laporan pkl pegadaian

45
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PERUM. PEGADAIAN Cabang Sukabumi Jln. Pelabuhan II Sukabumi REMOTE ADMINISTRATOR Menyetujui, Pembimbing I, Pembimbing II, Ismail Goro, S.T. Dodi Sugeng H.,SE NIK.P.78581 Mengetahui, 1

Upload: igitginanjar

Post on 27-Jun-2015

2.510 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PKL Pegadaian

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERUM. PEGADAIAN Cabang Sukabumi

Jln. Pelabuhan II Sukabumi

REMOTE ADMINISTRATOR

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ismail Goro, S.T. Dodi Sugeng H.,SE

NIK.P.78581

Mengetahui,

Direktur Kepala Cabang

Politeknik Sukabumi Perum. Pegadaian Cab Sukabumi

Drs. Supriyadi, MM. Dodi Sugeng H.,SE

NIK.P.78581

1

Page 2: Laporan PKL Pegadaian

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang alhamdulilah di laksanakan di

Perum Pegadaian cabang Sukabumi. dengan judul “Remote Administrator”.

Pada dasarnya, tujuan di buatnya laporan praktek kerja lapangan ini adalah

sebagai salah satu syarat mata kuliah praktek kerja lapangan pada jurusan Teknik

Komputer Jaringan Politeknik Sukabumi, serta untuk melatih mahasiswa/mahasiswi

untuk bisa membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar

kampus, penulis berharap dengan di selesaikan laporan ini, penulis dapat mengetahui

lebih dalam dunia kerja / industri dalam hal ini adalah Perum Pegadaian Cab. Kota

Sukabumi.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi – tingginya kepada semua

pihak yang telah mendukung motivasi penulis baik berupa materi dan moral selama

penulis melaksanakan PKL.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini

masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

dari pembaca yang bersifat membangun untuk penyusunan Laporan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) ini agar lebih baik.

Dan akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya. Semoga

Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua amin

Sukabumi, Desember 2010

Penulis

2

Page 3: Laporan PKL Pegadaian

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................

1.2 Maksud dan Tujuan ..........................................................................

1.3 Batasan Masalah ...............................................................................

1.4. Sistematika Penulisan ........................................................................

BAB II. TINJAUAN UMUM ....................................................................................

II.1 Sejarah singkat dan

Perkembangan ......................................................................

II.2 Visi Dan Misi ……………………………………………….

II.3 pilar bisnis ………………………………………………….

II.4 Produk dan layanan ………………………………………..

BAB III. PEMBAHASAN .........................................................................................

III.1 Pengantar xDSL …………………………………………..

1.1 Keluarga xDSL ………………………………………………....

1.2 Problem jaringan xDSL ……………………………………….

1.3 Penanganan problem …………………………………………..

1.4 Kelebihan xDSL ………………………………………………..

III.2 Sejarah ADSL ......................................................................

2.1 Standarisasi ADSL ………………………………………………

2.2 Konfigurasi Umum ADSL ………………………………………

2.3 Cara kerja teknologi ADSL …………………………………….

2.4 Komponen pembangun ADSL …………………………………

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................

IV.1 Kesimpulan ……………………………………………….

IV.2 Saran ……………………………………………………….

3

Page 4: Laporan PKL Pegadaian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan adanya kemajuan teknologi Komputer yang semakin pesat membuat Perum

Pegadaian yang merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi

(InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service

and network provider) yang terbesar di Indonesia. Selain itu, PT. Telkom sendiri juga

menyediakan jasa Internet seperti produk-nya yaitu Speedy dengan berbasis teknologi

ADSL.

Jaringan merupakan salah satu layanan yang diberikan dari Perum Pegadaian

kepada masyarakat yang merupakan layanan (internet service) berkecepatan tinggi dari

PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL),

yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

1. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori maupun praktek yang

didapatkan saat kuliah dengan penerapan di lapangan.

2. Merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa

D-III Teknik Komputer Politeknik Sukabumi yaitu Jaringan.

1.2.2 Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui sejarah struktur oganisasi, serta lingkup kerja

Perum Pegadaian cabang Sukabumi.

2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari prinsip kerja jaringan

Remote Administrator dimana Perum Pegadaian menggunakan Jaringan

tersebut.

4

Page 5: Laporan PKL Pegadaian

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan agar pembahasan masalah yang diteliti tidak

terlalu luas dan menyimpang maka dalam penelitian praktek kerja lapangan ini penulis

hanya membatasi masalah pada optimasi jaringan REMOTE ADMINISTRATOR dan

tidak membahas pada konfigurasi sistem komputer ataupun jenis perangkat yang

digunakan.

1.4 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan kerja praktek ini disusun dan di kelompokkan dalam bab-bab

sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan kerja

praktek, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II. TINJAUAN UMUM

Berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan visi, misi,

strategi, dan tujuan perusahaan, struktur organisasi serta jasa-jasa atau layanan

PERUM PEGADAIAN.

BAB III. PEMBAHASAN

Berisi materi yang dibahas berdasarkan pengamatan dan kerja lapangan selama

masa kerja praktek di PERUM PEGADAIAN Cabang Sukabumi beserta analisa

dan pembahasan jaringan “Remote Administrator”.

BAB IV. PENUTUP

5

Page 6: Laporan PKL Pegadaian

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil selama kerja

praktek.

BAB II

TINJAUAN UMUM

II.1 Sejarah singkat dan Perkembangan

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

6

Page 7: Laporan PKL Pegadaian

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

II.2 Visi Dan Misi

Visi

Pada Tahun 2013 Pegadaian menjadi "CHAMPION" dalam pembiayaan Mikro

dan Kecil berbasis Gadai dan FIDUCIA bagi Masyarakat menengak kebawah.

Misi

1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya

golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik

melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum

gadai dan fidusia.

7

Page 8: Laporan PKL Pegadaian

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata

kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.Indonesian

II.3 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol / maskot dan jargon si

"INTAN" yang ber makna:

Inovatif : 1.Berinisiatif, kreatif dan produktif

2. Berorientasi pada solusi

Nilai Moral Tinggi : 3. Taat Beribadah

4. Jujur dan berfikir positif

Terampil : 5. Kompeten di bidangnya

6. Selalu mengembangkan diri

Adi Layanan : 7. Peka dan cepat tanggap

8. Empatik, santun dan ramah

Nuansa Citra : 9. Memiliki sense of belonging

10. Peduli nama baik perusahaan

Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN

Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal batu intan sudah

puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam

suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores

dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang

(brilliant) . Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Karakteristik

batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian.

8

Page 9: Laporan PKL Pegadaian

Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang

pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna

hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian.

II.4 Program Yang Ditawarkan

4.1 Kredit Cepat Aman (KCA)

Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur

pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi

rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan.

Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman

yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan pemberian pinjaman mulai

dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminannya berupa benda

bergerak, baik berupa barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan

maupun alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120

hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya

administrasinya saja.

4.2 Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)

Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta

menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai

sebuah BUMN

Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi

Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang

cepat, mudah dan murah.

9

Page 10: Laporan PKL Pegadaian

Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para pengusaha UMKM adalah

kredit KREASI.

KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.

4.3 Krasida

Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan

Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian

pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.

Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu yang

relatif cepat

Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12 bulan, 24

bulan, ataupun 36 bulan

Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8% per tahun

Agunan perhiasan hanya emas

Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan

Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan dengan jumlah

angsuran tetap

Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam

memberikan pelayanan

Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon

sewa modal

4.4 Ar-Rahan (GADAI SYARIAH)

10

Page 11: Laporan PKL Pegadaian

RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip Syariah,

dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan

dan pemeliharaan barang jaminan). Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi

gadai sesuai Syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.

II.5 Struktur Organisasi

DIREKSI

Berdasar Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008

11

Page 12: Laporan PKL Pegadaian

Direksi PERUM PEGADAIAN SUKABUMI periode tahun s.d sekarang yaitu:

1. CHANDRA PURNAMADirektur Utama

2. BUDIYANTODirektur Keuangan

3. SUMANTO HADIDirektur Umum dan SDM

4. WASIS DJUHARDirektur Pengembangan Usaha

5. MOCH. EDY PRAYITNODirektur Operasi

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Pengantar xDSL

DSL merupakan teknologi akses yang menggunakan saluran kabel temaga

eksisting untuk layanan broadand. Ditinjau dari ebrapa aspek layanan operasional. xDSL

mempunyai Bite Rate yang tinggi, dapat melayani multi media akses (suara, data, video)

secara simultan, menggunakan aplikasi mode IP dan ATM dan memanfaatkan jaringan

tembaga (saluran telepon eksisting/ yang telah terpasang).

DSL tersebut merupakan teknoloi akses yang mengunakan saluran kabel tembaga

eksisting untuk layana broadband. xDSL ini mampu membawa informasi suara dan data,

untuk data dengan kecepatan ervariasi (32 Kbps – 8 Mps).xDSL ii menyediakan

bandwidth frekwensi secara dedicated. Bandwidt frekwensi dengan type teknologi xDSL

terbagi 2:

Band frekwensi rendah (0-4 Khz) untuk menyalurkan suara

Band frekwensi tinggi (138 Khz-1.1 Mhz) untuk menyalurkan data.

Ditinjau dari aspek layanan dan operasional, xDSL mempunyai Bite Rate yang tinggi,

dapat melayani multi media akses, menggunakan aplikasi Mode IP dan ATM,

memanfaatkan jaringan tanpa temaga, dan mudah di instalasidan dapat langsung dipakai.

xDSL adalah teknologi brodbandyang menggunakan jaringan telepon yang sudah

ada untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi. Teknologi xDSL melewatkan

12

Page 13: Laporan PKL Pegadaian

line local loop yang digunakan untuk koneksi telepon biasa dan selalu terkoneksi dengan

jaringan internet secara langsung.

Ada 2 tipe dasar jaringan xDSL yaitu asimetrik dan simetrik. Semua bentuk

layanan DSL dapat dikategorikan sebagai ADSL atau SDSL dan di sana terdapat beragai

varian dari masing-masing tipe.

Asimetrik memberikan bandwith download atau downstream yang lebih besar

ketimbang andwith upload kepada user. Layanan sistematikitu memberikan besar

bandwithyang sama untuk downstream maupun upstream

1.1 Keluarga xDSL

Jenis-jenis DSL (keluarga xDSL) :

„ IDSL(ISDN Digital Subscriber Line - berbasis pada teknologi ISDN BRI(Basic

Rate Interface)

„ Symmetric DSL (SDSL) – digunakan small businesses, tidak bias menggunakan

telepon dan internet secara simultan, download dan upload kecepatannya sama

„ VDSL(Very High bit rate DSL)-mengirim data dengan kecepatan sampai 1.6

Mbps dan menerima data dengan kecepatan 25 Mbps dengan jarak maksimum

sampai 900 m.

„ Asymetric DSL (ADSL)

„ Di dalam teknologi broadband, yang paling murah dan paling mudah diterapkan

adalah ADSL.

ADSL melakukan pengiriman sinyal dengan cepat melalui sambungan telepon

biasa dengan kecepatan 512 kbps (upstream) dan 8 Mbps (downstream).

13

Page 14: Laporan PKL Pegadaian

Keluarga xDSL merupakan kumpulan dari modifikasi teknologi xDSL ,

penamaannya sdengan menggatikan huruf “x” daslam istilah Xdsl

SERVICE DOWNLOAD UPLOAD

ADSL 1.544 Mbps - 8.192 Mps 16 Mbps – 640 Mbps

SDSL 1.544 Mbps – 2.048 Mps 1.544 Mbps – 2.048 Mbps

HDSL 1.544 Mbps – 2.048 Mps 1.544 Mbps – 2.048 Mbps

IDSL 144 kbps 144 kbps

RADSL 64 kbps – 8.192 Mps 16 kbps – 768 Mbps

CDSL 1 Mbps 16 kbps – 160 kbps

Sistem Transformasi xDSL Family

1.2 Problem jaringan xDSL

a. Problem secara fisik

Konsentrator

Kabel

b. Problem secara logic

Bandwith

Security

14

Page 15: Laporan PKL Pegadaian

Billing

c. Problem optimasi

Utiisasi (Revenue) vs. QoS (Quality of Service)

a. Problem xDSL secara fisik

1) Konsentrator

Yang dimaksud dengan konsentrator memang pada jaringan xDSL adalah

semua perangkat yang menduung jaringan xDSL

tersebut. Misalnya Sentral, DSLAM, MDF, RK,DP sampai modem sisisi

pelanggan.

1. Permasalahan yang ditimbulkan disisi konsentrator diantaranya :

Bagaimana caranya me-maintenance perangkat tersebut agar life time-nya

dapat terjaga, karena seperti yan kita ketahui bahwaperangkat tersebut

telah erusia tua sehingga banyak yang rusak atau tidak layak untuk xDSL.

2. Konsentrator biasanya merupakan tempat persambungan kabel dimana

persambungan kabel biasanya rentan terhadap loss yang diakibatkan

kesalahan atau ketidak tepatan sambungan.

2) Kabel

Perangkat yang satu ini memang yang paling berperan dalam teknologi

terutama teknologi ADSL, karena baik buruknya suatu informasi, baik suara

maupun data tergantung dari kualitas kabel sebagai media transmisinya. Sama

hal-nya dengan media lain, kabel sendiri juga memiliki redaman yang akan

mempengaruhi kecepatan pengiriman ssuatu data

15

Page 16: Laporan PKL Pegadaian

3) Modem

Modem yang dipakai oleh speedy sekarang kebanyakan masih menggunakan

modem ADSL, dimana kecepatan downstream nya mencapai 8 Mbps dan

upstream nya 640 kbps dengan jarak maksimal teoritis 5,4 km. Dengan perangkat

tersebut ternyata masih saja banyak komplain dari pelanggan tentang lambat nya

system.

b. Problem xDSL secara logic

1) Bandwith

Di iklan sering dipulikasikan bahwa kecepatan speedy adalah up to384

kbps, tapi kenyataanya dilapangan didapatkan kecepatan yang leih kecil dari itu.

Hal ini juga yang membuat pelanggan yang mengerti terkadang komplain.

2) Billing

Billing atau tariff adalah hal terpenting dalam setiap penjualanlayanan

erupa jasa. Semua orang berkeinginan mendapatkan layanan yang sebagus

mungkin dengan tarif semiimal mungkin. Bahkan tidak jarang orang yang asalkan

mendapatkan pelayanan yang baik rela membayar berapapun.

Sekarang ini masih sering terdengar komplain dari pelanggan sehuungan dengan

tarif yang tidak sesuai dengan pemakaian.

c. Problem xDSL secara Optimasi

Secara teknis, optimasi erarti memaksimisasi UTILITAS jaringan disatu

sisi dan memaksimasi QoS disisi lain. Dalam kondisi ini network provider puas

16

Page 17: Laporan PKL Pegadaian

karena investasi jaringan digunakan secara maksiman, pengguna puas karena

mendapatkan QoS yang maksimal.

Kondisi ini tidak mudah dicapai karena hukum alam jika utilitas meningkat, maka

akan terjadi penurunan QoS dan sebaliknya.

Oleh sebab itu optimasi jaringan xDSL pada prinsipnya mencapai titik

optimal antara utilitas dan QoS.

d. Problem lain

1) Waktu tunggu yang terlalu lama, sehingga pelanggan merasa kecewa.

2) Tidak adanya monitoring pelanggan (services after sales), sehingga

pelanggan kadang-kadang merasa tidak diperhatikan.

3) Tidak Cuma pelanggan yang bermedia kabel saja yang ingin

menggunakan DSL, tapi juga pelanggan yang menggunakn optik.

4) Terdapat banyak load coil dan bridged taps pada saluran telepon.

5) Informasi teknis tentang xDSL sukar diperoleh.

6) Kurangnya tenaga terlatih untuk pemasanganya

7) Instalasinya hanya mendukung OS tertentu, misalnya Windows dan

MacOS tapi tidak mendukung Linux

8) Selalu terhubung dengan LAN seingga memungkinkan menimbulkan

masalah keamanan

1.3 Penanganan problem

Beberapa penanganan problem yang telah dilakukan penyedia layanan, diantaranya :

1. Konsentrator

Dengan melakukan perbaikan beberapa konsentrator, terutama yang

menjadi tempat konsentrasi pelanggan ADSL

Dengan melakukan pengecekan disetiap sambungan kabel di konsentrator,

terutama kabel yang dipakai oleh pelanggan ADSL.

Dengan melakukan pelatihan terhadap teknisi tentang penyambungan

yang benar

17

Page 18: Laporan PKL Pegadaian

2. Kabel

Melakukan pengecekan ulang terhadap parameter-parameter elektris

kabel, apakah sudah sesuai dengan persyatratan ADSL ataukah belum

Mengganti kabel yang tidak layak dengan kabel baru atau jika tidak

mungkin memindahkan pelanggan ADSL ke kabel yang layak.

Sebagai penguat sinyal ADSL digunakan repeater setiap jarak 2,5 km.

Untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh dari STO digunakan Remote

DSLAM yang juga dilengkapi fasilitas repeater.

Untuk meningkatkan jangkauan access ADSL, digunakan teknologi

MSOAN yang menggabungka antara cooper-optik.

3. Modem

Mengganti modem ADSL biasa dengan modem ADSL 2/2+ yang

memiliki kemampuan itrate downstream 16 Mbps dan 24 Mbps,

sedangkan birate upstream nya 800 kbps

Bandwith sangat erat kaitannya dengan media transmisi, oleh sebab itu

peningkatan bandwith harus ditunjang dengan peningkatan mutu media.

Mengusahakan ADSL dapat terkoneksi dengan OS lain, seperti Linux

Menyiapkan tenaga terlatih dalam instalasi ADSL

Melakukan monitoring terhadap pelanggan, terutama pelanggan corporate.

1.4 Kelebihan xDSL

1. Operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon aksisting

untuk membangun biaya investasi.

2. ADSL juga lebih murah dibandingkan dengan penggeleran serat optic ke rumah-

rumah pelanggan (fiber to the home /FTTH)

3. Pelanggan dapat melakukan komunikasi data lewat internet dan konunikasi suara

sekaligus hanya dengan satu saluran telepon, tak perlu menambah saluran baru.

4. bersifat hubungan dedicated connection

5. No share bandwith

18

Page 19: Laporan PKL Pegadaian

6. cepat dalam proses instalasi.

7. koneksi ASDSL selalu tersambung, sehingga tak perlu repot melakukan login

berulang kali. Teknologi ini juga sesuai untuk kalanga perumahan (residential),

pekerja jarak jauh (telecommuter), dan usaha kecil menengah. Karena biaya

berlangganannya relatif murah dibandingkan dengan solusi broadband lainnya.

8. ADSL mampu menyalurkan informasi sampai dengan 8 Mbps kesisi downstream

dan hingga mendekati 1 Mbps ke sisi upstream, tergantung kepada kondisi

jaringan telepon. Teoritis ADSL berkecepatan 2 Mbps mempunyai jarak jangkau

dari sentral telepon ke pelanggan sekitar 5 km. semakin bagus kualitas jaringan

telepon yang ada dan semakin besar diameter kabel telepon yang digunakan,

semakin jauh jarak jangkauannya.

III.2 Sejarah ADSL (asymmetric digital subscriber line)

Penelitian tentang teknologi ADSL dimulai tahun 1989, dimana penelitian ini

dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Awal tahun 1990 dilakukan uji coba di Amerika,

Eropa, serta Jepang saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD

(Video On Demand = menyaksikan suatu acara (program TV, video film dan

sejenisnya) sesuai dengan keinginan kita saja). Dimana pada VOD akses pen-downlod-an

(dari server ke user )

sangat diperlukan, dibandingkan peng-upload-an(dari user ke server). Sehingga

bisa dikatakan kecepatan akses untuk download dan upload berbeda (asymmetric).

Perkembangan internet pada tahun 1995, memicu penelitian teknologi ADSL kembali.

2.1 Standarisasi ADSL

Pada tahun 1998 ADSL ditetapkan sebagai standar untuk keperluan per-internet-an

dengan kecepatan yang bisa diubah-ubah dengan nama standar ANSI T1.413 Issue 2.

Pengesahan standar internasional untuk xDSL disahkan oleh ITU (International

Telecommunications Union) pada pertemuan yang dinamakan ITU- T SG15/Q4. pada

bulan Juni tahun 1999 ditetapkan standar internasional untuk xDSL dengan nama

G.992.1 (G.dmt).

19

Page 20: Laporan PKL Pegadaian

2.2 Konfigurasi Umum ADSL

2.3 Cara kerja teknologi ADSL

ADSL sendiri merupakan keluarga dari xDSL. ADSL (Asymmetric Digital

Subcriber Line), merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi

data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel

tembaga 1 pair. Disebut asimetrik, karena rate atau kecepatan transmisi dari sentral ke

pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral

20

Page 21: Laporan PKL Pegadaian

(upstream).Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband dengan bit

Rate downstreasm nya ± 8 Mbps, dan upstream ± 640 kbps

ADSL (Asymmetric Digita Subscriber Line) merupakan teknologi akses yang

memungkinkan terjadinya komunikasi data, suara, dan video secara bersamaan

menggunakan media jaringan kabel tembaga 1 pair. Disebut asimetrik karena rate atau

kecepatan transmisi dari sentral ke pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate

transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream).

Proses dial-up conection mendasari kinerja ADSL ketika ada permintaan dari

pelanggan, maka modem yang ada di sentral akan langsung mem-proses-nya dengan cara

memisahkan informasi data, suara, atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Berbeda

dengan halnya fixed telephone yang menggunakan proses call-setup yang harus melalui

proses dialtone terlebih dahulu.

Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB,

kemudian di sisi pelanggan inforamsi data tersebut masuk ke splitter lagi. Jika

informasinya erupa akses internet, maka akan dimasukan ke modem ADSL, sisi

pelanggan diteruskan ke PC User, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika

yang diminta video, dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke dalam Set Top

Box baru masuk kedalam LCD.

21

Page 22: Laporan PKL Pegadaian

2.4 Komponen pembangun ADSL

1. Jaringan telepon fixed

2. Modem ADSL

3. Splitter

4. DSLAM

5. Remote DSLAM

6. Switch/hub

7. Repeater

8. RAS/BRAS

9. Network Management Service (NMS)

10. RADIUS

11. Internet Provider Service (ISP)

1. Jaringan telepon fixed

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam jaringan PSTN yang telah terpasang sebagai

media xDSL nantinya :

Kualitas kabel. Mengingat jaringan kabel yang telah lama digelar, maka secara

otomatis akan menurun kualitas jaringan kabel. Dengan demikian kecepatan

data yang mampu diberikan akan sebanding dengan kualitasnya. Oleh karena itu

perlu pengecekan terhadap kualitas jaringan kabel sebelum dilakukan

instalasi/pemasangan layanan DSL di pelanggan.

Karakteristik kabel tembaga yang digunakn menjadi factor yang sangat penting

untuk mendapatkan range maksimum yang kualitas sinyal nya yang optimum

(BER)

22

Page 23: Laporan PKL Pegadaian

Keterbatasan jarak berdasarkan pengalaman di lapangan dan studi literature,

maka disarankan jarak antara pelanggan dengan operator berada disekitar 5 km.

semakin jauh atau semakin panjang kabel yang digunakan, maka semakin

menurunkan data rate yang mampu diberikan. Jangkauan transmisi xDSL

tergantung dari jumlah factor yang mempengaruhi kabel dalam menyalurkan

sinyal, misal panjang, diameter, level bising pada kabel, interferensi cross-

couple.

Data rate Wire gauge Distance Wire size Distance

1.5 or 2

Mbps

24 AWG 18.000 ft 0.5 mm 5.5 km

1.5 or 2

Mbps

26 AWG 15.000 ft 0.4 mm 4.6 km

6.1 Mbps 24 AWG 12.000 ft 0.5 mm 3.7 km

6.1 Mbps 26 AWG 9000 ft 0.4 mm 2.7 km

23

Tipe kabel Loss @ 150 KHz Loop resistance φ/km

0.32 mm PVC 25.5 dB/km 419

0.4 mm PVC 17.5 dB/km 268-275

0.4 mm PI 13 dB/km 268-275

0.4 mm PE 10.3 dB/km 268-275

0.5 mm PI 9.7 dB/km 172-176

0.5 mm PVC 5.8 dB/km 172-176

0.6 mm PI 6.6 dB/km 108-122

0.6 mm PE 4.7 dB/km 108-122

0.63 mm PVC 11.2 dB/km 108-122

0.8 mm PE 3.6 dB/km 80

0.9 mm PI 4.7 dB/km 55

0.9 mm PE 3.1 dB/km 55

Page 24: Laporan PKL Pegadaian

2. Modem ADSL

Modem ADSL merupakan perangkat di sisi pelanggan, sehingga data digital

dapat diterima dan dikirimkan melalui kabel telepon.

Pilihan settingan modem ADSL :

a. Router artinya modem ADSL di setting IP-Address nya dan dapat

berfungsi sebagai routing ke komputer yang ter koneksi. Jadi pada router

ADSL harus di setting IP WAN dan LAN. Sedangkan pada komputer

client/pelanggan harus di setting sesuai dengan keas IP LAN router

ADSL dengan Gateway IP address router ADSL tersebut.

b. Modem biasa artinya modem hanya berfungsi sebagai media untuk

mentransformasikan data analog ke digital atau sebaliknya. Di sini IP

komputer harus sesuai dengan IP address WAN modem tersebut.

c. Penyettingan modem ADSL dilakukan under web, sehingga memudahkan

teknisi untuk mengkonfigurasinya.

3. Splitter

Splitter ini berfungsi sebagai pemisah /pengenal antara sinyal analog ataukah data

jika yang dating adalah sinyal anaog, maka informasi tersebut akan diteruskan ke telepon.

Jika yang dating adalah data, maka informasi tersebut akan diteruskan ke modem dan

diteruskan ke komputer. Prinsip dasar kerja splitter ini menggunakan Lowpass filter dan

Highpass filter.

24

Page 25: Laporan PKL Pegadaian

4. DSLAM

Digital Subscrier Line Access merupakan konfigurasi perangkat xDSL yang

secara fisik modem sentral nya berupa card module yang berisi banyak mosdem sentral.

DSLAM sebagai modem sentral dapat berisi eberapa jenis teknologi xDSL

(ADSL,SDSL, HDSL, G.LITE, dll).

Funsi dari DSLAM diantanya :

1. sebagai filter voice dan data

2. sebagai modulator / demodulator DSL

3. sebagai multiplexer (ATM)

Jenis DSLAM berdasarkan kapasitas nya diantara lain :

1. stand alone

2. mini DSLAM

3. compact

4. modular

5. standard density

6. high density

7. ultra density

8. extreme density

25

Page 26: Laporan PKL Pegadaian

Jenis DSLAM berdasarkan lokasinya :

1. indoor

DSLAM ini ditempatkan dalam gedung seperti STO Telkom, HRD, Mall,

Apartemen, dll

2. outdoor

DSLAM ini ditempatkan di luar gedung yang menggunakan cabinet sendiri,

dan perlu catuan listrik dan iasanya di letakan di samping Rumah Kabel (RK).

5. Remote DSLAM

Remote DSLAM merupakan DSLAM yang dipasang di daerah terpencil/jauh tapi

memungkinkan bayak pelanggan yang menggunakan fasilitas ADSL. Kapasitas dari

DSLAM ini sbiasanya tidak terlalu besar.

26

Page 27: Laporan PKL Pegadaian

Fungsi Remote DSLAM sama dengan DSLAM, bahkan pada Remote DSLAM

dilengkapi dengan fungsi repeater yang dapat menguatkan sinyal dari DSLAM pusat

mirip dengan sentral remote pada PSTN.

6. REPEATER

27

Page 28: Laporan PKL Pegadaian

Repeater adalah sebuah device yang meregenerasi/menghasilkan kembalisinyal

yang ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyaluntuk mengalir diluar batas

keterbatasan panjang kabel. Repeater dalam ADSL berfungsi seagai penguat sinyal

ADSL, karena ADSL sangat sensitive dengan adnya jarak client dari sentral DSLAM,

maka performa yang didapatkan juga semakin menurun. Untuk itu diperlukan repeater

yang dipasang sepanjang kabel sehingga performa dapat dijaga.

7. SWITCH/HUB

Berfungsi seagai pemecah access dari satu line ke anyak line lainnya. Dengan

adanya switch/hub ini bandwidth yang tersedia dapat di share bersama. Kelemahannya

jika terlalu banyak user yang menikmati andwidth ini akibatnya kecepatan sinyal akan

berkurang.

8. RAS (Remote Access Service)

Berfungsi untuk :

Melakukan routing dari user ke ISP yang dituju.

Konfigurasi interface user

Sebagai ISP gateway

Sebagai internet gateway (ASTINET)

28

Page 29: Laporan PKL Pegadaian

9. NMS (Network Management System)

NMS ini berfungsi untuk :

Memonitoring status atau kondisi DSLAM

Sebagai buka/tutup port pelanggan

Setting speed pelanggan

ATM switch management

RAS management

RADIUS Management

10. ISP

ISP berfungsi sebagai penyedia layanan koneksi internet, sehingga user ADSL dapat

menjelajahi luasnya internet dari computer di depannya. Beberapa ISP yang terkenal di

Indonesia, misal nya :

o ASTINET

o INDOSAT M-2

o INDONET

29

Page 30: Laporan PKL Pegadaian

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan laporan ini adalah penulis dapat

mengetahui gambaran bagaimana kinerja dari “Remote Administrator” yang ada dari

layanan speedy yang PT. Telkom hadirkan untuk masyarakat khususnya di daerah

30

Page 31: Laporan PKL Pegadaian

Pelauhan Ratu umumnya semua daerah di Indonesia dan diharapakan instansi tersebut

dapat menjadi salah satu wujud nyata keseriusan dalam membangun daerah Pelabuhan

Ratu kearah yang lebih baik lagi dalam bidang informasi.

IV.2 Saran

1. Perlu adanya literatur yang lebih lengkap mengenai peralatan yang dipakai di

lapangan. Agar praktek studi selanjutnya dapat lebih mudah dalam pengerjaan

laporan.

2. Untuk mahasiswa yang kerja praktek sebaiknya materi yang akan dipraktikan

ditentukan terlebih dahulu agar mahasiswa ada persiapan yang lebih matang.

31

Page 32: Laporan PKL Pegadaian

POLITEKNIK SUKABUMIKEPUTUSAN MENDIKNAS NO. 281/D/0/2002

Dikelola Oleh Yayasan Tinggi Kusumah Bangsa

Jalan babakan sirna No.25 Telp/Fax 0266-215417

LEMBAR PENILAIAN

Nama : Igit Ginanjar

Nim : 312008001

Jurusan : Teknik Komputer & Jaringan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PERUM PEGADAIAN Cabang Sukabumi 22 juli

2010 sampai dengan 31 Agustus 2010

NO PRESTASI SCORE YUDISIUM

1 SIKAP

2 DISIPLIN

3 KERAPIHAN

4 KEHADIRAN

5 PRAKTEK KERJA

RATA RATA

32

Page 33: Laporan PKL Pegadaian

KETERANGAN NILAI

SCORE YUDISIUM

>90 BAIK SEKALI

80 – 89 BAIK

70-79 CUKUP

<70 SEDANG

Sukabumi, Desember 2010

Pembimbing 1,

Dodi Sugeng H.,SE

NIK.P.78581

33