pemeriksaan penunjang pjk hipertensi

5
Diagnosis Gagal Jantung A. Pemeriksaan Fisik - Gejala dan tanda sesak nafas - Peningkatan JVP - Edema tungkai B. Pemeriksaan Penunjang - Foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (rasio kardiotorasik (CTR) > 50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis. Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan, LVH, atau kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak berhubungan dengan fungsi ventrikel kiri. - Elektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebaigian besar pasien (80-90%), termasuk gelombang Q, perubahan ST-T, hipertropi LV, gangguan konduksi, aritmia. - Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel (sistolik dan diastolik), dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan penyakit katub jantung dapat disinggirkan. - Tes darah direkomendasikan untuk menyinggirkan anemia dan menilai fungsi ginjal sebelum terapi di mulai. dan untuk mengetahui kadar kolesterol darah dan trigliserida sebagai faktor risiko. Dari pemeriksaan darah juga dapat diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim jantung, seperti Cardiac Troponin (cTnT dan cTnI), Creatin Kinase MB, LDH, dan SGOT. Komplikasi Komplikasi dapat berupa : 1. Kerusakan atau kegagalan ginjal Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak di tangani. Kerusakan ginjal dari gagal jantung dapat membutuhkan dialysis untuk pengobatan. 2. Masalah katup jantung Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi kerusakan pada katup jantung. 3. Kerusakan hati

Upload: yanuar-widyastoko

Post on 14-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kardiovaskular

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Penunjang PJK Hipertensi

Diagnosis Gagal Jantung

A. Pemeriksaan Fisik - Gejala dan tanda sesak nafas - Peningkatan JVP - Edema tungkai

B. Pemeriksaan Penunjang

- Foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (rasio kardiotorasik (CTR) > 50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis. Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan, LVH, atau kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak berhubungan dengan fungsi ventrikel kiri.

- Elektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebaigian besar pasien (80-90%), termasuk gelombang Q, perubahan ST-T, hipertropi LV, gangguan konduksi, aritmia.

- Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel (sistolik dan diastolik), dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan penyakit katub jantung dapat disinggirkan.

- Tes darah direkomendasikan untuk menyinggirkan anemia dan menilai fungsi ginjal sebelum terapi di mulai. dan untuk mengetahui kadar kolesterol darah dan trigliserida sebagai faktor risiko. Dari pemeriksaan darah juga dapat diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim jantung, seperti Cardiac Troponin (cTnT dan cTnI), Creatin Kinase MB, LDH, dan SGOT.

KomplikasiKomplikasi dapat berupa :

1.      Kerusakan atau kegagalan ginjalGagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak di tangani. Kerusakan ginjal dari gagal jantung dapat membutuhkan dialysis untuk pengobatan.

2.      Masalah katup jantungGagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi kerusakan pada katup jantung.

3.      Kerusakan hatiGagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menempatkan terlalu banyak tekanan pada hati. Cairan ini dapat menyebabkab jaringan parut yang mengakibatkanhati tidak dapat berfungsi dengan baik.

4.      Serangan jantung dan stroke.Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung daripada di jantung yang normal, maka semakin besar kemungkinan akan mengembangkan pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.

Page 2: Pemeriksaan Penunjang PJK Hipertensi

Diagnosis Hipertensi

Evaluasi pasien hipertensi adalah dengan melakukan anamnesis tentang keluhan pasien, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.

Anamnesis meliputi:

1. Lama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah

2. Indikasi adanya Hipertensi Sekunder

Keluarga dengan riwayat penyakit ginjal Adanya penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, hematuri, pemakaian obat-obatan

analgesik dan obat/bahan lain. Episoda berkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi. Episoda lemah otot dan tetani.

3. Faktor-faktor risiko Riwayat hipertensi atau kardiovaskular pada pasien atau keluarga pasien Riwayat hiperlipidemia pada pasien atau keluarganya Riwayat diabetes melitus pada pasien atau keluarganya Kebiasaan merokok Pola makan Kegemukan, intensitas olahraga kepribadian

4. Gejala kerusakan organ Otak dan mata : sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, transient

ischemic attack, defisit sensoris atau motoris Ginjal : haus, poliuria, nokturia, hematuria Jantung : palpitasi, nyeri dada, sesak, bengkak kaki Arteri perifer : ekstremitas dingin

5. Pengobatan antihipertensi sebelumnya.

Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari: a. Tes darah rutin b. Glukosa darah (sebaiknya puasa) c. Kolesterol total serum d. Kolesterol LDL dan HDL serum e. Trigliserida serum (puasa) f. Hemoglobin dan hematokritg. Urinalisish. Elektrokardiogram

Page 3: Pemeriksaan Penunjang PJK Hipertensi

Komplikasi Hipertensi

Sistem organ Komplikasi Komplikasi Hipertensi

Jantung Gagal jantung kongestif

Angina pectoris

Infark miokard

Sistem saraf pusat Ensefalopati hipertensif

Ginjal Gagal ginjal kronis

Mata Retinopati hipertensif

Pembuluh darah perifer Penyakit pembuluh darah

perifer

Page 4: Pemeriksaan Penunjang PJK Hipertensi

Daftar Pustaka

Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

http://kardioipdrscm.com/portfolio/tes-treadmill-atau-exercise-stress-test/#sthash.q0NCPVGD.dpbs

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26067/4/Chapter%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21480/4/Chapter%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21382/4/Chapter%20II.pdf