pembangunan ekonomi (bahan ajar ekonomi berdasarkan k-13)

9
Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI Pembangunan Ekonomi (Economic Development) (Disusun berdasarkan Kurikulum 2013) Indikator 1 : Menjelaskan pengertian pembangunan ekonomi Pembangunan ekonomi (Economic Development) merupakan proses multidimensional yang menyebabkan terjadinya perubahan menuju perbaikan struktur sosial, sikap mental dan lembaga (organisasi kemasyarakatan). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka panjang. Singkatnya pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan menaikan PDB/GDP suatu negara atau daerah melebihi pertumbuhan penduduk. Dalam pembangunan ekonomi, kenaikan pendapatan masyarakat diikuti oleh perubahan dalam struktur sosial dan sikap masyarakat. Selain kenaikan pendapatan, tujuan pembangunan ekonomi adalah perbaikan kondisi diluar aspek ekonomi, seperti perbaikan lembaga pemerintah, perbaikan sikap, dan usaha memperkecil jurang pemisah antara kaya dan miskin. Pembangunan ekonomi bisa diartikan sebagai proses yang bertujuan menaikkan pendapatan per kapita untuk jangka waktu yang panjang dan disertai adanya perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK. Pendapatan per kapita diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Karena pembangunan ekonomi bertujuan menaikkan pendapat per kapita, itu berarti pembangunan ekonomi tidak hanya menekankan pentingnya kenaikan PDB, tetapi juga memerhatikan apakah persentase kenaikan PDB lebih besar atau lebih kecil dibanding persentase kenaikan jumlah penduduk. Apabila persentase kenaikan PDB lebih kecil dibanding persentase kenaikan jumlah penduduk maka pendapatan per kapita akan turun. Pembangunan ekonomi mempunyai 3 sifat penting yaitu : 1. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi terus menerus 2. Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita 3. Pembangunan ekonomi merupakan kenaikan pendapatan per kapita yang terus berlangsung dalam jangka panjang. Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi 1. Kenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP) dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun) 2. naiknya pendapatan per kapita secara terus-menerus dalam jangka panjang 3. Pengendalian jumlah penduduk 4. Peningkatan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membawa perubahan struktur ekonomi 5. Adanya pemerataan distribusi pendapatan sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Nasional 1. Pengertian Pembangunan Nasional Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mendefenisikan Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan nasional dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.

Upload: jogo-hera

Post on 26-Jul-2015

116 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

Pembangunan Ekonomi (Economic Development)

(Disusun berdasarkan Kurikulum 2013)

Indikator 1 : Menjelaskan pengertian pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi (Economic Development) merupakan proses multidimensional yang menyebabkan

terjadinya perubahan menuju perbaikan struktur sosial, sikap mental dan lembaga (organisasi

kemasyarakatan). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses

yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) dalam

jangka panjang. Singkatnya pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan menaikan PDB/GDP

suatu negara atau daerah melebihi pertumbuhan penduduk.

Dalam pembangunan ekonomi, kenaikan pendapatan masyarakat diikuti oleh perubahan dalam struktur sosial

dan sikap masyarakat. Selain kenaikan pendapatan, tujuan pembangunan ekonomi adalah perbaikan kondisi

diluar aspek ekonomi, seperti perbaikan lembaga pemerintah, perbaikan sikap, dan usaha memperkecil jurang

pemisah antara kaya dan miskin.

Pembangunan ekonomi bisa diartikan sebagai proses yang bertujuan menaikkan pendapatan per kapita untuk

jangka waktu yang panjang dan disertai adanya perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK.

Pendapatan per kapita diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Karena pembangunan ekonomi bertujuan menaikkan pendapat per kapita, itu berarti pembangunan ekonomi

tidak hanya menekankan pentingnya kenaikan PDB, tetapi juga memerhatikan apakah persentase kenaikan

PDB lebih besar atau lebih kecil dibanding persentase kenaikan jumlah penduduk. Apabila persentase

kenaikan PDB lebih kecil dibanding persentase kenaikan jumlah penduduk maka pendapatan per kapita akan

turun.

Pembangunan ekonomi mempunyai 3 sifat penting yaitu :

1. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi terus menerus

2. Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita

3. Pembangunan ekonomi merupakan kenaikan pendapatan per kapita yang terus berlangsung dalam jangka

panjang.

Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi

1. Kenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP) dalam jangka panjang

(lebih dari 5 tahun)

2. naiknya pendapatan per kapita secara terus-menerus dalam jangka panjang

3. Pengendalian jumlah penduduk

4. Peningkatan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membawa perubahan struktur ekonomi

5. Adanya pemerataan distribusi pendapatan sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani

yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Nasional

1. Pengertian Pembangunan Nasional

Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)

mendefenisikan Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan semua komponen bangsa

dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

Pembangunan nasional dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur

yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana

perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia

yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang tertulis

dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.

Page 2: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

Rencana pembangunan di Indonesia dibagi menjadi 3 tahap yaitu Rencana Pembangunan Jangka

Panjang, jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang

selanjutnya disingkat RPJP.

Pembangunan nasional tidaklah identik dengan pembangunan ekonomi atau pembangunan politik saja.

Pembangunan ekonomi atau politik hanya merupakan salah satu obyek pembangunan. Pembangunan di

salah satu bidang, seperti bidang ekonomi saja tidak akan dapat memberikan hasil yang berarti bagi

peningkatan kesejahteraan tanpa disertai dengan pembangunan di bidang lainnya. Banyaknya bidang

kehidupan yang perlu mendapat perhatian menyebabkan pembangunan harus dilaksanakan berdasarkan

skala prioritas. Tidak mungkin pembangunan di segala bidang dilaksanakan sekaligus karena Negara kita

memiliki keterbatasan dana. Oleh karena itu prioritas utama pembangunan nasional adalah

pembangunan di bidang ekonomi agar keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi ini dapat

mempercepat pembangunan di bidang yang lain.

Indikator 2 : Menjelaskan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi

Secara konseptual pembangunan ekonomi mempunyai makna yang luas dan inklusif. Untuk mengukur

keberhasilannya tentu perlu indikator-indikator tertentu. Indikator itu digunakan untuk mengetahui derajat

pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara. Indikator tersebut antara lain :

1. Pendapatan Nasional

Negara yang pembangunan ekonominya berhasil akan mampu menunjukkan kenaikan pendapatan

nasional. Pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat yang

meningkat.

2. Produksi Nasional

Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur menggunakan produksi nasional yang

dicapai oleh negara tersebut. Produksi nasional yang tinggi adalah cermin suatu negara mampu

menghasilkan barang dan jasa yang berlimpah (kapasitas produksinya tinggi) sehingga dapat mencapai

pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

3. Pendapatan Per Kapita

Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur dengan pendapatan per kapita. Pendapatan

perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Tinggi rendahnya pendapatan

per kapita dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan penduduk untuk mengonsumsi barang-barang

jasa hasil produksi.

4. Peranan sector industry dan jasa

Pada umumnya, makin besar kontribusi sector industry dan jasa, maka akan semakin maju suatu Negara.

Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya proporsi kontribusi sector industry dan jasa

merupakan salah satu factor penting bagi tingkat kemajuan ekonomi

5. Kesempatan Kerja

Pelaksanaan pembangunan ekonomi harus diikuti dengan terbukanya kesempatan kerja yang luas.

Kesempatan kerja yang luas akan menyerap pembangunan pengangguran. Negara yang pembangunan

ekonominya berhasil akan menciptakan kesempatan kerja yang luas.

6. Perekonomian yang stabil

Suatu Negara dikatakan berhasil dalam pembangunan ekonomi jika mampu menjaga stabilitas ekonomi

yang meliputi stabilitas pendapatan, kesempatan kerja, harga serta mampu mengendalikan inflasi dan

sebagainya.

7. Neraca Pembayarann Luar Negeri

Melalui pembangunan ekonomi, pemerintah diharapkan mampu menjaga keseimbangan neraca

pembayaran luar negeri agar tidak mengalami deficit, bahkan kalau bisa diusahakan surplus.

8. Distribusi pendapatan yang merata

Pendapatan nasional yang tinggi, kesempatan kerja yang terbuka, harga stabil dan inflasi yang terkendali

belum menjamin keberhasilan pembangunan ekonomi jika tidak diikuti distribusi pendapatan yang tidak

merata. Karena ketidakmerataan distribusi pendapatan nasional akan mengakibatkan gejolak social

sehingga menganggu keamanan Negara.

Page 3: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

Indikator 3 : Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi, Namun pada hakikatnya faktor-faktor

tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor non

ekonomi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tanah dan kekayaan alam

Secara umum Negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah akan lebih mudah meningkatkan

laju pertumbuhan ekonominya dibandingkan Negara yang kurang memiliki kekayaan alam. Namun

kekayaan alam yang berlimpah tidak berarti jika tidak memiliki modal, teknologi yang maju, sumber

daya manusia yang memadai dan pasar yang potensial.

2. Kuantitas dan kualitas penduduk dan tenaga kerja

Pertambahan penduduk dari waktu ke waktu dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

Pertambahan penduduk akan meningkatkan jumlah angkatan kerja yang dapat dimanfaatkan untuk

mendukung kegiatan produksi. Dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai, akan dihasilkan SDM

yang terlatih dan terampil sehingga mampu menjadi pionir dalam pembangunan. Jumlah penduduk yang

besar juga akan meningkatkan jumlah permintaan dan perluasan pasar.

Akan tetapi pertambahan jumlah penduduk yang besar akan mendapat banyak tantangan berupa

tingginya angka pengangguran, rendahnya produktifitas dan laju pertumbuhan penduduk yang lebih

tinggi daripada peningkatan pendapatan per kapita.

3. Kepemilikan barang modal dan teknologi

Pada masyarakat modern, peranan modal sangat menentukan dalam peningkatan produktifitas. Akan

tetapi, penggunaan modal harus disertai dengan kemajuan teknologi antara lain sbb :

a. meningkatnya produksi barang atau jasa yang dihasilkan karena penemuan barang-barang baru

b. meningkatnya efisiensi kegiatan produksi yang dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan

produktifitas

c. terciptanya barang dengan kualitas yang lebih baik tanpa meningkatkan biaya produksi.

4. Sistem sosial dan sikap masyarakat

Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan yang penting dalam menciptakan pertumbuhan

ekonomi. Adat istiadat yang kental pada masyarakat tradisional berupa berbagai kegiatan dan acara

dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu sikap masyarakat yang tidak mau bekerja

keras, bekerja dengan jam kerja yang pendek, malas menabung dan sikap negatif lainnya juga akan

menghambat pertumbuhan ekonomi.

5. Sistem Pemerintahan

Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis akan memberikan warna yang berbeda terhadap proses

pembangunan. Dalam sistem sosialis, kerangka pembangunaan dan pemanfaatan sumber daya

direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Adapun dalam liberalis peran masyarakat, baik secara

individu maupun kelompok lebih dikedepankan daripada pemerintah. Hal tersebut tentunya berdampak

terhadap proses dan hasil pembangunan.

Page 4: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

Indikator : Mengidentifikasi masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang

Masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang antara lain :

1. Ketergantungan pada sektor pertanian (Substantial Dependence on Agricultural-Primary Production)

Negara-negara berkembang umumnya sangat bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan.

Bahkan ada negara yang sangat tergantung pada sektor pertanian pada hasil satu komoditas pertanian saja.

Perekonomian seperti ini disebut dengan perekonomian monokultur.

2. Rendahnya tingkat produktifitas (Low Level Production)

Rendahnya tingkat produktifitas dapat dilihat dari PDB per kapita atau PDB per pekerja yang sangat

kecil. Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan kerja yang

tersedia, terutama bagi mereka yang berpendidikan rendah. Karenanya di negara berkembang berlaku

lingkaran setan (Vicious Circle) kehidupan yang sangat sulit diputus.

3. Ketergantungan yang besar dan kerentanan dalam hubungan internasional (Dominace, Dependence and

Vulnerability in International Relation)

Kondisi domestik perekonomian negara berkembang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian

lainnya, terkhususnya perekonomian negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik

yang disebabkan oleh lemahnya permintaan agregat membuat perekonomian sangat mengandalkan pasar

ekspor.

Tetapi yang diekspor umumnya barang-barang primer.

Ketergantungan terhadap negara maju juga terjadi dalam bidang industri. Industri hulu (bahan dasar)

berada di negara maju. Sementara industri hilir berada dinegara berkembang. Hal ini mengakibatkan

ketergantungan pada negara-negara maju sebab bahan baku/bahan dasarnya harus diimpor.

4. Pasar dan informasi yang tidak sempurna

Keberadaan pasar dinegara berkembang juga memberikan informasi yang tidak lengkap. Struktur pasar

barang dan jasa umumnya tidak sempurna. Monopoli dan Oligopoli bisa terjadi dipasar barang.

Monopsoni dan Oligopsoni dapat terjadi dipasar faktor produksi. Selain itu, penguasaan informasi juga

tidak lengkap. Informasi hanya dikuasai oleh sekelompok kecil pengusaha yang mempunyai hubungan

baik dengan birokrasi. Keadaan ini menyebabkan konsumen sering dirugikan.

5. Tingginya tingkat pengangguran (High Rates of Unemployment)

Tingkat pengangguran dinegara berkembang sangat tinggi. Angka pengangguran akan semakin besar bila

diukur dengan angka underemployment. Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju

pertumbuhan angkatan kerja yang lebih tinggi di satu pihak dan rendagnya pertumbuhan kesempatan

kerja di pihak yang lain. Rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berhubungan dengan rendahnya

tingkat penanaman modal, khususnya disektor-sektor industri dan jasa modern.

6. Rendahnya tingkat kehidupan (Low Level of Living)

Rendahnya tingkat kehidupan terutama dilihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti

makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan kesehatan.

7. Tingginya pertambahan penduduk (High Rates of Population Growth)

Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang dua sampai empat kali lipat pertambahan

penduduk dinegara maju. Tidak mengherankan jika 75% penduduk dunia merupakan penduduk negara

berkembang. Tingginya pertambahan penduduk dinegara berkembang telah menimbulkan masalah-

Page 5: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

masalah besar, terutama berkaitan dengan penyediaan pangan, kesempatan kerja, perumahan, pendidikan

dan kesehatan.

Indonesia termasuk salah satu negara berkembang, seperti negara berkembang lainnya, Indonesia selalu

menghadapi masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan merupakan faktor utama masalah Indonesia, jumlah

pengangguran yang semakin meningkat, tingkat kecerdasan masyarakat yang masih rendah, dan distribusi

pendapatan yang tidak merata. Di kota besar, keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Berikut

adalah masalah-masalah pembangunan ekonomi di Indonesia :

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas

kemiskinan yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam

menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus

berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi

silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak

tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya

dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat

berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.

Saat ini subsidi silang telah dihapuskan dan diganti dengan program Bantuan Langsung Sementara

Masyarakat (BLSM).

Program Penanggulangan Kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia terbagi atas

tiga kelompok klaster yang dikelola oleh berbagai Kementerian dan Lembaga Pemerintah (sumber:

http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/):

1) Kartu Perlindungan Sosial (KPS)

Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah sebagai penanda

Rumah Tangga Miskin.

Sebagai penanda Rumah Tangga Miskin, Kartu Perlindungan Sosial ini berguna untuk mendapatkan

manfaat dari Program Subsidi Beras untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah atau dikenal

dengan Program RASKIN

2) JAMKESMAS dan JKN

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program bantuan sosial untuk

pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin.

Semenjak diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) semenjak 1 Januari 2014, maka

program Jamkesmas melebur kedalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola

oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Masyarakat miskin dan hampir miskin yang sebelumnya menjadi peserta Jamkesmas akan secara

otomatis menjadi peserta JKN ini.

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib

(mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang

yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Untuk masyarakat miskin yang

tadinya merupakan peserta Jamkesmas, iuran kepesertaannya dibayarkan oleh Pemerintah yang

disebut sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).

3) Program Keluarga Harapan (PKH)

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan

tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan

melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tujuan program ini dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka

panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi

berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

Page 6: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

4) Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan biaya

nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan

program wajib belajar 9 tahun.

Tujuannya mengurangi beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib

belajar sembilan tahun yang bermutu.

5) Program RASKIN (Beras untuk Keluarga Miskin)

Program Beras Untuk Keluarga Miskin (Raskin) merupakan subsidi pangan yang diperuntukkan bagi

keluarga miskin sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan

memberikan perlindungan pada keluarga miskin.

Tujuannya mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan

sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras dan mencegah penurunan konsumsi energi dan

protein. Selain itu raskin bertujuan untuk meningkatkan / membuka akses pangan keluarga melalui

penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang telah ditentukan.

6) Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)

Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dari keluarga

kurang mampu untuk dapat melakukan kegiatan belajar di sekolah. Bantuan ini memberikan peluang

bagi siswa untuk mengikuti pendidikan di level yang lebih tinggi.

Tujuannya agar siswa dari kalangan tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan di sekolah.

Selain itu juga bertujuan untuk mengurangi jumlah siswa putus sekolah akibat permasalahan biaya

pendidikan.

7) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)

PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program

– program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.

PNPM terdiri dari beberapa program :

a) PNPM Mandiri Perdesaan

b) PNPM Perdesaan R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)

c) PNPM Mandiri Agribisnis/SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative)

d) PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas

e) PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM- LMP)

f) Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP)

g) PNPM Mandiri Respek (Rencana Strategis Pengembangan Kampung) Bagi Masyarakat Papua

h) PNPM Mandiri Perkotaan

i) PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan

j) Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)

k) Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

l) PNPM-Mandiri Daerah Tertinggal Dan Khusus/ Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Dan

Khusus (P2DTK)

m) PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP)

n) PNPM-Mandiri Pariwisata

o) PNPM-Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM-Mandiri Perkim)

8) Kredit Usaha Rakyat

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dana pinjaman dalam bentuk Kredit Modal Kerja

(KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit dari Rp. 5 Juta sampai dengan Rp. 500

Juta.

Tujuannya meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada usaha

berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan menengah seperti usaha rumah

tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan

pemberdayaan UMKM.

Garis kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok

Page 7: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan

makanan. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di bawah garis

kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin

(http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=50).

Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau

tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di

bawah Garis Kemiskinan. Angka garis kemiskinan Indonesia pada September 2013 sebesar Rp 292.951 per

kapita per bulan

(http://bisnis.liputan6.com/read/790061/jumlah-penduduk-miskin-indonesia-meningkat-jadi-2855-juta-jiwa)

Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan

Makanan (GKBM)

b. Keterbelakangan

Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping

itu, masalah keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan

pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana

untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk

membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang rusak,

buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.

Adapun beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan yaitu : Program

pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan mengadakan pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja

(BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara

maju.

c. Pengangguran

Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah

keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan antara jumlah

angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena negara yang

bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi

negara industry. Akibatnya angkatankerja yang tersedia berada di sektor agraris, sedangkan lapangan

pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sektor industri.

Adapun faktor lain yang menyebabkan pengangguran adalah :

1) kekurangan permintaan agregat (kekurangan permintaan secara keseluruhan)

2) pemakaian mesin-mesin modern,

3) ketidakcocokan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan,

4) perubahan musim dan perubahan struktur perekonomian yang menuntut jenis keterampilan tertentu

5) Rendahnya mutu dan kualitas angkatan kerja baik dari segi pendidikan, ketrampilan maupun

penguasaan teknologi 6) Banyak lulusan pendidikan menegah dan tinggi setiap tahun sehingga tidak terjadi

ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran : a) Peningkatan pendidikan

b) Pemberian kursus-kursus ketrampilan

c) Pemerataan pembangunan d) Proyek-proyek padat karya untuk menambah kesempatan kerja dengan mendirikan industri baru,

pembangunan jalan raya, jembatan, dll.

e) Pemberian Kredit Usaha Kecil

d. Kesenjangan Penghasilan

Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat untuk

memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok penghasilan rendah tidak

mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.

Page 8: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

Penyebabnya :

1) ketimpangan dalam distribusi asset terutama di sektor pertanian

Data Sensus pertanian menunjukkan bahwa Petani hanya memiliki lahan rata-rata 0,018 Ha, 38

persen tidak memiliki lahan, dan hanya 4,2 persen yang memiliki lahan 0,5 Ha atau lebih. Lahan yang

sempit tentu tidak mencukupi bagi petani untuk memperoleh tingkat pendapatan yang layak. Untuk

sektor yang lain, bisa terlihat dengan jelas bagaimana perusahaan atau pengusaha sedang dan besar

dengan mudah mendapatkan kredit dengan agunan hanya nama baik, sementara Usaha Menengah,

Koperasi, dan Mikro (UMKM) setengah mati untuk mendapatkan kredit.

2) masih besarnya pekerja di sektor informal dengan tingkat pendapatan yang rendah dan tiadanya

jaminan kepastian usaha di masa depan.

Indikator : Menjelaskan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi

Ada beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu :

1. Strategi Pertumbuhan

Strategi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta

bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat sehingga dapat

menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat

ke bawah (trickle down effect) pendistribusian kembali.

Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan

ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2. Strategi Pembangunan dengan pemerataan

Konsep dari strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik social

engineering seperti halnya melalui perencanaan induk, dan paket program terpadu.

3. Strategi Ketergantungan

Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :

Kemiskinan di Negara-negara berkembang lebih disebabkan adanya ketergantungan Negara tersebut dari

pihak atau Negara lainnya. Oleh karena itu, kita dituntut untuk lebih mandiri dalam menyikapi

pembangunan Negara pada saat ini.

Teori ini dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “teori ketergantungan tersebut memang cukup

relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk

membangun masyarakat sendiri (self development)

4. Strategi Berwawasan Ruang

Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman yang mengemukakan sebab-sebab kurang

mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya atau lebih maju. Menurut mereka,

kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan atau

pengaruh pendistribusian dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil daripada terjadinya aliran

sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back wash effects).

Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan

daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan Hirschman mempercayai pandangan tersebut walaupun

akan tercapai dalam jangka panjang.

5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara massal. Strategi ini selanjutnya

dikembangkan oleh ILO pada 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin

dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.

Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pda penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan

pokok dan sejenisnya.

Sumber :

http://www.beritasatu.com/nasional/132373-pemerintah-siapkan-6-program-penanggulangan-kemiskinan-senilai-rp-

56-triliun.html

http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/

Page 9: Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)

Materi Ajar Ekonomi_Kelas XI

Sumber Referensi :

1) Sutarno. 2009. Theory and Application of Economics (Bilingual) for Grade XI of Senior High

School and Islamic Senior High School, Solo : Penerbit Tiga Serangkai

2) Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013, Jakarta : Penerbit Esis

3) Chumidatus Sadyah. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. BSE Kemdikbud.

4) Yoga Firdaus, Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Phibeta

5) http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/

6) http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=50

7) http://bisnis.liputan6.com/read/790061/jumlah-penduduk-miskin-indonesia-meningkat-jadi-2855-juta-

jiwa