonomi.18

Di indonesia, definisi

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diatur berdasarkan

undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Bab 1

Pasal 1 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008 Bab 1 Pasal 1 tersebut

adalah:

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha

Mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

18 Bank Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Jakarta: Bank

Indonesia, 2015), hlm. 13.

13

dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang.

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang.19

Di dalam UU tersebut kriteria yang digunakan untuk

mendefinisikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti

yang tercantum dalam Bab IV pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih

atau nilai asset yang tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,

atau hasil penjualan tahunan. Kriterianya yakni :

1) Usaha Mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai asset paling

banyak Rp50 Juta atau dengan hasil penjualan paling besar Rp300

Juta.

2) Usaha Kecil adalah unit usaha yang memiliki nilai asset lebih dari

Rp50 Juta sampai dengan paling banyak Rp500 Juta atau memiliki

19 Ibid, hlm. 14

14

hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300 Juta, hingga maksimum

Rp2,5 Milyar.

3) Usaha Menengah adalah unit usaha yang memiliki nilai kekayaan

bersih lebih dari Rp500 Juta hingga paling banyak Rp50 Milyar

atau memiliki hasil penjualan tahunan di atas Rp2,5 Milyar sampai

paling tinggi Rp50 Milyar.20

b. Kelebihan dan Kekurangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM)

Kelebihan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

adalah dapat menjadi dasar pengembangan kewirausahaan,

dikarenakan organisasi internal sederhana ini mampu meningkatkan

ekonomi kerakyatan/padat karya (lapangan kerja) yang berorientasi

pada ekspor dan substitusi impor (struktur industri dan perolehan

devisa). Selain itu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) aman

bagi perbankan dalam memberikan kredit karena bergerak di bidang

usaha yang cepat menghasilkan. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) juga mampu memperpendek rantai distribusi, lebih fleksibel

dan adaptabilitas dalam pengembangan usaha.

Adapun kekurangan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) adalah rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia

(SDM) dalam kewirausahaan dan manajerial yang menyebabkan

muculnya ketidakefisienan dalam menjalankan proses usaha. Terdapat

20 Ibid, hlm. 15

15

pula masalah keterbatasan keuangan yang menyulitkan dalam

pengembangan berwirausaha. Ketidakmampuan aspek pasar,

keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, prasarana dan

sarana, dan ketidakmampuan mengusai informasi juga merupakan

kekurangan yang sering dialami dalam Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

juga tidak didukung kebijakan dan regulasi yang memadai, serta

perlakuan dari pelaku usaha besar yang tidak terorganisasi dalam

jaringan dan kerja sama, sehingga sering tidak memenuhi standar dan

tidak memenuhi kelengkapan aspek legalitas.21

c. Permasalahan Umum Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM)

Permasalahan umum yang terjadi pada Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) yaitu :

1) Keterbatasan Finansial

Terdapat dua masalah utama dalam kegiatan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yakni dalam aspek

finansial (mobilisasi modal awal dan akses ke modal kerja) dan

finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan

demi pertumbuhan output jangka panjang. Walaupun pada

umumnya modal awal bersumber dari modal (tabungan) sendiri

21 Ibid, hlm. 16

16

atau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber permodalan

ini sering tidak memadai dalam untuk kegiatan produksi maupun

investasi. Walaupun begitu banyak skim-skim kredit dari

perbankan dan bantuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

sumber pendanaan dari sektor informal masih tetap dominan

dalam pembiayaan kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM).

Hal ini disebabkan karena lokasi bank terlalu jauh bagi

pengusaha yang tinggal di daerah, persyaratan terlalu berat,

urusan administrasi yang rumit, dan kurang informasi mengenai

skim-skim perkreditan yang ada beserta prosedurnya. Lagi pula,

sistem pembukuan yang belum layak secara teknis perbankan

menyebabkan UMKM juga sulit memperoleh kredit.

2) Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Salah satu kendala serius bagi banyak Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah keterbatasan SDM

terutama dalam aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik

produksi, pengembangan produk, engineering design, quality

control, organisasi bisnis, akuntansi, data processing, teknik

pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat

dibutuhkan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas

17

produk, meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi,

memperluas pangsa pasar dan menembus pasar barang.22

3) Keterbatasan Teknologi

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia

umumnya masih menggunakan teknologi yang tradisional, seperti

mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang bersifat manual. Hal

ini membuat produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi kurang

maksimal, dan kualitas produk relatif rendah.

4) Kemampuan Manajemen

Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola

manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap

pengembangan usahanya, membuat pengelolaan usaha menjadi

terbatas. Dalam hal ini, manajemen merupakan seni yang dapat

digunakan atau diterapkan alam penyelenggaraan kegiatan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), baik unsur perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan.23

2. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan penerimaan dari hasil yang diperoleh

dalam melakukan kegiatan ekonomi berkaitan dengan aktivitas

22 Ibid, hlm. 19

23

Ibid, hlm. 20

18

perusahaan dan hasil penjualan faktor produksi yang dimiliki

perusahaan. Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam

sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu

ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama

melakukan usaha tersebut. Adapun sumber-sumber pendapatan

diperoleh dari beberapa sumber, yakni pendapatan intern yang didapat

dari para anggota atau juga dari pemegang saham, pendapatan ekstern

yang bisa berasal dari bunga bank, dan hasil usaha.24

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah :

1) Kesempatan kerja yang tersedia, semakin banyak kesempatan

kerja yang tersedia, semakin banyak penghasilan yang bisa

diperoleh dari hasil kerja tersebut.

2) Jenis pekerjaan, terdapat banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih

seseorang dalam melakukan pekerjaaanya untuk mendapatkan

penghasilan.

3) Kecakapan dan keahlian, dengan bekal kecakapan dan keahlian

yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

yang pada akhirnya pula terhadap penghasilan.

24 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006), hlm. 47.

19

4) Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan,

semakin besar dorongan untuk melakukan pekerjaan, semakin

besar pula penghasilan yang diperoleh.

5) Keuletan bekerja.

6) Banyak sedikitnya modal yang digunakan.25

c. Pendapatan Menurut Perspektif Ekonomi Islam

Nilai-nilai Islam merupakan faktor endogen dalam rumah tangga

seorang muslim, maka haruslah dipahami bahwa seluruh aktivitas

ekonomi di dalamnya, harus dilandasi legalitas halal-haram. Islam tidak

bisa mentolerir distribusi pendapatan yang sumbernya diambil dari yang

haram. Pendapatan dalam pandangan Islam terdapat aturan halal dan

haram, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-

Baqarah ayat 172, yang berbunyi :

إن كنتم إياه تعبد ٱشكسا لل كم ت ما زشقن أييا ٱلرين ءامنا كلا من طيب ن ي

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara di

antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan

bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadan-Nya kamu

menyembah” (Q.S. Al-Baqarah : 172)26

25 Arininoer Maliha, “Pengaruh Modal,Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap Tingkat

Pendapatan Industri Kue Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Home Industri Mitra

Cake Legundi Sukarame Bandar Lampung)” (Strata 1, Lampung, Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung, 2018), hlm. 52.

26

Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 38.

20

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT.

Menghendaki segala sesuatu yang diusahakan di dapat dengan cara

halal. Maka dalam teori ekonomi islam halal dan haram tetap jadi

prioritas utama dalam menentukan kebahagian di Dunia dan di akhirat

kelak.27

Dalam perspektif Islam, penggunan harta juga harus dilakukan

sesuai dengan syari‟ah dilarang menggunakan pendapatan yang telah

kita miliki dengan sembarangan. Dalam konsep ekonomi islam terdapat

norma dan etika dalam mengkonsumsi hasil pendapatan tersebut antara

lain:

1) Menafkahkan harta dalam kebaikan dan menjauhi sifat kikir

2) Islam memerangi tindakan mubadzir

3) Sikap sederhana dalam membelanjakan harta (tidak

berlebihan).28

3. Modal

a. Pengertian Modal

Modal adalah kekayaan yang dipakai untuk menghasilkan kekayaan

lagi. Dia adalah “alat produksi yang diproduksi” atau dengan kata lain

“alat produksi buatan manusia”. Modal meliputi semua barang yang

diproduksi tidak untuk konsumsi, melainkan untuk produksi lebih

lanjut. Mesin, peralatan, alat-alat pengangkutan, proyek irigasi seperti

27 Abdul Wasi, Op.cit., hlm. 40

28

Ibid, hlm. 41

21

kanal dan dam, persediaan bahan mentah, uang tunai yang ditanamkan

perusahaan, dan sebagainya, semuanya itu adalah contoh-contoh modal.

Jadi, modal adalah kekayaan yang didapatkan oleh manusia melalui

tenaganya sendiri dan kemudian menggunakannya untuk menghasilkan

kekayaan lebih lanjut. Pada umumnya, modal digolongkan menjadi

modal tetap dan modal kerja. Modal tetap mencakup barang produksi

tahan lama yang digunakan lagi dan hingga tak dapat dipakai lagi.

Bangunan dan mesin, peralatan, traktor dan truk, dan sebagainya,

adalah contoh modal tetap. Adapun modal kerja berisi barang produksi

sekali pakai seperti bahan mentah yang langsung habis sekali pakai

saja. Adapun berdasarkan pemiliknya, modal terbagi menjadi modal

individu dan modal masyarakat.29

Modal dapat berbentuk seperti modal uang yaitu sejumlah dana

yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, dan ada modal

barang yaitu berupa alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan usaha.

Besar kecilnya modal yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan

berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh pengusaha. Agar

usaha produksinya berjalan dengan baik, diperlukan modal usaha yang

cukup memadai. Modal yang besar akan memungkinkan jumlah

persediaan barang yang akan diproduksi semakin banyak. Hal ini

memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan. Sehingga

dalam hal ini modal mempunyai arti yang penting bagi suatu usaha,

29 Muhammad Sharif Chaudary, Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2012), hlm. 201.

22

karena sifatnya yang kompleks disebabkan berhubungan dengan

keputusan pengeluaran dalam kegiatan usaha untuk mencapai

keuntungan maksimum. Tanpa modal usaha tidak akan berjalan.30

b. Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam

Modal dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang

bernilai dalam pandangan syar’i, dimana aktivitas manusia ikut

berperan serta dalam usaha produksinya dengan tujuan pengembangan.

Uang merupakan modal serta salah satu faktor produksi yang penting,

tetapi bukan yang terpenting karena manusia menduduki tempat di

atas modal yang disusul oleh sumber daya alam. Pandangan ini berbeda

dengan pandangan sementara pelaku ekonomi modern yang

memandang uang segala sesuatu, sehingga tidak jarang manusia atau

sumber daya alam dianiaya atau ditelantarkan.

Modal dalam sistem ekonomi Islam diharuskan terus berkembang

agar sirkulasi uang tidak berhenti. Dikarenakan jika uang atau modal

terhenti maka harta itu tidak akan mendatangkan manfaat bagi orang

lain, namun seandainya jika uang diinvestasikan dan digunakan untuk

melakukan bisnis maka uang tersebut akan mendatangkan manfaat bagi

orang lain, termasuk diantaranya jika ada bisnis yang berjalan maka

30 Lia Amaliawati dan Asfia Murni, Op.cit, hlm. 30

23

akan bisa menyerap tenaga kerja.31

Sebagaimana Allah Swt. berfirman

dalam QS. Al-Baqarah: 279 yang berbunyi sebagai berikut :

لكم ل ت إن تبتم فلكم زءس أم زسلوۦ ن ٱلل ل فإن لم تفعلا فأذنا بحسب م ن ظل

ن تظل

Artinya: “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa

riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan

memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka

bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula)

dianiaya.” (Q.S. Al-Baqarah: 279)32

Ayat ini menjelaskan bahwa meneruskan hidup dengan riba setelah

menjadi orang Islam, berarti memaklumkan perang kepada Allah Swt.

dan rasul. Dengan ancaman yang keras itu, dapatlah dipahamkan

bahwasanya seluruh harta yang diperibakan itu, baik dapatlah

dipahamkan bahwasanya seluruh harta yang dipinjamkan, atau

bunganya dari harta itu, semuanya menjadi harta yang haram

kelanjutannya ialah bahwa daulah islamiyah berhak merampas seluruh

harta itu, baik modal pokok, maupun bunganya. Tetapi kalau kamu

telah taubat tidak hendak melanjutkan lagi kehidupan yang jahat itu,

maka harta yang kamu pinjamkan sebanyak jumlah asalnya, bolehlah

kamu ambil kembali.33

31 Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 122.

32

Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 66

33

Hasan Aedy, Op.cit., hlm. 123

24

Ekonomi Islam dalam konsep pengembangan modal memberikan

ketentuan-ketentuan yang jelas dan terarah, antara lain konsep

pengembangan modal yang ditawarkan adalah dengan menyerahkannya

pada tiap individu sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Dengan catatan segala bentuk pengembangan yang akan dilakukan,

harus memenuhi ketentuan-ketentuan syariah yang ada sebagaimana

yang diatur dalam syariah muamalat. Dengan demikian, adanya

pengembangan modal usaha yang dilakukan sesuai dengan sistem

ekonomi Islam, diharapkan akan tercipta kondisi perekonomian

masyarakat yang kondusif bagi pengembangan produksi.34

c. Syarat Agar Modal yang Ditanam Dapat Meningkatkan

Pendapatan Usaha

Sebuah bisnis atau usaha dapat berkembang besar jika diiringi

dengan pertumbuhan modal yang didapat dari keuntungan usaha

tersebut. Keuntungan memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah

usaha untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Meraih

keuntungan atau pendapatan yang tinggi tentunya tidak semudah yang

dibayangkan dan perlu yang namanya prosedur atau persyaratan

tertentu untuk bisa meraihnya. Beberapa cara di bawah ini sebenarnya

sederhana, namun terbukti ampuh dalam investasi modal usaha untuk

meningkatkan keuntungan atau pendapatan. Adapun syarat ampuhnya

ialah :

34 Loc.cit

25

1) Harga Produk yang Tepat

Harga produk sangat berpengaruh terhadap banyaknya

kentungan yang akan didapatkan. Ketika pengusaha menginginkan

untung besar dengan modal kecil, hal pertama yang harus dilakukan

adalah mematok harga yang tepat. Jika produk yang pengusaha jual

merupakan produk yang berkualitas, jangan pernah takut untuk

memberikan harga tinggi. Dengan harga yang tinggi, persentase

keuntungan yang pengusaha dapatkan juga akan meningkat. Selain

itu, harga yang tinggi juga memiliki nilai prestige tersendiri bagi

beberapa konsumen, sehingga mereka akan merasa bangga dan puas

telah membeli produk pengusaha.

2) Kurangi Pengeluaran

Pengeluaran dalam proses produksi maupun distribusi sangat

berpegaruh terhadap keuntungan. Oleh karena itu, perhitungkan

pengeluaran yang tidak terlalu penting dengan tepat. Sebagai

contoh, jika tempat usaha Anda ramai pada waktu-waktu tertentu,

pengusaha bisa mempekerjakan karyawan paruh waktu untuk

mengurangi biaya gaji. Jadi, laba perusahaan tidak akan terbuang

terlalu banyak dan pengusaha mendapatkan untung yang besar.

3) Memperbanyak Produk

26

Setiap produk yang pengusaha produksi atau pengusaha jual

pasti memiliki laba dari harga belinya. Semakin banyak produk

yang pengusaha jual atau produksi, semakin besar pula

kenuntungan yang akan pengusaha dapatkan. Untuk mendapatkan

untung yang besar dengan modal kecil, pengusaha bisa

memperbanyak produk dalam waktu bersamaan. Dengan begitu,

otomatis pengusaha akan berbelanja bahan dalam jumlah besar.

Biasanya, jika kita membeli bahan dalam jumlah besar, harga beli

bahan menjadi lebih murah dan biaya transportasi yang

dikeluarkan juga cenderung lebih kecil karena dilakukan dalam

waktu yang sama.

4) Memperluas Jaringan

Memperluas jaringan mungkin memerlukan modal yang cukup

besar, namun bagaimana jika perluasannya melalui usaha

waralaba? Hasilnya pasti berbeda. Ketika produk yang Anda jual

sudah banyak diminati orang, pengusaha bisa menjual bisnisnya

dengan sistem waralaba. Dengan sistem ini, usaha bisa

berkembang dengan modal yang dibayarkan oleh orang yang

membelinya. Pengusaha tidak perlu mengeluarkan banyak modal

tetapi bisa mendapatkan keuntungan setiap bulannya.

5) Pemasaran yang Tepat

27

Pemasaran sebuah produk memengaruhi calon konsumen yang

akan membeli produk pengusaha. Jika promosi tepat, akan ada

banyak konsumen yang datang untuk mencoba produk yang

pengusaha jual. Banyak sekali cara berpromosi yang bisa

pengusaha lakukan, namun pengusaha harus memilih dengan

tepat cara mana yang paling efektif. Pilihlah cara promosi dengan

biaya yang sedikit namun dapat menarik banyak konsumen.

6) Mengambil Peluang Bisnis yang Lain

Banyak pelaku bisnis saat ini yang tidak hanya menjalankan

satu usaha saja untuk mendapatkan banyak keuntungan.

pengusaha juga bisa menggunakan cara ini untuk mendapatkan

banyak untung. Mulailah dari peluang bisnis yang sekiranya bisa

pengusaha jalani bersama dengan usaha awal. Misalnya jika

pengusaha membuka usaha berjualan ikan segar, pengusaha bisa

juga menyediakan bumbu yang dibutuhkan untuk mengolah ikan

tersebut, atau membuat olahan berbahan dasar ikan yang siap

dikonsumsi. Dengan menjalankan peluang bisnis yang sama,

pasar pengusaha menjadi lebih luas, tanpa harus melakukan

promosi secara terpisah untuk setiap produk. Ini sangat

menghemat biaya dan dapat menambah keuntungan bisnis

pengusaha.

28

Dengan melakukan 6 langkah tersebut dengan ketekunan dan

antisipasi yang tepat dalam melihat kendala dan peluang pasar, maka

akan tercipta kondisi dimana modal yang ditanamkan oleh pengusaha

membuahkan hasil berupa keuntungan yang tinggi. Keuntungan yang

tinggi tersebut tentunya akan masuk kategori dimana suatu unit usaha

berhasil meraih pendapatan yang tinggi dalam periode tertentu.35

4. Biaya Produksi

a. Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh

perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-

bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang

yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut. Biaya dalam pengertian

ekonomi adalah semua “beban” yang harus ditanggung untuk

menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.

Sementara itu, biaya dalam pengertian produksi adalah semua “beban”

yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu

produksi.36

Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh

produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang/jasa.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :

1) Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

35 “6 Cara Mendapatkan Untung Besar dengan Modal Kecil,” Jurnal (blog), 11 Mei 2020,

https://www.jurnal.id/blog/2018-6-cara-mendapatkan-untung-besar-dengan-modal-kecil/.

36

Indra Mahardika Putra, Pengantar Mikro Ekonomi (Yogyakarta: Quadrant, 2018), hlm. 187.

29

2) Bahan baku pembantu atau pendukung.

3) Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktor.

4) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,

pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan, dan asuransi.

5) Biaya pemasaran seperti biaya iklan.

6) Pajak.

b. Jenis-Jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan

untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk

pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi

digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen

utama dari biaya produksi, meliputi :

1) Biaya Bahan Baku

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi

untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk

dipasarkan.37

2) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung

ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-

kegiatan proses produk, jadi secara langsung diterjunkan dalam

37 Ibid, hlm. 188

30

kegiatan produksi untuk menangani segala peralatan produksi agar

kegiatan usaha dapat terwujud semestinya.

3) Biaya Overhead Pabrik

Umumnya didefiniskan sebagai bahan tidak langsung, tenaga

kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti biaya

pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau

dibebankan pada suatu pekerjaan.38

c. Biaya Produksi Menurut Perspektif Ekonomi Islam

Biaya Produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan

ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini

dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang

besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya

suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu

perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan di keluarkan

untuk menghasilkan suatu output barang.

Biaya Produksi dalam ekonomi Islam berpedoman kepada Al-

Qur’an dan Hadist, yang berarti sumber biaya produksi harus berasal

dari yang halal dan penggunaan biaya produksi juga harus dengan cara

yang halal. Biaya Produksi dalam Islam juga harus didasarkan pada

prinsip efisiensi dalam penggunaan sumber daya, seperti penggunaan

sumber daya tanah dan air yang tidak berlebihan, prinsip efektifitas

38 Ibid, hlm. 189

31

dalam penggunaan waktu, serta prinsip keadilan bagi pekerja dalam hal

pengaturan waktu kerja dan upah yang harus diterima. Penggunaan

sumber daya alam sebagai salah satu faktor biaya produksi tidak boleh

dilakukan secara berlebihan yang bisa menimbulkan kerugian

dikemudian hari39

, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an

dalam surat Al-Baqarah ayat 205 berikut ini :

Artinya : “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di

bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-

tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai

kebinasan”(Q.S. Al-Baqarah: 205)40

d. Syarat Agar Biaya Produksi Dapat Meningkatkan Pendapatan

Penggunaan biaya produksi secara tepat dan efisien sesuai dengan

standar produksi yang ada untuk masing-masing kriteria perusahaan

dinilai sebagai langkah yang tepat untuk meraih pendapatan yang

maksimal. Kebanyakan pengusaha memilih langkah strategis dengan

menekan biaya produksi serendah mungkin namun penghasilan yang

didapatkan bisa tinggi. Penekanan biaya produksi merupakan tindakan

yang tepat dalam menghemat pengeluaran suatu biaya tanpa

39 Abdul Wasi, Op.cit., hlm. 35

40

Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 46

32

meninggalkan target perusahaan dalam meraih keuntungan atau

pendapatan yang tinggi, mengingat bahan-bahan baku dalam produksi

harganya selalu berubah dari waktu ke waktu.

Biaya produksi yang rendah namun bisa meningkatkan pendapatan,

selain harus bisa mengolahnya dengan tepat dan efisien, pengusaha juga

harus melakukan tindakan yang tepat dalam mengelol atau

memanajemen keuangan dibagian biaya tersebut. Pengusaha juga harus

membuat pos-pos pengeluaran untuk menjaga apabila ada kebutuhan

darurat seputar bisnis, membuat pembukuan keuangan serapi dan

sedetail mungkin supaya dapat mensiasati pengeluaran yang dikira

besar demi penghematan. Manajemen biaya tersebut tentunya harus

diimbangi dengan pemanfaatan faktor produksi seperti modal, sumber

daya manusia, sumber daya alam, keterampilan (skill), serta teknologi

yang kompetitif sesuai dengan ambisi atau target yang ditetapkan.

Ketika semua itu dapat dilakukan dengan baik, biaya produksi yang

rendah bisa berpengaruh terhadap penghasilan yang maksimal atau

pendapatan yang maksimal.41

5. Volume Penjualan

a. Pengertian Volume Penjualan

41 “6 Cara Jitu Mengatur Modal Usaha Untuk Meningkatkan Keuntungan,” Sahabat

Pegadaian | Solusi Gadai Terbaik - Tips Menabung Emas - Inspirasi Investasi Terbaik (blog), 22

Juli 2016, https://sahabatpegadaian.com/investasi/6-cara-jitu-mengatur-alokasi-modal-usaha-

untuk-meningkatkan-keuntungan.

33

Istilah penjualan sering disalah artikan dengan istilah pemasaran,

bahkan ironisnya ada yang menganggap sama pengertiannya antara

penjualan dan pemasaran. Kesalahpahaman tidak hanya pada praktek

penjualan tapi tetapi juga pada struktur organisasi perusahaan. Pada

hakikatnya kedua istilah tersebut memiliki arti dan ruang lingkup

berbeda. Pemasaran meniliki arti yang lebih luas meliputi berbagai

fungsi perusahaan, sedangkan penjualan merupakan bagian dari

kegiatan pemasaran itu sendiri. Dengan demikian penjualan tidak sama

dengan pemasaran.42

Penjualan adalah jumlah uang dibebankan dan dapat dilakukan

secara kredit maupun tunai dan pada umumnya kepada beberapa

pelanggan. Penjualan pun diukur dengan seberapa banyak barang atau

produk yang dijual oleh suatu perusahaan yang biasa disebut dengan

volume. Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai

perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan

tersebut. volume penjualan adalah total barang yang terjual oleh

perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Volume penjualan tidak

memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara

keseluruhan dari total yang dicapai. Pencapaian volume penjualan

adalah salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan dalam suatu

perusahaan. Karena di dalam suatu perusahaan, tujuan pemasaran

adalah untuk meningkatkan volume penjualan yang menguntungkan

42 Zulkarnain, Ilmu Menjual : Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2012), hlm. 9.

34

dalam arti dapat menghasilkan pendapatan secara optimal dan

meningkatkan laba.

Tujuan dari penjualan sendiri tentunya ialah untuk mendapatkan

keuntungan yang ditargetkan oleh setiap perusahaan. Maka dari itu,

untuk bisa meraih keuntungan yang maksimal perlu adanya peningkatan

pada volume penjualan usaha. Penetapan harga dibeberapa perusahaan

difokuskan pada volume penjualan selama periode waktu tertentu,

misalnya 1 tahun atau 3 tahun.

Peningkatan penjualan selain dipengaruhi oleh volume penjualan,

juga dipengaruhi oleh kondisi dan kemampuan penjual, kondisi pasar,

modal, kondisi organisasi perusahaan, periklanan, kampanye, dan

pemberian hadiah untuk mempersuasif lebih konsumen, serta

mengadakan discount atau potongan harga pada produk usaha.43

b. Volume Penjualan Menurut Perspektif Islam

Volume penjualan tentunya identik dengan konsep penjualan yang

ditotalkan menjadi perolehan penjualan dalam periode waktu tertentu.

Dalam Islam, seorang pelaku bisnis atau pedagang tidak hanya mencari

keuntungan, tapi juga suatu berkah dan rezeki yang diridhai Allah.

Keuntungan yang kita harus dapatkan bukan hanya dari segi materil

melainkan juga inmateril. Keuntungan materil bisa saja kita dapatkan

dalam membuat usaha, namun belum tentu dengan keuntungan

43 Basu Swastha, Manajemen Penjualan, 3 ed. (Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2014),

hlm. 80.

35

inmateril atau dalam segi agama dan kepuasan batin. Penjualan yang

dilakukan tentunya harus diilhami oleh nilai-nilai Islam. Adapun nilai-

nilai Islam yang harus ditanamkan ialah sebagai berikut :

1) Jujur/Terbuka/Transparan

Dalam sebuah bisnis Islam customer adalah raja, dan sebagaimana

mestinya seorang raja harus diperlakukan secara khusus. Hal ini

menyangkut bagaimana pelayanan kita kepada mereka, para customer

akan merasa lebih nyaman jika kita dapat memberikan service yang

memuaskan. Bahkan terkadang mereka tidak akan memperdulikan

perbedaan harga melainkan service yang kita berikan. Dalam sebuah

perdagangan, kejujuran adalah hal yang sangat penting.

Kejujuran harus menjadi sebuah prinsip dagang bagi seorang

pengusaha muslim. Namun seorang pedagang atau pengusaha

biasanya merasa kesulitan dalam melakukan hal ini. Jadilah

pengusaha yang menjaga kejujuran pada setiap customer, ikutilah cara

berdagang yang telah dicontohkan oleh Rasul kita. Menjadi seorang

pedagang yang seperti Rasulullah contoh kan bukanlah hal yang

mudah, terutama di zaman yang penuh dengan fitnah ini. Segala

macam cara menjadi halal digunakan semata-mata hanya demi

keuntungan satu pihak. Jangankan seorang pedagang, pejabat pun

sanggup untuk melakukan penghianatan korupsi demi menuruti nafsu

duniawi.

36

Islam mengajarkan kepada kita ilmu berdagang yang baik, etika

atau adab berdagang yang benar. Seharusnya kita sebagai orang islam

menjunjung tinggi bagaimana etika yang di ajarkan islam dalam

urusan jual beli atau berdagang. Jujur memang hal yang terlihat

sepele dan gampang untuk dilakukan, tapi jangan salah justru iman

seseorang akan di ujia melalui kejujurannya saat berdagang.

Contohlah apa yang Rasulullah lakukan ketika beredagang, beliau

selalu mengutamakan kejujuran. Seperti misalnya ketika beliau

memberikan penjelasan tentang kualitas atau spesifikasi suatu barang,

menghitung timbangan dan lain sebagainya.

2) Menjual Barang yang Halal

Allah telah mengingatkan dengan tegas tentang prinsip halal dan

haramnya sesuatu dalam perdagangan. Allah telah menetapkan prinsip

halal dan haram dalam Qur’an. Oleh sebab itu sebagai umat muslim

yang melakukan perdagangan kita wajib mengetahui asal muasal dari

apa yang kita perjual belikan. Selain itu sebagai kehalalan hasil yang

kita dapatkan juga harus terhindar dari Macam-Macam Riba. Oleh

sebab itu kita harus tahu apa pengertian Riba dalam islam dan apa saja

bahaya Riba bagi pelakunya.

3) Menjual Barang Dengan Kualitas Yang Baik

Sebagai seorang pedagang kita harus tetap jujur dan

memperhatikan kehalalan dari barang yang kita jual. Selain itu kita

37

juga memperhatikan bagaimana kualitas barang yang kita jual, apakah

mutunya sudah baik ataukah kurang layak untuk kita jual kepada

customers. Kualitas suatu barang yang kita jual menjadi tanggung

jawab kita sebagai pedagang. Oleh sebab itu kita harus memberikan

penjelasan tentang bagaimana kualitas suatu barang yang kita jual dan

berapa kuantitas barang yang kita jual pada customers.

Memberikan keterangan kualitas barang merupakan hal yang

wajib kita lakukan dalam perdagangan. Karena jika kita tidak jujur

dengan kualitas barang yang kita jual, maka hal ini akan berdampak

negative bagi diri kita sendiri sebagai pedagang. Seperti misalnya

barang yang kita jual memiliki kualitas yang rendah, namun kita

katakan pada customers jika barang tersebut memiliki barang yang

luar biasa. Ketika customers mau membeli dagangan tersebut karena

jaminan yang kita berikan, otomatis ketika si customer menggunakan

barang tersebut merasa rugi dan kecewa dengan kita sebagai

pedagang. Hal ini dapat di katakan cacat etis atau cacat moral karena

apa yang sudah pedagang katakana tidak sesuai dengan kualitas

barang yang ia jual. Jika anda termasuk orang yang demikian

sebaiknya segera merubah konsep dagang anda untuk lebih baik dan

lebih jujur. Ketika seorang pedagang melakukan kecurangan demi

mendapatkan keuntungan semata, maka mereka termasuk dalam

golongan orang-orang yang dzalim.

4) Tidak Menyembunyikan Cacat Pada Barang

38

Sebagai seorang pedagang sudah seharusnya kita menerangkan

tentang bagaimana kualitas suatu barang. Tapi tidak hanya itu karena

jika barang yang kita jual memiliki cacat, maka tugas kita sebagai

penjual harus mampu memberi tahu pada customer tentang cacat

barang tersebut.

5) Tidak Melalaikan Sholat Saat Berdagang

Allah memerintahkan kita untuk tidak melalaikan sholat apalagi

meninggalkannya. Seorang muslim yang baik pasti akan melakukan

apa saja demi memenuhi kewajibannya pada Allah. Begitu juga dalam

berdagang kita harus memperhatikan kewajiban sholat setiap waktu.

Mengutamakan akhirat daripada dunia adalah hal yang baik dan harus

kita lakukan setiap waktu. Utamakan kewajiban sholat mu dari pada

harus berkonsentrasi dalam berdagang. Seperti misalnya kota Madina,

Saudi Arabia yang ketika adzan berkumandang seluruh pedagang akan

meinggalkan dagangannya begitu saja tanpa ada rasa khawatir.

Menjaga etika jual beli dalam islam merupakan keutamaan dalam

sebuah bisnis atau perdagangan. Dengan menaati prinsip atau Fiqih

Muamalah Jual Beli membuat kehidupan seorang pedagang lebih

39

tentram. Selain itu rezeki yang akan di dapatkan juga lebih berkah dan

halal.44

c. Syarat Agar Volume Penjualan Dapat Meningkatkan Pendapatan

Volume penjualan merupakan total yang didapatkan oleh

pengusaha dalam menjual barang atau jasa perusahaannya. Di setiap

bisnis, tentunya pengusaha selalu menginginkan situasi dimana volume

penjualan yang ada berada pada tingkatan yang tinggi, karena dengan

volume penjualan yang tinggi otomatis peraihan pendapatan atau

keuntungan usaha juga tinggi. Namun untuk bisa mendapatkannya,

tentunya perlu memenuhi berbagai macam syarat atau kriteria yang

harus dimiliki oleh pengusaha dalam keadaan tertentu pula. Adapun

kriteria atau keadaan tertentu pengusaha mendapatkan volume

penjualan yang tinggi dan mengakibatkan pendapatan juga tinggi ialah

sebagai berikut :

1) Perhatikan Kualitas

Sekarang ini, semakin banyak bisnis baru yang bermunculan

dengan produk beragam. Namun, bisnis yang benar-benar

memerhatikan kualitas dapat dibilang hanya sedikit. Kualitas dalam

bisnis adalah hal penting yang perlu ditingkatkan untuk menarik

banyak konsumen. Perhatikan kualitas dari beberapa unsur yang

44 “7 Etika Jual Beli Dalam Ekonomi Islam,” DalamIslam.com, 10 Mei 2020,

https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/etika-jual-beli-dalam-ekonomi-islam.

40

pengusaha jual dalam bisnis tersebut. Mulai dari kualitas kemasan,

kualitas rasa (jika menjual produk makanan), kualitas isi produk,

kualitas bahan baku hingga kualitas layanan yang terbaik. Kualitas

yang lebih baik dari pesaing tentu akan membuat bisnis pengusaha

selangkah lebih maju.

2) Kenali Target Pasar

Sebelum menjual sebuah produk secara profesional, pengusaha

harus menjadi konsumen terlebih dahulu. Dengan menjadi pemakai

produk yang pengusaha jual, maka pengusaha dapat mengetahui

siapa target pasar pengusaha dan apa yang mereka inginkan dari

produk yang pengusaha jual tersebut. Hal ini akan membuat

pengusaha lebih mengerti kebutuhan pasar dan apa yang diinginkan

pembeli dari bisnis pengusaha.

3) Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan inovasi merupakan modal penting dalam

menjalankan bisnis. Oleh karena itu, setiap pengusaha atau pelaku

bisnis harus membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

wacana lainnya sebagai sumber inspirasi. Ide kreatif dapat menjadi

sumber inspirasi dalam menciptakan suatu inovasi produk tertentu

sehingga akan memberikan peluang sukses yang lebih besar pada

bisnis. Selain itu, dengan kreativitas dan inovasi yang pengusaha

41

tawarkan maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan

mereka tidak merasa bosan.

4) Promosi Efektif

Melakukan promosi yang efektif kepada calon konsumen

merupakan strategi yang wajib dilakukan oleh pebisnis. Saat ini,

melakukan promosi sangatlah mudah, bahkan dapat dilakukan secara

gratis. pengusaha dapat menggunakan social media atau media

online lainnya untuk memperkenalkan produk dan melakukan

promosi pada banyak orang yang lebih spesifik dan menyukai

produk pengusaha. Saat melakukan promosi, sebaiknya gunakan

visual yang berkualitas, serta informasi yang detail untuk

menjelaskan tentang produk yang pengusaha jual. Lakukan promosi

secara berkala, dengan begitu calon konsumen akan lebih mudah

terjaring.

5) Manfaatkan Teknologi

Pemanfaatan teknologi untuk bisnis dapat memotong biaya

produksi yang dibutuhkan. Contohnya jika sebuah pekerjaan dapat

dilakukan dengan teknologi mesin hingga robot, makan otomatis

biaya operasional karyawan juga dapat ditekan. Terlebih jika bisnis

digital, pengusaha dapat menjalankan bisnis secara otomatis dengan

memanfaatkan platform yang ada.

42

6) Manajemen Bisnis

Manajemen merupakan hal yang tidak kalah penting dalam

menjalankan suatu bisnis. Salah satu hal penting yang berkaitan

dengan manajemen ini adalah manajemen keuangan. Ingat, keuangan

merupakan nyawa dari setiap bisnis yang pengusaha jalankan. Salah

satu manajemen keuangan yang penting untuk dilakukan adalah

melakukan proses akuntansi secara tepat dan akurat.45

G. Pengaruh Variabel

1. Pengaruh Modal terhadap Pendapatan

Menurut Hidayat di dalam penelitian yang dilakukan oleh Khasan

Setiaji dan Ana Listia Fatunia, modal adalah uang yang tidak dibelanjakan,

jadi disimpan kemudian diinvestasikan. Maka dari itu, dengan

meningkatkan jumlah modal yang digunakan maka juga akan

meningkatkan pendapatan karena semakin tinggi modal yang digunakan

maka akan juga menentukan pendapatan yang diperoleh sebab usaha yang

akan dirintis akan luas dengan adanya modal yang besar.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar

modal maka akan dapat menambah atau meningkatkan jumlah

produktivitas sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga dapat

45 “6 Strategi Bisnis untuk Mencapai Keuntungan Maksimal,” Jurnal (blog), 10 Januari 2020,

https://www.jurnal.id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-keuntungan-maksimal/.

43

meningkatkan pendapatan.46

Hal ini membuktikan bahwa antara modal

dan pendapatan memiliki pengaruh yang sifatnya eksplisit.

2. Pengaruh Biaya Produksi terhadap Pendapatan

Di dalam penelitian Abdul Wasi, menjelaskan bahwa produksi

mempunyai hubungan erat dengan perkembangan pendapatan, dan

peningkatan taraf hidup. Biaya produksi akan menentukan jumlah input

dan bahan baku produksi dan akan berpengaruh pada output yang

dihasilkan dalam produksi tersebut, semakin banyak output yang

dihasilkan, maka barang yang dijual akan lebih banyak, sehingga

pendapatan produsen meningkat.47

Dari hal tersebut membuktikan bahwa

antara biaya produksi dan pendapatan memiliki pengaruh yang jelas.

3. Pengaruh Volume Penjualan terhadap Pendapatan

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Sumantri yang telah

dipaparkan pada pernyataan sebelumnya, terdapat pernyataan yang

menjelaskan bahwa jika pedagang ingin meningkatkan pendapatan

usahanya maka ia harus meningkatkan volume penjualan yakni jumlah

produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan volume penjualan perlu

dilakukan upaya dan strategi yang tepat dan efektif.48

Dari pernyataan

tersebut, terdeskripsikan bahwa ketika suatu usaha meningkatkan jumlah

produk yang akan dijualnya atau volume penjualannya secara cermat dan

46 Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah, Op.cit., hlm. 4

47

Abdul Wasi, Op.cit., hlm. 44

48

Sumantri, “Pengaruh Volume Penjualan terhadap Pendapatan Peternak Ayam Potong (Studi

Kasus Peternakan Ayam Supadi),” Jurnal Muamalah 2, no. 2 (1 Maret 2017): hlm. 17.

44

tepat sasaran maka otomatis pendapatan yang akan diterima atau yang

akan didapatkan oleh suatu usaha akan meningkatkan pula. Hal tersebut

membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara eksplisit antara volume

penjualan dan pendapatan usaha.

4. Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan terhadap

Pendapatan

Pendapatan usaha dapat ditingkatkan apabila didukung dengan modal,

biaya produksi, dan volume penjualan. Permodalan merupakan suatu dasar

dalam membangun usaha dan pada umumnya menjadi kendala. Bagi setiap

usaha, baik skala kecil, menengah maupun besar, modal merupakan salah

satu faktor yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat produksi

dan juga pendapatan. Sesuai teori yang dikemukakan oleh Sadono Sukirno

yang menyatakan bahwa apabila modal meningkat maka produktivitas dan

pendapatan juga akan meningkat.49

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

bisa dijabarkan antara modal, biaya produksi, dan volume penjualan

terhadap pendapatan. Dimana ketika modal meningkat maka biaya

produksi yang akan dikeluarkan akan meningkat sehingga tingkat

produktivitas suatu usaha akan tinggi. Hal ini juga akan membuat

peningkatan terhadap volume penjualan atau total penjualan suatu usaha

49 Danang Faizal Furqon, “Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap Kewirausahaan

terhadap Pendapatan Pengusaha Lanting di Lemah Duwur, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten

Kebumen” (Strata 1, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), hlm. 55.

45

sehingga pada akhirnya akan membuat pendapatan yang diraih suatu usaha

akan meningkat pula. Hal ini membuktikan bahwa tergambarkan secara

jelas pengaruh modal, biaya produksi, dan volume penjualan terhadap

pendapatan.

H. Tinjauan Pustaka

Adanya penelitian serupa atau sejenis yang telah dilakukan sebelumnya,

berperan sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Adapun

beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel I.3

Tinjauan Pustaka Penelitian

No Nama Persamaan

Perbedaan

Hasil

1 Nirfandi

Gonibala,

Vecky. A.J.

Masinambow

, dan Mauna

Th. B.

Maramis

(2019)

Tentang

“Analisis

Pengaruh

Modal dan

Biaya

Produksi

terhadap

Pendapatan

UMKM di

Kota

Kotamobagu

Persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

modal dan biaya

produksi, jenis

penelitian yang

sama yakni

penelitian

kuantitatif dan

juga alat

analisisnya sama

yakni analisis

regresi linier

berganda.

Perbedaan

penelitian ini

dengan sekarang

terletak pada

variabel bebasnya

yang tidak

menggunakan

variabel volume

penjualan dalam

penelitian yang

akan dilakukan

oleh peneliti,

kemudian

penelitian ini

menggunakan dua

jenis data yakni

data primer dan

sekunder,

sedangkan

Pengaruh modal

terhadap

pendapatan

UMKM di Kota

Kotamobagu

yaitu

berpengaruh

signifikan dengan

nilai sig. 0,000

(Thitung 11,79 <

Ttabel 1,660), serta

biaya produksi

berpengaruh

signifikan

terhadap

pendapatan

UMKM di Kota

Kotamobagu

dengan nilai sig.

46

” penelitian peneliti

hanya

menggunakan

data sekunder.

0,000 (Thitung

11,905 > Ttabel

1,660).

2 Khasan

Setiaji, dan

Ana Lisna

Fatuniah

(2018)

Tentang

“Pengaruh

Modal, Lama

Usaha dan

Lokasi

terhadap

Pendapatan

Pedagang

Pasar Pasca

Relokasi”

Persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

modal, jenis

penelitian yang

sama yakni

penelitian

kuantitatif,

metode

pengumpulan data

yang sama berupa

dokumentasi, dan

alat analisis yang

sama yakni

analisis regresi

liniear berganda.

Perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

bebasnya yang

tidak

menggunakan

variabel biaya

produksi dan

volume penjualan

dalam penelitian

yang akan

dilakukan oleh

peneliti, kemudian

jenis data yang

digunakan adalah

data primer.

Terdapat

pengaruh positif

dan signifikan

modal, lama

usaha dan lokasi

usaha secara

simultan terhadap

pendapatan

pedagang pasca

relokasi Pasar

Johar di Kota

Semarang,

kemudian secara

parsial modal

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

pendapatan

pedagang pasca

relokasi Pasar

Johar di Kota

Semarang, dan

lama usaha secara

parsial juga

berpengaruh

secara positif dan

signifikan

terhadap

pendapatan

pedagang pasca

relokasi Pasar

Johar di Kota

Semarang.

3 Abdul Wasi

(2016)

Tentang

“Pengaruh

Biaya

Produksi

terhadap

Pendapatan

Persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

biaya produksi,

jenis penelitian

yang sama yakni

Perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

bebasnya yang

tidak

menggunakan

Terdapat

pengaruh yang

signifikan biaya

produksi terhadap

pendapatan

produsen tempe

dengan nilai

Thitung lebih besar

47

Produsen

Tempe

Menurut

Perspektif

Ekonomi

Islam (Studi

di Desa

Kresek Kec.

Kresek Kab.

Tangerang)”

penelitian

kuantitatif, serta

data yang

digunakan sama

yakni data

sekunder.

variabel modal

dan volume

penjualan,

kemudian alat

analisis yang

berbeda berupa

analisis regresi

linier sederhana,

dan penggunaan

data primer yang

tidak ada dalam

penelitian peneliti.

dari pada Ttabel

(3,450 > 2,056)

sehingga H0

ditolak dan Ha

diterima.

5 Indah

Wardani,

Supristiwendi

, dan Rini

Mastuti

(2019)

Tentang

“Pengaruh

Modal,

Harga, dan

Volume

Penjualan

terhadap

Pendapatan

Pedagang

Pengecer

Kelapa di

Pasar Langsa

Kota”

Persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

modal, dan

volume

penjualan.

Kemudian jenis

penelitian yang

sama yakni

penelitian

kuantitatif, serta

teknik sampel

yang digunakan

sama yakni teknik

sampel jenuh, dan

alat analisis yang

sama yakni

analisis regresi

linier berganda.

Perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

variabel bebasnya

yang tidak

menggunakan

variabel biaya

produksi.

Kemudian jenis

data yang

digunakan adalah

data primer.

Modal tidak

berpengaruh

terhadap

pendapatan

pedagang

pengecer kelapa

di Pasar Langsa

Kota dengan nilai

tcari sebesar 0,18

berarti tcari < ttabel

pada tingkat

keyakinan 95% (

α = 0,05).

Harga

berpengaruh

sangat nyata

terhadap

pendapatan

pedagang

pengecer kelapa

di Pasar Langsa

Kota dengan nilai

tcari sebesar 6,01

berarti tcari > ttabel

pada tingkat

keyakinan 95%

(α = 0,05) dan

99% (α = 0,01)

Volume

penjualan

berpengaruh

sangat nyata

terhadap

pendapatan

48

pedagang

pengecer kelapa

di Pasar Langsa

Kota dengan nilai

tcari sebesar 3,51

berarti tcari > ttabel

pada tingkat

keyakinan 95%

(α = 0,05) dan

99% (α = 0,01).

6 Sumantri

(2017)

Tentang

“Pengaruh

Volume

Penjualan

terhadap

Pendapatan

Peternak

Ayam Potong

(Studi Kasus

Peternak

Ayam

Supadi)”

Persamaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

volume

penjualan, dan

jenis penelitian

yang sama berupa

penelitian

kuantitatif.

Perbedaan

penelitian ini

dengan penelitian

sekarang terletak

pada variabel

bebasnya yang

tidak

menggunakan

variabel modal,

dan biaya

produksi dalam

penelitian yang

dilakukan peneliti,

dan alat analisis

yang berbeda

berupa analisis

regresi linier

sederhana.

Volume

Penjualan

berpengaruh

signifikan

terhadap

pendapatan

pedagang

peternak ayam

potong dengan

kontribusi

volume penjualan

terhadap

pendapatan

sebesar 0,4096

atau 40,96%.

I. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis

pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan

hubungan antar variabel independen dan dependen. Pada dasarnya kerangka

berpikir merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan

49

solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.50

Secara

skematis, kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar I.1

Kerangka Berpikir Penelitian

Keterangan:

: Pengaruh Variabel Secara Individu (Parsial)

: Pengaruh Variabel Secara Bersama-sama (Simultan)

J. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kebenarannya. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan,belum didasarkan pada data-data empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

50 Enny Radjab dan Andi Jam’an, Metodologi Penelitian Bisnis (Makassar: Lembaga

Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), hlm. 53.

Modal (X1)

Volume Penjualan

(X3)

Biaya Produksi

(X2)

Pendapatan (Y1)

50

yang empirik.51

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan modal terhadap pendapatan

usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

H2 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan biaya produksi terhadap

pendapatan usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

H3 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan volume penjualan terhadap

pendapatan usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

H4 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan modal, biaya produksi, dan

volume penjualan secara simultan terhadap pendapatan usaha Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

51 Ibid, hlm. 54

51

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah

pendekatan kuantitatif. pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Di dalam penelitian kuantitatif

ini, metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat asosiatif,

yakni penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan atau pengaruh satu

atau lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen.52

Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis secara simultan dan parsial

dari variabel-variabel bebas berupa pengaruh modal, biaya produksi, dan

volume penjualan terhadap variabel terikat yakni pendapatan usaha Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

B. Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh atau segala sesuatu

yang dapat memberikan informasi mengenai data.53

Adapun jenis data di dalam

penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh

atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti

52 Ibid, hlm. 9

53

Ibid, hlm. 109

52

sebagai tangan kedua).54

Data sekunder di dalam penelitian ini juga merupakan

jenis data time series. Data time series atau disebut juga data deret waktu

merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam

beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan,

atau tahunan.55

Adapun data sekunder di dalam penelitian ini berupa data

pembukuan keuangan di unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi dalam interval waktu perbulan untuk setiap satu tahun, terhitung dari

tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

penulis menggunakan instrumen pengumpulan data, dengan cara sebagai

berikut :

1. Dokumentasi, adalah pengumpulan atau mencari data dengan

menggunakan catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, agenda, foto-foto dan lain sebagainya yang menyangkut tentang

penelitian.56

2. Observasi, adalah teknik pengumpulan data berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati

54 Ibid, hlm. 111

55

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, 2 ed. (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2014), hlm. 42.

56

Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya, 1

ed. (Jambi: IPB PRESS, 2009), hlm. 179.

53

tidak terlalu besar.57

Teknik observasi dilakukan dengan cara pencatatan

secara cermat dan sistematik, dimana peneliti melakukan pengamatan

secara langsung di lapangan yang kompleks untuk mendapatkan gambaran

secara nyata yang tersusun baik terhadap subjek maupun objek penelitian.

3. Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan bertanya

(berkomunikasi langsung) kepada narasumber atau dalam penelitian

kuantitatif disebut dengan responden.58

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah penetuan construct (pengukuran

variabel) sehingga dapat diukur. Definisi operasional variabel menjelaskan cara

tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct

(pengukuran variabel).59

Definisi operasional variabel menjelaskan berbagai

macam variabel yang diambil baik itu variabel independen (bebas) dan variabel

dependen (terikat) untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Operasional

variabel baik variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)

menggunakan skala atau pengukuran berupa skala rasio. Skala rasio merupakan

skala yang mempunyai nilai nol yang sama dan dapat diperbandingkan.60

Adapun penjelasan definisi operasional variabel tersebut ialah sebagai berikut :

57 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: CV. Alfabeta,

2017), hlm. 229.

58

Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Op.cit, hlm. 175 & 178

59

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis - untuk Akuntansi dan

Manajemen, 1 ed. (Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2018), hlm. 68.

60

Husein Umar, Op.cit, hlm. 46

54

Tabel II.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala

Pendapatan

(Y1)

Pendapatan

merupakan

penerimaan dari

hasil yang diperoleh

dalam melakukan

kegiatan ekonomi

berkaitan dengan

aktivitas perusahaan

dan hasil penjualan

faktor produksi yang

mengakibatkan

kenaikan modal

akibat penjualan

produk perusahaan.61

Variabel pendapatan

diukur dari barang

atau jasa yang

ditukarkan dalam

suatu transaksi

dimana nilai tersebut

menggambarkan

ekuivalen kas atau

nilai tunai uang yang

diterima dalam

proses penukaran62

penghasilan

usaha yang

didapatkan per

bulan.

Satuan

Rupiah

Rasio

Modal (X1) Modal adalah suatu

alat yang berguna

untuk proses

produksi yang

berbentuk kekayaan

yang dapat

digunakan langsung

maupun tidak

langsung dalam

proses produksi

Besaran modal

per bulan yang

merupakan

indikator yang

dikembangkan

oleh Djamila

Abbas.64

Satuan

Rupiah

Rasio

61 Sumarso S.R., Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Kelima, 5 ed. (Jakarta: Salemba Empat,

2009), hlm. 230.

62

Danang Faizal Furqon, Op.cit, hlm. 28

55

tersebut untuk

menambah output.63

Biaya

Produksi

(X2)

Biaya produksi

adalah biaya dari

semua pengeluaran

(dalam satuan uang)

yang dilakukan oleh

perusahaan untuk

mendapatkan faktor-

faktor produksi dan

bahan baku yang

akan digunakan

untuk menghasilkan

suatu produk (barang

dan jasa).65

Biaya yang

dikeluarkan

oleh suatu

usaha dalam

waktu per

bulan,

mencakup

biaya bahan

baku, tenaga

kerja, dan

overhead

pabrik.

Satuan

Rupiah

Rasio

Volume

Penjualan

(X3)

Volume penjualan

merupakan hasil

akhir yang dicapai

suatu usaha dari

hasil penjualan

produk yang

dihasilkan oleh suatu

usaha tersebut.66

Total

penjualan per

bulan yang

merupakan

indikator yang

ada di dalam

penelitian

yang

dilakukan oleh

Fauzi Dwi

Putra, dimana

di dalamnya

menyatakan

bahwa

menurut

Alamiah dan

Padji.67

Satuan

Unit

Rasio

64 Djamila Abbas, “Pengaruh Modal Usaha, Orientasi Pasar, dan Orientasi Kewirausahaan

terhadap Kinerja UKM Kota Makassar,” Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi 5, no. 1 (30

Juni 2018): hlm. 104, https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.4991.

63

Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 246.

65

Muh Abdul Halim, Teori Ekonomi Mikro, 3 ed. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2018), hlm.

74.

66

Sumantri, Op.cit., hlm. 12

67

Fauzi Dwi Putra, Op.cit., hlm. 466

56

E. Teknik Analisis Data

Analisis data di dalam penelitian ini dibantu dengan aplikasi SPSS versi

16.0 for windows. Adapun teknik analisis data yang dipergunakan dalam

penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ialah suatu analisis asosiasi yang

digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih

variabel bebas terhadap satu variabel tergantung, jadi analisis regresi linear

berganda dipergunakan bila jumlah variabel bebasnya minimal dua.68

Di

dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk

membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh variabel Modal (X1), Biaya

Produksi (X2), dan Volume Penjualan (X3) terhadap pendapatan (Y1)

sehingga persamaan regresi linear bergandanya adalah :

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Di mana:

Y = Pendapatan

α = Nilai Konstanta

X1 = Modal

X2 = Biaya Produksi

X3 = Volume Penjualan

β1 β2 β3 = Koefisien masing-masing factor

e = Standar error

68 Nirfandi Gonibala Vecky A J Masinambow, Op.cit., hlm.275

57

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dipergunakan untuk membantu peneliti menjelaskan

jawaban sementara dari suatu perilaku, fenomena, dan gejala masalah yang

telah atau akan terjadi terkait variabel-variabel yang dipilih dalam suatu

penelitian yang dilakukan.69

Jenis hipotesis dalam penelitian ini ialah

hipotesis asosiatif, yakni suatu pernyataan yang menunjukkan hubungan

antara dua variabel atau lebih.70

Adapun uji hipotesis di dalam penelitian

ini terbagi dalam beberapa bagian beserta ketentuannya sebagai berikut :

a. Uji Signifikansi Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara serentak. Uji ini

dilakukan untuk membandingkan pada tingkat nilai signifikan dengan

nilai α (5%) pada tingkat derajat 5%. Pengambilan kesimpulannya

adalah dengan melihat nilai sig. α (5%) dan juga bisa dengan melihat

perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel dengan rumus degree of

freedom (df) untuk df1 = k - 1 dan df2 = n – 1. adapun ketentuannya

ialah sebagai berikut :

1) Jika nilai sig < α atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, artinya ada

pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan.

69 Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Op.cit, hlm. 98

70

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), hlm. 89.

58

2) Jika nilai sig > α atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, artinya tidak

ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan.71

b. Uji Signifikan Koefisien Regresi secara Parsial (Uji T)

Uji signifikansi ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik T.

Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat keabsahan

5%. Pengambilan kesimpulannya adalah dengan melihat nilai

signifikansi yang dibandingkan dengan nilai α (5%) dan juga bisa

dibandingkan antara nilai Thitung dengan Ttabel dengan rumus degree of

freedom (df) = n-k. Adapun ketentuannya ialah sebagai berikut:

1) Jika nilai sig < α atau Thitung > Ttabel maka H0 ditolak, artinya ada

pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial.

2) Jika nilai sig > α atau Thitung < Ttabel maka H0 diterima, artinya tidak

ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial.72

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen

atau berapa banyak variasi yang dijelaskan pada model. Nilai koefisien

71 Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Op.cit, hlm. 110

72

Loc.cit.

59

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.73

F. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan agar variabel independen menjadi

estimator atau variabel dependen tidak bias. Adapun uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu pengujian yang memiliki tujuan untuk

mengetahui apakah terdapat distribusi normal atau tidaknya sebuah model

regresi, yaitu antara variabel dependen dan independen. Suatu model regresi

dapat dikatakan baik apabila berdistribusi normal atau mendekati normal

(tidak ke kiri atau ke kanan). Deteksi pada uji normalitas ini dapat dilakukan

dengan cara melihat penyebaran titik-titik (data) pada sumbu diagonal yang

terdapat pada grafik. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas ini

berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

73 Sabam Daoni Sinambela, Suwarno Ariswoyo, dan Henry Rani Sitepu, “Menentukan

Koefisien Determinasi antara Estimasi M dengan Type Welsch dengan Least Trimmed Square

dalam Data yang Mempunyai Pencilan,” Jurnal Saintia Matematika 02, no. 03 (2014): hlm. 228.

60

a. Apabila data menyebar mendekat pada sekitar garis diagonal dan

mengikuti ke arah garis diagonal tersebut, maka kesimpulannya model

regresi sudah memenuhi asumsi normalitas.

b. Apabila data menyebar menjauh dari sekitar garis diagonal dan tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka kesimpulannya model regresi

tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.74

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikoliniearitas adalah suatu pengujian yang memiliki tujuan

untuk mengetahui apakah ada hubungan yang sempurna antara variabel

independen dan variabel dependen dalam suatu model regresi. Ada atau

tidaknya multikoliniearitas dalam sebuah model regresi dapat diketahui

dengan cara, sebagai berikut :

a. Apabila nilai R2 yang dihasilkan sangat tinggi, namun secara individual

variabel-variabel independen menunjukkan masih banyak yang tidak

signifikan dan mempengaruhi variabel dependen.

b. Dengan menganalisis matriks korelasi pada variabel-variabel

independen. Apabila hasilnya cukup tinggi, artinya terdapat

multikoliniearitas dalam sebuah model regresi tersebut.

c. Dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)nya.

Apabila nilai Tolerance < 10 dan nilai VIF > 10 maka terjadi unsur

74 Sukotjo dan Radix A., Model Regresi (Surabaya: Liberty, 2010), hlm. 20-21.

61

multikolinearitas, namun apabila nilai Tolerance > 10 dan nilai VIF <

10, maka kesimpulannya tidak terdapat unsur multikoliniearitas.75

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah suatu pengujian yang memiliki tujuan

untuk mengetahui apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual antara

satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya di dalam sebuah model

regresi. Uji ini dilakukan dengan cara melihat apakah ada atau tidaknya pola

tertentu yang terdapat pada scatterplot antara residual versus fit. Selain itu

juga dapat dilihat dari hasil yang terdapat pada scatterplot dengan

menggunakan SPSS data titik-titik menyebar hampir secara merata sehingga

trend tidak terjadi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas dalam sebuah model regresi. Pengambilan keputusan

atas terjadi atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam sebuah model

regresi didasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Apabila ada suatu pola tertentu yang berbentuk titik-titik yang

membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (baik bergelombang,

melebar, lalu menyempit), maka kesimpulannya terjadi sebuah

heteroskedastisitas.

b. Apabila tidak adanya suatu pola yang jelas dimana titik-titiknya

menyebar di atas dan berada dibawah angka 0 pada sumbu y, maka

kesimpulannya tidak terjadi sebuah heteroskedastisitas.76

75 Juliansyah Noor, Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen (Jakarta: PT. Grasindo,

2014), hlm. 17.

62

4. Uji Autokorelasi

Menurut ghazali di dalam penelitian yang dilakukan oleh Akhbar

Nurseta Priyandika, Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah

model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).77

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam

model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji

Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika nilai pada Durbin-Watson (Dw) tidak berada diantara Du sampai

dengan 4 – Du, maka terjadi autokorelasi.

b. Jika nilai pada Durbin-Watson (Dw) berada diantara Du sampai dengan

4 – Du, maka tidak terjadi autokorelasi.

c. Jika Durbin-Watson (Dw) > Du maka H0 diterima, dan jika sebaliknya

maka H0 ditolak.

d. Jika 4 – Dw ≥ Du maka H0 diterima, dan jika sebaliknya maka H0

ditolak.

76 Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto, Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 62.

77

Akhbar Nurseta Priyandika, “Analisis Pengaruh Jarak Antar Pedagang, Lama Usaha, Modal

Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Pedagang Konveksi di Kelurahan

Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang” (Strata 1, Semarang, Universitas

Diponegoro, 2015), hlm. 49.

63

Nilai DU dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin-Watson yang

bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.

Dengan ketentuan variabel bebas (k) berapa, jumlah data (n) berapa,

ditambah nilai signifikansinya.78

Nilai signifikansi (α) dalam penelitian ini

adalah 5%.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas

dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, sehingga skripsi ini disusun

dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, kerangka teori, hubungan variabel, kerangka berfikir,

dan hipotesis.

BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang

digunakan peneliti dalam penulisan skripsi. Yang berisi tentang

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen

pengumpulan data, definisi operasional variabel di dalam

penelitian, teknik analisis data, serta uji asumsi klasik.

78 “Uji Autokorelasi,” Uji Autokorelasi ~ Duwi Consultant (blog), diakses 10 Oktober 2019,

http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-autokorelasi.html.

64

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis memaparkan gambaran umum Unit Usaha

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini diuraikan objek penelitian, analisis data, dan

pembahasan dari analisis data.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini menguraikan secara singkat kesimpulan yang

diperoleh dari pembahasan dan juga saran-saran dari analisis data

pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan pihak

berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

65

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Usaha

Bunga Zahra Cake and Cookies merupakan unit usaha yang terletak di

Jalan Sultan Hasanuddin Lorong Teratai, RT.23 No. 21, Kelurahan Talang

Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Latar belakang berdirinya usaha

tersebut diawali dengan sebuah kisah dimana pemilik Bunga Zahra Cake and

Cookies yakni Ibu Rusmini pada awalnya bekerja disebuah instansi

pemerintahan sebagai tenaga honor. Namun dikarenakan banyaknya kegiatan

yang dijalankan pada instansi pemerintahan tersebut, membuat keadaan

keluarga Ibu Rusmini terbelengkalai, terutama kebersamaan Ibu Rusmini

terhadap anaknya yang masih kecil. Dikarenakan kondisi internal tersebutlah

maka Ibu Rusmini memutuskan untuk berhenti dalam pekerjaanya dan fokus

kembali menjalankan kegiatan bersama keluarga. Ketika beliau kembali fokus

menjalankan kegiatannya bersama keluarga, Ibu Rusmini menyadari bahwa

ada celah atau waktu kosong yang terbuang dan tidak dimanfaatkan

semaksimal mungkin. Akan hal tersebut, Ibu Rusmini bingung ingin

mengerjakan kegiatan apa selain mengurus keluarganya, sehingga dari keadaan

tersebut, muncul sebuah ide atau inisiatif tersendiri dari beliau dengan

memanfaatkan celah waktu yang kosong untuk membuat aneka kue

dirumahnya. Sembari memanfaatkan waktu yang kosong untuk membuat aneka

kue, Ibu Rusmini kembali berinisiatif untuk membantu menambah keuangan

66

atau pendapatan keluarganya, sehingga beliau pun termotivasi dan

memutuskan untuk mencoba membuka usaha kecil-kecilan dirumahnya pada

tahun 2002. Usaha tersebutlah yang cikal bakal akan menjadi unit usaha Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.79

Pada mula usaha kecil-kecilan tersebut dibuka, Ibu Rusmini hanya

melakukan produksi kuenya ketika adanya pesanan dan di hari-hari besar umat

Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau juga pada waktu itu hanya

menjadikan kerabat keluarganya sebagai segmentasi dalam memasarkan

produk kuenya. Dikarenakan selama menjalankan kegiatan usaha tersebut

banyak kerabat Ibu Rusmini memberikan komentar yang positif terhadap

produk kue buatan beliau, Ibu Rusmini pun kembali termotivasi dan bertekad

untuk merintis usahanya tersebut kearah yang lebih luas. Sehingga pada tahun

2009, Ibu Rusmini mendirikan usaha resmi berupa toko oleh-oleh khas Jambi

dengan izin usaha P-IRT No. 202157104053819 bernama “Bunga Zahra Cake

and Cookies”. Adapun nama “Bunga Zahra” tersebut diambil dari nama anak

pertama beliau.80

Setelah usaha tersebut didirikan pada tahun 2009, Ibu Rusmini terus

memperluas pangsa pasar produk unggulanya kepada konsumen. Berbagai

macam inovasi produk seperti bolu lapis buah aneka rasa dan kue kering yang

diracik dengan cita rasa yang khas, sukses membuat usaha beliau mendapatkan

keuntungan atau pendapatan dengan taksiran yang luar biasa yakni ± 30 Juta

79 Berdasarkan Hasil Wawancara

80

Berdasarkan Dokumentasi Bunga Zahra Cake and Cookies

67

dalam waktu sebulan. Ditambah beliau pun pernah mengadakan kontrak kerja

sama atau Memorandum of Understanding (Mou) dengan instansi pemerintah

sebagai penyedia nasi kotak di setiap acara yang instansi tersebut adakan.

Menu nasi kotak tersebut merupakan menu tambahan yang ada di unit usaha

yang beliau jalankan. Dengan hal tersebut, membuat unit usaha ini pernah

mendapatkan keuntungan dalam keadaan tertentu sebesar 70 Juta hanya dalam

waktu seminggu. Keadaan tersebut menjelaskan bahwasanya Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi tergolong unit usaha yang kompetitif dan sukses

memikat konsumen karena produk mereka yang berkualitas.

Kini unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies berkomitmen untuk selalu

menjadi tempat usaha yang bisa memberikan peluang untuk menciptakan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terkhususnya pada masyarakat disekitaran

tempat usaha tersebut beroperasi setiap harinya.81

B. Visi dan Misi Usaha

1. Visi Usaha

Adapun visi usaha dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

ialah “menjadi perusahaan yang terus menerus berinovasi mengembangkan

karya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan”.

2. Misi Usaha

81 Berdasarkan Hasil Wawancara

68

PEMILIK

Rusmini

BAGIAN

PEMASARAN

BENDAHARA

Rizky Mayang A.

SEKRETARIS

Bunga Zahra

BAGIAN

PRODUKSI

Arum Handayani Sari

Adapun misi usaha dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

ialah “menyediakan produk kuliner yang bernutrisi, berkualitas, higienis,

dan bisa di terima di seluruh kalangan masyarakat”.82

C. Struktur Organisasi Usaha

Adapun struktur organisasi dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi tersaji dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar III.1

Struktur Organisasi Bunga Zahra Cake and Cookies

82 Berdasarkan Dokumentasi Bunga Zahra Cake and Cookies

69

Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Pemilik Sekaligus Penanggung Jawab Bagian Pemasaran

Pemilik usaha bertanggung jawab secara keseluruhan dari kegiatan

yang ada di unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies, seperti ikut juga

membantu proses produksi usaha sampai selesai setiap jam operasional,

mengawasi dan mengarahkan para pekerja agar kegiatan produksi sesuai

dengan target yang ingin dicapai, mengatur dan mengawasi apakah

penggunaan bahan baku produksi tepat sesuai dengan standar operasional

perusahaan, serta pemilik memiliki tugas untuk menetapkan keuangan yang

tepat untuk dipergunakan usaha dalam operasinya bersama dengan

bendahara.

Dikarenakan pemilik usaha memiliki tugas rangkap yakni bertanggung

jawab dalam bagian pemasaran, maka pemilik juga memiliki tugas untuk

memasarkan produk-produk unggulan usahanya kepada konsumen. Dimana

dalam hal ini, pemilik menggunakan media sosial seperti Facebook,

Instagram, dan Whatsapp yang menjadi senjata andalan bagi unit usaha ini

dalam menarik konsumen sebanyak mungkin. Kemudian pemilik juga selalu

mencari celah dalam menambah pemasukan usahanya dengan pandai-pandai

mencari info acara pameran dan mengikuti berbagai macam pameran

tersebut seperti bazar untuk mempromosikan produk usahanya sehingga

jumlah konsumen semakin meningkat. Terakhir, pemilik juga memiliki

70

tugas untuk mengantarkan setiap pesanan yang ada ketujuan dibantu dengan

para pekerjanya di bagian produksi.

2. Sekretaris

Sekretaris memiliki tugas mencatat berbagai macam pemasukan dan

pengeluaran usaha setiap harinya, serta mencatat berbagai macam bahan

baku yang dipergunakan setiap harinya. Catatan tersebut kemudian

diarsipkan ke dalam pembukuan usaha untuk setelahnya dilaporkan berkala

kepada pemilik usaha serta mengkoordinasikan hal tersebut kepada

bendahara untuk rancangan keuangan usaha.

3. Bendahara

Bendahara memiliki tugas untuk menghitung pemasukan dan

pengeluaran usaha setiap harinya, menghitung seberapa besar keuntungan

yang didapatkan perbulannya, serta menetapkan keuangan yang tepat

bersama pemilik untuk diaplikasikan dalam kegiatan operasional usaha.

4. Bagian Produksi

Bagian produksi memiliki tugas untuk mengolah semua bagian

produksi yang ada di Bunga Zahra Cake and Cookies setiap harinya sampai

ketahap penyelesaian produk dan siap diantar ketujuan terkait. Bagian

produksi juga memiliki tugas untuk membantu pemilik usaha dalam

mengantarkan produk usahanya kepada konsumen di berbagai lokasi

tertentu. Bagian produksi memiliki dua pekerja yang bertugas di dalamnya,

71

sehingga kedua pekerja tersebut harus saling berkoordinasi satu sama lain

agar kegiatan produksi selalu berjalan dengan lancar dan sesuai target

usaha.83

D. Logo Usaha

Adapun logo usaha dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi ialah

sebagai berikut :

Gambar III.2

Logo Usaha

Sumber : Dokumen Bunga Zahra

E. Aneka Produk Usaha

Bunga Zahra Cake and Cookies memiliki beberapa produk unggulan yang

mereka perjualbelikan kepada konsumen, dimana produk tersebut terbagi

dalam beberapa kategori diantaranya sebagai berikut :

1. Produk Kue Basah

83 Berdasarkan Hasil Wawancara

72

Kue basah merupakan salah satu produk unggulan yang ada di Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Adapun daftar kue basah beserta

harganya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel III.1

Daftar Produk Kue Basah Bunga Zahra

No. Nama Produk Harga Per satuan

1 Bolu Lapis Nanas Rp50.000/pcs

2 Bolu Lapis Buah Naga Rp60.000/pcs

3 Bolu Lapis Durian Rp60.000/pcs

4 Brownies Coklat Pandan Rp35.000/pcs

5 Brownies Coklat Rp35.000/pcs

6 Brownies Coklat Ketan Rp35.000/pcs

7 Bolu Pandan (Ukuran Kecil

Sebesar 20 x 10 cm) Rp30.000/pcs

8 Bolu Pandan (Ukuran Besar

Sebesar 22 x 22 cm) Rp50.000/pcs

9 Bolu Ubi Ungu Rp35.000/pcs

10 Cake Tape Rp30.000/pcs

11 Cake Pisang Rp30.000/pcs

12 Lapis Legit (Ukuran Kecil

Sebesar 20 x 10 cm) Rp90.000/pcs

13 Lapis Prunes (Ukuran Kecil

Sebesar 20 x 10 cm) Rp130.000/pcs

14 Lapis Keju (Ukuran Kecil

Sebesar 20 x 10 cm) Rp125.000/pcs

15 Engkak Rp90.000/pcs

16 Maksuba Rp90.000/pcs

17 Putri Kandis Rp90.000/pcs

18 Kue Sarang Semut Rp30.000/pcs

19 Durian Belgium Cake Rp35.000/pcs Sumber : Daftar Menu Bunga Zahra Cake and Cookies

2. Produk Kue Kering

Kue kering merupakan salah satu produk unggulan yang ada di Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Adapun daftar kue kering beserta

harganya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

73

Tabel III.2

Daftar Produk Kue Kering Bunga Zahra

No. Nama Produk Harga Per Kilogram

1 Nastar Keju Rp160.000/kg

2 Nastar Biasa Rp110.000/kg

3 Coklat Stik Rp150.000/kg

4 Havermut Cookies Rp150.000/kg

5 Kue Kacang Coklat Rp125.000/kg

6 Kue Greentea Rp160.000/kg

7 Kue Strawberry Keju Rp120.000/kg

8 Kue Cornflake Rp125.000/kg

9 Kue Coklat Praline Rp55.000/topples

10 Kue Salju Rp120.000/pcs

11 Kastengel Cookies Rp160.000/pcs

12 Rainbow Cookies Rp55.000/topples Sumber : Daftar Menu Bunga Zahra Cake and Cookies

3. Produk Unggulan Lain

Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi memiliki produk

unggulan lain diluar kategori produk aneka kue basah dan kue kering.

Adapun daftar dan harga dari produk unggulan lainnya ialah sebagai

berikut :

Tabel III.3

Daftar Produk Unggulan Lain Bunga Zahra

No. Nama Produk Harga Per Satuan

1 Nugget Rp35.000/pcs

2 Snack Box Rp7.000/pcs

3 Nasi Kotak Rp20.000/pcs

4 Mie Hijau Rp20.000/pcs

5 Stik Ikan Kakap (Original &

Balado) Rp13.000/pcs

Sumber : Daftar Menu Bunga Zahra Cake and Cookies

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data Penelitian

Mentabulasi data ialah memasukan data-data ke dalam bentuk tabel.

Gunanya pentabulasian data dalam menganalisis data adalah untuk

mengelompokkan data sehingga memudahkan dalam menghitung jumlah kasus

termasuk kategori-kategorinya.84

Adapun tabulasi data dalam penelitian ini

tersajikan dalam masing-masing variabel yang ada di dalam penelitian ini,

diantaranya sebagai berikut :

1. Modal

Modal dalam hal ini merupakan modal usaha yang digunakan oleh

pengelola atau pemilik usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

dalam menjalankan kegiatan usahanya. Adapun tabulasi data modal dalam

penelitian ini ialah sebagai berikut :

Tabel IV.1

Tabulasi Data Variabel Modal

Bulan/Tahun Modal

Jan/2016 7.000.000

Feb/2016 8.500.000

Mar/2016 21.000.000

Apr/2016 22.000.000

Mei/2016 23.000.000

Jun/2016 40.000.000

Jul/2016 8.000.000

84 Enny Radjab dan Andi Jam’an, Op.cit, hlm. 78-79

75

Ags/2016 20.000.000

Sep/2016 8.500.000

Okt/2016 6.000.000

Nov/2016 12.000.000

Des/2016 15.000.000

Jan/2017 12.000.000

Feb/2017 10.500.000

Mar/2017 25.000.000

Apr/2017 13.500.000

Jan/2018 27.000.000

Feb/2018 6.900.000

Mar/2018 7.500.000

Apr/2018 12.000.000

Mei/2018 37.000.000

Jun/2018 10.000.000

Jul/2018 24.000.000

Ags/2018 7.500.000

Sep/2018 23.500.000

Okt/2018 24.000.000

Nov/2018 9.000.000

Des/2018 11.000.000

Jan/2019 6.500.000

Feb/2019 10.000.000

Mar/2019 5.000.000

Apr/2019 12.000.000

Mei/2019 6.000.000

Jun/2019 38.000.000

Jul/2019 22.000.000

Ags/2019 23.500.000

Sep/2019 21.000.000

Okt/2019 20.000.000

Nov/2019 13.000.000

Des/2019 7.000.000 Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies

2. Biaya Produksi

Biaya produksi yang dimaksud disini ialah biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

dalam menunjang proses produksi usahanya, baik itu biaya bahan baku,

76

Bulan/Tahun Biaya Produksi

Jan/2016 4.800.000

Feb/2016 6.000.000

Mar/2016 17.200.000

Apr/2016 17.400.000

Mei/2016 17.850.000

Jun/2016 33.000.000

Jul/2016 5.000.000

Ags/2016 17.000.000

Sep/2016 5.500.000

Okt/2016 4.000.000

Nov/2016 6.100.000

Des/2016 7.000.000

Jan/2017 6.000.000

Feb/2017 8.600.000

Mar/2017 18.000.000

Apr/2017 9.000.000

Jan/2018 14.000.000

Feb/2018 4.600.000

Mar/2018 6.000.000

Apr/2018 7.250.000

Mei/2018 32.500.000

Jun/2018 5.000.000

Jul/2018 17.800.000

Ags/2018 5.600.000

Sep/2018 17.600.000

Okt/2018 18.500.000

Nov/2018 6.100.000

Des/2018 7.000.000

Jan/2019 5.000.000

Feb/2019 7.000.000

Mar/2019 4.500.000

Apr/2019 8.000.000

Mei/2019 1.400.000

Jun/2019 33.000.000

Jul/2019 17.000.000

Ags/2019 18.500.000

Sep/2019 17.200.000

Okt/2019 17.900.000

Nov/2019 7.600.000

Des/2019 5.500.000

biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Adapun tabulasi data biaya

produksi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

Tabel IV.2

Tabulasi Data Variabel Biaya Produksi

Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies

77

3. Volume Penjualan

Volume penjualan dalam hal ini adalah keseluruhan penjualan atau

total penjualan yang diterima oleh unit usaha Bunga Zahra Cake and

Cookies Kota Jambi dalam suatu periode. Adapun tabulasi data volume

penjualan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

Tabel IV.3

Tabulasi Data Variabel Volume Penjualan

Bulan/Tahun Volume Penjualan

Jan/2016 3115

Feb/2016 4700

Mar/2016 6167

Apr/2016 6420

Mei/2016 6498

Jun/2016 9000

Jul/2016 450

Ags/2016 6075

Sep/2016 606

Okt/2016 230

Nov/2016 5100

Des/2016 820

Jan/2017 480

Feb/2017 5320

Mar/2017 6510

Apr/2017 300

Jan/2018 314

Feb/2018 1930

Mar/2018 5500

Apr/2018 5840

Mei/2018 8500

Jun/2018 545

Jul/2018 6300

Ags/2018 5017

Sep/2018 6480

Okt/2018 6600

Nov/2018 612

Des/2018 5000

Jan/2019 200

78

Feb/2019 608

Mar/2019 180

Apr/2019 470

Mei/2019 315

Jun/2019 8700

Jul/2019 5099

Ags/2019 6500

Sep/2019 6215

Okt/2019 6200

Nov/2019 5800

Des/2019 2046 Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies

4. Pendapatan

Pendapatan dalam hal ini merupakan penerimaan dari hasil yang

diperoleh oleh Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi atas penjualan

barang-barang yang dihasilkannya. Adapun tabulasi data pendapatan

dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

Tabel IV.4

Data Tabulasi Variabel Pendapatan

Bulan/Tahun Pendapatan

Jan/2016 18.000.000

Feb/2016 19.800.000

Mar/2016 31.000.000

Apr/2016 32.500.000

Mei/2016 32.960.000

Jun/2016 60.000.000

Jul/2016 10.180.000

Ags/2016 30.100.000

Sep/2016 12.300.000

Okt/2016 8.000.000

Nov/2016 21.060.000

Des/2016 14.100.000

Jan/2017 10.600.000

Feb/2017 23.800.000

Mar/2017 33.150.000

Apr/2017 9.000.000

79

Jan/2018 9.500.000

Feb/2018 15.500.000

Mar/2018 25.000.000

Apr/2018 28.500.000

Mei/2018 54.500.000

Jun/2018 11.000.000

Jul/2018 33.050.000

Ags/2018 20.450.000

Sep/2018 32.900.000

Okt/2018 34.000.000

Nov/2018 12.650.000

Des/2018 20.000.000

Jan/2019 8.000.000

Feb/2019 12.500.000

Mar/2019 7.000.000

Apr/2019 10.390.000

Mei/2019 9.000.000

Jun/2019 55.000.000

Jul/2019 21.000.000

Ags/2019 34.000.000

Sep/2019 32.000.000

Okt/2019 31.000.000

Nov/2019 28.000.000

Des/2019 17.110.000 Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dipergunakan untuk mengetahui apakah variabel

dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati

normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal

atau mendekati normal.85

Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini

ialah tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

85 Husein Umar, Op.cit, hlm. 181

80

Gambar IV.1

Grafik Normal P-P Plot

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Berdasarkan grafik IV.1 di atas, terlihat data yang berbentuk titik-titik

tersebut menyebar di sekitar diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal,

sehingga model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.86

Adapun hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ialah tersaji dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

86 Ibid, hlm. 177

81

Tabel IV.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Berdasarkan tabel IV.5 di atas, didapatkan pernyataan sebagai berikut :

a. Pada variabel modal, didapatkan hasil dari nilai tolerance-nya sebesar

0,492, dan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) sebesar 2,032.

Berdasarkan kaidah dari uji multikolinearitas, nilai tolerance dari

variabel modal lebih besar dari ketentuan nilai tolerance uji

multikolinearitas, yakni 0,492 > 0,10, begitu juga dengan nilai VIF

(Variance Inflaction Factor) dari variabel modal lebih kecil dari

ketentuan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) uji multikolinearitas,

yakni 2,032 < 10. Maka dari pernyataan tersebut, dinyatakan variabel

modal tidak memiliki asumsi multikolinearitas.

b. Pada variabel biaya produksi, didapatkan hasil dari nilai tolerance-nya

sebesar 1,000, dan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) sebesar 1,000.

Berdasarkan kaidah dari uji multikolinearitas, nilai tolerance dari

variabel biaya produksi lebih besar dari ketentuan nilai tolerance uji

multikolinearitas, yakni 1,000 > 0,10, begitu juga dengan nilai VIF

82

(Variance Inflaction Factor) dari variabel modal lebih kecil dari

ketentuan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) uji multikolinearitas,

yakni 1,000 < 10. Maka dari pernyataan tersebut, dinyatakan variabel

biaya produksi tidak memiliki asumsi multikolinearitas.

c. Pada variabel volume penjualan, didapatkan hasil dari nilai tolerance-

nya sebesar 0,380, dan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) sebesar

2,633. Berdasarkan kaidah dari uji multikolinearitas, nilai tolerance dari

variabel volume penjualan lebih besar dari ketentuan nilai tolerance uji

multikolinearitas, yakni 0,380 > 0,10, begitu juga dengan nilai VIF

(Variance Inflaction Factor) dari variabel volume penjualan lebih kecil

dari ketentuan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) uji

multikolinearitas, yakni 2,633 < 10. Maka dari pernyataan tersebut,

dinyatakan variabel volume penjualan tidak memiliki asumsi

multikolinearitas.

Berdasarkan dari pernyataan tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa

model regresi dalam penelitian ini tidak memiliki asumsi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dipergunakan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara

itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi

83

yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.87

Adapun hasil uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini ialah tersaji dalam bentuk grafik

sebagai berikut :

Gambar IV.2

Grafik Scatterplot

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Berdasarkan grafik IV.2 di atas, terlihat pada scatterplot tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada

sumbu y, sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi asumsi

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dipergunakan untuk mengetahui apakah sebuah model

regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif

antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian.88

Uji autokorelasi

hanya berlaku pada data time series. Adapun hasil uji autokorelasi dalam

87 Ibid, hlm. 179

88

Ibid, hlm. 182

84

penelitian ini yang menggunakan data kurun waktu (time series) ialah tersaji

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel IV.6

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson

untuk mengetahui apakah terjadi asumsi autokorelasi, maka didapatkan hasil

nilai dari Durbin-Watson-nya sebesar 1,860. Dari hasil tersebut, didapatkan

pula nilai dari Du (batas atas Durbin-Watson) sebesar 1,6589 dengan k=3

(variabel bebasnya berjumlah tiga), jumlah data sebanyak 40, dan nilai α =

5%. Hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam ketentuan rumus uji

autokorelasi yakni 4-Du, sehingga didapatkan bentuk pernyataan sebagai

berikut :

a. Didapatkan hasil 1,6589 (Nilai Du) < 1,860 (Nilai Dw) < 2,3411 (Nilai

4-Du)

b. Didapatkan hasil 1,860 (Nilai Dw) > 1,6589 (Nilai Du), sehingga H0

diterima.

c. Didapatkan hasil 2,14 (Nilai 4-Dw) ≥ 1,6589 (Nilai Du), sehingga H0

diterima.

85

Berdasarkan bentuk pernyataan tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa

nilai Durbin-Watson berada diantara Du sampai dengan 4-Du, dan juga

dikarenakan H0 diterima maka pada model regresi dalam penelitian ini tidak

terjadi asumsi autokorelasi.

C. Uji Regresi Linear Berganda

Adapun hasil regresi linear berganda dalam penelitian ini ialah tersaji

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel IV.7

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Dari tabel IV.7 tersebut, didapatkan model regresi linear berganda sebagai

berikut :

Y = 5,073 + 1,214 X1 + 1,1057 X2 + 2547,596 X3 + e

Berdasarkan model regresi linear berganda tersebut, didapatkan

pernyataan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta (α) = 5,073, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel

modal, biaya produksi, dan volume penjualan dianggap konstan (0), maka

86

nilai variabel pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies adalah sebesar

5,073.

2. Koefisien regresi variabel modal sebesar 1,214. Hal ini menunjukkan

bahwa apabila modal mengalami kenaikan satu satuan atau 1% dengan

catatan variabel biaya produksi dan volume penjualan dianggap konstan

(0), maka pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies akan mengalami

peningkatan sebesar 1,214. Ini menunjukkan bahwa modal memiliki

hubungan positif terhadap pendapatan.

3. Koefisien regresi variabel biaya produksi sebesar 1,1057. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila biaya produksi mengalami kenaikan satu

satuan atau 1% dengan catatan variabel modal dan volume penjualan

dianggap konstan (0), maka pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies

akan mengalami peningkatan sebesar 1,1057. Ini menunjukkan bahwa

biaya produksi memiliki hubungan positif terhadap pendapatan.

4. Koefisien regresi variabel volume penjualan sebesar 2547,596. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila volume penjualan mengalami kenaikan satu

satuan atau 1% dengan catatan variabel modal dan biaya produksi dianggap

konstan (0), maka pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies akan

mengalami peningkatan sebesar 2547,596. Ini menunjukkan bahwa volume

penjualan memiliki hubungan positif terhadap pendapatan.

D. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dipergunakan untuk prosedur yang menghasilkan suatu

keputusan yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis atau

87

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

jawaban sementara yang dibuat dalam suatu penelitian. Dalam pengujian ini

keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa

benar atau bisa salah.89

Adapun hasil uji hipotesis di dalam penelitian ini ialah

sebagai berikut :

1. Uji Signifikansi T (Uji T)

Uji T dipergunakan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas

(independen) berpengaruh secara satu persatu (parsial) terhadap variabel

terikat (dependen).90

Pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5%

(0,05) dan perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Diketahui jumlah data

(n) dalam penelitian ini ialah 40 buah, dan jumlah variabel bebas dan

terikat (k) dalam penelitian ini ialah 4 buah, maka nilai degree of freedom

(df) = 40 – 4 = 36, sehingga nilai Ttabel dalam penelitian ini ialah 1,688.

Adapun hasil uji T dalam penelitian ini tersajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel IV.8

Hasil Uji Signifikansi T

89 Heppy Apriyani, “Pengaruh Pembiayaan Syariah, Lama Usaha dan Lokasi Usaha terhadap

Pendapatan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Studi pada Anggota Pelaku UKM di KSPPS BMT

Nurul Barokah Sambi, Boyolali” (Strata 1, Surakarta, Institut Agama Islam Negeri Surakarta,

2018), hlm. 68.

90

Loc.cit

88

Dari tabel IV.8 tersebut, dapat dianalisis hasil uji T sebagai berikut :

a. Untuk variabel modal didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000

dengan batas signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal tersebut menunjukkan

bahwa nilai 0,000 < 0,05. Ditambah nilai Thitung variabel modal sebesar

9,925 dengan nilai Ttabel didapatkan sebesar 1,688. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai 9,925 > 1,688. Kedua pernyataan tersebut

menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga

memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan modal terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi. Ini menunjukkan bahwasanya semakin tinggi modal maka

akan menunjukkan semakin tinggi pula pendapatan yang akan

diperoleh dan begitu juga sebaliknya. Pernyataan tersebut muncul

karena hubungan variabel modal terhadap pendapatan mempunyai

hubungan yang searah atau setimpal, hal ini ditandai dengan hasil

Thitung variabel modal yang nilainya positif, sehingga pernyataan

tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah.

b. Untuk variabel biaya produksi didapatkan nilai signifikansi sebesar

0,001 dengan batas signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai 0,001 < 0,05. Ditambah nilai Thitung variabel

biaya produksi sebesar 3,566 dengan nilai Ttabel didapatkan sebesar

1,688. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 3,566 > 1,688. Kedua

pernyataan tersebut menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan H2

diterima, sehingga memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

89

positif dan signifikan biaya produksi terhadap pendapatan Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi. Ini menunjukkan bahwasanya semakin

tinggi biaya produksi maka akan menunjukkan semakin tinggi pula

pendapatan yang akan diperoleh dan begitu juga sebaliknya.

Pernyataan tersebut muncul karena hubungan variabel biaya produksi

terhadap pendapatan mempunyai hubungan yang searah atau setimpal,

hal ini ditandai dengan hasil Thitung variabel biaya produksi yang

nilainya positif, sehingga pernyataan tersebut dapat dibuktikan secara

ilmiah.

c. Untuk variabel volume penjualan didapatkan nilai signifikansi sebesar

0,000 dengan batas signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai 0,000 < 0,05. Ditambah nilai Thitung variabel

modal sebesar 9,443 dengan nilai Ttabel didapatkan sebesar 1,688. Hal

tersebut menunjukkan bahwa nilai 9,443 > 1,688. Kedua pernyataan

tersebut menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan H3 diterima,

sehingga memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan volume penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake

and Cookies Kota Jambi. Ini menunjukkan bahwasanya semakin tinggi

volume penjualan maka akan menunjukkan semakin tinggi pula

pendapatan yang akan diperoleh dan begitu juga sebaliknya.

Pernyataan tersebut muncul karena hubungan variabel volume

penjualan terhadap pendapatan mempunyai hubungan yang searah atau

setimpal, hal ini ditandai dengan hasil Thitung variabel volume penjualan

90

yang nilainya positif, sehingga pernyataan tersebut dapat dibuktikan

secara ilmiah.

2. Uji Signifikansi F (Uji F)

Uji F dipergunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

(independen) mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau serentak

terhadap variabel terikat (dependen).91

Pengujian ini menggunakan taraf

signifikansi 5% (0,05) dan perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel.

Diketahui jumlah data (n) dalam penelitian ini ialah 40 buah, dan jumlah

variabel bebas dan terikat (k) dalam penelitian ini ialah 4 buah, maka nilai

degree of freedom 1 (df1) = 4 – 1 = 3, dan nilai degree of freedom 2 (df2) =

40 – 1 = 39. Maka didapatkan nilai Ftabel dalam penelitian ini sebesar 2,85.

Adapun hasil uji F dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

Tabel IV.9

Hasil Uji Signifikansi F

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Dari tabel IV.9 tersebut, dapat dianalisis hasil uji F berupa nilai

signifikansi yang didapat sebesar 0,000 dengan batas signifikansi (α)

91 Ibid, hlm. 67

91

sebesar 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 0,000 < 0,05.

Ditambah nilai Fhitung yang didapatkan sebesar 239,130 dengan nilai Ftabel

didapatkan sebesar 2,85. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 239,130 >

2,85. Kedua pernyataan tersebut menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan

H4 diterima, sehingga memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan modal, biaya produksi, dan volume penjualan secara

simultan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

Ini menunjukkan bahwasanya dengan adanya modal yang tinggi, yang

kemudian diinvestasikan ke dalam suatu usaha dalam bentuk biaya

produksi dengan sebaik mungkin, akan menciptakan output yang besar

yang terpresentasikan melalui volume penjualan yang tinggi, sehingga

dengan begitu akan memicu terjadinya peningkatan terhadap pendapatan

dan hal ini bisa berlaku sebaliknya, dikarenakan hasil Fhitung pada

penelitian ini bernilai positif sehingga hubungan variabel secara bersama-

sama sifatnya searah atau setimpal.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui seberapa besar variansi nilai variabel bebas

menentukan atau menerangkan nilai variabel terikat, serta seberapa kuat

hubungan antara kedua variabel tersebut.92

Adapun hasil dari koefisien

determinasi (R2) dalam penelitian ini tersaji dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

92 Loc.cit

92

Tabel IV.10

Hasil Koefisien Determinasi

Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0

Dari tabel IV.10 tersebut, hasil perhitungan nilai R Square didapatkan

sebesar 0,952 atau 95,2%. Hal ini berarti kemampuan variabel-variabel

independen yang terdiri dari variabel modal, biaya produksi, dan volume

penjualan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu pendapatan Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi sebesar 95,2%, sisanya (100% -

95,2% = 4,8%) dipengaruhi oleh variabel diluar model yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian, maka dapat dibahas di

dalam pembahasan sebagai berikut :

1. Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Bunga Zahra Cake and

Cookies Kota Jambi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Thitung sebesar 9,925 dan

Ttabel sebesar 1,688 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena Thitung > Ttabel

(9,925 > 1,688), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi

(0,000 < 0,05), serta nilai koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar

1,214, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama (H1)

93

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan modal

terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Rani yang berjudul “Pengaruh Modal dan Lama

Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Tradisional Pasar Minggu”,

yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan, karena modal yang digunakan sebagai dasar untuk

melakukan usaha atau perdagangan. Hal ini disebabkan karena dengan

adanya modal usaha yang semakin besar maka pedagang akan semakin

beragam dan berinovasi dalam menjual dagangannya, yang memang

menjadi kebutuhan konsumen sehari-hari seperti sayuran, sembako, buah-

buahan dan lain-lain. Semakin beragam dan berinovasi keperluan yang

sudah semestinya dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat memberikan

umpan balik yang baik berupa kenaikan hasil pendapatan yang diperoleh.93

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Prisilia Monika Polandos,

et.al yang berjudul “Analisis Pengaruh Modal, Lama Usaha, dan Jumlah

Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di

Kecamatan Langowan Timur”, menyatakan bahwa modal dan pendapatan

memiliki hubungan yang sangat erat sehingga apabila terjadi goncangan

pada modal maka akan menimbulkan dampak susulan yang lebih hebat

pada pendapatan. Artinya jika pengusaha memperbesar modal usaha dan

93 Rani, “Pengaruh Modal dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar

Tradisional Pasar Minggu,” Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan Manajemen 3, no. 1 (14 Maret

2019): hlm. 148, https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i1.5264.

94

melakukan penambahan kuantitas serta jenis barang yang dijual, maka

pendapatan pengusaha akan semakin bertambah. Demikian sebaliknya jika

pengusaha mengurangi modal usahanya maka pendapatannya akan

berkurang, sehingga penelitian tersebut sejalan atau mendukung dengan

penelitian ini, yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pendapatan.94

Hasil penelitian ini juga kembali didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Rafida yang berjudul “The Effect of Business Capital,

Length of Business and Entrepreneurship Attitude to The Income and

Welfare of The Family Women of Batik Craftsmen in Danau Teluk Jambi

City”, yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan. Menurut Ahmad di dalam penelitian Rafida tersebut,

dengan meningkatkan modal usaha dan memiliki strategi yang baik, maka

akan meningkatkan penghasilan bagi pedagang atau pengusaha serta

mendapatkan keuntungan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena

dalam bisnis semakin besar ketersediaan modal maka produktivitas usaha

akan meningkat, pengelolaan bisnis akan semakin luas, sehingga tingkat

penjualan pun tinggi dan akhirnya menambah pendapatan usaha itu

sendiri.95

94 Prisilia Monika Polandos, Daisy S M Engka, dan Krest D Tolosang, “Analisis Pengaruh

Modal, Lama Usaha, dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah di Kecamatan Langowan Timur,” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19, no. 04 (2019):

hlm. 39 & 45.

95 Rafida Era Era, “The Effect of Business Capital, Length of Business and Entrepreneurship

Attitude to The Income and Welfare of The Family Women of Batik Craftsmen in Danau Teluk

95

2. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Bunga Zahra Cake

and Cookies Kota Jambi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Thitung sebesar 3,566 dan

Ttabel sebesar 1,688 dengan tingkat signifikansi 0,001. Karena Thitung > Ttabel

(3,566 > 1,688), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi

(0,001 < 0,05), serta nilai koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar

1,1057, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua (H2)

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan biaya

produksi terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.

Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Agus Putranto yang berjudul “Analisis Pengaruh

Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba Perusahaan (Studi pada

Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Wonosobo Kabupaten

Wonosobo)”, yang menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk laba

perusahaan (kelebihan pendapatan perusahaan). Menurutnya, biaya

produksi sangat menentukan tingkat keuntungan. Karena keuntungan

adalah selisih antara pendapatan (revenue) dengan biaya (cost). Jika biaya

turun, maka keuntungan produsen atau penjual akan meningkat dan

seterusnya akan mendorong untuk meningkatkan jumlah pasokan ke pasar.

Bila perusahaan dapat menekan biaya sampai pada batas minimal maka

Jambi City,” Li Falah : Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam 4, no. 2 (5 Januari 2020): hlm.

157, https://doi.org/10.31332/lifalah.v4i2.1628.

96

perusahaan akan dapat mencapai keunggulan biaya sehingga nilai

keuntungan atau nilai pendapatan yang diperoleh perusahaan akan

meningkat.96

Penelitian ini juga kembali didukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Fauzan Haqiqi, et. al yang berjudul “Analisis Pengaruh Pemberian

Modal Kerja dan Biaya Produksi terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha

Kecil Menengah di Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun

(Tahun 2014-2018)”, yang menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pendapatan. Menurut Supriyono di dalam

penelitian Fauzan Haqiqi, et. al, tersebut, biaya produksi akan menentukan

jumlah input bahan baku produksi dan akan berpengaruh pada output yang

dihasilkan dalam produksi tersebut, semakin banyak output yang

dihasilkan, maka barang yang dijual pun akan lebih banyak, sehingga

pendapatan produsen meningkat, karena dengan pengalokasian biaya

produksi yang tepat dan efisien maka akan diperoleh hasil yang maksimal.

Karena pada dasarnya usaha kecil, menengah bertujuan untuk

mendapatkan laba dengan memperoleh pendapatan dan

membandingkannya dengan dengan tenaga kerja yang dilakukan.97

96 Agus Putranto, “Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba Perusahaan

(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo),”

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 4, no. 3 (30 September 2017): hlm.

284, https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.432.

97

Fauzan Haqiqi dan Rahma Dewi Susanti, “Analisis Pengaruh Pemberian Modal Kerja dan

Biaya Produksi terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Menengah di Desa Pongkar

Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun (Tahun 2014-2018),” Jurnal Cafetaria 1, no. 1 (2020):

hlm. 65 & 71.

97

3. Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Bunga Zahra

Cake and Cookies Kota Jambi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Thitung sebesar 9,443 dan

Ttabel sebesar 1,688 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena Thitung > Ttabel

(9,443 > 1,688), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi

(0,000 < 0,05), serta nilai koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar

2547,596, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis ketiga (H3)

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan volume

penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi.

Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ni Wayan Ari Santi, et. al yang berjudul “Pengaruh Harga

Jual dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan UD. Broiler Putra di

Dusun Batumulapan Kabupaten Klungkung pada Tahun 2015-2017”, yang

menyatakan bahwa volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan. volume penjualan merupakan ukuran yang

menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang

terjual. Menurutnya, besarnya penjualan akan berpengaruh terhadap

volume penjualan produk, begitu sebaliknya apabila penjualan tidak

mencapai target optimal volume penjualan juga akan menurun. Semakin

98

besar volume penjualan suatu produk, maka semakin besar pula

pendapatan yang diperoleh pedagang.98

Hasil penelitian ini juga sejalan atau mendukung dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rizky Risyana dan Leny Suzan yang berjudul

“Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional terhadap Laba Bersih

(Studi pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)”, yang

menyatakan bahwa volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk laba perusahaan

(kelebihan pendapatan perusahaan). Menurutnya, perusahaan yang

memiliki tingkat volume penjualan tinggi memiliki kecenderungan

mempunyai laba bersih yang tinggi atau kelebihan pendapatan yang tinggi,

Karena perusahaan akan memperhatikan volume penjualannya untuk

meningkatkan laba bersih perusahaan atau kelebihan pendapatan

perusahaan itu sendiri.99

98 Ni Wayan Ari Santi, Iyus Akhmad Haris, dan I Nyoman Sujana, “Pengaruh Harga Jual dan

Volume Penjualan terhadap Pendapatan UD. Broiler Putra di Dusun Batumulapan Kabupaten

Klungkung pada Tahun 2015-2017”, Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 11, no. 1 (8 Juni

2019): hlm. 126, https://doi.org/10.23887/jjpe.v11i1.20090.

99

Rizki Risyana dan Leny Suzan, “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional

terhadap Laba Bersih (Studi pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016),” e-Proceeding of Management 5, no. 2 (2

Agustus 2018): hlm. 8.

99

4. Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan Terhadap

Pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 239,130

dan Ftabel sebesar 2,85 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena Fhitung >

Ftabel (239,130 > 2,85), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf

signifikansi (0,000 < 0,05), maka penelitian ini berhasil membuktikan

hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan secara simultan modal, biaya produksi, dan volume

penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi.

Sebagaimana yang diketahui bahwa modal merupakan faktor pertama

dalam memulai jalannya usaha dan modal juga merupakan seluruh dana

awal yang digunakan dalam jalannya produksi. Di dalam produksi

tentunya ada biaya produksi yang disisihkan dari modal untuk dipakai

dalam aktivitas produksi suatu usaha. Ketika pengusaha dapat dengan tepat

dan efisien mengatur biaya produksi maka akan diperoleh hasil yang

maksimal berupa pendapatan tinggi yang akan diterima oleh suatu usaha

itu sendiri, dengan catatan pengusaha itu mampu menciptakan total

penjualan atau volume penjualan yang ditinggi dari produk usahanya,

karena semakin besar volume penjualan suatu produk, maka semakin besar

pula pendapatan yang diperoleh. Maka dari hal tersebut modal, biaya

produksi, dan volume penjualan sangat berkaitan erat secara bersama-sama

dalam mempengaruhi tingkat pendapatan suatu usaha.

100

Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Erwin Fahmi yang berjudul “Pengaruh Modal, Produksi

dan Tenaga Kerja terhadap Tingkat Pendapatan di Home Industri Roti UD

Bagus Bekry di Desa Serapuh Kec. Gunung Malela Kab. Simalungun”,

yang menyatakan bahwa modal beserta biaya produksi berpengaruh secara

simultan terhadap pendapatan. Walaupun di dalam penelitian Erwin Fahmi

tersebut ada satu variabel bebas yang berbeda, yakni tenaga kerja, namun

dua variabel bebas di dalam penelitian tersebut yakni modal, dan biaya

produksi sama terhadap penelitian ini dan sejalan karena uji variabelnya

secara bersama menghasilkan pengaruh positif dan signifikan.100

Hasil penelitian ini juga sejalan atau mendukung dengan penelitian

yang dilakukan oleh Indah wardani, et. al yang berjudul “Pengaruh Modal,

Harga Dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengecer

Kelapa Di Pasar Langsa Kota”, yang menyatakan bahwa modal beserta

volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.

Peneltitian Indah Wardani, et. al, ini pula memiliki satu variabel bebas

yang tidak sama dengan penelitian ini, yakni harga. Akan tetapi memilik

dua variabel bebas yang sama dalam penelitian ini, yakni modal, dan

volume penjualan, dimana dua variabel bebas tersebut secara bersama

dalam pengujiannya menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan.

100 Erwin Fahmi, “Pengaruh Modal, Produksi dan Tenaga Kerja terhadap Tingkat Pendapatan

di Home Industri Roti UD Bagus Bekry di Desa Serapuh Kec. Gunung Malela Kab. Simalungun”

(Strata 1, Medan, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara, 2019), hlm. 69.

101

Sehingga penelitian Indah Wardani, et. al, memiliki arah yang sejalan

dengan penelitian ini.101

101 Indah Wardani, Supristiwendi, dan Rini Mastuti, “Pengaruh Modal, Harga Dan Volume

Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengecer Kelapa Di Pasar Langsa Kota”, Jurnal

Penelitian Agrisamudra 6, no. 1 (30 Juni 2019): hlm. 47, https://doi.org/10.33059/jpas.v6i1.1334.

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan modal terhadap pendapatan Bunga

Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan dengan nilai Thitung

> Ttabel (9,925 > 1,688), nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi

(0,000 < 0,05), serta koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar

1,214.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan biaya produksi terhadap

pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan

dengan nilai Thitung > Ttabel (3,566 > 1,688), nilai signifikansi lebih kecil dari

taraf signifikansi (0,001 < 0,05), serta koefisien regresi mempunyai nilai

positif sebesar 1,1057.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan volume penjualan terhadap

pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan

dengan nilai Thitung > Ttabel (9,443 > 1,688), nilai signifikansi lebih kecil dari

taraf signifikansi (0,000 < 0,05), serta koefisien regresi mempunyai nilai

positif sebesar 2547,596.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan modal, biaya

produksi, dan volume penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake

103

and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel

(239,130 > 2,85), serta nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi

(0,000 < 0,05). Hasil uji determinasi (R2) pada penelitian ini pun diperoleh

nilai 0,952. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan Bunga Zahra Cake and

Cookies dipengaruhi oleh variabel modal, biaya produksi, dan volume

penjualan sebesar 95,2%. Sedangkan sisanya sebesar 4,8% dipengaruhi

oleh variabel atau faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat diberikan ialah sebagai berikut :

1. Bagi Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

a. Dari segi modal, pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi

disarankan untuk tetap melakukan manajemen modal sehati-hati dan

serta pemilik juga disarankan agar memisahkan keuangan yang ada

untuk permodalan usaha dan untuk keperluan pribadi agar bisa

mengetahui secara pasti kondisi keuangan usaha untuk mengukur

pertumbuhan suatu usaha. sehingga diharapkan berdampak pada

peningkatan pendapatan yang diperoleh.

b. Dari segi biaya produksi, ketika pemilik ingin memaksimalkan

pendapatan yang akan diperoleh dengan menaikkan biaya produksi,

ada baiknya pemilik tetap memperhatikan sistem produksi yang paling

efisien untuk usahanya, dibarengi pengontrolan terhadap penekanan

104

biaya produksi supaya biaya yang dikeluarkan tidak ada yang terbuang

sia-sia, serta selalu memperhatikan harga dan kualitas produk agar

peningkatan pendapatan usaha diharapkan berhasil diraih.

c. Dari segi volume penjualan, pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies

Kota Jambi disarankan untuk lebih memperluas jangkauan penjualan

produknya dengan menentukan target pasar yang tepat, agar peluang

volume penjualan terus meningkat dan membuat terjadinya

peningkatan terhadap pendapatan usaha.

d. Dari segi pendapatan, pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi disarankan untuk lebih rapi melakukan pembukuan keuangan

usahanya, agar pengambilan keputusan strategis atau interpretasi

terhadap kondisi usaha dapat dilakukan dengan tepat dan tidak

kebingungan. Terlebih dengan adanya pembukuan yang rapi, pemilik

usaha dapat mengevaluasi kebutuhan usaha secara tepat dan efektif

baik dari permodalan, biaya produksi, dan volume penjualan sehingga

pemilik dapat memperkecil risiko yang ada dan memperbesar peluang

yang ada. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membantu

peningkatan pendapatan usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota

Jambi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini

ke arah yang lebih luas dan lebih baik, seperti dengan meneliti faktor lain

yang dapat mempengaruhi pendapatan usaha, seperti akses teknologi

105

digital yang lagi maraknya dipakai para pebisnis untuk meningkatkan

kelangsungan usahanya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat pula

melakukan penelitian dengan metode analisis data yang lain, seperti

penggunaan metode analisis regresi data panel berganda yang memiliki

keuntungan yang lebih, seperti pengelolaan data yang bebas dari bias atau

nilai error yang tinggi.

106

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-Qur’an

Agama RI, Departemen. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha

Putra, 1989.

B. Sumber Buku

Aedy, Hasan. Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam. Bandung: Alfabeta, 2011.

Alma, Buchari. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2017.

Amaliawati, Lia, dan Asfia Murni. Ekonomika Mikro (Edisi Revisi). 2 ed.

Bandung: PT. Refika Aditama, 2014.

Amir, Amri, Junaidi, dan Yulmardi. Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Penerapannya. 1 ed. Jambi: IPB PRESS, 2009.

Chaudary, Muhammad Sharif. Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012.

Halim, Muh Abdul. Teori Ekonomi Mikro. 3 ed. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2018.

Indonesia, Bank. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Jakarta: Bank Indonesia, 2015.

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis - untuk

Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2018.

Mahardika Putra, Indra. Pengantar Mikro Ekonomi. Yogyakarta: Quadrant, 2018.

107

Noor, Juliansyah. Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen. Jakarta: PT.

Grasindo, 2014.

Penyusun, Tim. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2019.

Radjab, Enny, dan Andi Jam’an. Metodologi Penelitian Bisnis. Makassar:

Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah

Makassar, 2017.

Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

S.R., Sumarso. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Kelima. 5 ed. Jakarta: Salemba

Empat, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta, 2017.

Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, 2007.

Sukirno, Sadono. Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006.

Sukotjo, dan Radix A. Model Regresi. Surabaya: Liberty, 2010.

Swastha, Basu. Manajemen Penjualan. 3 ed. Yogyakarta: BPFE-

YOGYAKARTA, 2014.

Tri Basuki, Agus, dan Nano Prawoto. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi

& Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016.

108

Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. 2 ed. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2014.

Una, Sayuti. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Syari’ah Press, 2014.

Zulkarnain. Ilmu Menjual : Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

C. Sumber Jurnal/Skripsi

Abbas, Djamila. “Pengaruh Modal Usaha, Orientasi Pasar, dan Orientasi

Kewirausahaan terhadap Kinerja UKM Kota Makassar.” Jurnal Minds:

Manajemen Ide dan Inspirasi 5, no. 1 (30 Juni 2018): 95–111.

https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.4991.

Apriyani, Heppy. “Pengaruh Pembiayaan Syariah, Lama Usaha dan Lokasi Usaha

terhadap Pendapatan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Studi pada Anggota

Pelaku UKM di KSPPS BMT Nurul Barokah Sambi, Boyolali.” Strata 1,

Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2018.

Era, Rafida Era. “The Effect of Business Capital, Length of Business and

Entrepreneurship Attitude to The Income and Welfare of The Family

Women of Batik Craftsmen in Danau Teluk Jambi City.” Li Falah : Jurnal

Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam 4, no. 2 (5 Januari 2020): 139.

https://doi.org/10.31332/lifalah.v4i2.1628.

Ernawati, Elly, Jeni Susyanti, dan Muhammad Agus Salim. “Pengaruh Modal

Usaha dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Usaha (Studi pada Pelaku

Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion di Kota Malang).” Jurnal Ilmiah

Riset Manajemen 8, no. 04 (29 Juli 2019): 136–48.

109

Fahmi, Erwin. “Pengaruh Modal, Produksi dan Tenaga Kerja terhadap Tingkat

Pendapatan di Home Industri Roti UD Bagus Bekry di Desa Serapuh Kec.

Gunung Malela Kab. Simalungun.” Strata 1, Universitas Islam Negeri

Sumatra Utara, 2019.

Faizal Furqon, Danang. ““Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap

Kewirausahaan terhadap Pendapatan Pengusaha Lanting di Lemah Duwur,

Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen.” Strata 1, Universitas

Negeri Yogyakarta, 2017.

Gonibala, Nirfandi, dan Vecky A J Masinambow. “Analisis Pengaruh Modal dan

Biaya Produksi terhadap Pendapatan UMKM di Kota Kotamobagu.”

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19, no. 01 (2019): 12.

Haqiqi, Fauzan, dan Rahma Dewi Susanti. “Analisis Pengaruh Pemberian Modal

Kerja dan Biaya Produksi terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil

Menengah di Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun

(Tahun 2014-2018).” Jurnal Cafetaria 1, no. 1 (2020): 11.

Maliha, Arininoer. “Pengaruh Modal,Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap

Tingkat Pendapatan Industri Kue Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi

Kasus di Home Industri Mitra Cake Legundi Sukarame Bandar

Lampung).” Strata 1, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,

2018.

Nurseta Priyandika, Akhbar. “Analisis Pengaruh Jarak Antar Pedagang, Lama

Usaha, Modal Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kaki

Lima Pedagang Konveksi di Kelurahan Purwodinatan Kecamatan

110

Semarang Tengah Kota Semarang.” Strata 1, Universitas Diponegoro,

2015.

Polandos, Prisilia Monika, Daisy S M Engka, dan Krest D Tolosang. “Analisis

Pengaruh Modal, Lama Usaha, dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap

Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Langowan

Timur.” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19, no. 04 (2019): 12.

Putra, Fauzi Dwi. “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Produksi Kalung

terhadap Laba pada Hidayah Shop Kuta-Badung.” Jurnal Pendidikan

Ekonomi Undiksha 9, no. 2 (3 September 2019): 462.

https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127.

Putranto, Agus. “Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba

Perusahaan (Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan

Wonosobo Kabupaten Wonosobo).” Jurnal Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat UNSIQ 4, no. 3 (30 September 2017): 280–86.

https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.432.

Rani, Rani. “Pengaruh Modal dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di

Pasar Tradisional Pasar Minggu.” Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan

Manajemen 3, no. 1 (14 Maret 2019): 143–48.

https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i1.5264.

Risyana, Rizki, dan Leny Suzan. “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya

Operasional terhadap Laba Bersih (Studi pada Perusahaan Manufaktur

Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

111

Periode 2014-2016).” e-Proceeding of Management 5, no. 2 (2 Agustus

2018): 11.

Rustami, Putu, I Ketut Kirya, dan Wayan Cipta. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya

Promosi, dan Volume Penjualan terhadap Laba pada Perusahaan Kopi

Bubuk Banyuatis.” e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen 2 (2014): 1–9.

Santi, Ni Wayan Ari, Iyus Akhmad Haris, dan I Nyoman Sujana. “Pengaruh

Harga Jual dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan UD. Broiler Putra

di Dusun Batumulapan Kabupaten Klungkung pada Tahun 2015-2017.”

Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 11, no. 1 (8 Juni 2019): 116.

https://doi.org/10.23887/jjpe.v11i1.20090.

Setiaji, Khasan, dan Ana Listia Fatuniah. “Pengaruh Modal, Lama Usaha dan

Lokasi Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Pasca Relokasi.” Jurnal

Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) 6, no. 1 (1 Maret 2018): 1–14.

https://doi.org/10.21009/JPEB.006.1.1.

Sinambela, Sabam Daoni, Suwarno Ariswoyo, dan Henry Rani Sitepu.

“Menentukan Koefisien Determinasi antara Estimasi M dengan Type

Welsch dengan Least Trimmed Square dalam Data yang Mempunyai

Pencilan.” Jurnal Saintia Matematika 02, no. 03 (2014): 11.

Sumantri. “Pengaruh Volume Penjualan terhadap Pendapatan Peternak Ayam

Potong (Studi Kasus Peternakan Ayam Supadi).” Jurnal Muamalah 2, no.

2 (1 Maret 2017): 1–19.

112

Utari, Tri, dan Putu Dewi Martini. “Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan dan

Teknologi Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat | E-Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana.” E-Jurnal EP Unud 3, no. 12

(Desember 2014): 576–85.

Wardani, Indah, Supristiwendi, dan Rini Mastuti. “Pengaruh Modal, Harga Dan

Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengecer elapa Di

Pasar Langsa Kota.” Jurnal Penelitian Agrisamudra 6, no. 1 (30 Juni

2019). https://doi.org/10.33059/jpas.v6i1.1334.

Wasi, Abdul. “Pengaruh Biaya Produksi terhadap Pendapatan Produsen Tempe

Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Desa Kresek Kec.Kresek

Kab. tangerang).” Diploma, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,

2017. http://repository.uinbanten.ac.id/1380/.

D. Sumber Internet

DalamIslam.com. “7 Etika Jual Beli Dalam Ekonomi Islam,” 10 Mei 2020.

https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/etika-jual-beli-dalam-

ekonomi-islam.

Jurnal. “6 Cara Mendapatkan Untung Besar dengan Modal Kecil,” 11 Mei 2020.

https://www.jurnal.id/blog/2018-6-cara-mendapatkan-untung-besar-

dengan-modal-kecil/.

113

Jurnal. “6 Strategi Bisnis untuk Mencapai Keuntungan Maksimal,” 10 Januari

2020. https://www.jurnal.id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-

keuntungan-maksimal/.

Liputan6.com. “UMKM Sumbang 60 Persen ke Pertumbuhan Ekonomi

Nasional.” liputan6.com, Diakses 6 Oktober 2019.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3581067/umkm-sumbang-60-

persen-ke-pertumbuhan-ekonomi-nasional.

Sahabat Pegadaian | Solusi Gadai Terbaik - Tips Menabung Emas - Inspirasi

Investasi Terbaik. “6 Cara Jitu Mengatur Modal Usaha Untuk

Meningkatkan Keuntungan,” 22 Juli 2016.

https://sahabatpegadaian.com/investasi/6-cara-jitu-mengatur-alokasi-

modal-usaha-untuk-meningkatkan-keuntungan.

Scribd. “Renstra Diskop UMKM.” Diakses 13 September 2019.

https://id.scribd.com/document/343770958/Renstra-Diskop-UMKM.

“Teori Pendapatan Ekonomi | hestanto personal website.” Diakses 19 Oktober

2019. https://www.hestanto.web.id/teori-pendapatan-ekonomi/.

Uji Autokorelasi ~ Duwi Consultant. “Uji Autokorelasi.” Diakses 10 Oktober

2019. http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-autokorelasi.html.

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Pembukuan Keuangan Bunga Zahra Cake and Cookies

Bulan/Tahun Modal Biaya

Produksi

Volume

Penjualan

Pendapatan

Jan/2016 7000000 4800000 3115 18000000

Feb/2016 8500000 6000000 4700 19800000

Mar/2016 21000000 17200000 6167 31000000

Apr/2016 22000000 17400000 6420 32500000

Mei/2016 23000000 17850000 6498 32960000

Jun/2016 40000000 33000000 9000 60000000

Jul/2016 8000000 5000000 450 10180000

Ags/2016 20000000 17000000 6075 30100000

Sep/2016 8500000 5500000 606 12300000

Okt/2016 6000000 4000000 230 8000000

Nov/2016 12000000 6100000 5100 21060000

Des/2016 15000000 7000000 820 14100000

Jan/2017 12000000 6000000 480 10600000

Feb/2017 10500000 8600000 5320 23800000

Mar/2017 25000000 18000000 6510 33150000

Apr/2017 13500000 9000000 300 9000000

Jan/2018 27000000 14000000 314 9500000

Feb/2018 6900000 4600000 1930 15500000

Mar/2018 7500000 6000000 5500 25000000

Apr/2018 12000000 7250000 5840 28500000

Mei/2018 37000000 32500000 8500 54500000

Jun/2018 10000000 5000000 545 11000000

Jul/2018 24000000 17800000 6300 33050000

Ags/2018 7500000 5600000 5017 20450000

Sep/2018 23500000 17600000 6480 32900000

Okt/2018 24000000 18500000 6600 34000000

Nov/2018 9000000 6100000 612 12650000

Des/2018 11000000 7000000 5000 20000000

Jan/2019 6500000 5000000 200 8000000

Feb/2019 10000000 7000000 608 12500000

Mar/2019 5000000 4500000 180 7000000

Apr/2019 12000000 8000000 470 10390000

Mei/2019 6000000 1400000 315 9000000

Jun/2019 38000000 33000000 8700 55000000

Jul/2019 22000000 17000000 5099 21000000

Ags/2019 23500000 18500000 6500 34000000

Lampiran 2

Hasil Analisis Data Penelitian

Nb: Hasil Olah Data Sekunder, SPSS 16.0 for Windows

Lampiran 3

Tabel T

Sumber : Junaidichaniago.wordpress.com (diproduksi dari standford.edu)

Pr

df

0.25

0.50

0.10

0.20

0.05

0.10

0.025

0.050

0.01

0.02

0.005

0.010

0.001

0.002

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

1.00000

0.81650

0.76489

0.74070

0.72669

0.71756

0.71114

0.70639

0.70272

0.69981

0.69745

0.69548

0.69383

0.69242

0.69120

0.69013

0.68920

0.68836

0.68762

0.68695

0.68635

0.68581

0.68531

0.68485

0.68443

0.68404

0.68368

0.68335

0.68304

0.68276

0.68249

0.68223

0.68200

0.68177

0.68156

0.68137

0.68118

0.68100

0.68083

0.68067

3.07768

1.88562

1.63774

1.53321

1.47588

1.43976

1.41492

1.39682

1.38303

1.37218

1.36343

1.35622

1.35017

1.34503

1.34061

1.33676

1.33338

1.33039

1.32773

1.32534

1.32319

1.32124

1.31946

1.31784

1.31635

1.31497

1.31370

1.31253

1.31143

1.31042

1.30946

1.30857

1.30774

1.30695

1.30621

1.30551

1.30485

1.30423

1.30364

1.30308

6.31375

2.91999

2.35336

2.13185

2.01505

1.94318

1.89458

1.85955

1.83311

1.81246

1.79588

1.78229

1.77093

1.76131

1.75305

1.74588

1.73961

1.73406

1.72913

1.72472

1.72074

1.71714

1.71387

1.71088

1.70814

1.70562

1.70329

1.70113

1.69913

1.69726

1.69552

1.69389

1.69236

1.69092

1.68957

1.68830

1.68709

1.68595

1.68488

1.68385

12.70620

4.30265

3.18245

2.77645

2.57058

2.44691

2.36462

2.30600

2.26216

2.22814

2.20099

2.17881

2.16037

2.14479

2.13145

2.11991

2.10982

2.10092

2.09302

2.08596

2.07961

2.07387

2.06866

2.06390

2.05954

2.05553

2.05183

2.04841

2.04523

2.04227

2.03951

2.03693

2.03452

2.03224

2.03011

2.02809

2.02619

2.02439

2.02269

2.02108

31.82052

6.96456

4.54070

3.74695

3.36493

3.14267

2.99795

2.89646

2.82144

2.76377

2.71808

2.68100

2.65031

2.62449

2.60248

2.58349

2.56693

2.55238

2.53948

2.52798

2.51765

2.50832

2.49987

2.49216

2.48511

2.47863

2.47266

2.46714

2.46202

2.45726

2.45282

2.44868

2.44479

2.44115

2.43772

2.43449

2.43145

2.42857

2.42584

2.42326

63.65674

9.92484

5.84091

4.60409

4.03214

3.70743

3.49948

3.35539

3.24984

3.16927

3.10581

3.05454

3.01228

2.97684

2.94671

2.92078

2.89823

2.87844

2.86093

2.84534

2.83136

2.81876

2.80734

2.79694

2.78744

2.77871

2.77068

2.76326

2.75639

2.75000

2.74404

2.73848

2.73328

2.72839

2.72381

2.71948

2.71541

2.71156

2.70791

2.70446

318.30884

22.32712

10.21453

7.17318

5.89343

5.20763

4.78529

4.50079

4.29681

4.14370

4.02470

3.92963

3.85198

3.78739

3.73283

3.68615

3.64577

3.61048

3.57940

3.55181

3.52715

3.50499

3.48496

3.46678

3.45019

3.43500

3.42103

3.40816

3.39624

3.38518

3.37490

3.36531

3.35634

3.34793

3.34005

3.33262

3.32563

3.31903

3.31279

3.30688

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk

penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Lampiran 4

Tabel F

Sumber : Junaidiwordpress.com (diproduksi dari standford.edu)

n

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002

7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964

8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866

9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881

10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217

11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446

12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061

13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897

14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959

15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198

16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567

17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041

18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600

19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226

20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908

21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635

22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400

23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196

24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018

25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863

26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727

27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608

28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502

29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409

30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326

31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252

32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187

33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128

34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076

35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029

36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987

37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950

38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916

39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886

40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859

41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835

42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814

43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794

44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777

45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762

46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748

47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736

48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725

49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716

50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708

51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701

52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694

53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689

54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684

55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681

56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678

57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675

58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673

59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672

60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671

61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671

62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671

63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671

64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672

65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673

66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675

67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676

68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678

69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680

70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683

Lampiran 5

Tabel Durbin-Watson

Sumber : Junaidiwordpress.com (diproduksi dari standford.edu)

Lampiran 6

Dokumentasi Lapangan

Wawancara dengan Pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies (Ibu Rusmini)

Beberapa Contoh Produk dari Bunga Zahra Cake and Cookies

Ruangan Produksi dari Bunga Zahra Cake and Cookies

Bagian Depan Tempat Usaha Bunga Zahra Cake and Cookies

No Kegiatan

Tahun 2019 Tahun 2020

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Pembuatan Proposal

3

Perbaikan Proposal dan Seminar

4 Surat Izin Riset

5 Pengumpulan Data

6

Pengelolahan dan Analisis Data

7 Pembuatan Laporan

8

Bimbingan dan Perbaikan

9 Agenda Ujian Skripsi

10

Perbaikan dan Penjilidan

Lampiran 7

Jadwal Penelitian

Lampiran 8

Kartu Konsultasi Skripsi

II. Riwayat Pendidikan

1. SDN 207 Kota Jambi : 2004-2005

2. SDN 126 Muaro Jambi : 2005-2010

3. SMP Negeri 4 Kota Jambi : 2010-2013

4. SMA PGRI 2 Kota Jambi : 2013-2016

5. UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi : 2016-2020

I. Data Diri

Nama : M. Arifin Azhari

Pekerjaan : Mahasiswa

NIM : EES.160446

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 8 Juni 1998

Alamat Asal : Jambi

Alamat Sekarang : Jalan Lingkar Selatan II, RT. 25, Kel. Lingkar Sel-

atan, Kec. Paal Merah, Kota Jambi.

Agama : Islam

Status Perwakinan : Belum Menikah

Nama Ayah Kandung : Anwar

Nama Ibu Kandung : Siti Rahma

Status dalam Keluarga : Anak Pertama dari 2 Bersaudara

Handphone : 0896-9943-3830

E-mail : [email protected]

CURRICULUM VITAE