pengaruh harga dan kualitas garam terhadap ......10. terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak...
TRANSCRIPT
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS GARAM TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI KEC. ARUNGKEKE
KAB. JENEPONTO
SKRIPSI
OLEH
FITRA MUSTIKA
105721128216
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS GARAM TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI KEC. ARUNGKEKE
KAB.JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
FITRA MUSTIKA 105721128216
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Kedua Orang tua saya Ayahanda Jasman dan Ibunda Nurtahan yang telah
memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi
ini.
2. Keluarga besarsaya yang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat saya yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
MOTTO HIDUP
“ Jangan berani bermimpi tanpa melibatkan Allah, Agar saat kau jatuh ada Allah
yang meraihmu dan saat kau berhasil dunia tidak akan mudah menipumu
dengan kenikmatan yang sesaat”
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas garam Terhadap
Kepuasan Konsumen di Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto”.
Skripsi ini penulis buat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan Terimah Kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang Tua penulis Bapak Jasman dan Ibu
Nurtahan yang senantiasa mendoakan, mengarahkan, dan memberi semangat
tanpa kenal kata lelah. Dan semua keluarga besarku beserta sahabatku yang
senantiasa memberi dukungan dan semangat hingga akhir studi ini. Semoga apa
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan dunia dan akhirat nanti.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini tidak akan terwujud
tanpa adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Begitu juga
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimah kasih banyak penulis
sampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
viii
3. Bapak Nur Rasyid SE., MM., Selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moh. Aris Pasigai SE., MM., Selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing, mengarahkan dan memberi semangat
kepada penulis, sehingga proposal ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Dr. Idham Khalid SE., M.Si., Selaku Pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan dan memberi
semanagat kepada penulis, sehingga proposal ini dapat diselesaikan.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
angkatan 2016 utamanya kelas Manajemen H angkatan 2016 yang selalu
belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas
studi penulis.
9. Sahabat-sahabatku yang telah banyak memberi dukungan dan memberi
semangat kepada penulis.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
ix
Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
utamanya kepada Almamater Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 25 Oktober 2020
FITRA MUSTIKA
x
ASTRAK
Fitra Mustika, 2020. “Pengaruh Harga dan Kualitas Garam Terhadap Kepuasan Konsumen di Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto”. Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh Pembimbing I Moh. Aris Pasigai dan Pembimbing II Idham Khalid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas garam terhadap kepuasan konsumen di Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneitian ini deskriftif kuantitatif dengan bantuan sistem komputer dan Teknik pengumpulan data menggunakan kusioner.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan harga terhadap kepuasan konsumen, dan terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil analisis menunjukkan secara Bersama-sama harga dan kualitas berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Kata Kunci : Pengaruh Harga, Kualitas, Kepuasan Konsumen
xi
ABSTRACT
Fitra Mustika, 2020. "Salt Price and Quality Analysis of Consumer Satisfaction in Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto". Management Study Program Thesis, Faculty of Economics and Business. Guided by Mentor I Moh. Aris Pasigai and Guide II .Idham Khalid.
This study aims to determine the effect of price and quality of salt on consumer satisfaction in Arubgkeke District, Jeneponto pegeney the type of research is quantitative descriptive with the help of a computer system and data collection techniques using questionnares. Based on the result of the study, it shows that there is a positive and significant effect of price on customer significant there is a positive and the result. of the analysis show that both price and quality have a significant effect on customer satisfaction. Keywords : Price Influence Quality, Consumer Satisfaction
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
ABSTRACK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
A. Tinjauan Teori ...................................................................................... 5
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 19
C. Kerangka Konsep ................................................................................ 22
xiii
D. Hipotesis .............................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 23
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 23
B. Lokasi dan waktu penelitian ................................................................ 23
C. Definisi operasional variabel dan pengukuran .................................... 23
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 24
E. Tekmik Pengumpulan Data ................................................................. 24
F. Instrumen Penelitian............................................................................ 25
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 30
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 30
B. Hasil Penelitian dan pembahasan ...................................................... 34
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 45
A. Kesimpulan .......................................................................................... 45
B. Saran ................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Sumber Data 1
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 19
Tabel 4.1 Sumber mata Pencaharian 33
Tabel 4.2 Frekuensi Variabel Harga 35
Tabel 4.3 Frekuensi Kualitas garam 36
Tabel 4.4 Frekuensi Kepuasan Konsumen 37
Tabel 4.5 Uji Normalitas 39
Tabel 4.6 Uji Linearitas 40
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas 41
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda 43
Tabel 4.9 Hasil Uji F 49
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 20
Gambar 4.1 Diagram Harga 35
Gambar 4 .2 Diagram Kualitas Garam 37
Gambar 4.3 Diagram Kepuasan Konsumen 37
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Lampiran
1. Tabulasi Data
2. Analisis Data
3. Dokumentasi
4. Surat Rekomendasi
5. Surat Persetujuan Penelitian
6. Biografi Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Garam merupakan salah satu kebutuhan penting yang merupakan
pelengkap dari kebutuhan pangan juga sebagai bumbu pelengkap didapur
danmerupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Berdasarkan Kementerian
Kelautan dan perikanan (2010), setiap orang mengonsumsi lebih kurang empat
kg garam per tahun dalam bentuk aneka pangan. Oleh karena itu, diperkirakan
kebutuhan garam akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk.
Sistem pemasaran garam Indonesia diduga relative tida efisien dan
cenderung memberatkan petani garam. Pernyataan tersebut didukung oleh
pernyataan Kementerian Kelautan dan perikanan (2011) bahwa struktur
pergaraman pada sector hulu didominasi oleh petani yang berskala kecil
(terfragmentasi) dengan jumlah petani yang besar serta kelembagaan petani
yang realtif lemah menyebabkan petani tidak memiliki posisi tawar yang kuat
dalam rantai atau saluran pemasaran. Sebaliknya pada sector hilir didominasi
oleh industry skala besar dengan jaringan yang kuat, sehingga
ketidakseimbangan tersebut membuat keuntungan dalam saluran pemasaran
lebih dinikmati oleh industry hilir.
Di kabupaten Jeneponto ditetapkan sebagai daerah tertinggal oleh
Presiden Jokowi, Meskipun Indonesia termasuk negara kepulauan tapi usaha
untuk memproduksi garam belumdiminati oleh masyarakat dan juga usaha untuk
2
meningkatkan kualitas garam tersebut. Di lainpihak untukkebutuhan garam
dengankualitas baik (kandungan kalsium dan magnesium) kurang banyakdiimpor
dari luar negeri, terutama garam beryodium serta garam industri.
Indonesia merupakan Negara kepulauan tersebesar di dunia dimana
memiliki 17.499 pulau dari sabang sampai merauke hal ini yang membuat
masyarakat memilih laut sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
mereka terutama bagi masyarakat pesisir, salah satu sumber daya laut yang bisa
dimanfaatkan adalah air laut yang dikelolah menjadi garam yang merupakan
kebutuhan pangan, bumbu pelengkap didapur dan juga sebagai sumber
elektrolit bagi tubuh manusia. Berikut tabel data produksi garam pada tahun
2014-2018.
Tabel 1.1 Hasil Produksi garam di Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto
Tahun Hasil Produksi
2014 72.864 Ton
2015 51.237 Ton
2016 21.316 Ton
2017 19. 731 Ton
2018 38.769 Ton
Sumber : Dinas Industri Dan Perdagangan Jeneponto
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat produksi garam pada tahun 2018
terjadi penurunan produksi yang sangat tajam yaitu sebesar 46,8% Jika
dibandingkan dengan tahun 2014. Pada tahun 2019 ini pemerintah telah
memastikan adanya persetujuan impor ( PI) untuk garam industri. Rekomendasi
import yang disetujui mencapai 2,7 juta ton hingga akhir 2019.
Terdapat Bebarapa daerah di Indonesia yang masih tergolong daerah
tertinggal.Kabupaten Jeneponto adalah salah satu daerah di Provinsi Sulawesi
3
Selatan (Sulsel) yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi).
Kecamatan Arungkekemerupakan salah satu yang memproduksi garam dari
11 kecamatan dari 7 desa di Kabupaten Jeneponto. Diantaranya merupakan
daerah sekitar pantaidan hanya 1 desa lainnya merupakan daerah bukan pantai.
Sebagian penduduk disana bekerjasebagai penambak garam dengan
menggunakan sistem tradisional yaitu dengan mengolah bahan baku air laut
hingga berwujud menjadi garam yang siap dipasarkan.
Berdasarkan beberapa informasi diatas, maka penulis sangat tertarik untuk
membuat sebuah tulisan terkait industri garam di kabupaten Jeneponto dengan
mengangkat judul “ Pengaruh Harga Dan Kualitas Garam Terhadap
Kepuasan Konsumen Di Kecamatan Arungkeke Kab. Jeneponto.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh harga garam terhadap kepuasan konsumen?
2. Apakah terdapat pengaruh kualitas garam terhadap kepuasan
konsumen?
3. Apakah terdapat pengaruh secara Bersama-sama harga dan kualitas
garam terhadap kepuasan konsumen?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
4
1. untuk mengetahui pengaruh harga garam terhadap kepuasan konsumen
4. untuk mengetahui pengaruh kualitas garam terhadap kepuasan
konsumen/
5. untuk mengetahui pengaruh secara Bersama-sama harga dan kualitas
garam terhadap kepuasan konsumen.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
masyarakat dalam menyusun rancangan pemasaran yang berkaitan dengan
kepuasan konsumen.
2. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi bagi peneliti-peneliti lain dibidang yang berkaitan dimasa yang akan
datang.
5
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Setiap produsen akan selalu berusaha agar produk yang dia produksi
bisa diminati semua orang. Maka dari itu salah satu caranya yaitu dengan
cara memasarkan produk tersebut seperti kemedia sosial, brosur, koran dll
untuk mencapai suatu tujuan.
Bila kegiatan tersebutu tidaklah lancar, maka produsen akan mengalami
kerugian yang pada akhirnya tujuan perusahaan tidak akan tercapai.Kegiatan
pemasaran yang baik akan mempermudah tercapainya tujuan perusahaan.
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial, baik oleh
individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkanmelalui penciptaan (creation), penawaran, dan pertukaran produk
yang bernilai dengan pihak lain. (Hurriyati, 2010:5).
Berdasarkan dari definisi para ahli diatas bahwa pemasaran adalah
suatu aktivitas pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen baik individu
atau kelompok sehingga tercapai kepuasan konsumen melalui penciptaan,
penawaran, dan penukaran suatu produk atau jasa dengan lainnya.
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah perencanaan kegiatan pemasaran produk
sekaligus menjamin apresiasi konsumen dan pemhaman tentang produk.
Tujuannya untuk mengetahui konsumen dengan sangat baik sehingga
perusahaan dapat menawarkan produk dan pelayanan kepada konsumen.
6
Berikut pengertian manajemen pemasaran dari beberapa para ahli,
diantaranya adalah:
a. Philip Kotler
Menurut Philip Kotler, manajemen pemasaran adalah proses analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Dharmmesta dan Handoko
Menurut Dharmmesta dan Handoko, pengertian manajemen pemasaran
adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang
dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan pertukaran.Jauh sebelum
barang diproduksi, proses pemasaran tersebut sudah dilakukan dan
tidak berakhir pada penjualan.
Selain penjualan, kegiatan pemasaran tersebut juga harus
memberikan rasa puas pada konsumen.Ini harus dilakukan oleh semua
perusahaan agar usahanya berjalan terus dan konsumen punya
pandangan baik terhadap perusahaan.
c. William J. Stanton
Menurut William J. Stanton, pengertian manajemen pemasaran adalah
sebuah sistem dari keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujuan untuk
perencanaan, penentuan harga, promosi, dan distribusi barang/ jasa
yang dapat memuaskan konsumen.
7
d. Buchori dan Djaslim (2010:5)
Menurut Buchori dan Djaslim, pengertian manajeman pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,
promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan
pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi.
2. Strategi Pemasaran
a. Definisi Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran memiliki peran penting dalam suatu perusahaan
atau bisnis karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi
perusahaan, baik harga barang maupun jasa.
Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:
1) Produksi
2) Pemasaran
3) Konsumsi
Dalam hal ini, pemasaran adalah bagian yang menghubungkan antara
kegiatan produksi dan konsumsi.
b. Tujuan Strategi Pemasaran
Pada umumnya, terdapat 4 tujuan strategi pemasaran, yaitu
diantaranya:
1) Untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar individu di dalam tim
pemasaran
2) Sebagai ukuran hasil pemasaran atas dasar standar pencapaian
yang sudah ditentukan
3) Sebagai dasar logis dalam langkah pengambilan keputusan
pemasaran
8
4) Untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi apabila terdapat
perubahan pemasaran.
3. Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:51), mengatakan bahwa :“Marketing-
mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the
response it wants in the target market ”
Menurut Buchari Alma (2011:130), menyatakan bahwa: “Bauran
pemasaran merupakan strategi mencampurkegiatan-kegiatan pemasaran,
agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling
memuaskan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:51) ada empat variabel dalam
kegiatan bauran pemasaran yaitu sebagai berikut :
a. Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang dilakukan perusahaan
dengan target pasar.
b. Harga adalah jumlah uang yang harus dilewati pelanggan untuk
mendapatkan produk
c. Tempat termasuk kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
untuk menargetkan konsumen.
d. Promosi berarti kegiatan yang mengkomnikasikan gabungan produk dan
memungkinkan pelanggan target untuk membelinya.
Berdasarkan definisi diatas, peneliti sampai pada pemahaman
bahwa bauran pemasaran adalah suatu kegiatan strategi yang dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan pelangganatas produknya
dan menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.
9
4. Pengertian Harga
Harga Menurut Kotler dan Amstrong (2012:62), menyatakan : “Price
is an enterprise management system that will find the right base price for a
product or service and must determine a strategy concerning rebates,
transport fare payment and other relevant variables” yang artinya harga
adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menemukan harga
dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi
yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkutan dan
berbagai variabel yang bersangkutan.
Harga MenurutSumarni dan Soeprihanto 2010 harga adalah jumlah
uang ditambah beberapa produk yang dibutuhkan.menurut (Sumarni dan
Soeprihanto 2010).
Berdasarkan definisi para ahli diatas, peneliti sampai pada
pemahaman bahwa harga adalah suatu nilai yang melekat pada suatu
barang dan nilai tersebut dinyatakan dengan alat tukar.
5. StrategiPenetapan Harga
Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan. Sasaran
penetapan harga dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Berorientasi pada laba untuk
a. Mencapai target laba investasi atau labapenjualan perusahaan.
b. Memaksimalkan laba
2) Berorientasi pada penjualan untuk:
a. Meningkatkan penjualan
b. Mempertahankanatau meningkatkan pangsa pasar
10
3) Berorientasi pada status quo untuk:
a. Menstabilkan harga
b. Menangkal persaingandalam menentukan kebijaksanaan.
6. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan Penetapan Harga ada 6(enam) tujuan yang dapat diraih
perusahaan melalui penetapan harga, Menurut Situmorang (2011:163)
yaitu:
a. Tujuan berorientasi pada laba
Tujuan ini mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan
harga para pesaing. Pilihan ini cocok dalam tiga kondisi yaitu, tidak ada
pesaing, perusahaan beroperasi pada kapasitas maksimum, harga
bukanlah merupakan atribut yang penting bagi pembeli.
b. Tujuan berorientasi pada volume
Tujuan ini dilandaskan pada strategi mengalahkan atau mengalahkan
pesaing. Pada tujuan ini perusahaan akan melihat harga yang
dipatokoleh kompetitor kemudian harga diatas atau dibawahnya
c. Tujuan berorientasi pada citra (image)
Dalam tujuan ini, perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan
jalan melakukan diferensiasi produk atau melayani pasar khusus.
Biasanya perusahaan memiliki valuetinggi akan menerapkan premium
princing.
d. Tujuan stabilitas harga
Tujuan ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan
dan harga pemimpin industri.
11
e. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan
ulang, atau menghindari campur tangan pemerinta
f. Metode Penetapan Harga
Suatu perusahaan sebelum menetapkan harga tentunya harus
memperhatikan metode-metode dalam menetapkan harga. Metode
penetapan harga Menurut Kotler dan keller (2012:83) yaitu :
1) Penetapan harga markup. Metode penetapan harga paling mendasar
adalah menambah markup standar ke biaya-biaya produk. Sampai
saat ini penetapan harga markupmasih populer karena penjual dapat
menentukan biaya jauh lebih mudah dari pada memperkirakan
permintaan.
2) Penetapan harga tingkat pembelian sasaran. Menentukan harga
yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi
sasaran tersebut.
3) Penetapan harga nilai anggapan yang terdiri dari beberapa elemen
penting seperti citra pembeli akan kinerja produk, kemampuan
penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan,
dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok,
kepercayaan dan harga diri.
4) Penetapan harga nilai
Metode yang menciptakan harga murah kepada pelanggan untuk
menarik perhatian pelanggan dengan tidak mengabaikan kualitas
produk tersebut.
12
5) Penetapan harga going-rate
Perusahaan memberikan sebagian besar harganya pada harga
pesaing, mengenakan harga yang lebih mahal atau lebih murah
dibandingkan harga pesaing utama.
6) Penetapan harga jenis lelang
Penetapan harga jenis lelang dilakukan untuk membuang persediaan
lebih atau barang bekas.
7. Indikator-indikator Harga
Menurut Stanton dalam jurnal Rosvita ( 2010:24 ), ada empat indicator
yang mencirikan Harga yaitu :
a. Keterjangkauan Harga
b. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
c. Daya saing harga
d. Kesesuaian harga dengan manfaat indikator Harga Menurut Kotler dan
Amstrong ( 2012:52 ), didalam variabel harga ada beberapa unsur
kegiatan utama harga yaitu:
a. Level price
b. List price
c. Discounts
d. Payment period
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa harga merupakan penentuan nilai jual suatu produk atau jasa
sesuai dengan kualitas suatu produk tersebut.
13
8. Kualitas Produk
Kualitas Produk adalah pernyataan tingkat kemampuan dari suatu
merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan.
Menurut Assauri (2015)
Mendefinisikan kualitas produk sebagai karakteristik dari suatu
produk atau layanan yang bergantung pada kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut
Kotler dan Amstrong (2015)
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa kualitas
produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi keinginan
konsumen. Keinginan konsumen tersebut diantaranya daya tahan produk,
keandalan produk, kemudahan pemakaian, serta atribut bernilai lainnya
yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhan.Produk-produk yang meliputi
barang, fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property
dll.Menurut Kotler dan Keller yang dialihbahaskan oleh Bob Sabran
(2012:4)
Produk adalah suatu sifat yang dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga prestasi perusahaan dan pengecer yang diterima oleh
pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.Batasan produk
adalah suatu yang dianggap memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Menurut Kotler dan Armstrong yang dialih bahaskan oleh Bob Sabran
(2012:143),
14
Berdasarkan kedua pendapat para ahli di atas, Maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa produk adalah identitas yang dapat di tawarkan
kepada seseorang untuk diperhatikan dan kemudian dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi guna untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen.
9. Tingkatan Produk
Dalam merencanakan penawaran, perlu diperhatikan dan dipikirkan
mengenai ungkapan produk. Menurut Kotler dan Keller yang dialih
bahaskan oleh Bob Sabran (2012:4) membagi produk menjadi lima
tingkatan.
a. Core benefit.Yaitu seorang pelangganmembeli atau mengkonsumsi
suatu produk karena manfaat dari produk tersebut.
b. Basic product. Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan
oleh panca indra.
c. Expected product. Serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-
kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product. Pada tingkatan ini, produk yang ditingkatkan
diupayakan agar harapan pelanggan akan produk dapat terlampaui
e. Potential product. Pada tingkat kelima terdapat produk potensial yang
mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan
dialami produk tersebut di masa yang akan datang.
10. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas Produk
Dalam menentukan tingkat kepuasan seorang pelanggan sering
kali melihat dari kehandalan keistimewaan suatu produk tersebut
15
sehinggan pelanggan akan merasa senang dan merasa puas atas apa
yang dia dapatkan.
Kualitas Produk adalah karakteristik suatu produk atau jasa yang
menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.
(Kotler dan Amstrong 2012)
Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk
memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa
yang diinginkan pelanggan. (Kotler dan Keller 2012)
Berdasarkan definisi para ahli diatas penulis sampai pada
pemahaman bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk
dalam memenuhi keinginan konsumen seperti keawetan, kehandalan,
kemudahan pemakaian serta bebas dari kekurangan dan kerusakan.
b. Indikator- Indikator Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahaskan oleh Bob Sabran
(2012) kualitas produk sendiri memiliki indikator-indikator yaitu sebagai
berikut:
1. Bentuk yaitu ciri suatu produk yang dapat meliputi ukuran, warna
atau struktur fisik produk.
2. Fitur, produk yang melengkapi fungsi dasar suatu produk tersebut.
3. Penyesuaian, Dapat menyesuaikan produk sesuai dengan
keinginan pelanggan.
4. Kualitas Kinerja, Tingkat dimana karakteristik utama produk
beroperasi.
5. Kualitas Kesesuaian, Tingkat dimana semua unit yang diproduksi
identic dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
16
6. Ketahanan,Merupakan ukuran umur operasi produk dalam kondisi
biasa atau penuh tekanan, Sehingga dapat mengetahui sampai
kapan produk itu akan bertahan.
7. Keandalan, Bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau
gagal dalam priode waktu tertentu.
8. Kemudahan perbaikan adalah ukuran kemudahan perbaikan produk
ketika itu tidak berfungsi atau gagal.
9. Gaya (Style) Menggambarkan penampilan dan rasa produk yang
baik kepada pembeli sehingga mereka tertarik dengan produk
tersebut.
10. Desain adalah fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi
produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.
11. Kepuasan Konsumen
a. Pengertian Kepuasan Konsumen
Ada beberapa pengertian kepuasan konsmen menurut para ahli
yaitu Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang
diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya
menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Menurut Fandy tjiptono (
2011:294).
“satisfaction isa person’s feelings of pleasure or disappointment
that result from comparing a product’s perceived performance (or
outcome) to expectations.”Yang artinya kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau pesan terhadap kinerja atau hasil suatu
17
produk/jasa dan harapan-harapannya. Menurut Kotler dan Keller
(2012:128
Berdasarkan definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa
kepuasaan konsumen adalah perasaan seseorang yang merasa
senang atau puas dengan produk atau jasa yang diterima.
b. Mengukur Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler yang dikutip dari Buku Total Quality Management
ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan
pengukuran kepuasan pelanggan. Diantaranya sebagai berikut:
1) Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berpusat (Customer Centered) memberikan
kesempatan yang luas kepada para Pelanggannya untuk
menyampaikan saran dan keluhan. Informasi-informasi ini dapat
memberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan.
2) Ghost shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
Pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk
berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian
melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan
produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat
mengamati cara penanganan setiap keluhan yang ada.
3) Lost customer analysis
Perusahaan yang akan menghubungi para konsumen yang telah
menghilang atau berhenti dan bisa saja berpindah ketempat lain
untu menanyakan apa yang kurang dari produk kami atau ada
18
kesalahan yang tidak kami ketahui atau konsumen tidak puas atas
produk atau layanan dari perusahaan tersebut sehingga para
konsumen menghilang.
Untuk Menentukan tingkat Kepuasan Konsumen terdapat lima
faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
19
a. Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas jika produk tersebut mempunyai
kualitas tinggi. Adapun ciri produk yang disukai konsumen
diantaranya sebagai berikut:
1) Awet Atau Tahan Lama
Tentunya konsumen menyukai dengan produk yang tahan
lama bila digunakan atau awet sehingga tidak mudah rusak,
misalnya seperti telepon genggam umumnya rata-rata orang
di Indonesia menyukai telepon genggam yang harganya
murah tapi memiliki daya tahan yang baik.
2) Perawatan Yang Mudah
Produk yang disukai oleh konsumen selain awet yaitu
mudah dirawat atau di pelihara, misalnya seperti pada
pakaian, sepatu, bantal,seprei dll.
3) Murah
Saat ini sebagian besar konsumen menyukai produk dengan
harga yang relatif murah, selain harganya yang harus
terjangkau tentunya produk tersebut harus memiliki kualitas
yang cukup baik sehingga dapat memuaskan konsumen.
b. Kualitas pelayanan
Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan
saperti pelayanan jasa.
20
c. Emosional
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk
tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas
terhadap merek tertentu.
d. Harga
Pemberian harga pada produk yang mempunyai kualitas yang
sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif murah akan
memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumenny
sehingga konsumen akan menjadi pelanggan tetap.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
untuk mendapatkan suatu produk atau jasa agar merasa puas
terhadap produk atau jasa tersebut.
B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai
acuan dalam penelitian yang berkaitan analisis harga dan kualitas garam
terhadap kepuasan konsumen.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NO. NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN
1. Try
Suherman
(2011)
Analisis pemasaran garam
rakyat ( studi kasus Desa
Kertasada, Kec. Kalianget
Kab. Sumenep
Berdasarkan analisis efisiensi
pemasaran dengan pendekatan
SCP ( Structure, Conduct,
Performance ) disimpulkan bahwa
21
pemasaran garam di Desa
Kertasada Kec. Kalianget tidak
efisien oleh petani kecil, untuk
mengatasi hal tersebut.
2. Ragil
Andriyani
(2013)
Analisis usaha tambak
garamdiDesa Gedongmulyo
Kec.Lasem Kab. Rembang
Tambak garam yang diusahakan
di Desa Gedongmulyo
merupakan perpaduan antara
tambak garam dan usaha
budidaya bandeng yang dikelola
dalam satu petak tambak garam.
Petakan tambak yang kosong
seperti tandon dan caren
digunakan untuk budidaya
bandeng. Cara ini diharapkan
dapat lebih meningkatkan
penerimaan serta mengurangi
kegaga;an usaha tambak garam.
3. Bestianz
Ronaldy
(2015)
Analisis efisiensi penggunaan
faktor produksi garam Di Kec.
Batangan Kab. Pati
Rata- rata efisiensi teknis
produksi garam dikec. Batangan
Kab. Pati adalah sebesar 0,93.
Hal ini mengandung arti bahwa
produksi garam tidak efisien
secara teknis karena belum
mencapai nilai 1. Efisiensi teknis
tercapai apabila input berupa
22
faktor-faktor produksi yang
digunakan mampu menghasilkan
output yang maksimum.
4. Ahmad
Syariful j.
(2013)
Pemasaran garam rakyat
(Studi kasus Desa Lembung
Kec. Galis Kab. Pamekasan
Jawa Timur
Berdasarkan hasil penelitian pada
bulan Oktober-November 2013
dapat diperoleh simpulan bahwa
penyaluran garam dibagi menjadi
3 saluran utama, struktur pasar
yang dihadapi pada masing-
masing Lembaga pemasaran
berbeda-beda dan indikator
analisis efisiensi operasional
menunjukkan bahwa sistem
pemasaran mengawasi jalannya
peraturan pemerintah pusat
mengenai penutupan harga jual.
5. Dewa Ayu
Sega
(2018)
Analisis pemasaran garam
Kusamba di Kec. Dawan Kab
Klungkug
Bahwa tidak baik karena praktek
penentuan harga garam masih
didominasi oleh pedagng
perantara, dan biaya pemasaran
Dalam pemasaran garam
Kusamba dari masing-masing
kriteria dapat disimpulkan tidak
seragam.
23
C. Kerangkap Konsep
Berikut gambar kerangka konsep tentang “ Pengaruh Harga Dan
Kualitas Garam Terhadap Kepuasan Konsumen Kec. Arungkeke Kab.
Jeneponto”.
Gambar 2.1 Kerangka pikir
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaansementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun hipotesis
statistiknya yaitu :
H1 : Harga berpengaruh positif signifakan terhadap kepuasan konsumen di
Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto.
H2 :Kualitas garam berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan
konsumen di Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto
Harga (X1)
Kualitas (X2)
Kepuasan
Konsumen ( Y)
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2018 :11) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi dan sampel tertentu.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Kec. Arugkeke Kab. Jeneponto. Dan
waktu peneliti kurang lebih 2 ( dua ) bulan.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variaberl bebas (
independent variable ) dan variabel terikat ( dependent variable ). Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Penelitian yang dilakukan memiliki variabel meliputi :
1. Harga ( Variabel Bebas)
2. Kualitas garam ( Variabel Bebas )
3. Kepuasan Konsumen ( Variabel Terikat )
Adapun pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni
menggunakan skala likert. Adapun penilaiannya antara lain :
a. Sangat Setuju ( 5)
23
25
b. Setuju (4)
c. Kurang Setuju (3)
d. Tidak Setuju (2)
e. Sangat tidak setuju (1)
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan wilayah
generalisasi. Elemen populasi adalah konsumen yang membeli garam
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini yaitu pedagang sebanyak 25 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka
di gunakan dua metode.
1. Metode Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Metode angket digunakan dalam
penelitian ini karena jumlah responden banyak dan responden dapat
membaca dengan baik serta dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat
rahasia.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
yakni kuesioner yang sudah disediakan alternatif jawaban sehingga
responden hanya memberi tanda pada jawaban yang telah dipilih. Metode
angket atau kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengambil
data mengenai harga dan kualitas, dan kepuasan konsumen. Kuesioner
yang berupa pertanyaan disebarkan kepada responden sesuai dengan
26
permasalahan yang diteliti untuk memperoleh data yang berupa
pernyataan responden.
2. Penelitian Pustaka
Pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai literature dan
bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
F. Instrumen Penelitian
Penelitian menurut Max Waber, peneliti terus menerus melakukan
interprestasi terhadap tindakan sosial yang dilakukan oleh subjek penelitian
yang diteliti, dimana kita harus terjun langsung lapangan untuk meneliti.
Adapun yang menjadi instrument dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden.
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
mencari data atau informasi melalui media cetak maupun media elektronik.
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini hanya digunakan sebagai teknik
pengumpul data pelengkap.
G. Teknik Analisis
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan masing-masing variabel, yaitu variabel harga,
dan kualitas terhadap kepuasan konsumen. Penyajian data pada analisis
deskriptif dalam penelitian ini dijabarkan dalam bentuk persentase, yaitu
menggambarkan hasil yang diperoleh berdasarkan taksiran persen. Analisis
deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi perhitungan mean atau
27
rerata (M), median (Me), dan modus (Mo), dan standar deviasi. Selain itu, data
juga digambarkan dengan tabel distribusi frekuensi, tabel kecenderungan
masing-masing variabel, dan pie chart.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum
melakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat atau uji asumsi klasik.
a. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis yang digunakan meliputi: uji normalitas, uji
linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov.
Untuk mengetahui normalitas variabel dengan melihat nilai Asymp. Sig.
Apabila nilai Asymp Sig lebih dari atau sama dengan 0,05 (taraf
signifikansi 5%) maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai
Asymp Sig kurang dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal
(Muhson, 2015: 33-35).
2) Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas
dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau tidak. Untuk
mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat linear atau tidak, maka dapat dilihat pada harga
signifikansi. Apabila harga signifikansi kurang dari taraf signifikansi yang
ditentukan misalnya 5% maka hubungannya bersifat tidak linear,
28
sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 5%
maka hubungannya bersifat linear (Muhson, 2015: 38).
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
yang sangat kuat atau sempurna antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk
mengetahui apakah ada multikolinearitas atau tidak dapat digunakan
dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF
kurang dari 4 maka tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai
VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas (Muhson, 2015: 41).
4) Uji Homoskedastisitas
Uji homoskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
terjadi kesamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Apabila varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang memenuhi syarat
homoskedastisitas.
Pengujian homoskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Park.
Metode yang digunakan untuk menyatakan terjadi homoskedastisitas
menggunakan koefisien signifikansi. Apabila nilai signifikansi dari F lebih
besar atau sama dengan 0,05 maka terjadi homoskedastisitas, dan
sebaliknya apabila nilai siginifikansi dari F lebih kecil dari 0,05 maka
terjadi heteroskedastisitas atau tidak terjadi homoskedastisitas (Muhson,
2015: 48).
b. Uji Analisis Data
29
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk menguji
hiptotesis ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4, yaitu pengaruh kualitas produk, harga,
dan kualitas pelayanan secara parsial dan secara simultan atau bersama-
sama terhadap kepuasan konsumen. Adapun persamaan regresi linear
berganda untuk model penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b i X i + b 2X 2 + b 3X 3
Keterangan:
Y = Kepuasan konsumen
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari harga
b2 = Koefisien regresi dari kualitas
X1 = Harga
X2 = Kualitas
Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linear berganda
dilakukan dengan melakukan uji berikut ini:
1) Uji statistik t
Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa
jauh pengaruh variabel bebas secara parsial atau individual terhadap
variabel terikat (Kuncoro, 2001: 97). Pengujian ini dilakukan dengan uji t
pada tingkat signifikansi (a) 0,05% dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila nilai sig t > 0,05 maka variabel tersebut tidak berpengaruh
secara signifikan.
b) Apabila nilai sig t < 0,05 maka variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan (Muhson, 2005: 55).
2) Uji statistik F
30
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Kuncoro,
2001: 98). Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila nilai sig F > 0,05 maka pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak berpengaruh secara signifikan.
b) Apabila nilai sig F < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Muhson, 2005: 51).
3) Koefisen Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Kuncoro, 2011: 100).
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah
Istilah Turatea meliputi Jeneponto dan Takalar sebab Takalar adalah
pecahan dari Jeneponto. Di Jeneponto yang kata asalnya berarti air gelang,
dimasa lalu ada 4 kerajaan yang ada dijeneponto, yaitu Binamu, Arungkeke,
Kelara dan kerajaan Tarowang. Hanya saja yang paling unik dari 4 kerajaan ini
ialah kerajaan Tarowang sebab walaupun pada awalnya ikut pada Gowa
kemudian ke Bone pada akhirnya dia menjadi otonomi dan menjadi kerajaan
kecil yang berdiri sendiri.
Sejarah kerajaan Arungkeke diawali dengan munculnya wanita cantik
yang bernama Tamanurung ( manusia yang turun dari khayangan) Toalu’
Daeng Tabai ia turun di kerajaan Arungkeke tepatnya dibawah pohon asam
sambil ditemani oleh pengawal dan budaknya sambil ia di ayun dibawah pohon
tersebut. Ia konon berasal dari emas termasuk baja, mahkota, lesung dan alu,
perhiasan dan benda- benda yang lainnya.
Saat ia muncul ia menggunakan lesung dan alu di bawah pohon asam
maka dari itulah dari dulu sampai sekarang pelantikan Raja Arungkeke
dilakukan dibawah pohon asam sambil di ayun. Di saat pelantikan itulah suara
gendang/ ganrang bulo dan alat music lainnya yang berusia beratus- ratus
tahun lamanya di perdengarkan. Suatu alat musik ini dikenal dengan nama
Ganrang Talluna Arungkeke.
Sejarah kedua ialah asal nama Arungkeke yang berawal dari lahirnya
Arung Mutara Daeng Tabba dari kerajaan Bone, Karena ia tidak jadi dilantik
30
32
menjadi Arung Pone. Beliau membawa pelayan, prajurit, dan seluruh harta
kekayaannya menuju Arungkeke dan setelah pelariannya dari Bone, ia
dijadikan raja oleh rakyat. Setelah pelantikannya itu ia terpikat oleh salah satu
anak karaeng yang bernama Karaeng Intan. Karaeng Intan melahirkan anak
yang kelak meneruskan pemerintahan ayahnya sebagai Karaeng Arungkeke.
Namun, ada juga versi lain mengatakan bahwa Arung palakka dan pamannya
Sultan Hasanuddin kata Arungkeke berasal dari Rajanya yang seorang
bangsawan tinggi daerah Bugis dengan Kerajaan Bone, lalu rakyat
memutuskan kerajaan itu namanya menjadi Arungkeke.
Arung dalam bahasa bugis adalah penguasa/ raja. Di masa lalu,
Arungkeke adalah daerah dimana islam pertama kali disebarkan dan terkenal
sebagai serambi mekahnya Jeneponto. Arungkeke juga sebuah kerajaan yang
besar sama seperti Binamu, Bangkala dan Tarowang. Kerajaan ini
diperhitungkan kebesarannya dan disegani didaerah Sulawesi Selatan dan
daerah kekuasaannya meliputi palajau, Bulo-Bulo, Arungkeke t Tamanroya,
Arungkeke Pallantikang, Pettang dan satu Kerajaan Palili yaitu Kerajaan
Bungeng yang kini menjadi Kecamatan Arungkeke.
Saat terjadinya perang Makassar, Arungkeke ikut melawan penjajah
Belanda di bawah pimpinan Karaeng Arungkeke ke 12 yaitu Djarigau Karaeng
Cambang mengibarkan bendera Kerajaan Arungkeke yang konon seorang
wanita cantik yang berasal dari emas menggunakan lesung dan alu yang juga
terbuat dari emas, beliau mengibarkannya ketika prajuritnya melihat penjajah
dan pasukan Bugis dibukit dekat pantai Arungkeke dan bukit itu masih ada
sampai sekarang. Dan di waktu perang sedang berkecamuk, rakyat dan Raja
Arungkeke ikut dalam peperangan tersebut untuk membantu Gowa. Dalam
perang Makassar itu juga, Arungkeke bersama Bantaeng, Kerajaan bawahan
33
Arungkeke, dan kerajaan-kerajaan Palili Gowa yang setia kepada kerajaan
Gowa untuk melawan penjajah Belanda dan para Sekutunya.
a. la keuangan yang efektif, efisien, produktif,transparan dan akuntabel
b. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan nilai-nilai budaya
c. Menegakkan supremasi hukum, keamanan dan ketertiban.
2. Geografis Daerah
Menurut jaraknya, maka letak masing-masing Desa ke Ibu Kota
Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten sangat bervariasi. Jaraknya berkisar 4-14
km, untuk jarak terjauh adalah Desa Arungkeke Pallantikang yaitu sekitar 17
km dari Ibu Kota Kabupaten ( Bontosunggu).
Sedangkan untuk jarak terdekat adalah Desa Kalumpang Loe
Kecamatan Arungkeke terdiri dari delapan Desa dengan luas wilayah 29,91
km. Boronglamu memiliki wilayah terluas yaitu 7,23 km2, Sedangkan yang
paling kecil luas wilayahnya adalah Desa Arungkeke Pallantikang yaitu 2,73
km2. Hasil pencatatan hari hujan dan curah hujan di Kecamatan Arungkeke
menunjukkan jumlah rata-rata hari hujan selama setahun sebanyak 19 hari
sedangkan curah hujan sebanyak 2.980 mm.
3. Sosial Ekonomi
Sebagian penduduk di Kecamatan Arungkeke bekerja atau
menggantungkan kehidupannya sebagai penambak garam. Garam merupakan
salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan
merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia.
Dilihat dari sumber mata pencaharian menunjukkan bahwa jumlah
penduduk yang bekerja sebagai sektor pertanian dan diluar sector pertanian
dapat diliat ditabel sebagai berikut:
34
Tabel 4.1
Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Arungkeke
NO Pertanian Jumlah Diluar Sektor Peranian Jumlah
1. Petani 3.278 Perdagangan 529
2. Peternak 197 Jasa 268
3. Tambak dan Nelayan 942 PNS dan ABRI 265
Sumber data :Hasil wawancara Tanggal 20 Agustus 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang bekerja di
sector pertanian yang terdiri petani sebanyak 3.278 orang, peternak sebanyak
197 orang, tambak dan nelayan sebanyak 942 orang. Sedangkan diluar sector
pertanian yaitu perdagangan sebanyak 529 orang, jasa sebanyak 268 orang,
PNS dan ABRI sebanyak 265 orang.
B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan
jenis data kualitatif, dimana data berdasarkan pada data yang dinyatakan dalam
bentuk uraian informasi yang bersifat kualitatif yang didapatkan dari hasil
wawancara mengenai “Pengaruh harga dan kualitas garam terhadap kepuasan
konsumen di Kec. Arungkeke Kab. Jeneponto.
1. Analisis Deskriptif
a. Harga
Data tentang variabel harga diperoleh berdasarkan persepsi
konsumen melalui angket dengan jumlah responden 100 konsumen . Hasil
analisis deskriptif pada variabel harga diperoleh skor tertinggi sebesar 54,
skor terendah sebesar 15, rata-rata (mean) sebesar 36,27, median 38,
modus 33, dan standar deviasi sebesar 6,719. Selanjutnya disusun
distribusi frekuensi seperti tabel di bawah ini:
35
36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Harga
No.
Kelas Interval Frekuensi Persentase
1.
Mahal 10 40
2.
Sedang 3 12
3.
Murah 12 48
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel diatas tersebut diketahui bahwa frekuensi untuk
variabel harga dianggap mahal oleh repsonden kisarn Rp.3.500-Rp. 5.000
sebanyak 10 responden (40%), selanjutnya pada kategori harga dianggap
cukup murah atau sedang kisaran Rp. 2.500-Rp.3.400 sebanyak 3 respon
(12%), dan sisanya sebanyak 12 responden (48%) pada kisaran Rp. 1.000-
Rp.2.400.
Variabel harga dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi,
sedang, dan murah. Skor untuk menentukan kategori diperoleh dari nilai
mean ideal dan standar deviasi ideal. Dari skor mean dan standar deviasi
ideal tersebut dapat dilakukan klasifikasi mengenai kecenderungan variabel
harga berdasarkan persepsi konsumen.
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Kategorisasi Harga Garam
40%
12%
48%
Harga Garam
Mahal
Sedang
Murah
37
Diagram lingkaran tersebut menunjukkan bahwa konsumen kisaran
harga garam yang ditawarkan pedangang memang cukup bervariasi dan
berdasarkan pada hasil penyebaran kuesioner yang diberikan terhadap
variabel harga termasuk dalam kategori murah yaitu sebanyak 12 orang
(48%).
b. Kualitas Garam
Data tentang variabel kualitas diperoleh berdasarkan persepsi
konsumen melalui angket dengan jumlah responden 25 responden.
Berdasarkan data penelitian yang telah diolah, selanjutnya disusun
distribusi frekuensi seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Garam
No Kelas Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat Bagus
2 8%
2 Bagus 11 44%
3 Cukup Bagus 5 20%
4 Kurang Bagus 7
28%
5 Tidak Bagus - -
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi untuk
variabel kualitas garam terletak pada tanggapan kualitas garam bagus
sebanyak 11 orang (44%), tanggapan kualitas garam kurang bagus dengan
jumlah konsumen sebanyak 7 orang (28%), dan tanggapan kualitas garam
cukup bagus dengan jumlah konsumen sebanyak 5 orang (20%).
Selanjutnya disusul tanggapan kualitas garam sangat bagus dengan jumlah
konsumen sebanyak 2 orang (8%). Kualitas garam agar data lebih mudah
dapat dimaknai, selanjutnya variabel kualitas garam dikategorikan menjadi
tiga kategori yaitu sangat bagus, bagus, cukup bagus, kurang bagus, dan
38
tidak bagus.
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Kategorisasi Harga Garam
Diagram lingkaran tersebut menunjukkan bahwa kualita garam
menurut konsumen dan harga yang di tetapkan pedangang memang cukup
bervariasi dan berdasarkan pada hasil penyebaran kuesioner yang
diberikan terhadap variabel harga termasuk dalam kategori bagus yaitu
sebanyak 11 orang (44%).
c. Kepuasan Konsumen
Data tentang variabel kepuasan konsumen diperoleh berdasarkan
persepsi konsumen melalui angket dengan jumlah responden 25
konsumen. Hasil analisis deskriptif pada variabel kepuasan konsumen
diperoleh skor tertinggi sebesar 89, skor terendah sebesar 42, rata-rata
(mean) sebesar 61,23, median 62, modus 59, dan standar deviasi sebesar
7,301. Selanjutnya disusun distribusi frekuensi seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Frekuensi Kepuasan Konsumen 5 Distribusi
No. Kelas Interval
Frekuensi Persentase
1 Sangat Puas 0 0%
2 Puas 9 36%
3 Cukup Puas 12 48%
4 Kurang Puas 4 16%
5 Tidak Puas 0 0%
Jumlah 25 100%
8%
44% 20%
28% 0%
Kualitas Garam
Sangat Bagus
Bagus
Cukup Bagus
Kurang Bagus
Tidak Bagus
39
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi
untuk variabel kepuasan konsumen terletak pada kategori cukup puas
antara perbandingan harga dan kualitas harga sebanyak 12 orang (48%).
Selanjutnya disusul kategori puas dengan jumlah konsumen sebanyak 9
orang (38%), dan yang terakhir pada kategori kurang puas antara
perbandingan harga dan kualitas harga sebanyak 4 orang (16%)
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Kategorisasi Kepuasan Konsumen
Diagram lingkaran tersebut menunjukkan bahwa kepuasan konsumen
terkait keseimbangan anatara harga dan kualitas garam yang di tawarkan
pedagang ditanggapi cukup puas oleh konsumen sebanyak 12 orang
(48%).
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji
homoskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Untuk
Sangat Puas 0% Puas
36%
Cukup Puas 48%
Kurang Puas 16%
Tidak Puas 0%
Kepuasan Konsumen
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Tidak Puas
40
mengetahui normalitas variabel dengan melihat nilai Asymp. Sig. Apabila
nilai Asymp. Sig lebih dari atau sama dengan 0,05 (taraf signifikansi 5%)
maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai Asymp. Sig kurang
dari 0,05 maka distribusi data tidak normal. Hasil uji normalitas ditunjukkan
tabel berikut:
Tabel 4. 5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 25
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.13014275
Most Extreme Differences Absolute .101
Positive .101
Negative -.082
Test Statistic .101
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel
menunjukkan nilai Asymp. Sig untuk variabel harga dan kualitas adalah
0,200 atau lebih besar dari 0,05, sehingga data variabel tersebut
berdistribusi norma, sehingga data variabel kepuasan konsumen
berdistribusi normal. Oleh karena itu, persyaratan analisis regresi ganda
terpenuhi.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas
dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau tidak. Apabila
41
harga signifikansi kurang dari 0,05 maka hubungannya bersifat tidak linear,
sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05 maka
hubungannya bersifat linear. Hasil uji linearitas ditunjukkan pada tabel
berikut:
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kepuasan
Konsumen * Harga
Between
Groups
(Combined) 143.003 8 17.875 1.667 .183
Linearity 54.885 1 54.885 5.119 .138
Deviation
from Linearity
88.118 7 12.588 1.174 .370
Within Groups 171.557 16 10.722
Total 314.560 24
Berdasarkan tabel dapat diketahui hasil uji linearitas untuk variabel
harga, kualitas terhadap kepuasan konsumen diperoleh harga sig lebih dari
0,05 yaitu sebesar 0,370, maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga
(X1) memiliki hubungan yang linear dengan kepuasan konsumen (Y). Hasil
uji linearitas untuk variabel kualitas terhadap kepuasan konsumen diperoleh
harga sig 0,183 atau lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara variabel kualitas (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y)
bersifat linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi yang sangat kuat atau sempurna antar variabel bebas. Untuk
mengetahui apakah ada multikolinearitas atau tidak adalah dengan melihat
nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF kurang dari 4 maka
tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF lebih dari 4 maka
42
terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas ditunjukkan pada tabel
berikut:
43
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
95.0% Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order Partial Part
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 20.672 4.593 11.147 30.196
Harga .238 .324 .178 -.435 .910 .418 .154 .135 .576 1.737
Kualitas
Garam
.505 .333 .368 -.186 1.195 .484 .307 .279 .576 1.737
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa semua variabel mempunyai
nilai VIF kurang dari 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel bebas pada penelitian ini dan
memenuhi persyaratan untuk dilakukan analisis regresi ganda.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
harga dan kualitas terhadap kepuasan konsumen. Teknik analisis yang
digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda dengan tiga variabel bebas. Hasil analisis regresi linear
berganda yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.672 4.593 4.501 .000
Harga .238 .324 .178 3.733 .001
Kualitas
Garam
.505 .333 .368 1.515 .004
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
44
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa besarnya harga koefisien harga
(X1) sebesar 0,178, koefisien variabel kualitas (X2) sebesar 0,368, dan
bilangan konstanta sebesar 20.672. Dari hasil analisis regresi tersebut dapat
diketahui persamaan regresi linear berganda tiga prediktor sebagai berikut:
Y = 20.672+ 0, 178Xi + 0,368X2
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (Uji t) digunakan untuk menunjukkan pengaruh secara
individu variabel bebas yang ada dalam model terhadap variabel terikat. Hal
ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Apabila nilai signifikansi kurang
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk
masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen diperoleh nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,178.
Pada taraf signifikansi 5% diperoleh thitung sebesar 3.733 dengan nilai
signifikansi 0,001. Nilai signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05
maka dapat dikatakan bahwa variabel harga berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena koefisien regresi
memiliki nilai positif maka dapat dikatakan bahwa variabel harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumen.
2) Pengaruh kualitas terhadap konsumen
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh kualitas terhadap
kepuasan konsumen diperoleh nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0,368.
45
Pada taraf signifikansi 5% diperoleh thitung sebesar 1.515 dengan nilai
signifikansi 0,004. Nilai signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05
maka dapat dikatakan bahwa variabel kualitas berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena koefisien regresi
mempunyai nilai positif maka dapat dikatakan bahwa variabel kualitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Semakin tinggi kualitas maka kepuasan konsumen akan meningkat.
b. Uji Simultan F (Uji F)
Uji simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas yaitu harga dan kualitas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen.
Tabel 4. 9 Ringkasan Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 79.413 2 39.706 3.715 .041b
Residual 235.147 22 10.689
Total 314.560 24
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
b. Predictors: (Constant), Kualitas Garam, Harga
Berdasarkan hasil perhitungan secara simultan pengaruh harga dan
kualitas terhadap kepuasan konsumen, pada taraf signifikansi 5% diperoleh
Fhitung 3.715 dengan signifikansi F sebesar 0,041. Nilai signifikansi F yang
dihasilkan kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan
harga dan kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar
persentase variabel bebas (harga dan kualitas) secara bersama-sama
46
menerangkan variansi variabel terikat (kepuasan konsumen).
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .502a .252 .184 3.26933 .252 3.715 2 22 .041
a. Predictors: (Constant), Kualitas Garam, Harga
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Hasil pengujian regresi linear ganda menunjukkan koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,252 atau sebesar 25.2%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa 25.2% kepuasan konsumen dipengaruhi oleh harga
dan kualitas, sedangkan sisanya 74.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas
terhadap kepuasan konsumen.
1. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat diketahui bahwa sebagian
besar konsumen memberikan penilaian terhadap variabel harga termasuk
dalam kategori murah dengan persentase 48%. Disusul dengan kategori
mahal sebesar 40%, kemudian dalam kategori rendah dengan persentase
12%. Penelitian ini juga membuktikan bahwa hipotesis pertama diterima, yaitu
harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen diperoleh nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,178. Pada
taraf signifikansi 5% dapat diketahui thitung sebesar 3.733 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,001. Oleh karena koefisien regresi mempunyai nilai
47
positif dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Pada tingkat harga tertentu,
apabila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan
meningkat. Dengan demikian, apabila nilai yang dirasakan konsumen semakin
tinggi, maka akan menciptakan kepuasan konsumen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari
Prasetio (2012) dengan judul “Pengaruh Kualitas dan Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada PT. TIKI Cabang Semarang)”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan PT. TIKI Cabang Semarang. Dengan demikian,
hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya.
Harga juga menjadi faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Kotler dan Amstrong (2008: 345) mengatakan bahwa harga merupakan
sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk atau jasa yang diberikan
oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau
jasa. Murah atau mahalnya harga suatu produk atau jasa sifatnya relatif. Harga
yang terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik maka dapat
menimbulkan kekecewaan konsumen. Dengan demikian, dalam menetapkan
harga, pemilik usaha harus menyesuaikan harga dengan kualitas produk atau
jasa yang ditawarkan. Selain itu, pemilik usaha juga perlu membandingkan
harga yang ditetapkan dengan harga produk atau jasa serupa yang diproduksi
atau ditawarkan oleh pesaing. Hal ini dimaksudkan agar harga yang ditentukan
oleh perusahaan tersebut tidak terlalu tinggi atau sebaliknya.
2. Pengaruh Kualitas terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat diketahui bahwa sebagian
besar konsumen berpendapat bahwa kualitas garam yang dijual dikategorikan
48
pada kualitas bagus dengan persentase 44%. Penelitian ini juga membuktikan
bahwa hipotesis kedua diterima, yaitu kualitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil perhitungan
secara parsial pengaruh kualitas terhadap kepuasan konsumen diperoleh nilai
koefisien regresi (b2) sebesar 0,368. Pada taraf signifikansi 5% dapat
diketahui thitung sebesar 1.515 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Oleh
karena koefisien regresi mempunyai nilai positif dan nilai signifikansi kurang
dari 0,05 maka kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Semakin tinggi kualitas maka kepuasan konsumen akan
meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari
Prasetio (2012), Dwi Aryani dan Febrina Rosinta (2009), serta dan Greifie
Lumintang dan Rotinsulu Jopie J. (2015). Hasil penelitian yang mereka
lakukan menyimpulkan bahwa kualitas berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yesenia dan Edward H. Siregar (2014) yang menunjukkan bahwa kualitas
tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dapat
disebabkan karena ada variabel lain yang lebih mempengaruhi kepuasan
konsumen seperti kualitas produk, harga, ataupun fasilitas.
3. Pengaruh Harga dan Kualitas Secara Bersama-sama terhadap Kepuasan
Konsumen
Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam penelitian
ini penulis melakukan analisis terhadap variabel harga dan kualitas terhadap
kepuasan konsumen. Hasil analisis menunjukkan secara bersama-sama harga
dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R yang memiliki nilai positif dan
49
nilai signifikansi 0,041 atau kurang dari 0,05.
Secara simultan kedua variabel bebas memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh kedua variabel
bebas tersebut terhadap kepuasan konsumen adalah 25.2%. Namun, masih
terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Total
nilai variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu sebesar 74,8%.
Jadi, dengan melihat besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut
terhadap kepuasan konsumen maka sudah sepatutnya kedua variabel tersebut
menjadi perhatian khusus bagi pihak petani dan pedagang garam, dalam
rangka meningkatkan mutu kualitas produk.
Harga dan kualitas merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen. Semakin tinggi tingkat kualitas produk dalam
memuaskan konsumen, maka akan menyebabkan kepuasan konsumen yang
tinggi pula (Kotler & Keller, 2009: 144). Harga juga mempengaruhi kepuasan
konsumen. Apabila harga yang ditetapkan oleh pemilik usaha tidak sesuai
dengan manfaat produk atau jasa, maka hal itu dapat menurunkan tingkat
kepuasan konsumen. Sebaliknya, jika harga yang ditetapkan oleh pemilik
usaha sesuai dengan manfaat yang diterima maka akan meningkatkan
kepuasan konsumen. Pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan
meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan
konsumen semakin tinggi, maka akan menciptakan kepuasan konsumen yang
maksimal (Tjiptono, 1997: 151). Kualitas pun juga berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen. Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010: 154) mendefinisikan
kualitas sebagai sesuatu yang secara konsisten dapat memenuhi atau
melampaui harapan pelanggan/konsumen Semakin tinggi kualitas, maka
semakin tinggi pula kepuasan konsumen.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan harga terhadap kepuasan
konsumen. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan koefisien regresi (b1)
sebesar 0,178. Pada taraf signifikansi 5% dapat diketahui thitung sebesar
3.733 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Oleh karena koefisien
regresi mempunyai nilai positif dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas terhadap kepuasan
konsumen. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan koefisien regresi (b2)
sebesar 0,368. Pada taraf signifikansi 5% dapat diketahui thitung sebesar
1.515 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Oleh karena koefisien
regresi mempunyai nilai positif dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Semakin tinggi kualitas maka kepuasan konsumen akan
meningkat..
3. Hasil analisis menunjukkan secara bersama-sama harga dan kualitas
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai R yang memiliki nilai positif dan nilai
signifikansi 0,041 atau kurang dari 0,05.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, maka peneliti memberikan beberapa saran
46
sebagai berikut:
1. Untuk lebih meningkatkan produksi garam di Kabupaten Jeneponto
dan disarankan kepada para petani agar lebih kreatif dalam
mengelolah penggaraman seiring dengan perkembanga zaman
2. Disarankan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan
penggaraman dan membeli alat yang tepat untuk mengelolah
penggaraman.
3. Pemerintah lebih berperan aktif dalam menjaga stabilitas harag garam
di Kabupaten Jenponto, khususnya pada saat musim panen.
47
DAFTAR PUSTAKA
Amir M, Taufiq. (2005). Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Armstrong, Kotler . (2015). Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth edition, . England: Pearson Education, Inc.
Boone, Lodis E, Kurtz, David L.,. (2008). Pengantar Bisnis Kontenporer. Jakarta: Salemba Empat.
Bestians Ronaldy. (2014). Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi garam di Kec. Kaliori Kab. Rembang. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Dharmmesta. (2008). Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Gaffar. (2007). Management and marketing public relations. Bandung: Alfabeta.
Gede Surya. A. (2010). Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen PT. Garam (Persero) di jawa Timur. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembagunan Nasional.
Hurriyati, R. . (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas konsumen. Jakarta: CV. Alfabeta.
Kotler dan Keller. (2012). Manajemen pemasaran, Edisi 12. Jakarta: Jakarta : Erlangga.
Kotler, P. (2005). Manajemen pemasaran, Edisi 13 jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Olivia Wangitan. (2018). Pengaruh harga terhadap penjualan produk motor Yamaha Mio pada PT. Hasjrat Abadi Outlet Karobasa Manado. Dalam Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Samratulangi.
Samuel Gianluca, E. (2017). Pengaruh produk, harga, promosi penjualan pemasaran langsung dan dogital terhadap minat beli. Jurnal Universitas Sanata Dharma.
Situmorang, J. (2011). Pemasaran hijau yang semakin menjadi kebutuhan dalam dunis bisnis. Jurnal Administrasi Bisnis Vol 7. No. 2. pp. 131-142, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods ). Bandung: Alfabeta cv.
Sumarni dan Soeprihanto. (2010). Pengantar Bisnis ( Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan) Edisi kelima. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Tjipto, F. (2011). Strategi Pemasaran Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
48
L
A
M
P
I
R
A
N
49
LAMPIRAN 1
Tabulasi Data
No Nomor Butir Skor
Harga 1 2 3 4 5
1 3 2 2 2 3 12
2 3 3 3 3 3 15
3 4 3 4 3 3 17
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 4 20
6 3 2 3 3 3 14
7 3 3 3 3 3 15
8 4 3 3 3 3 16
9 3 3 3 4 4 17
10 3 4 3 4 4 18
11 2 2 3 2 3 12
12 4 3 4 4 4 19
13 4 4 4 4 4 20
14 3 4 4 2 4 17
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 4 4 20
17 4 3 4 3 3 17
18 4 4 4 5 5 22
19 4 4 4 4 4 20
20 3 3 4 4 2 16
21 3 3 3 3 3 15
22 4 3 3 2 3 15
23 3 3 3 3 3 15
24 4 4 4 4 4 20
25 4 3 4 4 4 19
50
No Nomor Butir Skor
KG 1 2 3 4 5
1 2 3 2 2 3 12
2 4 4 4 3 4 19
3 4 4 3 3 2 16
4 4 2 3 3 4 16
5 4 4 3 3 4 18
6 3 3 3 2 4 15
7 3 3 3 2 4 15
8 4 3 2 2 3 14
9 3 4 3 3 3 16
10 4 3 3 3 3 16
11 2 2 2 2 3 11
12 4 3 3 3 4 17
13 4 4 3 4 4 19
14 3 2 1 2 4 12
15 4 2 4 4 5 19
16 4 4 4 4 5 21
17 3 3 3 4 4 17
18 4 4 3 4 5 20
19 3 3 2 2 5 15
20 3 3 2 3 3 14
21 3 3 3 3 4 16
22 2 3 2 2 4 13
23 3 3 2 2 4 14
24 2 3 2 2 4 13
25 4 4 3 3 4 18
46
No Nomor Butir Skor
KK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 2 3 3 1 1 2 3 1 24
2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 32
4 4 4 3 4 2 3 4 2 2 2 30
5 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 30
6 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 36
7 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 35
8 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 36
9 3 4 3 3 4 1 2 3 3 3 29
10 4 4 4 4 3 2 3 2 4 2 32
11 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 27
12 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 35
13 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 35
14 2 4 2 4 4 3 2 4 4 4 33
15 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 30
16 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 41
17 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 38
18 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 37
19 4 4 3 3 4 3 1 2 4 3 31
20 4 3 3 4 4 3 1 3 4 2 31
21 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 32
22 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 33
23 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 31
24 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 35
25 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 34
51
47
Lampiran 2 .Analisis Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 25
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.13014275
Most Extreme Differences Absolute .101
Positive .101
Negative -.082
Test Statistic .101
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
52
48
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kepuasan
Konsumen * Harga
Between
Groups
(Combined) 143.003 8 17.875 1.667 .183
Linearity 54.885 1 54.885 5.119 .138
Deviation from Linearity 88.118 7 12.588 1.174 .370
Within Groups 171.557 16 10.722
Total 314.560 24
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
95.0% Confidence Interval
for B Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 20.672 4.593 4.501 .000 11.147 30.196
Harga .238 .324 .178 3.733 .001 -.435 .910 .418 .154 .135 .576 1.737
Kualitas
Garam
.505 .333 .368 1.515 .004 -.186 1.195 .484 .307 .279 .576 1.737
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
53
49
Lampiran 3. Regresi Berganda
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepuasan Konsumen 32.7600 3.62031 25
Harga 17.2400 2.71232 25
Kualitas Garam 15.8400 2.64071 25
Correlations
Kepuasan
Konsumen Harga Kualitas Garam
Pearson Correlation Kepuasan Konsumen 1.000 .418 .484
Harga .418 1.000 .651
Kualitas Garam .484 .651 1.000
Sig. (1-tailed) Kepuasan Konsumen . .019 .007
Harga .019 . .000
Kualitas Garam .007 .000 .
N Kepuasan Konsumen 25 25 25
Harga 25 25 25
Kualitas Garam 25 25 25
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kualitas Garam,
Hargab
. Enter
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Change Statistics
54
50
Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .502a .252 .184 3.26933 .252 3.715 2 22 .041
a. Predictors: (Constant), Kualitas Garam, Harga
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 79.413 2 39.706 3.715 .041b
Residual 235.147 22 10.689
Total 314.560 24
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
b. Predictors: (Constant), Kualitas Garam, Harga
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
95.0% Confidence Interval
for B Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 20.672 4.593 4.501 .000 11.147 30.196
Harga .238 .324 .178 3.733 .001 -.435 .910 .418 .154 .135 .576 1.737
Kualitas
Garam
.505 .333 .368 1.515 .004 -.186 1.195 .484 .307 .279 .576 1.737
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Coefficient Correlationsa
Model Kualitas Garam Harga
1 Correlations Kualitas Garam 1.000 -.651
Harga -.651 1.000
Covariances Kualitas Garam .111 -.070
Harga -.070 .105
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
55
56
51
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Harga Kualitas Garam
1 1 2.978 1.000 .00 .00 .00
2 .014 14.710 .96 .08 .29
3 .008 18.744 .04 .92 .71
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 29.0730 36.0191 32.7600 1.81903 25
Residual -5.57752 4.98086 .00000 3.13014 25
Std. Predicted Value -2.027 1.792 .000 1.000 25
Std. Residual -1.706 1.524 .000 .957 25
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
57
52
Dokumentasi
58
53
BIOGRAFI PENULIS
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu Pendidikan Sekolah Dasar di
SDN 144 Buhung Lantang lulus tahun 2010, melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 29 Bulukumba lulus pada tahun 2013, kemudian
setelah lulus melanjutkan pendidikan di SMAN 4 Bulukumba lulus pada tahun
2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar sampai. Sampai dengan penulisan Skripsi ini peneliti
masih terdaftar sebagai mahasiswi Program S1 Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Fitra Mustika panggilan Fira Lahir di Desa Buhung
Bundang Kecamatan Bontotiro Kabupaten
Bulukumba pada tanggal 17 Januari 1999 dari
pasangan Bapak Jasman dan Ibu Nurtahan. Peneliti
adalah anak tunggal, dan sekarang tinggal di
Perumahan Bumi Permata Hijau Alauddin Blok A15/8
54