pengaruh environmental performance, iso 14001,...

101
i PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, DAN ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi COVER DALAM Oleh: SEPTIANI MAULIDDINA NIM. 1113082000031 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018

Upload: dangdat

Post on 23-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

i

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001,

DAN ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

COVER DALAM

Oleh:

SEPTIANI MAULIDDINA

NIM. 1113082000031

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 2: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

ii

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001,

DAN ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Oleh:

SEPTIANI MAULIDDINA

NIM. 1113082000031

Di Bawah Bimbingan:

Yessi Fitri, SE., M. Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 3: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 10 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Septiani Mauliddina

2. NIM : 1113082000031

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE,

ISO 14001, DAN ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswi tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Januari 2018

1. Yusro Rahma, SE., M.Si

NIP.19800506 200801 2 016

( ____________________ )

Penguji I

2. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA

NIP. 19720516 200901 1 006

( ____________________ )

Penguji II

Page 4: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jumat, 16 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Septiani Mauliddina

2. NIM : 1113082000031

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE,

ISO 14001, DAN ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Maret 2018

1. Hepi Prayudiawan, S.E., MM., Ak., CA ( )

NIP. 19720516 200901 1 006 Ketua

2. Yessi Fitri, SE., M. Si., Ak., CA. ( )

NIP. 19760924 200604 2 002 Pembimbing

3. Zuwesty Eka Putri, SE., M. AK. ( )

NIP. 19800416 200901 2 006 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Septiani Mauliddina

Nomor Induk Mahasiswa : 1113082000031

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi/Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat di pertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 05 Januari 2018

Yang menyatakan,

(Septiani Mauliddina)

Page 6: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap : Septiani Mauliddina

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 02 September 1994

3. Alamat : Komplek Setneg, Jl. Palem Waregu Blok C

No.37, RT 02/06, Kel. Pondok Aren, Kec. Pondok Kacang Barat,

Tangerang Selatan, 15226

4. Telepon : 083879822094

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK BHAKTI ISLAM Tahun 1999-2000

2. SDN CBU 01 PG Tahun 2000-2006

3. SMPN 52 JAKARTA Tahun 2006-2009

4. SMAN 27 JAKARTA Tahun 2009-2012

5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Suyarno

2. Ibu : Suyati

3. Anak Ke- dari : 3 dari 3 bersaudara

Page 7: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

vii

THE INFLUENCE OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001,

AND ENVIRONMENTAL COST TO FINANCIAL PERFORMANCE AT

MANUFACTURING COMPANIES

ABSTRACT

The purpose of this research is to find the influence of environmental

performance, ISO 14001, and environmental costs to financial performance. This

research was using samples as many as 10 annual financial reports of

manufacturing companies during the period 2013-2016. The method of

determining the sample used in this study was purposive sampling. The hypothesis

in this research was tested using multiple regression analysis. The results of this

research indicate that environmental performance has a significant effect on

financial performance (ROA). While the ISO 14001 and environmental costs has

no significant effect on financial performance.

Keywords : environmental performance, ISO 14001, environmental cost, financial

performance

Page 8: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

viii

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, DAN

ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan, ISO

14001, dan biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 10 laporan keuangan tahunan perusahaan

manufaktur selama periode 2013-2016. Metode penentuan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Hipotesis dalam

penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA). Sedangkan ISO 14001 dan biaya lingkungan

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Kata kunci : Kinerja lingkungan, ISO 14001, biaya lingkungan, kinerja keuangan

Page 9: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

ix

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”PENGARUH

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, DAN

ENVIRONMENTAL COST TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR”. Shalawat serta salam senantiasa penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya

menuju jalan kebenaran.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang

telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur

Alhamdulillah penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah

menganugerahkannya. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suyarno dan Ibu Suyati yang telah

memberikan bimbingan, dukungan, serta doa yang tiada hentinya.

2. Kedua kakak saya yang saya sayangi, Masruroh Febrianti dan Fachrulloh

Fauzi, terimakasih atas segala dukungannya dan juga bantuan materi maupun

non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan di UIN

Jakarta.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku dosen

Pembimbing Skripsi saya, yang telah bersedia menyediakan waktunya yang

Page 10: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

x

sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima

kasih atas segala masukan, motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama

ini.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc selaku dosen Pembimbing Akademik, terima

kasih telah memberikan banyak nasihat, masukan, dan juga motivasi selama

perkuliahan di UIN Jakarta.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

8. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

9. Teman-teman seperjuangan saya, Andre, David, Dimas, Iskandar (Bang Is),

Neneng Zakiyah (Neza), terima kasih atas segala support kalian yang tiada

henti selama saya kuliah di UIN, persahabatan kalian, perjuangan kalian,

waktu kalian, the best lah kalian guys!

10. Rahman, terimakasih atas segala bantuannya dan juga masukannya dalam

penyelesaian skripsi saya dari awal sampai akhir sangat terbantu sekali,

#master of spss, #admin spss indonesia.

11. Dinda (bundo), terima kasih sudah menjadi teman yang baik, tempat berbagi,

dan terima kasih untuk wawasan terbukanya. Mas Adam, Ricky, Wasim,

Harun, terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk sekedar berbincang

dan bertukar pendapat, serta motivasi-motivasi kehidupannya. Yugo,

terimakasih sudah menjadi bagian pendukung selama perkuliahan di UIN,

serta seluruh support yang membangun.

12. Keluarga besar Akuntansi A 2013, terimakasih atas kenangan belajar bersama-

sama dan semangatnya selama ini. Semoga apa yang di cita-citakan kalian

dapat kalian wujudkan.

Page 11: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

xi

13. Keluarga besar FORKAS (Forum Angkatan) 2013, terimakasih atas segala

pembelajaran yang telah kalian berikan, persaingan sehat kalian, selalu

menjadi orang baik guys!

14. Teman-teman KKN KOPI, Ihsan (Uda), Makiyah, Tiara, Ika, Jannah,

terimakasih atas perjuangannya untuk menyelesaikan laporan KKN,

terimakasih segala kenangannya selama sebulan KKN.

15. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 05 Februari 2018

(Septiani Mauliddina)

Page 12: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

xii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ............................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi

ABSTRACT ...................................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 11

A. Landasan Teori .......................................................................................... 11

1. Teori Legitimasi ................................................................................... 11

2. Teori Stakeholder.................................................................................. 13

3. Kinerja Keuangan ................................................................................. 14

4. Environmental Performance (Kinerja Lingkungan) ............................. 20

5. ISO 14001 ............................................................................................. 24

6. Environmental Cost (Biaya Lingkungan) ............................................. 25

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 28

C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 31

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis .............................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 38

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 38

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 38

Page 13: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

xiii

C. Metode Analisis Data ................................................................................. 39

1. Uji Analisis Deskriptif .......................................................................... 39

2. Uji Asumsi Klasik................................................................................. 39

3. Uji Hipotesis ......................................................................................... 43

D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................. 50

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 50

B. Analisis Data Penelitian ............................................................................. 51

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 51

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 53

3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 57

C. Pembahasan ............................................................................................... 60

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 65

A. Kesimpulan ................................................................................................ 65

B. Implikasi .................................................................................................... 66

C. Saran .......................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 68

LAMPIRAN..................................................................................................................... 72

Page 14: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

2. 1 Kriteria Peringkat PROPER................................................... 22

3. 1 Peringkat PROPER................................................................ 47

3. 2 Tabel Operasional Variabel................................................... 49

4. 1 Tabel Proses Seleksi Sampel.................................................. 50

4. 2 Daftar Sampel Perusahaan..................................................... 51

4. 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif.................................................. 52

4. 4 Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov............................... 55

4. 5 Hasil Uji Multikolonieritas.................................................... 55

4. 6 Hasil Uji Runs Test................................................................ 56

4. 7 Hasil Uji Glejser.................................................................... 57

4. 8 Hasil Uji Koefisien Adjusted R Square................................ 58

4. 9 Hasil Uji Simultan F.............................................................. 59

4. 10 Hasil Uji Statistik t................................................................. 59

Page 15: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal

2. 1 Kerangka Pemikiran............................................................... 31

4. 1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram......... 54

4. 2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Garfik P-Plot................ 54

Page 16: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Hal

1. Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ................... 73

2. Lampiran 2 : Daftar Perusahaan Manufaktur Sebelum Outlier ..... 74

3. Lampiran 3 : Jumlah Perusahaan Sesuai Kategori PROPER. ....... 75

4. Lampiran 4 : Tabulasi Kinerja Keuangan (ROA) ......................... 76

5. Lampiran 5 : Tabulasi PROPER ................................................... 78

6. Lampiran 6 : Tabulasi ISO 14001 ................................................. 79

7. Lampiran 7 : Tabulasi Biaya Lingkungan ..................................... 80

8. Lampiran 8 : Hasil Output SPSS ................................................... 82

Page 17: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin pesat dan berkembangnya perekenomian dunia, membuat

persaingan antar perusahaan atau industri semakin ketat, tuntutan terhadap

perusahaan semakin besar. Oleh karena itu para pelaku bisnis dituntut untuk

bisa mengelola sumber daya yang mereka miliki agar lebih efektif dan

efisien. Hal ini guna menunjang apa yang telah menjadi tujuan utama

perusahaan yaitu untuk meningkatkan laba perusahaan (Rizky, 2017).

Menurut Sueb dan Keraf (2014) tingkat laba yang terus meningkat

mencapai keuntungan maksimum merupakan indikator yang baik untuk

kinerja keuangan sebuah perusahaan, kinerja keuangan diposisikan sebagai

penentu sustainability perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan

yang dikeluarkan secara periodik yang memberikan suatu gambaran tentang

posisi keuangan perusahaan (Sudaryanto, 2011). Pengukuran kinerja

keuangan perusahaan harus didasarkan pada laporan keuangan yang

dipublikasikan dan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka akan menarik investor

untuk menyalurkan modalnya sehingga nilai perusahaan meningkat (Sueb

dan Keraf, 2014)

Namun, prinsip memaksimalkan laba perusahaan guna mendapatkan

keuntungan yang maksimal terkadang mengesampingkan manajemen

Page 18: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

2

lingkungan, kinerja lingkungan, atau bahkan konservasi lingkungan suatu

perusahaan. Hal ini disebabkan karena perilaku eksploitatif yang

ditunjukkan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan kurangnya

tanggungjawab terhadap lingkungan (fisik dan sosial) yang terkadang

menyebabkan kurang terjalinnya hubungan sosial dengan masyarakat

(Mardikanto, 2014).

Damanik dan Yadnyana (2017) mengemukakan bahwa jika suatu

perusahaan ingin bertahan (going concern) maka harus memperhatikan 3P

yaitu profit sebagai keuntungan, people dimana perusahaan harus

memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan planet merupakan kontribusi

perusahaan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, diharapkan perusahaan

tidak hanya mementingkan dari segi kinerja keuangan, namun juga

diharapkan memperhatikan kondisi masyarakat serta lingkungan sekitar

perusahaan.

Masalah lingkungan di Indonesia merupakan masalah yang penting

dan harus ditindaklanjuti, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan dari

pengelolaan lingkungan yang tidak baik semakin nyata. Dalam hal ini

perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang cukup besar dalam

masalah-masalah seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja

(Bahri dan Cahyani, 2016). Dilihat dari produksinya perusahaan manufaktur

mau tidak mau akan menghasilkan limbah produksi dan hal ini berhubungan

erat dengan masalah pencemaran lingkungan (Andayani, 2015).

Page 19: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

3

Industri manufaktur merupakan industri yang memiliki kaitan yang

sangat erat dengan lingkungan hidup. Betapa tidak, suara-suara yang

dihasilkan dari mesin-mesin produksi dapat berpotensi menghasilkan

pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat

berpotensi menghasilkan pencemaran getaran dan debu. Pemakaian air

tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu,

rembesan minyak/oli, kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan

pencemaran air. Lalu gas-gas yang dihasilkan dapat berakibat pada

pencemaran udara bila tidak diperhatikan (Mastilah, 2016).

Selain terancam pencabutan izin operasi, perusahaan juga akan

memperoleh banyak tuntutan dari masyarakat sekitar maupun Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan hidup yang akan menyebabkan

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi besar. Selain itu, juga akan

menutup peluang perusahaan untuk dapat memasarkan produknya ke

perusahaan-perusahaan yang terkenal ramah lingkungan (Mastilah, 2016).

Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup membentuk

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER) yang telah dilaksanakan mulai tahun 2002

dibidang pengendalian dampak lingkungan untuk meningkatkan peran

perusahaan dalam program pelestarian lingkungan hidup. Kinerja

lingkungan merupakan hubungan perusahaan dengan lingkungan mengenai

dampak lingkungan dari sumber daya yang digunakan, efek lingkungan dari

proses organisasi, implikasi lingkungan atas produk dan jasa, pemulihan

Page 20: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

4

pemrosesan produk serta mematuhi peraturan lingkungan kerja (Damanik

dan Yadnyana, 2017).

Pengungkapan kinerja lingkungan sebagai tanggungjawab sosial

perusahaan dapat mempengaruhi kinerja keuangan. Sebab perusahaan yang

memiliki kinerja lingkungan baik, secara tidak langsung memiliki suatu

informasi sosial yang baik pula sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan (Bahri dan Cahyani, 2016). Pandangan bahwa suatu perusahaan

yang melakukan kinerja lingkungan yang baik serta pengungkapan

informasi perusahaan yang baik pula diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan investor untuk memanamkan modal. Para investor tidak

hanya melihat kinerja perusahaan dari segi keuangan saja tetapi kinerja

lingkungan yang dilakukan pun perlu diperhatikan. Hal ini menunjukan

bahwa perusahaan yang menerapkan CSR mengharapkan mendapat respon

positif dari pelaku pasar (Bahri dan Cahyani, 2016)

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andayani

(2015) yang mengemukakan bahwa environmental performance (PROPER)

memiliki hubungan yang positif signifikan dengan ROA, ketika perusahaan

memperhatikan tanggungjawab terhadap lingkungan baik sosial maupun

fisik dimana perusahaan tersebut berada, maka akan memberikan respon

positif bagi para investor dan calon investor dalam memandang perusahaan

tersebut terlebih lagi jika perusahaan tersebut memiliki peringkat yang baik

dalam program kepedulian lingkungan hidup. Respon tersebut dapat berupa

kepercayaan investor dalam menanamkan modal mereka pada perusahaan

Page 21: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

5

tersebut melalui saham maupun investasi lainnya. Meningkatnya

kepercayaan para investor dalam menanamkan modal mereka pada

perusahaan akan mendorong meningkatnya return nilai perusahaan yang

diwakili oleh return on asset (ROA) (Andayani, 2015). Hal yang sama juga

diungkapkan pada penelitian Fitriani (2013), dan Whino (2014) bahwa

kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Permasalahan lingkungan memerlukan instrumen atau alat untuk

mengelola permasalahan tersebut. International Organization for

Standarization (ISO) adalah organisasi yang mengeluarkan ISO 14001

tentang standar internasional mengenai Environmental Management System

(SML) merupakan dasar konsep ISO 14000, yaitu suatu sistem untuk

mencapai pengelolaan lingkungan yang baik dan bersifat sukarela

(Ramadhanti, 2013).

Permasalahan yang ada kini yaitu tidak semua perusahaan mau

dan mampu untuk menerapkan SML ISO 14001. Selain karena bersifat

sukarela, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sertifikasi SML

ISO 14001 membutuhkan biaya yang besar bergantung pada

karakteristik dan fasilitas masing-masing perusahaan yang mencakup

biaya investasi dan biaya audit rutin (Aprilasani, 2017). Lebih lanjut, tujuan

menyeluruh dari penerapan SML ISO 14001 sebagai sebuah standar

internasional adalah untuk mendukung perlindungan lingkungan dan

pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.

Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari SML ISO 14001 antara lain

Page 22: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

6

memperbaiki kinerja lingkungan secara keseluruhan, menghasilkan suatu

kerangka kerja dalam upaya untuk pencegahan polusi, meningkatkan

efisiensi dan penghematan biaya potensial, dan meningkatkan citra

perusahaan (Sueb dan Keraf, 2014).

Penelitian sebelumnya Tze San Ong et al (2016) meneliti mengenai

pengaruh penerapan ISO 14001 dengan kinerja keuangan perusahaan, dan

hasilnya perusahaan yang menerapkan ISO 14001 dapat meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan (ROA dan ROE). Hal ini dikarenakan banyak

investor percaya bahwa perusahaan yang memberi perhatian khusus

terhadap lingkungan akan lebih berkelanjutan daripada yang tidak. Karena

itu, investor juga akan memilih berinvestasi di green companies dalam

jangka panjang. Salah satu indikasi green companies adalah apakah mereka

telah mengadopsi standar ISO 14001 (Tze San Ong et al, 2016).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Sueb dan

Keraf (2012) bahwa implementasi sistem manajemen lingkungan

berpengaruh positif terhadap pencapaian kinerja keuangan pada perusahaan

yang sudah memperoleh sertifikat ISO 14001 dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Namun, berbeda dengan penelitian Hazudin et al (2015),

Andayani (2015), dan Aprilasani et al (2017) mengemukakan bahwa tidak

adanya pengaruh ISO 14001 dengan kinerja keuangan perusahaan.

Dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang

lingkungan, maka perusahaan akan melakukan beberapa aktifitas yang

berhubungan dengan lingkungan. Dengan melakukan aktifitas tersebut maka

Page 23: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

7

perusahaan juga akan membutuhkan biaya. Biaya yang timbul dari

melakukan aktifitas lingkungan ini disebut biaya lingkungan. Biaya

lingkungan tersebut merupakan salah satu bentuk informasi dari akuntansi

manajemen lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan dapat

menghasilkan informasi tentang bagaimana penggunaan sumber daya yang

telah diserap perusahaan dan bagaimana dampaknya bagi lingkungan. Biaya

lingkungan yang terjadi pada perusahaan dalam kegiatan usahanya,

merupakan konsekuensi dari upaya perusahaan dalam memelihara

lingkungan (Bangun dan Sunarni, 2013).

Dengan adanya penyajian khusus terkait lingkungan alam, pembaca

report dapat mengetahui besarnya pengukuran yang telah diambil

management atas pengelolaan lingkungan alam. Biaya yang dialokasikan ke

lingkungan alam merupakan investasi bagi perusahaan, perusahaan akan

mendapat manfaat sosial dan ekonomi dalam jangka panjang. Masyarakat

akan merasa dihargai sebagai makhluk sosial tertinggi (Dewi, 2014).

Alokasi biaya lingkungan diperusahaan secara jangka pendek memang

sepertinya merupakan beban dan mengurangi profit perusahaan tetapi

jangka panjangnya dapat menjadi penghematan energi, kerusakan

lingkungan termonitor dan terkendali, perbaikan lingkungan yang

berkesinambungan, produktivitas perusahaan meningkat, citra positif

perusahaan ramah lingkungan dan akhirnya dapat meningkatkan Laba Per

Saham perusahaan (Dewi, 2014).

Page 24: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

8

Menurut penelitian Al Sharairi (2005) dalam Fitriani (2013)

menyatakan bahwa biaya lingkungan berpengaruh positif terhadap

keunggulan kompetitif karena biaya lingkungan yang dikeluarkan

perusahaan mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang berpengaruh

positif terhadap keunggulan kompetitif. Tidak demikian dengan yang

dilakukan oleh Fitriani (2013) bahwa biaya lingkungan tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan, dikarenakan sampel perusahaan yang diteliti

belum bisa menjadikan biaya lingkungan sebagai strategi perusahaan,

seperti dana bina lingkungan yang dikeluarkan masih dianggap sebagai

metode ganti rugi atas dampak negatif gangguan atau ketidaknyamanan,

kerusakan dan pencemaran lingkungan yang ditimbulkan. Hal yang sama

terjadi dengan penelitian yang dilakukan oleh Whino (2014) bahwa biaya

lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2013),

peneliti memodifikasi penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan

menambahkan variabel ISO 14001 sebagai variabel independen. Hal ini

dikarenakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya

seperti, Tze San Ong et al (2016), Sueb dan Keraf (2014) menyatakan

bahwa ISO 14001 dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Oleh

karena itu peneliti ingin menguji kembali dengan mengambil judul

“Pengaruh Environmental Performance, ISO 14001, dan Environmental

Cost Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur”

Page 25: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh environmental performance terhadap

kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur?

2. Apakah terdapat pengaruh ISO 14001 terhadap kinerja keuangan pada

perusahaan manufaktur?

3. Apakah terdapat pengaruh environmental cost terhadap kinerja

keuangan pada perusahaan manufaktur?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis pengaruh environmental performance terhadap

kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur

b. Menganalisis pengaruh ISO 14004 terhadap kinerja keuangan

pada perusahaan manufaktur

c. Menganalisis pengaruh environmental cost terhadap kinerja

keuangan pada perusahaan manufaktur

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan di

bidang keuangan dan sosial lingkungan, khususnya

mengenai faktor –faktor yang mempengaruhi kinerja

keuangan dan lingkungan.

Page 26: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

10

2) Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan

meneliti pengaruh environmental performance, ISO

14001, dan environmental cost terhadap kinerja

keuangan.

3) Sebagai sarana untuk menambah wawasan di bidang

lingkungan, khususnya mengenai pengaruh environmental

performance, ISO 14001, dan environmental cost terhadap

kinerja keuangan, sehingga diharapkan dapat bermanfaat

bagi penulis di masa yang akan datang.

b. Kontribusi Praktis

1) Menjadi referensi bagi para investor sebelum

menanamkan modalnya, dengan melihat kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

kepedulian bagi pihak perusahaan yang bergerak di semua

jenis industri untuk meningkatkan akan kesadaran

lingkungan.

3) Diharapkan perusahaan dapat menerapkan sertifikasi IS0

14001 dan environmental cost untuk menunjang kinerja

lingkungan dan keberlangsungan perusahaan agar lebih

baik lagi.

Page 27: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Legitimasi

Teori legitimasi adalah organisasi bukan hanya harus terlihat

memperhatikan hak-hak investor namun secara umum juga harus

memperhatikan hak-hak publik (Deegan dan Rankin, 1996). Dalam

usaha memperoleh legitimasi, perusahaan melakukan kegiatan sosial

dan lingkungan yang memiliki implikasi akuntansi pada pelaporan dan

pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan melalui pelaporan

sosial dan lingkungan yang dipublikasikan (Bahri dan Cahyani, 2016).

Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya

untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma

yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan

berada, dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas

perusahaan diterima oleh pihak luar sebagai suatu yang “sah”

(Deegan, 2004). Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu

yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang

diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat (Bahri dan

Cahyani, 2016).

Dengan demikian, legitimasi dapat dikatakan sebagai manfaat

atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup

(O’Donovan, 2002). Oleh karena itu, teori legitimasi ini menekankan

Page 28: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

12

pada perusahaan dalam melakukan kegiatannya perlu

mempertimbangkan keselarasan norma dan nilai-nilai sosial agar

dapat diakui dan diterima dalam lingkungannya. Hal ini penting guna

menjaga eksistensi sebuah perusahaan (Bahri dan Cahyani, 2016).

Teori legitimasi kaitannya dengan kinerja ekonomi dan kinerja

keuangan adalah apabila terjadi ketidakselarasan antara sistem-sistem

nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat maka perusahaan dapat

kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam

kelangsungan hidup perusahaan (Lindblom dalam Setyaningsih,

2016). Anggraini (2006) menyatakan bahwa dalam usaha memperoleh

legitimasi, perusahaan melakukan kegiatan sosial dan lingkungan

yang memiliki implikasi akuntansi pada pelaporan dan pengungkapan

dalam pelaporan tahunan perusahaan melalui pelaporan sosial dan

lingkungan yang dipublikasikan.

Ghozali dan Chariri (2007) dalam Bahri dan Cahyani (2016)

menyatakan bahwa hal yang mendasari teori legitimacy adalah

“kontrak sosial” antara perusahaan dengan masyarakat dimana

perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Shocker

dan Sethi (1974) dalam Bahri dan Cahyani (2016) memberikan

penjelasan tentang konsep kontrak sosial bahwa:

“Semua institusi sosial tidak terkecuali perusahaan beroperasi di

masyarakat melalui kontrak sosial, baik eksplisit maupun impliit,

dimana kelangsungan hidup dan pertumbuhannya didasarkan pada

hasil akhir yang secara sosial dapat diberikan kepada masyarakat luas

dan distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada kelompok

sesuai dengan power yang dimiliki.”

Page 29: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

13

2. Teori Stakeholder

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal

sejak awal 1970-an, yang secara umum dikenal dengan teori

stakeholder (stakeholder theory), artinya sebagai kumpulan kebijakan

dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai,

pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan

lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk kontribusi dalam

pembangunan berkelanjutan (Bahri dan Cahyani, 2016). Teori

stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga harus

memperhatikan kepentingan stakeholder (Ghozali, 2007 dalam Bahri

dan Cahyani 2016).

Hal ini dikarenakan kelangsungan hidup perusahaan tergantung

pada dukungan yang diberikan oleh para stakeholdernya. Timbulnya

stakeholder theory disebabkan suatu keadaan (hukum) yang

memprioritaskan kepentingan pemegang saham dan sebaliknya,

menomorduakan kepentingan pemasok, pelanggan, karyawan, dan

masyarakat sekitarnya. Stakeholder theory sangat mendasari dalam

praktek corporate social responsibility (CSR), hal ini dikarenakan

informasi dalam CSR berisi pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan yang dibutuhkan oleh stakeholder dan masyarakat sekitar.

Pada dasarnya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat aktivitas sosial

Page 30: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

14

yang dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap

masyarakat (Bahri dan Cahyani 2016).

3. Kinerja Keuangan

Stoner dan Sirait (1995) dalam Fitriani (2013) mendefinisikan

kinerja sebagai ukuran seberapa efisien dan efektif seorang manajer

atau sebuah perusahaan, seberapa baik manajer atau perusahaan

mencapai tujuan yang memadai. Sedangkan menurut Parker dalam

Tjahjono (2013), kinerja (performance) merupakan gabungan dari

kemampuan untuk melakukan pekerjaan dan memotivasi untuk

berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan gabungan dari

kemungkinan bahwa usaha tersebut akan mendapat penghargaan dan

nilai penghargaan tersebut bagi individu.

Pengertian kinerja keuangan menurut Sucipto (2003) yaitu

penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan

suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja

keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat

pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat

diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam

bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya

tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah

sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar

untuk diukur.

Page 31: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

15

Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang sulit diukur

secara eksak dan lebih menyerupai suatu seni karena didalamnya

terkandung aspek subjektif dan objektif dari si penilai. Terlepas dari

hal tersebut, terdapat beberapa cara yang harus ditempuh agar analisis

kinerja keuangan yang dilakukan dapat menjadi suatu tolak ukur yang

dapat diandalkan dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

strategic (Amir, 2002 dalam Mastilah, 2016).

Pengukuran kinerja merupakan suatu perhitungan tingkat

efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu

untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam memberikan suatu

gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan, dapat dilihat dari

kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari laporan keuangan yang

dikeluarkan secara periodik. Penilaian prestasi atau kinerja suatu

perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan

keputusan baik pihak internal maupun pihak eksternal (Pujiasih,

2013). Investor menggunakan informasi yang terkandung dalam

laporan keuangan untuk memperoleh perkiraan laba dan dividen di

masa mendatang (Setyaningsih, 2016).

Pemilihan indikator penilaian sebagai proksi untuk mengukur

kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor yang sangat penting

untuk diperhatikan karena menyangkut ketepatan hasil dalam

penelitian tersebut. Menurut Amir (2002) untuk melakukan penilaian

kinerja perusahaan dapat dilihat melalui dua sudut pandang, yaitu:

Page 32: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

16

a. Sudut pandang finansial: Adalah pengukuran kinerja dari

aspek-aspek finansial perusahaan seperti likuiditas,

solvabilitas, dan rentabilitas.

b. Sudut pandang non finansial: Adalah pengukuran kinerja

dari aspek-aspek non finansial perusahaan seperti

kepuasan pelanggan, inovasi produk, dan pengembangan

perusahaan.

Dari aspek-aspek pengukuran tersebut yang paling penting

adalah pengukuran dilihat dari aspek keuangan. Pengukuran kinerja

keuangan ini penting karena dengan kinerja ini para manajer

mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam menetukan

ukuran keuangan perusahaan guna mengambil keputusan (Mastilah,

2016).

Kinerja keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian

terhadap kemampuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas, aktivitas,

solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Aspek-aspek tersebut dipakai

oleh manajemen sebagai salah satu pedoman untuk mengelola sumber

daya yang dipercayakan kepadanya. Kinerja keuangan perusahaan

dapat diukur menggunakan berbagai rasio keuangan (Mastilah, 2016).

Informasi tentang posisi keuangan perusahaan untuk mengukur

kinerja perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.

Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan

Page 33: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

17

untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang

manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk

mengantisipasi kondisi di masa depan dan, yang lebih penting, sebagai

titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi

peristiwa di masa depan (Brigham dan Houston, 2001 dalam Mastilah,

2016).

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur menggunakan

rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling

sering digunakan. Sucipto (2003) dalam Setyaningsih (2016)

menyatakan rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

terdapat dalam laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil

operasi suatu perusahaan dapat diinterpretasikan. Rasio keuangan

dirancang untuk menganalisis atau mengevaluasi laporan keuangan

yang berisi data tentang posisi perusahaan dan operasi perusahaan

(Setyaningsih, 2016).

Menurut Jumingan (2006) dalam Camilia (2016), analisis rasio

keuangan merupakan analisis dengan membandingkan satu pos

laporan dengan pos laporan keuangan lainnya, baik secara individu

maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos

tertentu, baik dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Rasio

keuangan memiliki banyak jenis sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas, rasio yang menggambarkan kemampuan

suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang

Page 34: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

18

harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya). Rasio

likuiditas yang umum dipergunakan untuk mengukur

tingkat likuiditas suatu perusahaan antara lain: current

ratio, quick ratio dan cash ratio.

b. Rasio Solvabilitas, rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan

dilikuidasi. Macam-macam rasio keuangan berkaitan

dengan rasio solvabilitas yang biasa digunakan adalah

debt ratio dan debt to equity ratio.

c. Rasio Profitabilitas, rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba .

Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal ini

berkaitan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan.

Ada beberapa yang umum dipergunakan untuk mengukur

rasio ini yakni adalah profit margin, gross profit margin,

net profit margin, return on investment (ROI) dan return

on assets (ROA).

d. Rasio Aktivitas, Rasio ini melihat pada beberapa asset

kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-

aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Beberapa

rasio aktivitas yang digunakan adalah perputaran piutang,

Page 35: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

19

perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan

perputaran total aktiva.

Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return on asset (ROA). Menurut Baridwan (2002) dalam Mastilah

(2016) ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang

dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk

mendanai aset tersebut. Return on asset (ROA) merupakan bagian dari

rasio profitabilitas dalam analisis laporan keuangan atau pengukuran

kinerja keuangan perusahaan.

Rasio ini biasa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian

kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor

lingkungan (environmental factors). Return on asset (ROA)

menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.

Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva

dapat lebih cepat berputar dan meraih laba (Harahap, 2007).

Return on Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas perusahaan

yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan total aset

perusahaan, untuk mengukur efektivitas penggunaan aset perusahaan,

dapat dirumuskan sebagai berikut (Brigham and Houston, 2006 dalam

Prasinta 2012):

Page 36: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

20

4. Environmental Performance (Kinerja Lingkungan)

Menurut Suratno (2006) dalam Camilia (2016) menyatakan

bahwa kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam

menciptakan lingkungan yang baik atau green. Menurut Pflieger et al

(2005) dalam Mastilah (2016) menjelaskan bahwa kegiatan

perusahaan dalam bidang pelestarian lingkungan akan mendatangkan

sejumlah keuntungan, diantaranya ketertarikan pemegang saham dan

stakeholder terhadap keuntungan perusahaan akibat pengelolaan

lingkungan yang bertanggungjawab.

Menurut Bawley dan Li (2000) dalam Clarkson et al (2006)

kinerja lingkungan adalah:

”proxied by their industry membership and by whether they

report to the Ministry of Environment under the National Pollution

Release Inventory program”.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa kinerja

lingkungan adalah kinerja yang dapat ditunjukkan oleh para anggota

industri dengan melaporkan kinerjanya kepada Kementerian

Lingkungan Hidup untuk program yang terkait. Jadi dengan

demikan kinerja lingkungan (environmental performance) ialah

seluruh kegiatan dan aktivitas perusahaan yang memperlihatkan

kinerja perusahaan dalam menjaga lingkungan sekitarnya serta

melaporkannya kepada pihak yang berkepentingan (Royanviani,

2012).

Page 37: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

21

Di Indonesia, penerapan kinerja lingkungan perusahaan

difasilitasi dengan adanya Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yaitu

instrumen informasi yang digunakan untuk mendorong penaatan

perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup oleh Kementrian

Lingkungan Hidup. Dari PROPER ini maka akan mendapatkan

penilaian berupa pemeringkatan perusahaan dalam menjalankan

ketaatannya melakukan kinerja lingkungan (Camilia, 2016).

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 tahun 2011

tentang Pedoman Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur tetang mekanisme dan

Kriteria Penilaian Proper. Kriteria Penilaian PROPER di bedakan

menjadi 2, yaitu :

a. kriteria ketaatan yang digunakan untuk pemeringkatan

biru, merah, dan hitam. Kriteria ketaatan pada dasarnya

adalah penilaian ketaatan perusahaan terhadap peraturan

lingkungan hidup. Peraturan yang digunakan sebagai dasar

penilaian adalah peraturan:

1) Penerapan Dokumen Pengelolaan Lingkungan

2) Pengendalian Pencemaran Air

3) Pengendalian Pencemaran Udara

4) Pengelolaan Limbah B3

5) Pengendalian Pencemaran Air Laut

Page 38: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

22

6) Kriteria Kerusakan Lingkungan

b. kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan

(beyond compliance) untuk pemeringkatan hijau dan emas.

Aspek yang dinilai adalah :

1) Sistem manajemen lingkungan

2) Efisiensi energi.

3) Penurunan emisi

4) Pemanfaatan dan pengurangan limbah B3.

5) Penerapan 3 R limbah padat non B3.

6) Konservasi air dan penurunan beban pencemaran air

7) Perlindungan keanekaragaman hayati.

8) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam

pengelolaan lingkungan hidup ini, diperkenalkan screening kinerja

berdasarkan kriteria peringkat PROPER yang dikeluarkan oleh

Kementrian Lingkungan Hidup sebagai berikut :

Tabel 2. 1

Kriteria Peringkat PROPER Indikator

Warna Keterangan Skor

Emas Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan

lingkungan dalam proses produksinya. 5

Hijau Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari

yang dipersyaratkan dalam peraturan. 4

Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang

dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan. 3

Merah Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang tidak sesuai

dengan ketentuan yang disyaratkan. 2

Hitam

Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau

kelalaian yang menyebabkan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan.

1

Sumber: Laporan PROPER tahun 2011

Page 39: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

23

Aspek penilaian dalam PROPER difokuskan pada penilaian

ketaatan perusahaan dalam pengendalian pencemaran air,

pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya

dan beracun (B3), kewajiban lain yang terkait dengan Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), penetapan Sistem

Manajemen Lingkungan (SML), konservasi dan pemanfaatan sumber

daya, serta kegiatan sosial perusahaan (Camilia, 2016).

Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup membentuk

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER). Program ini telah dilaksanakan mulai

tahun 2002 di bidang pengendalian dampak lingkungan untuk

meningkatkan peran perusahaan dalam program pelestarian

lingkungan hidup dan diumumkan secara rutin kepada masyarakat.

PROPER ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

berpengaruh atau tidaknya kinerja lingkungan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Adanya pengelolaan lingkungan yang baik akan

dapat meningkatkan meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan

citra baik perusahaan yang nantinya juga dapat meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan (Sarumpaet, 2005 dalam Camilia, 2016).

Penilaian Peringkat Kinerja Penaatan dalam Pengelolaan

Lingkungan mulai dikembangkan oleh Kementerian Negara

Lingkungan Hidup, sebagai salah satu alternatif instrumen penaatan

sejak tahun 1995. PROPER bermaksud agar para stakeholder dapat

Page 40: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

24

menyikapi secara aktif informasi tingkat penaatan ini, dan mendorong

perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja pengelolaan

lingkungannya. Sehingga pada akhirnya dampak lingkungan dari

kegiatan perusahaan dapat diminimalisasi. Dengan kata lain, PROPER

merupakan Public Disclosure Program for Environmental

Compliance (Mastilah, 2016).

5. ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) adalah bagian dari

pengelolaan lingkungan internal dan eksternal (Hariadi, 2004 dalam

Ramadhanti, 2013). Lingkungan Internal mencakup kedalam

lingkungan pabrik lokasi fasilitas produksi, kondisi lingkungan kerja,

dampak yang diterima oleh karyawan dalam lingkungan kerjanya.

Lingkungan Eksternal merupakan lingkungan di luar lokasi

pabrik/fasilitas produksi yang dapat menimbulkan dampak pada

lingkungan disekitarnya, termasuk masyarakat di sekitar lokasi pabrik.

Permasalahan lingkungan memerlukan instrumen atau alat untuk

mengelola permasalahan tersebut. International Organization for

Standarization (ISO) adalah organisasi yang mengeluarkan ISO 14001

tentang standar internasional mengenai Environmental Management

System (SML) merupakan dasar konsep ISO 14000, yaitu suatu sistem

untuk mencapai pengelolaan lingkungan yang baik dan bersifat

sukarela (Ramadhanti, 2013).

Page 41: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

25

ISO 14001 ini diterapkan secara sukarela (voluntary) oleh

perusahaan-perusahaan dengan tujuan untuk:

a. Mendorong upaya dan melakukan pendekatan untuk

pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dan

kualitas pengelolaannya diseragamkan pada lingkup

global

b. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mampu

memperbaiki kualitas dan kinerja lingkungan hidup dan

sumber daya alam

c. Memberikan kemampuan dan fasilitas pada kegiatan

ekonomi dan industri sehingga tidak mengalami rintangan

dalam berusaha (Prayudhi, 2009).

Perusahaan yang ingin memiliki sertifikasi ISO 14001 harus

melalui proses penilaian berupa audit untuk melihat kepatuhan

perusahaan tersebut dengan standar 14001. Bila perusahaan telah

memiliki sertifikasi tersebut, perusahaan harus melakukan review

internal tahunan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar ISO

14001 dan audit kembali setiap 3 tahun untuk serifikasi ulang

(Alexander et al, 2008).

6. Environmental Cost (Biaya Lingkungan)

Biaya lingkungan mencakup dari keseluruhan biaya-biaya

paling nyata (seperti limbah buangan), untuk mengukur

ketidakpastian, biaya lingkungan pada dasarnya berhubungan dengan

Page 42: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

26

produk, proses, sistem, atau fasilitas penting untuk pengambilan

kepurusan manajemen yang baik (Rohelmy et al, 2015).

Hansen dan Mowen (2007) menyatakan biaya lingkungan

adalah biaya-biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan

yang buruk atau karena kualitas lingkungan yang buruk mungkin

terjadi. Maka, biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi, deteksi,

perbaikan, dan pencegahan degradasi lingkungan. Dengan definisi ini,

biaya lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori: biaya

pencegahan (prevention cost), biaya deteksi (detection cost), biaya

kegagalan internal (internal failure cost), dan biaya kegagalan

eksternal (external failure cost).

a. Biaya pencegahan (prevention costs)

Biaya-biaya aktivitas yang dilakukan untuk

mencegah diproduksinya limbah atau sampah yang dapat

merusak lingkungan. Contoh: perencanaan kualitas,

tinjauan ulang produk baru, pengendalian proses, audit

kualitas, pelatihan.

b. Biaya deteksi (detection costs)

Biaya-biaya aktivitas yang dilakukan untuk

menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di

perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang

berlaku atau tidak. Contoh: inspeksi dan pengujian

kedatangan material, inspeksi dan pengujian produk dalam

Page 43: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

27

proses, inspeksi dan pengujian produk akhir, audit kualitas

produk, pemeliharaan akurasi, evaluasi stok.

c. Biaya kegagalan internal (internal failure costs)

Biaya-biaya aktivitas yang dilakukan karena

diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke

lingkungan luar. Contoh: scrap, pengerjaan ulang, analisis

kegagalan, pengujian ulang, down grading.

d. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs)

Biaya-biaya aktivitas yang dilakukan setelah

melepas limbah atau sampah ke lingkungan. Contoh:

jaminan, penyelesaian keluhan, produk dikembalikan

(Rohelmy, 2015)

Menurut Whino (2014), biaya lingkungan dapat dihitung dengan

rumus: :

Page 44: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

28

B. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun)

Judul

Variabel Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Aprilasani et al (2017)

Pengaruh Sertifikasi Sistem

Manajemen Lingkungan ISO

14001 Pada Kinerja Perusahaan

Penggunaan variabel

independen yaitu ISO 14001,

dan penggunaan variabel

dependen kinerja keuangan

perusahaan dengan proksi

ROA

Penambahan variabel biaya

lingkungan pada penelitian ini

dan penelitian ini menggunakan

sampel perusahaan manufaktur,

sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan

perusahaan yang terdaftar di

BEI

Sertifikasi ISO 14001 tidak berpengaruh

pada kinerja lingkungan, dan tidak ada

bukti kuat bahwa ISO 14001

berpengaruh pada kinerja keuangan

perusahaan berdasarkan ROA dan Sales.

2. Setyaningsih (2016)

Pengaruh Kinerja Lingkungan

Terhadap Kinerja Keuangan

Dengan Corporate Social

Responsibility Sebagai

Pemoderasi

Variabel independen kinerja

lingkungan

Penambahan variabel

independen ISO 14001 dan

biaya lingkungan pada

penelitian ini

Kinerja Lingkungan tidak berpengaruh

positif terhadap Return On Equity

(ROE).

3. Tze San Ong et al (2016)

Environmental Management

System and Financial

Performance

Variabel independen dan

dependen yaitu ISO 14001

dan kinerja keuangan

Sampel yang digunakan pada

penelitian sebelumnya

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Malaysia.

Penambahan variabel

independen pada penelitian ini

yaitu Kinerja Lingkungan dan

Biaya Lingkungan

ISO 14001 berpengaruh terhdap Kinerja

Keuangan (ROA dan ROE).

4. Rezin Andayani (2015)

Hubungan Antara ISO 14001,

Environmental performance Dan

Environmental disclosure

Terhadap Economic Performance

Variabel Independen ISO

14001, Environmental

performance

Penelitian sebelumnya

menggunakan variabel

independen Environmental

disclosure, sedangkan pada

penelitian ini menggunakan

variabel independen

environmental cost.

ISO 14001 memiliki hubungan yang

positif tidak signifikan dengan economic

performance. Environmental

performance (PROPER) memiliki

hubungan yang positif signifikan dengan

economic performance. Environmental

disclosure memiliki hubungan yang

Page 45: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

29

No. Peneliti (Tahun)

Judul

Variabel Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Objek penelitian sebelumnya

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2011-

2013, sedangkan penelitian ini

menggunakan objek penelian

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2014-

2016

positif signifikan dengan economic

performance.

5. Siti Fahazarina Hazudin, et al

(2015)

ISO 14001 and financial

performance: is the accreditation

financially worth it for malaysian

firms

Persamaan dalam penelitian

ini menggunakan variabel ISO

14001

Pada penelitian ini

menggunakan variabel lain yaitu

environmental performance dan

environmental cost

ISO 14001 tidak signifikan terhadap

kinerja keuangan yang diukur

menggunakan aset perusahaan,

profitabilitas, leverage, likuiditas, dan

earning per share (EPS)

6.

Whino Sekar Prasetyaning

Tunggal, Fachrurrozie (2014)

Pengaruh Environmental

performance, Environmental cost

Dan Csr Disclosure Terhadap

Financial Performance

Persamaan dalam penelitian

ini menggunakan variabel

independen kinerja

lingkungan, dan biaya

lingkungan

Perbedaan dalam penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya

adanya penambahan variabel

independen yaitu ISO 14001,

sedangkan dalam penelitian

sebelumnya menggunakan

variabel intervening

pengungkapan CSR

Environmental performance memiliki

pengaruh positif yang signifikan

terhadap financial performance dan CSR

Disclosure. CSR Disclosure tidak

memiliki pengaruh terhadap financial

performance, dan environmental cost

tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap CSR Disclosure. Sebagai

variabel intervening CSR Disclosure

dapat memberikan dukungan positif

untuk pengaruh secara tidak langsung

antara environmental cost terhadap

financial performance, akan tetapi tidak

untuk pengaruh environmental

performance terhadap financial

performance.

7. Fitriani (2013)

Pengaruh Kinerja Lingkungan

Persamaan penelitian ini

menggunakan kinerja

Penelitian ini menambahkan

variabel lain yaitu ISO 14001

Kinerja lingkungan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan.

Page 46: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

30

No. Peneliti (Tahun)

Judul

Variabel Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Dan Biaya Lingkungan Terhadap

Kinerja Keuangan Pada BUMN

lingkungan dan biaya

lingkungan

Biaya lingkungan, ukuran pertusahaan,

dan leverage menunjukkan hasil bahwa

tidak berpengaruh antara ketiga variabel

tersebut terhadap kinerja keuangan.

8. Sueb dan Keraf (2012)

Relasi Sistem Manajemen

Lingkungan ISO 14001 Dan

Kinerja Keuangan

Menggunakan variabel

independen SML ISO 14001

dan variabel dependen kinerja

keuangan

Penambahan variabel

independen yaitu kinerja

lingkungan dan biaya

lingkungan

Sistem manajemen lingkungan yang satu

dengan lainnya mempunyai hubungan

dan saling mempengaruhi. Implementasi

sistem manajemen lingkungan

berpengaruh positif terhadap pencapaian

kinerja keuangan pada perusahaan yang

sudah memperoleh sertifikat ISO 14001

dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 47: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

31

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian sebelumnya, melihat adanya pengaruh kinerja

lingkungan, ISO 14001, dan biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan

perusahaan, maka kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan

antar variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2. 1

Kerangka Pemikiran

Variabel Independen Variabel Dependen

Kinerja Keuangan

(ROA)

Metode Analisis: Regresi Linear

Kesimpulan

Hasil dan Pembahasan

ISO 14001 (X2)

Environmental

Performance (X1)

Environmental Cost

(X3)

Basis Teori :

Teori Legitimasi dan Teori Stakeholder

Pengaruh Environmental Performance, ISO

14001, dan Environmental Cost Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Manufaktur

Page 48: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

32

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Kinerja Keuangan

Environmental performance adalah kinerja perusahaan dalam

menciptakan lingkungan yang baik (green) (Andayani, 2015).

Perusahaan dipandang sebagai organisasi yang harus conform dengan

aturan masyarakat untuk menjamin social approval dan dapat terus

eksis (Whino, 2014). Environmental performance perusahaan diukur

dari prestasi perusahaan dalam mengikuti PROPER yang merupakan

salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup

(KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan

lingkungan hidup melalui instrumen informasi (Andayani, 2015).

Penelitian yang dilakukan Fitriani (2013) membuktikan bahwa

PROPER yang digunakan sebagai alat ukur kinerja lingkungan

perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan,

menunjukkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan maka akan

direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham

perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan dan laba perusahaan

yang merupakan indikator dari kinerja keuangan.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Damanik

dan Yadnyana (2017), menemukan bahwa perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan tinggi, kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan sedangkan pada perusahan dengan tingkat

Page 49: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

33

pertumbuhan rendah, kinerja lingkungan berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan. Hal ini karena perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan tinggi memiliki gaya manajemen yang lebih organik dan

dapat mengambil keuntungan tambahan dengan berinvestasi melalui

kinerja lingkungan.

Penelitian lain yang mengemukakan hal serupa seperti, Whino

(2014), dan Andayani (2015) menyatakan bahwa kinerja lingkungan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya sebagaimana telah

dipaparkan di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut.

H1: Environmental Performance berpengaruh terhadap Kinerja

Keuangan

2. Pengaruh ISO 14001 terhadap Kinerja Keuangan

Permasalahan kerusakan lingkungan salah satunya disebabkan

dari eksternalitas pada kegiatan ekonomi. Eksternalitas merupakan

kondisi dimana kesejahteraan suatu individu/kelompok tidak hanya

bergantung pada aktivitasnya namun dipengaruhi pula oleh aktivitas

individu/kelompok lain. Eksternalitas negatif pada lingkungan alam

dan lingkungan sosial sebagai dampak dari aktivitas industri, dapat

menimbulkan market failure yang kemudian berdampak pada

perekonomian (Tietenberg dan Lewis, 2011 dalam Aprilasani et al,

Page 50: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

34

2017). Oleh karena itu, perlu penerapan sistem pengelolaan

lingkungan untuk memastikan keberlanjutan industri.

Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 (SML ISO-14001)

merupakan suatu perangkat pengelolaan lingkungan yang bersifat

sukarela (voluntary) bertujuan untuk secara berkelanjutan mencapai

perbaikan pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan, dengan

prinsip kerja yang mengutamakan pencegahan polusi, taat dengan

peraturan dan perbaikan berkelanjutan. Kepedulian terhadap

lingkungan sebenarnya muncul akibat dari berbagai dorongan dari

pihak luar perusahaan, antara lain: pemerintah, konsumen,

stakeholder, dan persaingan (Andayani, 2015).

Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari SML ISO

14001 antara lain memperbaiki kinerja lingkungan secara keseluruhan,

menghasilkan suatu kerangka kerja dalam upaya untuk pencegahan

polusi, meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya potensial, dan

meningkatkan citra perusahaan (Sueb dan Keraf, 2012).

Di dukung dengan penelitian Tze San Ong et al (2016) yang

meneliti mengenai pengaruh penerapan ISO 14001 dengan kinerja

keuangan perusahaan, dan hasilnya perusahaan yang menerapkan ISO

14001 dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (ROA dan

ROE). Hal ini dikarenakan banyak investor percaya bahwa perusahaan

yang memberi perhatian khusus terhadap lingkungan akan lebih

berkelanjutan daripada yang tidak. Karena itu, investor juga akan

Page 51: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

35

memilih berinvestasi di green companies dalam jangka panjang. Salah

satu indikasi green companies adalah apakah mereka telah

mengadopsi standar ISO 14001 atau tidak (Tze San Ong et al, 2016).

Hal ini menunjukkan apabila perusahaan dapat menjaga

lingkungannya dan tidak merusak lingkungan maka akan menambah

keuntungan yang dilihat dari banyaknya investor yang menaruh

kepercayaan terhadap perusahaan tersebut.

Hal serupa juga sama dengan penelitian Sueb dan Keraf (2012)

yang menyatakan bahwa elemen yang ada di dalam ISO 14001

mempunyai hubungan yang satu dengan yang lainnya dan saling

mempengaruhi terutama dalam penerapan dan operasi serta

pengkajian manajamen. Hal tersebut yang pengimplementasiannya di

dalam perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap pencapaian

kinerja keuangan pada perusahaan yang sudah memperoleh sertifikat

ISO 14001.

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka

hipotesis pertama penelitian ini sebagai berikut:

H2: ISO 14001 berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan

3. Pengaruh Environmental Cost terhadap Kinerja Keuangan

Biaya lingkungan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan berhubungan dengan program perbaikan lingkungan

akibat dari pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan

secara sengaja ataupun tidak disengaja (Camilia, 2016). Biaya yang

Page 52: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

36

dialokasikan ke lingkungan alam merupakan investasi bagi

perusahaan, perusahaan akan mendapat manfaat sosial dan ekonomi

dalam jangka panjang (Dewi, 2014).

Alokasi biaya lingkungan diperusahaan secara jangka pendek

memang sepertinya merupakan beban dan mengurangi profit

perusahaan tetapi jangka panjangnya dapat menjadi penghematan

energi, kerusakan lingkungan termonitor dan terkendali, perbaikan

lingkungan yang berkesinambungan, produktivitas perusahaan

meningkat, citra positif perusahaan ramah lingkungan dan akhirnya

dapat meningkatkan Laba Per Saham perusahaan (Dewi, 2014).

Adanya penerapan anggaran biaya lingkungan akan berdampak

pada produk yang sedang diproduksi dan dipasarkan. Salah satunya

adalah image positif kepada para konsumen yang ingin membeli

produk yang terbaik yaitu berkualitas, ramah lingkungan dan

terjangkau. Hal ini akan berdampak pada peningkatan profitabilitas di

sebuah industri (Rohelmy, 2015).

Penelitian Babalola (2007), menemukan Corporate Social

Responsibility (CSR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

karena biaya CSR yang tinggi menghasilkan produk yang lebih mahal

dan tidak bisa diterima konsumen sehingga justru menurunkan

pendapatan dan terdapat kesalahan pada penerapan investasi sosial

terhadap obejek penerima manfaat sehingga biaya CSR menurunkan

profitabilitas. Salah satu indikator biaya CSR adalah biaya

Page 53: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

37

lingkungan. Penelitian ini didukung oleh penelitian Barnett dan

Solomon (2007), yang menyatakan bahwa dana investasi tanggung

jawab sosial pada lingkungan berdampak negatif pada kinerja

keuangan perusahaan karena perusahaan belum bisa menjadikan

kegiatan sosial yang dilakukan sebagai strategi kompetitif terhadap

pesaing lainnya sehingga biaya lingkungan yang dikeluarkan justru

akan mengurangi keuntungan perusahaan yang berdampak negatif

pada kinerja keuangan.

Penelitian Al Sharairi (2005) dalam Fitriani (2013) yang

menyatakan bahwa biaya lingkungan berpengaruh positif terhadap

keunggulan kompetitif. Semakin luas perusahaan mengungkapkan

biaya lingkungan baik berupa program bina lingkunngan dan lainnya

akan mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang berpengaruh

positif terhadap keunggulan kompetitif dalam jangka panjangnya.

Pada penelitian ini mencoba untuk mengkaji kembali pengaruh

biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan dengan hipotesis sebagai

berikut:

H3: Environmental Cost berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan

Page 54: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan

memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono, 2003). Penelitian ini menggunakan sumber data

sekunder, yang diperoleh dari database KLH dan menggunakan laporan

keuangan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam peneltian ini

adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

Sampel penelitian ini perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2013-2016 yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Berdasarkan metode analisisnya penelitian ini menggunakan metode analisis

deskriptif, uji normalitas, dan analisis regresi linier berganda.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016, adapun teknik dalam

pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, secara

sederhana pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan

yang telah ditentukan oleh peneliti sendiri (Ghozali, 2013), dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan

laporan tahunannya secara berturut-turut pada tahun 2013-2016

Page 55: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

39

3. Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang asing pada

laporan keuangannya.

4. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan telah

mengikuti PROPER tahun 2013-2016

5. Perusahaan manufaktur yang mencantumkan alokasi dana CSR

tahun 2013-2016

C. Metode Analisis Data

1. Uji Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi umum

dari variabel penelitian, yaitu gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtoris dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,

2013).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model

penelitian telah memenuhi syarat, yakni lolos dari uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang

digunakan. Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas,

autokorelasi dan heteroskedastisitas.

Page 56: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

40

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2013).

Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data

adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-

smirnov signifikansinya lebih dari 5% (>0,05) maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, dan pada tabel

Kolmogorov-smirnov signifikansinya kurang dari 5% (<

0,05) maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2013).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013). Untuk

Page 57: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

41

mengetahui ada/tidaknya multikolonieritas adalah dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF =1/Tolerance). Kriteria pengambilan keputusan

dengan nilai tolerance dan VIF adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai tolerance ≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10, maka

berarti tidak terjadi multikolonieritas.

2) Jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10, maka

berarti terjadi multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(Ghozali, 2013). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan ada

masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul dikarenakan

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya. Masalah tersebut timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

Page 58: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

42

lainnya. Penelitian ini mendeteksi autokorelasi dengan Uji Runs

Test. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0: Tidak ada autokorelasi

Ha: Ada autokorelasi

Dasar pengambilan keputusan uji autokorelasi dengan Uji Runs

Test adalah apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka di

sebut homoskedastisitas dan jika berbeda di sebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik

adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini mengunakan

uji glejser. Uji glejser merupakan cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas, hal ini dapat terlihat apabila

probabilitas signifikansinya lebih dari 0,05 maka dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Page 59: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

43

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini akan menggunakan Software SPSS untuk memprediksi

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Sebelum melakukan uji terhadap variabel-variabel yang

diteliti, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan

uji hipotesis untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan menggunakan

metode analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis).

Metode MRA ini digunakan untuk meneliti pengaruh yang

terjadi pada variabel independen terhadap variabel dependen

serta menunjukkan arah hubungan variabel-variabel tersebut.

Hipotesis akan diterima jika variabel bebas mempengaruhi

secara signifikan terhadapan variabel dependen (Ghozali, 2013).

Model regresi dalam penelitian ini digambarkan sebagai

berikut :

Y = α + β 1X1 + β 2 X2 + β 3X3 + e

Keterangan :

Y= Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA)

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Environmental Performance

X2 = ISO 14001

Page 60: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

44

X3 = Environmental Cost

e = Standar Error

b. Uji Koefiseien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai R² berkisar 0-1, jika koefisien determinasi yang

kecil berarti kemampuan variasi variabel amat terbatas. Regresi

yang semakin baik akan ditunjukkan dari semakin tingginya

nilai R² mendekati 1. Sebaliknya, jika nilai R² mendekati 0

menunjukkan variabel independen tidak mampu menjelaskan

variasi perubahan variabel dependen. Koefisien determinasi

dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (R). Secara

umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection)

relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-

masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time

series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang

tinggi (Ghozali, 2013).

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimaksud dalam penelitian

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen Ghozali (2013). Uji F dilakukan dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai

Page 61: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

45

signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS

dengan nilai signifikansi 0,05 dengan cara sebagai berikut:

1) Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan

(Sig ≤ 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti

bahwa secara simultan variabel independen mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen; dan

2) Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan

(Sig ≥ 0,05), maka hipotesis tidak dapat diterima, ini

berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

d. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh

masingmasing variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%,

maka kriteria pengujian atau dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013):

1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, berarti variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, berarti variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Page 62: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

46

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

a. Kinerja Keuangan

Menurut Ghozali (2013), variabel dependen adalah

variabel yang keadaannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan

yang mempengaruhinya yang biasanya disebut dengan variabel

terikat. Variabel dependen yang menjadi fokus utama pada

penelitian ini yakni kinerja keuangan.

Kinerja keuangan sendiri merupakan suatu gambaran

tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis

dengan alat-alat analisis keuangan. Pada penelitian ini untuk

mengukur kinerja keuangan menggunakan Return On Asset

(ROA) seperti yang dilakukan Brigham and Houston (2006)

dalam Mastilah (2016), dengan menggunakan rumus berikut ini:

2. Variabel Independen (X)

a. Environmental Performance

Kinerja Lingkungan (Environmental performance) adalah

hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan,

yang terkait dengan kontrol aspek-aspek lingkungannya

(Camilia, 2016). PROPER merupakan program penilaian

lingkungan yang dilaksanakan oleh Kementrian Lingkungan

Hidup (KLH). PROPER ini merupakan alat ukur yang

Page 63: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

47

digunakan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya kinerja

lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan

dengan pengelolaan lingkungan yang baik akan dapat

meningkatkan kualitas produksi dan meningkatkan citra baik

perusahaan yang nantinya juga dapat meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan (Camilia, 2016).

Kinerja lingkungan diukur dengan menggunakan skala

ordinal. Skala ordinal adalah skala ranking, di mana kode atau

kategori yang diberikan memberikan urutan tertentu pada data,

tetapi tidak menunjukkan selisih yang sama dan tidak ada nol

mutlak. Skala ordinal tidak hanya menyatakan kategori tetapi

juga menyatakan peringkat kategori tersebut (Sugiarto, 2006).

Keterangan sistem peringkat PROPER dalam peringkat nilai

dapat dilihat dalam tabel kriteria peringkat PROPER sebagai

berikut:

Tabel 3. 1

Peringkat PROPER Indikator

Warna Keterangan Skor

Emas Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan

lingkungan dalam proses produksinya. 5

Hijau Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari

yang dipersyaratkan dalam peraturan. 4

Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan

yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan. 3

Merah Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang tidak

sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan. 2

Hitam

Diberikan kepada penanggung jawab usaha

dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan

perbuatan atau kelalaian yang menyebabkan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan.

1

Sumber: Laporan PROPER tahun 2011

Page 64: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

48

b. ISO 14001

Penelitian ini menggunakan sertifikasi ISO 14001 yang

merupakan pengaplikasian sistem manajemen lingkungan hidup

suatu perusahaan. ISO 14001 adalah standar internasional

mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan oleh

International Organization for Standardisation (ISO) dan

penerapannya dalam perusahaan bersifat sukarela (voluntary)

(Ramadhanti, 2013). Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh

dari SML ISO 14001 antara lain memperbaiki kinerja

lingkungan secara keseluruhan, menghasilkan suatu kerangka

kerja dalam upaya untuk pencegahan polusi, meningkatkan

efisiensi dan penghematan biaya potensial, dan meningkatkan

citra perusahaan (Sueb dan Keraf, 2014). Penelitian ini

menggunakan dummy dengan bobot 1 untuk perusahaan yang

memiliki sertifikasi ISO 14001 dan untuk perusahaan yang tidak

memilikinya diberikan bobot 0 (Sueb dan Keraf, 2014).

c. Environmental Cost

Biaya lingkungan (Environmental cost) adalah biaya yang

dikeluarkan perusahaan berhubungan dengan kerusakan

lingkungan yang ditimbulkan dan perlindungan yang dilakukan.

Biaya lingkungan mencakup baik biaya internal maupun

eksternal yang dikeluarkan perusahaan (Susenohaji, 2003 dalam

Camilia, 2016)). Pengukuran biaya lingkungan dapat dihitung

Page 65: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

49

dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan perusahaan

untuk kegiatan CSRnya dengan profit perusahaan Whino

(2014), dapat dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Tabel Operasional Variabel No Variabel Indikator Skala

1. Environmental

Performance

(Whino, 2014)

Hasil dari peringkat PROPER dengan

pemberian skor dari emas – hitam diproksikan

5-1

Ordinal

2. ISO 14001

(Andayani,

2015)

diukur dengan memberikan nilai 1 (satu) pada

perusahaan manufaktur yang mendapat

sertifikasi ISO 14001 dan nilai 0 (nol) pada

perusahaan manufaktur yang tidak

mendapatkan sertifikasi ISO 14001.

Nominal

3. Environmental

Cost (Whino,

2014) iaya Lingkungan=

Cost

Laba ersih Setelah Pajak

Rasio

4. Financial

Performance

(Brigham and

Houston, 2006)

ROA=Laba ersih

Total Aset

Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 66: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

50

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang

digunakan yaitu dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Alasan periode

tersebut digunakan dalam penelitian ini dikarenakan periode tahun 2013

sampai dengan tahun 2016 dapat memberikan gambaran tentang kondisi

terbaru mengenai perusahaan manufaktur di Indonesia.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling

dengan proses seleksi yang tersaji pada:

Tabel 4. 1

Tabel Proses Seleksi Sampel No Kriteria Tidak Masuk

Kriteria

Masuk

Kriteria

1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2013-2016

0 146

2 Perusahaan Manufaktur yang mempublikasikan LK

dan LT secara lengkap tahun 2013-2016

36 110

3 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang

asing pada laporan keuangannya

25 85

4 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dan

telah mengikuti PROPER tahun 2013-2016

51 34

5 Perusahaan Manufaktur yang mencantumkan

biaya CSR/biaya lingkungan

23 11

6 Outlier 1 10

Jumlah Sampel Tiap Periode 10

Periode Penelitian 4

Jumlah Sampel Akhir 40 Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Dari total 146 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-

2016, jumlah perusahaan yang terdaftar secara berturut – turut untuk periode

tersebut berjumlah 146 perusahaan. Dari 146 perusahaan, terdapat 36

perusahaan yang laporan keuangan atau tahunannya tidak tersedia, terdapat

Page 67: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

51

juga 25 perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam laporan

keuangannya, 51 perusahaan yang tidak mengikuti PROPER periode 2013-

2016, dan 23 perusahaan yang tidak mencantumkan alokasi biaya CSRnya

dalam laporan keuangan maupun lapuran tahunan, setelah melakukan outlier

di eliminasi satu perusahaan yang datanya tidak normal. Berdasarkan data

tersebut maka perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel

adalah sebanyak 10 perusahaan dengan periode 4 tahun sehingga jumlah

sampel penelitian adalah sebanyak 40. Daftar perusahaan yang telah

memenuhi kriteria dan menjadi sampel penelitian disajikan pada:

Tabel 4. 2

Daftar Sampel Perusahaan

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

B. Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013). Tabel statistik menjelaskan

distribusi variabel – variabel yang diteliti, meliputi variabel dependen

(Y) yaitu kinerja keuangan (ROA) dan distribusi variabel independen

No. Nama Perusahaan Website

1 Semen Baturaja (Persero) www.semenbaturaja.co.id

2 Semen Indonesia (Persero) www.semenindonesia.com

3 Asahimas Flat Glass Tbk www.amfg.co.id

4 Surya Toto Indonesia Tbk www.toto.co.id

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk www.gunawansteel.com

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk www.cp.co.id

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk www.japfacomfeed.co.id

8 Fajar Surya Wisesa Tbk www.fajarpaper.com

9 Gudang Garam Tbk www.gudanggaramtbk.com

10 Kimia Farma (Persero) www.kimiafarma.co.id

Page 68: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

52

(X) yaitu Environmental Performance (EP), ISO 14001 (ISO), dan

Environmental Cost (EC). Hasil uji statistik deskriptif untuk variabel

dependen dan variabel independen tersebut disajikan pada:

Tabel 4. 3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EP 40 2,00 5,00 3,1000 ,44144

ISO 40 ,00 1,00 ,5000 ,50637

EC 40 -,09 ,10 ,0066 ,02590

ROA 40 -,05 ,17 ,0783 ,05344

Valid N (listwise) 40

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.3 menunjukkan hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif. Hasil analisis terhadap variabel kinerja keuangan

yang diukur dengan menggunakan ROA menunjukkan nilai minimum

sebesar -0,05, nilai maksimum sebesar 0,17 dengan rata – rata 0,0783

dan standar deviasi 0,05344. Hal ini menunjukkan bahwa pada data

sampel yang berjumlah 40, kinerja keuangan memiliki nilai paling

rendah sebesar -0,05 yaitu pada Fajar Surya Wisesa Tbk (pada tahun

2015), dan nilai paling tinggi 0,17 yaitu pada Semen Indonesia

(Persero) pada tahun 2013.

Variabel Environmental Performance (EP) yang diukur

menggunakan PROPER setelah dilakukan pengujian statistik

deskriptif memperoleh nilai minimum sebesar 2,00, sementara nilai

maksimum yang diperoleh sebesar 5,00. Tabel 4.3 menunjukkan

bahwa EP memiliki rata – rata bernilai positif sebesar 3,10 dan standar

deviasi 0,44144, hal tersebut menunjukkan bahwa rata – rata

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 telah

Page 69: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

53

mendapatkan nilai evaluasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (KLKH) dengan cukup baik.

Variabel ISO 14001 (ISO) setelah dilakukan pengujian statistik

deskriptif memperoleh nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai

maksimum sebesar 1,00 dengan rata – rata 0,50 dan standar deviasi

0,50637. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa ISO memiliki rata – rata

sebesar 0,50, hal tersebut menunjukkan bahwa 50% perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 telah mendapatkan

sertifikasi ISO 14001 dari lembaga sertifikasi.

Variabel Environmental Cost (EC) setelah dilakukan pengujian

statistik deskriptif memperoleh nilai minimum sebesar -0,09 dan nilai

maksimum sebesar 0,10 dengan rata – rata 0,0066 dan standar deviasi

0,02590. Hal ini menunjukkan bahwa pada data sampel yang

berjumlah 40, nilai Environmental Cost pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI (2013-2016) memiliki nilai paling rendah -0,09

dan paling tinggi 0,10.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2013). Pada penelitian ini uji

normalitas menggunakan analisis grafik histogram dan normal

probability plot dan uji statistik melalui uji Kolmogorov-

Page 70: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

54

Smirnov. Hasil uji normalitas disajikan pada gambar 4.1, 4.2,

dan tabel 4.4.

Gambar 4. 1

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik histogram pada gambar 4.1 terlihat

bahwa data terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris

tidak menceng (skewness) ke kanan atau ke kiri, maka dapat

dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4. 2

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik normal P-Plot pada gambar 4.2 terlihat

titik - titik menyebar di sekitar garis diagonal hal ini

menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat

disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 71: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

55

Tabel 4. 4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation ,04544880

Most Extreme Differences Absolute ,113

Positive ,068

Negative -,113

Test Statistic ,113

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov pada

tabel 4.4 besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,113

dengan probabilitas signifikansi 0,200 yang berada di atas 0,05,

hasil tersebut menunjukkan bahwa data residual terdistribusi

secara normal. Hal ini konsisten dengan hasil uji grafik

histogram dan grafik normal P-Plot.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen) (Ghazali, 2013). Hasil uji multikolonieritas pada

penelitian ini disajikan pada:

Tabel 4. 5

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 EP ,772 1,295

ISO ,880 1,136

EC ,852 1,173

a. Dependent Variable: ROA Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 72: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

56

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5

kolom Tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki

nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi

antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95%.

Hasil perhitungan Variance Inflation Factor juga menunjukkan

hal yang sama yakni tidak ada satu variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen

dalam model regresi pada penelitian ini.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu

periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (Ghozali,

2013). Penelitian ini menggunakan uji Runs Test dalam

mendeteksi autokorelasi.

Tabel 4. 6

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,01002

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1,442

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Median

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji Runs Test pada tabel 4.6, diketahui

bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,149 lebih besar dari

Page 73: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

57

0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

atau masalah autokorelasi pada penelitian ini.

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Pada

penelitian ini dalam mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

diketahui dengan cara melihat melakukan uji statistik dengan uji

glejser, hasil uji glejser dalam penelitian ini disajikan pada:

Tabel 4. 7

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,066 ,034 1,932 ,061

EP -,010 ,011 -,160 -,860 ,395

ISO ,003 ,009 ,056 ,325 ,747

EC -,109 ,184 -,104 -,589 ,559

a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari hasil tabel 4.7 di atas memberikan informasi

koefisien variabel independen tidak ada yang signifikan. Semua

variabel independen mempunyai nilai signifikansi > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat

heteroskedastisitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur

seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

Page 74: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

58

dependennya (Ghozali, 2013). Hasil uji R2 pada penelitian ini

disajikan pada:

Tabel 4. 8

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,526a ,277 ,216 ,04730

a. Predictors: (Constant), EC, ISO, EP

b. Dependent Variable: ROA Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji R2 pada tabel 4.8 besarnya adjusted

R square adalah 0,216 hal ini berarti sebesar 21,6% variasi

variabel dependen ROA dapat dijelaskan oleh variasi dari ke

tiga variabel independen Environmental Performance, ISO

14001, Environmental Cost, sedangkan sisanya (100% - 21,6%

= 78,4%) dijelaskan oleh sebab – sebab lain di luar model,

seperti environmental disclosure (Andayani, 2015), kepemilikan

asing (Djuitaningsih dan Ristiawati, 2015), dan ukuran

perusahaan (Fachrudin, 2011).

b. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil uji F dapat dilihat pada:

Page 75: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

59

Tabel 4. 9

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,031 3 ,010 4,589 ,008b

Residual ,081 36 ,002

Total ,111 39

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), EC, ISO, EP Sumber: data sekunder yang diolah

Pada tabel 4.9 uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar

4,589 dengan Sig. 0,008. Karena Sig. < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Environmental Performance, ISO

14001, Environmental Cost, secara bersama-sama berpengaruh

terhadap ROA.

c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

rangka menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Hasil uji statistik t disajikan pada:

Tabel 4. 10

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,117 ,058 -2,006 ,052

EP ,065 ,020 ,539 3,342 ,002

ISO -,015 ,016 -,146 -,967 ,340

EC ,094 ,317 ,046 ,297 ,768

a. Dependent Variable: ROA Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10, dari ke

tiga variabel independen yang dimasukkan ke dalam model

Page 76: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

60

regresi, dua variabel yaitu ISO 14001 dan Environmental Cost

tidak berpengaruh terhadap ROA, hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi untuk ISO sebesar 0,340 dan EC sebesar 0,768 yang

nilai signifikansinya melebihi 0,05. Sedangkan variabel EP

berpengaruh terhadap ROA karena memiliki nilai signifikansi

yang berada di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,002. Jadi dari ke tiga

variabel model regresi pada penelitian ini terdapat satu variabel

independen yaitu EP yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu ROA.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Kinerja Keuangan

Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa

Environmental Performance berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil analisis

regresi menunjukkan variabel EP memiliki koefisien regresi sebesar

0,539 dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari 0,05 yaitu

sebesar 0,002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Environmental

Performance mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI (H1 diterima).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Whino (2014) yang menyatakan bahwa Environmental

performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

kinerja keuangan. Sehingga dapat menyatakan bahwa Peringkat

Page 77: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

61

Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang

dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Lingkungan

Hidup (KLH) dapat mempengaruhi minat stakeholder terutama para

investor dan masyarakat.

Penelitian yang dilakukan Fitriani (2013) membuktikan bahwa

PROPER yang digunakan sebagai alat ukur kinerja lingkungan

perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan,

menunjukkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan maka akan

direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham

perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan dan laba perusahaan

yang merupakan indikator dari kinerja keuangan. Jadi berdasarkan

penjelasan di atas kinerja lingkungan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan dikarenakan

citra positif perusahaan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk

melakukan pembelian produk perusahaan yang akan membuat kinerja

keuangan meningkat (laba perusahaan meningkat), kinerja keuangan

yang meningkat akan meningkatkan pula harga saham dan nilai saham

perusahaan sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Fitriani (2013),

Andayani (2015), dan Whino (2014) yang juga menyatakan bahwa

Page 78: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

62

kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Namun,

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Setyaningsih (2016).

2. Pengaruh ISO 14001 terhadap Kinerja Keuangan

Hipotesis kedua menyatakan bahwa ISO 14001 berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel ISO 14001

memiliki koefisien regresi sebesar -0,146 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,340. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ISO 14001 tidak

mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dai

BEI (tidak menerima H2).

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Tze San Ong et al (2016) dan Sueb dan Keraf (2012)

yang menyatakan bahwa ISO 14001 mempengaruhi kinerja keuangan.

Hal ini dapat dijelaskan oleh Hazudin et al (2015) yang menyebutkan

bahwa ISO 14001 hanya menggambarkan reputasi baik perusahaan

terhadap masalah lingkungan kepada publik, dan hal tersebut belum

dinilai publik memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Aprilasani (2017) juga menyebutkan bahwa dibutuhkan

waktu yang lebih lama, bahkan sampai dekade, untuk mengetahui

pengaruh ISO 14001 terhadap kinerja keuangan dikarenakan

optimalisasi sistem ISO 14001 lebih sulit dibandingkan sistem ISO

lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa ISO 14001 belum dapat

mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan dikarenakan publik

Page 79: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

63

melihat sertifikasi tersebut hanya sebagai bentuk kepedulian

perusahaan terhadap masalah lingkungan dan belum memiliki manfaat

ekonomis bagi mereka.

Akan tetapi, penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Aprilasani (2017), Andayani (2015), dan Siti

Fahazarina Hazudin et al (2015) yang menyatakan bahwa ISO 14001

tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

3. Pengaruh Biaya Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa biaya lingkungan

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di

BEI. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel biaya lingkungan

memiliki koefisien regresi sebesar 0,046 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,768. Hasil tersebut menunjukkan bahwa biaya lingkungan

tidak mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar

di BEI (tidak menerima H3).

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan Rohelmy (2015) dan Al Sharairi (2005) yang menyatakan

bahwa biaya lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal

ini dapat dijelaskan oleh Fitriani (2013) yang menyatakan bahwa

tanggung jawab sosial perusahaan lewat berbagai dimensi biaya sosial

kurang memiliki konsekuensi ekonomi (economic consequences)

karena bentuk, tipe, dan strategi social cost yang dilakukan

perusahaan lebih bersifat indirect effect, perusahaan melakukan

Page 80: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

64

tanggung jawab sosial lewat berbagai pengorbanan sosial (social cost)

lebih dilihat dari perspektif dan motif manajemen, kurang

memperhatikan dan memperhitungkan kebutuhan stakeholder,

terutama stakeholder eksternal (masyarakat). Jadi dapat disimpulkan

bahwa biaya lingkungan belum dapat menjadi bahan pertimbangan

untuk meningkatkan kinerja keuangan suatu perusahaan, dikarenakan

biaya lingkungan, sebagai salah satu indikator pengungkapan CSR,

dinilai pihak stakeholder eksternal (masyarakat) tidak memiliki

manfaat ekonomis langsung terhadap perusahaan ataupun produk

yang dikeluarkan perusahaan tersebut sehingga belum dapat dijadikan

pertimbangan masyarakat dalam membeli produk perusahaan tersebut.

Akan tetapi, penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fitriani (2013) yang menyatakan bahwa biaya

lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Page 81: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh environmental

performance, ISO 14001, dan environmental cost terhadap kinerja keuangan

dihitung menggunakan ROA. Data dalam penelitian ini berjumlah 40 yang

diambil dari perusahaan yang terdaftar dalam BEI periode 2013-2016 yang

telah memenuhi kriteria peneliti. Berdasarkan pada data yang telah

dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap

permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Environmental performance berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Fitriani

(2013), Andayani (2015), dan Whino (2014) yang juga menyatakan

bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

2. ISO 14001 tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aprilasani (2017), Andayani (2015), dan Siti Fahazarina Hazudin et al

(2015) yang menyatakan bahwa ISO 14001 tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan.

3. Environmental cost tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

Page 82: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

66

dilakukan Fitriani (2013) yang menyatakan bahwa biaya lingkungan

tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

B. Implikasi

1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini, yang menunjukkan bahwa kinerja

lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur

menggunakan ROA, pihak manajer dapat meningkatkan laba

perusahaan dengan meningkatkan kinerja lingkungan, kinerja

lingkungan yang baik maka akan membuat konsumen memandang

baik citra perusahaan, dengan begitu konsumen akan melakukan

pembelian produk secara berulang dan akan meningkatkan laba

perusahaan, laba perusahaan meningkat maka ROA perusahaan pun

akan meningkat.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian –

penelitian selanjutnya yang terkait dengan kinerja lingkungan, ISO

14001, biaya lingkungan.

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal, diantaranya:

1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel

yang memiliki keterkaitan dengan kinerja keuangan, seperti

Page 83: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

67

environmental disclosure dan ukuran perusahaan, serta meneliti

variabel kinerja keuangan dengan menggunakan proxy lain, seperti

ROE, Sales, atau MVA.

2. Menggunakan periode waktu yang lebih lama dan terbaru, misalnya 5

atau 7 tahun untuk mengetahui kondisi perusahaan yang

sesungguhnya.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan menambahkan ruang lingkup

perusahaan yang diteliti, seperti perusahaan pertambangan dan

perusahaan pertanian yang terdaftar dalam BEI.

Page 84: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

68

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Jourdan, Damienne Donaldson, dan Kate Mackle. 2008. ISO 14001

Environmental Management System Performance: An evaluation of ten

Organisations in Canterbury, New Zealand.

Andayani, Rezin. 2015. Hubungan Antara Iso 14001, Environmental performance

dan Environmental disclosure Terhadap Economic Performance. Jurnal

Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 11 No 2 September 2015.

Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam

Laporan Keuangan Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Aprilasani, Zeffa. 2017. Kajian Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO

14001 terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. [Tesis] Jakarta: Program Studi Ilmu

Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia.

Bangun, Rilen Ninda, dan Ch. Wiwik Sunarni. Pelaporan Biaya Lingkungan Dan

Penilaian Kinerja Lingkungan (Studi Kasus Pada PT Tangjungenim Lestari

Pulp And Paper). Jurnal Ilmiah Akuntansi: Universitas Atmajaya

Yogyakarta. 2013.

Bahri, Syaiful dan Febby Anggista Cahyani. 2016. Pengaruh Kinerja Lingkungan

Terhadap Corporate Financial Performance Dengan Corporate Social

Responsibility Disclosure Sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Ekonomi

Universitas Kadiri Vol. 1, No. 2, September 2016.

Brigham, Eugene F.dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta :

Erlangga

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joul F. 2006. Fundamentals of Financial

Management, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba

Empat.

Camilia, Ica. 2016. Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Biaya Lingkungan

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur. Artikel Ilmiah Stie

Perbanas Surabaya.

Clarkson, Peter M., Yue Li, Gordon D. Richardson, Florin P. 2006.

Revisiting the Relation Between Environmental Performance and

Environmental Disclosure: An Empirical Analysis. Journal of Accounting

and Public Policy.

Damanik, I Gst. Agung Bagus Adhi dan I Ketut Yadnyana. 2017. Pengaruh

Kinerja Lingkungan Pada Kinerja Keuangan Dengan Pengungkapan

Page 85: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

69

Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol. 20 Nomor 1 Juli 2017.

Deegan, Craig dan Michaela Rankin. 1996. “The Materiality of Environmental

Information to Users of Annual Report”. Accounting, Auditing and

Accountibility Journal, Vol. 10, No. 4, Hal. 562-58

Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Australia: McGraw-Hill

Australia Pty Limited.

Dewi, Kartika. 2014. Analisa Environmental Cost Pada Perusahaan Non-

Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011, 2012

Dan 2013. Binus Business Review, Vol. 5 No. 2 November 2014, 615-625.

Djuitaningsih, Tita dan Erista Eka Ristiawati. 2015. Pengaruh Kinerja

Lingkungan Dan Kepemilikan Asing Terhadap Kinerja Finansial

Perusahaan. Jurnal Akuntansi Universitas Jember,Vol. 9, No. 2, mar. 2015.

ISSN 2460-0377.

Fachrudin, Khaira Amalia. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal

Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 13, No. 1, Mei 2011: 37-46.

Fitriani, Anis. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan

Terhadap Kinerja Keuangan Pada BUMN. Jurnal Ilmu Manajemen.

Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang. Badan

Penerbit UNDIP

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program I M SPSS21”

Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.

Hansen dan Mowen. 2007. Akuntansi Manajemen, Edisi 7 Buku 2. Jakarta ;

Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi kedua, Grafindo,

Jakarta, 2007.

Hariadi. 2004. Analisis Pengelolaan Lingkungan internal dan Eksternal. Jakarta:

PT. Gunung Agung.

Hazudin, Siti Fahazarina, Siti Aishah Mohamad, Ilyani Azet, Roazain Daud, dan

Halil Paino. ISO 14001 and financial performance: is the accreditation

financially worth it for malaysian firms. Procedia Economics and Finance

31, 56 – 61. 2015.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 86: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

70

Mardikanto, Totok. 2014. CSR Corporate Social Responsibility (Tangung Jawab

Sosial Korporasi). Bandung: Alfabeta.

O’Donovan, Gary. 2002. Environmental Disclosure in the Annual Report:

Extending the Applicability and Predictive Power of Legitimacy

Theory. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 15, No. 2.

pp. 344-371.

Ong, Tze San, Boon Heng Teh, Sin Huei Ng, dan Wei Ni Soh. 2016.

Environmental Management System and Financial Performance.

Institutions and Economies Vol. 8, No. 2, April 2016.

Pflieger, Julia, Matthias Fischer; Thilo Kupfer, dan Peter Eyerer. 2005. The

contribution of life cycle assessment to global sustainability reporting of

Organization. Management of Environmental. Vol. 16, No. 2.

Prasinta, Dian. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan. Accounting Analysis Journal, Vol. 1 No. 2, November 2012.

Prayudhi, Azwar. 2009. Manfaat Sertifikasi Standar Internasional ISO 14001

pada Perusahaan Perkebunan (Kasus PT. BSP Kisaran, Sumatera

Utara). Fakultas Pertanian Institute Bogor.

Pujiasih. 2013. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan

Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel

intervening. Skripsi: Program Studi Akuntansi

Ramadhanti, Fadhlillah. 2013. Kajian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:

2004 Pada Pt Coca Cola Bottling Plant Amatil Indonesia Cibitung. E-Jurnal

IPB.

Rahmawati, Ala dan Tarmizi Achmad. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan

Terhadap Financial Corporate Performance dengan Corporate Social

Responsibility Disclosure sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal

of Accounting. Volume 1(2).

Rawi dan Munawir Muchlish. 2010. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusi, Leverage, dan Corporate Social Responsibility. Simposium

Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Rizky, Ryan. 2017. Pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost

Dan Csr Disclosure Terhadap Financial Performance. E-jurnal Universitas

Dinus Semarang.

Rohelmy, Faishal Agung, Zahroh ZA, dan R. Rustam Hidayat. 2015. Efektivitas

Penerapan Biaya Lingkungan Dalam Upaya Meminimalkan Dampak

Lingkungan (Studi Pada Pt. Emdeki Utama). Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015.

Page 87: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

71

Royanviani, Geygi Putri Samya. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap

Environmental Disclosure Serta Implikasinya Pada Kinerja Ekonomi. E-

Jurnal Widyatama

Sarumpaet, Susi. 2005. The Relationship Between Environmental performance

And Financial Performance Of Indonesian Companies. Jurnal Akuntansi &

Keuangan. Vol. 7, No. 2, pp: 89- 98.

Sharairi, Al dan Jamal Adel. 2005. The Impact of Environmental costs on the

Competitive Advantage of Pharmaceutical Companies in Jordan. Middle

Eastern Finance and Economics, ISSN: 1450-2889 Issue 15 (2011).

Stoner, James AF dan Alfonsus Sirait. 1995. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. USU Digital Library. Medan.

Sudaryanto. 2011. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Finansial

Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure

sebagai Variabel Intervening. E-jurnal Universitas Diponegoro.

Sueb, Memed dan Maria Nety Indramayu Keraf. 2012. Relasi Sistem Manajemen

Lingkungan Iso 14001 Dan Kinerja Keuangan. Jurnal Dinamika

Manajemen. Vol. 3, No. 1.

Suratno, Darsono, dan Siti Mutmainah. 2007. Pengaruh Environmental

Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic

Performance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEJ Periode 2001-2004). The Indonesian Journal of Accounting Research.

Vol. 10 No. 2.

Susenohaji. 2003. Environmental Management Accounting (EMA): Memposisikan

Kembali Biaya Lingkungan Sebagai Informasi Strategis Bagi Manajemen.

Balance. Vol. 1, No. 1.

Tjahjono, Mazda Eko Sri. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai

Perusahaan Dan Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi, Volume 4 Nomor 1,

Mei 2013

Whino, Sekar Prasetyaning Tunggal dan Fachrurrozie. 2014. Pengaruh

Environmental performance, Environmental cost dan CSR Disclosure

Terhadap Financial Performance. Accounting Analysis Journal. Vol. 3, No.

1.

Page 88: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

72

LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 89: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

73

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

Tahun 2013-2016

No. KODE NAMA PERUSAHAAN Website

1. SMBR Semen Baturaja (Persero) www.semenbaturaja.co.id

2. SMGR Semen Indonesia (Persero) www.semenindonesia.com

3. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk www.amfg.co.id

4. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk www.toto.co.id

5. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk www.gunawansteel.com

6. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk www.cp.co.id

7. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk www.japfacomfeed.co.id

8. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk www.fajarpaper.com

9. GGRM Gudang Garam Tbk www.gudanggaramtbk.com

10. KAEF Kimia Farma (Persero) www.kimiafarma.co.id

Page 90: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

74

Lampiran 2

Daftar Perusahaan Manufaktur Sebelum Outlier

Tahun 2013-2016

No. KODE NAMA PERUSAHAAN Website

1. SMBR Semen Baturaja (Persero) www.semenbaturaja.co.id

2. SMGR Semen Indonesia (Persero) www.semenindonesia.com

3. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk www.amfg.co.id

4. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk www.toto.co.id

5. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk www.gunawansteel.com

6. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk www.cp.co.id

7. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk www.japfacomfeed.co.id

8. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk www.fajarpaper.com

9. GGRM Gudang Garam Tbk www.gudanggaramtbk.com

10. HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk www.sampoerna.com

11. KAEF Kimia Farma (Persero) www.kimiafarma.co.id

Page 91: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

75

Lampiran 3

Jumlah Perusahaan Sesuai Kategori PROPER

Tahun 2013-2016

Tahun Kategori

Emas

Kategori

Hijau

Kategori

Biru

Kategori

Merah

Kategori

Hitam

2013 1 - 8 1 -

2014 - 1 9 - -

2015 - 1 9 - -

2016 - 1 9 - -

TOTAL 1

Perusahaan

3

Perusahaan

35

Perusahaan

1

Perusahaan

0

Perusahaan

Page 92: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

76

Lampiran 4

Kinerja Keuangan (ROA)

(dalam ribuan rupiah)

No. Tahun Nama Perusahaan Laba Bersih Total Aset ROA

1

2013

Semen Baturaja (Persero) Rp 312.183.836 Rp 2.711.416.335 0,115

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 5.354.298.521 Rp 30.792.884.092 0,174

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 338.358.000 Rp 3.539.393.000 0,096

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 236.557.513 Rp 1.746.177.682 0,135

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Rp 91.885.687 Rp 1.191.496.619 0,077

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 2.528.690.000 Rp 15.722.197.000 0,161

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 640.637.000 Rp 14.917.590.000 0,043

8 Fajar Surya Wisesa Tbk -Rp 249.057.875 Rp 5.692.060.407 -0,044

9 Gudang Garam Tbk Rp 4.383.932.000 Rp 50.770.251.000 0,086

10 Kimia Farma (Persero) Rp 215.642.329 Rp 2.471.939.548 0,087

1

2014

Semen Baturaja (Persero) Rp 328.336.316 Rp 2.926.360.857 0,112

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 5.573.577.279 Rp 34.314.666.027 0,162

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 458.635.000 Rp 3.918.391.000 0,117

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 293.803.908 Rp 2.027.288.693 0,145

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk -Rp 13.938.294 Rp 1.354.622.569 -0,010

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 1.746.644.000 Rp 20.862.439.000 0,084

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 384.846.000 Rp 15.730.435.000 0,024

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Rp 86.745.854 Rp 5.581.000.723 0,016

9 Gudang Garam Tbk Rp 5.395.293.000 Rp 58.220.600.000 0,093

Page 93: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

77

10 Kimia Farma (Persero) Rp 236.531.070 Rp 2.968.184.626 0,080

1

2015

Semen Baturaja (Persero) Rp 354.180.062 Rp 3.268.667.933 0,108

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 4.525.441.038 Rp 38.153.118.932 0,119

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 341.346.000 Rp 4.270.275.000 0,080

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 285.236.780 Rp 2.439.540.859 0,117

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk -Rp 55.212.703 Rp 1.183.934.183 - 0,047

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 1.832.598.000 Rp 24.684.915.000 0,074

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 524.484.000 Rp 17.159.466.000 0,031

8 Fajar Surya Wisesa Tbk -Rp 308.896.601 Rp 6.993.634.266 - 0,044

9 Gudang Garam Tbk Rp 6.452.834.000 Rp 63.505.413.000 0,102

10 Kimia Farma (Persero) Rp 252.972.506 Rp 3.236.224.076 0,078

1

2016

Semen Baturaja (Persero) Rp 259.090.525 Rp 4.368.876.996 0,059

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 4.535.036.823 Rp 44.226.895.982 0,103

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 260.444.000 Rp 5.504.890.000 0,047

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 168.564.583 Rp 2.581.440.938 0,065

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Rp 31.704.557 Rp 1.257.609.869 0,025

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 2.225.402.000 Rp 24.204.994.000 0,092

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 2.171.608.000 Rp 19.251.026.000 0,113

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Rp 778.012.761 Rp 8.583.223.835 0,091

9 Gudang Garam Tbk Rp 6.672.682.000 Rp 62.951.634.000 0,106

10 Kimia Farma (Persero) Rp 271.597.947 Rp 4.612.562.541 0,059

Page 94: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

78

Lampiran 5

PROPER

Tahun 2013-2016

No NAMA PERUSAHAAN PROPER SKOR

2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016

1 Semen Baturaja (Persero) Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

2 Semen Indonesia (Persero) Emas Hijau Hijau Hijau 5 4 4 4

3 Asahimas Flat Glass Tbk Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

4 Surya Toto Indonesia Tbk Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Merah Biru Biru Biru 2 3 3 3

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

9 Gudang Garam Tbk Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

10 Kimia Farma (Persero) Biru Biru Biru Biru 3 3 3 3

Page 95: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

79

Lampiran 6

ISO 14001

No NAMA PERUSAHAAN ISO 14001

2013 2014 2015 2016

1 Semen Baturaja (Persero) 1 1 1 1

2 Semen Indonesia (Persero) 1 1 1 1

3 Asahimas Flat Glass Tbk 1 1 1 1

4 Surya Toto Indonesia Tbk 0 0 0 0

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk 0 0 0 0

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk 0 0 0 0

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk 0 0 0 0

8 Fajar Surya Wisesa Tbk 1 1 1 1

9 Gudang Garam Tbk 0 0 0 0

10 Kimia Farma (Persero) 1 1 1 1

Page 96: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

80

Lampiran 7

Biaya Lingkungan

(dalam ribuan rupiah) No. Tahun Nama Perusahaan Cost Laba Bersih BL

1

2013

Semen Baturaja (Persero) Rp 403.501 Rp 312.183.836 0,001

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 153.821.083 Rp 5.354.298.521 0,029

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 1.000.000 Rp 338.358.000 0,003

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 1.214.009 Rp 236.557.513 0,005

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Rp 15.000 Rp 91.885.687 0,000

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 1.000.000 Rp 2.528.690.000 0,000

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 1.300.000 Rp 640.637.000 0,002

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Rp 3.400.000 -Rp 249.057.875 - 0,000

9 Gudang Garam Tbk Rp 8.000.000 Rp 4.383.932.000 0,002

10 Kimia Farma (Persero) Rp 2.646.800 Rp 215.642.329 0,012

1

2014

Semen Baturaja (Persero) Rp 204.536 Rp 328.336.316 0,001

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 185.323.781 Rp 5.573.577.279 0,033

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 1.000.000 Rp 458.635.000 0,002

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 2.050 Rp 293.803.908 0,000

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Rp 1.300.000 -Rp 13.938.294 - 0,093

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 1.000.000 Rp 1.746.644.000 0,001

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 4.100.000 Rp 384.846.000 0,011

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Rp 3.500.000 Rp 86.745.854 0,040

9 Gudang Garam Tbk Rp 11.000.000 Rp 5.395.293.000 0,002

Page 97: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

81

10 Kimia Farma (Persero) Rp 1.722.264 Rp 236.531.070 0,007

1

2015

Semen Baturaja (Persero) Rp 428.600 Rp 354.180.062 0,001

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 146.728.551 Rp 4.525.441.038 0,032

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 1.000.000 Rp 341.346.000 0,003

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 567.242 Rp 285.236.780 0,002

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Rp 1.800.000 -Rp 55.212.703 - 0,033

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 1.000.000 Rp 1.832.598.000 0,001

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 16.920.000 Rp 524.484.000 0,032

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Rp 3.700.000 -Rp 308.896.601 - 0,012

9 Gudang Garam Tbk Rp 18.800.000 Rp 6.452.834.000 0,003

10 Kimia Farma (Persero) Rp 696.552 Rp 252.972.506 0,003

1

2016

Semen Baturaja (Persero) Rp 478.875 Rp 259.090.525 0,002

2 Semen Indonesia (Persero) Rp 186.987.528 Rp 4.535.036.823 0,041

3 Asahimas Flat Glass Tbk Rp 1.000.000 Rp 260.444.000 0,004

4 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 808.680 Rp 168.564.583 0,005

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk Rp 3.200.000 Rp 31.704.557 0,101

6 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp 3.000.000 Rp 2.225.402.000 0,001

7 Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp 4.500.000 Rp 2.171.608.000 0,002

8 Fajar Surya Wisesa Tbk Rp 4.200.000 Rp 778.012.761 0,005

9 Gudang Garam Tbk Rp 30.000.000 Rp 6.672.682.000 0,004

10 Kimia Farma (Persero) Rp 2.074.673 Rp 271.597.947 0,008

Page 98: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

82

Lampiran 8

Hasil Output SPSS

Hasil Uji Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EP 40 2,00 5,00 3,1000 ,44144

ISO 40 ,00 1,00 ,5000 ,50637

EC 40 -,09 ,10 ,0066 ,02590

ROA 40 -,05 ,17 ,0783 ,05344

Valid N (listwise) 40

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Page 99: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

83

Hasil Uji Grafik P-Plot

Hasil Uji Statisik Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,04544880

Most Extreme Differences Absolute ,113

Positive ,068

Negative -,113

Test Statistic ,113

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 100: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

84

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 EP ,772 1,295

ISO ,880 1,136

EC ,852 1,173

a. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji Autokorelasi Runs-Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea

,01002

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1,442

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Median

Page 101: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ISO 14001, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38899/1/SEPTIANI... · non materi yang telah diberikan selama saya mengikuti perkuliahan

85

Hasil Uji Heteroskedastisitas, Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,066 ,034 1,932 ,061

EP -,010 ,011 -,160 -,860 ,395

ISO ,003 ,009 ,056 ,325 ,747

EC -,109 ,184 -,104 -,589 ,559

a. Dependent Variable: RES2

Hasil Uji Koefisien Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,526a ,277 ,216 ,04730

a. Predictors: (Constant), EC, ISO, EP

b. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji Simultan F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,031 3 ,010 4,589 ,008b

Residual ,081 36 ,002

Total ,111 39

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), EC, ISO, EP

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,117 ,058 -2,006 ,052

EP ,065 ,020 ,539 3,342 ,002

ISO -,015 ,016 -,146 -,967 ,340

EC ,094 ,317 ,046 ,297 ,768

a. Dependent Variable: ROA