asuhan keperawatan klien dengan gangguan pola eleminasi fekal

30
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN POLA ELEMINASI FEKAL DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 Dwi Cahyaningsih Jusnimar Ponsinah Putri Chairiah Rurry Diane Respati

Upload: dianerere

Post on 01-Jul-2015

342 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kelompokku ^_^

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN POLA ELEMINASI FEKAL

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 1Dwi CahyaningsihJusnimarPonsinahPutri ChairiahRurry Diane Respati

Page 2: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (gastrointestinal) ditambah organ pencernaan tambahan (aksesori). Organ pencernaan tambahan adalah kelenjar liur, pankreas eksokrin, dan sistem empedu yaitu hati dan kandung empedu.

Page 3: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Tiga Lapisan Utama Struktur Saluran Pencernaan

• Membran mukosa• Lamina Propia• Mukosa Muskularis

Mukosa

• Lapisan tebal jaringan ikat.• Memiliki pembuluh darah dan

limfe yang besar• Terdapat pleksus submukosa>

mengontrol aktivitas lokal usus.

Submukosa

• Lapisan sirkuler dalam• Lapisan Longitudinal luar

Muskularis Eksterna

Page 4: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Organ-Organ Sistem Pencernaan

Page 5: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Lambung 4 aspek motilitas lambung:

1. pengisian lambung (gastric filling)

2. penyimpanan (gastric storage)

3. pencampuran lambung (gastric mixing)

4. pengosongan lambung (gastric emptying).

Bagian fundus dan korpus lambung mensekresi getah pencernaan yaitu HCl, pepsinogen, mucus dan factor instrinsik.

Kontraksi peristaltik lambung menyebabkan makanan bercampur dengan sekresi lambung membentuk kimus.

Page 6: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Pankreas

Page 7: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Usus Kecil• Usus halus> tempat

berlangsungnya sebagian besar pencernaan dan penyerapan.

• Diusus halus terdapat vilus (tonjolan mikroskopik seperti jari) dan mikrovilus (Brush border) yang meningkatkan luas permukaaan usus 600 kali untuk penyerapan zat-zat makanan

Page 8: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Usus Kecil

Page 9: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Usus Besar

Usus Besar sebagai organ penyimpan dan pengering, terdiri dari sekum, apendiks, kolon (asenden, desenden, sigmoid) dan rectum

Sekum membentuk kantung buntu antara usus halus dan usus besar di katup ileosekum yangmencegah kimus kembali ke usus halus.

Tonjolan kecil mirip jari didasar sekum adalah apendiks yaitu jaringan limfoid yang berisi limfosit.

Kolon menerima 500 ml kimus dari usus halus setiap hari berisi residu makanan yang tak dapat dicerna (selulosa), komponen empedu yang tidak terserap dan sisa cairan.

Page 10: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Usus Besar

Page 11: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Faktor-faktor yang mempengaruhi eleminasi fekal• Pada bayi, enzim kurang, peristaltik

usus cepat, neuromuskular belum berkembang

• Remaja, usus besar berkembang• Tua, gigi dan enzim berkurang,

peristaltik dan tonus abdomen berkurang

Usia dan perkembanga

n

•Makanan berserat mendukung volume fekal•Diet tidak teratur mengganggu pola defekasi.Diit•Normal 2000-3000 mL/hari•Intake cairan tidak adekuat, tubuh menyerap cairan dari chime>feses menjadi keras

Pemasukan cairan

Page 12: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Continued…Faktor

•Merangsang peristaltik meningkatAktifitas fisik

•Cemas, marah>peristaltik meningkat•Depresi> peristaltik menurun

Faktor psikologis

•Sulit BAB di tempat lain karena kurang privacy.Kebiasaan

•Jongkok meningkatkan tekanan pada abdomen•Duduk meningkatkan tekanan pada rektumPosisi•Hemoroid>defekasi tidak nyaman>konstipasiNyeri

Page 13: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Continued Faktor•blok parasimpatis 24-48 jam > menghentikan peristaltik usus > inkontinensia fekal

Operasi dan Anestesi

•Narkotik, morfin, kodein> konstipasi•Laksatif> menstimulasi ususObat-obatan

•Barium enema menyebabkan konstipasi

Tes Diagnostik

•Injuri spinal cord/kepala> menurunkan stimulasi sensori untuk eleminasi

Kondisi Patologi

•Makanan berbumbu pedas, bakteri> mengiritasi lambung>diareIritans

Page 14: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses

dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui

anus.

Page 15: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Reflek dalam Proses Defekasi

Refleks Defekasi Intrinsik

• Feses masuk rektum> distensi rektum> rangsangan fleksus mesentrika> gerakan peristaltik> feses sampai anus>spingter interna relaksasi> defekasi

Reflek Defekasi Parasimpatis

• Feses masuk rektum> merangsang saraf rektum> diteruskan ke spinal cord> dikembalikan ke colon desenden, sigmoid dan rektum> intensifnya peristaltik> relaksasi spinkter internal> defekasi

Page 16: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Gangguan Umum Pola Eleminasi Fekal

Hipoaktif dan

konstipasi

•Berkurangnya atau tidak adanya peristaltik usus

Hiperaktif dan Diare

•Peningkatan motilitas saluran GI•Peningkatan peristaltik usus.

Page 17: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Komplikasi

Konstipasi• Hipertensi• Tubrukan fekal• Hemoroids dan fissures• Megacolon

Diare• Disritmia jantung• Kelemahan otot• Parestesia• Hipotensi• Anoreksia• Perasaan mengantuk

Page 18: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Pengkajian Fisik

Inspeksi• Bentuk abdomen

• Kontur permukaan

• Penonjolan umbilikus

• Simetris/ tidak

• Tumbuhnya rambut

• Warna/ pigmen

Auskultasi• Mendengar peristaltik usus

• Mendengar bruit pada aorta, arteri renalis, arteri iliaka.

Perkusi• Bunyi perkusi normal abdomen> timpani

• Daerah limpa dan hepar> redup

• Adanya cairan/ udara> hiper timpani

Palpasi• Palpasi ringan dan dalam.

• Untuk mengetahui bentuk, ukuran serta konsistensi organ di dalam abdomen.

Page 19: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium

CT Abdomen

Analisis lambung

Fiberoskopi

USG Abdomen

Kolonoskopi

AnoskopiMRI

Laparoskopi

Page 20: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Gambar CT abdomen

Page 21: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Penatalaksanaan Medik Klien dengan Gangguan Umum Eleminasi Fekal

Katartik dan laksatif

• Memberi efek jangka panjang pengosongan usus.

• Mengeluarkan feses klien yang akan menjalani pemeriksaan saluran GI

Agen Antidiare

• Pemberian glukosa oral dan elektrolit untuk rehidrasi

• Obat tidak spesifik seperti Lomotil dan Loperamide untuk menurunkan motilitas usus.

Enema

• Meningkatkan defekasi dan menstimulasi peristaltik.

• Tidak dianjurkan untuk klien konstipasi

• Dilakukan pada persiapan bedah abdomen atau pemeriksaan diagnostik

Page 22: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Diagnosa Keperawatan Klien dengan Gangguan Pola Eleminasi• Resiko tinggi defisiensi volume cairan berhubungan dengan

kehilangan sekunder terhadap muntah dan diare.• Nyeri akut berhubungan dengan kram abdomen, diare dan

muntah sekunder terhadap dilatasi vascular dan hiperperistaltik.• Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi,malabsorbsi usus,

penyempitan lumen.• Resiko tinggi ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, pembatasan diet, serta tanda dan gejala komplikasi.

• Kecemasan berhubungan dengan faktor fisiologis/ stimulasi simpatetik (proses inflamasi, ancaman konsep diri (perasaan atau kenyataan), ancaman perubahan status kesehatan, status sosioekonomi, fungsi peran, pola interaksi.

• Konstipasi berhubungan dengan kebiasaan buang air besar yang tidak teratur, stres emosional.

• Inkontinensia alvi berhubungan dengan kebiasaan diet, penyalahgunaan pencahar.

Page 23: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Perubahan pada pola eleminasi fekal adalah gejala kerusakan fungsional atau penyakit

di saluran gastrointestinal. Perubahan yang sering terjadi

antara lain: konstipasi, diare dan inkontinensia fekal

Page 24: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Penatalaksanaan Keperawatan Klien dengan gangguan pola eleminasi fekal

Manajemen Keperawatan klien dengan Konstipasi

•Pendidikan pasien dan promosi kesehatan adalah fungsi penting perawat.

•Setelah riwayat kesehatan didapatkan, perawat menyusun tujuan khusus pengajaran.

•Tujuan bagi klien termasuk memelihara pola eleminasi yang regular, memastikan intake cairan dan makanan tinggi serat, mempelajari tentang metode menghindari konstipasi, mengurangi kecemasan akibat gangguan pola eleminasi fekal dan menghindari komplikasi.

Page 25: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Continued Penatalaksanaan Keperawatan

Manajemen Keperawatan Klien dengan Diare• Selama episode akut diare, perawat mendorong bed rest, intake

cairan dan makanan rendah hingga serangan akut reda. • Saat intake makanan ditoleransi, perawat merekomendasikan

perpaduan diet semi padat dan makanan padat. • Klien harus menghindari kafein, carbonat, makanan yang sangat

panas atau sangat dingin, karena mempengaruhi motilitas usus.• Penting untuk membatasi produk susu, lemak, produk gandum

utuh, buah segar, dan sayuran untuk beberapa hari. • Perawat memberikan obat antidiare seperti dhypenoxylate

(Lomotil) dan loperamide (Imodium) sesuai order. • Cairan intravena mungkin penting untuk rehidrasi cepat, pada

orang dewasa dan seseorang dengan kondisi penyakit inflamasi perut. Penting juga untuk memonitor tingkat serum elektrolit. Perawat segera melaporkan apabila terjadi disritmia atau perubahan tingkat kesadaran.

Page 26: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, malabsorbsi usus, penyempitan lumen.

Ditandai dengan:•Peningkatan pergerakan usus/peristaltic.•Feses cair, teratur kadang sering.•Perubahan warna feses.•Nyeri abdomen, Perasaan mendesak (untuk

eleminasi), kram.Kriteria hasil, klien akan:•Melaporkan berkurangnya frekuensi buang air,

kembali ke konsistensi fesesnormal, mampu mengidentifikasi/menghindari faktor yang mengkontribusi.

Page 27: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Intervensi Rasional

Observasi dan catat

frekwensi,

karakteristik, jumlah

dan factor pencetus.

Membantu membedakan penyakit klien dan

mengkaji hebatnya episode eleminasi.

Dukung bed rest Istirahat menurunkan pergerakan usus dan

menurunkan angka metabolic saat komplikasi

infeksi dan hemoraghi.

Mengidentifikasi makanan

dan minuman yang

mencetuskan diare

Menghindari iritan intestinal mendukung usus

beristirahat.

Mulai pemberian intake

cairan secara oral

dengan teratur, hindari

cairan dingin.

Menyediakan istirahat bagi usus atau mengurangi

stimulus makanan/minuman. Pemberian carian

yang teratur dapat mencegah kram dan

mengurangi diare, air dingin dapat meingkatykan

motilitas usus.

Page 28: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Beri kesempatan untuk

mengungkapkan perasaan

tentang proses penyakitnya.

Penyakit yang tidak diketahui

penyebabnya dan sulit

disembuhkan yang membutuhkan

intervensi bedah dapat memicu

stress yang memperburuk kondisi.

Observasi demam, takikardi,

lethargy, leukositosis,

penurunan serum protein,

kecemasan.

Dapat mengenali adanya toksik di

megacolon atau perforasi dan

peritonitis yang terjadi,

mengetahui kebutuhan tindakan

pengobatan cepat.

Kolaborasi pemberian antidiare,

seperti diphenoxylate

(Lomotil), loperamide

(Imodium), anodyne

suppositories.

Mengurangi motilitas GI/

peristaltic dan mengurangisekresi

digestif untuk menghilangkan

kram dan diare.

Page 29: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Continued Penatalaksanaan KeperawatanManajemen keperawatan klien dengan Inkontinensia fekal

• Perawat melakukan pengkajian riwayat kesehatan, termasuk informasi prosedur operasi, penyakit kronis, masalah dan kebiasaan eleminasi, regimen medikasi terakhir. Perawat juga melengkapi pengkajian pada area rectal.

• Perawat menginisiasi program bowel-training yang melibatkan pembuatan jadwal untuk membentuk eleminasi yang regular. Tujuannya adalah untuk membantu klien mencapai continensia fekal. Jika tidak mungkin, tujuannya untuk mengatasi masalah sehingga klien memiliki eliminasi yang terencana dan dapat diperkirakan.

• Kadang juga diperlukan suppository untuk menstimulasi refek anal. Setelah klien mencapai jadwal yang regular, suppository dapat dihentikan.

Page 30: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pola Eleminasi Fekal

Thanks for your Attention