artikel publikasi ilmiah - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32615/22/naskah publikasi.pdfsubtema...
TRANSCRIPT
1
PENINGKATAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK SUBTEMA TUGASKU SEHARI- HARI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL
PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1
CEKEL TAHUN 2014/2015
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menempuh Ujian Skripsi
OLEH
RASIDI
NIM: A54F121024
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADDIYAH SURAKARTA
2014
2
3
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
SUBTEMA TUGASKU SEHARI- HARI DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN PBL PADA SISWA KELAS II
SD NEGERI 1 CEKELTAHUN 2014/2015
Rasidi, A54F121024, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, iv + 11 Halaman (termasuk lampiran)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa dengan model
pembelajaran PBL dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa Kelas II SD Negeri
1 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014 /
2015.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas,dengan
melakukan tindakan sebanyak dua tindakan dalam dua siklus. Masing-masing
tindakan terdiri dari perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan, mengadakan
pengamatan tindakan dan merefleksi. Data dikumpulkan melalui tes dan
pengamatan dan dianalisis, yang dilanjutkan dengan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pada siklus I adalah 80,47
menjadi 92,82 pada siklus II, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 82,5
% menjadi 90 %. Sedangkan kemampuan mengajar guru berdasarkan observasi
pada siklus I 87,5 % meningkat menjadi 90%
pada siklus II, berarti kemampuan guru jauh lebih baik dan dapat diterima oleh
siswa, sedangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan model Pbl pada
siklus I persentasenya 81,69 % dan pada siklus II mengalami kenaikan menjadi
83,75%
Hasil yang diperoleh dari penelitian itu menunjukkan bahwa menggunakan
metode PBL dapat meningkatkan Motivasi belajar pada siswa Kelas 2 SD Negeri
1 Nampu Cekel Kecamatan Karangrayung kabupaten Grobogan tahun pelajaran
2014 / 2015.
Kata Kunci : Metode PBL Motivasi belajar siswa
4
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang mengembangkan dan membina potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam dunia
pendidikan mempunyai tujuan tertentu, tujuan untuk merubah manusia agar dapat
memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai bentuk perubahan perilaku
dalam belajar dan díharapkan tujuan dalam pendidikan dapat tercapai.
Di dalam proses belajar mengajar banyak metode mengajar yang dapat
digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran diantaranya adalah metode
ceramah, diskusi, permainan, demonstrasi, penemuan, tanya jawab, pemberian
tugas dan sebagainya. Seorang guru dapat memilih metode mengajar yang sesuai
dengan kemampuannya, materi pelajaran yang diberikan, standar kompetensi
yang akan dicapai, kemampuan siswa yang diberi pelajaran. Dalam pemberian
materi pelajaran, guru tidak harus menggunakan satu acuan metode saja, tetapi
dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
semangat belajar siswa sehingga Motivasi dalam pembelajaran tematik siswa akan
meningkat.
Motivasi dalam pembelajaran tematik memegang peranan yang penting
dalam proses belajar. Apabila guru dan orang tua dapat memberikan Motivasi
dalam pembelajaran tematik yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam diri
siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan Motivasi dalam pembelajaran tematik yang baik dan sesuai, maka
anak dapat menyadari akan manfaat pembelajaran tematik dan tujuan yang hendak
dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi dalam pembelajaran tematik juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang
malas belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya
dapat membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya
pun dapat meningkat.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
1
5
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Peserta didik yang berada pada sekolah dasar berada pada rentangan usia
dini, pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan
berkembang sangat luar biasa pada umumnya mereka melihat segala sesuatu
sebagai suatu keutuhan dan memahami hubungan antar konsep secara sederhana.
Proses pembelajaran masih bergantung pada objek – objek kongkret dan
pengalaman yang dialami secara langsung.
Sebelum diberlakukannya pembelajaran tematik pelaksanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dilakukan terpisah. Dalam setiap
kegiatan pelaksanaannya dilakukan secara murni mata pelajaran yaitu hanya
mempelajari materi yang berhubungan dengan pelajaran itu, sesuai tahapan
perkembangan anak yang masih melihat sesuatu sebagai suatu keutuhan
pembelajaran yang menyajikan pelajaran secara terpisah akan menyebabkan
kurang mengembengkan anak akan berpikir holistic dan membuat kesulitan bagi
peserta didik, akibatnya aka nada anak yang tertinggal di suatu kelas dikaranakan
anak tidak tuntas di salah satu mata pelajaran tertentu
Pembelajaran tematik merupakan metode pembelajaran terpadu yang
berorientasi pada tema – tema tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memeberikan pengalaman bermakna bagi siswa penerapan model
pembelajaran tematik kegiatan pembelajaran tercermin pada materi pembelajaran
yang terdiri atas tema – tema setiap tema dapat digunakan untuk ketercapaian
kompetensi dasar yang diinginkan. Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep
dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa
pelajaran
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada
praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Pembelajaran ini berangakat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/
hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual
anak. Teori belajar ini dimotori oleh para tokoh psikologi Gestalt, (termasuk teori
Piaget) yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan
2
6
menekankan juga pentingnya program pembelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan perkembangan anak.
Beberapa kendala yang dihadapi di SD Negeri 1 Cekel untuk mewujudkan
tujuan tersebut diantaranya adalah sumber belajar yang digunakan masih terbatas
masih kesulitan dalam memahami konsep, pendekatan dan metode yang
digunakan kurang bervariasi. Hal ini dapat ditunjukkan masih ada beberapa guru
yang hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa disertai tanya jawab. Selain
itu siswa juga kurang mandiri dalam mengerjakan tugas ataupun ulangan, hal ini
ditunjukan dengan wawancara dari siswa yang menyatakan bahwa mereka
kadang menyontek tugas ataupun ulangan dari siswa yang lain
Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran tematik dapat
diamati dari siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut. namun pada
kenyataannya Motivasi dalam pembelajaran tematik masih rendah. Siswa belum
faham dan menganggap materi sulit dan membosankan.
Apalagi jika proses pembelajarannya tidak dilakukan dengan baik. Keadaan
ini juga dialami oleh siswa Kelas II SD Negeri 1 Cekel. Ketidak
fahaman dan kebosanan sering menimbulkan kejenuhan dan kesulitan
balajar.
Pada beberapa tes yang telah dilakukan masih kurang dari 75% siswa,
yang memenuhi kategori baik. hanya ≥ 19,04%. Dari jumlah 21 diketahui 4 siswa
yang nilainya ≥ 70 dan 17 siswa lainya < 70.
Bertolak dari kenyataan di atas, maka dapat dikatakan salah satu penyebab
Motivasi dalam pembelajaran tematik anak rendah dan strategi pembelajaran
yang kurang memberikan pemberdayaan dari potensi siswa. dalam kegiatan
pembelajaran lebih terpusat pada guru sehingga pembelajaran kurang bermakna
yang pada akhirnya tujuan belajar kurang optimal.
Salah satu strategi itu harus mengetahui teknik-teknik penyajian yang
disebut pembelajaran. Tabrani rusyan (1989: 95) menjelaskan “ pembelajaran
hendaknya diupayakan oleh pendidik secara sistematik untuk menciptakan kondisi
pembelajaran agar peserta didik termotivasi dalam pembelajaran tematiknya,”
metode menurut Winanta putra (1990:580) adalah cara kerja yang konsisten untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
3
7
Motivasi dalam pembelajaran tematik memegang peranan yang penting
dalam proses belajar. Apabila guru dan orang tua dapat memberikan Motivasi
dalam pembelajaran tematik yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam diri
siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan Motivasi dalam pembelajaran tematik yang baik dan sesuai, maka
anak dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai
dengan belajar tersebut. Motivasi dalam pembelajaran tematik dalam
pembelajaran tematik juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,
terutama bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negative dari
luar diri siswa. Selanjutnya dapat membentuk kebiasaan siswa senang belajar,
sehingga prestasi belajarnya pun dapat meningkat.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian diadakan di SD Negeri 1 Cekel Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan pada siswa kelas 2 semester 1 tahun pelajaran 2014/2015
selama 3 bulan. Tempat yang dipilih sebagai tempat penelitian tentang penerapan
metode pembelajaran Pbl dalam upaya meningkatkan Motivasi dalam
pembelajaran tematik yaitu di SD Negeri 1 Cekel Pelaksanan penelitian
pembelajaran ini terdiri dari dua siklus dengan jadwal pelaksanaan sebagai
berikut:
1. Siklus I dilaksanakan pada 1Oktober Sampai denagan 11Otober 2014
2. Siklus II dilaksanakan pada 15 Oktober Sampai denagan 18 Oktober 2014
Terdiri dari Seluruh siswa Kelas II SD Negeri 1 Cekel Kecamatan
Karangrayung dengan jumlah siswa 21. dengan mencatat kejadian pada waktu
pelaksanaan pelaksanaanya. Motivasi dalam pembelajaran tematik pada tahap
pengamatan yaitu kerjasama siswa dalam kelompok diskusi dan cara
menyelesaikannya dengan pemikiran siswa yang telah mereka kerjakan serta
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan materi ajar. Keberhasilan siswa
dalam pemahaman terhadap soal-soal pada pembelajaran Pbl, juga tentang
kemampuan guru pada waktu membimbing siswa dalam pembelajaran Pbl,
kemudian dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, peneliti
dapat merefleksikan diri tentang berhasil tidaknya yang telah dila kukan.hasil
dari siklus II diambil suatu kesimpulan, diharapkan setelah akhir dari siklus II
4
8
ini dengan model pembelajaran Pbl dapat meningkatkan motivasi dalam
pembelajaran tematik pada siswa kelas 2 SD Negeri 1 Cekel dengan Jenis Data
yang diharapkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data tersebut
meliputi Motivasi dalam pembelajaran tematik siswa, berupa angket dan data
observasi terhadap siswa, penggunaan metode Pbl dalam pembelajaran Sub
tema tugasku sehari - hari
Cara Pengambilan Data
1. Observasi
a. Data tentang Motivasi dalam pembelajaran tematik yang diambil dengan alat
evaluasi berupa tes yang diberikan siswa dan data tentang minat siswa terhadap
pelajaran diambil menggunakan data opservasi.
b. Data tentang proses pengajaran pada saat dilaksanakannya tindakan diambil
dengan lembar observasi.
c. Data tentang keterkaitan antara pelaksanaan dan perencanaan
tindakan di kelas dan satuan pembelajaran, rencana pembelajaran, lembar kerja
siswa dan lembar observasi.
2. Dokumentasi
Dokumentasi di gunakan untuk mancari atau mengumpulkan data
Motivasi belajar siswa
3. Catatan lapangan.
Catatan lapangan adalah sebuah pernyataan yang harus diberi tanggapa
baik tertulis ataupaun tidak ( mardapi,2008:67) yang sesuai dengan permasalahan
yang terjadi.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi dalam
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Pbl dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal-soal sub tema tugasku sehari – hari
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan siswa dengan rata-rata nilai
pada siklus I yaitu 80,47 menjadi 92,85 pada siklus II. Hal ini terjadi karena siswa
aktif dalam mengembangkan pengetahuannya secara mandiri dalam
menyelesaikan masalah, aktif dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan, aktif
mengerjakan soal dan mampu menyampaikan ide-idenya untuk soal yang berbeda.
5
9
Meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ditandai dari 21
siswa terdapat siswa yang tidak tuntas 5 siswa menjadi 2 siswa sedangkan siswa
yang tuntas yaitu 16 siswa menjadi 19 siswa. Terjadi peningkatan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal yang ditunjukkan dengan persentase ketuntasan
belajar klasikal 82,5% menjadi 90 % dan rata-rata nilai 80,47 menjadi 92,85
Evaluasi tersebut, bila ditinjau dari keberhasilan Motivasi dalam
pembelajaran tematik sub tema tugasku sehari – hari menggunakan metode PBL
penelitian pada siswa SD Negeri 1 Cekel Kelas II telah berhasil dengan mengacu
pada indikator keberhasilan yang ditetetapkan bahwa keketuntasan belajar
individu 70% dan ketuntasan klasikal 85%.
Berdasarkan analisis data pengamatan guru didapat temuan bahwa
kemampuan mengajar guru pada siklus II mencapai 90,47%, ini berarti
kemmpuan guru jauh lebih baik dan dapat diterima oleh siswa dibandingkan
dengan kemampuan mengajar guru pada siklus I yang hanya mencapai 76,19%.
Semula guru kurang memberikan bimbingan serta perhatian pada siswa yang
mengalami kesulitan dan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga siswa terlihat kurang dapat aktif dalam mengemukakan pendapatnya.
Guru juga kurang mampu membimbing dan mengatur alokasi waktu dalam
berdiskusi sehingga siswa terlihat ramai. Namun pada siklus II cara mengajar guru
dapat jauh lebih baik, selain itu guru sudah mampu membimbing jalanya diskusi
dengan baik. Guru dapat meMotivasi dalam pembelajaran tematik siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya berdasarkan pengalaman yang sudah mereka
dapatkan sebelumnya dengan cara mendemonstrasikan jawabannya di depan
kelas, selain itu guru juga lebih perhatian kepada siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Ini berarti pada siklus II materi dapat diterima dengan
baik oleh siswa.
Dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa indikator tercapai, sehingga
hipotesis penelitian di setiap siklus secara keseluruhan dengan penerapan model
pembelajaran Pbl Untuk memotivasi dalam pembelajaran tematik Sub tema
tugasku sehari - hari dapat memotivasi siswa dalam menyelesaikan masalah
Dalam pembelajaran Sub tema tugasku sehari - hari kelas II SD Negeri 1 Cekel
semester 1. Hal tersebut terlihat dari analisis evaluasi siklus I dan siklus II,
analisis keaktifan siswa dan analisis kinerja guru.
6
10
Dengan demikian menunjukkan bahwa dalam penelitian tersebut
meningkatnya prestasi belajar dikarenakan ada beberapa kelebihan yang dimiliki
pada pengajaran dengan model pembelajaran Pbl menggunakan lembar kerja
sehingga Motivasi dalam pembelajaran tematik belajar yang diperoleh bisa relatif
lebih baik. Pada kelas diskusi siswa dapat berpartisipasi aktif secara individual
seperti: berani bertanya dan mengajukan pendapat pada saat proses pembelajaran.
Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam berdiskusi dengan kelompok masing-
masing. Siswa dapat mengerti permasalahan yang sedang dihadapi. Siswa lebih
terbuka dengan kekurangan sehingga dalam mengerjakan dapat didiskusikan
dengan teman-temanya yang mungkin memiliki pengalaman yang berbeda dan
siswa mendapat tambahan pengetahuan.
Dalam pembelajaran tersebut guru ikut aktif dalam memimpin jalanya
diskusi, sehingga siswa termotivasi dalam pembelajaran tematik dan untuk aktif
pula dalam pembelajaran tersebut. Guru dapat berfungsi sebagai dinding
penangkis karena tidak menjawab semua pertanyaan tetapi dipantulkan lagi pada
siswa sehingga siswa terbiasa untuk aktif dalam menemukan jawaban di setiap
pertanyaan.
Menurut Cilstrap dan Martin (Roestyah 2001: 15) belajar menggunakan
model pembelajaran Pbl sebagai kegiatan kelompok siswa yang biasanya
berjumlah kecil yang diorganisir untuk kepentingan belajar dengan cara
mengajukan beberapa pendapat untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut
menuntut kegiatan yang aktif dari beberapa individu tersebut. Penggunaan model
ini mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain
dalam mencapai tujuan bersama
D. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Pbl Dapat meningkatkan Memotivasa belajar
dalam tema tugasku sehari - hari pada Kelas II SD Negeri 1 Cekel tahun pelajaran
2014/2015.
Hal ini ditunjukkan oleh:
1. Peningkatan Motivasi dalam pembelajaran tematik Sub tema
tugasku sehari - hari dengan model pembelajaran Pbl Kelas II semester 1 SD
7
11
Negeri 1 Cekel tahun ajaran 2014/2015 terlihat pada siklus I dari 21 siswa 16
siswa memperoleh nilai minimal dan 7 siswa mendapat nilai di bawahnya dengan
persentase ketuntasan 76,19%, sedangkan pada siklus II persentase yang
mendapatkan nilai minimal mengalami peningkatan menjadi 90,47% yaitu dari
21 siswa 19 siswa mendapat nilai minimal dan 2 siswa dibawah minimal
2. Motivasi siswa mengalami peningkatan dari 81,69% dengan
kategori baik menjadi 83,75% dengan kategori baik.
3. Peningkatan kinerja guru yang ditunjukkan oleh kualitas mengajar
guru dari rata-rata 87,5% menjadi 90% dengan kategori lebih baik.
4. Motivasi dalam pembelajaran siswa dengan model pembelajaran
Pbl cukup baik. Hal ini terlihat dari angket tanggapan positif siswa mencapai
88,21%,sedangkan tanggapan negatif siswa mencapai 61,25%.
8
12
Daftar pustaka
Arikunto,Suharsini, 1998. Penelitian Tindakan kelas, Jakarta : Rineka cipta
Barbara,Ducc,1996,Problem based Lerning, Physic the power of Students Teacing
Students , USA: Jurnal of callege science Teacer
Hamalik, oemar. 2001, Psikologi belajar mengajar, Bandung : Sinar baru
Kcok Heins,1991, Saya guru yang baik, yogjakarta: Kanisius
Mardapi,2008, Tehnik penyusunan instrument, Jogjakarta: Mitra cendikia
Nashar, 2004, Peranan motivasi dan kemampuan awal dalam kegiatan
pembelajaran, Jakarta, Dellia Press
Noor, mohammad, Muslimin,Ibrahim,2000,Pegajaran berdasar Masalah,
Surabaya: Unesa University Pres
Surya brata Suryadi,1984, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press
9