penerapan metode pembelajaran pbl (project based ......john [11] adalah suatu proyek tugas-tugas...

22
Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based Learning) Tentang Pemrograman Web dengan Menggunakan Media Asana Terhadap Sikap dan Keterampilan Siswa di SMK Negeri 2 Salatiga Artikel Ilmiah Diajukan kepada Falkutas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: I Gusti Putu Christyaditama NIM: 702011046 Program Studi Teknik Informatika dan Komputer Falkutas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2015

Upload: others

Post on 03-May-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based Learning)

Tentang Pemrograman Web dengan Menggunakan Media Asana

Terhadap Sikap dan Keterampilan Siswa di SMK Negeri 2

Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Falkutas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

I Gusti Putu Christyaditama

NIM: 702011046

Program Studi Teknik Informatika dan Komputer

Falkutas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Agustus 2015

Page 2: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan
Page 3: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan
Page 4: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan
Page 5: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan
Page 6: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

1

Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based Learning) Tentang

Pemrograman Web dengan Menggunakan Media Asana Terhadap Sikap dan

Keterampilan Siswa di SMK Negeri 2 Salatiga

1) I Gusti Putu Christyaditama, 2) Krismiyati, S.Pd., MA

Falkutas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponogoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1) [email protected], 2) [email protected]

Abstract

The use of learning method and conventional media makes cooperation attitude and

skills of students in SMKN 2 Salatiga towards subjects of web programming is low. The

attitude of the students who did not want to cooperate in completing a project and still not

able to create a project in this regard is a web page. Therefore, the research conducted by

applying the PBL (Project Based Learning) method using Asana media on Web

Programming subjects. The results showed that the application of PBL method using

Asana media gave effect to the change in attitude and skills of students of class X TKJ A.

Cooperation attitude and skills of students in the classroom after the applied method of

PBL and PBL method using Asana media is higher than before. So it can be said that the

application of PBL learning method using media Asana gave positive effect on the

attitude of cooperation and skills of students to the Programming Web subject.

Abstrak Penggunaan metode pembelajaran dan media konvensional membuat sikap kerjasama

dan keterampilan siswa kelas X TKJ A di SMKN 2 Salatiga terhadap mata pelajaran

pemrograman web rendah. Sikap siswa yang tidak mau untuk bekerjasama dalam

menyelesaikan suatu proyek dan masih belum mampu membuat suatu proyek dalam hal

ini adalah halaman web. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan menerapkan metode

PBL (Poject Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Proyek menggunakan media

Asana pada mata pelajaran Pemrograman Web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penerapan metode PBL menggunakan media Asana memberikan pengaruh terhadap

perubahan sikap dan keterampilan siswa kelas X TKJ A. Sikap kerjasama dan

keterampilan siswa di kelas sesudah diterapkan metode PBL dan metode PBL

menggunakan media Asana lebih tinggi dibandingkan sebelumnya sehingga dapat

dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran PBL menggunakan media Asana

berpengaruh positif terhadap sikap kerjasama dan keterampilan siswa terhadap mata

pelajaran Pemrograman Web.

Kata Kunci : Metode PBL, Asana, Media Pembelajaran 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Page 7: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

1

1. Pendahuluan

Pemrograman web merupakan mata pelajaran yang terdapat dalam kelompok

produktif yaitu mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik Sekolah

Menengah Kejuruan agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) [1]. Mata pelajaran pemrograman web yang

diberikan kepada siswa, diharapkan dapat memberikan kemampuan pada siswa

untuk membuat web sendiri, sehingga siswa ketika lulus tidak hanya bisa bekerja

pada suatu perusahaan, namun mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dalam

bidang web developer. Dibalik ketercapaian yang dapat diperoleh siswa, ada

proses yang harus dilalui yaitu proses belajar untuk dapat memecahkan masalah-

masalah yang akan dihadapi didunia kerja, kusus nya dalam bidang web

developer.

Proses belajar tidak lepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik yang

memiliki kewajiban untuk membekali siswa agar dapat memiliki keterampilan

yang mendasar dalam pemecahan masalah. Keterampilan untuk dapat

memecahkan masalah berupa proyek merupakan salah satu kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Namun yang menjadi masalah tingkatan berpikir tinggi menjadikan

siswa merasa kesulitan untuk memahami pemrograman, hampir sama seperti

ketakutan siswa akan matematika, pemrograman memerlukan logika dan

pemahaman konsep bahasa pemrograman untuk bisa menyelesaikan sebuah

proyek dari suatu masalah. Sehingga untuk membuat siswa memiliki keterampilan

dalam pemecahan masalah terkait proyek web mengharuskan guru menggunakan

metode belajar yang sesuai.

Meski demikian faktanya bahwa metode belajar yang digunakan agar siswa

memiliki keterampilan dalam penyelesaian masalah masih menggunakan metode

ceramah atau teacher centered sehingga siswa belum mampu menghubungkan

apa yang mereka pelajari mengenai pemrograman web dengan bagaimana mata

pelajaran pemrograman web tersebut dapat dimanfaatkan dalam dunia kerja

nantinya. Dari hasil ujian praktik siswa kelas X TKJ A SMK N 2 Salatiga

didapatkan hasil yang jauh dari standar ketuntasan minimal, rata-rata nilai yang

didapat adalah 35 dari standar nilai 75. Pada penyebaran kuesioner pertama juga

mendapatkan keterampilan responden dilihat pada rata-rata skor kuesioner dari 34

responden hanya 5,9. Selain itu, dari hasil wawancara yang telah dilakukan,

ditemukan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan mata

pelajaran pemrograman web yaitu; banyak nya jam pelajaran pemrograman web

yang kosong karena ruang kelas dipakai kakak kelas untuk ujian sehingga siswa

kelas X diliburkan, konsep dan pengetahuan siswa tentang mata pelajaran

pemrograman web masih kurang, ditambah lagi siswa jarang melakukan tugas

proyek. Keadaan ini membuat rata-rata siswa belum mengerti pada mata pelajaran

pemrograman web khususnya bagaimana menggunakan CSS (Cascading Style

Sheets) dalam mendesain web, padahal materi sudah disampaikan oleh guru.

Apabila keadaan ini dibiarkan maka, keterampilan khususnya dalam membuat

halaman web tidak meningkat sehingga akan berdampak buruk pada keberhasilan

Page 8: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

2

peserta didik yang memiliki keinginan untuk bekerja pada perusahaan web atau

yang ingin memulai untuk berwirausaha.

Selain keterampilan membuat web yang diperlukan dalam dunia kerja

khususnya dibidang web developer dibutuhkan juga sikap yang baik, dimana

nantinya akan dilihat ketika siswa ada diperusahaan tempat siswa bekerja. Sikap

siswa X TKJ A saat ini berdasarkan hasil observasi susah untuk bekerja sama.

Siswa lebih senang bekerja individu walaupun sudah diminta oleh guru untuk

bekerja team. Hasil observasi ini didukung dari hasil penyebaran kuesioner

pertama ditemukan rata-rata skor kuesioner 34 responden hanya 46,79. Ditambah

dengan pernyataan guru yang mengajar di kelas X TKJ A yang menyatakan

bahwa kelas X TKJ A siswanya masih belum bisa bekerja sama, egonya masih

tinggi. Padahal dalam dunia kerja dibutuhkan sikap yang mampu bekerjasama

antar anggota team atau rekan kerja lainya, agar pekerjaan menjadi lebih ringan.

Jika sikap siswa dalam hal ini sikap kerjasama masih kurang di kawatirkan siswa

nantinya ketika lulus SMK lalu masuk dunia kerja akan mengalami kesulitan

dalam hal kerjasama atau team work.

Berdasarkan pengamatan tersebut, didapat bahwa metode belajar yang

digunakan masih belum dapat mendorong keinginan untuk mengerjakan

tugas/proyek secara bersama-sama dan belum dapat meningkatkan keterampilan

siswa dalam membuat web pada mata pelajaran pemrograman web. Maka dari itu

model pembelajaran yang dipilih peneliti guna mendukung pembelajaran

pemrograman web adalah Project Based Learning (PBL). Model pembelajaran

dapat meningkatkan sikap kerjasama dan keterampilan siswa menurut hasil

penelitian PBL tahun 2000 oleh Thomas dan dari National Academy Foundation

[2]. Penggunaan teknologi merupakan salah satu syarat keberhasilan dari

penggunaan metode PBL dalam proses belajar, untuk memenuhi syarat tersebut

digunakan media belajar sebagai teknologi yang akan mendukung metode PBL.

Peneliti menggunakan media Asana sebagai media pembelajaran dalam

menerapkan metode belajar PBL, dengan pertimbangan bahwa Asana

memberikan kemudahan berdiskusi bagi semua anggota tim dan dapat

menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagiannya.

Dari keterkaiatan masalah di atas, sangat menarik untuk dilakukan suatu

penelitian mengenai penggunan metode belajar PBL dalam pembelajaran

pemrograman web yang dapat dituangkan dalam judul “Pengaruh Metode

Pembelajaran PBL tentang Pemrograman WEB dengan Menggunakan Media

Asana terhadap Sikap dan Keterampilan Siswa di SMK N 2 Salatiga”.

2. Kajian Pustaka

Sikap didefinisikan sebagai suatu keteraturan terkait dengan perasaan (afeksi),

pemikiran (kognisi), dan tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu kondisi

dilingkungan sekitarnya [3]. Menurut pandangan ini, sikap memiliki 3 komponen

yang ada didalamnya yaitu; komponen afeksi, kognisi dan konasi. Ketiga

komponen yang terdapat dalam sikap berorientasi kepada skema triadik (triadic

scheme). Dimana komponen-komponen sikap tersebut merupakan konstelasi

komponen yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berprilaku

Page 9: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

3

terhadap suatu objek [4]. Sependapat dengan hal ini menurut Lambert dalam

Chaer, sikap memiliki 3 komponen, yaitu (1) komponen kognitif, disini

menyangkut gagasan yang digunakan dalam proses berpikir; (2) komponen

afektif, menyangkut penilaian baik, suka atau tidak suka, mengenai suatu

keadaan; (3) komponen konasi, disini menyangkut kesiapan atau keputusan akhir

terhadap suatu keadaan [5]. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media

massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi

dalam diri individu [6].

Keterampilan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan syaraf dan

otot-otot kegiatan yang berkaitan dengan ini seperti kegiatan jasmani meliputi;

menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya [7]. Namun walaupun sifatnya

motorik tetapi keterampilan tersebut memerlukan gerakan yang teliti dan

kesadaran yang tinggi. Pada Kamus Umum Bahasa Indonesia keterampilan

merupakan suatu tindakan cekatan, cakap dan kemampuan untuk dapat melakukan

sesuatu dengan baik dan cermat [8]. Didukung pendapat Widiastuti bahwa

keterampilan merupakan kemampuan untuk mengoprasikan pekerjaan secara

mudah dan cermat [9]. Menurut Amung Ma’mun dan Yudha, ketercapaian

keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor – faktor tersebut dapat

dibedakan menjadi tiga hal, yaitu (1) faktor proses belajar mengajar, (2) faktor

pribadi, dan (3) faktor situasional (lingkungan) [10].

PBL (Project Based Learning) menurut Jones, dkk dan Thomas, dkk dalam

John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada

pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan siswa dalam desain,

pemecahan masalah, pengambilan keputusan, atau kegiatan investigasi; sehinga

memberikan siswa kesempatan untuk dapat bekerja mandiri selama jangka waktu

tertentu; dan tujuan akhirnya adalah produk yang realistis atau presentasi.

Didukung pendapat dari Santyasa, yang menyatakan PBL merupakan suatu

metode belajar yang berfokus pada konsep dan memfasilitasi siswa untuk dapat

berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi [12].

Proyek merupakan bagian dari metode belajar PBL, dimana dalam

penyelesaiannya proyek tersebut menggunakan pengorganisasian yang baik.

Dalam metode pembelajaran berbasis proyek siswa akan bekerja secara nyata,

seolah-olah ada di dunia nyata dan akan menyelesaikan suatu produk secara

realistis [13].

Penerapan langkah-langkah model pembelajaran PBL yang dikembangkan

oleh The George Lucas Educational Foundation sebagai berikut: (1) Membuka

pembelajaran dengan suatu pertanyaan yang menantang (Start with the big

question). (2) Merencanakan proyek (Desain a plan for the project). (3)

Menyusun Jadwal aktivitas (Create a schedule). (4) Mengawasi Jalanya Proyek

(Monitor the students and the progressof the project). (5) Penilaian Terhadap

Produk yang Dihasilkan (Assess the outcome). (6) Evaluasi (Evaluate the

experience) [14]. Kelebihan penerapan PBL yang disarikan dari beberapa ahli

adalah sebagai berikut; mempersiapkan siswa pada lapangan kerja mereka

nantinya, memotivasi siswa, peningkatan pengetahuan siswa, meningkatkan

hubungan sosial siswa, belajar memecahkan suatu masalah, menambah hubungan

Page 10: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

4

atar berbagai disiplin ilmu, peran siswa di lingkungan sekolah dan masyarakat,

meningkatkan percaya diri siswa, mengembangkan pengetahuan siswa, siswa

menjadi pelajar yang mandiri [13].

Asana merupakan aplikasi yang diciptakan untuk dapat mempermudah dan

meningkatkan kinerja, efisiensi dalam kerja tim. Asana memulai debutnya dengan

misi membantu umat manusia dengan memungkinkan semua tim bekerja sama

dengan mudah dan dapat menigkatkan produktivitas tim serta output potensial

dari setiap usaha tim. Fitur bermanfaat bagi kerja tim adalah dashboards

berfungsi sebagai tampilan mengenai peningkatan atau perkembangan proyek

yang tim lakukan. Selain semua fitur yang telah disediakan Asana untuk

membantu masih ada peralatan yang yang terintegrasi dengan asana seperti; Slack,

Instagnatt, Jotana, Github, Phabricator, Cloudwork, dll [15]. Asana dapat diakses

dimanapun kapanpun dapat menggunakan komputer/laptop dan smartphone yang

tersedia dalam versi IOS & Android. Beberapa fitur tersebut merupakan sebagian

kecil dari banyak fitur yang disediakan Asana untuk membantu kerja tim.

Ada banyak penelitian terkait dengan pengaruh metode pembelajaran, namun

belum ada yang mengaitkan pengaruh metode pembelajaran PBL (Project Based

Learning) dengan menggunakan media belajar dalam hal ini media Asana.

Penelitian terkait dengan penelitian yang dilakukan, pertama oleh Susriyati

Mahanal, dkk di SMAN 2 Malang. Penelitian yang dilakukan oleh Mahanal, dkk

menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi) non-equivalent control

group design. Dalam penelitian tersebut menemukan perbedaan hasil setelah

pretes pada kelas eksperimen menunjukkan adanya pengaruh metode

pembelajaran PBL (Project Based Learning) pada sikap siswa terhadap

lingkungan. Dari penelitian Kedua, oleh I W. Muderawan, dkk dalam penelitian

menggunakan metode penelitian eksperimental semu (quasi experiment) dengan

desain penelitian non-equivalent post-test only control group design. Hasil

penelitian terbukti metode pembelajaran Project Based Learning pada kelas

eksperimen nilai keterampilannya memiliki perbedaan dengan kelas kontrol.

Melalui kedua penelitian yang sudah dilakukan terdahulu, peneliti tertarik melihat

hasil pada penelitian pertama dan kedua yang sama-sama menunjukkan adanya

pengaruh penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning terhadap

sikap dan keterampilan.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk melihat pengaruh metode

pembelajaran Project Based Learning terhadap sikap dan keterampilan

menggunakan media Asana didalam penerapannya adalah metode eksperimen.

Dalam desain penelitiannya menggunakan one-shot case study. Penelitian

eksperimen menurut Watson yang disunting oleh Faisal. dkk [16] suatu metode

yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan : “jika sesuatu dilakukan

pada kondisi – kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan tejadi

?” Kondisi – kondisi disini merupakan aspek yang akan diteliti dan dalam proses

penelitiannya akan dikontrol, sehingga dapat terlihat perubahan yang terjadi

terhadap aspek – aspek yang diteliti. Desain penelitian one-shot case study dapat

Page 11: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

5

melihat suatu kelompok yang diberikan perlakuan, dan selanjutnya diobservasi

hasilnya. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai berikut;

X O

Perlakuan terhadap variabel

independen (Treatmen of

independent variable)

Pengamatan atau pengukuran

terhadap variabel dependen

(Observation or measurement of

dependent variable) Tabel 3.1. Bagan dari one-shot case study

Dengan X: kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan O: kejadian pengukuran atau pengamatan.

One-shot case study

.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa X TKJ A di SMK 2 Negeri Salatiga.

Penelitian dilakukan dengan membuat kelompok belajar yang ketua kelompok

dipilih berdasarkan minat dan merasa memiliki kemampuan untuk menjadi

seorang pemimpin. Dilanjutkan dengan pemilihan anggota kelompok masing-

masing berdasarkan kecocokan antar teman. Siswa kelas X TKJ A berjumlah 36

dibagi menjadi sembilan kelompok yang terdiri dari empat orang anggota.

Dalam pengumpulan data terkait melihat pengaruh metode pembelajaran

Project Based Learning terhadap sikap dan keterampilan dengan menggunakan

media Asana menggunakan instrumen kuesioner. Penggunaan kuesioner terdapat

komponen-komponen sikap yang terdiri dari; afeksi, konasi, kognisi, dan

keterampilan, seperti Tabel 3.2. berikut:

Komponen Indikator Indikator Empirik

Afeksi

Disiplin

Tepat waktu

Melaporkan hasil

pengamatan

Rasa ingin tahu

Membaca sumber

balajar

Mencari sumber

Belajar bersama

Kerjasama

Membagi tugas

kelompok

Mendiskusikan

Konasi

Disiplin

Tepat waktu

Taat aturan

Melaporkan hasil

pengamatan

Kehadiran

Rasa ingin tahu Bertanya

Membaca sumber

belajar

Mencari sumber

Belajar mandiri

Melakukan

X O X = perlakuan

O = pengukuran

Page 12: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

6

pengamatan sebelum

memulai proyek

pemrograman web

Menyelesaikan proyek

pemrograman web

Kerjasama

Menyumbangkan ide/

pendapat

Membagi tugas

kelompok

Tanggung jawab Menyiapkan/

merancang

Kognisi Belajar mandiri Rasa ingin tahu

Keterampilan Mampu menghasilkan

suatu produk

Membuat program

web

Mampu membuat

halaman web Tabel 3.2. Instrument kuesioner penelitian terkait metode pembelajaran Project Based Learning terhadap

sikap dan keterampilan

Dari keempat komponen pada Tabel 3.2. tersebut dibagi dalam beberapa indikator

lagi yaitu; disiplin,rasa ingin tahu, kerjasama, tanggung jawab, belajar mandiri,

dan mampu menghasilkan suatu produk. Indikator-indikator tersebut masih akan

dibagi menjadi beberapa indikator empirik yang nantinya akan menjadi butiran

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Terdapat 38 butir pertanyaan dalam

kuesioner mewakili ketiga komponen sikap dan 6 butir pernyataan yang mewakili

komponen keterampilan.

Selain dengan kuesione, juga dengan menambahkan hasil wawancara sebagai

pendukung hasil kuesioner nantinya. Terdapat lima butir pertanyaan untuk

wawancara, yaitu:

1. Ibu mengajar mata pelajaran apa ?

2. Metode belajar apa yang biasanya ibu gunakan pada mata pelajaran

pemrograman web ?

3. Bagaimana sikap siswa saat belajar pemrograman web ?

4. Kendala apa saja yang ibu alami saat mengajar pemrograman web ?

5. Bagaimana sikap siswa saat diberikan tugas diskusi berkelompok ?

Dari kuesioner dan didukung oleh hasil wawancara terlihat pengaruh penggunaan

metode belajar Project Based Learning terhadap sikap dan keterampilan dengan

menggunakan media Asana pada siswa X TKJ A.

Hasil uji validitas pertama terhadap 44 butir peryataan dalam skala Likert

menghasilkan nilai corrected item total correlation yang bergerak dari -0,096

sampai dengan 0,490. Hal ini menunjukkan bahwa 44 pernyataan dalam skala

Likert tidak semuanya valid karena terdapat beberapa item < 0,25. Hasil uji

validitas pertama yang telah dilakukan terhadap 44 butir pernyataan dalam skala

Likert terdapat 9 butir yang tidak valid. 9 butir pernyataan yang < 0,25 tidak

diikutkan dalam uji validitas yang kedua. Pada hasil uji validitas kedua terhadap

35 butir pernyataan dalam skala Likert menghasilkan nilai corrected item total

correlation yang bergerak dari 0,191 sampai dengan 0,509. Dalam pengujian ke-

dua masih menunjukkan ada 2 butir pernyataan yang < 0,25 , sehingga dari 35

butir pernyataan terdapat 33 pernyataan yang valid. Pengujian ke-tiga bergerak

Page 13: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

7

dari 0,186 sampai dengan 0,531. Hal ini menunjukkan bahwa dari 33 pernyataan

masih ada yang belum valid karena < 0,25. Terdapat 1 butir pernyataan yang <

0,25, sehingga dari 33 butir soal masih dikurangi 1 karena tidak valid. Uji

validitas ke-empat nilai corrected item total correlation bergerak dari 0,252

sampai dengan 0,521. Hal ini menunjukkan bahwa dari 32 butir soal valid karena

semua item > 0,25.

Perhitungan reliabilitas alat ukur disni berupa kuesioner dengan menggunakan

teknik cronbach’s alpha. Nunnally dalam Gozali menyatakan bahwa skala akan

dianggap reliabel ketika memenuhi koefisien alpha (α) lebih besar dari 0,70 [17].

Hasil uji reliabilitas terhadap skala Likert memperoleh nilai alpha 0,873, sehingga

kedua skala tersebut dapat dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat

ukur.

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan yang pertama, tahap

persiapan seperti pemilihan masalah dan menentukan materi pembelajaran.

Selanjutnya mencari teori dan penelitian yang relevan serta merumuskan masalah

penelitian dan hipotesis yang digunakan, melakukan observasi yang akan diteliti

dan pengembangan instrumen (kuesioner dan pembuatan RPP). Penentuan media

serta keputusan pengunaan instrument penelitian (judgement instrumen

penelitian). Pengujian instrument kuesioner dan pengolahan data dengan

menghitung validitas butiran pernyataan, reabilitas kuesioner, indeks kesukaran

intrumen, daya pembeda instrumen.

Tahapan yang kedua, tahap pelaksanaan dilakukan memberikan perlakuan

kepada subyek penelitian. Perlakuan yang dibagi menjadi dua, perlakuan dengan

memberikan metode pembelajaran Project Based Learning dan perlakuan dengan

memberikan metode Project Based Learning namun menggunakan media

pembelajaran, yaitu media Asana. Setiap perlakuan yang telah di berikan akan ada

pengukuran. Hal ini dimaksud untuk melihat apakah ada perbedaan antara

pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dengan pembelajaran

menggunakan metode Project Based Learning menggunakan media Asana.

Rancangan sistem dapat berjalan dengan lancar didukung pembuatan RPP

(Rancangan Proses Pembelajaran) yang akan disusun sebagai acuannya.

Tahapan yang ketiga, tahap analisis data untuk mengetahui pengaruh setelah

pemberian perlakuan terhadap subyek, dengan menggunakan Uji One-Sample T

Test. Tahap terakhir pembuatan laporan yaitu setelah data diolah dibuat laporan

dari hasil pembahasan dengan dilampirkan bukti fisik seperti foto serta lampiran

data yang dibutuhkan.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menemukan ada perbedaan sikap kerja sama dan

keterampilan yang dimiliki responden dalam mata pelajaran Pemrograman Web

setelah diterapkannya metode PBL dengan media Asana, dengan rincian sebagai

berikut: Pertama, Sikap kerjasama sebelum diterapkannya metode PBL ditemukan

rata-rata skor kuesioner 34 responden hanya 46,79. Kondisi tersebut mengalami

perubahan ketika metode PBL mulai diterapkan dalam proses pembelajaran,

dimana responden mulai memahami arti pentingnya sikap kerjasama dalam

Page 14: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

8

menyelesaikan suatu proyek. Perubahan ini terlihat seperti pada grafik 4.1. yang

menunjukkan kondisi sikap kerjasama responden sebelum diberikan metode PBL

dengan sesudah diberikan metode PBL dilihat dari rata-rata skor.

Grafik 4.1. Rata-rata sikap kerjasama sebelum diberikan metode PBL dengan

sesudah diberikan metode PBL

Dilihat pada grafik 4.1. Perubahan tersebut tampak pada nilai rata-rata sikap

kerjasama sesudah metode PBL diterapkan adalah 104 jauh lebih tinggi dari nilai

rata-rata sebelum metode PBL diterapkan yaitu 46,79.

Gambar 4.1. mendukung grafik 4.1. dimana terlihat setelah diberikan metode

PBL responden dapat saling bekerjasama membantu menyelesaikan suatu proyek.

Gambar 4.1. Responden saling bekerjasama dalam menyelesaikan proyek

Pada gambar 4.1. menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan sikap kerja sama

yang dimiliki oleh responden ke arah lebih baik. Perubahan sikap kerjasama ini

ditunjukkan dari presentase sikap kerjasama responden sesudah metode PBL

diterapkan untuk yang kriteria ‘tinggi’ menjadi 77,78% dibandingkan sebelum

diterapkan metode PBL hanya 50,00%. Artinya, bahwa naiknya presentase sikap

kerjasama untuk kriteria ‘tinggi’ dapat dipahami sebagai akibat dari penerapan

metode PBL. Sebagaimana diungkapkan Mahanal mengenai kelebihan penerapan

metode PBL yaitu, komunikasi dan meningkatkan hubungan sosial siswa terlihat

dalam penggunaan metode belajar PBL [18].

Page 15: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

9

Hasil penelitian ini didukung hasil uji One Sample T Test menunjukkan nilai

singnifikansi 0,000<0,05, yang bermakna bahwa terdapat perbedaan antara sikap

kerjasama yang dimiliki oleh responden sebelum dan sesudah metode PBL

diterapkan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini selaras dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mahanal dkk. yang menemukan ada pengaruh

strategi pembelajaran PBL terhadap peningkatan sikap siswa SMA Negeri 2

Malang terhadap ekosistem sungai. Siswa yang diajar dengan pembelajaran

berbasis proyek memiliki sikap lebih tinggi 11,65% dari peserta didik yang diajar

dengan pembelajaran konvensional [19].

Penelitian juga menemukan bahwa sesudah diterapkannya metode

pembelajaran PBL dengan menggunakan media Asana sikap kerjasama yang

dimiliki responden mengalami perubahan. Perubahan tampak seperti pada grafik

4.2. yang menunjukkan kondisi sikap kerjasama responden sebelum dan sesudah

diberikan metode PBL dengan menggunakan media Asana dilihat dari rata-rata

skor.

Grafik 4.2. Rata-rata sikap kerja sama sebelum dan sesudah diberikan metode PBL

dengan menggunakan media Asana

Dilihat pada grafik 4.1. perubahan tersebut tampak pada nilai rata-rata sikap

kerjasama sesudah metode PBL dengan menggunakan media Asana diterapkan

adalah 99,75 lebih tinggi dari nilai rata-rata sebelum metode PBL diterapkan yaitu

46,79. Hasil penelitian didukung juga oleh uji One Sample T Test menunjukkan

nilai singnifikansi 0,000<0,05, yang bermakna bahwa terdapat perbedaan antara

sikap kerjasama yang dimiliki oleh responden sebelum dan sesudah metode PBL

dengan menggunakan media Asana diterapkan dalam proses pembelajaran.

Penggunaan media Asana pada metode PBL ditunjukkan Tabel 4.1.

PBL Asana

Fase-1: Penentuan Pertanyaan Mendasar

Dalam Asana menggunakan fitur Team

Conversation sebagai tempat guru dan siswa saling berdiskusi

Fase-2: Mendesain Perencanaan Proyek Perencanaan proyek dalam Asana menggunakan fitur Create Projects dan untuk membagi tugas

kerja tim menggunakan fitur Tasks to do

Fase-3: Menyusun jadwal Pemberian waktu setiap tugas tim dapat dilakukan

dengan fitur Due Date

Fase-4: Memonitor peserta didik dalam kemajuan

proyek

Untuk memonitor kemajuan tim dapat diamati

pada fitur Progress setiap Projects

Fase-5: Menguji Hasil Menguji hasil tim yang sudah diselesaikan dapat

Page 16: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

10

didownload atau di periksa dalam fitur

Attachment, yang terdapat di setiap Projects tim.

Fase-6: Mengevaluasi Pengalaman

Secara berkelompok melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan,

aktivitas ini dapat dilakukan dengan

menggunakan fitur Comment yang disediakan disetiap Tasks proyek

Tabel 4.4. Penerapan media Asana pada metode PBL

Pada Tabel 4.1. menunjukkan langkah-langkah metode PBL pada media Asana

dalam proses pembelajaran, sesuai dengan pendapat Sadiman dkk. yang

menyatakan penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap

pasif anak didik [20]. Selain dari pendapat Sadiman dkk. juga dilihat dari

presentase sikap kerjasama responden sesudah metode PBL dengan Asana

diterapkan untuk yang kriteria ‘tinggi’ menjadi 96,97% dibandingkan sebelum

diterapkan metode PBL hanya 50,00%. Artinya, bahwa naiknya presentase sikap

kerjasama untuk kriteria ‘tinggi’ dapat dipahami sebagai akibat dari penerapan

metode PBL dengan media Asana.

Kedua, keterampilan responden sebelum metode PBL dilaksanakan, dilihat

pada rata-rata skor kuesioner dari 34 responden hanya 5,9. Kondisi tersebut mulai

mengalami perubahan ketika metode PBL mulai diterapkan pada responden.

Perubahan terlihat dari kreativitas dan inovasi responden ketika menyelesaikan

suatu proyek. Didukung oleh pendapat Kamdi yang menyatakan PBL juga

mendukung pembangunan pengetahuan dan pengembangan kopetensi produktif

siswa dalam bentuk keterampilan (skill), dan keterampilan sebagai pekerja yang

baik (employability skill) [21]. Pada grafik 4.5. mempresentasikan perubahan

keterampilan responden sebelum diberikan metode PBL dengan sesudah diberikan

metode PBL dilihat dari rata-rata skor.

Grafik 4.3. Rata-rata keterampilan sebelum diberikan metode PBL dengan

sesudah diberikan metode PBL

Dilihat pada grafik 4.3. Perubahan tersebut tampak pada nilai rata-rata

keterampilansesudah metode PBL diterapkan adalah 14,77 jauh lebih tinggi dari

nilai rata-rata sebelum metode PBL diterapkan yaitu 5,9. Perubahan keterampilan

ini juga dilihat dari presentase keterampilan responden sesudah metode PBL

diterapkan untuk yang kriteria ‘tinggi’ menjadi 13,89% dibandingkan sebelum

diterapkan metode PBL hanya 0%. Artinya, bahwa naiknya presentase

Page 17: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

11

keterampilan untuk kriteria ‘tinggi’ dapat dipahami sebagai akibat dari penerapan

metode PBL. Perubahan yang diakibat dari penerapan metode PBL ini, sesuai

dengan pendapat Cord mengenai manfaat menggunakan metode PBL yaitu; dapat

membantu siswa dalam mengembangkan berbagai kemampuan, seperti halnya

intelektual, sosial, emosional, dan moral [22].

Berdasarkan hasil observasi guru menunjukkan responden dapat mendesain

suatu halaman web dengan menggunakan CSS (Cascading Style Sheets),

sedangkan sebelum diterapkan metode PBL responden masih belum bisa

mendesain suatu halaman web. Salah satu hasil desain web responden ditunjukkan

pada gambar 4.2 dan mendukung grafik 4.3.

Gambar 4.2 hasil proyek pemrograman web

Gambar 4.2. menunjukkan keterampilan responden yang telah berhasil membuat

desain mading online dengan menggunakan CSS. Dapat diartikan bahwa, metode

PBL yang diterapkan selama proses pembelajaran pemrograman Web memberi

pengaruh terhadap keterampilan responden. Hasil penelitian ini didukung oleh

hasil uji One Sample T Test menunjukkan nilai signifikan 0,000<0,05, yang

bermakna bahwa terdapat perbedaan antara keterampilan yang dimiliki oleh

responden sebelum dan sesudah metode PBL diterapkan dalam proses

pembelajaran. Hasil Penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh

Muderawan dkk. menemukan perbedaan hasil belajar keterampilan proses sains

antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran proyek dengan

kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan nilai

FA = 38,5313 pada taraf signifikansi 0,05 [23].

Penelitian ini juga menemukan bahwa sesudah diterapkannya metode

pembelajaran PBL dengan menggunakan media Asana keterampilan yang dimiliki

responden mengalami perubahan. Perubahan tampak seperti pada grafik 4.4. yang

menunjukkan kondisi keterampilan responden sebelum dan sesudah diberikan

metode PBL dengan menggunakan media Asana dilihat dari rata-rata skor.

Page 18: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

12

Grafik 4.4. Rata-rata keterampilan sebelum dan sesudah diberikan metode PBL denganmedia

Asana

Pada grafik 4.4. Perubahan tersebut tampak pada nilai rata-rata keterampilan

sesudah metode PBL dengan menggunakan media Asana diterapkan adalah 14,24

lebih tinggi dari nilai rata-rata sebelum metode PBL diterapkan yaitu 5,97.

Perubahan keterampilan ini juga dilihat dari presentase keterampilan responden

sesudah metode PBL dengan Asana diterapkan untuk yang kriteria ‘tinggi’

menjadi 42,42% dibandingkan sebelum diterapkan metode PBL hanya 0%.

Artinya, bahwa naiknya presentase keterampilan untuk kriteria ‘tinggi’ dapat

dipahami sebagai akibat dari penerapan metode PBL dengan media Asana. Hasil

penelitian didukung juga oleh uji One Sample T Test menunjukkan nilai

singnifikansi 0,000<0,05, yang bermakna bahwa terdapat perbedaan antara

keterampilan yang dimiliki oleh responden sebelum dan sesudah metode PBL

dengan menggunakan media Asana diterapkan dalam proses pembelajaran.

Perubahan sikap kerjasama dan keterampilan dapat dilihat dari tabel 4.2

berdasarkan presentase dari tiap – tiap indikator sikap kerjasama dan

keterampilan.

Komponen Indikator

Presentase (%)

Sebelum Metode PBL

& Asana Metode PBL

Metode PBL &

Asana

Afeksi Disiplin 81,32% 74,58% 81,06%

Rasa ingin tahu 55,88% 84,89% 84,09%

Kerjasama 41,17% 84,72% 85,85%

Konasi Disiplin 71,59% 79,73% 81,47%

Rasa ingin tahu 66,66% 77,77% 81,06%

Kerjasama 32,72% 88,19% 87,12%

Tanggung jawab 66,54% 80,90% 80,30%

Kognisi Belajar mandiri 71,32% 74,65% 79,92%

Keterampilan Mampu menghasilkan

suatu produk (WEB) 52,94% 61,57% 73,23%

Tabel 4.2. Presentase sikap dan keterampilan siswa perindikator sebelum dan sesudah

diterapkan metode PBL dan media Asana

Hasil presentase tiap – tiap indikator sikap dan keterampilan pada tabel 4.2.

menunjukkan peningkatan yang segnifikan terhadap komponen afeksi dan konasi

Page 19: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

13

pada indikator kerjasama sesudah metode PBL dibandingkan sebelum diterapkan

metode PBL. Peningkatan yang signifikat ini dapat dipahami sebagai akibat dari

penerapan metode PBL. Sebagaimana yang telah diungkapkan Mahanal mengenai

kelebihan penerapan metode PBL yaitu, memberikan kesempatan bagi siswa

untuk dapat berperan di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Peningkatan

dapat dilihat juga pada komponen keterampilan untuk indikator mampu

menghasilkan suatu produk (web) setelah menggunakan metode PBL 61,57% dan

setelah menggunakan metode PBL & Asana 73,23% lebih tinggi dibandingkan

sebelum diterapkan metode PBL & Asana yaitu 52,94%. Sebagaimana yang telah

diungkapkan Mahanal [18] mengenai kelebihan penerapan metode PBL yaitu,

pembelajaran berbasiskan proyek, memampukan siswa belajar untuk dapat

memecahkan permasalahan suatu proyek. Hal ini dapat memberikan efek pada

peningkatan keterampilan dalam hal pemecahan masalah bagi siswa.

Hasil presentase tiap – tiap indikator sikap dan keterampilan pada tabel 4.2.

terdapat penurunan. Indikator yang menurun yaitu indikator disiplin, tanggung

jawab dan kerja sama pada komponen afeksi dan konasi. Indikator sikap disiplin

sebelum diterapkan metode PBL presentasenya tinggi namun setelah diterapkan

metode PBL menjadi menurun. Penurunan sikap disiplin ini terjadi dilihat dari

hasil observasi karena pengalaman siswa kelas X TKJ A kurang untuk bekerja

sama secara tim untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga, ketika bekerja

secara kelompok sikap disiplin mereka menjadi menurun. Selain dari hasil

observasi juga dilihat dari butir pernyataan nomer 3 untuk indikator disiplin yang

menyatakan “Saya merasa penting untuk menuliskan laporan progres proyek

pemrograman web” presentasenya hanya 68,75%.

Pada indikator sikap kerjasama dan tanggung jawab sesudah diterapkan metode

PBL presentasenya tinggi namun setelah diterapkan metode PBL & Asana

menjadi menurun walaupun tidak begitu signifikan. Penurunan sikap kerja sama

dan tanggung jawab dilihat dari hasil presentase karena dipengaruhi oleh jumlah

siswa pada hari pembagian kuesioner untuk mengukur sikap kerja sama dan

keterampilan setelah penerapan metode PBL dan media Asana hanya 33 siswa,

sedangkan jumlah siswa saat penyebaran kuesioner setelah penerapan metode

PBL adalah 36 siswa. Selain berdasarkan jumlah siswa yang berbeda, berdasarkan

hasil observasi juga terlihat siswa belum memiliki pengalaman bekerja sama

sebagai tim dengan menggunakan media belajar Asana. Sebagaimana yang telah

diungkapkan oleh Azwar mengenai faktor – faktor yang dapat mempengaruhi

sikap yaitu, tidak adanya pengalaman yang dimiliki oleh seseorang dengan suatu

objek, cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap objek tersebut [24].

Penurunan terhadap sikap kerja sama pada indikator disiplin, kerja sama dan

tanggung jawab dapat diberikan solusi dengan memberikan pengalaman –

pengalaman belajar menggunakan metode PBL dengan media Asana secara

kontinu.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang sikap kerjasama dan

keterampilan siswa SMK Negeri 2 Salatiga dalam mengerjakan proyek

Page 20: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

14

pembuatan Web, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran PBL

dengan menggunakan media Asana yang diterapkan selama proses pembelajaran

berpengaruh secara efektif terhadap perubahan sikap kerjasama dan keterampilan

siswa SMK Negeri 2 Salatiga.

5. Simpulan

Hasil penelitian “Pengaruh Metode Pembelajaran PBL (Project Based

Learning) Tentang Pemrograman Web dengan Menggunakan Media Asana

Terhadap Sikap dan Keterampilan Siswa di SMK Negeri 2 Salatiga”

menunjukkan bahwa penerapan metode PBL dengan menggunakan media Asana

terbukti dapat berpengaruh secara efektif terhadap perubahan sikap dan

keterampilan siswa SMK Negeri 2 Salatiga. Perubahan terlihat pada proses

pembelajaran yang terjadi, dimana sikap kerjasama dan keterampilan siswa

mengalami perubahan positif. Perubahan positif ini terbukti pertama dari

penerapan metode pembelajaran PBL berpengaruh secara efektif terhadap

perubahan sikap kerjasama dan keterampilan. Dibuktikan dari uji One Sample T

Test menunjukkan nilai singnifikansi 0,000<0,05. Kedua, pada penerapan metode

PBL dengan menggunakan media pembelajaran Asana berpengaruh secara efektif

terhadap perubahan sikap kerjasama dan keterampilan. Pengaruh ini dibuktikan

melalui oleh uji One Sample T Test menunjukkan nilai singnifikansi 0,000<0,05.

6. Saran

Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya mengunakan platform atau

media pembelajaran yang berbeda. Media pembelajaran yang digunakan adalah

Asana dengan fiture yang free (gratis). Media Asana yang berfitur free membatasi

hanya 30 orang yang dapat masuk dalam anggota tim, hal ini mengakibatkan tidak

seluruh siswa dapat masuk menjadi anggota tim di Asana. Kendala terbatas

anggota yang dapat masuk dalam Asana dapat diatasi dengan mengupgrade

layanan Asana (perbayar).

7. Daftar Pustaka

[1] Elin Cahyaningsih, SKKIN Programmer,

(online),(http://e_cahya.staff.gunadarma.ac.id/.diakasestgl. 8 februari

2015).

[2] Thomas, J.W, 2000, A Review of Research on Project-Based Learning, The

Autodesk Foundation: 111 McInnis Parkway,San Rafael, California 94903.

,(online),(http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL_Research.pdf

diakses Kamis, 08 februari 2015)

[3] Secord, P.F. & Backman.,1964, Social Psychology, Mc. Graw Hill Book

Company: New York

[4] Azwar, Saifuddin, 1995, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Page 21: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

15

[5] Chaer, Abdul dan Leoni Agustina, 2004, Sosiolinguistik: Perkenalan Awal,

Rineka Cipta: Jakarta.

[6] Azwar, S, 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, edisi 2, Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

[7] Syah, M, 2003, Psikologi Belajar, Laboratorium Komputer Pasca Sarjana

UNNES: Semarang.

[8] Poerwadarminta,WJS, 1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka: Jakarta.

[9] Sri Widiastuti dan Nur Rohmah Muktiani, 2010, Peningkatan Motivasi dan

Keterampilan Menggiring Bola Dalam Pembelajaran Sepakbola Melalui

Kucing Tikus Pada Siswa Kelas 4 SD Glagahombo 2 Tempel. Jurnal

Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 7 Nomor 1. Hlm. 47-59.

[10] Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000, Perkembangan Gerak dan

Belajar Gerak, Depdibud: Jakarta

[11] Thomas, J.W, 2000, A Review of Research on Project-Based Learning, The

Autodesk Foundation: 111 McInnis Parkway,San Rafael, California 94903.

,(online),(http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL_Research.pdf

diakses Kamis, 08 mei 2014)

[12] Santyasa, I. Wayan, 2006, Pembelajaran Inovatif :Model Kolaboratif, Basis

Proyek dan Orientasi NOS. Disajikan dalam Seminar Di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura Tanggal 27 Desember 2006, di

Semarapura, (online),(http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/indrya/, diakses

20 maret 2015)

[13] Mahanal, S. dan Wibowo, A. L. P. 2009. Penerapan Pembelajaran

lingkungan Hidup Berbasis Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan

Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep, dan Sikap Siswa (Studi di SMA

Negeri 9 Malang). Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan

Lingkungan Hidup dan Interkonferensi BKPSL. Universitas Negeri

Malang. 20—21 Juni.

[14] The George Lucas Educational Foundation, 2003, Instructional Module

Project Based Learning. The George Lucas Educational Foundation: 1

Letterman Drive, San Francisco, CA 94901, United States. (Online),

(http://garylatman.wikispaces.com/file/view/PBL+from+GLEF.pdf, diakses

tanggal 20 maret 2015)

[15] Anonim sumber,Official web Asana (Online), (https://asana.com, diakses

tanggal 18 maret 2015)

[16] Sanapiah, F, & Mulyadi, G. W., 1982, METODELOGI PENELITIAN

PENDIDIKAN, Usaha Nasional: Surabaya.

[17] Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program, edisi

ketujuh, Madan Penerbit Universitas Diponogoro: Semarang.

[18] Mahanal, S. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Deteksi

Kualitas Sungai dengan Indikator Biologi Berbasis Konstruktivistik untuk

Memberdayakan Berpikir Kritis dan Sikap Siswa SMA terhadap Ekosistem

Sungai di Malang. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca

sarjana Universitas Negeri Malang.

[19] Mahanal dkk, 2008, Pengaruh Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Page 22: Penerapan Metode Pembelajaran PBL (Project Based ......John [11] adalah suatu proyek tugas-tugas yang kompleks, yang berdasarkan pada pertanyaan menantang atau masalah, yang melibatkan

16

pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2

Malang, Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca sarjana

Universitas Negeri Malang.

[20] Arief, S. Sadiman, 2006, MEDIA PENDIDIKAN: Pengembangan, dan

Pemanfaatanya. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

[21] Kamdi, W, 2007, Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk

Peningkatan Mutu Pembelajaran, (Online),

(https://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-

proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/ diakses 20

maret 2015).

[22] Bas, Gokhan. 2011. Investigating The Effects Of Project-Based Learning on

Students Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson.

The Online Journal Of New Horizons In Education, (Online),

(http://www.tojned.net/pdf/tojnedv01i04-01.pdf,diakses tanggal 20 maret

2015)

[23] I W. Muderawan, 2013, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam

Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari

Gaya Kognitif Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, Volume 3 Tahun 2013, hal 5-10.

[24] Azwar, S, & Saifuddin (2008).Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar