pengantar pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal

24
BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pola defekasi sangat bersifat individual, bervariasi dari beberapa kali sehari hingga dua atau tiga kali perminggu. Jumlah feses yang di keluarkan juga bervariasi pada setiap orang. Penundaan keinginan defekasi yang berulang dapat menyebabkan ekspansi rektum untuk mengakomodasi feses yang terakumulasi dan pada akhirnya akan kehilangan sensitivitas terhadap keinginan defekasi. Konstipasi pada akhirnya terjadi. Feses normal mengandung 75 persen air dan 25 persen materi padat. Feses itu lunak tetapi memiliki bentuk. Feses normalnya berwarna goklat, terutama karena adanya kerja bakteri seperti Escherichia coli , yang normalnya berada di usus besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola defikasi orang dewasa seperti : Diet, selulosa,serat, yang cukup dalam diet di perlukan untuk memberikan volume pada feses. Cairan, eliminasi alvi yang sehat biasanya memerlukan asupan cairan harian sebanyak 2000-3000 ml. Apabila asupan cairan tidak aedekuat atau haluaran berlebihan,tubuh mereabsorbsi cairan dari kimus, hal ini menyebabkan feses menjadi keras dan eleminasi menjadi lambat. Aktivitas, akan menstimulasi sehingga memfasilitasi pergerakan kimus di sepanjang kolon. Faktor Psikologis, penyakit tertentu yang mengakibatkan diare 1

Upload: liesdapriyanto

Post on 24-Nov-2015

126 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Pengantar Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Fekal

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANGPola defekasi sangat bersifat individual, bervariasi dari beberapa kali sehari hingga dua atau tiga kali perminggu. Jumlah feses yang di keluarkan juga bervariasi pada setiap orang. Penundaan keinginan defekasi yang berulang dapat menyebabkan ekspansi rektum untuk mengakomodasi feses yang terakumulasi dan pada akhirnya akan kehilangan sensitivitas terhadap keinginan defekasi. Konstipasi pada akhirnya terjadi. Feses normal mengandung 75 persen air dan 25 persen materi padat. Feses itu lunak tetapi memiliki bentuk. Feses normalnya berwarna goklat, terutama karena adanya kerja bakteri seperti Escherichia coli , yang normalnya berada di usus besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola defikasi orang dewasa seperti : Diet, selulosa,serat, yang cukup dalam diet di perlukan untuk memberikan volume pada feses. Cairan, eliminasi alvi yang sehat biasanya memerlukan asupan cairan harian sebanyak 2000-3000 ml. Apabila asupan cairan tidak aedekuat atau haluaran berlebihan,tubuh mereabsorbsi cairan dari kimus, hal ini menyebabkan feses menjadi keras dan eleminasi menjadi lambat. Aktivitas, akan menstimulasi sehingga memfasilitasi pergerakan kimus di sepanjang kolon. Faktor Psikologis, penyakit tertentu yang mengakibatkan diare berat, seperti kolitus ulseratif, mungkin memiliki komponen psikologis. Pengobatan, beberapa obat memiliki samping yang dapat mengganggu eliminasi normal. Anestesia dan Pembedahan.Dari penjelasan diatas banyak sebab yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi. Konstipasi adalah keluarnya fesses yang sedikit,kering, atau tidak keluarnya feses. Keadaan konstipasi tersebut bisa dilakukan terapi, yaitu terapi Huknah atau Enema, yaitu tindakan memasukam larutan kedalam rektum dan kolon sigmoid. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan feses dan/flatus. Dalam makalah ini akan dibahas tentang huknah atau enema.

B. TUJUAN MAKALAHTujuan umum: Memberikan penjelasan mengenai pemenuhan kebutuhan eliminasi huknahTujuan khusus:1) Menjelaskan Indikasi pemberian tindakan keperawatan eliminasi fekal (huknah)2) Menjelaskan Manfaat pemberian tindakan keperawatan eliminasi fekal (huknah)3) Menjelaskan tentang Mekanisme pemberian tindakan keperawatan eliminasi fekal (huknah)4) Menjelaskan Pemberian tindakan keperawatan eliminasi fekal (huknah)

C. RUMUSAN MASALAH1. Apa definisi huknah/enema?2. Apa indikasi huknah dan kontraindikasi/enema ?3. Apa dampak pemberian huknah/enema ?4. Apa tipe-tipe huknah/enema?5. Apa pedoman pemberian huknah/enema?6. Apa prosedur pemberian huknah/enema ?7. Apa dokumentasi dan evaluasi pemberian huknah/enema?

D. MANFAAT Manfaat yang diharapkan dengan diperolehnya materi-materi pada makalah ini adalah:1. Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah didapat dari materi pemenuhan kebutuhan heliminasi huknah/ enema2. Sebagai masukan bagi semua mahasiswa dalam upaya menjelaskan maupun berdiskusidalam perkuliahan3. Dapat digunakan sebagi acuan dan referensi dalam pembelajaran

BAB IIPEMBAHASAN

A. PengertianEnema adalah suatu solusion(larutan) yang dimasukkan ke dalam rektum dan kolon sigmoid. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan feses dan flatus.Huknah/ Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan kolon sigmoid. Alasan utama enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltic. Volume cairan, yang dimasukkan, memecah masa feses, merenggangkan dinding rectum, dan mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-obatan yang menimbulkan efek local pada mucosa rectum.Enema paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk sementara. Indikasi lain antara lain : membuang feses yang mengalami impaksi, mengosongkan usus sebelum menjalani pemeriksaan diagnostik, pembedahan atau melahirkan, dan memulai program bowel training.Enema paling sering digunakan sebagai suatu terapi konstipasi. Konstipasi adalah keluarnya feses yang sedikit, kering, keras atau tidak keluarnya feses dalam jangka waktu lama. Konstipasi terjadi jika pergerakan feses melalui usus besar lambat sehingga memberikan waktu yang lebih banyak untuk reabsorbsi cairan dari usus besar. Enema adalah tindakan memasukkan larutan ke dalam rectum dan kolon sigmoid.Fungsinya adalah mengeluarkan feses/atau flatus.

Larutan Enema Yang Umum digunakan:LarutanUnsur PokokKerjaWaktu timbulnya reaksiEfek Merugika

Hipertonik90-120 ml larutan (mis.Natrium fosfat)Menarik air kedalam kolon5-10 menitRetansi Natrium

Hipotonik500- 1000 ml air keranMendistensi kolon, menstimulasi peristaltic, dan melunakkan feses15-20 menitKetidakseimbangan cairan dan elektrolit; intoksifikasi air

Isotonic500-1000ml salin normal(9 ml Nacl dengan 1000 ml air)Mendistensi kolon, menstimulasi peristaltic, dan melunakkan feses15-20 menitKemungkinan retensi natrium

Buih sabun500-1000 ml (3-5 ml sabun dengan 1000 ml air) Mengiritasi mukosa, mendistensi kolon10-15 menitMengiritasi dan dapat merusak mukosa.

Minyak(minyak mineral,minyak zaitun,minyak biji kapas)90- 120 mlMelumasi feses dan mukosa kolon30-60 menit-

B. Indikasi Huknah dan kontraindikasia. Indikasi1. Konstipasi2. Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.3. Penggunaan laxative yang berlebihan.4. Peningkatan stress psikologis5. Impaksi fases6. Kebiasaan buang air besar yang teratur7. Persiapan pra operasi8. Untuk tindakan diagnostik misalnya pemariksaan neurologi9. Pasien dengan malaenab. Kontraindikasi1. Dengan diverticulis,ulcerative colitis,crhons disease2. Post operasi3. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal, hemoroid, tumor rectum dan kolon.

C. Dampak Pemberian Huknaha. Dampak Positif1. Membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang tindakan operasi2. Sebagai jalan alternatif pemberian obat.3. Menghilangkan distensi usus.4. Memudahkan proses defakasi.5. Meningkatkan mekanika tubuh.b. Dampak Negatif1. Jika menggunakan larutan terlalu hangat akan membakar mukosa usus dan jika larutan terlalu dingin yang diberikan akan menyebabkan kram abdomen.2. Jika klien memiliki kontrol sfingter yang buruk tidak akan mampu menahan larutan enema (perry,peterson,potter.2005).

D. Tipe-tipe EnemaEnema dapat diklasifikasikan ke dalam 4 golongan menurut cara kerjanya ; 1. Cleansing (membersihkan)Cleansing enema merangsang peristaltik dengan mengiritasi kolon dan rektum dan atau dengan merenggangkan intestinal dengan memasuki volume cairan. 2 jenis dari cleansing enema adalah; high enema (huknah tinggi) dan low enema (huknah rendah).a. Huknah Tinggi (High Enema)Huknah tinggi (High Enema) adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon assendens melalui anus dengan menggunakan kanula rekti. Kanul masuk 15-20 cm ke dalam rektal dengan ketinggian irigator 30 cm dengan posisi sims kanan.High enema diberikan untuk membersihkan kolon sebanyak mungkin, sering diberikan sekitar 1000ml larutan untuk orang dewasa,dan posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi dorsalrecumbent dan kemudian ke posisi lateral kanan selama pemberian ini agar cairan dapat turun ke usus besar. Cairan diberikan pada tekanan yang tinggi daripada low enema. ; oleh karena itu wadah dari larutan ditahan lebih tinggi. Cleansing enema paing efektif jika diberikan dalam waktu 5-10 menit. Tujuan1. Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi2. Merangsang peristaltik usus 3. Tindakan pengobatan/pemeriksaan diagnosticb. Huknah Rendah (Low Enema)Huknah rendah (Low Enema) adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon dessendens melalui anus dengan menggunakan kanula rektal. Kanul masuk 10-15 cm ke dalam rektal dengan ketinggian irigator 50 cm dengan posisi sims kiri.Low enema diberikan hanya untuk membersihkan rektum dan kolon sigmoid. Sekitar 500ml larutan diberikan pada orang dewasa, dan klien dipertahankan pada posisi sim ke kiri selama pemberian. Tujuan1. Merangsang peristaltik usus, sehingga pasien dapat buang air besar karena kesulitan untuk defekasi (obstipasi konstipasi)2. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi3. Sebagai tindakan pengobatan4. Persiapan tindakan operasi/persalinan/persiapan pemeriksaan radiologi.5. Memberi rasa nyaman Indikasi1. Pasien yang obstipasi 2. pasien yang akan di operasi 3. Persiapan tindakan diagnostika misalnya ( Pemeriksaan radiologi ) 4. Pasien dengan melaena( tinja yang hitam akibat pendarahan gastrointestinal)

Beberapa perbedaan dalam tindakan cleansing enema : NoPerbedaanHuknah rendahHuknah tinggi

1.

2.

3.

4.

5.TindakanTi

Tujuan

Kanula enema

Posisi

Jumlah cairan hangat yang diberikan untuk dewasa tinggi irigator Tindakanmemasukkan cairan hangat dari rectum kedalam kolon desenden

Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy

Kanula RectiPosisi sims miring ke kiri

500 ml 30 cm dari tempat tidur

Tindakan memasukkan cairan hangat dari rectum dimasukkan kedalam kolon asenden.

Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi fekal

Kanula ususPosisi sims miring ke kanan

750-1000 ml 30-45 cm dari tempat tidur

Jumlah larutan yang diberikan tergantung pada jenis enema, berdasar usia dan jumlah cairan yang bisa disimpan :NoUsiaJumlah Larutan

1.2.3.4.5BayiToddler atau preschoolAnak usia sekolahRemajaDeawasa150 250 ml250 350 ml300 250 ml500 750 ml750 1000 ml

2. Carminative (untuk mengobati flatulence), Carminative enema terutama diberikan untuk mengeluarkan flatus. Larutan dimasukkan ke dalam rektum untuk mengeluarkan gas dimana ia merenggangkan rektum dan kolon, kemudian merangsang peristaltik. Untuk orang dewasa dimasukkan 60-180ml. 3. Retensi (menahan), Retention enema :dimasukkan oil(pelumas) ke dalam rektum dan kolon sigmoid, pelumas tersebut tertahan untuksuatu waktu ayng lama (1-3 jam). Ia bekerja untuk melumasi rektum dan kanal anal, yang akhirnya memudahkan jalannya feses. 4. Mengembalikan aliran. Enema yang mengembalikan aliran, kadang kadang mengarah pada pembilasan kolon, digunakan untuk mengeluarkan flatus. Ini adalah pemasukan cairan yang berulang ke dalam rektum dan pengaliran cairan dari rektum. Pertama-tama larutan (100-200ml untuk orang dewasa) dimasukkan ke rektum dan kolon sigmoid klien, kemudian wadah larutan direndahkan sehingga cairan turun kembali keluar melalui rectal tube ke dalam wadah. Pertukaran aliran cairan ke dalam dan keluar ini berulang 5-6 kali, sampai (perut) gembung hilang atau abdomen merenggang dan rasa tidak nyaman berkurang atau hilang. Larutan ini mungkin perlu dipindahkan beberapa kali selama pemberian prosedur jika ia padat dengan feses. Karena larutan dipindahkan, jumlah total 1000ml merupakan hal yang biasa diberikan pada orang dewasa. Banyak macam larutan yang digunakan untuk enema. Larutan khusus mungkin diminta oleh dokter atau praktek agency. Pemberian enema merupakan prosedur yang relatif mudah untuk klien. Bahaya utamanya adalah iritasi sabun dan efeknegatif dari larutan hypertonik atau hipotonik. Pada cairan tubuh dan elektrolit, larutan hipertonik seperti larutan phosphate dari beberapa enema siap pakai menyebabkan sedikit iritasi pada membran mukosa, dan yang menyebabkan cairan tertarim ke dalam kolon dari jaringan sekitar. Proses ini disebut osmosis. Karena hanya sebagian kecil cairan yang diambil, rasa nyaman tertahan untuk 5-7 menit dan secara umum di luar dari manfaat ini. Bagaimanapun, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dapat terjadi, terutama pada anak di bawah 2 tahun . larutan bisa menyebabkan hypokalsemia dan hyperphosphatemia. Pemberian hipotonik yang berulang seperti enema berbentuk kran, dapat mengakibatkan absorpsi volume darah dan dapat mengakibatkan intoksikasi air. Untuk aliran ini, beberapa agency kesehatan membatasi pemberian enema berbentuk kran. Ini adalah perhatian yang istimewa ketika permintaan pemasangan enema sampai kembali bersih harus jelas, contohnya pemeriksaan pendahuluan visual usus besar. Larutan hipotonik juga dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pada klien dengan penurunan fungsiginjal atau gagal jantung akut.Menurut buku ajar praktik keperawatan klinis, Enema dikelasifikasikan ke dalam lima kelompok, sesuai dengan kerjanya : pembersih, karminatif(perangsang flatus), retensi, aliran balik, atau terapeautik.a) Enema PembersihEnema pembersih menstimulasi peristaltic dengan mengiritasi kolon dan rectum dan/atau dengan mendistensikan usus dengan sejumlah cairan yang dimasukkan ke dalam usus.b) Enema KarminatifEnema Karminatif diberikan terutama untuk mengeluarkan flatus, Cairan yang dimasukkan ke dalam rectum akan mengeluarkan gas, yang akan mendistensikan rectum serta serta kolon sehingga menstimulasi peristaltic.c) Enema RetensiEnema retensi yaitu memasukkan minyak ke dalam rectum dan kolon sigmoid. Minyak bekerja melunakkan feses dan melumasi rktum serta saluran anal, sehingga memfasilitasi keluarnya feses.d) Enema Aliran BalikEnema aliran balik kadang kala disebut sebagai harris flatus atau irigasi kolon, digunakan untuk mengeluarkan flatus. Aliran cairan yang masuk dan keluar usus besar secara bergantian akan menstimulasi peristaltic.e) Enema TerapeautikEnema terapeautik menghantarkan nutrient atau obat-obatan.Contoh enema untuk pengobatan adalah kortikosteroid, antibiotik, dan kayeksalat(suatu resin damar) yang digunakan untuk menegluarkan kelebihan kalium.E. Pedoman pemberian enema 1. Gunakan rectal tube dengan ukuran yang tepat, untuk orang dewasa biasanya no.22-30, anak-anak menggunakan tube yang kecil, seperti no.12 untuk bayi, dan no.14-18 untuk anak todler atau anak usia sekolah. 2. Rectal tube harus licin dan fleksibel,dengan 1 atau 2 pembuka pada ujung dimana larutan mengalir. Biasanya terbuat dari karet atau plastik. Beberapa tube yang ujungnya tajam dan kasar seharusnya tidak digunakan, karena kemungkinan rusaknya membran mukosa pada rektum. Rectal tube dilumasi dengan larutan water-oil untuk memudahkan pemasukannya dan mengurangi iritasi pada mukosa rektum. 3. Enema untuk orang dewasa biasanya diberikan pada suhu 40,5-43 C, untuk anak-anak 37,7 C.Beberapa retention enema diberikan pada suhu 33 C. Suhu yang tinggi bisa berbahaya untuk mukosa usus ; suhu yang dingin tidak nyaman untuk klien dan dapat menyebabkan spasme pada otot spinkter. 4. Jalan larutan yang diberikan tergantungpada jenis enema, usia dan ukuran tubuh klien dan jumlah cairan yang bisa disimpan : a. bayi, 250 ml b. toddler atau preschool, 250-350 ml c. anak usia sekolah, 300-500 ml d. adolescent, 500-750 ml e. adult, 750-1000 ml 5. Ketika enema diberikan, klien biasanya mengambil posisi lateral kiri, sehingga kolon sigmoid berada dibawah rektum sehinggamemudahkan pemasukan cairan. Selamahigh enema, klien mengubah posisinya dari lateral kiri ke dorsal recumbent, kemudian lateral kanan. Pada posisi ini seluruh kolon dijangkau oleh air. 6. Perlengkapan pada tube tergantung pada usia dan ukuran klien. Pada orang dewasa, biasanya dimasukkan 7,5-10cm,pada anak-anak 5-7,5cm dan pada bayi hanya 2,5-3,75 cm. Jika obstruksi dianjurkan ketika tube dimasukkan, tube harus ditarik dan obstruksi terjadi. 7. Kekuatan aliran larutan ditentukan oleh : a. tingginya wadah larutan b. ukuran tube c. kekentalan cairan d. tahanan rektum Wadah larutan yang lebih tinggi adalah diatas rektum, aliran yang lebih cepat dan kekuatan yang lebih besar pada rektum. Enema pada sebagian orang dewasa, wadah larutan tidak boleh lebih tinggi dari 30cm di atas rektum. Selama high enema, wadah larutan biasanya 30-45cm di atas rektum, karen cairan dimasukkan lebih jauh untuk membersihkan seluruh usus. Untuk bayi, wadah larutan tidak boleh lebih dari 7,5cm di atas rektum. 8. Waktu yang diperlukan untuk memasukkan enema sebagian besar tergantung pada jumlah cairan yang dimasukkan dan toleransi klien. Volume yang banyak seperti 1000ml, mungkin membutuhkan waktu 10-15 menit. Untuk membantu klien menahan larutan, perawat dapat menekan bokongnya, agar terjadi tekanan di luar area anal. 9. Ketika larutan enema berada di dalam tubuh, klien mungkin merasa gembung, dan rasa tidak nyaman pada abdomen. 10. Ketika klien b.a.b, perawat bisa membantunya ke kamar kecil, tergantung pada pilihan klien dan kondisi fisik. 11. Pada pemberian enema yang dilakukan sendiri, orang dewasa dapat diatur posisi litotomi 12. Ketika pemberian enema pada bayi, kaki bayi bisa ditahan dengan popok.

F. Prosedur pemberian enema Peralatan 1. disposible enema set 2. 1 set enema berisi a. wadah untuk tempat larutan b. pipa untuk menghubungkan wadah ke rectal tube c. klem untuk menjepit pipa, untuk mengontrol aliran larutan ke pasien d. rectal tube dengan ukuran yang tepat e. pelumas yang digunakan untuk rectal tube sebelum dimasukkna f. termometer untuk mengukur suhu larutan g. sabun, garam h. sejumlah larutan yang dibutuhkan dengan suhu yang tepat. Larutan ditempatkan di wadahnya, diperiksa suhunya, kemudian menambahkan sabun, garam 3. selimut mandi untuk menutupi klien 4. perlak agar tempat tidur tidak basah 5. bedpan Intervensi 1. Menjelaskan prosedur kepada klien. Menjelaskan bahwa ia mungkin akan merasakan gembung ketika larutan dimasukkan. 2. Bantu klien orang dewasa atau usi atoddle untuk mengambil posisi lateral kiri, dengan kali kanan fleksi dan beri selimut mandi. Rasional: posisi ini memudahkan aliran larutan sesuai dengan gravitasi ke dalam sigmoid dan kolon descenden yang berada pada sisi kiri. Kaki kanan fleksi agar anus lebih tampak. 3. letakkan perlak di bawah bokongklien agar sprey tidak basah 4. beri pelumasrectal tube 5cm jika untuk orang dewasa. Untuk anak-anak beberapa sediaan enema yang dijualsudah mempunyai tube yang sudah dilumasi. Rasional: pelumas memudahkan masuknya melalui spinkter ani dan meminimalisir trauma. 5. buka klem lewatkan beberapa larutan melalui pipa penghubung dan rectal tube, kemudian tutup klem. Rasional:pipa diisi dengan larutan untuk mengeluarkan udara di dalamnya. Udara yang masuk ke dalam rektum menyebabkan perenggangan yang tidak perlu 6. inspeksi darah anal untuk melihat apakah ada hemorhoid 7. masukkan rectal tube dengan lembut dan perlahan ke dalam rektum, tujukan ke unbilikus. Masukkan tube dengan jarak yang tepat. Rasional: pemasukan pipa ke umbilikus memandu opipa di sepanjang rektum. Rectal tube dimasukkan melewati spinkter internal 8. jika tahanan ditemui di spinkter internal, suruh klien untuk bernapas dalam dan lewatkan sedikit larutan melalui pipa. Jika tahanan berlangsung lama, tarim pipa dan laporkan pada perawat yang bertanggung jawab rasional:bernapas dalam dan memasukkan sedikit larutan bisa membuat spinkter rileks. 9. jika tidak ada tahanan, buk aklem, dan angkat wadah larutan ke atas rektum pada ketinggian yang tepat ; 30-45cm untuk dewasa dan 7,5 untuk bayi rasional:pada ketinggian ini, larutan tidak mendesak tekanan yang cukup untuk mengganti kerusakan lapisan pada rektum 10. tekan wadah yang lunak denan tangan 11. memasukkan cairan dengan perlahan. Jikaklien mengeluh merasa gembung atau nyeri, gunakan klem untukmenghentikan aliran selama 30 detik, dan buka kembali alirannya dengan kecepatan yang rendah. Rasional: memasukkan cairan dengan perlahan dan menghentikan aliran untuk sementara menurunkan kemungkinan spasmeintestinal dan pengeluaran yang dini pada larutan. 12. nilai klien : warna kulit, keringat, dyspnoe 13. setelah semua larutan dimasukkan atau ketika klien tidak bisa menerima lagi dan ingin b.a.b, tutup klem dan pindahkan rectal tube dari anus rasional: keinginan untuk b.a.b biasanya mengindikasikan bahwa cairan yang masuk sudah cukup 14. gunakan tekanan yang tetap pada anus dengan tissu, atau tekan bokong untuk membantu menahan enema. Biarkan klien dalam posisi berbaring. Rasional: beberapa enema lebih efektif jika ditahan 5-10 menit. Waktunya tergantung pada jenis enema. Klien lebih mudah menahannya pada posisi berbaring daripada ketika duduk atau berdiri, karena gravitasi membantu pengaliran peristaltik. 15. bantu klien untuk duduk pada bedpan atau toilet. Jika specimen feses dibutuhkan anjurkan klien menggunakan bedpan rasional: posisi duduk lebih dianjurkan karena membantu proses defekasi 16. suruh klien agar tidak menyiram toilet jika ia selesai menggunakannya 17. catat pemasukan enema ; jumlah, warna, konsistensi dan pengeluaran flatus dan perenggangan abdomen.Pemberian enema pada pasien yang tidak bisa mengontrol diri Kadang-kadang perawat perlu memberikan enema untuk klien yang tidak bisa mengontrol otot spinkter externalnya dan lalu tidak bisa menahan larutan enema untuk beberapa menit. Pada kasus ini klien dianjurkan pada posisi supine di atas bedpan. Bagian kepala dari bedpan bisa sedikit disudut, misal 30 derajat jika perlu, dan kepala dan punggung klien ditahan dengan guling. Perawat mengenakan sarung tangan untuk memegang rectal tube, untuk mencegah kontak langsung dengan larutan dan feses yagn dikeluarkan dengan tangan ke dalam bedpan selama pemberian enema.

G. Dokumentasi / Evaluasi1. Catat tindakan yang dilakukan dan hasil pada lembar catatan klien2. Catat respon klien 3. Catat jumlah fases yang keluar4. Catat warna serta konsistensi dari fases yang keluar setelah melakukan tindakan5. Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanEnema atau huknah diberikan tujuannya adalah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltik. Penyakit tertentu menyebabkan kondisi kondisi yang mencegah pengeluaran fases secara normal dari rectum, sehingga menyebabkan membuat suatu lubang dibagian usus, tepatnya didaerah kolon,seperti kolon asenden, traversum, desenden.Dalam melakukan perawatan pada masalah diatas diperlukan pemahaman dalam melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ada dan perawatan yang rutin.

B. SaranKita sebagai tenaga kesehatan marilah kita memahami dan mengatahui konsep sebelum melakukan tindakan keperawatan. Agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik,penuh keterampilan/mahir dan profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul,A.Azis.H.2006.Kebutuhan dasar Manusia.Surabaya :Salemba MedikaPerry,potter.2005.Fundamental Keperawatan.Eds 4 jakarta : EGC

Kozier and Erb/ Audrey Berma.2009. Buku ajar praktik keperawatan klinis;alih bahasa, Eny meiliya, Esty wahyuningsih, Devi Yulianti; editor edisi bahasa Indonesia,Fruriolina Ariani-ed.5. Jakarta:EGC

2