muh. nurul kamal purnama_universitasnegerimakassar_pkmm
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
1/21
LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TOM-JERI ( The Organic Manure of Jerami dan Sekam Padi ) :
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Jerami dan Sekam Padi di Desa
Talle Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Muhammad Nurul Kamal Purnama (1313441001/Angkt. 2013)
Syahriani (1313142009/Angkt. 2013)
Amal Jaya (1344042018/Angkt. 2013)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2015
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
2/21
ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-M
Makassar, 9 Juli 2015
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
3/21
iii
ABSTRAK
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
4/21
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
RINGKASAN............................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................... 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................ 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ....................................................... 5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI
KEBERLANJUTAN.................................................................... 7
BAB 5. PENUTUP........................................ ............................................ 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) Dokumentasi Kegiatan..................................................................... 12
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
5/21
v
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya memiliki
perkerjaan petani. Sebagai seorang petani, pupuk telah menjadi kebutuhan primer
yang harus ada dalam dunia pertinian. Namun keadaan yang terjadi sekarang adalah,
terjadinya kelangkaan dan meningkatnya harga pupuk. Sehingga petani kesulitan
dalam memperoleh kebutuhan primer mereka dalam dunia pertanian. Kelangkaan
pupuk tentunya berdampak pada produksi pertanian yang menurun sehingga
ketahanan pangan nasional terganggu serta pendapatan masyarakat juga menurun.Di
tengah krisis pupuk anorganik yang terjadi, muncullah sebuah terobosan baru yakni
sebuah pupuk organik, yang dapat dengan mudah dibuat dan digunakan oleh petani.
Pupuk organik dapat dibuat dari bahan-bahan alam seperti kayu, daun, tulang hewan,
sekam padi, dan jerami. Oleh karena itu pupuk organik sangat potensial untuk dibuatmelihat dari bahan bakunya yang melimpah di alam.
Desa Talle merupakan, salah satu Desa di kecamatan Sinjai Selatan kabupaten
Sinjai, yanag hampir semua penduduknya beridentitas pekerjaan petani. Masyarakat
di Desa Talle memiliki lahan pertanian yang luas dan jumlah tanaman pertanian
yang melimpah, namun rata-rata kondisi sosial penduduknya masih dibawah garis
kemiskinan. Hal ini disebabkan, masalah produksi hasil pertanian masyarakat Desa
Talle yang terus menurun akibat masyarakat mengurangi pemberian pupuk pada
tanaman mereka dan berdampak pada kurangnya hasil pertanian juga. Pengurangan
pemberian pupuk pada tanaman, disebabkan langkanya pupuk untuk ditemukan dankalaupun ada harga pupuknya tinggi. Oleh karena itu perlu solusi untuk memenuhi
kebutuhan pupuk masyarakat Desa Talle .
Melihat masalah yang ada di Desa Talle, maka sebagai wujud dari tridarma perguruan
tinggi bidang pengabdian masyarakat, maka pada Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Kepada Masyarakat ini, kami menyusun sebuah konsep pelatihan dan
aplikasi langsung pembuatan pupuk organik dari jerami dan sekam padi pada
masyarakat Desa Talle dengan label TOM-JERI ( The Organic Manure of Jerami and
Sekam Padi). Pelatihan dilakukan dengan metode demonstrasi, praktik langsung oleh
masyarakat, pengaplikasian pupuk ke tanaman, dan juga pemasaran pupuk. Luaranyang diharapkan dari program ini yaitu, menciptakan Kelompok Tani Desa Talle
yang mandiri kreatif, inovatif dalam hal pertanian, khususnya dalam pembuatan
pupuk organik dari jerami dan sekam padi, sehingga kebutuhan pupuk petani dapat
terpenuhi.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
6/21
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya memiliki
perkerjaan sebagai petani. Dari 259 juta jumlah penduduk Indonesia
(nasional.kompas.com, 2013), 14,25 juta diantaranya merupakan petani
(nasional.kontan.co.id, 2013). Jadi, tidak heran jika produksi hasil pertanian juga
melimpah. Untuk produksi padi saja, pada tahun 2012, produksi padi Indonesia
mencapai 69,05 juta ton gabah kering giling (GKG) (www.sainsindonesia.co.id,
2012). Dengan meningkatnya produksi pertanian Indonesia, tentu berdampak baik
terhadap ketahanan pangan nasional negara, sehingga pendapatan petani juga
meningkat.
Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian demi memenuhi ketahanan pangan
nasioal, petani-petani Indosesia terus melakukan berbagai upaya agar tercapainya hal
tersebut. Dengan cara memanfaatkan bioteknologi seperti menananmn bibit kualitas
unggul, menggunakan metode waktu penanaman yang tepat, serta melakukan upaya
peningkatan nutrisi tanaman pertanian dengan cara pemupukan. Oleh karena itu
sebagai seorang petani, pupuk sudah menjadi kebutuhan primer bagi mereka yang
harusnya dapat dengan mudah terpenuhi.
Namun realita yang ada, ditengah kebutuhan pupuk yang semakin meningkat, terjadi
kelangkaan pasokan pupuk dan harga yang tidak terjangkau di tingkat petani.
Kekurangan pupuk dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal
sehingga menurunkan hasil panen petani atau bahkan terjadi gagal panen. Gagal
panen inilah yang selanjutnya menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan nasional
dan lebih jauh lagi akan menurunkan tingkat pendapatan petani.
Ditegah kelanggakan pupuk yang terjadi, dalam hal ini merupakan pupuk anorganik
seperti urea, ZA, SP-36/18, Phonska, DAP, NPK, ZK.Muncullah sebuah terobosan
baru, yakni pupuk organik. Dalam Permentan No.2 tahun 2006,pupuk organik
didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman
dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cairyang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas
dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai
dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai
http://www.sainsindonesia.co.id/http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/SUP4-3.pdfhttp://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/SUP4-3.pdfhttp://www.sainsindonesia.co.id/ -
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
7/21
2
masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Pupuk Organik dapat dibuat dari
bahan-bahan alam seperti dedaunan, jerami, sekam padi, tulang hewan, gedebong
pisang, dan bahan alam lainnya (www.alamtani.com,2012).
Desa Talle merupakan, salah satu Desa di kecamatan Sinjai Selatan kabupaten
Sinjai propinsi Sulawesi Selatan , yanag hampir semua penduduknya beridentitas
pekerjaan petani. Brdasarkan hasil wawancara dengan Yunsar (40 tahun), yang
merupakan ketua kelompok tani Desa Talle , menyatakan bahwa: Masyarakat di
Desa Talle memiliki lahan pertanian yang luas dan jumlah tanaman pertanian yang
melimpah, namun rata-rata kondisi sosial penduduknya masih dibawah garis
kemiskinan. Hal ini disebabkan, masalah produksi hasil pertanian masyarakat Desa
Talle yang terus menurun akibat masyarakat mengurangi pemberian pupuk pada
tanaman mereka dan berdampak pada kurangnya hasil pertanian juga. Penguranganpemberian pupuk pada tanaman, disebabkan langkanya pupuk untuk ditemukan dan
kalaupun ada harga pupuknya tinggi. Oleh karena itu perlu solusi untuk memenuhi
kebutuhan pupuk masyarakat Desa Talle .
Berdasarkan hasil pengamatan dari penulis, pada masyarakat Desa Talle setelah
massangki atau memanen padi mereka dan mappabere memisahkan beras
dengan sekam padinnya. Gabah yang didapatkan mereka jual kepada pengepul dan
sebagiannya disimpan untuk dikonsumsi dan dijadikan bibit kembali. Sedangkan
jerami hasil massangki dan sekam padi hasil mappabere tersebut, hanya
dikumpulkan lalu dibakar pada area sawah, agar sawah mereka bersih dan dapatdigunakan kembali untuk menanam hasil pertanian lainya. Padahal, nilai ekonomis
dari jerami dan sekam padi dapat ditingkatkan lagi melalui pembuatan pupuk organik.
Atas dasar masalah kebutuhan pupuk masyarakat Desa Talle dan potensi dari jerami
yang dapat dibuat pupuk organik, maka kami bertekad untuk merancang sebuah
konsep untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pembuatan pupuk
organik dari jerami dan sekam padi bagi masyarakat Desa Talle untuk memenuhi
kebutuhan pupuk petani, dan juga dapat dipasarkan sebagai usaha meningkatkan
pendapatan petani,. Konsep yang kami tawarkan kemudian kami gagas dalam sebuah
program dengan judul TOM-JERI(The Organik Manure of Jerami dan Sekam Padi) :Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Jerami dan Sekam Padi sebagai Usaha
Memenuhi Kebutuhan Pupuk Masyarakat Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan
Kabupaten Sinjai . Untuk menciptakan Kelompok Tani Desa Talle yang mandiri
kreatif, inovatif dalam hal pertanian, khususnya dalam pembuatan pupuk organik dari
jerami dan sekam padi.
http://www.alamtani.com/http://www.alamtani.com/ -
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
8/21
3
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada program yang diberi
nama TOM-JERI ini yaitu bagaimana memberikan pelatihan pembuatan pupuk
organik dari jerami kepada masyarakat Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan
Kabupaten Sinjai.
1.3Tujuan
Adapun tujuan dari program dengan nama TOM-JERI ini yaitu meberikan pelatihan
pembuatan pupuk organik dari jerami kepada masyarakat Desa Talle Kecamatan
Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai .
1.4
Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini yaitu :
1.4.1 Terpenuhinya kebutuhan pupuk masyarakat Desa Talle Kecamatan Sinjai
Selatan Kabupaten Sinjai
1.4.2 Meningkatnya produksi hasil pertanian masyarakat Desa Talle Kecamatan
Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai setelah menggunakan pupuk organik dari
jerami dan sekam padi
1.4.3 Masyarakat dapat memasarkan pupuk Organik hasil buah tangan mereka
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
1.4.4
Terbentuk masyarakat yang mandiri, kreatif, inovatif, terhadap Desa Talle
Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai .
1.5Manfaat
Manfaat dari program ini yaitu :
1.5.1 Bagi Mahasiswa, mengaplikasikan salah satu tri dharma perguruan tinggi
tentang pengabdian kepada masyarakat.
1.5.2 Bagi Masyarakat, khususnya anggota Kelompok Tani Desa Talle Kecamatan
Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai sebagai pengetahuan baru dalammemanfaatkan jerami dan sekam padi menjadi pupuk organik.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
9/21
4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Obyek masyarakat dari Program Kreativifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PPMM) adalah masyarakat Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten
Sinjai . Desa ini terletak di bagaian Selatan kabupaten Sinjai dengan kontur wilayah
dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan dan lembah. mencapai 18,19 km dan
memiliki total luas wilayah 835Ha. Desa Talle berada 6,0 Km dari Ibukota
Kecamatan Sinjai Selatan , dan 15 Km dari pusat kota Kabupaten Sinjai (BPS Sinjai
, 2013).
Sebagai Desa yang berada di dataran tinggi, dengan potensi lahan berupa sawah dan
kebun. Kehidupan sosial masyarakat Desa Talle , mayoritas berprofesi sebagai
petani. Jenis tanaman pertanian masyarakat Desa Talle antara lain padi, cengkeh,
lada, dan kakao. Keadaan masyarakat nelayan di Desa Talle hampir sama
dengan keadaan masyarakat pertanian di wilayah Indonesia pada umumnya.
Mereka masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dari segi ekonomi,
karena masyarakat hanya mengandalkan penghasilan dari hasil panen saja, yang
akhir-akhir terus menurun, rata-rata masyarakatnya termasuk golongan ekonomi
ke bawah.
Berdasrkan hasil wawancara dengan Yunsar (40 tahun), yang merupakan ketua
kelompok tani Desa Talle , menyatakan bahwa Penurunan hasil panen pertanian
disebabkan nutrisi dari tanaman masyarakat berkurang juga. Karena para petanimengurangi pemberian pupuk pada tanaman mereka yang berdampak pada kurangnya
hasil pertanian juga. Pengurangan pemberian pupuk pada tanaman, disebabkan harga
pupuk yang terus melonjak.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, sebagai wujud dari tridarma perguruan tinggi
yang merupakan pengabdian masyarakat. Kami bertekad untuk membuat pelatihan
pembuatan pupuk organik di Desa Talle dengan memanfaatkan sumber daya yang
masih belum optimal pemanfaatannya seperti jerami dan sekam padi menjadi sesuatu
yang bernilai ekonomis tinggi, seperti pupuk organik yang kami labeli TOM-JERI
(The Organic Manure of Jerami dan Sekam Padi).
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
10/21
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan pada Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada
Masyarakat, yang disusun dengan konsep pelatihan dan aplikasi langsung dengan
label TOM-JERI ( The Organic Manure of Jerami and Sekam Padi) : Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik dari Jerami dan Sekam Padi di Desa Talle Kecamatan
Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai. Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam program ini
adalah :
3.1Perencanaan
Agar program ini berjalan secara maksimal, maka diperlukan perencanaan secara
tepat, diantaranya:
3.1.1Penyusunan Proposal
Pada tahap ini mahasiwa menyusun proposal kegiatan pelatihan pembuatan
pupuk organik dari jerami dan sekam padi di Desa Talle Kecamatan Sinjai
Selatan Kabupaten sinjai.
3.1.2Analisis Keadaan Masyarakat
Pada tahap ini mahasiswa menganalisis dan mengamati pentingnya mengadakan
program TOM-JERI karena latar belakang masyarakat yang memiliki letak
strategis dan potensi wilayah serta analisis kebutuhan masyarakat yangmendukung.
3.2 Pelaksanaan Kegiatan
Setelah perencanaan program pelatihan pembuatan pupuk organik dari jerami dan
sekam padi yang kami labeli dengan nama TOM-JERI dianggap telah selesai, maka
dilaksanakanlah program TOM-JERI dengan tahap sebagai berikut :
3.2.1Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan berbagai persiapan yaitu penyiapan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam pelatihan pembuatan pupuk organik.
3.2.2Sosialisasi epada masyarakat
Pada tahap ini, akan diadakan sosialisasi kepada masyarakat bahwa akan
diadakan pelatihan pembuatan pupuk pada waktu dan tempat yang ditentukan.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
11/21
6
3.2.3
Pelatihan pembuatanSetelah diadakan sosialisasi pada waktu dan tempat yang telah ditentukan,
dibuatlah pelatihan dengan metode. Pemberian materi cara pembuatan pupuk
serta cara pengaplikasiannya ke tanaman melalui presentasi. Kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi, yaitu memperlihatkan cara pembuatan pupuk
organik secara langsung dihadapan masyarakat.
3.2.4Pembagian kelompok
Setelah demonstrasi oleh mahasiswa, tahap selanjutnya yaitu pembagian
kelompok. Pada tahap ini akan dibentuk beberapa kelompok masyarakat dengan
tujuan, untuk mengefesienkan dan mengefektifkan proses pembuatan pupuk
organik oleh masyarakat sendiri nantinya.
3.2.5Pembuatan pupuk oleh masyarakat
Setelah dibentuk beberapa kelompok, masyarakat membuat langsung pupuk
organik dari jerami dan sekam padi dengan didampingi oleh mahasiswa.
3.2.6Pengaplikasian pupuk
Sebagai luaran dari program TOM-JERI ini, pupuk organik dari jerami dan
sekam padi yang telah dibuat masyarakat diaplikasikan pada tanamanmasyarakat.
3.2.7Pemasaran produk
Untuk lebih meningkatkan lagi nilai ekonomis dari pupuk organic dari jerami
dan sekam padi yang dibuat oleh masyarakat, dilakukan pemasaran produk
melalui agen pupuk dan took pertanian di daerah Sinjai.
3.3Laporan akhir
Setelah diadakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik dari jerami dan
sekam padi kepada masyarakat Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan KabupatenSinjai. Dan telah di evaluasi pelaksanaannya, mak tahap selanjutnya yaitu
pembuatan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa sebagai bukti dari
kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
12/21
7
BAB 4. HASIL YANG TELAH DICAPAI
4.1 Perencanaan
Agar program ini berjalan secara maksimal, maka diperlukan perencanaan secara
tepat, diantaranya:
4.1.1 Penyusunan Proposal
Tahap ini mahasiwa telah menyusun proposal kegiatan pelatihan pembuatan
pupuk organik dari jerami dan sekam padi di Desa Talle Kecamatan Sinjai
Selatan Kabupaten sinjai.
4.1.2 Analisis Keadaan Masyarakat
Pada tahap ini Mahasiswa telah menganalisis dan mengamati pentingnya
mengadakan program TOM-JERI karena latar belakang masyarakat yang
memiliki letak strategis dan potensi wilayah serta analisis kebutuhan
masyarakat yang mendukung.
4.2 Pelaksanaan Kegiatan
Setelah perencanaan program pelatihan pembuatan pupuk organik dari jerami dan
sekam padi yang kami labeli dengan nama TOM-JERI dianggap telah selesai, makadilaksanakanlah program TOM-JERI dengan tahap sebagai berikut :
4.2.1 Persiapan
Pada tahap ini kami telah melaksanakan berbagai persiapan yang dianggap perlu
dalam pelaksanaan kegiatan . Mulai dari rapat dengan tim pelaksana, penjelasan
tahap kegiatan kepada volunteer, pembelian alat atk untuk kesekteretariatan
pelatihan, pembelian alat pelatihan dan sebagainya.
4.2.2 Sosialisasi kepada masyarakat
Sosialisasi mengenai pelatihan yang kami berikan kepada masyarakat berjalan
sesuai dengan harapan awal. Masyarakat memberikan respon positif terhadap
undangan pelatihan yang kami berikan. Pada tahap pertama sosialisasi kami
mengawalinya dengan bertemu kepala badan penyuluhan pertanian, perikanan,
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
13/21
8
dan kehutanan Sinjai selatan dan Kepala Desa Talle ntuk meminta perizinan
melaksanakan kegiatan pada desa sasaran kami yakni Desa Talle.
Izin yang kami peroleh menjadi bekal kami dalam melaksanakan sosialisasitahap berikutnya. Pada tahap sosialisasi kedua ini kami mengundang seluruh
kelompok tani yang berada di desa Talle dengan metode membawakan
undangan menghadiri pelatihan sekaligus melakukakan sosialisasi person to
person dengan menjelaskan bahwa setiap kelompok tani dapat mengirimkan
lima orang delegasinya pada pelatihan yang dilaksanakan. Didesa Talle terdapat
17 kelompok tani yang berhasil kami sosialisasikan dan kirimkan undangan,
berikut diantaranya :
1. Kelompok Tani Pangisoreng
2. Kelompok Tani Dada
3.
Kelompok Tani Massedi Ada
4. Kelompok Tani Jekka
5. Kelompok Tani Bigan
6. Kelompok Tani Samaturue
7. Kelompok Tani Lembah Harapan
8. Kelompok Tani Kati-Kati
9. Kelompok Tani Sao Lampe
10. Kelompok Tani Sengkang
11. Kelompok Tani Lappa Babang
12.
Kelompok Tani Lempong Cellae13. Kelompok Tani Aju Huloe
14. Kelompok Tani Gareccing
15. Kelompok Tani Leppang
16. Kelompok Tani Syammeru
17. Kelompok Tani Aju Syoloe
4.2.3 Pelatihan pembuatan
Pelatihan pembuatan pupuk organik dari jerami dan sekam padi di desa talle
kecamatan sinjai selatan kabupaten sinjai berhasil dilaksanakan di aula desa
talle dengan peserta pelatihan berjumlah 43 orang dari berbagai kelompok tani
yang kami undang. Acara pertama diawali dengan dengan peserta melakukan
registrasi kehadiran, yang selanjutnya dilakukan pembukaan acara yang dibuka
secara resmi oleh kepala desa talle.
Setelah pembukaan selesai mahasiswa memberikan materi. Materi pertama
yakni pupuk organik vs pupuk kimia dan materi kedua adalah cara pembuatan
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
14/21
9
dan penggunaan pupuk organik. Setelah pemberian materi selesai, selanjutnya
diadakan sesi diskusi mengenai permasalahan masyarakat yang dihadapi
mengenai pembuatan pupuk organik. Masyarakat sangat antusias terhadapmateri yang diberikan. Hal ini terbukti dari pada saat sesi tanya jawab,
masyarakat memberikan banyak pertanyaan mengenai pupuk organik ini.
Materi yang diberikan tadi selanjutnya diaplikasikan melalui demonstrasi cara
pembuatan pupuk organik oleh mahasiswa. Pada tahap ini pun masyarakat
menyaksikan dengan sungguh-sungguh dan menanyakan formulasi pembuatan
pupuk yang diperlihatkan oleh mahasiswa. Setelah didemonstrasikan, petani
mencoba melakukan sendiri pembuatan pupuk yang telah didemostrasikan.
4.2.4Evaluasi Pelatihan
Untuk mengukur keberhasilan dari pelatihan yang dilakukan, dilakukan evalusi
berupapretest-posttest evaluationdan evaluasi rangkaian acara pelatihan secara
keseluruhan. Pretest-posttest evaluation dilakukan untuk mengukur tingkat
pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah pelatihan. Jika rerata nilai posttest
lebih besar dibandingkan dengan nilai pretest maka pelatihan yang diberikan
meningkatkan pemahaman petani. Berikut ini hasil analisis data dari pretest-
posttest evaluationdengan analisis paired sampel t-test pada SPSS 16.0.
Tabel 4.1 Hasil analisis deskriptif pretest posttest pelatihan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 57.3077 26 18.01282 3.53260
postest 68.4615 26 17.59371 3.45041
Pada bagian ini menyajikan deskripsi dari pasangan variabel yang dianalisis, yang
meliputi nilai rata-rata sebelum pelaksanaan pelatihan (pretest) dan setelah pelaksanaan
(posttest) pelatihan pembuatan pupuk organik. Nilai Pretest sebesar 57.30 denganstandar deviasi 18.012 dan sesudah pembelajaran yaitu 68.46 dengan standar deviasi
17.593. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata dari
sebelum dan setelah pelaksanaan pelatihan dan berarti ada peningkatan pengetahuan
petani setelah diadakannya pelatihan, yakni sebesar 11.15. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik berikut.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
15/21
10
Grafik 4.1 : Peningkatan pemahaman petani melalui pretest dan postest
Selain dianalisis dengan analisis deskriptif, pretest-dan postest juga dianalisis dengan
analisis inferensial untuk menentukan hipotesis yang diterima/ditolak. Dengan
ketentuan apabila
Signifikansi > maka H0 diterima
Signifikansi < maka H0 ditolak.
Hipotesis dari program ini sebagai berikut :
H0: Tidak terdapat perbedaan pemahaman petani melalui program Pelatihan TOM-
JERI (The Organic Manure of Jerami and Sekam Padi)
H1: Terdapat perbedaan pemahaman petani melalui program Pelatihan TOM-JERI
(The Organic Manure of Jerami and Sekam Padi)
Hasil analisis inferensial dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Hasil analisis inferensial pretest posttest pelatihan
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair
1
pretest -
postest-1.11538E1 17.96150 3.52254 -18.40865 -3.89904 -3.166 25 .004
57.3077
68.4615
50
52
54
56
58
60
62
64
66
6870
Pretest Posttest
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
16/21
11
Dari analisis inferensialpaired sample t-testdengan =0.05 dapat dilihat bahwa
signifikansi sebesar 0.004 yang lebih kecil dari . Sehingga H0ditolak dan H1
diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dansesudah pelatihan. Dengan pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa pelatihan berpengaruh sigifikan terhadap peningkatan pengetahuan
petani terhadap pembuatan pupuk organik.
Selain dilakukan evaluasi pada peserta pelatihan, dilakukan juga evaluasi untuk
tim pelaksana dengan memberikan kesempatan peserta peltihan untuk menilai
kinerja tim pelaksana dalam proses pelatihan melalui lembar penilaian. Untuk
mengevaluasi acara pelatihan inipun, kami memberikan lembar penilaian
kepada para peserta pelatihan dengan skala penilaian menggunakan skala
semantic diferensial. Berikut ini lembar penilaian yang kami berikan :
No. Aspek yang yang dinilai Nilai
1. Pembukaan Acara Kurang 1 2 3 4 5 Baik
2. Materi Pelatihan Pembuatan Pupuk Kurang 1 2 3 4 5 Baik
3. Demonstrasi Kurang 1 2 3 4 5 Baik
4. Praktek langsung oleh Masyarakat Kurang 1 2 3 4 5 Baik
5. Penutupan Acara Kurang 1 2 3 4 5 Baik
6. Pemateri Kurang 1 2 3 4 5 Baik
Kategorisasi1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Hasil penilian dari peserta pelatihan dianalisis dengan analisis deskriptif. Dari hasil
analisis deskriptif untuk melihat rata-rata nilai yang diberikan oleh masyarakat
setiap aspek yang dinilai dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No. Aspek yang yang dinilai Nilai
1. Pembukaan Acara 4.352941
2. Materi Pelatihan Pembuatan Pupuk 4.411765
3. Demonstrasi 3.970588
4. Praktek langsung oleh Masyarakat 4.588235
5. Penutupan Acara 4.352941
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
17/21
12
6. Pemateri 4.441176
Dari data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai yang diberikan petani petani
pada setiap aspek yang dinilai sebesar 4. Sehingga acara pelatihan pembuatan
pupuk organik berada dalam kategori baik.
5.3 Follow upKeberlanjutan Program
Keberlanjtan program dari program TOM-JERI ini yaitu dapat dilihat pada
pembuatan dan penggunaan pupuk organik sendiri pada kelompok tani di desa Talle
dan juga pemasaran pupuk TOM- JERI.
5.3.1 Pembuatan dan Penggunaan Pupuk
Setelah diadakan pelatihan, kemudian diadakan follow up pada program ini,
untuk mengobservasi jalannya program TOM-JERI pada kelompok tani yang
ada di Desa Talle. Observasi yang dilakukan meliputi melihat pembuatan dan
pengaplikasian pupuk organik oleh petani. Dari hasil observasi, ada 13
kelompok tani yang telah membuat sendiri dan mengaplikasikan pupuk pada
kelompok taninya masing-masing. Walaupun begitu, tidak sepenuhnya petani
menggunakan pupuk TOM-JERI, tetapi petani juga tetap menggunakan pupuk
kimia, seperti yang selama ini dilakukan.
5.3.2 Pemasaran Pupuk
Berdasarkan hasil observasi mengenai pemasaran pupuk. Kelompok tani di
Desa Talle belum memasarkan pupuk TOM-JERI ini. Menurut hasil wawancara
yang dilakukan pada beberapa anggota kelompok tani, para kelompok tani
belum berani memasarkan pupuk TOM-JERI ini karena mereka belum melihat
hasil panen yang diperoleh dari tanaman yang menggunakan pupuk organik
TOM-JERI. Setelah adanya peningkatan hasil panen dengan pupuk organik ini
baru pupuk ini dapat dipasarkan tegas mereka.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cara memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari jerami kepada masyarakat
Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai yaitu dimulai dengan tahap
perencanaan, pelaksanaan, danFollow upkeberlanjtan program.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
18/21
13
5.2 Saran
Saran untuk kegiatan program selanjutnya yaitu :
5.2.1 Untuk Pemerintah
Diharapkan kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi pertanian di
Indonesia utamanya masalah pupuk.
5.2.2 Untuk Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat mengembangkan pupuk organik
ini.
5.2.3 Untuk Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa untuk melakukan tugasnya sebagai pengabdi
masyarakat dengan program-program yang lebih bermanfaat.
5.3 Ucapan Terima Kasih
Dengan berjalannya dengan sukses program kreativitas mahasiswa yang berjudul
TOM-JERI ( The Organic Manure of Jerami dan Sekam Padi ) : Pelatihan Pembuatan
Pupuk Organik dari Jerami dan Sekam Padi di Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan
Kabupaten Sinjai. Di ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DIKTI
yang telah memberikan pembiayaan, Dosen Pembimbing yang memberikan arahandalam kegiatan ini, Volunteer yang membantu pelaksanaan kegiatan, Kepala dan
masyarakat Desa Talle yang telah memberikan izin pelaksanaan PKM ini.
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
19/21
Lampiran 1 : Pemakaian Anggaran
1. Peralatan Penunjang
No. Uraian Kuantitas HargaSatuan (Rp)
Total (Rp)
1 Printer CanonMP273
1 Buah 850.000 850.000
2. ATK
No. Uraian Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Total (Rp)
1 Amplop Surat 1 Dos 15.000 15.0002 Kertas A4 1 Rim 32.000 32.0000
3 Kertas F4 3 Rim 33.500 100.500
4 Tinta Printer 3 Botol 32.000 96.000
5 Pulpen 4 Dos 18.000 72.000
6 Kertas Karton 10 Bungkus 4.500 45.000
7 Spanduk 2 Buah 57.000 114.000
474.500
s
3. Konsumsi dan Tranportasi
No. Uraian Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Total (Rp)
1 Konsumsi Peserta 100 Kotak 12.000 1.200.000
2 Snack Peserta 100 Kotak 3000 300.000
3 Konsumsi
Kelompok Selama
Kegiatan
549.000
4 MKS-Sinjai PP I
MKS-Sinjai PP II
3x2
6x2
80.000
80.000
480.000
960.000
Total 3.489.000
4.
Bahan dan PeralatanNo. Uraian Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Total (Rp)
1 Tong Plastik 3 Buah 220.000 660.000
2 Selang Aerator 30 Meter 1.200/M 35.000
3 Penyaring 2 Buah 20.000 40.000
4 Botol Plastik 50 Buah 20.000 1.000.000
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
20/21
5 Kotoran Sapi 3 Kantong - -
6 Sekam Padi 3 Karung - -
7 Jerami 3 Karung - -8 Gula Merah 2 Buah 20.000 40.000
1.775.000
5. Total Biaya
No. Pembiayaan Harga (Rp
1 Peralatan Penunjang 850.000
2 ATK 474.500
3 Konsumsi dan Tranportasi 3.489.000
4 Bahan dan Peralatan 1.775.000
Total 6.688.500
-
7/26/2019 Muh. Nurul Kamal Purnama_UniversitasNegeriMakassar_PKMM
21/21
Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan
1. Persiapan
2. Sosialisasi Kepada Masyarakat
3. Pelaksanaan Kegiatan