pegadaian

3

Click here to load reader

Upload: antaresti-susanto

Post on 11-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Manajemen perubahan di pegadaian

TRANSCRIPT

Page 1: pegadaian

Antaresti8112412003

Sjamsir Kadir dan Transformasi di “Perum” Pegadaian

Ringkasan

Ketika Sjamsir Kadir yang memiliki latar belakang keuangan diminta untuk memimpin Pegadaian, Perjan tersebut pada kondisi yang jelek. Citra pegadaian yang kumuh dan layanan yang tidak baik melekat di benak masyarakat. Karyawan yang sepertiganya mendekati usia pensiun dan bangunan kantor yang tua semakin memperburuk citra. Bagi masyarakat, pegadaian identik dengan orang miskin. Kinerja keuangan pegadaian juga jelek. Melihat semua kondisi ini, Sjamsir Kadir bertekad untuk melakukan perubahan. Karena permasalahan di pegadaian berakar pada budaya yang sudah ada mengakar lama, maka Sjamsir menetapkan tekad bahwa “ semuanya harus diubah perlahan “. Perombakan dilakukan pada semua elemen perusahaan, mulai dari visi dan misi, struktur organisasi, simbol perusahaan hinga layout gedung. SDM selaku pelaku dalam perubahan juga ditingkatkan kualitas dan kepercayaan dirinya. Diakhir masa jabatannya, Sjamsir berhasil mengubah citra pegadaian yang kumuh menjadi sebuah perusahaan yang maju dengan nasabah mencapai 13 juta.

Pembahasan

Dalam melakukan perubahan, Sjamsir Kadir selaku pimpinan memiliki komitmen yang kuat dan strategi yang jelas. Komitmen dan strategi yang jelas sangat diperlukan dalam melakukan perubahan di suatu perusahaan dengan budaya yang sudah mengakar kuat karena prosesnya akan memakan waktu yang lama. Dari awal Sjamsir sudah menetapkan tekad bahwa perubahan akan dilakukan secara perlahan. Hal ini tepat karena dengan kondisi yang ada di pegadaian perubahan secara radikal kemungkinan akan menimbulkan resistensi yang tinggi.

Tahap pertama yang dilakukan oleh Sjamsir untuk melakukan perubahan adalah menciptakan sense of urgency. Untuk memulai perubahan, orang mengetahui terlebih dahulu mengapa perubahan penting untuk dilakukan. Tanpa adanya sense of urgency , orang cenderung tidak mau meninggalkan zona nyamannya. Strategi Sjamsir untuk membangun sense of urgency dilakukan dengan mengajak direksi dan manajer terjun langung ke lapangan, sedangkan untuk karyawan mereka melihat sendiri aktifitas yang dilakukan melalui rekaman video. Dengan cara ini direksi, manajer maupun karyawan dapat melihat dengan matanya sendiri apa yang terjadi. Hal ini efeknya lebih kuat dibanding dengan sekedar memberitahukan bahwa saat ini kondisi perusahaan tidak baik.

Setelah sense of urgency terbentuk, Sjamsir memberikan pilihan “ berubah atau tidak ”. Dengan memberikan pilihan ini, maka perubahan yang akan dilakukan bukan hanya sekedar ketetapan dari pimpinan tetapi kesepakatan dari semua pihak. Hal ini akan menciptakan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam perubahan. Komitmen dari semua pihak sangat penting karena perubahan yang akan dilakukan sifatnya mendasar dan hal ini bukan merupakan hal yang mudah. Berbagai permasalahan pasti akan timbul dalam proses perubahan. Tanpa adanya komitmen bersama, orang akan cenderung untuk saling menyalahkan ketika terjadi permasalahan dalam proses.

Page 2: pegadaian

Antaresti8112412003

Ketika pilihan untuk berubah sudah disepakati, maka semua elemen dalam pegadaian dirombak. Perombakan dilakukan dari visi dan misi perusahaan. Target pertumbuhan perusahaan dipatok 20% dengan pertumbuhan laba 7% per tahun. Dengan adanya target ini, maka kinerja karyawan akan berorientasi pada prestasi. Struktur perusahaan perusahaan yang sangat sentralistik diubah sehingga lebih fleksibel. Selain untuk peningkatan kinerja perusahaan, perubahan ini juga untuk mengubah budaya memberikan penghormatan yang berlebihan bagi atasan. Sistem pengajian dibuat transparan sehingga karyawan mengetahui bagaimana kinerjanya akan dihargai oleh perusahaan. Dengan demikian karyawan akan lebih termotivasi untuk lebih profesional dalam bekerja. Simbol perusahaan dan layout gedung juga diubah agar mendukung citra baru yang akan diciptakan oleh perusahaan. Kredo perusahaan “ Mengatasi maalah tanpa masalah” diluncurkan untuk mengikis citra buruk pegadaian. Dalam melakukan berbagai perubahan, Sjamsir selaku pimpinan terlibat dengan aktif. Keterlibatan secara aktif sangat penting karena memberikan contoh secara nyata bagi bawahannya.

Faktor kualitas SDM juga menjadi perhatian Sjamsir. SDM memegang peran yang penting dalam perubahan karena mereka adalah pelaku dalam proses perubahan. Selain meningkatkan kualifikasi, kepercayan diri dan kebanggaan terhadap perusahaan juga dibangun. Berbagai program pelatihan dilakukan demikan juga dengan lomba antar unit. Melalui kegiatan ini kemampuan dari karyawan ditingkatkan dan kebanggaan atas unit kerja dan perusahaan secara keseluruhan juga dibangun. Kebanggaan ini bukan hanya dibangun bagi karyawan tetapi juga pada istri para karyawan. Dengan meningkatnya kebanggaan atas perusahaan berarti rasa memiliki juga semakin besar. Hal ini akan mendorong karyawan untuk memberikan hasil kerjanya yang terbaik. Melalui layanan yang meningkat dan penampilan karyawan yang lebih baik pegadaian berhasil mengubah citranya yang kumuh dan identik dengan orang miskin menjadi perusahaan yang memiliki kelas dengan nasabah dari berbagai lapisan masyarakat.

Kesimpulan

Kunci keberhasilan transformasi yanng dilakukan oleh Sjamsir Kadir di Perum Pegadaian adalah : - Komitmen yang kuat dan keterlibatan secara aktif dari Sjamsir Kadir selaku pimpinan- Perubahan dilakukan secara perlahan dengan tahapan yang jelas