peluang dan tantangan pengembangan …€¦ · nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997...

84
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK VALAS DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Oleh: Amla Eva Nadya NIM : 204046102892 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT NON REGULER FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/1430 H

Upload: dangdieu

Post on 25-May-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK

VALAS DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu

syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:

Amla Eva Nadya

NIM : 204046102892

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT NON REGULER

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M/1430 H

Page 2: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK VALAS DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk” telah diujikan dalam Sidang Munaqashah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal Maret 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) pada program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Maret 2009

Mengesahkan, Dekan Fakulats Syariah dan Hukum

Prof. DR . KH. Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, M.M. NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA (....................................)

NIP. 130 789 745

sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (....................................)

NIP. 150 269 678

Pembimbing : Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA (....................................)

NIP. 150 222 824

Penguji I : Drs. H. Husni Thoyyar, M.Ag (....................................)

NIP. 150 050 919

Penguji II : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H (....................................)

NIP. 150 318 308

Page 3: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, Maret 2009

Amla Eva Nadya

Page 4: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

KATA PENGANTAR

�اا�����ا������

Al-Hamdulillahi Rabb al-‘Alamin, segala puja-puji syukur penulis panjatkan

hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, kemudian semoga shalawat dan

salam hanya tercurah kepada manusia mulia ialah Nabi Muhammad SAW. Atas

perjuangan beliaulah kita dapat saling kenal-mengenal dan menjalin tali ukhuwah

Islamiyyah.

Selanjutnya, berkaitan dengan penyelesaian skripsi ini, secara pribadi penulis

mengucapkan terima kasih kepada segenap civitas akademika Fakultas Syari'ah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik secara kelembagaan maupun

perorangan.

Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. KH. Muhammad Amin Suma S.H., M.A., MM. selaku Dekan

Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Euis Amalia M.Ag selaku Ketua Jurusan Muamalat, dan Bapak H. Ah.

Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H. selaku Sekretaris Jurusan Muamalat.

3. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA. Selaku Ketua Program Teknis Non

Reguler, dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag selaku Sekretaris Program

Teknis Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam penyelesaian

skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA. Selaku Dosen Pembimbing,

yang telah membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan

baik.

5. Para dosen Fakultas Syari'ah dan Hukum, serta para pengurus Perpustakaan

Umum maupun Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah,

Page 5: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

yang telah memberikan bantuannya berupa pinjaman buku-buku baik selama

penulisan skripsi maupun selama penulis menjalankan perkuliahan.

6. Direksi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk., Bapak Brilyano selaku Kabag.

Treasury Officer, dan para staf perpustakaan Muamalat Institute, yang telah

meluangkan waktu dan memberikan data-data yang penulis butuhkan.

7. Kepada bapak Agustianto, penulis haturkan terimakasih atas bantuannya

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Orang tuaku tercinta Ibunda Djuhaeriah dan Ayahanda Djaini Soufian atas

do’a restunya baik spiritual maupun material, karena setiap tetes air

matanya adalah doa, dan setiap tetes keringatnya adalah semangat

juangku; untuk tidak menyerah pada keadaan.

9. Kakak-kakakku tercinta Aa Nanang, Aa Azhar, Aa Ubbum, Alma dan Mba ku

Dewi Rachmawati nan jauh di Dubai serta Adikku Emma, yang telah

memberikan perhatian dan dukungan moriil dan materiil yang tulus serta

ikhlas yang tak ternilai harganya.

10. Untuk sahabat-sahabatku Enung, Fitriah, Mbak Ida, Mba Iing, Devi, Naras,

Eva, Tia, Rizka dan seluruh teman-teman mahasiswa Perbankan Syariah

angkatan 2004 terutama kelas C.

Akhirnya hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala jualah penulis berdo’a

semoga mereka mendapat balasan yang mulia. Dengan segala kelemahan, kekurangan

dan kelebihan yang ada semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap

langkah kita, Amiin Yaa Rabb al-‘Alamiin.

Jakarta, Maret 2009

Penulis

Amla Eva Nadya

Page 6: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………… 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………… 7

D. Review Studi Terdahulu……………………………………… 8

E. Metodologi Penelitian………………………………………… 10

F. Sistematika Penulisan………………………………………… 12

BAB II. TINJAUAN UMUM TRANSAKSI VALUTA ASING

A. Pengertian Transaksi Valuta Asing…………………………… 14

B. Tujuan dan Fungsi Transaksi Valuta Asing…………………… 16

C. Prinsip Transaksi Valuta Asing……………………………… 27

D. Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing…………………………… 28

BAB III. KONSEP TRANSAKSI VALAS DALAM TINJAUAN SYARIAH

A. Pengertian Bai’ al-Sharf…………………………………….… 27

B. Dasar Hukum Bai’ al-Sharf ……………………..................… 28

C. Syarat-syarat Bai’ al-Sharf………………………………….… 33

Page 7: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

D. Macam-macam Bai’ al-Sharf dalam Perspektif Syariah............ 39

BAB IV. PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK

VALAS DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk

A. Praktik Transaksi Valas di Bank Muamalat……………… 45

B. Peluang dan Tantangan Pengembangan Produk Valas

di Bank Muamalat…………............................................... 52

C. Peluang pengembangan Islamic Swap di Bank Muamalat… 56

D. Analisis Penulis.................................................................... 59

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………… 61

B. Saran……………………………………………………… 66

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 69

LAMPIRAN……………………………………………………………… 72

Page 8: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam sangat menganjurkan penggunaan uang dalam pertukaran. Salah

satu bentuk pertukaran di zaman dahulu adalah barter, dimana barang saling

dipertukarkan. Rasulullah SAW. menyadari kesulitan-kesulitan dan kelemahan-

kelemahan sistem pertukaran barter ini. Beliau kemudian menggantinya dengan

sistem pertukaran melalui uang. Oleh karena itu, Beliau menekankan kepada para

sahabat untuk menggunakan uang dalam transaksi-transaksi mereka.1

Dalam konsep Islam tidak dikenal money demand for speculation. Hal ini

karena spekulasi tidak diperbolehkan. Uang pada hakekatnya adalah milik Allah

SWT. yang diamanahkan kepada kita untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi

kepentingan kita dan masyarakat. Oleh karenanya, menimbun uang dibawah

bantal (dibiarkan tidak produktif) tidak dikehendaki karena berarti mengurangi

jumlah uang yang beredar. Dalam pandangan Islam, uang adalah flow concept,

karenanya harus selalu berputar dalam perekonomian. Semakin cepat uang

berputar dalam perekonomian, akan semakin tinggi tingkat pendapatan

masyarakat dan akan semakin baik perekonomian.

1 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 2, Terjemahan Drs. Soeroyo, M.A dan Drs.

Nastangin (Yogyakarta: Penerbit dana Bhakti Wakaf, 1995), h. 73

8

Page 9: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Bagi mereka yang tidak dapat memproduktifkan hartanya, Islam

menganjurkan untuk melakukan musyarakah atau mudharabah, yaitu bisnis

dengan sistem bagi hasil. Bila ia tidak ingin mengambil resiko yang mungkin

timbul karena ber-musyarakah atau ber-mudharabah, Islam sangat menganjurkan

untuk melakukan qardh, yaitu meminjamkannya tanpa imbalan apapun, karena

meminjamkan uang untuk memperoleh imbalan adalah riba.2

Suku bunga atau riba sangat berpengaruh terhadap ketidakstabilan

ekonomi dunia saat ini. Menurut Friedman (dalam Chapra, 1996): attributed the

unprecedentedly erratic behavior of the US economy to the erratic behavior of

interest rates. Tingginya volatilitas dari suku bunga mengakibatkan tingginya

tingkat ketidakpastian (uncertainty) dalam financial market sehingga investor

tidak berani untuk melakukan investasi-investasi jangka panjang. Akibat dari

ketidakpastian ini menggiring borrower maupun lender lebih mempertimbangkan

pinjaman maupun investasi jangka pendek, yang pada gilirannya membuat

investasi-investasi jangka pendek yang berbau spekulasi lebih menarik, sehingga

masyarakat lebih senang mengambil keuntungan pada pasar-pasar komoditi,

saham, valuta asing dan keuangan. Keadaan tersebut membuat pasar-pasar

tersebut semakin aktif dan memanas yang merupakan salah satu penyebab

ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini. Berdasarkan survey yang dilaksanakan

oleh Bank for International Settlement (BIS), total turnover perdagangan valuta

2 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet.I, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 186

Page 10: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

asing mencapai $1,230 milliar per hari kerja pada bulan April 1995, yang berbeda

jauh dibandingkan turnover pada bulan April 1989 yang masih $620 milliar per

hari kerja. Meningkatnya turnover terutama disebabkan meningkatnya derivatives

contract (futures and options). Diperkirakan sampai dengan akhir Maret 1995,

volume harian sebesar $839 milliar yang jauh lebih besar dibandingkan volume

harian ekspor dan impor yang hanya mencapai $26.3 milliar. Allais (1993) juga

menemukan bahwa speculative cash flow dari Negara-negara G-7 adalah 34 kali

dibandingkan flows untuk transaksi perdagangan barang maupun jasa.3

Meskipun tidak menyebut secara eksplisit, undang-undang No.21 Tahun

2008 tentang Perbankan sebenarnya telah cukup memberikan keleluasaan bagi

bank syariah untuk mengembangkan sendiri produknya, sebab undang-undang itu

hanya mengikat sistem perbankan konvensional. Hal itu dapat dilihat, baik dari

sisi teoritis maupun praktis, perbankan syariah telah mendapat tempat khusus.

Sebagai contoh dalam perpajakan ada ketentuan yang tidak mengenakan pajak

jual-beli atas penjualan oleh sebuah bank syariah, sepanjang penjualan itu

merupakan bisnis murni bank syariah, karena memang prinsip operasinya

mengharuskan seperti itu. Oleh karena itu secara teoritis semestinya produk bank

syariah telah berkembang karena Bank Muamalat telah didirikan sejak tahun

1992. Tetapi mengapa hanya Murabahah dan Bai’ Bitsaman Ajil (jual beli secara

3 Mulya E. Siregar Peneliti Bank Senior, Tim Penelitian & Pengembangan Bank Syariah,

DPNP, Bank Indonesia, Manajemen Moneter Alternatif dan Penerapannya di Indonesia, h. 6, Artikel di akses pada 23 Januari 2008 dari http://[email protected]

Page 11: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

kredit) saja yang terus-menerus dipergunakan, seperti tidak ada produk lain yang

bisa dikembangkan?

Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat

melakukan workshop interen untuk mengembangkan sendiri produknya, dan tidak

lagi “mengekor” kepada produk-produk Bank Islam Malaysia Berhad. Para

narasumber didatangkan dan berbagai sumber digali, baik dalam bidang fiqih,

ekonomi, perbankan maupun akuntansi. Semua kemungkinan dijajaki dan diuji,

paling tidak dalam tataran teori. Hasilnya lumayan mengejutkan. Dari lokakarya

itu ditemukan bahwa selama ini apa yang diterapkan dalam produk-produk, baik

liabilitas, aset maupun jasa ternyata telah mengambil jalan yang lumayan berbeda

dari produk asli syariah. Manajemen kemudian bertekad untuk memperbaiki yang

ada dan mengembangkan produk-produk syariah yang selama ini tidak

“tersentuh.” Ternyata pengembangan produk syariah ke perbankan tidak semudah

yang diduga. Perdebatan yang tadinya hanya berkisar tentang hal-hal kecil seperti

penentuan harga terhadap nasabah, berkembang menjadi masalah berat seperti

time value of money, economic cycle, posisi harta dalam Islam, peran hakim

syariah, dan sebagainya. Selain itu sumber daya manusia juga bukan masalah

kecil. Dengan beragam latar belakang pendidikan, pengalaman dan bidang kerja

Page 12: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

para karyawan, pengembangan produk tidak lagi menjadi tanggung jawab sebuah

divisi, tetapi inter-divisi dan bahkan bank secara keseluruhan.4

Salah satu pendekatan yang juga mempengaruhi pengembangan produk

bank syariah adalah ambivalensi bank syariah yang berada diantara sektor riil dan

moneter. Disatu sisi, kata “bank” sendiri sudah menunjukkan bahwa lembaga ini

memang bergerak di bidang finansial alias moneter. Adalah logis jika kemudian

produk-produknya, termasuk dalam hal ini produk bank syariah, mengikuti

perkembangan produk finansial. Disisi lain para penulis ekonomi Islam umumnya

menggariskan bahwa Islam tidak mengenal perbedaan antara sektor moneter dan

sektor riil. Sektor moneter merupakan bayangan atau cermin dari sektor riil. Jika

sektor riilnya tidak ada maka bagaimana ada sektor moneter? Oleh karena itu

penciptaan produk finansial yang terlepas dari produk riil akan mengakibatkan

derivasi yang menyebabkan timbulnya bubble economics.

Ambivalensi seperti ini mengakibatkan pengembangan produk, terutama

derivative, menjadi lambat jika tidak terhenti sama sekali. Ada dua kutub yang

sama-sama dipelajari bank syariah di Indonesia dan masing-masing memiliki

pengaruhnya, yaitu Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan bank-bank Islam

Timur Tengah. BIMB, meskipun banyak dikritik karena sikap akomodatifnya

terhadap produk derivatif, berhasil merekayasa banyak produk sektor perbankan

4 Cecep Maskanul Hakim, Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah-DPNP, Problem

Pengembangan Produk dalam Bank Syariah, h. 1-2, Artikel di akses pada 23 Januari 2008 dari http://www.vibiznews.com

Page 13: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

dan keuangan Islam. Misalnya ada Pasar Uang Antar Bank Islam, Obligasi Islam,

Islamic Futures, Islamic Option, Islamic Swap, Islamic Securitization dan

sebagainya. Sementara bank-bank di Timur Tengah, meskipun mengklaim

sebagai pelaksana produk syariah secara konsisten, lambat mengembangkan pasar

uangnya.5

Bank Muamalat saat ini masih terbatas dan masih kaku. Hal ini

disebabkan di Bank Muamalat hanya menerapkan transaksi spot dalam transaksi

valas, sedangkan transaksi valas yang bukan spot seperti transaksi forward, swap,

dan option tidak diperbolehkan. Karena mengacu pada fatwa MUI No.28/DSN-

MUI/III/2002 bahwa seluruh transaksi valuta asing yang bukan spot adalah

haram, maka forward transaction dan swap adalah haram. Namun banyak

pendapat yang membenarkan transaksi swap secara Islam. Seperti halnya di

Malaysia, Bahrain, Qatar, dan di negara-negara Arab lainnya yang menerapkan

Islamic Swap dalam transaksi valas guna meng-hedging kekayaan perusahaan

terhadap penurunan nilai tukar valuta asing dalam perdagangan internasional.

Saat ini, nilai transaksi harian yang ada di pasar uang mencapai

US$1miliar-US$2miliar. Dari jumlah itu, sekitar 30%-40% diperkirakan

merupakan transaksi yang bersifat spekulatif. Direktur Direktorat Pengendalian

Devisa Bank Indonesia (BI) Rasmo Samiun mengatakan itu di Jakarta, kemarin.

5 Cecep Maskanul Hakim, Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah-DPNP, Problem

Pengembangan Produk dalam Bank Syariah, h. 12

Page 14: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Menurutnya, Peraturan Bank Indonesia No.7/14/2005 mengenai transaksi

rupiah dan pemberian kredit valuta asing (valas) dikeluarkan dengan tujuan yang

sejalan dengan tujuan utama BI, yaitu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah

dengan cara meminimalisasi transaksi yang bersifat spekulatif.6

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik

untuk mengadakan pengkajian lebih dalam tentang praktik valas dalam dunia

perbankan dilihat dari perspektif Islam kedalam sebuah skripsi yang berjudul

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK VALAS DI

PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk. Dengan tujuan agar dapat

diperoleh gambaran tentang permasalahan tersebut, hingga nantinya dapat

dimanfaatkan dalam rangka memperluas khazanah kajian mengenai Bank

Syariah.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu membatasi masalah hanya

pada:

1. Jenis produk valas dalam pembahasan ini adalah produk sharf yang diberikan

Bank Muamalat kepada masyarakat.

2. Peluangnya berupa permintaan nasabah yang semakin meningkat, dan

tantangannya berupa fluktuasi valas yang cukup tinggi.

6 Media Indonesia, Peraturan BI Diharap Tekan Spekulasi, Koran Media Indonesia pada

tanggal 21 Juni 2005 dari http://els.bappenas.go.id/upload/other/Transaksi%20valas%20capai-MI.htm

Page 15: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini

adalah:

1. Bagaimana operasionalisasi jual beli valas di Bank Muamalat?

2. Bagaimana peluang dan tantangan pengembangan produk valas di Bank

Muamalat?

3. Manakah di antara jenis produk valas yang berpeluang untuk dikembangkan

di Bank Muamalat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui operasionalisasi jual beli valas di Bank Muamalat.

2. Untuk mengetahui peluang dan tantangan dalam mengembangkan produk

valas di Bank Muamalat.

3. Untuk mengetahui jenis produk valas yang berpeluang dikembangkan di Bank

Muamalat.

Adapun manfaatnya yaitu:

a. Bagi penulis sendiri, hal ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai produk sharf yang diberikan Bank Muamalat.

b. Bagi pihak Bank Muamalat, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan suatu kebijakan mengenai operasionalisasi jual beli valas.

c. Bagi pihak lain, merupakan sumber referensi dan saluran pemikiran bagi

kalangan akademisi dan praktisi di dalam menunjang penelitian selanjutnya

yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

Page 16: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

D. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, telah banyak judul penelitian yang telah membahas topik ini antara

lain sebagai berikut:

Judul skripsi “Analisis Risiko Pasar Sharf (Foreign Exchange Rate) pada

Bank Syariah Mandiri” studi kasus di Bank Syariah Mandiri cabang Pondok

Indah Jakarta Selatan. Oleh: Syatria Rahman, (No. skripsi 2 SJM 2008).

Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini mengenai konsep manajemen risiko

di dalam pasar sharf (foreign exchange rate), praktek pemberlakuan manajemen

risiko tersebut di Bank Syariah Mandiri, dan sejauhmana kesesuaian antara

konsep dan praktek manajemen risiko pasar sharf di Bank Syariah Mandiri.

Judul skripsi “Valuta Asing Menurut Hukum Ekonomi Islam” Oleh:

Syamsul Rizal, (No. Skripsi 59 SJM 2005). Permasalahan yang diteliti dalam

skripsi ini mengenai pandangan hukum ekonomi konvensional terhadap valuta

asing, pandangan hukum ekonomi Islam terhadap praktek atau operasionalisasi

valuta asing dalam perekonomian antar negara, dan pandangan hukum ekonomi

Islam terhadap valuta asing.

Judul skripsi “Teori Al-Sharf dan Aplikasinya pada Bank syariah Mandiri”

Oleh: Epo Pringadi Butar-butar, (No. skripsi 83 SJM 2003). Permasalahan yang

diteliti dalam skripsi ini mengenai konsep Al-Sharf dalam tinjauan Fiqh

Muamalah, tata cara dan persyaratan pemberlakuan Al-Sharf pada Bank Syariah

Page 17: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Mandiri, serta kendala atau hambatan yang dialami oleh Bank Syariah Mandiri

dalam proses pemberlakuan dan persyaratan Al-Sharf.

Namun dalam penelitian ini penulis buat sangat berbeda dengan ketiga

penelitian di atas, disini penulis membahas tentang bagaimana operasionalisasi

jual beli valas di Bank Muamalat, bagaimana peluang dan tantangan

pengembangan produk valas di Bank Muamalat, manakah diantara jenis produk

valas yang berpeluang untuk dikembangkan di Bank Muamalat.

Artinya dalam skripsi ini penulis ingin menjelaskan upaya mengantisipasi

fluktuasi mata uang khususnya bagi para pelaku pasar domestik.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, yaitu gambaran secara

sistematis, faktual, dan akurat yang berkenaan dengan hubungan antar

fenomena yang diteliti. Disini penulis menggambarkan permasalahan dengan

didasari pada data yang ada.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan studi

kasus di Bank Muamalat Indonesia yang berlokasi di Gedung Artha loka Lt. 5

Jl. Jendral Sudirman No. 2 Jakarta.

3. Jenis Data

Page 18: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber

data, yaitu:

a. Data Primer

Sumber pokok data penulisan ini diperoleh langsung dari perusahaan

yang penulis pilih baik dokumen ataupun informasi dari wawancara.

b. Data Sekunder

Sumber data lainnya penulis ambil dari literatur kepustakaan seperti

buku, majalah, media tulis serta media elektronik yang berkaitan dengan

penulisan skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara, penulis menggunakan wawancara untuk memperoleh

informasi yang berkenaan dengan hal yang berkaitan dengan transaksi

valas. Wawancara ini dilakukan dengan kepala bagian Treasury

Officer di Bank Muamalat.

b. Studi Pustaka, yaitu mengadakan kajian dengan menelaah dan

menelusuri literatur yang berkenaan dengan masalah yang diteliti baik

berupa buku, majalah, artikel, dan lain sebagainya. Langkah-langkah

yang dilakukan dalam melaksanakan studi kepustakaan ini adalah

dengan cara membaca, mengutip dan menganalisa serta merangkum

hal-hal yang diperlukan.

5. Teknik Analisa Data

Page 19: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Dalam mengolah dan menganalisa data, penulis menggunakan metode

content analysis, yaitu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi

yang dapat ditiru (replicable),7 dan shahih data dengan memperhatikan

konteksnya. Selain itu, penulis juga menggunakan metode komparatif, jadi

penulis akan membandingkan kedua batasan masalah setelah dilakukan

analisis isi.

6. Teknik Penulisan Laporan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Press, 2007”.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang merupakan laporan hasil

penelitian, terdiri atas :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TRANSAKSI VALUTA ASING

Bab ini merupakan bab yang membahas tentang Tinjauan umum

Transaksi Valuta Asing, yang mencakup pengertian Transaksi Valuta

7 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004),

h.173

Page 20: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Asing, Tujuan dan Fungsi Transaksi Valuta Asing, Prinsip Transaksi

Valuta Asing, serta Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing.

BAB III KONSEP TRANSAKSI VALAS DALAM TINJAUAN SYARIAH

Pada bab ini membahas tentang Pengertian Bai’ al-Sharf, Dasar

Hukum Bai’ al-Sharf, Syarat-syarat Bai’ al-Sharf, dan Macam-macam

Bai’ al-Sharf dalam perspektif syariah.

BAB IV PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK

VALAS DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk

Pada bab ini menjelaskan hasil dari penelitian yaitu Praktik Transaksi

Valas di Bank Muamalat, Peluang dan Tantangan Pengembangan

Produk Valas di Bank Muamalat, dan Peluang Pengembangan Islamic

Swap di Bank Muamalat.

BAB V PENUTUP

Bab ke 5 ini menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran–saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 21: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

BAB II

TINJAUAN UMUM TRANSAKSI VALUTA ASING

A. Pengertian Transaksi Valuta Asing

Adapun yang dimaksud dengan transaksi dalam kamus istilah ekonomi,

adalah suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih yang menimbulkan hak atau

kewajiban menurut hukum, misalnya transaksi jual-beli, sewa-menyewa, dan

sebagainya.8

Dalam Ensiklopedi Umum, valuta diambil dari bahasa Italia yang berarti

nilai uang, kurs wesel, devisa atau alat-alat pembayaran luar negeri.9

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian valas adalah nilai uang,

alat pembayaran yang dijamin oleh cadangan emas atau perak yang ada di bank

pemerintah.10

Sedangkan dalam Kamus Ekonomi Bisnis dan Perbankan, valuta asing

adalah mata uang (currency) negara lain atau kertas dagang (commercial paper)

yang dibayarkan dengan mata uang lain atau valuta asing disebut juga Foreign

8 Wien’s Anorga, Kamus Istilah Ekonomi, Ed. Pertama, (Bandung: M2S Bandung, 2004), h.

516 9 Yayasan Kanisius, Valuta, (Yogyakarta: Ensiklopedi Umum, 1997), h. 146

10 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Depdikbud-Balai Pustaka), h. 1001

14

Page 22: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Exchange, yaitu suatu pertukaran (exchange) mata uang dan atau kertas dagang

suatu negara dengan mata uang negara lain.11

Adapun transaksi valuta asing dapat diartikan sebagai kesepakatan atau

perjanjian antara dua pihak untuk mempertukarkan (jual/beli) mata uang yang

dimilikinya. Istilah yang lebih umum dalam pertukaran dalam valuta tersebut

adalah jual beli valuta asing.12

Nilai tukar (exchange rate) atau kurs valuta asing itu sendiri adalah harga

relatif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.13

Forex kependekan dari Foreign Exchange, atau pertukaran dari nilai mata

uang yang berbeda, kegiatan forex tanpa disadari maupun sadar, sering

dilaksanakan oleh semua orang didunia, bila seseorang berpergian keluar negeri

pasti ia menukarkan mata uangnya dengan mata uang negara yang ia tuju. Atau

contoh lain akibat dari kegiatan ekspor-impor, kebutuhan pasar serta institusi

bank, pasti melakukan kegiatan tukar-menukar mata uang.

Perbandingan nilai mata uang antar negara terkumpul dalam suatu bursa

atau pasar yang bersifat internasional dan terikat dalam suatu kesepakatan

bersama yang saling menguntungkan. Nilai mata uang suatu negara dengan

negara lainnya ini berubah (berfluktuasi) setiap saat sesuai volume permintaan

11 Gurtno, Kamus Ekonomi Bisnis dan Perbankan, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1996), h. 161 12 Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, Cet. I, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2004), h. 37

13 Yoopi Abimanyu, Ph.D., Memahami Kurs Valuta Asing, (Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004), h. 6

Page 23: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

dan penawarannya. Adanya permintaan dan penawaran inilah yang menimbulkan

transaksi mata uang. Yang secara nyata hanyalah tukar-menukar mata uang yang

berbeda nilai.

Yang dimaksud dengan valuta asing adalah mata uang luar negeri seperti

dolar Amerika, poundsterling Inggris, ringgit Malaysia dan sebagainya. Apabila

antara negara terjadi perdagangan internasional maka tiap negara membutuhkan

valuta asing untuk alat bayar luar negeri yang dalam dunia perdagangan disebut

devisa. Misalnya eksportir Indonesia akan memperoleh devisa dari hasil

ekspornya, sebaliknya importir Indonesia memerlukan devisa untuk mengimpor

dari luar negeri.14

Dengan demikian akan timbul penawaran dan permintaan di bursa valuta

asing. Setiap negara berwenang penuh menetapkan kurs uangnya masing-masing

(kurs adalah perbandingan nilai uangnya terhadap mata uang asing) misalnya 1

dolar Amerika = Rp. 10.000. Namun kurs uang atau perbandingan nilai tukar

setiap saat bisa berubah-ubah, tergantung pada kekuatan ekonomi negara masing-

masing. Pencatatan kurs uang dan transaksi jual beli valuta asing diselenggarakan

di Bursa Valuta Asing

B. Tujuan dan Fungsi Transaksi Valuta Asing

Tujuan transaksi valuta asing terbagi dua, yaitu:

14 A. W. J. Tupanno, et. al. Ekonomi dan Koperasi, (Jakarta: Depdikbud, 1982), h. 76

Page 24: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

1. Tujuan transaksi valuta asing bagi bank adalah sebagai berikut:15

a. Memberikan alternatif (kemungkinan-kemungkinan) yang paling baik

kepada nasabah sehubungan dengan adanya penyeberangan suatu mata

uang kepada mata uang yang lain, misalnya memberikan rate yang

kompetitif, bersedia melakukan transaksi dalam jumlah dan jatuh tempo

yang diinginkan nasabah.

b. Untuk memelihara posisi bank terhadap atas mata uang asing.

c. Menghasilkan laba bagi bank.

2. Sedangkan tujuan dari transaksi valuta asing bagi nasabah atau investor adalah

untuk mencari keamanan dan likuiditas disamping peluang untuk memperoleh

pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang diinvestasikan adalah

kelebihan dana sementara dan biasanya dibutuhkan dalam waktu singkat

untuk membayar pajak, gaji, dividen, dan sebagainya. Dengan alasan ini,

maka investor pasar uang sangat sensitif terhadap risiko.16

Adapun fungsi transaksi valas adalah sebagai berikut:17

1. Transfer daya beli

Transfer daya beli (transfer of purchasing power) sangat diperlukan

terutama dalam perdagangan internasional dan transaksi modal yang biasanya

15 Jopie Jusuf, Panduan Dasar Untuk Account Officer, Cetakan Pertama, (Jakarta: Intermedia

Jakarta, 1992), h. 80 16 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Ed. Kedua, (Jakarta: Fakultas Ekonomi

UI, 1999), h. 137 17 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Cet. I, (Jakarta: Intermedia, 1995), h.

439-440

Page 25: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang

berbeda.

2. Penyediaan kredit

Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional

membutuhkan waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai

barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang

sampai ketempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk

kemudian dijual kepada pembeli.

Salah satu contoh sumber alternatif yang pertama dalam penyediaan kredit

adalah dalam hal transaksi mobil Toyota, eksportir Jepang memberikan kredit

kepada importir Australia dengan atau tanpa dikenakan bunga. Sumber yang

kedua adalah importir Australia membayar tunai biaya pengapalan dari Jepang

dan membiayai mobil-mobil importir tersebut dengan perpanjangan

pembayaran yang normal. Sumber yang ketiga adalah pasar valas

menyediakan sumber kredit ketiga seperti banker’s acceptance dan L/C untuk

membiayai perdagangan.

3. Mengurangi risiko valas

Importir Australia dan eksportir Jepang dalam transaksi tersebut tidak

akan bersedia mengambil risiko terhadap fluktuasi kurs. Kedua-duanya

mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan mobil

dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan,

Page 26: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

misalnya terjadi perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi

besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.

C. Prinsip Transaksi Valuta Asing

Prinsip pokok dalam transaksi valas adalah sebagai berikut:18

a. Pengertian kurs jual dan kurs beli selalu dilihat dari kepentingan atau

kepentingan pihak bank atau Money Changer atau pedagang valas.

b. Kurs jual selalu lebih tinggi daripada kurs beli atau sebaliknya, kurs beli

selalu lebih rendah dari kurs jual.

c. kurs jual/kurs beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan kurs beli/kurs

jual mata uang (valas) lawannya. Dengan kata lain, kurs jual/kurs beli USD

sama dengan kurs beli/kurs jual Rupiah.

D. Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing

a. Transaksi Spot

Transaksi spot (spot transaction) adalah jual/beli valuta untuk

penyerahan yang dilakukan dua hari kerja setelah tanggal kontrak

(persetujuan).

Contoh: bila kontrak ditutup pada tanggal 18 Desember 1991 maka

penyerahan dana dilakukan pada tanggal 20 Desember 1991. Bila dua hari

setelah tanggal kontrak jatuh pada hari libur, maka tanggal penyerahan

diundurkan sampai hari pertama kerja setelah hari libur tersebut. Misalnya

18 Hady Hamdy, Manajemen Keuangan Internasional, Cet. Pertama, (Jakarta: Yayasan

Administrasi Indonesia, 2005), h. 205

Page 27: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

kontrak tanggal 7 Maret 1991 (Kamis), tanggal penyerahan adalah 11 Maret

1991 (Selasa), karena tanggal 9 Maret adalah hari Sabtu dimana pasar valuta

tidak beroperasi, dan tanggal 10 Maret 1991 merupakan hari Minggu.19

b. Transaksi Forward

Transaksi forward (forward transaction/transaksi berjangka) adalah jual

beli valuta untuk penyerahan beberapa saat di masa yang akan datang di mana

harga untuk penyerahan di masa yang akan datang tersebut telah ditentukan

pada saat kontrak dibuat.

Tujuan dilakukannya forward transaction antara lain untuk:20

a. Hedging/covering, adalah suatu usaha untuk menghindari risiko yang

ditimbulkan dari fluktuasi nilai tukar valuta (hedging risk). Contoh: PT. X

memiliki kewajiban dalam mata uang USD 90 hari yang akan datang

(katakanlah untuk keperluan negosiasi L/C impor). Saat ini terjadi

kecenderungan nilai tukar USD makin kuat (Rupiah makin melemah).

Untuk itu, PT. X dapat melakukan pembelian USD forward 90 hari.

Misalnya harga spot sekarang adalah 1797 dan kurs forward-nya adalah

1837. Dengan menutup forward contract saat ini, PT. X tidak perlu

khawatir terhadap kenaikan USD yang terus-menerus, karena pada saat

tanggal penyerahan tiba, PT. X tetap hanya membayar kurs 1837 untuk

19 Jopie Jusuf, Panduan Dasar untuk Account Officer, h. 87 20 Ibid., h. 90-91

Page 28: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

mendapatkan USD-nya. Walaupun disebut “menghindari risiko”, tindakan

hedging ini belum tentu menguntungkan. Misalnya PT. X telah menutup

transaksi forward USD 90 hari dengan kurs 1837. Bila pada saat jatuh

tempo ternyata kurs USD adalah 1900 maka PT. X untung sebesar 63

point per USD (sebab PT. X tetap membayar 1837), tetapi bila ternyata

kurs USD pada saat itu adalah 1800, maka PT. X sebenarnya rugi sebesar

37 point karena ia tetap harus membayar 1837 setiap USD yang dibeli.

b. Spekulasi, yaitu untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan nilai tukar

dua mata uang. Contoh: Tuan A memperkirakan bahwa akan terjadi

devaluasi (penurunan nilai tukar satu mata uang domestik terhadap mata

uang asing tertentu yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang

berlaku dalam sistem nilai tukar tetap) dalam waktu 90 hari lagi. Ia dapat

mengambil untung dari hal tersebut jika perkiraannya memang menjadi

kenyataan dengan membeli USD forward selama 90 hari. Misalnya ia

menutup forward contract dengan kurs 1850, bila benar-benar terjadi

devaluasi dan kurs menjadi 2000, tuan A akan memperoleh laba sebesar

150 (2000-1850) per USD.

c. Transaksi Swap

Transaksi swap diartikan sebagai pertukaran dua valuta dalam satu

periode tertentu melalui mekanisme pembelian dengan tanggal valuta spot

sekaligus penjualan kembali valuta tersebut di waktu yang akan datang

(tanggal valuta forward) atau penjualan valuta di tanggal valuta spot sekaligus

Page 29: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

pembelian kembali valuta tersebut di waktu yang akan datang (tanggal valuta

forward).21

Hal yang terpenting dalam transaksi swap adalah posisi transaksi spot

harus berlawanan dengan posisi transaksi forwardnya. Sebagai contoh dalam

transaksi swap, apabila transaksi spotnya berupa transaksi spot beli maka

posisi transaksi forwardnya haruslah transaksi forward jual. Sebaliknya

apabila posisi transaksi spotnya adalah berupa transaksi spot jual, maka posisi

transaksi forwardnya harus berupa transaksi forward beli.

Dilihat dari posisi transaksi spot dan posisi transaksi forward maka

transaksi swap ada dua macam:22

a. Transaksi Swap Jual/Beli atau transaksi Swap Sell/Buy, adalah transaksi

swap dimana transaksi spotnya berupa transaksi spot jual dan transaksi

forwardnya berupa transaksi forward beli. Transaksi swap ini dapat juga

disebut dengan transaksi Swap S/B.

b. Transaksi Swap Beli/Jual atau transaksi Swap Buy/Sell, adalah transaksi

swap dimana transaksi spotnya berupa transaksi spot beli dan transaksi

forwardnya berupa transaksi forward jual. Transaksi swap ini dapat juga

disebut dengan transaksi Swap B/S.

Kegunaan transaksi swap antara lain:

21 Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, h. 138 22 Ibid., h. 140-141

Page 30: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

a. Hedging/lindung nilai merupakan kegiatan untuk melindungi kekayaan

perusahaan dari gejolak harga yang terjadi di pasar. Misal PT. Titan

Internasional mendapat utang luar negeri sebesar USD 1.000.000,- jangka

waktu utang tersebut adalah satu tahun. Jadi tahun depan PT. Titan

Internasional harus mengembalikan utang tersebut dalam bentuk USD

tentunya. Utang tersebut rencana digunakan untuk memperkuat modal

kerja PT. Titan Internasional. Modal kerja yang diperlukan adalah dalam

valuta Rupiah, maka PT. Titan Internasional harus menukar dana

pinjaman yang diterimanya dalam bentuk USD ke dana Rupiah. PT. Titan

Internasional dapat menjual USD yang diterima sekarang dan digunakan

untuk modal kerja, satu tahun kemudian saat PT. Titan Internasional harus

membayar utangnya, dia bisa membeli USD untuk membayar utangnya.

Jika cara ini digunakan oleh PT. Titan Internasional, maka dia akan

menghadapi risiko kenaikan kurs USD/IDR pada saat membeli kembali

valuta USD satu tahun yang akan datang. Pada saat itu kurs USD/IDR

dapat naik sehingga mengakibatkan PT. Titan Internasional dapat

menanggung kerugian karena selisih kurs pada saat dia menjual USD-nya

dengan kurs pada saat dia membeli kembali USD tersebut untuk

membayar utang.

Untuk menghindari hal tersebut, PT.Titan Internasional dapat

melakukan transaksi swap. Pada saat PT.Titan Internasional menerima

utang tersebut dia melakukan transaksi swap sell/buy dengan jangka satu

Page 31: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

tahun. Dengan melakukan transaksi swap sell/buy berarti PT.Titan

Internasional menjual USD yang diterimanya sekarang sehingga dapat

digunakan sebagai tambahan modal kerja sekaligus dia membeli USD

tersebut satu tahun yang akan datang dengan kurs yang telah ditentukan

sekarang. Karena kurs sudah ditentukan sekarang maka apabila kemudian

satu tahun yang akan datang ternyata kurs USD/IDR naik tinggi maka hal

ini tidak merugikan PT.Titan Internasional. Tindakan PT.Titan

Internasional melakukan transaksi swap ini dapat dikategorikan sebagai

tindakan hedging atau lindung nilai yaitu tindakan melindungi posisinya

yang muncul dari utang dari kemungkinan kerugian akibat pergerakan

kurs di pasar valuta asing.

b. Trading atau mencari keuntungan, dimana transaksi swap dapat juga

digunakan sebagai salah satu sarana dalam mencari keuntungan karena

pergerakan kurs di pasar valuta asing.

c. Alat penyediaan dana dalam valuta tertentu, contohnya PT.Titan

Internasional saat ini kelebihan dana USD yang didapat dari hasil ekspor

barang. Dana USD ini sebulan yang akan datang digunakan untuk

melunasi impor mesin produksi baru dari luar negeri. Saat ini pula

PT.Titan Internasional memerlukan dana Rupiah untuk membeli salah

satu bahan baku dari dalam negeri. Diperkirakan dana rupiah ini akan

kembali ke kas PT.Titan Internasional pada satu bulan yang akan datang.

Dengan melihat kondisinya tersebut PT.Titan Internasional dapat

Page 32: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

melakukan transaksi swap sell/buy untuk mendapatkan dana rupiah dan

memanfaatkan kelebihan dana USD yang ada padanya.

d. Transaksi Option

Option secara umum dapat diartikan sebagai suatu instrumen keuangan

yang memberi pemegangnya hak untuk membeli atau menjual sesuatu yang

diperjanjikan (undelying assets) dalam jumlah tertentu pada satu waktu

tertentu di masa yang akan datang dan atau sebelumnya (exercise date)

dengan harga yang sudah ditentukan (exercise price/strike price).23

Beberapa point penting yang menggambarkan transaksi option yaitu:

a. Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau

menjual sesuatu. Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau

menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.

b. Hak untuk membeli atau menjual satu barang tersebut hanya bisa

dilaksanakan pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang atau

sebelumnya. Tergantung dari jenis option yang dipegang, ada option yang

mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu barang bisa

dilaksanakan pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang tidak

dapat dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan tersebut. Ada pula

jenis option yang hak untuk membeli atau menjualnya dapat dilaksanakan

sebelumnya.

23Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, h. 186

Page 33: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

c. Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau

menjual satu barang tertentu maka barang yang dibeli atau dijual tersebut

sudah ditentukan sebelumnya (biasanya ditentukan pada saat transaksi

option dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar barang tersebut saat

pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah

ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.

Contoh 1: Bank A mengeluarkan option yang memberikan

pemegangnya hak untuk membeli (Call Option) USD/IDR sebesar USD

1.000.000,- dengan kurs 10.000,- pada satu tahun yang akan datang. Dengan

memegang option yang dikeluarkan oleh Bank A tersebut maka satu tahun

yang akan datang orang yang memegang option tersebut berhak (bukan

keharusan) membeli USD 1.000.000,- ke Bank A dengan harga atau kurs

10.000,- tidak perduli harga atau kurs USD/IDR yang berlaku di pasar saat

itu. Contoh 2: Bank B mengeluarkan option yang memberikan pemegangnya

hak untuk menjual (Put Option) USD/IDR sebesar USD 1.000.000,- dengan

kurs 10.000,- pada satu tahun yang akan datang. Dengan memegang option

yang dikeluarkan oleh Bank B tersebut maka satu tahun yang akan datang

orang yang memegang option tersebut berhak (bukan keharusan) menjual

USD 1.000.000,- ke Bank B dengan harga atau kurs 10.000,- tidak perduli

harga atau kurs USD/IDR yang berlaku di pasar saat itu.24

24Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, h. 186-187

Page 34: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

BAB III

KONSEP TRANSAKSI VALAS DALAM TINJAUAN SYARIAH

A. Pengertian Bai’ al-Sharf

Arti harfiah dari sharf25 adalah penambahan, pertukaran, penghindaran,

pemalingan, atau transaksi jual beli. Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta

dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing), dapat

dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis (misalnya rupiah dengan

rupiah) maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar atau

sebaliknya).

Sharf yaitu pertukaran/jual beli mata uang yang berbeda dengan penyerahan

segera/spot berdasarkan kesepakatan harga sesuai dengan harga pasar pada saat

pertukaran.26

Ulama fikih mendefinisikan sharf adalah sebagai memperjualbelikan uang

dengan uang yang sejenis maupun tidak sejenis. Dalam literatur fikih klasik,

pembahasan ini ditemukan dalam bentuk jual beli dinar dengan dinar, dirham

dengan dirham, atau dinar dengan dirham. Satu dinar menurut Syauqi Isma'il

25 Dewan Redaksi Ensiklopedi Hukum Islam, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5, (Jakarta: PT.

Ichtiar Baru Van Houve, 1997), h. 1610-1612

26 Achmad Baraba, Prinsip Dasar Operasional Perbankan Syariah, h. 6, Artikel di akses

pada 23 Januari 2008 dari http://www.vibiznews.com

27

Page 35: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Syahatah (ahli fikih dari Mesir), bernilai 4,51 gram emas. Menurut jumhur ulama,

1 dinar adalah 12 dirham dan menurut ulama mazhab Hanafi, 10 dirham.

Perbedaan harga dinar tersebut terjadi karena fluktuasi mata uang pada zaman

mereka masing-masing.27

Pada masa kini, bentuk jual beli ini banyak dijumpai dilakukan oleh bank-

bank devisa atau para money changer, misalnya jual beli rupiah dengan dollar

Amerika Serikat atau dengan mata uang asing lainnya.

B. Dasar Hukum Bai’ al-Sharf

Dasar hukum keabsahan melakukan jual beli uang (sharf) terdapat dalam

al- Qur’an. Firman Allah SWT:

�������� �� �� ��� ��

�������� �����������

Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS.Al- Baqarah:275) Ayat ini menegaskan halalnya akad jual beli dan haramnya riba.

Berdasarkan ketentuan ini, jual beli mata uang (al-sharf) adalah dapat dibenarkan

dan telah mendapatkan pengakuan dari syara’ selama dalam jual beli tersebut

tidak ada unsur riba dan oleh karena itu lembaga keuangan syariah dapat

menerapkan dalam operasionalnya.28

27 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata hukum Perbankan

Indonesia, Cet. III, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), h. 88 28 Tim Penulis DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 28 Tahun 2002, h.

576

Page 36: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual

beli itu dapat dikatakan sah oleh syara’. Jumhur ulama menyatakan bahwa rukun

jual beli ada empat, yaitu:29

a. ada orang yang berakad (penjual dan pembeli)

b. ada ijab qabul

c. ada barang yang dibeli

d. ada nilai tukar pengganti barang

Dan syarat-syarat jual beli adalah sebagai berikut:

a. Syarat orang yang berakad, yaitu berakal dan yang melakukan akad itu adalah

orang yang berbeda. Artinya, seseorang tidak dapat bertindak dalam waktu

yang bersamaan sebagai penjual sekaligus pembeli. Misalnya, Ahmad

menjual sekaligus membeli barangnya sendiri. Jual beli seperti ini adalah

tidak sah.

b. Syarat yang terkait dengan ijab qabul, yaitu dengan melakukan ijab qabul

maka ada kerelaan kedua pihak dalam bertransaksi.

c. Syarat barang yang dijualbelikan:

1. barang itu ada, atau tidak ada di tempat, tetapi penjual menyatakan

kesanggupannya untuk mengadakan barang itu. Misalnya, barang di

gudang dan dalam proses pabrik ini dihukumkan sebagai barang yang ada.

29 Nasroen Harun, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 115

Page 37: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

2. Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia. oleh sebab itu,

bangkai, khamar dan darah tidak sah menjadi obyek jual beli karena dalam

pandangan syara’ benda-benda seperti itu tidak bermanfaat bagi muslim.

3. Milik seseorang. Barang yang sifatnya belum dimiliki seseorang tidak

boleh dijualbelikan, seperti memperjualbelikan ikan di laut atau emas

dalam tanah, karena ikan dan emas itu belum dimiliki penjual.

4. Boleh diserahkan saat akad berlangsung, atau pada waktu yang disepakati

bersama ketika transaksi berlangsung.

d. Syarat-syarat nilai tukar (harga barang):

1. Harga yang disepakati kedua belah pihak, harus jelas jumlahnya.

2. Boleh diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukum, seperti

pembayaran dengan cek atau kartu kredit. Apabila harga barang itu

dibayar kemudian (berutang), maka waktu pembayarannya harus jelas.

3. Apabila jual beli itu saling mempertukarkan barang, maka barang yang

dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara’, seperti babi

dan khamar, karena kedua jenis benda initidak bernilai dalam syara’.

Dasar hukum keabsahan jual beli mata uang (sharf) juga terdapat pada hadis

Nabi SAW. sebagai berikut:30

30 Muhammad Nashhiruddin Al Albani, Mukhtashar Shahih Muslim Buku 1, Cet.I, (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2003), h. 666

Page 38: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

��دة ا�� ا������ ر� ا� � ��ل �� ا� : ���ل ر � ل ا� ص

!���#� و ا�.�ه, ���.�ه, وا�+*�( ���+*�( وا��$) ����$'وا�&�%#$ :

/�0��� /� �:; 0�:9 ، �اء 7��اء ی3ا �#3 ���&�%#$ وا�0�1$ 0�1���$ وا0�

�+� ه.E اDص�ف B�#%�ا آ#A ش?1! اذاآ�ن ی3ا 3#� 1FذاGB)!�7� Eروا(

Dari Ubadah bin Shamit r.a. beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda: emas

ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, gandum ditukar dengan

gandum, padi ditukar dengan padi, kurma ditukar dengan kurma, dan garam

ditukar dengan garam dalam jumlah yang sama dan serah terimanya pada saat

itu juga. Apabila jenisnya berbeda-beda, maka juallah sesuka hatimu asalkan

dengan tunai dan langsung serah terimanya. Diriwayatkan oleh muslim. (Muslim:5/45)

Jelas sekali penegasan dengan sabdanya, ”harus sama ukurannya, dan

sama nilainya” itu. Dalam hadits tersebut terdapat dalil yang menunjukkan

pengharaman lebih sesuatu yang sama jenisnya dari enam macam yang

disebutkan dalam nash hadits tersebut. Adapun haramnya riba bagi semuanya itu

menjadi pendapat ulama seluruhnya.

Jual beli antara barang-barang ribawi sejenis hendaklah dilakukan dalam

jumlah dan kadar yang sama, dan harus diserahkan pada saat transaksi. Misalnya,

antara mata uang rupiah lembaran Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) ditukar

dengan uang rupiah lembaran Rp 5.000 (lima ribu rupiah). Atau uang kertas

ditukar dengan uang logam atau sebaliknya.

Page 39: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Adapun jika barang yang dijualbelikan tersebut berlainan jenis, maka

diperbolehkan dengan jumlah dan kadar yang berbeda dengan syarat barang

diserahkan pada saat akad, misalnya jual beli mata uang Rupiah dengan mata

uang Dollar dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan

diserahkan pada akad berlangsung. Sedangkan jual beli antara barang ribawi

dengan barang yang bukan ribawi tidak disyaratkan untuk diserahkan pada saat

akad.

Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a.:31

� أ� ه$ی$ة ر� ا� � ��ل : �#�� ا� ���ل ر � ل ا� ص

زن� ��زنو وا�+*�( ���+*�( و ��! ا�.�ه, ���.�ه, وزن� ��زن �:; 0�:9،

�!.(���:; 0B 9:0�� زاد اوا N1اد MB� ر7� Eروا (

Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda:”emas

dengan emas, yang sama timbangannya, yang sama jenisnya, perak dengan

perak yang sama timbangannya dan sama jenisnya. Barangsiapa yang

melebihkannya atau meminta tambah, maka itu adalah riba.” Diriwayatkan

oleh Muslim.

Dalam hadits tersebut terdapat dalil yang menunjukkan kepada

penentuan kadar dengan penimbangan bukan dengan kira-kira dan penafsiran

saja. Akan tetapi, harus penentuannya dengan penimbangan itu. Sabdanya,

“barangsiapa yang menambah” yaitu memberikan tambahan atau kelebihan atau

31 Drs. Abubakar Muhamad, Terjemahan Subulussalam III, (Surabaya: Al Ikhlas, 1995), h.

130-131

Page 40: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

minta tambah, maka dia sudah berbuat riba yaitu mengerjakan perbuatan yang

diharamkan dan sama-sama berdosa baik yang mengambil riba itu maupun yang

memberinya.

Landasan hukum positif atas akad al-Sharf dalam praktik perbankan

syariah ini dapat kita lihat dalam ketentuan pasal 37 ayat (1) huruf a PBI No.

6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Prinsip Syariah, yang intinya menyatakan bahwa bank syariah

dapat pula melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan akad sharf.32

Akad sharf dipraktikkan oleh bank syariah dalam produk jasa berupa tukar

menukar mata uang asing dengan mendasarkan pada akad kurs jual dan kurs beli

suatu mata uang. Pihak bank akan mendapatkan imbalan berupa selisih antara

kurs jual dan kurs beli yang ada, ditambah dengan biaya-biaya administrasi yang

besarnya ditentukan sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan.33

C. Syarat-syarat Bai’ al Sharf

Menurut Syaikh 'Isa bin Ibrahim ad-Duwaisy, syarat-syarat sahnya jual beli

sharf adalah sebagai berikut:34

1. Adanya Taqabudh, yaitu kedua belah pihak harus melakukan transaksi secara

langsung pada tempat akad sebelum berpisah. Yang dimaksud taqabudh ialah

32 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007), h. 163 33 Ibid., h. 165 34 Syaikh 'Isa bin Ibrahim ad-duwaisy, Jual beli yang Dibolehkan dan yang Dilarang, Cet.

Pertama, (Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2005), h. 28-30

Page 41: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

kedua belah pihak harus bertransaksi (menerima barang) secara langsung

sebelum keduanya berpisah. Hal ini untuk mencegah terjadinya riba nasi'ah,

yaitu riba yang timbul karena adanya penangguhan penyerahan dan

penerimaan barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi

lainnya. Dalam perbankan konvensional, riba nasi'ah dapat ditemui dalam

pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan, dan

giro.

2. Kadar atau ukurannya harus sama. Yang dimaksud dengan kadarnya harus

sama adalah apabila satu jenis dijual dengan jenis yang sama, seperti emas

dijual dengan emas atau perak dijual dengan perak, sehingga adanya tamatsul

(kesamaan kadar) disyaratkan dalam jual beli ini, karena jual beli ini tidak

boleh dilakukan kecuali jika kadarnya sama dan timbangannya pun sama.

Adapun mata uang-mata uang yang ada pada saat ini seperti Riyal, Dinar dan

Junaih ataupun lainnya, maka ini bertingkat-tingkat sesuai dengan harga

tukarnya. Misalnya Riyal ditukar dengan harga yang lebih sedikit atau lebih

banyak dari mata uang lainnya dengan syarat pembeli menerima barang

secara langsung di tempat transaksi (qabadh).

3. Tidak ada khiyar (menentukan pilihan lebih tinggi atau lebih rendah), yaitu

tidak boleh memberi syarat khiyar antara dua orang yang bertransaksi dalam

jual beli ini, karena sudah ada qabadh yang merupakan syarat mutlak sahnya

jual beli ini.

Page 42: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Menurut ulama fikih, persyaratan yang harus dipenuhi dalam jual beli mata

uang adalah sebagai berikut:35

1. Nilai tukar yang diperjualbelikan harus dikuasai langsung oleh masing-

masing pihak. Nilai tukar yang diperjualbelikan harus telah dikuasai, baik

oleh pembeli maupun penjual, sebelum keduanya berpisah badan. Penguasaan

itu dapat berbentuk penguasaan secara material maupun secara hukum.

Penguasaan secara material, misalnya pembeli langsung menerima dollar

Amerika Serikat yang dibeli dan penjual langsung menerima uang rupiah.

Sedangkan penguasaan secara hukum, misalnya pembayaran dengan

menggunakan cek. Menurut para ahli fikih, syarat ini diperlukan untuk

menghindari terjadinya riba An-nasi'ah (penambahan pada salah satu alat

tukar). Apabila keduanya berpisah sebelum menguasai masing-masing uang

penukaran berdasarkan nilai tukar yang diperjualbelikan, maka menurut

mereka, akadnya batal karena syarat penguasaan terhadap obyek transaksi

sharf itu tidak terpenuhi. Berpisah badan dalam hal ini harus benar-benar

berpisah sebagaimana layaknya perpisahan antara seorang yang pergi dan

yang tinggal. Apabila perpisahan itu dilakukan dengan pulang bersama,

menurut ahli fikih, perpisahan belum dianggap sempurna, karena masih

memungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh syara' (hukum

Islam).

35 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia, Cet.III, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), h. 89-90

Page 43: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

2. Kualitas dan kuantitas valuta yang diperjualbelikan harus sama bagi

penukaran valuta yang sejenis. Apabila mata uang atau valuta yang

diperjualbelikan itu dari jenis yang sama, maka jual beli mata uang itu harus

dilakukan dalam mata uang sejenis yang kualitas dan kuantitasnya sama,

sekalipun model dari mata uang itu berbeda. Misalnya, antara mata uang

rupiah lembaran Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) ditukar dengan uang

rupiah lembaran Rp 5.000 (lima ribu rupiah). Atau uang kertas ditukar dengan

uang logam atau sebaliknya.

3. Khiyar syarat dilarang diperjanjikan dalam akad sharf; syarat itu menjadi

batal bila diperjanjikan. Khiyar ru'yah dan khiyar 'aib tidak dilarang

diperjanjikan. Dalam Sharf, tidak boleh dipersyaratkan dalam akadnya adanya

hak khiyar syarat (khiyar) bagi pembeli. Yang dimaksudkan dengan khiyar

syarat itu adalah hak pilih bagi pembeli untuk dapat melanjutkan jual beli

mata uang tersebut setelah selesai berlangsungnya jual beli yang terdahulu

atau tidak melanjutkan jual beli itu, yang syarat itu diperjanjikan ketika

berlangsungnya transaksi terdahulu tersebut. Alasan tidak diperbolehkannya

khiyar syarat itu adalah selain untuk menghindari riba, juga karena hak khiyar

membuat hukum akad jual beli menjadi belum tuntas. Sedangkan salah satu

syarat jual beli sharf adalah penguasaan valuta yang dipertukarkan sesuai

dengan nilai tukar keduanya oleh masing-masing pihak. Dalam hal pada akad

sharf diperjanjikan suatu khiyar syarat, maka syarat tersebut tidak sah.

Berbeda halnya dengan khiyar ru'yah (hak pilih bagi pembeli untuk

Page 44: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

membatalkan jual beli ketika pembeli telah melihat barang yang akan dibeli,

sedangkan ketika akad berlangsung ia belum melihat barang tersebut sama

sekali), dan khiyar 'aib (hak pilih bagi pembeli untuk membatalkan akad jual

beli karena adanya cacat tersembunyi pada barang yang dibeli). Kedua bentuk

khiyar yang disebut terakhir ini tidak menimbulkan hal-hal yang dilarang

syara' (hukum Islam), karena tidak menghambat pemilikan dan penguasaan

terhadap objek jual beli. Oleh sebab itu, apabila salah satu pihak

menggunakannya, maka akad sharf itu tetap sah.

4. Penguasaan objek akad harus dilakukan secara tunai. Dalam akad sharf tidak

boleh terdapat tenggang waktu antara penyerahan mata uang yang saling

dipertukarkan, karena bagi sahnya sharf penguasaan objek akad harus

dilakukan secara tunai (harus dilakukan seketika itu juga dan tidak boleh

diutang) dan perbuatan saling menyerahkan itu harus telah berlangsung

sebelum kedua belah pihak yang melakukan jual beli valuta itu berpisah

badan. Akibat hukumnya, apabila salah satu pihak mensyaratkan tenggang

waktu, maka akad sharf tersebut tidak sah, karena berarti terjadi

penanggguhan pemilikan dan penguasaan objek akad sharf yang saling

dipertukarkan itu.

Menurut Mustafa Ahmad Az-Zarqa (ahli fikih) dua syarat terakhir terkait

erat dengan syarat pertama atau dalam hal terjadi tenggang waktu penyerahan.

Page 45: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Oleh sebab itu, ada beberapa akibat hukum yang ditimbulkan oleh syarat

penguasaan objek akad secara tunai tersebut adalah sebagai berikut:36

Pertama, ibra (pengguguran hak) atau hibah. Apabila seseorang menjual

dollarnya dengan rupiah, kemudian setelah pembeli menerima dollarnya, penjual

menyatakan ibra atau menghibahkan haknya (rupiah dari pembeli), maka dalam

hal ini terdapat dua kemungkinan, yaitu:

1.) Apabila pembeli menerima ibra atau hibah tersebut, maka gugurlah

kewajibannya untuk menyerahkan rupiah sebagai alat untuk membeli dollar

tersebut dan akad sharf pun menjadi batal. Karena salah satu objek sharf tidak

bisa dikuasai, sehingga syarat akad sharf tidak terpenuhi.

2.) Apabila pembeli tidak mau menerima ibra atau hibah tersebut, maka ibra atau

hibahnya tidak sah, sedangkan hukum sharf-nya tetap berlaku. Artinya, pihak

pembeli wajib menyerahkan uang rupiahnya untuk membayar dollar tersebut.

Namun, bila penjual enggan untuk menerima haknya tersebut, ulama fikih

sepakat menyatakan bahwa ia harus dipaksa menerimanya.

Kedua, apabila salah satu pihak memberikan sesuatu yang melebihi

kewajibannya dalam pertukaran objek sharf, menurut ulama fikih hal itu tidak

boleh, karena merupakan riba.

Ketiga, apabila terjadi pengalihan utang kepada orang lain (hiwalah),

misalnya salah satu pihak menunjuk orang lain menerima dan menguasai objek

36 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia, h. 91-92

Page 46: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

sharf secara langsung di majelis akad, menurut ulama fikih, hukumnya boleh

karena penguasaan terhadap objek sharf tersebut memenuhi syarat secara

sempurna. Demikian juga hukumnya, apabila dalam menerima dan menguasai

objek sharf yang menjadi hak salah satu pihak, dilakukan melalui seorang kafil

(penanggung jawab utang).

Keempat, terjadi saling pengguguran hak atau utang (Al Muqasah).

Misalnya, seseorang menjual uang US$106 kepada pembeli dengan Rp 220.000.

tetapi penjual tidak menerima uang sebesar Rp 220.000 tersebut, karena ia

berutang kepada pembeli sejumlah itu. Dalam kasus seperti ini, apabila

keberadaan utang penjual itu terjadi sebelum akad sharf, maka menurut jumhur

ulama, hukumnya boleh bila disetujui oleh kedua belah pihak. Akan tetapi, Zufar

Bin Qais, ulama fikih mazhab Hanafi, menyatakan tidak sah, karena unsur

penguasaan terhadap objek sharf tidak nyata dan tidak terpenuhi. Namun, apabila

utang terjadi setelah akad sharf, misalnya penjual menarik kembali uangnya

secara paksa dan mengklaimnya sebagai utang kepada pembeli, maka menurut

ulama fikih mazhab Hanafi, seperti Imam Sarakhsi (ahli ushul fikih), akad sharf

menjadi tidak sah karena pengguguran hak atau utang hanya berlaku bagi hak

atau utang yang telah ada. Berbeda dengan pendapat tersebut, kebanyakan ahli

fikih membolehkan pengguguran hak atau utang dalam akad sharf, seperti

tersebut di atas, dengan cara memperbarui akad sharf, karena pada dasarnya akad

sharf telah batal akibat tidak terpenuhinya objek sharf, dan pembayaran dilakukan

Page 47: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

dengan cara saling menggugurkan hak atau utang sesuai dengan kesepakatan yang

telah diambil kedua belah pihak.

D. Macam-Macam Bai’ al-Sharf dalam Perspektif Syariah

1. Transaksi Option

Transaksi option hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir

(spekulasi). Contoh dari transaksi option, misalnya A dan B membuat kontrak

pada 1 Januari 1999. A memberikan hak kepada B untuk membeli dollar AS

dengan kurs Rp 7.500 per dollar pada tanggal atau sebelum 30 Juni 1999, tanpa

B berkewajiban membelinya. A mendapat kompensasi sejumlah uang untuk hak

yang diberikannya kepada B tanpa ada kewajiban pada pihak B. Transaksi ini

disebut call option, sebaliknya, bila A memberikan hak kepada B untuk menjual

tanpa B berkewajiban menjualnya disebut put option.

Ulama kontemporer memandang hal ini sebagai janji untuk melakukan

sesuatu (menjual atau membeli) pada kurs tertentu, dan ini tidak dilarang

syariah. Namun, jelas saja transaksi ini bukan transaksi jual beli. Yang menjadi

persoalan secara fiqih adalah adanya sejumlah uang sebagai kompensasi untuk

melakukan janji tersebut.

Transaksi option dapat menjadi lebih rumit. Misalnya, A dan B membuat

kontrak pada 1 Januari 1999. Perjanjiannya A menjual US$ 1 juta dengan kurs

Rp 7.500 per dollar kepada B. Transaksi ini lunas. Pada saat yang sama, A juga

memberikan hak kepada B untuk menjual kembali US$ 1 juta pada tanggal atau

Page 48: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

sebelum 30 Juni 1999 dengan kurs Rp 8.500 per dollar dan tetap demikian

dalam 21 hari kerja berturut-turut sebelum 30 Juni 1999.

Ulama kontemporer juga menolak hal ini. Pertama, karena ada

kompensasi utang sebagaimana telah dijelaskan terdahulu. Kedua, karena jual

beli yang pertama dikaitkan dengan option untuk menjual kembali. Dalam

kaidah fiqih ini disebut jual beli bersyarat yang tidak lazim. B belum tentu

bersedia untuk menjual US$ 1 juta pada kurs Rp 7.500 per dollar bila A tidak

memberinya option berikutnya menjual kembali pada kurs Rp 8.500 per dollar,

itupun bila syarat berikutnya terpenuhi.37

2. Transaksi Forward

Dalam transaksi sharf, penyerahan valuta harus dilakukan secara tunai

(naqdan) dan tidak dapat dilakukan secara tangguh. Terkait ini, maka transaksi

forward tidak dapat dibenarkan. Hal ini dikarenakan transaksi forward mirip

dengan jual beli kali bi kali/nasi’ah bi nasi’ah/dain bi dain, yaitu menjual

barang yang belum ada, karena jual beli dengan pembayaran dan penyerahan

barang tertunda yang disebut juga dengan jual beli hutang dengan hutang.38

3. Transaksi Swap

Transaksi swap hukumnya haram. Singkatnya, swap dapat dikatakan

gabungan antara transaksi spot dan transaksi futures atau forward. Salah satu

37 Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Cet.1, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h.133 38 Adiwarman Karim, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Darul Haq, 2004), h. 137

Page 49: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

transaksi swap adalah bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk bertukar

deposito rupiah terhadap dollar pada kurs Rp 7.500 per dollar pada 1 Januari

1999. Bank B menempatkan US$ 1 juta. Bank A menempatkan Rp 7,5 milyar.

Pada 30 Juni 1999 (enam bulan kemudian) A membayar kembali US$ 1 juta, B

membayar kembali Rp 7,5 milyar, terlepas dari kurs pasar saat itu. Ulama

kontemporer juga menolak transaksi ini karena kedua transaksi ini terkait dan

merupakan satu kesatuan. Bila yang satu dipisahkan dari orang lain, namanya

bukan lagi swap.

Di Malaysia, transaksi swap dibolehkan. Tentunya swap yang

berlandaskan syariah. Bahkan kebolehannya dianggap telah demikian jelas

sehingga tidak diperlukan lagi fatwa. Alasannya adalah, bila spot boleh

dilakukan dan futures (sebagai suatu janji) juga boleh, tentunya swap pun boleh

dilakukan.

Namun paling tidak, masih ada dua hal yang dapat dipertanyakan dalam

praktek ini. Pertama, bagaimana dengan keberatan sebagian ulama akan adanya

kompensasi uang untuk transaksi futures. Kedua, transaksi spot dan futures

dalam transaksi swap itu haruslah tidak terkait satu sama lain. Kontra argumen

dari alasan kedua ini adalah dua transaksi dapat saja disyaratkan terkait, selama

syarat sahnya adalah syarat shahih lazim.Bukan hanya swap saja yang

dibolehkan, di negeri Jiran ini juga dikembangkan Islamic Futures Contract.39

39 Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, hal.133-134

Page 50: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Mengenai pasar uang dan bursa valuta asing, dapat dibenarkan oleh Islam,

karena sama halnya seperti jual beli barang lain. Harganya sewaktu-waktu naik

dan sewaktu-waktu turun. Lain halnya dengan memonopoli saham, valuta asing

untuk tujuan tertentu, sehingga pada suatu ketika orang yang bersangkutan

memainkan harganya di bursa efek atau valuta asing.

Spekulasi dalam bursa valuta asing adalah melakukan transaksi valas

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari turun naiknya kurs suatu

mata uang asing. Kerugian dapat terjadi akibat salah antisipasi terhadap

ketidakpastian kurs suatu valuta asing tertentu. Dari penjelasan diatas, dapat

dipahami bahwa melakukan kegiatan valas hanya bertujuan untuk memperoleh

keuntungan yang tidak mengandung riba, karena dalam naik turunnya mata

uang telah ada kesepakatan dari beberapa negara.

Dalam perkembangannya, transaksi valas makin jauh dari kaidah fiqih.

Contoh pertama adalah transaksi margin trading yang merupakan transaksi jual

beli valas tanpa pergerakan dana dengan menggunakan sejumlah dana (cash

margin) dalam persentase tertentu (misalnya 10%) sebagai jaminan. Contohnya

dengan margin 10% untuk transaksi US$ 1 juta, pembeli harus menyediakan

dana US$ 100.000. Dalam sehari, bank dapat melakukan transaksi berulang-

ulang. Adapun penyelesaian pembayaran dan perhitungan untung-ruginya

dilakukan secara netto saja. Jadi, jual beli valas yang dilakukan bukan untuk

memilikinya, melainkan semata-mata untuk spekulasi.

Page 51: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Contoh kedua adalah transaksi futures. Misalnya, A dan B membuat

kontrak pada 1 Januari 1999. A akan menjual US$ 1 juta dengan kurs Rp 7.500

per dollar pada 30 Juni 1999, tidak perduli berapa kurs pasar saat itu. Di satu

sisi, transaksi ini dapat dipandang sebagai spekulasi, namun di sisi lain dapat

dipandang sebagai hedging (melindungi dari gejolak kurs). Ulama kontemporer

menolak transaksi ini karena bai’ ad-dayu bi daya (jual beli uang rupiah dengan

uang dollar) hanya dapat dilakukan secara tunai. Oleh karena itu, transaksi

futures tidak dapat dianggap sebagai transaksi jual beli, tetapi dapat dianggap

sebagai janji untuk melakukan transaksi jual beli. Implikasinya, hal dan

kewajiban A dan B tidak dapat ditransfer kepada pihak lain. Alasan kedua

penolakannya adalah hampir semua transaksi futures tidak dimaksudkan untuk

memilikinya, hanya nettonya saja seperti transaksi margin trading.40

40Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, h. 133

Page 52: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

BAB IV

PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PRODUK VALAS

DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk

A. Praktik Transaksi Valas di Bank Muamalat

PT.Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai

oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai

kegiatan operasinya pada 1 Syawal 1412 H atau tanggal 27 Mei 1992. Didukung

oleh sekelompok pengusaha dan cendikiawan muslim, pendirian Bank Muamalat

juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham

Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian

Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor,

diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam

modal senilai Rp 106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini

semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus

dikembangkan.41

41 Bank Muamalat Indonesia, Bank Muamalat Laporan Tahunan 2005 Annual Report,

(Jakarta: Muamalat Institute, 2006) h.4, t.d

Page 53: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Pada akhir tahun 1990-an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergolong oleh kredit macet disegmen korporasi, Bank

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet

(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar.

Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal

setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari

pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development

Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21

Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.

Oleh karenanya, kurun waktu antara 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang

penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu

tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba

berkat upaya dan dedikasi setiap kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan

yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap

pelaksanaan perbankan syari’ah secara murni.

Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari

keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh

anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian

menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada: (i) Restrukturisasi

45

Page 54: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

aset dan program efisiensi, (ii) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari

para pemegang saham, (iii) tidak melakukan PHK satupun terhadap sumber daya

insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru

Muamalat sedikitpun, (iv) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri kru

Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru,

(v) peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat

menjadi agenda utama di tahun kedua, dan (vi) pembangunan tonggak-tonggak

usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran

Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank

kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki

tahun 2005 dan seterusnya.

Bahkan hingga akhir tahun 2005, Bank Muamalat tetap merupakan Bank

Syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 7,43 triliun,

modal disetor sebesar Rp 492,79 miliar serta perolehan laba bersih sebesar Rp

106,66 miliar pada tahun 2005.42

Jasa valuta asing (Bank Notes) merupakan uang kartal asing yang

dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri. Bank notes dikenal juga

dengan istilah “devisa tunai” yang mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai. Tidak

semua bank notes dapat diperjualbelikan, hal ini tergantung daripada peraturan

devisa di negara asal bank notes diterbitkan.

42

Bank Muamalat Indonesia, Bank Muamalat Laporan Tahunan 2005 Annual Report, (Jakarta: Muamalat Institute, 2006), h. 5

Page 55: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Dalam transaksi jual beli bank notes, bank mengelompokkan bank notes ke

dalam dua klasifikasi, yaitu bank notes yang lemah dan bank notes yang kuat.

Bank biasanya lebih menyukai bank notes yang nilainya kuat ketimbang yang

lemah.43

Pengelompokkan bank notes yang kuat berdasarkan kategori sebagai berikut:

1. Bank notes tersebut mudah diperjualbelikan.

2. Nilai tukar terkendali/stabil.

3. Frekuensi penjualan sering terjadi.

4. Dan pertimbangan lainnya.

Sedangkan kelompok bank notes yang lemah adalah kebalikan dari bank

notes yang kuat. Dalam praktiknya bank tidak selalu menerima penjualan dan

pembelian bank notes. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yaitu:44

1. Kondisi bank notes cacat/rusak.

2. Tergolong dalam valuta lemah.

3. Tidak memiliki persediaan.

4. Diragukan keabsahannya.

Penjualan bank notes juga dilakukan antar bank dan juga diperjualbelikan di

travel, autorizhed money changer (pedagang valuta asing) dan tempat lainnya.

Contoh bank notes yang tergolong dalam kategori kuat adalah sebagai berikut:

43 Kasmir, Manajemen Perbankan, Ed. I, Cet. 7, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007),

h. 120 44 Ibid.

Page 56: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

1. USD: United State Dollar (Amerika)

2. GBP: Great Britain Poundsterling (Inggris)

3. DEM: Deutsche Mark (Jerman)

4. JPY: Japanese Yen (Jepang)

5. HKD: Hongkong Dollar (Hongkong)

Sedangkan bank notes yang masuk dalam kategori golongan lemah antara lain:

1. ITL: Italian Lira (Itali)

2. NLG: Netherlands Guilder (Belanda)

3. FRF: French Franc (Perancis)

4. CAD: Canadian Dollar (Canada)

5. NZD: New Zealands Dollar (Selandia Baru)

6. MYR: Malaysian Ringgit (Malaysia)

7. THB: Thailand Baht (Thailand)

Di Bank Muamalat sendiri, jenis mata uang yang paling umum digunakan

adalah USD, karena hampir semua transaksi import menggunakan mata uang ini.

Selain itu, jenis mata uang lainnya yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia

adalah Euro, Dollar Singapura, Malaysian Ringgit, Real, kemudian jenis mata

uang lainnya relatif kecil.45

Dalam transaksi jual beli bank notes bank menggunakan kurs. Kurs ini

setiap hari diperoleh dari kurs konversi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,

dimana isinya perbandingan antara nilai tukar mata uang rupiah dengan valuta

45 Brilyano, Kabag. Treasury Officer, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 18 November 2008)

Page 57: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

asing. Kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia oleh perbankan dijadikan

patokan harga mata uang asing tersebut. Dalam transaksi jual beli bank notes ada

dua macam kurs yaitu kurs beli (buying rate) dan kurs jual (selling rate).

Penggunaan kurs beli dan kurs jual dalam transaksi bank notes adalah sebagai

berikut:46

1. Kurs jual pada saat bank menjual, artinya dalam hal ini nasabah membeli.

2. Kurs beli pada saat bank membeli, artinya dalam hal ini nasabah menjual.

Transaksi valas di Bank Muamalat dilakukan ketika ada nasabah yang

datang ke Teller, kemudian mereka melakukan transaksi, sedangkan penentuan

kurs yang berlaku pada hari itu dilakukan oleh Treasury. Bila terjadi fluktuasi

valas yang cukup tinggi, maka kita ambil posisi lebar, dimana harga menjadi

mahal untuk nasabah.47

Oleh karena itu dalam penerapannya, Bank Muamalat hanya menggunakan

transaksi valas dengan akad jual beli untuk sharf-nya adalah sebagai berikut:

1. Transaksi Spot: deal-nya atau kesepakatannya hari ini dan delivery-nya atau

pengirimannya (penyerahannya) dua hari.

2. Transaksi Tomorrow (Transaksi Tom): deal-nya atau kesepakatannya hari ini

dan delivery-nya atau pengirimannya (penyerahannya) esok hari.

46 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 121-122 47 Brilyano, Kabag. Treasury Officer, Wawancara Pribadi via telepon, (Jakarta: 3 Maret

2009)

Page 58: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

3. Transaksi Today (Transaksi Tod): deal-nya atau kesepakatannya hari ini dan

delivery-nya atau pengirimannya (penyerahannya) hari ini.

Adapun transaksi Today dan Tomorrow merupakan satu kesatuan dari

transaksi spot itu sendiri. Transaksi ini dipisahkan dikarenakan tergantung dari

valas yang tersedia di Bank Muamalat. Misalnya, jika nasabah membutuhkan

dollar saat ini dan di Bank Muamalat belum tersedia maka menggunakan

transaksi Tomorrow atau transaksi Spot, dimana penyerahannya dilakukan

keesokan harinya atau dua hari setelah tanggal kontrak (persetujuan).48

Dalam pelaksanaan jual beli mata uang, Bank Muamalat juga mengacu

kepada Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.32/34/KEP/DIR tentang

Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah, dimana transaksi jual beli mata uang

boleh dilakukan oleh lembaga keuangan syariah dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Motif transaksi jual beli tersebut harus jelas yaitu untuk mendukung transaksi

komersial, seperti transaksi perdagangan barang dan jasa antarnegara.

2. Transaksi jual beli mata uang dilakukan bukan untuk memperoleh

keuntungan dari naik turunnya nilai suatu mata uang.

3. Apabila transaksi jual beli tersebut dilakukan terhadap mata uang sejenis,

maka harus sama nilainya dan dilakukan dengan cara tunai.

48 Brilyano, Kabag. Treasury Officer, Wawancara Pribadi via telepon, (Jakarta: 3 Maret

2009)

Page 59: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

4. Apabila berlainan jenis, maka harus dilakukan sesuai dengan market rate yang

berlaku pada saat transaksi dan dilakukan dengan cara tunai.

B. Peluang dan Tantangan Pengembangan Produk Valas di Bank Muamalat

Peluang transaksi valas di Bank Muamalat adalah karena adanya permintaan

dari nasabah. Ketika nasabah membutuhkan valas maka pihak Bank Muamalat

membelikan atau menyediakannya kemudian dijual kepada nasabah.49

Karena Bank Muamalat sendiri tidak mengambil keuntungan dari kenaikan

atau penurunan dari nilai valas. Penentuan kurs ini mengacu pada kurs yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan margin keuntungan yang ditetapkan

di Bank Muamalat merupakan kompensasi dari berapa biaya yang dibutuhkan

untuk menyimpan mata uang tadi, atau dengan kata lain, yaitu dilihat dari segi

biaya perawatan, pengamanannya, dan pemeliharaannya. Guna untuk

mengantisipasi perubahan harga.50

Adapun tantangan yang dihadapi Bank Muamalat dalam transaksi valas

adalah ketika terjadi fluktuasi valas yang cukup tinggi, maka kita mengambil

‘posisi lebar’, yaitu harga atau kurs yang ditetapkan menjadi mahal untuk

nasabah.51

49 Brilyano, Kabag. Treasury Officer, Wawancara Pribadi via telepon, (Jakarta: 3 Maret

2009) 50 Brilyano, Kabag. Treasury Officer, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 18 November 2008) 51 Brilyano, Kabag. Treasury Officer, Wawancara Pribadi via telepon, (Jakarta: 3 Maret

2009)

Page 60: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Wawancara lapangan menunjukkan, meski resiko negara tampaknya tidak

menjadi persoalan besar bagi investor Islam sekaligus investor yang lain, resiko

mata uang merupakan masalah penting. Untuk melindungi diri dari resiko mata

uang, transaksi seringkali dilakukan dengan mata uang dolar, ataupun nilai mata

uang dijamin oleh pihak ketiga.

Membatasi resiko mata uang jauh lebih sulit bagi para investor Islam

daripada investor lain, karena langkah untuk menekan resiko yang umumnya

digunakan dalam keuangan konvensional secara teoritis tidak tersedia bagi para

investor Islam. Kontrak mata uang berjangka dilarang karena harga sekaligus

pertukaran moneternya ditangguhkan di kemudian hari. Opsi put dan call dilarang

karena keduanya mengandung spekulasi. Suku bunga dan tukar menukar mata

uang dilarang karena mengandung bunga (riba).52

C. Peluang Pengembangan Islamic Swap di Bank Muamalat

Terakhir, mungkin akan timbul pertanyaan dengan demikian adakah

alternatif untuk pihak-pihak yang ingin melakukan lindung nilai. Diperlukan

adanya instrumen lindung nilai yang islami, lepas dari riba dan gharar yang

berlebihan. Ada beberapa instrumen islami yang ada dan mulai dikembangkan

oleh beberapa negara. Semisal, bai’ salam, bai’ istisna’ dan swap syariah (islamic

52 Frank E. Vogel dan Samuel L. Hayes, III, Hukum Keuangan Islam: Konsep, Teori dan

Praktik, Cet.I, (Bandung: Nusamedia, 2007), h. 238-239

Page 61: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

swap). Tentunya diperlukan pengembangan lebih jauh terhadap kontrak-kontrak

ini sehingga ramah pasar, tetapi tetap berlandaskan syariah.53

Menurut Rifki Ismail, M.A, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan

Moneter Bank Indonesia, bahwa mekanisme currency swap islami adalah dimana

A yang saat ini mempunyai rupiah menukarkan rupiahnya tersebut dengan dollar

yang dimiliki oleh B untuk jangka waktu tertentu. di akhir masa transaksi, A akan

kembali mendapatkan rupiahnya demikian pula B kembali mendapatkan

dollarnya dalam jumlah yang sama seperti saat mereka melakukan swap di awal

periode tanpa adanya pembayaran premi.

Berbeda dengan transaksi swap seperti contohnya currency swap

(pertukaran mata uang). currency swap adalah suatu transaksi yang menukarkan

mata uang domestik dengan mata uang asing di saat ini untuk periode tertentu ke

depan (6 bulan, 12 bulan, dan sebagainya) dan memperoleh kembali mata uang

domestik di akhir periode transaksi. Hal ini dilakukan dalam rangka

mengantisipasi perubahan nilai tukar ke depan (rupiah semakin melemah terhadap

dollar) dan tentunya terdapat premi yang harus dibayar oleh pihak yang

melakukan transaksi swap tersebut.

Dalam konsep ekonomi Islam, mekanisme transaksi swap konvensional di

atas tidak diperbolehkan, karena terdapat unsur spekulasi dan keharusan

pembayaran premi swap. Adanya unsur spekulasi, apabila rupiah ditukar dengan

53 Muhammad Gunawan Yasni, Ekonomi Sufistik: Adil dan Membahagiakan, Cet.I,

(Bandung: Mizan, 2007), h. 140

Page 62: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

dollar untuk mendapatkan rupiah yang lebih banyak di akhir periode transaksi

swap, yaitu ketika rupiah diyakini akan semakin melemah terhadap dollar.

Sedangkan premi swap antara lain merepresentasikan selisih tingkat bunga

investasi kedua mata uang, perkiraan apresiasi/depresiasi nilai tukar ke depan dan

biaya lain-lain.54

a) Selisih tingkat bunga investasi kedua mata uang; sebagai contoh, apabila

bunga simpanan rupiah per tahun 7% sedangkan bunga simpanan dollar per

tahun hanya 3%, maka pihak yang diberikan rupiah harus membayar selisih

4% kepada pihak yang diberikannya dollar.

b) Perkiraan apresiasi/depresiasi nilai tukar ke depan; sebagai contoh, apabila

kurs awal 1 USD=Rp 10.000 dan diperkirakan kurs ke depan menjadi 1

USD=Rp 10.050 maka perhitungan premi adalah: (Rp 50/Rp 10.000) x

(360/jangka waktu swap) x 100%.

c) Sementara itu biaya lain-lain mencakup biaya administrasi.

Dalam hal ini Islam melarang transaksi yang memastikan perolehan

keuntungan (return) di masa datang yang berwujud suku bunga.

Adapun yang dimaksud dengan depresiasi adalah turunnya nilai tukar

Rupiah terhadap mata uang asing (Dollar). Misalnya tadinya 1 USD=Rp 10.000

menjadi 1 USD=Rp 10.050, dengan kata lain, depresiasi Rupiah menyebabkan

semakin banyak Rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan 1 unit Dollar.

54 Rifki Ismail, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Islamic

Cerrency Swap, artikel diakses dari http://www.rifkiismail.com/ pada tanggal akses, 23 Januari 2008

Page 63: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Sedangkan apresiasi adalah kebalikan dari depresiasinya Rupiah, yaitu naiknya

nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing (Dollar).55

Aplikasi dalam transaksi ekspor impor dapat diilustrasikan sebagai berikut:

eksportir A yang berkedudukan di Indonesia pada tanggal 1 Mei 2005

mengekspor kerajinan tangan ke Amerika sebesar 1000 USD atau dengan kurs 1

USD =Rp 10.000 setara dengan Rp 10.000.000. Sementara itu, eksportir B yang

berkedudukan di Amerika juga mengekspor elektronik ke Indonesia pada hari

yang sama senilai 2000 USD atau setara dengan Rp 20.000.000. A yang

mendapatkan hasil ekspor 1000 USD khawatir akan fluktuasi (perubahan) nilai

tukar dollar terhadap rupiah 6 bulan ke depan (khawatir rupiah menguat)

demikian pula si B yang mendapatkan hasil ekspor senilai Rp 20.000.000

(khawatir dollar menguat).

Oleh karena itu, pada 1 Mei 2005 mereka sepakat untuk melakukan Islamic

currency swap agar nilai mata uang yang mereka pegang saat ini tetap berada

pada kurs 1 USD=Rp 10.000 pada tanggal 1 November 2005 nanti dan terhindar

dari risiko perubahan kurs rupiah terhadap dollar. Caranya yaitu A memberikan

1000 USD kepada B, dan B memberikan Rp 10.000.000 kepada A. Pada 1

November nanti A berjanji akan memberikan kembali Rp 10.000.000 kepada B,

demikian pula B akan memberikan 1000 USD milik A tanpa adanya kewajiban

membayar premi oleh kedua pihak.

55 Aris Budi Setiawan, Perekonomian Indonesia, Ed. Pertama, Cet. Pertama, (Jakarta:

Universitas Gunadarma, 1997), h. 69

Page 64: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Oleh A, perolehan Rp 10.000.000 digunakan sebagai modal operasional

usahanya 6 bulan ke depan, demikian pula B, sehingga proses produksi tetap

berjalan dan mereka secara otomatis telah melakukan hedging terhadap

pendapatan mereka ke depan. Apabila A memperoleh keuntungan yang besar

dalam usahanya, A dapat saja memberikan hadiah uang tambahan kepada B,

misalnya mengembalikan sebesar Rp 11.000.000 tanggal 1 November nanti.

Namun hal ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan sehingga berbeda sifatnya

dengan premi swap. Selain itu, A dan B dapat pula melakukan perjanjian bagi

hasil usaha sebagai kesepakatan bersama dalam transaksi Islamic Currency Swap

sehingga di akhir periode transaksi mereka tidak akan hanya mendapatkan

kembali uang mereka namun juga pendapatan ekstra bagi hasil usaha.56

Selain dalam kasus ekspor-impor di atas, kasus yang marak terjadi selama

ini adalah currency swap konvensional di bidang perbankan. Sebagai ilustrasi,

perusahaan A di Jakarta memperoleh dana dari investor senilai Rp 100.000.000

dari hasil menerbitkan obligasi yang jatuh tempo 2 tahun ke depan dengan tingkat

bunga obligasi 5% per tahun atau Rp 5.000.000 per tahun. Perusahaan A

kemudian melakukan transaksi swap konvensional 2 tahun dengan bank C yaitu

dengan menukarkan Rp 100.000.000 miliknya tersebut dengan USD 10.000 (kurs

USD 1= Rp 10.000) dari bank C. Oleh karena bank C dapat mendepositokan Rp

100.000.000 dengan bunga 7% per tahun, sementara A yang memegang dollar

56 Rifki Ismail, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Islamic

Cerrency Swap, artikel diakses dari http://www.rifkiismail.com/ pada tanggal akses, 23 Januari 2008

Page 65: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

hanya akan memperoleh bunga 3% dari deposito dollar maka, bank C akan

membayar premi sebesar 4% kepada A (asumsi kurs tetap dan tidak ada biaya

lain-lain).

Oleh A, dana USD 10.000 tersebut didepositokan ke bank asing di LN (Luar

Negeri) mengingat suku bunga deposito dollar di LN lebih besar daripada di

dalam negeri antara lain karena naiknya Fed Fund Rate (suku bunga Bank Sentral

Amerika). Apabila suku bunganya 10% per tahun maka perolehan A setahun dari

bunga deposito adalah USD 1000 atau senilai Rp 10.000.000. selain itu, A

memperoleh pembayaran premi swap dari bank C sebesar Rp 4.000.000 (4% dari

Rp 100.000.000). Sehingga total penerimaan A adalah Rp 14.000.000 sedangkan

biaya bunga obligasi hanya Rp 5.000.000 per tahun sehingga A memperoleh

keuntungan senilai Rp 9.000.000 per tahun.

Beberapa nilai lebih dari penerapan Islamic swap antara lain:

1. Merupakan hedging (lindung nilai) terhadap penghasilan

2. Mendukung proses produksi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dan menyerap tenaga kerja

3. Pertambahan asset finansial (dana) akan sejalan dengan pertambahan jumlah

asset riil (barang) karena diterapkannya sistem bagi hasil sehingga tentunya

hal ini tidak menimbulkan inflasi

4. Mendukung perkembangan ekonomi dan perbankan Islam

Page 66: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

5. Tidak ada pihak yang dirugikan bahkan saling diuntungkan serta sesuai

dengan syariah Islam.57

Bila ditinjau dari penjelasan diatas, kita telah memahami bahwa praktek dan

keberadaan valuta asing di pasar dunia dibolehkan dan tidak menjadi persoalan.

Asalkan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dewan syariah. Dengan

adanya kegiatan dalam valuta asing ini, negara-negara menjadi lebih terbantu

melancarkan usahanya antar negara yang mempunyai kepentingan.

D. Analisis Penulis

Bank Muamalat saat ini masih terbatas dan masih kaku. Hal ini

disebabkan di Bank Muamalat hanya menerapkan transaksi spot dalam transaksi

valas, sedangkan transaksi valas yang bukan spot seperti transaksi forward, swap,

dan option tidak diperbolehkan. Karena mengacu pada fatwa MUI No.28/DSN-

MUI/III/2002 bahwa seluruh transaksi valuta asing yang bukan spot adalah

haram, maka forward transaction dan swap adalah haram. Namun banyak

pendapat yang membenarkan transaksi swap secara Islam. Seperti halnya di

Malaysia, Bahrain, Qatar, dan di negara-negara Arab lainnya yang menerapkan

Islamic Swap dalam transaksi valas guna meng-hedging kekayaan perusahaan

terhadap penurunan nilai tukar valuta asing dalam perdagangan internasional.

Hal ini dikarenakan Bank Muamalat memegang prinsip kehati-hatian

dalam menjalankan transaksi valas agar tidak berlawanan dengan prinsip Islam

57 Rifki Ismail, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Islamic

Cerrency Swap, artikel diakses dari http://www.rifkiismail.com/ pada tanggal akses, 23 Januari 2008

Page 67: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

atau kaidah fiqh itu sendiri. Dimana dengan adanya ‘bunga’ sudah membuat

transaksi valas menjadi ‘haram’ jika transaksi tersebut lewat dari 1 hari.

Akibatnya trader muslim harus membatasi diri dengan melakukan transaksi-

transaksi ‘intraday’ (spot) saja untuk menghindarkan adanya swap.

Akan tetapi dalam transaksi Islamic Swap tidak ada keharusan membayar

premi swap, dimana dalam perhitungan premi swap, yaitu dengan

merepresentasikan selisih tingkat bunga investasi kedua mata uang. Islamic Swap

jelaslah bukan gharar, sebab dalam kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang

dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga dengan jumlah, mutu, tempat dan

waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel resmi yang ketat, sebagai

antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan, satu hal yang

sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jual-beli konvensional.

Pada intinya, sesuatu yang dilarang oleh Islam adalah sesuatu yang

cenderung mendatangkan kerugian atau mudharat. Penyelenggaraan perdagangan

berjangka, bisa memberikan manfaat yang luas, baik terhadap individu maupun

pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Antara lain, lantaran ia mempunyai fungsi

pembentukan harga (price discovery) yang transparan.Disisi lain, kegiatan

perdagangan berjangka bisa dikatakan beresiko tinggi. Tapi, tidak tepat jika lantas

disimpulkan bahwa hal itu mengundang praktik spekulasi yang berbau judi. Ada

banyak perbedaan fundamental antara perdagangan berjangka dengan judi, paling

tidak jika dilihat dari manfaat ekonomi, penguasaan terhadap pengetahuan

(kemampuan analisis) yang harus dimiliki, serta eksistensi risiko itu sendiri.

Page 68: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Kalau soal risiko, seperti kata orang bijak, kehidupan manusia tidak bisa

dilepaskan dengan risiko. Persoalannya, bagaimana mengantisipasi atau

meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko itu dalam perdagangan berjangka,

justru itulah yang dilakukan, tepatnya melalui hedging.

Page 69: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat penulis simpulkan bahwa:

1. Operasionalisasi jual beli valas di Bank Muamalat adalah untuk memenuhi

kebutuhan bank sendiri dan nasabah. Jika nasabah membutuhkan valas, maka

bank akan membelikan atau menyediakannya kemudian dijual kepada

nasabah. Karena Bank Muamalat Indonesia tidak mengambil posisi atau

mengambil keuntungan dari kenaikan atau penurunan dari nilai valas. Jadi

kalau hari ini kebutuhannya besar, kita beli hari ini. Contohnya, ada nasabah

yang akan import barang ke luar negeri dimana ia membutuhkan mata uang

USD, maka kita menyediakan USD dengan cara membeli USD di Market atau

pasar uang kemudian kita jual lagi kepada nasabah. Dimana akad yang

digunakan di Bank Muamalat Indonesia adalah akad jual beli (sharf), dengan

transaksi-transaksi sebagai berikut:

a. Transaksi Spot: deal-nya atau kesepakatannya hari ini dan delivery-nya

atau pengirimannya (penyerahannya) dua hari.

b. Transaksi Tomorrow (Transaksi Tom): deal-nya atau kesepakatannya hari

ini dan delivery-nya atau pengirimannya (penyerahannya) esok hari.

Page 70: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

61

c. Transaksi Today (Transaksi Tod): deal-nya atau kesepakatannya hari ini

dan delivery-nya atau pengirimannya (penyerahannya) hari ini.

2. Peluang transaksi valas di Bank Muamalat adalah karena adanya permintaan

dari nasabah. Ketika nasabah membutuhkan valas maka pihak Bank

Muamalat membelikan atau menyediakannya kemudian dijual kepada

nasabah. Adapun tantangan yang dihadapi Bank Muamalat dalam transaksi

valas adalah ketika terjadi fluktuasi valas yang cukup tinggi, maka kita

mengambil ‘posisi lebar’, yaitu harga atau kurs yang ditetapkan menjadi

mahal untuk nasabah.

3. Islamic Swap atau swap secara Islami merupakan salah satu produk syariah

dalam transaksi valas, selain daripada spot. Swap Islami adalah dimana A

yang saat ini mempunyai rupiah menukarkan rupiahnya tersebut dengan dollar

yang dimiliki oleh B untuk jangka waktu tertentu. di akhir masa transaksi, A

akan kembali mendapatkan rupiahnya demikian pula B kembali mendapatkan

dollarnya dalam jumlah yang sama seperti saat mereka melakukan swap di

awal periode tanpa adanya pembayaran premi.

Peluang pengembangan produk Islamic Swap antara lain:

1. Merupakan hedging (lindung nilai) terhadap penghasilan.

2. Mendukung proses produksi sehingga meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan menyerap tenaga kerja.

Page 71: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

3. Pertambahan asset finansial (dana) akan sejalan dengan pertambahan

jumlah asset riil (barang) karena diterapkannya sistem bagi hasil sehingga

tentunya hal ini tidak menimbulkan inflasi.

4. Mendukung perkembangan ekonomi dan perbankan Islam.

5. Tidak ada pihak yang dirugikan bahkan saling diuntungkan serta sesuai

dengan syariah Islam.

Bila ditinjau dari penjelasan di atas, kita telah memahami bahwa praktek

dan keberadaan valuta asing di pasar dunia dibolehkan dan tidak menjadi

persoalan. Asalkan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dewan syariah.

Dengan adanya kegiatan dalam valuta asing ini, negara-negara menjadi lebih

terbantu melancarkan usahanya antar negara yang mempunyai kepentingan.

B. Saran

Bank Muamalat saat ini masih terbatas dan masih kaku. Hal ini disebabkan

di Bank Muamalat hanya menerapkan transaksi spot dalam transaksi valas.

Karena mengacu pada fatwa MUI No.28/DSN-MUI/III/2002 bahwa seluruh

transaksi valuta asing yang bukan spot adalah haram, maka forward transaction

dan swap adalah haram. Namun banyak pendapat yang membenarkan transaksi

swap secara Islam. Seperti halnya di Malaysia, Bahrain, Qatar, dan di negara-

negara Arab lainnya yang menerapkan Islamic Swap dalam transaksi valas guna

meng-hedging kekayaan perusahaan terhadap penurunan nilai tukar valuta asing

dalam perdagangan internasional.

Page 72: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, namun ada kepastian

diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka

jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada tapi karena satu

dan lain hal, tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli itu tidak

sah.

Perdagangan berjangka, jelas, bukan garar. Sebab, dalam kontrak

berjangkanya, jenis komoditi yang dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga

dengan jumlah, mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di

atas rel aturan resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek

penyimpangan berupa penipuan satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada

praktik jual-beli konvensional.

Kita sebagai umat Islam yang juga merupakan warga Negara Indonesia

sudah selayaknya untuk dapat berhijrah dari sistim konvensional kepada sistim

ekonomi yang berlandaskan syariah Islam untuk dapat memajukan nilai-nilai

Islam dalam kehidupan yang ada pada ajaran agama Islam. Diharapkan produk

Islamic swap ini dapat diterima dan dapat dikembangkan di bank-bank syariah di

Indonesia karena kebutuhan masyarakatnya dalam melakukan transaksi valas di

dalam hubungan perdagangan internasional agar tidak berpengaruh terhadap

perubahan nilai tukar valuta asing.

Pengembangan produk dalam bank syariah seringkali terjebak diantara kedua

aturan yang saling tarik menarik, yaitu syariah dan hukum positif. Perlu ada

upaya bersama untuk mencari jalan keluar, misalnya menyusun undang-undang

Page 73: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

bank syariah tersendiri. Hal ini amat penting agar bank syariah dapat

menunjukkan ciri khas produknya dari yang dimiliki bank konvensional.

Pengembangan produk dalam perbankan syariah dapat mengikuti arah perbankan

konvensional, tetapi asas-asas produk syariah tidak boleh ditinggalkan. Semua

produk syariah dapat diterapkan untuk semua jenis kategori, tetapi harus

mengikuti konsekwensinya. Perlu adanya usaha terus menerus mengembangkan

teknis keuangan untuk memberikan alternatif bagi perbankan syariah terhadap

produk keuangan di dunia konvensional. Rujukan (benchmark) keuangan

merupakan contoh yang paling jelas dalam hal ini. Pengembangan produk bukan

saja melibatkan sumber daya yang ada dalam penelitian dan pengembangan,

tetapi juga sumber daya yang mengerti dan mendalami syariah, karena sumber

daya manusia yang ada di bank syariah sekarang ini belum memiliki pengetahuan

di kedua bidang itu secara simultan.

Page 74: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

DAFTAR PUSTAKA

Terjemahan Al Qur’an dan Al Hadits.

Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Cet.I. Jakarta:

Gema Insani Press, 2001.

Abimanyu Ph.D., Yoopi. Memahami Kurs Valuta Asing. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004.

Achmad Baraba, Prinsip Dasar Operasional Perbankan Syariah.

Ad-Duwaisy, Syaikh ‘Isa bin Ibrahim. Jual Beli yang Dibolehkan dan yang Dilarang.

Cet.Pertama. Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2005..

Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Laporan Tahunan 2005 Annual Report.

Jakarta: Muamalat Institute, 2006.

Berlianta, Heli Charisma. Mengenal Valuta Asing. Cet.I. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2004.

Brilyano, Kabag.Treasury Officer, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 18 November

2008).

Cecep Maskanul Hakim, Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah-DPNP.

Problem Pengembangan Produk dalam Bank Syariah.

66

Page 75: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Dewan Redaksi Ensiklopedi Hukum Islam. Ensiklopedi Hukum Islam. Jilid 5.

Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Houve, 1997.

Gurtno, Kamus Ekonomi Bisnis dan Perbankan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1996.

Hamdy, Hady. Manajemen Keuangan Internasional. Cet.Pertama. Jakarta: Yayasan

Administrasi Indonesia, 2005.

Jusuf, Jopie. Panduan Dasar untuk Account Officer. Cet.Pertama. Jakarta: Intermedia

Jakarta, 1992.

Karim, Ir.H.Adiwarman A. S.E.,M.B.A, M.A.E.P. Ekonomi Islam Kajian

Kontemporer. Cet.I. Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Karim, Ir.H.Adiwarman A. S.E.,M.B.A, M.A.E.P. Fikih Ekonomi Keuangan Islam.

Jakarta: Darul Haq, 2004

Kasmir. Manajemen Perbankan. Ed.I. Cet.7. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2007.

Muhammad, Drs.Abubakar. Terjemahan Subulussalam III. Surabaya: Al Ikhlas,

1995.

Rahman, Afzalur. Doktrin Ekonomi Islam. Jilid 2, Terjemahan Drs. Soeroyo,M.A dan

Drs.Nastangin. Yogyakarta: Penerbit Dana Bhakti Wakaf, 1995.

Setiawan, Aris Budi. Perekonomian Indonesia. Ed.Pertama. Cet.Pertama. Jakarta:

Universitas Gunadarma, 1997.

Page 76: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Siregar, Mulya E. Peneliti Bank Senior, Tim Penelitian dan Pengembangan Bank

Syariah, DPNP, Bank Indonesia. Manajemen Moneter Alternatif dan

Penerapannya di Indonesia.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Ed.Kedua. Jakarta: Fakultas

Ekonomi UI, 1999.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Intermedia, 1995.

Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia. Cet.III. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,

1992.

Soedarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ed.II. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2004.

Tupanno, A. W. J. et. al. Ekonomi dan Koperasi. Jakarta: Depdikbud, 1982.

Tim Penulis DSN-MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Jakarta: DSN-

BI, 2003.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Depdikbud-Balai Pustaka, 2002.

Vogel, Frank E., dan Samuel L. Hayes, III. Hukum Keuangan Islam: Konsep, Teori

dan Praktik. Cet.I. Bandung: Nusamedia, 2007.

Yasni, Muhammad Gunawan. Ekonomi Sufistik: Adil dan Membahagiakan. Cet.I.

Bandung: Mizan, 2007.

Page 77: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

BERITA ACARA WAWANCARA

ANALISIS TRANSAKSI VALAS DI BANK MUAMALAT INDONESIA

Nama : Brilyano

Jabatan : Kabag. Treasury Officer

Tanggal : Selasa, 18 November 2008

Tempat wawancara : Bank Muamalat Indonesia

Gedung Artha loka Lt. 5 Jl. Jendral Sudirman No. 2 Jakarta

PERTANYAAN

Tanya : Bagaimana penerapan transaksi valas di Bank Muamalat Indonesia?

Jawab : Bank Muamalat Indonesia dalam hal penerapannya melakukan transaksi

valas untuk memenuhi kebutuhan bank sendiri dan kebutuhan nasabah. Jika

nasabah butuh valas maka kita menyediakannya atau membelinya kemudian

kita jual kepada nasabah. Karena kita bank syariah tidak mengambil posisi,

artinya kita tidak mengambil keuntungan dari kenaikan atau penurunan dari

nilai valas. Contohnya, jika ada nasabah akan import barang ke luar negeri,

dimana ia membutuhkan USD, maka kita menyediakan USD dengan membeli

USD ke market atau pasar kemudian kita jual lagi ke nasabah.

Tanya : Akad apa saja yang digunakan?

Page 78: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Jawab : Akad yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia adalah dengan akad jual

beli untuk sharf-nya dengan transaksi-transaksi sebagai berikut:

4. Transaksi Spot: transaksi pembelian atau penjualan valas dengan

penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi, yaitu deal-nya atau

kesepakatannya hari ini dan delivery-nya atau pengirimannya

(penyerahannya) dua hari.

5. Transaksi Tomorrow (Transaksi Tom): transaksi pembelian atau penjualan

valas dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi, yaitu

deal-nya atau kesepakatannya hari ini dan delivery-nya atau

pengirimannya (penyerahannya) esok hari.

6. Transaksi Today (Transaksi Tod): transaksi pembelian atau penjualan

valas dengan penyerahan pada saat hari yang sama, yaitu deal-nya atau

kesepakatannya hari ini dan delivery-nya atau pengirimannya

(penyerahannya) hari ini.

Tanya : Berapa omzet transaksi valas?

Jawab : Tergantung kebutuhan atau permintaan akan pertukaran valas, jika hari ini

kebutuhan akan transaksi valas besar maka barulah kita beli.

Tanya : Mata uang apa saja yang digunakan dalam transaksi valas, dan berapa hari

proses riilnya?

Jawab : Jenis mata uang yang paling umum digunakan adalah USD, karena hampir

semua transaksi import menggunakan mata uang ini. Selain itu, jenis mata

uang lainnya yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia adalah Euro,

Dollar Singapura, Malaysian Ringgit, kemudian jenis mata uang lainnya

relatif kecil. Sedangkan untuk proses riilnya, Bank Muamalat Indonesia

menggunakan transaksi spot, today, dan tomorrow.

Tanya : Kapan lahirnya produk sharf di Bank Muamalat Indonesia?

Page 79: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Jawab : Sejak tahun 1991 didirikan, dari kita menjadi bank devisa maka selanjutnya

pada tahun 1992-1994 barulah ada produk sharf yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan karena kita sudah menjadi bank devisa.

Tanya : Apa yang mendasari lahirnya produk sharf di Bank Muamalat Indonesia?

Jawab : Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yang mendasari lahirnya produk

sharf adalah untuk memenuhi kebutuhan. Jika butuh barulah kita

menyediakan mata uang asing, baik kita simpan di bank sendiri ataupun di

bank lain seperti di citybank, JP Morgan dan bank-bank lainnya.

Tanya : Bagaimana prosedur Bank Muamalat Indonesia untuk dapat mengeluarkan

suatu produk sharf?

Jawab : Prosedur yang berlaku di Bank Muamalat Indonesia untuk dapat

mengeluarkan suatu produk sharf diawali dengan melalui analisa oleh Devisi

Pengembangan Produk (Bussines Development) yang hasilnya diserahkan ke

Direksi, dan jika analisa tersebut disetujui oleh Direksi, maka diteruskan ke

Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Muamalat Indonesia. Di DPS inilah

yang menentukan apakah suatu produk dapat diaplikasikan atau tidak.

Tanya : Bagaimana Bank Muamalat Indonesia menentukan kurs yang akan dipakai

dalam transaksi sharf?

Jawab : Adapun cara yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia dalam menentukan

kurs yang dipakai dalam transaksi sharf adalah dengan terus memantau

perkembangan harga valas yang ada di bank-bank devisa maupun institusi

yang bergerak dalam valas baik dalam negeri maupun luar negeri. Dari nilai

harga yang ada, Bank Muamalat Indonesia menentukan nilai relevan yang

dipakai untuk transaksi sharf. Hal ini dilakukan agar Bank Muamalat

Indonesia dapat bersaing dengan bank-bank devisa lain.

Page 80: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

Tanya : Bagaimana Bank Muamalat Indonesia mengambil margin keuntungan di

dalam transaksi sharf?

Jawab : Margin keuntungan merupakan kompensasi dari berapa biaya yang kita

butuhkan untuk menyimpan mata uang tadi, dimana kita harus menyimpan

dollarnya, brankas yang aman dan rapi. Atau dengan kata lain, yaitu dilihat

dari segi biaya perawatan, pengamanannya dan pemeliharaannya. Guna untuk

mengantisipasi perubahan harga.

Tanya : Karakteristik apa saja dalam transaksi valas yang ada di Bank Muamalat

Indonesia?

Jawab : Karakteristik transaksi valas yang ada di Bank Muamalat Indonesia adalah

sebagai berikut:

1. Transaksi jual beli ini menggunakan akad sharf.

2. Menggunakan kurs jual beli yang ditetapkan oleh Bank Muamalat

Indonesia.

3. Perhitungan kurs jual beli valas harus didasarkan pada valuta rupiah.

4. Jual beli valas dapat dilakukan dengan tunai atau pendebetan rekening.

5. Bank note yang diperjualbelikan harus tanpa cacat dan sesuai ketentuan

Bank Muamalat Indonesia.

Jakarta, 18 November 2008

Narasumber

Brilyano

Kabag. Treasury Officer

Page 81: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

FATWA MUI TENTANG PERDAGANGAN VALAS58

Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf). Menimbang : a. Bahwa dalam sejumlah kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan, seringkali diperlukan transaksi jual-beli mata uang (al-sharf), baik antar mata uang sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis. b. Bahwa dalam 'urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual beli mata uang dikenal beberapa bentuk transaksi yang status hukumnya dalam pandang ajaran Islam berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain. c. Bahwa agar kegiatan transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang al-Sharf untuk dijadikan pedoman. Mengingat : " Firman Allah, QS. Al-Baqarah[2]:275: "...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..." " Hadis nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri:Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)' (HR. al-baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban). " Hadis Nabi Riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari 'Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: "(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.". " Hadis Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Umar bin Khattab, Nabi s.a.w bersabda: "(Jual-beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan) secara tunai.". " Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w bersabda: Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagaian atas sebagian yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan

58 http://www.mui.or.id , tanggal akses 23 Januari 2008

Page 82: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

yang tunai. " Hadis Nabi riwayat Muslim dari Bara' bin 'Azib dan Zaid bin Arqam : Rasulullah saw melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai). " Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf: "Perjanjian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram." " Ijma. Ulama sepakat (ijma') bahwa akad al-sharf disyariatkan dengan syarat-syarat tertentu. Memperhatikan : 1. Surat dari pimpinah Unit Usaha Syariah Bank BNI no. UUS/2/878 2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada Hari Kamis, tanggal 14 Muharram 1423H/ 28 Maret 2002. MEMUTUSKAN Dewan Syari'ah Nasional Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF). Pertama : Ketentuan Umum Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut: a.Tidak untuk spekulasi (untung-untungan). b.Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan). c.Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). d.Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai. Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing a.Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional. b.Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward

Page 83: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank

agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah). c.Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). d.Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unusru maisir (spekulasi). Ketiga : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002 M DEWAN SYARI'AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Page 84: PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN …€¦ · Nampaknya karena kritik tersebut, pada tahun 1997 Bank Muamalat melakukan ... Islamic Securitization dan sebagainya. Sementara bank-bank