kajian sistem manajemen lingkungan iso 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup...

54
KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 PADA PT COCA COLA BOTTLING PLANT AMATIL INDONESIA CIBITUNG FADHLILLAH RAMADHANTI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: others

Post on 14-Jun-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001:

2004 PADA PT COCA COLA BOTTLING PLANT AMATIL

INDONESIA CIBITUNG

FADHLILLAH RAMADHANTI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja
Page 3: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Kajian Sistem

Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 pada PT Coca Cola Bottling Plant

Amatil Indonesia Cibitung adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Fadhlillah Ramadhanti

NIM H24090088

Page 4: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

ABSTRAK

FADHLILLAH RAMADHANTI. Kajian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:

2004 pada PT Coca Cola Amatil Indonesia Bottling Plant Cibitung Bekasi. Dibimbing

oleh H. MUSA HUBEIS

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berbasis ISO 14001 : 2004 digunakan

untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan mengenai lingkungan, dan pedoman

untuk mengadakan, mengimplementasikan, dan mengoperasikan SML sebagai PROPER

yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan Mengkaji

Pengelolaan SML yang telah diterapkan PT Coca Cola Amatil Indonesia Bottling Plant

Cibitung Bekasi, Perkembangan Kinerja Lingkungan (PROPER) berdasarkan ISO 14001

: 2004. Pengolahan data menggunakan software SPSS (statistical package for social

science) 19 menganalisis Laporan Hasil Penilaian PROPER dari KLH berdasarkan

peringkat kinerja per sektor, dan Data teknis Proper Sekretariat KLH. Metode Analisis

kualitatif dengan menganalisis peran Divisi Corporate Social Responsibility & Quality

control terhadap pemahaman PROPER sebagai bentuk implementasi SML ISO 14001 :

2004 dengan kuesioner dan evaluasi SML dianalisis dengan Uji Validitas, Reliabilitas, uji

t-contoh berpasangan. Hasil uji validitas item dinyatakan valid dan uji reliabilitas

diketahui nilai reliabilitas (alpha cronbach) tiap peubah lebih besar dari 0,6, maka

dinyatakan reliabel. Hasil uji t- contoh berpasangan pada α : 5% diperoleh untuk t tabel

sebesar 2,086 menunjukkan ada perbedaan tingkat implementasi kinerja lingkungan

perusahaan dengan SML ISO 14001:2004 sebelum penerapan dengan setelah penerapan

PROPER.

Kata kunci : Sistem Manajemen Lingkungan (SML), Implementasi, ISO 14001 : 2004,

PROPER

ABSTRACT

FADHLILLAH RAMADHANTI. Environmental Management System ISO 14001: 2004

at PT Coca Cola Amatil Indonesia Bekasi Cibitung Bottling Plant. Guided by H. MUSA

HUBEIS

Environmental Management System (EMS) based on ISO 14001: 2004 is used to

develop and implement environmental policies, and guidelines for conduct, implement,

and operate the SML as PROPER developed by the Ministry of Environment (MoE) to

Assess Management of SML which has been applied PT Coca Cola Amatil Indonesia

Bekasi Cibitung Bottling Plant, Development of Environmental Performance (PROPER)

based on ISO 14001: 2004. Sotware data processing using SPSS (statistical package for

social science) analyzed 19 PROPER Assessment Report of KLH ranked by performance

per sector, and technical data Proper Environment Secretariat. Qualitative analysis

methods to analyze the role of the Division of Corporate Social Responsibility & Quality

control of the understanding as an implementation of SML PROPER ISO 14001: 2004

EMS evaluation questionnaires and analyzed with Validity, reliability, paired sample t-

test. Validity of the test results declared invalid item and note the value of reliability test

reliability (Cronbach alpha) of each variable is greater than 0.6, then declared reliable.

Results of paired samples t-test at α: 5% obtained for the t table is 2.086 showed no

difference in the level of implementation of the environmental performance of companies

with ISO 14001:2004 EMS prior to the application after application with PROPER

Keywords : EMS (Environmental Management System), ISO 14001 : 2004, PROPER

Page 5: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001:

2004 PADA PT. COCA COLA BOTTLING PLANT AMATIL

INDONESIA CIBITUNG

FADHLILLAH RAMADHANTI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 6: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

-

J :.u kripsi : Kajian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 pada

PT. Coca Cola Bottling Plant Amatil Indonesia Cibitung

Nama : Fadhlillah Ramadhanti

NIM : H24090088

Disetujui oleh

~~

Prof Dr Ir H Musa Hubeis, MS, Dipl lng, DEA

Pembimbing

Diketahui oleh

Tanggal Lulus: 2 2 AUG 2013

Page 7: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

Judul Skripsi : Kajian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 pada

PT. Coca Cola Bottling Plant Amatil Indonesia Cibitung

Nama : Fadhlillah Ramadhanti

NIM : H24090088

Disetujui oleh

Prof Dr Ir H Musa Hubeis, MS, Dipl Ing, DEA

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Jono Mintarto Munandar, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 8: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

PRAKATA

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak Desember 2012 hingga April 2013 dalam

kategori Manajemen Mutu, dengan judul Kajian Sistem Manajemen Lingkungan

ISO 14001: 2004 Pada PT Coca Cola Bottling Plant Amatil Indonesia Cibitung.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS,

Dipl.Ing., DEA selaku dosen pembimbing. Disamping itu, terimakasih untuk

pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini terutama pihak PT Coca Cola

Amatil kepada bapak Yayan Supriatna selaku Kepala CSR dan seluruh Divisi

CSR serta Quality Control CCAI. Serta untuk Pihak Kementrian Lingkungan

Hidup bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Bidang Urusan

Standarisasi dan Teknologi Lingkungan yang difokuskan pada kajian penerapan

PROPER yang telah membantu selama penelitian dan pengumpulan data.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua ( mama, alm. Papa dan

adek ), serta seluruh keluarga atas segala support, doa dan kasih sayangnya. Tidak

lupa kepada teman- teman Manajemen IPB 46 angkatan tahun 2009 khususnya

Natasha, Jise, Arina, Cipuy, Dafid, Wilda, Erwin dan teman – teman seperjuangan

satu bimbingan Skripsi ( Mirna, Fika, Riandi, Icha, Devi, Agi ) serta sahabat –

sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu meluangkan

waktunya, memberikan dukungan dan bantuan dalam pembuatan skripsi ini.

Semoga Karya ilmiah ini bermanfaat

Bogor, Juli 2013

Fadhlillah Ramadhanti

H24090088

Page 9: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xi

DAFTAR TABEL xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Sistem Manajemen Lingkungan 4

Perkembangan SML berbasis ISO 14001 : 2004 5

SML ISO 14001 dan PROPER KLH 6

Kriteria PROPER 9

Penelitian Terdahulu yang Relevan 11

METODE PENELITIAN 11

Kerangka Pemikiran 11

Lokasi dan Waktu Penelitian 13

Pengumpulan Data 13

Pengolahan dan Analisis data 13

Uji Validitas 14

Uji Reliabilitas 15

Skala Likert 16

Analisis Isi 17

Uji T Sampel Berpasangan 18

HASIL DAN PEMBAHASAN 18

Gambaran Umum Perusahaan 18

Komitmen CCAI pada Lingkungan 19

Produksi dan Distribusi 21

SML, Kesehatan Keselamatan Kerja 22

Program Coca Cola 22

Tanggungjawab Sosial dan Berkelanjutan 23

Analisis Kinerja Lingkungan 23

Implikasi Manajerial 25

SIMPULAN DAN SARAN 26

Kesimpulan 26

Saran 27

DAFTAR PUSTAKA 28

LAMPIRAN 30

RIWAYAT HIDUP 51

Page 10: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

1

DAFTAR GAMBAR Halaman

1 Alasan perusahaan menerapkan ISO 14001 1

2 Manfaat penerapan ISO 14001 2

3 Nilai peningkatan jumlah perusahaan peserta PROPER 3

sejak tahun 2002 – 2012

4 Siklus PDCA 5

5 Model SML ISO 14001 6

6 Penilaian pemeringkatan PROPER 8

7 Kriteria penilaian PROPER 8

8 Kerangka pemikiran penelitian 12

9 Penerapan SML ISO 14001 : 2004 PT. CCAI 21

DAFTAR LAMPIRAN

1 Proses PROPER 31

2 Distribusi pengawasan PROPER Indonesia 32

3 Roadmap penilaian hijau dan emas 33

4 Susunan dewan pertimbangan PROPER KLH 34

5 Peringkat elemen ISO 14001 34

6 Peringkat tanggapan staf terhadap ISO 14001 35

7 Peringkat keuntungan ISO 14001 35

8 Peringkat peranan sumber informasi 36

9 Identifikasi isu lingkungan dan evaluasi dampak isu 36

10 Peringkat aspek pengembangan posisi 38

11 Rekapitulasi peringkat hasil analisa data tentang ISO 14001 39

18 Rekapitulasi sistem manajemen lingkungan 39

19 Lembar kuesioner penelitian 41

20 Pengolahan data SPSS 45

Page 11: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja
Page 12: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) adalah bagian dari pengelolaan

lingkungan internal dan eksternal (Hariadi, 2004). Lingkungan Internal mencakup

kedalam lingkungan pabrik lokasi fasilitas produksi, kondisi lingkungan kerja,

dampak yang diterima oleh karyawan dalam lingkungan kerjanya. Lingkungan

Eksternal merupakan lingkungan di luar lokasi pabrik/fasilitas produksi yang

dapat menimbulkan dampak pada lingkungan disekitarnya, termasuk masyarakat

di sekitar lokasi pabrik. Permasalahan lingkungan memerlukan instrumen atau alat

untuk mengelola permasalahan tersebut. ISO (International Organization for

Standarization) adalah organisasi yang mengeluarkan ISO 14001 tentang standar

internasional mengenai SML (Environmental Management System) merupakan

dasar konsep ISO 14000, yaitu suatu sistem untuk mencapai pengelolaan

lingkungan yang baik dan bersifat sukarela.

Menurut Hilman dan Kristiningrum dalam Jurnal Standarisai mutu

nasional, 2011 menyebutkan alasan Perusahaan menerapkan ISO 14001 berguna

untuk meningkatkan image perusahaan, meningkatkan partisipasi karyawan,

mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan pangsa pasar dan tuntutan

konsumen (Gambar 1). ISO 14001 mengurangi pencemaran lingkungan (20%).

Penerapan ISO 14001 memberikan cara untuk mengidentifikasi secara sistematik

dan mengelola risiko lingkungan serta liability, sehingga mengurangi keluhan

masyarakat (20%). SML ISO 14001 bermanfaat dalam pendekatan yang

sistematik untuk mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan serta untuk

perumusan objektif dan target seperti dimuat pada Gambar 2.

Gambar 1 Alasan Perusahaan menerapkan ISO 14001

(Hilman dan Kristiningrum, 2011)

SML juga dimaksudkan untuk membantu perusahaan dalam memenuhi

persyaratan dan mengikuti peraturan dan perundangan mengenai lingkungan,

sehingga perusahaan mengalami peningkatan yang cukup pada tingkat pemenuhan

peraturan (7%). Manfaat lain dari penerapan ISO 14001 yaitu peningkatan pada

kinerja manajemen/moral kerja (17%), meningkatkan kepuasan konsumen (12%),

Peningkatan pada proses efisiensi (17%) dan meningkatkan penjualan (7%). SML

Page 13: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

2

menurut ISO 14001 adalah bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang

meliputi struktur organisasi, perencanaan kegiatan, pertanggung jawaban, praktek,

tatalaksana, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan, pengkajian

dan pemeliharaan kebijakan lingkungan. SML adalah upaya terpadu untuk

melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). Cakupan dari SML ISO

14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). PROPER dibuat dan diterapkan oleh

Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk menilai kinerja perusahaan terhadap

pengelolaan lingkungan kedalam katagori pengelolaan, pengendalian dan

pemantauan lingkungan.

Gambar 2 Manfaat Penerapan ISO 14001 (Hilman dan

Kristiningrum, 2011)

Berdasarkan Data PROPER KLH (2012), Jumlah perusahaan yang

dipantau dalam PROPER 2011-2012 mencapai 1.317 perusahaan. Jumlah ini

meningkat 15 kali lipat jika menggunakan basis PROPER tahun 2002 dan tujuh

kali lipat jika mengunakan basis tahun 1996 dengan penerapan ISO 14001: 1996

seperti dimuat pada Gambar 3. PROPER merupakan salah satu sarana kebijakan

(policy tool) yang dikembangkan oleh KLH dalam rangka mendorong penaatan

penanggungjawab usaha terhadap berbagai peraturan perundang-undangan di

bidang lingkungan hidup, dengan penyebaran informasi kinerja penaatan masing

masing perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan pada skala nasional.

Mekanisme dan Kriteria Penilaian Proper tercantum pada Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup no 5 tahun 2011 tentang Pedoman Penilaian Peringkat

Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai Sistem

penilaian dengan menggunakan peringkat kedalam lima (5) kategori, yaitu Hitam,

Merah, Biru, Hijau dan Emas.

Page 14: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

3

Gambar 3 Nilai peningkatan jumlah perusahaan peserta PROPER sejak

tahun 2002 – 2012 ( PROPER KLH, 2012 )

Sejak didirikan di Indonesia, perusahaan bekerjasama dengan pemegang

saham lokal sehingga pada tahun 1997, Pabrik Coca Cola terbesar di Indonesia

didirikan di Cibitung Bekasi dan menjadi pusat pabrik distribusi terbesar di

Indonesia dan menjadi Pusat pabrik Coca Cola (Coca Cola National Office), serta

semakin melebar ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan

konsumen agar dapat mendapat produk terbaik dan mutu tetap terjaga, maka Coca

Cola melakukan langkah sertifikasi produk. Setiap produk Coca Cola dijamin

halal oleh Departemen Agama RI dengan standar higenis dijamin oleh

Departemen Kesehatan. Mutu pengolahan dan produknya terjaga melalui

sertifikasi ISO 9002, ISO 14001 dan berbagai sertifikasi yang diawasi langsung

oleh Coca Cola Management System International. Pada Desember 2012, PT.

CCAI meraih dua anugerah dari Program penilaian Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan berhasil meraih dua penghargaan kategori

hijau untuk wilayah operasi dan pabrik di wilayah bandung dan padang. Sebagai

Perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama 20 tahun, CCAI

berkomitmen untuk mewujudkan pelestarian lingkungan dengan penerapan

program-program CSR melalui empat (4) pilar, yaitu Environment, MarketPlace,

Community dan Workplace.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengelolaan SML yang telah diterapkan PT Coca Cola Amatil

Indonesia (CCAI) Bottling Plant Cibitung Bekasi saat ini?

2. Bagaimana penerapan PROPER PT CCAI Bottling Plant Cibitung Bekasi

berdasarkan identifikasi aspek lingkungan sejak tahun 2011 hingga 2013

berdasarkan ISO 14001 : 2004 ?

3. Bagaimana Implementasi PROPER dan SML pada PT CCAI Bottling Plant

Cibitung Bekasi ?

Page 15: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

4

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengkaji Pengelolaan SML yang telah diterapkan PT. CCAI Bottling Plant

Cibitung Bekasi saat ini.

2. Menganalisis Perkembangan kinerja lingkungan (PROPER) PT. CCAI

Bottling Plant Cibitung Bekasi berdasarkan identifikasi aspek lingkungan

sejak tahun 2010 hingga 2013 setelah adanya penerapan ISO 14001 : 2004.

3. Mengkaji Implementasi PROPER dan SML pada PT. CCAI Bottling Plant

Cibitung Bekasi.

MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi PT. CCAI Bottling Plant Cibitung Bekasi penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan, referensi dan solusi untuk dapat lebih meningkatkan

Implementasi, serta manfaat kinerja lingkungan (PROPER), dengan melihat

faktor-faktor yang dapat memengaruhi meningkatnya kinerja lingkungan

perusahaan, terutama setelah memperoleh sertifikat ISO 14001 : 2004.

2. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori-teori yang

pernah dipelajari selama kuliah dan mencari solusi bagi permasalahan yang

timbul di dunia nyata.

3. Bagi pembaca, dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai

penerapan ISO 14001 : 2004 serta dapat dijadikan bahan referensi untuk

penelitian lebih lanjut.

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di PT. CCAI Bottling Plant

Cibitung Bekasi dan KLH bidang Pengendalian pencemaran lingkungan dan

bidang urusan standarisasi dan teknologi lingkungan yang difokuskan pada kajian

penerapan PROPER, yaitu menganalisis SML ISO 14001 : 2004 perusahaan, serta

proses sertifikasi PROPER terkait dengan sistem penilaian peringkat kinerja

perusahaan dalam pengelolaan lingkungan dan peringkat kinerja perusahaan

dalam pengelolaan sumber daya berkelanjutan, serta memiliki dampak yang

menguntungkan bagi perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Manajemen Lingkungan

SML disertifikasi melalui KLH dan Badan Standardisasi Nasional (BSN)

bekerjasama dengan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000 dan berbagai

stakeholders sejak tahun 1995 mengkaji, menyebarkan informasi dan melakukan

serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan penerapan SML. Berdasarkan

hasil pembahasan dengan stakeholders di Indonesia, KLH menyadari potensi

penerapan SML bagi peningkatan mutu pengelolaan lingkungan, peningkatan

peran aktif pihak swasta dan promosi penerapan perangkat pengelolaan

Page 16: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

5

lingkungan secara proaktif dan sukarela di Indonesia. Langkah-langkah penerapan

SML (ISO 14001, 2004) terdiri dari lima (5) tahap,yaitu :

Tahap 1 Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan

Tahap 2 Perencanaan aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait

persyaratan dan Peraturan perundangan-undangan perusahaan, tujuan

dan Sasaran serta Rencana kerja dan program manajemen lingkungan

Tahap 3 Penerapan dan Operasi, Alokasi sumber daya, Struktur dan tanggung

jawab, Kesadaran dan pelatihan, Komunikasi, Dokumentasi SML,

Pengendalian operasional, program manajemen yang spesifik,

Kesiapan dan respon terhadap keadaan darurat

Tahap 4 Evaluasi berkala, Pemantauan, Tindakan koreksi dan pencegahan,

Rekaman dan Audit SML

Tahap 5 Pengkajian SML dan Penyempurnaan Berkelanjutan

SML ISO-14001 menyediakan suatu proses terstruktur dengan

perbaikan/penyempurnaan untuk meningkatnya standar kinerja lingkungan

mencakup struktur organisasi, perencanaan, kegiatan, tanggungjawab, praktek,

prosedur, proses dan sumber daya untuk membangun, menerapkan, mencapai,

menelaah, dan memelihara kebijakan lingkungan. SML menganut model baku

sistem manajemen atas empat unsur pokok sistem yang saling berkaitan

membentuk suatu siklus berkelanjutan (continuous cycle). Unsur atau prinsip

pokok tersebut tercantum pada Gambar 4 :

Gambar 4 Siklus PDCA (bpkimi.kemenperin.go.id, 2013)

Perkembangan SML Berbasis ISO 14001 : 2004

Perkembangan SML berbasis ISO 14001 dikembangkan dari perumusan

ISO seri 14000 untuk bidang manajemen lingkungan sejak 1993. KLH dan BSN

bekerjasama dengan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000 dan berbagai

stakeholders sejak tahun 1995 mengkaji, menyebarkan informasi, dan melakukan

serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan penerapan SML. KLH

menyadari potensi penerapan SML meningkatkan mutu pengelolaan lingkungan,

peran aktif pihak swasta, promosi penerapan perangkat pengelolaan lingkungan

secara proaktif dan sukarela di Indonesia, memfokuskan diri pada peran fasilitator

dan pembina kepada semua pihak dalam penerapan ISO 14001 di Indonesia.

Penerapan standar ISO 14001 di Indonesia memfasilitasi dan mempermudah

Page 17: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

6

penerapan di lapangan bekerjasama dengan BSN melakukan adopsi terhadap

beberapa Standar Internasional ISO 14001. Sejak ditetapkannya ISO 14001

menjadi standar internasional, berbagai unit organisasi perusahaan di Indonesia

dengan sukarela menerapkan SML ISO 14001 yang menjadi indikator

peningkatan kesadaran industri terhadap pengelolaan lingkungan (EKOLABEL-

SML KLH, 2006).

Gambar 5 Model SML ISO 14001 (www.iso.org, 2012)

SML ISO 14001 dan Proper KLH

Program SML di perusahaan dirancang untuk dapat memenuhi perubahan

situasi dan kondisi secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan UU RI

nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(LH), Peraturan Menteri Negara LH RI no 5 tahun 2011 tentang Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Peraturan Pemerintah RI no 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (B3), maka KLH meluncurkan sejumlah program dan

kebijakan salah satunya PROPER untuk menilai kinerja perusahaan terhadap

pengelolaan lingkungannya, mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan

lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental

excellence) melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam

proses produksi dan jasa, penerapan SML, 3R (Reduce-Reuse-Recycle), efisiensi

energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis beretika, serta

bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan

masyarakat.

Page 18: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

7

Mekanisme Pelaksanaan PROPER diawali dengan pemilihan perusahaan

peserta yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Setelah peserta

ditetapkan, KLH mengumpulkan data dengan mengevaluasi laporan pelaksanaan

pengelolaan lingkungan yang disampaikan perusahaan. Informasi yang terkumpul

kemudian diolah menjadi rapor sementara, yang berisi evaluasi kinerja perusahaan

dibandingkan kriteria penilaian PROPER yang ditetapkan. Rapor sementara ini

sudah mengindikasikan peringkat kinerja perusahaan berdasarkan kriteria

peringkat PROPER. Perusahaan peserta PROPER ditunjuk oleh KLH dan tidak

semua perusahaan menjadi peserta Proper pusat di setiap Provinsi. Pada tahun

2008, diterbitkan Proper Daerah bagi perusahaan yang tidak dilakukan audit oleh

KLH.

Audit PROPER dilakukan satu tahun sekali sesuai dengan peraturan

Pemerintah. Audit menyeluruh terhadap sistem, tidak hanya kinerja lingkungan

termasuk dengan identifikasi aspek Lingkungan, kebijakan Lingkungan, tujuan

sasaran dan program, komunikasi, training dan kompetensi, serta tanggap darurat

dan management review (Laporan Hasil Penilaian PROPER, 2011). Dalam SML

perusahaan dinilai berdasarkan Kriteria Penilaian PROPER dibedakan menjadi

dua (2), yaitu :

1. Kriteria ketaatan yang digunakan untuk pemeringkatan Hitam, Merah, Biru

menilai ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup yang

digunakan, yaitu:

a. Penerapan Dokumen Pengelolaan Lingkungan

b. Pengendalian Pencemaran Air

c. Pengendalian Pencemaran Udara

d. Pengelolaan Limbah B3

e. Pengendalian Pencemaran Air Laut

f. Kriteria Kerusakan Lingkungan

2. Kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance)

untuk pemeringkatan hijau dan emas. Aspek yang dinilai adalah:

a. SML

b. Efisiensi Energi.

c. Penurunan Emisi

d. Pemanfaatan dan Pengurangan Limbah B3.

e. Penerapan 3R pada Limbah Padat non B3.

f. Konservasi Air dan Penurunan beban pencemaran air

g. Perlindungan Keanekaragaman Hayati.

h. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat.

Page 19: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

8

Gambar 6 Penilaian Pemeringkatan PROPER (Laporan Hasil Penilaian PROPER, 2009)

Gambar 7 Kriteria Penilaian PROPER (PROPER KLH, 2012)

Page 20: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

9

KRITERIA PROPER

KRITERIA penilaian PROPER (PROPER, 2013) terdiri dari dua kategori,

yaitu kriteria penilaian ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang

dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance). Kriteria penilaian ketaatan

terkait dengan peraturan pengelolaan lingkungan hidup digunakan sebagai dasar

yang berkaitan dengan :

a. Persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya.

Perusahaan dianggap memenuhi kriteria ini, jika seluruh aktivitasnya dinaungi

dalam dokumen pengelolaan lingkungan, baik berupa dokumen Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Dokumen Pengelolaan dan

Pemantauan Kualitas Lingkungan (UKL/UPL) atau Dokumen pengelolaan lain

yang relevan. Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap ketaatan perusahaan

dalam melakukan pelaporan terhadap pengelolaan lingkungan yang

dipersyaratkan dalam AMDAL dan UKL/UPL.

b. Pengendalian Pencemaran Air

Pada prinsipnya ketaatan terhadap pengendalian pencemaran air dinilai

berdasarkan ketentuan bahwa semua pembuangan air limbah ke lingkungan

harus memiliki izin. Air limbah yang dibuang ke lingkungan harus melalui titik

penaatan yang telah ditetapkan. Pada titik penaatan tersebut berlaku baku mutu

kualitas air limbah yang diizinkan untuk dibuang ke lingkungan.

c. Pengendalian Pencemaran Udara

Ketaatan terhadap pengendalian pencemaran udara didasarkan sumber emisi

harus teridentifikasi dan dilakukan pemantauan untuk memastikan emisi yang

dibuang ke lingkungan tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan.

d. Pengelolaan Limbah B3

Ketaatan pengelolaan limbah B3 dinilai sejak tahapan pendataan jenis dan

volumenya. Setelah dilakukan pendataan, maka dilakukan pengelolaan

lanjutan. Pengelolaan lanjutan harus dilengkapi dengan izin pengelolaan

limbah B3. Ketaatan terhadap ketentuan izin pengelolaan limbah B3,

merupakan komponen utama untuk menilai ketaatan perusahaan.

Kriteria beyond compliance bersifat dinamis, yaitu disesuaikan dengan

perkembangan teknologi, penerapan praktik-praktik pengelolaan lingkungan

terbaik dan isu-isu lingkungan yang bersifat global. Penyusunan kriteria yang

terkait dengan pelaksanaan PROPER dilakukan oleh tim teknis PROPER dari

lembaga sertifikasi PT. CCAI bottling Cibitung Bekasi dengan

mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, antara lain Pemerintah

kabupaten/kotamadya Bekasi, asosiasi Himpunan industri Jawa Barat, perusahaan,

LSM, universitas, instansi terkait, dan Dewan Pertimbangan PROPER.

Berdasarkan Peraturan PROPER 2012, aspek-aspek yang dinilai dalam kriteria

beyond compliance adalah Penerapan SML, Upaya Efisiensi Energi, Upaya

penurunan emisi, Implementasi 3R limbah B3, Konservasi Air dan Penurunan

Beban Pencemaran Air Limbah dan Program Pengembangan Masyarakat.

Page 21: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

10

PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN

Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardhani (2012) berjudul Kajian

peran karyawan terhadap Kinerja Lingkungan dalam perspektif penerapan SML

ISO 14001 : 2004. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi SML pada PT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan pengukuran kinerja lingkungan melalui

dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pendekatan kuantitatif, dimana

menganalisis data environmental index yang terdiri dari DOR (Duration out of

Range), emisi debu, emisi NO2 dan emisi SO

2 dari tahun 2006 hingga tahun 2010

meningkat atau menurun secara nyata. Peran karyawan terdiri dari pelatihan

pendidikan (X1), resiko lingkungan (X2), kontrol lingkungan kerja (X3), motivasi

bekerja (X4), dan kepedulian karyawan (X5).

Penelitian dari Hanoum (1996) mengkaji bagaimana Implementasi ISO

14001 : 1996 yang dilakukan di PT. Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Untuk

menelaah lebih lanjut pada kuantifikasi manfaat Implementasi ISO 14001 metode

Analisis Hirarki proses (AHP). Bila dilihat dari prioritas lokalnya, kontribusi

manfaat yang diperoleh masing- masing subsasaran terbesar adalah A1

(mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan) dengan kontribusi 12,3%.

Diikuti A2 (mengurangi penggunaan dan pembuangan limbah berbahaya) 10,3%,

D1 (memberi kepuasan pada pembeli) 9,2%, E1 (Lingkungan sehat) 8,1%, C1

(mengurangi resiko kerja) 6,7%, D2 (memberikan jaminan) 6,4%, A3

(menghemat sumber daya) 6%, E2 (mengurangi kekhawatiran masyarakat) 5,6%,

B1 (kepatuhan pada hukum) dan B2 (memudahkan penilaian kinerja lingkungan)

masing masing sebesar 4,6%, C2 (Lingkungan kerja yang nyaman) 4,3%, B3

(Efisiensi Biaya) 3,8%, B4 (Meningkatkan kredibilitas) dan C3 (Memotivasi

untuk bekerja) masing masing 3,4%, B5 (Meningkatkan citra) 3,3%, C4

(kesadaran lingkungan) 3,1%, dan B6 (daya saing) 2,6%, serta yang terakhir

adalah B7 (Mendorong Inovasi) 2,3%.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Kajian SML ISO 14001 : 2004 pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia

National Plant Amatil Indonesia (Manufacturing of Softdrink), Cibitung Bekasi

menggunakan dua (2) pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dengan

menganalisis Laporan Hasil Penilaian PROPER dari KLH berdasarkan peringkat

kinerja per sektor serta tambahan data teknis PROPER dengan metode sensus

terhadap divisi CSR PT. CCAI Bottling Plant Cibitung Bekasi mengenai langkah-

langkah SML dan (2) pendekatan kualitatif dengan menganalisis peran Divisi

CSR terhadap pemahaman PROPER sebagai bentuk implementasi SML ISO

14001 : 2004 melalui wawancara langsung, observasi dan kuesioner. Kerangka

berpikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 8

Page 22: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

11

Gambar 8 Kerangka Pemikiran Penelitian (Adaptasi KLH, 2013)

Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitan yaitu data sekunder berupa Petunjuk Teknis

PROPER, Laporan hasil penilaian PROPER 2011- 2013, literatur-literatur

mengenai kajian penerapan PROPER dan data primer seperti wawancara

langsung, observasi dan kuesioner terhadap divisi CSR (Corporate Social

Responsibility). Data yang digunakan meliputi data kuantitatif dan kualitatif,

seperti laporan teknis dan laporan hasil penilaian PROPER 2011- 2013, profil

perusahaan dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

KLH Divisi PROPER bidang Pengendalian pencemaran lingkungan,

urusan standarisasi dan teknologi : Database Nasional sertifikasi ISO

14001

PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI)

National Bottling Plant Cibitung Bekasi

Kajian Penerapan SML ISO 14001 : 2004

- Coca Cola Amatil Environmental Policy

- Pengumuman & Press Release PROPER 2011 - 2013

- Lampiran Peringkat PROPER 2011-2013

- Konsistensi Kinerja perusahaan dalam PROPER 2011-2013

Mengkaji Coca Cola Management System (EMS) dan Pilar CSR

(Corporate Social Responsibility) CCAI

Identifikasi Pelaksanaan dan Implementasi PROPER terkait

dengan SML ISO 14001 : 2004

Analisa Implementasi dan penerapan SML ISO 14001 : 2004

terkait PROPER CCAI

Implikasi Manajerial

Page 23: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

12

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan menggunakan Microsoft

Office Excel 2010 dan software SPSS (statistical package for social science) 19.

Pengolahan data secarara kuantitatif dengan menganalisis secara manual Laporan

Hasil Penilaian PROPER dari KLH berdasarkan peringkat kinerja per sektor, Data

teknis PROPER Sekretariat KLH. Metode Analisis kualitatif dengan menganalisis

peran Divisi CSR terhadap pemahaman PROPER sebagai bentuk implementasi

SML ISO 14001 : 2004 melalui wawancara langsung, observasi, dan kuesioner

terhadap divisi CSR CCAI mengenai langkah-langkah SML dengan Microsoft

Office Excel 2010 dan software SPSS 19 yang dilakukan terhadap 21 responden.

Penelitian ini menggunakan skala nominal berikut: 1 = Ya, 2 = Tidak dan skala

ordinal / ranking dengan melihat Rataan menggunakan program SPSS 19 sebagai

berikut : (1): Tidak Berperan, (2) : Cukup Berperan, (3) : Berperan dan (4) :

Sangat berperan. Dalam penelitian ini, seluruh langkah-langkah yang ada di dalam

SML diteliti berdasarkan isu lingkungan yang terkait dengan polusi udara, polusi

air, polusi tanah, limbah dan bahan-bahan berbahaya, bunyi/kebisingan dan

getaran, radiasi, perencanaan fisik, penggunaan bahan/material, penggunaan

energi, K3, identifikasi isu lingkungan, evaluasi dampak, penelitian dan analisa,

pengembangan posisi, pengembangan strategi, implementasi dan evaluasi SML.

Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan suatu alat pengukuran itu dapat mengukur apa

yang ingin diukur. Utamanya dari uji validitas adalah setiap pertanyaan saling

berkaitan satu dengan yang lainnya dan setiap pertanyaan berhubungan dengan

obyek yang akan diteliti (Umar 2011). Langkah-langkah dalam menguji validitas

kuesioner adalah (Umar 2011) :

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur,

b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden

c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan

skor total, yaitu :

r =

Keterangan :

N = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pertanyaan

Y = Skor total Kemudian angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan

angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r > r tabel, maka pernyataan tersebut

valid dan nyata, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah (N-2; α ).

Dalam hal ini peubah independen, yaitu unsur ISO 14001 (X1) yang terdiri

dari Pengurangan pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengurangi

penggunaan dan pembuangan limbah, penghematan sumber daya, pengurangan

Page 24: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

13

resiko kerja, lingkungan kerja yang nyaman, kepatuhan terhadap hukum, efisiensi

biaya. Isu lingkungan (X2) terdiri dari memudahkan penilaian kinerja lingkungan,

meningkatkan kredibilitas, meningkatkan citra perusahaan, daya saing dan

kesadaran lingkungan. Peranan sumber informasi (X3) terdiri dari identifikasi

surat kabar dan pengumuman PROPER, Jurnal tentang Isu Lingkungan dan

Laporan berkala tentang kondisi lingkungan. Penerapan SML (X4) terdiri dari K3,

tingkat Polusi udara dan air, penggunaan bahan/material, bunyi, perencanaan

fisik, Penggunaan energi, Limbah, radiasi dan Polusi Tanah. Peubah dependen

yaitu Implementasi ISO 14001: 2004 (Y). Dari hasil uji validitas dapat diketahui

nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item dibandingkan dengan r tabel

dengan hasil nyata 0,05 dengan uji 1 (satu) sisi dengan jumlah data (n) = 21 atau

df= 19, maka didapat r tabel sebesar 0,369.untuk variabel X1, X2 , X3, X4

dinyatakan valid karena nilainya lebih dari 0,369 dan nilai korelasi (tercantum

dalam lampiran) lebih besar dari r tabel, maka semua item dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan dari hasil

instrumen dan konsistensinya apabila instrumen diujikan pada kelompok yang

sama pada saat yang berbeda. Menurut Umar (2011), reliabilitas adalah suatu nilai

yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala

yang sama. Teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach, dengan rumus

berikut :

(

)(

)

Keterangan :

r = Keandalan instrumen

K = banyak butir pertanyaan

= jumlah ragam buti

= Ragam total

Dari hasil uji reliabilitas ( terdapat pada lampiran) dapat diketahui nilai

reliabilitas (alpha cronbach) tiap variabel. Untuk variabel X1 sebesar 0,764, X2

sebesar 0,721, X3 sebesar 0,699, dan X4 sebesar 0,698.karena nilai ketiga variabel

tersebut diatas 0,6 , maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dinyatakan reliabel.

SKALA LIKERT

Empat pilihan jawaban kuesioner untuk penelitian menggunakan skala

rataan (Likert). Skala ini digunakan untuk mengetahui penilaian Divisi CSR PT.

CCAI bottling national office cibitung bekasi menggunakan skala nominal

sebagai berikut: 1 = Ya, 2 = Tidak dan skala ordinal/ranking dengan melihat

Rataan menggunakan program SPSS 19 sebagai berikut :

Skala 1 : Sangat Tidak Setuju

Page 25: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

14

Skala 2 : Tidak Setuju

Skala 3 : Setuju

Skala 4 : Sangat Setuju

Setiap jawaban dari responden dalam kuesioner diberikan skor, cara menghitung

skor rataan adalah:

= (

)

Keterangan :

: Skor Rataan

: Jumlah jawaban responden untuk skor i

Xi : Skor nilai Jawaban responden i

n : Jumlah responden

Selanjutnya menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi

tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor. Setiap skor alternatif yang

terbentuk dari teknik skala peningkatan terdiri dari kisaran 1-6 yang

menggambarkan posisi sangat negatif ke posisi sangat positif, kemudian dihitung

rentang skala dengan rumus berikut :

Rs =

Keterangan :

Rs : Nilai skor

R (skor) : Skor terbesar- skor terkecil

M : banyaknya kategori skor

ANALISIS ISI

Crowley dan Delfico (1996) menyatakan bahwa salah satu aplikasi metode

analisis isi (content analysis) adalah menganalisis dokumen atau material tertulis.

Teknik ini dapat digunakan untuk memeriksa teks dalam berbagai material tertulis

seperti laporan ataupun artikel. Metode ini dapat digunakan untuk menganalisis

dan mengklasifikasikan kalimat/teks untuk kepentingan penarikan kesimpulan dan

mengklasifikasikan atau mengelompokan kata-kata yang banyak sekali kedalam

kategori yang lebih kecil yang memuat inti (content) dari dokumen/material yang

sedang dievaluasi. Metode ini dapat digunakan untuk menganalisis dokumen

tertulis, audio dan video yang dihasilkan dari percobaan, observasi, survei,

ataupun analisis data sekunder. Dalam penelitian ini teknik analisis isi atau

analisis isi dokumen akan dilakukan untuk mengevaluasi Peraturan menteri

Negara LH RI no 5 tahun 2011, UU RI no 32 tahun 2009, Keputusan menteri

Negara LH RI no 259 tahun 2011, dan PERPRES RI no 18 tahun 1999 dan

berbagai peraturan serta Dokumen PROPER dan SML ISO 14001 : 2004.

Page 26: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

15

UJI t SAMPEL BERPASANGAN

Prosedur uji-t sampel berpasangan menurut Priyatno (2011) adalah

menetapkan model pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini model pengujian

hipotesisnya adalah:

Ho : µ1 = µ2 dan Hα : µ1 ≠ µ2

Hipotesis nol bermakna tidak terdapat perbedaan rataan Implementasi dan

kesesuaian antara PROPER dengan SML ISO 14001 : 2004. Hipotesis alternatif

bermakna terdapat perbedaan – dalam hal perbedaan rataan Implementasi dan

kesesuaian antara PROPER sebelum dan sesudah diberlakukannya SML ISO

14001 : 2004. Tingkat nyata (level of significance) atau nilai α ditetapkan α =

0,05. Nilai kritis atau nilai ttabel dicari dari tabel distribusi t dengan derajat bebas

df = n-1, dimana n adalah jumlah sampel. Menghitung perbedaan untuk setiap

pasangan data, yakni d= X1-X2. Nilai X1 dan X2 menunjukkan rataan hasil

Implementasi SML sebelum dan sesudah penerapan ISO 14001 : 2004 yang baru

untuk masing diberlakukannya NPA yang baru untuk masing-masing contoh.

Menghitung nilai-nilai dengan rumus berikut :

√ ⁄

dimana

dan √

Dalam penentuan keputusan, menolak atau menerima hipotesis nol. Hipotesis nol

ditolak jika

atau

Prosedur penggunaan program SPSS untuk uji-t adalah sebagai berikut:

1. Input data PROPER dan SML PT. CCAI Cibitung Bekasi sebelum dan

sesudah pemberlakukan ISO 14001 : 2004 pada lembar input data (SPSS Data

Editor), kemudian diberi nama dan skala.

2. Pilih Analyze – Compare Means – Paired-Samples t Test. Setelah muncul

kotak dialog, isikan peubah setelah itu tekan OK.

3. Pada lembar output lihat nilai Sig., jika nilainya kurang atau sama dengan 0,05

berarti nyata atau tolak hipotesis nol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Coca Cola merupakan perusahaan pembotolan terbesar di wilayah Asia-

Pasifik. Pada tahun 1932, Coca cola pertama kali dikembangkan di Indonesia

melalui hasil diversifikasi bisnis perusahaan konglomerat bernama AMATIL

(Allied Manufacturing and Trading Industries Limited). Sejak didirikan di

Indonesia, perusahaan bekerjasama dengan pemegang saham lokal sehingga pada

tahun 1997, Pabrik Coca Cola terbesar di Indonesia didirikan di Cibitung dan

Page 27: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

16

menjadi pusat pabrik distribusi terbesar di Indonesia dan menjadi Pusat pabrik

Coca Cola (Coca Cola National Office) serta semakin melebar ke seluruh wilayah

Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Makasar, Bandung, Padang,

Denpasar, Lampung dan Banjar baru. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar

dapat mendapat produk terbaik dan mutu tetap terjaga, maka Coca Cola

melakukan langkah sertifikasi produk. Setiap produk Coca Cola dijamin halal

oleh Departemen Agama RI dengan standar hiegenis dijamin oleh departemen

kesehatan. Mutu pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO 9002,

ISO 14001, dan berbagai sertifikasi yang diawasi langsung oleh Coca Cola

Management System International. Pada Desember 2012, PT. CCAI meraih dua

anugerah dari Program penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup dan berhasil meraih dua (2) penghargaan kategori hijau untuk

wilayah operasi dan pabrik di wilayah Bandung dan Padang. Sebagai Perusahaan

yang telah beroperasi di Indonesia selama 20 tahun, CCAI berkomitmen untuk

mewujudkan pelestarian lingkungan dengan penerapan program-program CSR

melalui empat (4) pilar yaitu Environment, MarketPlace, Community, Workplace.

PT CCAI Bottling Plant Cibitung Bekasi merupakan salah satu produsen

dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan

mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.

Perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih

dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.

Komitmen PT Coca Cola Amatil Indonesia pada Lingkungan

PT Coca Cola Amatil Indonesia berkomitmen terhadap usaha-usaha yang

berkaitan dengan pelestarian lingkungan, K3 berkesinambungan untuk

meningkatkan kinerja kami di bidang pelestarian lingkungan, kesehatan dan

keselamatan kerja. The Coca-Cola Quality System merupakan landasan kebijakan

terhadap pengawasan mutu untuk memenuhi dan melampaui berbagai standar

mutu, baik standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.

Consumer Response Teams dan program-program yang dilaksanakan di semua

area operasi di seluruh Indonesia bertugas menampung setiap masukan yang

disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan, dan disampaikan kepada pihak-

pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas

mutu tetap terjaga.

Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia menyadari bahwa masalah yang

berkaitan dengan lingkungan dan K3 senantiasa mengalami perubahan dan

perkembangan dari waktu ke waktu. PT. CCAI Bottling Plant Cibitung Bekasi

mengembangkan suatu sistem komprehensif yang mengacu pada standar

internasional, termasuk di dalamnya ISO 14001, dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Semua pabrik melaksanakan audit secara berkala dan

menjalankan praktek-praktek terbaik di bidang perlindungan lingkungan, K3

mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan kembali limbah produksi hingga

berbagai program kesehatan dan keselamatan kerja.

PT CCAI Bottling Plant Cibitung Bekasi memiliki komitmen untuk

senantiasa memahami, mencegah dan memperkecil setiap dampak buruk terhadap

Page 28: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

17

lingkungan sehubungan dengan kegiatan produksi minuman ringan, serta terus

berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang diharapkan

konsumen maupun pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi

seluruh karyawan. Perusahaan yakin bahwa seluruh karyawan dan setiap orang

yang tergabung di dalam perusahaan, serta mitra kerja bersama memainkan

peranan penting dalam menerapkan kebijakan Perusahaan di bidang perlindungan

lingkungan dengan membekali para karyawan agar mampu melibatkan diri

sepenuhnya. Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia akan:

2. Berusaha sebaik mungkin mencapai kinerja di bidang perlindungan lingkungan

dengan memenuhi persyaratan dari The Coca-Cola Company dan Peraturan

Perundangan yang berlaku.

3. Senantiasa memasukkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam

menyusun Business Plan (Perencanaan Bisnis) untuk memastikan bahwa

pengelolaan masalah lingkungan selalu menjadi bagian yang penting dari

Operasi Perusahaan.

4. Menerapkan dan mempertahankan SML terprogram, serta terus menerus

menyempurnakan dan Peninjaupan sejalan dengan operasi perusahaan.

5. Mendorong dan membekali karyawan agar mampu mengenali, memahami dan

bertindak pada setiap peluang yang ada untuk mencegah dan memperkecil

setiap dampak negatif yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan.

6. Mengembangkan dan menerapkan cara-cara meningkatkan efisiensi pemakaian

sumber daya, termasuk energi, bahan kimia, air, kemasan dan bahan baku

lainnya.

7. Sedapat mungkin mencegah, mengurangi, menggunakan kembali dan

mengolah semua limbah yang ditimbulkan di dalam area pabrik, menjamin

prosedur pembuangan limbah tersebut dengan cara aman dan berdampak

seminimal mungkin.

8. Meminta stakeholder agar memenuhi standar pengelolaan lingkungan yang

setara dengan standar perusahaan.

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling

Indonesia terdiri dari 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selama ini pabrik-pabrik yang ada di Indonesia telah menerima berbagai

penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang

ditetapkan. Semua pabrik diwajibkan mematuhi berbagai ketentuan internasional

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta secara teratur

melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, K3. Sebelum

produk sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas

tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu persiapan bahan,

pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan,

pengemasan dan pengangkutan yang bersinergi dengan efisien dan efektif melalui

sistem terkomputerisasi secara otomatis. Kebijakan dan Pengembangan produksi

diarahkan oleh PT. CCAI Bottling Plant National Office Cibitung Bekasi. Setiap

pabrik CCAI memiliki manajemen yang memiliki pengalaman luas dan

kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi dan mengelola berbagai aspek teknis

dan pengawasan mutu. Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali

Page 29: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

18

melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu,

lingkungan dan K3.

Gambar 10 Penerapan SML ISO 14001 : 2004 PT CCAI

Sistem Manajemen Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja

Upaya berkesinambungan untuk menggali cara-cara baru dan lebih baik

untuk meningkatkan kinerja CCAI di bidang pelestarian lingkungan, kesehatan

dan keselamatan kerja Sebelum membuang limbah ke sungai, CCAI mengolah

limbah, sehingga tidak merusak biota sungai. CCAI menyadari bahwa masalah

yang berkaitan dengan lingkungan, K3 senantiasa mengalami perubahan sejalan

dengan pengertian kami terhadap masalah-masalah tersebut yang juga

berkembang dari waktu ke waktu. Perusahaan mengembangkan suatu sistem

komprehensif yang mengacu pada standar internasional, termasuk di dalamnya

ISO 14001 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua pabrik

melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek terbaik di

bidang perlindungan lingkungan dan K3 mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan

kembali limbah produksi hingga berbagai program kesehatan dan keselamatan

kerja. Kriteria yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 5 tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER), penghargaan kriteria hijau diberikan

Penyempurnaan berkelanjutan

Kebijakan Lingkungan

Perencanaan

- Aspek lingkungan

- Persyaratan hukum dan lainnya

- Tujuan dan sasaran

- Program manajemen lingkungan

Penerapan dan Operasi

- Struktur dan tanggung jawab

- Pelatihan, kepedulian dan

kompetensi

- Komunikasi

- Dokumentasi sistem manajemen

lingkungan

- Pengendalian dokumen

- Pengendalian operasional

- Kesiagapan dan tanggap darurat

Pemeriksaaan dan Tindakan

Koreksi

- Pemantauan dan pengukuran

- Ketidaksesuaian dan tindakan

koreksi dan pencegahan

- Rekaman

- Audit sistem manajemen

lingkungan

Pengkajian Manajemen

Page 30: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

19

kepada perusahaan yang telah mengelola lingkungan lebih dari yang disyaratkan

(beyond compliance). Penilaian kinerja adalah pencegahan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup, penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup, pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup

dan pelaksanaan bisnis beretika, serta bertanggungjawab terhadap masyarakat

melalui program pengembangan masyarakat. CCAI berkomitmen untuk

mewujudkan pelestarian lingkungan melalui kemasan yang lebih ramah

lingkungan (botol PET), program pertanian Coke Farm, seragam dari bahan daur

ulang botol PET (Eco Uniform) dan kulkas ramah lingkungan (Coca-Cola Solar

Cooler). CCAI mendukung inovasi, menginvestasikan waktu dan sumber daya

yang ada untuk memastikan keberlangsungan bisnis berkelanjutan tak hanya

mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga bagi lingkungan dan

masyarakat.

PROGRAM COCA COLA

CCAI telah menerapkan program-program CSR melalui empat pilar yaitu

Lingkungan (Environment), Lingkungan Pasar (Marketplace), Pengembangan

Masyarakat (Community), dan Lingkungan Kerja (Workplace). PT. Coca Cola

Bottling Indonesia mengarahkan kegiatan CSR lingkungannya pada konservasi

sumber daya air, Kampanye lingkungan, kegiatan Water for School, penanaman

pohon, Penghijauan melalui penggunaan biopori atau alat penyerapan air serta

daur ulang sampah organik menjadi pupuk organik di pabrik-pabriknya dan

lingkungan sekitarnya serta Pengembangan Usaha Kecil di sektor informal

(pengusaha mikro). Coca-Cola Bottling Indonesia mewujudkan kepedulian

sosialnya dengan memprakarsai program ekonomi kemasyarakatan berbentuk

program pengembangan usaha mikro (Coca-Cola Micro Enterprise Development

Program) yaitu program pendampingan dan pendidikan bagi kelompok usaha

ekonomi lemah ini diluncurkan pada Juli 2003 dan memiliki dua elemen pokok

bantuan. Pertama, bantuan teknis (technical assistance) pengembangan dan

pendampingan usaha mikro yang didukung sepenuhnya oleh Coca-Cola selama

satu tahun untuk memberdayakan anggota kelompok, meningkatkan jumlah

tabungan atas kesadaran sendiri, serta mengembangkan kegiatan usaha produktif

anggota dan pengembangan jaringan usaha. Kedua, akses terhadap modal kerja

yang diberikan oleh lembaga pembiayaan independen atau bank (diluar Coca-

Cola).

Tanggungjawab Sosial dan Keberlanjutan

Komitmen untuk melakukan hal yang benar kepada komunitas adalah satu

dari enam nilai dasar yang diterapkan sesuai dengan misi perusahaan yaitu

melayani dan menyegarkan pelanggan, konsumen dengan rasa bangga dan

semangat, serta menyadari bahwa aktivitas yang dilakukan harus terkait erat

dengan lingkungan hidup, komunitas, pasar dan lingkungan kerja. Pada bulan

Agustus 2000, Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Amatil

memprakarsai berdirinya yayasan sosial bernama Coca-Cola Foundation

Indonesia (CCFI). Misi utama yayasan ini membantu penyediaan kesempatan

belajar bagi anak-anak dan remaja Indonesia agar dapat menjadi warga negara

Page 31: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

20

yang produktif serta berwawasan luas. CCFI melaksanakan serangkaian kegiatan

untuk memfasilitasi sarana belajar alternatif guna mengakomodasi kebutuhan

pendidikan bagi para siswa maupun anak putus sekolah. Tiga program besar yang

telah dicetuskan adalah Program Community Learning Center, Program

Lokakarya Penulisan Cerita Anak dan Program Pelatihan yang berkelanjutan.

Program Community Learning Center (Rumah Belajar Masyarakat) merupakan

salah satu wujud nyata upaya CCFI dalam mengembangkan perpustakaan umum

menjadi sarana alternatif tempat belajar bagi masyarakat, dengan cara mendidik

para staf perpustakaan, agar lebih berorientasi pada pembaca, peremajaan sarana

perpustakaan yang menarik dan menyelenggarakan program-program edukatif

untuk menarik minat pengunjung.

ANALISIS KINERJA LINGKUNGAN

Perbandingan PROPER dengan standar SML pada PT. CCAI telah

ditetapkan oleh standar ISO 14001 : 2004 terdiri dari standar, peraturan

pemerintah, dan kebijakan perusahaan memiliki standar yang sama yang dianalisis

menggunakan uji t sampel berpasangan terhadap dokumen PROPER KLH dengan

dokumen SML perusahaan.

Dalam hal ini, Peubah independen yaitu unsur ISO 14001 (X1) yang terdiri

dari Pengurangan pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengurangi

penggunaan dan pembuangan limbah, penghematan sumber daya, pengurangan

risiko kerja, lingkungan kerja yang nyaman, kepatuhan terhadap hukum, efisiensi

biaya. Isu lingkungan (X2) terdiri dari memudahkan penilaian kinerja lingkungan,

meningkatkan kredibilitas, meningkatkan citra perusahaan, daya saing dan

kesadaran lingkungan. Peranan sumber informasi (X3) terdiri dari identifikasi

surat kabar dan pengumuman PROPER, Jurnal tentang Isu Lingkungan, dan

Laporan berkala tentang kondisi lingkungan. Penerapan SML (X4) terdiri dari K3,

tingkat Polusi udara dan air, penggunaan bahan/material, bunyi, perencanaan

fisik, Penggunaan energi, Limbah, radiasi dan Polusi Tanah. Variabel dependen

yaitu Implementasi ISO 14001: 2004 (Y). Hipotesis yang digunakan adalah ;

Ho : Tidak ada Perbedaan Implementasi dan Kesesuaian nyata antara PROPER

dan SML PT. CCAI

H1: Tidak ada Perbedaan Implementasi dan Kesesuaian nyata antara PROPER

dan SML PT. CCAI

Pada hasil uji t (uji Wilcoxon) yang merupakan uji non parametrik yang

tidak mensyaratkan distribusi normal yang digunakan untuk menguji, apakah ada

perbedaan antara dua (2) kelompok contoh. Hasil uji t contoh berpasangan dengan

tingkat nyata α : 5% dengan nilai nyata (Asym. Sig2-tailed) α adalah 5% dengan

t-hitung -145,095. Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2= 2,5% (uji 2 sisi)

dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 21-1= 20. Dengan pengujian dua (2) sisi

(signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,086. Kiteria

pengujian Ho ditolak karena –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel (-145,095 ≤ 2,086).

Karena –t hitung < -t tabel (-145,095 < -2,086 ), maka Ho ditolak artinya ada

Page 32: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

21

perbedaan tingkat implementasi kinerja lingkungan perusahaan dengan SML ISO

14001:2004 sebelum penerapan dengan setelah penerapan PROPER. Pada Tabel

Paired Sample statistic terlihat rataan untuk sebelum pengaruh PROPER dengan

ISO 14001 : 2004 adalah 106,23 dan setelah penerapan PROPER dan

mendapatkan peringkat Hijau adalah 112,97, artinya rataan sebelum implementasi

perusahaan lebih rendah kinerja lingkungannya dibandingkan dengan rataan

setelah penerapan PROPER dan pengawasan dari Pemerintah dan Lembaga Audit

perusahaan.

IMPLIKASI MANAJERIAL

SML ISO 14001: 2004 pada PT. CCAI, Cibitung mengacu pada PROPER

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses audit secara berkala di

bidang perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta kualitas

pengolahan dan produk diawasi langsung oleh Coca Cola Management System

International. Persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya, CCAI

dianggap memenuhi kriteria SML ISO 14001 : 2004 untuk mendapatkan

PROPER hijau. Implementasi PROPER terdiri dari pengurangan pencemaran dan

kerusakan lingkungan, pengurangan penggunaan dan pembuangan limbah

berbahaya, Penghematan Sumber daya, mengurangi resiko kerja, lingkungan kerja

yang nyaman, serta memberi kepuasan pada konsumen, dampak lingkungan yang

sehat, kepatuhan terhadap hukum dan efisiensi biaya berpengaruh terhadap kinerja

lingkungan dan Citra Perusahaan kepada konsumen. Program Pengembangan

Masyarakat (community development) CCAI sebagai Implementasi SML dalam

jangka panjang memberikan dampak terbaik untuk lingkungan serta peran

stakeholder dalam implementasi strategi isu lingkungan yang efektif dan efisien.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. SML adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang

meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,

pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup

meliputi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER). Sistem Manajemen Lingkungan yang

diterapkan PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) mengacu pada standar

ISO 14001, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua pabrik

melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek terbaik

di bidang perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Kualitas pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO 9002, ISO

14001 dan berbagai sertifikasi yang diawasi langsung oleh Coca Cola

Management System International. Persyaratan dokumen lingkungan dan

pelaporannya, CCAI dianggap memenuhi kriteria SML ISO 14001 : 2004

untuk mendapatkan PROPER hijau.

2. PROPER dikembangkan oleh KLH untuk mendorong penaatan

penanggungjawab usaha terhadap berbagai peraturan perundang-undangan di

Page 33: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

22

bidang lingkungan hidup. Penerapan PROPER PT CCAI berdasarkan ISO

14001 : 2004 mendapatkan peringkat kategori hijau yang memenuhi Kriteria

penilaian PROPER, yaitu kriteria penilaian ketaatan dan kriteria penilaian

lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance). CCAI

berkomitmen untuk mewujudkan pelestarian lingkungan melalui kemasan

yang lebih ramah lingkungan (botol PET), program pertanian Coke Farm,

seragam dari bahan daur ulang botol PET (Eco Uniform), dan kulkas ramah

lingkungan (Coca-Cola Solar Cooler). CCAI mendukung inovasi,

menginvestasikan waktu dan sumberdaya yang ada untuk memastikan

keberlangsungan bisnis berkelanjutan tak hanya mendatangkan keuntungan

bagi perusahaan, tapi juga bagi lingkungan dan masyarakat.

3. Implementasi PROPER dan SML pada PT CCAI Bottling Plant Cibitung

Bekasi yaitu Perusahaan menerapkan ISO 14001 untuk meningkatkan citra

perusahaan, meningkatkan partisipasi karyawan, mengurangi pencemaran

lingkungan, meningkatkan pangsa pasar dan tuntutan konsumen, mengurangi

pencemaran lingkungan, dan membantu perusahaan dalam memenuhi

persyaratan dan peraturan mengenai lingkungan. Peningkatan pada kinerja

manajemen/moral kerja serta proses efisiensi PROPER mendorong

perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai

keunggulan lingkungan (environmental excellence). Implementasi Penerapan

SML meliputi pengelolaan lingkungan dengan baik, Upaya Efisiensi Energi

dengan proses yang lebih ramah lingkungan, efisiensi sistem produksi, Upaya

penurunan emisi, penerapan sistem 3R (Reduce-Reuse-Recycle) pada limbah

B3, Pengurangan pencemaran air limbah yang dibuang ke lingkungan, dan

Program Pengembangan Masyarakat (community development) untuk

mengukur kinerja pencapaian program yang terukur melibatkan anggota

masyarakat.

SARAN

1. SML sebagai upaya terpadu dilakukan berkelanjutan dan tidak terbatas pada

peraturan dan audit PROPER, Maka Pemanfaatan dan Pengembangan

lingkungan terhadap masyarakat secara efektif untuk meningkatkan

kepedulian terhadap lingkungan

2. Publikasi yang semakin transparan terhadap masyarakat dan pengguna

PROPER serta upaya-upaya penataan lingkungan hidup terorganisir yang

bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

3. Perlunya publikasi dan pengembangan informasi program PROPER terhadap

seluruh stakeholder untuk meningkatkan pemahaman PROPER, serta SML

yang efektif dengan pemberian pemahaman lebih lanjut terhadap peraturan,

dan ketaatan seluruh pihak yang terkait dalam pengelolaan lingkungan.

Page 34: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

23

DAFTAR PUSTAKA

Atmodjo, Yos Tri. 2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Pupuk

Kujang. Makalah. Tidak dipublikasikan. Cikampek.

Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak : Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995. Jakarta

Balzaroga, Michela A, et.al. 2005. How Organizational Culture Impacts OnThe

Implementation Of ISO 14001:1996 – A UK Multiple- Case Study. Journal

of Manufacturing Technology Management. 17 No. 1 (2006): 89-103

Coca Cola Amatil Annual Report. 2011. PT. Coca Cola Amatil Indonesia. Jakarta

Coca Cola Amatil Annual Report. 2012. PT. Coca Cola Amatil Indonesia. Jakarta

Crowley dan Delfico (1996). Metode Pengolahan Data Manajemen Produksi dan

Operasi. PT. Gramedia. Jakarta

EKOLABEL.2006. Penerapan Standar ISO 14001: 2004. Badan Standarisasi

Nasional. Jakarta

Goetsch, D.L., Davis, S.B., 2001, ISO 14000 Environmental Management,

Prentice Hall, Inc., New Jersey, USA

Hadiwiardjo, B. H. 1997. Panduan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan. PT

GramediaPustaka Utama. Jakarta ISO 14001 : 2004, Environmental

management systems-requirements with guidance for use. Swiss Nga, J. K.

H. (2009). “The Influence of ISO 14000 on Firm Performance”. Social

Responsibility Journal, Vol. 5 No. 3, Pp. 408-422.Malaysia

Hadiwiardjo, B.H., 1997, ISO 14001 Panduan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan

,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hanoum.1996. Kajian Implementasi ISO 14001 : 1996 pada PT. Pupuk Kujang,

Cikampek, Jawa Barat. IPB

Hariadi.2004. Analisis Pengelolaan Lingkungan internal dan Eksternal. PT.

Gunung Agung, Jakarta

Harrington.H.J. and A. 1999. Knight. ISO 14001 Implementation. Upgrading

Your EMS Effectively. Mc.GrawHill.1999

Hilman, Muti Sophira dan Ellia Kristiningrum. 2008. Kajian Manfaat Penerapan

ISO 14001 Pada 12 Perusahaan.

Jurnal Standardisasi. 10 No. 3 (2008) International Organization of Standard.

2004. ISO 14001:2004 International Standard: Environmental

Management System – Requirements

Jasch, Andreas. 1997. ISO 14000 & Pollution Prevention in European Union.

Makalah. Pada Conference on ISO 14000 : The New International

Standards on Environmental Management. Tidak Dipublikasikan. Jakarta

Kitazawa, Shinichi dan Sarkiz, Joseph. 2000. The Relationship between ISO

14001 And Continuous Source Reduction Program. International Journal

of Operations & Production Management. 20 No. 2 (2000): 225- 248

Kodrat, K.F. 2002. Sistem Manajemen Lingkungan, Institut Pertanian Bogor,

Page 35: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

24

www.menlh.go.id/ekolabel-sml/sml2012, Perkembangan Program Sistem

Manajemen Lingkungan, ISO 14001 di Indonesia

Kuhre, W.Lee. 1995. Sertifikasi ISO 14000 ; Sistem Manajemen Lingkungan.

Edisi Bahasa Indonesia. Prenhalindo. Jakarta

Kusumawardhani. 2012. Kajian peran karyawan terhadap Kinerja Lingkungan

dalam perspektif penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 :

2004. IPB

Laporan Sistem Manajemen Lingkungan. 2012. PT.Coca Cola Amatil Indonesia

Cibitung Bekasi. Bekasi

Laporan Hasil Penilaian PROPER 2011-2012. Kementrian Lingkungan Hidup Jakarta

Divisi Pengendalian pencemaran lingkungan dan bidang urusan standarisasi dan

teknologi lingkungan. Jakarta

Laporan Sistem Manajemen Lingkungan.2013. Model SML ISO 14001 dan siklus

PDCA.Kementrian Perindustrian BPKIMI (bpkimi.kemenperin.go.id).

Jakarta. Adaptasi Kerangka Pemikiran Penelitian (Adaptasi KLH, 2013)

Laporan Sistem Manajemen Lingkungan. 2012-2013. Kriteria Penilaian PROPER.

Kementrian Lingkungan Hidup Jakarta Divisi Pengendalian pencemaran

lingkungan dan bidang urusan standarisasi dan teknologi lingkungan.

Jakarta

Multi S.H & Ellia K., 2011. Manfaat Penerapan ISO 14001. Gramedia. Jakarta

Penerapan ISO 14000, Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 2001

Penerapan ISO 14001 dan Nilai Peningkatan peserta PROPER, Badan

Standardisasi Nasional. Jakarta. 2011 & 2012

Penilaian Pemeringkatan PROPER 2009. Laporan Hasil Penilaian PROPER. 2009.

Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta

Pengumuman PROPER 2010- 2012, Kementrian Lingkungan Hidup Jakarta Divisi

Pengendalian pencemaran lingkungan dan bidang urusan standarisasi dan

teknologi lingkungan. Jakarta. www.iso.org/iso-14001-2004, Perkembangan

Program Sistem Manajemen Lingkungan dan Ekolabel, ISO 14001 di Indonesia

Priyatno. 2011. Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. PT. Rajawali Press.

Jakarta

Rotery, B., 1996, ISO 14000 Sistem Manajemen Lingkungan, PT. Pustaka Bina

Pressindo, Jakarta.

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis.Rajawali Press.

Jakarta

Woodside, B., Aurricio, P., 2000, ISO 14001 Auditing Manual, McGraw-Hill, New York.

Page 36: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

25

LAMPIRAN

Page 37: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

26

Lampiran 1 Proses PROPER

Page 38: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

27

Lampiran 2 Distribusi pengawasan PROPER tahun 2012

Page 39: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

28

Lampiran 3 Roadmap Penilaian PROPER hijau

Lampiran 4 Susunan Dewan Pertimbangan PROPER KLH 2012

Page 40: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

29

Lampiran 5 Peringkat unsur ISO 14001

PERINGKAT ELEMEN ISO 14001 MEAN RANK*

1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Karyawan

7,91

2 Limbah dan Bahan-bahan berbahaya 7,44

3 Pembuangan ke sumber air (sisa

material)

7,15

4 Perencanaan fisik (tanah, fasilitas

kenyamanan, pohon dan kehidupan

sekitar)

6,94

5 Pasokan air dan pengolahan limbah

domestik

6,85

6 Radiasi 6,38

7 Polusi Udara (debu dan asap) 6,12

8 Penggunaan material/bahan 6,09

9 Penggunaan energi 6,06

10 Pengembangan perkotaan 5,91

11 Gangguan 5,84

12 Bunyi/Kebisingan dan Getaran 5,31

Lampiran 6 Peringkat Tanggapan Staf

PERINGKAT TANGGAPAN MEAN RANK*

1 Keselamatan dan

Kesehatan kerja

Karyawan

8,09

2 Polusi udara (Debu dan

Asap)

7,01

3 Polusi Air 6,69

4 Penggunaan Bahan/

Material

6,66

5 Bunyi/kebisingan dan

getaran

5,21

6 Perencanaan Fisik 5,41

7 Penggunaan Energi 5,04

8 Limbah dan Bahan

berbahaya

4,99

9 Radiasi & Polusi Tanah 4,60

Page 41: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

30

Lampiran 7 Peringkat Keuntungan ISO 14001

PERINGKAT KEUNTUNGAN ISO 14001 MEAN RANK*

KEUNTUNGAN POTENSIAL LANGSUNG

1 Reduksi dan Pembuangan

bahan sisa

4,90

2 Menghindari kecelakaan dan

tindakan darurat

4,79

3 Menghindari klaim/ tuntutan 4,66

4 Menghindari denda / penalti 4,47

6 Reduksi dalam keluhan dan

tindak lanjut

4,46

7 Reduksi dalam penggunaan

sumberdaya material

4,16

8 Reduksi dalam penggunaan

energy

3,93

KEUNTUNGAN POTENSIAL TIDAK LANGSUNG

1 Meningkatkan Citra

Perusahaan

3,31

2 Hubungan yang baik dengan

Masyarakat

3,06

3 Meningkatkan kemampuan

Pemasaran (branding)

2,93

4 Mengembangkan Moral

Karyawan

2,78

Lampiran 8 Peringkat Peranan Sumber Informasi

PERINGKAT SUMBER INFORMASI MEAN RANK*

1 Surat Kabar Perusahaan 3,46

2 Jurnal tentang Isu

Lingkungan Pemerintah

3,07

3 Buletin 2,96

4 Laporan berkala

perusahaan tentang

kondisi lingkungan di

perusahaan

2,96

5 Buku, poster dan

Lembaga Sertifikasi

2,56

Page 42: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

31

Lampiran 9 Identifikasi dan Evaluasi Dampak Isu Lingkungan

PERING-

KAT

ISU

LINGKUNGAN

% PERING-

KAT

EVALUASI

DAMPAK

MEAN

RANK

*

1 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

Karyawan

85,29 1

2

3

4

Dampak terhadap

Produktivitas

Kerja

Dampak terhadap

Prestasi kerja

Dampak terhadap

waktu kerja

Dampak terhadap

pemeliharaan

peralatan yang

digunakan

2,84

2,76

2,41

2,02

Penggunaan

bahan/Material

85,29 1

2

3

4

Dampak terhadap

Kesehatan

Dampak terhadap

Kondisi

lingkungan kerja

Dampak terhadap

Kerusakan

Lingkungan

Dampak terhadap

Pengolahan

Limbah

3,06

2,43

2,47

2,04

2 Perencanaan Fisik 76,47 1

2

3

4

Dampak terhadap

Fasilitas

Kenyamanan

Dampak terhadap

Pengembangan

Perkotaan

Dampak terhadap

Perencanaan

Sistem

Lingkungan

Dampak terhadap

Sumberdaya

sekitar

2,84

2,62

3,60

2,04

3 Bunyi/

Kebisingan dan

Getaran

64,71 1

Dampak

Psikologis

Terhadap

Manusia

2,25

Page 43: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

32

Lanjutan Lampiran 9

PERING-

KAT

ISU

LINGKUNGAN

% PERING-

KAT

EVALUASI

DAMPAK

MEAN

RANK*

2

3

Dampak terhadap

lingkungan sekitar

Dampak terhadap

bangunan sekitar

2,09

1,66

4 Penggunaan

Energi

47,06 1

2

3

4

Dampak terhadap

prestasi kerja

Dampak terhadap

waktu kerja

Dampak terhadap

proses Daur Ulang

Dampak terhadap

pembuangan

bahan sisa

2,75

2,41

2,46

`2,38

5 Polusi Udara

(Debu dan

Asap)

32,35 1

2

3

Dampak

Kesehatan

Dampak terhadap

Sumberdaya

Dampak Ekonomi

(peralatan,

fasilitas teknis)

2,31

2,26

2,12

6 Polusi Air 17,65 1

2

3

4

Dampak

Kesehatan

Terjadinya

Pendangkalan

drainase

Kerusakan mutu

air (BOD, pH)

Perubahan Fisik

2,41

2,40

2,39

2,09

Limbah dan

bahan-bahan

berbahaya

17,65 1

2

3

4

Dampak terhadap

air

( Pencemaran

saluran drainase )

Dampak terhadap

Tanah

Dampak terhadap

udara

Dampak terhadap

proses daur ulang

2,94

2,60

2,53

2,04

Radiasi 17,65 1

2

3

Dampak terhadap

kesehatan manusia

Dampak terhadap

buangan Limbah

Dampak terhadap

lingkungan kerja

2,87

2,56

2,41

Page 44: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

33

Lanjutan Lampiran 9

PERING-

KAT

ISU

LINGKUNGAN

% PERING-

KAT

EVALUASI

DAMPAK

MEAN

RANK*

4

Dampak

terhadap

sumber

daya sekitar

2,16

7 Polusi tanah 11,76 1

2

3

Dampak

terhadap

bangunan

yang

didirikan

Dampak

terhadap

pekerja

Dampak

terhadap

Sumberdaya

2,49

2,30

2,25

Keterangan : Persentase (%) didapat dari analisa frekuensi

Lampiran 10 Peringkat Aspek Pengembangan Posisi

PERINGKAT ASPEK PENGEMBANGAN MEAN RANK

1 Ekonomi (misal: kemampuan

finansial perusahaan)

6,75

2 Tuntutan Pasar, tuntutan

konsumen)

6,41

3 Teknologi ( Teknologi

penanganan polusi dan limbah)

6,39

4 Kebijakan Pemerintah (UU) dan

Sumber Daya

6,20

5 Budaya dan sistem perusahaan

(kesadaran dan kepedulian

karyawan, serta budaya kerja)

6,01

6 Pesaing (Keunggulan bersaing

terhadap pesaing)

5,50

7 Sosial (Opini masyarakat

terhadap CCAI)*

5,32

8 Hukum (Peraturan UU,

Kebijakan Lingkungan)

4,68

9 Kemungkinan terjadinya isu

lingkungan tak terduga (risiko)

4,31

*)CCAI : Coca Cola Amatil Indonesia

Page 45: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

34

Lampiran 11 Rekapitulasi Peringkat hasil analisa data tentang ISO 14001

NO. SUBYEK FAKTOR-FAKTOR % MEAN

RANK

1 Informasi

ISO 14001

- Mengetahui Informasi ISO 14001

- Sumber informasi ISO 14001

(Lembaga sertifikasi dan

Pemerintah)

76

75

2 Elemen

ISO 14001

- Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Karyawan (K3)

- Limbah dan bahan–bahan

berbahaya

- Residu (sisa material)

7,91

5,08

4,15

3 Keuntungan

ISO 14001

- Reduksi dalam Pembuangan

bahan sisa

- Menghindari kecelakaan dan

tindakan darurat

- Menghindari klaim/tuntutan

4,90

4,79

4,66

Lampiran 12 Rekapitulasi Sistem Manajemen Lingkungan

NO. SUBYEK FAKTOR-

FAKTOR

% MEAN

1 Identifikasi Isu

Lingkungan

Keselamatan

dan Kesehatan

kerja

Karyawan

85,29

Penggunaan

bahan/ material

82,31

Perencanaan

fisik

80.21

2 Evaluasi

Dampak Isu

Dampak

Kesehatan

(Polusi Udara)

3,51*

Dampak

terhadap

kesehatan

(penggunaan

bahan/material)

3,06*

Dampak

Kesehatan

( polusi air,

udara, tanah, &

bangunan)

3,03*

Page 46: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

35

Lanjutan Lampiran 12

NO SUBJEK FAKTOR-

FAKTOR

% MEAN

3 Hasil Analisa

dan

Wawancara

Tanggapan

Staf terhadap

Keselamatan

dan Kesehatan

Kerja

Karyawan

8,09*

Divisi CSR &

QC

8,02

4 Pengembangan

Posisi

Ekonomi 6,75

Tuntutan

Pasar

6,43

Teknologi 6,41

5 Pilihan

Pengembangan

Strategi

Proaktif (K3) 61,76

Penggunaan

bahan/material

52,94

Implementasi

SML

78,21

Page 47: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

36

Lampiran 13 Lembar kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN

LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 PADA PT. COCA-COLA AMATIL

INDONESIA BOTTLING UNIT BEKASI

A. Pengantar

• Kuesioner ini disusun untuk melihat dan mengetahui peran karyawan pada divisi

CSR (Corporate Social Responsibility dan Quality Control ) terhadap SML ISO

14001 : 2004 PT Coca Cola Amatil Indonesia.

• Kuesioner ini semata-mata ditujukan untuk keperluan ilmiah dan penyelesaian

tugas akhir studi, mohon jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan tidak akan

berkaitan dengan penilaian kinerja anda dan akan dirahasiakan.

• Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini

dengan lengkap, jujur, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya agar informasi

ilmiah yang disajikan nantinya dapat dipertanggungjawabkan.

• Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terimakasih.

Nama : Fadhlillah Ramadhanti

NRP : H24090088

Jurusan / Fakultas : Manajemen / Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki – Laki / Perempuan

3. Usia :

4. Pendidikan terakhir :

5. Masa Kerja :

6. Unit Kerja / Bagian :

C. DAFTAR PERTANYAAN

PETUNJUK :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling sesuai.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju (4)

S : Setuju (3)

TS : Tidak Setuju (2) STS : Sangat Tidak Setuju (1)

Page 48: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

37

Lanjutan Lampiran 13

NO PERNYATAAN (CSR A) STS TS S SS

1 Perusahaan telah menetapkan SOP (Standar

Operasi dan Prosedur) yang berkaitan dengan

Lingkungan

2 Perusahaan memiliki prosedur tanggap darurat

3 Perusahaan telah mensosialisasikan manajemen

darurat

4 Di Lingkungan anda bekerja, terdapat

penandaan B3/bahan yang dapat menimbulkan

pencemaran

5 Atasan anda memberikan teladan terhadap

pencegahan pencemaran

1. KONTROL LINGKUNGAN KERJA

NO PERNYATAAN (CSR B) STS TS S SS

6. Perusahaan secara berkala memantau debu

lingkungan

7 Tingkat kebisingan di tempat bekerja telah

diukur

8 Debu Lingkungan di tempat anda bekerja sudah

dilakukan pengendalian

9 Dalam pengoperasian alat pabrik telah

dilakukan perawatan berkala

2. KINERJA LINGKUNGAN

NO PERNYATAAN (CSR C) STS TS S SS

10 Perusahaan melakukan kontrol terhadap proses

pembakaran sisa- sisa bahan/material

11 Perusahaan melakukan efisiensi dalam

penggunaan bahan bakar

12 Perusahaan mengurangi jumlah emisi dan

bahan-bahan berbahaya

Page 49: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

38

Lanjutan Lampiran 13

NO PERNYATAAN (CSR C) STS TS S SS

13 Perusahaan mengembangkan faktor efisiensi

dalam penggunaan bahan/material

14 Perusahaan melakukan pemilihan bahan material

yang berkualitas, tahan lama, tidak beracun, dan

dapat di daur ulang

15 Perusahaan melakukan perbaikan dengan cepat

apabila terjadi trouble pada pabrik

16 Perusahaan mengevaluasi dan meningkatkan

manajemen darurat

17 Perusahaan telah mengurangi resiko lingkungan

18 Perusahaan telah melakukan kontrol lingkungan

19 Perusahaan telah melakukan pelatihan dan

pengumuman mengenai Sistem ISO 14001 : 2004

pada PT CCAI

3. TINGKAT KESESUAIAN PELAKSANAAN PERSYARATAN ISO

14001 di PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA NATIONAL

PLANT AMATIL INDONESIA (MANUFACTURING OF

SOFTDRINK) CIBITUNG BEKASI

No

Persyaratan (CSR D)

Belum sesuai

Sesuai Belum

sama sekali

Pada jalur

benar

1 Kebijakan lingkungan

2 Perencanaan

Persyaratan perundangan dan lainnya

Aspek lingkungan

Tujuan dan sasaran

Program manajemen lingkungan

Page 50: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

39

Lanjutan Lampiran 13

No Persyaratan (CSR D) Belum Sesuai Sesuai

Belum

Sama

sekali

Pada

jalur

benar

3 Penerapan dan operasi

Struktur organisasi dan tanggung-

jawab

Pelatihan, kepedulian dan

kompetensi

Komunikasi

Dokumentasi Sistem manajemen

lingkungan

Pengendalian dokumen

Pengendalian operasional

Kesiagaan dan tanggap darurat

4

Pemeriksaan dan tindakan koreksi

Pemantauan dan pengukuran

Ketidaksesuaian, tindakan koreksi

dan pencegahan

Rekaman

Audit sistem manajemen

lingkungan

5 Pengkajian manajemen

Page 51: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

40

LAMPIRAN 14 Uji t Sampel Berpasangan

Paired Differences t

df

Sig.(2-tailed) Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 ada pengaruh-setelah ISO -6,733 .254 .046 -145.095 21 .000

LAMPIRAN 15 Data Uji Validitas SPSS

Page 52: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

41

LAMPIRAN 16 Uji Normalitas

LAMPIRAN 17 Uji Normalitas One- Sample Kolmogorov- Smirnov

Page 53: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

42

LAMPIRAN 18 Uji Frekuensi

LAMPIRAN 19 Analisa Deskriptif

Page 54: KAJIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001: 2004 …€¦ · pengendalian lingkungan hidup (PROPER KLH, 2012). C. akupan dari SML ISO 14001 berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja

43

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Fadhlillah Ramadhanti yang dilahirkan pada tanggal 5

Maret 1992 di Jakarta, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan

Alm. Bapak Budi Suprianto dan Ibu Femiyati. Penulis menempuh pendidikan

formal di SDN Johar Baru Jakarta Pusat pada 1997, lalu SMP Negeri 216 Jakarta

pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2006. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan ke SMA Negeri 9 Jakarta pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswi di IPB pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen melalui jalur USMI (Undangan

Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor).

Selama masa perkuliahan penulis aktif sebagai anggota Kewirausahaan

IPB, UKM Tenis Meja IPB, Direktorat Information and Technology pada

Himpunan Profesi Departemen Manajemen, Centre of Management (COM@)

periode 2009-2012. Penulis juga berpartisipasi dalam program Study visit and

Study Exchange ke Bangkok, Thailand dan Singapore mewakili departemen

Manajemen IPB, Delegasi AIESEC International in Binus University dan Aktif di

beberapa kegiatan kepanitiaan IPB, seperti Turnamen Tenis Meja Nasional Bogor

City Series 4-6, IPB Debating Community, The 2nd Extravaganza 2011, Unilever

Goes to Campus 2012, COMIC with MSIG 2012, dan kepanitiaan lainnya. Dalam

mengisi kegiatan di luar perkuliahan, penulis pernah mendapatkan Beasiswa dari

Elang Gumilang Bussiness Scholarship Program 2012, Duta dan Delegasi Jawa

Barat untuk Indonesia Youth Conference 2013.