pemeriksaan widal jurnal
TRANSCRIPT
PEMERIKSAAN WIDAL
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan widal untuk menegakkan diagnosis demam
typhoid
2. Mahasiswa mengetahui adanya antibodi spesifik terhadap bakteri Salmonella
1.2 Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah Rapid Slide Test dan tes
aglutinasi tabung reaksi
1.3 Prinsip
Prinsip dari tes ini adalah reaksi imunologis antara antibodi yang diproduksi oleh
bakteri (agglutinin) dengan jenis lain dari antigen fibril.
1.4 Alat, Bahan, dan Reagen
A. Alat
1. Kaca objek berbentuk cincin
2. Pipet serum
3. Stik pengaduk
4. Tabung reaksi
5. Pengaduk mekanik (jika diperlukan)
B. Bahan
1. Larutan NaCl 0,9%
2. Antigen Fibril
3. Serum
C. Reagen
1. Brucella abortus
2. Brucella melitensis
3. Antigen Salmonella Grup A
4. Antigen Salmonella Grup B
5. Antigen Salmonella Grup C
6. Paratyphoid A (Antigen Salmonella Flagellar a )
7. Paratyphoid B (Antigen Salmonella Flagellar b )
8. Paratyphoid C (Antigen Salmonella Flagellar c )
9. Proteus OX2
10. Proteus OX19
11. Proteus OXK
12. Typhoid O (Salmonella Group D, somatik)
1.5 Langkah Kerja
A. Rapid Slide Test
1. 5 kaca objek disediakan dan masing-masing dibuat lingkaran dengan diameter 1 ½
inci dengan pensil lilin atau sebuah pensil dengan ujung bercahaya. Untuk tujuan
ini bisa juga digunakan kaca jendela yang kecil. Kaca objek berbentuk cincin juga
dianjurkan untuk digunakan.
2. Sejumlah serum yang akan diuji ditambahkan dengan pipet yang sesuai, ke dalam
lingkaran kaca objek dari kiri ke kanan dengan urutan: 0,08 mL, 0,04 mL, 0,02
mL, 0,01 mL, 0,005 mL. Serum harus bersih dan tidak panas. Prosedur ini
diulangi dengan serum kontrol positif dan negatif.
3. Antigen dikocok dengan hati – hati untuk memastikan suspensi tercampur merata.
4. Dengan memegang penetes secara vertikal, ditambahkan satu tetes suspensi
antigen setiap sejumlah serum.
5. Serum dan antigen dicampur menggunakan stik pengaduk. Stik pengaduk yang
berbeda digunakan untuk setiap jumlah serum atau digunakan stick yang sama dan
dikerjakan dari kanan ke kiri. Area yang dibentuk setiap campuran harus
berukuran ½ inci - 1 inch.
6. Slide digoyangkan dengan tangan atau pengocok mekanik pada kecepatan 150
rpm selama 2-3 menit.
7. Aglutinasi diamati dengan pencahayaan tidak langsung berlatar belakang gelap.
8. Serum positif oleh titer yang dikenali dan serum negatif serum harus termasuk ke
dalam control
B. Tes Aglutinasi Tabung Reaksi
1. Sepuluh tabung reaksi berukuran 12 x 75 mm disediakan dan diletakkan di rak
yang sesuai
2. 1,9 mL larutan natrium klorida 0,9% ditambahkan ke tabung pertama
3. 1,0 mL larutan natrium klorida 0,9% ditambahkan ke tabung yang tersisa
4. 0,1 mL serum yang akan diuji ditambahkan ke tabung pertama. 1,0 ml serum yang
diencerkan diaduk rata dan dipindahkan dari tabung pertama ke tabung kedua.
Prosedur ini diulangi sampai kesepuluh tabung mengandung seri pengenceran
serum dua - kali lipat dari 1: 20 sampai 1: 10240. 1,0 mL pengencer serum
diambil dari tabung 10 dan dibuang. Tabung no. 1 dianggap sebagai pengenceran
1:20. Prosedur ini diulangi dengan serum kontrol positif dan negatif.
5. Satu tabung ditempatkan di akhir seri tabung pengenceran dan 1,0 mL larutan
natrium klorida 0,9% ditambahkan untuk mengencerkan serum. Tabung itu
dilabeli dengan nama "Control Saline”
6. Suspensi antigen dihomogenkan dengan mengocok botol hati - hati. Satu tetes
antigen ditambahkan untuk setiap tabung.
7. Rak dikocok untuk mencampur antigen dengan serum dan ditempatkan di
waterbath. Waktu dan suhu inkubasi yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
Antigen Temperature Waktu Inkubasi
Salmonella “O” Group A 45°- 50℃ 18 jam
Salmonella “O” Group B 45°- 50 18 jam
Salmonella “O” Group C 45°- 50 18 jam
Salmonella “O” Group D
(Typhoid O)45°- 50 18 jam
Salmonella “H” a 45°- 50 2 jam
Salmonella “H” b 45°- 50 2 jam
Salmonella “H” c 45°- 50 2 jam
Salmonella “H” d
(Typhoid H)45°- 50 2 jam
Brucella abortus dan
Brucella meltonois37 48 jam
Proteus OX2, OX19 dan
OXK37 18 jam
Catatan : Typhoid H dan antigen Salmonella flagellar harus diinkubasi selama 2
jam pada suhu 45°- 50 dilanjutkan dengan inkubasi 10 jam pada suhu 2°- 8
sebelum pembacaan terakhir.
8. Setelah diinkubasi, rak yang berisi tabung reaksi dipindahkan dengan hati-hati dan
diamati aglutinasinya. Menggunakan sumber cahaya tidak langsung dengan latar
belakang hitam akan memberikan kondisi optimal untuk pembacaan tabung
9. Hasil tes dicatat sebagai berikut :
a. 4+ : Semua organisme berkumpul di dasar tabung dan cairan supernatan
bersih
b. 3+ : Sekitar 75% organisme berkumpul dan supernatant sedikit keruh
c. 2+ : Sekitar 50% organisme berkumpul dan supernatant dengan kekeruhan
sedang
d. 1+ : Sekitar 25 % organisme berkumpul dan supernatant keruh
e. - : Tidak ada aglutinasi yang teramati dan muncul kekeruhan pada suspensi
10. Titer dari serum reaktif dicatat sebagai pengenceran terakhir yang memberikan
reaksi 2 +