pemuliaan mutasi umur genjah pada …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/pertanian... ·...

7
PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAIVARIETAS ORBA Rivaie Ratma* ABSTRAK - ABSTRACT PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAI VARIETAS ORBA. Dari orientasi dosis pada penelitian terdahulu terpilih 3 dosis (0,20; 0,25: dan 0,30 kGy) untuk meradiasi 1000 butir benih varietas Orba (kadar air sekitar 13%) tiap dosis. Pengamatan pada generasi M5 menghasilkan 1 galur mutan kedelai, yaitu 10 hari lebih genjah (M5/20/20) dan 5 galur mutan kedelai, yaitu 5 hari lebih genjah dari kontrol (M5/25/143, M5/25/148, M5/25/ 164, M5/25/203, dan M3/30/247). Tetapi dari observasi potensi hasil biji kering per tanaman, semua galur genjah mutan tersebut (M5/20/20, M5/25/143, M5/25/148, M5/25/164, M5/25/ 203, dan M5/30/24 7) tampaknyalebih rendah dari potensi hasil biji kering per tanaman kontrol. INDUCED MUTATION FOR EARLY MATURITY IN ORBA SOYBEAN VARIETY. Three selected doses (0.20; 0.25: and 0.30 kGy) from the former investigation were used for irradiating 3000 seeds of Orba (1000 seeds for each dose). Observation in M5 generation resulted 1 early maturing mutant line, which was about 10 days earlier (M5/20/20) and 5 early maturing mutant lines, which were about 5 days earlier than the control (M5/25/143, M5/25/ 148, M5/25/164, M5/25/203, and M5/30/247). However, the yield potential per plant of all the mutant lines (M5/20/20, M5/25/143, M5/25/148, M5/25/164, M5/25/203, and M5/30/24 7) seem to be lower than of the control. PENDAHULUAN Orientasi dosis untuk mendapatkan dosis optimal umumnya dilakukan dengan mengukur sifat kuantitatif seperti reduksi pertumbuhan batang dan akar pada generasi M 1 dan menghitung jumlah frekuensi mutasi klorof1l pada generasi M2 (I). Tanaman kedelai sering ditanam bersama-sama dengan komoditi tanaman lainnya pada lahan yang tidak begitu luas. Untuk ini dibutuhkan tanaman kedelai berumur genjah. Dengan demikian akan lebih membantu meningkatkan dayaguna dan hasilguna tanah (2). Usaha mendapatkan varietas kedelai unggul berumur genjah dengan cara konvensional telah banyak dilakukan. Tetapi usaha dengan mutasi buatan masih sedikit (3). Hasil mutan buatan dengan radiasi pada padi pertama kali dilaporkan oleh lCHIJIMA pada tahun 1934. Tetapi penggunaan mutasi buatan untuk memper- baiki sifat tanaman kedelai baru dikerjakan awal tahun 1950 (4). Dewasa ini beberapa galur mutan genjah kedelai telah diketemukan dan beberapa di an tara mereka telah dilepas sebagai varietas baru. lradiasi sinar gamma pada dosis 0,10 kGy dilaporkan telah menghasilkan dua galur mutan kedelai yang masing-masing berumur 21 hari dan 15 hari lebih genjah dari kontrol. Kedua galur mutan genjah tersebut dilepas menjadi dua varietas baru dengan nama Raiden dan Raiko (5). * Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN 99

Upload: vuminh

Post on 20-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAIVARIETASORBA

Rivaie Ratma*

ABSTRAK - ABSTRACT

PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAI VARIETAS ORBA. Dariorientasi dosis pada penelitian terdahulu terpilih 3 dosis (0,20; 0,25: dan 0,30 kGy) untukmeradiasi 1000 butir benih varietas Orba (kadar air sekitar 13%) tiap dosis. Pengamatan pada

generasi M5 menghasilkan 1 galur mutan kedelai, yaitu 10 hari lebih genjah (M5/20/20) dan5 galur mutan kedelai, yaitu 5 hari lebih genjah dari kontrol (M5/25/143, M5/25/148, M5/25/164, M5/25/203, dan M3/30/247). Tetapi dari observasi potensi hasil biji kering per tanaman,semua galur genjah mutan tersebut (M5/20/20, M5/25/143, M5/25/148, M5/25/164, M5/25/203, dan M5/30/24 7) tampaknyalebih rendah dari potensi hasil biji kering per tanaman kontrol.

INDUCED MUTATION FOR EARLY MATURITY IN ORBA SOYBEAN VARIETY.Three selected doses (0.20; 0.25: and 0.30 kGy) from the former investigation were used for

irradiating 3000 seeds of Orba (1000 seeds for each dose). Observation in M5 generationresulted 1 early maturing mutant line, which was about 10 days earlier (M5/20/20) and 5 earlymaturing mutant lines, which were about 5 days earlier than the control (M5/25/143, M5/25/148, M5/25/164, M5/25/203, and M5/30/247). However, the yield potential per plant of allthe mutant lines (M5/20/20, M5/25/143, M5/25/148, M5/25/164, M5/25/203, and M5/30/24 7)seem to be lower than of the control.

PENDAHULUAN

Orientasi dosis untuk mendapatkan dosis optimal umumnya dilakukan dengan

mengukur sifat kuantitatif seperti reduksi pertumbuhan batang dan akar padagenerasi M 1 dan menghitung jumlah frekuensi mutasi klorof1l pada generasi M2 (I).

Tanaman kedelai sering ditanam bersama-sama dengan komoditi tanamanlainnya pada lahan yang tidak begitu luas. Untuk ini dibutuhkan tanaman kedelaiberumur genjah. Dengan demikian akan lebih membantu meningkatkan dayagunadan hasilguna tanah (2).

Usaha mendapatkan varietas kedelai unggul berumur genjah dengan carakonvensional telah banyak dilakukan. Tetapi usaha dengan mutasi buatan masihsedikit (3). Hasil mutan buatan dengan radiasi pada padi pertama kali dilaporkanoleh lCHIJIMA pada tahun 1934. Tetapi penggunaan mutasi buatan untuk memper­baiki sifat tanaman kedelai baru dikerjakan awal tahun 1950 (4).

Dewasa ini beberapa galur mutan genjah kedelai telah diketemukan danbeberapa di an tara mereka telah dilepas sebagai varietas baru. lradiasi sinar gammapada dosis 0,10 kGy dilaporkan telah menghasilkan dua galur mutan kedelai yangmasing-masing berumur 21 hari dan 15 hari lebih genjah dari kontrol. Kedua galurmutan genjah tersebut dilepas menjadi dua varietas baru dengan nama Raiden danRaiko (5).

* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN

99

lradiasi sinar gamma digunakan untuk mendapatkan mutan genjah dari varietas

Orba dalam penelitiiin ini,

BAHAN DAN METODE

Sebanyak 1000 butir benih varietas Orba (kadar air sekitar 13%, asal LembagaPenelitian Tanaman Pangan) per dosis, diradiasi dengan tiga dosis dari sinar gamma60Co (0,20; 0,25; dan 0,30 kGy) yang terpilih pada percobaan terdahulu (1) diPusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Pasar Jumat, Jakarta. Setelah diiradiasi langsungditanam di Kebun Percobaan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Pasar Jumat,Jakarta. Bersamaan tanam, dilakukan pemupukan urea (dosis 20 kg N/ha) dan

fosfat (dosis 60 kg P205/ha).Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan pada umur 7 dan 14 hari dengan

azodrin. Pada umur 21, 30,45. dan 60 hari dell.l~andiazinon.

Semua populasi M1 baik yang berasal dari perlakuan maupun kontrol dipanensecara individu. Dari hasH panen tersebut diperoleh 300, 230, 133, dan 55 buahtanaman masing-masing dari dosis perlakuan 0, 0,20. 0,25, dan 0,30 kGy. Benihgenerasi M2 ini ditanam kembali ke dalam galur, setiap galur terdiri atas 20 lubangdan setiap lubang ditanam 2 butir benih. Pada setiap 5 galur perlakua~ ditanamsebaris galur kontrol. Pengamatan dilakukan dengan kriteria : umur saat berbungadan umur saat masak. Semua tanaman mutan terpilih dipanen secara individu.

Pengamatan dengan kriteria yang sama dilakukan kembali pada generasi M3, M4'dan M5' Semua tanaman mutan terseleksi dari masing-masing dosls pada masing­masing generasi tersebut dipanen secara individu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Tabel I dan 2 terlihat bahwa dari generasi M2 terpilih tanaman 46, yaitu :M2/20/3, M2I20/5, M2/20/6, M2I20/9, M2I20/1 0, M2/20/11 , M2/20/ 12, M2/20/25, M2/20/26, M2/20/88, M2/20/89, M2/20/90, M2/20/91, M2/20/93,M2/20/94,M2/20/95, M2/20/96, M2I20/97, M2/20/101, M2/20/1 02, M2I20/1 04, M2/20/1 06,M2/20/108, M2I20/ 109, M2/25/121, M2/25/123, M2/25/124, M2/25/143, M2I25/144, M2/25/145, M2/20/147, M2/25/148, M2/25/164, M2/25/178, M2I25/180,M2/25/184. M2I25/185, M2I25/187, M2/25/193, M2/25/203, M2/30/246, M2/30/247, M2/20/260, M2/30/262, M2I30/269, dan M2I30/282 yang berbunga pada saatberumur 28 - 35 hari, yakni sama dengan kontrol tetapi masak lebih cepat darikontrol, tanaman M2/20/20 saat berbunga pada umur 32 - 38 hari, atau lebih lamadari kontrol tetapi masak lebih cepat (genjah). Pada generasi M3 tanaman mutanberikut : M3/20/20 umur saat berbunga tetap 32 - 38 hari, atau lebih lama darikontrol tetapi tetap masak lebih genjah. Sedang tanaman mutan berikut : M3/20/9,M3/20/10, M3/20/11, M3/20/25, M3/20/93, M3/20/94, M3/20/95, M3/20/97,M3/20/109, M3/25/143, M3/25/144, M3/25/145, M3/25/147, M3/25/148,M3/25/164, M3/25/180, M3/25/185, M3/25/203, dan M3/30/247 umur saat berbunga dankegenjahannya tetap sarna dengan pada generasi M2' Pada pemurnian selanjutnya

100

yakni pada generasi M4 dan MS' galur mutan MS/20/20 menunjukkan umur saatberbunga dan kemasakan yang mantap, seperti pada generasi-generasi sebelumnya.Sedang pada pemurnian tersebut, hanya galurmutan genjah : MS/2S/l43, MS/2S/

148, MS/2S/l64, MS/2S/203, dan MS/30/247 umur saat berbunga sarna dan masak­nya tetap seperti pada generasi M3' Pola berbunga terlambat dari kontrol tetapimasak lebih genjah seperti pada galur mutan genjah MS/20/20 ini telah ditemukanpu1a oleh JONSONS dkk. (6). KOO dkk. (7) yang meradiasi benih kedelai varietasHill dan Lee masing-masing dengan dosis O,lS kGy, pada generasi M2 dari varietasHill terpanen 75 tanaman mutan dengan umur saat berbunga lambat, 186 tanamanmutan masak terlambat dari kontrol, dan 143 tanaman mutan umur saat berbungaterlambat, 120 tanaman mutan masak terlambat dari kontrol terpanen dari varietas

Lee. Pada generasiM3 dari varietas Hill terpilih 74 tanaman mutan berbunga lambat,130 tanaman mutan masak terlambat dari kontrol. Dari varietas Lee pada generasi

M3 terpilih 143 tanaman mutan berbunga terlambat, 19 tanaman mutan masakterlambat dari kontrol.

Tabel 3 mengungkapkan tentang hasil observasi beberapa sifat agronomi antaralain tinggi tanaman, jumlah polong kosong per tanaman, jumlah polong isi pertanaman, dan bobot biji kering per tanaman. Mengenai tinggi tanaman danjumlah

polong kosong per tanaman kelihatannya sarna dengan kontrol. Tetapi mengenaijumlah polong isi pertanaman dan bobot biji kering per tanaman dari semua galurmutan genjah berikut : MS/20/20, MS/2S/l43, MS/2S/l48, MS/2S/164, MS/2S/203, dan MS/30/147 lebih rendah dari kontrol. Rendahnya jumlah polong isi pertanaman dan bobot biji kering per tanaman tersebut mungkin menjadikan potensidaya hasil dari semua galur mutan genjah kedelai itu akan lebih rendah dari potensidaya hasil per tanaman kontrol. Indikasi rendahnya semua potensi daya hasH pertanaman dari semua galur mutan genjah itu baru merupakan hasH observasi belakadan daya hasil pendahuluan pada generasi berikutnya diharapkan akan dapatmemberikan gambaran yang jelas.

KESIMPULAN

Dari hasH penelitian yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:Galur mutan MS/20/20 meskipun berbungasekitar 10 hari lebih lambat dari kontroltetapi masaknya buah lebih genjah, sedang S galur mutan berikut : MS/2S/l43,MS/2S/.l48, MS/2S/164, MS/2S/203m dan MS/30/247 berbunga sarna dengankontrol tetapi masaknya sekitar Shari lebih genjah.

UCAP AN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Hendratno, M.sc.atas fasilitas dan petunjuk yang berharga yang telah beliau berikan dan ucapanterima kasih disampaikan pula kepada· Bapak Dr. Ir. Mochamad Ismachin atas

petunjuk dan nasehat beliau yang berharga sehingga makalah ini dapat disajikan.

101

DAFTAR PUSTAKA

1. RATMA, R., "Studi perbandingan antara pengaruh neutron cepat dan iradiasigamma pada tanaman kedelai", Seminar 20 Tahun Kemasyarakatan nm~Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, Pusat Penelitian Teknik Nuklir,Bandung (1985).

2. IAEA, Manual on Mutation Breeding (fechnical Reports Series No. 119),IAEA, Vienna (1977) 87.

3. SOMAATMADJA. S., Penelitian Menunjang Perkembangan Produksi Kedelai,Rapat Teknis Penelitian dan Pengembangan, Bogor 2 - 4 Oktober 1984,Tidak diterbitkan.

4. MUGIONO, dan ISMACHIN, M., "Mutan genjah dengan radiasi dari padivarietas Pelita 1/1", Kesimpulan dan Kertas-Kertas Karya Loka KaryaPemuliaan Mutasi Ke II (Yogyakarta, 1974), Badan Tenaga Atom Nasional,Jakarta (1975) 63.

5. KOO, FX.s., "Mutation breeding in soybean", Induced Mutation and Plant

Improvement" (Froc. of a study group meeting, Buenos Aires, 1970),IAEA, Vienna (1972) 285.

6. JONSONS, H.W., ROBINSON,. H.P., and COMSTOCK, R.R., Genotypic and

phenotypic correlation in soybean and their application in selection,Agron, J. 47 (1955) 44 7.

7. KOO, FK.S., CUEVAS-ROIZ, J., and CUTIERREZ-COLDN, G., "Gammarays induced of mutations in soybean improvement adaptati~n", Impro­ving Plant Protein in Nuclear Techniques (proc. Symp. Vienna, 1970),IAEA, Vienna (1970) 367.

102

Tabd 1. Umur lut berbunga dari galur gerijah mutan kedelai pada generui M2, MS, M4 danM5 dalam bari

No

Umur saat berbunga pada generasiKode urut

M2M3M4M5

(hari )

(hari )( hari )( hari )

1

M2/20/20 32 - 3832 - 3832 - 3832 - 38

2M 2/20/3 28 -- 35

3M 2/20/5 28 -- 35

4M2/20/6 28 -- 35

5M2/20/9 28 -- 3528 - 35

6M2/20/10 28 - 3528 - 35

7M2/20/11 28 - 3528 - 35

8M2/20/12 28 -- 35

9M2/20/25 28 - 3528 - 35

10M2/20/26 28 - 35

11M2/20/88 28 - 35

.12M2/20/89 28- 35

13M2/20/90 28 -- 35

14M 2/20/91 28 - 35

15M 2/20/93 283528 -- 3S

16M2/20/94 283528 -- 35

17M 2/20/9 528 .3528 - 3 ~

18M 2/20/96 28 - 35

19M2/20/97 28 .. 3528 - 35

20M2/20/101 28 - 35

21M2/20/102 28 .. 35

22M2/20/104 28 - 35

"M 2/20/1 062835.;..J

24M :2/20/1 0828 -- 35

25M 2/20/ 10928 - 3528 .- 35

26M2/25/121 28 -- 35

27M2/25/123 28 - 35

28M2/25/124 28 - 35

29M2/25/143 28 -- 3528- 3528 . 35:28 - 35

30M2/25/144 28 -- 3528 - 35

31M2/25/145 28 .. 3528 -·35

32M2/25/147 28 .- 3528 -<,:\

33M2/25/148 28 .. 3528 .. 3528 - 3528- 35

34M2/25/164 28 -- 3S:28 - 3528 - 3528 - 35

35M2/25/178 28 .. 35

36M:2/25/18028 - 3528 -- 35

37M2/25/184 28 - 35

38M2/25/185 28- 3528 -- 35

39M::!/25/18728 - 35

40M 2/25/19328 - 35

41M2/20/203 28 .. 3528 -- 3528 -- 3528 - 35

42M2/30/246 28 .. 35

43M2/30/247 28· 3528 .352835 2S35

44M2/30/260 28 -- 35

45M 2/30/26228 - 35

46M:2/30/26928 -. 35

47M2/30/282 28 - 35

48K/Orba 283528.,5283528 - 35

103

Tabel 2. Umur saat masak dari galur genjah mutan kedclai pada generasi M2, MS, M4 dan M5dalam hari

No

Umur saat maJLk pada generasiKode urut

M2M3M4M5

( hari )(hari )(hari )(hari )

I

M2/20/20 75 - 8075 - 8075 - 8075 - 802

M2/20/3 82 - 873

M2/20/5 82 - 874

M2/20/6 82 - 875

M/2/20/9 82 - 8782 - 876

M2/20/10 82 -8782 - 877

M2/20/11 82 - 8782 - 878

M2/20/12 82 - 879

M2/20/25 82 - 8782 - 8710

M2/20/26 82 - 87II M2/20/88 82 - 8712

M2/20/89 82 - 8713

M2/20/90 82 - 8714

M2/20/91 82 -- 8715

M2/20/93 82 - 8782 - 8716

M2/20/94 82- 8782 - 8717

M2/20/95 828782 - 8718

M2/20/9682 - 8719

M2/20/9782 - 8782 - 8720

M2/20/10182 - 8721

M2/20/l 0282· 8722

M2/20/104828723

M2/20/10682 - 8724

M2/20/1 0882 - 8725

M2/20/10982 - 8782 - 8726

M2/25/12180 - 8527

M2/25/12380 - 8528

M2/25/12480 - 8529

M2/25/14380 - 8580 - 8580 - 8580 - 8530

M2/25/14480 - 8580 - 8531

M2/25/14580 - 8580 - 8532

M2/25/14780 - 8580 - 8533

M2/25/14880 - 8580 - 8580 - 8580 - 8534

M2/25/16480 - 8580 - 8580 - 8580 - 8535

M2/25/17880 -- 8536

M2/25/18080 - 8580 - 8537

M2/25/18480 - 8538

M2/25/18580 -- 8580 - 8539

M2/25/ 18780 - 8580 - 8540

M2/25/19380 - 8541

M2/25j20380- 8580 - 8580 - 8580 - 8542

M2/30/24680 - 8543

M2/30/24780 - 8580 - 8580 - 8580 - 8544

M2/30/26080- 8545

M2/30/26280 - 8546

M2/30/26980 - 8547

M2/30/28280 - 8548

K/Orba 85 - 9085 - 9085 - 9085 - 90

104

....oVI

Tabd 3. Beberapa sifat agronomi dari galur genjah mutan keddai pada generasi M5 (Rata-rata dari 30 sampe! tanarnan)

No Jumlah cabangJumlah polonglumlah polongHerat biji kering perurut

Kode per tanamanisi per tanamankosong per tanam-per tanaman( buah )

( buah )an( buah) ( gram )

1

M5/20/20 117 31,372

M5/25/143 217 11,733

M5/25/148 21431,664

M5/25/164 21631,815

M5/25/203 210 11,276

M5/30/247 212 11,417

K/Orba 21822,23