2. manajemen perencanaan kurikulum & pembelajaran (fauzi & dwika).doc

Upload: bimbel-al-hasyimi

Post on 06-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    1/22

    MANAJEMEN PERENCANAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

    Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran

    MAKALAH

    Dosen Pengampu:

    Dr. M. Fahim hara!a" M.P#.

    $%eh:

    Fau&i An'ar ()*+)),-)

    D'i/a Prahes0i In#ah Kesuma ()*+)),,)

    PR$1RAM MA1I2ER MANAJEMEN PENDIDIKAN I2LAM

    PA2CA2ARJANA

    UNI3ER2IA2 I2LAM NE1ERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALAN1

    Mare0 -,)4

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    2/22

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. La0ar Be%a/ang

    Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik dengan siswa

    dalam upaya membantu siswa menguasai tujuan-tujuan pembelajaran. Proses

     pendidikan dapat berlangsung baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan

    sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga interaksi

    terjadi antara orang tua dengan anaknya, dilingkungan sekolah terjadi interaksi

    antara pendidik dengan siswa, sedangkan dilingkungan masyarakat terjadi

    interaksi antar warga masyarakat yang berbeda latarbelakangnya.

    Interaksi antara orangtua dengan anaknya di rumah berjalan tanpa

    adanya renana yang tertulis. !rangtua umumnya memepunyai harapan agar 

    anaknya menjadi anak yang saleh, pintar, sehat dan sebagainya. Mereka hanya

     bisa berenana tanpa tahu apa yang harus diberikan dan bagaimana

    memberikan pendidikan supaya anak-anak tersebut sesuai dengan harapan

    mereka. !rangtua dalam mendidik anaknya sering tanpa dipersiapkan seara

    "ormal, karena interaksi antara orangtua dengan anak sering tidak disadari.

    #etiap saat bertemu, bergaul, berdialog dan banyak perilaku-perilaku spontan

    yang diberikan kepada mereka yang kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan

    dalam mendidik.

    Pendidikan yang diberikan oleh orangtua tanpa dipersiapkan seara

    "ormal tetapi mereka menjadi pendidik karena statusnya sebagai ayah dan ibu.

    Karena si"atnya yang tidak "ormal, tidak memerlukan ranangan ynag konkret

    dan kadang tidak disadari maka pendidik dalam hal demikian disebut pendidik 

    in"ormal.

    Pendidikan yang lebih jelas bersi"at "ormal terdapat dalam lingkungan

    sekolah. Dilingkungan sekolah telah dipersiapkan guru sebagai pendidik oleh

    lembaga pendidikan guru. #ebagai seorang pendidik, guru telah dibina atau

    memiliki kepribadian sebagai pendidik. #eara legitimasi guru telah diberi

    kewenangan oleh pejabat dengan surat keputusan untuk melaksanakan tugas

    sebagai pendidik dengan renana dan persiapan yang matang. Mereka

    mengajar dengan tujuan yang jelas, bahan yang telah disusun dalam

     pembelajaran yang diranang seara ermat, guru melaksanakan pendidikan di

    sekolah seara "ormal. $iri pendidik "ormal antara lain adanya kurikulum

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    3/22

    %

    yang jelas dan rini, dilaksanakan seara "ormal, terenana, diawasi, dinilai,

    diberikan oleh guru yang mempunyai keterampilan dalam lingkungannya

    dengan aturan tertentu. Dari iri-iri tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

     pendidik "ormal adalah pendidik yang memiliki ranangan pendidikan atau

    kurikulum tertulis yang tersusun seara sistematis, jelas dan rini,

    dilaksanakan seara "ormal, terenana, diawasi dan dinilai, diberikan oleh

    guru yang memiliki ilmu dan keterampilan khusus di dalam bidang

     pendidikan, berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan "asilitas dan alat

    serta aturan-aturan tertentu pula.

    Menurut pandangan lama kurikulum merupakan kumpulan mata

     pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. &nggapandemikian sekarang sudah tidak berlaku lagi seiring dengan terus diadakannya

     pembaharuan dan pengembangan kurikulum. Kurikulum yang berkembang

    sekarang adalah kurikulum yang telah beralih dari menekankan pada isi

    menjadi lebih menekankan pada pengalaman belajar.

    Konsep pengembangan kurikulum saat ini yang lebih penting adalah

    konsep pengembangan tentang kurikulum sebagai substansi, sebagai subyek,

    dan sebagai bidang studi. #ebagai #ubstansi kurikulum merupakan suatu

    renana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai suatu perangkat

    yang tujuan yang ingin diapai. Kurikulum sebagai system adalah bahwa

    kurikulum merupakan bagian dari system persekolahan, system pendidikan,

     bahkan system masyarakat. Kurikulum sebagai suatu bidang studi merupakan

     bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.

    B. Rumusan Masa%ah

    'erdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

    yang peneliti buat adalah sebagai berikut.

    (. 'agaimana ruang lingkup manajemen perenanaan kurikulum)2. 'agaimana ruang lingkup manajemen perenanaan pembelajaran)

    C. u5uan Penu%isan

    #esuai dengan rumusan masalah diaitas, maka tujuan penulisan

    makalah disini ialah.

    (. *ntuk mendeskripsikan ruang lingkup manajemen perenanaan

    kurikulum.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    4/22

    +

    2. *ntuk mendeskripsikan ruang lingkup manajemen perananaan

     pembelajaran.

    BAB II

    PEMBAHA2AN

    A. Peren6anaan Kuri/u%um

    ). Penger0ian

    Kurikulum berasal dari bahasa unani yang selalu digunakan

    dalam bidang olahraga yaitu urere yang berarti jarak yang harus ditempuh

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    5/22

    dalm kegiatan berlari melalui dari star hingga "inish. Pengertian ini

    kemudian diterapkan dalm bidang pendidikan. Dalam bahasa &rab istilah

    kurikulum/ diartikan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang, atau

     jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang kehidupannya. Dalam

    konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang dilalui oleh

     pendidik dengan peserta didik serta nilai-nilai yang ada. #edangkan

     pengertian kurikulum yang tertuang dalm undang-undang sisdiknas nomor 

    201200% adalah seperangkat renana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

     bahan pelajaran serta ara yang digunakan sebagai pedoman

     penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menapai tujuan pendidik 

    tertentu.(

    Dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa kurikulum

    adalah seperangkat renana dan pengaturan mengenai isi dan lahan

     pelajaran serta ara yang digunakan sebagai pedoman dalam

     penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar .2  Kurikulum disusun untuk 

    mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memerhatikan tahap

     perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan,

    kebutuhan pengembangan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi serta kesenian, sesuai dengan jelas dan jenjang masing-masing

    suatu pendidikan.%

    Menurut asution, la3imnya kurikulum dipandang sebagai suatu

    renana yang disusun untuk melanarkan proses belajar mengajar dibawah

     bimbingan dan tanggungjawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta

    sta" pengajarnya. Dan sejumlah ahli teori kurikulum berpendapat bahwa

    kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direnakanan

    melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi dibawah pengawasan

    sekolah.+

    1 &bdul Manab, Manajemen Perubahan Kurikulum, 4ogyakarta5 Kalimedia, 20(6, $et-I,

    hlm. (-2.

    2  !emar 7amalik,  Manajemen Pengembangan Kurikulum,  4'andung5 8emaja

    8osdakarya, 20096, hlm. :(-:2

    3  7amalik, Manajemen..., hlm. :2.

    4  asution, Kurikulum dan Pengajaran, 4;akarta5 'umi &ksara, 20096, $et-

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    6/22

    9

    #eara modern kurikulum dapat diartikan semua kegiatan dan

     pengalaman potensial 4isi1materi6 yang telah disusun seara ilmiah, baik 

    yang terjadi didalam kelas, dihalaman sekolah maupun diluar sekolah atas

    tanggungjawab sekolah untuk menapai tujuan pendidikan. Implikasi

     pengertian ini, antara lain 4(6 kurikulum tidak hanya terdiri atas sejumlah

    mata pelajaran, tetapi juga meliputi semua kegiatan dan pengalaman

     potensial yang telah disusun seara ilmiah. 426 kegiatan pengalaman

     belajar tidak tidak hanya terjadi disekolah, tetapi juga diluar sekolah atas

    tanggungjawab sekolah. Kegiatan belajar disekolah, meliputi5 menyimak,

     bertanya, diskusi, melakukan demonstrasi, belajar diperpustakaan,

    melakukan eksperimen, olahraga, kesenian, organisasi siswa, dan lain-lain.

    #edangkan kegiatan belajar diluar sekolah seperti mengerjakan tugas

    dirumah 4P86, obser=asi, wawanara, studi banding, pengabdian pada

    masyarakat, program pengalaman lapangan, dan lain-lain. 4%6 guru sebagai

     pengembang kurikulum perlu menggunakan multistrategi dan pendekatan,

    serta berbagai sumber belajar seara ber=ariasi. 4+6 tujuan akhir kurikulum

     bukan untuk memeroleh ija3ah, tetapi untuk menapai tujuan pendidikan.

    #ehingga dapat dikatakan kurikulum disusun untuk mewujudkan

    tujuan pendidikan yang harus diapai serta pengalaman belajar yag harus

    didapatkan oleh peserta didik. dengan demikian dalam merumuskan

    kurikulum harus memerhatikan beberapa "aktor penting, misalnya "aktor 

     perkembangan dan psokologi peserta didik, lingkungan sekitar, serta

    teknologi dimasing-masing jenjang pendidikan.

    Menurut 7orold Koont3 dan $yril !>Donnel, manajemen adalah

    usaha untuk menapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.9 ?.8.

    Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang

    terdiri atas tindakan-tindakan perenanaan, pengorganisasian, pergerakan,

    dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta menapai

    sasaran yang telah ditentukan melalui peman"aatan sumber daya manusia

    dan sumber daya lainnya.

    5  @ainal &ri"in, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, 4'andung5 8emaja 8osadakarya,

    20((6, $et A I, hlm. +.

    6  7ikmat, Manajemen Pendidikan, 4'andung 5 Pustaka #etia, 200:6, hlm. (2.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    7/22

    B

    Manajemen adalah suatu proses soial yang direnakan untuk 

    menjamin kerjasama, partisipasi, inter=ensi dan keterlibtan orang lain

    dalam menapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan seara e"ekti".

    Manajemen juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memperolah

    suatu hasil penapaian tujuan. Manajemen meliputi adanya suatu proses,

    adanya tujuan yang hendak diapai, diproses melalui pelaksanaan

     penapaian tujuan dan diapai melalui orang lain. 'eberapa buku

    menatakan bahwa manajemen adalah suatu akti=itas yang mengakibatkan

     pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap kemampuan untuk 

    melakukan suatu akti=itas dalam suatu organisasi.

    ;adi manajemen dapat dikatakan sebagai proses pengelolaan, perenanaan, pengendalian dan peman"aatan sumber daya manusia untuk 

    menapai tujuan yang telah disepakati bersama.

    Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk 

    memperlanar penapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha,

    meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.B  Manajemen dalam

     perenanaan kurikulum dapat diartikan sebagai keahlian atau kemampuan

    merenanakan dan mengorganisasi kurikulum. #iapa yang

     bertanggungjawab dan bagaimana perenanaan kurikulm itu dilaksanakan

    seara pro"essional merupakan dua hal yang perlu diungkapkan dalam

     perenanaan kurikulum.

    Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang

    utama disekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha

    agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolak ukur 

     penapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan

    terus menerus menyempurnakan strategi pembelajaran.-. Dimensi

    #. 7amid 7asan 4(:CC6, berpendapat ada emapt dimensi kurikulum

    yang saling berhubungan, yaitu/ kurikulum sebagai suati ide atau

    konsepsi, kurikulum sebagai suatu renana tertulis, kurikulum sebagai

    suatu kegiatan 4proses6, dan kurikulum sebagai suatu hasil belajar/.

    #elanjutnya, an #y. #ukmadinata 42006 meninjau kurikulum dari tiga

    7

     @ainal &ri"in,  Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, 4'andung5 8emaja 8osdakarya,20((6, $et A I, hlm. 2+.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    8/22

    C

    dimensi, yaitu kurikulum sebagai ilmu, kurikulum sebagai system, dan

    kurikulum sebagai renana/. Dari beberapa pendapat tersebut dapat

    disimpulkan bahwa paling tidak ada enam dimensi kurikulum, yaitu5C

    a. Kurikulum sebagai suatu ideIde atau gagasan kurikulum hanya ada dalam pemikiran

    seseorang yang terlibat dalam proses pendidikan, baik seara langsung

    majpun tidak langsung, seperti kepala dinas pendidikan, pengawas,

    kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua. Ketika orang

     berpikir tentang tujuan sekolah, materi yang harus disampaikan kepada

     peserta didik, objek e=aluasi, maka itulah dimensi kurikulum sebagai

    suatu ide atau konsepsi. Paling tidak itulah konsep kurikulum menurut

    mereka.

     b. Kurikulum sebagai suatu renana tertulis

    Dimensi kurikulum sebagai renana biasanya tertuang dalam

    suatu dokumen tertulis. Dimensi ini menjadi banyak perhatian orang,

    karena wujudnya dapat dilihat, mudah dibaa dan dianalisis. Dimensi

    kurikulum ini pada dasarnya merupakan realitas dari dimensi

    kurikulum sebagai ide. &spek-aspek penting yang perlu dibahas, antara

    lain5 pengembangan tujuan dan kompetensi, struktur kurikulum,

    kegiatan dan pengalaman belajar, organisasi kurikulum, manajemen

    kurikulum, hasil belajar dan system e=aluasi. Kurikulum sebagai ide

    harus mengikuti pola dan ketentuan-ketentun kurikulum sebagai

    renana. Dalam prakteknya, sering kali kurikulum sebagai renana

     banyak mengalami kesulitan, karena ide-ide yang ingin dismapaikan

    terlalu umum dan banyak yang tidak dimengerti oleh para pelaksana

    kurikulum.

    . Kurikulum sebagai suatu kegiatanKurikulum dalam dimensi ini merupakan kurikulum yang

    sesungguhnya terjadi dilapangan 4real curriculum6. Peserta didik 

    mungkin saja memikirkan kurikulum sebagai ide, tetapi apa yang

    dialaminya merupakan kurikulum sebagai kenyataan. Kurikulum harus

    dimaknai dalam satu kesatuan yang utuh. ;ika suatu kegiatan tidak 

    termasuk kurikulum, berarti semua kegiatan disekolah atau diluar 

    8  @ainal &ri"in, Konsep..., hlm. C-(2.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    9/22

    :

    sekolah 4program latihan pro"esi, kuliah kerja nyata, dan lain-lain6

    tidak termasuk kurikulum. Padahal apa yang diperoleh peserta didik 

    disekolah maupun diluar sekolah merupakan re"leksi dari realisasi dan

    dimensi kurikulum sebagai renana tertulis. &pa yang dilakukan

     peserta didik dikelas juga merupakan implementasi kurikulum.

    &rtinya, antara kurikulum sbegai ide denga kurikulum sebagai

    kegiatan 4proses6 merupakan suatu rangkaian yang berkesinambungan,

    suatu kesatuan yang utuh. #emua kegiatn disekolah maupun diluar 

    sekolah atas tanggungjawab sekolah merupakan bagaian dari

    kurikulum.

    d. Kurikulum sebagai hasil belajar 7asil belajar sebagai bagian dari kurikulum terdiri atas

     berbagai domain, seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-

    nilai. #eara teoritis, domain hasil belajar tersebut dapat dipisahkan,

    tetapi seara praktis domain tersebut harus bersatu. 7asil belajar juga

     banyak dipengaruhi oleh berbagai "aktor, diantaranya "aktor guru,

     peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan. Kurikulum sebagai hasil

     belajar merupakan kelanjutan dan dipengaruhi oleh kurikulum sebagai

    kegiatan serta kurikulum sebagai ide. Menurut @ainal &ri"in 4200:6

    hasil belajar memiliki beberapa "ungsi utama, yaitu sebagai indikator 

    kualiatas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai pserta didik,

    sebagai lambang pemuasan hasrta ingin tahu, sebagai bahan in"ormasi

    dalam ino=asi pendidikan, sebagai indikator intern dan ekstern dari

    suatu institusi pendidikan, dan dapat dijadikan indikator terhadap daya

    sreap 4keerdasan6 peserta didik/.

    e. Kurikulum sebagai disiplin ilmu#ebagai suatu disiplin ilmu, berarti kurikulum memiliki

    konsep, prinsip, prosedur, asumsi, dan teori yang dapat dianalisis dan

    dipelajari oleh pakar kurikulum, penelitian kurikulum, guru atau alon

    guru, kepala sekolah, pengawas atau tenaga kependidikan lain yang

    ingin mempelajari tentang kurikulum. Di Indonesia, pada tingkat

    sekolah menengah pernah ada sekolah pendidikan guru 4#P?6, sekolah

    guru atas, pendidikan guru agama 4P?&6 dan lain-lain. Pada tingkat

    uni=esitas ada juga program studi pengembangan kurikulum, baik 

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    10/22

    (0

    dijenjang #( 4sarjana6, #2 4magister6, #% 4doktor6. #emua peserta

    didiknya wajib mempelajari tentang kurikulum. Tujuan kurikulum

    sebagai suatu disiplin ilmu adalah untuk mengembangkan ilmu tentang

    kurikulum dan sistem kurikulum.

    ". Kurikulum sebagai suatu sistem

    #istem kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

    sistem pendidikan, sistem persekolahan, dan sistem masyarakat. #uatu

    sistem kurikulum disekolah merupakan sistem tentang kurikulum apa

    yang akan disusun dan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan. ebih

     jauh lagi dapat dikatakan bahwa sistem kurikulum menakup tahap-

    tahap pengembangan kurikulum itu sendiri, maupun dari perenanaan

    kurikulum, pelaksanaan kurikulum, e=aluasi kurikulum, perbaikan dan

     penyempurnaan kurikilum. Kurikulum sebagai suatu sistem juga

    menggambarkan tentang komponen-komponen kurikulum.

    7. Mo#e%

    Perenanaa kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks

    yang menuntut berbagai jenis dan tingkat pembuatan keputusan.

    #ebagaimana dengan model-model pembuatan keputusan umumnya, maka

    rumusan suatu model perenanaan berdasarkan asumsi-asumsi rasionalitas

    yakni asumsi tentang pemrosesan seara ermat in"ormasi misalnya

    tentang mata ajaran, siswa, lingkungan, hasil belajar. &dapun model-model

     perenanaan kurikulum, adalah5:

    a. Model perenanaan rasional dedukti" atau rasional Tyler 

    Model ini menitikberatkan logikan dalam meranang program

    kurikulum dan bertitik tolak dari spesi"ikasi tujuan. Model ini dapat

    diterapkan pada semua tingkat pembuatan keputusan, dan tepat untuk 

    sistem pendidikan sentralistik.

     b. Model interaki" rasional

    Model ini menitikberatkan pada perenanaan lebih/ dari pada

    perenanaan bagi/. Perenanaan kurikulum ini bersi"at situasional

    atau "leksibel serta tepat bagi lembaga pendidikan yang akan

    mengembangkan kurikulum berbasisi sekolah. Model perenanaan ini

    didasarkan pada kebutuhan yang berkembang di masyarakat.

    9

     !emar 7amalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, 4'andung5 8emaja 8osdakarya, 20096,hlm. (2-(2+.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    11/22

    ((

    . The discipline model 

    Model ini menitikberatkan pada guru-guru sebagai pihak yang

    yang merenanakan kurikulum, berdasarkan pertimbangan sistematik 

    tentang rele=ansi pengetahuan "iloso"is, 4isu-isu pengetahuan yang

     bermakna, sosiologi 4argument-argumen keenderungan sosial6,

     psikologi 4untuk memberitahukan tentang urutan-urutan materi

     pelajaran6.

    d. Model tanpa perenanaan

    Model ini dikembangkan berdasarkan pertimbangan inisiati" 

    guru di dalam ruangan kelas, sebagai pengambil keputusan dalam

    menentukan strategi pembelajaran, pemilihan media belajar dan

    sebagainya.8. Desain

    a. De"inisi

    Curriculum design  berarti pola 4 pattern6, kerangka

    4 framework 6 atau organisasi srtuktur 4 structural organization6 yang

    dipakai dalam menyeleksi, meranang, dan memajukan pengalaman-

     pengalaman pendidikan. Desain kurikulum sangat menentukan hasil-

    hasil pendidikan yang hendak diapai. Dalam konteks ini, =ariable-

    =ariable pokok yakni mata pelajaran, siswa, dan guru dilibatkan

     bersama. Kelayakan potensi desain kurikulum akhir dapat dianalisis

    seara rasional, tetapi "ormulasinya atau sintesis adalah suatu seni.(0

     b. ilai penting((

    (6 Menunjukkan elemen-elemen yang harus diperhatikan dalam

     perenanaan kurikulum dan hubungan 4interrelationship6

    elemen-elemen tersebut di dalam proses pengembangan

    kurikulum.

    26 Merupakan suatu metode untuk menentukan seleksi organisasi pengalaman-pengalaman belajar yang diselenggarakan di

    sekolah.

    %6 Menentukan peranan guru, siswa, dan orang-orang lain yang

    terlibat dalam perenanaan kurikulum.

    B. Peren6anaan Pem!e%a5aran

    ). Penger0ian

    10  !emar 7amalik, Manajemen..., hlm. (+.

    11

      http511no=ideswira.blogspot.o.id120(%10B1manajemen-perenanaan-pengembangan.html.Diunduh 4(2-0%-20(9, pukul (:5(%6

    http://novideswira.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-perencanaan-pengembangan.htmlhttp://novideswira.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-perencanaan-pengembangan.html

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    12/22

    (2

    'erkenaan dengan perenanaan, Eilliam 7. ewman dalam

     bukunya  Administratie Action Techni!ues of "rganization and 

     Management 5 mengemukakan bahwa Perenanaan adalah menentukan

    apa yang akan dilakukan. Perenanaan mengandung rangkaian-rangkaian

     putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan

    kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur 

    tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.(2

    7al senada juga dikemukakan oleh 7adari awawi bahwa

     perenanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu

    masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada penapaian

    tujuan tertentu.

    (%

     Dalam hal ini perenanaan menakup rangkaian kegiatanuntuk menentukan tujuan umu 4 goal 6 dan tujuan khusus 4objektiitas6

    suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan, berdasarkan

    dukungan in"ormasi yang lengkap. #etelah tujuan ditetapkan perenanaan

     berkaitan dengan penyusunan pola, rangkaian, dan proses kegiatan yang

    akan dilakukan untuk menapai tujuan tersebut. #ingkatnya, e"ekti"itas

     perenanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk 

    menapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya "aktor kerjasama

     perumusan perenanaan, program kerja madrasah, dan upaya implementasi

     program kerja tersebut dalam menapai tujuan.

    #edangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang

    dilakukan oleh para pendidik dalam membimbing, membantu, dan

    mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan

    kata lain pengajaran adalah suatu ara bagaimana mempersiapkan

     pengalaman belajar bagi peserta didik.(+

    Dari kedua makna tentang konsep perenanaan konsep pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa perenanaan pembelajaran

    adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir seara rasional tentang

    sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta

    rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya penapaian

    12 &bdul Majid,  Perencanaan Pembelajaran, 4'andung5 PT 8emaja 8osdakarya, 20096,

    hlm. (9.13  Majid, Perencanaan..., hlm. (9.

    14  Mulyani #umantri, Kurikulum dan Pengajaran, 4;akarta5 Proyek PTK, (:CC6, hlm. :.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    13/22

    (%

    tujuan tersebut dengan meman"aatkan segala potensi dan sumber belajar 

    yang ada.

    7asil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah

    tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal diatas, sehingga

    selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai auan dan pedoman

    dalam melaksanakan proses pembelajaran.

    -. Pen0ingn9a Peren6anaan Pem!e%a5aran

    #eorang arsitek yang pro"esional, sebelum ia membangun sebuah

    gedung, terlebih dahulu ia akan meranang bentuk gedung yang sesuai

    dengan struktur dan kondisi tanah, selanjutnya ia akan menentukan

     berbagai bahan yang dibutuhkan, menghitung biaya yang diperlukan

    termasuk menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan. Mengapa

    ia perlu melakukan hal tersebut) Itulah pentingnya perenanaan. Melalui

     perenanaan yang matang ia dapat menentukan estimasi waktu yang

    dibutuhkan untuk membangun gedung sesuai harapan, bahkan ia pun dapat

    memprediksi kekuatan gedung tersebut.(

     ah, sekarang bagaimana dengan pembelajaran. &pakah seorang

     pendidik perlu melakukan perenanaan) Kalau kita peraya pendidik 

    sebagai pekerjaan pro"esional, tentu saja setiap pendidik yang akan

    melaksanakan pekerjaannya perlu melakukan perenanaan. Mengapa

     perenanaan pembelajaran dibutuhkan) 7al ini disebabkan oleh beberapa

    hal.

    a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan

     b. Pembelajaran adalah proses kerja sama

    . Pembelajaran adalah proses yang kompleks

    d. Pembelajaran akan e"ekti" apabila meman"aatkan berbagai sarpras

    yang ada termasuk meman"aatkan sumber belajar.

    7. Manaa0 #an Fungsi Peren6anaan Pem!e%a5arana. Man"aat Perenanaan

    &da beberapa man"aat yang dapat kita petik dari penyusunan

     proses pembelajaran.

    (6 Melalui proses perenanaan yang matang, kita akan terhindar dari

    keberhasilan yang bersi"at untung-untungan. &rtinya, dengan

     perenanaan yang matang dan akurat, kita akan mampu

    memprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dapat diapai.

    15

      Eina #anajaya,  Perencanaan dan #esain $istem Pembelajaran, 4;akarta5 Kenana,20(26, hlm. %0.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    14/22

    (+

    26 #ebagai alat untuk memeahkan masalah. #eorang perenana yang

     baik akan dapat memprediksi kesulitan apa yang akan dihadapi

    oleh peserta didik dalam mempelajari pelajaran tertentu. Dengan

     perenanaan yang matang pendidik akan dengan mudah

    mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul.

    %6 *ntuk meman"aatkan berbagai sumber belajar seara tepat. #eiring

    dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

    teknologi, dewasa ini banyak sumber-sumber belajar yang

    mengandung berbagai in"ormasi. Dengan demikian, peserta didik 

    akan dihadapkan pada kesulitas memilih sumber belajar yang

    sekiranya ook dengan tujuan pembelajaran. Dengan perenanaan pendidik dapat menentukan sumber-sumber mana saja yang

    dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran.

    +6 Perenanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung seara

    sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung

    seadanya, akan tetapi bisa berlangsung seara terarah dan

    terorganisir.

     b. Fungsi Perenanaan

    Perenanaan pembelajaran memiliki beberapa "ungsi diantaranya

    seperti dijelaskan berikut ini.

    (6 Fungsi kreati" 

    Pembelajaran dengan perenanaan yang matang akan memberikan

    umpan balik yang bisa menggambarkan kelemahan yang terjadi.

    Melalui umpan balik inilah pendidik bisa memperbaiki program.

    #eara kreati", pendidik akan selalu memperbaiki kelemahan dan

    menemukan hal-hal yang baru.

    26 Fungsi ino=ati" 

    Mungkinkah suatu ino=asi akan munul tanpa direnanakan) #uatu

    ino=asi akan munul seandainya kita memahami adanya

    kesenjangan antara harapan dan kenyataan. 7al itu hanya mungkin

     bisa ditangkap, manakala kita memahami proses yang yang

    dilaksanakan seara sistematis.

    %6 Fungsi selekti" 

    &dakalanya untuk menapai suatu tujuan atau sasaran

     pembelajaran kita dihadapkan kepada berbagai pilihan strategi.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    15/22

    (

    Melalui proses perenanaan kita dapat meyeleksi startegi mana

    yang kita anggap lebih e"ekti" dan e"isien untuk dikembangkan.

    +6 Fungsi komunikati" 

    #uatu perenanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada

    setiap orang yang terlibat, baik kepada pendidik, pada peserta

    didik, kepala sekolah bahkan kepada pihak eksternal seperti kepada

     pihak orang tua dan masyarakat.

    6 Fungsi predikti" 

    Perenanaan yang disusun seara benar dan akurat, dapat

    menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu

    treatment  sesuai dengan program yang disusun. Melalui "ungsi ini,

     perenanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akanterjadi. Di samping itu, "ungsi ini dapat menggambarkan hasil yang

    akan diperoleh.

    96 Fungsi akurasi

    #ering terjadi, pendidik merasa kelebihan bahan pelajaran sehingga

    mereka merasa waktu yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya

     bahan yang harus dipelajari peserta didik. &kibatnya, proses

     pembelajaran berjalan tidak normal lagi, sebab kriteria keberhasilan

    diukur dari sejumlah materi pelajaran yang telah disampaikan pada

     peserta didik tidak peduli materi itu dipahami atau tidak.

    B6 Fungsi penapaian tujuan

    Mengajar bukanlah sekadar menyampaikan materi, akan tetapi

    membentuk manusia seara utuh. Manusia utuh bukan hanya

     berkembang dalam aspek intelektual saja, akan tetapi juga dalam

    sikap dan keterampilan.

    C6 Fungsi kontrol

    Mengontrol keberhasilan siswa dalam menapai tujuan merupakan

     bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pembelajaran

    tertentu. Melalui perenanaan kita dapat menentukan sejauh mana

    materi pelajaran yang telah dipahami oleh peserta didik dan materi

     pelajaran yang belum dipahami oleh peserta didik.

    8. Kri0eria Pen9usunan Peren6anaan Pem!e%a5aran

    Perenanaan pembelajaran dibuat bukan hanya sebagai pelengkap

    administrasi, namun disusun sebagai bagian integral dari proses pekerjaan

     pro"esional, sehingga ber"ungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    16/22

    (9

     pembelajaran. Dengan demikian, penyusunan perenanaan pembelajaran

    merupakan suatu keharusan karena didorong oleh kebutuhan agar 

     pelaksanaan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang

    ingin diapai.

    Di bawah ini, dijelaskan beberapa nilai perenanaan yang dapat

    dijadikan sebagai kriteria penyusunan perenanaan.

    a. #igni"ikansi

    #igni"ikan dapat diartikan sebagai kebermaknaan. ilai signi"ikansi

    artinya, adalah bahwa perenanaan pembelajaran hendaknya

     bermakna agar proses pembelajaran berjalan e"ekti" dan e"isien.

    !leh karena itulah, perenanaan pembelajaran disusun sebagai

     bagian dari proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. b. 8ele=an

    8ele=an artinya sesuai. ilai rele=ansi dalam perenanaan adalah

     bahwa perenanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik 

    internal maupun eksternal. Kesesuaian internal adalah perenanaan

     pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, karena

    dari kurikulum itulah kita menentukan tujuan yang harus diapai,

    materi, bahan pelajaran yang harus dipelajari peserta didik.

    Keseuaian eksternal mengandung makna, bahwa perenanaan

     pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan kebutuhan siswa.

    . Kepastian

    *ntuk menapai tujuan pembelajaran, mungkin pendidik merasa

     banyak alternati" yang dapat digunakan. amun dari sekian banyak 

    alternati" itu, hendaknya pendidik menentukan alternati" mana yang

    sesuai dan dapat diimplementasikan.

    d. &daptabilitasPerenanaan pembelajaran yang disusun hendaknya bersi"at lentur 

    atau tidak kaku. Misalnya, perenanaan pembelajaran ini dapat

    diimplementasikan manakala memiliki syarat-syarat tertentu,

    manakala syarat tersebut tidak dipenuhi, maka perenanaan

     pembelajaran tidak dapat digunakan. 7al yang demikian adalah

     perenanaan yang kaku, karena memerlukan persyaratan-

     persyaratan khusus.

    e. Kesederhanaan

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    17/22

    (B

    Perenanaan pembelajaran harus bersi"at sederhana artinya mudah

    diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Perenanaan yang

    rumit dan sulit untuk diimplementasikan tidak akan ber"ungsi

    sebagai pedoman untuk guru dalam pengelolaan pembelajaran.

    ". Predikti" 

    Perenanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal

    yang kuat, artinya perenanaan dapat menggambarkan apa yang

    akan terjadi, seandainya.../. Daya ramal ini sangat penting untuk 

    mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dengan

    demikian akan mudah bagi pendidik untuk mengantisipasinya.

    *. Lang/ah;Lang/ah Pen9usunan Peren6anaan Pem!e%a5aran

    'erdasarkan komponen-komponen dalam sistem pembelajaran,selanjutnya kita dapat menentukan langkah-langkah dalam penyusunan

     perenanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut5

    a. Merumuskan Tujuan Khusus

    Dalam meranang pembelajaran, tugas pertama pendidik adalah

    merumuskan tujuan pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya.

    8umusan tujuan pembelajaran, harus menakup % aspek penting yang

    diistilahkan oleh 'loom 4(:96 yaitu5

    (6 Domain kogniti" 

    26 #ikap dan apresiasi

    %6 Keterampilan dan penampilan(9

     b. Pengalaman 'elajar 

    angkah yang kedua dalam merenanakan pembelajaran adalah

    memilih pengalaman belajar yang harus dilakukan peserta didik sesuai

    dengan tujuan pembelajaran. 'elajar bukan hanya sekedar menatat

    dan mengha"al, akan tetapi proses berpengalaman. !leh sebab itu,

     peserta didik harus didorong seara akti" melakukan kegiatan tertentu.

    Ealaupun tujuan pembelajaran hanya sebatas memahami data atau

    "akta, akan tetapi sebaiknya hal itu tidak ukup hanya diberikan saja

    oleh pendidik, akan tetapi peserta didik didorong untuk menari dan

    menemukan sendiri "akta tersebut, misalnya melalui wawanara,

    obser=asi, dan lain sebagainya.

    . Kegiatan 'elajar Mengajar 

    angkah ketiga dalam menyusun perenanaan pembelajaran

    dengan pendekatan sistem adalah menentukan kegiatan belajar 

    16  Eina #anjaya, Perencanaan ..., hlm. +0.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    18/22

    (C

    mengajar. Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai, pada

    dasarnya kita dapat meranang melalui pendekatan kelompok atau

     pendekatan indi=idual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran

    yang diranang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni

     pembelajaran di mana setiap peserta didik belajar seara kelompok 

     baik dalam kelompok besar maupun kelompok keilG sedangkan

     pembelajaran indi=idual adalah pembelajaran di mana peserta didik 

     belajar seara mandiri melalui bahan belajar yang diranang

    sedemikian rupa, sehingga peserta didik belajar menurut keepatan dan

    kemampuan masing-masing.

    d. !rang-!rang yang Terlibat

    Perenanaan pembelajaran dengan pendekatan sistem juga

     bertanggung jawab dalam menentukan orang yang akan membantu

    dalam proses pembelajaran. !rang-orang yang akan terlibat dalam

     proses pembelajaran khususnya yang berperan sebagai sumber belajar 

    meliputi instruktur atau pendidik, dan juga tenaga pro"esional.

    e. 'ahan dan &lat

    Penyeleksian bahan dan alat juga merupakan bagian dari sistem

     perenanaan pembelajaran. Penentuan bahan dan alat dapat

    mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut5

    (6 Keberagaman kemampuan intelektual peserta didik.

    26 ;umlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang

    harus diapai peserta didik.

    %6 Tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan seara

    khusus.

    +6 'erbagai alternati" pengalaman belajar untuk menapai

    tujuan pembelajaran.

    6 'ahan dan alat yang dapat diman"aatkan.

    96 Fasilitas "isik yang tersedia.

    ". Fasilitas Fisik 

    Fasilitas "isik merupakan "aktor yang akan berpengaruh

    terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas "isik meliputi

    ruangan kelas, pusat media, laboratorium, aula. Pendidik dan peserta

    didik akan bekerja sama, menggunakan bahan pelajaran,

    meman"aatkan alat, berdiskusi, dan lain sebagainya.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    19/22

    (:

    g. Perenanaan H=aluasi dan Pengembangan

    Prosedur e=aluasi merupakan "aktor penting dalam sebuah

    sistem perenanaan pembelajaran. Melalui e=aluasi kita dapat melihat

    keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan peserta didik 

    menapai tujuan pembelajaran.

    BAB III

    PENUUP

    A. Kesimpu%an

    'erdasarkan uraian makalah diatas, maka bisa kita tarik kesimpulan

     bahwasannya ruang lingkup dari manajemen perenanaan kurikulum ialah5(. Pengertian

    #eperangkat renana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan

     pelajaran serta ara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

    kegiatan pembelajaran untuk menapai tujuan pendidik tertentu.

    2. Dimensi

    Manajemen perenanaan kurikulum mempunyai enam dimensi,

    yakni5

    a. Kurikulum sebagai suatu ide

     b. Kurikulum sebagai suatu renana tertulis

    . Kurikulum sebagai suatu kegiatan

    d. Kurikulum sebagai hasil belajar 

    e. Kurikulum sebagai disiplin ilmu

    ". Kurikulum sebagai suatu sistem

    %. Model&da empat model dalam manajemen perenanaan kurikulum,

    yaitu5

    a. Model perenanaan rasional dedukti" atau rasional Tyler 

     b. Model interaki" rasional

    c. The discipline model 

    d. Model tanpa perenanaan

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    20/22

    20

    +. Desain

    #edangkan ruang lingkup dari manajemen perenanaan pembelajaran

    ialah5

    (. Pengertian

     proses pengambilan keputusan hasil berpikir seara rasional

    tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan

     perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai

    upaya penapaian tujuan tersebut dengan meman"aatkan segala potensi

    dan sumber belajar yang ada.

    2. Pentingnya perenanaan pembelajaran

    &da beberapa hal kenapa perenanaan pembelajaran itu penting,

    yaitu5

    a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan

     b. Pembelajaran adalah proses kerja sama

    . Pembelajaran adalah proses yang kompleks

    d. Pembelajaran akan e"ekti" apabila meman"aatkan berbagai

    sarpras yang ada termasuk meman"aatkan sumber belajar.

    %. Man"aat dan "ungsi perenanaan pembelajaran

    a. Man"aat perenanaan pembelajaran

    (6 Melalui proses perenanaan yang matang, kita akan

    terhindar dari keberhasilan yang bersi"at untung-untungan.

    26 #ebagai alat untuk memeahkan masalah.

    %6 *ntuk meman"aatkan berbagai sumber belajar seara tepat.

    +6 Perenanaan akan dapat membuat pembelajaran

     berlangsung seara sistematis

     b. Fungsi perenanaan pembelajaran

    (6 Fungsi kreati" 

    26 Fungsi ino=ati" %6 Fungsi selekti" 

    +6 Fungsi komunikati" 

    6 Fungsi predikti" 

    96 Fungsi akurasi

    B6 Fungsi penapaian tujuan

    C6 Fungsi kontrol

    +. Kriteria penyusunan perenanaan pembelajaran

    &da beberapa kriteria dalam menyusun perenanaan pembelajaran,

    yaitu5

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    21/22

    2(

    a. #igni"ikansi

     b. 8ele=an

    . Kepastian

    d. &daptabilitas

    e. Kesederhanaan

    ". Predikti" 

    . angkah-langkah penyusunan perenanaan pembelajaran

    &da beberapa langkah-langkah dalam penyusunan perenanaan

     pembelajaran, yaitu5

    a. Merumuskan Tujuan Khusus

     b. Pengalaman 'elajar 

    . Kegiatan 'elajar Mengajar 

    d. !rang-!rang yang Terlibat

    e. 'ahan dan &lat

    ". Fasilitas Fisik 

    g. Perenanaan H=aluasi dan Pengembangan

    DAFAR PU2AKA

    &ri"in, @ainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum . 'andung5 8emaja

    8osadakarya. 20((.

  • 8/17/2019 2. Manajemen Perencanaan Kurikulum & Pembelajaran (Fauzi & Dwika).doc

    22/22

    22

    7amalik, !emar.  Manajemen Pengembangan Kurikulum. 'andung5 8emaja

    8osdakarya. 2009.

    7ikmat. Manajemen Pendidikan. 'andung5 Pustaka #etia. 200:.

    http511no=ideswira.blogspot.o.id120(%10B1manajemen-perenanaan-

     pengembangan.html.

    Majid, &bdul.  Perencanaan Pembelajaran. 'andung5 PT 8emaja 8osdakarya.

    2009.

    Manab, &bdul. Manajemen Perubahan Kurikulum. ogyakarta5 Kalimedia. 20(.

     asution. Kurikulum dan Pengajaran. ;akarta5 'umi &ksara. 2009.

    #anjaya, Eina. Perencanaan dan #esain $istem Pembelajaran. ;akarta5 Kenana.

    20(2.

    #umantri, Mulyani. Kurikulum dan Pengajaran. ;akarta5 Proyek PTK. (:CC.

    http://novideswira.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-perencanaan-pengembangan.htmlhttp://novideswira.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-perencanaan-pengembangan.htmlhttp://novideswira.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-perencanaan-pengembangan.htmlhttp://novideswira.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-perencanaan-pengembangan.html