8. lampiran 06.07.001 muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. lampiran 06.07.001 muh...

47
LAMPIRAN

Upload: hadien

Post on 03-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

LAMPIRAN

Page 2: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

A. Sekda DIY

Page 3: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

B. Bappeda Bantul

Page 4: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Lampiran 2. Observasi dan Wawancara

A. Lembar observasi pembelajaran sejarah menggunakan TTS

Sumber

Data

Indikator Ya Tidak

Guru

1. Pengetahuan guru tentang TTS

2. Menjelaskan pelaksanaan tentang TTS

3. Langkah-langkah TTS :

a. Guru menentukan topik bahasan.

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

beranggotakan 4 orang.

c. Tiap-tiap kelompok mendapat tugas

mencari jawaban berdasarkan pembagian

tugas dari guru.

d. Setiap kelompok belajar mandiri, mencari

informasi berdasarkan tugas yang diberikan.

e. Setelah selesai, maka seluruh siswa

membacakan jawaban dari tugas yang guru

berikan.

4. Keunggulan tentang TTS pada pelajaran

sejarah:

a. menciptakan suasana belajar interaktif.

b. siswa dapat berinteraksi dengan siswa

lainnya tanpa diliputi rasa takut salah pada

saat mengungkapkan pendapatnya.

c. siswa dapat belajar untuk dapat

mengemukakan jawaban di dalam

kelompok.

d. dapat mempengaruhi motivasi setiap

individu dan mereka mempunyai rasa

percaya diri dan dapat menilai kemampuan

diri mereka sendiri.

5. Kendala tentang TTS pada mata pelajaran

sejarah:

a. Jika jumlah siswa dalam kelas terlalu besar

akan terjadi kegaduhan dan tidak terkendali.

b. Siswa cenderung tidak mau belajar

kelompok.

c. Jam pelajaran yang kurang

d. Jika diterapkan di jam pelajaran terakhir

siswa sudah mengantuk dan malas

mengikuti pelajaran.

Page 5: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Siswa 1. Pengetahuan siswa tentang TTS

2. Keunggulan TTS pada pelajaran sejarah:

a. Membuat pembelajaran sejarah lebih

bermakna dan menarik.

b. Tidak membosankan atau monoton.

c. Bisa belajar sambil bermain.

d. Berani mengemukakan pendapat dalam

diskusi

3. Kendala tentang TTS pada pelajaran sejarah:

a. Kurangnya pemahaman mengenai TTS

b. Siswa masih ragu-ragu untuk menyapaikan

jawabannya

c. Membutuhkan waktu yang lama

d. Banyak siswa yang berbuat gaduh dan

ramai sendiri

e. siswa ingin memilih kelompok sendiri

dengan teman dekatnya dan berpindah-

pindah kelompok.

Page 6: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

B. Transkip Wawancara Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan

Menggunakan Teka-Teki Silang

Transkip Wawancara Guru Sejarah

1. Wawancara Sebelum Tindakan

Peneliti : Selamat pagi Pak, maaf mengganggu waktunya saya ingin

wawancara sebentar?

Guru : Pagi, ya silahkan

Peneliti : Dalam pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul, apakah

Sarana dan prasarana sudah menunjang?

Guru : Sudah menunjang karena sudah tersedia computer dan LCD

Peneliti : Bagaimana pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul saat ini?

Guru : Pembelajaran Sejarah menggunakan metode ceramah dan

diselingi dengan metode diskusi.

Peneliti : Bagaimana minat siswa SMA N 3 Bantul terhadap pelajaran

sejarah?

Guru : Biasa saja, ada yang tertarik dan ada juga yang tidak tertarik

Peneliti : Bagaimana situasi siswa dalam pembelajaran sejarah?

Guru : Ada yang memperhatikan dan mengikuti, ada pula yg

mengobrol dan tidak focus.

Peneliti : Bagaimana bapak melaksanakan KBM bersama siswa? metode

ceramah atau menggunakan berbagai macam metode?

Guru : Hanya ceramah dan diskusi

Peneliti : Media pembelajaran yang apa saja yang pernah digunakan

dalam KBM pelajaran sejarah?

Guru : Hanya menggunakan media power point

Peneliti : Apakah efektif menggunakan media tersebut?

Guru : Cukup efektif

Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada media pembelajaran

tersebut?

Guru : Pengajaran menggunakan media tersebut mampu membuat

siswa lebih tertarik daripada hanya mendengarkan ceramah.

Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan media

tersebut?

Guru : Ada beberapa siswa yang malas mencatat, padahal inti dari

pelajaran sudah ditulis di power point.

2. Wawancara Sesudah Tindakan

Peneliti : Selamat pagi Pak, maaf mengganggu waktunya saya ingin

wawancara sebentar?

Guru : Pagi, ya silahkan

Peneliti : Apa yang bapak ketahui tentang teka-teki silang?

Guru : Sebuah tugas dimana kita harus mengisi kolom dengan

Page 7: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

jawaban yang tepat.

Peneliti : Bagaimana ketertarikan siswa dalam pelaksanaan teka-teki

silang?

Guru : Sangat tertarik, siswa menjadi aktif dalam mencari jawaban.

Peneliti : Bagaimana efektifitas menggunakan teka-teki silang?

Guru : Efektif karena materi pelajaran sejarah dapat tersampaikan

kepada siswa.

Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada teka-teki silang?

Guru : Pembelajaran menjadi efektif dan efisien, siswa menjadi lebih

aktif dibandingkan menggunakan metode ceramah. Teka-teki

silang dapat dibuat dengan anggaran biaya yang relatif

terjangkau.

Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan teka-teki

silang?

Guru : Teka-teki silang yang berhubungan dengan materi pelajaran

sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus

membuatnya sendiri agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan

siswa.

Suasana kelas akan menjadi ribut, jika guru tidak mampu

mengendalikan dan mengarahkan siswa untuk belajar dengan

tenang.

Transkip Wawancara Siswa I

1. Wawancara Sebelum Tindakan

Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar?

Siswa : Siang mas, bisa

Peneliti : Siapa nama anda dek?

Siswa : Deviana Kartika

Peneliti : Dalam pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul, apakah

Sarana dan prasarana sudah menunjang?

Siswa : Klo dari kelas dan fasilitas sudah cukup

Peneliti : Bagaimana pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul saat ini?

Siswa : Guru mengajar hanya ceramah

Peneliti : Bagaimana peran guru dalam pembelajaran sejarah?

Siswa : Guru hanya menjelaskan pelajaran kadang terlalu cepat untuk

dipahami.

Peneliti : Dalam pelaksanaan KBM apakah guru sudah menggunakan

berbagai macam metode?

Siswa : Selain ceramah guru meminta kami melakukan diskusi kelas

Peneliti : Media pembelajaran apa saja yang digunakan guru sejarah

SMA N 3 Bantul?

Siswa : Klo mengajar hanya menggunakan power point

Peneliti : Apakah efektif menggunakan media tersebut?

Siswa : Cukup efektif

Page 8: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada media pembelajaran

tersebut?

Siswa : Inti dari pelajaran ada di power point

Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan media

tersebut?

Siswa : Kadang saya males mencatat

2. Wawancara Sesudah Tindakan

Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar?

Siswa : Siang mas, bisa kok

Peneliti : Siapa nama anda dek?

Siswa : Deviana Kartika

Peneliti : Apa yang adek ketahui tentang teka-teki silang?

Siswa : Suatu permainan menjawab pertanyaan dengan cara mengisi

kolom kolom baik mendatar atau menurun

Peneliti : Dengan TTS ini apakah adek merasa senang belajar sejarah?

Siswa : Ya, pelajaran jadi menarik

Peneliti : Menurut adek apakah efektif menggunakan teka teki silang

dalam pembelajaran sejarah?

Siswa : Efektif

Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada TTS tersebut?

Siswa : Pelajaran sejarah jadi tidak membosankan, saya merasa

tertantang untuk menyelesaikan teka teki silang tersebut.

Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan TTS

tersebut?

Siswa : Kurangnya sumber belajar sehingga kesulitan mencari jawaban

Transkip Wawancara Siswa II

1. Wawancara Sebelum Tindakan

Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar?

Siswa : Siang mas, bisa

Peneliti : Siapa nama anda dek?

Siswa : Firman Andrianto

Peneliti : Dalam pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul, apakah

Sarana dan prasarana sudah menunjang?

Siswa : Cukup menunjang

Peneliti : Bagaimana pembelajaran sejarah di SMA N 3 Bantul saat ini?

Siswa : Cukup membosankan

Peneliti : Bagaimana peran guru dalam pembelajaran sejarah?

Siswa : Guru membawakan pelajaran kurang menarik sehingga

pelajaran terasa membosankan

Peneliti : Dalam pelaksanaan KBM apakah guru sudah menggunakan

berbagai macam metode?

Page 9: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Siswa : Belum

Peneliti : Media pembelajaran apa saja yang digunakan guru sejarah

SMA N 3 Bantul?

Siswa : Tidak ada

Peneliti : Apakah efektif menggunakan media tersebut?

Siswa : Tidak ada

Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada media pembelajaran

tersebut?

Siswa : Tidak ada

Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan media

tersebut?

Siswa : Tidak ada

2. Wawancara Sesudah Tindakan

Peneliti : Siang dek, bisa wawancara sebentar?

Siswa : Siang, bisa mas

Peneliti : Siapa nama anda dek?

Siswa : Firman Andrianto

Peneliti : Apa yang adek ketahui tentang teka-teki silang?

Siswa : game yang meminta siswa untuk menjawab pertanyaan.

Peneliti : Dengan TTS ini apakah adek merasa senang belajar sejarah?

Siswa : Cukup senang

Peneliti : Menurut adek apakah efektif menggunakan teka teki silang

dalam pembelajaran sejarah?

Siswa : Efektif

Peneliti : Kelebihan apa saja yang ada pada TTS tersebut?

Siswa : Pelajaran tidak membosankan

Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi ketika menggunakan TTS

tersebut?

Siswa : Tidak ada kalau di kerjakan secara berkelompok akan cepat

selesai

Page 10: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Lampiran 3. RPP Siklus I dan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/ Semester/Program : Kelas XI, Semester 1 Program Ilmu

Pengetahuan Sosial

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia

pada masa negara-negara tradisional

Kompetensi Dasar : Menganalisis Perkembangan Kehidupan

Negara-negara Kerajaan Islam di Indonesia

Indikator : 1. Mendeskripsikan kerajaan Demak

2. Mendeskripsikan kerajaan Pajang

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran para siswa diharapkan dapat;

1. Mendeskripsikan kerajaan Demak

2. Mendeskripsikan kerajaan Pajang

B. Materi Ajar

1. KERAJAAN DEMAK

a. Letak Kerajaan

Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat

jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu kertabumi dengan ditandai

Page 11: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Letak kerajaan Demak

cadrasengkala, sirna ilang

kertaning bumi. Para wali

kemudian sepakat untuk

menobatkan Raden Patah

menjadi raja. Raden Patah adalah

putra Brawijaya V dengan putri

Campa. Oleh karena itu, setelah

tahta ayahnya jatuh ke tangan

Girindra Wardhana dari Keling, Demak

pun terancam. Akibatnya, terjadi

peperangan antara Demak dan Majapahit pimpinan Girindra Wardhana dan

keturunannya yang bernama Prabu Udara hingga tahun 1518. Demak menang

dan berdiri sebagai kerajaan Islam terbesar di Jawa.

b. Kehidupan Politik

Demak memiliki peranan yang penting dalam rangka penyebaran agama

Islam khususnya di pulau Jawa, karena Demak berhasil menggantikan peranan

Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511. Kehadiran Portugis di

Malaka merupakan ancaman bagi Demak di pulau Jawa. Untuk mengatasi

keadaan tersebut pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap

Portugis di Malaka, dipimpin oleh Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor

tetapi mengalami kegagalan. Puncak kebesaran Demak terjadi pada masa

pemerintahan Sultan Trenggono (1521 – 1546), karena pada masa

pemerintahannya Demak memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa

Barat sampai Jawa Timur.

Page 12: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Peta Kekuasaan Demak.

Penyerangan terhadap Sunda Kelapa yang dikuasai oleh Pajajaran

disebabkan karena adanya perjanjian antara raja Pakuan penguasa Pajajaran

dengan Portugis yang diperkuat dengan pembuatan tugu peringatan yang

disebut Padrao. Isi dari Padrao tersebut adalah Portugis diperbolehkan

mendirikan Benteng di Sunda Kelapa dan Portugis juga akan mendapatkan

rempah-rempah dari Pajajaran.

Sebelum Benteng tersebut dibangun oleh Portugis, tahun 1526 Demak

mengirimkan pasukannya menyerang Sunda Kelapa, di bawah pimpinan

Fatahillah. Dengan penyerangan tersebut maka tentara Portugis dapat dipukul

mundur ke Teluk Jakarta. Kemenangan Fatahillah merebut Sunda Kelapa

tanggal 22 Juni 1527 diperingati dengan pergantian nama menjadi Jayakarta

yang berarti Kemenangan Abadi. Sedangkan penyerangan terhadap

Blambangan (Hindu) dilakukan pada tahun 1546, di mana pasukan Demak di

bawah pimpinan Sultan Trenggono yang dibantu oleh Fatahillah, tetapi

sebelum Blambangan berhasil direbut Sultan Trenggono meninggal di

Pasuruan.

Dengan meninggalnya Sultan Trenggono, maka terjadilah perebutan

kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedolepen (saudara Trenggono) dengan

Sunan Prawoto (putra Trenggono) dan Arya Penangsang (putra Sekar

Sedolepen). Perang saudara tersebut diakhiri oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka

Tingkir) yang dibantu oleh Ki Ageng Pemanahan, sehingga pada tahun 1568

Pangeran Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang.

Page 13: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Demak dan hal ini juga berarti

bergesernya pusat pemerintahan dari pesisir ke pedalaman.

c. Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan

perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil

rempah di Indonesia bagian timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia

bagian barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang.

Dan hal ini juga didukung oleh penguasaan Demak terhadap pelabuhan-

pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Sebagai kerajaan Islam yang

memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah

pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi

komoditi dagang. Dengan demikian kegiatan perdagangannya ditunjang oleh

hasil pertanian, mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan di bidang

ekonomi.

d. Kehidupan Sosial Budaya

Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan pada

agama dan budaya Islam karena pada dasarnya Demak adalah pusat

penyebaran Islam di pulau Jawa. Sebagai pusat penyebaran Islam Demak

menjadi tempat berkumpulnya para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria,

Sunan Kudus dan Sunan Bonang. Para wali tersebut memiliki peranan yang

penting pada masa perkembangan kerajaan Demak bahkan para wali tersebut

menjadi penasehat bagi raja Demak. Dibidang budaya banyak hal yang

menarik yang merupakan peninggalan dari kerajaan Demak. Salah satunya

adalah Masjid Demak, di mana salah satu tiang utamanya terbuat dari

pecahan-pecahan kayu yang disebut Soko Tatal. Masjid Demak dibangun atas

pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan Masjid (pendopo) itulah Sunan

Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan Sekaten (Maulud Nabi

Page 14: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Muhammad saw) yang sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan

Cirebon.

Masjid Agung Demak.

2. KERAJAAN PAJANG

a. Letak Kerajaan

Kesultanan Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah

sebagai kelanjutan Kesultanan Demak. Kompleks keraton, yang sekarang

tinggal batas-batas fondasinya saja, berada di perbatasan Kelurahan Pajang,

Kota Surakarta dan Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Sesungguhnya

nama negeri Pajang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Menurut

Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365, ada seorang adik perempuan

Hayam Wuruk (raja Majapahit saat itu) menjabat sebagai penguasa Pajang,

bergelar Bhatara i Pajang, atau disingkat Bhre Pajang. Nama aslinya adalah

Dyah Nertaja, yang merupakan ibu dari Wikramawardhana, raja Majapahit

selanjutnya.

Dalam naskah-naskah babad, negeri Pengging disebut sebagai cikal bakal

Pajang. Cerita Rakyat yang sudah melegenda menyebut Pengging sebagai

kerajaan kuno yang pernah dipimpin Prabu Anglingdriya, musuh bebuyutan

Page 15: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Prabu Baka raja Prambanan. Kisah ini dilanjutkan dengan dongeng berdirinya

Candi Prambanan.

Ketika Majapahit dipimpin oleh Brawijaya (raja terakhir versi naskah

babad), nama Pengging muncul kembali. Dikisahkan putri Brawijaya yang

bernama Retno Ayu Pembayun diculik Menak Daliputih raja Blambangan

putra Menak Jingga. Muncul seorang pahlawan bernama Jaka Sengara yang

berhasil merebut sang putri dan membunuh penculiknya. Atas jasanya itu,

Jaka Sengara diangkat Brawijaya sebagai bupati Pengging dan dinikahkan

dengan Retno Ayu Pembayun. Jaka Sengara kemudian bergelar

Andayaningrat.

b. Kehidupan Politik

Menurut naskah babad, Andayaningrat gugur di tangan Sunan Ngudung

saat terjadinya perang antara Majapahit dan Demak. Ia kemudian digantikan

oleh putranya, yang bernama Raden Kebo Kenanga, bergelar Ki Ageng

Pengging. Sejak saat itu Pengging menjadi daerah bawahan Kesultanan

Demak.Beberapa tahun kemudian Ki Ageng Pengging dihukum mati karena

dituduh hendak memberontak terhadap Demak. Putranya yang bergelar Jaka

Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke Demak.

Prestasi Jaka Tingkir yang cemerlang dalam ketentaraan membuat ia

diangkat sebagai menantu Sultan Trenggana, dan menjadi bupati Pajang

bergelar Hadiwijaya. Wilayah Pajang saat itu meliputi daerah Pengging

(sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan Klaten), Tingkir (daerah

Salatiga), Butuh, dan sekitarnya. Sepeninggal Sultan Trenggana tahun 1546,

Sunan Prawoto naik takhta, namun kemudian tewas dibunuh sepupunya, yaitu

Arya Penangsang bupati Jipang tahun 1549. Setelah itu, Arya Penangsang

juga berusaha membunuh Hadiwijaya namun gagal.

Dengan dukungan Ratu Kalinyamat (bupati Jepara putri Sultan

Trenggana), Hadiwijaya dan para pengikutnya berhasil mengalahkan Arya

Page 16: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Penangsang. Ia pun menjadi pewaris takhta Kesultanan Demak, yang ibu

kotanya dipindah ke Pajang. Pada awal berdirinya tahun 1549, wilayah

Kesultanan Pajang hanya meliputi sebagian Jawa Tengah saja, karena negeri-

negeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian Sultan

Trenggana.

Pada tahun 1568 Sultan Hadiwijaya dan para adipati Jawa Timur

dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Dalam kesempatan itu,

para adipati sepakat mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-negeri Jawa

Timur. Sebagai tanda ikatan politik, Panji Wiryakrama dari Surabaya

(pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur) dinikahkan dengan putri Sultan

Hadiwijaya. Negeri kuat lainnya, yaitu Madura juga berhasil ditundukkan

Pajang. Pemimpinnya yang bernama Raden Pratanu alias Panembahan Lemah

Dhuwur juga diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya. Pada tahun 1582

meletus perang Pajang dan Mataram karena Sutawijaya membela adik

iparnya, yaitu Tumenggung Mayang, yang dihukum buang ke Semarang oleh

Sultan Hadiwijaya. Perang itu dimenangkan pihak Mataram meskipun

pasukan Pajang jumlahnya lebih besar.

Sepulang dari perang, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.

Terjadi persaingan antara putra dan menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan

Arya Pangiri sebagai raja selanjutnya. Arya Pangiri didukung Panembahan

Kudus berhasil naik takhta tahun 1583. Pemerintahan Arya Pangiri hanya

disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram. Kehidupan rakyat

Pajang terabaikan. Hal itu membuat Pangeran Benawa yang sudah tersingkir

ke Jipang, merasa prihatin. Pada tahun 1586 Pangeran Benawa bersekutu

dengan Sutawijaya menyerbu Pajang. Meskipun pada tahun 1582 Sutawijaya

memerangi Sultan Hadiwijaya, namun Pangeran Benawa tetap

menganggapnya sebagai saudara tua. Perang antara Pajang melawan Mataram

dan Jipang berakhir dengan kekalahan Arya Pangiri. Ia dikembalikan ke

negeri asalnya yaitu Demak. Pangeran Benawa kemudian menjadi raja Pajang

yang ketiga. Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir tahun 1587. Tidak ada

Page 17: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

putra mahkota yang menggantikannya sehingga Pajang pun dijadikan sebagai

negeri bawahan Mataram. Yang menjadi bupati di sana ialah Pangeran Gagak

Baning, adik Sutawijaya. Sutawijaya sendiri mendirikan Kesultanan Mataram

di mana ia sebagai raja pertama bergelar Panembahan Senopati.

c. Kehidupan Politik, Ekonomi dan Sosial

Pada zaman Kesultanan Demak, majelis ulama Wali Songo memiliki

peran penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini bersidang

secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan kebijakan politik

Demak. Sepeninggal Sultan Trenggana, peran Wali Songo ikut memudar.

Sunan Kudus bahkan terlibat pembunuhan terhadap Sunan Prawoto, raja baru

pengganti Sultan Trenggana. Meskipun tidak lagi bersidang secara aktif,

sedikit banyak para wali masih berperan dalam pengambilan kebijakan politik

Pajang. Misalnya, Sunan Prapen bertindak sebagai pelantik Hadiwijaya

sebagai sultan. Ia juga menjadi mediator pertemuan Sultan Hadiwijaya dengan

para adipati Jawa Timur tahun 1568.

Sementara itu, Sunan Kalijaga juga pernah membantu Ki Ageng

Pemanahan meminta haknya pada Sultan Hadiwijaya atas tanah Mataram

sebagai hadiah sayembara menumpas Arya Penangsang. Wali lain yang masih

berperan menurut naskah babad adalah Sunan Kudus. Sepeninggal Sultan

Hadiwijaya tahun 1582, ia berhasil menyingkirkan Pangeran Benawa dari

jabatan putra mahkota, dan menggantinya dengan Arya Pangiri. Mungkin

yang dimaksud dengan Sunan Kudus dalam naskah babad adalah Panembahan

Kudus, karena Sunan Kudus sendiri sudah meninggal tahun 1550.

C. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah ceramah, tanya jawab,

penggunaan media teka-teki silang (TTS).

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pelaksanaan Kegiatan Siklus I

Page 18: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

No Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal

Proses kegiatan belajar mengajar

diawali dengan kegiatan.

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mempimpin doa bersama

c. Guru mempresensi siswa

d. Guru menyampaikan standar

kompetensi yaitu sesuai dengan

materi

5 menit

2. Kegiatan Inti.

a. Guru memberikan materi tentang

kerajaan Demak dan Kerajaan

Pajang

b. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya,

menjawab, menyanggah atau

mengeluarkan pendapat mengenai

materi pembelajaran yang telah

dibahas.

c. Guru memberikan tes untuk

mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi

tanpa menggunakan media TTS.

d. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mengisi teka-teki silang

sejarah dan dikumpulkan sesuai

dengan batas waktu yang telah

ditentukan. Pada saat mengerjakan

teka-teki silang, siswa bebas

mencari sendiri jawaban teka-teki

silang baik dari sumber belajar yang

dimiliki siswa maupun sumber

belajar yang tersedia didalam kelas.

e. Guru memberikan tes kepada siswa

mengenai materi pembelajaran yang

telah dibahas untuk melihat sejauh

mana pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran yang telah

dibahas melalui pembelajaran

sejarah dengan menggunakan teknik

teka-teki silang.

30 menit

5 menit

10 menit

15 menit

10 menit

Page 19: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan belajar mengajar ditutup

dengan kegiatan.

a. Guru bersama dengan siswa

melakukan koreksi bersama dengan

siswa agar siswa mengetahui

jawaban-jawaban yang benar dari

pertanyaan pertanyaan teka-teki

silang tersebut dan menyimpulkan

pelajaran

b. Guru memberitahukan materi yang

harus dipelajari untuk didiskusikan

pada pertemuan yang akan datang

c. Guru mengucapkan salam

15 menit

E. Alat/media dan Sumber Belajar

1. Alat dan media pembelajaran

LCD, Power Point, Buku pelajaran, Teka Teki Silang

2. Sumber pembelajaran

I Wayan Badrika. (2006). Sejarah Jilid 2 untuk SMA Kelas XI Program Ilmu

Sosial

F. Soal Tes

Silanglah jawaban yang menurut kamu benar!

1. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa ialah ….

a. Kerajaan Mataram c. Kerajaan Demak

b. Kerajaan Banten d. Kerajaan Pajang

2. Raja Demak yang mendapat sebutan “ Sabrang Lor “ adalah raja…

a. Raden Patah c. Sumangsang

b. Pati Unus d. Sultan Trenggono

Page 20: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

3. Dengan daerah wilayah di pedalaman Kerajaan Demak mengembangkan

sektor ...

a. Sektor Perikanan c. Sektor Maritim

b. Sektor Pariwisata d. Sektor Agraria

4. Penyerangan pasukan Demak ke Malaka di bawah pimpinan Adipati Unus

bertujuan untuk ….

a. menguasai jalur perdagangan c. mengusir bangsa Portugis

b. menarik perhatian para

pedagang

d. mengembalikan fungsi Malaka

5. Sunda Kelapa dapat dikuasai dan diganti nama dengan Jayakarta pada tahun...

a. 1525 c. 1527

b. 1526 d. 1528

6. Sultan Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan dari

Demak ke ....

a. Pajang c. Banten

b. Mataram d. Tegal Rejo

7. Pengikut Hadi Wijaya yang sangat berjasa dalam mengalahkan Arya

Penangsang adalah Kiyai Ageng Pamanahan. Ia kemudian diberi hadiah

daerah …

a. Mataram c. Demak

b. Banten d. Cirebon

8. Pemimpinnya yang mempunyai sebutan Panembahan Lemah Duwur yang

diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya, sebenarnya adalah Raden …

a. Raden Wijaya c. Raden Patah

b. Raden Pratanu d. Raden Kusuma

Page 21: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

9. Pada tahun berapa Hadiwijaya meninggal...

a. 1579 c. 1581

b. 1580 d. 1582

10. kedudukan Hadiwijaya digantikan oleh...

a. Pangeran Benawa c. Sutawijaya

b. Arya Pangiri d. Pangeran Gagak Baning

jawaban :

1. C. Kerajaan Demak

2. B. Pati Unus

3. D. Sektor Agraria

4. C. mengusir bangsa Portugis

5. C 1527

6. A. Pajang

7. A. Mataram

8. B. Raden Pratanu

9. D 1582

10. B Arya Pangiri

G. Teknik Penilaian

a. Tes

1. Bentuk Instrumen

a) 10 soal pre test pilihan ganda

b) 10 soal post test pilihan ganda

b. Penilaian Tes: 1 x 10 = 10

Page 22: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/ Semester/Program : Kelas XI, Semester 1 Program Ilmu

Pengetahuan Sosial

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia

pada masa negara-negara tradisional

Kompetensi Dasar : Menganalisis Perkembangan Kehidupan

Negara-negara Kerajaan Islam di Indonesia

Indikator : 3. Mendeskripsikan kerajaan Mataram Islam

4. Mendeskripsikan kerajaan Ternate dan

Tidore

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran para siswa diharapkan dapat;

1. Mendeskripsikan kerajaan Mataram Islam

2. Mendeskripsikan kerajaan Ternate dan Tidore

Page 23: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

B. Materi Ajar

1. KERAJAAN MATARAM

a. Letak Kerajaan

Pada awal

perkembangannya

kerajaan Mataram

adalah daerah

kadipaten yang

dikuasai oleh Ki

Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka

Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu

mengatasi perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya

kerajaan Pajang. Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya

yang juga mengabdi kepada raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal

raja. Setelah Ki Gede Pamanahan meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya

menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede tersebut.

Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi

perang saudara antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya

Pangiri, Bupati Demak yang merupakan keturunan dari Raden Trenggono.

Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai

Pajang melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran

Benowo meminta bantuan kepada Sutawijaya.

Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan

karena ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo

menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah

kerajaan Pajang dan sebagai kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.

Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan

pusatnya di kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.

Page 24: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

b. Kehidupan Politik

Pendiri kerajaan Mataram adalah Sutawijaya. Ia bergelar Panembahan

Senopati, memerintah tahun (1586 – 1601). Pada awal pemerintahannya ia

berusaha menundukkan daerah-daerah seperti Ponorogo, Madiun, Pasuruan,

dan Cirebon serta Galuh. Sebelum usahanya untuk memperluas dan

memperkuat kerajaan Mataram terwujud, Sutawijaya digantikan oleh putranya

yaitu Mas Jolang yang bergelar Sultan Anyakrawati tahun 1601 – 1613.

Sebagai raja Mataram ia juga berusaha meneruskan apa yang telah

dilakukan oleh Panembahan Senopati untuk memperoleh kekuasaan Mataram

dengan menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri dari Mataram.

Akan tetapi sebelum usahanya selesai, Mas Jolang meninggal tahun 1613 dan

dikenal dengan sebutan Panembahan Sedo Krapyak, kemudian digantikan oleh

putranya Pangeran Aryo Martapura. Karena sering sakit, kemudian digantikan

oleh kakaknya Raden Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing

alogo Ngabdurrahman, yang memerintah tahun 1613 – 1645. Sultan Agung

merupakan raja terbesar dari kerajaan ini. Pada masa pemerintahannya

Mataram mencapai puncaknya, karena ia seorang raja yang gagah berani,

cakap dan bijaksana.

Daerah Kekuasaan Mataram.

Di samping mempersatukan berbagai daerah di pulau Jawa, Sultan

Agung juga berusaha mengusir VOC Belanda dari Batavia. Untuk itu Sultan

Page 25: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Agung melakukan penyerangan terhadap VOC ke Batavia pada tahun 1628

dan 1629 akan tetapi serangan tersebut mengalami kegagalan. Penyebab

kegagalan serangan terhadap VOC antara lain karena jarak tempuh dari pusat

Mataram ke Batavia terlalu jauh kira-kira membutuhkan waktu 1 bulan untuk

berjalan kaki, sehingga bantuan tentara sulit diharapkan dalam waktu singkat.

Dan daerah-daerah yang dipersiapkan untuk mendukung pasukan sebagai

lumbung padi yaitu Kerawang dan Bekasi dibakar oleh VOC, sebagai

akibatnya pasukan Mataram kekurangan bahan makanan. Dampak

pembakaran lumbung padi maka tersebar wabah penyakit yang menjangkiti

pasukan Mataram, sedangkan pengobatan belum sempurna. Hal inilah yang

banyak menimbulkan korban dari pasukan Mataram. Di samping itu juga

sistem persenjataan Belanda lebih unggul dibanding pasukan Mataram.

Walaupun penyerangan terhadap Batavia mengalami kegagalan, namun

Sultan Agung tetap berusaha memperkuat penjagaan terhadap daerah-daerah

yang berbatasan dengan Batavia, sehingga pada masa pemerintahannya VOC

sulit menembus masuk ke pusat pemerintahan Mataram. Setelah wafatnya

Sultan Agung tahun 1645, Mataram tidak memiliki raja-raja yang cakap dan

berani seperti Sultan Agung, bahkan putranya sendiri yaitu Amangkurat I dan

cucunya Amangkurat II, Amangkurat III, Paku Buwono I, Amangkurat IV,

Paku Buwono II, Paku Buwono III merupakan raja-raja yang lemah.

Sehingga pemberontakan terjadi antara lain Trunojoyo 1674-1679, Untung

Suropati 1683-1706, pemberontakan Cina 1740-1748.

Kelemahan raja-raja Mataram setelah Sultan Agung dimanfaatkan oleh

penguasa daerah untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mataram juga VOC.

Akhirnya VOC berhasil juga menembus ke ibukota dengan cara mengadu-

domba sehingga kerajaan Mataram berhasil dikendalikan VOC. VOC berhasil

menaklukan Mataram melalui politik devide et impera, kerajaan Mataram

dibagi dua melalui perjanjian Giyanti tahun 1755. Sehingga Mataram yang

luas hampir meliputi seluruh pulau Jawa akhirnya terpecah belah :

Page 26: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

1) Kesultanan Yogyakarta, dengan Mangkubumi sebagai raja yang

bergelar Sultan Hamengkubuwono I.

2) Kasunanan Surakarta yang diperintah oleh Sunan Paku Buwono III.

Belanda ternyata belum puas memecah belah kerajaan Mataram. Akhirnya

melalui politik adu-domba kembali tahun 1757 diadakan perjanjian Salatiga.

Mataram terbagi 4 wilayah yaitu sebagian Surakarta diberikan kepada

Mangkunegaran selaku Adipati tahun 1757, kemudian sebagian Yogyakarta

juga diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati tahun 1813.

c. Kehidupan Ekonomi

Letak kerajaan Mataram di pedalaman, maka Mataram berkembang

sebagai kerajaan agraris yang menekankan dan mengandalkan bidang

pertanian. Sekalipun demikian kegiatan perdagangan tetap diusahakan dan

dipertahankan, karena Mataram juga menguasai daerah-daerah pesisir. Dalam

bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah persawahan yang luas

terutama di Jawa Tengah, yang daerahnya juga subur dengan hasil utamanya

adalah beras, di samping kayu, gula, kapas, kelapa dan palawija. Sedangkan

dalam bidang perdagangan, beras merupakan komoditi utama, bahkan

menjadi barang ekspor karena pada abad ke-17 Mataram menjadi pengekspor

beras paling besar pada saat itu. Dengan demikian kehidupan ekonomi

Mataram berkembang pesat karena didukung oleh hasil bumi Mataram yang

besar.

d. Kehidupan Sosial Budaya

Sebagai kerajaan yang bersifat agraris, masyarakat Mataram disusun

berdasarkan sistem feodal. Dengan sistem tersebut maka raja adalah pemilik

tanah kerajaan beserta isinya. Untuk melaksanakan pemerintahan, raja

dibantu oleh seperangkat pegawai dan keluarga istana, yang mendapatkan

upah atau gaji berupa tanah lungguh atau tanah garapan. Tanah lungguh

tersebut dikelola oleh kepala desa (bekel) dan yang menggarapnya atau

Page 27: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

mengerjakannya adalah rakyat atau petani penggarap dengan membayar

pajak/sewa tanah. Dengan adanya sistem feodalisme tersebut, menyebabkan

lahirnya tuan-tuan tanah di Jawa yang sangat berkuasa terhadap tanah-tanah

yang dikuasainya. Sultan memiliki kedudukan yang tinggi juga dikenal

sebagai panatagama yaitu pengatur kehidupan keagamaan. Sedangkan dalam

bidang kebudayaan, seni ukir, lukis, hias dan patung serta seni sastra

berkembang pesat. Hal ini terlihat dari kreasi para seniman dalam pembuatan

gapura, ukiran-ukiran di istana maupun tempat ibadah. Contohnya gapura

Candi Bentar di makam Sunan Tembayat (Klaten) diperkirakan dibuat pada

masa Sultan Agung.

Candi Bentar di makam Sunan Tembayat.

Contoh lain hasil perpaduan budaya Hindu-Budha-Islam adalah

penggunaan kalender Jawa, adanya kitab filsafat sastra gending dan kitab

undang-undang yang disebut Surya Alam. Contoh-contoh tersebut merupakan

hasil karya dari Sultan Agung sendiri. Di samping itu juga adanya upacara

Grebeg pada hari-hari besar Islam yang ditandai berupa kenduri Gunungan

yang dibuat dari berbagai makanan maupun hasil bumi. Upacara Grebeg

tersebut merupakan tradisi sejak zaman Majapahit sebagai tanda terhadap

pemujaan nenek moyang.

Page 28: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

2. KERAJAAN TERTANE TIDORE

a. Letak Kerajaan

Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku antara Sulawesi dan

Papua. Wilayahnya terdiri atas pulau-pulau yang bergunung-gunung dengan

tanah yamg subur. Kedua kerajaan ini berpusat di pulau Ternate dan Tidore.

Kepulauan di kedua kerajaan ini merupakan penghasil rempah-rempah

terbesar dan dijuluki dengan “The Spicy Island”. Rempah-rempah menjadi

komoditas utama dalam dunia perdagangan pada masa itu, sehingga setiap

pedagang maupun bangsa-bangsa yang datang ke daerah timur bertujuan ke

kepulauan itu. Melalui rute perdagangan tersebut, agama Islam meluas ke

Maluku seperti ke Hitu di Ambon, Ternate dan Tidore.

Peta Kepulauan Maluku abad 16.

b. Kehidupan Politik

Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di

dunia. Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia

pelayaran dan perdagangan pada abad 15 – 17. Demi kepentingan penguasaan

perdagangan rempah-rempah tersebut, maka mendorong terbentuknya

Page 29: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

persekutuan daerah-daerah di Maluku Utara yang disebut dengan Ulilima dan

Ulisiwa.

Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate

yang terdiri dari Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa

adalah persekutuan sembilan bersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan,

Jailolo dan pulau-pulau yang terletak di kepulauan Halmahera sampai Irian

Barat.

Persekutuan Ulilima dan Ulisiwa.

Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan.

Persaingan tersebut semakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke

Kepulauan Maluku. Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis

yang akhirnya bersekutu dengan Ternate tahun 1512. Karena persekutuan

tersebut maka Portugis diperbolehkan mendirikan benteng di Ternate.

Page 30: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Spanyol pun datang ke Maluku pada waktu itu bermusuhan dengan

Portugis. Akhirnya Spanyol di Maluku bersekutu dengan Tidore. Akibat

persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakin

tajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang

melibatkan Spanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat

dikalahkan oleh Ternate yang dibantu oleh Portugis.

Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore,

pada dasarnya bermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah

dunia sejak awal penjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun

tangan untuk membantu menyelesaikan pertikaian tersebut.

Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara

Spanyol dan Portugis adalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter

caetera Devinae, yang berarti Keputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani

pertama kali tahun 1494 di Thordessilas atau lebih dikenal dengan Perjanjian

Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanya persoalan di Maluku maka

kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yang ditandatangani oleh

Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut dengan Perjanjian

Saragosa.

Perjanjian Thordessilas merupakan suatu dekrit yang menetapkan pada

peta sebuah garis maya perbatasan dunia yang disebut Garis Thordessilas yang

membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan melalui Kepulauan Verdi di

sebelah Barat benua Afrika. Wilayah di sebelah Barat Garis Thordessilas

ditetapkan sebagai wilayah Spanyol dan di sebelah Timur sebagai wilayah

Portugis.

Sedangkan Perjanjian Saragosa juga menetapkan sebuah garis maya baru

sebagai garis batas antara kekuasaan Spanyol dengan kekuasaan Portugis yang

disebut dengan Garis Saragosa. Di mana garis tersebut membagi dunia

menjadi 2 bagian yaitu Utara dan Selatan. Bagian Utara garis Saragosa

merupakan kekuasaan Spanyol dan bagian Selatannya adalah wilayah

kekuasaan Portugis. Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah paham?

Kalau sudah paham simaklah uraian materi selanjutnya.

Page 31: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Dengan adanya perjanjian Saragosa tersebut, maka sebagai hasilnya

Portugis tetap berkuasa di Maluku sedangkan Spanyol harus meninggalkan

Maluku dan memusatkan perhatiannya di Philipina. Sebagai akibat dari

perjanjian Saragosa, maka Portugis semakin leluasa dan menunjukkan

keserakahannya untuk menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-

rempah di Maluku. Tindakan sewenang-wenang Portugis menimbulkan

kebencian di kalangan rakyat Ternate, bahkan bersama-sama rakyat Tidore

dan rakyat di pulau-pulau lainnya bersatu untuk melawan Portugis.

1) Sultan Hairun

Perlawanan terhadap Portugis pertama kali dipimpin oleh Sultan

Hairun dari Ternate, sehingga perang berkobar dan benteng pertahanan

Portugis dapat dikepung. Dalam keadaan terjepit tersebut, Portugis

menawarkan perundingan. Akan tetapi perundingan tersebut merupakan

siasat Portugis untuk membunuh Sultan Hairun tahun 1570.

Dengan kematian Sultan Hairun, maka rakyat Maluku semakin

membenci Portugis, dan kembali melakukan penyerangan terhadap

Portugis yang dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1575.

2) Sultan Baabullah

Perlawanan ini lebih hebat dari sebelumnya sehingga pasukan Sultan

Baabullah dapat menguasai benteng Portugis. Keberhasilan Sultan

Baabullah merebut benteng Sao Paolo mengakibatkan Portugis menyerah

dan meninggalkan Maluku. Dengan demikian Sultan Baabullah dapat

menguasai sepenuhnya Maluku dan pada masa pemerintahannya tahun

1570 – 1583 kerajaan Ternate mencapai kejayaannya karena daerah

kekuasaannya meluas terbentang antara Sulawesi sampai Irian dan

Mindanau sampai Bima, sehingga Sultan Baabullah mendapat julukan

“Tuan dari 72 Pulau”.

c. Kehidupan Ekonomi

Awal kemasyhuran rempah-rempah di Nusantara berawal dari Ternate dan

Tidore. Pemasarannya maju karena didukung jalur yang strategis. Pengadaan

rempah-rempah diusahakan perkebunan di pulau-pulau subur sebelah selatan.

Page 32: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Perdagangan rempah-rempah merupakan mata pencaharian penting. Barang-

barang dagangan meluad sampa ke Eropa sehingga menjadi daya tarik yang

kuat bagi bangsa-bangsa barat seperti Portugis, Spayol, Belanda dan

Inggrisuntuk datang ke Maluku. Sesuai dengan kondisi alam yang terdiri atas

pulau-pulau maka pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian

masyarkat.

d. Kehidupan Sosial

Sebelum masuknya agama Islam, suku Ternate dan Tidore terbagi dalam

kelompok menurut kelompok tempat tinggal kekerabatan (soa) yang dipimpin

oleh seorang kepala soa. Beberapa soa bergabung dan dipimpin oleh seorang

momole. Setelah agama Islam masuk keempat momoe yang ada di Ternate

menjadi suatu konfederasi dipimpin oleh kalano yang dibantu oleh beberapa

oranga babato dan badan penasehat yang disebut falahara. Garis keturunan

berdasarkan garid patrineal. Jadi mengikuti garis keturunan bapak.

e. Kehidupan Budaya

Lokasi Kerajaan Ternate dan Tidore berdekatan dan berhadapan, namun

masing-masing memiliki bahasa sendiri. Ternate memiliki wilayah ke arah

selatan (uli-lima). Bahasanya menjadi lingua franca yang berarti menjadi

bahasa perantara dalam perdagangan. Tidore yang wilayah timur termasuk

bagian barat Papua, persebaran bahasanya tidak seluas bahasa Ternate.

Kehidupan masyarakat Ternate dan Tidore lebih banyak disibukkan dengan

kegiatan kegiatan perekonomian, sehingga hasil kebudayaannya kurang

menonjol. Kedua kerajaan ini masing-masing berkembang menjadi pusat

penyiaran agama Islam. Masjid Agung di Ternate merupakan pusat

penyebaranya.

C. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah ceramah, tanya jawab,

penggunaan media teka-teki silang (TTS).

Page 33: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

D. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pelaksanaan Kegiatan Siklus II

No Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal

Proses kegiatan belajar mengajar

diawali dengan kegiatan.

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mempimpin doa bersama

c. Guru mempresensi siswa

d. Guru menyampaikan standar

kompetensi yaitu sesuai dengan

materi

5 menit

2. Kegiatan Inti.

a. Guru memberikan materi tentang

kerajaan Mataram Islam dan Ternate

Tidore

b. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya,

menjawab, menyanggah atau

mengeluarkan pendapat mengenai

materi pembelajaran yang telah

dibahas.

c. Guru memberikan tes untuk

mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi

tanpa menggunakan media TTS.

d. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mengisi teka-teki silang

sejarah dan dikumpulkan sesuai

dengan batas waktu yang telah

ditentukan. Pada saat mengerjakan

teka-teki silang, siswa bebas

mencari sendiri jawaban teka-teki

silang baik dari sumber belajar yang

dimiliki siswa maupun sumber

belajar yang tersedia didalam kelas.

e. Guru memberikan tes kepada siswa

mengenai materi pembelajaran yang

telah dibahas untuk melihat sejauh

mana pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran yang telah

30 menit

5 menit

10 menit

15 menit

10 menit

Page 34: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

dibahas melalui pembelajaran

sejarah dengan menggunakan teknik

teka-teki silang.

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan belajar mengajar ditutup

dengan kegiatan.

a. Guru bersama dengan siswa

melakukan koreksi bersama dengan

siswa agar siswa mengetahui

jawaban-jawaban yang benar dari

pertanyaan pertanyaan teka-teki

silang tersebut dan menyimpulkan

pelajaran

b. Guru memberitahukan materi yang

harus dipelajari untuk didiskusikan

pada pertemuan yang akan datang

c. Guru mengucapkan salam

15 menit

E. Alat/media dan Sumber Belajar

1. Alat dan media pembelajaran

LCD, Power Point, Buku pelajaran, Teka Teki Silang

2. Sumber pembelajaran

I Wayan Badrika. (2006). Sejarah Jilid 2 untuk SMA Kelas XI Program Ilmu

Sosial

F. Soal Tes

Silanglah jawaban yang menurut kamu benar!

1. Sutawijaya sendiri mendirikan Kesultanan Mataram di mana ia sebagai

raja pertama bergelar ….

a. Sultan Agung c. Panembahan Pamanahan

b. Raja Agung d. Panembahan Senopati

Page 35: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

2. Pada awalnya Kerajaan Mataram adalah sebuah daerah kadipaten yang

berada dibawah kekuasaan Kerajaan ….

a. Banten c. Madura

b. Demak d. Pajang

3. Sebelum Sultan Agung berkuasa. Sebenarnya tahta Kerajaan Mataram di

duduki oleh ...

a. Raden Mas Martapura c. Ki Ageng Pemanahan

b. Sutawijaya d. Panembahan Senopati

4. Amangkurart I menjalin hubungan yang sangat erat dengan Belanda dan

Belanda diperkenankan untuk mendirikan benteng di Kerajaan Mataram

yang mengakibatkan terjadi Pemberontakan diantaranya yaitu …

a. Pemberontakan Trunajaya c. Pemberontakan Petani

b. Pemberontakan Buruh d. Pemberontakan Kaum Adat

5. Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua wilayah yakni Daerah kesultanan

Yogyakarta dan Daerah Kesuhunan Surakarta tercantum dalam perjanjian..

a. Perjanjian Ekstradisi c. Perjanjian Bongaya

b. Perjanjian Damai d. Perjanjian Giyanti

6. Bangsa barat yang pertama kali datang ke Kepulauan Maluku adalah ...

a. Inggris c. Portugis

b. Belanda d. Spanyol

Page 36: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

7. Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate

yang terdiri dari Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan

Ulisiwa adalah persekutuan...

a. Delapan bersaudara c. Enam bersaudara

b. Sembilan bersaudara d. Tujuh bersaudara

8. Dengan adanya persoalan di Maluku antara Spayol dan Portugis maka

kembali Paus mengeluarkan dekrit yang dibuat tahun 1528 yaitu

perjajian...

a. Inter caetera Devinae c. Keputusan Illahi

b. Saragosa d. Thordessilas

9. Perlawanan rakyat ternate dan tidore terhadap portugis pertama kali

dipimpin oleh...

a. Sultan Baabullah c. Sultan Hairun

b. Sultan Hasanudin d. Sultan Habibullah

10. Keberhasilan Sultan Baabullah merebut benteng .... mengakibatkan

Portugis menyerah dan meninggalkan Maluku.

a. Cruizero c. Vasco

b. Rio d. Sao Paolo

Jawaban :

1. D. Panembahan Senopati.

2. D. Pajang

3. A. Raden Mas Martapura

4. A. Pemberontakan Trunajaya

5. D. Perjanjian Giyanti

6. C. Portugis

7. B. Sembilan bersaudara

Page 37: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

8. B. Saragosa

9. C. Sultan Hairun

10. D. Sao Paolo

G. Teknik Penilaian

a. Tes

1. Bentuk Instrumen

a) 10 soal pre test pilihan ganda

b) 10 soal post test pilihan ganda

b. Penilaian Tes: 1 x 10 = 10

Page 38: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Lampiran 4. Hasil Tes dan Daya Serap

Daftar Nilai Siswa

No Nama Siklus I Siklus II

Pre Post Pre Post

1. Adik Bondan 5 8 8 9

2. Aditya K 2 6 8 9

3. Aina Salsabila 6 8 7 10

4. Andrew Hutama B 7 8 8 10

5. Andri Apriyantoko 7 9 8 8

6. Anjelina Eka S 4 6 6 9

7. Anton Setyawan 6 8 8 10

8. Arkha Aji Pamungkas 7 9 8 10

9. Auf Agung Deviana Kartikasari 4 7 7 9

10. Deviana Kartika S 5 7 7 9

11. Dewi rahmawati 4 7 6 8

12. Dhenti Septiana 5 7 7 10

13. Dyan Yulinda S 5 6 9 7

14. Erlinda Restu W 4 6 7 9

15. Evi Yulianti 6 8 9 10

16. Fahmi Ardiansyah 4 6 8 9

17. Farikh Amanda S 4 7 7 9

18. Fauzan Irsandi S 4 6 6 8

19. Firda Ikhsan 5 7 7 9

20. Firman Andrianto 6 8 8 8

21. Fransisca Ika Y 5 8 7 9

22. Frca Wijayanti 2 7 9 7

23. Guntur R 8 9 8 10

24. Hamid Rahmawan 3 6 6 9

25. Harry Nursetya 7 9 8 9

26. Ilham Dewanta 5 7 7 9

27. Ilham Kurniawan 5 6 8 8

28. Ilma iftitahul K.P 4 7 6 10

Page 39: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Daya Serap Nilai Pre Test Siklus I

SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013

Mata Pelajaran : Sejarah

Pokok Bahasan : Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang

Kelas : XI IPS 1

Tanggal Tes : 1 November 2012

Format Tes : Pilihan Ganda

Jumlah Siswa : 28 Siswa

Jumlah Peserta Tes : 28 Siswa

Nilai

(N)

Jumlah

Siswa

Jumlah

(NxS) Keterangan

100 0 0 1. Rata-rata : 50.35

2. KKM : 70

3. Daya Serap: x 100%

= 5/28x100%

= 17.85 %

4. Analisis Nilai:

a. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 =

23 siswa

b. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥70 = 5

siswa

5. Tindak lanjut :

Post Test bagi seluruh peserta didik.

90 0 0

80 1 80

70 4 280

60 4 240

50 8 400

40 8 320

30 1 30

20 2 60

Jumlah 28 1410

Page 40: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Daya Serap Nilai Post Test Siklus I

SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013

Mata Pelajaran : Sejarah

Pokok Bahasan : Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang

Kelas : XI IPS 1

Tanggal Tes : 1 November 2012

Format Tes : Pilihan Ganda

Jumlah Siswa : 28 Siswa

Jumlah Peserta Tes : 28 Siswa

Nilai

(N)

Jumlah

Siswa

Jumlah

(NxS) Keterangan

100 0 0 1. Rata-rata : 72.50

2. KKM : 70

3. Daya Serap: x 100%

= 20/28x100%

= 71.42 %

4. Analisis Nilai:

a. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 =

8 siswa

b. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥70 =

20 siswa

5. Tindak lanjut :

Siklus II

90 4 360

80 7 560

70 9 630

60 8 480

50 0 0

40 0 0

30 0 0

20 0 0

Jumlah 28 2030

Page 41: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Daya Serap Nilai Pre Test Siklus II

SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013

Mata Pelajaran : Sejarah

Pokok Bahasan : Kerajaan Mataram dan Kerajaan Ternate & Tidore

Kelas : XI IPS 1

Tanggal Tes : 8 November 2012

Format Tes : Pilihan Ganda

Jumlah Siswa : 28 Siswa

Jumlah Peserta Tes : 28 Siswa

Nilai

(N)

Jumlah

Siswa

Jumlah

(NxS) Keterangan

100 0 0 1. Rata-rata : 74.28

2. KKM : 70

3. Daya Serap: x 100%

= 23/28x100%

= 82.14 %

4. Analisis Nilai:

c. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 = 5

siswa

d. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥70 =

23 siswa

5. Tindak lanjut :

Post Test bagi seluruh peserta didik.

90 3 270

80 11 880

70 9 630

60 5 300

50 0 0

40 0 0

30 0 0

20 0 0

Jumlah 28 2080

Page 42: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Daya Serap Nilai Post Test Siklus II

SMA N 3 Bantul Tahun Ajaran 2012/2013

Mata Pelajaran : Sejarah

Pokok Bahasan : Kerajaan Mataram dan Kerajaan Ternate & Tidore

Kelas : XI IPS 1

Tanggal Tes : 8 November 2012

Format Tes : Pilihan Ganda

Jumlah Siswa : 28 Siswa

Jumlah Peserta Tes : 28 Siswa

Nilai

(N)

Jumlah

Siswa

Jumlah

(NxS) Keterangan

100 8 800 1. Rata-rata : 89.64

2. KKM : 70

3. Daya Serap: x 100%

= 28/28x100%

= 100 %

4. Analisis Nilai:

e. Jumlah siswa yang mendapat nilai <70 = 0

siswa

f. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥70 =

28 siswa

5. Tindak lanjut : Penelitian Berhasil

90 13 1170

80 5 400

70 2 140

60 0 0

50 0 0

40 0 0

30 0 0

20 0 0

Jumlah 28 2510

Page 43: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Lampiran 5. TTS Siklus I dan II

Teka – Teki Silang Siklus I

9

3 11

10

4

5

12

6

13

7

2

8

1

Page 44: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Mendatar :

1. Perjanjian antara raja Pakuan penguasa Pajajaran dengan Portugis yang

diperkuat dengan pembuatan tugu peringatan yang disebut………

2. Raja Pajang yang ketiga adalah pangeran……….

3. Pengikut Hadi Wijaya yang sangat berjasa dalam mengalahkan Arya

Penangsang adalah Kiyai Ageng Pamanahan. Ia kemudian diberi hadiah

daerah …………

4. Sultan Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan

Kerajaan dari Demak ke ..............

5. Raja Demak yang mendapat sebutan “ Sabrang Lor “ adalah

raja………….

6. Tahun 1526 Demak mengirimkan pasukannya menyerang Sunda

Kelapa, di bawah pimpinan………….

7. Pemimpinnya yang mempunyai sebutan Panembahan Lemah Duwur

yang diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya, sebenarnya adalah

Raden …

Menurun :

8. Penyerangan terhadap ……………. dilakukan pada tahun 1546, di

mana pasukan Demak di bawah pimpinan Sultan Trenggono yang

dibantu oleh Fatahillah.

9. Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden…………

10. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa ialah …………..

11. Kedudukan Hadiwijaya sebagai raja Pajang digantikan oleh............

12. Penyerangan pasukan Demak ke ………….di bawah pimpinan Adipati

Unus bertujuan untuk mengusir bangsa Portugis.

13. Dengan daerah wilayah di pedalaman Kerajaan Demak

mengembangkan sektor ……….

Page 45: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Teka – Teki Silang Siklus II

1

8

9

10

3

2

4

11

6

5

12 13

7

Page 46: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Mendatar :

1. Pemberontakan ............ pada masa amangkurat I karena belanda diijinkan

mendirikan benteng di kerajaan mataram.

2. Pulau Ternate dan Tidore merupakan penghasil rempah-rempah terbesar

dan dijuluki dengan “The .......... Island”.

3. Pada awalnya Kerajaan Mataram adalah sebuah daerah kadipaten yang

berada dibawah kekuasaan Kerajaan ….

4. Kerajaan Mataram dibagi dua melalui perjanjian .......... pada tahun 1755

5. Kerajaan mataram mencapai puncak kejayaan pada masa sultan ...........

6. Nama benteng Portugis di kepulauan maluku.....

7. Nama persekutuan lawan dari Ulilima...

Menurun :

2. Bangsa asing yang bersekutu dengan kerajaan Tidore.........

8. Sultan yang memimpin pemberontakan terhadap Portugis di

Maluku..........

9. Gelar yang diberikan ke Sutawijaya karena mendirikan Kesultanan

Mataram adalah panembahan.........

10. Raja yang memimpin Mataram sebelum Sultan Agung adalah raden

mas.......

11. Pertengkaran antara Spayol dan Portugis diselesaikan dengan dekrit yang

dibuat tahun 1528 yaitu perjajian...

12. Putra Sutawijaya sebagai penerus kerajaan Mataram adalah.......

13. Bangsa barat yang pertama kali datang ke Kepulauan Maluku adalah ......

Page 47: 8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/18163/6/8. LAMPIRAN 06.07.001 Muh m2.pdf · sejarah tidak mudah diperoleh, maka dari itu guru harus membua tnya sendiri

Lampiran 6. Foto Kegiatan Belajar Mengajar

FOTO PENELITIAN

Peneliti Menjelaskan Pelajaran

Siswa Mengerjakan Tes

Siswa Berdiskusi Mengerjakan TTS