pbl 22
DESCRIPTION
c vbTRANSCRIPT
STUDI KASUS PUSING BERPUTAR PADA SAAT BERUBAH POSISI SEJAK 2 MINGGU
TERAKHIR DISERTAI MUAL DAN ADA RIWAYAT.
Masdalilah binti Ibrahim
102008287Makalah Blok 22; Neurology And Behaviour Science
Fakultas Kedokteran, Universitas UkridaJalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, Indonesia
Abstrak
Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo
merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan
yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. Gejala yang timbul adalah
mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh
karena masalah keseimbangan. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang
mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan
mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan gangguan penglihatan.
Gangguan keseimbangan yang menyerang secara mendadak seringkali menimbulkan rasa
ketakutan yang sangat bagi yang mengalaminya, selain dapat menimbulkan gangguan untuk
menjalani aktivitas sehari-hari. Keluhan yang dirasakan dalam waktu yang cukup lama akan
mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Vertigo yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ) yang disebabkan adanya debris dalam
kanalis semisirkularis. Diagnosis VPPJ pada kanalis posterior dan anterior dapat ditegakkan
dengan provokasi disertai pengamatan respons nistagmus abnormal dengan Dix-Hallpike atau
Side Lying.
Kata kunci : vertigo, VPPJ
CASE STUDY ABOUT DIZZINESS WHEN CHANGING POSITION SINCE LAST 2 WEEKS,
ACCOMPANIED BY NAUSEA AND THERE.
Masdalilah binti Ibrahim102008287
Blok 22 Thesis; Neurology And Behaviour ScienceFaculty of Medicine, Ukrida University
North Arjuna Road No.6, West Jakarta, Indonesia
Abstract
Vertigo is a state of dizziness that feels incredible. A person suffering from vertigo feel as if spun
around, is caused by balance disorders, based in the area labyrinth or the cochlea in the ear.
symptoms are nausea and want to vomit, even the patient was unable to stand and sometimes
fall because of balance problems. Body balance is controlled by a small brain that gets
information about the body position of the organ of balance in the middle ear and the eye.
Vertigo is usually caused by middle ear disorders and impaired vision. Impaired balance in a
sudden attack often creates a feeling of fear which is for those who experience it, other
than to cause disruption to undergo daily activities. Complaints are felt in a long time will affect
the quality of life of sufferers. Vertigo is often encountered in daily life is benign paroxysmal
positioning vertigo (BPPV) is caused by debris in the semicircular canal. BPPV in the
posterior and anterior canal can be diagnosed by provocation accompanied nistagmus
abnormal response observed by Dix Hallpike or Side-Lying.
Keys : vertigo, BPPV
Pendahuluan
Vertigo merupakan perasaan halusinasi seolah-olah lingkungan atau diri sendiri bergerak, atau
yang lebih sering lagi, berputar. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem
keseimbangan. End-organ sistem keseimbangan ini terletak pada bagian labirin tulang telinga
dalam yang terdiri atas tiga buah kanalis semisirkulasi dan apartus otolitik, yaitu utrikulus dan
sakulus pada masing-masing sisi.1 Nukleus vestibular mempunyai hubungan yang kompleks
dengan serebelum dan nuclei III, IV dan VI, begitu pula proyeksinya ke korteks cerebri.
Keseimbangan normal tergantung dari intergitas sistem-sistem tersebut bersama dengan input
dari mata dan reseptor sensorik di leher, batang tubuh dan anggota gerak.2 Vertigo terdiri dari
vertigo fisiologik dan vertigo patologik.1
Vertigo merupakan persepsi gerakan yang salah, baik persepsi dalam diri pasien
terhadap keadaan sekitarnya, sebagai akibat dari ketidakseimbangan input vestibuler. Pasien
yang mengalami vertigo berat, dunia sekitar seolah berputar di sekeliling mereka dan disertai
mual, muntah dan hilangnya keseimbangan. ‘Pusing’ merupakan keluhan paling sering tetapi
harus dipertikaikan apakah pasien benar-benar mengalami vertigo atau ada arti lain, misalnya
presinkop atau cara berjalan yang tidak stabil.
Anamnesis Dan Pemeriksaan
Dimulai dari umur, pekerjaan, tempat tinggal, status perkahwinan. Umur perlu ditanya karena
pada beberapa penyakit tertentu hanya menyerang kelompok usia tertentu, demikian pula
pekerjaan. Pada anamnesis status perkahwinan perlu ditanyakan pada pasien dengan keluhan
kejiwaan. Selanjutnya boleh ditanyakan pernah operasi atau tidak, trauma, masuk rumah sakit,
riwayat penyakit dahulu yang berkaitan dengan penyakit saraf seperti diabetes mellitus,
jantung, paru-paru, hipertensi, gastric intestinal dan urogenital.3
Untuk vertigo, pertama-tama ditanyakan bentuk vertigonya, melayang, goyang,
berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya. Perlu diketahui juga keadaan yang
memprovokasi timbulnya vertigo, yaitu perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan,
ketegangan. Perlu juga ditanyakan apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang timbul,
paroksimal, kronik, progresif atau membaik. Beberapa penyakit tertentu mempunyai profil
waktu yang karakteristiknya berbeda.4
Gambar 1. Profil Serangan Waktu Vertigo.4
Apakah juga ada gangguan pendengaran yang biasanya menyertai atau ditemukan pada lesi
alat vestibuler atau nervus vestibularis. Penggunaan obat-obatan seperti streptomisin,
kanamisin, salisilat, antimalaria dan lain-lain yang diketahui ototoksik dan vestibulotoksik serta
adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru
juga perlu ditanyakan. Juga kemungkinan trauma akustik. Riwayat keluarga juga perlu
ditanyakan, pernah tidak ahli keluarga mengalami gangguan neurologis.
Untuk riwayat social juga boleh ditanyakan ketidakmampuan pasien, adakah pasien
menggunakan alat bantu untuk bergerak atau bantuan lain. Gejala neurologis sebelumnya
seperti gangguan penglihatan, kelemahan atau mati rasa juga boleh ditanyakan. Pasien BPPV
akan mengeluh jika kepala berubah posisi pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan merasa
berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi
ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang tinggi atau jika
kepala digerakkan ke belakang. Biasanya vertigo hanya berlangsung 5-10 detik. Kadang-kadang
disertai rasa mual dan muntah.
Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik; tekanan darah diukur dalam
posisi berbaring,duduk dan berdiri; bising karotis, irama denyut jantung dan pulsasi nadi perifer
juga perlu diperiksa.
Pemeriksaan Neurologis
Tujuan utama pemeriksaan sistem saraf adalah mengungkapkan dan menjelaskan deficit fungsi
dan untuk menjelaskan kemungkinan lokasi anatomis dari lesi. Apakah masalah disebabkan
oleh lesi pada otak, sumsum tulang belakang, saraf perifer atau otot.
Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada fungsi vestibuler atau
serebeler, yaitu uji Romberg. Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula
dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30
detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan
bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup
badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata
terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan
bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.
Selain itu, pemeriksaan Tandem Gait yaitu penderita berjalan lurus dengan tumit kaki
kiri atau kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan atau kiri ganti berganti. Pada kelainan
vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler penderita akan
cenderung jatuh. Seterusnya, bisa juga dites dengan uji Unterberger. Berdiri dengan kedua
lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi
mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang dan
berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan
berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan
yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.
Diagnosis Kerja
Vertigo
Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo
merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan
yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Nistagmus dapat ditemukan pada pasien vertigo. Pada penyakit labirintin, nistagmus bersifat
horizontal atau rotator dan mempunyai fase cepat ke arah kontralateral dari lesi. Mekanisme
yang mendasari nistagmus labirintin adalah ketidakseimbangan antara dua telinga dalan yang
menyebabkan mata berdeviasi ke arah sisi lesi.