penatalaksanaan diet cva
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Penatalaksanaan Diet Cva
1/6
PENATALAKSANAAN DIET CVA/STROKE
1. Terapi
Pilar pengendalian Stroke terdiri dari 4 e!pat" #al$ %ait& '
1. Terapi diet (troke renda# gara!$ le!ak$ p&rin dan )an%ak !akan !akanan %ang
!engand&ng *ita!in A$+$C$E dan elektrolit (eperti (a%&r dan )&a#,)&a#an"
2. Terapi o)at a(pirin$ tri-lopidine$ -lopidogrel$ -ilo(taol$ dipirida!ol"
3. Ola# raga/lati#an a(!ani
4. Pen%&lan/ed&ka(i
0. Pengat&ran Diit
Pemberian makanan pada penderita stroke disesuaikan dengan keadaan penderita,
antara lain apakah kesadaran penderita menurun atau tidak, dan ada tidaknya gangguan fungsi
menelan. Pada pasien stroke iskemik biasanya kesadaran tidak menurun dan tidak ada gangguan
fungsi menelan. Sedangkan pada stroke hemoragik kesadaran sering kali menurun sampai terjadikoma dan ditemukan disfagia (gangguan menelan). Selain itu, pasien stroke juga mngalami
gangguan mengunyah, dan saluran erna lain seperti tukak stres. Sekitar 3! " 4!# pasien
mengalami disfagia, dan sekitar 1$# mengalami tukau stres pada penderita stroke iskemik, dan
sekitar 4$# pada penderita stroke hemoragik.
%ntuk menegah penurunan status gi&i dan menapai gi&i yang optimal, diperlukan
penatalaksanaan asupan gi&i yang tepat pada penderita stroke. 'alur pemberian &at gi&i dapat
melalui mulut (per oral), enteral (melalui sonde), melalui pipa (*) maupun parenteral (dengan
selang infus) berdasarkan kondisi penderita. amun, terkadang penyulit yang timbul pada
pemberian nutrisi melalui infus (parenteral) berkepanjangan menimbulkan komplikasi phlebitis
(radang pembuluh +ena) sehingga juga menghambat kegiatan fisioterapi penderita. esulitan
menelan pada penderita, terutama yang berbentuk airan, perlu latihan menelan dengan bantuan
-
8/17/2019 Penatalaksanaan Diet Cva
2/6
gel atau guarol. uarol ini tidak berbau dan tidak memiliki rasa, rendah kalori dan tinggi akan
gum yang dapat digunakan untuk mengentalkan airan, makanan dan minuman.
3. Ta#apan pe!)erian !akanan dan !in&!an
a. Pada tahap akut (24"4$ jam)
-ila kesadaran penderita menurun atau tidak sadar, diberikan makanan parenteral (makanan
intra+ena) melalui selang infung, dan dilanjutkan dengan makanan leat pipa (*). Pemberian
makanan perlu hati"hati untuk memonitor kebutuhan gi&i dan airan yang diperlukan. elebihan
airan dan peningkatan gula darah di dalam darah dapat menyebabkan edema serebri. /nergi
yang diberikan sesuai kebutuhan basal tubuh, protein diberikan sampai dengan 1,0 g kg berat
badan hari, dan lemak sampai 2,0 g kg berat bedan hari dan dekstrosa maksimal g kg berat
badan hari. Para peneliti memberi rekomendasi agar kadar gula darah dipertahankan pada le+el
10!"2!! mg # pad afase akut stroke.
b. Pada tahap pemulihan
• -ila pasien sadar dan tidak disfagia, dapat diberikan makanan melalui mulut (oral) seara
bertahap seperti makanan lunak, saring hingga berupa bentuk makanan yang biasa dengan porsi
keil dan sering.
• -ila terjadi disfagia, jalur pemberian makanan diberikan bertahap mulai parenteral, kemudian
bagian mulut (per oral) dan bagian melalui pipa (*), selanjutnya 5 bagian per oral (semi padat dan semi air melalui *) dan diet lengkap (makanan dan minuman oral).
• -ila penderita mengalami tukak stres akibat asam lambung dan gastrin meningkat, diberikan
makanan seara bertahap juga dimulai dengan makanan enteral (bila tidak ada perdarahan
diberikan melalui selang infus (parenteral) sampai perdarahan berhenti.
Pada penderita dengan gangguan menelan, pemberian makanan disesuaikan juga sebagai
berikut 6
a. -ila penderita mengalami kesulitan menelan, diet yang diberikan yaitu 6
• 7akanan dengan aroma dan rasa yang tajam dengan tujuan untuk merangsang dapat menelan
semaksimal mungkin.
• 7akanan dengna suhu hangatdingin untuk merangsang dapat menelan semaksimal mungkin
-
8/17/2019 Penatalaksanaan Diet Cva
3/6
• 7akanan yang semi padat untuk menghindari obstruksi (penyumbatan).
• Potongan makanan yang tidak terlalu besar untuk menghindari obstruksi.
• 7akanan porsi keil dan sering agar asupan makanan optimal.
b. -ila sensasi (rasa) di mulut menurun, maka sebaiknya dipertimbangkan 6
• 8etakkan makanan di area paling sensitif, suhu makanan dingin, makanan dengan aroma dan
rasa yang tajam agar penderita mendapatkan rasa yang maksimal.
• *idak menampur makanan dengan berbagai tekstur agar memudahkan menelan.
. -ila koordinasi otot mulut melemah, maka dipertimbangkan 6
• 7akanan semi padat agar ke otot mulut minimal.
• 9indari makanan yang liin untuk menghindari masuk ke saluran nafas.
• 7akanan porsi keil dan sering agar asupan makanan optimal.
d. -ila porsi ele+asi laring menurun, sebaiknya 6
• 7akanan kental dan lembut untuk menegah menempelnya makanan pada laring.
• 9indari potongan makanan yang besar untuk menegah obstruksi.
e. -ila pita suara yang menutup optimal, sebaiknya airan yang diberikan tidak terlalu ener untuk
menegah airan masuk ke saluran pernafasan.
4. eni( diet
Pemberian jenis makanan sebaiknya disesuian dengan faktor"faktor risiko yang ada
pada penderita. Pada prinsipnya, diet yang diberikan adalah diet seimbang dengan modifikasi
yang disesuaikan dengan penyakit penyerta lain yang dialami penderita. 7isalnya, penderita
stroke dengan hipertensi, sebaiknya diberikan menu diet seimbang dengan jumlah garam yang
dibatasi. Seeorang dnegan penyakit :iabetes mellitus, asupan gula dalam diet harus dibatasi.
-agi penderita stroke dengan peninggian asam urat, maka diet yang dianjurkan untuk membatasi
asupan purin. Pengaturan diet merupakan hal yang penting, karena merupakan salah satu upaya
untuk menegah stroke berulang. ;leh karena itu, keluarga terdekat perlu sekali mengetahui
jenis yang tepat untuk peraatan penderita di rumah dengan menanyakan pada dokterahli gi&i
sebelum pasien kembali dari rumah sakit.
0. Ke)&tan gii
-
8/17/2019 Penatalaksanaan Diet Cva
4/6
Prinsip pemberian makanan harus memenuhi kebutuhan optimal airan, kalori, protein, lemak,
mineral, dan +itamin. -iasanya porsi makan yang diberikan keil dan sering (kurang lebih < kali
sehari). ebutuhan gi&i perlu memperhatikan asupan &at"&at gi&i sebagai berikut (=ahyuningrum
dan >rdinal, ?nstalasi i&i @SA7, 'akarta, 2!!2) 6
1. Energi
:iberikan berdasarkan umur, berat badan (--), tinggi badan (*-), jenis kelamin dan akti+itas,
atau sekitar 20"40 kkal --hari. Pada fase akut (B 4$ jam) diberikan sekitar 1.1!! C 1.0!!
kkalkg --hari. Setelah fase akut, pemberian makanan disesuaikan dengan keadaan pasien dan
penyakit penyerta yang ada, misalnya diet rendag garam (untuk penderit ahipertensi), rendah
kolesterol dan lemak (penderita dengan kolesterol tinggi), rendah gula (penderita diabetes
mellitus), atau rendah purin (penderita dengan asam urat tinggi).
2. Kar)o#idrat
:iberikan sekitar
sebaiknya tidak diberikan gula murni dan membatasi pemberian karbohidrat kompleks.
3. Protein
:iberikan sesuai kebutuhan, sekitar !,$ C 1 gkg --hari. Sedangkan penderita dengan gi&i
kurang diberikan lebih banyak yaitu sekitar 1,2 C 1,0 gkg --hari. %ntuk penderita dengan
penyakit penyerta seperti gagal ginjal kronik, dibatasi hanya !,< gkg --hari.
4. Le!ak
>supan lemak sebaiknya diberikan sekitar 2!"20 # dari total energi. Sebaiknya diberikan lemak tidak jenuh ganda. 9indari makanan mengandung banyak lemak terutam lemak jenuh, tinggi
kolesterol, dan asam lemak trans (trans fatty aid), yang banyak terdapat pada margarin, daging
berlemak, makanan gorengan, dan juga makanan kemasan seperti chips. olesterol sebaiknya
dibatasi sekitar 3!# dari total lemak. Pilih lemak yang tidak jenuh dalam memasak terutama
yang banyak mengandung +itamin / seperti minyak &aitun. 7enurut beberapa penelitian,
-
8/17/2019 Penatalaksanaan Diet Cva
5/6
pemberian asam lemak omega"3 (dari minyak ikan) bermanfaat untuk menegah atero sklerosis
dan mengenerkan darah. ;leh karena itu, konsumsi ikan laut yang banyak mengandung omega"
3 dianjurkan.
0. Vita!in
*erutama +itamin A, +itamin -2 (ribofla+in), +itamin -
-
8/17/2019 Penatalaksanaan Diet Cva
6/6
Pemberian antioksidan seperto fla+onoid dilaporkan memberi banyak manfaat, ontohnya
banyak terdapat pada teh, sayur"sayuran dan buah"buahan seperti apel, anggur.
*abel -ahan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan untuk penderita stroke
+a#an !akanan %ang )ole#
di!akan
+a#an !akanan %ang tidak )ole#
di!akan
S&!)er Kar)o#idrat
-eras, kentang, ubi, singkong, terigu,
hunke, sagu, roti
S&!)er Kar)o#idrat
Produk olahan yang dibuat dengan
garam dapur, sodabaking poder, kue
yang manisS&!)er Protein
Sumber protei rendah lemak seperti
?kan, ayam tanpa kulit, susu skim,
tempe, tahu, dankaang"kaangan
S&!)er Protein
:aging sapid an ayam berlemak,
jerohan, otak, hati, ikan banyak duri,
susu penuh keju, es krim, dan produk
olahan protein heani yang diaetkan
seperti daging asam, ham, baon,
dendeng, kornet
Sa%&ranSayuran berserat sedang dimasak,
seperti bayam, kangkung, kaang
panjang, labu siam, tomat, tauge,
ortel
S&!)er Le!ak
Sumber lemak dalam jumlah terbatas
yaitu bentuk makanan yang mudah
dierna. 7akanan terutama diolah
dengan ara dipanggang, dikukus,
disetup, direbus, dan dibakar
S&!)er Le!ak
7inyak kelapa dan minyak kelapa
sait, margarin dan mentega biasa,
santan kental, krim dan produk
gorengan.