pembahasan biokim

7
Pembahasan Pada praktikum identifikasi karbohidrat, dilakukan pengujian sebanyak 17 sampel yaitu Manosa, Sukrosa, Laktosa, Galaktosa, Fruktosa, Maltosa, Manitol, Glukosa, Roti Kering, Apel, Tepung, Kentang Rebus, Amilum, dan sampel buta (A,b,c,d) dengan larutan uji Molish, Moore, Benedict, Seliwanoff, & Barfoed. Setelah dilakukan identifikasi karbohidrat pada masing-masing sampel dengan lima larutan uji tersebut di dapatkan Hasil yang berbeda. Uji Molish bertujuan untuk mengidentifikasi karbohidrat secara kualitatif, Uji Moore untuk mengidentifikasi adanya gugus aldehid pada karbohidrat, uji benedict untuk mengidentifikasi Gula pereeduksi, uji seliwanoff untuk mengidentifikasi adanya ketosa (fruktosa). Uji Barfoed untuk membedakan monosakarida dan disakarida. IV.1.2 PEMBAHASAN 1. Uji Molisch Uji Molisch adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. Uji pereaksi molisch terdiri dari larutan 5% α- naftol dalam alkohol 5%. Karbohiratdengan asam sulfat pekat menghasilkan senyawa furfural. Senyawa furfural dengan pereaksi α-naftol menghasilkan persenyawaan berwarna (warna ungu).Reaksi yang negatif merupakan suatu bukti bahwa dalam sampel yangdiuji tidak mengandung karbohidrat. Penambahan larutan H2SO4 pekat akan menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan antara monosakarida satu denganmonosakarida lainnya), menghasilkan monosakarida

Upload: puriartini

Post on 29-Sep-2015

262 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

qaa

TRANSCRIPT

PembahasanPada praktikum identifikasi karbohidrat, dilakukan pengujian sebanyak 17 sampel yaitu Manosa, Sukrosa, Laktosa, Galaktosa, Fruktosa, Maltosa, Manitol, Glukosa, Roti Kering, Apel, Tepung, Kentang Rebus, Amilum, dan sampel buta (A,b,c,d) dengan larutan uji Molish, Moore, Benedict, Seliwanoff, & Barfoed. Setelah dilakukan identifikasi karbohidrat pada masing-masing sampel dengan lima larutan uji tersebut di dapatkan Hasil yang berbeda. Uji Molish bertujuan untuk mengidentifikasi karbohidrat secara kualitatif, Uji Moore untuk mengidentifikasi adanya gugus aldehid pada karbohidrat, uji benedict untuk mengidentifikasi Gula pereeduksi, uji seliwanoff untuk mengidentifikasi adanya ketosa (fruktosa). Uji Barfoed untuk membedakan monosakarida dan disakarida.IV.1.2 PEMBAHASAN1. Uji MolischUji Molisch adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. Uji pereaksi molischterdiridarilarutan5%-naftol dalam alkohol 5%. Karbohiratdengan asam sulfat pekat menghasilkan senyawa furfural. Senyawa furfural dengan pereaksi -naftol menghasilkan persenyawaan berwarna (warna ungu).Reaksi yang negatif merupakan suatu bukti bahwa dalam sampel yangdiuji tidak mengandung karbohidrat. Penambahan larutan H2SO4 pekat akan menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan antara monosakarida satu denganmonosakarida lainnya), menghasilkan monosakarida selanjutnya yang didehidrasimenjadi furfural dan turunan karbohidrat dalam uji molisch. Sedangkan,penambahanH2SO4 melalui tepi dinding karena larutan tersebut bersifat eksotermis sehingga panas dari larutan tersebut dapat melubangi dasar tabungreaksi. Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa semua sampel ketika direaksikan dengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu, yaitu pada reaksi sampel : Sukrosa, Galaktosa, Manitol, Roti kering, tepung, kentang rebus, amilum, sampel A, B dan C. Namun terdapat juga sampel yang dilakukan identifikasi yang membentuk warna ungu/merah keunguan/kecoklatan. Identifikasi tersebut terjadi pada sampel Laktosa, Manosa, Maltosa, Glukosa dan Apel. Sampel tersebut merupakan karbohidrat seharusnya menghasilkan warna yang sama saat direaksikan. Perbedaan warna tersebut dapat saja diakibatkan oleh karena penetesan reagen H2SO4 yang tidak secara perlahan, meneteskan H2SO4 harus secara perlahan melalui dinding tabung, agar Larutan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada dalam tabung, sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan larutan dalam tabung. Sedangkan pada sampel D dihasilkan uji negative, hal tersebutmenandakan sampel D bukan karbohidrat karena tidak membentuk cincin ungu saat dilakukan Uji Molish. Maka dapat disimpulkan bahwa semua sampel yang kami uji merupakan Karbohidrat kecuali Sampel D.Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut : H O CH2OHHCOHHCOHHCOHC=O +H2SO4 CH + OH Pentosa Furfural -naftol

H CH2OHHCOHHCOHHCOHHCOHC=O + H2SO4 Heksosa O H2C CH + OH OH5-hidroksimetil furfural -naftolRumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut: O

__SO3HH2C C OH

Cincin ungu senyawa kompleks

Uji BarfoedUji Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Prinsipnya bahwa karbohidrat dalam larutan asam lemah akan mengalami perubahan reaktifitas, karbohidrat dengan reaktifitas rendah akan hilang daya reduksinya sedangkan karbohidrat dengan reaktifitas tinggi akan tetap dipertahankan. Ion Cu(dari pereaksi barfoed)dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosokarida dari pada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. Jika terbentuk warna biru setelah penambahan fosfomolibdat, maka reaksi positif. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa sampel sukrosa, maltosa dan manitol yang menunjukkan kontrol negatif. Jika dilihat berdasarkan literatur, bahwa gula pereduksi adalah glukosa dan fruktosa, sedangkan sukrosa, maltose dan manitol bukan gula pereduksi, walaupun sukrosa tersusun oleh glukosa dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat mereduksi pereaksi. Dimana yang cepat mereduksi atau bereaksi adalah monosakarida. Sementara yang membutuhkan waktu lama dalam pemanasannya sampai bisa bereaksi adalah disakarida. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa hanya pada sampel roti kering dan apel yang menunjukan reaksi positif. Didalam roti tersebut memiliki kandungan glukosa yang tinggi, dan didalam buah apel juga terkandung fruktosa yang tinggi. Jika dilihat berdasrkan literatur, glukosa dan Fruktosa merupakan gula reduksi. Maka saat pemanasan gula reduksi akan cepat bereaksi. Sedangkan Sampel Tepung, Kentang Rebus dan Amilum menghasilkan reaksi negative saat uji barfoed. Walaupun sudah dipanaskan berlebih, dibanding biasanya. Hal tersebut dikarenakan sampel yang di uji merupakan polisakarida. berdasarkan pengujian sampel buta, sampel A dan C menghasilkan reaksi + dengan endapan merah bata. Hal tersebut membuktikan sampel A dan C merupakan golongan monosakarida. Sedangkan sampel B merupakan disakarida. Jadi, fungsi pemanasan pada uji barfoed adalah dengan adanya pemanasan yang lama akan dapat menghidrolisis, sehingga larutan akan bereaksi (reaksi positif).

O O Cu2+ asetat RCH + RCOH + Cu2O(s) + CH3COOH n-glukosa Kalor E.merahmonosakarida bata