pembahasan sensori 1. sifat inderawi makanan

27
I. TUJUAN 1. Melatih mahasiswa untuk mengenali sifat-sifat inderawi produk pangan, 2. Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam menilai suatu produk, 3. Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk, serta 4. Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sifat dan kesan yang diperoleh. II. TEORI DASAR Pengujian terhadap suatu bahan makanan dengan menggunakan indera manusia disebut penilaian indera (penilaian sensorik) atau pengujian organoleptik. Penilaian sensorik pada manusia adalah pada mulanya sebagai kegiatan seni (art) dan tetap berkembang sebagai seni sampai merasuki dunia industri. Penilaian dengan indera sebenarnya cara penilaian kuno, tetapi masih sangat umum digunakan. Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik (Sofiah, 2008). Rangsangan ini dapat ditangkap dengan baik oleh alat – alat tubuh yang biasa dikenal dengan indera. Indera manusia merupakan bagian tubuh yang dapat digunakan

Upload: alfinurfauziah

Post on 16-Jul-2016

69 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

I. TUJUAN

1. Melatih mahasiswa untuk mengenali sifat-sifat inderawi produk pangan,

2. Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam

menilai suatu produk,

3. Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk, serta

4. Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sifat dan kesan yang

diperoleh.

II. TEORI DASAR

Pengujian terhadap suatu bahan makanan dengan menggunakan indera

manusia disebut penilaian indera (penilaian sensorik) atau pengujian organoleptik.

Penilaian sensorik pada manusia adalah pada mulanya sebagai kegiatan seni (art) dan

tetap berkembang sebagai seni sampai merasuki dunia industri. Penilaian dengan

indera sebenarnya cara penilaian kuno, tetapi masih sangat umum digunakan.

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar

untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik (Sofiah, 2008). Rangsangan ini dapat

ditangkap dengan baik oleh alat – alat tubuh yang biasa dikenal dengan indera. Indera

manusia merupakan bagian tubuh yang dapat digunakan sebagai alat untuk menilai

sifat-sifat atau karakteristik suatu produk atau makanan.

Setiap jenis makanan mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji secara

organoleptik menggunakan indera pencicip, pencium, pendengaran, perabaan dan

penglihatan. Sifat-sifat inderawi tersebut sangat spesifik untuk setiap jenis produk.

Ada enam tahap dalam melakukan penilaian inderawi yaitu menerima bahan,

mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan

yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.

Kemudian, ada lima macam indera yang dimiliki manusia yaitu :

1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)

2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan

tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)

Page 2: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)

4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)

5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

Adapun pengertian dari sifat inderawi (organoleptik) adalah sifat-sifat yang

melekat pada suatu bahan pangan yang dapat diinderakan/ dikarakterisasi oleh alat

inderawi seperti alat indera penglihat yaitu mata, pembau yaitu hidung, pencicip

yaitu mulut, peraba yaitu kulit dan pendengar yaitu telinga. Syarat agar dapat disebut

uji organoleptik adalah:

Ada contoh yang diuji yaitu benda perangsang

Ada panelis sebagai pemroses respon

Ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan, tanpa

penalaran, imaginasi, asosiasi, ilusi, atau meniru orang lain. Pelaksanaan praktikum

ini akan membantu dalam membedakan bermacam-macam karakteristik suatu produk

makanan dengan menggunakan alat indera yang dimiliki manusia.

Pengujian produk dengan uji organoleptik melibatkan indera yang berperan

dalam penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran. Kelima indera

(panca indera) digunakan secara tersendiri atau merupakan gabungan indera, dalam

menilai karakteristik makanan. Hal ini sering dilakukan baik secara sadar maupun

tidak kita sadari ketika memilih, membeli atau mengkonsumsi makanan. 

Penggunaan Indera manusia dalam analisa organoleptik dapat diketahui

melalui: Kenampakan, Rasa, Aroma, Tekstur, dan Suara.  

1. Kenampakan (Appearance) 

Kenampakan adalah persepsi visual dari makanan, yang termasuk di dalamnya

warna, ukuran, bentuk, sifat transparan, ketumpulan dan kehalusan. Warna dari suatu

makanan sangatlah penting, contohnya sepeti kacang polong. Bentuk, ukuran dan

penampilan permukaan akan mempengaruhi konsumen dan menentukan apakah

mereka akan menerima atau menolak suatu makanan. 

Page 3: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

2. Rasa (Flavour) 

Ada tiga komponen : Bau berperan dalam kesenangan mengkonsumsi, seperti

bau dari roti yang baru saja dibakar. Indera perasa, dimana indera perasa di rangsang

oleh kondisi termal (panas) atau reaksi kimia, contohnya seperti dinginnya es krim

atau sensasi terbakar dari cabai. Mencicipi memainkan peranan yang penting dalam

mengenali, menerima dan menilai makanan. Mencicipi dirasakan dengan indera

perasa dari lidah. Ada empat jenis sensasi rasa yaitu: Manis, Asin, Asam dan Pahit.

Pahit dan asam terkadang sering membingungkan. Jus Lemon memiliki rasa asam

dimana kopi memiliki rasa pahit.

3. Aroma (Aroma) 

Bau mengevaluasi aroma makanan dan dibutuhkan dalam memberikan

penilaian terhadap rasa. Aroma makanan yang harum akan lebih merangsang selera.

Untuk merangsang suatu sensasi dari bau, suatu unsur harus dalam wujud gas

(komponen yang bersifat volatil). Bau berguna untuk mendeteksi makanan segar,

tengik atau adakalanya beracun. 

4. Tekstur (Texture) 

Tekstur dirasakan dengan kombinasi dari indera perasa, yaitu peraba, perasa

lidah, penglihatan dan pendengaran. Tekstur adalah kualitas kunci dari banyak

makanan, seperti kelembutan dari daging, kehalusan dari roti. Hal itu juga termasuk

konsistensi, sifat merekat, kerapuhan, kekenyalan, ukuran dan bentuk dari partikel-

partikel dalam makanan, seperti tekstur dari buah pir yang berpasir. 5. Suara (Sound)

Pendengaran mempertimbangkan suara yang tercipta oleh makanan selama persiapan

dan konsumsi seperti: desisan dari makanan yang digoreng, desisan dari minuman,

bunyi mengerkah (kres) dari sayuran mentah, suara patahan dari kerasnya biskuit. 

Page 4: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Jadi dalam analisa organoleptik, panca indera digunakan untuk mengukur,

menganalisa dan menginterpretasikan mutu organoleptik atau karakteristik sensoris

makanan. Analisa organoleptik sangat dibutuhkan dalam industri makanan untuk

pengembangan produk, modifikasi resep dan mengevaluasi produk. Hal ini juga

memegang peranan penting dalam menjaga mutu dan pemasaran produk.

Page 5: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

III. ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat

1) Gelas

2) Piring

3) Pisau

4) Sendok

3.2. Bahan

1) Apel

2) Dodol

3) Kerupuk

4) Jelly

5) Kopi hitam

6) Permen jelly

7) Saus tomat

8) Teh

Page 6: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

IV. PROSEDUR

1. Makanan Padat/Setengah Padat

Contoh bahan pangan yang telah disediakan, kemudian diamati dengan

menggunakan indera sebagasi berikut:

1) Penglihatan

2) Penciuman/pembauan

3) Perabaan:

Menggunakan jari tangan (ditekan/dipijitbdiantara jari tangan)

Menggunakan indera mulut/bibir, langit-langit, gigi, dinding mulut,

dan lidah (digigit sedikit kemudian dikunyah perlahan-lahan).

4) Pencicipan: Contoh yang disajikan dicicipi sambil menggerak-gerakkan lidah.

2. Makanan Cair

Makanan cair yang disediakan diperiksa dengan menggunakan indera:

1) Penglihatan

2) Pembauan

3) Perabaan:

Menggunakan jari tangan

Menggunakan indera mulut

4) Pencicipan

Page 7: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Penilaian dengan indera merupakan pengujian yang dilakukan untuk

menilai sifat organoleptik suatu produk. Penilaian ini dilakukan tanpa

menggunakan alat bantu ukur, tetapi menggunakan indera atau organ yang

terdapat pada manusia. Oleh sebab itu, penilaian ini dapat dikatakan bersifat

subjektif karena produk yang diamati dinilai berdasarkan tingkat kesukaan

dan persepsi masing-masing individu dalam menilai suatu produk pangan.

Organ atau indera yang digunakan untuk menilai sifat organoleptik bahan

pangan pada praktikum kali ini terdiri dari indera penglihatan, penciuman,

perabaan dan pencicipan. Penggabungan keempat pengamatan tersebut akan

menimbulkan kesukaan terhadap produk tersebut baik suka ataupun tidak

suka. Selain itu, dengan adanya penggambungan keempat pengamatan ini

dapat menilai karakteristik dari masing-masing bahan yang tergantung pada

karakteristik tersendiri bahan tersebut.

Mata sebagai indera penglihatan digunakan sebagai alat pengukur

warna, bentuk, serta ukuran suatu produk pangan.

Hidung sebagai indera pencium digunakan untuk mengetahui aroma

yang dimiliki oleh suatu produk pangan. Pada praktikum kali ini, pengujian

pembauan disebut juga pencicipan jarak jauh karena panelis ini mengenal

enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya dari

jarak jauh. Mekanisme pembauan lebih sedikit diketahui oleh panelis

dibandingkan pencicipan, karena kepekaan pembauan lebih tinggi

dibandingkan pencicipan. Dalam pengujian inderawi ini bau lebih kompleks

dari pada rasa. Bau dari suatu produk dapat diamati baik dengan membau

maupun dengan merasakan. Bau pada makanan yang diuji memiliki berbagai

macam perbedaan, bau ini sangat dipengaruhi oleh adanya komponen bahan

makanan yang bersifat volatil dan memiliki karakteristik yang berbeda untuk

setiap makanan. Dimana bau makanan ini masuk lewat indera pembau,

dimana ransangan akan diterima oleh “regio alfactori” suatu bagian pada

Page 8: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

bagian atas rongga hidung ( sel-sel epitelium ) dan bisa juga lewat mulut

terutama bai panelis yang sukar mengamati lewat hidung.

Fungsi dari indera peraba yaitu dapat menggunakan jari tangan atau

dengan indera mulut untuk mengukur tekstur dari produk pangan.

Penginderaan ini terdapat pada alat tubuh yang khusus atau pada daerah yang

terbatas. Penerimaan sentuhan atau perabaan ini terjadi hampir diseluruh

permukaan kulit. Kepekaan tidak merata diseluruh daerah, pada perabaan

dengan jari ini lebih terasa karena pada jari tangan mempunyai kepekaan yang

sangat tinggi dibandingkan dengan rongga mulut, bibir. Ujung jari ini

mempunyai keistimewaan dan sangat berguna untuk menilai komoditi atau

produk. Ujung jari ini dapat mendeteksi tekanan sebesar 3 gram/mm2. Ujung

jari juga titik (spatial). Dua titik berjarak 2,3 mm dapat dikenali dengan

perabaan ujung jari, didaerah pungggung sedikitnya tekanan 48 gram/mm2

dan jaraknya 67 mm.

Sedangkan lidah sebagai indera pencicip dapat digunakan untuk

mengetahui rasa dari suatu produk pangan. Indera pencicip berfungsi untuk

menilai cicip (taste) dari suatu makanan dan minuman yang diujikan. Indera

pencicip terdapat dalam rongga mulut terutama pada permukaan lidah dan

sebagian langit-langit lunak (paltum mole). Di permukaan rongga mulut

terdapat lapisan yang selalu basah yang terdapat sel-sel peka. Sel-sel peka ini

megumpul membentuk susunan yang disebut putting pencicip. Masing-

masing putting pencicip biasanya hanya peka terhadap rasa (cicip) tertentu

tetapi kadang-kadang juga responsive terhadap beberapa rangsangan cicip.

Putting pencicip ini membedakan 4 cicip dasar yaitu rasa manis, pahit, asin

dan asam. Dimana dari keempat dasar itu menerima rangsangan berupa zat

cairan atau padatan kimia. Kemudian kedua hal perangsang itu mengisi pori-

pori diatas putting pencicip sehingga terjadi kontak langsung dan merangsang

rambut-rambut halus (silis) dari sel-sel sensorik.

Setiap produk pangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Berdasarkan bentuknya, makanan dibagi ke dalam makanan padat/semi padat

Page 9: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

dan makanan cair. Makanan padat/semi padat yang diamati saat praktikum

antara lain, dodol, jelly, kerupuk, dan apel. Sedangkan makanan cair yang

diamati pada praktikum ini terdiri ari air kopi, air teh, dan saus tomat.

Keseluruhan produk tersebut diamati sifat organoleptiknya sehingga

karakteristik dari masing-masing produk tersebut dapat diketahui dengan

baik.

1. Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat

Makanan padat/setengah padat yang diamati dalam praktikum ini

adalah kerupuk, jelly, apel dan dodol. Pengujian yang pertama dilakukan

adalah berdasarkan penglihatan. Adapun hasil yang didapat dari pengamatan

adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan penglihatan

ContohKarakteristik Kenampakan

Bentuk Ukuran Warna Keseragaman Warna

Apel Oblate a = 4,6b = 2,8c = 3,1

Hijau, bergradasi merah

Tidak seragam

Kerupuk Irregular a = 8,2b = 6,6c = 1,5

Putih gading Seragam

Dodol Balok panjang

a = 2,3b = 1,9c = 1,7

Luar: Cokelat tuaDalam: Cokelat lebih

tua

Seragam

Jelly Seperti mangkuk berbentuk segi lima

(1/2 lingkaran)

a = 3,9b = 3,9c = 1,7

Orange Seragam

Permen jelly

Panjang mengerucut

a = 7,7b = 2,5c = 1

Setengah bagian kuning, setengah

bagian cokelat muda

Seragam

b. Berdasarkan penciuman/pembauan

Contoh Karakteristik BauTak Berbau Agak Tajam Sangat Tajam

Apel √

Page 10: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Kerupuk √Dodol √Jelly √

Permen jelly √

c. Berdasarkan perabaan

Menggunakan jari tangan

Contoh Karakteristik PerabaanLembut Keras Elastis Kenyal

Apel √Kerupuk √Dodol √ √Jelly √ √Permen jelly

Menggunakan indera mulut

ContohKarakteristik Perabaan

Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar

Apel √ √Kerupu

k√ √

Dodol √ √Jelly √ √ √

Permen jelly

√ √

d. Berdasarkan pencicipan

Contoh Karakteristik CicipManis Asam Asin Pahit Lainnya

Apel √ √Kerupuk √Dodol √Jelly √ √

Permen jelly

Page 11: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, sifat-sifat organoleptik

dari produk-produk pangan padat/setengah padat yang telah diamati adalah

sebagai berikut:

a. Apel

Buah Apel (Malus sylvetris) mempunyai bentuk bulat atau bundar

sampai lonjong (oblate) bagian pucuk buah berlekuk dangkal, kulit agak kasar

dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, tetapi setelah tua menjadi halus

dan mengkilat. Warna buah hijau kemerah-merahan, hijau kekuning-

kuningan, hijau berbintik-bintik, merah tua dan sebagainya sesuai dengan

varietas (Tawali dkk., 2004).

Berdasarkan hasil pengamatan, apel memiliki bentuk yang bulat atau

bundar dan berwarna hijau dengan gradasi warna merah di bagian pangkal

buah, serta memiliki bintik-bintik putih yang tersebar di kulitnya. Warna

merah yang tidak merata disebabkan oleh tingkat kematangan apel yang

belum sepenuhnya matang. Sedangkan bintik putih tersebut kemungkinan

disebabkan oleh kerusakan yang bersifat fisiologis. Selain itu, aroma yang

tidak terlalu kuat atau bahkan tidak tercium dan tekstur yang keras juga

menandakan bahwa apel tersebut belum terlalu matang. Hal ini diperkuat

dengan rasa apel yang masih memiliki rasa asam.

b. Kerupuk

Kerupuk memiliki bentuk bulat pada umumnya, namun karena

kerusakan-kerusakan mekanis yang mungkin terjadi, maka bentuk kerupuk

tersebut menjadi tidak beraturan atau irregular. Kerupuk yang diamati pada

praktikum kali ini memiliki warna putih gading akibat hasil penggorengan.

Selain itu memiliki rasa yang asin gurih karena pada proses pembuatan

kerupuk diberi penambahan garam. Kerupuk juga memiliki tekstur yang

renyah dan rapuh, serta aroma yang tidak begitu kuat.

c. Dodol

Page 12: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Dodol memiliki bentuk balok panjang karena hasil pemotongan dari

cetakan atau loyang. Dodol ini memiliki warna cokelat tua dibagian dalam

dan luar. Namun, warna cokelat di bagian dalamnya lebih tua dibandingkan

dengan bagian luar dan memiliki dimensi ukuran 2,3 x 1,9 x 1,7 cm. Selain

itu, dodol ini juga memiliki tekstur luar yang lebih keras dibandingkan tekstur

bagian dalam. Hal ini dikarenakan dodol tersebut mulai mengering pada

bagian luarnya. Dodol memiliki rasa yang manis dan tekstur yang kenyal,

serta aroma yang tidak terlalu kuat. Rasa manis disebabkan adanya

penambahan gula dalam pembuatan dodol. Sedangkan tekstur kenyal

diperoleh dari penambahan tepung tapioca ke dalam adonan dodol.

d. Jelly

Jelly memiliki bentuk seperti mangkuk segi lima atau ½ lingkaran

menyerupai bentuk kemasan primernya. Hal ini terjadi karena pada awalnya

jelly memiliki fase cair sehingga sesuai dengan sifat air yang akan mengikuti

bentuk kemasan atau wadahnya. Jelly ini memiliki warna orange bening yang

seragam karena proses mixing yang baik. Jelly juga memiliki tekstur yang

lembut, bau yang sangat tajam, serta memiliki rasa manis dan agak asam. Bau

yang sangat tajam dikarenakan penambahan perisa yang menimbulkan aroma

yang kuat. Sedangkan rasa manis dan asam diperoleh karena adanya

penambahan gula dan sedikit asam dalam proses pembuatan jelly.

e. Permen jelly

Page 13: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Permen Jelly adalah gula yang diberi cita rasa bermacam-macam, serta

dibentuk dengan berbagai macam jenis. Bahan utama dari pembuatan permen

adalah gula. Gula ini menentukan jenis dan permen yaitu kristal atau tidak.

Gula yang digunakan adalah dari jenis sukrosa (gula pasir). Permen jelly yang

diamati memiliki bentuk panjang mengerucut dengan dua warna yaitu

setengah bagian berwarna kuning dan sisanya berwarna cokelat muda.

2. Karakteristik Makanan Cair

Makanan cair yang diamati adalah saus tomat, cairan kopi dan cairan

teh. Pengamatan karakteristik dilakuakan berdasarkan penglihatan,

penciuman, perabaan serta pencicipan.

a. Berdasarkan penglihatan

Contoh Karakteristik KenampakanWarna Jernih Keruh Kental Encer

Saus Tomat Merah tua, berkilap - - +++ -Air Kopi Cokelat tua kehitaman + ++ - ++Air teh Cokelat muda ++ + - +++

b. Berdasarkan penciuman/pembauan

Contoh Karakteristtik BauTak Berbau Agak Tajam Sangat Tajam

Saus Tomat √Air Kopi √Air teh √

c. Berdasarkan perabaan Menggunakan jari tangan

Contoh Karakteristik PerabaanHalus Berbutir Lengket Kental Encer

Saus Tomat √ √Air Kopi √Air teh √

Page 14: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Menggunakan indera mulut

Contoh Karakteristik PerabaanHalus Berbutir Lengket Kental Encer

Saus Tomat √ √ √Air Kopi √ √Air teh √

d. Berdasarkan pencicipan

Contoh Karakteristik CicipManis Asam Asin Pahit Lainnya

Saus Tomat √ √ √Air Kopi √Air teh √

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, sifat-sifat organoleptik

dari produk-produk pangan cair yang telah diamati adalah sebagai berikut:

a. Saus Tomat

Saus tomat memiliki kenampakan warna merah mengkilap dan kental.

Warna merah disebabkan karena bahan baku dalam pembuatan saus ini, yaitu

tomat yang berwarna merah. Sedangkan kekentalan pada saus tomat

disebabkan oleh kadar air yang tidak terlalu tinggi. Saus tomat memiliki

aroma tomat yang sangat tajam, serta tekstur yang lengket dan kental. Aroma

yang tajam tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan bahan tambahan

pangan pemberi cita rasa dan aroma. Sedangkan tekstur yang lengket dan

kental dapat disebabkan oleh adanya penambahan gula pada saus tomat

tersebut. Saus tomat memiliki rasa manis yang berasal dari gula, asam yang

berasal dari tomat, serta asin yang berasal dari garam.

a. Air Kopi

Air kopi memiliki kenampakan warna cokelat tua yang keruh dan

encer. Kekeruhan tersebut disebabkan oleh air kopi yang masih mengandung

ampas kopi. Hal ini berpengaruh juga terhadap tekstur air kopi yang terasa

berpasir. Air kopi ini memilliki aroma kopi yang sangat tajam serta rasa yang

pahit karena tidak ada penambahan gula ke dalamnya.

b. Air Teh

Page 15: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Air teh memiliki kenampakan warna cokelat muda yang jernih dan

encer akibat adanya penambahan air. Selain itu, air teh tersebut juga memiliki

rasa pahit, dan cita rasa khas teh yang agak sepat dan tawar.

Page 16: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Setiap jenis makanan mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji

secara organoleptik menggunakan indera indera penglihatan, penciuman,

perabaan dan pencicipan. Penggabungan keempat pengamatan tersebut akan

menimbulkan kesukaan terhadap produk tersebut baik suka ataupun tidak

suka.

2. Setiap jenis makanan juga memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan

komposisi bahan yang digunakan serta proses pengolahan yang dilakukan.

3. Apel dan kerupuk termasuk ke dalam jenis makanan padat.

4. Dodol dan jelly termasuk ke dalam makanan semi padat.

5. Saus tomat, air kopi, dan air teh termasuk ke dalam makanan cair yang

dibedakan berdasarkan viskositasnya.

6.2. Saran

1. Sebaiknya ruangan tempat uji dibuat sedemikian mungkin agar kedap

terhadap suara sehingga tidak mengganggu dalam pengujian, misalnya

pintunya ditutup.

2. Saat praktikum, praktikan tidak boleh dalam keadaan setelah makan karena

akan mempengaruhi hasil pengamatan.

3. Praktikan harusnya sudah tahu berbagai jenis bentuk agar tidak bingung saat

mendeskripsikan bahan.

4. Sampel cairan hendaknya diletakkan pada wadah yang transparan agar

praktikan mudah mengamatinya,

5. Kerupuk hendaknya disimpan dalam wadah tertutup agar tidak melempem.

Page 17: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. http://www.rubrik.web.id/2013/09/menggunakan-indera-dalam-analisa.html. Diakses pada tanggal 29 Februari 2016

Kartika, Bambang dan Pudji Hastuti.1988. Pedoman Uji Indrawi bahan Pangan.PAU Pangan dan Gizi.UGM. Yogyakarta

Potter, Norman N. 1986. Food Science. Publisher: Chapman & Hall. Ithaca, New York.

Soewarno,T. Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Penerbit : Bharatara Karya Aksara. Jakarta.

Sofiah, Betty D dan Tjutju S. Achyar. dan.. 2008. Penilaian Indera. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Tawali, Abu Bakar, dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Buah-Buahan Impor Yang Dipasarkan Di Sulawesi Selatan. Universitas Hassanudin. Makassar.

Page 18: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

DISKUSI

1. Bagaimana cara menerapkan karakteristik jambu biji, dodol, dan kerupuk kepada

seseorang yang belum pernah melihat ataupun mencicipi makanan tersebut.

Terangkan dengan jelas sehingga orang tersebu mengerti dan bisa

membayangkan seperti apa makanan tersebut, sekaligus menunjukkan sikap.

Jawab:

Caranya dengan menjelaskan dan mendeskripsikan produk kepada orang tersebut

hingga jelas.

Jambu biji

Bentuk : menyerupai bola.

Warna : Bagian luar : hijau muda

Bagian dalam (daging buah) : pink dengan bagian tengah ada biji

kecil- kecil, atau putih dengan bagian tengah ada biji kecil-kecil

(tergantung varietas).

Tekstur : Permukaan luar : agak licin, terdapat benjol-benjol kecil

Permukaan dalam : lembut agak berair.

Aroma : khas jambu biji, agak manis .

Rasa : Manis.

Dodol

Bentuk : umumnya berbentuk balok dibungkus dengan kertas.

Ukuran (panjang) : ± 2,5 cm.

Warna : coklat kehitaman

Tekstur : lengket, kenyal, lembut, agak berminyak

Aroma dan rasa : manis.

Kerupuk

Bentuk : oval, ukuran nya ada yang besar/sedang/kecil.

Warna : putih.

Ukuran (d) : 6,5 cm.

Tekstur : rapuh, renyah, kasar, dan berminyak.

Page 19: Pembahasan Sensori 1. Sifat Inderawi Makanan

Aroma : khas kerupuk, kadang ada rasa udang jika ditambahkan udang.

Rasa : asin.

2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?

Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol.

Jawab:

Setiap jenis makanan tidak harus memiliki sifat organoleptik yang sama, karena

bahan baku pembuatan produk tersebut yang berbeda-beda sehingga

menghasilkan produk dengan karakteristik yang berbeda-beda. Pada produk

kerupuk dan dodol, dimana kerupuk bertekstur keras sedangkan dodol bertekstur

kenyal, dan rasanya pun berbeda. Dan sifat organoleptik inilah yang menjadi

pembeda produk yang satu dengan yang lainnya.

3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan/makanan itu

penting kita ketahui?

Jawab:

Untuk membedakan jenis produk satu dengan yang lain selain itu untuk menjadi

patokan dalam menilai suatu bahan/makanan, serta berguna juga untuk

mengetahui tingkat kerusakan bahan makanan yang penting dalam proses

penyimpanan dan proses pengolahan dan mengetahui tingkat mutu suatu bahan

pangan.

4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diiuji itu yang benar-benar

saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat teman saudara.

Jawab:

Pencicipan dodol karena rasanya manis dan enak, sedangkan salah satu teman

saya lebih menyukai pencicipan jelly dan apel, karena memiliki rasa yang cukup

bervariasi yaitu manis, sedikit asam dan menyegarkan.