penelitian asi (artikel)

Upload: budiono-mulyo

Post on 09-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penelitian ilmu kesehatan masyarakat tentang ASI

TRANSCRIPT

Hubungan Pola Pemberian Air Susu Ibu dan Faktor-Faktor Lain dengan Pola Makan Ibu Selama Menyusui pada Pengunjung Poli Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Kelurahan Kedoya Selatan Periode November 2015Vania Amalia Agatha, Citra P Dwicahya, Natalia Angreini Gunawan, Kharisma Albert PurwokoFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

ABSTRAKMenurut Depkes RI tahun 2002, pola makan ibu menyusui di Indonesia tergolong buruk. Seringkali ibu menyusui mendapat gizi dengan jumlah yang sama dengan ibu yang tidak menyusui, dimana seharusnya kebutuhan gizi ibu menyusui lebih tinggi dibanding ibu yang tidak menyusui.ini digunakan desain cross-sectional. Data primer didapatkan dengan menggunakan kuisioner. Sampel didapatkan sebesar 106 orang dengan cara purposive sampling. Data diolah dengan uji statistik Chi-Square dengan batas kemaknaan () = 5%. Dari hasil penelitian didapatkan sebaran rata-rata pola makan ibu menyusui baik (4-5 kali makan per hari dengan menu 4 sehat 5 sempurna) sebesar 38,7%, sebaran pola peberian ASI sering sebesar 45,3% , sebaran umur ibu dewasa sebesar 80,2% , sebaran pendidikan ibu menengah sebesar 50% , sebarah pekerjaan ibu tidak sibuk sebesar 61,3% , sebaran pendapatan per kapita sedang sebesar 42,5% , sebaran paritas tinggi sebesar 62,3% , sebaran pengetahuan ibu sedang sebesar 43,4% . Melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan hubungan bermakna pola makan ibu selama menyusui dengan pola pemberian ASI (p=0,032), umur ibu (p=0,031), aktifitas fisik ibu (p=0,03), dan pengetahuan ibu (p=0,004). Tidak didapatkan adanya hubungan bermakna pola makan ibu selama menyusui dengan pendidikan ibu (p=0,147), pendapatan per kapita (p=0,052) dan paritas (p=0,625).Kata kunci : Pola makan ibu menyusui, Pola pemberian ASI, Air Susu Ibu

ABSTRACTAccording to DEPKES RI in 2002 , the diet of breastfeeding mothers in Indonesia is poor . Often breastfeeding mothers nourished by the same amount with mothers who do not breastfeed , where the nutritional needs of lactating mothers should be higher than mothers who do not breastfeed .This study used a cross-sectional design. Primary data were obtained using a questionnaire. Samples obtained by 106 people with purposive sampling. The data were processed with statistical test Chi-Square with a limit of significance () = 5%. From the results, the distribution of the good diet pattern of breastfeeding mothers (up to 4-5 meals per day with 4 healthy 5 perfect menu) equal to 38,7% , the distribution frequently breastfeeding pattern equal to 45,3% , the distribution maternal age as adult equal to 80,2% , the distribution of maternal education as secondary equal to 50% , the distribution ot maternal employment who is not busy working equal to 61,3% , the distribution of income per capita was medium equal to 42,5% , the distributin of high parity equal to 62,3% , The distribution of mothers average knowledge equal to 43,4% . Through statistical test Chi-Square, found a significant relationship between maternal diet during breastfeeding with patterns of breastfeeding (p=0,032), maternal age (p=0,032), maternal physical activity (p=0,03) and maternal knowledge (0,004). There were no significant relationship between maternal diet during breastfeeding with maternal education (p=0,147) , income per capita (p=0,052) and number of parity (p=0,625).Keywords: maternal diet during lactation, breastfeeding pattern, breast milk

8

PENDAHULUANDasar dari pembuatan rumusan Milenium Development Goals (MDGs) adalah kehidupan yang layak dan kesejahteraan penduduk merupakan tujuan dari pembangunan di setiap negara, agar keadaan bumi yang aman, makmur, dan sejahtera dapat tercapai. Salah satu tujuan MDGs yang tertuang dalam poin kelima adalah meningkatkan kesehatan ibu, dimana salah satu indikator kesehatan ibu adalah status gizi ibu menyusui. Berdasarkan penelitian Yuli tahun 2010, golongan ibu menyusui merupakan kelompok sangat rawan terhadap masalah kekurangan gizi. Menurut Depkes RI tahun 2007, pola makan ibu menyusui di Indonesia tergolong buruk yaitu sebesar 30%. Dan seringkali ibu menyusui mendapat gizi dengan jumlah yang sama dengan ibu yang tidak menyusui, dimana seharusnya kebutuhan gizi ibu menyusui lebih tinggi dibanding ibu yang tidak menyusui. Kebiasaan menyusui yang baik hendaknya perlu terus dilakukan karena ASI merupakan makanan yang paling sempurna, dimana kandungan gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, menunjukkan bahwa frekuensi pola makan ibu menyusui yang tergolong buruk berkisar antara 40,5%.Menurut William tahun 2010 , bila ibu memiliki pola makan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan berjumlah 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri. 2 Penelitian Dessy di Jakarta Barat tahun 2009, didapatkan proporsi status gizi kurang pada ibu menyusui sebesar 9,8%. Sedangkan penelitian Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2013 untuk pola pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang buruk, menunjukan bahwa frekuensi pola pemberian Air susu ibu (ASI) berdasarkan frekuensi yaitu 0,05 yang didapatkan melalui uji non-parametrik chi square dengan hasil akhir menerima hipotesis. Dalam hal ini belum ada penelitian yang menunjukan hubungan antara paritas dengan pola makan ibu selama menyusui.KESIMPULANDari hasil penelitian mengenai hubungan pola pemberian ASI dan faktor-faktor lain dengan pola makan ibu selama menyusui, pada ibu menyusui yang mempunyai anak berusia 0-12 bulan yang datang ke poli KIA puskesmas Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk bulan November 2015. Didapatkan bahwa dari 106 sampel didapatkan prevalensi pola pemberian ASI selama menyusui memiliki kategori pola pemberian ASI sering (4-5x / hari yaitu sebesar) 45,3%. Dari 106 sampel didapatkan prevalensi pola makan ibu selama menyusui memiliki kategori pola makan baik (2-3x / hari) yaitu sebesar 38,7%. Dari sebaran subjek menurut variable tertentu dapat terlihat bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori umur dewasa (20-40 tahun) yaitu sebesar 80,2%. Sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori pendidikan sedang (SMA) yaitu sebesar 50%. Sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori pekerjaan tidak sibuk (Ibu rumah tangga) yaitu sebesar 61,3%. Sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori pendapatan sedang (Rp 451.000 Rp 900.000 / kapita / bulan) yaitu sebesar 42,5% . Sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori paritas tinggi (>1) yaitu sebesar 62,3%. Sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori pola pemberian ASI sering (3-7x / hari) yaitu sebesar 45,3%. Sebagian besar subjek penelitian memiliki kategori pengetahuan sedang yaitu sebesar 43,4%Terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu, pekerjaan ibu, pola pemberian ASI, dan pengetahuan ibu dengan pola makan ibu selama menyusui.Tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas, pendapatan keluarga, dan pendidikan ibu dengan pola makan ibu selama menyusui.SARANBagi Puskesmas kelurahan Kedoya Selatan dan Puskesmas kecamatan Kebon Jeruk untuk mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai pola makan ibu selama menyusui, sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai pola makan ibu menyusui yang baik dengan gizi seimbang. Dalam program penyuluhan kesehatan ibu dan anak oleh dokter, bidan maupun kader dapat lebih mengingatkan pentingnya pola makan bergizi seimbang dan mengenai porsi makanan tambahan yang harus dikonsumsi selama menyusui untuk memenuhi kebutuhan gizi yang lebih tinggi dari orang lain pada umumnya. Serta lebih aktif dalam mengedukasi ibu menyusui tentang pola makan ibu menyusui yang baik dengan gizi seimbang. Pada akhirnya hal ini juga akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan.DAFTAR PUSTAKA1. Kemenkes RI. Situasi dan analisis asi ekslusif. Jakarta, 2014. Diunduh dari : www.depkes.go.id/pdf.php?id=14010200010 , tanggal 03 November 20152. US Departemen of Health and Human Services. Your guide to breastfeeding. Washington DC,2012. DFiunduh dari : https://www.womenshealth.gov/publications/our-publications/breastfeeding-guide/ , tanggal 04 November 20153. Utari AP, Roosita K, Damanik MRM. Pengetahuan gizi, keluhan kesehatan, kondisi psikologis dan pola pemberian asi ibu postpartum. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol.8 No 3. hal 187-192. November 2013. Diunduh dari : https://doaj.org/article/45b4b4cf23774dfb9b55acad7e976a39 , tanggal 03 November 20154. Anies Irawati. Pengaruh Status Gizi Ibu Selama Kehamilan dan Menyusui Terhadap Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu, April 2014. Diunduh dari : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/1431 , tanggal 04 November 20155. Amir LH, Donath SM. Maternal diet and breastfeeding : A case for right thinking physiological explanation for breastfeeding determinant. Early Human Development 88(7):467-71. Juli 2012. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22118871 , tanggal 04 November 20156. Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq. Hubungan antara menyusui segera (immediate breastfeeding) dan pemberian ASI eksklusif sampai dengan empat bulan., Vol.22 No.2 Mei-Agustus 2011. Diunduh dari : http://cgi.fisipol.ugm.ac.id/index.php/id/pustaka/literatur/138-hubungan-antara-menyusui-segera-dan-pemberian-asi-eksklusif-sampai-dengan-empat-bulan , tanggal 03 November 20157. Hubungan antara asupan protein dengan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu menyusui di kecamatan Jebres Surakarta. Jurnal Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2010. Diunduh dari : http://eprints.uns.ac.id/130/ , tanggal 05 November 2015 8. Peraturan perundang-undangan seputar pemberian ASI. Diunduh dari : http://aimi-asi.org/peraturan/, tanggal 05 November 2015.9. Nadimin , Baharuddin A , Zakaria A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu menyusui di wilayah kerja kecamatan Moncobalang kabupaten Gowa. Media Gizi Pangan, Vol. IX, Edisi 1, Januari Juni 2010. 10. Whitney E, Rolfes SR. Understanding Nutrition. Belmont : Thompson Higher Education, 201111. Mann J, Truswell AS. Essentials of human nutrition. Oxford university press, 201212. NSW Medications in Pregnancy and Breastfeeding Service. Vitamins and minerals in pregnancy and lactation. Februari 201113. Muzayaroh , Listriana Fatimah. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kembalinya Menstruasi pada Ibu Menyusui di Desa Ngumpul , Jogoroto, Jombang.2013. Diunduh dari : http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/view/167, tanggal 03 November 201514. Pertiwi S,Solehati S,Widiasih R. Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses laktasi ibu dengan bayi usia 0-6 bulan di desa cibeusi kecamatan Jatinangor. 2012. Diunduh dari : http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/697 , tanggal 05 November 201515. Fikawati S,Safiq A. Status Gizi Ibu dan Persepsi Ketidakcukupan Air Susu Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 6, Juni 2012. Diunduh dari : http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/view/77 , tanggal 03 November 201516. Dwi Sarbini, Listyani Hidayati. Hubungan antraa tingkat pendapatan keluarga dan pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di kecamatan Brebes kotamadya Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. I, No. 2, Hal 115-122. Desember 2010. Diunduh dari : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:LBzEhvaZgVYJ:https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617 , tanggal 05 November 2015 17. Safitri Nazri. Hubungan pola makan ibu menyusui dengan status gizi bayi di desa gampoeng keude bagok dan keude bagok kecamatan nurussalam kabupaten aceh timur naanggroe aceh darussalam tahun 2002. Diunduh dari : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35033/7/Cover.pdf, tanggal 08 November 2015.18. Mahadewi, Ayu Putri IG, Pola konsumsi pangan, paritas dan status gizi ibu post partum 4 dan 6 bulan di Kabupaten Bantul Yogyakarta tahun 2011. Diunduh dari : http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=18907, tanggal 08 November 2015.