pedoman manajemen litbangkes ver 2

15
 Lampiran Keputusan Kepala Badan Litbangkes Nomor: HK.02.04/2/6922/2011 Tentang: Pedoman Manajemen Penelitian dan Pengembangan Kesehatan PEDOMAN MANAJEMEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 1. PENDAHULUAN Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes), memiliki visi Lokomotif, Legitimator dan Pengawal Pembangunan Kesehatan. Visi ini secara prinsip membutuhkan sifat proaktif Badan Litbangkes sebagai pengelola litbang prasyarat dan evaluasi pembangunan kesehatan. Visi ini juga mewajibkan Badan Litbangkes untuk memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dibutuhkan dalam mengarahkan, melegitimasi dan mengawal pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sebagaimana diketahui, litbangkes yang dikelola oleh Badan Litbangkes diorientasikan untuk berkontribusi dalam pembangunan kesehatan. Hasil kinerja Badan Litbangkes untuk pembangunan kesehatan berupa bukti prasyarat, bukti evaluasi, dan pengembangan iptek untuk dan dari pembangunan kesehatan. Selain itu, dengan telah berlakunya UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dinilai perlu dilakukan revisi terhadap seluruh aturan dibawah UU ini, salah satu adalah PP No. 39 tahuhn 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Langkah yang sudah dilakukan Badan Litbangkes adalah membuat keputusan kepala badan litbangkes terkait manajemen litbangkes dan permenkes terkait tata kelola litbangkes. Berdasarkan hal-hal di atas, untuk menjamin pengelolaan litbangkes yang sesuai kebutuhan dan aspek ilmiah dan etika, perlu disusun mekanisme litbangkes mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, diseminasi, s/d utilisasi untuk menjamin input, proses, dan output dalam implementasi visi dan kinerja. 2. PENGERTIAN (ditulis berdasarkan abjad huruf pertama, mulai dari A-Z)  a. Diseminasi hasil litbangkes adalah proses menyebarluaskan hasil litbang sesuai karakteristik sasaran b. Hasil litbangkes adalah produk, model, prototipe, standar, dan formula. Pengertian dari masing-masing hasil dijelaskan dalam bab Hasil; c. Manajemen Litbangkes adalah tahapan yang dimulai dari proses perencanaan

Upload: nagiot-cansalony-tambunan

Post on 10-Jul-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ini draft pedoman terkait perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, diseminasi, dan utilisasi hasil dari litbang di Badan Litbangkes

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 1/15

 

 

Lampiran Keputusan Kepala Badan Litbangkes

Nomor: HK.02.04/2/6922/2011

Tentang: Pedoman Manajemen Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

PEDOMAN MANAJEMEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKESEHATAN

1. PENDAHULUAN

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes), memiliki visiLokomotif, Legitimator dan Pengawal Pembangunan Kesehatan. Visi ini secara prinsipmembutuhkan sifat proaktif Badan Litbangkes sebagai pengelola litbang prasyarat danevaluasi pembangunan kesehatan. Visi ini juga mewajibkan Badan Litbangkes untukmemberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dibutuhkan dalammengarahkan, melegitimasi dan mengawal pembangunan kesehatan dalam rangkamewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Sebagaimana diketahui, litbangkes yang dikelola oleh Badan Litbangkes diorientasikan

untuk berkontribusi dalam pembangunan kesehatan. Hasil kinerja Badan Litbangkes untukpembangunan kesehatan berupa bukti prasyarat, bukti evaluasi, dan pengembangan iptekuntuk dan dari pembangunan kesehatan.

Selain itu, dengan telah berlakunya UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dinilai perludilakukan revisi terhadap seluruh aturan dibawah UU ini, salah satu adalah PP No. 39tahuhn 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Langkah yang sudahdilakukan Badan Litbangkes adalah membuat keputusan kepala badan litbangkes terkaitmanajemen litbangkes dan permenkes terkait tata kelola litbangkes.

Berdasarkan hal-hal di atas, untuk menjamin pengelolaan litbangkes yang sesuaikebutuhan dan aspek ilmiah dan etika, perlu disusun mekanisme litbangkes mulai daritahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, diseminasi, s/d utilisasiuntuk menjamin input, proses, dan output dalam implementasi visi dan kinerja.

2. PENGERTIAN(ditulis berdasarkan abjad huruf pertama, mulai dari A-Z) 

a. Diseminasi hasil litbangkes adalah proses menyebarluaskan hasil litbangsesuai karakteristik sasaran

b. Hasil litbangkes adalah produk, model, prototipe, standar, dan formula.Pengertian dari masing-masing hasil dijelaskan dalam bab Hasil;

c. Manajemen Litbangkes adalah tahapan yang dimulai dari proses perencanaan

Page 2: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 2/15

 

 

s/d utilisasi, dengan pengertian sbb:1) Perencanaan litbangkes adalah proses perumusan usulan kegiatan litbang

sesuai Pedoman Penyusunan Proposal, Protokol dan Laporan Akhir BadanLitbangkes

2) Pengorganisasian litbangkes adalah proses perumusan usulan kegiatandan kebutuhan anggaran dan belanja litbang sesuai Pedoman PenyusunanProposal, Protokol dan Laporan Akhir Badan Litbangkes

3) Pelaksanaan litbangkes adalah proses implementasi protokol litbang4) Pelaporan hasil litbangkes adalah proses perumusan hasil litbang sesuai

Pedoman Penyusunan Proposal, Protokol dan Laporan Akhir BadanLitbangkesd. Penelitian adalah aktivitas iptek yang dilakukan menurut kaidah dan metode

ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yangberkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaransuatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang iptekkes serta menarik kesimpulanilmiah bagi keperluan kemajuan iptek;

e. Peneliti adalah CPNS atau PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenangdan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan penelitiandan/atau pengembangan (litbang) pada satuan organisasi penelitian dan/ataupengembangan instansi pemerintah;

f. Peneliti adhoc  adalah PNS yang menjadi Peneliti di Badan Litbangkes danbukan berstatus pegawai di lingkungan Badan Litbangkes; dan

g. Pengembangan adalah aktivitas iptek yang memanfaatkan kaidah dan teori ilmupengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,manfaat dan aplikasi iptek yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru;

h. Set data adalah data mentah (raw data) dari aktivitas litbang kuantitatif, kualitatif,dan laboratorium yang dapat berupa angka, huruf, audio, video, audiovideo,sesuai karakteristik yang dibutuhkan Lab Manajemen Data Badan Litbangkes;

i. Seminar adalah media komunikasi input dari setiap tahapan dalam manajemenlitbangkes dengan metode dialog dan/atau diskusi untuk membina/mendampingi(mentoring) dan mendidik/asuhan/bimbingan (nurturing) oleh tim reviewer/ 

pembina kepada tim litbang, untuk menghasilkan luaran yang diharapkan; j. Utilisasi hasil litbangkes adalah proses perumusan materi untuk pemanfaatan

hasil litbang sesuai karakteristik pemakai (user).

3. TUJUAN

Tujuan pedoman manajemen litbangkes adalah untuk memberikan:a. Pedoman dalam sinkronisasi tahapan perencanaan program dan kegiatan

dengan proses ilmiah dan etik litbang; danb. Aturan dalam pengelolaan anggaran program dan kegiatan terkait litbang di

lingkungan Badan Litbangkes, mulai dari tahap perencanaan litbangkes s/dtahap diseminasi dan utilisasi hasil litbangkes, dalam kaidah perencanaan

Page 3: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 3/15

 

 

program dan kegiatan sesuai aturan yang berlaku.

4. RUANG LINGKUP

a. Mekanisme ini berlaku untuk setiap satker atau unit kerja litbangkes di BadanLitbangkes;

b. Litbangkes di Badan Litbangkes dikelompokkan sebagai berikut, yaitu:1) Stratejik nasional, adalah aktivitas yang memberikan efek dan atau dampak

langsung pada ketahan nasional, kepentingan nasional atau isu-isu nasional;

2) Kontinum, adalah aktivitas yang tuntas dan melibatkan proses di seluruhlevel analisis (bench/dasar, bedside/terapan, kesmas, beyond health/terkaitkesehatan) s/d memberikan suatu hasil berupa terobosan atau HKI;

3) Tema tugas dan fungsi, adalah aktivitas terkait pengelolaan tugas dan fungsisetiap satuan kerja sebagai bagian dari Badan Litbangkes Kemenkes;

4) Pembinaan, adalah aktivitas pembinaan litbangkes kepada calon peneliti danpeneliti pertama sebagai pengelolaan PP No. 39 Tahun 1995 tentangLitbangkes; dan

5) Kompetensi/kepakaran, adalah aktivitas untuk memeliharan dan/ataumengembangkan kompetensi dan/atau kepakaran sebagai bagian daripengkayaan iptek;

6) Tugas/ijin belajar, adalah aktivitas untuk mengembangkan kapasitas dankompetensi litbang CPNS dan PNS yang diberi tugas atau ijin belajar;

c. Komisi Ilmiah Badan Litbangkes (KI) bertanggung jawab terhadap implementasimekanisme untuk nomor 4. b. 1) dan 2). Dalam menjalankan tanggung jawab, KIwajib mengikutsertakan ilmuwan dari luar Badan Litbangkes dengankepakaran/keahlian yang sama atau beyond health . Manajemen tugas KI sesuaikeputusan Kepala Badan Litbangkes terkait;

Page 4: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 4/15

 

 

d. Panitia Pembina Ilmiah (PPI) bertanggung jawab terhadap implementasimekanisme untuk nomor 4. b. 3) dan 5) di unitnya dan UPT ampuannya. Dalammenjalankan tugas wajib mengikutsertakan ilmuwan dari luar Badan Litbangkesdengan kepakaran/keahlian yang sama atau beyond health . Manajemen tugasPPI sesuai keputusan Kepala Pusat atau Kepala Balai Besar terkait;

e. Tim Teknis Risbin bekerjasama dengan KI bertanggung jawab terhadapimplementasi mekanisme untuk nomor 4. b. 4). Manajemen tugas Tim TeknisRisbin sesuai keputusan Kepala Badan Litbangkes terkait;

f. Komite Doktor (KD) bekerjasama dengan KI bertanggung jawab terhadap

implementasi mekanisme untuk nomor 4. b. 6). Manajemen tugas KD sesuaikeputusan Kepala Badan Litbangkes terkait;g. Pelaku:

1) Aktivitas litbang di lapangan dilakukan oleh CPNS/PNS non jabfung peneliti,peneliti pertama s/d peneliti madya. Peneliti utama berperan dalam halpemeliharaan dan/atau pengembangan mutu proses litbang;

2) Aktivitas sintesis hasil litbangkes dipimpin oleh peneliti utama; dan3) Implementasi oleh pejabat fungsional peneliti sesuai Peraturan Kepala LIPI

No. 04/E/2009 tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti .

5. MANAJEMEN LITBANGKES

Beberapa aturan umum terkait manajemen litbangkes adalah sebagai berikut, yaitu:

1) Mekanisme implementasi mengacu pada sekuen penganggaran negara sebagaiberikut:a) Januari-Maret, sudah ada arah litbangkes dari Kemenkes dan Raker KI.

Dalam periode ini sudah melibatkan pihak unit program teknis Kemenkes;b) Januari-April, sudah ada proses perumusan litbangkes oleh KI, PPI, dan

satuan kerja. Dalam periode ini sudah dilaksanakan rapat kerja unit sesuaibidang litbang (pusat, balai besar, pusat dan UPT ampuan). Anggaran rapatkerja dialokasikan oleh dan di unit eselon II;

c) April, dimulainya agenda penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) danRencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L);

d) Mei-Juni, rencana litbangkes sudah dibahas bersama dengan akademisi,lintas program dan sektor; dan

e) Juli, dimulainya agenda pembahasan Rencana Kerja dan AnggaranKementerian/Lembaga (RKA-KL);

2) Aktivitas multiyears harus diatur dengan SK Menkes dan/atau Kepala BadanLitbangkes, dan harus sudah ada proposal payung di tahun I dan laporan hasiltahun sebelumnya untuk usulan tahun berikutnya;

3) CPNS hanya boleh menjadi Ketua Pelaksana litbang di ruang lingkup pembinaandan tugas/ijin belajar

4) PNS non jabfung peneliti hanya boleh menjadi Ketua Pelaksana litbang di ruang

Page 5: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 5/15

 

 

lingkup tema tugas dan fungsi, pembinaan, dan tugas/ijin belajar. Khusus ruanglingkup tema tugas dan fungsi mengikuti aturan mengenai Peneliti Ad Hoc;

5) CPNS/PNS hanya boleh menjadi Ketua di satu litbang dan sebagai Anggota didua litbang;

6) CPNS/PNS sebagai Anggota Tim boleh lebih dari tiga litbang, dan harusmenghitung ketersediaan waktu kerja dan beban kerja;

7) Pusat/Balai Besar dan PPI melakukan pembinaan dan/atau seleksi di internalsatker induk dan ampuan;

8) Anggaran untuk proses di masing-masing tahapan dialokasikan oleh dan di

Pusat Pengampu dan Balai Besar;9) Seminar di masing-masing tahapan sesuai kelompok, dikelola oleh KI, PPI, TimTeknis, KD dan wajib melibatkan reviewer dari unit program teknis Kemenkes,akademisi, dan ilmuwan sesuai kepakaran dan/atau beyond health;

10) Seminar dengan luaran draft protokol wajib melibatkan Sentra HKI untukmembina litbang yang berpotensi HKI

11) Seminar dengan luaran protokol wajib melibatkan Komisi Etik untuk membinalitbang yang menggunakan subyek manusia, hewan coba, dan subyek yangmembutuhkan persetujuan etik, dan setelah itu tetap melakukan prosespengajuan persetujuan etik sesuai prosedur;

12) Pendampingan rencana anggaran dan biaya (RAB) dilakukan secara desk . Tim

pendamping adalah anggota dari unit pengelola perencanaan di masing-masingsatker yang ditunjuk oleh Kepala Satker;

13) RAB harus mengacu dan memperhatikan hal-hal sbb:a) Prinsip pemanfaatan anggaran yang efisien dan efektif;b) Standar biaya masukan yang berlaku;c) Standar biaya keluaran yang berlaku;d) Harga satuan pokok kegiatan;e) Penggunaan uang tidak boleh untuk aktivitas esensial litbang meliputi

penyusunan proposal/protokol/laporan/naskah publikasi, manajemen dananalisis data, dan pembelian alat. Hal ini dikecualikan untuk litbang dengan lingkup stratejik nasional dan kontinum, atau bersifat komprehensif dan butuh 

persiapan diperbolehkan merencanakan tahap persiapan, al. penyusunan protokol, persiapan lojistik, persiapan sumberdaya/input, dan manajemen data ;

f) Jenis belanja yang dapat dianggarkan adalah: Honor tidak tetap, untuk belanja honor tim litbang dan tim sekretariat

litbang; Bahan, untuk belanja bahan habis pakai yang digunakan langsung dalam

litbang, al. ATK, bahan komputer, penggandaan, penjilidan, bahan kontak,dll;

Barang non operasional, untuk belanja barang yang tidak langsungdigunakan dalam litbang, al. konsumsi, paket meeting, pembuatan poster,pengurusan ijin etik, pengurusan ijin di lembaga sebagai subyek litbang;

Page 6: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 6/15

 

 

Perjalanan dinas, untuk belanja transport dan uang harian yang terkaitlangsung dengan aktivitas litbang, al. persiapan/observasi, pengurusan ijinlapangan/lokasi, pengumpulan data, transport ke tempat lab pemeriksa,dan pembinaan atau konsultasi; dan

  Jenis belanja lain diperbolehkan sepanjang disetujui dalam metodologi,antara lain meliputi jasa pemeriksaan lab, jasa pos dan giro, sewa. Khusus   jasa pemeriksaan tidak boleh dilaksanakan secara penuh oleh pihak ketiga, wajib ada sharing atau transfer iptek ;

g) Alokasi honor maksimal 20% dari total anggaran litbang, dengan variabel

penghitungan honor sebanyak 5 hari X 4 jam X 1 minggu x 8 bulan, dengansatuan biaya sesuai standar biaya masukan (SBM) Kemenkeu; danh) Dalam pembayaran honor agar diperhatikan tidak boleh ada pembayaran

ganda pada hari yang sama melalui pembayaran perjalanan dinas darikegiatan lain. Pembayaran harus sesuai dengan tangal/hari yang dilaporkandalam logbook litbang masing-masing anggota tim.

Page 7: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 7/15

 

 

MATRIKS 1. TAHAPAN MANAJEMEN LITBANGKES

NO ELEMENISI DARI TAHAPAN

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pelaporan Diseminasi Utilisasi

1 Waktuimplementasi:

Dikelola minimalsatu tahunsebelum tahunanggaran

pelaksanaan

Dikelola minimalsatu tahunsebelum tahunanggaran

pelaksanaan

Dapatdipararelkandengan tahapperencanaan, bilainput adalah draftprotokol danluaran langsungprotokol

Sesuai waktudalam protokol

Dimulai sejakpelaksanaanberjalan

Dimulai sejaklaporan hasiltersedia

Dimulai sejaklaporan hasiltersedia

2 Input: Proposal daritim pengusul

Proposalpersiapan

litbang stratejiknasional,kontinum dankomprehensif

Luaran tahapperencanaan

Luaran tahappengorganisasian

Luaran tahappelaksanaan

Naskahartikel ilmiah

Softcopy setdata dari timpeneliti

Luarantahappelaporan

Rancangan

materidiseminasi

Luaran tahappelaporan

Rancanganmateri

utilisasi

Page 8: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 8/15

 

 

NO ELEMENISI DARI TAHAPAN KEGIATAN

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pelaporan Diseminasi Utilisasi

3 Proses: 1) Pembinaanoleh PPIPengampu

1) Pembinaanoleh PPIPengampu

1) Pembinaanoleh PPIPengampu

1) Pembinaanoleh PPIPengampu

1) Pembinaanoleh PPIPengampu

1) Pembinaanoleh PPIPengampu

2) SeminarProposal

2) SeminarProtokol

2) SeminarLaporan

Kemajuan

2) SeminarLaporan Hasil

2) WorkshopDiseminasi

HasilLitbangkes

2) WorkshopUtilisasi

HasilLitbangkes

3) Pendampinganpotensi HKI

3) Desk RAB 3) PemeriksaanLogbook

3) WorkshopPenulisanPublikasiIlmiah

3) ForumDiseminasiHasilLitbangkes

3) ForumUtilisasiHasilLitbangkes

4) PendampinganEtik

4) Monitoring dansupervise kelokasi untukaspek ilmiahdan etik

4) PemeriksaanSet Data

5) PendampinganProses UsulanHKI

Page 9: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 9/15

 

 

NO ELEMENISI DARI TAHAPAN KEGIATAN

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pelaporan Diseminasi Utilisasi

4 Luaran: Draft ProtokolLengkap

Protokol Lengkap Logbook Laporanpenggunaanuang

Laporan hasil

litbangkes

Prosiding Hasil ReviewSistematis

LaporanKemajuan

Softcopy SetData yangsesuai aturanLabManajemenData BadanLitbangkes

Rekomendasi MakalahKebijakan

Draft ArtikelIlmiah

ArtikelPublikasiIlmiah

MakalahPembekalanKebijakan

Materi Usulan

HKI

Narasi Cara

PraktisTeknologiTepat Guna

ManualTeknologi

Page 10: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 10/15

 

 

NO ELEMENISI DARI TAHAPAN KEGIATAN

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pelaporan Diseminasi Utilisasi

5 Acuan: PanduanPenyusunanProposal,Protokol danLaporan Akhir,BadanLitbangkes

AgendaLitbangkes

RencanaStratejikKemenkes

Agenda RisetNasional

Dinamika (isu,perkembangan,realita) dilapangan yangdapat

dipertanggung jawabkan, bisamelalui bentukmedia massa,keputusan/kebijakan tertulis, dll

PanduanPenyusunanProposal,Protokol danLaporan Akhir,BadanLitbangkes

Protokol PanduanPenyusunanProposal,Protokol danLaporan Akhir,BadanLitbangkes

Panduan terkaitdan cocok, dariberbagai pihak

Panduanterkait dancocok, dariberbagai pihak

Page 11: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 11/15

 

 

6. PENELITI ADHOC  

a. Pelaku litbangkes tidak hanya terbatas pada peneliti di lingkungan BadanLitbangkes, tetapi dapat mengikutsertakan peneliti adhoc yang berasal dari:1) Pegawai satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan;2) Peneliti dari instansi lain;3) Peneliti dari universitas; atau4) Profesional lain yang kompeten;

b. Untuk dapat melakukan kegiatan litbangkes, peneliti adhoc yang berasal dari

satuan kerja lain di lingkungan Kementerian Kesehatan harus memenuhipersyaratan:1) Mempunyai surat keputusan tentang pengangkatan sebagai peneliti adhoc  

yang ditandatangani oleh Kepala Badan Litbangkes;2) Mengajukan proposal penelitian kepada Komisi Ilmiah; dan3) Membuat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi kode etik peneliti

kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sertakesanggupan menyelesaikan kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Untuk dapat melakukan kegiatan litbangkes, peneliti adhoc yang berasal dariluar Kementerian Kesehatan harus memenuhi persyaratan:1) Instansi tempat bekerja yang bersangkutan telah mempunyai piagam kerja

sama atau nota kesepahaman (memorandum of understanding ) denganBadan Litbangkes;

2) Menandatangani perjanjian kerja sama sebagai peneliti adhoc ;3) Mengajukan proposal penelitian kepada Komisi Ilmiah; dan4) Membuat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi kode etik peneliti

kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sertakesanggupan menyelesaikan kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku;

d. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan atau kerja sama peneliti adhoc  diatur oleh Kepala Badan Litbangkes.

7. HASIL LITBANGKES

a. Produk di bidang kesehatan, yaitu hasil akhir dari litbangkes, dapat berupa ilmupengetahuan dan/atau teknologi untuk pengembangan kebijakan, program dankegiatan di bidang kesehatan. Hasil akhir ini dapat diproduksi dari aktivitas:1) Bench , berupa al. data, kit, biomarker, kandidat vaksin, kandidat

antibiotika, s/d HKI bidang biomedis dan teknologi kesehatan dasar.Aktivitas ini, yang juga dapat disebut penelitian praklinis, merupakanpenelitian dalam ilmu dasar (sel/ genetika), yang mendahului uji klinis, danhampir murni berdasarkan teori dan hewan percobaan. Banyak daripercobaan ini melibatkan model pencitraan praklinis untuk membantu in vivo dan studi longitudinal. Teknik pengobatan baru dapat muncul sebagaiakibat aktivitas ini, selain penemuan. Penelitian ini dilakukan untuk tujuan

Page 12: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 12/15

 

 

medis dan nonmedis, dan dapat memberikan kontribusi dalam bidangkedokteran (misalnya, penemuan penisilin). Dokter menggunakan produkbench untuk membuat rejimen pengobatan, yang kemudian diuji dalam ujiklinis;

2) Bed  Site, berupa al. data dan informasi tentang keamanan danefikasi/efektivitas obat, diagnosis, peralatan, protokol terapi, s/d HKIbidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Aktivitas ini,yang juga dapat disebut penelitian/uji klinis, adalah langkah dalampenelitian medis untuk memastikan keamanan (atau lebih spesifik,

informasi tentang reaksi obat yang merugikan dan efek yang merugikandari perawatan lainnya) dan data kemanjuran akan dikumpulkan untukintervensi kesehatan (misalnya, obat-obatan, diagnosa, perangkat,protokol terapi). Hal ini dapat berlangsung hanya setelah informasi kualitaskeamanan non-klinis yang memuaskan telah dikumpulkan, dan telahmendapat persetujuan otoritas kesehatan;

3) Kesmas, berupa al. data/informasi kesmas (data, peta masalah, landasaneksekusi kebijakan/program/kegiatan), dan HKI bidang kesmas; dan

4) Ilmu/bidang lain terkait kesehatan (beyond health), berupa al.data/informasi humaniora kesehatan, rancangan regulasi kesmas, s/d HKIbidang humaniora kesehatan;

b. Model di bidang kesehatan, yaitu model (baru/pengembangan) dari hasillitbangkes untuk implementasi/pengembangan kebijakan, program dan kegiatandi bidang kesehatan. Antara lain berbentuk model terapi, model genetika (untukriset sel/genetika), model kebijakan, model pemberdayaan masyarakat, dll;

c. Prototipe di bidang kesehatan, yaitu disain (baru/ pengembangan) dari hasillitbangkes untuk ujicoba kebijakan, program dan kegiatan di bidang kesehatan.Antara lain berbentuk pre-seed vaksin, embrio/bakal (seed) vaksin, disain alatukur, disain biomarker, disain rekayasa (sel, lingkungan, sosial), dll;

d. Standar di bidang kesehatan, yaitu baku mutu (baru/ pengembangan) dari hasillitbangkes untuk implementasi/pengembangan kebijakan, program dan kegiatandi bidang kesehatan. Antara lain berbentuk standar untuk indeks pembangunan

kesmas, standar untuk indeks rumah sakit, standar untuk indeks puskesmas,standar untuk indeks dampak pencemaran, dll;

e. Formula di bidang kesehatan, yaitu formula (baru/ pengembangan) dari hasillitbangkes untuk implementasi/pengembangan kebijakan, program dan kegiatandi bidang kesehatan. Antara lain berbentuk formula obat, formula bahanmakanan, formula zat gizi, formula terapi, formula jamu, formula pembasmihama/kuman, dll.

Page 13: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 13/15

 

 

8. KEWENANGAN 

a. Badan Litbangkes mempunyai kewenangan:1) Menetapkan pagu indikatif, pagu anggaran dan pagu alokasi untuk kegiatan

litbang; dan2) Menetapkan keputusan dan aturan terkait pengorganisasian dan

operasionalisasi kelompok litbang stratejik nasional, kontinum, pembinaan,dan tugas belajar;

3) Membuat nota kesepahaman (MoU) dengan organisasi induk sebagai mitra

kerjasama litbangkes;b. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kewenangansebagaimana dimaksud pada nomor 8. a. diatur oleh Kepala Badan.

c. Satuan kerja Pusat, Balai Besar Litbang, Balai Litbang, Loka Litbangmempunyai kewenangan:1) Menyusun pagu indikatif, pagu anggaran dan pagu alokasi untuk kegiatan

litbang; dan2) Menetapkan keputusan dan aturan terkait pengorganisasian dan

operasionalisasi kelompok litbang tema tugas dan fungsi, dankompetensi/kepakaran;

3) Membuat perjanjian kerjasama (PKS) dengan unit pelaksana kerjasama

dari organisasi induk dalam MoU;d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kewenangan

sebagaimana dimaksud pada nomor 8. c. diatur oleh Kepala Satker;e. Satuan kerja Balai Litbang, Loka Litbang dan/atau unit pelaksana fungsional

(UPF) mempunyai kewenangan:1) Menyusun kegiatan litbang dan kebutuhan anggaran; dan2) Menetapkan keputusan dan aturan terkait pengorganisasian dan

operasionalisasi kelompok litbang tema tugas dan fungsi, dankompetensi/kepakaran. Kewenangan ini tidak dimiliki oleh UPF;

3) Membuat perjanjian kerjasama (PKS) dengan unit pelaksana kerjasamadari organisasi induk dalam MoU. Kewenangan ini tidak dimiliki oleh UPF;

4) Khusus UPF, untuk nomor 2) dan 3) di atas menjadi wewenang KepalaPusat yang menjadi unit pengampu;

f. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kewenangansebagaimana dimaksud pada nomor 8. e. diatur oleh Kepala Satker;

9. SANKSI 

a. Sanksi untuk tahapan perencanaan dan pengorganisasian adalah tim pengusulyang tidak memenuhi kelengkapan dan luaran tidak dapat diikutkan dalampembinaan dan tidak diusulkan kegiatannya untuk pembiayaan;

b. Sanksi untuk tahapan pelaksanaan adalah Tim Peneliti yang tidak memenuhi

kelengkapan dan luaran tidak boleh diberikan dana sisa selanjutnya, kecuali

Page 14: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 14/15

 

 

telah membuat dan memenuhi kelengkapan dan luaran yang disetujui pembinadan Kepala Satuan Kerja. Selain itu, tidak boleh diberikan anggaran untukkegiatan tahun berikutnya, selama satu tahun, baik sebagai Ketua maupunAnggota Tim Peneliti;

c. Sanksi untuk tahapan pelaporan, diseminasi dan utilisasi adalah Tim Penelitiyang tidak memenuhi kelengkapan dan luaran tidak boleh diberikan anggaranuntuk kegiatan tahun berikutnya, selama satu tahun, baik sebagai Ketuamaupun Anggota Tim Peneliti, kecuali telah membuat dan memenuhikelengkapan dan luaran yang disetujui pembina dan Kepala Satuan Kerja;

d. Satuan kerja dimana terdapat alokasi anggaran kegiatan yang tidak memenuhikelengkapan dan luaran sebagaimana di atas, pada tahun berikutnya akanmendapat alokasi yang anggarannya telah dikurangi total anggaran kegiatantersebut;

e. Sanksi yang diberikan tidak menghapus kewajiban lain yang timbul akibatketidakmampuan memenuhi kelengkapan dan luaran yang diatur dalampedoman ini;

f. Sanksi dapat dikecualikan apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure ),kebijakan dari pemerintah, atau keputusan komite etik atas dasar bukanpelanggaran aspek ilmiah dan etika.

10. ATURAN TAMBAHAN 

a. Peraturan perundang-undangan yang sudah mengatur standar, petunjukpelaksanaan atau petunjuk teknis terkait litbang atau iptek, antara lain jabatanfungsional peneliti, etika, standar kompetensi peneliti, dll, menjadi acuan yangtidak terpisahkan dari pedoman ini dan wajib ditaati;

b. Setiap satuan kerja agar mengidentifikasi lembaga atau satuan kerja di luarBadan Litbangkes yang dominan dibutuhkan dalam kerjasama litbangkes,antara lain untuk kerjasama laboratorium, kerjasama kepakaran, dll. Hal iniuntuk keperluan membuat MoU dan PKS dalam rangka membangun tertibadministrasi kerjasama substansi dan penggunaan uang;

c. Pengelolaan fasilitas utama litbangkes di Badan Litbangkes, antara lainlaboratorium dan fasilitas lab, lab manajemen data dan fasilitas lab, dll,diperuntukkan pada seluruh unit dan untuk memberikan hasil pada seluruhaktivitas litbangkes di Badan Litbangkes;

d. Setiap Kepala Pusat, Balai Besar, Balai, dan Loka, dalam membuat keputusanatau kebijakan terkait revisi pengelolaan mekanisme atau dana litbang, wajibmembuat surat resmi yang menyatakan revisi tersebut dan sudahmempertimbangkan aturan yang berlaku.

Jakarta, 24 Agustus 2011

Page 15: Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2

5/11/2018 Pedoman Manajemen Litbangkes Ver 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-litbangkes-ver-2 15/15

 

 

Badan LitbangkesKEPALA,

TtdTRIHONO