penerapan strategi group investigation berbasiseprints.ums.ac.id/24618/29/naskah_publikasi.pdfgroup...

13
PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 02 Masaran Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Diajukan oleh : PITRA DWININGSIH A 410 090 005 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: lamngoc

Post on 10-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

(PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah 02 Masaran Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Diajukan oleh :

PITRA DWININGSIH

A 410 090 005

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

PERNYATAAN

Dengan ini, menyatakan bahwa naskah publikasi yang saya buat tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanahan di

suatu Perguruan Tinggi. Dari yang saya ketahui tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam

pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 5 April 2013

Pitra Dwiningsih

A 410 090 005

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

(PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah 02 Masaran Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Pitra Dwiningsih1, Budi Murtiyasa2

1Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, [email protected]

2Staf Pengajar UMS Surakarta, [email protected]

Abstract

This study is a class act who perform collaborative with teachers of mathematics. The research objective is to improve the ability to solve math problems in class VIII SMP Muhammadiyah 02 Masaran Sragen. Subjects in this research were students of class VIII B consisted of 32 students. Object of this research is the ability of students to solve problems. Data collection methods used in the study is the method of observation, testing, documentation, and field notes. The data analysis technique used in this study is the reduction, exposure data and drawing conclusions. The results are an increase in the ability to solve problems seen from the indicators are: (1) the ability to understand the problem before action after action there were 17 students (53,125%) 32 students (100%), (2) problem-solving abilities to plan there are 18 students (56,25%) 30 students (92,19%) after the action, (3) the ability to execute ability to solve the problem before there are 6 students (18,75%) act after act of 24 students (75%), (4) ability to assess the obtained solution is properly before the act there are 6 students (18,75%) after the action of 24 students (75%). Based on the facts raised by the above it can be concluded that the application of problem-based investigation group based learning to raise their math problem-solving skills in students.

Keywords: Group Investigation, Problem Based Learning, and problem solving ability.

PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar merupaka inti dari kegiatan yang ada di sekolah.

Proses mengajar sekarang harus melalui belajar aktif. Belajar aktif dimana siswa

aktif di dalam kelas dari bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan

pendapat dan bekerja sama dengan siswa lain. Menurut Davidson(Huda, 2011: 30)

mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif di dalam belajar terdapat kelompok

yang bekerja sama untuk menghasilkan pengaruh tertentu dalam belajar.

Pembelajaran kooperatif bisa berguna di dalam pemecahan masalah matematika,

dimana siswa dapat memberikan ide-ide dalam diskusi dan siswa dapat

memberikan penjelasan elaboratif kepada siswa lain. Pemecahan masalah tidak

hanya ketrampilan untuk diajarkan dan digunakan dalam matematika saja, tetapi

juga ketrampilan yang akan dibawa dalam pemecahan masalah sehari-hari pada

kehidupan siswa.

Permasalahan rendahnya kemampuan memecahkan masalah matematika

juga dihadapi siswa SMP Muhammadiyah 02 Masaran. Permasalahan itu, akibat

dari guru yang masih menggunakan pembelajaran yang konvesional. Guru

mengajar siswa hanya dengan ceramah, tanya jawab dan latihan soal. Sehingga

siswa mengatakan pembelajaran matematika sulit untuk dimengerti dan terkadang

membosankan hanya mencatat dan mengerjakan karena siswa tidak langsung

terlibat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi pendahuluan yang

dilakukan peneliti dari 32 siswa kelas VIII-B, hasil pengamatan terhadap nilai

ulangan harian, siswa yang mampu memahami masalah sebanyak 17 siswa, yang

mampu merencanakan pemecahan masalah sebanyak 18 siswa, yang mampu

melaksanakan pemecahan masalah sebanyak 6 siswa dan yang mampu menilai

hasil pemecahan masalah secara benar hanya 6 siswa. Hasil dari observasi

pendahuluan dan pengamatan menyatakan kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah masih rendah, dimana siswa masih banyak yang belum menguasai

pemecahan masalah.

Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dikarenakan

penggunaan strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan pokok bahasan

yang akan disampaikan, sehingga siswa tidak tertarik dengan pembelajarannya.

Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam pembelajaran matematika

dan proses pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. Peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian yang berhubungan penelitian tindakan kelas dengan

penerapan strategi group investigation berbasis problem based learning untuk

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada pembelajaran matematika

di SMP Muhammadiyah 02 Masaran.

Strategi group investigation merupakan pembelajaran kooperatif. Strategi

group investigation akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan

yang mendukung dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi

rasa sosial dari pembelajaran di dalam kelas (Salvin, 2009: 215). Dalam

penerapan group investigation hal penting dimana siswa dituntut untuk dapat ikut

serta dalam proses pemecahan masalah. Metode problem based learning

merupakan pembelajaran berbasis masalah menyediakan kondisi untuk

meningkatkan ketrampilan berpikir kritis dan analitik serta memecahkan masalah

kompleks dalam kehidupan nyata sehingga akan memunculkan “budaya berpikir “

pada diri siswa menurut Duch, Allen dan White (Hamruni, 2012: 104). Strategi

group investigation berbasis problem based learning yang menggunakan

permasalahan kehidupan sehari-hari berupaya untuk memudahkan siswa supaya

lebih mudah dalam pemahaman masalah. Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa peneliti bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah yang dihadapi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 02

Masaran dengan menerapkan strategi group investigation berbasis problem based

learning.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas. penelitian

yang berkolaborasi dengan guru matematika dan peneliti. Prosedur Penelitian

tindakan kelas menurut Lewis (Wiriaatmadja, 2012: 100) meliputi : (1)

mengidentifikasi gagasan atau permasalahan umum, (2) melakukan pengecekan di

lapangan, (3) membuat perancanaan umum, (4) mengembangkan langkah

tindakan pertama, (5) mengimplementasikan tindakan pertama, (6) merefleksi dan

mengevaluasi dan (7) merevisi perencanaan umum.

Perencanaaan tindakan dilakukan peneliti dengan melibatkan guru

matematika. Perencanaan tindakan berdasarkan observasi pendahuluan sebelum

penelitian dilakukan sebagai rumusan permasalahan. Pelaksanaan tindakan

dilakukan dengan menerapkan strategi group investigation berbasis problem

based learning. Pelaksanan tindakan dimulai pada tanggal 7 sampai 14 Januari

2013. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa terdiri dari 18 siswa perempuan dan

14 siswa laki-laki.

Pengambilan data menggunakan metode observasi, tes, catatan lapangan

dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk mengamati proses belajar

mengajar yang dilakukan guru dan siswa pada saat penerapan strategi. Metode tes

sebagai cara untuk mengetahui dan mengukur kemampuan memecahkan masalah

siswa setelah penerapan strategi group investigation berbasis problem based

learning. Metode catatan lapangan digunakan sebagai catatan terurai yang belum

ada pada saat observasi. Dokumentasi pada penelitia ini berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nama siswa, pedoman observasi, catatan

lapangan, lembar tanggapan guru setelah penelitian serta foto pelaksanaan

tindakan.

Data penelitian ini dianalisis mulai dari data awal pada observasi

pendahuluan sampai data yang telah dilakukan penerapan strategi group

investigation berbasis problem based learning. Data yang didapat dikembangkan

menjadi refleksi dan terevisi. Teknik analisis data dimulai dengan reduksi dimana

data diambil dari data-data observasi, tes, dan dokumentasi yang ditransfer ke

dalam catatan lapangan. Pemaparan data yang didapat dari observasi dan catatan

lapangan dengan menggambarkan jalannya proses belajar mengajar yang ada di

dalam kelas saat itu. Penarikan kesimpulan dilakukan dari hasil pemaparan data

yang didapat disimpulkan secara jelas dan dapat diambil tindakan selanjutnya.

Penerapan tindakan selanjutnya merupakan revisi dari tindakan sebelumnya

sampai pada tujuan penelitian tercapai. Pada analisis hasil lebih menekankan pada

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Kemampuan

memecahkan masalah meliputi : (1) kemampuan siswa dalam memahami

masalah, (2) kemampuan siswa dalam merencanakan pemecahan masalah, (3)

kemampuan siswa dalam melaksanakan pemecahan masalah dan (4) kemampunan

siswa dalam menilai pemecahan yang didapat dengan benar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa dengan

menerapkan strategi group investigation berbasis problem based learning selama

3 siklus terjadi peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada siswa pada

pokok bahasan lingkaran. Peningkatan yang terjadi dalam penelitian sesuai

dengan indikator pencapaian yang telah disepakati oleh peneliti dan guru

matematika. Pencapaian yang meningkat meliputi : (1) kemampuan siswa dalam

memahami masalah, (2) kemampuan siswa dalam merencanakan pemecahan

masalah, (3) kemampuan siswa dalam melaksanakan pemecahan masalah dan (4)

kemampunan siswa dalam menilai pemecahan yang didapat dengan benar.

Penerapan strategi group investigation berbasis problem based learning

dimulai dengan membagai siswa menjadi 8 kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru

memberikan permasalahan pada siswa. Contoh permasalahan yang diberikan guru

”Sebuah lintasan lari yang berbentuk lingkaran memiliki diameter 56 m, jika

pelari harus menempuh jarak 550 m, berapa banyak putaran yang harus dilakukan

pelari tersebut ?”. Siswa mencari jawaban dengan bantuan buku paket matematika

dan LKS dengan menganalisis, memahami, merencanakan dan melaksanakan

penyelesaian. Siswa mencoba untuk memecahkan permasalah tersebut dengan

jawaban ” Dihitung keliling dari lintasan lari = 𝜋𝜋.𝑑𝑑 = 227

. 56 = 176 m, mencari

banyaknya putaran = 550/176 = 3,125 putaran ”. Dari keliling dan luas lingkaran

yang didapat siswa nantinya dapat digunakan dalam melakukan pemecahan pada

saat kerja kelompok. Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan soal investigation.

Penerapan strategi group investigation dengan memberi soal diskusi. Contoh soal

yang diberikan guru pada gambar 1 dan jawaban siswa dalam memecahkan soal

investigation pada gambar 2.

Berdasarkan pada gambar 1 guru memberi pertanyaan “Hitunglah keliling

bangun pada gambar (i) dan luas pada gambar (ii)?”. Siswa dapat memahami

masalah pada soal kerja kelompok pada gambar 2 dengan cara mengetahui apa

yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Tiap kelompok sudah dapat

merencanakan penyelesaian dengan menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal.

Terdapat 5 kelompok yang dapat menjalankan penyelesaian tersebut dengan

benar, tetapi 3 kelompok masih kurang teliti dalam menghitung.

Tes evaluasi sebagai cara untuk mengukur kemampuan memecahkan

masalah siswa secara individu. Guru memberikan soal test evaluasi, sebagai cara

untuk menilai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Contoh soal

evaluasi “Dalam sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 25 m, di

tengahnya terdapat kolam berbentuk lingkaran dengan diameter 14 m.. Apabila

sisa tanah yang tidak dibuat ditanami bunga, berapakah luas yang tanah diluar

kolam ?”. Berdasarkan soal evaluasi, banyak siswa sudah bisa memahami soal

tersebut, dengan mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

(i) (ii)

Gambar 1.

Contoh Soal Investigation

Gambar 2.

Contoh Jawaban Diskusi

soal. Siswa sudah bisa merencanakan penyelesaian soal, dengan menuliskan

rumus “ luas tanah yang ditanami bunga = luas persegi – luas lingkaran”. Tetapi

masih ada siswa yang menjalankan rumus tersebut tidak teliti mengakibatkan

penghitungnya salah. Contoh jawaban siswa dalam memecahkan soal pada tes

evaluasi pada gambar 3.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pencapaian indikator yang diharapkan

peneliti bahkan melebihi yang diharapkan peneliti. Hasil penelitian ini dapat

ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4.

Grafik Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah melalui Strategi Group

Investigation Berbasis Problem Based Learning

05

101520253035

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II Siklus III

Jum

lah

Sisw

a

kemampuan memahami masalah (see)

kemampuan merencanakan pemecahan masalah (plan)

kemampuan siswa melaksanakan pemecahan masalah (do)

kemampuan siswa menilai pemecahan masalah yang didapat (check)

Gambar 3.

Contoh Jawaban Evaluasi

Berdasarkan pada gambar 4 menunjukan terjadi peningkatan terhadap

kemampuan memecahkan masalah pada siswa setelah dilakukan penelitian

tindakan dengan menerapakan strategi group investigation berbasis problem

based learning. Secara keseluruhan setelah dilakukan tindakan sampai dengan

siklus 3 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah meningkat. Hal ini dapat

terlihat dari indikator yang diamati oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Siswa yang mampu memahami masalah sebelum dilakukan penelitian ada 17

siswa (53,125%), setelah dilakukan penelitian pada siklus I ada 31 siswa

(100%), pada siklus II ada 32 siswa (100%), pada siklus III ada 32 siswa

(100%).

2. Siswa yang mampu merencanakan pemecahan masalah sebelum penelitian

dilakukan ada 18 siswa (56,25 %), setelah dilakukan penelitian pada siklus I

ada 22 siswa (70,79%), pada siklus II ada 28 siswa (85,94%), dan pada siklus

III ada 30 siswa (92,19%).

3. Siswa yang memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah

sebelum dilakukan tindakan penelitian ada 6 siswa (18,75 %), setelah

dilakukan penelitian pada siklus I ada 15 siswa (48,39%), pada siklus II ada

16 siswa (48,44%), dan pada siklus III ada 24 siswa (75%).

4. Siswa yang memiliki kemampuan melakukan penilaian terhadap hasil yang

didapat dengan benar sebelum dilakukan tindakan penelitian ada 6 siswa

(18,75 %), setelah dilakukan penelitian pada siklus I ada 15 siswa (48,39%),

pada siklus II ada 16 siswa (48,44%), dan pada siklus III ada 24 siswa (75%).

Penelitian ini melibatkan guru matematika, guru mengemukakan bahwa

strategi group investigation berbasis problem based learning menjadikan siswa

lebih aktif dalam proses belajar. Siswa dapat mencari sendiri apa yang diketahui

dan dibutuhkan dalam proses pemecahan masalah dengan menganalisis masalah,

dimana guru hanya menjadi fasilitator. Hasil penelitian ini diperkuat dengan

penelitian yang terdahulu menurut para ahli yaitu Tzu-Hua Huang dkk (2012)

memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan pemecahan masalah

berbasis permasalahan matematika menggunaan media komputer dalam belajar

menunjukan hasil yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan Riasat Ali (2010)

menyimpulkan metode problem based learning dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Arofah Novitasari (2012) menyimpulkan

penerapan strategi group investigation dengan menggunakan alat peraga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

SIMPULAN

Kegiatan belajar mnegajar matematika dengan menerapkan strategi group

investigation berbasis problem based learning dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah matematika pada siswa kelas VIII-B SMP

Muhammadiyah 02 Masaran. Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi dengan

guru matematika dan peneliti. guru matematika melakukan tindakan mengajar

antara lain dengan memusatkan proses kegiatan pembelajaran kepada siswa, siswa

bekerja kelompok untuk menyelesaikan masalah yang disajikan guru, siswa

terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator dan

tidak mendominasi kegiatan pembelajaran.

Saran bagi guru matematika dalam proses pembelajaran guru disarankan

mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan dapat menerapkan strategi

yang tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran agar pembelajaran tidak

membosankan sehingga dapat tercipta suasana yang lebih kondusif dan menarik

perhatian siswa untuk lebih giat belajar. Saran bagi siswa Siswa seharusnya aktif

bertanya dan berani mengungkapkan ide-idenya pada saat di dalam kelas. Siswa

seharusnya memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengganggu teman lain

dengan ramai.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Riasat. 2010. “Effect of Using Problem Solving Method in Teaching Mathematics on the Achievement of Mathematics Students”. Asian Social Science, 6 (2): 67-72.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Huang, T. H dkk. 2012. “Learning Achievement in Solving Work Based Mathematical Questions through a Computer Assisted Learning System”. Educational Technology & Society, 15 (1): 248-259.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning (metode, teknik, struktur, dan model penerapan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Novitasari, Arofah. 2012. “Penerapan Strategi Group Investigation Berbantu Alat Peraga pada Materi Segi Empat untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”. Skripsi. Surakarta: FKIP Matematika, UMS.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa Media.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.