penerapan model pembelajaran kooperatif tipe insideetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/muh....

100
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs QUDWATUN HASANAH BATUKLIANG LOMBOK TENGAH TAHUN AJARAN 2017/2018 Oleh: MUH KHAERUDDIN NIM. 151.115.068 JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2018

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE

OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII MTs QUDWATUN HASANAH BATUKLIANG

LOMBOK TENGAH TAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh:

MUH KHAERUDDIN NIM. 151.115.068

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2018

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE

OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII MTs QUDWATUN HASANAH BATUKLIANG

LOMBOK TENGAH TAHUN AJARAN 2017/2018

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUH KHAERUDDIN NIM. 151.115.068

JURUSAN PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2018

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

3

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

4

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

5

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

6

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

7

MOTTO:

) ۱۱:الرعد (

Artinya:

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum, sehingga kaum itu mau mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Ar-Ra’d Ayat 11).1

1 Departemen Agama RI, Al-Jumanatul Ali Qur’an dan Terjemahan Ar-Ra’d ayat 11

(Bandung : CV.J-Art, 2015), hal. 250

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

8

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur kepada Allah SWT,

kupersembahkan karya ini kepada orang-orang terdekatku:

Ibu dan ayahku tercinta yang senantiasa mendoakan

dan mencurahkan kasih sayang yang tak terhingga,

membimbing dan membesarkanku dalam tiap jengkal

hidupku.

Seluruh keluarga besar yang senantiasa membantu dan

mendoakan, sehingga saya bisa menyelesaikan kuliah.

Semua teman kelas B Pendidikan IPA Biologi

seangkatan, kalian adalah kenangan yang tak pernah

bisa kulupakan.

Guru-guruku yang telah mengajari arti kehidupan yang

sebenarna.

Almamaterku tercinta UIN Mataram.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat

limpahan karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan

tugas akhir berupa skripsi pada program Strata-1 di Jurusan Pendidikan IPA

Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Mataram.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa

bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan

penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu, yaitu:

1. Dr. Ir. Edi M. Jayadi, MP. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

yang telah memberikan penulis kesempatan dalam membuat dan menyusun

skripsi ini;

2. Dr. H. Adi Fadli, M.Ag. sebagai Pembimbing I dan AlwanMahsul, M.Pd.

sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi

mendetail terus-menerus dan tanpa bosan ditengah kesibukannya;

3. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan IPA Biologi yang telah membantu

mensuport dan mendukung penulis untuk berkarya;

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

10

4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran IPA Biologi

serta siswa-siswi kelas VIII di MTs Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok

Tengah;

5. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu penulis dalam

mencari dan menemukan sumber bacaan dan refrensi sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini jauh dari kata

sempurna dan perlu banyak perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran demi kesempurnaan dan perbaikan skripsi ini sehingga dapat

memberikan manfaat bagi bidang pendidikan.

Semoga segala uraian yang telah penyusun buat dalam skripsi ini dapat

bermamfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Karena

tiada yang abadi dan yang sempurna kecuali Allah semata.

Mataram, 18 Juli 2018

Penulis

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................. vi

HALAMAN MOTTO .......................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

ABSTRAK ............................................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan dan BatasanMasalah .................................................. 7

C. Tujuan dan Mamfaat Penelitian .................................................. 8

D. Definisi Operasional.................................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 11

B. Motode Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) ................... 11

C. Hasil Belajar ............................................................................... 19

D. Kerangka Berfikir........................................................................ 23

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ....................................................................... 25

B. Sasaran Penelitian ...................................................................... 25

C. Rencana Tindakan ...................................................................... 25

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya ................................. 28

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

12

E. Pelaksanaan Tindakan ................................................................ 31

F. Cara Pengamatan (Monitoring) .................................................. 32

G. Analisis Data dan Refleksi ......................................................... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian ....................................................... 37

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 43

C. Pembahasan ................................................................................ 45

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 50

B. Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 52

LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Biologi ........... ........... 3

Tabel 1.2. Pelaksanaan Tindakan masing-masing Siklus ...................................32

Tabel 1.3. Kriteria Pencapaian Tujuan Pembelajaran .........................................33

Tabel 1.4. Kriterisa Ketuntasan Individu ............................................................35

Tabel 1.5. Keadaan Sarana atau Prasarana MTs Qudwatun Hasanah.................39

Tabel 1.6. Jumlah Tenaga Pengajar dan Staf Administrasi MTs Qudwatun Hasanah ............................................................................................40

Tabel 1.7. Data Jumlah Siswa MTs Qudwatun Hasanah ....................................41

Tabel 1.8. Struktur Organisasi MTs Qudwatun Hasanah ...................................42

Tabel 1.9. Data Keterlaksanaan RPP ..................................................................43

Tabel 1.10. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa ...................................................44

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 56

Lampiran 3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .......................... 64

Lampiran 4 Soal Tes Hasil Belajar ................................................................... 68

Lampiran 5 Analisa Hasil Evaluasi Belajar ....................................................... 71

Lampiran 6 Dokumentasi ................................................................................... 77

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII MTS QUDWATUN HASANAH BATUKLIANG LOMBOK TENGAH TAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh: Muh khaeruddin

NIM. 151.15.1.068

ABSTRAK

Dalam pendidikan menuntut adanya perbaikan proses belajar mengajar melalui pembaharuan model pembelajaran, salah satunya dengan metode pembelajaran inside outside circle yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di MTs Qudwatun Hasanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem pencernaan kelas VIII di MTs Qudwatun Hasanah tahun pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian di sini adalah siswa kelas VIII MTs Qudwatun Hasanah dengan jumlah siswa 20 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Data yang dikumpulkan berupa hasil observasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi keterlaksaan RPP sedangkan tertulis yaitu pilihan ganda. Selanjutnya data-data yang dikumpulkan di analisis dengan menggunakan analisis data ketuntasan individual dan data ketuntasan klasikal untuk memperoleh ketuntasan hasil belajar siswa. Setelah melakukan penerapan pada siklus I nilai rata-rata sebesar 62,5 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 25%. Nilai ketuntasan belajar klasikal ini masih kurang juga dari standar yang ditetapkan yaitu 65. Dan pada akhir siklus II nilai rata-rata adalah 71 dengan persentase ketuntasan klasikal 90%. Dengan demikian dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem pencernaan. Hal ini dilihat dari nilai ketuntasan yang telah ditetapkan disekolah yaitu siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai >65.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle, Hasil Belajar Siswa

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan

ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikan pun dapat diperoleh

melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan nonformal. Sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan proses

pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin sehingga dapat mencetak

generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi.

Di bidang pendidikan, terutama di Sekolah Menengah Pertama (SMP),

pelajaran biologi merupakan salah satu pelajaran pokok di mana siswa banyak

mengalami kesulitan dalam hal pemahaman materi-materinya. Biologi

merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) dan merupakan

salah satu ilmu dasar yang memiliki peranan penting, baik dalam kehidupan

sehari-hari, dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun di

bidang pendidikan. Sehingga dalam mempelajari biologi membutuhkan metode

yang tepat dan baik untuk mendukung proses pembelajaran. Salah satu faktor

penting untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah proses pembelajaran yang

lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal.2

Hal ini sejalan dengan undang-undang sistem pendidikan nasional yang

yang menyatakan bahwa belajar dan proses pembelajaran adalah usaha sadar

2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.

16.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

17

dan terencana agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

keperibadaian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut pemerintah telah melakukan

berbagai upaya diantaranya dengan meningkatkan kualitas guru, melengkapi

fasilitas pembelajaran dan memperbaharui model pembelajaran. Model

pembelajaran dapat diharapkan menciptakan proses belajar mengajar yang

lebih efektif dan sesuai dengan kehidupan nyata ditengah-tengah masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar khususnya memicu

penguasaan materi pelajaran perlu adanya penyempurnaan proses belajar

mengajar termasuk dalam pelajaran biologi agar diperoleh hasil yang lebih

baik. Mengingat kenyataan bahwa sebagian siswa menganggap mata pelajaran

biologi itu mata pelajaran yang membosankan bahkan cenderung tidak

disenangi oleh siswa dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Oleh

karena itu, guru sebagai salah satu komponen yang menentukan suksesnya

kegiatan pembelajaran dituntut untuk dapat memilih dan menentukan metode

mengajar yang tepat dalam menyampaikan materi atau pembelajaran.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa di tandai oleh

pencapaian presatasi belajar yang belum memenuhui standar kompetensi

seperti tuntutan kurikulum. Seperti yang terjadi di MTs Qudwatun Hasanah

3 Nanang dan Cucu, Konsep strategi pembelajaran. (Bandung : Refika Adiatma,

2009), h.20.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

18

Desa Beber Kecamatan Batukliang Lombok Tengah, rendahnya hasil belajar

siswa dapat dilihat dari prolehan nilai ujian tengah semester kelas VIII MTs

Qudwatun Hasanah Desa Beber Kecamatan Batukliang pada tabel di bawah

ini.

Tabel 1.1 Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Biologi kelas VIII

MTs Qudwatun Hasanah Tahun pelajaran 2017/20184

No Nama L/P Nilai

1 Rizki Saputra L 60

2 M Ramdani L 70

3 M Rendi Gunawan L 65 4 Pahriatun P 80 5 Veni Merlina P 75 6 Sholattiah P 85 7 Miftahul Jannah P 80

8 Widiatul Wahidah P 60

9 M Rodi Irawan L 50

10 Hendri Rizki L 65

11 Endang Yuliana P 60

12 Retno Puspa Dewi P 50

13 Sulasni Pitriani P 75

14 Laela Pitriani P 60

15 Hamzan L 80

16 Jasmi Hardi L 60

17 Ishak L 50

18 Aditya Saputra L 60

19 Wulidan Manaf L 60

20 Hengki L 50

4 Arsip Nilai Ujian Tengah Semester Tahun Pelajaran 2017/2018.

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

19

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil ujian tengah

semester kelas VIII MTs Qutwatun Hasanah Lombok Tengah dengan KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) 65, adalah 7 orang siswa dapat nilai di atas

standar (Baik), 2 orang siswa dapat nilai standar dan 11 orang siswa dapat nilai

di bawah standar. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masih

terdapat siswa yang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan dan

penetapan standar yang masih sangat rendah. Selain itu juga berdasarkan hasil

observasi di MTs Qudwatun Hasanah, tanggal 10 September 2017 diperoleh

informasi bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran.

Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain : kurangnya keaktifan belajar,

siswa hanya mendengarkan dan mencatat, materi yang disampaikan oleh guru,

rendahnya hasil belajar siswa serta kurangnya motivasi dan minat siswa dalam

belajar.5 Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang masih

berorientasi pada guru. Dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan

metode ceramah tanpa dikolaborasikan dengan metode lain yang berarti guru

lebih aktif sedangkan siswa hanya sebagai penerima materi saja. Dalam metode

ini guru hanya menjelaskan materi kemudian memberikan soal sebagai

pemantapan terhadap materi yang sudah disampaikan. Metode seperti ini

menyebabkan pembelajaran biologi kurang menarik sehingga mengakibatkan

siswa tidak aktif, dan tidak termotivasi dalam belajar. kurangnya motivasi

belajar pada siswa tentunya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

5 Mulya Rasyid, Wawancara Guru Mata Pelajaran Biologi, 10 September 2017.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

20

Pembelajaran seharusnya sebagai aktivitas yang bermakna dan

mengaktualisasikan seluruh potensi peserta didik untuk menuju perubahan ke

arah yang lebih baik. Perubahan hasil belajar mencakup seluruh aspek priadi

yaitu aspek kongnitif, efektif dan pisikomotorik. Salah satu yang mengatur

perubahan tersebut adalah guru.

Guru sebagi pelaku otonomi kelas memiliki wewenang untuk

melakukan reformasi kelas dalam rangka melakukan perubahan prilaku peseta

didik secara berkelanjutan yang sejalan dengan tugas dan perkembangannya

dan tuntutan lingkunag sekitarnya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah

dengan cara menerapkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Upaya meningkatkan hasil belajar sangatlah tidak mudah, karena

pembelajaran konvensional sekarang ini kurang cocok lagi untuk mentransfer

ilmu ke perserta didik. Jadi perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat

menarik siswa dalam pembelajaran biologi. Dalam pembelajaran, strategi

pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan

hasil belajar.

Selama ini peserta didik selalu diajarkan dengan metode ceramah dan

penugasan. Sebagaimana kita ketahui metode ini merupakan metode yang

berpusat pada guru memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat di

lihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas.

Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan

masalah yang diberikan, mereka cenderung belajar sendiri-sendiri dan bermain

bersama temannya ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas, sehingga

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

21

siswa menjadi kurang aktif di dalam kelas. Hal yang demikan itu menyebabkan

peserta didik menjadi cepat bosan dan kurang bergairah dalam belajar.

Salah satu metode yang menuntut adalah pembelajaran kooperatif.

Metode pembelajaran kooperatif selain membantu siswa memahami konsep-

konsep yang suslit juga berguna untuk membantu siswa juga membangkitkan

keterampilan dan kelompoknya dan melatih siswa dalam berpikir kritis

sehingga kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan

dapat meningkat.6

Dengan model pembelajaran kooperatif diharapkan siswa tidak hanya

mendengarkan keterangan guru tapi dapat juga berperan aktif untuk menggali,

menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep yang

dipelajarinya.

Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan model pembelajaran

yang menyenangkan, yaitu dapat memberikan antusias terhadap siswa, serta

mampu mengaktifakan siswa. Metode IOC (inside outside circle) adalah salah

satu metode pembelajaran kooperatif. Dalam metode ini siswa dituntut untuk

bekerja kelompok, sehingga dapat memperkuat antara individu selain itu

metode ini memerlukan keterampilan berkomunikasi dan proses kelompok

yang baik.

Penerapan metode IOC (inside outsid circle) ini dimulai dari titik di

mana sebagai siswa membentuk kelompok lingkaran kecil dan sebagian lagi

membentuk lingkaran besar. Siswa yang saling berhadapan ini akan saling

6 Rofi Susanti, http//:pusatpanduan.com/pdf/pdf-model-pembelajaran-dan-koompratif-

tipe-inside- outside-circle html(pdf), diakses 17 November jam 11.10.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

22

bertukar informasi, kemudian siswa yang menbuat lingkaran besar akan

bergeser searah jarum jam dengan cara ini masing-masing siswa akan

mendapatkan pasangan baru untuk saling berkomunikasi.7

Model pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya

yaitu : adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi

informasi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu

siswa bekerja dengan sesama dalam suasana gotong royong dan mempunyai

banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

berkomunikas.8

Melihat permasalahan di MTs Qudwatun Hasanah terutama pada

bidang studi biologi khususnya pokok bahasan sistem pencernaan peneliti ingin

mengadakan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe IOC (Inside Outside Circle) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII MTs Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok

Tengah Tahun Ajaran 2017/2018”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe IOC (Inside Outside Circle) pada siswa kelas

VIII MTs Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok Tengah Tahun Ajaran

2017/2018?”

7 Anita Lie, Memperaktikan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. (Jakarta : Gramedia Widia Saran 2007), h. 65-66.

8 Ibid, h. 65.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

23

2. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya penelitian ini, maka penelitian ini

dibatasi pada :

a. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII MTs Qudwatun Hasanah Desa

Beber Kecamatan Batukliang Tahun Ajaran 2017/2018.

b. Kelas VIII dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang sebagai sampel

penelitian model pembelajaran IOC (Inside Outside Circle).

c. Penelitian ini khusus dilakukan pada bidang studi biologi pokok bahasan

sistem pencernaan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah: untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe IOC (inside outside circle) pada kelas VIII

MTs Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok Tengah Tahun Ajaran

2017/2018.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Lembaga pendidikan, sebagai informasi tentang problematika

pembelajaran agar terus berupaya memenuhi sarana dan prasarana yang

memadai sehingga mendapatkan hasil maksimal khususnya pada mata

pelajaran biologi.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

24

b. Bagi seorang guru, dari hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat

dijadikan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan tugasnya sebagai

guru atau pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi diri dalam

belajar sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

d. Bagi peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

atau dikembangkan lebih lanjut, serta refrensi bagi penelitian yang

sejenis.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman di dalam menafsirkan beberapa

istilah dari judul penelitian ini, maka dipandang perlu untuk menjelaskan

beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini. Adalah istilah tersebut adalah :

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan proses pembelajaran

yang akan dilakukan.9 Jadi model pembelajaran merupakan suatu rencana

yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat

terlihat kegiatan guru dan peserta didik dalam mewujudkan tujuan

pembelajaran.

9 Basicartikel.blogspot.com/2013/04/pengertian-model-pembelajaran.html, diakses

pada hari : Rabu, 11 Oktober 2017.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

25

2. IOC (inside outside circle)

Metode IOC (inside outside circle) adalah pembelajaran dengan

sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar, di mana siswa saling berbagi

informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan

singkat dan teratur. Sintaknya adalah: Separuh dari jumlah siswa

membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk

lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi

informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar

kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan

seterusnya.

3. Hasil Belajar

Menurut Bloom, hasil belajar mencangkup kemampuan kognitif,

efektif, dan psikomotor.10 Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja.11

Jadi hasil belajar yaitu nilai keberhasilan atau tingkat penguasaan

belajar siswa secara tuntas setelah melakukan proses belajar mengajar

melalui penerapan model pembelajaran IOC (inside outside circle) pada

pokok bahasan sistem pencernaan yaitu pada mata pelajaran biologi siswa

kelas VIII MTs Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok Tengah Tahun

Ajaran 2017/2018.

10 Anita Lie, Memperaktikan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. (Jakarta :

Gramedia Widia Saran, 2007), h. 65. 11 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. ( Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012), h. 7.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai satu kelompok atau tim. Atau dalam pengertian lain,

cooperative learning adalah suatu model pembelajaran di mana sistem

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6

orang secara kolaboratif, sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah

dalam belajar. Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa

Indonesia dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif.12

Sependapat dengan pengertian di atas, Roger, dkk. Menyatakan

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran

kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus

didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-

kelompok belajar yang di dalamnya setiap belajar bertanggung jawab atas

pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran

anggota-anggota yang lain.13

B. Metode Pembelajaran IOC (InsideOutside Circle)

Dalam rangka memaksimalkan diterimanya suatu pengetahuan kepada

anak didik (siswa), maka diperlukan suatu cara, langkah, atau juga seni dalam

12 Isjoni, Cooperative learning. (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 15. 13 Miftahul Huda. Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur Dan Model Terapan.

(Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar, 2010), h. 29.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

27

menyampaikan pelajaran. Seni menyampaikan pelajaran/pengetahuan dalam

pendidikan ini biasa disebut dengan seni mengajar. Karena dalam mengajar

membutuhkan seni, maka keterampilan dan keahlian seperti berbicara, dan atau

menggunakan segala media untuk menyampaikan pengetahuan mutlak

diperlukan. Dalam ilmu pendidikan, apa yang disebut dengan seni dan cara

mengajar/mendidik ini biasa disebut dengan metode atau juga model belajar-

mengajar yang di dalamnya memuat tentang teknik mengajar, tujuan, dan

manfaat strategis yang didapatkan. Apa yang diinginkan dari teknik

pembelajaran ini sebenarnya tidak jauh dari upaya mengembangkan potensi

siswa. Dalam konsep kompetensi yang kemudian melahirkan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) beberapa tahun lalu, kita menemukan rumusan

konseptual kompetensi, yaitu, untuk meningkatkan: 1.Pengetahuan

(konowledge); 2). Pengertian (understanding); 3). Keterampilan (skills); 4)

Nilai (value); dan 5) minat (interest). Lima muatan pengajaran dengan konsep

kompetensi ini dimaksudkan untuk mengembangkan tiga potensi pendidikan di

dalam diri manusia, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.14

Dari titik pandang di ataslah metode pembelajaran penting adanya,

termasuk metode inside outside circle. Dan agar lebih terfokus dan terarah,

maka penulis jelaskan tentang metode inside outside circle yang secara

sistematis sebagai berikut:

14 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Komprasi

(Bandung: PT. Remaja Rosada Karya, 2005), h. 51-52.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

28

1. Pengertian metode IOC (inside outside circle)

Agar lebih rinci, maka di sini perlu pula diketahui pengertian dua

kata kunci, yaitu metode dan IOC (inside outside circle)

a. Metode

Dalam pengertiannya, apa yang disebut metode adalah cara yang

di dalam fungsinya merupakan alat atau media untuk mencapai suatu

tujuan.15 Hal ini berlaku bagi guru (metode mengajar) maupun kepada

murid/siswa (metode belajar). Karena metode merupakan cara yang

dalam pendidikan bertujuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran,

maka semakin baik metode mengajar yang dipakai guru dan metode

belajar yang diterapkan kepada murid, maka semakin efektif suatu usaha

mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

b. IOC (Inside outside circle)

pada umumnya, apa yang dimaksud dengan metode IOC (inside

outside circle) adalah model pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil

dan lingkaran besar, di mana siswa saling membagi informasi pada saat

yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan

teratur. Sintaksnya adalah: Separuh dari jumlah siswa membentuk

lingkaran kecil menghadap ke luar, separuhnya lagi membentuk

lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi

informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar

15 Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar, (Bandung: Tarsito,

1984), h.96.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

29

kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan

seterusnya.

Menurut Anita Lie, teknik pengajaran IOC adalah teknik

pengajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk memberikan

kesempatan pada siswa agar saling berbagi informasi pada saat yang

bersamaan. Pendekatan ini bisa digunakan dalam beberapa mata

pelajaran, seperti: ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan

bahasa. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik

IOC ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pikiran dan

informasi antar siswa. Keunggulan dari teknik pengajaran IOC adalah

adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi

dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu,

siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong-royong dan

mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan

meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Teknik IOC ini bisa

digunakan untuk semua tingkat usia anak didik.16

1) Tujuan metode inside outside circle

Dalam setiap kegiatan belajar, tidak terlepas dari suatu tujuan

yang hendak dicapai. Pada dasarnya, pencapaian tujuan pendidikan

ditentukan oleh kemampuan guru, karena faktor pendidik sangat besar

peranannya. Sekiranya pendidik itu baik, maka hasil pendidikannya

akan lebih baik pula. Dan sebaliknya, pendidik yang belum siap

16 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-

ruang Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2008) h. 65.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

30

mengajar tidak akan berhasil di dalam pelaksanaan pengajaran dan

pendidikan.17 Dengan demikian, seorang guru pada saat melakukan

proses mengajar harus memperhatikan tujuan instruksional khusus

yang ingin dicapai oleh oleh murid. Sebab, pencapaian tujuan

pembelajaran khusus erat sekali kaitannya dengan tujuan

pembelajaran, tujuan kurikulum, dan tujuan pendidikan nasional.18

Belakangan, perkembangan metode pembelajaran menitik-

beratkan pada kemampuan murid dalam mengekspresikan seluruh

potensi dan pemahamannya pada materi pelajaran. Diproyeksikan

pada metode ini, dominasi guru di dalam kelas tidak ada lagi.

Karenanya, metode ceramah sebagaimana dilaksanakan sejak dulu

ditinggalkan. Pada metode ini partisipasi murid di nomer satukan.

Tujuannya adalah untuk kemandirian murid dalam berpikir dan

memperoleh pengetahuan, serta mengolahnya hingga murid benar-

benar paham terhadap materi pelajaran yang diajarkan.

Perkembangan tujuan pendidikan ini berupa peningkatan pada

teknik dan metode yang lebih kreatif dan inovatif, dan partisipatif,

yang berguna bagi perkembangan hasil belajar siswa. Inovasi memang

diperlukan dalam pendidikan. Dan tujuan dari pada inovasi

pendidikan, menurut Fuad Ihsan, adalah untuk meningkatkan

efesiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas. Dan ini sesuai dengan

arah inovasi pendidikan Indonesia, yaitu: (a) mengejar ketinggalan-

17 Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Modul, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998), h. 48.

18 Ibid, h. 47.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

31

ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi; dan (b) mengusahakan terselenggaranya

pendidikan sekolah maupun luar sekolah yang maju bagi warga

negara19.

Maka kemudian dikenallah yang namanya pengajaran

koperatif (cooperative learning). Konsep inti dari pada cooperative

learning adalah menempatkan pengetahuan yang dipunyai siswa

merupakan hasil dari pada aktivitas yang dilakukannya, bukan

pengajaran yang diterima secara pasif.

Menurut Isjoni, ada tiga tujuan dalam konsep cooperative

learning, yaitu: (1) Penghargaan kelompok; (2) Pertanggungjawaban

individu; dan (3) Kesempatan yang sama untuk mencapai

keberhasilan.20

Trianto menjelaskan, tujuan dari pada cooperative learning

adalah: pertama, sebagai usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa.

Kedua, menfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan

dan membuat keputusan dalam kelompok. Dan ketiga, untuk

memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar

bersama antar siswa yang berbeda latar belakang.21

19 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 192-193. 20Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 22.

21Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 42.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

32

Dengan kaca pandang di atas, dapat disimpulkan, bahwa

sebuah metode pengajaran haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan

di atas, yaitu partisipasi murid untuk membangun kemandirian dalam

memahami materi pelajaran. Begitu pula dengan metode pengajaran

IOC (inside outside circle), bagaimanapun juga harus sesuai dengan

tiga tujuan pendidikan di atas. Adapun tujuan dari pada

dirumuskannya metode pengajaran IOC (inside outside circle) bisa di

lihat dari rumusan konsep metode tersebut, yang di dalamnya

memperhatikan partisipasi siswa dalam memperoleh dan memahami

pengetahuan, serta mengembangkannya. Karena metode IOC (inside

outside circle) merupakan salah satu metode dalam cooperative

learning, karenanya tujuan-tujuan pada metode IOC (inside outside

circle) adalah untuk mewujudkan dari pada tujuan pengajaran

koperatif (cooperative learning).

2) Langakah-langkah pembelajaran IOC (inside outside circle)

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

c. Tiap-tiap kelompok mendapat tugas mencari informasi berdasarkan

pembagian tugas dari guru

d. Setiap kelompok belajar mandiri, mencari informasi berdasarkan

tugas yang diberikan

e. Setelah selesai siswa berkumpul saling membaur tidak berdasarkan

kelompok

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

33

f. Separuh kelas lalu berdiri membentuk lingkaran kecil dan

menghadap keluar

g. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran diluar

lingkaran pertama menghadap ke dalam.

h. Dua siswa yang berpasangan dilingkaran kecil dan besar berbagi

informasi. Pertukaran informasi ini dilakukan oleh semua pasangan

dalam waktu yang bersamaan

i. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam di tempat.

Sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau

dua langkah searah jarum jam.

j. Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang

membagai informasi. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa

selesai berbagi informasi.

3) Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Adapun untuk mengetahui kelebihan dari metode IOC

(inside outside circle) antara lain :

1. Mendapatkan informasi yang berbeda pada saat bersamaan

2. Mudah dipecah menjadi berpasangan

3. Lebih banyak ide muncul

4. Lebih banyak tugas yang bisa dilakukan

5. Guru mudah memonitor

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

34

b. Kekurangan

Adapun untuk mengetahui kekurangan dari metode IOC

(inside outside circle) antara lain :

1. Membutuhkan ruang kelas yang besar

2. Terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalahgunakan

untuk bergurau.

3. Kurang kesempatan untuk kontribusi individu.

4. Membutuhkan lebih banyak waktu.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu “ hasil ” dan “ belajar “

pengertian hasil (product) menunjukan pada suatu perolehan akibat

dilakukannya suatu aktifitas atau suatu proses yang mengakibatkan

berubahnya input. Secara fungsional, hasil produksi adalah perolehan yang

didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (Raw Mareials)

menjadi barang jadi (finishedgoods).22

Sedangkan pengertian belajar menurut Slamento, belajar adalah

suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman sendiri, dalam intraksi dengan lingkungannya.23 Pendapat lain

mengatakan bahwa belajar merupakan proses dalam diri individu yang

22 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 44. 23 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, ( Jakarta: Rineka

cipta, 2003), h. 39.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

35

berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam

perlakuannya.24

Belajar yang dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan

perilaku pada individu yang belajar. perubahan yang terjadi itu sebagai

akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan

itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar.25

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah

suatau aktivitas yang dilakukan oleh individu dengan sadar dalam interaksi

dengan lingkungannya guna memperoleh perubahan dan perkembangan

sesuai dengan bagian yang diharapkan.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang berupa :

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intlektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan

lambing.

c. Strategi kongnitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kongnitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

24 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 44. 25 Syaiful Bahri Djamrah, Pisikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka cipta, 2002), h. 141.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

36

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.26

Hasil seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahuai

seberapa jauh seseorang menguasi bahan yang sudah diajarkan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Adapun mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal, inilah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi,

termasuk fisik.

2. Maupun mental yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang

dalam belajar.

3. Faktor eksternal, ialah faktor yang bersumber dari luar individu yang

bersangkutan, misalnya ruang belajar yang tidak memenuhi syarat, alat

belajar yang tidak memadai dan lingkungan sosial maupun lingkungan

alamiahnya.27

Ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi seseorang yang sedang

belajar. pendapat lain mengemukakan bahwa hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa.

Faktor dari dalam meliputi kondisi fisiologis dan fisikologis, faktor

fisikologis berupa minat, motivasi, bakat dan kemampuan kongnitif siswa.

Sedangkan faktor fisiologis berupa kondisi fisik siswa dan panca indra.

26 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. ( Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012), h. 54. 27 Dewa, Ketut, Bimbingan Dan Penyaluran Belajar Di Sekolah, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1983), h.30.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

37

3. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai

belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau nilai pengukuran hasil belajar.

Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh siswa, dalam tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan

skala nilai berupa huruf dan angka.28

Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya di fungsikan

dan di tujukan untuk keperluan sebagai berikut :

a. Untuk diagnosa dan penembangan. Evaluasi hasil belajar sebagi dasar

pengdiagnosian kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab-

sebabnya.

b. Untuk seleksi. Hasil dari kegiatan evaluasi belajar seringakali digunakn

sebagai dasar untuk menentukan siswa yang paling cocok untuk jenis

jabatan atau jenis pendidikan tertentu.

c. Untuk kenaikan kelas. Berdasrkan dari kegiatannya berdasarkan kegiatan

dari evaluasi hasil belajr siswa mengenai jumlah isi pelajaran, maka guru

dapat dengan mudah membuat keputusan kenaikan kelas berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

d. Untuk penempatan. Untuk menempatkan penempatan siswa dalam

kelompok, guru dapat menggunakan hasil belajar dari kegiatan evaluasi

hasil belajar sebagai dasar pertimbangan.

28 Damayanti dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Alfabeta), h. 200.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

38

Adapun prosedur evaluasi hasil belajar menurut Damayanti dan

Mudjiono meliputi 6 tahapan, yaitu persiapan, penyusunan instrument,

evaluasi, pelaksanaan, pengukuran, pengolahan hasil penilaian, laporan dan

penggunan hasil evaluasi.29

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagi faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting dan adapun kerangka berpikir dari peneliti yakni

mengenai peroblematika yang terjadi di setiap sekolah–sekolah , di mana

banyak sekali peneliti temukan berbagai permasalahan yang menjadi

problem sekolah yang mempengaruhi proses serta hasil belajar siswa.

Metode IOC (inside outside circle) adalah mode pembelajaran dengan

sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar , di mana siswa saling membagi

informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan

singkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separuh dari jumlah siswa membentuk

lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar

menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara

bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar kemudian berbagi

informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.

Menurut Anita Lie, teknik pengajaran IOC (inside outside circle)

adalah teknik pengajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk

memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi informasi pada saat

29 Ibid.., h. 209.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

39

yang bersamaan. Pendekatan ini bisa digunakan dalam beberapa mata

pelajaran, seperti: ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan bahasa.

Bahan pelajaranyang paling cocok digunakan dengan teknik IOC (inside

outside circle) ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pikiran dan

informasi antar siswa. Keunggulan dari teknik pengajaran IOC adalah adanya

struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan

yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan

sesama siswa dalam suasana gotong-royong dan mempunyai banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi. Teknik IOC ini bisa digunakan untuk semua tingkat usia anak

didik.30

30 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-

ruang Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 65.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs. Qudwatun Hasanah Desa Beber

Kecamatan Batukliang dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas

(PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh

guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerja, sehingga hasil belajar siswa meningkat.31

Sedangkan menurut pendapat Arikunto. Penelitian tidakan kelas

merupakan suatu perncanaan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.32

B. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subjek

yang diberikan tindakan, yaitu target yang diharapkan.33 Berdasarkan

pengertian tersebut, maka sasaran penelitian ini adalah untuk meningkatkan

hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe IOC (inside

outside circle) pada pokok bahasan sistem pencernaan kelas VIII di MTs

Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok Tengah.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

dua siklus. Apabila siklus I tidak tuntas, maka dilanjutkan dengan siklus

31 Zainal Maftun, Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: Irama Widya, 2008), h.3. 32 Suharsimi Arikunto, dan Suhrdjono, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta : Bumi

Aksara, 2008), h.3. 33 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: IAIN Mataram, 2009), h. 5.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

41

selanjutnya. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model Kurt Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan model Kurt

Lewin terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan antara

keempat komponen pada penelitian tindakan model Kurt Lewin dipandang

sebagai satu siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas 34

Penjabaran terperinci tentang pelaksanaan masing-masing tahapan tiap

siklus sebagai berikut:

34 Arikunto dalam “Penelitian Tindakan Kelas” dalam Arikunto, Suharsimi dkk, h. 16.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

42

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti

mensosialisasikan atau menjelaskan metode pembelajaran yang akan

digunakan kepada guru dan siswa. Membuat RPP dan menyusun format

instrumen penelitian meliputi lembar observasi, lembar observasi

keterlaksanaan RPP untuk peneliti, tes dalam bentuk pilihan ganda.

b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode IOC (inside outside

circle) yang sesuai dengan RPP yang telah direncanakan. Observasi ini

dilakukan oleh observer untuk menilai proses keterlaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Adapun observer pada

penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA di sekolah tersebut.

c. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini peneliti memberikan tes evaluasi berupa tes pilihan

ganda kepada siswa pada setiap akhir siklus. Tes ini dikerjakan secara

individu untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan

pembelajaran dengan metode IOC (inside outside circle).

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan untuk

menentukan sejauh mana pengembangan model yang sedang

dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

43

berhasil, maka diidentifikasi faktor yang menjadi penghambat ketidak

berhasilan tersebut.35 Pada tahap ini, peneliti sebagai pengajar mengkaji

kekurangan dari tindakan yang telah diberikan. Jika pada siklus I

menunjukkan hasil yang tidak optimal atau pembelajaran belum

mencapai ketuntasan maka pada siklus selanjutnya perlu dilakukan revisi

atau penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan tersebut.

2. Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus ini tidak jauh berbeda dengan

kegiatan yang dilakukan pada siklus I yang mempunyai empat tahapan.

Akan tetapi, pada siklus ini merupakan tahapan penyempurnaan dan

perbaikan terhadap siklus I untuk mencapai tujuan pembelajaran.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaanya

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

peneliti.36 Suharsimi menyatakan bahwa instrumen adalah alat pada waktu

penelitian dengan menggunakan metode.37 Jadi yang dimaksud dengan

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data-data atau informasi dalam penelitian.

Dalam penelitian ini jenis instrumen yang digunakan meliputi tes hasil

belajar, observasi, wawancara dan dokumentasi, sebagai berikut:

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 124. 36 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenda Media Grup.

2009), h ,84. 37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.1.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

44

1. Tes hasil Belajar

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelejensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok.38Adapun tes yang

digunakan pada penelitian ini yaitu tes dengan bentuk pilihan ganda.

Pedoman tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar Biologi siswa-siswi

kelas VIII MTs Qudwatun Hasanah setelah melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode IOC (inside outside circle).

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala

yang diamati.39 Pendapat lain mengatakan bahwa observasi merupakan

teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang

sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal

yang akan diamati atau diteliti.40

Adapun instrumen observasi pada penelitian tindakan kelas

merupakan pedoman bagi observer untuk mengamati hal-hal yang akan

diamati. Dalam penelitian ini digunakan instrumen observasi jenis Check

list (daftar cek). Check list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar

dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi

tanda ada atau tidak adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang di

38 Ibid.., hal.193. 39 Narbuko dan Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 70. 40 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009),

h. 86.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

45

observasi.41 Objek yang akan diobservasi adalah keterlaksanaan RPP dalam

pembelajaran.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka maupun melalui saluran

media tertentu. Wawancara memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat

digunakan untuk mengecek kebenaran data/informasi yang diperoleh

dengan cara lain, dapat memungkinkan data yang diperoleh lebih luas.42

Hal-hal yang akan diwawancarai adalah keadaan siswa, keadaan guru,

sarana dan prasarana.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah benda-benda tertulis yang dapat memberikan

keterangan-keterangan mengenai hal-hal atau variabel yang akan diteliti.

Benda-benda tersebut berupa : catatan transkrip, buku, surat kabar, dan

sebagainya.43 Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data yang

diambil dari sekolah tempat penelitian yang meliputi data guru, data siswa,

data pegawai, model persiapan mengajar guru , RPP, dan lain yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

Dalam penelitian ini, untuk metode dokumentasi instrumennya

adalah pedoman dokumentasi yang ditujukan untuk memperoleh data yang

belum diperoleh melalui observasi. Data-data yang didokumentasi dalam

penelitian ini adalah proses penerapan pembelajaran dengan metode IOC

41 Ibid,,. h. 93. 42 Wina Sanjaya, Op. Cit., h. 96. 43 Suharsmi Arikunto, Op. Cit., h. 188.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

46

(inside outside circle) di kelas VIII MTs Qudwatun Hasanah Batukliang

Lombok Tengah Tahun Ajaran 2017/2018 dengan menggunakan kamera.

Selain itu peneliti menggunakan metode dokumentasi ini adalah

dalam rangka memperoleh data tentang :

a. Data tentang keadaan bangunan MTs Qudwatun Hasanah Batukliang.

b. Data tentang sarana dan prasarana MTs Qudwatun Hasanah Batukliang.

c. Data tentang keadaan siswa MTs Qudwatun Hasanah Batukliang.

d. Data tentang keadaan guru MTs Qudwatun Hasanah Batukliang.

E. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan

dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap

refleksi. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil 2018.

Pelaksanaan tindakan ini akan dilakukan oleh peneliti yang bertindak langsung

sebagai pengajar selama proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi

pokok bahasan sistem pencernaan. Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran

masing-masing siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

47

Tabel 1.2. Pelaksanaan Tindakan Masing-masing Siklus

Siklus Pertemuan Materi Waktu

(menit)

I 1 (satu)

1. Saluran dan Kelencar Pencernaan

2. Makanan berdasarkan kandungan di dalamnya

3. Pencernaan mekanik dan kimiawi

4. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan

2 x 45

Refleksi + Evaluasi

II 2 (dua)

1. Saluran dan Kelencar Pencernaan

2. Makanan berdasarkan kandungan di dalamnya

3. Pencernaan mekanik dan kimiawi

4. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan

2 x 45

Refleksi + Evaluasi

.

F. Cara Pengamatan (Monitoring)

Kegiatan monitoring dilaksanakan secara kontinyu setiap kali

pembelajaran berlangsung. Cara pengamatan dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan mengobservasi aktivitas siswa dan kegiatan peneliti. Observasi

dilakukan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran telah sesuai atau

tidak dengan skenario yang telah dibuat. Hasil belajar siswa dihitung dengan

menilai ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal siswa. Adapun yang

bertindak sebagai observer adalah guru bidang studi biologi. Guru bidang

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

48

studi biologi akan mengobservasi kegiatan peneliti (keterlaksanaan RPP)

selama proses pembelajaran berlangsung.

G. Analisis Data dan Refleksi

1. Analisa Data

a. Keterlaksaan RPP

Data hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran (RPP)

dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase

berikut:

%keterlaksanaan RPP =Y� 100%

Keterangan :

X = jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana.

Y = total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan.44

Intensitas persentase keterlaksanaan pembelajaran dicocokkan

dengan kriteria yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3 Kriteria Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Interval Kategori

80% - 100% Sangat Baik

60% - 79% Baik

40% - 59% Cukup baik

20% - 39% Kurang baik

< 20% Tidak baik

44 Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), h.102.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

49

b. Hasil Belajar Siswa

1) Penentuan nilai rata-rata kelas menggunakan rumus berikut:

= �

Keterangan :

NR = Nilai rata-rata.

NA = Nilai akhir.

SN = Jumlah siswa.45

2) Penentuan tingkat ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus

berikut:

TBK = × 100%

Keterangan:

TBK = Tuntas belajar klasikal

N = Banyak siswa yang memperoleh nilai ≥ 65

SN = Jumlah siswa keseluruhan.46

3) Penentuan tingkat ketuntasan belajar individu

Analisis keberhasilan ketuntasan individu digunakan rumus:

PK= ����x100%

45 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: CV Sinar Baru Algensindo, 2010. ), h. 125.

46Nurkancana, Wayan dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar. (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h. 21.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

50

Keterangan :

PK : Persentasi ketuntasan individu

SP : Skor yang diperoleh siswa

SM: Skor maksimum

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai skor

65 % dari jumlah skor yang diberikan dapat dijawab, atau dengan

nilai 65.

Tabel 1.4. Kriteria Ketuntasan Individu47

% Interval Kategori

80 – 100

70 – 79

60 – 69

40 – 59

0 – 49

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

Kurang sekali

2. Refleksi

Refleksi adalah mengulas secara kritis tentang perubahan yang

dilakukan baik pada siswa, suasana kelas, maupun proses pembelajaran

yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan

oleh peneliti yaitu bagaimana hasil belajar siswa pada penggunaan model

pembelajaran ini dengan melihat nilai tes (analisis data) dan kekurangan

apa yang terdapat pada proses pembelajaran.

47 Elwis Ramadhan, dkk dalam “Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 181 Pekanbaru”, h. 3.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs. Qudwatun Hasanah

MTs. Qudwatun Hasanah merupakan Madrasah pendidikan agama

Islam yang berdiri pada bulan Juli 2011. Cikal bakal dari Madrasah

Tsanawiyah ini adalah berasal dari Madrasah Diniyah. Madrasah ini

didirikan atas usul dari Ustaz Abdul Hannan S.Pd.I yang diikuti oleh para

warga dan sesepuh masyarakat. Sejak berdirinya Madrasah Tsanawiyah

Qudwatun Hasanah tidak pernah ada pergantian kepala sekolah sampai

sekarang.

Tujuan didirikan MTs. Qudwatun Hasanah yakni untuk menampung

anak-anak yang tidak mampu melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Berdirinya MTs. Qudwatun Hasanah dilatar belakangi oleh beberapa hal

diantaranya :

a. Keterbatasan ekonomi masyarakat yang sekiranya hanya mampu

menyekolahkan anaknya sampai sekolah dasar dan tidak mampu

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP/MTs. Di Desa

Mertak Beber Kecamatan Batukliang terdiri dari desa yang rata-rata

memiliki penduduk yang cukup padat dan terhitung merupakan daerah

yang cukup jauh dari sekolah-sekolah lainya.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

52

b. Jarak tempuh yang cukup jauh, untuk sekolah yang tingkat SMP sekitar

3 km dengan akses jalan yang parah dan berkerikil tidak ada angkutan

umum.

2. Letak Geografis

Dilihat dari segi geografis, MTs. Qudwatun Hasanah terletak di JLn.

Mertak Kesambik Daye, Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok

Tengah. Disamping itu, suasana MTs. Qudwatun Hasanah sangat aman

dari gangguan-gangguan kendaraan, pabrik, dan lain-lain, sangat

mendukung dan kondusif bagi pelaksanaan belajar mengajar dengan baik

dan lancar. MTs Qudwatun Hasanah didirikan dengan batas-batas sebagai

berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan area persawahan warga.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan area perumahan warga.

c. Sebelah timur berbatasan dengan area perumahan warga.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Mertak Kesambik Dese.

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

MTs Qudwatun Hasanah memiliki keadaan sarana-prasarana yang

sangat kurang dan serba terbatas. Untuk memperoleh gambaran yang lebih

mendetail mengenai keadaan sarana-prasarana MTs Qudwatun Hasanah,

berikut secara rinci peneliti paparkan dalam tabel di bawah ini:

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

53

Tabel 1.5. Keadaan Sarana/Prasarana MTs. Qudwatun Hasanah

NO Nama Fasilitas Jumlah

1.

2.

3.

4.

Perlengkapan Gedung

1. R. Belajar 2. R. Perpustakaan 3. R. BK 4. R. Dapur 5. R. OSIS/PMR 6. R. Guru 7. R. Tata Usaha 8. R. Kepala Sekolah 9. R. Musholla 10. Kamar Mandi siswa 11. Kamar mandi guru 12. Gudang 13. Kantin 14. UKS Perlengkapan kantor 1. Kursi dan meja siswa 2. Kursi dan meja guru kelas 3. Ruan TU 4. Panpan tulis 5. Almari 6. Rak buku 7. Papan absent 8. Kursi tamu Alat-alat administrasi 1. Komputer 2. Printer 3. TV/ Audio

Alat-alat Praga Pendidikan 1. Globe 2. Peta Indonesia

3 ruang 1 - - - 1 ruang 1 - - - - - - 1 Ruang 40 buah 3 buah - 3 buah 2 buah 1 set 1 buah 1 set 1 set 1 set - - -

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

54

4. Data Guru

Para dewan guru di MTs. Qudwatun Hasanah sebanyak 16 guru.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 1.6. Jumlah Tenaga Pengajar dan Staf Administrasi MTs

Qudwatun Hasanah No Nama guru dan Staf Pendidikan Jabatan Bidang

Studi

1 Mulia Rasyidi. M.Pd S2 Kepala Sekolah Biologi

2 Abdul Hannan, S.Pd.I S1 Guru Aqidah Akhlak

3 Sudirmanul Hakim, S.Pd.

S1 Guru Penjaskes

4 Hendra Jayadi, S.Pd.I S1 Guru IPS

5 Bahri Raman, S.Pd.I SI Guru Mulok

6 Isma’il, S.Pd.I S1 Guru TIK

7 M. Saidi, S.Pd S1 Guru B. Indonesia

8 Hijakyah, S.Pd.I SI Guru SKI

9 Syahrul Hayati, S.Pd.I S1 Guru Fiqih

10 Hayanto Fadli, S.Pd S1 Guru B. Inggris

11 Neli Isnaini, S.Pd S1 Guru SBK

12 Bahri Rahman, S,Pd S1 Guru B. Arab

13 Zuri Yatun Solihah, S.Pd

S1 Guru Matematika

14 Nurul Ainun, S.Pd S1 Guru PKN

15 Irma Suryani, S,Pd S1 Guru IPA

16 Ikmam Saroni, S,Pd S1 Guru TU

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

55

5. Data Siswa Siswa adalah kunci maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan

sebab siswa merupakan komponen yang menentukan eksis tidaknya suatu

lembaga pendidikan, oleh karena itu siswa mempunyai peranan sebagai

penentu pelaksana pendidikan sekaligus siswa sebagai penentu pelaksana

pendidikan sekaligus siswa sebagai sarana tujuan lembaga pendidikan

dalam pelaksanaan berbagai program dan pendidikan. Untuk lebih jelasnya

jumlah siswa MTs. Qudwatun Hasanah dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel. 1.7. Data Jumlah Siswa MTs. Qudwatun Hasanah.

NO Kelas Jumlah Siswa

1 VII 20

2 VIII 21

3 IX 16

Jumlah

Keseluruhan 57

6. Struktur Organisasi MTs. Qudwatun Hasanah

Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan adanya suatu

organisasi atau sekolah yang baik dan teratur dalam rangka membantu

kelangsungan proses belajar mengajar. Organisasi/sekolah tersebut sangat

menunjang maju mundurnya proses belajar mengajar suatu lembaga

pendidikan. Adapun semua susunan yang berada di MTs. Qudwatun

Hasanah dapat di lihat dalam struktur di bawah ini:

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

56

Tabel/bagan 1.8. Struktur Organisasi MTs. Qudwatun Hasanah.48

48 Papan Data Struktur Organisasi MTs. Qudwatun Hasanah. Dokomentasi, 20 Maret

2018.

Wali Kelas VII Neli Isnaini,

S.Pd

Wali Kelas VIII Irma Suryani,

S.Pd

Guru Mata Pelajaran

Siswa

Wali Kelas IX Zurriyatun Solihah,

S.Pd

Kepala Madrasah Mulya Rasyid. M.Pd

Komite Madrasah Madrian

Perpustakaan Zurriyatun Solehah,

S.Pd

Tata Usaha Hijakyah. S. Pd I

Laboratorium Irma Suryani, S.Pd

Waka. Ur. Kurikulum

Hendra Jayadi, S.PdI

Waka. Ur. Kurikulum

Hendra Jayadi, S.PdI

Waka. Ur.Prasarana Saidi, S. Pd I

Waka. Ur. Humas

Sudirmanul Hakim, S.Pd

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

57

B. Hasil Penelitian

1. Data Keterlaksanaan RPP

Secara umum pengamatan aktivitas kegiatan pembelajaran yang

dilakukan pada siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 1.8 yang diperoleh

berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan oleh observer.

Tabel 1.8. Data Keterlaksanaan RPP

Jumlah langkah

pembelajaran Siklus

Langkah pembelajaran yang terlaksana Keterangan

jumlah presentase

17 I 13 76,4% Baik

II 16 94 % Sangat Baik

Dari tabel di atas menunjukan bahwa apabila di lihat dari siklus 1

dengan jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana berjumlah 13 dengan

persentase 76,4% dengan kategori cukup baik. Hasil observasi yang

dilakukan oleh observer ketika proses pembelajaran berlangsung dengan

mengamati proses perencanaan belajar bertujuan untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung ini sangat

jauh dari hasil yang diharapkan.

Karena pada proses siklus I masih banyak kekurangan, dilanjutkan

ke siklus II yang merupakan tahap penyempurnaan dan perbaikan, ini

terlihat dari proses pembelajaran yang terlaksa adalah 16 dari total seluruh

jumlah proses pelaksanaan pembelajaran sebanyak 17 dengan presentase 94

% dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti guru dalam hal ini peneliti

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

58

sudah sangat baik dalam melaksanakan seluruh proses pembelajaran yang

sudah direncanakan di RPP.

2. Data Hasil Evaluasi Belajar

Data hasil belajar siswa diperoleh berdasarkan hasil observasi ketika

proses pembelajaran dan hasil lembar kerja siswa yang diberikan pada

siklus I dan siklus II pada setiap pertemuan. Data evaluasi hasil belajar

siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.9. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa

Kriteria Siklus

I II

Jumlah siswa 20

KKM 65

Total skor siswa 1250 1420

Tuntas 15 18

Tidak Tuntas 5 2

Nilai tertinggi 80 80

Nilai terendah 40 50

Nilai rata-rata 62,5 71

Presentase ketuntasan kelas

25 % 90 %

Dari data tabel di atas dapat dibandingkan dari siklus I dan II

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar menggunakan model inside

outside circle (IOC). Ini terlihat dari nilai evaluasi yang terlihat semakin

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

59

meningkat yaitu nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 dari siklus II, siswa

yang tuntas 18 dan tidak tuntas 2 orang, sementara nilai rata-rata 71 dan

presentase ketuntasan kelas 90 % dari keseluruhan siswa sebanyak 20 orang.

Dan ini juga menunjukan bahwa siswa memperlihatkan keseriusannya

dalam proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle dalam meningkatan hasil

belajar siswa mata pelajaran biologi khususnya pada sistem pencernaan di

MTs. Qudwatun Hasanah Batukliang Lombok Tengah. Dari hasil penelitian

diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside

circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena

keefektifan siswa, yaitu siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan

siswa akan saling berintraksi antara satu dengan yang lainnya untuk saling

berbagi informasi pada saat bersama. Hal tersebut dapat di lihat dari pengertian

pembelajaran kooperatif, adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

memberikan pada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam

tugas terstruktur.

Penilitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Kegiatan

pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, inti

dan akhir. Pada kegiatan awal dimulai dengan salam, berdoa, mengkondisikan

siswa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan apersepsi untuk

menghubungkan materi yang telah di dapat siswa sebelumnya dengan materi

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

60

yang akan disampaikan oleh guru, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai sebagai acuan bagi siswa. Dalam kegiatan inti, guru

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan motode inside outside circe.

Kegiatan observasi atau pengamatan bertujuan untuk mengevaluasi

rangkaian pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan perencanaan

hal-hal yang akan diamati adalah peroses pelaksanaan pembelajaran dan hasil

belajar siswa. Semakin baik langkah pembelajaran yang digunakan dan

semakin siswa bersemangat belajar maka hasil belajar semakin meningkat pula.

Berdasarkan hasil analisa pada tiap-tiap siklus, dalam penelitian ini

terlihat bahwa hasil yang diperoleh dari siklus I ke siklus II terus mengalami

peningkatan. Pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisa siklus I, hasil

keterlaksanaan proses pembelajaran dari 17 langkah proses pembelajaran

hanya 13 proses pembelajaran yang terlaksana dengan presentase 76,4 %

dengan kategori “baik”. Pada siklus I ini nilai rata-rata siswa yaitu 62,5 dan

ketuntasan klasikal yaitu 25 %. Nilai tertinggi pada siklus I yaitu 80 dan nilai

terendah 40. Dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 orang dan siswa

yang tidak tuntas sebanyak 5 0rang. Hasil ini masih belum sesuai dengan

harapan, dikarenakan model pembelajaran yang dilakukan masih tergolong

baru diterapkan dari sebelum-belumnya yang hanya menggunakan metode

ceramah, siswa juga masih terlihat bermain-main pada saat berdiskusi sehingga

pelajaran kurang terfokuskan, dan pada saat proses penerapan metode

pembelajaran inside outside circle (IOC) dilakukan, masih banyak siswa yang

masih janggung dan pada saat penyampaian informasi siswa masih banyak

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

61

kesulitan dalam menyampaikan informasi. Karena ketuntasan belajar pada

siklus I belum tercapai, maka kegiatan tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan

perbaikan-perbaikan.

Berdasarkan analisa belajar siswa pada siklus I, pada pelaksanaan siklus

II ini peneliti berupaya, semaksimal mungkin supaya apa yang ditargetkan dan

apa yang diupayakan tercapai. Penerapan perbaikan pada siklus II ini

berdasarkan refleksi dari siklus I. Pada pelaksanaan proses pembelajaran dan

analisa data hasil siklus II, nilai rata-rata siswa mencapai 71 dan ketuntasan

belajar klasikal mencapai 90 %. Dan nilai tertinggi dari siklus II ini adalah 80

dan nilai terendah 50. Dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa dan

yang tidak tuntas sebanyak 2 orang dari total jumlah siswa sebanyak 20 orang.

Pada siklus II ini terjadi penigkatan hasil belajar siswa terlihat dari nilai rata-

rata 62,5 (siklus I) menjadi 71 (siklus II) dari KKM yang sudah ditentukan

yaitu 65. Begitu juga dengan ketuntasan belajar kelas yang meningkat dari 25

% (siklus I) menjadi 90 % (siklus II). Artinya bahwa pada siklus II ini hasil

belajar siswa semakin meningkat dan lebih baik, sehingga kegiatan penelitian

dilakukan sampai siklus II saja.

Menurut Anonim (2005), salah satu keunggulan kooperatif tife inside

outside circle adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa

untuk berbagi dengan pasangan berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu

siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan

mempunyai banyak kesempatan untuk memperoleh informasi dan

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

62

meningkatkan keterampilan berkomunikasi.49 Susilawati (2002) Pembelajaran

kooperatif tipe inside outside circle dapat membantu meningkatkan hasil

belajar siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang

signifikan antara nilai rata-rata siklus l dengan nilai rata-rata siklus ll. Dan hasil

siklus II lebih baik dari pada hasil siklus I dengan demikian dapat diartikan

model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle secara signifikan

berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA

Biologi.50

Penelitian serupa juga diteliti oleh Karno (2013). Berdasarkan hasil

penelitiannya, metode inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar.

Hal ini terlihat pada persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I adalah

18,75%, sedangkan pada siklus II menjadi 100 %. Rata-rata skor tes pada

siklus I adalah 54,62 sedangkan pada siklus II sebesar 73,44. Kesimpulannya,

melalui metode inside outside circle dalam pembelajaran dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.51 Penelitian lainnya juga dilakukan oleh

Dameria (2012), dengan penelitian ini yang berjudul penerapan pembelajaran

kooperatif teknik inside outside circle, penelitian ini membuktikan bahwa

penerapan kooperatif tipe inside outside circle dapat meningkatkan aktivitas

belajar dari pertemuan I s/d IV hingga 79,624%.52

49 Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Sains, (Jakarta: Depdiknas, 2005) 50 Susilawati, Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside Outside Circle

Pada Konsep Fotosintesis Di Kelas VIII SMPN 2 Kota Tasikmalaya, 2012. 51 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Inside Outside Circle

Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN 10 Parit Batu Kabupaten Pasaman, 2013. 52 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside Outside Circle Pada Pokok

Bahasan Kubus Dan Balok Di Kelas VII SMPN 41 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

63

Model pembelajaran koopertif inside outside circle ini sesuai dengan

istilah pembelajaran teman sebaya atau antar siswa yang merupakan salah satu

model pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa. Rasa saling

menghargai dan mengerti dibina antar siswa yang saling bekerja sama dalam

kegiatan belajar siswa juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik

untuk mendengarkan, berkonsentrasi dan memahami apa yang dipelajari.53 Hal

ini tentunya dapat membuktikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar.

belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapat hasil belajar yang

maksimum. Karena ketika siswa belajar secara pasif (belajar dengan

mendengarkan penjelasan guru), maka ada kecenderungan siswa untuk cepat

melupakan materi pelajaran yang telah diberikan.54

Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pembelajaran kooperatif yang

menciptakan situasi keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan

kelompok seperti yang dinyatakan oleh Loudgren yang merinci beberapa

manfaat pembelajaran kooperatif diantaranya ; penerimaan terhadap perbedaan

individu menjadi lebih besar, pemahaman yang lebih mendalam, motivasi

belajar yang lebih besar, dan hasil belajar siswa yang lebih tinggi.55

53 Penggunaan Metodetutor Sebaya Meningkatkan Kemampuan Dan Kreatifitas Siswa

Dalam Belajar Microsoft Excel Di Kelas VIII SMPN 1 Rangkasblitung, 2008. 54 Strategi Pembelajaran Aktif, CTSD. (Yogyakarta: Hidakarya Agung, 2014), h. 25. 55 Pembelajaran Kooperatif. (Surabaya, University Press, 2000).

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian dapat disimpulkan

bahwa: Pembelajaran biologi dengan penerapan tipe inside outside circle (IOC)

dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Qudwatun

Hasanah Batukliang Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan diperoleh persentase

hasil observasi keterlaksanaan proses pembelajaran pada siklus I yaitu 76,4%,

dan siklus II 94%. Hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Qudwatun

Hasanah Batukliang mengalami peningkatan berdasarkan hasil penelitian yang

telah diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan

perolehan nilai rata-rata pada siklus I yaitu 62,5 dan nilai rata-rata pada siklus

II yaitu 71. Dan persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I yaitu 25%

dan pada siklus II yaitu 90%.

B. Saran

Berdasarkan paparan data dan hasil temuan, pembahasan serta

kesimpulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside

outside circle (IOC) dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada para siswa kiranya dapat meningkatkan lagi usaha belajar

sehingga tercapai cita-cita yang diinginkan dan agar hasil belajar terus

meningkat.

2. Bagi guru dapat mempertimbangkan pembelajaran kooperatif tipe inside

outside circle sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran karena

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

65

pembelajaran ini dapat menjadikan siswa lebih mandiri, aktif, dan siswa

tidak hanya bergantung pada guru.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa agar

dapat memvariasikan metode pembelajaran yang ingin dilakukan dan

memperluas aspek yang ingin diteliti yang tidak terdapat dalam penelitian

ini.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

66

DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Komprasi . Bandung: PT. Remaja Rosada Karya, 2005.

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Anita Lie, Memperaktikan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widia Saran 2007.

Arsip Nilai Ujian Tengah Semester Tahun Pelajaran 2017/2018.

Basicartikel.blogspot.com/2013/04/pengertian-model-pembelajaran.html, diakses pada hari : Rabu, 11 Oktober 2017.

Damayanti dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, Bandung: Alfabeta

Dewa, Ketut, Bimbingan Dan Penyaluran Belajar Di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983

Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Elwis Ramadhan, dkk dalam “Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 181 Pekanbaru.

Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung:

Alfabeta, 2009. Miftahul Huda. Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur Dan Model

Terapan. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar, 2010. Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Modul, (Jakarta: Direktorat Jenderal

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998. Nanang dan Cucu, Konsep strategi pembelajaran. Bandung : Refika Adiatma,

2009.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

67

Narbuko dan Achmadi, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru

Algensindo, 2010. Nurkancana, Wayan dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha

Nasional, 1992. Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2010. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Rofi Susanti, http//:pusatpanduan.com/pdf/pdf-model-pembelajaran-dan-koompratif-tipe-inside- outside-circle html(pdf), diakses 17 November jam 11.10.

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

cipta, 2003. Suharsimi Arikunto, dan Suhrdjono, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara, 2008. Syaiful Bahri Djamrah, Pisikologi Belajar, Jakarta: Rineka cipta, 2002.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram: IAIN Mataram, 2009

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar, Bandung: Tarsito,

1984. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Prenda Media Grup.

2009. Zainal Maftun, Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya, 2008.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

68

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

69

Lampiran 1

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs. Qudwatun Hasanh

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : IPA

Semester : 1 (satu)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan

Sistem Pencernaan pada manusia

Mengidentifikasi macam organ penyusun sistem pencernaan pada manusia

Studi pustaka tentang jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya

Melakukan percobaan tentang kandungan zat yang ada di dalamnya (Uji makanan)

Studi kepustakaan untuk merumuskan pengertian pencernaan mekanik dan kimia

Studi pustaka dan/ atau melihat tayangan video tentang kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan

Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia

Mendeskripsikan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada di dalamnya

Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi

Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes Unjuk Kerja

Tes Uraian

Tes uraian

Isian

Uji Petik Kerja Produk

Tuliskan 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup!

Deskripsikan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup !

Perubahan bentuk tubuh dari berudu hingga menjadi katak dewasa disebut ....

Deskripsikan pertumbuhan pada kacang hijau berdasarkan titik tumbuhnya!

4 x 40’ Buku siswa, carta metamorfosis dan metagenesis, video pertumbuhan dan perkembangan

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

70

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTs Qudwatun Hasanah Batukliang

Mata Pelajaran : Biologi

Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan

A. Indikator

1. Membedakan dan menyebutkan antara saluran pencernaan dan kelenjar

pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia.

2. Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di

dalamnya.

3. Menjelaskan dan membandingkan antara pencernaan kimiawi dan

mekanik.

4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang

bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar:

1. Siswa dapat membedakan dan menyebutkan antara saluran pencernaan

dan kelencar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada

manusia.

2. Siswa dapat mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat

yang ada di dalamya.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

71

3. Siswa dapat menjelaskan dan membandingkan antara pencernaan kimiawi

dan mekanik.

4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang

bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Kooperatif

2. Metode : IOC (inside outside circle)

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

1

A. Kegiatan awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan apersepsi

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Guru menjelaskan strategi pembelajaran

15

menit

2

B. Kegiatan inti

1. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

materi pelajaran menggunakan model IOC (inside

outside circle)

2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

3. Guru memberikan ringkasan materi

4. Guru membimbing siswa melakukan diskusi

5. Guru meminta siswa melakukan lingkaran kecil dan

lingkaran besar sesuai kelompok

6. Dua siswa yang berpasangan dilingkaran kecil dan

besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini

dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang

bersamaan

50

menit

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

72

7. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam

di tempat. Sementara siswa yang berada di lingkaran

besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum

jam.

8. Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar

yang membagai informasi. Demikian seterusnya

sampai seluruh siswa selesai berbagi informasi.

3

C. Kegiatan akhir

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dipahami

2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

didiskusikan

3. Guru memberikan soal tes

4. Guru menutup pelajaran

15

menit

E. Sumber Belajar

1. Buku IPA terpadu kelas VIII, buku-buka yang relevan lainnya.

F. Penilaian

1. Jenis penilaian : uji kompetensi tertulis

2. Instrumen : pilihan ganda

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

73

Batukliang, April 2017

Guru Mapel Biologi Peneliti

Mulia Rasyidi, M.Pd Muh. Khaeruddin NIP: NIM: 151 115 068

Mengetahui

Kepala MTs Qudwatun Hasanah

Mulia Rasyidi, M.Pd NIP:

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Qudwatun Hasanah Batukliang

Mata Pelajaran : Biologi

Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan

A. Indikator

1. Membedakan dan menyebutkan antara saluran pencernaan dan kelenjar

pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia.

2. Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di

dalamnya.

3. Menjelaskan dan membandingkan antara pencernaan kimiawi dan

mekanik.

4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang

bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar:

1. Siswa dapat membedakan dan menyebutkan antara saluran pencernaan

dan kelencar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada

manusia.

2. Siswa dapat mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat

yang ada di dalamya.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

75

3. Siswa dapat menjelaskan dan membandingkan antara pencernaan

kimiawi dan mekanik.

4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang

bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

C. Metode Pembelajaran

1. Model : Kooperatif

2. Metode : IOC (inside outside circle)

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi Waktu

1

A. Kegiatan awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan apersepsi

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Guru menjelaskan strategi pembelajaran

15

menit

2

B. Kegiatan inti

1. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

materi pelajaran menggunakan model IOC (inside

outside circle)

2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

3. Guru memberikan ringkasan materi

4. Guru membimbing siswa melakukan diskusi

5. Guru meminta siswa melakukan lingkaran kecil dan

lingkaran besar sesuai kelompok.

6. Dua siswa yang berpasangan dilingkaran kecil dan

besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini

dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang

bersamaan.

7. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam

50

menit

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

76

di tempat. Sementara siswa yang berada di lingkaran

besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum

jam.

8. Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran

besar yang membagai informasi. Demikian

seterusnya sampai seluruh siswa selesai berbagi

informasi.

3

C. Kegiatan akhir

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dipahami

2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

didiskusikan

3. Guru memberikan soal tes

4. Guru menutup pelajaran

15

menit

E. Sumber Belajar

1. Buku IPA terpadu kelas VIII, buku-buka yang relevan lainnya.

F. Penilaian

1. Jenis penilaian : uji kompetensi tertulis

2. Instrumen : pilihan ganda

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

77

Batukliang, April 2017

Guru Mapel Biologi Peneliti

Mulia Rasyidi, M.Pd Muh. Khaeruddin NIP: NIM: 151 115 068

Mengetahui

Kepala MTs Qudwatun Hasanah

Mulia Rasyidi, M.Pd NIP:

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

78

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I Beri tanda cek list (√) pada kolom “ya” jika langkah pembelajaran terlaksana dan pada kolom “tidak” jika langkah pembelajaran tidak terlaksana. Apabila langkah pembelajaran terlaksana (ya) maka diberi skor 1, dan tidak terlaksana (tidak) maka diberi 0.

No Kegiatan

Keterlaksanaan

Ya Tidak

1

A. Kegiatan awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam √

2. Guru mengecek kehadiran siswa √

3. Guru memberikan apersepsi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Guru menjelaskan strategi pembelajaran √

2

B. Kegiatan inti

1. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang materi

pelajaran menggunakan model IOC (inside outside circle)

2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok √

3. Guru memberikan ringkasan materi √

4. Guru membimbing siswa melakukan diskusi √

5. Guru meminta siswa melakukan lingkaran kecil dan

lingkaran besar sesuai kelompok.

6. Dua siswa yang berpasangan dilingkaran kecil dan besar

berbagi informasi. Pertukaran informasi ini dilakukan

oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan

7. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam di

tempat. Sementara siswa yang berada di lingkaran besar

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

79

bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam

8. Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar

yang membagai informasi. Demikian seterusnya sampai

seluruh siswa selesai berbagi informasi

3

C. Kegiatan akhir

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dipahami

2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

didiskusikan

3. Guru memberikan soal tes √

4. Guru menutup pelajaran √

Batukliang, April 2017

Observer

Mulia Rasyidi, M.Pd NIP:

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

80

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II Beri tanda cek list (√) pada kolom “ya” jika langkah pembelajaran terlaksana dan pada kolom “tidak” jika langkah pembelajaran tidak terlaksana. Apabila langkah pembelajaran terlaksana (ya) maka diberi skor 1, dan tidak terlaksana (tidak) maka diberi 0.

No Kegiatan

Keterlaksanaan

Ya Tidak

1

A. Kegiatan awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam √

2. Guru mengecek kehadiran siswa √

3. Guru memberikan apersepsi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Guru menjelaskan strategi pembelajaran √

2

B. Kegiatan inti

1. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang materi

pelajaran menggunakan model IOC (inside outside

circle)

2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok √

3. Guru memberikan ringkasan materi √

4. Guru membimbing siswa melakukan diskusi √

5. Guru meminta siswa melakukan lingkaran kecil dan

lingkaran besar sesuai kelompok

6. Dua siswa yang berpasangan dilingkaran kecil dan besar

berbagi informasi. Pertukaran informasi ini dilakukan

oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan

7. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam di

tempat. Sementara siswa yang berada di lingkaran besar

bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

81

8. Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar

yang membagai informasi. Demikian seterusnya sampai

seluruh siswa selesai berbagi informasi

3

C. Kegiatan akhir

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dipahami

2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

didiskusikan

3. Guru memberikan soal tes √

4. Guru menutup pelajaran √

Batukliang, April 2017

Observer

Mulia Rasyidi, M.Pd NIP:

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

82

Lampiran 4

Soal Tes Hasil Belajar Sistem Pencernaan

Silanglah ( X ) huruf A, B, C, atau D di depan dengan jawaban yang tepat.

1. Urutan saluran pencernaan manusia yang benar adalah ....

a. Mulut, lambung, kerongkongan, usus halus, dan usus besar

b. Mulut, kerongkongan, usus halus, usus besar, dan lambung

c. Mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, dan usus halus

d. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar

2. Setelah melalui lambung, makanan akan masuk ke dalam ....

a. Kerongkongan

b. Jejunum

c. Duodenum

d. Hepar

3. Berikut yang terjadi dalam usus besar saat proses pencernaan makanan

adalah ….

a. Membunuh kuman-kuman yang masuk dengan makanan

b. Penyerapan air dan pembusukkan sisa-sisa makanan

c. Pencernaan karbohidrat dan lemak

d. Pelarutan vitamin yang larut dalam air

4. Bagian usus halus yang berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari

makanan adalah....

a. Ileum

b. Jejunum

c. Duodenum

d. Rektum

5. Enzim pencernaan berikut ini yang dihasilkan di pankreas adalah....

a. Pepsin

b. Tripsin

c. Renin

d. Ptyalin

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

83

6. Zat makanan berikut yang dapat lansung diserap tubuh tanpa harus melalui

proses pencernaan adalah....

a. Mineral dan vitamin

b. Lemak dan mineral

c. Lemak dan protein

d. Vitamin dan karbohidrat

7. Zat makanan yang tidak berperan sebagai sumber energi adalah....

a. Karbohidrat

b. Protein

c. Lemak

d. Mineral

8. Zat makanan yang berfungsi sebagai pembangun tubuh adalah....

a. Vitamin

b. Mineral

c. Karbohidrat

d. Protein

9. Pernyataan berikut ini adalah fungsi lemak bagi tubuh, kecuali ….

a. Sumber energi

b. Cadangan makanan

c. Pembangun enzim

d. Pelarut vitamin A, D, E, dan K

10. Makanan berikut ini yang mempunyai mengandung protein nabati....

a. Tahu, tempe, ikan

b. Daging, kedelai, tahu

c. Kacang, tempe, tahu

d. Kedelai, susu, telur

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

84

Kunci jawaban soal tes hasil belajar

1. D

2. C

3. B

4. A

5. B

6. A

7. D

8. D

9. C

10. C

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

85

Lampiran 5

Analisa Hasil Evaluasi Belajar Siklus I

NO Nama Siswa

No Soal dan Skor Jum skor

Nilai Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adek Rizky. S

1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 60 TT

2 M. Ramdani

1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70 T

3 M. Rendi .G

0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 6 60 TT

4 Fahriatun 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 TT 5 Veni

Marlina 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 70 TT

6 Sholatiah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 70 TT 7 Miftahul. J 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 60 TT

8 Widiatul . W

1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 6 60 TT

9 M. Rodi. I 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 70 TT

10 Hendri Riski

1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 60 TT

11 Endang .Y 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 70 T 12 Retno

Puspa 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70 T

13 Sulasni. P 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 T 14 Laela

Pitriani 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 5 50 TT

15 Hamzan 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 TT 16 Jasmihardi 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 60 TT 17 Ishak 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 6 60 TT 18 Aditia

Saputra 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 50 TT

19 Wulidan .A.M

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4 40 TT

20 Abdul Sanjaya

1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 70 T

Total skor siswa 1250 Jumlah Siswa 20

KKM 65 Tuntas 5

Tidak Tuntas 15

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Nilai Rata-rata Kelas 62,5 Prsentase Ketuntasan Kelas 25 %

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

86

a. Nilai rata-rata

NR = �

Keterangan : NR = Nilai Rata-rata NA = Nilai Akhir SN = Jumlah siswa.

NR = 1250

20 = 62,5

b. Penentuan tingkat ketuntasan belajar individu

PK = �

x 100 %

Keterangan PK : Prsentasi ketuntasan individu SP : Skor yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum

PK = 6

10 x 100%

= 60

c. Penentuan tin gkat belajar klasikal

TBK = x 100 %

Keterangan : TBK = Tuntas belajar klasikal N = Banyak siswa yang memperoleh nilai SN = Jumlah siswa keseluruhan

TBK =5

20 x 100 %

= 25

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

87

Data hasil observasi RPP

(Rencana keterlaksanaan pembelajaran)

Jumlah langkah

pembelajaran

Langkah pembelajaran yang

terlaksaana

Keterangan

17 Jumlah prsentase

Cukup baik 13 76,4 %

Keterlaksanaan RPP = x 100 %

Keterangan : X = Jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana Y = Total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan.

Keterlaksanaan RPP = 13

17 x 100 %

= 76,4 %

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

88

Analisa Hasil Evaluasi Belajar Siklus II

NO

Nama Siswa

No Soal dan Skor Jum skor

Nilai Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adek Rizky. S

1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 T

2 M.Ramdani

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 T

3 M. Rendi .G

0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 70 T

4 Fahriatun 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 T 5 Veni

Marlina 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 70 T

6 Sholatiah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 70 T 7 Miftahul. J 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 T

8 Widiatul . W

1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70 T

M. Rodi. I 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 70 T

10 Hendri Riski

1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 T

11 Endang .Y 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 70 T 12 Retno

Puspa 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70 T

13 Sulasni. P 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 T 14 Laela . P 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60 TT

15 Hamzan 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 TT 16 Jasmihardi 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 70 T 17 Ishak 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 70 T 18 Aditia

Saputra 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 70 T

19 Wulidan .A.M

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 T

20 Abdul Sanjaya

1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 70 T

Total skor siswa 1420 Jumlah Siswa 20

KKM 65 Tuntas 18

Tidak Tuntas 2

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-rata Kelas 71 Prsentase Ketuntasan Kelas 90 %

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

89

a. Nilai rata-rata

NR = �

Keterangan : NR = Nilai Rata-rata NA = Nilai Akhir SN = Jumlah siswa.

NR = 1420

20 = 71

b. Penentuan tingkat ketuntasan belajar individu

PK = �

x 100 %

Keterangan PK : Prsentasi ketuntasan individu SP : Skor yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum

PK = 7

10 x 100%

= 70

c. Penentuan tingkat belajar klasikal

TBK = x 100 %

Keterangan : TBK = Tuntas belajar klasikal N = Banyak siswa yang memperoleh nilai SN = Jumlah siswa keseluruhan

TBK =18

20 x 100 %

= 90 %

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

90

Data hasil observasi RPP (Rencana keterlaksanaan pembelajaran)

Jumlah langkah

pembelajaran

Langkah pembelajaran yang

terlaksaana

Keterangan

17 Jumlah prsentase

Sangat baik 16 94%

Keterlaksanaan RPP = x 100 %

Keterangan : X = Jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana Y = Total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan.

Keterlaksanaan RPP = 16

17 x 100 %

= 94 %

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

91

Lampiran 6

Dokumentasi

1. Guru sedang menjelaskan tujuan pembelajaran pada tanggal 02 april 2018

2. Siswa sedang berdiskusi dengan kelompok kecil pada tanggal 02 April 2018

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

92

3. Siswa saat sedang melakukan proses pembelajaran inside outside circle pada

tanggal 02 April 2018

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

93

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

94

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

95

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

96

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

97

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

98

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

99

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDEetheses.uinmataram.ac.id/1013/1/Muh. Haeruddin151115068 .pdf · 4. Kepada kepala sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran

100