pbl pleno kelompok f1

Upload: fitrianimpiit

Post on 07-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    1/14

    Pendahuluan

    Dalam melaksanakan tugas atau melakukan praktik kedokteransebagai seorang

    dokter, kita perlu mengetahui tentang kaidah dasar bioetika. Kaidah ini berguna untuk 

    mengambil keputusan etis pada saat menjalani praktik kedokteran. Kaidah dasar 

     bioetika dibagi menjadi empat, yaitubeneficence, non- maleficence, autonomy, dan

     justice.[1]Oleh karena itu, makalah ini dibuat dengan tujuan membahas tentang kaidah

    dasar bioetika.Di dalam makalah ini akan dibahas kaidah dasar bioetika baik itu

    melalui penjelasan secara teori, maupun dalam pembahasan melalui contoh kasus

    yang konkrit. Dengan membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami

    kaidah dasar bioetika dengan baik dan meluas, dan dapat menerapkannya dalam

     pengambilan keputusan di praktik kedokteran.

    Pembahasan

    2.1Definisi bioetika

    Perkembangan zaman kini berjalan begitu cepat. lobalisasi mulai merebak di

    segala aspek kehidupan. !ak luput dengan bidang kedokteran yang ada. "anyak hal#

    hal baru yang masuk dan membuat keilmuan tersebut berjalan dimanis. Denganadanya hal tersebut, dirasakan perlunya penataan kembali persoalan tersebut dengan

    dikembangkannya bioetik atau etika biomedis.

    "ioetika sendiri berasal dari kata bios  yang berarti kehidupan dan ethos  yang

     berarti norma#norma atau nilai#nilai moral. "ioetika atau bioetika medis merupakan

    studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang

     biologi atau ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa

    mendatang.[$]

    "ioetika mencakup isu#isu sosial, agama, ekonomi, hukum, bahkan politik.

    "ioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia,

    transplantasi organ, teknologi reproduksi buatan, dan rekayasa genetika, juga

    membahas mengenasi masalah kesehatan, %aktor budaya, %aktor budaya yang berperan

    dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisonal,

    lingkungan kerja, demogra%i, dsb. "ioetika memberi perhatian yang besar pula

    terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan he&an percobaan.[']

    1

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    2/14

    Diteliti pertama kali dalam kurun &aktu tiga dekade terakhir oleh (merika

    tepatnya oleh )nstitiute %or the *tudy o% *ociety, +thics and the i%e *cience, -asting

    enter, /e& 0ork dan berkembang di )ndonesia pada satu dekade terakhir oleh Pusat

    Pengembangan +tika ni2ersitas (tma 3aya, 3akarta.[4] *tudi mengenai hal ini dirasa

     penting sehingga berkembang pesat dan tersebar diseluruh )ndonesia dan luar negeri

    sebagai salah satu dasar dari keilmuan kedokteran itu sendiri.

    "ioetik sendiri dirasa perlu untuk dipelajari dan dikembangkan secara terus#

    menerus sesuai dengan perkembangan zaman karena berkaitan dengan moral atau

    etika kepro%esionalan seorang dokter dalam menangani berbagai kasus, serta

    menunjang norma#norma berinteraksi yang baik antara dokter#pasien, dokter#pekerja

    medis, serta dokter#keluarga pasien.

    2.2Penjelasan kaidah dasar bioetika

    2.2.1 Beneficence

    "ene%icence adalah prinsip untuk memberi man%aat kepada orang lain,bukan

    untuk membahayakan orang lain, dimanaharus terdapat pera&atan yang bertanggung

     ja&ab atau ke&ajiban melindungi 5duty of care6.[7] Kaidah ini menyatakan bah&a

    dokter harus menolong orang lain atau setidaknya menghilangkan bahaya,

    [8]sertamengambil langkah yang dianggap terbaik untuk memakismalisasikepuasan

    tertinggi dan meminimalisasi akibat buruk yang mungkin dialami pasien. *egala yang

    dilakukan oleh dokter ditujukan untuk kebaikan pasien. +tika ini digunakan pada saat

     pasien masih dalam keadaan yang &ajar dan sadar. Prinsip# prinsip yang terkandung

    didalam kaidah ini adalah sebagai berikut.

    1. 9engutamakan altruisme 5menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk 

    kepentingan orang lain6

    2. 9enjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

    3. 9emandang pasien : keluarga tidak hanya sejauh menguntungkan dokter 

    4. 9engusahakan agar kebaikan:man%aatnya lebih banyak dibandingkan dengan

    keburukannya.

    5. Paternalisame bertanggung ja&ab:berkasih sayang

    6. 9enjamin kehidupan#baik#minimal manusia

    7. !idak ada pembatasan ;goal based<

    8. 9aksimalisasi pemuasaan kebahagiaan:pre%erensi pasien

    $

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    3/14

    9. 9inimalisasi akibat buruk 

    1. Ke&ajiban menolong pasien ga&at darurat

    11. 9enghargai hak#hak pasien secara keseluruhan

    12. !idak menarik honorarium di luar kepantasan

    13. 9aksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan

    14. 9engembangkan pro%esi secara terus menerus

    15. 9emberikan obat berkhasiat namun murah

    16. 9enerapkan !olden "ule #rinci$le

    2.2.2 Non-Maleficence

    Kaidah non-maleficencemerupakan prinsip moral yang melarang tindakan yang

    dapat memperburuk keadaan pasien.Prinsip ini dikenal sebagai ; $rimum non nocere<

    atau ;abo%e all do no harm.< [=]Kaidah ini menyatakan bah&a dokter harus

    mendahulukan untuk menolong pasien yang berada dalam keadaan ga&at darurat

    dibandingkan dengan pasien yang dalam keadaan &ajar.Dalam keadaan ini, dokter 

    tidak boleh menimbulkan bahaya bagi pasien[8].Kaidah ini berkebalikan dengan

    kaidah beneficence,  dimana pada kaidah non-maleficence  pasien dalam keadaan

    ga&at darurat dan tidak sadarkan diri. Prinsip#prinsip yang terkandung dalam kaidah

    ini adalah sebagai berikut.

    1. 9enolong pasien emergensi

    $. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah

    • Pasien dalam keadaan amat berbahaya 5darurat6 atau berisiko

    hilangnya sesuatu yang penting 5ga&at6

    • Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

    • !indakan kedokteran tadi terbukti e%ekti% 

    • 9an%aat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian 5hanya mengalami

    risiko minimal6

    '. 9engobati pasien yang luka

    4. !idak membunuh pasien 5tidak melakukan euthanasia6

    7. !idak menghina:mencaci#maki:meman%aatkan pasien

    8. !idak memandang pasien hanya sebagai objek 

    =. 9engobati secara proporsional

    >. 9encegah pasien dari bahaya

    '

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    4/14

    ?. 9enghindari misrepresentasi dari pasien

    1@. !idak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian

    11. 9emberikan semangat hidup

    1$. 9elindungi pasien dari serangan

    1'. !idak melakukan &hite collar crime dalam bidang kesehatan:kerumah#sakitan

    yang merugikan pihak pasien:keluarganya.

    2.2.3 utonom!

     'utonomy lebih mengarah kepada kebebasan yang diberikan kepada pasien dalam

    memilih tindakan medis yang dilakukan. /amun, pasien tersebut haruslah orang

    de&asa yang sudah kompeten dan memiliki pengetahuan yang kuat dalam tindakan

    yang akan dilakukan.[>]Kaidah ini mengatakan bah&a dokter harus menghargai hak 

     pasien untuk menentukan nasib mereka sendiri, dimana dokter tidak boleh membatasi

    atau menghalangi keputusan pasien.[8] /amum dokter tetap harus menjelaskan dan

    menasehati pasien jika keputusan mereka dapat merugikan diri mereka sendiri.

    Prinsip#prinsip yang mendasari kaidah ini adalah sebagai berikut.

    1. 9enghargai hak pasien untuk menentukan nasib sendiri.

    2. !idak menginter2ensi pasien dalan membuat keputusan.

    3. "erterus terang

    4. 9enghargai pri2asi

    5. 9enjaga rahasia pasien

    6. 9enghargai rasionalitas pasien

    7. 9elaksanakan informed consent 

    8. 9embiarkan pasien de&asa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

    9. !idak menginter2ensi atau menghalangi autonomi pasien1. 9encegah pihak lain menginter2ensi pasien dalam membuat keputusan,

    termasuk keluarga pasien sendiri

    11. *abar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non#

    emergensi

    12. !idak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien

    13. 9enjaga hubungan5kontrak6

    4

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    5/14

    2.2." #ustice

    Kaidah ini merupakan prinsip moral yang mementingkan  fairness dan keadilan

    dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya 5distributi%e justice6.[=]

    3ustice adalah suatu kaidah yang mengatakan bah&a dokter harus meperlakukan

    semua pasien yang berada dalam kondisi yang sama secara adil dan dengan perlakuan

    yang sama tanpa melihat perbedaan ekonomi, kedudukan sosial, suku, agama, atau ras

    tertentu. Prinsip yang mendasari kaidah ini adalah sebagai berikut.

    1. 9emberlakukan segala sesuatu secara uni2ersal

    $. 9engambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

    '. 9emberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

    4. 9enghargai hak sehat pasien 5affordability, e(uality, accesibility, a%ailability,

    (uality6

    7. 9enghargai hak hukum pasien

    8. 9enghargai hak orang lain

    =. 9enjaga kelompok rentan 5yang paling dirugikan6

    >. !idak membedakan pelayanan pasien atas dasar *(A(, status sosial, dll.

    ?. !idak melakukan penyalahgunaan &e&enang

    1@. 9emberikan kontribusi yang relati% sama dengan kebutuhan pasien

    11. 9eminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya

    1$. Ke&ajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian 5biaya, beban, sanksi6

    secara adil

    1'. 9engembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

    14. !idak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah:tepat

    17. 9enghormati hak populasi yang sama#sama rentan penyakit:gangguan

    kesehatan

    18. "ijak dalam makroalokasi

    2.3Pembahasan berdasarkan kasus

    2.3.1 linea 1

    Dokter "agus telah lama bertugas di suatu desa terpencil yang sangat jauh dari

    kota. *ehari#harinya ia bertugas di sebuah Puskesmas yang hanya ditemani oleh

    seorang mantri, hal ini merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan karena setiap

    harinya banyak &arga desa yang datang berobat karena Puskesmas tersebut

    merupakan satu satunya sarana kesehatan yang ada. Dokter "agus bertugas dari pagi

    7

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    6/14

    hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien

    dimalam hari bila ada &arga desa yang membutuhkan pertolongannya.

    $Dokter Ba%us telah lama bertu%as di suatu desa ter&encil !an% san%at jauh

    dari kota.*ehari#harinya ia bertugas di sebuah Puskesmas yang han!a ditemanioleh seoran% mantri' hal ini merupakan  &ekerjaan !an% cuku& melelahkan

    karena setia& harin!a ban!ak (ar%a desa !an% datan% berobat karena

    Puskesmas tersebut meru&akan satu satun!a sarana kesehatan !an% ada)

    Pada kalimat ini, Dokter "agustelah menjalankan kaidahbeneficence, yaitu

    mengutamakan altriusme.)arela bekerja di suatu desa terpencil yang sangat jauh

    dari kota, dan ia rela mengorbankan dirinya jauh dari keluarganya demi menolong

    orang lain. Dan tidak hanya itu, ia bekerja sampai kelelahan karena Puskesmas

    tempat ia bertugas merupakan satu#satunya sarana kesehatan yang ada di desa

    tersebut dan ia hanya ditemani seorang mantri.

    ;Dokter "agus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutu&

    kemun%kinan ia harus men%obati &asien dimalam hari bila ada (ar%a desa

    !an% membutuhkan &ertolon%ann!a.<

    Pada kalimat ini membuktikan bah&a Dokter "agusmenjalankan kaidah

    beneficence, yaitu megutamakan altruisme, dimana ia tetap mengobati pasien

    yang membutuhkan pertolongannya, meskipun malam hari adalah &aktu

     beliau beristirahat.

    Pada kalimat ini juga terdapat kaidah beneficence, yaitu menerapkan !olden

     "ule #rinci$le. -ukum tersebut mengatakan bah&a kita harus memperlakukan

    orang lain sebagaimana kita juga ingin diperlakukan oleh orang lain. Dokter 

    "agus rela meluangkan &aktu malamnya untuk mengobati orang yang

    membutuhkan, karena jika ia adalah seorang pasien yang sama dalam kondisi

    tersebut, maka ia pasti juga ingin diobati dengan segera.

    2.3.2 linea 2

    Pada suatu pagi hari, ketika ia datang ke Puskesmas sudah ada 7 orang pasien

    yang sedang mengantri. Dokter "agus memeriksa pasien sesuai nomor urut

     penda%taran, hal ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur.

    Pasien pertama adalah seorang ibu, datang dengan keluhan demam $ hari yang lalu

    8

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    7/14

    disertai batuk dan pilek. *etelah memeriksa pasien tersebut Dokter "agusmemberikan

     beberapa macam obat dan 2itamin serta nasehat agar istirahat yang cukup.

    ;Dokter Ba%us memeriksa &asien sesuai nomor urut &endaftaran, hal ini

    dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur .< Dalam hal ini, Dokter "agus telah menjalankan kaidah justice, yaitu

    memberlakukan segala sesuatu secara uni2ersal. *emua pasien diperlakukan

    secara sama 5uni2ersal6, tidak ada yang didahulukan.

    ;*etelah memeriksa pasien tersebut Dokter "agusmemberikan bebera&a macam

    obat dan *itamin serta nasehat a%ar istirahat !an% cuku&.<

    Pada kalimat ini terdapat kaidah beneficence, yaitu paternalisme bertanggung

     ja&ab:berkasih sayang. Dokter "agustidak hanya memberikan obat saja, tetapi juga memberikan nasehat#nasehat untuk istirahat yang cukup agar )bu tersebut

    cepat sembuh.-al ini menandakan bah&a Dokter "agus menaruh perhatian

    kepada )bu tersebut.

    Pada kalimat di atas juga terdapat kaidahbeneficence, yaitumaksimalisasi

     pemuasan kebahagiaan pasien. Pasien merasa puas, dimana ia memperoleh

    obat dan 2itamin, serta nasehat#nasehat sehingga ia merasa diperhatikan.

    2.3.3 linea 3

    Pasien kedua adalah seorang anak balita tampak lemah digendong oleh ibunya.

    )bunya mengatakan bah&a anak tersebut sudah $ hari buang buang air besar. *etelah

    memeriksakan anak tersebut, Dokter "agus menyarankan agar anak tersebut dira&at

    di rumah sakit yang berada dikota. /amun ibu tersebut menolak karena tidak 

    mempunyai uang untuk berobat. ;bai) lah )alau be*itu saya a)an memberi ibu obat 

    dan +"' untu) ana) ibu, nanti beri)an obat tersebut sesuai den*an aturan dan

    usaha)an ana) ibu minum oralit seserin* mun*)in, nanti sore setelah selesai tu*as

     saya a)an mam$ir )erumah ibu untu) melihat )ondisi )eadaan ana) ibu/ kata

    Dokter "agus, ; $a) mantri tolon* bi)in)an $uyer untu) ana) ibu ini dan setelah itu

    tolon* jelas)an cara membuat air oralit $ada ibu ini/ kata Dokter "agus kepada pak 

    mantri.

    $+etelah memeriksakan anak tersebut' Dokter Ba%us men!arankan a%ar

    anak tersebut dira(at di rumah sakit !an% berada dikota.)

    =

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    8/14

    Pada konteks ini, Dokter "agus menjalankan prinsip beneficence, yaitu

    memandang pasien:keluarga:sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan

    dokter.)a menyarankan agar pasien dira&at dirumah sakit di kota karena ia

    merasa bah&a pasien perlu untuk dira&at di rumah sakit karena %asilitas yanglebih memadai.Dokter "agus tidak memandang pasien hanya sejauh

    menguntungkan dirinya sendiri, tetapi lebih mementingkan kebutuhan pasien.

    ;Namun ibu tersebut menolak karena tidak mem&un!ai uan% untuk 

    berobat.)

    Disini terdapat kaidahautonomy, yaitu menghargai hak pasien untuk 

    menentukan nasib sendiri dan menghargai martabat pasien.Dokter "agus

    menghargai pendapat pasien dan tidak memaksakan kehendaknya.

    ;baik lah kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan ORALIT untuk anak 

    ibu” 

    Dalam percakapan Dokter "agus dengan ibu, terdapat kaidah beneficence,

    yaitu memberikan obat berkhasiat namun murah.Dokter "agus memberikan

    obat dan oralit yang berkhasiat untuk sang anak, tetapi dengan harga yang

    murah.

    “nanti sore setelah selesai tugas saya akan mampir kerumah ibu untuk melihat 

    kondisi keadaan anak ibu” 

    Dalam percakapan ini, Dokter "agusmenerapkan kaidah autonomy, menjaga

    hubungan : kontrak dengan pasien, karena ia menjaga hubungan dengan tetap

    melayani pasien &alaupun ia telah selesai praktek.

    Pada percakapan ini juga terdapat kaidah beneficence, yaitu paternalisme

     bertanggung ja&ab:berkasih sayang. Ketika ibu tersebut menolak untuk ke

    rumah sakit, Dokter "agus memiliki rasa paternalisme bertanggung ja&ab

    terhadap anak )bu tersebut dengan memberikan obat dan oralit. alu Dokter 

    "agus juga memiliki rasa paternalisme berkasih sayang dimana ia akan

    mampir ke rumah pasien untuk mengontrol kesehatannya.

    $ pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong 

     jelaskan cara membuat air oralit pada ibu ini” 

    Dalam percakapan ini, Dokter "agus menyuruh pak mantri untuk menjelaskan

    cara membuat oralit.Dapat dilihat bah&a Dokter "agustelah menerapkan

     prinsip beneficence, yaitu menghargai hak#hak pasien secara keseluruhan.

    >

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    9/14

    Dokter "agus menghargai hak pasien untuk menerima in%ormasi dan

    memahaminya.

    2.3." linea "

    Pasien ketiga adalah seorang anak laki#laki. Pasien tersebut menderita keganasan

    stadium lanjut. *ebelumnya pasien tersebut pernah dilakukan pembedahan di rumah

    sakit. /amun, keluarga pasien menghentikan pengobatannya lebih lanjut. Orangtua

     pasien bukanlah orang kaya sehingga mereka tak mampu membeli obat#obatan

    kemoterapeutik yang mahal. !etapi orangtua pasien ingin anaknya mendapat

     pengobatan lebih lanjut. Dokter "agus menjelaskan kepada orang tuanya bah&a

    kondisi anaknya tidak dapat ditingkatkan dan sangat sulit bagi mereka untuk membeli

    obat#obatan mahal tersebut. Dokter "agus ragu apakah ia harus mengatakan pada

    mereka untuk tidak usah membeli obat itu. Karena berdasarkan pengetahuannya pada

     penyakit ini, beberapa pasien meninggal &alaupun telah diterapi dengan kemoterapi

     penuh. Pada pemeriksaan %isik pada pasien ini telah timbul asites dan pasien tampak 

    sesak. Dokter "agus menjelaskan kepada orang tua pasien bah&a kondisi anaknya

    kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil &alaupun diberikan obat

    kemoterapeutik. ; #a), yan* hanya saya da$at la)u)an adalah memberi obat obatan

     $enunjan* a*ar ana) ba$a) tida) terlalu menderita/  kata Dokter "agus sambil

    menyerahkan obat kepada orang tua pasien.

    ;Dokter Ba%us ra%u a&akah ia harus men%atakan &ada mereka untuk tidak 

    usah membeli obat itu)

    Dalam masalah ini, jika Dokter "agus tidak mengatakan kepada orangtua

     pasien maka Dokter "agus akan melanggar kaidahautonomy, yaitu tidak 

    menginter2ensi atau menghalangi autonomi pasien.

    3ika Dokter "agus tidak mengatakan hal tersebut, maka Dokter "agus juga

    akan melanggar kaidah autonomy, yaitu berterus terang.

    $Dokter Ba%us menjelaskan ke&ada oran% tua &asien bah(a kondisi anakn!a

    kuran% baik dan kemun%kinan untuk sembuh san%at kecil (alau&un

    diberikan obat kemotera&eutik.)

    Dalam hal ini Dokter "agustelah menerapkan prinsip autonomy, yaitu tidak 

     berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien.

    ; Pak, yang hanya saya dapat lakukan adalah memberi obat obatan penunjang 

    agar anak bapak tidak terlalu menderita/ kata Dokter "agus

    ?

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    10/14

    Pada hal ini Dokter "agus telah menjalankan kaidah beneficence,  yaitu

    menjamin kehidupan#baik#minimal manusia. Karena kemungkinan bagi sang

    anak untuk sembuh sudah sangat kecil atau tidak mungkin, maka dokter 

    memberikan obat#obat penunjang agar anak tersebut tidak menderita kesakitandan dapat menjalani sisa hidupnya dengan baik.

    2.3., linea ,

    *aat mempersilakan pasien keempatnya masuk ke ruang periksa, Dokter "agus

    terkejut karena serombongan orang memaksa masuk sambil menggotong seorang

     pemuda yang tidak sadarkan diri. Dokter "agus meminta kesediaan pasien keempat

    untuk menunggu diluar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan pada

     pemuda tersebut. Ketika yang lain sibuk membaringkan pemuda yang tidak sadarkan

    diri tersebut, salah satu orang mengatakan bah&a pemuda tersebut telapak tangan

    sebelah kanannya masuk kedalam mesin penggilingan padi dan setelah 17 menit

    kemudian telapak tangan pemuda tersebut baru dapat dikeluarkan dari mesin

     penggilingan padi. Pada pemeriksaan, Dokter "agus mendapatkan telapak tangan

     pemuda tersebut tampak bengkak dan pada pemeriksaan lebih lanjut ternyata tulang

    tulang ditelapak tangan tersebut hancur. Dokter "agus bertanya kepada orang orang

    yang mengantar pemuda tadi apakahdiantara mereka ada keluarga dari pemuda

    tersebut. Dari serombongan orang tadi keluar seorang perempuan, ia mengatakan

     bah&a ia adalah istri dari pemuda tersebut. Dokter "agus menjelaskan keadaan

    telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi.

    Balau dengan berat hati, istri pemuda tersebut menyetujui tindakan yang akan

    dilakukan Dokter "agus. *ambil bersimbah peluh, Dokter "agus akhirnya

    menyelesaikan tindakan amputasi telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan

    tersebut. 9elihat kondisi pasien yang baik dan stabil, akhirnya pasien diperbolehkan

     pulang dengan diberi beberapa macam obat dan anjuran agar besok datang kembali

    untuk kontrol.

    $+aat mem&ersilakan &asien ke em&atn!a masuk ke ruan% &eriksa' Dokter

    Ba%us terkejut karena serombon%an oran% memaksa masuk sambil

    men%%oton% seoran% &emuda !an% tidak sadarkan diri. Dokter Ba%us

    meminta kesediaan &asien keem&at untuk menun%%u diluar karena ia akan

    terlebih dahulu memberi &ertolon%an &ada &emuda tersebut.)

    1@

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    11/14

    Dalam hal ini, Dokter "agus memberlakukan prinsip non-maleficence, yaitu

    menolong pasien dalam keadaan emergensi dan memungkinkan pasien

    kehilangan sesuatu yang penting.Di sisi lain Dokter "agus juga menerapkan

     prinsip  justice,yaitu memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama dan menjaga kelompok rentan.Dokter "agus dengan segera

    menolong orang yang tak sadarkan diri tersebut. memperlakukan setiap orang

    yang ga&at darurat dengan perlakuan yang sama, yaitu mendahulukannya.

    Dokter "agus juga menjaga kelompok rentan tersebut karena kondisinya yang

    ga&at darurat dan harus segera diberikan pertolongan.

    $Dokter Ba%us menjelaskan keadaan tela&ak tan%an kanan suamin!a dan

    tindakan !an% harus dilakukan adalah am&utasi.alau den%an berat hati'

    istri &emuda tersebut men!etujui tindakan !an% akan dilakukan Dokter

    Ba%us)

    Pada kalimat di atas terdapat kaidah autonomy, yaitu melaksanakan informed 

    consent . Dokter "agus tidak langsung megamputasi tangan pemuda tersebut,

    tetapi melakukan informed consent,  persetujuan dari istri pemuda tersebut.

    *elain itu, juga terdapat kaidah bioetik non-maleficence, yaitu menghindari

    misrepresentasi pasien. Dokter "agus memberitahukan kondisi pasien dan

    tindakan yang akan dilakukan kepada istri pasien, agar ketika pasien sadar 

     bah&a ia telah diamputasi, ia tidak akan misrepresentasi karena dapat

    dijelaskan oleh istrinya. )a juga tidak dapat menuntut dr. "agus karena istrinya

    telah menyetujui untuk mengamputasi tangan suaminya.

    $+ambil bersimbah &eluh' Dokter Ba%us akhirn!a men!elesaikan tindakan

    am&utasi tela&ak tan%an &emuda !an% men%alami kecelakaan tersebut.)

    Dokter "agus menjalankan prinsip non-maleficence, yaitu mengobati pasien

    yang terluka.

    $Melihat kondisi &asien !an% baik dan stabil' akhirn!a &asien di&erbolehkan

    &ulan% den%an diberi bebera&a macam obat dan anjuran a%ar besok datan%

    kembali untuk kontrol.)

    Pada kalimat di atas terdapat bioetik non-maleficence, yaitu mencegah pasien

    dari bahaya, tidak membahayakan kehidupan pasien dari kelalaian, tindakan

    kedokteran tadi terbukti e%ekti%, dan man%aat bagi pasien lebih banyak 

    daripada kerugian yang dialaminya. Dokter "agus berhasil menyelamatkan

    11

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    12/14

    nya&a pasien tersebut, tidak lalai dalam mengamputasi tangan pasien, dan

    tindakan amputasi yang dilakukannya terbukti e%ekti% dimana kondisi pasien

    telah menjadi baik dan stabil. 9an%aat yang dialami pasien, yaitu kondisi baik 

    dan stabil, pun lebih banyak daripada kerugian yang dialami pasien, yaitu

    diamputasi.

    Disini dijelaskan bah&a Dokter "agus telah melakukan prinsip autonomy,

    yaitu menjaga hubungan 5kontrak6,dengan memberikan beberapa macam obat

    kepada pasien dan menganjurkan pasien untuk kembali kontrol pada keesokan

    harinya.

    2.3. linea

    Pasien keempat adalah seorang bapak berusia 77 tahun diantar oleh anak laki#

    lakinya datang dengan keluan nyeri pada ulu hati dan terasa berat pada dada serta

     punggungnya. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah 17@:?@ dan nadi cepat tidak 

    teratur. Dokter "agus curiga pasien tersebut menderita penyakit jantung sehingga ia

    membuat surat rujukan kerumah sakit yang berada di kota. *etelah menerima

     penjelasan tentang kemungkinan penyakit yang diterimanya, pasien pulang dengan

    memba&a surat rujukan tersebut.

    ;Dokter "agus curiga pasien tersebut menderita penyakit jantung sehingga ia

    membuat surat rujukan kerumah sakit !an% berada di kota.<

    Dalam konteks ini Dokter "agus menerapkan prinsip non-maleficenceyaitu

    mencegah pasien dari bahayadan melindungi pasien dari serangan. Dokter 

    "agus mengetahui bah&a penyakit pasien cukup serius dan memiliki risiko

     penyakit jantung. Oleh karena itu iamemberi rujukan ke rumah sakit kepada

     pasien untuk memeriksa apakah pasien menderita penyakit jantung atau tidak.

    3ika tidak diperiksa dan ternyata pasien menderita sakit jantung, maka pasien

    tersebut tidak mengetahui akan bahaya kematian yang bisa datang kepadanya

    dengan tiba#tiba.

    2.3./ linea /

    Baktu telah memasuki siang hari,pasien kelima adalah seorang ibu muda yang

    sangat cere&et, begitu masuk si ibu tadi sudah mengeluh berbagai macam keluhan.

    Dokter "agus tidak menanggapi keluhan si ibu muda tadi dan segera membuat surat

    1$

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    13/14

    rujukan untuk ibu tersebut ke (" K)/)K ;epat tepat< langganannya yang berada

    di kota, jauh dari puskesmas. Dari ab Klinik ini dr."agus mendapat sejumlah uang

    ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim ke situ. Pernah dua bulan yang

    lalu dengan $@ pasien yang ia kirim, ia memperoleh Ap. '@@.@@@,#

    $Dokter Ba%us tidak menan%%a&i keluhan si ibu muda tadi dan se%era

    membuat surat rujukan untuk ibu tersebut ke 0B 0N $e&at te&at)

    lan%%anann!a !an% berada di kota' jauh dari &uskesmas.)

    Dalam hal ini tidak terdapat kaidah bioetik, namun justru Dokter "agus telah

    melanggar kaidah bioetik. Kaidah bioetik yang dilanggar adalah kaidah

     jusitce, yaitu memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi

    yan sama. Dokter "agus telah berlaku tidak adil dengan tidak menanggapi

    keluhan pasien dan tidak memeriksa kondisi pasien sama sekali.

    2.3.4 linea 4

    *etelah pasien kelima, Dokter "agus melihat keluar ruangan, tampak antrian

     pasien yang masih banyak, ;pak mantri tolong umumkan ke pasien, saya akan

    istirahat makan sejenak< kata Dokter "agus. Demikialah kegiatan sehari hari Dokter 

    "agus dan tanpa terasa sudah $7 tahun Dokter "agus mengabdi di desa tersebut.

    $Demikialah ke%iatan sehari hari Dokter Ba%us dan tan&a terasa sudah 2,

    tahun Dokter Ba%us men%abdi di desa tersebut)

    Pada hal ini, menunjukan bah&a Dokter "agus menunjukan kaidah

    beneficence,  yaitu mengutamakan altruisme, dimana ia rela mengabdi untuk 

    orang lain dan mengorbankan keluarga selama $7 tahun.

    Penutu&

    3.1 esim&ulan

    Dari hasil pembahasan mengenai kasus Dokter "agus, dapat disimpulkan bah&a

    Dokter "agus menjalankan pekerjaannya berdasarkan kaidah dasar bioetika yaitu

    beneficence, non-maleficence, justice, dan  autonomy. Balau Dokter "agus juga

     pernah melanggar kaidah bioetik dengan tidak menanggapi keluhan salah satu pasien,

    namun hampir semua tindakan Dokter "agus telah menerapkan kaidah dasar bioetika.

    !idak semua dokter mau untuk menjalankan tugas atau bekerja di suatu desa terpencil

    seperti Dokter "agus, yang telah rela mengorbankan keluarga dan yang lainnya.

    1'

  • 8/19/2019 PBL Pleno Kelompok F1

    14/14

    Daftar Pustaka

    1Cukadino2ich, D. , Krinsky, *. 5$@@16.  0thics and la& in modern medicine

    hy$othetical case studies 5hlm $7'#$746. (merikaE *pringer 

    $"ertens, K. 5$@@16. #erse$)tif 0ti)a. 0ogyakartaE Penerbit Kanisisus

    ' -ana%iah, 3.,(mir, (. 5$@@?6. 0ti)a edo)teran dan u)um esehatan0disi )e-4

    5hlm. '6. 3akartaE +

    4-ana%iah, 3.,(mir, (. 5$@@?6. 0ti)a edo)teran dan u)um esehatan0disi )e-4

    5hlm. 46. 3akartaE +

    7"rooker, hris. 5$@@>6. 0nsi)lo$edia e$era&atan. 3akartaE +

    8"ensley, Aobert 3. 5$@@?6.  etode #endidi)an esehatan asyara)at 0disi )e-

    25hlm. 1=6.3akartaE+

    =*ampurna, "., *yamsu, F., *is&aja !.D. 5$@@=6.  ioeti) dan u)um edo)teran

    5hlm. '16. 3akartaE Pustaka D&ipar 

    >-ardjodisastro, D.  enuju seni ilmu )edo)teran ba*aimana do)ter ber$i)ir,

    be)erja, dan menam$il)an diri 5hlm. 4@'#4@46. 5$@@86. 3akarta E ramedia Pustaka

    tama

    14