perbankan syariah (bank muamalat)

20
TUGAS EKONOMI Anggota : Farah Rieftiana Salsabila (14) Farhan Luqmanul Hakim (15) Gumelar Galih Purwoko (16) Najmah (27) Syarah Meiriska Dewi (30)

Upload: farhan-luqman-al-hakim

Post on 15-Jul-2015

589 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

TUGAS EKONOMI

Anggota :Farah Rieftiana Salsabila (14)Farhan Luqmanul Hakim (15)Gumelar Galih Purwoko (16)

Najmah (27)Syarah Meiriska Dewi (30)

Page 2: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

PETA KONSEP

PENGERTIANBANK SYARIAH

SEJARAHBERDIRINYA

PRINSIPBANK MUAMALAT

CIRI-CIRIBANK SYARIAH

PRODUKBANK SYARIAH

TUJUANDIDIRIKAN BANK

MUAMALAT

PRODUK YANG DITAWARKAN BANK

MUAMALAT

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BANK

SYARIAH

PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL DAN

BANK SYARIAH

Page 3: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

SEJARAH BERDIRINYAA. Sejarah Berdirinya Perbankan Syariah

• Suatu bentuk awal ekonomi pasar dan merkantilisme, yang oleh beberapa ekonom disebut sebagai "kapitalisme Islam", telah mulai berkembang antara abad ke-8 dan ke-12. Perekonomian moneter pada periode tersebut berdasarkan mata uang dinar yang beredar luas saat itu, yang menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya independen secara ekonomi.

• Pada abad ke-20, kelahiran perbankan syariah tidak terlepas dari hadirnya dua gerakan renaisans Islam modern, yaitu gerakan-gerakan neorevivalis dan modernis. Sekitar tahun 1940-an, di Pakistan dan Malaysia telah terdapat upaya-upaya pengelolaan dana jamaah haji secara non konvensional. Tahun 1963, Islamic Rural Bank berdiri di desa Mit Ghamr di Kairo, Mesir.

Page 4: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

B. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat

• PT. Bank Muamalat, Tbk. Didirikan pada tahun 1412H atau tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Dan melalui kegiatan operasinya pada tanggal 27 syawal 1412H atau tanggal 1 Mei 1992, dengan dukungan eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari dokumen pendirian sahan perseroan senilai Rp. 84 Milyar pada saat penandatanganan akta Pendirian perseroan. Selanjutnya pada acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor diperoleh tambahan komitmen dan masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp. 106 Milyar.

• Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di Indonesia denga beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

Page 5: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

PENGERTIAN BANK SYARIAH

• Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.

• Muh. Syafe'i Antonio dan Perwataatmadja (1992) membagi pengertian terkait hal ini dalam 2 pengertian : Pertama, Bank Islam adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah Islam. Kedua, Bank Islam adalah bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan Al-Qur’an dan Hadits. Dari penjelasan kedua definisi ini, disimpulkan bahwa bank syariah merupakan bank yang beroperasi berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yakni tata cara beroperasinya mengacu pada aturan Al-Quran dan Hadits.

Page 6: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

PRINSIP BANK MUAMALAT

• Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut:

1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,

2. Bunga ربا) riba),

3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja ميسر) maisir), serta

4. Ketidakjelasan dan manipulatif غرر) gharar).

Page 7: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

CIRI-CIRI BANK SYARIAH

• Ada pula ciri-ciri umum Bank Syariah adalah sebagai berikut :• Beban biaya yang telah disepakati pada waktu melakukan akad

perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal yang besarnya fleksibel atau tidaklah kaku dan dapat ditawar dalam batas-batas yang masih wajar.

• Pengarahan dana masyarakat dalam bentuk deposito atau tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadi’ah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai pernyataan dana pada proyek yang dibiayai oleh bank sesuai dengan prinsip-prinsip syariah sehingga bagi penyimpan tidaklah dijanjikan imbalan yang pasti (fixed return).

• Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran harus selalu dihindarkan. Karena persentase bersifat melekat pada sisa hutang meskipun utang hingga batas waktu perjanjian telah jatuh tempo atau berakhir.

Page 8: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

PRODUK BANK SYARIAH

A. Titipan atau Simpanan

Al-Wadi'ah (jasa penitipan)

Deposito Mudharabah

B. Bagi Hasil

Al-Musyarakah (Joint Venture)

Al-Mudharabah

Al-Muzara'ah

Al-Musaqah

Page 9: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

C. Jual Beli

Bai' Al-Murabahah

Bai' As-Salam

Bai' Al-Istishna‘

D. Sewa

Al-Ijarah

Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik

E. Jasa

Al-Wakalah

Al-Kafalah

Al-Hawalah

Ar-Rahn

Al-Qardh

Page 10: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

TUJUAN DIDIRIKAN BANK MUAMALAT

Adapun tujuan berdiri Bank Muamalat Indonesia yaitu:• 1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi

masyarakat Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, dan dengan demikian akan melestarikan pembangunan nasional, antara lain melalui:a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usahab. Meningkatkan kesempatan kerjac. Meningkatkan penghasilan masyarakt banyak

• 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank karena masih menganggap bahwa bunga bank itu riba.

Page 11: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

PRODUK YANG DITAWARKANBANK MUAMALAT

Sebagai salah satu bank syariah, Bank Muamalat juga menawarkan beberapa produk. Antara lain:

• 1. Produk Penghimpunan Dana (Funding Products)

a. Shar-’e

b. Tabungan Ummat

c. Tabungan Haji Arafah

d. Deposito Mudharabah

e. Deposito Fulinves

f. Giro Wadi’ah

g. Dana Pensiun Muamalat

Page 12: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

2. Produk Penanaman Dana (Invesment Product)

a. Konsep Jual Beli

1.) Murabahah

2.) Salam

3.) Istishna

b. Konsep Bagi Hasil

1.) Musyarakah

2.) Mudharabah

c. Konsep Sewa

1.) Ijarah

2.) Ijarah Muntahia Bittamlik

Page 13: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

3. Produk Jasa (Service Products)

a. Wakalah

b. Kafalah

c. Hawalah

d. Rahn

e. Qardh

4. Produk Layanan (Service)

a. ATM

b. SalaMuamalat

c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)

d. Jasa-jasa lainnya

Page 14: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

KELEBIHAN DAN KEKURANGANBANK SYARIAH

A. Kelebihan

1.) Pertama, kelebihan bank syariah terutama pada kuatnya ikatan emosional keagamaan antara pemegang saham,pengelola bank,dan nasabahnya.

2.) Kedua, dengan adanya keterikatan secara religi,maka semua pihak yang terlibat dalam bank Islam adalah berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa berkah.

Page 15: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

3.) Ketiga, adanya Fasilitas pembiayaan (al-mudharabah dan al-musyarakah) yang tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.

4.) Keempat, dengan adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini tentang keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.

5.) Kelima, penerapan sistem bagi hasil dan ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam lebih mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Page 16: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

B. Kelemahan

Karnaen Perwataatmadja dan M Syafi’I Antonio juga menyatakan, pertama, Kelemahan bank syariah adalah bahwa bank dengan sisem ini terlalu berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam bank Islam adalah jujur.Dengan demikian bank Islam sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik,sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari bank syariah

Page 17: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

A. Bank Konvensional

• Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam

• Memakai perangkat suku bunga

• Berorientasi keuntungan

• Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur

• Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis

Page 18: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

B. Bank Syariah

• Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam

• Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa

• Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam)

• Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan

• Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah

Page 19: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

KESIMPULAN

Dari data data yang kami paparkan diatas kami simpulkan bahwa BANK SYARIAH juga memiliki peran yang cukup penting dalam perbankan di Indonesia, hal ini terbukti sekarang banyak bank umum dan swasta yang menerapkan sistem syariah dalam sistem pebankanya. Bank umum yang menerapkan sistem syariah antara lain BRI Syariah, BNI syariah, Mandiri syariah dan lain-lain.

Page 20: Perbankan Syariah (Bank Muamalat)

Sponsored By :PT. Bank Muamalat, Tbk

TERIMA KASIH