tubex vs widal

27

Upload: delviastriwidyana

Post on 26-Jan-2016

316 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Tubex vs Widal

TRANSCRIPT

Page 1: Tubex vs Widal
Page 2: Tubex vs Widal

2

*Diagnosis definitif dan gold standar diagnosa demam tifoid adalah dengan isolasi kuman S.typhi dengan gal cultur.

Page 3: Tubex vs Widal

* Baku emas

* Sensitivitas rendah

* Perlu fasilitas laboratorium mikrobiologi

* Perlu waktu 4 – 6 hari untuk mendapatkan hasil

Page 4: Tubex vs Widal

* Rendahnya biakan darah positif :

- pemberian antimikroba

- waktu pengambilan darah

- volume darah tidak memadai

- perbandingan volume darah dengan

media

- darah membeku

Page 5: Tubex vs Widal

*Diagnosa pasti

*Spesifik

*Yang terdiagnosa bukan hanya S. typhi

*Dipengaruhi pemberian antibiotik

*Memerlukan waktu 3-7 hari

*Keberhasilan tergantung waktu pengambilan bahan

*Peralatan yg canggih

Page 6: Tubex vs Widal

*Bacteremia occurs early in the disease *Blood Cultures are positive in

1st week in 90%2nd week in 75%3rd week in 60%4th week and later in 25%

6

Page 7: Tubex vs Widal

7

Pola kemungkinan ditemukan S. typhi melalui kultur dan serologi

1st 2nd 3rd 4th 5th Minggu Infeksi

Page 8: Tubex vs Widal

*Tes ini dipakai sejak tahun 1896 oleh Felix Widal, dimana prinsipnya adalah terjadinya reaksi aglutinasi antara antigen S.typhi dg aglutinin penderita.

*Dg kata lain penentuan kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen O (somatik) dan H (Flagellar) S.typhi.

Page 9: Tubex vs Widal

Uji Widal

Ag O

Ag H

Ag O

Ag H

aglutinin

aglutinin

aglutinasi

aglutinasi

Antigen O dan H kuman S. Typhi akan merangsang tubuh penderita membentuk aglutinin yang akan ditentukan titernya

Memeriksa adanya antibodi terhadap antigen O (somatik) & H (flagella) pada S. Typhi dan Paratyphi A, B, dan C

Page 10: Tubex vs Widal

10

*Prinsip pemeriksaan adalah :

*reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan suspense antigen Salmonella typhosa

*penentuan kadar aglutinasi antibodi dalam serum penderita yg telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen O (somatik) dan H (Flagellar) S.typhi.

*Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.

Page 11: Tubex vs Widal
Page 12: Tubex vs Widal

*Faktor pemeriksaan* Belum adanya standarisasi antigen

* Perlu paired sera selang 2 minggu dengan kenaikan titer 4x untuk menyatakan positif.

* Kesulitan meminta pasien memeriksa 2 minggu lagi

* Biasanya pasien sudah mendapat terapi

Page 13: Tubex vs Widal

*Pemeriksaan tunggal :

- sebaiknya pada minggu 2 - 3

- Titer > 1/ 160

Kriteria tergantung endemisitas : 1/40- 1/480

*Pemeriksaan Ganda : - minggu 1 dan minggu 2

- Peningkatan titer >/= 4 x

Bila sudah diberi antibiotik hanya dijumpai pada 25% kasus

Page 14: Tubex vs Widal

*Sensitivitas dan spesifisitas rendah* Memberikan hasil negatif sampai 30% dari sampel biakan

positif salmonella

* Reaksi silang dengan Salmonella lain

* Kesulitan interpretasi hasil di daerah endemik S.typhi

* Efek imunisasi

Rao TV. Typhoid Fever : need for a better diagnostics methods.Deteksi dini Demam typhoid dengan Tubex TF (iGM salmonella/IMBI). Afiati, Arina I. Pacific healthcare no.01/Jul/12

Page 15: Tubex vs Widal

tc

The chart for Antibody Responses to Salmonella typhi

PATHOGENESISPATHOGENESIS

Sources : Prof PL Lim, University of Hongkong

Page 16: Tubex vs Widal

Tubex ® TF mrpk inhibition magnetic binding assay (IMBI™ ). •Prinsipnya mendeteksi adanya antibodi anti-O9 IgM dalam serum pasien dgn menilai kemampuan untuk menghambat reaksi antara reagen dua berwarna dan antigen/antibodi yg dilapisi oleh reagen. •Tubex®TF mrpk uji semi-kuantitatif, dan dengan demikian tingkat penghambatan sebanding dengan konsentrasi antibodi anti-O9 dalam sampel. •Pemisahan ini dilakukan dalam satu langkah oleh gaya magnet; dimana setelah hasilnya dibaca secara visual dan mencetak skor thd skala warna yang disediakan.

16

Page 17: Tubex vs Widal

17

Page 18: Tubex vs Widal

18

*Brown Reagen : Magnetic particle coated with S.typhi LPS-O9 antigen by pasive adsorbtion

*Blue Reagen : Blue carboxylated latex particle coated with mouse anti LPS-O9 Mab using carbodiimide & added with BSA coated red latex particle

*Negative Control: protein stabilized buffer

*Positive control: Control Ab in protein stabilized buffer

Page 19: Tubex vs Widal

19

*V-shape wells: micro tube plastic for reaction

*Magnetic + Color Scale: strong magnet which embedded inside on plastic color scale box

Page 20: Tubex vs Widal

errisa devi fauzi 20

Page 21: Tubex vs Widal

21

• Apabila tidak terdapat human Ab IgM S.Typhi (Ab inhibitor) didalam serum sampel, maka partikel indikator (blue) yg berlabel Mab LPS-09 langsung berikatan dg partikel magnetik berlabel Ag LPS-09(brown) dan mengalami ko-sedimentasi akibat tertarik magnet dalam boks skala warna.

• Proses ini terlihat melalui perubahan warna dari biru mjd pink, background pink mrpk partikel lateks berlabel BSA campuran dr reagen biru (blue) yg tidak bereaksi dg partikel apapun.

Mekanisme Reaksi

Reaksi Negatif

Page 22: Tubex vs Widal

22

• Apabila tidak terdapat human Ab IgM S.Typhi (Ab inhibitor) didalam serum sampel, maka partikel indikator (blue) yg berlabel Mab LPS-09 langsung berikatan dg partikel magnetik berlabel Ag LPS-09(brown) dan mengalami ko-sedimentasi akibat tertarik magnet dalam boks skala warna.

• Proses ini terlihat melalui perubahan warna dari biru mjd pink, background pink mrpk partikel lateks berlabel BSA campuran dr reagen biru (blue) yg tidak bereaksi dg partikel apapun.

Mekanisme Reaksi

Reaksi Negatif

Page 23: Tubex vs Widal

23

• Apabila terdapat human Ab IgM S.Typhi (Ab inhibitor) didalam serum sampel, maka Ab IgM S.Typhi akan menghambat ikatan partikel indikator (blue) yg berlabel Mab LPS-09 dg partikel magnetik berlabel Ag LPS-09(brown) dg mengikat magnetik terlebih dahulu, kemudian ikatan Ab IgM S.Typhi dg Ag LPS-09 mengalami ko-sedimentasi akibat tertarik magnet dalam boks skala warna.

• Banyaknya konsentrasi Ab IgM S.typhi yg menghambat ikatan antara Ag LPS-09 setara dg warna biru yg terbentuk dari partikel indikator blue berlabel Mab LPS-09 yg tdk berikatan dan tdk tertarik oleh medan magnet.

Mekanisme Reaksi Reaksi Positif

Page 24: Tubex vs Widal

24

• Apabila terdapat human Ab IgM S.Typhi (Ab inhibitor) didalam serum sampel, maka Ab IgM S.Typhi akan menghambat ikatan partikel indikator (blue) yg berlabel Mab LPS-09 dg partikel magnetik berlabel Ag LPS-09(brown) dg mengikat magnetik terlebih dahulu, kemudian ikatan Ab IgM S.Typhi dg Ag LPS-09 mengalami ko-sedimentasi akibat tertarik magnet dalam boks skala warna.

• Banyaknya konsentrasi Ab IgM S.typhi yg menghambat ikatan antara Ag LPS-09 setara dg warna biru yg terbentuk dari partikel indikator blue berlabel Mab LPS-09 yg tdk berikatan dan tdk tertarik oleh medan magnet.

Mekanisme Reaksi Reaksi Positif

Page 25: Tubex vs Widal

25

1.Tambahkan 45μl Tubex ® TF Reagen Brown (detektor) ke Tubex ® Reaction Well Strip

2.Tambahkan 45μl sampel pasien, Tubex TF ® Kontrol Positif atau Tubex ® TF Kontrol Negatif. Campur sebanyak 10 kali dengan pipetting.

3.Inkubasi di selama 2 menit.

4.Tambahkan 90μl Tubex ® TF Reagen Blue (indikator).

5.Tutup Tubex ® Reaction Well Strip menggunakan Tubex ® dengan Sealing Tape. Memiringkan dan menggoyangkan Tubex ® Reaction Well Strip selama 2 menit.

6.Taruh Tubex ® Reaction Well Strip pada Tubex ® Color Scale. Biarkan separasi selama 5 menit. Baca dan hasil skor dengan membandingkan warna supernatan masing-masing ke Tubex ® Color Scale. Dengan skala warna berkisar dari 0 (negatif, merah muda Cerah) sampai 10 (tes positif; biru kuat)

Page 26: Tubex vs Widal

26

Page 27: Tubex vs Widal

27