pembelajaran mikro (tugas).doc

94
PEMBELAJARAN MIKRO SILABUS,SAP TEORI,SAP PRAKTIK,LESSON PLAN TEORI,LESSON PLAN PRAKTIK,HANDOUT,SOAL Disusun Oleh : Thoedelvia Mardayanti NIM: 201415301048 Dosen Pengampu : Ruwaydah S.SiT

Upload: tudelvia

Post on 22-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: pembelajaran mikro (tugas).doc

PEMBELAJARAN MIKROSILABUS,SAP TEORI,SAP PRAKTIK,LESSON PLAN TEORI,LESSON PLAN

PRAKTIK,HANDOUT,SOAL

Disusun Oleh :Thoedelvia Mardayanti

NIM: 201415301048Dosen Pengampu : Ruwaydah S.SiT

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima JambiProdi DIV Bidan PendidikTahun Ajaran 2014/2015

Page 2: pembelajaran mikro (tugas).doc

SILABUS MATA KULIAH

Program Studi : DIII Kebidanan

Kode Mata Kuliah : BD. 045

Nama Mata Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia

Jumlah SKS : 2 (Praktik Lab)

Semester : I

Dosen Pengampu : Thoedelvia Mardayanti,Amd.Keb

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah ini membahas tentang gangguan sistem pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan, perkemihan,

endokrin, serta masalah penyakit tropis .

B. TUJUAN PERKULIAHAN

Mahasiswa dapat mengetahui, memahami,dan mengembangkan pemahaman dan ketrampilan-ketrampilan dasar

dalam membantu klien dengan keterbatasan-keterbatasan untuk masalah-masalah sistem pernapasan,

kardiovaskuler, pencernaan, perkemihan, endokrin, dan penyakit tropis

Page 3: pembelajaran mikro (tugas).doc

C. SUMBER

1) Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

2) Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

3) JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta.

Pusdiknakes.

4) JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya

Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

5) Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku

kedokteran EGC.

6) Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

7) Uliyah Musrifatul .”Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan” Jakarta : Salemba Medika , 2008

D. STRATEGI PERKULIAHAN

Pembelajaran dilaksanakan dengan beberapa strategi dasar, yaitu :

a). Kuliah Mimbar/Ceramah

b).Demostrasi /Praktek di Lab

c). Ujian Praktek

Page 4: pembelajaran mikro (tugas).doc

E. TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

Mahasiswa peserta matakuliah ini diwajibkan melaksankan tugas-tugas sbb:

a). Secara individual Mampu mengkaji materi yang akan disampaikan

b). Secara Individual mahasiswa wajib mengikuti kegiatankegiatan belajar tatap muka di kelas dan lab

c). Wajib bmengikuti ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester,

F. PENILAIAN

Nilai keberhasilan akan diukur melalui aktivitas proses dan kualitas hasil kerja yang ditampilkan, dengan catatan:

a) Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% dari keseluruhan frekuensi perkuliahan tidak diperkenankan

mengikuti ujian akhir semester , dan dengan sendirinya dianggap gagal.

b) Penilaian proses diukur dengan :

- Kulialitas dan intensitas keaktifan

- Akurasi penyelesaian tugas individu/kelompok

c) Penilaian hasil ukur sebagai berikut :

- Kualitas Praktek di Lab

- Kualitas hasil Ujian Tengah semester

- Kualitas hasil Ujian Akhir Semester

G. HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

1) Peserta Kuliah berhak memperbaiki hasil tugas belajar yang dianggap kurang memuaskan

Page 5: pembelajaran mikro (tugas).doc

2) Peserta kuliah berhak mengajukan pertanyaan , jawaban menyampaikan ide/gagasan, berpendapat,

memberikan kometar, mengajukan usul-usul yang mengarah kepada perbaikan dan peningkatan kualitas

perkuliahan.

H. HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN

1) Dosen wajib menyelenggarakan dan mengikuti secara itensif perkuliahan tatap muka di kelas sesuai

ketentuan yang berlaku serta melaksanakan penilaian proses belajar melalui lembar penilaian/lembar

observasi

2) Dosen wajib memeriksa hasil praktek di laboratorium dan memberikan arahan pada mahasiswa saat

melakukan praktek.

3) Dosen wajib mengadministrasikan kegiatan dan hasil belajar yang dicapai mahasiswa dengan

mengedepankan prinsip keterbukaan ,patnership kesejawatan,sportif

I. KEGIATAN PERKULIAHAN

Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman

Pembelajaran

Materi ajar Wak

tu

Alat/Bahan/

Sumber Belajar

Penilaian

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pemeriksaan

fisik abdomen

1. Pengertian

pemeriksaan

fisik abdomen

2. Tujuan

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

pemeriksaan

fisik abdomen

Checklist

Page 6: pembelajaran mikro (tugas).doc

dengan keterbatasan

pada sistem

pencernaan

mendemonstrasikan

pemeriksaan fisik

abdomen

pemeriksaan

fisik abdomen

3. Persiapan alat

pemeriksaan

fisik abdomen

4. Prosedur

pemeriksaan

fisik abdomen

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pencernaan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

pemasangan NGT.

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pemasangan

NGT pada pasien

1. Indikasi

pemasangan

NGT

2. Tujuan

pemasangan

NGT

3. Persiapan alat

pemasangan

NGT

4. Prosedur

pemasangan

NGT

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

pemasanga

n NGT

Checklist

Memberikan tindakan Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. Pengertian 150’ 1. Phantom Checklist

Page 7: pembelajaran mikro (tugas).doc

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pencernaan

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

perawatan kolostomi

mendemonstrasik

an perawatan

kolostomi

perawatan

kolostomi

2. Tujuan

perawatan

kolostomi

3. Persiapan alat

perawatan

kolostomi

4. Prosedur

perawatan

kolostomi

2. Alat peraga

perawatan

kolostomi

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pencernaan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

prosedur bilas

lambung

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an prosedur bilas

lambung

1. Pengertian

bilas lambung

2. Tujuan bilas

lambung

3. Persiapan alat

bilas lambung

4. Prosedur bilas

lambung

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

bilas

lambung

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

Setelah mengikuti

perkuliahan

Mengkaji dan

mendemonstrasik

1. Pengertian

huknah

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

Checklist

Page 8: pembelajaran mikro (tugas).doc

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pencernaan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

pemberian huknah

an pemberian

huknah

2. Tujuan huknah

3. Persiapan alat

huknah

4. Prosedur

huknah

prosedur

huknah

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pencernaan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

1. melakukan

penilaian kecukupan

nutrisi

2.

Mendemonstrasikan

tindakan kolaboratif

pemberian nutrisi

parenteral dan

enteral

Mengkaji

penilaian

kecukupan nutrisi

dan

mendemonstrasik

an tindakan

kolaboratif

pemberian nutrisi

parenteral dan

enteral

1. Pengertian

kecukupan

nutrisi

2. Cara penilaian

kecukupan

nutrisi

3. Cara pengkajian

penilaian

kecukupan

nutrisi pada

pasien

4. Pengertian

pemberian

nutrisi parenteral

dan enteral

5. tujuan

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan

peraga

pemberian

nutrisi

parenteral

dan enteral

Checklist

Page 9: pembelajaran mikro (tugas).doc

pemberian

nutrisi parenteral

dan enteral

6. Persiapan alat

pemberian

nutrisi parenteral

dan enteral

7. Prosedur

pemberian

nutrisi parenteral

dan enteral

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pernafasan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

prosedur

pemeriksaan fisik

thoraks

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pemeriksaan

fisik thoraks

1. Pengertian

pemeriksaan fisik

thoraks

2. tujuan

pemeriksaan fisik

thoraks

3. Persiapan alat

pemeriksaan fisik

thoraks

4. Prosedur

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan peraga

pemeriksaan

fisik thoraks

Checklist

Page 10: pembelajaran mikro (tugas).doc

pemeriksaan fisik

thoraks

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pernafasan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

inhalasi nebulizer

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an inhalasi

nebulizer

1. Pengertian

inhalasi nebulizer

3. Tujuan

inhalasi nebulizer

4. Persiapan

alat inhalasi

nebulizer

5. Prosedur

inhalasi nebulizer

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

inhalasi

nebulizer

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pernafasan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

prosedur fisioterapi

dada

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an prosedur

fisioterapi dada

1. Pengertian

fisioterapi dada

2. tujuan

fisioterapi dada

3. Persiapan alat

fisioterapi dada

4. Prosedur

fisioterapi dada

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan peraga

prosedur

fisioterapi

dada

Checklist

Page 11: pembelajaran mikro (tugas).doc

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

pernafasan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

prosedur suction

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an prosedur

suction

1. Pengertian

suction

2. tujuan suction

3. indikasi suction

4. Persiapan alat

suction

5. Prosedur

suction

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan peraga

suction

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

kardiovaskuler

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

prosedur

pemeriksaan fisik

jantung

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pemeriksaan

fisik thoraks

1. Pengertian

pemeriksaan

fisik jantung

2. tujuan

pemeriksaan

fisik jantung

3. Persiapan alat

pemeriksaan

fisik jantung

4. Prosedur

pemeriksaan

fisik jantung

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan peraga

pemeriksaan

fisik jantung

Checklist

Memberikan tindakan Setelah mengikuti Mengkaji dan 1. Pengertian 150’ 1. Phantom Checklist

Page 12: pembelajaran mikro (tugas).doc

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

kardiovaskuler

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

prosedur EKG dan

pembacaannya

mendemonstrasik

an prosedur EKG

dan

pembacaannya

EKG

2. tujuan EKG

3. Indikasi

prosedur EKG

4. Persiapan alat

prosedur EKG

5. Prosedur EKG

6. Cara

pembacaan

EKG

2. Alat dan

bahan

peraga

prosedur

EKG

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem endokrin

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

prosedur pemberian

insulin

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pemberian

insulin

1. Pengertian

pemberian

insulin

2. tujuan

pemberian

insulin

3. Persiapan alat

pemberian

insulin

4. Prosedur

pemberian

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan

peraga

pemberian

insulin

Checklist

Page 13: pembelajaran mikro (tugas).doc

insulin

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem endokrin

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

Mendemonstrasikan

pemeriksaan

glukotest

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pemeriksaan

glukotest

1. Pengertian

pemeriksaan

glukotest

2. tujuan

pemeriksaan

glukotest

3. Persiapan alat

pemeriksaan

glukotest

4. Prosedur

pemeriksaan

glukotest

150’ 1. Phantom

2. Alat dan

bahan peraga

pemeriksaan

glukotest

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem endokrin

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

perawatan ulkus

diabetikum

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an perawatan

ulkus diabetikum

1. Pengertian

perawatan

ulkus

diabetikum

2. Tujuan

perawatan

ulkus

diabetikum

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

keterampilan

perawatan

ulkus

diabetikum

Checklist

Page 14: pembelajaran mikro (tugas).doc

3. Persiapan alat

perawatan

ulkus

diabetikum

4. Prosedur

perawatan

ulkus

diabetikum

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem endokrin

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

senam kaki diabetik

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an senam kaki

diabetik

1. Pengertian

senam kaki

diabetik

2. Tujuan senam

kaki diabetik

3. Persiapan alat

senam kaki

diabetik

4. Prosedur

senam kaki

diabetik

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

keterampilan

perawatan

ulkus

diabetikum

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

Setelah mengikuti

perkuliahan

Mengkaji dan

mendemonstrasik

1. pengertian

pemasangan

150’ 1. Phantom

2. Alat peraga

Checklist

Page 15: pembelajaran mikro (tugas).doc

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

perkemihan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

pemasangan kateter

an pemasangan

kateter

kateter

2. Tujuan

pemasangan

kateter

3. Persiapan alat

pemasangan

kateter

4. Prosedur

pemasangan

kateter

pemasanga

n kateter

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

perkemihan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

perawatan kateter

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an perawatan

kateter

1. pengertian

perawatan

kateter

2. Tujuan

perawatan

kateter

3. Persiapan alat

perawatan

kateter

4. Prosedur

perawatan

150’ 1. Phantom

2. Alat

peraga

perawata

n kateter

Checklist

Page 16: pembelajaran mikro (tugas).doc

kateter

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

perkemihan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

bilas kandung kemih

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an bilas kandung

kemih

1. pengertian

bilas kandung

kemih

2. Tujuan bilas

kandung kemih

3. Persiapan alat

bilas kandung

kemih

4. Prosedur bilas

kandung kemih

150’ 1. Phantom

2. Alat

peraga

bilas

kandung

kemih

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan keterbatasan

pada sistem

perkemihan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu

mendemonstrasikan

prosedur bladder

training

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an prosedur

bladder training

1. pengertian

bladder training

2. Tujuan bladder

training

3. Persiapan alat

bladder training

4. Prosedur

bladder training

150’ 1. Phantom

2. Alat

peraga

bladder

training

Checklist

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

Setelah mengikuti

perkuliahan

Mengkaji dan

mendemonstrasik

1. Pengertian

pendidikan

150’ 1. Po

ster, leaflet

Checklist

Page 17: pembelajaran mikro (tugas).doc

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan gangguan

kardiovaskuler

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

pendidikan

kesehatan tentang

persiapan pre

operasi dan

perawatan post

operasi klien dengan

gangguan

kardiovaskuler

an pendidikan

kesehatan

tentang persiapan

pre operasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan gangguan

kardiovaskuler

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

kardiovaskuler

2. tujuan

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

kardiovaskuler

3. Indikasi

2. Sat

uan acara

Penyuluhan

Page 18: pembelajaran mikro (tugas).doc

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

kardiovaskuler

4. Persiapan

pembuatan SAP

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

kardiovaskuler

5. Prosedur

Page 19: pembelajaran mikro (tugas).doc

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

kardiovaskuler

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan gangguan

pernafasan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

pendidikan

kesehatan tentang

persiapan pre

operasi dan

perawatan post

operasi klien dengan

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pendidikan

kesehatan

tentang persiapan

pre operasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan gangguan

pernafasan

1. Pengertian

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

pernafasan

150’ 1. Poster,

leaflet

2. Satuan

acara

Penyuluhan

Checklist

Page 20: pembelajaran mikro (tugas).doc

gangguan

pernafasan

2. tujuan

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

pernafasan

3. Indikasi

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

Page 21: pembelajaran mikro (tugas).doc

pernafasan

4. Persiapan

pembuatan SAP

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

pernafasan

5. Prosedur

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

Page 22: pembelajaran mikro (tugas).doc

pernafasan

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan gangguan

pencernaan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

pendidikan

kesehatan tentang

persiapan pre

operasi dan

perawatan post

operasi klien dengan

gangguan

pencernaan

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pendidikan

kesehatan

tentang persiapan

pre operasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan gangguan

pencernaan

1. Pengertian

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

pencernaan

2. tujuan

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

150’ 1. Poster,

leaflet

2. Satuan

acara

Penyuluhan

Checklist

Page 23: pembelajaran mikro (tugas).doc

gangguan

pencernaan

3. Indikasi

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

pencernaan

4. Persiapan

pembuatan SAP

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

Page 24: pembelajaran mikro (tugas).doc

gangguan

pencernaan

5. Prosedur

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

pencernaan

Memberikan tindakan

keperawatan sesuai

dengan rencana

tindakan pada pasien

dengan gangguan

perkemihan

Setelah mengikuti

perkuliahan

diharapkan

mahasiswa mampu:

Mendemonstrasikan

pendidikan

kesehatan tentang

persiapan pre

Mengkaji dan

mendemonstrasik

an pendidikan

kesehatan

tentang persiapan

pre operasi dan

perawatan post

operasi klien

1. Pengertian

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

150’ 1. Poster,

leaflet

2. Satuan

acara

Penyuluhan

Checklist

Page 25: pembelajaran mikro (tugas).doc

operasi dan

perawatan post

operasi klien dengan

gangguan

perkemihan

dengan gangguan

perkemihan

dengan

gangguan

perkemihan

2. tujuan

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

perkemihan

Indikasi

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

Page 26: pembelajaran mikro (tugas).doc

operasi klien

dengan

gangguan

perkemihan

3. Persiapan

pembuatan SAP

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

operasi klien

dengan

gangguan

perkemihan

4. Prosedur

pendidikan

kesehatan

tentang

persiapan

preoperasi dan

perawatan post

Page 27: pembelajaran mikro (tugas).doc

operasi klien

dengan

gangguan

perkemihan

Jambi, 20 Februari 2015 Dosen Pengampu

(Thoedelvia Mardayanti,Amd.Keb)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Praktek Klinik

Kode : BDN. 301

Jumlah SKS : 2 SKS

Sub Pokok Bahasan Pemasangan Kateter Wanita

Sasaran : Mahasiswa semester I

Waktu : 1 x 50 menit

Pertemuan ke : I

Dosen : Thoedelvia Mardayanti Amd.Keb

Page 28: pembelajaran mikro (tugas).doc

II Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran umum

Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat Mempraktekkan cara Pemasangan Kateter

dengan baik dan Benar

2. Tujuan pembelajaran khusus

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat :

a. Menjelaskan Pengertian Kateter pada wanita

b. Mempraktekkan langkah-langkah Pemasangan Kateter pada Wanit

c. Menjelaskan Tujuan pemasangan Kateter

3.Keterampilah bawahan

a. Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu Kateter ?

II. Metode pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ceramah dan Demonstrasi

III. Media dan alat

Media dan alat yang digunakan adalah :

1. LCD dan komputer

2. White Board dan spidol

IV. Struktur bahan dan materi

A. Struktur bahan Pemasangan Kateter

Page 29: pembelajaran mikro (tugas).doc

1. Pengertian Kateter

2. Prosedur Pemasangan Kateter

3. Tujuan Pemasangan Kateter

B. Ringkasan materi terlampir

.     V  RINCIAN KEGIATAN

Tahap/ waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Dosen Metode Media

Pendahuluan

5 menit

a. Mengucapkan salam

b. Menginformasikan cakupan

materi yang akan

disampaikan

c. Menggali pengetahuan

mahasiswa tentang tujuan

pembelajaran

1.    a.Menjawab salam

2.    b. Mehasiswa memahami cakupan

materi

3.    c Mahasiswa memahami cakupan

materi

-

Ceramah

Ceramah

LCD,

laptop,slide

Penyajian 10

menit

d. Pengertian kateter

a. Mahasiswa

mengungkapkan hal-

hal yang diketahui

tentang pengertian

kateter

b. Mahsiswa lain

1.      Pengertian kateter

a.   a. Mahasiswa mengungkapkan hal-

hal yang diketahui tentang pengertian

kateter

b.   b. Mahsiswa lain memberi tanggapan

tentang pengertian kateter.

c.   c. Mahasiswa menanyakan hal-hal

Ceramah/

tanya

jawab

LCD,

laptop,slide

Page 30: pembelajaran mikro (tugas).doc

memberi tanggapan

tentang pengertian

kateter.

c. Mahasiswa

menanyakan hal-hal

yang belum diketahui

tentang pengertian

kateter.

d. Mahasiswa

menyimpulkan

tentang pengertian

kateter.

e. Tujuan kateterisasi

a. Mahasiswa dapat

mengungkapkan

pendapat tentang

tujuan kateterisasi.

b. Mahasiswa yang lain

memberi komentar

tentang tujuan

kateterisasi.

yang belum diketahui tentang

pengertian kateter.

d.d.  Mahasiswa menyimpulkan tentang

pengertian kateter.

2.    Tujuan kateterisasi

a.  a.  Mahasiswa dapat mengungkapkan

pendapat tentang tujuan kateterisasi.

b.  b.  Mahasiswa yang lain memberi

komentar tentang tujuan kateterisasi.

c.  c.  Mahasiswa bertanya tentang hal-

hal yang belum dimengerti tentang

tujuan kateterisasi

d. d.  Mahasiswa dapat menyimpulkan

tentang tujuan kateterisasi.

3.   f.   Persiapan dan alat dalam

pemasangan

a.  a.  Mahasiswa dapat mengungkapkan

pendapat tentang persiapan dan alat

dalam pemasangan kateterisasi

b.  b.  Mahasiswa yang lain memberi

komentar tentang persiapan dan alat Ceramah/

Page 31: pembelajaran mikro (tugas).doc

c. Mahasiswa bertanya

tentang hal-hal yang

belum dimengerti

tentang tujuan

kateterisasi

d. Mahasiswa dapat

menyimpulkan

tentang tujuan

kateterisasi.

f. Persiapan dan alat dalam

pemasangan

a. Mahasiswa dapat

mengungkapkan

pendapat tentang

persiapan dan alat

dalam pemasangan

kateterisasi

b. Mahasiswa yang lain

memberi komentar

tentang persiapan

dan alat yang

yang digunakan dalam pemasanagan

kateterisasi.

c.  c.  Mahasiswa bertanya tentang hal-

hal yang belum dimengerti tentang

pemasangan kateter.

d. d.  Mahasiswa dapat menyimpulkan

tentang pemasangan kateter.

4.   g.   Menjelaskan langkah-langkah

a.pemasangan kateter

a.    Mahasiswa dapat menyebutkan

langkah-langkah b.pemasangan

kateter

b.    Mahasiswa yang lain memberi

komentar tentang langkah-langkah

c.c.pemasangan kateter.

c.    Mahasiswa bertanya tentang hal-hal

yang belum dimengerti tentang

langkah-langkah pemeriksaan kateter.

d.d.   Mahasiswa dapat mengulang

kembali tentang langkah-langkah

pemasangan kateter.

tanya

jawab

Page 32: pembelajaran mikro (tugas).doc

digunakan dalam

pemasanagan

kateterisasi.

c. Mahasiswa bertanya

tentang hal-hal yang

belum dimengerti

tentang pemasangan

kateter.

d. Mahasiswa dapat

menyimpulkan

tentang pemasangan

kateter.

g. Menjelaskan langkah-

langkah pemasangan

kateter

a. Mahasiswa dapat

menyebutkan

langkah-langkah

pemasangan kateter

b. Mahasiswa yang lain

memberi komentar

5.      h.Praktik i.memasang kateter.

Mahasiswa dapat mempraktekan cara

pemasangan kateter.

Page 33: pembelajaran mikro (tugas).doc

tentang langkah-

langkah pemasangan

kateter.

c. Mahasiswa bertanya

tentang hal-hal yang

belum dimengerti

tentang langkah-

langkah pemeriksaan

kateter.

d. Mahasiswa dapat

mengulang kembali

tentang langkah-

langkah pemasangan

kateter.

h. Praktik memasang kateter.

i. Mahasiswa dapat

mempraktekan cara

pemasangan kateter.

Ceramah/

tanya

jawab

Praktek

Penutup 5

menit

j. Mahasiswa menjelaskan

kembali tentang pokok-

pokok materi yang

1.      j.Melakukan evaluasi dari

pembelajaran yang telah dilakukan

bersama

Tanya

jawab

LCD,

laptop,slide

Page 34: pembelajaran mikro (tugas).doc

disimpulkan

k. Mahasiswa membuat

kesimpulan dari materi yang

telah dipelajari bersama

l. 3.      Menutup pertemuan

dengan menjawab salam

2.      k.Bersama mahasiswa

menyimpulkan materi dari

pembelajaran yang telah disampaikan

3.      l.Menutup pertemuan dengan

mengucapkasalam.

Diskusi

Ceramah

 VI   EVALUASI

1. Post Test 2. Tanya Jawab

VII. Referensi

1. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC2. Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.3. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta.

Pusdiknakes.4. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya

Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.5. Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku

kedokteran EGC.

Page 35: pembelajaran mikro (tugas).doc

6. Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC7. Uliyah Musrifatul .”Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan” Jakarta : Salemba Medika , 2008

Jambi , 20 Februari 2015

Mengetahui Dosen Pengampu,Kaprodi D IV Bidan Pendidik

(Dian Purnamasari,S.ST) (Thoedelvia Mardayanti, AMd.Keb)

MATERI

A.      Pengertian

1. Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan.

2. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon

3. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah

jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal.

4. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk

mengeluarkan air seni atau urine.

Page 36: pembelajaran mikro (tugas).doc

Kateter hendaknya hanya dilakukan pada pasien bila mutlak perlu, karena dapat menimbulkan banyak infeksi.

Sebuah benda yang dimasukkan melakuka ruangan sempit atau kekeliruan dari sudut yang salah, dapat menimbulkan

kerusakan yang berat pada uretra. Uretra wanita lebih pendek dari pria, dan lebih mudah cidera oleh kateter yang

dipaksakan kedalamnya. Bakteri dapat didorong memasuki kandung kencing selagi kateter dimasukkan.

B.       Tujuan pemasangan kateter

1. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih

2. Untuk pengumpulan spesimen urine

3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih

4. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan.

C.       Sarana dan Persiapan

      1.   Alat

a. Bak instrumen

b. Spuit 10 cc

c. Bengkok

d. Sarung tangan steril

e. Aqua destilata

f. Plester

g. Gunting plester

h. Perlak

i. Cateter

Page 37: pembelajaran mikro (tugas).doc

j. Kapas air DTT

k. Kassa

l. Urine bag

m. Jelly atau vaselin

n. Waskom larutan chlorine 0,5%

2..    Petugas

a. Pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi dan sterilitas mutlak dibutuhkan dalam rangka tindakan preventif

memutus rantai penyebaran infeksi nosokomial.

b. Cukup ketrampilan dan berpengalaman untuk melakukan tindakan dimaksud.

c. Usahakan jangan sampai menyinggung perrasaan penderita, melakukan tindakan harus sopan, perlahan-lahan

dan berhati-hati

d. Diharapkan penderita telah menerima penjelasan yang cukup tentang prosedur dan tujuan tindakan.

3. Penderita

Penderita telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang akan dilakukan penderita atau

keluarga diharuskan menandatangani informed consent.

D.      Langkah-langkah pemasangan kateter

1. Beritahu dan jelaskan pada ibu maksut dan tujuan tindakan yang akan dilakukan

2. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja

3. Pasang sampiran atau tirai

4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih

Page 38: pembelajaran mikro (tugas).doc

5. Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent)

6. Pasang perlak dibawah bokong pasien

7. Buka kemasan bungkus cateter dan tempatkan cateter di bak instrumen steril

8. Pakai sarung tangan

9. Lakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT

10.Olesi ujung kateter dengan jelly atau vaselin (pada wanita kira-kira sepanjang 4 cm)

11.Buka labia mayor dengan ibu jari dan jari telunjuki tangan yang tidak dominan

12.Masukan ujung kateter ke uretra, secara perlahan-lahan menuju kandung bkencing, sampai keluar air kencing

(dengan tangan dominan) alirkan ke bengkok atau urinal

13.Masukkan cairan aquadest ke karet pengunci kateter sebanyak kira-kira 10 cc untuk mengunci kateter agar tidak

lepas

14.Hubungkan pangkal kateter dengan pipa penyambung pada kantong urine (urin bag)

15.Rekatkan kateter pada paha pasien dengan plaster

16.Pasang urine bag pada tempat tidur pasien (urine bag diberi tali dari kassa untuk mengikat dengan tepi tempat tidur)

17.Rapikan pasien

18.Bereskan alat

19.Cuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5% lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan

chlorin selama 10 menit

20.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

21.Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.

EVALUASI

Page 39: pembelajaran mikro (tugas).doc

A.    Pertanyaan

1. Jelaskan pengertian katetrisasi?

2. Sebutkan tujuan pemasangan kateter?

3. Sebutkan persiapan yang dilakukan dalam pemasangan kateter?

4. Sebutkan langkah-langkah pemasangan kateter?

B.     Jawaban

1. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk

mengeluarkan air seni atau urine.

2. Tujuan pemasangan kateter :

a. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih

b. Untuk pengumpulan spesimen urine

c. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih

Page 40: pembelajaran mikro (tugas).doc

Satuan Acara Pembelajaran Praktik

Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Praktek KlinikKode : BDN. 301Jumlah SKS : 2 SKSSub Pokok Bahasan: Pemasangan Kateter WanitaSasaran : Mahasiswa semester IWaktu : 2 x 50 menitPertemuan ke : IDosen : Thoedelvia Mardayanti Amd.Keb

I. Tujuan Pembelajaran1. Tujuan pembelajaran umumSetelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat Mempraktekkan cara Pemasangan Kateter dengan baik dan Benar2. Tujuan pembelajaran khusus

Page 41: pembelajaran mikro (tugas).doc

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat :a. Menjelaskan tujuan pemasangan Kateterb. Melaksanakan persiapan alat pada pelaksanaan pemasangan kateterc. Melaksanakan persiapan pasien pada pelaksanaan pemasangan kateterd. Mendemontrasikan pelaksanaan pemasangan kateter

3.Keterampilah bawahan a. Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu Kateter ?

II. Metode pembelajaranMetode yang digunakan metode demonstrasi di laboratorium kebidanan

III. Media dan alatMedia dan alat yang digunakan adalah :1. Phantom Vagina2. Kateter

III Kegiatan Perkuliahan

No. Tahap Kegiatan Dosen/pengeajaran Metode Kegiatan Mahasiswa Media dan alat

1 2 3 4 5 6

1. Pendahuluan 1. Menjelaskan TIU/TIK2. Menjelaskan cakupan materi dalam

pertemuan ke 1.3. Menjelaskan manfaat relevansi

pembelajaran pemasangan kateter

Ceramah Memperhatikan Memperhatikan

Memperhatikan

Page 42: pembelajaran mikro (tugas).doc

2. Penyajian 1. Menjelaskan tujuan Pemasangan kateter.

2. Melaksanakan persiapan alat dan bahan pada pelaksanaan pemasangan kateter

3. Melaksanakan persiapan pasien pada pemasangan kateter

4. Mendemontstrasikan Pemasangan kateter

Ceramah dan Demonstrasi

Memperhatikan Mencatat Memperhatikan Mencatat Meredemonstrasika

n persiapan alat dan bahan pada pelaksanaan pemasangan kateter

Meredemonstrasikan Persiapan pasien pada pemasangan kateter

Meredemonstrasikan pemasangan kateter

Alat untuk pemasangan kateter

Page 43: pembelajaran mikro (tugas).doc

3. Penutup 1.Menunjuk 2 atau 3 orang Mahasiswa untuk :1. Menjelaskan tujuan Pemasangan

kateter.2. Melaksanakan persiapan alat dan

bahan pada pelaksanaan pemasangan kateter

3. Melaksanakan persiapan pasien pada pemasangan kateter

4. Mendemontstrasikan Pemasangan kateter

2.Memberikan Umpan balik terhadap reedemonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa

3.Memberi gambaran umum tentang materi perkuliahan yang akan datang : Pemasangan ngt

Ceramah dan Demonstrasi

Dua atau tiga Orang Mahasiswa akan :

Meredemonstrasikan persiapan alat dan bahan pada pelaksanaan pemasangan kateter

Meredemonstrasikan Persiapan pasien pada pemasangan kateter

Meredemonstrasikan pemasangan kateter

Memperhatikan Mencatat

Memperhatikan Mencatat

Page 44: pembelajaran mikro (tugas).doc

IV.Evaluasi Materi ini akan diuji dalam bentuk praktek pada ujian akhir

V. Sumber 1. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC2. Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.3. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta.

Pusdiknakes.4. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya

Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.5. Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku

kedokteran EGC.6. Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC7. Uliyah Musrifatul .”Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan” Jakarta : Salemba Medika , 2008

Jambi , 20 Februari 2015

Mengetahui Dosen Pengampu,Kaprodi D IV Bidan Pendidik

(Dian Purnamasari,S.ST) (Thoedelvia Mardayanti, AMd.Keb)

Page 45: pembelajaran mikro (tugas).doc

LESSON PLAN TEORI

Mata Kuliah                 : Keterampilan Dasar Praktek Klinik Pokok Bahasan            : Pemasangan KateterSub Pokok Bahasan     : 1. Pengertian Kateter

2. Tujuan Pemasangan Kateter 3. Sarana dan persiapan

4. Langkah-langkah Pemasangan KateterSasaran                        : Mahasiswa KebidananPenempatan                  : Ruang KuliahPertemuan ke               : 1Waktu                          : 100 menitDosen pengampu : Thoedelvia Mardayanti, Amd.Keb

OBJEK PERILAKU SISWA

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan pengertian kateter, Tujuan pemasagan,sarana dan persiapan serta langkah-langkash pemasangan Kateter

SUMBER PUSTAKA

8) Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

9) Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

10)JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi

Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.

Page 46: pembelajaran mikro (tugas).doc

11)JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo.

12)Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

13)Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

14)Uliyah Musrifatul .”Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan” Jakarta :

Salemba Medika , 2008

WAKTU DESKRIPSIMETODE DAN

MEDIA5 menit Pendahuluan :

1.     

m. Mengucapkan salam

n. Menginformasikan cakupan materi yang akan

disampaikan

o. Menggali pengetahuan mahasiswa tentang

tujuan pembelajaran

Ceramah

Page 47: pembelajaran mikro (tugas).doc

METODE

1. Ceramah Ilustratif2. Tanya Jawab

OBJEK PERILAKU SISWA

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan pengertian kateter , Tujuan pemasagan,sarana dan persiapan serta langkah-langkash pemasangan Kateter

Waktu Uraian materi Metode dan media

30 menit     Pengertian

5. Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau

mengeluarkan cairan.

6. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau

plastik, metal, woven silk dan silikon

7. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang

berfungsi untuk menampung air seni yang

berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh

sepasang ureter dari sepasang ginjal.

8. Kateterisasi kandung kemih adalah

dimasukkannya kateter melalui urethra ke

Metode :Ceramah Tanya jawab

Media :      Papan Tulis      Multimedia

Page 48: pembelajaran mikro (tugas).doc

dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air

seni atau urine.

Kateter hendaknya hanya dilakukan pada pasien

bila mutlak perlu, karena dapat menimbulkan banyak

infeksi. Sebuah benda yang dimasukkan melakuka

ruangan sempit atau kekeliruan dari sudut yang salah,

dapat menimbulkan kerusakan yang berat pada

uretra. Uretra wanita lebih pendek dari pria, dan lebih

mudah cidera oleh kateter yang dipaksakan

kedalamnya. Bakteri dapat didorong memasuki

kandung kencing selagi kateter dimasukkan.

B.       Tujuan pemasangan kateter

5. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih

6. Untuk pengumpulan spesimen urine

7. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di

dalam kandung kemih

8. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum

Page 49: pembelajaran mikro (tugas).doc

dan selama pembedahan.

C.       Sarana dan Persiapan

1.         Alat

o. Bak instrumen

p. Spuit 10 cc

q. Bengkok

r. Sarung tangan steril

s. Aqua destilata

t. Plester

u. Gunting plester

v. Perlak

w. Cateter

x. Kapas air DTT

y. Kassa

z. Urine bag

aa.Jelly atau vaselin

bb.Waskom larutan chlorine 0,5%

2.         Petugas

e. Pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi

dan sterilitas mutlak dibutuhkan dalam rangka

tindakan preventif memutus rantai penyebaran

Page 50: pembelajaran mikro (tugas).doc

infeksi nosokomial.

f. Cukup ketrampilan dan berpengalaman untuk

melakukan tindakan dimaksud.

g. Usahakan jangan sampai menyinggung perrasaan

penderita, melakukan tindakan harus sopan,

perlahan-lahan dan berhati-hati

h. Diharapkan penderita telah menerima penjelasan

yang cukup tentang prosedur dan tujuan tindakan.

3.         Penderita

Penderita telah mengetahui dengan jelas segala

sesuatu tentang tindakan yang akan dilakukan

penderita atau keluarga diharuskan menandatangani

informed consent.

D.      Langkah-langkah pemasangan kateter

22.Beritahu dan jelaskan pada ibu maksut dan tujuan

tindakan yang akan dilakukan

23.Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan

dalam bekerja

24.Pasang sampiran atau tirai

25.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,

Page 51: pembelajaran mikro (tugas).doc

keringkan dengan handuk bersih

26.Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal

recumbent)

27.Pasang perlak dibawah bokong pasien

28.Buka kemasan bungkus cateter dan tempatkan

cateter di bak instrumen steril

29.Pakai sarung tangan

30.Lakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT

31.Olesi ujung kateter dengan jelly atau vaselin (pada

wanita kira-kira sepanjang 4 cm)

32.Buka labia mayor dengan ibu jari dan jari telunjuki

tangan yang tidak dominan

33.Masukan ujung kateter ke uretra, secara perlahan-

lahan menuju kandung bkencing, sampai keluar air

kencing (dengan tangan dominan) alirkan ke

bengkok atau urinal

34.Masukkan cairan aquadest ke karet pengunci

kateter sebanyak kira-kira 10 cc untuk mengunci

kateter agar tidak lepas

35.Hubungkan pangkal kateter dengan pipa

penyambung pada kantong urine (urin bag)

Page 52: pembelajaran mikro (tugas).doc

36.Rekatkan kateter pada paha pasien dengan plaster

37.Pasang urine bag pada tempat tidur pasien (urine

bag diberi tali dari kassa untuk mengikat dengan

tepi tempat tidur)

38.Rapikan pasien

39.Bereskan alat

40.Cuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%

lepas sarung tangan secara terbalik dan merendam

dalam larutan chlorin selama 10 menit

41.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,

mengeringkan dengan handuk bersih

42.Lakukan dokumentasi tindakan yang telah

dilakukan.

5 menit

Pelatihan Mahasiswa1.      Meminta salah satu peserta didik mengulangi

pengertian kateter , tujuan pemasangan kateter2.      Meminta peserta lain untuk menanggapi jawaban

Metode :Tanya jawab

5 menit

KESIMPULAN 1        Menyimpulkan dari jawaban peserta didik.2        Meminta peserta lain untuk mengulangi

kesimpulan.

Metode :Ceramah Ilustratif

Page 53: pembelajaran mikro (tugas).doc

5 menitPENUTUP

1. Meyakinkan mahasiswa bahwa poin-poin materi penting telah disampaikan.

2. Memberitahukan materi yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya

3. Mengucapkan salam penutup

 Metode:ceramah

5 menit

EVALUASI

Sebutkan dan jelaskan tujuan pemasangan kateter

Metode: Tanya jawab

CATATAN

Jambi, 20 Februari 2015MengetahuiKetua Prodi D4 Bidan Pendidik                                                Dosen Pengampu/ pengajar

(Dian Purnamasari,S.ST) (Thoedelvia Mardayanti, AMd.Keb)

Page 54: pembelajaran mikro (tugas).doc

LESSON PLAN PRAKTEK PEMASANGAN KATETER

Pokok Bahasan : Keterampilan Dasar Praktek Klinik

Sub Pokok Bahasan : Pemasangan Kateter Pada Wanita

Waktu : 30 Menit

Dosen Pengampu               : Thoedelvia Mardayanti Amd.Keb

Referensi :

1. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC2. Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.3. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta.

Pusdiknakes.4. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya

Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.5. Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.6. Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC7. Uliyah Musrifatul .”Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan” Jakarta : Salemba Medika , 20088.

Objektif Perilaku Siswa

1. Tanpa melihat checllist mahasiswa dapat menyiapkan peralatan, perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan

untuk pemasangan Kateter

2. Dengan menggunakan peralatan dan bahan yang telah disediakan mahasiswa mampu melakukan

pemeasangan kateter pada phantom dengan prosedur pelaksanaan.

Page 55: pembelajaran mikro (tugas).doc

Peralatan:

1. Sarung tangan steril.

2. Kateter Steril (Sesuai dengan ukuran dan jenis)

3. Duk steril

4. Minyak pelumas/jelly

5. Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat)

6. Spuit yang bersisi cairan

7. Perlak dan alasnya

8. Bengkok

9. Pinset anatomis

10.Urineal bag

11.Sampiran.

Bahan

-      Phantom Vagina

-       Meja datar

Alat Bantu Mengajar

1. Lesson Plan Praktek

2. Daftar Tilik.

Page 56: pembelajaran mikro (tugas).doc

Metode

Demonstrasi dengan 4 langkah :

1. Pendahuluan

2. Penyajian

3. Aplikasi

4. Evaluasi

Page 57: pembelajaran mikro (tugas).doc

HAND OUTTopik : Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi

Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Praktek Klinik

Waktu : 250 Menit

Dosen : Thoedelvia Mardayanti,Amd.Keb

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi urine

2. Menjelaskan proses berkemih

3. Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine

4. Melakukan tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine

5. Menjelaskan Tujuan pemasangan kateter

6. Menyebutkan Alat dan Bahan untuk pemasangan Kateter

7. Menjelaskan Prosedur pemasangan Kateter.

Objektif Prilaku Siswa

Referensi

Page 58: pembelajaran mikro (tugas).doc

15)Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

16)Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

17)JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta.

Pusdiknakes.

18)JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya

Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

19)Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

20)Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

21)Uliyah Musrifatul .”Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan” Jakarta : Salemba Medika , 2008

PENDAHULUAN

KEBUTUHAN ELIMINASI

Kebutuhan eliminasi terdiri atas , eliminasi urine ( kebutuhan buang air kecil)

KEBUTUHAN ELIMINASI URINE

Organ yang berperan dalam eliminasi urine

Uraian Materi

Page 59: pembelajaran mikro (tugas).doc

Organ yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra, Peranan

masing-masing organ tersebut , diantarannya:

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ retroperitineal (di belakang selaput perut) yang terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri

tulang punggung . Ginjal berperan sebagai pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubuh. Ginjal juga

menyaring bagian dari darah untuk dibuang dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak diperlukan oleh

tubuh . Bagian ginjal terdiri atas nefron, yang merupakan unit dari struktur ginjal yang berjumlah kurang lebih

satu juta nefron . Melalui nefron, urine disalurkan ke dalam bagian pelvis ginjal kemudian disalurkan melalui

ureter ke kandung kemih.

2. Kandung kemih ( Bladder, buli-buli)

Kandung kemih merupakan sebuah kantong ynag terdiri atas otot halus yang berfungsi sebagai penampung air

seni ( urine). Dalam kandung kemih, terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang di tengah dan melingkar

disebut sebagia destrusor dan berfungsi untuk mengeluarkan urine. Pada dasar kandung kemih, terdapat

lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran bagian dalam atau disebut sebagai otot lingkar yang

berfungsi menjaga saluran antara kandung kemih dari uretra , sehingga uretra dapat menyalurkan urine dari

kandung kemih keluar tubuh.

Penyaluran rangsangan ke kandung kemih dan rangsangan motoris ke otot lingkar bagian dalam diatur

oleh sistem simpatis . Akibat dari rangsangan otot ini , otot lingka menjadi kendur dan terjadi kontraksi sphincter

bagian dalam sehingga urine tetap tinggal dalam kandung kemih. Sistem parasimpatis menyalurkan rangsangan

motoris kandung kemih dan rangsangan penghalang ke bagian dalam otot lingkar . Rangsangn ini dapat

menyebabkan terjadinya kontraksi otot destrusor dan kendurnya sphincter.

Page 60: pembelajaran mikro (tugas).doc

3. Uretra

Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian luar.Fungsi uretra pada wanita

mempunyai fungsi berbeda dengan yang terdapat pada pria.Pada pria,uretra digunakan sebagai tempat

pengaliran urine dan sistem reproduksi berukuran panjang ±20 cm uretra pria terdiri dari tiga bagian uretra

prostatik, uretra membarnosa, dan uretra kavernosa.Pada wanita ,uretra memiliki panjang 4-6,5 cm dan hanya

berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian luar tubuh (Potter,1997)

Saluran perkemihan dilapisi membran mukosa, dimulai dari meatus uretra hingga ginjal.Secara normal,

mikroorganisme tidak ada yang bisa melewati uretra bagian bawah, namun membarn mukosa ini pada keadaan

patologis yang terus-menerus akan menjadikannya sebagai media yang baik untuk pertumbuhan beberapa

patogen.

A. Proses Berkemih

Berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih).Vesika urinaria dapat menimbulkan

rangsangan syaraf bila urinaria berisi ± 250-450 cc (pada orang dewasa) dan 200-250 cc (pada anak-anak).

Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat menimbulkan rangsangan pada

saraf-saraf di dinding vesika urinaria.Kemudian rangsangan tersebut diteruskan melaluo medula spinalis ke pusat

pengontrol berkemih yang terdapat di korteks screbal.Selanjutnya , otak memberikan implus/rangsangan mealui

medula spinalis ke neuromotoris di daerah sakral,kemudian terjadi koneksasi otot detrusor dan relaksasi otot sphincter

internal.

Page 61: pembelajaran mikro (tugas).doc

Urine dilepaskan dari vesika urinaria, tetapi masih bertahan sphincter eksternal.Jika waktu dan tempat

memungkinkan, akan menyebabkan relaksasi sphincter eksternal dan urine kemungkinan akan dikeluarkan

(berkemih) .

Komposisi Urine :

1. Air (96%).

2. Larutan (4%).

a. Larutan organik

Urea,amonia,kreatin, dan asam urat.

b. Larutan Anorganik

Natrium (sodium), klorida, kalium (potasium), sulfat, magnesium, fosfor, Natrium Klorida merupakan garam

anorganik yang paling banyak.

B.Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine

1. Diet dan asupan (intake)

Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dan

natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk . Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan

pembentukan urine.

2. Respons keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat menyebabkan urine banyak tertahan di dalam

vesika urinaria, sehingga mempengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.

3. Gaya hidup

Page 62: pembelajaran mikro (tugas).doc

Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya

toilet.

4. Stres psikologis

Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih.Hal ini karena meningkatnya sensitivitas

untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

5. Tingkat aktivitas

Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinearia yang baik untuk fungsi sphincter. Kemampuan tonus

otot didapatkan dengan beraktivitas.Hilangya tonus otot vesika urinearia dapat menyebabkan kemampuan

pengontrolan berkemih menurun.

6. Tingkat perkembangan

Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat mempengaruhi pola berberkemih. Hal tersebut dapat

ditemukan pada anak, yang lebih memiliki mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil,Namun

kemampuan dapat mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia.

7. Kondisi penyakit

Kondisi penyakit dapat mempengaruhi produksi urine, seperti diabetes melitus.

8. Sosiokultural

Budaya dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine seperti adanya kultur pada masyarakat

tertentu yang melarang untuk buang air kecil di tempat tertentu.

9. Kebiasaan seseorang

Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di toilet , biasanya mengalami kesulitan untuk berkemih dengan

melalui urineal/pot urine bila dalam keadaan sakit.

Page 63: pembelajaran mikro (tugas).doc

10.Tonus otot

Tonus otot yang berperan penting dalam membantu proses berkemih adalah kandung kemih, otot abdomen dan

pelvis. Ketiganya sangan berperan dalam kontraksi sebagai pengontrolan oengeluaran urine.

11.Pembedahan

Pembedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak dari pemberian obat anestesi sehingga

menyebabkan penurunan jumlah produksi urine.

12.Pengobatan

Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya peningkatan atau penurunan proses

perkemihan. Misalnya pemberian diuretik dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat

antikolinergik dan antihipertensi dapat menyebakan retensi urine.

13.Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnostik ini juga dapat mempengaruhi kebutuhan eliminasi urine, khususnya prosedur –

prosedur yang berhubungan dengsn tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti intra venus pyelogrsm

(IVP).Pemeriksaan ini dapat membatasi jumlah asupan sehingga mengurangi produksi urine.Selain itu , tindakan

sistoskopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra sehingga pengeluaran urine terganggu.

C.Gangguan /masalah kebutuhan eliminasi urine.

1. Retensi urine

Page 64: pembelajaran mikro (tugas).doc

Retensi urine merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih

untuk mengosongkan kandung kemih. Hal ini menyebabkan distensi vesika urinaria atau merupakan keadaan

ketika seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Dalam keadaan distensi, vesika

urinaria dapat menampung urine sebanyak 3000-4000 ml urine.

2. Inkontinensia urine

Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk

mengontrol ekskresi urine. Secara umum, pembesaran kelenjar prostat,serta penurunan kesadaran, serta

penggunaan obat narkotik dan sedatif.

3. Enuresis

Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu

mengontrol sphincter eksterna.Biasanya, enuresis terjadi pada anak atau orang jompo .Umumnya, enuresis

terjadi pada malam hari (nocturnal euresis)

4. Perubahan pola eliminasi urine

Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine

karena obstruksi anatomis,kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi

terdiri atas:

a. Frekuensi

Frekuensi merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam sehari.Peningatan frekuensi berkemih dikarenakan

meningkatnya jumlah cairan yang masuk.Frekuensi yang tinggi tanpa suatu tekanan asupan cairan dapat

disebabkan oleh sistitis. Frekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada keadaan stress atau hamil.

b. Urgensi

Page 65: pembelajaran mikro (tugas).doc

Urgensi adalah perasaan seseorang yang takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemih. Pada

umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk dalam mengontrol spincter eksternal. Biasanya,

perasaan segera ingin berkemih terjadi pada anak karena kurangnya kemampuan pengontrolan sphincter.

c. Disuria

Disuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih . hal ini sering ditemukan pada penyakit infeksi

saluran kemih , trauma dan struktur uretra.

d. Poliuria

Poliuria nerupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya peningkatan

asupan cairan. Biasanya , hal ini dapat ditemukan pada penyakit diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis.

e. Urinaria supresi

Urinaria supresi adalah berhentinya produksi urine secara mendadak. Secara normal , urine diproduksi oleh

ginjal pada kecepatan 60-120 ml/ jam secara terus-menerus.

D.Menolong Buang Air Kecil dengan Menggunakan Urineal.

Tindakan membantu pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri di kamar kecil dilakukan dengan menggunakan

alat penampung (urineal). Hal tersebut dilakukan untuk menampung urine dan mengetahui kelainan dari urine (warna

dan jumlah).

Persiapan Alat dan bahan:

1. Urineal

2. Pengalas

3. Tisu.

Page 66: pembelajaran mikro (tugas).doc

Prosedur Kerja:

1. Cuci tanga.

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Pasang alas urineal di bawah gluteal

4. Lepas pakaian bawah pasien

5. Pasang urineal di bawah gluteal/pinggul atau di antara kedua paha

6. Anjurkan selesai untuk berkemih

7. Setelah selesai, Rapikan alat

8. Cuci tangan , catat warna ,dan jumlah produksi urine.

E.Melakukan Kateterisasi

Kateterisasi merupakan tindakan memasukan kateter ke dalam kandung kemih melallui uretra untuk membantu

kebutuhan eliminasi, sebagai pengambilan bahan pemeriksaan.Dalam pelaksanaanya,kateterisasi terbagi menjadi dua

tipe indikasi, yaitu tipe intermitent (straight kateter) dan tipe indwelling (foley kateter).

Indikasi:

Tipe intermitten:

1. Tidak mampu berkemih 8-12 jam setelah operasi.

2. Retensi akut setelah trauma uretra.

3. Tidak mampu berkemih akibat obat sedatif atau analgesik.

4. Cedera tulang belakang.

Page 67: pembelajaran mikro (tugas).doc

5. Degenerasi neuromuskular secara progresif.

6. Untuk mengeluarkan urine residual.

Tipe Indwelling:

1. Obstruksi aliran urine

2. Post op uretra dan struktur disekitarnya (TUR-P).

3. Ostruksi Uretra.

4. Inkontinensia dan disorientasi berat.

Persiapan Alat dan Bahan

12.Sarung tangan steril.

13.Kateter Steril (Sesuai dengan ukuran dan jenis)

14.Duk steril

15.Minyak pelumas/jelly

16.Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat)

17.Spuit yang bersisi cairan

18.Perlak dan alasnya

19.Bengkok

20.Pinset anatomis

21.Urineal bag

22.Sampiran.

Prosedur Kerja (pada perempuan)

Page 68: pembelajaran mikro (tugas).doc

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Atur ruangan

4. Pasang perlak /alas

5. Gunakan sarung tangan steril’

6. Pasang duk steril

7. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas ke bawah (±3 kali hingga bersih)

8. Buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri.Bersihkan bagian dalam.

9. Kateter diberi minyak pelumas atau jelly pada ujungnya, lalu asupan pelan-pelan sambil anjurkan untuk tarik

napas, asupan (2,5-5cm) atau hingga urine keluar.

10.Setelah selesai, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya dengan menggunakan spuit untuk yang

dipasang tetap.Bila tidak dipasang tetap,tarik kembali sambil pasien disuruh napas dalam.

11.Sambung kateter dengan urineal bag dan fiksasi ke arah samping

12.Rapikan alat

13.Cuci tangan.

Page 69: pembelajaran mikro (tugas).doc

EVALUASI

1. Sebutkan organ apa saja yang berperan dalam proses eliminasi urine ?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi eliminasi

3. Apa yang dimaksud dengan Kateterisasi ?

Page 70: pembelajaran mikro (tugas).doc

SOAL

1. Pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan pengertian dari....a. Pispotb. Kateterc. Selangd. Kandung kemih

2. Yang bukan termasuk tujuan pemasangan kateter.....a. Untuk pengumpulan spesimen urineb. Untuk mengatasi distensi kandung kemihc. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemihd. Untuk memenuhi kandung kemih

3. Yang bukan termasuk faktor yang mempengaruhi eliminasi urine adalah .....a. Diet dan asupanb. Gaya hidupc. Frekuensid. Tingkat aktivitas

4. Organ yang berperan dalam eliminasi urine , kecualia. Hatib. Ginjalc. Uretra

Page 71: pembelajaran mikro (tugas).doc

d. Kandung kemih5. Penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk

mengosongkan kandung kemih disebut ....a. Retensi urineb. Inkontinensia urinec. Enuresisd. Urgensi

6. Yang bukan termasuk pola eliminasi urine adalah.....a. frekuensib. urgensic. disuriad. enuresis

7. Yang termasuk tipe intermitent adalah .... a. Obstruksi aliran urine

b. Retensi akut setelah trauma uretra c. Post op uretra dan struktur disekitarnya d. obstruksi uretra

8. Berapa Panjang uretra pada wanita ? a. 4-6,5 b. 3-4 c. 6-7 d. 7-8 9. Berapa cc Vesika urinasria dapat menimbulkan rangsangan saraf (pada dewasa) ?

a. 200-250 cc

Page 72: pembelajaran mikro (tugas).doc

b. 250-450 c. 450-600 d. 100-150

10. Yang bukan termasuk alat dan bahan pemasangan kateter ............ a. Sarung tangan steril b. Duk steril

c. Bengkok d. Klem

JAWABAN

1. B2.D3.C4.D5.A6.D7.B8.A9.B10.D

Page 73: pembelajaran mikro (tugas).doc