penanganan dampak hidrokarbon (print)

18
RENCANA PENYEHATAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBAKARAN SENYAWA HIDROKARBON DI SUATU DAERAH (Kimia) Disusun Oleh Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754 SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta 2014

Upload: aan-munandar

Post on 13-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Usefull

TRANSCRIPT

Page 1: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

RENCANA PENYEHATAN LINGKUNGAN AKIBAT

PEMBAKARAN SENYAWA HIDROKARBON DI SUATU

DAERAH

(Kimia)

Disusun Oleh

Nama : Aan Munandar

Kelas : XI Geologi Pertambangan A

NIS : 14754

SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta

2014

Page 2: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................i

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................................ ii

2.1. Latar Belakang .................................................................................................................ii

2.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................iii

2.3. Tujuan .............................................................................................................................iii

BAB II : ISI.....................................................................................................................................1

2.1. Karakteristik Hidrokarbon ...............................................................................................2

2.2. Jenis-Jenis Hidrokarbon ...................................................................................................3

2.3. Sumber dan Distribusi ......................................................................................................4

2.4. Dampak Kesehatan.......................................................................................................... 4

2.5. Pengendalian Dampak ......................................................................................................5

2.6. Pencegahan Dampak ........................................................................................................6

BAB III : PENUTUP.......................................................................................................................8

3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 8

i

Page 3: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

BAB I

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.

Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah

komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak

dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk

kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan.

Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat

hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau

komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan

(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali. Pencemaran udara pada

suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik

berupa padatan, cairan, atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke

lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini tentu tergantung pada keadaan geografi dan

metereologi setempat (Wardhana, 2004). .Sebagian besar pencemar udara (sekitar 75%) berasal

gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sumber polusi yang utama berasal dari

kendaraan bermotor. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri,

pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).

Sumber pencemaran timbal (Pb) terbesar berasal dari pembakaran bensin, dimana

dihasilkan berbagai komponen timbal (Pb), Timbal (Pb) dicampurkan ke dalam bensin sebagai

anti letup atau anti knock aditif dengan kadar sekitar 2,4 gram/gallon. Timbal (Pb) yang

digunakan untuk anti knock adalah tetraethyl timbal (C2H5)4. Fungsi penambahan timbal (Pb)

adalah dimaksudkan untuk meningkatkan bilangan oktana. Timbal (Pb) adalah bahan yang dapat

meracuni lingkungan dan mempunyai dampak pada seluruh sistem di dalam tubuh. Timbal (Pb)

dapat masuk ke tubuh melalui inhalasi, makanan dan minuman serta absorbsi melalui kulit

(Albalak, 2001).

ii

Page 4: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

2.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah karakteristik dari hidrokarbon ?

1.2.2. Apa sajakah jenis-jenis dari hidrokarbon ?

1.2.3. Bagaimana sumber dan distribusi dari hidrokarbon ?

1.2.4. Bagaimanakah pengendalian dampak dari hidrokarbon ?

1.2.5. Bagaimanakah pencegahan dampak dari hidrokarbon ?

2.3. Tujuan

1.3.1. Dapat mengetahui karakteristik dari hidrokarbon

1.3.2. Dapat mengetahui jenis-jenis dari hidrokarbon

1.3.3. Dapat mengetahui sumber dan distribusi dari hidrokarbon

1.3.4. Dapat mengetahui dan mempratekkan pengendalian dampak dari hidrokarbon

1.3.5. Dapat mengetahui dan mempratekkan pencegaha dampak dari hidrokarbon

iii

Page 5: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

BAB II

PEMBAHASAN

Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan

kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan

kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang

terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang

dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat

dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga

suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan

gangguan kesehatan.

Pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor pada akhir-

akhir ini sudah berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan dan memberikan andil yang

terbesar dalam pencemaran udara secara total terutama di kota-kota besar negara berkembang.

Salah satu polutan gas buang kendaraan bermotor yang ikut berpartisipasi dalam

pencemaran udara adalah hidrokarbon. Bensin yang digunakan sebagai bahan bakar untuk

kendaraan bermotor merupakan suatu campuran komplek antara

hidrokarbonhidrokarbon sederhana dengan sejumlah kecil bahan tambahan non-hidrokarbon

bersifat sangat volatil yang sangat mudah menguap dan mengemisikan hidrokarbon ke udara.

Hidrokarbon yang diemisikan tersebut merupakan polutan primer karena dilepaskan ke

udara secara langsung oleh kendaraan bermotor baik pada saat pengisian bahan bakar

maupun karena tidak sempurnanya pembakaran yang terjadi di ruang bakar.

Menurut WHO di seluruh dunia, polusi udara menyebabkan kematian 800.000 orang

setiap tahun. Berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994, pencemaran udara merupakan

pembunuh kedua bagi anak balita di Jakarta, 14% bagi seluruh kematian balita seluruh Indonesia

dan 6% bagi seluruh angka kematian penduduk Indonesia. Jakarta sendiri adalah kota dengan

kualitas terburuk ketiga di dunia (www.euro.who.int , 2006).

1

Page 6: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

2.1. Karakteristik Hidrokarbon

Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan sifat fisik HC

dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC. HC adalah bahan pencemar

udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon,

unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4

atom karbon akan berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan

berbentuk cairan dan padatan.

HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya. Sedangkan

bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan

membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu. Berdasarkan struktur

molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik,

hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung

cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus atau bercabang.

Hidrokarbon (HC), walaupun ada berbagai nama untuk polutan ini, mulai dari “gas

organik reaktif” sampai “senyawa organik yang mudah menguap”, tetapi semua nama tersebut

mengacu pada ribuan polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci

kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan

karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya secara sendiri-sendiri: benzene, suatu konstituen

dari gasolin, misalnya, dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-

oksida nitrogen dalam cahaya matahari, dan menimbulkan asap kabut atau ozon.

Hidrokarbon dan oksidan fotokimia merupakan komponen polutan udara yang berbeda

tetapi mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Hidrokarbon merupakan polutan primer

karena dilepaskan ke udara secara langsung, sedangkan oksidan fotokimia berasal dari reaksi-

reaksi yang melibatkan hidrokarbon baik secara langsung maupun tidak langsung. Masalah yang

dihadapi karena adanya polusi hidrokarbon harus mempertimbangkan juga adanya polusi

oksidan fotokimia.

Menurut Soedomo (2001), hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan

untuk beberapa senyawa organic yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber

2

Page 7: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti ladang minyak, gas

bumi geothermal. Umumnya hidrokarbon terdiri atas methana, ethan dan turunan-turunan

senyawa alifatik dan aromatic. Hidrokarbon dinyatakan dengan hidrokarbon total (THC).

Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena, toluena,

ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam

minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat

rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat.

2.2. Jenis-Jenis Hidrokarbon

3

Page 8: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

2.3. Sumber dan Distribusi

Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai

minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi

tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.

Sebagai bahan pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang

diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. HC merupakan

polutan primer karena dilepas ke udara ambien secara langsung.

Kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan cemaran dalam bentuk HC adalah

industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan karet. Diperkirakan emisi

industri sebesar 10 % berupa HC. Sumber HC dapat pula berasal dari sarana transportasi.

Kondisi mesin yang kurang baik akan menghasilkan HC. Pada umumnya pada pagi hari kadar

HC di udara tinggi, namun pada siang hari menurun. Sore hari kadar HC akan meningkat dan

kemudian menurun lagi pada malam hari. Adanya hidrokarbon di udara terutama metana, dapat

berasal dari sumber-sumber alami terutama proses biologi aktivitas geothermal seperti explorasi

dan pemanfaatan gas alam dan minyak bumi dan sebagainya. Jumlah yang cukup besar juga

berasal dari proses dekomposisi bahan organik pada permukaan tanah, Demikian juga

pembuangan sampah, kebakaran hutan dan kegiatan manusia lainnya mempunyai peranan yang

cukup besar dalam memproduksi gas hidrokarbon di atmosfir.

2.4. Dampak Kesehatan

Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan

baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah

industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan

merangsang terbentuknya sel-sel kanker.Pengaruh hidrokarbon aromatic pada kesehatan manusia

dapat terlihat pada tabel dibawah ini.

4

Page 9: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

2.5. Pengendalian Dampak

2.5.1. Mitigasi Dampak Hidrokarbon

Terdapat empat strategi dalam mitigasi dampak hidrokarbon :

Kontrol emisi kendaraan bermotor, hal ini dapat dilakukan secara periodik.

Kontrol emisi sumber stasioner seperti kilang minyak, petrokimia dengan menggunakan

metode kondensasi, evaporasi, insenerasi, absorpsi dan subsitusi..

Penghindaran reseptor dari daerah yang tercemar.

Kontrol lingkungan (Controlled environment). Ada beberapa macam teknik yang telah

digunakan untuk mengontrol emisi hidrokarbon dari sumbernya, yaitu insinerasi,

adsorbsi, absorbsi dan kondensasi.

2.5.2. Alternatif penggunaan Bahan Bakar

Alternatif mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan menggunakan energi sinar

matahari dan juga minyak-minyak sayuran (nabati). Kelebihan menggunakan bahan bakar

alternatif ini adalah melakukan penghematan, karena per liter lebih murah dibanding bahan bakar

pada umumnya, memiliki nilai tambah bagi Indonesia, dan ramah lingkungan, karena tidak akan

menghasilkan gas-gas Hidrokarbon. Antara lain dengan menggunakan:

Minyak kelapa sawit . Ternyata sumber hidrokarbon bisa didapat dalam minyak kelapa

sawit atau biji-bijian yang lain.Padanya terdapat struktur trigliserida yang serupa dengan

hidrokarbon minyak bumi, yang memungkinkan digunakan untuk mensubstitusi minyak

bumi. Peran teknologi katalis sangat vital pada tahap ini karena mengubah struktur

trigliserida menjadi produk yang saat ini disuplai oleh minyak bumi memerlukan katalis

5

Page 10: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

yang tepat. Turunan gliserida yang dapat menggantikan bahan yang disuplai dari minyak

bumi ialah bahan baker (solar dan bensin) dan bahan baku petrokimia.

Kedelai. Sekelompok peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, mengklaim telah

berhasil menciptakan sebuah mesin yang dapat digerakkan dengan bahan bakar diesel

bercampur hidrogen. Menurut para penciptanya, jika 30 persen hidrogen ditambahkan ke

dalam mesin pembakaran, hasilnya adalah pengurangan sekitar 70 persen karbon

dioksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon.

2.6. Pencegahan Dampak

2.6.1. Sumber Bergerak

Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.

Melakukan pengujian emisi secara berkala dan KIR kendaraan.

Memasang filter pada knalpot.

2.6.2. Sumber Tidak Bergerak

Memasang scruber pada cerobong asap.

Memodifikasi pada proses pembakaran.

2.6.3. Manusia

Apabila kadar oksidan dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (235 mg/Nm3

dengan waktu pengukuran 1jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-

upaya:

Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.

Mengurangi aktifitas di luar rumah.

6

Page 11: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

2.6.4. Penanggulangan

Mengganti peralatan yang rusak.

Mengatur pertukaran udara didalam ruang, seperti menggunakan exhaust-fan.

Bila jatuh korban keracunan maka lakukan :

Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.

Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.

7

Page 12: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi

yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan

gas-gas lain.

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.

Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah

komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak

dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk

kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan.

Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat

hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau

komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan

(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Polusi udara atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam

udara baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun proses alam

sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan setiap substansi

yang bukan merupakan bagian daripada komposisi udara normal disebut sebagai polutan.

Sebagian besar pencemar udara (sekitar 75%) berasal gas buangan hasil pembakaran bahan bakar

fosil. Sumber polusi yang utama berasal dari kendaraan bermotor. Sumber-sumber polusi lainnya

misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).

8

Page 13: Penanganan Dampak Hidrokarbon (Print)

9